bab.2..memahami.renstra
DESCRIPTION
renstra kecamatanTRANSCRIPT
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 1/13
9
A MENGENALI KONSEP RENCANA
STRATEGIS DAERAH
Deskripsi Singkat Topik :
Pokok Bahasan : MENGENALI KONSEP RENCANA STRATEGIS DAERAH
Waktu : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit.
Tujuan : Untuk menanamkan pemahaman praja mengenai
Konsep Rencana Strategis Daerah.
Metode : Pembelajaran (ceramah, diskusi, tugas terstruktur)
2.1. PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan strategis mengacu pada perumusan, pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan pembangunan yang memungkinkan tercapainya tujuan. Proses
perencanaan strategis paling tidak mencakup tiga tahap, yaitu perumusan,
pelaksanaan dan evaluasi (Fred R. David, 2004).
Perencanaan strategis merupakan suatu proses untuk menguji situasi
sebuah organisasi atau komunitas pada saat ini dan memproyeksikannya ke masa
depan, merumuskan tujuan-tujuan, mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan
2
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 2/13
10
tersebut, dan mengukur hasilnya, serta lebih meningkatkan sejumlah tahapan yang
mendasar (Osborne dan Gaebler, 2000).
Tahap perumusan mencakup kegiatan yang mengembangkan visi dan misi
organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, menentukan kekuatan
dan kelemahan internal, menetapkan tujuan, membuat alternatif strategi dan
memilih strategi tertentu untuk digunakan.
Tahap pelaksanaan mencakup kegiatan menetapkan sasaran jangka
menengah (lima tahunan) dan jangka pendek (tahunan), membuat kebijakan,
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang ditetapkan dapat
dilaksanakan. Tahap pelaksanaan disebut tahap tindakan. Melaksanakan strategi
berarti mendorong atau memobilisasi segenap sumber daya manusia untuk
melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Tahap ini menuntut disiplin,
komitmen, dan pengorbanan setiap personil yang terlibat.
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dalam rencana strategis. Pengambil
kebijakan harus mengetahui alasan strategi tertentu tidak dapat dilaksanakan
dengan baik. Kegiatan pokok dalam tahap evaluasi adalah :
Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan
perumusan strategi yang diterapkan;
Mengukur kinerja;
Melakukan tindakan korektif.
Sampai saat ini kegiatan evaluasi, merupakan hal langka dalam proses
pembangunan pedesaan di Indonesia. Sehingga berbagai program pembangunan
yang dilaksanakan di kawasan pedesaan sulit diperoleh informasi yang akurat
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 3/13
11
mengenai apakah suatu program pembangunan desa itu berhasil (mencapai tujuan)
atau tidak (tidak mencapai tujuan).
Osborne dan Gaebler (2000) mengemukakan paradigma baru dalam
manajemen pemerintahan yang menganjurkan 10 prinsip pembaharuan
manajemen pemerintahan, yaitu:
a. Pemerintahan yang katalis yang lebih bersifat mengarahkan (steering) daripada
mengayuh (rowing). Fungsi pengayuhan sebaiknya diserahkan kepada
pihak swasta atau LSM yang dibantu oleh pemerintah. Dengan fungsi
steering tersebut, akan tercipta pemerintahan yang efektif dan efisien dalam
membuat serta mengevaluasi kebijakan serta mengawasi implementasinya.
b. Pemerintahan milik masyarakat yang lebih memberi wewenang kepada
masyarakat daripada melayaninya, dengan demikian partisipasi masyarakat
dalam pembangunan akan maksimal.
c. Pemerintahan yang kompetitif, yaitu yang menyuntikkan kompetisi dalam
pelayanannya. Kompetisi akan berdampak adanya harga diri, semangat
juang dan inovasi dari aparatur pemerintah.
d. Pemerintahan yang digerakkan oleh misi daripada oleh peraturan.
e. Pemerintahan yang berorientasi pada outcomes (hasil) bukan inputs
(masukan). Keberhasilan harus dinilai dari kemakmuran dan keadilan yang
diperoleh masyarakat dan bukan diukur dari input (dana/program-program)
yang disediakan.
f. Pemerintahan yang memenuhi kebutuhan rakyat dan bukan mengabdi pdda
birokrasi. Kualitas pelayanan pemerintah ditentukan oleh rakyat (customer).
g. Pemerintahan wirausaha yang bersifat menghasilkan daripada membelajakan.
