bagian ilmu kesehatan masyarakat skripsi fakultas...

65
1 BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN JANUARI 2014 UNIVERSITAS HASANUDDIN TINJAUAN SANITASI LINGKUNGAN DI KELURAHAN LALOMBAA KECAMATAN KOLAKA KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2013 Disusun Oleh : Eka Budi Prasetya C 111 08 130 Pembimbing : dr. Sri Asriyani, Sp.Rad DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 14-Aug-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

1

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI

FAKULTAS KEDOKTERAN JANUARI 2014

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TINJAUAN SANITASI LINGKUNGAN DI KELURAHAN LALOMBAA

KECAMATAN KOLAKA KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2013

Disusun Oleh :

Eka Budi Prasetya

C 111 08 130

Pembimbing :

dr. Sri Asriyani, Sp.Rad

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

2

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

TELAH DISETUJUI UNTUK DICETAK DAN DIPERBANYAK

Skripsi dengan judul :

“Tinjauan Sanitasi Lingkungan Di Kelurahan Lalombaa Kecamatan Kolaka Kabupaten

Kolaka Tahun 2013”

Makassar, 15 Januari 2014

Pembimbing,

dr. Sri Asriyani, Sp.Rad

Page 3: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

3

PANITIA SIDANG UJIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Skripsi dengan judul “Tinjauan Sanitasi Lingkungan Di Kelurahan Lalombaa

Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka Tahun 2013”, telah diperiksa, disetujui untuk

dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan

Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin pada:

Hari/Tanggal : Rabu / 15 Januari 2014

Waktu : 10.00 WITA

Tempat : Ruang Seminar IKM-IKK FKUH PB.622

Ketua Tim Penguji :

(dr. Sri Asriyani, Sp. Rad)

Anggota Tim Penguji :

Anggota I

(Dr. dr. Sri Ramadhany, M.Kes)

Anggota II

( dr. Muh. Rum Rahim, M.Kes)

Page 4: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang, atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga sesuatu yang

berkaitan dengan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini dapat

terlaksana dengan baik dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan tugas kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

dan Ilmu Kedokteran Komunitas. Skripsi yang berjudul :

“TINJAUAN SANITASI LINGKUNGAN DI KELURAHAN LALOMBAA

KECAMATAN KOLAKA KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2013”

Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang membantu atas bimbingan dan bantuannya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun diantaranya yaitu:

1. Pembimbing dr. Sri Asriyani, Sp.Rad.

2. dr. Sri Ramadhany, M.Kes selaku KPM di Bagian IKM-KK dan

seluruh staf pengajar di Bagian IKM-KK Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin.

3. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

4. Bapak kepala Kecamatan Kolaka beserta staf.

5. Bapak kepala Kelurahan Lalombaa besrta staf.

6. Kedua orang tua saya serta saudara-saudara yang telah memberikan

doa restu serta bantuan moril dan material selama menempuh

pendidikan.

Page 5: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

5

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah rela

membantu dalam bentuk apapun demi selesainya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini masih banyak

terdapat kekurangan dan mungkin kesalahan, untuk itu penulis mohon saran dan

kritikan sebagai bahan masukan yang berguna demi kesempurnaan skripsi ini.

Harapan penulis semoga dengan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan penulis pribadi pada khususnya.

Makassar, 12 Januari 2014

Penulis

Page 6: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

6

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................. iii

Daftar Tabel ............................................................................................................. v

Daftar Lampiran .................................................................................................... vii

Abstrak ................................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 9

BAB II TIJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 10

BAB III KERANGKA KONSEP ........................................................................ 29

A. Dasar Variabel Yang Diteliti ................................................................ 29

B. Defenisi Operasional ............................................................................ 30

C. Kerangka Konsep Variabel .................................................................. 33

BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 34

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 34

B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 34

C. Waktu Penelitian .................................................................................. 34

D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 34

E. Cara Pengumpulan Data ....................................................................... 35

F. Pengolahan dan Penyajian Data ........................................................... 35

G. Etika Penelitian .................................................................................... 35

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .................................. 36

A. Geografi................................................................................................ 36

B. Demografi ............................................................................................ 36

Page 7: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

7

C. Mata Pencaharian ................................................................................. 37

D. Sarana Sanitasi Dasar ........................................................................... 37

BAB VI HASIL PENELITIAN .......................................................................... 40

A. Identifikasi Responden ......................................................................... 40

B. Keadaan Sanitasi Lingkungan .............................................................. 41

BAB VII PEMBAHASAN ................................................................................... 46

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 49

A. Kesimpulan .......................................................................................... 49

B. Saran ..................................................................................................... 50

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 8: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

8

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin Di Kelurahan 36

Lalombaa, Tahun 2012

Tabel 2. Mata Pencaharian Penduduk Di Kelurahan Lalombaa Tahun 2012 37

Tabel 3. Sumber Air Bersih Yang Digunakan Di Kelurahan Lalombaa, 38

Kecamatan Kolaka Tahun 2012

Tabel 4. Jenis Jamban Yang Digunakan Di Kelurahan Lalombaa, Tahun 2012 38

Tabel 5. Jenis Rumah Tinggal Di Kelurahan Lalombaa Kec. Kolaka 39

Tahun 2012

Tabel 6. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Di Kelurahan Lalombaa 40

Kec. Kolaka Tahun 2013

Tabel 7. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Di Kelurahan Lalombaa 40

Kec. Kolaka Tahun 2013

Tabel 8. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Di Kelurahan Lalombaa 41

Kab. Kolaka, Tahun 2013

Tabel 9. Distribusi Jenis Rumah Responden Di Kelurahan Lalombaa 42

Kab. Kolaka, Tahun 2013

Tabel 10. Keadaan Ventilasi Rumah Responden Di Kelurahan Lalombaa 42

Kab. Kolaka, Tahun 2013

Tabel 11. Keadaan Pencahayaan Rumah Responden Di Kelurahan Lalombaa 43

Kab. Kolaka, Tahun 2013

Tabel 12. Luas Rumah Responden Di Kelurahan Lalombaa Kec. Kolaka, Kab 43

Tahun 2013

Tabel 13. Distribusi Penyediaan Air Minum Responden Di Kelurahan 44

Lalombaa Kab. Kolaka, Tahun 2013

Page 9: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

9

Tabel 14. Distribusi Jenis Rumah Responden Di Kelurahan Lalombaa, 44

Kab. Kolaka, Tahun 2013

Tabel 15. Distribusi Jamban Keluarga Responden Di Kelurahan Lalombaa, 44

Kab. Kolaka, Tahun 2013

Tabel 16. Distribusi Sarana Pembuangan Limbah Responden Di Kelurahan 45

Lalombaa Kab. Kolaka, Tahun 2013

Tabel 17. Distribusi Pemilikan Tempat Sampah Responden Di Kelurahan 45

Lalombaa, Kab. Kolaka, Tahun 2013

Page 10: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

10

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar kuisioner penelitian

Lampiran 2 : Peta lokasi pnelitian

Lampiran 3 : Lembar Undangan Seminar Proposal

Lampiran 4 : Lembar Undangan Seminar Hasil Penelitian

Lampiran 5 : Lembar Surat Ijin Penelitian Oleh Camat Kab. Kolaka

Lampiran 6 : Lembar Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 11: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

11

ABSTRAK

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dan Ilmu kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin

Skripsi, Januari 2014

Eka Budi Prasetya

“Tinjauan Sanitasi Lingkungan Di Kelurahan Lalombaa Kecamatan Kolaka

Kabupaten Kolaka Tahun 2013”

( xiii + 52 Halaman + 17 Tabel + 6 Lampiran)

Masalah utama dalam kesehatan lingkungan pada masyarakat Indonesia

pada umumnya masih berfokus pada pengadaan air bersih, perumahan yang layak,

jamban keluarga, sarana pembuangan air limbah dan sampah. Semua faktor

tersebut merupakan masalah lingkungan hidup yang mempengaruhi kesehatan

mayarakat disamping penyebab tidak langsungnya yaitu pendidikan dan

penghasilan yang rendah, kesehatan lingkungan merupakan upaya untuk

memperbaiki lingkungan hidup manusia agar menjadi media yang baik untuk

mewujudkan kesehatan yang optimum bagi manusia didalamnya.

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

dan informasi mengenai sanitasi lingkungan di Kelurahan Lalombaa Kecamatan

Kolaka Kabupaten Kolaka. Pada penelitian ini, variabel yang diteliti meliputi data

demografi, status sosial ekonomi dan lingkungan yaitu penyediaan air bersih,

jamban keluarga, sarana pembuangan air limbah dan sampah serta jenis tempat

tinggal. Metode penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif. Adapun data

yang dikumpulkan adalah data primer, yang diperoleh dari wawancara langsung

dari responden yang dijadikan sampel di Kelurahan Lalombaa Kecamatan Kolaka

Kabupaten Kolaka tahun 2013 dengan menggunakan daftar pertanyaan dalam

bentuk kuisioner dan juga dengan menggunakan observasi langsung.

