bahasa indonesia - jenis karangan

18
KARANGAN Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. 1. Narasi Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi . Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

Upload: lupita-ayu-prawesti

Post on 24-Jun-2015

834 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

KARANGAN

Karangan merupakan   karya   tulis   hasil   dari   kegiatan   seseorang   untuk 

mengungkapkan   gagasan   dan   menyampaikanya   melalui   bahasa   tulis   kepada 

pembaca   untuk   dipahami.   Lima   jenis   karangan   yang   umum   dijumpai   dalam 

keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

1. Narasi

Secara   sederhana,   narasi   dikenal   sebagai   cerita.   Pada   narasi   terdapat 

peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula 

tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan 

konflik  merupakan  unsur  pokok   sebuah  narasi.   Jika  ketiga  unsur   itu  bersatu, 

ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan 

berdasarkan plot atau alur.

Narasi  dapat  berisi fakta atau fiksi.  Narasi   yang  berisi   fakta  disebut  narasi 

ekspositoris,  sedangkan narasi  yang berisi  fiksi  disebut narasi  sugestif.  Contoh 

narasi   ekspositoris   adalah   biografi,   autobiografi,   atau   kisah   pengalaman. 

Sedangkan   contoh   narasi   sugestif   adalah   novel,   cerpen,   cerbung,   ataupun 

cergam.

Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – 

akhir.

Awal narasi   biasanya   berisi   pengantar   yaitu  memperkenalkan   suasana 

dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.

Bagian tengah merupakan   bagian   yang   memunculkan   suatu 

konflik. Konflik lalu   diarahkan  menuju klimaks cerita.   Setelah   konfik   timbul 

dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.

Akhir cerita   yang  mereda   ini  memiliki   cara   pengungkapan   bermacam-

macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada 

Page 2: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

pula   yang  berusaha  menggantungkan   akhir   cerita   dengan  mempersilakan 

pembaca untuk menebaknya sendiri.

Langkah   menyusun   narasi   (terutama   yang   berbentuk   fiksi)   cenderung 

dilakukan  melalui   proses   kreatif,   dimulai   dengan  mencari,  menemukan,   dan 

menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 

W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba.[rujukan?]

1. (What) Apa yang akan diceritakan,

2. (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,

3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,

4. (Who) Siapa pelaku ceritanya,

5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan

6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.

Contoh

Contoh narasi berisi fakta:

Ir. Soekarno

Ir.   Soekarno,   Presiden Republik   Indonesia pertama   adalah 

seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan 

waktunya   di   penjara   dan   di   tempat   pengasingan   karena   keberaniannya 

menentang penjajah.

Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar  Indonesia merdeka 

yang   dinamakan Pancasila pada   sidang BPUPKI tanggal   1   Juni   1945.

Soekarno   bersama Mohammad   Hatta sebagai   wakil   bangsa   Indonesia 

memproklamasikan kemerdekaan   Indonesia  pada   tanggal  17  Agustus  1945.   Ia 

ditangkap Belanda dan   diasingkan   ke Bengkulu pada   tahun   1948.   Soekarno 

Page 3: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada 

tahun 1949.

Jiwa  kepemimpinan  dan  perjuangannya  tidak  pernah  pupus.  Soekarno 

bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-

negara   nonblok   pada Konferensi   Asia   Afrika di Bandung tahun   1955.   Hampir 

seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.

Contoh narasi fiksi:

Aku   tersenyum   sambil   mengayunkan   langkah.   Angin   dingin   yang 

menerpa,   membuat   tulang-tulang   di   sekujur   tubuhku   bergemeretak. 

Kumasukkan  kedua   telapak tangan ke  dalam saku   jaket,  mencoba  memerangi 

rasa   dingin   yang   terasa   begitu   menyiksa.

Wangi   kayu   cadar   yang   terbakar   di   perapian   menyambutku   ketika   Eriza 

membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke 

tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?

