analisis bahan pangan p1
DESCRIPTION
analisa lemakTRANSCRIPT
Analisis Bahan Pangan
LEMAK
Pendahuluan
Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung lemak esensial. Namun konsumsi lemak berlebihan dapat merugikan kesehatan, misalnya kolesterol dan lemak jenuh. Dalam berbagai makanan, komponen lemak memegang peranan penting yang menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma, tekstur, rasa dan penampilan.
Pendahuluan
Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipid. Satu sifat yang khas mencirikan golongan lipid (termasuk minyak dan lemak) adalah daya larutnya dalam pelarut organik (misalnya eter, benzen, kloroform) atau sebaliknya ketidak-larutannya dalam pelarut air. Masing-masing jenis lemak mempunyai profil lemak yang berbeda yang menentukan sifat fisikokimia dan nutrisinya. Umumnya yang dimaksud lemak adalah lipid yang padat, sedangkan minyak adalah lipid yang cair pada suhu tertentu.
METODE ANALISIS
Kadar lemak total dalam makanan perlu ditentukan karena:• Faktor ekonomi• Aspek legal (mematuhi standar/aturan pelabelan nutrisi)• Aspek kesehatan (perkembangan makanan rendah lemak)• Aspek kualitas (sifat makanan tergantung kadar lemak total)• Faktor proses (kondisi proses tergantung kadar lemak total)
Penting dari analisa lemak :• Akurasi pelabelan kemasan.• Pemenuhan standar identitas.• Memastikan produk memenuhi standar perusahaan.
Struktur
Metode
Ekstraksi Solvent
•Soxhlet•Corong Pisah•Goldfish•Mojonnier•SFE•Perforator
Ekstraksi Non Solvent
•Babcock•Gerber•Detergen
Instrumentasi
•Spektrometer Infra merah•Spesific Grafity•NMR•Gas Kromatografi
Ekstraksi Solvent
Prinsip
Penetapan kadar lemak metode Soxhlet dilakukan untuk sampel padatan yang kering dan diekstrak dengan heksan atau petroleum eter. Setelah didestilasi lemak dalam labu lemak ditimbang hingga bobot tetap.
Penetapan Kadar Lemak dalam Biskuit Cara Langsung Metode Soxhlet
Ekstraksi Solvent
Cara Kerja
Penetapan Kadar Lemak dalam Biskuit Cara Langsung Metode Soxhlet
±5 gram sample Dimasukkan ke Hulls
Diekstrak selama 3-4 jam
Dimasukan kedalam oven 105°
Dinginkan
Ditimbang hingga bobot teteap
Ekstraksi Solvent
Perhitungan
Penetapan Kadar Lemak dalam Biskuit Cara Langsung Metode Soxhlet
Kadar lemak = W1 – W2 x 100%
WW : bobot sampel (gram)W1 : bobot labu lemak dan lemak (gram)
W2 : bobot labu lemak kosong (gram)
Ekstraksi Solvent
Prinsip
Penetapan Kadar Lemak Susu cara Weillbull Metode Soxhlet
Lemak di dalam contoh dihidrolisis dengan asam kuat HCl sehingga membebaskan asam lemak kemudian disaring hingga bebas asam. Hasil saringan yang sudah kering diekstrak dengan soxhlet memakai pelarut heksan. Labu lemak yang berisi residu lemak dikeringkan dioven 1050 C. Lalu ditimbang hingga bobot tetap.
