bab1pengertian sejarah peradaban islam

21
SEJARAH PERADABAN ISLAM; PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN URGENSI PEMBAHASANNYA A. Pendahuluan Sebelum berbicara tentang berbagai hal yang terkait dengan sejarah peradaban Islam, lebih dahulu perlu dijelaskan pengertian, ruang lingkup pembahasan, dan urgensi dari mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang akan dibahas dalam kajian ini. Penjelasan ini perlu untuk memberikan arahan dan batasan tentang pokok-pokok masalah yang akan dikaji dan dibicarakan dalam mata kuliah ini. Untuk itu, pada bagian ini, akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan ketiga masalah pokok tersebut. Lebih jauh, untuk memberikan gambaran umum yang lebih rinci tentang ruang lingkup kajian ini, juga akan dikemukakan periodesasi atau pembabakan sejarah umat Islam sejak masa-masa awal sampai zaman moderen. Dengan demikian, diharapkan para pembaca akan memiliki panduan yang jelas tentang sosok dan berbagai aspek serta ruang dan waktu yang menjadi pusat dan lapangan kajian mata kuliah ini. Kejelasan ini juga diperlukan oleh para pembaca untuk mengambil langkah-langkah efektif dalam memperkaya pengetahuannya dengan merujuk berbagai literatur dan referensi yang tersedia. Diharapkan agar pembaca senantiasa memperkaya 0

Upload: arrum-sundari

Post on 14-Feb-2015

106 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

SEJARAH PERADABAN ISLAM;PENGERTIAN, RUANG LINGKUP,

DAN URGENSI PEMBAHASANNYA

A. Pendahuluan

Sebelum berbicara tentang berbagai hal yang terkait dengan

sejarah peradaban Islam, lebih dahulu perlu dijelaskan pengertian, ruang

lingkup pembahasan, dan urgensi dari mata kuliah Sejarah Peradaban

Islam yang akan dibahas dalam kajian ini. Penjelasan ini perlu untuk

memberikan arahan dan batasan tentang pokok-pokok masalah yang

akan dikaji dan dibicarakan dalam mata kuliah ini. Untuk itu, pada bagian

ini, akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan ketiga masalah pokok

tersebut. Lebih jauh, untuk memberikan gambaran umum yang lebih rinci

tentang ruang lingkup kajian ini, juga akan dikemukakan periodesasi atau

pembabakan sejarah umat Islam sejak masa-masa awal sampai zaman

moderen.

Dengan demikian, diharapkan para pembaca akan memiliki

panduan yang jelas tentang sosok dan berbagai aspek serta ruang dan

waktu yang menjadi pusat dan lapangan kajian mata kuliah ini. Kejelasan

ini juga diperlukan oleh para pembaca untuk mengambil langkah-langkah

efektif dalam memperkaya pengetahuannya dengan merujuk berbagai

literatur dan referensi yang tersedia. Diharapkan agar pembaca

senantiasa memperkaya pemahaman dengan aneka ragam buku-buku

sejarah Islam yang sudah tersedia di berbagai perpustakaan.1

1Pembahasan materi sejarah yang komprehensif dan objektif menuntut kajian terhadap aneka ragam literatur yang terkait. Memahami sejarah secara baik tidak mungkin hanya dengan mengandalkan satu literatur tertentu saja. Untuk itu, disarankan bagi pembaca uraian ini agar membaca berbagai karya tulis yang terkait dengan pokok-pokok bahasan yang dibicarakan. Di bagian akhir tulisan ini, disediakan daftar kepustakaan yang dapat memperkaya sumber informasi dalam memahami uraian yang disajikan.

0

Page 2: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

B. Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Mata kuliah ini diberi nama Sejarah Peradaban Islam, yaitu sebuah

ungkapan yang terdiri atas tiga kata: sejarah, peradaban, dan Islam.

Untuk mengetahui arti yang terkandung di dalam ungkapan ini, terlebih

dahulu, perlu dijelaskan makna dari masing-masing kata tersebut. Setelah

itu, akan disimpulkan pengertian dari ungkapan yang terdiri atas tiga kata

ini secara keseluruhan.

Secara etimologis, kata sejarah berasal dari kata Arab syajarah

yang berarti pohon2 yang bercabang-cabang. Pada mulanya, kata ini

dipakai dengan pengertian silsilah atau asal-usul keturunan karena bahan

pembicaraan pertama dari sejarah adalah silsilah keturunan dari suatu

keluarga, terutama silsilah keluarga para raja dan pemuka masyarakat.