Ada   yang   berdegup   keras   di   dalam   dada,   namun   kuusahakan   untuk 

menepiskannya.   Jangan,   Bowo,   sergah hati kecilku,   jangan   biarkan   hatimu 

terbagi.   Ingatlah  Ratri,  dia   tengah  menunggu  kepulanganmu dengan  segenap 

cintanya

2. Deskripsi

Paragraf   deskripsi   adalah   paragraf   yang  menggambarkan   sesuatu   dengan 

jelas dan terperinci. Paragraf deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan 

gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-

olah   dapat   melihat,   mendengar,   membaca,   atau   merasakan   hal   yang 

dideskripsikan.

Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:

Page 4: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

menggambarkan atau melukiskan sesuatu,

penggambaran   tersebut   dilakukan   sejelas-jelasnya   dengan  melibatkan 

kesan indera,

membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami 

sendiri.

Pola pengembangan paragraf deskripsi:

Paragraf   Deskripsi   Spasial,   paragraf   ini   menggambarkan   objek   kusus 

ruangan, benda atau tempat.

Paragraf  Deskripsi  Subjektif,  paragraf  ini  menggambarkan objek seperti 

tafsiran atau kesan perasaan penulis.

Paragraf  Deskripsi  Objektif,  paragraf   ini  menggambarkan objek dengan 

apa adanya atau sebenarnya.

Langkah menyusun deskripsi:

1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan

2. Tentukan tujuan

3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan

4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka 

karangan)

5. Menguraikan  kerangka  karangan  menjadi   dekripsi   yang   sesuai  dengan 

tema yang ditentukan.

Menandai Ciri-ciri Paragraf Deskripsi

Bacalah dua kutipan di bawah ini!

Page 5: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

KUTIPAN 1

Malam itu, indah sekali. Di langit, bintang – bintang berkelip –

kelip memancarkan cahaya. Hawa dingin menusuk kulit.

Sesekali terdengar suara jangkrik, burung malam, dan

kelelawar mengusik sepinya malam. Angin berhembus pelan

dan tenang.

KUTIPAN 2

Kamar itu, menurut penglihatan saya, sangatlah besar dan

bagus. Sebuah tempat tidur besi besar dengan kasur, bantal,

guling, dan kelambu yang serba putih, berenda dan berbunga

putih, berada di kamar dekat dinding sebelah utara.

Kemudian, satu cermin oval besar tergantung di dinding

selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat

besar terbuat dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di

samping pintu kamar

Kedua kutipan tersebut adalah contoh paragraf deskripsi. Paragraf deskripsi 

mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu bertujuan untuk melukiskan suatu objek.

Dalam paragraf deskripsi, hal-hal yang menyentuh pancaindera

(penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, atau perabaan) dijelaskan

secara terperinci. Inilah ciri-ciri paragraf deskripsi yang menonjol, seperti

dalam kutipan 1.

Ciri yang kedua adalah penyajian urutan ruang. Penggambaran atau

pelukisan berupa perincian disusun secara berurutan; mungkin dari kanan ke kiri,

dari atas ke bawah, dari depan ke belakang, dan sebagainya, seperti

dalam kutipan 2.

Page 6: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

Ciri deskripsi dalam penggambaran benda atau manusia didapat dengan

mengamati bentuk, warna, dan keadaan objek secara detil/terperinci menurut

penangkapan si penulis.

….seorang gadis berpakaian hitam…..

….tiga lelaki tanpa alas kaki….

Dalam paragraf deskripsi, unsur perasaan lebih tajam daripada pikiran.

….bersama terpaan angin yang lembut…..

3. Eksposisi

Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan 

memberi informasi atau pengetahuan tambahan   bagi   pembaca.   Untuk 

memperjelas   uraian,   dapat   dilengkapi   dengan grafik,   gambar   atau statistik. 

