bahan p1

12
FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULAR Fungsi atrium Pada keadaan normal, darah mengalir secara terus- menerus dari vena-vena besar menuju ke atrium kira-kira 80% dari darah tersebut akan mengalir langsung melewati atrium dan masuk ke dalam ventrikel bahkan sebelum atrium berkontraksi. Selanjutnya, pada saat kontraksi atrium biasanya menyebabkan tambahan pengisian ventrikel sebesar 20%. Oleh karena itu, atrium dikatakan berfungsi sebagai pompa pendahulu/primer yang meningkatkan efektivitas pompa ventrikel sebanyak 20%. ( Fisiologi guyton) Fungsi Ventrikel Selama fase sistolik ventrikel, sejumlah besar darah berkumpul dalam atrium karena katup A-V (Atrioventrikularis) tertutup. Oleh karena itu tekanan yang cukup tinggi di atrium selama fase sistemik ventrikel, segera mendorong katup A-V (Atrioventrikularis) agar terbuka sehingga darah dapat mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel. Setelah darahnya mengalir ke ventrikel maka tekanan ventrikel meningkat dengan tiba-tiba sehingga menyebabkan katup A-V (Atrioventrikularis) tertutup. Selanjutnya dibutuhkan waktu 0,02-0,03 detik bagi ventrikel agar dapat membentuk tekanan yang cukup untuk mendorong katup Semilunaris (katup aorta dan katup pulmonalis) agar terbuka melawan tekanan di dalam aorta dan arteri pulmonalis, Oleh karena itu selama periode ini akan terjadi kontraksi di dalam ventrikel. (Fisiologi Guyton) Fungsi katup jantung Keempat katup jantung berfungsi untuk memprtahankan aliran darah searah melalui bilik-bilk jantung. Ada dua jenis katup: Katup atrioventrikularis ( A-V ), yang memisahkan atrium dengan ventrikel, dan katup

Upload: putri-satyagraha

Post on 06-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hgfghjhgfh

TRANSCRIPT

FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULARFungsi atriumPada keadaan normal, darah mengalir secara terus-menerus dari vena-vena besar menuju ke atrium kira-kira 80% dari darah tersebut akan mengalir langsung melewati atrium dan masuk ke dalam ventrikel bahkan sebelum atrium berkontraksi. Selanjutnya, pada saat kontraksi atrium biasanya menyebabkan tambahan pengisian ventrikel sebesar 20%. Oleh karena itu, atrium dikatakan berfungsi sebagai pompa pendahulu/primer yang meningkatkan efektivitas pompa ventrikel sebanyak 20%. ( Fisiologi guyton)

Fungsi VentrikelSelama fase sistolik ventrikel, sejumlah besar darah berkumpul dalam atrium karena katup A-V (Atrioventrikularis) tertutup. Oleh karena itu tekanan yang cukup tinggi di atrium selama fase sistemik ventrikel, segera mendorong katup A-V (Atrioventrikularis) agar terbuka sehingga darah dapat mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel. Setelah darahnya mengalir ke ventrikel maka tekanan ventrikel meningkat dengan tiba-tiba sehingga menyebabkan katup A-V (Atrioventrikularis) tertutup.Selanjutnya dibutuhkan waktu 0,02-0,03 detik bagi ventrikel agar dapat membentuk tekanan yang cukup untuk mendorong katup Semilunaris (katup aorta dan katup pulmonalis) agar terbuka melawan tekanan di dalam aorta dan arteri pulmonalis, Oleh karena itu selama periode ini akan terjadi kontraksi di dalam ventrikel. (Fisiologi Guyton)

Fungsi katup jantungKeempat katup jantung berfungsi untuk memprtahankan aliran darah searah melalui bilik-bilk jantung. Ada dua jenis katup: Katup atrioventrikularis ( A-V ), yang memisahkan atrium dengan ventrikel, dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup-katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi perubahan tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung. ( Sylvia A. Price) Kontraksi jantungKontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar melalui membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, yaitu suatu sifat yang dikenal dengan otoritmisitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaitu 99% sel otot jantung kontraktil yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Namun Sel sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya adalah sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggungjawab untuk kontraksi sel sel pekerja.Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik. Penyebab pergeseran potensial membran ke ambang masih belum diketahui. Secara umum diperkirakan bahwa hal itu terjadi karena penurunan siklis fluks pasif K+ keluar yang langsung bersamaan dengan kebocoran lambat Na+ ke dalam. Di sel sel otoritmik jantung, antara potensial potensial aksi permeabilitas K+ tidak menetap seperti di sel saraf dan sel otot rangka.

