bekas sc mj

Upload: putriprapita

Post on 14-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 BEKAS SC mj

    1/10

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.Seksio sesaria1. Definisi

    Seksio sesarea ialah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka

    dinding perutdan dinding uterus.

    2. Indikasi Seksio Sesariaa) Indikasi Janin

    Kelainan letak, presentasi, sikap dan posisi janin. Presentasi bokongpadakehamilan cukup bulan hanya 3%-4% saja, tetapi di Amerika

    serikat pada tahun1985 dilaporkan, 79% dari seluruh presentasi

    bokong dilahirkan dengan operasisesar.

    Gawat janin.Gawat janin dinyatakan sebagai kontributor kenaikanangka operasi sesar sebesar 10%-15% atau sama dengan 10% dari

    seluruh indikasi operasi sesar.

    Syok, Anemia berat. Kelainan kongenital.

    b) Indikasi ibu Placenta previa totalis dan marginalis (Posterior).Dalam

    kepustakaan, kejadian perdarahan antepartum yang dilaporkan

    oleh peneliti dari negara berkembang berkisar antara 0,3%-4,3%.

    Sebab utama perdarahan antepartum umumnya adalah plasenta

    previa.

    Panggul sempit. Holmen mengambil batas terendah untukmelahirkan janin ialah Conjugata Vera (CV) = 8 cm, dimana jika

    kurang dari ukuran ini ibu tidak dapat melahirkan janin normal, tapi

    harus diselesaikan dengan SC. CV antara 8-10 cm boleh dicoba

    partus Pervaginam, baru setelah gagal dilakukan SC sekunder.

  • 7/30/2019 BEKAS SC mj

    2/10

    2

    Riwayat SC pada kehamilan sebelumnya.

    Cefalopelvic disproportion (CPD) yang merupakan ketidakseimbangan antaraukuran kepala dengan panggul.

    Tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi. Stenosis servix/vagina Ruptur uteri imminens Partus lama Partus tak maju-maju

    Pre-eklampsi dan Hipertensi.

    2. Jenis-jenis Seksio Sesaria2.1Sectio sesarea klasik atau korporal (pembedahan cara sanger) yaitu insisi

    memanjang pada segman atas uterus.

    2.2Sectio Sesarea Transperitonealis profunda : yaitu nsisi pada segmen bawahrahimmerupakan teknik paling sering dilakukan, ada 2 macam yaitu

    melintang (secara Kerr) dan memanjang (secara Kernig).

    Keunggulan pembedahan ini adalah :

    Perdarahan luka incisi tidak seberapa banyak. Bahaya peritonitis tidak sering terjadi. Parut pada uterus umumnya kuat, sehingga bahaya ruptur uteri

    dikemudianhari tidak besar karena dalam masa nifas segmen bawah

    uterus tidak seberapa banyak mengalami kontraksi seperti korpus

    uteri, sehingga luka dapat sembuh.

    2.3Sectio sesarea ekstra peritonealis : rongga peritoneum tidak dibuka duludilakukan pada pasien dengan infeksi intra uterin yang berat, sekarang

    jarang dilakukan.

    2.4Caesarean section Hysterectomy : setelah seksio sesarea dikerjakanhisterektomi denganindikasi yaitu atonia uteri, placenta acreta, mioma uteri

    dan infeksi intra uterin yang berat.

  • 7/30/2019 BEKAS SC mj

    3/10

    3

    B.Persalinan Pervaginam Bekas Seksio Sesariaa. Kriteria SeleksiRekomendasiAmerican College of Obstetricians and Gynecologysts (ACOG)

    Kriteria Seleksi

    Riiwayat satu atau dua sesar transversal rendah

    Panggul Secara klinis lapang

    Tidak ada jaringan parut uterus lain atau riwayat rupture

    Tersedia dokter selama persalinan aktif yang mampu memantau persalinan

    darurat

    Ketersediaan anestesi dam petugasnya untuk sesar darurat

    a. Kontraindikasi Persalinan Pervaginam Bekas Seksio Sesaria Riwayat seksio sesaria korporal atau klasik. Riwayat seksio sesaria dengan insisi T. Riwayat ruptura uteri. Riwayat komplikasi operasi seksio sesaria dengan laserasi serviks yang

    luas.

