betul

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perhatian dunia kesehatan terhadap radikal bebas dan oksidan makin meningkat. Perhatian ini terutama ditimbulkan oleh kesadaran bahwa radikal bebas dan oksidan dapat menimbulkan kerusakan sel. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit diawali oleh adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh. Inilah yang menjadi penyebab atau mendasari berbagai keadaan patologik seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit respiratorik, gangguan sistem tanggap kebal, karsinogenesis (kanker), bahkan dicurigai ikut berperan dalam proses penuaan (aging) (Suryohudoyo, 1993). Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya. Adanya elektron tidak berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat

Upload: ratuloly

Post on 03-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

latar belakang antioksidan

TRANSCRIPT

Page 1: betul

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perhatian dunia kesehatan terhadap radikal bebas dan

oksidan makin meningkat. Perhatian ini terutama ditimbulkan oleh

kesadaran bahwa radikal bebas dan oksidan dapat menimbulkan

kerusakan sel. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit diawali oleh

adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh. Inilah yang

menjadi penyebab atau mendasari berbagai keadaan patologik seperti

penyakit kardiovaskuler, penyakit respiratorik, gangguan sistem tanggap

kebal, karsinogenesis (kanker), bahkan dicurigai ikut berperan dalam

proses penuaan (aging) (Suryohudoyo, 1993).

Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul yang

mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital

luarnya. Adanya elektron tidak berpasangan menyebabkan senyawa

tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara menyerang dan

mengikat elektron yang berada disekitarnya sehingga dapat memicu

terjadinya penyakit (Sunarni, 2007).

Senyawa radikal bebas tersebut timbul akibat berbagai proses kimia

kompleks dalam tubuh, berupa hasil sampingan dari proses oksidasi atau

pembakaran sel yang berlangsung pada waktu bernapas, metabolisme

sel, olahraga yang berlebihan, peradangan atau ketika tubuh terpapar

Page 2: betul

polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan

pencemar, dan radiasi matahari atau radiasi kosmis (Karyadi, 1997).

Makanan tertentu seperti makanan cepat saji (fastfood), makanan

kemasan, makanan kalengan juga berpotensi meninggalkan racun dalam

tubuh karena kandungan lemak, pengawet serta sumber radikal bebas

(Sibuea, 2004).

Namun, reaktivitas radikal bebas itu dapat dihambat oleh sistem

antioksidan yang melengkapi sistem kekebalan tubuh. Antioksidan adalah

suatu senyawa yang dapat digunakan untuk mengatasi kerusakan

oksidatif akibat radikal bebas (Wulansari dan Chairul, 2011).

Di sisi lain, terjadi booming produk makanan dan minuman yang

berlabel antioksidan dan dikatakan dapat melawan kerja radikat bebas.

Produk-produk antioksidan itu dijual dengan harga cukup mahal. Padahal,

komponen antioksidan terdapat di alam secara melimpah, yang

terkandung di dalam tumbuh-tumbuhan, seperti sayur-sayuran maupun

buah-buahan (Winarsi, 2007).

Untuk mengatasi peningkatan konsentrasi radikal bebas dalam tubuh

tersebut, maka diperlukan asupan antioksidan dari luar tubuh. Antioksidan

dikenal dua jenis yaitu antioksidan sintetik dan antioksidan alami.

Antioksidan sintetik yang popular digunakan adalah komponen fenol

seperti butylated hydroxyanisol (BHA), butylated hydroxytoluena (BHT),

tersier butylhidroquinone (TBQH), dan ester dari asam galat, contohnya

propil galat (PG). Antioksidan sintetik telah sepenuhnya diuji reaksi

Page 3: betul

toksisitasnya, tapi beberapa menjadi toksik setelah penggunaan dalam

waktu lama, data toksikologi menentukan beberapa peringatan dalam

penggunaannya. Dalam hal ini produk alami tampak lebih sehat dan aman

daripada antioksidan sintetik. Antioksidan alami ditemukan pada sebagian

besar tanaman (Pokorny, et al., 2001).

Salah satunya yaitu tanaman umbi bawang dayak. Berdasarkan

uraian tersebut, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui golongan

senyawa fitokimia apa yang terdapat dalam ekstrak umbi bawang dayak

(Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.) yang aktif sebagai antioksidan. Karena

bawang dayak dipercaya mengandung terpenoid, polifenol, tanin, alkaloid,

saponin, fenolik, dan flavanoid yang memilki bioaktivitas sebagai

antikanker dan antioksidan yang biasanya terdapat didalam sel vakuola

dalam bentuk glikosida (Babula, et al., 2005).

B. Perumusan Masalah

Golongan senyawa kimia apa yang terdapat dalam ekstrak umbi

bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.) yang aktif sebagai

antioksidan untuk menangkal radikal bebas dan oksidan yang saat ini

menjadi permasalahan penting bagi dunia kesehatan ?

Page 4: betul

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan

mengidentifikasi senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan pada

ekstrak umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.).

2. Tujuan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data

ilmiah dan informasi tentang golongan senyawa kimia yang aktif

sebagai antioksidan dari ekstrak umbi bawang dayak (Eleutherine

bulbosa (Mill.)Urb.)

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat dijadikan

sebagai sumber informasi bagi masyarakat tentang senyawa fitokimia

ekstrak umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.) yang aktif

sebagai antioksidan.

