bayi lahir cukup bulan sarah sken 1

27
Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Melissa 102013292 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Email : [email protected] _____________________________________________________________ ______________ Abstrak Anamnesis merupakan suatu bentuk wawancara terhadap pasien oleh dokter atas keluhan yang dialaminya. Seperti pada kasus, seorang ibu hamil cukup bulan melahirkan seorang bayi secara spontan dibantu oleh dokter umum, perlu juga dilakukan anamnesis terhadap ibu tentang riwayat kehamilannya. Selain itu, bayi yang baru lahir tersebut juga perlu dilakukan berbagai pemeriksaan agar jika terjadi kelainan-kelainan dokter dapat segera menanganinya. Pemeriksaan yang umumunya dilakukan adalah APGAR Skor dan antropometri. Kemudian pemberian imunisasi juga penting adanya bagi kesehatan bayi, agar bayi bisa terproteksi dari beberapa penyakit yang mungkin berbahaya. Edukasi juga harus diberikan kepada ibu agar ibu dapat menjaga dan merawat dengan baik bayi tersebut. Edukasi yang paling penting adalah nutrisi yang seimbang. karena nutrisi yang baik akan berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi dewasa. Kata kunci : Anamnesis, APGAR skor, Antropometri, imunisasi, gizi seimbang bayi baru lahir Abstract History is a form of an interview of the patient by the doctor on her complaint. As in the case, a pregnant woman gave birth to a baby at term spontaneously aided by general practitioners, should also be a history of the mother about her pregnancy history. In addition, the newborn is also necessary to the various examinations in order in case of abnormalities doctor can immediately handle. Examination umumunya do is Apgar Score and anthropometry. Then immunization is also important for the health of their baby, so the baby can be protected from some

Upload: ferryroferdi

Post on 22-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

share, semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

Bayi Lahir Cukup BulanSarah Melissa

102013292Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA

Email : [email protected] __________________________________________________________________________

_AbstrakAnamnesis merupakan suatu bentuk wawancara terhadap pasien oleh dokter atas keluhan yang dialaminya. Seperti pada kasus, seorang ibu hamil cukup bulan melahirkan seorang bayi secara spontan dibantu oleh dokter umum, perlu juga dilakukan anamnesis terhadap ibu tentang riwayat kehamilannya. Selain itu, bayi yang baru lahir tersebut juga perlu dilakukan berbagai pemeriksaan agar jika terjadi kelainan-kelainan dokter dapat segera menanganinya. Pemeriksaan yang umumunya dilakukan adalah APGAR Skor dan antropometri. Kemudian pemberian imunisasi juga penting adanya bagi kesehatan bayi, agar bayi bisa terproteksi dari beberapa penyakit yang mungkin berbahaya. Edukasi juga harus diberikan kepada ibu agar ibu dapat menjaga dan merawat dengan baik bayi tersebut. Edukasi yang paling penting adalah nutrisi yang seimbang. karena nutrisi yang baik akan berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi dewasa.

Kata kunci : Anamnesis, APGAR skor, Antropometri, imunisasi, gizi seimbang bayi baru lahir

AbstractHistory is a form of an interview of the patient by the doctor on her complaint. As in the case, a pregnant woman gave birth to a baby at term spontaneously aided by general practitioners, should also be a history of the mother about her pregnancy history. In addition, the newborn is also necessary to the various examinations in order in case of abnormalities doctor can immediately handle. Examination umumunya do is Apgar Score and anthropometry. Then immunization is also important for the health of their baby, so the baby can be protected from some diseases that may be dangerous. Education should also be given to the mother so that she can maintain and take good care of the baby. The most important education is balanced nutrition. because good nutrition will affect the baby's growth and development into adulthood.

Keywords: History, Apgar scores, Anthropometry, immunization, balanced nutrition newborn

PendahuluanDiketahui bahwa seorang bayi perempuan cukup bulan dilahirkan secara spontan di Puskesma dari seorang ibu dengan dibantu oleh dokter umum. Beberapa saat setelah dilahirkan,dokter memeriksa bayi tersebut. (BB: 3000gr, PB:50 cm, Hc: 33 cm). Peristiwa tumbuh kembang pada anak meliputi seluruh proses kejadian sejak terjadi pembuahan sampai masa dewasa. Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling

Page 2: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dalam memaksimalkan tumbah kembang diperluakan usaha untuk mengukur tumbuh kembang salah satunya dengan antopometri dan melindungi anak dari penyakit infeksi dengan imunisasi. Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas anamnesis, pemeriksaan dan penetalaksanaan yang bertujuan untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak.

Hipotesis: keadaan bayi perempuan normal.

1. Anamnesis

Anamnesis merupakan wawancara yang seksama terhadap pasien atau keluarga dekatnya mengenai masalah yang menyebabkan pasien mendatangi pusat pelayanan kesehatan. Perpaduan keahlian mewawancarai dan pengetahuan yang mendalam tentang gejala (simptom) dan tada (sign) dari suatu penyakit akan memberikan hasil yang memuaskan dalam menentikan diagnosis kemungkinan sehingga membantu dalam menentukan langkah pemeriksaan selanjutnya. 1

Ada 2 jenis anamnesis yang umum dilakukan, yakni Autoanamnesis dan Alloanamnesis atau Heteroanamnesis. Pada umumnya anamnesis dilakukan dengan tehnik autoanamnesis yaitu anamnesis yang dilakukan langsung terhadap pasiennya. Pasien sendirilah yang menjawab semua pertanyaan dokter dan menceritakan permasalahannya. Ini adalah cara anamnesis terbaik karena pasien sendirilah yang paling tepat untuk menceritakan apa yang sesungguhnya dia rasakan, namun dalam prakteknya tidak selalu autoanamnesis dapat dilakukan. Pada pasien yang tidak sadar, sangat lemah atau sangat sakit untuk menjawab pertanyaan, atau pada pasien anak-anak, maka perlu orang lain untuk menceritakan permasalahnnya. Anamnesis yang didapat dari informasi orag lain ini disebut Alloanamnesis atau Heteroanamnesis. Tidak jarang dalam praktek sehari-hari anamnesis dilakukan bersama-sama auto dan alloanamnesis. 1