Pembicaraan tentang silsilah suatu keluarga bagaikan melihat sebatang

pohon yang memiliki banyak cabang dan ranting. Bila percabangan

genealogis dari suatu kelompok keluarga tertentu dibuat dalam bentuk

bagan niscaya akan tampak seperti profil pohon yang bercabang-cabang.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa kata sejarah

berarti: 1 silsilah; asal-usul (keturunan); 2 kejadian dan peristiwa yang

benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo.3

Kata sejarah masuk ke dalam perbendaharaan kata Indonesia sejak

abad ke-13 M, seiring dengan terjadinya akulturasi kebudayaan Indonesia

dengan kebudayaan Islam. Meskipun kata sejarah berasal dari bahasa

Arab, namun orang Arab sendiri tidak menggunakan kata ini untuk

menyebut sesuatu yang kita sebut sejarah. Untuk pengertian yang kita

sebut sejarah, mereka memakai kata tarikh. Hal itu dapat dilihat pada

ungkapan Tarikh al-Islam (Sejarah Islam) atau Tarikh al-Syu’ub

al-‘Arabiyyat (Sejarah Bangsa-bangsa Arab), dan lain-lain.

2Lihat William H. Frederick dan Soeri Soeroto, Pemahaman Sejarah Indonesia Sebelum & Sesudah Revolusi, (Jakarta: LP3ES, 1984), hal. 1.

3Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hal. 794.

1

Page 3: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Sedangkan secara terminologis, kata sejarah berarti cerita tentang

kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.4

Sejarah merupakan pemaparan secara sistematis mengenai peristiwa

atau kejadian yang benar-benar terjadi di masa lalu. Ia adalah hasil

rekonstruksi masa lampau yang dapat dilakukan oleh sejarawan. Sejarah

bukanlah cerita fiktif, dongeng, atau mitos yang hanya bersumber dari

khayalan semata, melainkan cerita yang didasarkan atas realitas yang

ada. Ia juga bukan sekedar catatan kronologis mengenai berbagai

kejadian masa lalu, tetapi paparan dari suatu peristiwa yang punya

hubungan dengan berbagai aspek kehidupan sosial pada suatu masa

tertentu.

Sejarah tidak menguraikan semua peristiwa yang terjadi di masa

lampau karena hal itu tidak mungkin dan tidak perlu dilakukan. Hanya

bagian-bagian tertentu yang dinilai penting yang diungkap dan

diceritakan dalam sejarah. Sebagai cerita, isi dan sistematika sejarah

ditentukan oleh manusia yang menyusun dan memaparkannya.

Penentuan kejadian masa lalu yang dinilai penting untuk diceritakan

dalam sejarah dilakukan oleh manusia yang menceritakannya. Pada sisi

lain, kemampuan manusia juga terbatas untuk dapat mengungkap atau

merekonstruksi secara utuh peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Oleh

karena itu, manusia memegang peranan yang utama dalam sejarah.

Kenyataan inilah yang menyebabkan penulisan sejarah sering dinilai

bersifat subjektif.

Sejarah tidak sama dengan dongeng, legenda, silsilah, dan kronik.

Dongeng dan legenda, betapa pun populernya, adalah cerita yang tidak

jelas asal-usulnya. Ia merupakan cerita fiktif yang hidup di tengah-tengah

suatu masyarakat. Meskipun dongeng dan legenda disusun dengan baik

dalam suatu rangkaian cerita yang bermakna, namun isinya tidak

berdasarkan peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi. Sementara

itu, silsilah dan kronik hanyalah kumpulan catatan tentang asal-usul

4 Hugiono dan PK. Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987), hal. 1.

2

Page 4: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

keturunan dan kejadian atau peristiwa-peristiwa yang disusun secara

kronologis sesuai dengan urut-urutan kejadiannya. Silsilah dan kronik

bersumber dari fakta yang ada, namun tidak disusun dalam suatu sajian

cerita yang bermakna. Sejarah harus didasarkan atas fakta-fakta yang

ada serta disusun dalam suatu rangkaian cerita yang dapat memberikan

pengertian yang utuh dan bermakna tentang peristiwa dan kejadian yang

diceritakan tersebut. Uraian sejarah tidak hanya memuat apa yang

terjadi, tetapi juga kenapa peristiwa itu terjadi serta saling hubungan dan

pengaruhnya terhadap berbagai aspek kehidupan lainnya.