Secara keseluruhan, jumlah penduduk Kelurahan Lalombaa adalah 5.522

jiwa, dengan tingkat pendidikan masyarakat yang tergolong rata-rata SMA

sederajat. Dari seluruh sampel, mayoritas menempati rumah permanen (42%)

dengan ventilasi cukup (70%). Sumber air minum memenuhi syarat fisik (94%)

karena mayoritas berasal dari air PDAM (46%). Mayoritas rumah tangga juga

memiliki jamban keluarga (63%), membuang air limbah ke belakang rumah

(62%), dan yang tidak mempunyai tempat pembuangan sampah sebesar (82%).

Melalui penelitian ini, penulis berharap adanya suatu upaya utuk

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan, peran aktif

Page 12: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

12

masyarakat dalam melaksanakan program kesehatan, serta bantuan dan

pembinaan dari pemerintah.

Page 13: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan menjadi salah satu pilar dan upaya kesehatan sebab

lingkungan memainkan peranan penting dalam kesehatan manusia. Semenjak

umat manusia menghuni planet bumi ini, sebenarnya mereka sudah seringkali

menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan

oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada di sekeliling mereka seperti benda

mati, makhluk hidup, adat istiadat kebiasaan, dan lain-lain. Namun karena

keterbatasan ilmu pengetahuan mereka saat itu, setiap kejadian selalu

diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik. Contoh, wabah penyakit

Sampar yang terjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan kemarahan

dewa.(1)

Masa silih berganti, pada abad ke-19 terjadi Revolusi Industri di Inggris.

Era industrialisasi ini menyebabkan masalah baru berupa munculnya daerah

pemukiman kumuh, akumulasi buangan dan kotoran manusia, masalah sosial dan

kesehatan, yang terutama terjadi di kota-kota besar. Sampai akhirnya, John Snow

(1854) melakukan penelitian epidemiologi terhadap wabah kolera yang terjadi di

Broad Street, London, dan membuktikan bahwa penularan penyakit kolera

disebabkan oleh pencemaran Vibrio cholera pada sumber air bersih yang

dikonsumsi oleh masyarakat. Maka sejak saat itu, konsep pemikiran mengenai

Page 14: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

14

faktor-faktor lingkungan hidup eksternal manusia mempunyai pengaruh baik

secara langsung maupun tidak langsung terhadap masalah kesehatan.(1)

Menurut Hendrik L Bloom (1974), status kesehatan manusia dipengaruhi

oleh empat faktor yakni genetik, lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku.

Menurut Sumengen Sutomo (1991), kesehatan lingkungan adalah upaya untuk

melindungi kesehatan manusia melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan

faktor-faktor lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Sedangkan

menurut WHO Expert Committee (1972), kesehatan lingkungan adalah suatu

keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dengan lingkungannya agar

dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.(2)

Lebih dari 100 ahli menyimpulkan bahwa lingkungan memberikan

kontribusi besar terhadap beban penyakit dari lebih dari 85 jenis penyakit.

Laporan ini bersifat global, dari 14 kawasan di seluruh dunia. Evidence yang ada

menunjukkan bahwa faktor resiko lingkungan memainkan peranan lebih dari 80%

dari penyakit sebagaimana yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO). Secara global, hampir satu seperempat dari semua kematian melibatkan

peran lingkungan. Pada anak-anak, bagaimanapun, resiko faktor lingkungan dapat

dihitung lebih dari sepertiga dari beban penyakit.(3)

Ilmu kesehatan lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari hubungan

timbal balik antara faktor kesehatan dan faktor lingkungan. Untuk dapat

mempelajari ilmu kesehatan lingkungan, diperlukan beberapa pengertian termasuk

pengertian ekologi, ekosistem, pencemaran lingkungan, AMDAL dan dasar-dasar

Page 15: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

15

pengelolaan lingkungan. Kesehatan lingkungan menyangkut semua segi

kehidupan yang lingkup jangkauannya adalah angka kesakitan, yang

menunjukkan rasio penyakit di masyarakat. Usaha kesehatan yang semula berupa

penyembuhan penderita, secara berangsur-angsur berkembang kearah kesatuan

usaha kesehatan untuk seluruh masyarakat dengan mengikutsertakan masyarakat

tersebut. Dalam hal ini termasuk usaha-usaha peningkatan (promotif), pencegahan

(preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat

menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.(4)

Banyak faktor yang mempengaruhi usaha kesehatan tersebut diatas. Faktor

yang mempengaruhi usaha kesehatan tersebut dapat berupa faktor lingkungan

fisik/kimia, lingkungan biologic maupun lingkungan sosial-ekonomi-budaya yang

bersifat dinamis dan kompleks. Faktor tersebut diatas dapat mempengaruhi

kondisi fisiologis manusia dan dapat menimbulkan penyakit, akibat ekspansi dan

ulah manusia yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan timbulnya suatu

ketimpangan ekologis, dan ketimpangan ini dapat menimbulkan pencemaran

lingkungan dan akhirnya dapat menimbulkan gangguan fisiologis dan psikologis

pada manusia.(4,5)

Pengertian kesehatan lingkungan adalah merupakan salah satu aspek dari

kesehatan masyarakat yang menitikberatkan kepada lingkungan kehidupan di

sekitar manusia yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Istilah

kesehatan itu sendiri dalam Undang-undang no. 9 tahun 1960 tentang pokok-

pokok, Bab I pasal 2 didefenisikan “ kesehatan ialah keadaan yang meliputi

Page 16: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

16

kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas

dari penyakit, cacat, dan kelemahan”. Menurut undang-undang Republik

Indonesia no.23 tahun 1997 tentang pengolahan lingkungan hidup. “Lingkungan

hidup adalah kesatuan ruangan dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk

hidup, termasuk didalamnya manusia dan prilakunya, yang mempengaruhi

perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya” (4,5)

.

Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari

200 juta jiwa, masalah kesehatan lingkungan di Indonesia menjadi sangat

kompleks terutama di kota-kota besar. Hal tersebut disebabkan oleh karena di

Indonesia terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke kota.

Lahan pertanian yang semakin berkurang terutama di pulau Jawa dan terbatasnya

lapangan pekerjaan mengakibatkan penduduk desa bermigrasi datang ke kota

besar mencari pekerjaan sebagai pekerja kasar seperti pembantu rumah tangga,

kuli bagunan dan pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan pengamen

jalanan yang secara tidak langsung membawa dampak sosial dan dampak

kesehatan lingkungan, seperti munculnya permukiman kumuh dimana-dimana.

Selain itu dihampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan sampah

dilakukan secara dumping tanpa adanya pengelolaan lebih lanjut. Sistem

pembuangan semacam itu selain memerlukan lahan yang cukup luas juga

menyebabkan pencemaran pada udara, tanah, dan air selain lahannya juga dapat

menjadi tempat berkembangbiaknya agen dan vektor penyakit menular. (6)

Page 17: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

17

Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk

Indonesia mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk

perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur atau sumber air lainnya. (6)

Berdasarkan laporan Direktorat Penyehatan Lingkungan Departemen

Kesehatan seperti yang dikutip Kantor Berita Antara menyebutkan, di Indonesia

terdapat empat dampak besar kesehatan yang disebabkan pengelolaan air dan

sanitasi yang buruk, yakni diare, tifoid, polio, dan cacingan. Hasil survei pada

tahun 2006 menunjukkan bahwa kejadian diare pada semua usia di Indonesia

adalah 423 dari tiap 1.000 orang, dan terjadi 1-2 kali per tahun pada anak-anak

berusia dibawah 5 tahun. Pada tahun 2001, angka kematian rata-rata yang

diakibatkan oleh diare adalah 23 di tiap 100.000 orang penduduk, sedangkan

angka yang lebih tinggi terjadi pada kelompok anak berusia dibawah 5 tahun,

yaitu 75 per 100.000 orang penduduk. (6)

Saat sekarang ini telah disadari bahwa aspek kesehatan akibat perubahan

lingkungan dalam proses pembangunan tidak hanya terbatas pada pencemaran

lingkungan secara langsung, tetapi harus diingat pula pencemaran lingkungan

secara tidak langsung. Untuk memahami hubungan antara kesehatan dan

lingkungan, kiranya perlu ditelaah terlebih dahulu tentang sejarah terjadinya

penyakit dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya.(5,6)

Penelitian merupakan bidang yang sangat penting, hal ini terlihat dengan

makin banyaknya perhatian yang diberikan pada bidang ini. Penelitian sangat

dibutuhkan karena merupakan langkah yang sangat diperlukan dalam

Page 18: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

18

perencanaan, proses, dan penilaian suatu kegiatan, sehingga kita dapat melukakan

perbaikan-perbaikan yang mengarah kepada kemajuan dan pembangunan.(7)

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang

saling berkaitan dengan masalah-masalah lainnya diluar kesehatan itu sendiri.

Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari

segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari seluruh yang ada pengaruhnya

terhadap masalah “sehat-sakit” atau kesehatan. Perkembangan epidemiologi

menggambarkan secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan

wabah, bahwasanya lingkungan hidupnya merupakan suatu yang wajar dan

terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggal, hal ini disebabkan

karena manusia memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk

kelangsungan hidupnya.(7,8,9)

Hubungan antara manusia dengan lingkungannya selanjutnya dapat

meningkatkan kualitas lingkungan dapat pula menghasilkan sesuatu yang

merugikan lingkungan, sesuatu yang merugikan lingkungan disebut sebagai

“environmental hazards” dan hal tersebut dapat mempengaruhi aktifitas manusia.

Segala aktifitas manusia, dapat saling timbal balik dengan system penunjang

kehidupan dan sumber daya serta sisa-sisa aktifitas manusia dan lingkungan, maka

perlu dilakukan penelitian kesehatan lingkungan. Dengan melakukan peneliian

kesehatan lingkungan, diharapkan dapat ditemukan hal-hal baru yang sangat

bermanfaat untuk kemajuan dan teknologi, khususnya yang berhubungan erat

dengan kesehatan lingkungan.(10)

Page 19: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

19

Dalam Buku Laporan Studi Environmental Health Risk Assessment

(EHRA) Kabupaten Kolaka tahun 2012 mengungkapkan beberapa hasil salah

satunya yaitu, masih tingginya angka persentase yang tidak memadai dari

pengelolaan sampah rumah tangga yaitu sebesar 60%. Hal ini mengindikasikan

tentang adanya pelayanan sektor persampahan yang masih sangat kurang dan

masih adanya sebagian masyarakat yang belum memiliki kepedulian dan

partisipasi dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga. Dengan demikian, maka

penelitian mengenai Tinjauan Sanitasi Lingkungan di Kelurahan Lalombaa

Kecamatan Kolaka menjadi sangat penting untuk dilakukan karena hasil

penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka

meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan sehingga tercipta peningkatan status

kesehatan masyarakat di wilayah kabupaten ini.

B. Rumusan Masalah

Sanitasi lingkungan mempunyai ruang lingkup yang cukup luas, meliputi

penyediaan air bersih, pembuangan air limbah, penyediaan sarana pengawasan

penyehatan makanan, penyediaan sarana penanggulangan pencemaran udara.

Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan pada parameter sanitasi lingkungan

dasar yaitu perumahan, penyediaan air bersih, jamban keluarga, pembuangan air

limbah, serta sampah.

Page 20: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

20

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum:

Untuk memperoleh gambaran dan informasi mengenai sanitasi lingkungan di

Kelurahan Lalombaa Kecamtan Kolaka Kabupaten Kolaka.

Tujuan khusus:

1. Untuk mengetahui gambaran jenis-jenis rumah yang ada di Kelurahan

Lalombaa Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka.

2. Untuk mengetahui gambaran luas rumah yang ada di Kelurahan Lalombaa

Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka.

3. Untuk mengetahui gambaran keadaan ventilasi perumahan di Kelurahan

Lalombaa Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka.

4. Untuk mengetahui gambaran keadaan kepemilikan jamban keluarga di

kelurahan Lalombaa Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka.

5. Untuk mengetahui gambaran keadaan penyediaan air bersih di Kelurahan

Lalombaa Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka

6. Untuk mengetahui gambaran keadaan pembuangan air limbah di kelurahan

Lalombaa Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka.

7. Untuk mengetahui gambaran keadaan pembuangan sampah di Kelurahan

Lalombaa Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka.

Page 21: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

21

D. Manfaat Penelitian

Manfaat praktisi:

1. Sumber informasi bagi para masyarakat sehingga diharapkan timbul

kepedulian untuk bekerja sama dalam upaya-upaya peningkatan kesehatan

lingkungan.

Manfaat teoritis:

1. Bahan masukan bagi instansi yang berwenang sebagai dasar pertimbangan

pengambilan keputusan dan kebijakan kesehatan dalam upaya peningkatan

program kesehatan lingkungan.

2. Sebagai tambahan ilmu, kompetensi dan pengalaman berharga bagi peneliti

3. Sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya

Page 22: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan

kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan

termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses

membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara

kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal

yang mempengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.(1,2)

Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para

koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi

pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela

terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan

bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat

jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan

kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang

dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari

golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah

ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak

saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari

pelayanan kesehatan itu sendiri.(1,2)

Page 23: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

23

Pengertian kesehatan Menurut WHO adalah keadaan yg meliputi

kesehatan fisik, mental, dan sosial yang tidak hanya berarti suatu keadaan yang

bebas dari penyakit dan kecacatan.(3)

Menurut UU No 23 / 1992 tentang kesehatan merupakan keadaan sejahtera

dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

secara sosial dan ekonomis.(4)

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan kesehatan adalah :(4)

1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial

dan ekonomis.

2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan

atau masyarakat.

3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri

dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau

keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang

untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan

upaya kesehatan.

4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan.

Page 24: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

24

Tujuan kesehatan dalam segala aspek adalah memajukan kesejahteraan

bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu, sandang, pangan,

pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan

pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi

setiap penduduk, jadi tanggungjawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang

optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta

bersama-sama.(4)

Pengertian lingkungan Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976) adalah tempat

pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala

keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dapat diduga ikut

mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu. Menurut

Encyclopaedia of Science & Technology (1960), Lingkungan merupakan

sejumlah kondisi di luar dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan

organisme. Menurut Encyclopaedia Americana (1974), Lingkungan merupakan

pengaruh yang ada di atas/sekeliling organism.(2)

Pengertian sanitasi adalah suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu

penyakit menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi

merupakan usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada penguasaan

terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan.(3)

Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu

perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah

manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya

Page 25: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

25

lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Sanitasi merupakan salah satu tantangan yang paling utama bagi Negara - negara

berkembang. Karena menurut WHO, penyakit diare membunuh satu anak di dunia

ini setiap 15 detik, karena akses pada sanitasi masih terlalu rendah. Hal ini

menimbulkan masalah kesehatan lingkungan yang besar, serta merugikan

pertumbuhan ekonomi dan potensi sumber daya manusia pada skala nasional.(12)

Kondisi seperti ini dapat dikendalikan melalui intervensi terpadu melalui

pendekatan sanitasi total. Hal ini dibuktikan melalui hasil studi WHO tahun 2007,

yaitu kejadian diare menurun 32% dengan meningkatkan akses masyarakat

terhadap sanitasi dasar, 45% dengan perilaku mencuci tangan pakai sabun, 39%

perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga. Sedangkan dengan

mengintegrasikan ketiga perilaku intervensi tersebut, kejadian diare menurun

sebesar 94%.(13)

Pentingnya lingkungan sehat ini telah dibuktikan WHO dengan

penyelidikan-pnyelidikan diseluruh dunia dimana didapatkan hasil bahwa angka

kematian (mortalitas), angka perbandingan orang sakit (morbiditas) yang tinggi

serta seringnya terjadi epidemi, terdapat di tempat-tempat dimana terdapat banyak

lalat, nyamuk, pembuangan kotoran dan sampah yang tidak teratur, air rumah

tangga yang buruk, perumahan yang teralalu sesak dan keadaan sosial ekonomi

yang jelek. Ternyata pula bahwa di tempat-tempat dimana hygiene dan sanitasi

lingkungan diperbaiki, mortalitas, morbiditas menrun dan wabah berkurang

dengan sendirinya.(13,14)

Page 26: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

26

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya

meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia diperlukan tingkatan kesehatan manusia dalam segi kesehatan.