Anamnesis yang baik akan terdiri dari identitas, keluahan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat obstri dan ginekologi (khusus wanita). Riwayat penyakit dalam keluarga, anamnesis susunan sistem dan anamnesis pribadi (meliputi keadaan sosial ekonomi, budaya, kebiasaaan, obat-obatan dan ingkungan). 1

Identitas anak meliputi nama, umur, jenis kelamin, nama orang tua atau anggota keluarga terdekat sebagai penanggung jawab, alamat, pendidikan orang tua , pekerjaan orang tua, suku bangsa dan agama. Identitas perlu ditanyakan untuk memeastikan bahwa pasien yang dimaksud dan sebagai data penelitian. 1

Beberapa hal penting yang penting ditanyakan dalam anamnesis untuk anak (bayi dan balita adalah sebagai berikut:2-4

a. Anamnesis faktor pranatal dan perinatalMerupakan faktor yang penting untuk mengetahui perkembangan anak. Anamnesis harus menyangkut faktor risiko untuk terjadinya gangguan perkembangan fisik dan mental anak, termasuk faktor risiko untuk bota, tuli, palsi serebralis, dll. Anamnesis juga menyangkut penyakit keturunan dan apakah ada perkawinan antar keluarga. 2-4

Page 3: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

b. Kelahiran prematurHarus dibedakan antara bayi prematur (SMK = Sesuai Masa Kehamilan) dan bayi dimatur (KMK = Kecil Masa Kehamilan) dimana telah terjadi retradasi pertumbuhan intrauterin.

Pada bayi prematur, karena dia lahir lebih cepat dari kelahiran normal, maka harus diperhitungakn pertumbuhan intrauterin yang tidak sempat dilalui tersebut. Contoh, bayi ahir 3 bulan prematur (umur kehamilan 6 bulan), tidak dapat dibandingkan dengan bayi usia 6 bulan, maka yang dilakuakn adalah pemeriksaan bayi berusia 3 bulan. 2-4

c. Anamnesis harus menyangkut faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak.

Misalnya untuk meneliti perkembangan motorik pada anak, harus ditanyakan berat badanya, karena erat hubungannya dengan perkembangan motorik tersebut. Untuk menanyakan kemampuan menolong sendiri, misalnya makan, berpakaian dll. Harus pula ditanyakan apakah ibunya memberikan kesempatan pada anak untuk belajar itu. 2-4

d. Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak.

Merupakan informasi yang sangat penting yang harus ditanyakan pada ibunya pada saat kali datang. Anamnesis yang teliti tentang milestone perkembangan anak, dapat mengetahui tingkat perkembangan anak tersebut. 2-4

2. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik pada bayi, merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh bidan, perawat, atau dokter untuk menilai status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu pulang dari rumah sakit. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri serta mencari kelainan pada bayi. Adapun pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan pada bayi antara lain sebagai berikut:2-5

Hitung frekuensi napas. Pemeriksaan frekuensi napas ini dilakukan dengan menghitung rata-rata pernapasan dalam satu menit. Pemeriksaan ini dikatakan normal pada bayi baru lahir apabila frekuensinya antara 30-60 kali per menit, tanpa adanya retraksi dada dan suara merintih saat ekspirasi, tetapi apabila bayi dalam keadaan lahir kurang dari 2.500 gram atau usia kehamilan kurang dari 37 minggu, kemungkinan terdapat adanya retraksi dada ringan. Jika pernapasan berhenti beberapa detik secara periodik, maka masih dikatakan dalam batas normal. 2-5

Tipe/pola pernapasan- tipe Cheyne – stokes

a. Normal pada BBL/prematurCepat dalam lambat dangkal apneu beberapa saat

b. hilang dalam umur beberapa mingguc. patologis: penyakit SSP

- Tipe Kussmaula. Cepat dan dalam

Page 4: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

b. pada asidosis metabolik (dehidrasi, hipoxia, keracunan salisilat, dsb)- Pernapasan BIOT

irama sama sekali tidak teratur (penyakit SSP)a. Frekuensi Takipnae

pernapasan cepat pada berbagai penyakit parub. Bradipne

pernapasan lambata) pada gangguan pusat pernapasan – tekanan intrakranial meningkatb) alkalosis

c. Hiperpne- pernapasan dalam- pada asidosis, anoksia, kelainan SSP

d. Hipopnepernapasan dangkal (pada gangguan SSP)

e. Eupnekedalaman pernapasan normal

f. Dispnekesulitan bernapas dengan tanda TRIAS:

- cupling hidung- retraksi sub. kostal, interkostal, supra sternalis- dapat dengan sianosis dan takipne

g. Ortopne- sulit bernapas bila ketiduran berkurang bila duduk/berdiri- asma, gagal jantung, edema paru/epiglottis, fibrosis kistik, croup

h. Dispne nocturnal paroxismalEdema paru akut pada stenosis mitral berat

Gambar 1. Tipe-tipe Pernapasan

Bayi normal akan bernapas dengan abdominal/diafragmatikal. bila torakal kemungkinan bayi mengalami kelainan paru.

Page 5: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

- Hitung denyut jantung bayi dengan menggunakan stetoskop. Pemeriksaan denyut jantung untuk menilai apakah bayi mengalami gangguan vang menyebabkan jantung dalam keadaan tidak normal, seperti suhu tubuh yang tidak normal, perdarahan, atau gangguan napas. Pemeriksaan denyut jantung ini dikatakan normal apabila frekuensinya antara 100-160 kali per menit, dalam keadaan normal apabila di atas 60 kali per menit dalam jangka waktu yang relatif pendek, beberapa kali per hari, dan terjadi selama beberapa hari pertama jika bayi mengalami distres. 2-5

- Ukur suhu aksila. Lakukan pemeriksaan suhu melalui aksila untuk menentukan apakah bayi dalam keadaan hipo atau hipertermi. Dalam kondisi normal suhu bayi antara 36,5-37,5 derajat celcius. 2-5