Dari paparan di atas, dapat dipahami kenapa sejarah suatu

masyarakat disajikan dengan isi dan cara yang berbeda-beda oleh para

penulis yang berlainan. Perbedaan itu bisa terjadi pada pilihan peristiwa

yang hendak diceritakan atau pada sistematika dan rangkaian cerita yang

disajikan. Bahkan, kadang-kadang terdapat pertentangan cara pandang

antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya, sejarah Indonesia yang

ditulis oleh orang-orang Belanda belum tentu sama dengan yang ditulis

oleh penulis Indonesia sendiri. Begitu pula, sejarah Indonesia masa orde

lama yang ditulis pada masa orde lama akan berbeda dengan yang ditulis

pada masa orde baru. Berdasarkan kenyataan demikian, seorang

pembaca sejarah harus berhati-hati dan cermat dalam mengikuti cerita

sejarah yang dibacanya. Ia harus bersikap kritis sebab sejarawan akan

bercerita sesuai dengan latar belakang pengetahuan, ideologi, tujuan, dan

riwayat hidupnya masing-masing. Di sinilah, terletak subjektifitas para

sejarawan. Namun, walaupun sejarawan sering dinilai bersifat subjektif,

namun hal itu tidak berarti bahwa semua sajian sejarah mesti subjektif.

Selanjutnya, pengertian kata peradaban dapat dijelaskan sebagai

berikut. Dalam banyak uraian, para penulis menggunakan kata peradaban

dalam pengertian yang sama dengan kata kebudayaan sehingga terdapat

beberapa buku yang isinya hampir sama tetapi judulnya ada yang ditulis

Sejarah Kebudayaan Islam dan ada pula yang ditulis Sejarah Peradaban

Islam. Bahkan, ada pula yang menulis judul buku Sejarah dan Kebudayaan

Islam atau Sejarah dan Peradaban Islam. Sementara itu, tidak sedikit pula

3

Page 5: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

penulis yang memakai kedua kata itu dalam pengertian yang berbeda.

Dalam buku ini, kedua ungkapan tersebut dipahami dengan arti yang

berbeda.

Untuk memahami perbedaan antara kebudayaan dan peradaban,

dapat disimak penjelasan Kuntjaraningrat. Baginya, kebudayaan adalah

keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya

dengan belajar, beserta keseluruhan hasil budi dan karyanya itu5.

Kebudayaan merupakan keseluruhan yang pernah dihasilkan manusia

yang menguasai planet ini sejak ia muncul di muka bumi sampai

sekarang. Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta budhayah,

bentuk jamak dari kata budhi yang berarti akal. Dengan begitu,

kebudayaan adalah produk manusia sebagai makhluk berakal, baik yang

berbentuk materi maupun yang berbentuk non materi.

Sedangkan kata peradaban dipakai dalam pengertian bagian-

bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah seperti

kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan santun dan sistem pergaulan

yang komplek dalam suatu masyarakat dengan struktur yang komplek.

Sering juga istilah peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan

yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem

kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang maju dan komplek6 Dari

keterangan ini dapat dipahami bahwa peradaban adalah bagian lahir atau

wujud nyata dari kebudayaan. Dengan kata lain, setiap peradaban adalah

kebudayaan, tetapi kebudayaan tidak hanya peradaban. Kebudayaan

memiliki pengertian yang lebih luas dari peradaban. Dalam pengertian ini,

peradaban membicarakan hal-hal yang terkait dengan sistem politik yang

dipakai oleh suatu masyarakat untuk mengatur hidup bernegara,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan kesenian,

serta sistem pengelolaan tata ekonomi dalam suatu masyarakat.

5Lihat Kuntjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan, (Jakarta: Gramedia, 1985), hal. 10.

6Ibid., hal. 10.

4

Page 6: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Seiring dengan itu, Kuntjaraningrat mengemukakan lebih jauh

bahwa wujud kebudayaan itu terdiri atas 3 macam, yaitu:

1) wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide,

gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya;

2) wujud kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks

aktivitas kelakuan berpola dari manusia yang ada dalam suatu

masyarakat; dan

3) wujud benda, yaitu wujud kebudayaan dalam bentuk benda-benda

hasil karya dari suatu masyarakat.7

Dari ketiga wujud kebudayaan di atas, hanya dua bentuk yang terakhir

yang masuk dalam lingkup peradaban. Dengan kata lain, Kuntjaraningrat

ingin menegaskan bahwa yang dimaksud peradaban hanyalah wujud

kebudayaan yang kedua dan ketiga, yaitu wujud aktivitas kelakuan

berpola dari manusia di dalam suatu masyarakat dan wujud benda-benda

hasil karya dari suatu masyarakat.

