rangkuman makalah spi (sejarah peradaban islam)

37
1 | Sejarah Peradaban Islam SEJARAH PERJUANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW FASE MEKAH Identitas Nabi Muhammad lahir di kalangan bani hasyim tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah/20 Agustus 570 M Karena kejujurannya nabi mendapat gelar ‘Al-Amin’ (yang terpercaya) Menjelang Usia 40 Sering berkhalwat di Gua Hira untuk menenangkan jiwa dan bertafakur, tidak tahan dengan kondisi bangsa Arab saat itu 17 Ramadhan Tahun 611 M turun wahyu pertama (al-Alaq: 1-5) Menjadi Nabi dan Rasul Turunnya wahyu pertama menjadi tanda diangkatnya Muhammad menjadi Nabi dan Rasul Allah (QS. Al-Alaq 1-5 Perintah Dakwah Ditandai dengan turunnya wahyu kedua (al-Mudatstsir: 1-7) Langkah Dakwah Nabi 1. Dakwah secara diam-diam Berdakwah kepada keluarga dan teman dekat Dasar perintah adalah QS asy-Syu’ara: 214-216 Sahabat yang pertama menerima ajakan dakwah Nabi: a) Siti Khadijah (istri), Ali bin Abi Thalib (sepupu), Abu Bakar (sahabat karib), Zaid bin Haritsah (budak yang menjadi anak angkat) Abu Bakar membantu Nabi menyebarkan dakwah dan mendapatkan pengikut: Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin ‘Auf, Sa’ad bin Abi Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, Al-Arqam bin al-Arqam Dalam sejarah Islam, mereka dikenal dengan sebutan as- Sabiqunal Awwalun (orang-orang yang pertama memeluk Islam) 2. Dakwah secara terbuka (terang-terangan) Dasar perintah adalah QS al-Hijr: 94 Langkah 1: mengundang kerabat dari Bani Muthalib, mereka semua menolak ajakan Nabi kecuali Ali bin Abi Thalib Langkah 2: mengajak masyarakat umum mulai dari bangsawan hingga kelas hamba sahaya yang dilakukan di bukti Shafa Masyarakat Quraisy tidak mempercayainya, bahkan

Upload: haristiansahroni

Post on 09-Nov-2015

124 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Sejarah Peradaban Islam, File Kuliah Semester II

TRANSCRIPT

  • 1 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    SEJARAH PERJUANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW

    FASE MEKAH Identitas Nabi Muhammad lahir di kalangan bani hasyim tanggal 12 Rabiul

    Awal Tahun Gajah/20 Agustus 570 M

    Karena kejujurannya nabi mendapat gelar Al-Amin (yang terpercaya)

    Menjelang Usia 40 Sering berkhalwat di Gua Hira untuk menenangkan jiwa dan bertafakur, tidak tahan dengan kondisi bangsa Arab saat itu

    17 Ramadhan Tahun 611 M turun wahyu pertama (al-Alaq: 1-5)

    Menjadi Nabi dan Rasul

    Turunnya wahyu pertama menjadi tanda diangkatnya Muhammad menjadi Nabi dan Rasul Allah (QS. Al-Alaq 1-5

    Perintah Dakwah Ditandai dengan turunnya wahyu kedua (al-Mudatstsir: 1-7) Langkah Dakwah Nabi

    1. Dakwah secara diam-diam

    Berdakwah kepada keluarga dan teman dekat

    Dasar perintah adalah QS asy-Syuara: 214-216

    Sahabat yang pertama menerima ajakan dakwah Nabi: a) Siti Khadijah (istri), Ali bin Abi Thalib (sepupu), Abu

    Bakar (sahabat karib), Zaid bin Haritsah (budak yang menjadi anak angkat)

    Abu Bakar membantu Nabi menyebarkan dakwah dan mendapatkan pengikut: Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, Al-Arqam bin al-Arqam

    Dalam sejarah Islam, mereka dikenal dengan sebutan as-Sabiqunal Awwalun (orang-orang yang pertama memeluk Islam)

    2. Dakwah secara terbuka (terang-terangan)

    Dasar perintah adalah QS al-Hijr: 94

    Langkah 1: mengundang kerabat dari Bani Muthalib, mereka semua menolak ajakan Nabi kecuali Ali bin Abi Thalib

    Langkah 2: mengajak masyarakat umum mulai dari bangsawan hingga kelas hamba sahaya yang dilakukan di bukti Shafa

    Masyarakat Quraisy tidak mempercayainya, bahkan

  • 2 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    mendustakan dan mengejeknya, salah satunya adalah Abu Lahab dan Istrinya (sebab turunnya surat al-Lahab)

    3. Diantara Isi pidato nabi pada peristiwa bukti Shafa:

    Peringatan dan ancaman Allah bagi orang yang tidak beriman. Sebaliknya, kenikmatan dan surga bagi orang yang beriman dan beramal saleh

    Respon Masyrakat Mekkah

    Masyarakat Quraisy merespon dakwah Nabi: 1) Menerima: sebagian kecil 2) Menolak: sebagian besar, terutama masyarakat Mekkah

    perkotaan Upaya Nabi Ber-dakwah

    Bantuan Abu Bakar, berhasil menarik pengikut karena ia seorang yang kaya dan disegani

    Pengajaran agama yang dilakukan di rumah Arqam bi Abi Arqam (bait al-Arqam), sebagai markas dakwah Nabi.

    Hambatan dan Ancaman

    Kafir Quraisy menyebarkan isu (fitnah) yang tidak benar mengenai ajaran yang dibawa Nabi

    Abu Lahab menghasut masyarakat Mekkah untuk membenci Nabi dan Islam

    Abu Lahab menghasut paman Nabi (Abu Thalib) agar melarang Nabi menyebarkan ajarannya

    Abu Thalib sering mendapat ancaman dan dipaksa untuk memenuhi keinginan masyarakat Quraisy Abu Thalib membujuk Nabi untuk menghentikan dakwah, namun Nabi menolaknya Abu Thalib tidak bisa berbuat apa-apa, pesannya agar Nabi waspada dalam berdakwah dan menghindari ancaman masyarakat Quraisy.

    Boikot dan Rencana Pembunuhan

    Semakin kuatnya posisi umat Islam mengakibatkan reaksi kafir Quraisy semakin keras.

    Mereka melakukan strategi pemboikotan dan pemutusan segala bentuk hubungan dengan Bani Hasyim

    Pemboikotan dimulai pada Bulan Muharram tahun ke-7 kenabian (616 M)

    Pemboikotan berlangsung selama 3 tahun. Dan dengan pemboikotan ini, umat Islam terkepung di lembah pegunungan dan terputus dari berbagai komunikasi dengan dunia luar

    Bani Hasyim menderita kelaparan, miskin dan sengsara Isi Piagam Pemboikotan

    Mereka tidak akan menikahi orang-orang Islam

    Mereka tidak akan menerima permintaan nikah dari orang-orang Islam

  • 3 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Mereka tidak akan berjual beli apa saja dengan orang-orang Islam

    Mereka tidak akan berbicara dan tidak akan menengok orang-orang Islam yang sakit

    Mereka tidak akan menerima permintaan damai dengan orang-orang Islam, sehingga mereka menyerahkan Muhammad untuk dibunuh

    Akhir Masa Pemboikotan

    Beberapa pemimpin Quraisy menyadari bahwa apa yang dilakukannya sungguh keterlaluan

    Tokoh-tokoh tersebut: Zubair bin Umayah, Hisyam bin Amr, Muthim bin Adi, Abu Bakhtari bin Hisyam, dan Zamaah bin al-Aswad

    Mereka merobek piagam dan mengenyahkannya sebagai tanda berakhirnya pemboikotan

    Hijrah ke Habsyi I Penyebab: penyiksaan di luar batas kemanusiaan terhadap muslim

    Bulan ke-7 tahun ke-5 kenabian 11 orang laki-laki dan 4 orang perempuan memulai hijrah ke Habsyi

    70 orang sahabat menyusul, diantaranya: Utsman bin Affan dan istrinya Ruqayah, Zibair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf dan Jafar bin Abi Thalib

    Kedatangan muslim disambut baik oleh raja Nejus dan diberikan perlindungan untuk melaksanakan ibadah Islam

    Hijarah Ke Habsyi II Merasa tidak dapat mempengaruhi Raja Habsyi dan semakin

    kuatnya umat Islam, kafir Quraisy semakin gencar melakukan penindasan dan penganiayaan terhadap muslim

    Nabi menganjurkan untuk hijrah kembali ke Habsyi 101 orang berangkat (diantaranya 18 orang wanita).