Ekstraksi Solvent
Cara Kerja
Penetapan Kadar Lemak Susu cara Weillbull Metode Soxhlet
±5 gram sample+20 ml air panas+25 ml HCl 25%
Hidrolisis sempurna Saring, Cuci bebas asam
Dimasukan kedalam oven 105°
Dimasukkan ke Hulls
Diekstrak selama 3-4 jam
Ekstraksi Solvent
Cara Kerja
Perhitungan
Penetapan Kadar Lemak Susu cara Weillbull Metode Soxhlet
Dimasukan kedalam oven 105°
Dinginkan
Ditimbang hingga bobot teteap
Kadar lemak = W1 – W2 x 100% WW : bobot sampel (gram)W1 : bobot labu lemak dan lemak (gram)W2 : bobot labu lemak kosong (gram)
Ekstraksi Solvent
Prinsip
Sabun dihidrolisis dengan HCl melepaskan asam lemak yang diekstrak dengan heksan. Dicuci dengan air panas hingga bebas asam dan air diserap dengan Na2SO4 anhidrat. Heksan disulingkan hingga bebas lemak, lalu lemak dapat diketahui bobotnya
Penetapan Kadar Lemak dalam Sabun Cara Corong Pisah
Ekstraksi Solvent
Cara Kerja
Penetapan Kadar Lemak dalam Sabun Metode Corong Pisah
±10gram sample+25 ml HCl 25%
Terbentuk asam lemak bebas
Diekstrak dengan heksan (3x), bebas H+
Disaring dengan kapas yang diberi Na2SO4 Anhidrat
Dimasukan kedalam oven 105° Dinginkan
Ditimbang hingga bobot tetap
Ekstraksi Solvent
Perhitungan
Kadar lemak = W1 – W2 x 100%
WW : bobot sampel (gram)W1 : bobot gelas piala dan lemak (gram)
W2 : bobot gelas piala kosong (gram)
Penetapan Kadar Lemak dalam Sabun Cara Corong Pisah
Ekstraksi Solvent
Prinsip
Melarutkan lemak yang terdapat dalam bahan dengan pelarut lemak selama beberapa waktu menggunakan metode ekstraksi dengan alat soxhlet/goldfish. Lemak yang terekstraksi (larut dalam pelarut) akan terakumulasi dalam wadah pelarut (labu sokhlet/gelas goldfish), kemudian dipisahkan dalam pelarutnya dengan cara dipanaskan dalam oven suhu 105°C. Pelarut akan menguap, sedangkan lemak tidak akan menguap karena titik didih lemak lebih dari 105°C, sehingga akan tertinggal dalam wadah untuk ditentukan beratnya
Penetapan Kadar Lemak Metode Goldfisch
Ekstraksi Solvent
Cara Kerja
Penetapan Kadar Lemak Metode Goldfisch
± 5 gram sample+25 ml HCl 25%
Terbentuk asam lemak bebas
Dimasukkan (Petroleum ether 75 ml) ke dalam gelas piala kemudian pasang gelas piala pada kondensator
diuapkan
Diekstraksi 3-4 jamDiambil sampel , ditampung pelarut dengan gelas piala.
Dimasukan kedalam oven 105° Dinginkan
Ditimbang hingga bobot tetap
Ekstraksi Solvent
Perhitungan
Penetapan Kadar Lemak Metode Goldfisch
Berat Lemak dalam Contoh
Berat lemak = (Berat gelas piala + lemak) – berat gelas piala
Perhitungan Kadar Lemak (%)
Kadar lemak = W1 – W2 x 100%
WW : bobot sampel (gram)W1 : bobot labu lemak dan lemak (gram)
W2 : bobot labu lemak kosong (gram)
Ekstraksi Solvent
Prinsip
sampel yang dimasukkan ke dalam tabung Mojonnier dilarutkan dengan etanol dan dihidrolisis dengan amonium hidroksida membentuk asam lemak bebas yang selanjutnya diekstrak dengan menggunakan pelarut organik dietil eter dan petroleum eter. Hasil ekstraksi kemudian diuapkan pelarutnya dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC sampai diperoleh bobot tetap (secara gravimetri). Berat residu dinyatakan sebagai berat lemak dalam bahan.
