beranda its edisi 8

5
Edisi 08 / Nopember 2012 Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program PROGRAM PENELITIAN UNGGULAN ITS Penelitian yang merupakan salah satu Tridharma perguruan tinggi, perlu dilaksanakan dengan perencanaan yang matang untuk menjamin kualitas dari hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat memberikan kontribusi dan kebaruan di bidang pengembangan keilmuan, terutama pada riset-riset unggulan ITS. Di samping itu, dengan perencanaan yang baik dan terarah, maka hal ini memungkinkan ITS untuk mengidentifikasi pengembangan riset ke depan dengan mempertimbangan sumber daya, prestasi yang dicapai, serta kebutuhan masyarakat, negara, ilmu pengetahuan dan industri. Untuk keberhasilan penelitian dalam bidang-bidang unggulan tersebut perlu diprogramkan suatu skema pendanaan yang bersifat top-down, namun tetap disertai dengan monitoring dan evaluasi yang ketat. Konsentrasi pada bidang-bidang unggulan melalui penelitian top-down ini tentunya tanpa meninggalkan perhatian terhadap bidang-bidang lain yang bukan unggulan dengan menyediakan skema pendanaan yang bersifat kompetitif (bottom-up). Dalam rangka koordinasi pelaksanaan program penelitian tersebut, maka perlu dipersiapkan dan dilaksanakan pengembangan Pusat Studi sebagai pelaksana koordinasi penelitian yang bersifat inter-disiplin, dan laboratorium, termasuk kelompok-kelompok riset yang terbentuk di dalam dan antar laboratorium. Finalisasi perencanaan program penelitian, pengembangan penelitian unggulan dan pusat studi serta laboratorium telah dilakukan melalui: (1) Finalisasi Rencana Induk Penelitian (RIP) ITS 2012-2015; (2) Restrukturisasi Pusat Studi; (3) Penyusunan roadmap Pusat Studi; (4) Penyusunan panduan penelitian yang berbasis Pusat Studi dan Laboratorium/Kelompok Riset (termasuk untuk penelitian dengan peneliti post- doc/sabbatical asing), yang mencakup prosedur pelaksanaan, mekanisme monitoring dan evaluasi, syarat luaran penelitian, etika riset, perlindungan HKI; (5) Finalisasi baku mutu dan sistem penjaminan mutu penelitian; (6) Pemetaan kompetensi laboratorium dan peneliti ITS, sejalan dengan pengembangan Knowledge Management System ITS (brain ITS); (7) Pembentukan Tim Monitoring dan Evaluasi Internal 2012-2015, dan (8) Sosialisasi RIP dan kebijakan penelitian ITS. Dalam menjamin mutu penelitian, LPPM telah membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi Internal sejak 2010 yang bertugas melaksanakan evaluasi sejak tingkat proposal (untuk penelitian dana internal ITS dan Penelitian Unggulan program desentralisasi Ditlitabmas Dikti sejak 2011), laporan kemajuan, dan laporan akhir penelitian. Keberlanjutan penelitian akan terwujud dengan sendirinya jika tiga fokus dalam misi ITS dapat dilaksanakan dengan baik, yaitu: (a) peningkatan kebersamaan sumber daya, (b) penguatan pendapatan, dan (c) peningkatan keunggulan inovatif. Ketiga hal tersebut saling terkait dan membentuk suatu siklus inovasi. Pemanfaatan bersama sumber daya manusia, sarana prasarana, dan dana secara maksimal akan menghasilkan keunggulan inovatif dalam hasil penelitian yang jika dikembangkan melalui perlindungan HaKI dan komersialisasi akan memberikan penguatan pendapatan, yang selanjutnya akan mendorong pengayaan sumber daya bagi siklus berikutnya. (*)

Upload: twitter-its-itssurabaya

Post on 07-Mar-2016

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi ITS

TRANSCRIPT

Page 1: Beranda ITS Edisi 8

Edisi 08 / Nopember 2012Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program

PROGRAM PENELITIAN UNGGULAN ITS

Penelitian yang merupakan salah satu Tridharma perguruan tinggi, perlu dilaksanakan dengan perencanaan yang matang untuk menjamin kualitas dari hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat memberikan kontribusi dan kebaruan di bidang pengembangan keilmuan, terutama pada riset-riset unggulan ITS. Di samping itu, dengan perencanaan yang baik dan terarah, maka hal ini memungkinkan ITS untuk mengidentifikasi pengembangan riset ke depan dengan mempertimbangan sumber daya, prestasi yang dicapai, serta kebutuhan masyarakat, negara, ilmu pengetahuan dan industri.

Untuk keberhasilan penelitian dalam bidang-bidang unggulan tersebut perlu diprogramkan suatu skema pendanaan yang bersifat top-down, namun tetap disertai dengan monitoring dan evaluasi yang ketat. Konsentrasi pada bidang-bidang unggulan melalui penelitian top-down ini tentunya tanpa meninggalkan perhatian terhadap bidang-bidang lain yang bukan unggulan dengan menyediakan skema pendanaan yang bersifat kompetitif (bottom-up). Dalam rangka koordinasi pelaksanaan program penelitian tersebut, maka perlu dipersiapkan dan dilaksanakan pengembangan Pusat Studi sebagai pelaksana koordinasi penelitian yang bersifat inter-disiplin, dan laboratorium, termasuk kelompok-kelompok riset yang terbentuk di dalam dan antar laboratorium.

