basalioma 2

15
BAB I PENDAHULUAN Karsinoma sel basal (KSB) disebut juga Basalioma adalah tumor ganas kulit yang paling sering ditemukan terutama pada orang kulit putih. Di Australia jumlah kasus baru KSB 652/tahun /100 ribu penduduk, sedangkan di Amerika Serikat 480/tahun/100 ribu penduduk. 1,2,3 Sinar matahari memiliki efek mendalam pada kulit menyebabkan penuaan dini kulit, kanker kulit, dan sejumlah perubahan kulit.. Paparan sinar ultraviolet, UVA atau UVB, dari sinar matahari mencapai 90% menyebabkan gejala penuaan kulit dini. Banyak perubahan kulit yang umumnya diyakini karena penuaan, seperti mudah memar, sebenarnya hasil dari kontak yang terlalu lama terhadap radiasi UV. Dengan merusak DNA sel kulit, radiasi UV yang berlebihan menghasilkan mutasi genetik yang dapat menyebabkan kanker kulit. US Department of Health and Human Services dan Organisasi Kesehatan Dunia telah mengidentifikasi UV terbukti sebagai karsinogen manusia. 1

Upload: adrianaries

Post on 07-Feb-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bedah plastik

TRANSCRIPT

Page 1: basalioma 2

BAB I

PENDAHULUAN

Karsinoma sel basal (KSB) disebut juga Basalioma adalah tumor ganas

kulit yang paling sering ditemukan terutama pada orang kulit putih. Di Australia

jumlah kasus baru KSB 652/tahun /100 ribu penduduk, sedangkan di Amerika

Serikat 480/tahun/100 ribu penduduk.1,2,3

Sinar matahari memiliki efek mendalam pada kulit menyebabkan

penuaan dini kulit, kanker kulit, dan sejumlah perubahan kulit.. Paparan sinar

ultraviolet, UVA atau UVB, dari sinar matahari mencapai 90% menyebabkan

gejala penuaan kulit dini. Banyak perubahan kulit yang umumnya diyakini karena

penuaan, seperti mudah memar, sebenarnya hasil dari kontak yang terlalu lama

terhadap radiasi UV.

Dengan merusak DNA sel kulit, radiasi UV yang berlebihan

menghasilkan mutasi genetik yang dapat menyebabkan kanker kulit. US

Department of Health and Human Services dan Organisasi Kesehatan Dunia telah

mengidentifikasi UV terbukti sebagai karsinogen manusia. Radiasi UV dianggap

sebagai penyebab utama kanker kulit nonmelanoma (NMSC), termasuk

karsinoma sel basal (KSB) dan karsinoma sel skuamosa (SCC).

1

Page 2: basalioma 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi

Karsinoma sel basal adalah neoplasma ganas dari sel epitelial yang

lebih mirip sel germinatif folikel sel rambut dibandingkan dengan sel basal

epidermis. KSB merupakan tumor fibroepitelial yang terdiri atas stroma

independen (jaringan fibrosa) dan epitelial. Sel tumornya berasal dari

primordial pluropotensial di sel basal,dan dapat juga dari selubung akar luar

folikel rambut atau kelenjar sebasea atau adneksa kulit lain.2

Nama lain dari karsinoma sel basal adalah Basalioma, Basal Sel Epitelioma,

ulkus Rodent, ulkus Jacob, tumor Komprecher, Basal Sel Karsinoma.4

2. Epidemiologi

Pertama kali dilaporkan oleh Jacob pada tahun 1827 yang

merupakan invasi dan metastase yang lambat serta jarang menimbulkan

kematian.5 Karsinoma Sel Basal ini lebih sering ditemui pada orang kulit

putih daripada orang kulit berwarna, dan pengaruh sinar matahari sangat

berperan dalam perkembangan Karsinoma Sel Basal. Pria lebih banyak

daripada wanita, dan biasanya usianya diatas 40 tahun.6,7

Menurut penelitian Tjarta di Indonesia pringkat kanker kulit

adalah:8

i. Karsinoma Sel Basal 36,67 %

ii. Karsinoma sel Squamosa 11,4 %

2

Page 3: basalioma 2

iii. Melanoma Maligna 0,59 %

iv. Tumor ganas adneksa kulit dan tumor ganas kulit lainnya 8,5 %

3. Patogenesis3,4

Komprecher (1903) mengatakan bahwa KSB berasal dari sel basal

epidermis, Adamson menyangsikan bahwa KSB berasal dari sel basal dan

mengajukan teori bahwa KSB berasal dari fokus embrionik laten yang

timbul dari keadaan dorman pada usia lanjut.

Lever (1948) mengatakan KSB bukan karsinoma dan tidak berasal

dari sel basal tetapi adalah tumor nevoid dan hamartoma yang berasal dari

sel germinativum epitel primer yaitu sel-sel yang belum matang. Teori lain

dari Pinkus mengatakan bahwa KSB bersal dari sel pluripotensial yang

terbentuk secara kontinu sepanjang hidup, menjadi aktif pada usia tua dan

mempunyai potensi untuk membentuk rambut, kelenjar sebum dan kelenjar

apokrin.