Perlindungan terhadap lingkungan hidup dari rencana usaha kegiatan ditetapkan

melalui UU No. 23 tahun 1977 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini

tercermin bahwa setiap rencana usaha / kegiatan yang mempunyai dampak besar

dan penting wajib dilengkapi dengan suatu analisa dampak kesehatan

lingkungan.(9)

Ilmu lingkungan merupakan resultante dari bermacam-macam ilmu antara

lain: biologi, sosial / ekonomi, politik dan kedokteran. Dari masing-masing bidang

ilmu tersebut antara lain akan muncul ilmu ekologi dan makro ekonomi. Konsep

ekologi kesehatan, pada dasarnya memuat segala sesuatu mengenai interaksi

antara lingkungan alam dan kondisi kesehatan mayarakat. Faktor alam antara lain

sinar matahari, kondis atmosfer, air dan tanah akan mempengaruhi lingkungan

tempat masyarakat berada. Sedangkan lingkungan sendiri teridir lingkungan

buatan dan lingkungan alamiah.(15)

Telah diketahui bahwa derajat kesehatan individu / masyarakat tergantung

kepada kondis “host” (individu), “agenti” (penyebab penyakit), ”environment”

(lingkungan). Faktor lingkungan merupakan unsure penentu terjadinya sakit /

sehat pada masyarakat. Dengan demikian apabila terjadi perubahan lingkungan

menjadi jelas disekitar manusia makan akan terjadi pula perubahan pada kondisi

kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan.(15)

Page 27: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

27

Teori perubahan perilaku menyatakan bahwa perubahan dapat terjadi

apabila terjadi motivasi untuk berubah. Salah satu cara untuk menimbulkan

motivasi pada seseorang ialah dengan melibatkannya kedalam suatu aktifitas,

stimulasi, sehingga terjadi anteseden. Keadaan ini dapt memberikan timbulnya

interaksi antara anggota masyarakat sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan pada

dirinya menyebabkan timbulnya kesadaran tentang keadaan dirinya tersebut, atau

terajdi realisasi. Kesadaran atau realisasi inilah yang kemudian menimbulkan

keinginan ataupun dorongan untuk berubah, yakni yang kemudian menimbulkan

keinginan ataupun dorongan untuk berubah, yakni mengubah keadaanya yang

jelek menjadi baik.(15)

Sanitasi lingkungan adalah usaha mengendalikan semua faktor-faktor fisik

manusia yang mungkin menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan

fisik kesehatan dan daya tahan hidup manusia. Kesehatan lingkungan pada

hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga

berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain: perumahan, penyediaan

air bersih, pembuangan kotoran manusia (tinja), pembuangan sampah,

pembuangan air kotor (limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya.

Usaha memperbaiki atau kondisi lingkungan ini dari masa ke masa, dan dari

masyarakat satu ke masyarakat lainnya bervariasi dan bertingkat dari paling

sederhana (primitive) sampai paling mutakhir (modern).(16)

Page 28: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

28

Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan ini sangat penting

agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas.

Sebagai contoh, apabila terdapat permasalahan menumpuknya sampah di kota-

kota, diselesaikan dengan mengangkut dan membuangnya di suatu lembah yang

jauh dari pusat kota, maka permasalahan tidak diselesaikan, tetapi hanya

dipindahkan dan timbul masalah lainnya seperti pencemaran udara, bertambahnya

jumlah lalat, tikus, bau, pemandangan yang tidak nyaman. Hal ini terjadi karena

orang tidak memahami bahwa ada hubungan antara sampah, air, udara, dan benda

hidup. Sebagai akibat masyarakat akan menderita kerugian besar dalam bentuk

gangguan kesehatan.(16)

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, serta aplikasi dalam

perkembangan Negara, pemanfaatan sumber daya alam akan meningkat.

Demikian pula dengan buangan yang berbahaya sehingga kualitas lingkungan

hidup akan terus berubah secara dinamis, beban lingkungan dalam menunjang

pembangunan akan semakin berat. Perubahan kualitas lingkungan yang cepat ini

merupakan tantangan manusia untuk dapat menjaga fungsi lingkungan hidup agar

tetap normal sehingga daya dukung kelangsungan hidup manusia di bumi ini tetap

lestari, dan kesehatan masyarakat tetap terjmin. Oleh karena itu ditumbuhkan

strategi baru untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan lingkungan yakni:

setiap aktifitas harus didasarkan atas kebutuhan manusia, ditunjukkan pada

kehendak manusia, direncanakan oleh semua pihak yang berkepentingan,

didasarkan atas prinsip-prinsip ilmiah dan dilaksanakan secara manusiawi.(17)

Page 29: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

29

Dengan kata lain bahwa teknologi dibidang kesehatan lingkungan sangat

bervariasi, dari teknologi primitive, teknologi menengah (teknologi tepat guna)

sampai dengan teknologi mutakhir. Mengingat bahwa masalah kesehatan

lingkunga di Negara-negara berkembang adalah berjisar pada perumahan

(housing), penyediaan air minum, sanitasi (jamban), pembuangan air kotor

(limbah), pembuangan sampah, maka hanya dibahas kelima masalah tersebut.(17)

a. Perumahan

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia, rumah

atau tempat tinggal manusia dari zaman ke zaman mengalami perkembangan.

Sejak zaman dahulu manusia sudah mencoba mendesain rumahnya dengan ide

mereka masing-masing yang dengan sendirinya berdasarkan kebudayaan dan

dengan bahan yang ada setempat. Perumahan merupakan unsure yang paling

kompleks dari kesehatan, karena perumahan sangat erat kaitannya dengan

ekonomi, kondisi sosial, pendidikan, adat istiadat dan kebijakan pemerintah.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan suatu rumah:

1. Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan

sosial. Maksudnya membangun suatu rumah harus memperbaiki tempat

dimana rumah didirikan.

2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat.

3. Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat.

4. Kebijaksananaan (peratuaran-peraturan) pemerintah yang menyangkut tata

guna tanah.

Page 30: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

30

Syarat-syarat rumah yang sehat antara lain:

1. Bahan bangunan yang terdiri dari lantai yang terbuat dari ubin, semen atau

kayu yang penting adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak

basah saat musim hujan. Dinding bisa dari tembok ataupun papan, atap

genteng adalah umum dipakai namun atau daun rumbia atau daun kelapa

juga baik. Kayu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng adalah umum di

pedesaan dan bahan-bahan ini juga tahan lama.

2. Ventilasi, berfungsi untuk menjaga agar aliran udara didalam rumah

tersebut tetap segar dan untuk membebaskan udara ruangan dan bakteri-

bakteri terutama bakteri patogen, karena disitu selalu terjadi aliran udara

yang terus menerus. Adapun ukuran ventilasi sehat yaitu sekitar 1/10 dari

luas lantai ruangan.

Ventilasi ada 2 macam yaitu:

a. Ventilasi alamiah, dimanan aliran udara didalam ruangan tersebut

terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-

lubang pada dinding dan sebagainya.

b. Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk

mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas dan mesin penghisap udara.

3. Cahaya rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang

dan tidak terlalu banyak. Ukuran jendela untuk jalan masuk cahaya atau

sinar matahari adalah 15% - 20% dari luas lantai ruangan. Dengan posisi

Page 31: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

31

jendela sedemikian rupa agar cahaya matahari pagi dapat langsung masuk

kedalam rumah.

4. Luas bangunan rumah, luas lantai bangunan rumah yang sehat harus cukup

untuk penghuni didalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus

disesuaikan dengan jumlah penghuninya, yakni 7-9 m2

per penghuni.

5. Fasilitas-fasilitas didalam rumah sehat, antara lain penyediaan air bersih

yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah, pembuangan

sampah, fasilitas dapur dan sebagainya.(15)

b. Penyediaan air bersih

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok kehidupan bagi mahluk hidup

yang ada di bumi untuk berlangsungnya proses metabolisme tubuh, baik bagi

manusia atau bagi mahluk hidup lainnya. Secara teoritis di bumi terdapat tiga

jenis sumber air yaitu air hujan, air permukaan dan air tanah. Sumber-sumber

tersebut tidak selamanya cocok semua untuk kebutuhan manusia, karena harus

memenuhi syarat baik secara kimia maupun secara fisika.

Yang dimaksud dengan air bersih menurut permenkes RI No.

416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas, air

bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya

memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Air adalah zat utama pada setiap mahluk hidup dibumi. Manusia

tergantung pada air bukan hanya memenuhi kebutuhan minumnya melainkan

juga untuk pembangkit tenaga, rekreasi, pengangkutan dan pengairan. Karena

Page 32: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

32

teknologi modern menuntut makin banyak air, maka orang harus terus

berusaha merencanakan cara-cara baru untuk menyadap sumber-sumber dan

mengusahakan agar air yang sudah dicemarkan oleh manusia dapat

dimanfaatkan kembali.