    Riwayat operasi lain pada uterus seperti miomektomi. Disproporsi kepala panggul yang jelas.

    b. Komplikasi Persalinan Pervaginam Bekas Seksio Sesaria Rupture uteri (os dengan bekas sc > 2x beresiko rupture uteri 3x lipatdibandingkan os dengan bekas SC 1x)

    c. Tafsiran keberhasilan Persalinan Pervaginam Bekas SeksioNo Skor Alamia Nilai

    1. Riwayat persalinan pervaginam

    sebelumnya

    2

    2. Indikasi SC sebelumnya

    a. Sungsang, gawat janin, plasenta previa, 2

  • 7/30/2019 BEKAS SC mj

    4/10

    4

    elektif

    b. Distosia pada pembukaan 5cm

    1

    0

    3. Dilatasi serviks

    a. >4cmb. 2,5- 4cmc.

  • 7/30/2019 BEKAS SC mj

    5/10

    5

    2. Jika kondisi di atas tidak terpenuhi atau jika wanita tersebut mempunyairiwayat seksio sesaria dua kali atau ruptura uteri, maka lakukan persalinan

    per abdominam.

    3. Pantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf.4. Jika persalinan melampaui garis waspada pada partograf, segera cari

    penyebabnya dan ambil tindakan yang sesuai.

    - Jika persalinan yang tidak maju ini disebabkan oleh his yang todakefisien, maka dapat dilakukan induksi mekanik, yaitu dengan

    amniotomi atau stripping of the cervix.

    - Jika terdapat tanda-tanda akan terjadinya ruptura uteri:o Denyut nadi ibu cepato Nyeri abdomen menetapo Nyeri suprapubiko Gawat janin

    Segera lakukan seksio sesaria.

    - Jika dicurigai terjadi ruptura uteri, segera lakukan seksio sesaria.

    XI.PROGNOSISIbu dan anak dubia ad bonam1. Terdapat semua kriteria diatas

    Inpartu

    Partus percobaan

    Maju Tak maju kelainan

    Akselarasi / induksi

    Tidak maju

    Kala IIPimpin Waktu

    Partus Kala II lama SSSpontan

    Tindakan (tergantung syarat)

  • 7/30/2019 BEKAS SC mj

    6/10

    6

    2. Terdapat beberapa saja kriteria

    Inpartu Belum Inpartu

    > 37 mg < 37 mg

    Seksio Sesaria Ekspektatif

    BAB IV

    ANALISIS KASUS

  • 7/30/2019 BEKAS SC mj

    7/10

    7

    Kasus ini merupakan salah satu kasus kehamilan dengan risiko tinggi yaitu

    kehamilan dengan riwayat seksio sesaria.

    Penderita yang telah mengalami seksio sesaria berisiko ruptur uteri pada

    kehamilan dan persalinan selanjutnya, sehingga dapat berakibat pada peningkatan

    morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal. Kemungkinan resiko ruptur uteri

    pada kasus dengan riwayat SSTP 1 kali adalah 0,21 %. 3,4

    Prinsip dasar penanganan kasus dengan riwayat seksio sesaria adalah harus

    dilakukan di rumah sakit. Canadian Consensus Conference on Aspects of Cesarean

    Birth menyatakan bahwa rumah sakit berkewajiban menyediakan perawatan obstetri

    yang dapat menjamin tersedianya darah, kamar operasi dan anestesi, sehingga seksio

    sesaria dapat dimulai dalam waktu 30 menit terhadap ibu dalam persalinan termasuk

    kasus dengan riwayat seksio sesaria.10,11

    Di Amerika Serikat pada tahun 1988, American Collage of Obstetricians and

    Gynecologist (ACOG) secara resmi mengajukan trial of labor pada kasus dengan

    riwayat seksio sesar 1 kali dengan angka keberhasilan 75-82%. Namun demikian,

    kejadian ruptura uteri 3 kali lebih tinggi, bahkan Caughey dkk (1996) mendapatkan

    kemungkinan risiko ruptura uteri hingga 5 kali. 11,12,13 Timbul pertanyaan, Mengapa

    tidak dilakukan partus Pervaginam pada anak pertama dan apakah masih ada tempat

    untuk partus Pervaginam pada kasus ini.

    Pada kasus ini, kita dihadapkan pada permasalahan persalinan, yaitu

    adanya riwayat seksio sesaria. Seperti telah disebutkan terdahulu, salah satu kontra

    indikasi persalinan pervaginam pada bekas seksio sesaria adalah adanya DKP.