Sel sel jantung yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas His dan serat purkinje. Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali akan menyebar ke atrium melalui jalur antar atrium dan jalur antar nodus lalu ke nodus AV. Karena konduksi nodus AV lambat maka terjadi perlambatan sekitar 0,1 detik sebelum eksitasi menyebar ke ventrikel. Dari nodus AV, potensial aksi akan diteruskan ke berkas His sebelah kiri lalu kanan dan terakhir adalah ke sel purkinje.

Potensial aksi yang timbulkan di nodus SA akan menghasilkan gelombang depolarisasi yang akan menyebar ke sel kontraktil.

Siklus jantung ( Periode Sistole dan Diastole)Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular filling. Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksaasi, katup semilunar dan katup atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak berubah. Pada ventricular filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di ventrikel, katup mitral dan katup trikuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan akan mencapai 100 % jika atrium berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam diastol disebut End Diastolic Volume .

Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi ventrikel. Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup katup tetap tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada ejeksi ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel disebut End Systolic Volume.

Bunyi JantungDua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama siklus jantung.Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-sering dikatakan terdengar seperti lub. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih tinggi, lebih singkat dan tajam- sering dikatakan dengan terdengar seperti dup. Bunyi jantung pertama berkaitan dengan penutupan katup AV, sedangkan bunyi katup kedua berkaitan dengan penutupan katup semilunar. Pembukaan tidak menimbulkan bunyi apapun. Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri arteri besar ketika katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup. Karena penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung pertama menandakan awitan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.

Denyut jantung dan Tekanan darahKecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Nodus SA dalam keadaan normal adalah pemacu jantung karena memiliki kecepatan depolarisasi paling tinggi. Penurunan gradual potensial membran secara otomatis antara denyutan secara umum dianggap disebabkan oleh penurunan permeabilitas terhadap K+. Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulai saraf. Saraf parasimpatis ke jantung adalah saraf vagus terutama mempersarafi atrium, terutama nodus SA dan AV, sedangkan persarafan ke ventrikel tidak signifikan.Kecepatan perangsangan nodus SA dan jaringan nodus lainnya dipengaruhi oleh suhu dan oleh obat-obatan. Frekwensi perangsangan meningkat bila suhu meningkat, dan ini dapat mempercepat takikardi yang berhubungan dengan demam. Digitalis menekan jaringan nodus dan menimbulkan efek yang menyerupai perangsangan vagus, khususnya pada nodus AV.

Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah setiap satuan luas pada pembuluh darah. Tekanan darah terdiri atas tekanan sistol dan diastol (telah dijabarkan diatas tentang sistol dan diastol). Tekanan dipengaruhi oleh curah jantung dengan resistensi perifer.Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap ventrikel per menit. Dua faktor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Volume sekuncup adalah volume darah yang dipompa per denyut. Peningkatan volume diastolik akhir akan menyebabkan peningkatan volume sekuncup. Hal ini disebabkan oleh semakin besar pengisian saat diastol, semakin besar volume diastolik akhir dan jantung akan semakin teregang.Semakin teregang jantung, semakin meningkat panjang serat otot awal sebelum kontraksi.Peningkatan panjang menghasilkan gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung berikutnya dan dengan demikian dihasilkan volume sekuncup yang lebih besar.Hubungan intrinsik antara volume diastolik akhir dan volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank Starling pada jantung.

Sirkulasi jantung Sirkulasi darah ditubuh ada dua yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru dimulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira kira 15 20 mmHg pada arteri pulmonalis. Sirkulasi sistemik dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil, arteriol lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan.