- Kaji postur dan gerakan. Pemeriksaan ini untuk menilai ada atau tidaknya epistotonus/hiperekstensi tubuh yang berlebihan dengan kepala dan tumit ke belakang, tubuh melengkung ke depan, adanya kejang/ spasme, serta tremor. Pemeriksaan postur dalam keadaan normal apabila dalam keadaan istirahat kepalan tangan longgar dengan lengan panggul dan lutut semi fleksi. Selanjutnya pada bayi berat kurang dari 2.500 gram atau usia kehamilan kurang dari 37 minggu ekstremitasnya dalam keadaan sedikit ekstensi. Apabila bayi letak sungsang, di dalam kandungan bayi akan mengalami fleksi penuh pada sendi panggul atau lutut/sendi lutut ekstensi penuh, sehingga kaki bisa mencapai mulut. Selanjutnya gerakan ekstremitas bayi harusnya terjadi secara spontan dan simetris disertai dengan gerakan sendi penuh dan pada bayi normal dapat sedikit gemetar. 2-5

- Periksa tonus atau kesadaran bayi. Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat adanya letargi, yaitu penurunan kesadaran di mana bayi dapat bangun lagi dengan sedikit kesulitan, ada tidaknya tones otot yang lemah, mudah terangsang, mengantuk, aktivitas berkurang, dan sadar (tidur yang dalam tidak merespons terhadap rangsangan). Pemeriksaan ini dalam keadaan normal dengan tingkat kesadaran mulai dari diam hingga sadar penuh serta bayi dapat dibangunkan jika sedang tidur atau dalam keadaan diam. 2-5

- Pemeriksaan ekstremitas. Pemeriksaan ini berfungsi untuk menilai ada tidaknya gerakan ekstremitas abnormal, asimetris, posisi dan gerakan yang abnormal (menghadap ke dalam atau ke luar garis tangan), serta menilai kondisi jari kaki, yaitu jumlahnya berlebih atau saling melekat. 2-5

- Pemeriksaan kulit. Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat ada atau tidaknya kemerahan pada kulit atau pembengkakan, postula (kulit melepult), luka atau trauma, bercak atau tanda abnormal pada kulit, elastisitas kulit, serta ada tidaknya main popok (bercak merah terang dikulit daerah popok pada bokong). Pemeriksaan ini normal apabila tanda seperti eritema toksikum(titik merah dan pusat putih kecil pada muka, tubuh, dan punggung) pada hari kedua atau selanjutnya, kulit tubuh yang terkelupas pada hari pertama. 2-5

- Pemeriksaan tali pusat. Pemeriksaan ini unluk melihat apakah ada kemerahan, bengkak, bernanah, berbau, atau lainnya pada tali pusat. Pemeriksaan ini normal apabila warna tali pusat putih kebiruan pada hari pertama dan mulai mengering atau mengecil dan lepas pada hari ke-7 hingga ke-10. 2-5

- Pemeriksaan kepala dan leher . Pemeriksaan bagian kepala yang dapat diperiksa antara lain sebagai berikut: 2-5

Pemeriksaan rambut dengan menilai jumlah dan warna, adanya lanugo terutama pada daerah bahu dan punggung.

Page 6: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

Pemeriksaan wajah dan tengkorak, dapat dilihat adanya maulage,  yaitu tulang tengkorak yang saling menumpuk pada saat lahir untuk dilihat asimetris atau tidak. Ada tidaknya caput succedaneum (edema pada kulit kepala, lunak dan tidak berfluktuasi, batasnya tidak tegas, serta menyeberangi sutura dan akan hilang dalam beberapa hari). Adanya cephal hematom terjadi sesaat setelah lahir dan tidak tampak pada hari pertama karena tertutup oleh caput succedaneum, konsistensinya lunak, berfluktuasi, berbatas tegas pada tepi hilang tengkorak, tidak menyeberangi sutura,dan apabila menyeberangi sutura akan mengalami fraktur tulang tengkorak yang akan hilang sempurna dalam waktu 2-6 bulan. Adanya perdarahan yang terjadi karena pecahnya vena yang menghubungkan jaringan di luar sinus dalam tengkorak, batasnya tidak tegas, sehingga bentuk kepala tampak asimetris. Selanjutnya diraba untuk menilai adanya fluktuasi dan edema. Pemeriksaan selanjutnya adalah menilai fontanella dengan cara melakukan palpasi menggunakan jari tangan, kemudian fontanel posterior dapat dilihat proses penutupannya setelah usia 2 bulan, dan fontanel anterior menutup saat usia 12-18 bulan.

Pemeriksaan mata untuk menilai adanya strabismus atau tidak, yaitu koordinasi gerakan mata yang belum sempurna. Cara memeriksanya adalah dengan menggoyangkan kepala secara perlahan-lahan, sehingga mata bayi akan terbuka, kemudian baru diperiksa. Apabila ditemukan jarang berkedip atau sensitivitas terhadap cahaya berkurang, maka kemungkinan mengalami kebutaan. Apabila ditemukan adanya epicantus melebar, maka kemungkinan anak mengalami sindrom down. Pada glaukoma kongenital, dapat terlihat pembesaran dan terjadi kekeruhan pada kornea. Katarak kongenital dapat dideteksi apabila terlihat pupil yang berwarna putih. Apabila ada trauma pada mata maka dapat terjadi edema palpebra, perdarahan konjungtiva, retina, dan lain-lain.

Pemeriksaan telinga dapat dilakukan untuk menilai adanya gangguan pendengaran. Dilakukan dengan membunyikan bel atau suara jika terjadi refleks terkejut, apabila tidak terjadi refleks, maka kemungkinan akan terjadi gangguan pendengaran.

Pemeriksaan hidung dapat dilakukan dengan cara melihat pola pernapasan, apabila bayi bernapas melalui mulut, maka kemungkinan bayi mengalami obstruksi jalan napas karena adanya atresia koana bilateral atau fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring. Sedangkan pernapasan cuping hidung akan menujukkan gangguan pada paru, lubang hidung kadang-kadang banyak mukosa. Apabila sekret mukopurulen dan berdarah, perlu dipikirkan adanya penyakit sifilis kongenital dan kemungkinan lain.

Pemeriksaan mulut dapat dilakukan dengan melihat adanya kista yang ada pada mukosa mulut. Pemeriksaan lidah dapat dinilai melalui warna dan kemampuan refleks mengisap. Apabila ditemukan lidah yang menjulur keluar, dapat dilihat adanya kemungkinan kecacatan kongenital. Adanya bercak pada mukosa mulut, palatum, dan pipi bisanya disebut sebagai monilia albicans, gusi juga perlu diperiksa untuk menilai adanya pigmen pada gigi, apakah terjadi penumpukan pigmen yang tidak sempurna.