Metode Ekstraksi Diskontinyu (Mojonnier Method)
Ekstraksi Solvent
Cara Kerja
Metode Ekstraksi Diskontinyu (Mojonnier Method)
±1,5gram sample
+ 9,0 ml air panas+ 1,5 ml ammonia 25 %+ 10 ml ethanol 96 %+ 25 ml dietil eter + 25 ml petroleum eter
Didiamkan hingga terbentuk lapisan Lapisan eter dituang
Diulangi pada penambahan dietil eter dan petroleum eter dan lapisan eter dituang kembali
Ekstraksi Solvent
Perhitungan
Metode Ekstraksi Diskontinyu (Mojonnier Method)
Diuapkan hingga kering Dimasukan kedalam oven 105°
Dinginkan
Ditimbang hingga bobot tetap
Keterangan:A : bobot pinggan porselen + lemak B : bobot pinggan porselen kosongC : bobot contoh
Ekstraksi Solvent
Prinsip
Sampel makanan dipanaskan dalam bejana bertekanan tinggi kemudian dicampur dengan cairan CO2 superkritik. CO2 mengekstraksi lemak dan membentuk lapisan solven terpisah dari komponen air. Tekanan dan suhu solven kemudian diturunkan menyebabkan CO2 berubah menjadi gas, sehingga menyisakan fraksi lemak. Kandungan lemak dalam makanan dihitung dengan menimbang lemak yang terekstraksi, dibandingkan dengan berat sampel.
Ekstraksi Fluida Superkritis (SFE)
Ekstraksi Solvent
Bagan Kerja Alat
Ekstraksi Fluida Superkritis (SFE)
POMPA
POMPA
Superkritis CO2
Modifier
Restriktor
Oven
Bagan sistem Ekstraksi Fluida Superkritik
Ekstraksi Solvent
Contoh Aplikasi Ekstraksi Fluida Superkritis (SFE)
Analit Matriks
Pestisida Organoklorin Tumbuhan Obat ChinaPestisida Karbamat Kertas Saring, matriks Silika Gel10 residu Herbisida Triazine TelorAs. Aromatis, Fenol, Pestisida TanahVitamin A dan E Susu bubukVitamin D2 dan D3 Produk Farmasip-Aminobenzoat, cinamat Produk Kosmetika (penyerap UV)Lanolin Serat Wool
Ekstraksi Solvent
Prinsip
Lemak dihidrolisis dengan asam kuat (HCl 25%) membebaskan asam lemak dan gliserol, kemudian dimasukkan ke dalam perforator. Pemakaian asam harus diperhitungkan maksimal tinggi reservoir pada alat perforator, bila asam terlalu tinggi maka pelarut tidak dapat turun. Asam lemak yang dibebaskan diekstrak dengan heksan. Lemak dan heksan dipisahkan dengan destilasi. Sisa heksan yang ada diuapkan dengan jalan pemanasan sehingga yang tertinggal hanya lemak saja. Dengan pemanasan dan penimbangan hingga bobot tetap maka kadar lemak dapat diketahui.
Penetapan Kadar Lemak Metode Perforator
Cara KerjaMenyiapkan labu lemak
kosong
Ditimbang ± 5 gram contoh ke
dalam piala gelas
Ditambahkan ± 25 ml HCl 25 %
Ditambahkan ± 3 tetes indikator
MM
Dipanaskan hingga terbentuk 2
lapisan (kuning dan merah)
Labu lemak disambungkan ke perforator
Contoh dimasukkan ke dalam perforator
menggunakan corong panjang
Piala gelas dibilas heksan,
dimasukkan kembali ke perforator
Ditambahkan heksan hingga volumenya 1/2
labu
Diekstraksi selama ± 2 jam atau sampai warna kuning dari asam lemak berubah jadi warna jernih
heksan
Dibilas dengan air sampai heksan turun, tapi jangan
sampai air dan lapisan merah ikut turun ke labu lemak
Heksan disulingkan agar
terpisah dari lemak
Dikeringkan di oven, didinginkan dalam desikator
Ditimbang hingga bobot tetap
Ekstraksi Solvent
Penetapan Kadar Lemak Metode Perforator
Perhitungan
% Lemak = Bobot lemak X 100 % Bobot sampel
Ekstraksi Non Solvent
Prinsip
Sejumlah tertentu sampel yang mengandung lemak direaksikan dengan H2SO4 pekat untuk mendekstruksi zat-zat organik di dalam sampel selain lemak. Lemak dari susu dipisahkan dari komponen lain melalui proses sentrifugasi.