VASKULARISASI DAN PERSARAFAN JANTUNGVaskularisasi JantungJantung mendapatkan darah dari arteria coronaria dextra dan sinistra, yang berasal dari aorta ascendens tepat di atas valva aortae. Arteriae coronariae dan cabang-cabang utamanya terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam jaringan ikat subepicardial. Arteria coronaria dextraBerasal dari sinus anterior aortae dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan auricula dextra. Arteri ini berjalan turun hampir vertikal di dalam sulcus atrioventriculare dextra, dan pada pinggir inferior jantung pembuluh ini melanjut ke posterior sepanjang sulcus atrioventricularis untuk beranastomosis dengan arteria coronaria sinistra di dalam sulcus interventricularis posterior.Arteria coronaria dextra mendarahi semua ventricel dexter (kecuali sebagian kecil daerah sebelah kanan sulcus interventricularis), bagian yang bervariasi dari facies diaphragmatica ventricel sinistra, 1/3 posterior septum ventriculare, atrium dextra dan sebagian atrium sinistra, nodus SA, nodus AV, dan fasciculusatrioventricularis. Cabang-cabang arteria coronaria dextra adalah arteria marginalis dan arteria ventricularis posterior.

Arteria coronaria sinistraArteria coronaria sinistra yang biasanya lebih besar dibandingkan dengan arteria coronaria dextra, mendarahi sebagian besar jantung, termasuk sebagian besar atrium sinistra, ventricel sinistra, dan septum ventriculare. Arteria ini berasal dari posterior kiri sinus aortae aorta ascendens dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan auricula sinistra. Kemudian pembuluh ini berjalan di sulcus atrioventricularis dan bercabang dua menjadi 1) arteri interventrikularis anterior (rami descendens anterior) yang mendarahi bagian depan dan samping atas ventricel sinistra, dan 2) arteri circumflexus (ramus circumflexus) yang mendarahi bagian belakang bawah ventricel sinistra. Venae coronariaeSebagian besar darah dari dinding jantung mengalir ke atrium dextra melalui sinus coronarius, yang terletak pada bagian posterior sulcus atrioventricularis dan merupakan lanjutan dari vena cordis magna (bermuara ke atrium dextra sebelah kiri vena cava inferior). Vena cordis parva dan vena cordis media merupakan cabang sinus coronarius. Sisanya dialirkan ke atrium dextra melalui vena ventriculi dextri anterior dan melalui vena-vena kecil yang bermuara langsung ke ruang-ruang jantung. Tetapi, ada vena jantung yang langsung bermuara ke atrium dextra tanpa melewati sinus coronaria, yaitu vena cordis anterior dan vena cordis minima (Thebesi).

Sistem Konduksi Jantung1. Sinoatrial Node (SA Node)Suatu tumpukan neuromuskular yang kecil, berada di dalam dinding atrium kanan di ujung kristo terminalis. Nodus ini merupakan pendahulu dari kontraksi jantung, dari sini impuls diteruskan ke antrioventrikuler node.

2. Antrioventrikular Node (AV Node)Susunannya sama seperti sinoatrium node. Berada di dalam septum atrium dekat muara sinus koronarius. Selanjutnya impuls-impuls diteruskan ke antrioventrikuler bundel melalui berkas wenkebach.

3. Antrioventrikuler Bundel (AV Bundel)Mulai dari AV bundel berjalan ke arah depan pada pinggir posterior dan pinggir bawah pars membranasea septum interventrikulare. Pada bagian cincin yang terdapat antara atrium dan ventrikel analus vibrosus, rangsangan terhenti1/10detik selanjutnya menuju ke arah apeks kordis dan bercabang dua : Pars septalis dekstra melanjut ke arah AV bundel di dalam pars mucularis septum interventrikulare menuju ke dinding depan depan ventrikel kanan. Pars septalis sinistra berjalan di antara pars membranacea dan pars mucularis sampai di sisi kiri septum interventrikularis menuju basis M. Papilaris inferior ventrikel kiri. Serabut-serabut pars septalis kemudian bercabang-cabang menjadi serabut terminal (serabut purkinje).

