batu uretra

15
Batu Uretra Yoseph A. N. 13.144

Upload: yoseph-alam-naibaho

Post on 15-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Batu Uretra

TRANSCRIPT

Page 1: Batu Uretra

Batu UretraYoseph A. N.13.144

Page 2: Batu Uretra

Definisi

Batu saluran kemih menurut tempatnya di golongkan menjadi Batu Ginjal, Batu Ureter, Batu Kandung Kemih dan Batu Uretra

Batu Uretra adalah batu saluran kemih yang terdapat pada uretra Batu saluran kemih sebagian besar mengandung batu kalsium

oksalat ataupun kasium fosfat, secara bersama dijumpai sampai sebesar 65-85% dari jumlah keseluruhan batu ginjal

Page 3: Batu Uretra

Etiologi

Terbentuknya batu pada ginjal diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap ( idiopatik )

Page 4: Batu Uretra

Epidemiologi

Insiden batu uretra ini <1% dari seluruh kasus BSK Batu yang ada biasanya adalah batu sekunder yang turun melalui

ginjal / ureter / buli-buli Batu yang terbentuk primer sangat jarang terjadi, kecuali jika terbentuk

dalam divertikel

Page 5: Batu Uretra

Faktor Risiko

1. Faktor Intrinsik Hereditair dan Ras Umur Jenis Kelamin

2. Faktor Ekstrinsik Geografi Iklim dan temperature Asupan air Diet Pekerjaan Infeksi Obstruksi dan statis

urin

Page 6: Batu Uretra

Manifestasi Klinis

Miksi tiba-tiba berhenti Retensi urin Nyeri pinggang (untuk batu sekunder) Nyeri pada uretra / bagian tertentu dari uretra tempat batu berada Palpasi massa keras pada uretra anterior (pada pria) dan nyeri jika

ditekan Nyeri pada rektum atau perineum jika batu berada pada uretra posterior Bleeding per uretram (kadang terjadi)

Page 7: Batu Uretra

Diagnosis

Page 8: Batu Uretra

Px. Lab

1. UrinA. pH urin

Batu kalsium, asam urat dan batu sistin terbentuk pada urin dengan pH yang rendah (pH<7).

Batu struvit terbentuk pada urin dengan pH yang tinggi (pH> 7)B. Sedimen

Sel darah meningkat (90%), pada infeksi sel darah putih akan meningkat. Ditemukan adanya kristal, misalnya kristal oksalat Biakan urin untuk melihat jenis mikroorganisme penyebab infeksi pada saluran

kemih

Page 9: Batu Uretra

Px. Lab

2. Darah Hemoglobin, adanya gangguan fungsi ginjal yang kronis dapat terjadi anemia Leukosit, infeksi saluran kemih oleh karena batu menyebabkan leukositosis Ureum kreatinin, parameter ini digunakan untuk melihat fungsi ginjal Kalsium, dan asam urat.

Page 10: Batu Uretra

Terapi

Penatalaksanaan batu saluran kemih harus benar-benar tuntas, sehingga bukan hanya mengeluarkan batu saja, tetapi harus disertai dengan terapi penyembuhan penyakit batu atau paling sedikit disertai dengan terapi pencegahan

Selanjutnya perlu juga diketahui bahwa pengeluaran batu baru diperlukan bila batu menyebabkan gangguan saluran air kemih

Tujuan pengelolaan batu pada ginjal adalah untuk menghilangkan obstruksi, mengobati infeksi, menghilangkan rasa nyeri, mencegah terjadinya gagal ginjal dan mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi

Page 11: Batu Uretra

Langkah Manajemen

1. Diagnosis yang tepat mengenai adanya batu, lokasi dan besarnya batu2. Menentukan akibat adanya batu seperti rasa nyeri, obstruksi yang

disertai perubahan pada ginjal, infeksi dan adanya gangguan fungsi ginjal

3. Menghilangkan obstruksi, infeksi dan rasa nyeri4. Analisis batu5. Mencari latar belakang terjadinya batu6. Mengusahakan pencegahan terjadinya rekurensi

Page 12: Batu Uretra

Terapi

1. Nyeri akibat batu saluran kemih dapat disebabkan oleh 2 mekanisme: (a) dilatasi sistem sumbatan dengan peregangan reseptor sakit dan (b) iritasi lokal dinding ureter atau dinding pelvis ginjal disertai edema dan pelepasan mediator sakit. Tindakan emergensi ditujukan pada pasien dengan kolik ginjal. Pasien dianjurkan untuk tirah baring dan dicari penyebab lain. Berikan spasme analgetik atau inhibitor sintesis prostaglandin (IV, IM atau supositoria)

Page 13: Batu Uretra

Terapi

2. Pengambilan batua. Keluar spontan, diharapkan pada batu dengan ukuran < 6 mmb. Pengambilan batu: ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), nefrotomi

perkutaneus, pembedahanc. Pencegahand. Menurunkan konsentrasi reaktan (kalsium dan oksalat)e. Meningkatkan konsentrasi inhibitor pembentuk batu (sitrat, meningkatkan masukan

cairan)f. Pengaturan diet

Meningkatkan masukan cairan Hindari minuman gas (soft drink) > 1 L /minggu Kurangi masukan protein (1 gr/kgBB/hari) Membatasi masukan natrium (80-100 mEq/hari) Masukkan kalsium Pemberian obat

Page 14: Batu Uretra

Prognosis

Pada umumnya, batu saluran kemih yang bergejala berukuran kecil (<5 mm) dan dapat keluar dengan spontan pada 80% pasien

Batu berukuran antara 5-10 mm keluar spontan pada 50% pasien, sedangkan batu dengan diameter lebih dari 1 cm biasanya membutuhkan intervensi (intervensi segera dibutuhkan pada obstruksi total atau bila ada infeksi)

Dua pertiga batu yang keluar spontan terjadi dalam 4 minggu pasca gejala pertama kali muncul.

Batu saluran kemih yang tidak keluar spontan dalam waktu 1-2 bulan pada umumnya tidak dapat keluar sendiri.

Page 15: Batu Uretra

Prognosis

Faktor predisposisi terhadap terjadinya batu berulang: Serangan pertama sebelum usia 25 tahun Ginjal yang berfungsi hanya satu Penyakit yang dapat menyebabkan pembentukan batu Abnormalitas saluran kemih