berpikir kritis

Upload: vitaparamithateken

Post on 15-Oct-2015

643 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pbl

TRANSCRIPT

Berpikir Kritis dan Ketrampilan Belajar Vita Paramitha Teken 10-2012-107 Email : [email protected] Fakultas Kedokteran UKRIDA 2012 jln. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510 Email : www.ukrida.ac.idBab IPENDAHULUAN1. Latar Belakang

Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid, semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proes berpikir dan belajar.2

Ketrampilan kognitif yang digunakan dalam berpikir kualitas tinggi memerlukan disipin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan dan dukungan.Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada pikiran rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adlah denomitor umum untuk pengetahuan yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin dan mandiri.2

Dalam konteks itu, alamat Konsil Kedokteran Indonesia tentang pendidikan kedokteran berkelanjutan menyiratkan kewajiban para dokter untuk mewaspadai keterbatasan diri dan memotivasi diri untuk belajar sepanjang hayat dan selalu menerapkan pola berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan medis seperti diagnosis, pengobatan, dan tata laksana klinis.1

2. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dalam menganalisa suatu skenario khususnya dalam bidan kesehatan yang kita alami sehari-hari, menganalisa suatu masalah dari segi kesehatan secara nyata, meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis dalam menghadapi permasalah dengan menggunakan logika.

Bab IIPEMBAHASAN

A. Logika

Sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (pikiran), kata, percakapan, atau percakapan lewat bahasa.5 Penggunaan logika sangatlah di perlukan dalam menyelesaikan suatu permasalahan sehingga menhasilkan suatu keputusan yang etis. Unsur unsur dari logika yaitu : gaya hidup, lingkungan, gender, tingkat pendidikan, persebaran dan mobilitas penduduk.

B. Berpikir dan Pengetahuan

Manusia adalah makhluk yang berpikir dan menghasilkan pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh dari proses berpikir yang benar dan akuarat disebut logika.6

Cara memperoleh pengetahuan :A. Revelasi : Mencari tahu secara pengalaman pribadi dengan yang ilahi agamaB. Otoritas: Mencari tahu berdasarkan informasi dari yanag berkuasa(pemerintah)C. Intuisi: Mencari tahu secara yang diluar rasio-personal-intuitifD. Common sense: Mencari tahu berdasarkan ingatan akan faktor yang pernah dialami di masa lalu pengalaman kongkritE. Sains: Mencari tahu secara rasional,mempertimbangakan kemungkinan, tidak mutlak dan penalaaran rasional