    Berdasarkan anamnesis, pada seksio sesaria pertama terdahulu indikasinya adalah

    panggul sempit (DKP).

    Pada pemeriksaan fisik, tinggi badan ibu 148 cm. Pada pemeriksaan

    dalam, didapatkan promontorium terabaa dan panjang konjugata diagonalisnya 9,5

    cm, sehingga pasien ini disimpulkan DKP derajat ringan. Ada kepustakaan yang

    menyatakan bahwa luas panggul yang sempit derajat ringan masih diperbolehkan

  • 7/30/2019 BEKAS SC mj

    8/10

    8

    untuk dilakukan partus Pervaginam pada primigravida sedangkan untuk kasus

    kehamilan kedua apalagi dengan riwayat bekas SC pada anak pertama atas indikasi

    disproporsi kepala panggul, partus Pervaginam merupakan suatu kontraindikasi.

    Seharusnya setelah dilakukan seksio sesaria pertama, dilakukan pemeriksaan rontgen

    pelvis untuk membuktikan dengan jelas ada tidaknya DKP pada penderita.

    Standar pelayanan di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSMH

    mengharuskan seksio sesaria pada keadaan-keadaan seperti: DKP, riwayat seksio

    sesaria 2 kali, riwayat seksio klasik, malpresentasi atau malposisi, dan riwayat

    penyumbuhan luka operasi sebelumnya yang tidak baik. 13 Pada kasus ini tidak ada

    tempat untuk partus Pervaginam karena terdapat kontra indikasi yaitu adanya DKP.

    BAB V

    KESIMPULAN

    1.Kasus ini merupakan kontra indikasi untuk dilakukan partus Pervaginam atauvaginal birth after caesarian section (VBAC)

  • 7/30/2019 BEKAS SC mj

    9/10

    9

    2.Pengakhiran persalinan perabdominam (seksio sesaria) merupakan tindakanyang tepat untuk mengakhiri persalinan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Supono. Ilmu kebidanan bagian fisologis. Edisi ke-1. Palembang: Bagian Obstetridan Ginekologi RSUP/FK Unsri, 1982; 110-125

    2. Cunningham FG, Mac Donald PC, Gant NF. Williams obstetrics. 20 th ed.Conecticut: Prentice Hall International Inc, 1993; 509-531, 435-443, 664-665

  • 7/30/2019 BEKAS SC mj

    10/10

    10

    3. Plauce WC, Morrison JC, OSullivan MJ. Surgical obstetrics. Philadelphia: WBSaunders Company, 1992; 405-429

    4. Dickinson JE. Cesarean section. In: James DK, Steer PJ, Weiner CP et al. Highrisk pregnancy management options. Second edition. London: WB Saunders

    Company Ltd, 2000; 1217-1229

    5. Pangemanan WT dkk. Kecenderungan seksio sesar di RSUP Palebang (1987-1989). KOGI VIII Palembang, 1990

    6. Abadi A. Distosia karena kelainan panggul. Dalam: Wiknjosastro H, SaifuddinAB, Rachimhadhi T. Ilmu kebidanan. Edisi ke-3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

    Sarwono Prawirohardjo, 1997:637-648

    7. Adyana IB, Dewata L. Persalinan pada bekas seksio sesar di RSUP dr. Sutomatahun 1989-1993. Maj Obstet Ginekol 1996;20:5-6

    8. Anwar R, Gandamihardja S. Tinjauan persalinan pervaginam pada bekas seksiosesar di RS Hasan Sadikin Bandung selama 5 tahun (1991-1995). Kumpulan

    Makalah KOGI X Padang, 1996:34-54

    9. Martin ME. Vaginal birth after cesarean delivery. Clin Perinatal 1996;23:141-15310.Miller DA, Diaz FG, Paul RH. Vaginal birth after cesarean: a 10 years experience.

    Obste Gynecol 1994;84:255-258

    11.McMahon MJ. Vaginal birth after cesarean. Clin Obstet Gynecol 1998;44:369-381

    12.Dickinson JE. Previous cesarean section. In: James DK, Steer PJ, Weiner CP,Gonik B. High risk pregnancy. 2nd ed. London: WB Saunders, 2000:1205-1216

    13.Rosen MG, Dickinson JC. Vaginal birth after cesarean: meta-analysis ofindicators for success. Obstet Gynecol 1990;76:856-859