PENENTUAN KADAR LEMAK PADA SUSU METODE BABCOCK
Ditimbang 18 gr susu Ditambah 17,5 ml H2SO4 p Gumpalan dihomogenkan
Sentrifuge 10 – 15 menit Ditambah air panassampai lemak cair
mencapai skala
Sentrifuge 5 menit
Cara Kerja
Cara Kerja
Dimasukkan ke dalamair hangat (55-60oC)
Selama 3 menit
Ukur skala lemak dari bawah sampai
meniskus
ml lemak = % lemak
Ekstraksi Non Solvent
Prinsip
Sejumlah tertentu sampel yang mengandung lemak direaksikan dengan H2SO4 pekat untuk mendekstruksi zat-zat organik di dalam sampel selain lemak dan isoamil alkohol untuk mencegah pengarangan gula. Lemak dari susu dipisahkan dari komponen lain melalui proses sentrifugasi
PENENTUAN KADAR LEMAK PADA SUSU METODE GERBER
Cara Kerja
Dipipet 10 ml H2SO4 p 18 gr susu yang sudahditimbang dimasukkan
perlahan
Ditambahkan 1 ml isoamil alkohol
Cara Kerja
Butyrometer disumbat,dikocok agar homogen
Dipanaskan dalam penangasselama 5 menit (65oC)
Sentrifuge selama 3 menit
Dipanaskan dalam penangasselama 5 menit (65oC)
Baca skala lemak dari bawah sampai meniskus
ml lemak = % lemak
Ekstraksi Non Solvent
Prinsip
Sampel dicampur dengan kombinasi surfaktan dalam botol Babcock. Surfaktan akan menggantikan membran yang menyelubungi droplet emulsi dalam sampel susu, menyebabkan lemak terpisah. Sampel disentrifugasi sehingga lemak akan berada di leher botol sehingga kadar bisa ditentukan.
Penetapan Kadar Lemak Metode Detergen
Cara Kerja
Susu dipipet ke dlm botol Babcock
Ditambahkan detergent anionik yaitu dioktil sodiumfosfat shg
lemak terbebaskan
Ditambahkan detergent hidrofilik kuat yaitu sorbitan monolaurat shg lemak terpisah dari komponen lain
Lapisan lemak ada pada bagian atas
Kocok kuat
Kocok kuat Sentrifuse
Persentase lemak diukur secara volumetri
Instrumentasi
Spektrometer Infra Merah
Spesific Gravity
NMR (Nucleic Magnetic
Resonance)
Gas Kromatografi
PENENTUAN KADAR LEMAK
Instrumentasi
Prinsip
PENENTUAN KADAR LEMAK
Spektrometer Infra merah
Lemak menyerap energi infrared pada panjang gelombang 5,73 μm. Semakin besar absorban, semakin tinggi konsentrasi lemak dalam sample.
Spesific Grafity
Sample diekstrak dengan Perchloroethylene, disaring kemudian ditimbang. Larutan yang mengandung lemak terekstrak memiliki spesific grafity tertentu. Berat lemak diketahui dengan membandingkan tabel atau grafik
Instrumentasi
Prinsip
PENENTUAN KADAR LEMAK
Metode NMR (Nucleic Magnetic Resonance)
Metode ini didasarkan pada kurva titik leleh lemak yang dikandung dalam suatu bahan.
Metode Gas Kromatografi
Tujuan metode ini adalah untuk menentukan jenis triliserida dan asam lemak. dalam lemak. Pemisahan jenis trigliserida dan asam lemak didasarkan pada beda afinitas pada kolom. Jenis asam lemak dapat diketahui jika dibandingkan dengan standar. Lemak merupakan jumlah dari semua asam lemak.