Sebagai  catatan,  tidak jarang eksposisi  ditemukan hanya berisi  uraian tentang 

langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Langkah menyusun eksposisi:

Menentukan topik/tema

Menetapkan tujuan

Mengumpulkan data dari berbagai sumber

Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Contoh

Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:

Page 7: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

Manfaat kegiatan ekstrakurikuler

Peranan majalah dinding di sekolah

Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.

Contoh karangan eksposisi pada umumnya:

Pada   dasarnya   pekerjaan akuntan mencakup   dua   bidang   pokok, 

yaitu akuntansi dan auditing.  Dalam bidang akuntasi,  pekerjan akuntan berupa 

pengolahan   data   untuk   menghasilkan   informasi   keuangan,   juga 

perencanaan sistem   informasi akuntansi   yang   digunakan   untuk   menghasilkan 

informasi keuangan.

Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan  laporan 

keuangan   secara  objektif  untuk  menilai   kewajaran   informasi   yang   tercantum 

dalam laporan tersebut.

Mengenali Contoh-contoh Paragraf Eksposisi

PARAGRAF 1

Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan

cara memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke

dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi

yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk

menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai

pencegah penyakit.

PARAGRAF 2

Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah

atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan

pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan

Page 8: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak

ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang

rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta.

Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar

30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh

aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.

PARAGRAF 3

Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa

Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa

wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai

saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong.

Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada

warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang

mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi

seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang

merata.

PARAGRAF 4

Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan

perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini

ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama,

persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi

atau suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila

menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa

percaya diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri,

pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa

Page 9: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian

melalui latihan atau belajar sungguh – sungguh.

PARAGRAF 5

Pascagempa dengan kekuatan 5,9 skala richter, sebagian

Yogyakarta dan Jawa Tengah luluh lantak. Keadaan ini

mengundang perhatian berbagai pihak. Bantuan pun

berdatangan dari dalam dan luar negeri. Bantuan berbentuk

makanan, obat-obatan, dan pakaian dipusatkan di beberapa

tempat. Hal ini dimaksudkan agar pendistribusian bantuan

tersebut lebih cepat. Tenaga medis dari daerah-daerah lain

pun berdatangan. Mereka memberikan bantuan di beberapa

rumah sakit dan tenda – tenda darurat.

PARAGRAF 6

Sebenarnya, bukan hanya ITS yang menawarkan rumah

instan sehat untuk Aceh atau dikenal dengan Rumah ITS

untuk Aceh (RI-A). Pusat Penelitian dan Pengembangan

Permukiman Departemen Pekerjaan Umum juga menawarkan

“Risha” alias Rumah Instan Sederhana Sehat. Modelnya

hampir sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya

“Pagi Pesan, Sore Huni”. Bedanya, sistem struktur dan

konstruksi Risha memungkinkan rumah ini berbentuk

panggung. Harga Risha sedikit lebih mahal, Rp 20 juta untuk

tipe 36. akan tetapi, usianya dapat mencapai 50 tahun karena

komponen struktur memakai beton bertulang, diperkuat pelat

baja di bagian sambungannya. Kekuatannya terhadap gempa

juga telah diuji di laboratorium sampai zonasi enam.

Page 10: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

Topik – topik yang Dapat Dikembangkan Menjadi Paragraf Eksposisi

Tujuan paragraf eksposisi adalah memaparkan atau menjelaskan sesuatu 

agar pengetahuan pembaca bertambah. Oleh karena itu, topik-topik yang 

dikembangkan dalam paragraf eksposisi berkaitan dengan penyampaian 

informasi. Berikut ini contoh – contoh topik yang dapat dikembangkan menjadi 

sebuah paragraf eksposisi.

1. Manfaat menjadi orang kreatif

2. Bagaimana proses penyaluran bantuan langsung?

3. Konsep bantuan langsung tunai.

4. Faktor – faktor penyebab mewabahnya penyakit flu burung.

4. Argumentasi

Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan 

dengan   data/fakta   sebagai   alasan/bukti.   Dalam   argumentasi   pengarang 

mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan 

data, juga fakta atau alasan sebagai penyokongopini tersebut.