Sebagian penulis membedakan secara tegas antara kebudayaan

dan peradaban dengan menyatakan bahwa kebudayaan adalah apa yang

kita rindukan. Dalam pengertian ini, kebudayaan bersifat ideal dan

abstrak. Sementara itu, peradaban adalah apa yang kita gunakan yaitu

sesuatu yang bersifat praktis dan lebih nyata. Kebudayaan terefleksi

dalam seni, sastra, religi, dan moral. Sedangkan, peradaban terefleksi

dalam politik, ekonomi, dan teknologi.8 Pengertian seperti inilah,

tampaknya, yang menyebabkan kata kebudayaan dipakai untuk

menunjuk hal-hal yang berkaitan dengan kesenian dalam berbagai

bentuknya serta upacara-upacara adat yang tumbuh dalam suatu

masyarakat.

Bila kata-kata tersebut (kebudayaan dan peradaban) dikaitkan

dengan Islam, perlu ditegaskan bahwa Islam bukanlah bagian dari

keduanya, melainkan sebagai landasan tempat tumbuh dan tegaknya

kebudayaan dan peradaban yang ditimbulkan oleh para pemeluknya.

7Ibid., hal. 5.8Ibid.

5

Page 7: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Islam sebagaimana dipahami penganutnya adalah landasan atau sumber

inspirasi dari kebudayaan umat Islam. Islam adalah agama wahyu yang

diturunkan oleh Allah swt. melalui perantaraan Rasul-Nya sebagai

pedoman hidup bagi manusia agar manusia dapat menjalani hidupnya

sesuai dengan rencana Allah. Islam adalah ajaran yang bersumber pada

al-Quran dan al-Sunnah al-Nabawiyah. Dalam Islam, yang masuk

kebudayaan adalah keberagamaan seseorang, bukan agama Islam yang

bersumber pada al-Quran dan al-Sunnah.

Peradaban Islam ialah manifestasi dari kebudayaan umat Islam

dalam berbagai aspek kehidupannya. Islam sebagaimana diwahyukan

bukanlah kebudayaan karena ia bukan gagasan atau ide yang timbul dari

manusia, melainkan petunjuk yang diberikan oleh Allah melalui utusan-

Nya. Yang termasuk Islam dalam pengertian ini adalah teks al-Quran dan

sunnah Rasul-Nya. Islam dalam pengertian inilah yang menjadi dasar dan

sumber ide dan gagasan umat Islam dalam membangun kebudayaan.

Selama ide dan gagasan itu tidak merupakan ketetapan langsung dari al-

Quran dan/atau sabda Rasul, maka ia merupakan produk ijtihad atau

pemahaman umat Islam yang tentu saja telah melibatkan manusia yang

melakukan ijtihad itu. Dalam pengertian ini, yang merupakan kebudayaan

umat Islam adalah hal-hal yang tertuang dalam kajian filsafat, fikih dan

ilmu kalam. Sementara itu, peradaban adalah prilaku, adat-istiadat, dan

institusi-institusi yang dibangun umat Islam bukan atas ketetapan

langsung dari al-Quran dan al-Sunnah, melainkan atas dasar kreatifitas

umat Islam sendiri sesuai dengan keberagamaan masing-masing.

Dinamika keberagamaan umat Islam inilah yang menyebabkan peradaban

Islam juga bersifat dinamis, mengalami pasang surut.

Berdasar pengertian ini, bahasan mata kuliah Sejarah Peradaban

Islam tidak mencakup kajian tentang Ilmu Kalam, Fikih/Ushul Fikih,

Filsafat, dan lain-lain. Mata kuliah ini hanya membahas hal-hal yang

terkait dengan pola kehidupan politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan,

teknologi, serta kesenian yang telah berhasil dikembangkan oleh umat

6

Page 8: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Islam di berbagai kawasan sepanjang sejarah Islam mulai sejak masa Nabi

sampai pada masa-masa sekarang ini.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Sejarah Peradaban

Islam adalah suatu disiplin ilmu yang membahas perkembangan

kehidupan politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

kesenian umat Islam di berbagai kawasan konsentrasi umat Islam dalam

rentangan waktu sejak masa Nabi Muhammad saw sampai dengan masa-

masa sekarang ini.

B. Ruang Lingkup Kajian Sejarah Peradaban Islam

Bertolak dari pemahaman seperti dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa ruang lingkup pembahasan Sejarah Peradaban Islam

mencakup realisasi dari berbagai gagasan dan ide sebagai

pengejawantahan ajaran Islam oleh umatnya dalam berbagai lapangan

kehidupan sosial, seperti politik, ekonomi, pengetahuan dan teknologi,

serta kesenian.