    Raja Nejus masuk Islam Misi Ke Thaif Misi: mencari perlindungan dari keluarganya dari keturunan

    Tsaqif yang menjadi pembesar: Kinanah bergelar Abu Jalail dan Masud bergelar Abu Kuhal serta Habib

    Kedatangan nabi ditolak bahkan diusir dengan tidak manusiawi Nabi dilempari oleh pemuda Thaif hingga luka

    Dipinggiran kota Mekkah, Nabi mendapat pertolongan dari keluarga Rabiah: Uthbah dan Syaibah dengan mngutus budaknya bernama Adas untuk menemui Nabi dan memberinya anggur.

    Perjanjian Aqabah I Terjadi pada tahun ke-12 kenabian/621 M. bertempat di Aqabah (salah satu bukit dekat kota Mekah) beliau menemui 12 orang rombongan haji dan sepakat untuk membantu dakwah nabi.

  • 4 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Kesepakatan itu kemudian disebut perjanjian aqabah, yang berisi: a) Mereka menyatakan setia kepada Nabi Muhammad SAW b) Mereka menyatakan rela berkorban harta dan jiwa c) Mereka bersedia ikut menyebarkan ajaran Islam yang

    dianutnya d) Mereka menyatakan tidak akan menyekutukan Allah e) Mereka menyatakan tidak akan membunuh f) Mereka menyatakan tidak akan melakukan kecurangan dan

    kedustaan Perjanjian Aqabah II Terjadi pada tahun ke-13 kenabian/622 M

    Jamaah Yatsrib datang kembali ke Mekah berjumlah 73 orang.

    Mereka menemui Nabi untuk menyampaikan pesan agar Nabi datang ke Yatsrib untuk memberikan ajaran Islam

    Untuk memperkuat pernyataan tersebut, dilakukan perjanjian kembali di bukit Aqabah yang berisi: a) Penduduk Yatsrib siap dan bersedia melindungi Nabi

    Muhammad SAW b) Penduduk Yatsrib ikut berjuang dalam membela Islam

    dengan harta dan jiwa c) Penduduk Yatsrib ikut berusaha memajukan agama Islam dan

    menyiarkan kepada sanak keluarga mereka d) Pnduduk Yatsrib siap menerima segala resiko dan tantangan

    Nabi Memerintahkan Hijrah ke Yatsrib

    Setelah perjanjian Aqabah II, Nabi kemudian memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah ke Yatsrib

    Alasan Nabi memilih Yatsrib sebagai tempat hijrah: a) Menghindar gangguan kafir Quraisy yang makin menjadi-jadi b) Yatsrib adalah tempat paling dekat dengan Mekah c) Ada hubungan kekeluargaan dengan Yatsrib (kakeknya

    beristrikan orang Yatsrib, ayahandanya Abdullah dimakamkan di Yatsrib)

    d) Penduduk Yatsrib terkenal lembut budi pekerti dan memiliki sifat yang baik

    e) Bagi Nabi, hijrah merupakan keharusan sebagi perintah Allah

    FASE MADINAH Nabi sampai di Madinah

    Nabi tiba di Madinah pada hari Jumat tanggal 12 Rabiul Awaal bertepatan dengan tanggal 24 september 622 M.

    Kehadiran Nabi di Madinah disambut hangat masyarakat

  • 5 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Kehadiran Nabi di Madinah menandai zaman baru perjalanan dakwah Nabi

    Langkah Dakwah Nabi di Madinah

    Ada dua kelompok umat Islam di Madinah: (1) Anshar, yaitu kelompok masyarakat yang menjadi penolong; (2) Muhajirin, yaitu umat Islam yang datang dari Mekah.

    Langkah dakwah Nabi di Madinah dilakukan dengan: 1) Membangun Masjid

    Masjid berfungsi sebagai: (a) sarana ibadah; (b) pusat pendidikan dan pengajaran agama; (c) mengadili berbagai perkara yang muncul; (d) tempat bermusyawarah; (e) tempat pertemuan dan lain-lain.

    2) Menciptakan persaudaraan baru

    Persaudaraan yang dibentuk adalah persaudaraan berdasar agama (Islam), menggantikan saudara berdasarkan darah.

    3) Perjanjian dengan Masyarakat Yahudi Madinah

    Perjanjian ini kemudian dikenal dengan Perjanjian Madinah

    Perjanjian ditulis pada tahun 623 M atau tahun ke-2 H.

    Diantara butir-butir Piagam Madinah adalah: a) Kaum muslimin dan kaum Yahudi hidup

    secara damai, bebas memaluk dan menjalankan agamanya masing-masing

    b) Apabila salah satu pihak diperangi musuh, maka mereka wajib membantu pihak yang diserang

    c) Kaum muslimin dan Yahudi wajib saling menolong dalam melaksanakankewajiban untuk kepentingan bersama

    d) Muhammad Rasulullah adalah pimpinan umum untuk seluruh penduduk Madinah.

    4) Pembangunan pranata sosial dan pemerintahan

    Masyarakat madinah terdiri dari: (a) Kelompok Muhajirin; (b) kelompok Anshar; (c) Yahudi; (d) Nashrani dan (e) penyembah berhala

    Respon masyarakat Masyarakat Madinah menyambut dakwah Nabi

  • 6 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Madinah terhadap dakwah Nabi

    dengan antusias

    Kabilah Aus dan Khazraj, adalah penganut Yahudi yang menyatakan kesetiaannya kepada Nabi sejak awal

    Kabilah Yahudi lainnya menyikapi dakwah dengan menolak secara diam-diam, karena kepentingan politis

    Peperangan Terpenting

    1. Perang Badar

    Pengakuan masyarakat terhadap Nabi sebagai penguasa Madinah menyebabkan kecemburuan dan benih permusuhan musyrikin Mekah berkobar kembali.

    Sebagian masyarakat Madinah menolak ajaran Islam melakukan kerjasama dengan kafir Mekah. Salah satunya adalah yang dibawah pimpinan Abdullah bin Ubay Salul.

    2. Perang Uhud

    Tahun ke-3 H, Abu Sufyan mengomandai kafir Quraisy menuju Madinah dengan membawa: a) 3000 pasukan tempur b) 700 pasukan bertameng c) 200 pasukan berkuda; dan d) Istri-istri mereka

    Nabi bersama 1000 pasukan menyambut musuh di luar kota

    Di perjalanan 300 orang munafik membelot di bawah pimpinan Abdullah bin Ubay bin Salul dan sisa pasukan 700 orang

    Awalnya pasukan Nabi mendapat kemenangan gemilang. Namun menjelang akhir, pasukan panah di bukit meninggalkan posnya untuk mengambil harta ganimah.

    Kesempatan ini digunakan Khalid bin Walid untuk menyerang dari arah belakang dan berhasil membubarkan pasukan muslim.

    70 pasukan muslim gugur sebagai syuhada. 23 pasukan Quraisy tewas.

    3. Perang Khandaq

    Setelah perang Uhud, Yahudi Bani Nazir diusir dari Madinah, karena mereka telah bersekutu dengan kafir Quraisy.

