(bedah) kontrol resusitasi dalam penanganan perdarahan masif

Upload: nora-minori

Post on 06-Jul-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 (Bedah) Kontrol Resusitasi Dalam Penanganan Perdarahan Masif

    1/3

    Resusitasi Pengendalian Kerusakan dalam Penanganan Perdarahan Masif 

    [Abstrak] Perdarahan merupakan penyebab kematian terbanyak kedua pada pasien trauma

    dengan hampir setengah kasus kematian terjadi dalam waktu 24 jam sesaat setelah tiba.

    Resusitasi pengendalian kerusakan merupakan paradigma baru pada pasien dengan perdarahan

    masif. Hal ini meliputi hipotensif permisif resusitasi hemostatik strategi transfusi dan operasi pengendalian kerusakan. Hipotensif permisif menunjukkan hasil yang lebih baik sebelum

     perdarahan dikontrol. !trategi resusitasi "airan adalah dengan meminimalkan penggunaan infus

    kristaloid serta meningkatkan tindakan transfusi awal dengan rasio  fresh frozen plasma  #$$P%

    lebih tinggi dibandingkan  packed red cell   #PR&%. 'perasi pengendalian kerusakan dilakukan

    ketika kondisi pasien tidak mendukung untuk dilakukan operasi definitif. (ontrol kontaminasi

    dan kontrol perdarahan dengan melakukan penutupan abdomen temporer dilakukan sebelum

    merujuk pasien ke )ntensi*e &are +nit #)&+% dan ruang operasi guna tindakan laparatomi

     permanen.

    (ata kun"i , !yok- Perdarahan- Resusitasi

    Perdarahan merupakan penyebab /0 sampai 4/0 dari kasus kematian akibat trauma.

    Perdarahan juga merupakan penyebab kasus kematian terbanyak kedua penyebab kematian

    akibat trauma setelah traumati" brain injury #1)%. (ehilangan darah masif diartikan sebagai

    kehilangan seluruh *olume darah dalam waktu 24 jam atau kehilangan 3/0 dari *olume darah

    dalam waktu jam.

    Penanganan syok hemoragik telah berkembang dalam beberapa dekade ini dimana hal ini diikuti

    dengan perkembangan sains dasar dan bukti klinikal trial. Resusitasi pengendalian kerusakan

    #RP(% pertama kali diperkenalkan dalam medis militer dan kemudian diadaptasikan ke traumaseharihari yang menyebabkan perdarahan masif. RP( terdiri dari tiga strategi utama, hipotensif 

     permisif resusitasi hemostatik dan strategi transfusi dan operasi pengendalian kerusakan. RP( 

     bertujuan untuk mengurangi perdarahan mengoptimalkan koagulasi dan sangat berguna untuk 

     pasien dengan perdarahn masif.

    Hipotensif permisif 

    Hipotensif permisif merupakan salah satu komponen RP( dimana hipotensif permisif ini

    diutamakan karena tekanan darah yang lebih tinggi dapat menghan"urkan klot atau 5pop the

    "lot6. 7alam penggunaannya hal ini membutuhkan permainan "airan intra*ena serta

    mempertahankan tekanan darah tetap rendah hinggi perdarahn terkontrol. !uatu artikel yang

    dipulikasikan pada tahun 8994 oleh i"kel et al dilakukan pada 39: pasien hipotensi dengan luka

    tembus. Hasilnya menunjukkan tingkat sur*i*al pada kelompok resusitasi terlambat yang

    menerima resusitasi "airan intra*ena setelah perdarahan dikontrol. !ementara kelompok pasien

    resusitasi segera memerlukan waktu hospitalisasi yang lebih lama # 84 hari *s 88 hari p;/.//