Macam-macam Sumber Air

Dialam ini banyak sekali sumber air minum, sumber-sumber tersebut

dapat dibedakan dari macam, letaknya dan kemurniannya. Dari segi letaknya

air minum dibagi menjadi:

1. Air hujan

Air hujan adalah air angkasa sebelum jatuh ke permukaan tanah.

2. Air permukaan

Air permukaan meliputi air sungai, danau, telaga, waduk, rawa, dll.

3. Air tanah

Air tanah adalah air permukaan yang meresap kedalam tanah dan

dapat menjadi air tanah tertekan. Air tanah tertekan dan air tanah

tidak tertekan. Air tanah tertekan adalah lapisan air tanah yang

dibatasi oleh dua lapisan kedap air dan karenanya mempunyai

tekanan seperti halnya air mengalir melalui pipa yang penuh

terletak miring. Sedangkan air tanah tidak tertekan adalah air yang

berasal dari rembesan melalui permukaan tanah yang mengisi pori-

Page 33: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

33

pori tanah. Apabila digali atau dibor air tanah ini akan menuju pada

lobang-lobang pengeboran.

Penggunaan air bersih oleh masyarakat dapat dipakai sebagai salah satu

indikator usaha kesehatan karena:

1. Air merupakan kebutuhan primer yang berguna untuk kelangsungan hidup,

keperluan sehari-hari.

2. Air dapat merupakan sumber penularan penyakit.

3. Penggunaan air bersih dapat memberikan gambaran tentang pengertian

masyarakat akan arti sehat.

Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 461/Menkes/PER/IK/90 tentang

air minum yang memenuhi syarat kesehatan anak adalah:

a. Syarat-syarat kualitas.

Fisik : Jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau.

Kimiawi : Tidak mengandung zat-zat yang beracun dan berbahaya

bagi kesehatan.

Mikrobiogi : Tidak mengandung bibit penyakit, tidak mengandung

saprofit atau E coli lebih dari 100/ml air

Page 34: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

34

b. Syarat-syarat kuantitas.

Kebutuhan air untuk daerah perkotaan 150-300 L/orang/hari. Untuk daerah

pedesaan 100-150 L/orang/hari. Lebih dari 45% penduduk mengambil air

dari sumur sebagai sumber air bersih. Secara teknis sumur dibagi menjadi 2

jenis, yaitu:

Sumur dangkal (shallow well)

Sumur dangkal mempunyai pasokan air yang berasal dari resapan

air hujan, terutama pada daerah dataran rendah. Sumur dangkal ini dimiliki

oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, dengan kelemahan utama pada

mudahnya jenis sumur ini terkontaminasi oleh air limbah yang berasal dari

kegitan mandi, cuci, dan kakus. Tingkat kalaman sumur dangkal ini

biasanya berkisar antara 5 s/d 15 meter dari permukaan tanah.(14)

Sumur Dalam (Deep Well)

Sumber air Sumur Dalam berasal dari proses purifikasi alami air

hujan oleh lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Kondisi ini menyebabkan

sumber airnya tidak terkontaminasi serta secara umum telah memenuhi

persyaratan sanitasi. Air dari sumur dalam ini berasal dari lapisan air

kedua di dalam tanah, dengan kedalaman di atas 15 meter dari permukaan

tanah.(14)

Page 35: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

35

Sumur merupakan jenis sarana air bersih yang banyak dipergunakan

masyarakat, karena ± 45% masyarakat mempergunakan jenis sarana air

bersih ini. Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi

persyaratan sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor. Sumur sehat

minimal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Syarat Lokasi atau Jarak

Agar sumur terhindar dari pencemaran maka harus diperhatikan adalah

jarak sumur dengan jamban, lubang galian untuk air limbah dan sumber-

sumber pengotoran lainnya. Jarak tersebut tergantung pada keadaan serta

kemiringan tanah.

a. Lokasi sumur pada daerah yang bebas banjir.

b. Jarak sumur minimal 15 meter dan lebih tinggi dari sumber

pencemaran seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah dan

sebagainya.

2. Syarat kontruksi

- Dinding sumur 3 meter dari permukaan tanah dibuat dari bahan yang

tidak tembus air.

- Kedalaman cukup mengandung air walaupun musim kemarau.

- Diatas tanah dibuat dinding tembok setinggi 70 cm.

- Lantai sumur minimal satu meter dari dinding sumur, agak mering

dan ditinggikan 20 cm dari permukaan tanah.

Page 36: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

36

- Dasar sumur diberi kerikil.

- Permukaan tanah sekitar bangunan dibuat miring.

- Saluran pembuangan air limbah kedap air dan minimal 10 meter

panjangnya.(15)

c. Penydiaan Jamban Keluarga

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher

angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit

penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

1. Jamban cemplung: Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang

yang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam

tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung

diharuskan ada penutup agar tidak berbau.

2. Jamban tangki septik/leher angsa: Adalah jamban berbentuk leher angsa

yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi

sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang

dilengkapi dengan resapannya. Pilihan leher angsa yang terbuat dari

keramik, porselin atau kaca serat (fiber glass). Tempat air perapat harus

terbuat dari kaca serat atau keramik karena permukaanya licin dan cukup

Page 37: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

37

kuat sehingga mudah dibersihkan. Juga tidak berbau dan tidak mengundang

serangga. Tinggi air perapat harus paling sedikit 2 cm. (12,13)

Jamban yang lebih dikenal dengan WC atau kakus menjadi sumber

penyebaran penyakit baik secara langsung maupun tidak langsung bila tidak

memenuhi syarat kesehatan, jamban yang dibuat hendaknya memenuhi syarat

kesehatan, jamban yang dibuat hendaknya memenuhi syarat kesehatan, konstruksi

dan sosial. Jamban yang memebuhi syarat kesehatan menurut Ehlers dan Steel:

Tidak mengotori permukaan tanah

Tidak mengotori air permukaan

Tidak mengotori air dalam tanah

Kotoran tidak boleh terbuka

d. Pembuangan Air Limbah

Air limbah atau air sisa buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari

rumah tangga, industry maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada

umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan

bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Batasan lain

mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair

yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industry,

bersama-sama dengan air tanah, air pemukiman dan air hujan yang mungkin ada.

Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan akibat

air limbah antara lain:

- Menjadi transmisi atau media penyebaran penyakit.

Page 38: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

38

- Menjadi media berkembang biaknya mikroorganisme pathogen.

- Menjadi tempat-tempat berkembangbiaknya nyamuk atau tempat larva

nyamuk.

- Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.

- Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah dan lingkungan hidup

lainnya.

- Mengurangi produktifitas manusia, karena orang bekerja dengan tidak

nyaman dan sebagainya.

Air limbah adalah air yang tidak dipergunakan oleh manusia dan dimaksud

untuk dibuang. Sumber air limbah yang lazim dikenal adalah:

1. Pengenceran (dilution) yaitu air limbah diencerkan sampai konsentrasi

yang cukup rendah kemudian baru dibuang ke badan-badan air.

2. Kolam oksidasi yaitu pemanfaatan sinar matahari, ganggang, bakteri dan

oksigen dalam proses pembersihan alamiah.

3. Irigasi yaitu air limbah dialirkan kedalam parit-parit terbuka yang digali

dan air akan merembes masuk dalam tanah melalui dasar dan dinding

parit-parit tersebut.

e. Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah adalah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan

pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak

mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.(15)

Page 39: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

39

- Penyimpanan sampah

Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah

tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnahkan)

dan untuk ini perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis

sampah tertentu. Maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk

memudahkan pemusnahannya.

Syarat-syarat tempat sampah antara lain : (i) konstruksinya kuat agar tidak

mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah, (ii) mempunyai tutup,

mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat dianjurkan afar

tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan, (iii) ukuran

tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu orang.

- Pengumpulan sampah

Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah

tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu setiap rumah

tangga harus mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah.

Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus

diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya

ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).

- Pemusnahan sampah

Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara,

antara lain :

Page 40: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

40

(1) Ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang

diatas tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan sampah;

(2) Dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar

di dalam tungku pembakaran;

(3) Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah menjadikan

pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan

sampah lain yang dapat membusuk.

Page 41: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

41

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar pemikiran Variabel yang Diteliti

Dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan, kesehatan dan sanitasi

lingkungan merupakan faktor dominan yang sangat mempengaruhi sehat dan

tidaknya lingkungan dan pembanguna yang dilaksanakan. Dengan demikian perlu

diperhatikan sanitasi lingkungan dari setiap masyarakat / daerah sehingga secara

optimal masyarakat dapat menjadi pendukung utama dalam pembangunan bangsa

dan Negara.(18)

Pada penelitian ini variable yang akan diteliti, antara lain:

1. Perumahan

Ialah tempat tinggal keluarga yang memenuhi syarat kesehatan.