  • 7 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Tahun 627 M, kafir Quraisy, suku-suku Badui dan golongan Yahudi membentuk pasukan gabungan sejumlah 10.000 pasukan tempur (600 diantaranya berkuda) untuk menggempur Madinah.

    Nabi membentuk pasukan berjumlah 3000 tentara.

    Salman Al-Farisi mengusulkan system pertahanan dengan menggunakan parit yang mengitari kota Madinah, penduduk muslim yang berada di luar dianjurkan masuk kota Madinah.

    Perjanjian Hudaibiyah

    Perjanjian Hudaibiyah menghasilkan beberapa kesepakatan sebagai berikut: 1) Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan

    gencatan senjata selama 10 tahun 2) Setiap orang diberi kebebasan bergabung

    dengan Muhammad atau menjalin janji dengan Muhammad, dan demikian pula setiap orang diberi kebebasan bergabung dengan kelompok Quraisy atau menjalin perjanjian dengan mereka.

    3) Siapa yang pergi bergabung dengan Muhammad tanpa alasan yang dapat dibenarkan harus dicegah dan dikembalikan kepada walinya, tetapi sebaliknya pengikut Muhammad yang hendak bergabung dengan kelompok Quraisy maka ia harap dibenarkan.

    4) Pada tahun ini rombongan Muhammad harus kembali ke Madinah. Tahun berikutnya mereka dijinkan ibadah haji dengan syarat bahwa di Mekah tidak lebih dari tiga hari, tanpa membawa senjata.

    Mengutus Duta Ke Negara Tetangga

    Setelah perjanjian hudaibiyah tidak ada lagi perang.

    Nabi berupaya mengutus duta-dutanya untuk menyerukan masuk Islam.

    Beberapa penguasa menerimanya ajakan tersebut, kecuali raja Persia yang mengusir duta Islam.

    Sementara duta yang diutus kepada penguasa Kristen di Damaskus dibunuh dengan kejam.

    Pembaiatan Perjanjian

    Setelah perjanjian, suku Khuzaah menyatakan bergabung dengan umat Islam Madinah.

  • 8 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Hudaibiyah Sedangkan suku Bani Bakar menyatakan bergabung dengan kafir Quraisy.

    2 tahun setelah perjanjian, suku Bani Bakar di bantu kafir Quraisy menyerang suku Khuzaah dan membantai mereka.

    40 orang perwakilan suku Khuzaah mengadu kepada Nabi

    Nabi SAW mengirimkan utusan kepada pemuka Quraisy membawa misi perdamaian dengan mengusung 3 usulan: 1) Orang Quraisy harus mengganti rugi terhadap

    para korban suku Khuzaah, atau 2) Orang Quraisy Mekah harus menghentikan

    persekutuan mereka dengan Bani Bakar, atau 3) Orang Quraisy harus menyatakan pembatalan

    terhadap Perjanjian Hudaibiyah

    Orang Quraisy memilih opsi ketiga (pembatalan perjanjian)

    Nabi Mengimpun Pasukan Terbesar Sepanjang Sejarah

    Nabi menghimpun pasukan terbesar sepanjang zaman, yaitu 10.000 pasukan tempur yang bergerak menuju Mekah.

    Rencana tersebut tercium oleh kafir Quraisy lewat surat yang dikirimkan oleh Hatib bin Abi Balthaah untuk keluarganya melalui seorang budak Bani Muthalib bernama Sarah.

    Kesalahan ini kemudian dimaafkan oleh Nabi.

    Misi penyerangan ini adalah untuk menakut-nakuti orang kafir Quraisy dan membuktikan bahwa Islam sekarang telah tumbuh dengan besarnya.

    Pasukan dibagi menjadi empat bagian, tiap bagian masing-masing memasuki kota mekah dari arah yang berbeda: Utara, Selatan, Timur dan Barat.

    Tanggal 1 Januari 630 M, mekah dapat dikuasai pasukan Islam

    Fathu Mekkah Strategi Nabi dalam menaklukkan Mekah melalui jalan damai mendapat simpati orang-orang Quraisy.

    Abu Sufyan menyusul datang dan menyatakan keislamannya di hadapan Nabi dan mengangkatnya sebagai perantara dengan masyarakat quraisy.

    Abu Sufyan menyampaikan pesan perdamaian

  • 9 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    kepada orang-orang Quraisy dan langkah-langkah kebijaksanaan Nabi yang dibawanya dari Nabi dalam usaha pembebasan kota Mekkah

    Mengetahui Abu Sufyan telah masuk Islam, maka tokoh-tokoh Quraisy banyak menyatakan diri mengikuti Nabi.

    Nabi mengunjungi Kabah melakukakn thawaf, menghadapi orang-orang yang sudah berkumpul di masjid, memaafkan semua kesalahan mereka dan kemudian menghancurkan 360 berhala.

    Setelah itu banyak berbondong-bondong laki-laki dan perempuan ke kota Mekkah an menyatakan masuk Islam.

    Nabi Merasa Ajalnya Sudah Dekat

    Tahun ke-10 H, Nabi meraksa bahwa dakwahnya telah sempurna, beliau menyadari bahwa ajalnya telah dekat.

    Nabi merencanakan ibadah haji yang terakhir inilah yang dikenal dengan Haji Wada

    Hadi Wada Dua bulan setelah Haji Wada Nabi memerintahkan para sahabatnya untuk menyebarkan Islam ke negeri-negeri yang berada di perbatasan Syiria.

    Setelah beberapa hari sakit, nabi Wafat di Rumah Aisyah pada tanggal 8 Juni 632 M.

    KHALIFAH ABU BAKAR

    Keutamaan dan Peristiwa Bersejarah

    Keutamaan

    Keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq sangat banyak sekali, yang di antaranya adalah sebagai berikut :

    1. Beliau adalah sahabat Rosulullah . Di Gua dan Ketika Hijrah. 2. Abu bakar adalah sahabat yang paling alim di antara para sahabat yang lain. 3. Abu bakar adalah sahabat yang paling utama. 4. Kedudukan abu bakar di sisi Rasulullah . 5. Abu bakar adalah paling dulu masuk islam dan selalu mendampingi

    Rosulullah . 6. Abu Bakar adalah orang yang paling di cintai Rosulullah . 7. Keutamaan Abu Bakar dan kebenaran (kejujuran)-nya dan keislamannya. 8. Abu bakar adalah seorang yang memiliki kemauan yang tinggi.

  • 10 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    9. Keberkahan Abu Bakar ash siddiq dan keluarganya. 10. Berita gembira bagi Abu Bakar sebagai penghuni surga. 11. Sepak terjang Abu Bakar dalam membela Rosulullah .

    Peristiwa Bersejarah Setelah pasukan Usamah pulang membawa kemenangan gemilang, Abu

    Bakar memerintahkan mereka untuk tinggal di madinah dan beristirahat, Abu Bakar sendiri kemudian menuju Dzu al-Qashshah.

    Di sana Abu Bakar menyerahkan sebelas panji atau bendera perang kepada pemuka sahabat, yaitu: 1. Abu sulaiman syaifullah (pedang allah) kholid bin walid. Pasukannya mengemban

    misi menyerang thulaihah ibn khuwailid al-asadii. Setelah selesai, mereka di perintahakn menuju malik ibnu nuwairah di baththah, daerah di dekat ras. Kholid bin walid adalah pangima besar dan prajurit Yang sangat pemberani. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, dari jalur Wahsyi ibn harb, bahwa Abu Bakar menyerahkan (bendera) kepada Khalid bin Walid untuk memerangi orang-orang murtad. Abu Bakar berkata, aku mendengar Rosulullah bersabda, sebaik-baiknya hamba Alloh dan saudara serumpun adalah khalid bin walid, pedang diantara pedang-pedang Alloh yang dihunuskannya untuk menumpas orang-orang kafir dan munafik. (HR.ahmad dan al-hakim).