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 4/13
12
h. Pemerintahan antisipatif yang mencegah daripada mengobati.
i. Pemerintahan yang terdesentralisasi. Desentralisasi lebih fleksibel, efektif,
inovatif, bersemangat kerja, berkomitmen, produktif dan partisipatif daripada
sentralisasi.
j. Pemerintah yang berorientasi pada kekuatan pasar untuk mengungkit
perubahan.
2.2. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS
Visi, misi, strategi dan program-program pemerintah desa pada
hakekatnya merupakan gambaran masa depan secara rinci, rasional dan
realistis yang akan dicapai. Oleh karena itu, tersusunnya visi, misi, strategi
dan program tersebut, dapat memberikan suatu kemudahan, arah, dan
pedoman dalam penyusunan perencanaan berikutnya. Visi dan misi yang
terbangun, dapat berperan menyatukan komitmen pemerintah desa dan
masyarakat desa dalam menentukan kemajuan kesatuan masyarakat hukum.
Selain itu visi, misi dan strategi serta program yang tersusun dapat dijadikan
sebagai tolok ukur untuk menilai pertanggungjawaban Kepala Desa setiap
tahunnya.
Tujuan penyusunan perencanaan strategis agar suatu organisasi dapat
melihat secara obyektif, tajam dan realistis kondisi-kondisi eksternal dan
internal, sehingga dapat mengantisipasi perubahan lingkungannya. Sasaran
perencanaan strategis adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing dan
memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan
yang optimal dari sumber daya yang ada. Perencanaan strategik berguna
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 5/13
13
pula sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas
alokasi sumber daya (F. Rangkuti, 1998).
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh konsumen/pelanggan di masa depan.
Perencanaan strategis hampir dimulai dari "apa yang dapat terjadi ” bukan "apa
yang terjadi". Strategi dibangun berdasarkan kondisi/situasi internal (kekuatan
dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan tantangan/ancaman), melalui
analisis SWOT (F. Rangkuti, 1998). Analisis terhadap lingkungan organisasi
(analisis SWOT) merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) yang ada.
Perencanaan strategis setidaknya harus mencakup : (1) uraian tentang
visi, misi, strategi dan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi, (2) uraian
tentang tujuan, sasaran, dan aktivitas organisasi, dan (3) uraian tentang cara
mencapai tujuan dan sasaran tersebut, dengan memperhatikan tugas pokok dan
fungsi instansi bersangkutan. Proses perencanaan strategis merupakan penetapan
serangkaian keputusan dan kegiatan dalam perumusan dan implementasi
strategi-strategi yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan strategis paling tidak mencakup
hal-hal berikut :
1. Menganalisis kondisi lingkungan internal. Fokus analisis pada faktor
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 6/13
14
yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang ada dalam lingkungan
internal. Dari analisis lingkungan internal ini akan diperoleh faktor-faktor
yang menjadi kekuatan, dan faktor-faktor yang menjadi kelemahan.
Sehingga kita dapat memaksimal faktor kekuatan dan menekan faktor
kelemahan yang ada. Faktor kekuatan dan kelemahan akan menjadi
petunjuk tentang kompetensi inti yang dimiliki oleh suatu wilayah.
2. Menganalisis kondisi lingkungan eksternal. Fokus analisis pada faktor
yang menjadi peluang dan tantangan (atau ancaman) yang ada atau
berasal dari lingkungan eksternal. Dengan keberhasilan kita dalam
menentukan peluang apa yang dapat dimanfaatkan dan
ancaman/tantangan yang mungkin akan dihadapi, maka kita dapat
memanfaatkan peluang yang ada dan mencegah atau menghindari
ancaman yang akan muncul. Ini merupakan kunci bagi kita untuk meraih
kesuksesan.