C. Belajar Berpikir Kritis dari Segi Agama

Di dalam agama orang bisa belajar banyak hal dari agama apalagi jika orang tersebut pernah mempunyai pengalaman yang erat kaitannya dengan Tuhan. Dalam kenyataanya agama sering kali bukannya menjadi sumber visi kedepan dan motor perjuangan yang memberi keberanian untuk bertualang dan mengambil risiko, melainkan sebagai sumber kekolotan.Kelakuan yang baik memang bisa merupakan suatu hasil hidup beragama karena kalau dihayati secara ikhlas dan dimengerti secara benar, agama akan menghasilkan suatu pertobatan, suatu perubahan watak dari yang buruk menjadi yang baik.Agama yang terlalu menekankan fungsinya sebagai penjaga moral, cenderung untuk menanamkan rasa takut akan hukuman pada para pemeluknya dari pada rasa gembira dan penuh syukur.3Sebagai konsep dari kasus diatas, ada beberapa pandangan dari agama tentang transplantasi diantaranya adalah sebagai berikut:(A). Transplantasi Organ dari Segi Agama Islam Transplantasi Organ Dari Donor Yang Masih Hidup.mendonorkan organ tunggal yang dapat mengakibatkan kematian si pendonor, seperti mendonorkan jantung, hati dan otaknya. Hukumnya tidak diperbolehkan,Berdasarkan firman Allah SWT dalam Al Quran :1) surat Al Baqorah ayat 195 dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan 2) An Nisa ayat 29 dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri 3) Al Maidah ayat 2 dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Transplantasi Organ dari Donor yang Sudah meninggalAllah telah mengharamkan pelanggaran terhadap kehormatan mayat sebagaimana pelanggaran terhadap kehormatan orang hidup. Allah menetapkan pula bahwa menganiaya mayat sama saja dosanya dengan menganiaya orang hidup. Diriwayatkan dari Aisyah Ummul Muminin RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : Memecahkan tulang mayat itu sama dengan memecahkan tulang orang hidup.Imam Ahmad meriwayatkan dari Amar bin Hazm Al Anshari RA, dia berkata,Rasulullah pernah melihatku sedang bersandar pada sebuah kuburan. Maka beliau lalu bersabda : Janganlah kamu menyakiti penghuni kubur itu ! Hadits-hadits di atas secara jelas menunjukkan bahwa mayat mempunyai kehormatan sebagaimana orang hidup. Begitu pula melanggar kehormatan dan menganiaya mayat adalah sama dengan melanggar kehormatan dan menganiaya orang hidup.(B). Transplantasi Organ dari Segi Agama KristenDidalam alkitab tidak dituliskan mengenai mendonorkan organ tubuh, selama niatnya tulus dan tujuannya kebaikan itu boleh-boleh saja terutama untuk membantu kelangsungan hidup suatu nyawa (nyawa orang yang membutuhkan donor organ) bukan karena mendonorkan untuk mendapatkan imbalan berupa materi, uang untuk si pendonor organ. Akan lebih baik lagi bila si pendonor sudah mati dari pada saat si pendonor belum mati karena saat kita masih hidup organ tubuh itu bagaimanapun penting, sedangkan saat kita sudah mati kita tidak membutuhkan organ tubuh jasmani kita.

(C). Transplantasi Organ dari Segi Agama KatolikGereja menganjurkan kita untuk mendonorkan organ tubuh sekalipun jantung kita, asal saja sewaktu menjadi donor kita sudah benar-benar mati artinya bukan mati secara medis yaitu otak kita yang mati, seperti koma, vegetative state atau kematian medis lainnya. Tentu kalau kita dalam keadaan hidup dan sehat kita dianjurkan untuk menolong hidup orang lain dengan menjadi donor.(D). Transplantasi Organ dari Segi Agama BudhaDalam pengertian Budhis, seorang terlahir kembali dengan badan yang baru. Oleh karena itu, pastilah organ tubuh yang telah didonorkan pada kehidupan yang lampau tidak lagi berhubungan dengan tubuh dalam kehidupan yang sekarang. Artinya, orang yang telah mendanakan anggota tubuh tertentu tetap akan terlahir kembali dengan organ tubuh yang lengkap dan normal. Ia yang telah berdonor kornea mata misalnya, tetap akan terlahir dengan mata normal, tidak buta. Malahan, karena donor adalah salah satu bentuk kamma baik, ketika seseorang berdana kornea mata, dipercaya dalam kelahiran yang berikutnya, ia akan mempunyai mata lebih indah dan sehat dari pada mata yang ia miliki dalam kehidupan saat ini.(E). Transplantasi Organ dari Segi Agama HinduMenurut ajaran Hindu transplantasi organ tubuh dapat dibenarkan dengan alasan, bahwa pengorbanan (yajna) kepada orang yang menderita, agar dia bebas dari penderitaan dan dapat menikmati kesehatan dan kebahagiaan, jauh lebih penting, utama, mulia dan luhur, dari keutuhan organ tubuh manusia yang telah meninggal. Perbuatan ini harus dilakukan diatas prinsip yajna yaitu pengorbanan tulus iklas tanpa pamrih dan bukan dilakukan untuk maksud mendapatkan keuntungan material. Alasan yang lebih bersifat logis dijumpai dalam kitab Bhagawadgita II.22 sebagai berikut: Wasamsi jirnani yatha wihaya nawani grihnati naroparani, tatha sarirani wihaya jirnany anyani samyati nawani dehi Artinya: seperti halnya seseorang mengenakan pakaian baru dan membuka pakaian lama, begitu pula Sang Roh menerima badan-badan jasmani yang baru, dengan meninggalkan badan-badan lama yang tiada berguna. Ajaran Hindu tidak melarang bahkan menganjurkan umatnya unutk melaksanakan transplantasi organ tubuh dengan dasar yajna (pengirbanan tulus ikhlas dan tanpa pamrih) untuk kesejahteraan dan kebahagiaan sesama umat manusia. Demikian pandangan agama hindu terhadap transplantasi organ tubuh sebagai salah satu bentuk pelaksanaan ajaran Panca Yajna terutama Manusa Yajna.