    2. Ikrimah ibn Abu Jahal ia di perintahkan untuk memerangi musailamah di yamamah.

    3. Syurahbil ibn Hasanah. Ia diinstrusikan untuk menyusul ikrimah dan memberikan bantuan dalam memerangi musailamah.

    4. Muhajjir ibn Abi Umayyah. Diperintahkan menuju yaman memeragi tentara aswad serta membantu warga keturunan persia melawan Qais ibn Maksyuh dan penduduk yaman yang menjadi pengikutnya.

    5. Hudzaifah ibn Muhsin al-ghathfani. Diperintahkan menuju daba. 6. Arfaja ibn hurtsumah, diperintahkan menuju muhrah. Abu bakar memerintahkan

    Hudzaifah dan arfaja untuk bergabung. Masing-masing memimpin yang lain dalam tugas mereka.

    7. Suwait ibn mukrin, di arahkan menuju dataran tinggi yaman. 8. Khalid ibn said ibn ash al-umawi, diarahkan menuju dataran tinggi syam. 9. Amr bin ash diarahkan menuju qhudoah. 10. Ala ibn Hudrami diperintahkan menuju bahrain. 11. Tarifah ibn hajiz, diperintahkan untuk mengatasi bani sulaim dan para

    pengikutnya dari kabilah khawazin.

    Masa pemerintahannya sangatlah singkat,hnya berkisar 2 tahun 3 bulanan. Namun, walaupun berjangka pendek masa pemerintahannya penuh dengan perbuatan-perbuatan dan aksi-aksi yang agung. Di antaranya sebagai berikut;

  • 11 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    1. Pemberangkatan pasukan usamah bin zaid sesuai dengan rosulullah 2. Perang melawan orang-orang murtad 3. Penyerangan Bani Hanifah dan Perang yamamah (11 h/632 M) 4. Penaklukan Syam 5. Permulaan perang yarmuk (13 H/634M) 6. Penghimpunan al-quran 7. Perdamaian dengan Bani Asad dan Bani Ghothofan

    KHALIFAH UMAR BIN KHATHTHAB

    Keutamaan dan Peristiwa Bersejarah Umar ibn al-Khaththab 1. Orang yang di beri ilham 2. Orang yang sudah di sediakan istana dari emas di surge 3. Seorang yang syahid 4. Orang yang jejak langkahnya di takuti iblis

    Pembaiatan Umar ibn al-Khathathab Tatkala Abu Bakar merasa bahwa kewafatannya telah dekat dan sakitnya

    semakin parah, dia ingin memberikan kekhalifahan kepada seseorang sehingga di harapkan manusia tidak banyak terlibat konflik. Maka, jatuhlah pilihannya kepada Umar ibnul Khattab. Dia meminta pertimbangan sahabat-sahabat senior. Mereka semua mendukung pilihan Abu Bakar. Dia kemudian membaiat Umar yang kemudian diikuti oleh kaum muslimin. Beberapa hari setelah itu Abu Bakar meninggal.

    Peristiwa Bersejarah a. Perang Qadisiyah (muharram 14 H) b. Perang Ajnadin (tahun 15 H) c. Penaklukan Baitul Maqdis ( tahun 16 H) d. Pembebasan Tustar dan Sus serta tertawannya Hurmuzan (Tahun 17 H) e. Tahun Arang (paceklik) pada tahun 18 H f. Perang Nahawand (tahun 21 H)

    KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN

    Keutamaan Utsman bin Affan rodhiyallohuanhu 1). Berita gembira bahwa Utman bin Affan rodhiyallohuanhu adalah

    penduduk surga, Rosulullah saw bersabda:Barang siapa yang menggali sumur

  • 12 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    romah, maka ia mendapatkan surga.Maka sumur tersebut digali oleh Utsman. Rodhiyallohuanhu

    2). Utsman adalah salah seorang yang memenuhi panggilan Allah ta'ala dan Rosul-Nya dan berhijrah dua kali.

    3). Kabar gembira bahwa Utsman bin Affan rodhiyallohuanhu mati syahid. Rosulullah sholullohualaihi wasallam bersabda Tenanglah wahai uhud! Karena yang sedang berada diatasmu tak lain adalah seorang shiddiq,dan dua orang syahid.

    Kebijakan-kebijakan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa khalifah Utsman bin Affan rodhiyallohuanhu

    1). Peristiwa yang terjadi pada tahun 26 H. Al-Waqdi berkata, pada tahun ini Ustman bin Affan rodhiyallohuanhu memerintahkan untuk memperbaharui tanda-tanda batas tanah haram dan memperluas Masjidil Haram.

    2). Kodifikasi al-Quran untuk kedua kalinya Dalam proses kodifikasi ini ,Utsman rodhiyallohuanhu menugaskan empat

    orang tiga orang dari Quraisy,dan satu orang dari kalangan anshor. Adapun dari kalangan Quraisy,mereka adalah: Abdullah bin az-Zubair Said

    bin al-Ash, dan Abdurrahman bin al-Harits. Sementara dari kalangan Anshor adalah Zaid bin Tsabit.

    Ketika Mushaf Utsmani telah ditulis dan dikirim ke berbagai negeri Islam, Utsman rodhiyallahuanhu tidak merasa cukup sampai disitu. Dia juga menyertakan seorang ulama Qiraat untuk setiap mushaf itu karena mushaf tersebut akan menjadi rujukan dan pegangan. Ulama itu diberi tugas mengajarkan umat islam Al-Quran sesuai tulisan mushaf itu dan sejalan dengan maknanya.

    Utsman rodhiyallohuanhu memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk membacakan al-Quran kepada penduduk Madinah,mengirimkan Abdullah bin As-saib ke Makkah, mengirim al-Mughirah bin Syihab ke Syam, Mengirimkan Amir bin Abdul Qais ke Bashrah,dan mengirimkan Abu Abdurrahman as-Shalmi ke Kuffah. Mushaf ke enam di tinggalkan di Madinah. Inilah mushaf yang kemudian dinamakan dengan mushaf Al-Imam (Mushaf induk). 3). Peristiwa yang terjadi pada tahun 29 H. Al-Waqidi berkata, Pada tahun ini Ustman bin Affan rodhiyallohuanhu memperluas Masjid Nabi solullahualaihi wasallam, di pugar untuk pertama kalinya. Beliau beliau memperluas areanya tanpa mengubah bangunan intinya.

    4). Pembentukan armada laut pertama. Utsman rodhiyallohuanhu, paada masa ke kholifahannya, mempelopori pembentukan armada laut yang terdiri dari tentara-tentara Muslim yang tangguh.

  • 13 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Penaklukan pada zaman Utsman bin Affan rodhiyallohuanhu

    Penaklukan ke daerah Timur 1. Perang Azarbaijan dan Armenia 2. Penaklukan Ar-rai yang kedua pada tahun 24 H 3. Penaklukan Isthakhar yang kedua pada tahun 27 H 4. Penaklukan Thabaristan pada tahun 30 H 5. Pertempuran Al-Bab dan Balanjar pada tahun 33 H

    Penaklukan ke daerah Syam dan Maghrib 1. Memerangi Romawi pada tahun 34 H 2. Penaklukan Kota Iskandariah setelah melanggar perjanjian damai pada tahun

    25 H 3. Perang Afrika pada tahun 27 H 4. Peristiwa Jarjir dan Barbar pada tahun 27 H 5. Perang Andalusia (Spanyol) pada tahun 27 H 6. Penaklukan kota Ciprus pada tahun 28 H 7. Perang Dzatush Shawari pada tahun 31 H

    KHALIFAH ALI Kebijakan Ali Bin Abi Thalib

    1. Memecat beberapa gubernur yang pernah diangkat Utsman, mereka adalah Bani Umayah.

    2. Mengembalikan kembali tanah-tanah dan hibah yang demikian besar jumlahnya.

    Peristiwa-Peristiwa Yang Terjadi

    - Perang Jamal (36 H) - Perang Siffin {wilayah sebelah timur Syam} (37 H) - Khawarij Perang Nahrawan (38 H)

  • 14 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Dinasti Bani Umayyah

    1. apa keutamaan pada masa Bani Umayyah 2. Siapa saja orang-orang yang termasuk ke dalam golongan Bani Umayyah ? 3. Apa saja peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa Bani Umayyah ?