4. Seraburt penghubung TerminalSerabut penghubung terminal (serabut purkiunje) berupa anyaman yang berada pada endokardium menyebar pada kedua ventrikel

NUTRISI YANG BAIK BAGI JANTUNG7 jenis kandungan nutrisi yang baik untuk dikonsumsi untuk menjaga kesehatan jantung ataupun bagi penderita penyakit jantung sendiri. 1. Phytoestrogens, memiliki aktivitas seperti hormon estrogen dalam tubuh kita,dimana estrogen dapat menurunkan risiko penggumpalan darah, stroke, dan irama jantung yang tidak beraturan. Phytoestrogen juga menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. 2. Phytosterol, bahan kimia yang mirip kolesterol, ternyata juga dapatmenurunkan level kolesterol jahat dalam darah.3. Carotenoids, semacam antioksidan yang melindungi jantung banyak terdapat dalam buah buahan dan sayuran berwarna. 4. Polyphenol, juga merupakan antioksidan yang melindungi pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi kolesterol jahat. 5. Asam lemak omega-3, membantu meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi penggumpalan darah, dan melindungi dari serangan jantung. Zat ini juga meningkatkan jumlah kolesterol baik, menurunkan trigliserida, dan menurunkan tekanan darah.6. Vitamin B kompleks, seperti asam folat, vitamin B-12 dan niasin, membantu mencegah pengerasan pembuluh darah dan penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah.7. Vitamin C dan E adalah antioksidan yang melindungi sel jantung dari radikal bebas. Bersama dengan magnesium, kalium dan kalsium, juga dapat menurunkan tekanan darah.

POLA HIDUP DENGAN FUNGSI KARDIOVASKULARUpaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dimulai dengan memperbaiki gaya hidup yang tidak sehat sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal untuk mencegah terkena penyakit jantung.1. Hindari makanan yang mengandung kolesterol (LDL) tinggi.Kolesterol jahat/LDL dikenal sebagai penyebab utama terjadinya proses aterosklerosis, yaitu proses pengerasan dinding pembuluh darah, terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. Akibat proses itu, saluran pembuluh darah, khususnya pembuluh darah koroner, menjadi sempit dan menghalangi aliran darah di dalamnya. Akibatnya, jantung akan sulit memompa darah. Keadaan tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. 2. Mengonsumsi makanan yang berserat tinggi (sayur dan buah).Serat diketahui punya peran penting dalam menjaga kesehatan.Serat terdiri dari dua jenis, yakni serat larut dan tak larut. Serat larut tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, tetapi larut dalam air panas. Serat larut inilah yang membuat perut kenyang lebih lama dan memberikan energi lebih panjang serta bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Umumnya terdapat pada buah dan sayur, terutama serelia seperti oat.serat yang larut dalam tubuh dapat mengikat kolesterol dan mengeluarkannya dari tubuh. Peran itulah yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, hingga menurunkan resiko penyakit jantung. 3. StresHasil penelitian ilmuwan Belanda yang dipublikasikan jurnal Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa kadar hormon kortisol yang tinggi akibat stres, terkait erat dengan kematian akibat penyakit kardiovaskular. Stres dapat menyebabkan arteri yang tertimbun plak menyempit, dan ini menurunkan aliran darah hingga 27 persen. Penyempitan yang berarti terlihat bahkan pada arteri yang terkena penyakit ringan. Penelitian lain mengesankan bahwa stres berat dapat menyebabkan pecahnya dinding arteri yang mengandung plak dan memicu serangan jantung. 4. AlkoholAlkohol dapat menaikkan tekanan darah, memperlemah otot jantung, mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteriyang dapat menyebabkan serangan jantung. 5. merokokMerokok meningkatkan tekanan darah dan memasukkan zat-zat kimia beracun ke dalam tubuh, seperti nikotin dan karbon monoksida, ke dalam aliran darah. Zat-zat kimia ini, selanjutnya akan merusak arteri yang penting bagi kehidupan jantung.6. Olahraga secara teraturOlahraga yang teratur (sedikitnya tiga kali seminggu) turut menurunkan tingkat kolesterol yang jahat (LDL), menjaga tekanan darah agar tidak meningkat, dan mencegah kelebihan berat badan.

Daftar Pustaka :Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia.1996.Sudoyo et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II. Ed. 4. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2006.Prince, Sylvia A. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Volume 2. Jakarta: EGC; 2012.