Mata kuliah ini diberi nama Sejarah Peradaban Islam karena

sasaran yang hendak dituju adalah pembahasan tentang perkembangan

kehidupan politik, ekonomi, pengetahuan dan teknologi, serta kesenian

yang pernah dijalani dan dikembangkan oleh umat Islam. Mata kuliah ini

membahas bagaimana umat Islam menata kehidupan politik, mengelola

kehidupan ekonomi, mengembangkan pengetahuan dan teknologi, serta

kesenian dalam upaya mereka mengejawantahkan ajaran Islam untuk

meresponi berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan nyata.

Mata kuliah ini tidak memusatkan perhatian pada aspek ide atau gagasan

seperti yang dibahas dalam teologi dan fikih. Ia lebih difokuskan pada

realitas yang wujud sebagai manifestasi dari ide dan gagasan tersebut.

Agaknya, nama mata kuliah tidak perlu ditulis dengan Sejarah dan

Peradaban Islam karena fokusnya hanya satu, yaitu sejarah atau cerita

tentang berbagai hal yang terkait dengan peradaban umat Islam.

Dengan demikian, dalam mata kuliah ini akan dibahas hal-hal yang

berhubungan dengan:

7

Page 9: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

1) Sistem politik yang dipakai umat Islam untuk mengatur kehidupan

sosial sejak masa-masa awal pertumbuhannya sampai masa

kontemporer. Dalam hal ini, pembahasannya tertuju pada pengaturan

kehidupan kenegaraan yang pernah dikuasai dan dikendalikan oleh

umat Islam. Persoalannya, bagaimana tokoh-tokoh dan pemimpin

Muslim mengatur kehidupan bernegara dalam setiap negara yang

pernah muncul dalam sejarah Islam.

2) Sistem ekonomi yang dijalankan oleh umat Islam, khsususnya ekonomi

masyarakat. Dalam hal ini, pembicaraannya terpusat pada sumber-

sumber ekonomi yang ada serta tata cara pengelolaannya sehingga ia

dapat mendukung pengembangan kehidupan sosial kenegaraan pada

masanya masing-masing.

3) Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai jenis

kesenian yang pernah dilakukan umat Islam dalam setiap kelompok

masyarakat dan negara Islam untuk memenuhi kebutuhan kehidupan

ideal yang dicita-citakan.

Dalam pembahasan semua hal ini, tentu saja, perlu diperhatikan

latar belakang, langkah-langkah pengembangan, dan tingkat pencapaian

masing-masing aspek serta dampak dan pengaruhnya, baik yang positif

maupun yang negatif, terhadap kehidupan umat Islam khususnya dan

kehidupan umat manusia umumnya. Dengan kata lain, pembahasan ini

mencoba untuk mengedepankan usaha dan peranan umat Islam dalam

membina dan mengembangkan peradaban umat manusia sebagai

pengejawantahan ajaran Islam di berbagai kawasan dan pada setiap

periode masa yang dilalui.

Pembahasan Sejarah Peradaban Islam dapat mengacu pada tema-

tema tertentu, seperti sejarah politik, ekonomi, kesenian, dan lain-lain.

Pembahasan seperti ini disebut kajian tematis tentang sejarah peradaban

Islam. Di samping itu, pembahasan dapat pula mengacu pada kawasan

atau tahapan waktu tertentu. Pembahasan Sejarah Peradaban Islam yang

mengacu pada lingkungan masing-masing daerah atau kawasan dikenal

dengan studi kawasan tentang sejarah Islam. Sementara itu, pembahasan

8

Page 10: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

berkenaan tahapan waktu mengundang kajian tentang periodesasi

sejarah Islam, seperti masa Nabi, Khulafa` Rasyidin, Bani Umayyah, dan

lain-lain.

Secara tradisional, kawasan yang menjadi tempat tumbuh dan

berkembangnya peradaban Islam terbentang dari Semenanjung Iberia

(Spanyol) di sebelah Barat sampai ke Papua (Indonesia) di sebelah Timur.

Secara garis besar wilayah ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa

daerah budaya: Jazirah Arab, Afrika Utara, Spanyol (Eropa Barat), Eropa

Timur, Asia Kecil, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan lain-lain.

Namun, dalam perkembangan moderen, kajian tentang Islam telah

mencakup seluruh pelosok dunia, termasuk Amerika Utara, Amerika

Selatan, dan Australia.

Sementara rentangan waktu yang menjadi objek kajian Sejarah

Peradaban Islam bermula dari masa Nabi sampai sekarang ini. Rentangan

waktu yang demikian panjang dapat dibagi-bagi menjadi beberapa

tahap/periode. Beberapa cara pentahapan sejarah Islam dapat dibuat

seperti terlihat pada uraian berikut.