Page 5: betul

DAFTAR PUSTAKA

Babula, P., Mikelova, R., Patesil, D., Adam, V., Kizek, R., Havel, L., et al, 2005, Simultaneos Determination of 1,4 Naphtoquinone, Lawsone, Juglone and Plumbgin by Liquid Chromathography with UV Detection, Biomed Paper 149:25

Brady, James. 1994. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jilid I, ed. ke-V Jakarta: Erlangga.

Cahyono, Bambang. 1991. Segi Praktis dan Metode Pemisahan Senyawa Organik. Semarang: UNDIP Press

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2001, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I), Jilid 2, Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan., 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan., 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Dungira, S.G., Katjaa, D.G., Kamu, V.S., 2012, Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Jurusan Kimia FMIPA UNSRAT Manado, Indonesia.

Page 6: betul

Dwiyana, U.D., 2012, Penentuan Aktivitas Antibakteri Umbi Bawang Mekah (Eleutherine americana (L.) Merr), terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli beserta Profil KLT , Skripsi, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.

Gandjar, G.I., dan Rahman, A., 2008, Kimia Farmasi Analisis, Yogyakarta.

Galingging, R.Y., 2007, Potensi Plasma Nutfah Tanaman Obat Sebagai Sumber Biofarmaka di Kalimantan Tengah. J Pengkajian dan Pengambangan Teknologi Pertanian 10: 76-83

Galingging, R.Y., 2009, Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai Tanaman Obat Multifungsi. Warta Penelitian dan Pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 15(3) 10-16.

Halliwell, B., and Gutterridge, J.M.C., 2000, Free Radicals in Biology and Medicine, Oxford University Press, Oxford.

Hara, H., Maruyama, N., Yamashita, S., Hayashi, Y., Lee, K.H., Bastow,K.F., et al., 1997, Elecenacin, a Novel new naphthoquinon from the bulb of Eleutherine americana, Chem Pharm Bull, 45: 1714-1716

Harbone, J.R., 1987, Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Mengekstraksi Tumbuhan, Terjemahan Padmawinata, Edisi ke-II, ITB, Bandung.

Hosettmann, K., 1995, Cara Kromatografi Preparatif, Penerbit ITB, Bandung.

Ifesan, B.O.T., Ibrahim, D., and Voravuthikunchai, S.P., 2010, Antimicrobial Activity of Crude Ethanolic Extract from Eleutherine americana, J. Food-Agri, 8(3) 1233-1236.

Kasim, S., 2001, Analisis Farmasi Instrumentasi, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Kuntorini, E.M., dan Astuti, M.D., 2010, Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.). Sains dan Terapan Kimia. Volume 4, Nomor 1, Halaman 15-22.

Khopkar, S.M., 2010, Konsep dasar Kimia Analitik, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Page 7: betul

Kosman, R., Ningsih, R., Najib, A., Effendi, N., 2007, Bahan Ajar Kimia Fisika, Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

Mangan, T., 2009, Solusi Mencegah Kanker, Agromedia Pustaka, Jakarta, Halaman 64

Nur, A.M., 2011, Kapasitas Antioksidan Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) Dalam Bentuk Segar, Simplisia, dan Keripik, Pada Pelarut Nonpolar, Semipolar dan Polar, Skripsi, Institut Pertanian Bogor.

Panji, T., 2012, Teknik Spektroskopi untuk Elusidasi Struktur Molekul, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Pine, A.T., Alam, G., Attamin, F., 2011, Standarisasi mutu dan ekstrak daun Gedi (Abelmoschus manihot L.) dan Uji Efek Antioksidan dengan metode DPPH, Makassar : Universitas Hasanuddin.

Pokorny, J., Yanishlieva, N., Gordon, M., 2001, Antioxidants in Food, Practical application, DC : Woodhead Publishing Limited.

Pratiwi, D., 2012, The Test of Antioxidant Activity from Bawang Mekah Leaves (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.) using DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil) Method, Volume 18, Nomor 1, hal 9-16.

Rohman, A., 2009. Kromatografi Untuk Analisa Obat, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Saptowalyono,C.A., 2007, Bawang Dayak, Tanaman Obat Kanker yang Belum Tergarap. www.kompas.com [15 juni 2007].

Sarker., Zahid, L., Gray, A., 2006, Natural Product Isolation, edisi II, Human Press Inc, Totowa.

Silalahi, J., 2006, Makanan Fungsional, Kanisius, Yogyakarta.

Sudjadi, H.S., 1987, Metode Pemisahan, Kanisius, Jakarta.

Sunarni, T., Suwidjiyo, P., dan Ratna, A., 2007, Flavanoid Antioxidant Penangkap Radikal dari Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook f. & Th.), Majalah Farmasi Indonesia, Volume 18, Nomor 3, Halaman 111-116

Sutrisno, R.B.,1993, Pereaksi KLT, Fakultas Farmasi Universiats Pancasila, Jakarta.

Page 8: betul

Utami, P., 2008, Buku Pintar Tanaman Obat, PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Kanisius, Yogyakarta.

Wulansari,D. dan Chairul, 2011, Penapisan Aktivitas Antioksidan dan Beberapa Tumbuhan Obat Indonesia Menggunakan Radikal 2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl (DPPH), Majalah Obat Tradisional, 16(1)22-28