  • 8/17/2019 (Bedah) Kontrol Resusitasi Dalam Penanganan Perdarahan Masif

    2/3

    Hingga saat ini masih belum terdapat konsensus tentang tekanan darah yang diterima pada

    hipotensif permisif. !uatu studi yang menggunakan nilai  Mean arterial pressure  #>AP% AP hingga ?3 mmHg berhubungan dengan kehilangan darah yang banyak dan

     berkurangnya aliran darah splanikus dimana resusitasi "airan mengurangi darah yang hilang tapi

    tidak berhasil mengembalikan aliran darah splanknikus. eberapa penelitian dilakukan pada

    manusia dengan target tekanan darah. >orisson dkk mengin*estigasi pasien dengan trauma

    tumpul maupun tajam yang mengalami hipotensi ketika masuk rumah sakit dan pada kelompok 

     pasien dengan target >AP 3/ mmHg terbukti lebih sedikit kehilangan darah dibandingkan

    dengan kelompok dengan target >AP

  • 8/17/2019 (Bedah) Kontrol Resusitasi Dalam Penanganan Perdarahan Masif

    3/3

    menunjukkan bahwa transfuse darah dengan rasio tinggi $$P,PR& menurunkan angka mortalitas

     pada < jam pertama walaupun angka kematian pada hari ke / tidak berkaitan dengan rasio

     plasma atau platelet terhadap PR&.

    @alaupun resusitasi dengan transfusi awal dengan rasio tinggi $$P,PR& menunjukkan hasil yang

     baik belum daapat dibuktikan dengan penelitian prospe"ti*e randomiBed "ontrol trial. Penelitianseperti itu sedang berjalan #the Pragmati" RandomiBed 'ptimum Platelet and Plasma Ratios%

    dibiayai oleh =ational )nstitutrs of Health and the +nited !tates 7epartment of 7efense.

    Resusitasi rasio tinggi plasma dan platelet terhadap PR& menunjukkan bahwa resusitasi dengan

    kristaloid minimal telah dimulai bersamaan. =a&l dan RE merupakan "airan yang paling sering

    digunakan. ukti menyatakan bahwa pemberian kristaloid pada resusitasi awal berkaitan dengan

    komplikasi seperti >'7 A&! dan "oagulopathy.

    )ntinya resusitasi hemostati" dan strategi transfusi sudah meminimalisir penggunaan kristaloid

    digantikan dengan produk darah rasio tinggi. @alaupun rasio yang tepat masih dalam per"obaan.

    7amage "ontrol surgery

    7amage "ontrol surgery adalah "ontrol perdarahan dan kontaminasi awal diikuti dengan pa"king

    intraperitoneal dan penutupan "epat dan juga resusitasi di )&+ sebelum pasien ditransfer ke

    ruang operasi untuk laparotomy definiti*e. !ebuah artikel oleh Rotondo dkk 899 menyatakan

     bahwa pasien kelompok damage "ontrol memiliki angka kelangsungan hidup lebih tinggi

    dibandingkan dengan kelompok laparotomy definiti*e #??0 *s 880 PD/./2%. sepuluh tahun

    terakhir teknik laparotomy damage "ontrol telah banyak mengalami perubahan. (onseputamanya adalah mengidentifikasi pasien yang membutuhkan damage "ontrol laparotomy dan

    teknik penutupan dinding abdomen telah banyak berubah. +ntuk saat ini indikasi operasi

    damage "ontrol ditentukan oleh perubahan fisiologis seperti hipoteria asidosis dan "oagulopathy.

    (esimpulan

    7&R adalah strategi resusitasi pasien dengan perdarahan masif. Permissi*e hypotension baik 

    untuk pasien dengan trauma tajam. Akan tetapi masih diperdebatkan pada pasien dengan trauma

    tumpul dan "edera kepala. Asam traneCamat direkomendasikan untuk diberi pada semua pasien

    trauma dengan perdarahan "ukup banyak. 1ransfusi awal dengan rasio tinggi plasma terhadap

    PR& dan penggunaan kristaloid minimal lebih disarankan. Akan tetapi perbnadingan tepat

     plasma terhadap PR& masih perlu penelitian lebih lanjut.