Patogenesis Karsinoma Sel Basal didahului dengan kolagen yang

sering dijumpai pada kulit yang sedikit pigmennya dan mendapat sinar

matahari yang berlebih sehingga nutrisinya terganggu dimana hal ini

merupakan predileksi terjadinya suatu kelainan kulit. Melanin berfungsi

sebagai energi amorf yang dapat menyerap energi dan menghilangkannya

dalm bentuk panas. Jika energi yang masuk terlalu besar, maka dapat

merusak dan mematikan sel atau mengalami mutasi untuk selanjutnya

menjadi sel kanker.

Faktor predisposisi dari karsinoma sel basal :4,6,7

3

Page 4: basalioma 2

a) Faktor internal : umur, ras, jenis kelamin dan genetik.

b) Faktor eksternal :

1) Sinar UV (UVB 290 – 320 um).

2) Trauma pada kulit seperti bekas vaksinasi dan luka bakar.

3) Zat – zat kimia hidrosiklik polikarbon.

4) Radiasi ionisasi.

5) Arsen organik.

4.Gambaran histopatologis

Berdasarkan gambaran histopatologis Lever (1993) membagi KSB dalam 2

golongan:

I. Differensiasi yaitu:

1. Jenis keratotik

Disebut juga tipe pilar karena berdifferensiasi ke arah rambut,

menunjukkan sel-sel para keratotik dengan gambaran inti yang

memanjang dan sitoplasma agak eosinafilik dan dijumpai horn cyst

(kista keratin). Sel parakeratonic dapat membentuk susunan

konsentris atau mengelilingi kista keratin.

2. Jenis differensiasi sebasea

Dulu disebut bentuk kistik, merupakan bentuk solid yang

mengalami nekrobiosis. Tetapi tidak terbukti secara histokimia

bahwa bentuk tersebut adalah differensiasi kelenjar sebasea.

3. Jenis adenoid

4

Page 5: basalioma 2

Adanya gambaran struktur mirp kelenjar yang dibatasi jaringan

ikat. Kadang-kadang ditemukan lumen yang dikelilingi sel-sel

bersekresi. Sel tersusun berhadapan, melingkari pulau-pulau

jaringan ikat sehingga tumor berbentuk seperti renda. Dalam lumen

dapat ditemukan semacam substansi koloid atau materi granuler

yang amorph. Akan tetapi belum ada bukti aktivitas sel yang

bersifat sekretoris pada tepi lumen.

II. Tidak berdifferensiasi:

1. Jenis solid

Merupakan gambaran histopatologik yang banyak ditemukan.

Berupa pulau-pulau sel dengan bentuk dan ukuran bermacam-

macam, terdiri dari sel-sel basaloid, denga inti basofilik yang bulat

atau lonjong, sitoplasma sedikit, sel-sel pada tepi massa tumor

tersusun palisade.

Bentuk solid dibagi menjadi 2 sub kelompok:

1. Sirkumskrip

- Tampak parenkim tumor dengan berbagai bentuk dan ukuran pada

dermis lebih dari 90% parenkim tumor berhubungan dengan

epidermis.

- Batas tepi tumor terdiri dari sel yang tersusun palisade (seperti

pagar), sedangan sel didalam tumor tidak beraturan.

- Kadang-kadang terjadi disintegrasi sel pada pusat tumor sehingga

terbentuk kista.

5

Page 6: basalioma 2

2. Infiltrative

- Disebut karsinoma sel basal yang agresif.

- Terdiri dari sel basaloid yang tersusun memanjang dengan

ketebalan hanya beberapa lapis dengan atau tanpa susunan palisade

pada tepinya. Tumor ini dapat mengadakan invasi dalam batas

tumor tidak jelas, sel dan inti sel bentuk dan ukurannya bervariasi.

5. Manifestasi Klinis

Predileksinya terutama pada wajah ( pipi, dahi, hidung, lipat naso

labial, daerah periorbital ), leher. Meskipun jarang dapat pula dijumpai pada

lengan, tangan, badan, tungkai kaki dan kulit kepala.