2. Penyediaan air bersih

Ialah air untuk keperluan rumah tangga yang digunakan untuk minum,

memasak, mandi, mencuci, membersihkan dan untuk keperluan lainnya yang

memenuhi syarat kesehatan yang baik kuantitas maupun kualitas.

3. Jamban keluarga

Ialah tempat pembuangan kotoran (faeces dan urine) yang digunakan oleh

keluarga, yang memenuhi syarat kesehatan, syarat konstruksi dan sosial.

4. Pembuangan air limbah

Ialah tempat pengaliran air rumah tangga yang telah dipergunakan,

bermaksud untuk dibuang dan tidak mengakibatkan genangan.

Page 42: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

42

5. Pembuangan sampah

Ialah tempat dimana sampah padat yang berasal dari pembangunan rumah

tangga yang memenuhi syarat kesehatan.

B. Defenisi Operasional Variabel

Sanitasi lingkungan pada penelitian ini adalah perumahan, penyedaiaan air

bersih, jamban keluarga, pembuangan air limbah, dan pembuangan sampah. Yang

berdasarakan pada syarat yang telah ditetapkan sebagai berikut:

a. Perumahan

Yang dimaksud perumahan pada penelitian ini adalah yang ditempati oleh

resposnden dan keluarganya yang memiliki syarat rumah sehat yaitu ada

kamarisasi yang pada penelitian ini dibedakan berdasarkan fungsi ruangan

yaitu minimal ada pemisahan ruangan antara kamar tidur, ruang tamu, dan

dapur. Hal ini sesuai dengan pembagian ruangan pada rumah di Indonesia

pada umumnya, ventilasi yang luasnya sekitar 1/10 dari luas lantai ruangan,

luas rumah 7-9 m2

per penghuni. Kriteria objektif perumahan meliputi:

1) Luas rumah.

Memenuhi : 7-9 m2

per penghuni

Tidak memenuhi : Kurang dari 7 m2

per penghuni

2) Ventilasi.

Memenuhi : Luas ventilasi 1/10 dari luas ruangan

Tidak memenuhi : Tidak sesuai dengan criteria diatas.

Page 43: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

43

3) Pencahayaan yang cukup.

Memenuhi : Pencahayaan cukup.

Tidak memenuhi : Pencahayaan tidak cukup.

b. Penyediaan air bersih

Yang dimaksud penyediaan air bersih pada penelitian ini adalah air yang

digunakan sebagai air minum oleh responden beserta keluarganya, yang

memenuhi syarat fisik yaitu jernih, tidak berasa, tidak berbau dan tidak

berwarna. Adapun sumber-sumber air yaitu:

1) Air ledeng

2) Air sumur

3) Air sungai

4) Air tadah hujan

c. Pemilikan jamban keluarga

Yang dimaksud dengan jamban keluarga pada penelitian ini adalah ada atau

tidaknya sarana tempat pembuangan tinja yang diperlukan oleh responden

beserta keluarga. Jenis-jenis jamban yang digunakan:

1) Jamban cemplung

2) Jamban leher angsa

d. Pemilikan tempat pembuangan limbah.

Yang dimaksud dengan pemilikan tempat pembuangan air limbah pada

penelitian ini adalah ada atau tidaknya saluran tempat pembuangan air limbah

Page 44: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

44

rumah tangga responden yang tidak menyebabkan air tergenang. Kriteria

sebagai berikut:

1) Memiliki saluran dan tidak tergenang

2) Tidak memiliki atau memilik saluran tapi tergenang

e. Pemilikan tempat pembuangan sampah

Yang dimaksud dengan pemilikan tempat pembuangan sampah pada

penelitian ini adalah ada atau tidaknya tempat pembuangan sampah pada

rumah tangga responden dan bagaimana cara pengelolaanya. Adapun yang

termasuk yaitu:

1) Ditanam.

2) Dibakar.

3) Dijadikan pupuk.

Page 45: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

45

C. Kerangka Konsep Variabel yang Diteliti

SANITASI

LINGKUNGAN

PERUMAHAN

PENYEDIAAN

SARANA AIR BERSIH

JAMBAN KELUARGA

PEMBUANGAN AIR

LIMBAH

PEMBUANGAN

SAMPAH

Page 46: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

46

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan menggunakan rancangan

deskriptif.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Kelurahan Lalombaa Kecamatan Kolaka Kabupaten

Kolaka.

C. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu tanggal 23-29 Juni 2013

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua masyarakat yang bermukim di Kelurahan Lalombaa

Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka. Sampel adalah rumah tangga yang berada

di lokasi penelitian. Penarikan sampel dilakukan dengan cara simple random

sampling. Responden adalah kepala keluarga atau salah seorang keluarga yang

dewasa dan sadar.

Page 47: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

47

E. Cara Pengumpulan Data

Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam (deep interview)

dengan menggunakan pedoman wawancara, sedangkan untuk data sekunder

diperoleh dari kantor kecamatan maupun kelurahan.

F. Pengolahan dan Penyajian Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dengan mengelompokkan hasil

wawancara, kemudian data diolah secara komputerisasi, disusun dan disajikan

dalam bentuk tabel disertai penjelasan-penjelasannya.

G. Etika Penelitian

1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pemerintah setempat

sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.

2. Subyek penelitian memberikan persetujuan secara lisan untuk dijadikan

subyek dalam penelitian.

3. Berusaha untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek penelitian yang

terdapat pada hasil wawancara yang diperoleh, sehingga tidak ada pihak yang

merasa dirugikan atas penelitian yang dilakukan.

4. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak

yang terkait.

Page 48: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

48

BAB V

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Geografi

Kelurahan Lalombaa merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Kolaka

dengan luas wilayah 125 H, dimana Kelurahan Lalombaa terdiri dari 4

lingkungan.

Batas-batas kelurahan lalombaa:

- Sebelah utara : Kecamatan Mowewe

- Sebelah timur : Kelurahan Sabilambo

- Sebelah selatan : Kelurahan Tahoa

- Sebelah barat : Kelurahan Balandete

B. Demografi

Jumlah penduduk Kelurahan Lalombaa sesuai dengan data tahun 2012 sebanyak

5.522 jiwa, dengan 865 kepala keluarga. Adapun jumlah wanita sebanyak 2.650

(48 %) dan laki-laki 2.872 (52 %).

Tabel 1. Komposisi Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin Di Kelurahan

Lalombaa, Tahun 2012.

Umur

Laki-laki Perempuan Total

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

< 1 tahun

1-4 tahun

5-13 tahun

14-44 tahun

45-65 tahun

> 65 tahun

60

423

704

998

595

92

2,1

14,7

24,5

34,7

20,7

3,2

52

393

681

978

459

87

1,9

14,8

25,7

36,9

17,3

3,2

112

816

1.385

1.976

1.054

179

2,02

14,7

25,1

35,8

19,1

3,2

Jumlah 2.872 100 2.650 100 5.522 100

Sumber : Data sekunder Kantor Kelurahan Lalombaa Tahun 2012

Page 49: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

49

Dari data yang diperoleh dari Kelurahan Lalombaa menurut komposisi

penduduk terbanyak terdapat pada rentang usia produktif antara 14-44 tahun.

C. Mata Pencaharian

Jenis mata pencaharian penduduk di Kelurahan Lalombaa dapat dilihat dalam

tabel berikut ini:

Tabel 2. Mata Pencaharian Penduduk Di Kelurahan Lalombaa Kec. Kolaka Kab.

Kolaka, Tahun 2012

Jenis Pekerjaan Jumlah Persen

Pedagang

Nelayan

Wiraswasta

TNI/POLRI

PNS

Tukang Batu

Petani

Lain-lain

19

4

231

14

466

19

102

10

2,2

0,5

26,7

1,6

53,9

2,2

11,8

1,12

Jumlah 865 100

Sumber : Data sekunder Kantor Kelurahan Lalombaa Tahun 2012

Dari data di Kelurahan Lalombaa diperoleh data jenis pekerjaan terbanyak

penduduk adalah Pegawai Negeri Sipil.

D. Sarana Sanitasi Dasar

1. Sarana Penyediaan Air Bersih

Sarana penyediaan air bersih di Kelurahan Lalombaa berdasarkan data tahun

2012 dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 50: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

50

Tabel 3. Sumber Air Bersih Yang Digunakan Di Kelurahan Lalombaa Kec.

Kolaka Kab. Kolaka, Tahun 2012.