Pemeriksaan leher dapat dilakukan dengan melihat pergerakan, apabila terjadi keterbatasan dalam pergerakannya, maka kemungkinan terjadi kelainan pada tulang leher, misalnya kelainan tiroid, hemangioma, dan lain-lain.

- Pemeriksaan Abdomen dan Punggung. Pemeriksaan pada abdomen ini meliputi pemeriksaan secara inspeksi untuk melihat bentuk dari abdomen, apabila didapatkan abdomen membuncit dapat diduga kemungkinan disebabkan hepatosplenomegali atau cairan

Page 7: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

di dalam rongga perut. Pada perabaan, hati biasanya teraba 2 sampai 3 cm di bawah arkus kosta kanan, limfa teraba 1 cm di bawah arkus kosta kiri. Pada palpasi ginjal dapat dilakukan dengan pengaturan posisi telentang dan tungkai bayi dilipat agar otot-otot dinding perut dalam keadaan relaksasi, batas bawah ginjal dapat diraba setinggi umbilikus di antara garis tengah dan tepi perut. Bagian-bagian ginjal dapat diraba sekitar 2-3 cm. Adanya pembesaran pada ginjal dapat disebabkan oleh neoplasma, kelainan bawaan, atau trombosis vena renalis. Untuk menilai daerah punggung atau tulang belakang, cara pemeriksaannya adalah dengan meletakkan bayi dalam posisi tengkurap. Raba sepanjang tulang belakang untuk mencari ada atau tidaknya kelainan seperti spina bifida atau mielomeningeal (defek tulang punggung, sehingga medula spinalis dan selaput otak menonjol). 2-5

- Pengukuran antropometri. Antropometri menurut Hinchiliff (1999) adalah pengukuran tubuh manusia dan bagian-bagiannya dengan maksud untuk membandingkan dan menentukan norma-norma untuk jenis kelamin,usia, berat badan, suku bangsa dll. Antropometri dilakukan pada anak-anak untuk menilai tumbuh kembang anak sehingga dapat ditentukan apakah tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak. Ketepatan dan ketelitian pengukuran sangat penting dalam menilai pertumbuhan secara benar. Kesalahan atau kelalaian dalam cara pengukuran akan mempengaruhi hasil pengamatan. 2,3,5

Pada bayi baru lahir, perlu dilakukan pengukuran antropometri seperti berat badan, dimana berat badan yang normal adalah sekitar 2.500-3.500 gram, apabila ditemukan berat badan kurang Bari 2.500 gram, maka dapat dikatakan bayi memiliki berat badan lahir rendah (BBLR). Akan tetapi, apabila ditemukan bavi dengan berat badan lahir lebih dari 3.500 gram, maka bayi dimasukkan dalam kelompok makrosomia. Pengukuran antropometri lainnya adalah pengukuran panjang badan secara normal, panjang badan bayi baru lahir adalah 45-50 cm, pengukuran lingkar kepala normalnya adalah 33-35 cm, pengukuran lingkar dada normalnya adalah 30-33 cm. Apabila ditemukan diameter kepala lebih besar 3 cm dari lingkar dada, maka bayi mengalami hidrosefalus dan apabila diameter kepala lebih kecil 3 cm dari lingkar dada, maka bayi tersebut mengalami mikrosefalus. 2-5

Adapun cara pengukurannya adalah sebagai berikut : Pengukuran Berat Badan

Berat badan merupakan indikator untuk keadaan gizi anak. Gangguan pada berat badan biasanya menggambarkan gangguan yang bersifat perubahan akut/jangka pendek. 2,3,5

Alasan mengapa pengukuran berat badan merupakan pilihan utama: 2,3,5

Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan konsumsi makanan dan kesehatan

Memberikan gambaran status gizi sekarang, jika dilakukan periodik memberikan gambaran pertumbuhan

Umum dan luas dipakai di Indonesia Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh keterampilan pengukur Digunakan dalam KMS BB/TB merupakan indeks yang tidak tergantung umur Alat ukur dapat diperoleh di pedesaan dengan ketelitian tinggi ( dacin )

Ada bebrapa macam cara pengukuran berat badan yaitu: 2,3,5

Page 8: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

o Pengukuran berat badan menggunakan timbangan menggunakan timbangan bayi :

Untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun Letakkan timbangan pada meja datar, tidak mudah bergoyang. Lihat jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0. Bayi sebaiknya telanjang Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan. Lihat jarum timbangan sampai berhenti. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan. Bila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah

antara gerakan jarum ke kanan dan kekiri.

o Pengkuran berat badan menggunakan timbangan injak : 2,3,5

Letakkan timbangan di lantai yang datar Lihat jarum atau angka harus menunjuk ke 0 Anak pakai baju sehari-hari yang tipis (tidak pakai alas kaki, jaket, topi, jam tangan,

kalung, dan tidak memegang sesuatu) Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi Lihat jarum timbangan sampai berhenti Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan Bila anak terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah

antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.

Pengukuran Tinggi Badan/Panjang BadanTinggi Badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal.

Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif pada masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama. 2,3,5

Untuk bayi atau anak yang belum dapat berdiri dapat menggunakan infantometer. Cara mengukur dengan posisi berbaring yaitu : 2,3,5

o Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang

o Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar.

o Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0.

o Petugas 1 : ke2 tangan pegang kepala bayi agar tetap menempel pada pembatas angka 0

(pembatas kepala).o Petugas 2 : tangan kiri menekan lutut bayi dengan lengan kiri bawah agar lurus, sedangkan

tangan menjaga agar posisi kaki tetap lurus (tidak fleksi ataupun ekstensi). Tangan kanan menekan batas kaki ke telapak kaki.

o Petugas 2 membaca angka di tepi di luar pengukur.