3. Merumuskan Visi. Menyusun atau menggambarkan kondisi ideal yang
diinginkan atau akan dicapai di masa mendatang. Visi adalah suatu
gambaran masa depan yang ingin diwujudkan atau suatu nilai hakiki
yang diinginkan. Berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut
kemana desa akan dibawa dan diarahkan, agar dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa.
Rumusan Visi
- Mencerminkan apa yg ingin dicapai
- Memberi arah dan fokus strategi yang jelas
- Menyatukan berbagai gagasan stratejik
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 7/13
15
- Memiliki orientasi tehadap masa depan
- Menumbuhkan komitmen bersama secara sadar
- Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi
4. Merumuskan Misi. Misi adalah sesuatu yang diemban untuk
dilaksanakan sebagai jabaran visi. Sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan oleh desa, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
Rumusan Misi :
- Melingkup semua pesan dlm visi
- Memberikan petunjuk thdp tujuan
- Memberikan petunjuk thdp sasaran
- Memperhitungkan masukan stakeholders
5. Menyusun Strategi. Penentuan cara apa dan bagaimana untuk mencapai
visi dan misi yang telah ditetapkan. Terdiri dari serangkaian alternatif
yang akan dipilih untuk dijadikan kebijakan. Strategi yang ditempuh
dapat bersifat mengembangkan kemampuan atau input yang ada,
menstabilkan kondisi dan situasi yang ada agar dapat berjalan dengan
baik, melakukan penghematan, mengoptimalkan sumber daya yang ada
dan sebagainya.
6. Menyusun Kebijakan. Kebijakan adalah pilihan terbaik untuk
mewujudkan strategi yang telah ditetapkan. Kebijakan memuat
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh desa untuk dijadikan
pedoman atau petunjuk dalam pelaksanaan program.
7. Program Aksi. Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis
dan terpadu untuk mendapatkan hasil dan mencapai sasaran tertentu.
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 8/13
16
Program merupakan serangkaian kegiatan utama yang akan
dilaksanakan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan. Program
dilengkapi dengan target, sasaran dan output yang jelas dalam kurun
waktu tertentu.
Secara umum, langkah-langkah penyusunan rencana strategis dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 : Langkah Penyusunan Rencana Strategis(Diadopsi dari : Kuncoro, M., 2004)
Lingkungan
Eksternal
Lingkungan
Internal
Kekuatan dan
Kelemahan
Tantangan
dan Peluang
Kunci SuksesKompetensi
Inti
VISI
MISI
STRATEGI
PROGRAM AKSI
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 9/13
17
2.3. MEMAHAMI VISI, MISI, STRATEGI DAN PROGRAM
Berikut dijelaskan tentang pengertian dan konsep mengenai visi, misi,
strategi dan program :
a. Visi
Visi adalah pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana
instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat
eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi adalah suatu gambaran yang
menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan oleh instansi pemerintah (LAN dalam Wasistiono dkk , 2004).
Visi, adalah abstraksi dari keadaan yang akan diwujudkan yang belum
pernah dialami sebelumnya, atau merupakan gambaran tentang keadaan ideal
organisasi di masa depan. Visi juga merupakan gambaran mental yang jelas
mengenai masa depan yang lebih baik yang dikaruniakan kepada orang
tertentu karena pemahamannya yang akurat terhadap arti dan makna dinamika
kehidupan, citra dan peran diri serta kepekaan terhadap situasi yang ada.
Fungsi visi adalah sebagai berikut : (1) memperjelas arah perubahan yang
akan dituju, (2) memotivasi orang untuk mengambil t indakan ke arah yang
benar, meskipun pada langkah awal, secara pribadi menimbulkan hal yang
tidak menyenangkan, dan (3) membantu mengkoordinasi tindakan berbagai
orang yang berbeda dengan cara yang sangat cepat dan efisien (Mulyadi,1998).
Hendaknya dalam perumusan visi mendasarkan pada : (1)
mencerminkan apa yang yang dicapai sebuah organisasi, (2) memberikan arah
dan fokus strategi yang jelas, (3) mampu menjadi perekat dan menyatukan
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 10/13
18
berbagai gagasan strategis yang terdapat dalam organisasi, (4) memiliki
orientasi terhadap masa depan, sehingga segenap jajaran harus berperan dalam
mendefinisikan dan membentuk masa depan organisasinya, (5) mampu
menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi, dan
(6) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi (LAN dalam
Wasistiono dkk ., 2004).