    1. Ekspansi Pada Masa Bani Umayyah Secara umum, penaklukan pemerintahan Bani Umayah, meliputi tiga

    wilayah;

    Petama, melawan pasukan romawi di Asia kecil.

    Penaklukan ini sampai dengan pengepungan konstatinopel dan beberapa

    kepulauan di Laut Tengah.

    Kedua, wilayah Afrika Utara.

    Penaklukan ini sampai ke Samudera Atlantik dan menyeberang ke Gunung

    Thariq hingga ke Spanyol.

    Ketiga, wilayah Timur.

    Penaklukan ini sampai ke daerah Timur Irak. Kemudian meluas ke wilayah

    Turkistan di Utara, serta ke wilayah Sindh di bagian Selatan.

    Muawiyah berhasil menaklukan Tunis, Khurasan, sampai ke sungai Oxus serta Afghanistan smpai Kabul; dan angkatan laut Muawiyah menyerang konstatinopel (Ibukota Bizantium). Ia berhasil menundukkan balkh, Bukhara,

    Khawarizm, Fergana, Samarkand, dan bahkan sampai ke India dengan

    menguasai Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab, sampai ke Maltan. Setelah itu, Walid Ibn Abd Walid adalah khalifah yang berhasil

    menundukkan maroko dan al-Jazair . Serangan kota ini, serangan kemudian

    dilanjutkan ke Eropa atas pimpinan Thariq Ibn Ziyad. Tentara Spanyol dapat

    dikalahkan oleh pasukan Thariq. Setelah itu, dikuasai pula kota Seville, Elvira,

    dan Toledo. Pada zaman Umar bin Abdul Aziz, serangan dilakukan ke perancis yang dipimpin oleh Abd ar-Rahman Ibn Abdullah Al-Gifiqi. Di Perancis, umat islam berhasil menundukkan Bordeau dan Poitires, kemudian

    serangan dilanjutkan untuk menudukkan kota Tours. Namun, Al-Gafiqi mati

    terbunuh, akhirnya tentara Islam mundur dan kembali ke Spanyol.

    Kota Konstantinopel dikepung pada tahun 50 H/670 M. dan tahun 53-61

    H./672-680 M. namun tidak berhasil ditaklukan. Muawiyah membentuk pasukan laut yang besar yang siaga di laut tengah dengan kekuatan 1.700 kapal.Dengan

    kekuatan itu, dia berhasil memetik berbagai kemenangan. Dia berhasil

    menaklukan pulau Jarba di Tunisian pada Tahun 49 H./624 M., kepulaun Ijih

    dengan konstatinopel pada tahun 57 H/680 M.

    Di Afrika, Benzapat berhasil ditaklukan pada tahun 41 H./661 M.,

    Qumaniyah (dekat Qayrawan) ditaklukan pada tahun 45 H./665 M., Susat juga

    ditaklukan pada tahun yang sama. uqbah bin Nafi' berhasil menaklukan Sirt dan Mogadishu, Tharablis, dan menaklukan Wadan kembali. Kota Qayrawan

  • 15 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    dibangun pada tahun 50 H./ 670 M. Kur sebuah wilayah di Sudan berhasil pula

    ditaklukan. Akhirnya, penaklukan ini sampai ke wilayah Maghrib Tengah

    (Aljazair). Uqbah bin Nafi adalah komandan yang paling terkenal di kawasan ini.

    Selain itu, penaklukan meluas ke kawasan Timur (Negeri Asia Tengah dan

    Sindh). Negeri-negeri Asia Tengah, meliputi kawasan yang berada diantara

    sungai Sayhun dan Jayhun. Diantara kerajaan yang paling penting adalah

    thakharistan dengan ibukotanya Balkh, Shafaniyan dengan ibukota Syawman,

    Shaghad dengan ibukota Samarkand dan Bukhari, Farghanah dengn ibukota

    Jahandah., Khawarizm dengan ibukota Jurzaniyah Asyrusanah dengan ibukota

    Banzakat, Syasyi dengan ibukota Bankats. Mayoritas penduduk dikawasan ini

    adalah kaum Paghanis. Pasukan islam menyerang wilayah Asia Tengah pada

    tahun 41 H./661 M.

    A. Pendiri Daulah Umayyah Muawiyah Bin Abi Sufyan (41-60 H) Pada masa khulafaur rasyidin, Muawiyah diangkat sebagai salah satu

    seorang panglima perang di bawah komando utama Abdullah bin Jarrah.

    Kaum muslimin berhasil menaklukan Palestina, Suriah, dan Mesir dari tangan

    imperium Romawi Timur. Berbagai kemengan ini terjadi pada masa

    pemerintah Umar bin Khatthab.

    Pada masa khalifah Utsman bin Affan, ia diangkat sebagai gubernur untuk wilayah Syiria dan palestina yang berkedudukan di Damaskus

    menggantikan gubernur Abu Ubaidah bin Jarrah sampai Ali bin Abi Thalib

    menggantikan Utsman sebagai khalifah. Pada masa pemerintahan Ali, terjadi beberapa konflik antara kaum

    muslimin.Diantaranya perang siffin.Perang yang terjadi antara Ali dan Muawiyah ini berakhir dengan perdamaian.

    Ketika khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh, kaum muslimin sempat

    mengangkat putranya, Hassan bin Ali. Namun, melihat keadaan yang tidak

    menentu,setelah tiga bulan, akhirnya, Hassan mengundurkan diri dan

    menyerahkan jabatan khalifah kepada Muawiyah bin Abu Sufyan. Timbang terima jabatan ini berlangsung di kota kuffah. Beberapa kalangan ada yang

    menyebut Muawiyah dengan julukan yang lebih jauh dari akhlak islami. Padahal, walau bagaimana pun ia adalah sahabt Rasulullah saw yang telah

    banyak memberikan sumbangan untuk islam. Ia ikut beberapa peperangan,

    baik di masa Rasulullah atau Khulafaur Rasyidin. Mengenai tudingan yang

    menjelekkannya, tidak semuanya benar. Kendati pun ada, hal itu wajar

    mengingat ia adalah manusia biasa yang kadang khilaf atau dipengaruhi

    orang-orang sekitarnya. Semuanya itu tidak bias mengurangi keutamaannya

    sebagai sahabat bahkan masih terbilang keluarga dekat Rasulullah.

    Ia mempunyai kemampuan diplomasi yang sangat tinggi sehingga

    Nicholsan dalam bukunya Literaty History Of The Arabs menyebutkan:

    Muawiyah adalah seorang diplomat yang cakap dibanding Richelieu, politikus Perancis yang terkenal itu. Lebih tepat lagi ia mencontohkan

  • 16 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Muawiyah dengan Oliver Cromwell, politikus dan protector Inggris yang termasyhur, yang pernh membubarkan parlemen.

    1. Peristiwa Bersejarah Adapun beberapa peristiwa terpenting pada masa pemerintahan

    Muawiyah sebagai berikut.

    a. Pembangunan tempat pembuatan kapal laut di Mesir (tahun 54 H)

    Pada masa pemerintahannya, Mu;awiyah r.a membangun

    tempat pembuatan kapal di Mesir pembangunan ini dilakukan

    pada tahun ke 54 H.

    b. Penyerangan konstatinopel Rasulullah saw. Bersabda:

    .