Finalisasi perencanaan program penelitian, pengembangan penelitian unggulan dan pusat studi serta laboratorium telah dilakukan melalui: (1) Finalisasi Rencana Induk Penelitian (RIP) ITS 2012-2015; (2) Restrukturisasi Pusat Studi; (3) Penyusunan roadmap Pusat Studi; (4) Penyusunan panduan penelitian yang berbasis Pusat Studi dan Laboratorium/Kelompok Riset (termasuk untuk penelitian dengan peneliti post-doc/sabbatical asing), yang mencakup prosedur pelaksanaan, mekanisme monitoring dan evaluasi, syarat luaran penelitian, etika riset, perlindungan HKI; (5) Finalisasi baku mutu dan sistem penjaminan mutu penelitian; (6) Pemetaan kompetensi laboratorium dan peneliti ITS, sejalan dengan pengembangan Knowledge Management System ITS (brain ITS); (7) Pembentukan Tim Monitoring dan Evaluasi Internal 2012-2015, dan (8) Sosialisasi RIP dan kebijakan penelitian ITS.

Dalam menjamin mutu penelitian, LPPM telah membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi Internal sejak 2010 yang bertugas melaksanakan evaluasi sejak tingkat proposal (untuk penelitian dana internal ITS dan Penelitian Unggulan program desentralisasi Ditlitabmas Dikti sejak 2011), laporan kemajuan, dan laporan akhir penelitian. Keberlanjutan penelitian akan terwujud dengan sendirinya jika tiga fokus dalam misi ITS dapat dilaksanakan dengan baik, yaitu: (a) peningkatan kebersamaan sumber daya, (b) penguatan pendapatan, dan (c) peningkatan keunggulan inovatif.

Ketiga hal tersebut saling terkait dan membentuk suatu siklus inovasi. Pemanfaatan bersama sumber daya manusia, sarana prasarana, dan dana secara maksimal akan menghasilkan keunggulan inovatif dalam hasil penelitian yang jika dikembangkan melalui perlindungan HaKI dan komersialisasi akan memberikan penguatan pendapatan, yang selanjutnya akan mendorong pengayaan sumber daya bagi siklus berikutnya. (*)

Page 2: Beranda ITS Edisi 8

CEGAH PLAGIARISME, ITS SIAPKAN PERANGKAT CANGGIH

Adanya isu mengenai plagiarisme semakin hari semakin kencang berhembus, akhir-akhir ini. Termasuk di ruang lingkup akademik. Plagiat yang merupakan perbuatan tidak etis baik secara akademik dan moral kepribadian, sudah jamak dikenal. Pelakunya pun sebenarnya sudah jelas terancam sanksi.

Untuk itu, ITS terus berupaya untuk melakukan pencegahan terjadinya aksi plagiat ini. Sudah ada rekomendasi penggunaan perangkat-perangkat lunak tertentu, meskipun dengan ketercakupan terbatas. Dengan concern dan dukungan pimpinan ITS untuk terus berupaya pencegahan plagiat lebih dini, cepat dan apresiatif, maka Badan Pengelolaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual (BP2KI) ITS mengupayakan adanya sebuah perangkat lunak pendeteksi plagiat dengan tingkat keakuratan yang sementara ini diakui tertinggi.

Perangkat yang telah dimiliki ITS tersebut bernama iThenticate. Perangkat ini memiliki keunggulan utama membandingkan tulisan kita dengan tulisan-tulisan di web, termasuk pada jurnal-jurnal internasional yang bernaung di bawah ScienceDirect dan IEEE. Tulisan-tulisan di Wikipedia dan Open Journals serta Open Resource pun akan terdeteksi olehnya, termasuk digilib.its.

Dengan demikian, iThenticate dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi plagiat berupa dokumen-dokumen sebelum mengusulkan kenaikan pangkat, draf artikel sebelum men-submit pada suatu jurnal atau abstrak untuk seminar, artikel-artikel yang hendak dimuat di jurnal-jurnal terbitan ITS, abstrak yang hendak diterima pada suatu seminar (dilakukan oleh panitia), draf disertasi/tesis/TA, proposal dan laporan penelitian, dan lain-lain.

Untuk diketahui, iThenticate hanya berdasar teks yang termuat di web. Angka kemiripan yang disajikan iThenticate tidak serta merta digunakan sebagai justifikasi plagiat. iThenticate adalah perangkat pendeteksi plagiat, bukan penentu ada tidaknya plagiat. Yang terakhir ini tetap perlu dilakukan oleh pihak yang berkompeten.