Visi yang efektif memiliki paling tidak lima karakteristik kunci berikut :
(1) dapat terbayangkan : visi menyampaikan gambaran masa depan yang akan
diwujudkan, (2) diinginkan : visi menarik kepentingan jangka panjang, personil,
customer, pemegang saham, dan pihak berkepentingan lainnya, (3) layak : visi
berupa tujuan yang realistis dan dapat dicapai, (4) fleksibel : visi cukup jelas
untuk memberikan panduan dalam pengambilan keputusan, dan (5) dapat
dikomunikasikan : visi dapat dikomunikasikan dalam waktu tidak lebih dari lima
menit (Mulyadi dalam Wasistiono dkk ., 2004).
b. Misi
Di lingkungan pemerintahan, untuk mewujudkan visi yang telah
ditetapkan, setiap instansi pemerintah harus memiliki misi yang jelas. Misi
merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan
sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu melalui penerapan
strategi yang telah dipilih. Proses perumusan misi intansi pemerintah harus
memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan
memberikan peluang untuk perubahan/ penyesuaian sesuai dengan dengan
tuntutan perkembangan lingkungan strategik (LAN dalam Wasistiono dkk ., 2004).
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 11/13
19
Misi adalah rumusan kegiatan yang akan dilakukan untuk memujudkan
visi organisasi. Dari konsep bisnis, misi adalah jalan pilihan (the chosen track)
suatu organisasi untuk menyediakan produk dan jasa bagi customer. Misi
ditetapkan berdasarkan asumsi lingkungan yang akan dimasuki oleh
organisasi.
c. Strategi
Untuk mencapai hasil yang konsisten dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan, diperlukan suatu strategi organisasi yang menjelaskan pemikiran-
pemikiran secara konseptual, analitis, realistis, rasional dan komprehensif
tentang berbagai langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan (LAN dalam Wasistiono dkk ., 2004).
Strategi, merupakan cara bagaimana organisasi atau lembaga mencapai
visi/misi yang ada secara sistematis, terarah dan rasional (F. Rangkuti, 1998).
d. Program
Program merupakan seperangkat aktivitas atau langkah-langkah yang
tersusun secara sistematis sebagai penjabaran dari strategi yang telah
ditetapkan.
Desa merupakan bagian integral Negara Kesatuan Republik
Indonesia, oleh karena itu, meskipun memiliki kewenangan untuk mengatur
rumah tangganya masing-masing, namun prinsip-prinsip dalam
penyelenggaraan pemerintahannya harus berkesesuaian atau berkiblat pada
pemerintah daerah dan pusat (negara). Visi, misi dan tujuan-tujuan serta
strategi yang disusun pemerintah desa perlu merujuk atau memperhatikan
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 12/13
20
kepentingan daerah dan nasional.
Koordinasi antara pemerintah desa dengan pemerintah daerah sejak
dalam konsep hingga pelaksanaan perlu dilakukan terus menerus.
Hubungan/koordinasi dalam proses manajemen antara desa dengan daerah dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2 : Hubungan Proses Manajemen Pemerintah Desadan Pemerintah Daerah
(Dimodifikasi dari Wasistiono dkk , 2004).
Satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan perencanaan
strategis, adalah suasana/kondisi umum nasional dan daerah serta makna
dari kondisi tersebut bagi desa.
Tujuan
Pemerintah Desa
Arah
Kebijakan
Program
Strategi
Visi dan
Misi
Tujuan, Visi dan
Misi Daerah
7/17/2019 Bab.2..MEMAHAMI.RENSTRA
http://slidepdf.com/reader/full/bab2memahamirenstra 13/13
21
2.4. LATIHAN
1. Peserta pelatihan melakukan diskusi kelompok tentang perencanaan
strategis serta urgensi dan relevansinya terhadap pembangunan dan
kemajuan desa.
2. Peserta pelatihan secara individual ditugaskan untuk membuat paper
tentang perencanaan strategis dan peluang penerapannya dalam
perencanaan pembangunan desa.