    Pasukan pertama dari umatku yang berperang dari laut

    berhak mendapat surga, dan pasukan pertama dari umatku

    yang memerangi kota kaisar (konstatinopel) diampuni

    dosanya.

    Muawiyah r.a menyerang konstatinopel sekali lagi pada tahun 54 H, dan mengepungnya sampai tahun 57 H. ia juga

    berhasil membebaskan Tikrit, Rodesia Binzarat, Sausah,

    Sijistan, Kuhastan, dan wilayah-wilayah sind.

    c. Pembangunan Qairuwan Muawiyah r.a mengirimkan Uqbah bin Nafi r.a ke Afrika,

    kemudian menaklukannya dan merencanakan

    pembangunannya. Daerah ini sendiri berupa ghaibah, yaitu

    daerah yang dipenuhi pepohonan yang lebat (hutan). Daerah

    tersebut amat ditakuti karena banyak terdapat binatang buas,

    ular, dan hewan-hewan lain. Ia lantas berdoa kepada Allah swt. Supaya menjadikannya sebagai daerah yang aman.

    Maka, semua hewan yang berada di sana pun pergi, smpai-

    sampai binatang buas membawa anak-anaknya pergi.

    d. Peralihan Sistem Kekhalifah menjadi kerajaan Ketika kekuasaan telah berpindah ke tangan Muawiyah r.a,

    maka system pemerintahan telah beralih dari kekhalifan

    menjadi kerajaan.

    Safinah Abu Abdurrahman, bekas budak Rasulullah saw. Berkata bahwasanya rasulullah saw. Bersabda:

    . Kekhalifahan ala Nabi saw. Berjalan selama 30

    tahun.Setelah itu, Allah swt.Memberikan kekuasaan/kerajaan

    kepada-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki.

  • 17 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Safinah berkata: kekhalifahan Abu Bakar berlangsung selama 2 tahun, Umar selama 10 tahun, Utsman selama 12 tahun, dan Ali selama 6 tahun.

    Jika kita merujuk kepada kitab-kitab sejarah, menurut para

    ahli sejarah Abu Bakar r.a memerintah selama 2 tahun tiga

    bulan, Umar r.a 10 tahun dua bulan, 12 tahun empat bulan, Ali r.a 4 tahun 9 bulan, dan al-Hassan 6 bulan. Sehingga totalnya selama 30 tahun.

    Ibnu Katsir berkata: al-Hassan mundur dari kekhalifahan pada bulan Rabiul Awwal tahun 41 H. sehingga, genaplah berjumlah 30 tahun sejak wafatnya Nabi saw.

    Dari Abu Ubaidah Amir Bin Jarrah r.a, ia berkata bahwasnya rasulullah saw bersabda:

    . "Agama kalian diawali dengan kenabian dan kasih sayang,

    kemudian kerajaan dan kasih sayang, lalu kerajaan yang

    tercela, kemudian kerajaan yang disertai dengan kesewenang-

    wenangan. Sabda Rasulullah saw: agama kalian diawali dengan

    kenabian dan kasih sayang yaitu kepemimpinan Nabi saw bagi kaum mukminin. Kemudian, kepemimpinan Abu Bakar,

    Umar, Utsman, Ali dan Hassan r.a. setelah itu, beliau bersabda: kemudian, kerajaan dan kasih sayang, yaitu masa Muawiyah r.a. lalu, beliau bersabda: lalu kerajaan yang tercela; kata afar dari kata tafir yaitu menempel dengan tanah.

    Ini merupakan celaan baginya, seperti perkataan

    mereka.Taribat yadaka, lawan dari kata ketinggian. Setelah

    itu beliau bersabda: berikutnya kerajaan disertai kesewenang-wenangan; yang dimaksud disini adalah pemerintahan setelah Muawiyah, baik dalam pemerintahan Yazid ataupun pemerintahan setelahnya, kecuali Umar Bin Abdul Aziz.

    e. Cara Pembaiatan Khalifah Pada tahun 56 H, Muawiyah r.a memerintahkan orang-

    orang untuk membaiat Yazid. Mulai dari sinilah Muawiyah berpaling dari cara yang ditempuh orang sebelumnya. Nabi

    saw menyerahkan semua urusan atau mengangkat Abu Bakar

    r.a. lau, datanglah masa Abu Bakar, lantas Ia mengangkat

    Umar r.a. kemudian, pada masa Umar, Ia menunjuk putranya, Abdullah Bin Umar, Ia menunjuk enam orang dan tidak menunjuk Said Bin Zaid r.a, sepupunya. Ia juga tidak menunjuk putranya, Abdullah Bin Umar, untuk menjadi penggantinya. Selanjutnya pada masa pemerintahan Utsman,

  • 18 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    ia tidak menunjuk seorang pun untuk

    menggantikannya.Setelah itu pada masa Ali r.a, ia juga tidak menunjuk seorang sebagai khalifah setelahnya.Terakhir, al-

    Hassan r.a mudur dari jabatannya, kemudian menyerahkan

    kepada Muawiyah. Ada yang memberikan saran kepada Muawiyah r.a:

    Sebaiknya engkau tidak menunjuk anakmu sendiri sebagaimana Nabi saw yang tidak melakukan hal seperti itu,

    demikian pula halnya dengan Abu Bakar. Tujuklah salah

    seorang yang bukan dari keluargamu sebagai khalifah.Atau,

    sebaiknya engkau mencontoh sikap Umar, yaitu menyerahkannya kepada enam orang yang bukan dari

    keluarganya.Atau sebaiknya engkau menyerahkannya kepada

    kaum mslimin untuk memilih.Akan tetapi, Muawiyah bersikeras untuk mengangkat putranya sebagai khalifah.

    2. Kemungkinan Muawiyah r.a tidak menyerahkan kekhalifahan Kepada hasil musyawarah karena takut terjadinya fitnah dan

    kekacauan, walaupun musyawarah adalah cara yang lebih utama. Ia

    memandang bahwa ketaatan, keamanan, dan ketertiban bias terwujud

    dengan diangkatnya Yazid. Kalaupun ijtihadnya berujung demikian,

    tetapi itu bukanlah cara yang ideal (benar) dalam penentuan khalifah.

    Karena cara yang benar adalah dengan musyawarah.

    B. Yazid Bin Muawiyah (60-64 H) Yazi dibaiat menjadi khalifah pada tahun 60 H. umurnya ketika itu 34

    tahun.Namun al-Husain dan Abdullah bin Az-Zubair r.a belum membaiatnya, padahal keduanya berada di Madinah. Ketika keduanya

    diminta untuk membaiat Yazid, Abdullah Bin az-Zubair berkata pada utusan yazid: Aku akan pikirkan malam ini, kemudian aku akan beritahukan pendapatku. Merka berkata: Baiklah kalau begitu. Ketika malam sudah tiba, dia keluar dari Madinah dan lari menuju Makkah.Dia urung

    membaiatnya Yazid. Ketika al-Husain bin Ali r.a dihadapkan kepada urusan dan dikatakan

    kepadanya: lakukanlah baat Dia menjawab : Aku tidak akan membaiatnya secara sembunyi-sembunyi, tapi aku akan membaaiatnya secara terang-terangan, di depan orang-orang. Mereka berkata: baiklah kalau begitu. Ketika malam telah tiba, dia pun telah keluar dari Madinah untuk menyusul

    Abdullah bin az-Zubair r.a.

    C. Muawiyyah II bin Yazid (64 H-683 M) Dia menjadi khalifah setelah ayahnya meninggal, sedangkan masa

    pemerintahannya sangatlah pendek. Kemudian dia mengundurkan diri karena

    sakit dan fisiknya lemah. Dia menyendiri di rumah hingga meninggal dunia

    ssetelah tiga bulan.