Untuk bayi atau anak yang berusia kurang dari 2 tahun, pengukuran dilakukan dengan terlentang, dengan menggunakan alat pengukur panjang badan (infantometer). Salah satu ujungnya mempunyai batas yang tetap atau atau bagian yang statis sedang ujung lainnya

Page 9: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

mempunyai bagian yang dapat digerakkan/digeser. Bayi diukur tanpa mengenakan sepatu atau topi diatas tempat tidur yang keras. panjang badan bayi dapat diukur dengan akurat dengan meletakkan kepala bayi pada bagian yang statis, sedangkan bagian yang dapat bergerak menyentuh tumit.6

Pada usia 0-6 bulan bayi akan mengalami penambahan tinggi badan sekitar 2-5 cm setiap bulannya. Pada usia 6-12 bulan mengalami penambahan tinggi badan hanya sekitar 1,25 cm setiap bulannya. Pada akhir tahun pertama akan meningkat kira-kira 50% dari tinggi badan waktu lahir.7

Tinggi badan rata-rata waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut:

a. 1 tahun 1,5 x TB lahirb. 4 tahun 2 x TB lahirc. 6 tahun 1,5 x TB setahund. 13 tahun 3 x TB lahire. Dewasa 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun)

Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi badan orang tua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah sebagai berikut:

TB Anak Perempuan=(TB ayah−13 cm )+TBibu

2± 8,5 cm

TB Anak Laki−laki=(TB ibu+13 cm )+TB Ayah

2± 8,5 cm

(13 cm adalah rata-rata selisih tinggi badan antara orang dewasa laki-laki dan perempuan di Inggris, dan 8,5 cm adalah nilai absolut tentang tinggi badan).Sehingga didapat suatu rentangan antara angka terendah dan tinggi. Apabila seorang anak dapat mencapai tinggi antara dua angka ini, maka secara medis tidak perlu ada tindakan/intervensi.Sedangkan kalau dilihat proporsi antara kepala, badan serta anggota gerak maka akan tampak perbedaan yang jelas antara janin, anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai berikut:

- Pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang, dimana ukuran panjang kepala hampir sama dengan panjang badan di tambah tungkai bawah. Anggota gerak sangat pendek.

- Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran antero-posterior dada masih lebih besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif lebih pendek. Sebagai titik tengah tinggi badannya adalah setinggi umbilikus.

- Pada dewasa anggota gerak lebih panjang dan kepala secara proporsional kecil, sehingga sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis pubis.

Page 10: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

Gambar 2. Proporsi Tubuh dari Janin Sampai Dewasa(Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tumbuh kembang anak dan remaja. Edisi ke-1.

Jakarta: Penerbit Sagung Seto; 2008.)

Untuk anak yang sudah dapat berdiri dapat menggunakan microtoise. Cara mengukur pada posisi berdiri yaitu : 2,3,5

Anak tidak pakai sandal atau sepatu. Berdiri tegak menghadap ke depan, kedua mata kaki rapat. Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur. Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun. Baca angka pada batas tersebut.

Pengukuran Lingkar KepalaPengukuran lingkar kepala bertujuan untuk mengetahui lingkar kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal. Lingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Interpretasi hasil nya adalah 2,3,5

Normal : bila lingkar kepala anak antara P2 – P98 Tidak normal : Mikrosefalus bila LK < P2Makrosefalus bila LK > P98Cara mengukur lingkar kepala yaitu : 2,3,5

Pita ukur diletakkan pada oksiput melingkar ke arah supraorbita dan glabela. Baca angka pada pertemuan dengan angka 0. Hasil dicatat pada grafik lingkar kepala menurut umur dan jenis kelamin. Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang.

- Pengukuran Lingkar Lengan AtasMerupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi karena mudah, murah dan cepat. Tidak memerlukan data umur yang terkadang susah diperoleh. Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas mencerminkan cadangan energi, sehingga dapat mencerminkan status KEP (Kurang Energi Protein) pada balita. Namun kelemahannya adalah : 2,3,5

Baku lingkar lengan atas yang sekarang digunakan belum mendapat pengujian yang memadai untuk digunakan di Indonesia

Kesalahan pengukuran relatif lebih besar dibandingkan pada tinggi badan

Page 11: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

Sensitif untuk suatu golongan tertentu (prasekolah), tetapi kurang sensitif untuk golongan dewasa.

- Pemeriksaan Genitalia Pemeriksaan genitalia ini untuk mengetahui keadaan labium minor yang tertutup oleh labia mayor, lubang uretra dan lubang vagina seharusnya terpisah, namun apabila ditemukan sstu lubang maka didapatkan terjadinya kelainan dan apabila ada sekret pada lubang vagina, hal tersebut karena pengaruh hormon. Pada bayi laki-laki sering didapatkan fimosis, secara normal panjang penis pada bayi adalah 3-4 cm dan 1-1,3 cm untuk lebaruya, kelainan yang terdapat pada bayi adalah adanya hipospadia yang merupakan defek di bagian ventral ujung penis atau defek sepanjang penisnya. Epispadia merupakan kelainan defek pada dorsinn penis. 2-5

3. Penatalaksanaana. Non medikamentosa

Dalam melakukan penetalaksanaa untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak diperlukan usaha-usaha dari berbagai pihak terutama lingkungan terdekat seperti keluarga. Diperlukan usaha dari orang tua untuk memenuhi kebutuhan dasar anak anak.Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar. 6-8

- Kebutuhan fisik-biomedis ( “Asuh” )Meliputi: 6-8

Pangan atau gizi Perawatan kesehatan dasar seperti imunisasi, pemberian ASI, penimbangan bayi atau anak secara teratur, pengobatan jika sakit. Papan atau pemukiman yang layak. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan. Sandang. Kesegaran jasmani, rekreasi.

- Kebutuhan emosi/kasih sayang ( Asih )Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu dengan anak merupakan sayarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras. Kebutuhan ini diwujudkan dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin. Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dsaar (basic trust). Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosi. 6-8

- Kebutuhan akan stimulasi mental ( Asah )Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental mengembangkan perkembangan mental psikososial seperti kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas. 6-8

b. Medikamentosa - ImunisasiImunisasi Dasar

Page 12: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

Imunisasi bagi anak bermanfaat untuk menurunkan morbiditas, mortalitas, dan cacat serta bila mungkin didapatkan eradikasi suatu penyakit dari suatu daerah. Imunitas dibagi menjadi dua hal, yaitu pasif dan aktif. Pasif ialah bila tubuh anak tidak bekerja membentuk kekebalan, tetapi hanya menerimanya saja, sedangkan aktif ialah bila tubuh anak ikut mendukung terbentuknya kekebalan. Baik pasif maupun aktif dapat berlangsung alami, biasanya bawaan (congenital) atau didapat (acquired).9