Gambaran klinis KSB bervariasi, Lever membagi KSB menjadi 5

bentuk :

a) Nodulo-ulseratif termasuk ulkus rodens

b) Berpigmen

c) Morfea, fibrosing atau sklerosing

d) Superficial

e) Fibroepitelioma

Tipe Nodulo Ulseratif

Merupakan jenis yang paling sering dijumpai. Lesi biasanya tampak

sebagai lesi tunggal. Paling sering mengenai wajah terutama pipi, lipat

nasolabial, dahi dan tepi kelopak mata. Pada awalnya tampak papul atau

nodul kecil, transparan seperti mutiara, diameter kurang dari 2 cm,

dengan tepi meninggi. Pada permukaanya tampak mengkilat, sering

6

Page 7: basalioma 2

dijumpai adanya teleangiektasia, dan kadang- kadang dengan skuama

yang halus atau krusta tipis. Berwarna seperti mutiara, kadang seperti

kulit normal sampai eritem yang pucat. Lesi membesar secara perlahan

dan suatu saat bagian tengah lesi menjadi cekung, meninggalkan tepi

yang meninggi keras. Jika terabaikan, lesi-lesi ini akan mengalami

ulserasi (disebut ulkus rodens), dengan dekstruksi jaringan di sekitarnya.

Tipe Berpigmen

Gambaran klinisnya sama dengan tipe nodulo ulseratif. Bedanya pada

tipe ini warnanya coklat atau hitam berbintik-bintik atau homogen yang

secara klinis dapat menyerupai melanoma.

Tipe Morfea/Fibrosing/Sklerosing

Biasanya terjadi pad kepala dan leher, lesi tampak sebagai plak sklerotik

yang cekung, berwarna putih kekuningan, batas tidak jelas. Pertumbuhan

perifer diikuti perluasan sklerosis di tengahnya.

Tipe superfisial

Lesi biasanya multipel mengenai badan. Secara klinis tampak sebagai

plak transparan, erimatosa sampai berpigmen terang, berbentuk oval

sampai iregulerdengan tepi berbatas tegas dan sedikit meninggi, seperti

benang atau kawat. Biasanya dihubungkan dengan ingesti arsenik kronis.

Tipe fibroepitelial

Paling sering terjadi pada punggung bawah. Secara klinis, lesi berupa

papul kecil yang tidak bertangkai, atau bertangkai pendek, dengan

permukaan halus dan warna bervariasi.

7

Page 8: basalioma 2

Nodular type rodent ulcer type

Sclerosing type nodular type in “danger zone”

Pigmented solitary lesion

8

Page 9: basalioma 2

Multiple superficial

basal cell carcinoma

Disamping itu terdapat tiga sindroma klinis dimana epitelioma sel

basal berperan penting, yaitu :

a) Sindrom epitelioma sel basal nevoid

b) Nevus sel basal unilateral linier

c) Sindroma bazex ( merupakan atrofoderma folikuler dengan epitelioma

sel basal multiple).

Sindrom Epitelioma Sel Basal Nevoid

Dikenal pula sebagai sindrom Gorlin-Goltz. Merupakan kelainan

autosomal dominan dengan penetrasi bervariasi, ditandai dengan 5 gejala

mayor yaitu :

1. KSB multiple yang gterjadi pada usia muda

2. Cekungan – cekungan pada telapak tangan dan kaki

3. Kelainan pada tulang, terutama tulang rusuk

4. Kista pada tulang rahang

5. Kalsifikasi ektopik dari falks serebri dan struktur lainnya

Disamping gejala mayor ini dijumpai banyak kelainan system organ

multiple yang berhubungan dengan sindroma ini.

Nevus Sel Basal Unilateral Linier

9

Page 10: basalioma 2

Merupakan jenis yang sangat jarang dijumpai. Lesi berupa nodul dan

komedo, dengan tepi atrofi berbentuk striae, distribusi zosteriformis atau

linier, unilateral. Lesi biasanya dijumpai sejak lahir dan lesi ini tidak

meluas dengan meningkatnya usia.

Sindrom Bazex

Sindroma ini pertama kali dgambarkan oleh Bazex, diturunkan secara

dominan dengan cirri khas sebagai berikut :

1. Atrofoderma Folikuler, yang ditandai oleh folikuler yang terbuka

lebar, seperti ice pick marks terutama pada ekstremitas.

2. Epitelioma sel basal kecil, multiple pada wajah, biasanya pertama

kali saat remaja atau dewasa. Namun kadang-kadang dapat pula

dijumpai pada akhir ilik dengan masa anak- anak.

Disamping itu dapat pula dijumpai anhidrosis lokal atau hipohidrosis

generalisata, hipotrikosis congenital pada kulit kepala dan daerah

lainnya.

6 . Diagnosis

Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan histopatologis. Dari anamnesis terdapat kelainan kulit

terutama dimuka yag sudah berlangsung lama berupa benjolan kecil,

tahi lalat, luka yang sukar sembuh, lambat menjadi besar dan mudah

berdarah. Tidak ada rasa gatal/sakit. Pada pemeriksaan fisik terlihat

papul/ulkus dapat berwarna seperti kulit atau hiperpigmentasi. Pada

palpasi teraba indurasi. Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah

10

Page 11: basalioma 2

bening regional. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan

histopatologi yaitu dengan dilakukan biopsi. Pada setiap kelainan kulit

yang tersangka KSB harus dilakukan biopsi.

11