Sumber Air Bersih Jumlah Persen

Air PAM

Sumur Gali

Sumur Pompa

Lain-lain

765

82

10

5

88,4

9,5

1,2

0,6

Jumlah 865 100

Sumber : Data sekunder Kantor Kelurahan Lalombaa Tahun 2012

2. Sarana Penyediaan Jamban

Penyediaan jamban keluarga di Kelurahan Lalombaa berdasarkan data tahun

2012 dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4. Jenis Jamban Yang Digunakan Di Kelurahan Lalombaa Kec. Kolaka

Kab. Kolaka, Tahun 2012

Jenis Jamban Keluarga Jumlah Persen

Leher angsa

Cemplung

Lain-lain

Tidak Memiliki Jamban

768

23

30

44

88,8

2,7

3,5

5,1

Jumlah 865 100

Sumber : Data sekunder Kantor Kelurahan Lalombaa Tahun 2012

Dari data di atas bahwa Kelurahan Lalombaa mayoritas memiliki jamban

keluarga.

3. Sarana Perumahan

Sarana perumahan di Kelurahan Lalombaa berdasarkan data tahun 2012 adalah

sebagai berikut:

Page 51: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

51

Tabel 5. Jenis Rumah Tinggal Di Kelurahan Lalombaa Kec. Kolaka Kab.

Kolaka, Tahun 2012

Jenis Rumah Tinggal Jumlah Persen

Permanen

Semi permanen

Rumah panggung

Lain-lain

387

350

30

98

44,7

40,1

3,5

11,3

Jumlah 865 100

Sumber : Data sekunder Kantor Kelurahan Lalombaa Tahun 2012

Dari data yang diperoleh mayoritas penduduk di Kelurahan Lalombaa sudah

memiliki rumah jenis permanen.

Page 52: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

52

BAB VI

HASIL PENELITIAN

A. Identifikasi Responden

Dari hasil penelitian, telah dilakukan identifikasi responden berdasarkan jenis

kelamin, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.

1. Jenis Kelamin

Tabel 6. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Di Kelurahan Lalombaa

Kec. Kolaka Kab. Kolaka, Tahun 2013

Jenis kelamin Jumlah Persen (%)

Laki-laki

Perempuan

74

26

74

26

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer

Tabel ini menunjukkan bahwa jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

mayoritas laki-laki sebanyak 74 orang sedangkan perempuan sebanyak 26

orang.

2. Tingkat pendidikan

Tabel 7. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Di Kelurahan Lalombaa

Kec. Kolaka Kab. Kolaka, Tahun 2013

Tingkat Pendidikan Jumlah Persen (%)

Tidak pernah sekolah

Tamat SD

Tamat SMP

Tamat SMA

Tamat perguruan tinggi

10

25

19

43

3

10

25

19

43

3

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer

Page 53: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

53

Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mayoritas

responden adalah Tamat Sekolah Menengah Atas dengan angka 43 %.

3. Jenis pekerjaan responden

Tabel 8. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Di Kelurahan Lalombaa

Kec. Kolaka Kab. Kolaka, Tahun 2013

Jenis Pekerjaan Jumlah Persen (%)

Petani

Wiraswasta/ Pedagang

Buruh

Sopir

PNS

Lain-lain

28

41

8

5

13

5

28

41

8

5

13

5

Jumlah 100 100

Sumber: Data primer

Tabel ini menunjukkan jenis pekerjaan responden di kelurahan Lalombaa di

dominasi oleh wiraswasta yaitu sebanyak 41 %.

B. Keadaan Sanitasi Lingkungan

Dari hasil penelitian, keadaan sanitasi lingkungan di kelurahan Lalombaa

berdasarkan Perumahan, Penyediaan Air bersih, Penyediaan Jamban Keluarga,

Pembuangan Air Limbah, dan Pembuangan Sampah, diperoleh gambaran

sebagai berikut:

Page 54: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

54

1. Perumahan

a. Jenis rumah.

Tabel 9. Distribusi Jenis Rumah Responden Di Kelurahan Lalombaa Kec.

Kolaka, Kab. Kolaka, Tahun 2013

Jenis Rumah Tinggal Jumlah Persen (%)

Rumah Panggung

Permanen

Semi permanen

Rumah papan

8

42

16

34

8

42

16

34

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer

Dari tabel di atas menunjukkan mayoritas tempat tinggal responden adalah

rumah permanen dengan 42 %, diikuti rumah papan 34 %, semi permanen 16

% dan rumah panggung 8 %.

b. Keadaan ventilasi

Keadaan ventilasi rumah responden di kelurahan Lalombaa digambarkan

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 10. Keadaan Ventilasi Rumah Responden Di Kelurahan Lalombaa Kec.

Kolaka, Kab. Kolaka, Tahun 2013

Keadaan Ventilasi Jumlah Persen

Cukup

Tidak Cukup

70

30

70

30

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer

Dari tabel di atas menunjukkan mayoritas rumah responden memiliki ventilasi

yang cukup yaitu sebesar 70 %, sedangkan ventilasi yang tidak cukup 30%.

Page 55: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

55

c. Pencahayaan

Keadaan pencahayaan rumah responden di Kelurahan Lalombaa digambarkan

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 11. Keadaan Pencahayaan Rumah Responden Di Kelurahan Lalombaa

Kec. Kolaka, Kab. Kolaka, Tahun 2013

Pencahayaan Jumlah Persen

Cukup

Tidak Cukup

70

30

70

30

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer

Dari tabel di atas menunjukkan mayoritas rumah responden memiliki

pencahayaan yang cukup, yakni sebesar 70%.

d. Luas Rumah

Tabel berikut menunjukkan gambaran luas rumah responden per penghuni di

Kelurahan Lalombaa.

Tabel 12. Luas Rumah Responden Di Kelurahan Lalombaa Kec. Kolaka, Kab.

Kolaka, Tahun 2013

Luas Per penghuni Jumlah Persen

< 7 m2

>7 m2

46

54

46

56

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer

Dari tabel diatas menunjukkan sebagian besar responden memiliki ukuran luas

rumah >7 m2

yaitu sebesar 54%, sedangkan yang memiliki ukuran luas rumah

< 7 m2

adalah 46%.

Page 56: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

56

2. Penyediaan Air Minum

Tabel 13. Distribusi Penyediaan Air Minum Responden Di Kelurahan

Lalombaa Kec. Kolaka, Kab. Kolaka, Tahun 2013

Sumber air minum Jumlah Persen

Air PAM

Sumur Gali

Sumur Bor

Air Sungai

46

30

16

6

46

30

16

6

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sumber air minum di Kelurahan

Lalombaa mayoritas berasal dari air PAM dan minoritas dari air sungai.

Tabel 14. Distribusi Penyediaan Air minum Berdasarkan Syarat Fisik Di

Kelurahan Lalombaa Kec. Kolaka, Kab. Kolaka, Tahun 2013

Sumber air minum berdasarkan syarat fisik Jumlah Persen

Memenuhi syarat fisik

Tidak memenuhi syarat fisik

94

6

94

6

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer

Tabel di atas menunjukkan bahwa air minum di Kelurahan Lalombaa yang

memenuhi syarat fisik berjumlah 94 %, sedangkan yang tidak memenuhi syarat

fisik sebanyak 6%.

3. Penyediaan Jamban Keluarga

Tabel 15. Distribusi Jamban Keluarga Responden Di Kelurahan Lalombaa Kec.

Kolaka, Kab. Kolaka, Tahun 2013

Jamban Keluarga Jumlah Persen

Ada

Tidak ada

63

37

63

37

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer

Page 57: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

57

Tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden di Kelurahan Lalombaa

memiliki jamban keluarga, namun masih ada 37 responden yang tidak

memiliki jamban.

4. Pembuangan Limbah

Tabel 16. Distribusi Sarana Pembuangan Limbah Responden Di Kelurahan

Lalombaa Kec. Kolaka, Kab. Kolaka, Tahun 2013

Pembuangan Air Limbah Jumlah Persen (%)

Ke kolong rumah

Ke belakang rumah

Ke selokan

8

62

40

8

62

40

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer

Tabel di atas menunjukkan bahwa di Kelurahan Lalombaa mayoritas

membuang air limbahnya ke belakang rumah, sedangkan sisanya ada yang

membuang di selokan, dan sebagian ke kolong rumah. Dan mayoritas air

limbah tidak tergenang.

5. Pembuangan Sampah

Tabel 17. Distribusi Pemilikan Tempat Sampah Responden Di Kelurahan

Lalombaa Kec. Kolaka, Kab. Kolaka, Tahun 2013

Tempat Pembuangan Sampah Jumlah Persen

Ada

Tidak ada

18

82

18

82

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer

Dari tabel di atas menunjukkan mayoritas warga Kelurahan Lalombaa tidak

mempunyai tempat sampah, warga biasa membuang sampah di pinggir sungai

atau di halaman rumah mereka, dan hanya sebagian kecil yang mempunyai

tempat sampah.