Imunitas Pasif Bawaan9

Terdapat pada bayi baru lahir (neonatus) sampai bayi berumur 5 bulan. Neonatus mendapatkannya dari ibu saat dalam kandungan, yaitu berupa antibodi yang melalui jalan darah menembus plasenta. Antibodi itu berupa globulin gamma yang mengandung kekebalan seperti yang dimiliki oleh ibu. Namun antibodi itu lama-kelamaan akan hilang dari tubuh bayi. Dengan demikian, sampai dengan umur 5 bulan bayi dapat terhindar dari beberapa penyakit infeksi seperti difteri, campak, dan lain-lain.Kekebalan terhadap difteri dapat dibuktikan dengan Uji Schick, yaitu dengan menyuntikkan toksin difteri intrakutan. Bila bayi masih mempunyai antibodi maka hasil reaksi akan negatif. Pada trimester I dari sejumlah bayi yang diperiksa, hanya terdapat 6,2% saja yang menunjukkan hasil uji Schick positif dan selanjutnya lama-kelamaan meningkat sampai 79,6% pada trimester III.Terhadap campak dapat dikatakan bayi masih mempunyai kekebalan pasif bawaan sampai umur 7 bulan. Kekebalan seperti ini sebenarnya juga ada terhadap tetanus, pertusis, kokus, dan tifus abdominalis, namun sedikit sekali sehingga bayi tidak dapat terhindar sepenuhnya dari infeksi-infeksi tersebut.

Imunitas pasif didapat (passive acquired immunity) 9

Antibodi didapatkan oleh anak dari luar dan hanya berlangsung sebentar, yaitu 2-3 minggu karena antibodi seperti ini akan dikeluarkan lagi dari tubuh anak. Bahan zat anti demikian dapat berupa globulin gamma murni yang didapat dari darah orang yang pernah mendapat penyakit misalnya campak. Sebenarnya tidak hanya globulin gamma murni yang dapat digunakan, tetapi darah atau serumnya dapat dipakau juga untuk disuntikkan (intramuskular), tapi tentunya dalam hal ini diperlukan dalam jumlah yang jauh lebih banyak. Contoh lainnya ialah pemberian serum anti tetanus (ATS – Anti Tetanus Serum).

Imunisasi Polio9

Yang dipakai adalah: vaksin Salk (killed, suntikan) dan vaksin Sabin (attenuated, oral). Vaksin Salk mengandung 3 tipe. Disuntikkan subkutan, yang pertama umur 3 bulan, yang kedua 4 minggu kemudian, dan yang ketiga 6-7 bulan sesudah yang kedua. Efek sampung tidak ada. Walaupun sudah ada vaksin oral Sabin, sekarang ini di beberapa negara di Eropa masih dipakai vaksin Salk dicampur dengan vaksin DPT dan campak (quinto). Manfaat Salk dan Sabin sebenarnya sama, namun untuk negara yang sedang berkembang, vaksin Sabin lebih menguntungkan karena lebih murah (tanpa suntikan), mudah didistribusikan dan mudah diberikan kepada anak.Imunisasi dasar terhadap poliomyelitis dimulai pada usia 3 bulan, diberikan 3 kali dengan selang 8 minggu (2 bulan), masing-masing 2 tetes, kemudian diperkuat 2 kali yaitu 1 tahun

Page 13: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

setelah imunisasi dasar selesai dan pada saat usia masuk sekolah dasar (6-7 tahun). Selanjutnya pemberian keenam hanya dianjurkan bila didapatkan resiko kontak dengan virus polio ganas.

Imunisasi Kombinasi9

Imunisasi kombinasi atau campuran dapat dilaksanakan tanpa mengurangi manfaat tiap macam vaksin di dalamnya. Sekarang lazim dipakai vaksin tripel DPT, yaitu vaksin terhadap difteria, pertusis, dan tetanus yang digabung dalam satu semprit. Imunisasi dasar diberikan sebanyak 3 kali dimulai pada usia 3 bulan dengan dosis masing-masing 0,5 ml dengan selang 4 minggu (1 bulan), kemudian diperkuat dengan imunisasi keempat yang diberikan 1 tahun setelah imunisasi ketiga. Ulangan imunisasi berikutnya dilakukan pada usia 5 tahun (usia masuk sekolah dasar). Selanjutnya ulangan imunisasi dilakukan setiap 5 tahun dengan menggunakan Difteria dan Tetanus (DT).

Campak (measles, morbili)9

Pennyakit ini disebabkan oleh virus Morbili yang sangat menular. Komplikasi berat akibat campak umumnya terjadi pada masyarakat golongan sosial-ekonomi rendah, yang tidak mampu memanfaatkan pelayanan rumah sakit. Ada hubungan erat antara campak dengan kwashiorkor, marasmus, dan xeroftalmia. Hampir tiap anak yang telah melalui usia 1 tahun pernah menderita penyakit ini. Kematian yang diakibatkan berkisar antara 3-5%, tetapi kadang-kadang dalam keadaan epidemi dapat mencapai 10-15%. Efektivitas vaksin dapat dilihat dari angka konversi serum, yaitu kira-kira 85% pada usia 8-12 bulan lebih dari 90% pada usia 12-15 bulan dan 100% pada usia di atas 15 bulan. Daya perlindungan pada waktu terjadi wabah adalah 95,5% pada anak yang diimunisasi pada usia 12 bulan dan 74,5% pada anak yang diimunisasi kurang dari 11 bulan. Di Indonesia vaksinasi campak dianjurkan agar diberikan pada usia 9-12 bulan, cukup 1 dosis 0,5 ml secara subkutan. Bila anak baru datang pada usia di atas 12 bulan dan ia belum pernah menderita campak, maka sebaiknya segera diberikan vaksinasi.

Tuberkulosis9

Di Indonesia penyakit ini merupakan penyakit utama anak yang kelima. Secara berturut-turut penyakit utama anak di Indonesia adalah: 1. Infeksi saluran napas, 2. Penyakit saluran pencernaan, 3. Malnutrisi energi protein, 4. Defisiensi vitamin A, 5. Tuberkulosis.Salah satu cara untuk dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas tuberkulosis yakni dengan vaksinasi. Bacillus Calmette Guerin (BCG) adalah kuman tuberkulosis yang sejak tahun 1920 selama 13 tahun dibiakkan sampai 230 kali oleh Calmette dan Guerin, sehingga menghasilkan basil yang attenuated.Imunisasi dilakukan dengan menyuntikkan vaksin BCG secara intrakutan di insertion deltoideus lengan kanan dengan dosis 0,05 ml untuk bayi di bawah usia 1 tahun dan 0,1 ml untuk anak usia 1 tahun atau lebih. Imunisasi ulangan dilakukan pada 5-7 tahun (usia masuk Sekolah Dasar) dan usia 12-15 tahun (usia tamat Sekolah Dasar) dengan dosis masing-masing 0,1 ml, bila uji tuberkulin yang dilakukan sebelumnya memberikan hasil negatif.Vaksinasi BCG yang berhasil akan menunjukkan konversi uji tuberkulin, yaitu dari negatif sebelum BCG menjadi positif setelah BCG.