C. Periodesasi Sejarah Umat Islam

Sejarah peradaban Islam telah berlangsung dalam rentangan waktu

yang lebih dari 14 abad (tahun 11 sH - 1424 H/610 – 2003 M). Selama

masa ini, telah terjadi berbagai peristiwa dan kejadian yang perlu dan

menarik untuk dibahas. Untuk memudahkan pembahasan sejarah

peradaban Islam yang sudah berlangsung demikian lama, rentangan

waktu tersebut perlu dibagi menjadi beberapa tahap atau periode sejarah.

Periodesasi merupakan upaya untuk membagi-bagi sejarah ke dalam

beberapa periode atau tahapan waktu.

Berbagai cara telah dilakukan para penulis untuk membuat

periodesasi sejarah Islam. Masing-masing tentu didasarkan atas kriteria

tertentu yang dijadikan landasan oleh penyusunnya. Hanya saja, perlu

diingatkan bahwa yang penting dalam penetapan periodesasi ini ialah

pemahaman dan kejelasan tentang:

9

Page 11: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

1) Tonggak-tonggak sejarah yang menjadi titik awal dan titik akhir suatu

periode, yaitu peristiwa atau kejadian yang dipandang sebagai

moment yang melahirkan perubahan dari suatu periode ke periode

berikutnya. Misalnya penghancuran kota Bagdad oleh pasukan Hulagu

Khan dipandang sebagai titik akhir periode Klasik dan titik awal

periode Pertengahan karena kondisi umat Islam sebelum dan sesudah

peristiwa itu mengalami perubahan yang cukup berarti.

2) Kekhususan masing-masing periode dalam berbagai aspek dan tingkat

perkembangan. Misalnya, suatu periode ditandai dengan kemajuan

dalam bidang pemerintahan atau kemunduran dalam bidang ekonomi,

dan lain-lain.

Sehubungan dengan itu, berbagai cara untuk menyusun periode

sejarah peradaban Islam dapat dilakukan. Hal itu ditentukan oleh sudut

pandang serta acuan yang dipakai masing-masing penulis. Misalnya,

periodesasi dengan mengacu pada masa-masa kekuasaan dari setiap

negara yang pernah dibangun dan dipandang sebagai pimpinan umat

Islam. Berdasarkan acuan ini, periodesasi sejarah Islam dapat disusun

sebagai berikut:

i. Masa Nabi Muhammad saw. (610 - 632 M)

ii. Masa Khulafa` Rasyidin (632 - 661 M)

iii. Masa Pemerintahan Bani Umayyah (661 - 750 M)

iv. Masa Pemerintahan Bani Abbas (750 - 1258 M)

v. Masa Kekuasaan Dinasti Mamluk (1260 - 1517 M)

vi. Masa Kekuasaan Turki Usmani (1517 - 1924 M)

vii. Masa Negara-negara Nasional (1924 - sekarang).9

Sementara itu, sebagian penulis membagi sejarah Islam menjadi

tiga periode besar, yaitu Periode Klasik (650 - 1250 M), Pertengahan

9Pembagian ini tidak sepenuhnya didasarkan atas masa pemerintahan dari masing-masing negara, khususnya Masa Kekuasaan Turki Usmani. Negara ini didirikan sejak tahun 1299 M. Akan tetapi, negara yang dipandang sebagai pemimpin dunia Islam ketika itu adalah Dinasti Mamluk. Pemerintah Turki Usmani mengambil alih kekuasaan tersebut sejak mereka berhasil mengalahkan Dinasti Mamluk pada tahun 1517M.

10

Page 12: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

(1250 -1800 M), dan Moderen (1800 s/d sekarang).10 Pembabakan ini

bersifat sangat umum, dan tampaknya didasarkan atas penilaian

terhadap gejala umum dari sifat perkembangan dan kondisi yang dihadapi

umat Islam pada masing-masing periode. Masing-masing babak dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Periode Klasik bermula dari kedatangan Islam (610 M) sampai jatuhnya

kota Bagdad ke tangan pasukan Mongol (1258 M). Titik awal periode

ini adalah kedatangan agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad

saw, dan titik akhirnya adalah kehancuran kota Bagdad. Kedua

peristiwa ini dinilai telah membawa pengaruh yang sangat luas bagi

perkembangan masyarakat pada masa-masa sebelum dan

sesudahnya. Sementara itu, kekhususan periode ini terletak pada

kemajuan yang dicapai umat Islam dalam berbagai bidang seperti

politik, ekonomi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun,

secara politis, periode ini dibagi lagi menjadi dua tahap, yaitu periode

Kemajuan I (610 - awal abad ke10 M) dan periode Disintegrasi (awal

abad ke-10 s/d 1258 M). Pada awal abad ke-10 M, muncul tiga

kerajaan Islam yang sama-sama mengaku sebagai khilafah. Ketiga

kerajaan itu adalah Dinasti Fathimiah di Mesir (diproklamirkan sebagai

khilafah Islamiah pada tahun 909 M), Dinasti Bani Umayyah di Spanyol

(sejak tahun 929 M), dan Dinasti Bani Abbas di Bagdad, yang sudah

berkuasa sejak tahun 750 M. Kehadiran ketiga negara ini menunjukkan

kepemimpinan umat Islam telah terpecah ke dalam tiga kekuasaan.