Page 58: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

58

BAB VII

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian dan pendataan tentang sanitasi lingkungan di

Kelurahan Lalombaa, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka tahun 2013 dan

setelah dilakukan peninjauan langsung ke lokasi penelitian, didapatkan jumlah

penduduk di kelurahan ini adalah 5.522 jiwa dengan jumlah 865 kepala keluarga

yang terdiri dari laki-laki 2.872 jiwa dan perempuan 2.650 jiwa.

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 keluarga,

dimana jumlah responden laki-laki sebanyak 74 orang (74%) dan perempuan

sebanyak 26 orang (26%) dengan jumlah anggota seluruhnya 457 orang, laki-

laki 199 orang dan perempuan 258 orang.

Pada penelitian, tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah

Sekolah Menengah Atas sebanyak 43 responden sedangkan jenis pekerjaan

mayoritas adalah wiraswasta. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

masyarakat pada lokasi penelitian tergolong cukup.

Sebagaimana indikator rumah sehat yaitu terdapatnya ventilasi yang

cukup, yang luasnya 1/10 dari luas lantai ruangan, luas rumah per penghuni 7-9

m2 dan konstruksi rumah yang tidak mudah hancur. Jenis rumah penduduk di

Kelurahan Lalombaa terdiri dari 4 macam: rumah panggung, rumah semi

permanen, rumah permanen, dan rumah papan. Sebagian besar penduduk di

Kelurahan Lalombaa menempati rumah permanen. Rumah permanen ini

merupakan rumah yang dindingnya terdiri dari campuran batu bata dengan

Page 59: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

59

semen. Bahan untuk membangun rumah ini mudah didapat, dengan biaya

pembangunannya relatif besar. Dimana hal ini tergambarkan oleh pendapatan

penduduk Kelurahan Lalombaa yang tergolong cukup.(11,20)

Pada Kelurahan Lalombaa penyediaan air minum yang memenuhi syarat

fisik yaitu jernih, tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau belum terpenuhi

100 %, hal ini dikarenakan masih ada beberapa warga sekitar yang

menggunakan air sungai sebagai air minum yang secara fisik kurang memenuhi.

Di Kelurahan ini kebutuhan air minum sebagian besar menggunakan air PDAM,

sisanya menggunakan sumur gali, sumur bor, dan minoritas menggunakan air

sungai. Hal ini sesuai dengan laporan studi EHRA (Environmental Health Risk

Assesment) Kabupaten Kolaka tahun 2012 yang mengatakan bahwa masyarakat

Kabupaten Kolaka mayoritas menggunakan air PDAM sebagai sumber

penyediaan air minum.(20)

Pada Kelurahan Lalombaa didaptkan mayoritas memiliki jamban keluarga,

namun masih ada sebagian kecil juga yang tidak memiliki jamban keluarga. Hal

ini sesuai dengan laporan studi EHRA Kabupaten Kolaka tahun 2012 yang

mengatakan bahwa kesadaran masyarakat Kabupaten Kolaka tentang pentingnya

akan kepemilikan jamban keluarga sudah baik.(20)

Pembuangan air limbah di Kelurahan Lalombaa dilakukan dengan

berbagai cara, mayoritas mengalirkan ke belakang rumah dan tidak

menyebabkan genangan. Hal ini sesuai dengan laporan studi EHRA Kabupaten

Kolaka tahun 2012 yang mengatakan bahwa kesadaran masyarakat Kabupaten

Page 60: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

60

Kolaka tentang pentingnya akan kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah

(SPAL) sudah baik.(20)

Dalam hal pembuangan sampah di lokasi penelitian ini didapatkan

mayoritas keluarga responden tidak memiliki tempat sampah keluarga. Mereka

mengaku membuang sampah di pinggir sungai, di halaman rumah dan beberapa

responden mengaku sering mengolah sampah yang ada di halaman dengan cara

dibakar. Adapun beberapa responden yang memiliki tempat sampah umumnya

berupa tempat penampungan sementara dan selanjutnya dibuang ke tempat-

tempat tertentu yang telah ditentukan. Data ini menunjukkan bahwa

pembuangan sampah pada Kelurahan Lalombaa sebagian besar belum

memenuhi syarat kesehatan. Hal ini didukung dengan laporan studi EHRA

Kabupaten Kolaka tahun 2012 yang mengatakan bahwa masih terdapatnya cara

pengelolaan sampah dan prilaku masyarakat yang kurang baik dalam hal

mengolah sampah rumah tangga.(20)

Page 61: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

61

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Untuk perumahan di Kelurahan Lalombaa mayoritas memenuhi syarat

sebagai rumah sehat.

2. Penyediaan air bersih secara mayoritas memenuhi syarat kesehatan fisik

yaitu jernih, tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna.

3. Mayoritas keluarga di Kelurahan Lalombaa memiliki jamban keluarga.

4. Mayoritas masyarakat setempat telah memiliki Sistem Pembuangan Air

Limbah (SPAL) dan tidak menyebabkan genangan air.

5. Pembuangan sampah di Kelurahan Lalombaa belum memenuhi syarat

kesehatan, dimana mayoritas warganya membuang sampah belum pada

tempatnya.

Page 62: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

62

B. SARAN

1. Perlu kerja sama berbagai pihak dalam hal ini pemerintah daerah, instansi-

instansi terkait dan seluruh masyarakat dalam meningkatkan keadaan

sanitasi lingkungan.

2. Kegiatan penyuluhan yang disertai dengan praktek dan pembinaan langsung

dilapangan perlu ditekankan secara khusus pada masalah sanitasi

lingkungan.

3. Dibutuhkan pentingnya kesadaran semua pihak di tempat penelitian akan

pentingnya kesehatan lingkungan masyarakat sekitar.

Page 63: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

63

DAFTAR PUSTAKA

1. Chandra Budiman . 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit

Buku Kedokteran EGC. Jakarta.Hal 1-14

2. Soeprapto As. R. & Sarudji, D. Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan

Kerja. [Cited 2013 May 29rd

]. Available from: http://www. kesehatan-

lingkungan.com

3. WHO. Environmental Health. [Cited 2013 May 29rd

] Last Update :

February, 2010. Available from: http://www. WHO-Indonesia.com

4. Notoatmojo, S, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, PT Rieneka Cipta,

2000.

5. Mukono, H.J, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan, edisi II,

Universitas Airlangga, Surabaya, 2006.

6. Entjang, I, Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT Citra Aditya Bakti,

Bandung, 2000.

7. Muninjaya, G.A, Manajemen Kesehatan, edisi II, EGC, Jakarta, 2004.

8. Direktorat Jenderal Pariwisata, Kebijakan Pengembangan

Kepariwisataan dan Keterkaitan Sektor Kesehatan, Majalah

Kesehatan Masyarakat Indonesia, Jakarta, 2000.

9. Departemen Kesehatan RI, Rencana Pengembangan Jangka Panjang

Kesehatan Lingkungan 1998-1999, DepKes RI, 1983.

Page 64: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

64

10. Dainur, Sanitasi Lingkungan Dalam Materi-Materi Pokok IKM, Edisi

II, Widya Medika, Jakarta, 1993.

11. Survei Kesehatan Rumah Tangga, DepKes RI, Badan Penelitian Dan

Pengembangan Kesehatan, 1997.

12. Entjang, I, Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Dalam Ilmu Kesehatan

Masyarakat, Edisi XI, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993.

13. Slamet, S, Kesehatan Lingkungan, Gajah Mada University Press,

Yogyakarta, 2004.

14. Aswar, A, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, PT Mutiara Sumber

Widya, Jakarta, 1990.

15. Kusnotoputranto, H, Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan

Masyarakat, UI, Jakarta, 1986.

16. Sri, S.S, Sehatkan Perkembangan Perumahan Kota-Kota Besar di

Indonesia. Majalah Kesehatan Lingkungan, YKI, Jakarta, 1997.

17. Notoatmojo, S, Sudarsono,S, Metode Penelitian Kesehatan, Edisi V,

PT Rieneka Cipta, Jakarta, 1999.

18. Tatang, M.A, Menyusun Rencana Penelitian, CV Rajawali, Jakarta,

1986.

19. Budiarto, E, Metodologi Penelitian Kedokteran, EGC, Jakarta, 2003.

20. Kelompok Kerja Pembangunan AMPL Kab. Kolaka. Laporan Studi

EHRA (Environmental Health Risk Assesment). Kolaka, 2012.

Page 65: BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI FAKULTAS …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 17. · Dan pada kesempatan ini juga tidak lupa saya haturkan

65