Page 14: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

Di negara maju BCG diberikan kepada mereka yang berisiko tinggi kontak dengan penderita tuberkulosis dan uji tuberkulinnya masih negatif, misalnya para dokter, mahasiswa, perawat, dan sebagainya. Di negara yang sedang berkembang, BCG diberikan tidak hanya sebatas pada mereka yang disebut di atas, tetapi juga pada bayi dan anak kecil. Di Indonesia dulu BCG diberikan secara rutin pada neonatus, tetapi dianjurkan untuk diberikan pada bayi usia 2 bulan.Efek samping vaksinasi BCG antara lain:1. Pada tempat penyuntikkan terjadi ulkus yang lama sembuh. Hal ini terutama terjadi bila suntukan tidak tepat intrakutan, melainkan subkkutan.2. Pembengkakan kelenjar regional, yang lama-kelamaan dapat pecah dan kemudian terbentuk fistel dan ulkus.3. Infeksi sekunder dari ulkus.Khasiat BCG paling sedikit berlangsung 3 tahun. Hal ini dapat diketahui dengan konversi uji tuberkulin dari positif menjadi negatif. Namun beberapa peneliti berpendapat bahwa walaupun uji tuberkulin menjadi negatif, kekebalan masih tetap ada. Beberapa peneliti lain menyatakan lamanya kekebalan sesudah mendapat BCG tersebut adalah 9 tahun. WHO menganjurkan untuk melakukan vaksinasi BCG langsung tanpa melakukan uji tuberkulin terlebih dahulu, terutama di negara yang sedang berkembang dengan resiko tinggi mendapat infeksi tuberkulosis. Dalam mass campaign cara ini sangat menguntungkan karena orang tidak perlu datang 2-3 kali untuk pembacaan uji tuberkulin sebelum mendapat BCG, sehingga dengan demikian lebih banyak jumlah orang yang bisa mendapat BCG. Dulu cara langsung ini ditakuti dapat menimbulkan fenomena Koch, yaitu bila seseorang pernah terinfeksi kuman tuberkulosis dan kemudian mendapat BCG, maka proses tuberkulosis akan cepat mengalami penyebaran yang luas. Hal ini kemudian terbukti tidak benar dan pada penelitian ternyata hanya ditemukan reaksi lokal yang melebihi normal dalam jumlah yang sedikit sekali (1,4%). Di Indonesia BCG langsung sekarang sudah menjadi kebiasaan.

Imunisasi Hepatitis BImunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis. Kandungan vaksin ini adalah HbsAg dalam bentuk cair.3

Imunisasi ini diberikan sedini mungkin segera setelah bayi lahir. Imunisasi dasar diberikan 3 kali dengan jarak waktu satu bulan antara suntikan 1 dan 2, dan lima bulan antara suntikan 2 dan 3. Imunisasi ulangan diberikan 5 tahun setelah imunisasi dasar. Pada anak vaksin diberikan secara intramuskular di daerah pangkal lengan atas (m. deltoid), sedangkan pada bayi di daerah paha.10

Keadaan tubuh sewaktu imunisasi9

Pada saat dilakukan imunisasi, tubuh anak sebaiknya tidak dalam keadaan sakit, karena hal ini akan mengakibatkan daya untuk membuat antibodi menjadi rendah. Demikian pula keadaan gizi sangat penting, karena gizi yang buruk tidak akan dapat membuat antibodi dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji transformasi limfosit. Untuk pemeriksaan ini, sel limfosit anak dikultur dan kemudian diberikan antigen. Bila reaksinya baik, maka sel limfosit akan berubah menjadi limfoblas yang kemudian akan membuat antibodi. Tabel 2. Bagan Pemberian Imunisasi yang Dianjurkan9

Page 15: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

Imunisasi 1 2 3 4 5 6BCG(intrakutan) Tiap umur

sebaiknya usia 2 bulan

0,05 ml

5-7 tahun*

)

0,10 ml

12-15 tahun*

)

0,10 mlPOLIO (oral) 3 bulan

2 tetes

5 bulan

2 tetes

7 bulan

2 tetes

1,5-2 tahun

2 tetes

5 tahun

2 tetes

10 tahun

2 tetes

DPT (IM atau subkutan dalam)

3 bulan

0,5 ml

4 bulan

0,5 ml

5 bulan

0,5 ml

1,5-2 tahun

0,5 ml

5 tahun

0,5 ml

DT (IM atau subkutan dalam)

Tiap 5 tahun

setelah DPT

kelimaCAMPAK 9 bulan atau lebih ; 0,5 ml

Keterangan *) bila uji tuberkulin negatif

Jadwal Imunisasi AnakPPI atau EPI merupakan program pemerintah Indonesia dalam bidang imunisasi untuk mencapai komitmen internasional yaitu universal child immunization. Melalui PPI beberapa masalah penanggulangan penyakit infeksi dapat dilaksanakan seperti eradikasi polio, eleminasi tetanus maternal dan neonatus, penurunan campak, peningkatan mutu pelayanan imunisasi, menetapkan standar pemberian suntikan yang aman dan keamanan pengolahan limbah tajam. Imunisasi yang diwajibkan PPI meliputi BCG, Polio, Hepatitis B, DPT dan Campak. Ikatan Dokter Anak Indonesia telah menetapkan jadwal imunisasi berupa yang di wajibkan dan yang dianjurkan, seperti yang terlihat pada gambar.8

Gizi Seimbang pada BayiMakanan yang baik dan bergizi menjadi dasar utama bagi kesehatan kita. Cukup tidaknya nilai gizi makanan yang kita konsumsi secara kuantitatif dapat diperkirakan dari nilai energi (kalor) yang dikandungnya. Ada enam macam zat gizi yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya supaya dapat tumbuh dengan baik dan sehat, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.