  • 19 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    a. Terputusnya Pemerintahan Bani Umayyah Sepeninggal Muawiyyah II maka terputuslah pemerintahan Bani

    Umayyah 64-73 H/683-692 M, diambil alih Abdullah Ibnuz-Zubair bin

    Awwam, ibunya Asma binti Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dia dilahirkan di Madinah setahun setelah hijrah Rasulullah, dia anak pertama dari kaum

    Muhajirin. Dikarenakan sebelumnya ada isu yang dihembuskan orang

    Yahudi bahwa kaum Muhajirin akan mengalami kemandulan.

    Ia merupakan seorang sahabat yang sangat mulia, meriwayatkan 33

    hadits dari Rasulullah, ikut berperang di Yarmuk dan orang yang gigih

    membela Utsman yang akan dibunuh hingga terluka serta ikut Perang

    Konstantinopel.

    b. Pembaiatannya Setelah terbunuhnya Husein di Karbala, Ibnuz-Zubair mengajak

    kaum muslimin Madinah dan Mekkah untuk membaiatnya yang

    kemudian kaum muslimin pun membaiatnya. Dengan demikian ia legal

    menjadi khalifah.

    Adapun pemerintahan Muawiyyah bin Yazid, Marwan bin Hakam

    dan Abdul Malik bin Marwan diawal masa pemerintahannya tidak sah.

    c. Terbunuhnya Abdullah ibnuz-Zubair Abdul Malik bin Marwan memberangkatkan pasukan dalam jumlah

    besar ke Mekkah dikomandani oleh Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi dengan

    menghujaninya manjaniq. Pada saat itu Abdullah ibnuz-Zubair

    berlindung di Kota Mekkah. Namun banyak pasukannya membelot,

    meskipun orang-orang dekatnya bertempur dengan gagah berani di dekat

    Kabah. Sehingga salah satu dinding Kabah terjatuh menimpanya dan dia meninggal, terjadi pada tahun 73 H/792 M. Ia memerintah selama

    kurang lebih sembilan tahun, maka kekholifahan dipegang kembali oleh

    pemerfintahan Bani Umayyah.

    D. Abdul Malik bin Marwan (73-86 H/692-705 M) 1. Peristiwa-peristiwa pentinga pada masa Pemerintahannya

    a. Pemberontakan Abdurrahman Asyats (81-85 H/700-704 M)

    Hajjaj yang saat itu menjadi gubernur Irak menugasi Abdur rahman

    untuk melakukan penyerangan ke negeri Turki pada tahun 81 H. dan dia

    berhasil mencapai banyak kemengan-kemenangan.Kemudian dia

    menyatakan pembagkangannya kepada Hajjaj dan Abdul malik.

    Kemudian, dia memerangi Hajjaj dan berhasil menjadikan Irak di

    bawah kekuasaannya.Setelah itu wilayah Timur berhasil berada di bawah

    kekuasaannya kecuali Khurassan. Di sana terjadi perang antara dia dan

    pendukung pemerintahan Umawiyyah.

    Akhirnya, dia kalah dan melarikan diri pada tahun 82 H lalu di

    bunuh pada tahun 85 H/704 M. hajjaj membunuh sekian banyak ulama

    yang mengikuti gerakan Abdur Rahman Ibnul Asyats, diantaranya Said bin Zubair.

  • 20 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    b. Hajjaj bin Yusuf Ats-tsaqafi (95 H/714 M)

    dia adalah orang yang paling terkenal diantara orang dekat Abdul malik

    dan sekaligus Gubernur yang paling Masyhur dalam sejarah. Dia dikenal

    sebagai orang yang paling politis, cerdas, dan tegas dalam segala hal.Dia

    termasuk salah seorang pentolan yang memerangi Muasab Ibnu Zubair yang kemudian menjadikan Irak berada dibawah kekuasaan bani

    Umawiyah.Setelah itu dia diperintahkan oleh abdul Malik untuk

    memerangi Abdullah Ibnu Zubair untuk menaklukan Hijjaz.Dia berhasil

    menaklukannya dan membunuh Abdullah Ibnu Zubair.Sejak itulah dia

    menjadi gubernur Hijjaz.

    c. Khawarij

    Gerakan Khawarij mengalami kemajuan di Irak dan Jazirah

    Arabiya.Namun, panglima perang bani Umayyah berhasil menaklukan

    mereka dan menghancurkan sebagian besar dari mereka.Pemimpin-

    pemimpin khawarij yang terkenal diperiode ini adalah Qathari Ibnu

    Fujah dan Syabab Ibnu Syaibani.

    E. Walid bin Abdul Malik (86-96 H/705-715 M) 1. penaklukan-penaklukan pada masan pemerintahannya

    Pada masa pemerintahannya terjadi penaklukan yang demikian luas.

    Penaklukan ini meliputi banyak kawasan: kawasan timur, maghrib,

    kawasan barat dan perancis.

    a. kawasan Timur

    Kawasan Asia tengah.Di kawasan itu terkenal seorang panglima

    yang bernama Qutaibah bi Muslim Al-bahili. Dialah yang berhasil

    menaklukan kota Tashkent pada tahun 87 H/705 M. dia menyerang

    negeri Saghd, Nasef, dan Kush pada tahun 89 H/707 M. Qutaibah

    berhasil menaklukan Bukhara pada tahun 91 H/709 M berturtut-turut

    pula di taklukan Taliqan, Fariyat, dan Balkh, kemudian Samarkand pada

    tahun 93 H/711 M. dia menyerang wilayah Syasyi dan Farghanag hingga

    mencapai khauqand pada tahun 94 H/712 M. dia juga berhasil membuka

    kota Kabul pada tahun 94 H/712 M, kemudian Kahgar (kini wilayah

    Turkistan Timur) pada Tahun 96 H/714 M.

    b. kawasan Barat

    panglima pasukan Islam Maslamah bin Abdul Malik smpai di daerah

    Amuriah (dekat Ankara) dan Hiraq lah salah satu wilayah romawi, lalu

    berhasil menaklukannya pada tahun 89 H/707 M. kaum muslimin

    berhasil mencapai teluk konstatinopel. Mereka juga menyerang Azar

    baizan yang penduduknya selalu melanggar kesepakatan yang mereka

    lakukan.Di kawasan ini terjadi peperangan poada tahun 93 H/711 M.

    Laut Tengah. Pasukan islam berhasil menaklukan kepualauan sisilia dan

    Merovits pada tahun 89 H/707 M.

    Afrika. Musa bin Nusair melakukan penaklukan-penaklukan di sana

    kemudian ia menyebarkan islam di kalangan orang-orang BarBar.

  • 21 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Andalusia. Panglima kaum muslimin Musa bin Nusair bertekad untuk

    menyeberangi selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa. Tujuan

    untuk menyebarkan islam di Eropa dan memasukkannya menjadi bagian

    dari pemerintahan islam. Maka, dia memberangkat panglima islam

    Barbar yang bernama Thariq bin Ziyad ke Andalusia melalu laut.

    Dikisahkan bahwa Musa membakar kapal-kapal perangnya dengan

    tujuan untuk memupus semua harapan pasukannya untuk balik kembali

    ke Afrika atau melarikan diri.

    F. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/714-717 M) 1. Masa Pemerintahannya

    Tatkala duduk sebagi khalifah, dia memerintahkan semua jajaran dan

    rajkyatnya untuk melakukan shalat tepat pada waktunya dimana

    sebelumnya diakhirkan hingga ke akhir waktunya.Diawal

    pemerintahannya di warnai dengan aksi balas dendam terhadapnya dari

    pemimpin-pemimpin besar yang pernah ada dallam sejarah.

    Para pemimpin itu sebelumnya telah sepakat dengan saudaranya,

    Walid, untuk menurunkan Sulaiman dari kedudukannya sebagai putra

    mahkota dan menggantikannya dengan anaknya. Mereka yang setuju itu

    adalah Muhamad bin Qasim As-tsaqofi dan Qutaibah bin Muslim. Untuk

    tugas ini dia memerintahkan Hajjaj untuk menumpas mereka untuk

    menyingkirkan panglima islam Musa bin Nusair.