Dalam paragraf argumentasi, biasanya ditemukan beberapa ciri yang mudah 

dikenali. Ciri- ciri tersebut misalnya (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang 

dikemukakan   penulisnya;   (2)   alasan,   data,   atau   fakta   yang   mendukung;   (3) 

pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Data dan fakta yang 

digunakan untuk menyusun wacana atau paragraf argumentasi dapat diperoleh 

melalui   wawancara,   angket,   observasi,   penelitian   lapangan,   dan   penelitian 

kepustakaan.

Page 11: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

Pada akhir paragraf atau karangan, perlu disajikan kesimpulan. Kesimpulan 

ini yang membedakan argumentasi dari eksposisi.

Langkah menyusun argumentasi:

1. Menentukan topik/tema

2. Menetapkan tujuan

3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber

4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

Contoh

Contoh tema/topik yang tepat untuk argumentasi:

Disiplin kunci sukses berwirausaha,

Teknologi    komunikasi harus segera dikuasai,

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.

Contoh karangan argumentasi pada umumnya:

Jiwa kepahlawanan   harus   senantiasa   dipupuk   dan   dikembangkan   karena 

dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan 

sukses.   Jiwa   kepahlawanan   akan   berkembang   menjadi   nilai-nilai   dan   sifat 

kepribadian  yang  luhur,  berjiwa besar,  bertanggung  jawab,  berdedikasi,   loyal, 

tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk 

mendukung pembangunan di berbagai bidang

KUTIPAN 1

Page 12: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

Menyetop bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara

sempurna. Tembakan kaki kanan dan kiri tepat arahnya dan

keras. Sundulan kepalanya sering memperdayakan kiper

lawan. Bola seolah-olah menurut kehendaknya. Larinya cepat

bagaikan kijang. Lawan sukar mengambil bola dari kakinya.

Operan bolanya tepat dan terarah. Amin benar-benar

pemain bola jempolan (Tarigan 1981 : 28).

KUTIPAN 2

Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat

mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman

dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan

berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali

dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-

baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah

dan cara menjaga kesuburannya, dapat kita peroleh pada

hutan yang belum digarap petani.

Tujuan yang ingin dicapai melalui pemaparan argumentasi ini, antara lain :

1. melontarkan pandangan / pendirian

2. mendorong atau mencegah suatu tindakan

3. mengubah tingkah laku pembaca

4. menarik simpati

Contoh : laporan penelitian ilmiah, karya tulis

5. Persuasi

Page 13: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

Paragraf Persuasi merupakan paragraf yang berisi imbauan atau ajakan 

kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh 

penulisnya. Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta 

sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca.

Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang 

berusaha membangkitkan dan merangsang emosi.

Langkah menyusun persuasi:

1. Menentukan topik/tema

2. Merumuskan tujuan

3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber

4. Menyusun kerangka karangan

5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi

Contoh

Contoh tema/topik yang tepat untuk persuasi:

Katakan tidak pada NARKOBA,

Hemat energi demi generasi mendatang,

Hutan sahabat kita,

Hidup sehat tanpa rokok,

Membaca memperluas cakrawala.

Contoh karangan persuasi pada umumnya:

Page 14: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan

Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah 

infeksi   saluran   pernapasan   akut   (ISPA).   Untuk   mencegah ISPA,   kita   perlu 

mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, 

kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.

Karangan yang bertujuan mempengaruhi dan membujuk pembaca

Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang

ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari

keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang

berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah

Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu,

berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI

untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA

dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di

Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan.

Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan

penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang

sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita

menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh

karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi

mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

memperbaiki sistem pendidikan nasional.

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan

http://tjakroek.blogspot.com/2007/10/jenis-jenis-karangan.html

Page 15: Bahasa Indonesia - Jenis Karangan