Zat Gizi 0-6 bulan

Page 16: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

Energi (kkal) 550Protein (gram) 10Vitamin A (RE) 375Vitamin D (µg) 5Vitamin E (mg) 4Vitamin K (mg) 5Tiamin (mg) 0,3Riboflavin (mg) 0,3Niasin (mg) 2Asam folat (µg) 65Piridoksin (mg) 0,1Vitamin B12 (µg) 0,4Vitamin C (mg) 40Kalsium (mg) 200Fosfor (mg) 100Besi (mg) 0,5Yodium (mg) 90Seng (mg) 1,3Seleniuum (µg) 5

Magan (mg) 0,003

Flour (mg) 0,01

Tabel 4. Angka Kecukupan Gizi Bayi12

Kebutuhan energi bayi terutama ditetapkan oleh ukuran tubuh, aktivitas fisik, dan kecepatan pertumbuhan. Kebutuhan energi sehari meningkat selama tahun pertama, akan tetapi kebutuhan energi per unit ukuran tubuh turun sesuai dengan perubahan pada kecepatan tumbuh bayi.

Pada usia 0-6 bulan semua kebutuhan nutrisi bayi dapat dipenuhi melalui air susu ibu (ASI) yang mengandung komponen paling seimbang. Pemberian ASI eksklusif berlangsung hingga 6 bulan tanpa makanan pendamping lain, sebab kebutuhannya (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral) sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan bayi. ASI juga mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi, mengingat banyak zat gizi yang terdapat didalamnya.13

Setelah memasuki usia antara 4-6 bulan, kondisi lambung bayi sudah cukup kuat utuk mencerna, giginya sudah mulai tumbuh dan lidahnya tidak lagi menolak makanan yang setengah padat. Selain alasan tersebut juga kebutuhan gizi bayi tidak lagi mencukupi dengan hanya dari ASI sehingga harus ditambah dengan makanan padat lain seperti buah dan bubur susu. Walaupun demikian ASI tetap harus diberikan hingga ia berusia dua tahun.13,14

Makanan pendamping ASI adalah makanan selain air susu ibu. Makanan ini diberikan secara berangsur-angsur untuk menyesuaikan bayi pada makanan orang dewasa, sementara ASI tetap diberikan. Pada umur 6 bulan, bayi memerlukan variasi makanan yang lebih padat dalam bentuk nasi yang di tim. Untuk permulaan nasi tim harus di saring dahulu. Baru pada usia 8-9

Page 17: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

bulan mulai diberikan nasi tim tanpa disaring. Dengan sendirinya pada pemberian nasi tim, perlu diperhatikan pedoman 4 sehat 5 sempurna dan menu seimbang yang terdiri dari sumber hidrat arang (seperti beras, roti, makaroni, kentang, tepung maizena, tepung beras, tepung kacang hijau, havermouth), protein (susu, daging, ayam, hati, tahu, tempe, keju), lemak, vitamin dan mineral dari sayuran maupun buah-buahan. Variasi bahan makanan untuk bayi sangat penting karena tidak ada satu jenis makanan yang cukup mengandung zat gizi untuk kebutuhan bayi.13,14

DiagnosaBerdasarkan keterangan pada skenario, dikatakan bayi cukup bulan lahir spontan dibantu oleh dokter umum, kemudian dilakukan pemeriksaan antropometri pada bayi didapatkan hasil berupa: LK : 33 cm BB: 3000 gram P : 50 cmDapat dikatakan bayi tersebut lahir dengan keadaan normal karena berat badan, panjang badan dan lain-lainnya sesuai (normal).

KesimpulanBayi baru lahir harus segera mendapatkan perawatan khusus oleh seorang dokter oleh karna tubuhnya yang rentan dan masih sangat lemah. Pemeriksaan pada bayi harus juga dilakukan agar jika terjadi suatu kelainan atau gangguan dapat segera diatasi oleh dokter. Pemberian Imunisasi bagi bayi dan edukasi bagi ibu/keluarganya tidak kalah penting karna dengan memberikan imunisasi bayi dapat terlindung dari berbagai penyakit dan edukasi bagi ibu berguna untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan baik.

Daftar Pustaka1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam . Edisi ke-lima.

Jakarta: Interna Publishing; 2009. h.25-76. 2. Schartz MW, editor. Pendoman klinis pediatri. Jakarta : EGC; 2004.h. 1-31.3. Miall L, Rudolf M, Levene M. Paediatrics at a glance. 2nd ed. Victoria: Blackwell Publishing

Asia; 2007; p. 10-42.4. Houghton RA, Gray D, editor. Chamberlain’s gejala dan tanda dalam kedokteran klinis. Ed

ke-13. Jakarta:PT Indeks; 2010.h.3-45, 459-98.5. Meadow SR, Newell SJ. Lecture notes Pediatrika. Ed ke-7. Jakarta: Erlangga; 2005.h.1-233.6. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995.h.1-

78.7. Berhman E, Arvin AM, Kliegman RM. Ilmu kesehatan anak nelson. Ed ke-18. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.h.37-56.8. Hidayat AA. Asuhan neonatus, bayi, dan balita. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2007.h.1-17.9. Cahyono JBSB, Lusi RA, Verawati, Sitorus R, Utami RCB, Dameria K. Vaksinasi, cara

ampuh cegah penyakit infeksi. Jakarta: Kanisius; 2010.h.1-169 .

Page 18: Bayi Lahir Cukup Bulan Sarah Sken 1

10. Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita selekta kedokteran. Edisi ke-

3. Jakarta: Media Aesculapius; 2000:590-3.

11. Baratawidjaja KG, Rengganis I. Imunologi dasar. Edisi ke-8. Jakarta: Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran Indonesia; 2009: 604-5.

12. Almatsier S, Soetardjo S, Soekarti M. Gizi seimbang dalam daur kehidupan. Jakarta:

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama; 2011.h.251-2.

13. Adiningsih S. Waspadai gizi balita anda. Jakarta:Elex Media Komputindo;2010.h.37-8.

14. Wiryo H. Peningkatan gizi bayi, anak, ibu hamil, dan menyusui dengan bahan makanan

lokal. Jakarta:Sagung Seto; 2002.h.26.