Oleh karena itu, sejak abad ke-10 dan seterusnya disebut sebagai

periode Disintegrasi (Perpecahan).

2) Periode Pertengahan bermula dari kejatuhan kota Bagdad sampai

timbulnya gerakan pembaharuan di Mesir pada tahun 1800 M. Secara

keseluruhan, periode ini dinilai sebagai masa-masa kemunduran umat

Islam, khususnya dalam rentangan waktu antara tahun 1258 - 1500 M

10Lihat Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, tahun 1985), Jilid I, hal. 56. Dalam pembabakan ini, Harun Nasution melakukan pembulatan dalam pemakaian tahun-tahun yang digunakan. Untuk persisnya dapat dilihat uraian lebih lanjut.

11

Page 13: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

dan tahun 1700 - 1800 M. Oleh karena itu, kedua tahapan waktu ini

dikenal sebagai periode Kemunduran I dan II. Di antara kedua periode

ini, terdapat masa kemajuan yang disebut periode Kemajuan II, yaitu

antara tahun 1500 - 1700 M. Masa ini disebut juga masa Kemajuan di

Zaman Tiga Kerajaan Besar (Turki Usmani, Mughal, dan Shafawi)

karena sepanjang masa ini, ketiga kerajaan itu berhasil mewujudkan

kemajuan, terutama di bidang politik dan militer.

3) Periode Moderen bermula dari gerakan pembaharuan yang

dikembang-kan di Mesir sejak pemerintahan Muhammad Ali

melakukan berbagai langkah untuk memajukan kembali umat Islam,

yaitu setelah umat Islam menyadari ketertinggalannya dibanding

bangsa-bangsa Eropa, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi. Gerakan pembaharuan di Mesir dipandang sebagai titik awal

zaman Moderen karena pengaruhnya yang cukup luas dan berkesan

bagi perkembangan dunia Islam pada masa-masa sesudahnya. Periode

ini ditandai dengan timbulnya berbagai usaha untuk memajukan

kembali umat Islam dalam berbagai lapangan kehidupan.

D. Urgensi Sejarah dalam Kajian Islam

Penuturan sejarah oleh seseorang atau suatu masyarakat bukanlah

suatu perbuatan yang tanpa tujuan. Ia dilakukan untuk tujuan tertentu.

Pekerjaan ini bukanlah sekedar bernostalgia dengan menyebut-nyebut

dan mengingat masa lalu yang cemerlang atau yang gelap. Meskipun,

sejarah berbicara tentang masa lalu, namun tujuan utamanya adalah

untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Justru itu, tidak semua

kejadian mesti diungkap dan diceritakan, melainkan kejadian-kejadian

yang dipilih yang dipandang bermanfaat bagi penataan masa-masa

sekarang dan yang akan datang.

Banyak bukti empirik yang menunjukkan bahwa penuturan

berbagai aspek kehidupan yang dialami oleh suatu bangsa di masa

lampau mempe-ngaruhi tingkah laku dan pola tindak seseorang atau

suatu masyarakat. Pembicaraan masa lalu sering membentuk sikap untuk

12

Page 14: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

menghadapi berbagai persoalan kontemporer. Dalam konteks Islam,

banyak ayat al-Quran yang mendorong untuk merenungkan dan

memahami masa lampau untuk menatap masa depan. Perhatikan antara

lain ayat-ayat berikut:

من الZZذين عاقبZZة كZZان كيف فينظروا فىاألرض يسيروا أولم أكZثر وعمروهZا األرض وأثZZاروا قZZوة منهم أشZد كانوا قبلهم اللZZه كZZان فمZZا بالبينZZات رسZZلهم وجZZاءتهم عمروهZZا ممZZا

)9 (الروم يظلمون أنفسهم كانوا ولكن ليظلمهم

Artinya: Tidakkah mereka melakukan pengembaraan di muka bumi, lalu memperhatikan nasib yang dialami orang-orang terdahulu dari mereka. Padahal, orang-orang terdahulu itu jauh lebih kuat dari mereka dan telah meninggalkan pengaruh dan menciptakan kemakmuran lebih dari yang mereka lakukan. Kemudian, datang kepada mereka para Rasul dengan petunjuk yang dibawanya. Ingatlah! jika mereka itu akhirnya hancur berantakan, itu bukanlah karena Allah menganiaya mereka, melainkan mereka sendiri yang berlaku aniaya terhadap dirinya.