D. Belajar Berpikir Kritis dari Segi EtikaDalam segi moralitas seseorang dituntut untuk belajar berpikir kritis menilai baik buruknya setiap sudut kehidupan ini. Ini bertujuan untuk mengatur proses demi peningkatan bobot kehidupan.Setiap proses menjadi diri sendiri akan melahirkan sesuatu yang bernilai bagi keseluruhan hidupnya. Mutu pengalaman atau bobot kehidupan seseorang itu tinggi jika ia berhasil membentuk dirinya menjadi pribadi yang nyata dan menyumbang bagi kebaikan yang lain dan kebaikan bagi keseluruhan hidupnya.3Dalam hidup bersama orang lain kita harus menjunjung tinggi nilai keterbukaan, kedewasaan sikap, serta pemikiran global, dan kesadaran bersama untuk membangun hubungan kearah yang lebih maju. Tanpa sikap-sikap tersebut akan muncul perasaan disharmonisasi, perilaku diskriminatif dan eksklusivisme, rasialis,dan superioritas diri.4Sebagai contoh dalam kasus tersebut pandangan tentang transpalntasi dari segi etik adalah sebagai berikut :Transplantasi merupakan upaya terakhir untuk menolong seorang pasien degan kegagalan fungsi salah satu organ tubuhnya. Dari segi etik kedokteran, tindakan ini wajib dilakukan jika ada indikasi,berlandaskan beberapa pasal dalam kodeki, yaitu :Pasal 2.seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran tertinggi.Pasal 10.Setiap dokter harus senantiasa mengingat dan kewajibannya melindungi hidup insani.Pasal 11.Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan penderita.Pasal-pasal tentang transplantasi dalam PP No. 18 tahun 1981, pada hakekatnya telah mencakup aspek etik, terutama mengenai dilarangnya memperjual belikan alat dan jaringan tubuh untuk tujuan transplantasi ataupun meminta kompensasi material lainnya.

E. Belajar Berpikir Kritis dari Segi Ekonomi

Tingginya biaya administrasi kesehatan yang mahal dapat membuat kehidupan perekonomian manusia bisa menjadi berubah. Pada dasarnya manusia itu memang makhluk berpikir sebelum melakukan tindakan.3 Manusia berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya, kemudian melakukan pertimbangan. Pertimbangan akan dilakukannya transplantasi dalam segi ekonomi memang pasti akan membutuhkan biaya yang besar, akan tetapi lebih baik kita mengutamakan kesehatan daripada materi, sebab materi bisa dicari akan tetapi kesehatan sulit.Bab III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berpikir kritis sangat penting dan perlu untuk diterapkan dalam kehidupan ini. Dengan berpikir kritis orang akan memahami konsep dirinya secara jelas serta tahu dan focus akan arah dan tujuan hidupnya. Orang harus belajar dari setiap permasalahan hidup untuk mengembangkan potensi dirinya. Berpikir kritis untuk memecahkan permasalah akan membawa seseorang untuk menggapai tujuan hidup serta menetukan arah hidup seseorang kearah yang lebih baik dan mampu untuk menyesuaikan keberadaan dirinya dengan lingkungannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Evidence dalam diagnosis dan penatalaksanaan klinis [editorial] Medika 2010;362. http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/07/berpikir-kritis/, di unduh pada tanggal 29 oktober 20123. Sudarminta J. Filsafat proses. Yogyakarta: Kanisius ; 19914. Setiadi EM. Ilmu social dan budaya dasar.2nd ed. Jakarta : Kencana;20085. Lukas Pamela,C.W.Jefta,S.Radjiman,H.S. Djap.Keterampilan belajar dan berpikir kritis.Jakarta: FK UKRIDA; 20096. Notoatmodjo S. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka cipta; 2003