bagian okta 3

Upload: oktaviacx

Post on 10-Jan-2016

243 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

OKTA

TRANSCRIPT

PZ (FI IV, 1995)PZ (Phisiological zouth)

1.1 Natrium Chlorida 0,9 % (PZ)Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.Natrium Chlorida tersedia dalam berbagai konsentrasi, akan tetapi yang paling umum digunakan adalah NaCl dengan konsentrasi 0,9 %. NaCl dengan konsentrasi ini sering disebut juga normal saline atau larutan fisiologik (PZ) dan sering digunakan untuk tubuh. Larutan fisiologik ini aman digunakan untuk kondisi apapun karena Natrium clorida mempunyai Na dan Cl yang sama seperti plasma sehingga tidak mempengaruhi sel darah merah.Pz merupakan larutan yang bersifat isotonik. Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan air. Sebuah larutan yang mempunyai konsentrasi garam yang sama contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah. Oleh karena itu sel darah merah tidak menjadi pecah atau lisis.

1.2 Cara membuat larutan PZ (NaCl 0,9 %)1. Menyiapkan alat dan bahan.2. Menimbang 0,9 gram NaCl di atas gelas arloji dengan menggunakan timbangan analitik.3. Melarutkan di dalam beaker glass dengan menggunakan aquadest sedikit dmei sedikit hingga larut4. Dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml. ditambah aquadest sampai tanda miniskus.5. Labu ukur di tutup lalu di homogenkan.

ANTRAIN (MIMS, 2012)Indikasi dan KontraindikasiAntrain merupakan obat anti nyeri dan anti demam yang mengandung natrium metamizole 500 mg dalam sediaan tablet ataupun injeksi (ampul). Metamizole atau dipiron merupakan anti nyeri kuat dan anti demam, metamizole dapat memberikan efek dua hingga empat kali lebih efektif dibandingkanibuprofenatauparasetamol. Pengunaan metamizole dapat menurunkan demam secara signifikan dan dapat mempertahankan suhu tubuh dalam waktu yang lebih lama dibandingkan ibuprofen. Natrium metamizole merupakan turunan dari metansulfonat yang berasal dari aminoprin. Cara kerja natrium metamizole adalah dengan menghambat rangsangan nyeri pada susunan saraf pusat dan perifer.Penggunaan natrium metamizole diindikasikan pada pasien dengan rasa nyeri hebat, seperti pasien yang baru menjalankan operasi, pasien dengan nyeri kolik. Sebaiknya pemberian natrium metamizole tidak diberikan pada nyeri yang disebabkan karena proses peradangan seperti rematik, nyeri pinggang bawah, maupun gejala flu.Penggunaan natrium metamizole dikontraindikasikan pada pasien dalam keadaan hipersensitivitas metamizole, wanita hamil dan menyusui, pasien bertekanan darah rendah (sistolik < 100 mmHg), pasien bayi di bawah 3 bulan atau bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg, pasien dengan gangguan ginjal dan hati berat, serta gangguanpembekuan darah/ kelainan darah.

Efek SampingPenggunaan natrium metamizole dapat menimbulkan ruam pada kulit. Risiko penggunaan metamizole yang berbahaya adalah agranulositosis atau pemecahan sel darah putih non-granul, risiko ini meningkat dengan penggunaan jangka panjang. Mengkonsumsi metamizole dan alcohol secara bersamaan dapat menimbulkan lelah/fatigueyang muncul dengan cepat dan bertahan lama. Pemberian natrium metamizole pada pasien yang mengkonsumsi Chlorpramazine harus diberikan secara seksama karena dapat menimbulkan hipotermia.

DosisPenggunaan natrium metamizole pada orang dewasa diberikan 1 tablet jika rasa nyeri muncul, dan pemberian tablet dapat diulang setiap 6-8 jam, dengan dosis maksimal adalah 4 tablet perhari. Penggunaan natrium metamizole injeksi dapat diberikan 500 mg jika rasa sakit muncul dan diulang setiap 8-8 jam, pemberian dosis injeksi maksimal sebanyak 3 kali sehari dan dan diberikan dapat secara intramuscular (I.M) atau intravena (I.V).

BRAXIDIN (MIMIS, 2012)Komposisi:Chlordiazepoxide 5 mg, clidinium Br 2.5 mg.Indikasi:Terapi gangguan saraf otonom & somatik karena cemas. terapi simptomatik tukak lambung & usus 12 jari, hipersekresi & hipermortilitas saluran cerna, dispepsia nervosa,iritasi& spasme kolon, diskinesia empedu, spasme & diskinesia ureter, sindromairitasiusus, kolitis, diare, dismenore.Dosis:Dws3-4 tab/hari.Lansia & penderita yang lemahAwal 1-2 tab/hari, ditingkatkan bertahap s/d dosis efeksif.PemberianObat:berikan sebelum makan & menjelang tidur malam.Kontra Indikasi:Hipertrofi prostat &glaukoma.Perhatian:Gangguan hati, terapi jangka panjang. Kehamilan trimester 1.Efek Samping:Gangguan mental & penglihatan, mengantuk, amnesia, ketergantungan; retensi urin, hipotensi.InteraksiObat:Simetidin, alkohol, SSP depresan lan.

BRAXIDIN (DIH)kecemasan:Oral: 15-100 mg dibagi 3-4 kali / hariIM, IV: Awal: 50-100 mg diikuti oleh 25-50 mg 3-4 kali / hari sesuai kebutuhanPra operasi kecemasan: IM: 50-100 mg sebelum operasi

withdrawal symptom etanol: Oral, IV: 50-100 mg untuk memulai, dosis dapat diulang dalam 2-4 jam yang diperlukan maksimal 300 mg / 24 jamCatatan: Hingga 300 mg dapat diberikan I.M. atau I.V. selama periode 6 jam, tetapi tidak lebih dari ini dalam jangka waktu 24 jam.atas Dosis: ElderlyAnxiety: Oral: 5 mg 2-4 kali / hari; menyesuaikan gangguan ginjal. Hindari penggunaan jika mungkin. Lihat Pertimbangan Geriatric.atas Dosis: PediatricAnxiety: Oral, I.M .: 6 tahun: 0,5 mg / kg / 24 jam dibagi setiap 6-8 jam

Dosis: Penurunan ginjalClCr 10%:Sistem saraf pusat: Mengantuk, kelelahan, ataksia, ringan, gangguan memori, dysarthria, iritabilitasDermatologic: RuamEndokrin dan metabolik: Libido menurun, gangguan menstruasiGastrointestinal: Xerostomia, air liur menurun, nafsu makan meningkat atau menurun, berat badan / rugi

Kesulitan Berkemih: genitourinari1% sampai 10%:Kardiovaskular: HipotensiSistem saraf pusat: Kebingungan, pusing, rasa malu, akatisiaDermatologic: DermatitisEndokrin dan metabolik: Libido meningkatGastrointestinal: Salivation meningkatGenitourinari: Disfungsi seksual, inkontinensiaNeuromuskular & skeletal: Kekakuan, tremor, kram ototOtic: TinnitusPernapasan: Hidung tersumbat