ITS mulai memiliki perangkat iThenticate sejak 1 November lalu dan berlaku selama setahun. Cukup besar investasi yang harus ditanamkan untuk pengadaan perangkat ini. Yang menarik adalah jumlah akun yang tersedia, yaitu sebanyak 300 buah. Untuk itu, sudah disiapkan distribusi di antaranya (di luar para pejabat berwenang yang memerlukannya), yaitu Ketua Jurusan sebanyak dua akun (salah satunya diharapkan selalu dipasang di kantor administrasi jurusan), Ketua Program Studi Pascasarjana di mana tiap jurusan sebanyak satu akun, anggota tim penilai angka kredit jurusan masing-masing satu akun, para guru besar masing-masing satu akun, dan Perpustakaan Pusat ITS.

Jadi para sivitas tersebut dapat langsung menggunakan akun yang ada di jurusan (Kajur, Koordinator Prodi Pascasarjana, administrasi), tanpa harus melalui BP2KI. Meskipun demikian, administrator tetap ada di BP2KI, sehingga semua kegiatan tetap dapat dipantau dan administrator memiliki wewenang untuk mengawasi penggunaan perangkat tersebut.

Saat ini, BP2KI juga sedang mempersiapkan sosialisasi penggunaan perangkat tersebut dalam waktu dekat ini. Diharapkan, dengan adanya perangkat ini, sivitas akademika ITS semakin aware dengan persoalan plagiat, sehingga karya-karya yang diangkat bisa semakin bernilai positif. (*)

Page 3: Beranda ITS Edisi 8

PEMBUATAN MASTER PLAN TIK ITS

Perkembangan dunia informasi dan teknologi telah mempermudah akses simpan, ambil dan kelola data maupun informasi. Pengelolaan aset ini merupakan sarana yang juga dibutuhkan oleh ITS untuk memberikan layanan yang prima kepada para stakeholders.

Untuk itu, dalam rancangan terintegrasinya, semua sistem e-layanan di ITS akan dimuarakan atau berpusat pada sebuah web portal yang disebut dengan portal its.ac.id. Dengan konsep akses terpusat, stakeholders ITS akan lebih mudah dan cepat dalam menemukan e-layanan dan informasi yang ada di ITS. Terdapat tiga klaster e-layanan yang menjadi pondasi pembangunan layanan-layanan di ITS, yaitu klaster Akademik, klaster Keuangan, dan klaster Sumber Daya.

ITS menyadari salah satu kekayaan yang tidak ternilai harganya yaitu pengetahuan. Pengetahuan yang ada di ITS antara lain hasil penelitian, bahan pengajaran, karya produk unggulan, prosedur pengelolaan organisasi, dan lain-lain. Untuk itu, pengelolaan pengetahuan di ITS masih perlu penataan dari aspek kebijakan, standarisasi bentuk dokumentasi pengetahuan, dan prosedur pendokumentasiannya.

Repository pengetahuan di ITS saat ini sudah cukup baik, salah satunya adalah digilib.its.ac.id yang merupakan repositori hasil tugas akhir/thesis/disertasi dan publikasi ilmiah di ITS. Sedangkan bahan ajar dan modul-modul pengajaran dapat dilihat pada share.its.ac.id. Dalam rancangan ke depan, repository-repository tersebut akan dapat diakses melalui sebuah sistem pengelolaan yang dikenal dengan brain.its.ac.id.

Dengan integrasi pengelolaan pengetahuan melalui brain.its.ac.id, pengguna yang ingin mencari pengetahuan atau ahli/personel yang ada di ITS akan dengan mudah mendapatkannya. Dalam rancangan pengetahuan di ITS, berbagai pengetahuan terkait pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat akan dapat dikelola dengan terintegrasi.

Dalam konsep integrasi di ITS, keterpaduan database merupakan syarat mutlak dan harus didukung dengan kemutakhiran data serta mekanisme pengelolaan database ITS. Badan Teknologi dan Sistem Informasi (BTSI) telah mulai membangun Pangkalan Data ITS (PDITS) yang juga mempertimbangkan keselarasan rancangan struktur database dengan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) yang dikembangkan oleh Dikti.

Dengan mengacu pada kamus data Dikti, BTSI mulai mendefinisikan dan merumuskan kamus data yang nantinya akan menjadi acuan tunggal dan utama dalam pengembangan database di ITS. Integrasi dan keselarasan database di ITS merupakan salah satu target reformasi tata kelola teknologi sistem informasi (TSI) di kampus ITS. Salah satu kegiatan nyata yang dilakukan oleh BTSI dan Biro SDMO menuju Single Source of Data di ITS adalah pelaksanaan pemutakhiran data kepegawaian yang dilakukan pada tahun 2012 ini. (*)

Page 4: Beranda ITS Edisi 8
Page 5: Beranda ITS Edisi 8

Puskominfo BKPKP ITS

HUMAS :

Indah Tri SukmawatiHp : 081231157772PIN : 2A3E4F2C

Telp : (031) 5927012e-mail : [email protected]

[email protected]

Thina Ardliana Hp : 088813599258PIN : 32786CE2

Gambar Desain Sistem Pengamanan Entrance ITS

Pemenang hadiah utama mobil Xenia dalam acara Fun Bike Dies ITS ke 52

Pupuk kompos organik berbahan sampah produksi ITS

Frame spanduk yang disediakan guna menertibkan pemasangan spanduk

di lingkungan ITS