كZZانوا الذين عاقبة كان كيف فينظروا فىاألرض يسيروا أولم ذهمخZZفأ فىاألرض وأثارا قوة منهم أشد هم كانوا قبلهم من)21 (المؤمن واق من الله من لهم وماكان بذنوبهم الله

Artinya: Apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhati-kan betapa kesudahan orang-orang sebelum mereka. Orang-orang dahulu itu jauh lebih kuat dan berpengaruh dibanding mereka. Namun, mereka diazab Allah karena dosa-dosa yang mereka perbuat. Ingatlah! bahwa mereka yang kuat dan berpengaruh itu pun tidak dapat membela dirinya dari azab Allah.

Ayat-ayat yang senada dengan kedua ayat ini banyak terdapat di

dalam al-Quran. Semuanya memberikan dorongan kepada umat Muham-

mad untuk memperhatikan sejarah umat sebelumnya, yaitu berbagai

kelompok masyarakat yang tidak mengindahkan petunjuk Allah dalam

menata kehidupan pribadi dan sosialnya. Meskipun mereka memiliki fisik

yang kuat serta hebat dalam berbagai lapangan kehidupan, namun

kemudian lupa diri dan melanggar ketentuan Allah, maka pada akhirnya

mereka hancur berantakan.

13

Page 15: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Pada hakikatnya, sejarah adalah upaya untuk memahami sunnah

Allah, khususnya, yang berlaku dalam kehidupan sosial. Kajian sejarah

mengajarkan kepada manusia tentang prinsip-prinsip penataan kehidupan

sosial yang baik serta memberitahukan hal-hal yang dapat menghancur-

kannya. Sering dikatakan bahwa sejarah senantiasa berulang sehingga

dengan mempelajari sejarah, kita dapat memahami hukum-hukum dan

ketentuan Allah yang senantiasa berlaku dalam kehidupan masyarakat.

Mereka yang memahami sejarah dengan cermat, niscaya akan menyadari

adanya sunnatullah yang abadi sebagaimana dinyatakan ayat seperti:

) 30 (الروم تبديال الله لسنة تجد فلن

Artinya: Kamu tidak akan mendapatkan pengganti/perubahan bagi sunnatullah.

Dengan demikian, kajian Sejarah Peradaban Islam ini diharapkan

dapat memberikan gambaran kepada generasi muda Islam tentang:

1. Berbagai usaha dan aktivitas yang telah dilakukan oleh umat Islam

terdahulu dalam merealisasikan ajaran Islam dalam kehidupan nyata

beserta berbagai kejadian yang ditimbulkannya, dan

2. Berbagai problema dan kendala yang dihadapi oleh umat Islam dalam

mewujudkan ajaran Islam yang ideal, serta

3. Hasil dan pengaruh dari masing-masing usaha, aktivitas, dan kejadian

yang terjadi.

Pemahaman tersebut pada akhirnya diharapkan dapat memberikan bahan

pertimbangan bagi umat Islam dalam menyikapi berbagai tantangan dan

problem yang sedang dihadapi serta untuk merancang masa depan yang

lebih baik. Al-Quran menegaskan: Hendaklah setiap individu memperhati-

kan masa-masa silamnya untuk kepentingan masa depannya. (QS; 59:18).

Untuk mencapai sasaran ini, kajian sejarah peradaban Islam harus

dilakukan dengan senantiasa memelihara sikap-sikap objektif dan penuh

tanggung jawab. Kajian sejarah hendaknya jangan melahirkan rasa

bangga dan sikap sombong yang berlebihan, tetapi juga jangan

menimbulkan kesan yang penuh menyeramkan.

14

Page 16: BAB1Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Sedangkan kajian khusus tentang sejarah hidup Rasul Allah, pada

hakikatnya, adalah pemahaman terhadap al-Sunnah yang menjadi dasar

kedua dari ajaran Islam. Ia berisi penjelasan bagi wahyu (al-Quran) yang

dibawa Nabi, terutama penjelasan dalam bentuk perbuatan dan tindakan

sebagai penerapan ajaran al-Quran itu sendiri. Berbagai ajaran yang

dibawa al-Quran tidak dapat dipahami secara benar tanpa pemahaman

yang baik mengenai al-Sunnah.

15