    Sulaiman menunaikan ibadah haji pada tahun 97 H/715 M. dia

    mewasiatkan kepada anak pamannya Umar bin Abdul Aziz untuk

    menggantikan dirinya. Wasiat ini tampaknya merupakan tindakan yang

    paling cemerlang dari sulaiman.

    2. Penaklukan di Masa pemerintahannya Penaklukan di masa pemerintahannya sangatlah terbatas. Di

    kawasan barat ia menyerang konstatinopel melalui darat dan laut.

    Penyerangan ini di pimpin oleh Maslamah bin Abdul Mali. Maslamah terus tinggal di tempat itu dan bersumpah untuk tidak kembali sebelum

    dia berhasil menaklukan konstatinopel. Maslamah meninggal saat

    melakukan penegpungan kota itu pada tahun 99 H/717 M.

    Sedangkan, di kawassan lain Yazid Muhallab berhasil menaklukan

    Jurjan dan Thibristan pada tahun 98 H/716 M.

    G. Umar Bin Abdul Aziz (99-101 H/717-719 M) 1. Masa pemerintahan dan kerja besarnya

    Dia menjadi khalifah berdasarkan wasiat pamanya, sulaiman bin

    abdul malik, tanpa sepengetahuanya.umar bin abdul aziz tidak pernah

    berusaha untik menduduki kursi khalifah. Setelah menjadi khalifah,

    terjadi sebuah perubahan yang sangat drastis pada dirinya. Dia

    meninggalkan semua cara hidup bermewah-mewahan dan menjadi

  • 22 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    seorang yang zahid dan abid.dia selalu memperlakukan cara hidup yang

    ketat terhadap diri dan keluarganya.

    Umar bin abdul aziz mengembalikan semua harta yang ada pada

    dirinya ke Baitu Mal, begitu juga dengan berlian dan harta yang ada

    pada istrinya. Dia mengharamkan atas dirinya mengambil sesuatu dari

    Baitul Mal.

    Masa pemerintahannya dipenuhi dengan reformasi dan

    perbaikan.Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki tanah-tanah

    yang tidak produktif, menggali sumur-sumur bar, dan membangun

    masjid-masjid.

    Dia mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang benar

    hingga kemiskinan tidak ada lagi di zamanya. Di masa pemerintahanya

    tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat ataupyn

    sedekah.Berkat ketakwaan dan kesalehanya, dia dianggap sebagai salah

    seorang khulafaur rasyidin.

    2. Penaklukan di masa pemerintahanya Pengepungan konstantinopel terhenti dan dia memerintahkan agar

    pasukan islam di tarik mundur. Sementara itu, penyerangan terus di

    lakukan pada pasukan romawi yang berada di turki. Pasukan islam

    melakukan penyerangan ke prancis dengan menyebrang pegunungan

    baranes. Mereka sampai ke wilayah septomania dan profanes, lalu

    melakukan pengepungan Toulon sebuah wilayah prancis. Namun, kaum

    muslimin berhasil mencapai kemenangan yang berarti di prancis.

    Sangat sedikit terjadi perang di masa pemerintahan umar. Dakwah

    islam marak dengan menggunakan nasehat yamg penuh hikmah

    sehingga banyak orang yang masuk islam.

    3. Peristiwa-peristiwa penting di zamanya Masa pemerintahan umar bin abdul aziz terhitung pendek. Pada masa

    pemerintahanya tidak terjadi konflik internal yang menonjol. Sampai-

    sampai orang-orang khawarij menghentikan semua gerakan

    revulusionernya dan mendatangi umar untuk melakukan dialog terbuka.

    Bahkan, banyak di antara mereka yang kembali ke jalan yang benar

    bersama umar bin abdul aziz.

    4. Wafatnya umar bin abdul aziz Dia meninggal pada bulan rajab 101 H/719 M. dia memerintah

    selama dua tahun lima bulan. Pemerintahanya adalah sebuah nikmat

    bagi kaum muslimin dan islam.

    H. Yazid bin Abdul Malik (101-105 H/719-723 M) Dia tumbuh besar dalam kemewahan dan manja, membuatnya tidak

    merasakan nilai dan harga kekuasaan. Sebab, dia tidak mersakan sama

    sekali jerih payah. Kita dapat perhatikan ketika pemerintahan Bani

    Umayyah dipegang oleh anak-anak muda di akhir masa pemerintahannya

    umayyah, sehingga terhentinya perluasan pemerintahan Umawiyah.

  • 23 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    1. Peristiwa penting Kembalinya gerakan khawarij dibawah komando Syawdzab,

    yang mampu mengalahkan pasukan Umawiyyah dalam beberapa kali

    peperangan. Kemudian munculnya pemberontakan Yazid bin

    Muhallab bin Abi Shafrag yang terjadi di Irak, akan tetapi Yazid bin

    Abdul Malik berhasil memenangkan pertempurang dan membunuh

    Yazid bin Muhallab bin Abi Shafrag.

    2. Wafatnya Ia meninggal pada tahun 105 H/723 M, ia juga memerintah

    selama empat tahun.

    I. Hisyam Bin Abdul Malik (105-125 H/723-742 M) Dia bernama hisyam bin abdul malik bin marwan. Hisyam menjadi

    khalifah sesuai dengan pesan wasiat saudaranya yazid.Dia pernah

    menugaskan anak-anaknya untuk berjihad di negeri

    romawi.Pemerintahanya di kenal dengan adanya perbaikan-perbaikan

    dan menjadikan tanah-tanah produktif. Dia membangun kota Rhasafah

    dan membereskan tata administrasi

    Hisyam dikenal sangat jeli dalam berbagai perkara dan sangat

    sabar.Dia sangat membenci pertumpahan darah, namun dia di kenal

    sangat kikir dan pelit.

    1. Penaklukan-penaklukan pada masa pemerintahanya Jihad terus berlangsung namun tidak ada penaklukan baru.Di prancis

    panglima abdur rahman al-ghafiqi terus maju dengan pasukanya hingga

    dia sampai ke tengah tengah prancis.ini membuat orang-orang prancis

    ketakutan, sebagaimana hal ini juga telah menimbulkan perasaan takut

    yang sangat dahsat dim kalangan orang-orang Kristen do eropa.Maka,

    mereka segera berhimpun di bawah komando Charlemagne.

    Kemudian terjadilah sebuah peperangan yang sangat sengit di

    poitiers yang kemudian di kenal dengan perang bilath syuhada pada pertempuran ini al-ghafiqi mati sebagai syahid. Pasukan islam kembali di

    tarik ke selatan prancis pada tahun 114 H/732 M. peristiwa penyerangan

    ini merupakan peristiwa yang sangat membahayakan Eropa.

    2. Peristiwa-peristiwa di zaman pemerintahanya Terjadi pemberontakan zaid bin ali bin husen pada masa

    pemerintahanya. Dia melakukan pemberontakan terhadap bani umayah di

    kufah pada tahun 121 H/738 M. Namun, orang-orang kufah,

    sebagaimana biasa, menghianatinya, maka. Dia pun berperang dengan

    tekad yang penuh hingga akhirnya meninggal pada tahun 122 H/739 M.

    Stelah itu anaknya melakukan pemberontakan di balkh khurasan. Dia di

    bunuh oleh orang-orang umawi pada tahun 125 H/742 M. Kelompok

    syiah zaidiyah menisbatkan dirinya kepada zaid bin Ali dan anaknya

    yahya.

    3. Seruan kepada pembentukan pemerintahan abbasi

  • 24 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Seruan dan gerakan untuk membangun pemerintahan bani abbas semakin

    santer pada masa ini dengan kufah sebagai sentralnya dan menyebar ke

    khurasan.Sedangkan, bani umayah selalu menginta gerakan mereka dan

    membunuhnya.

    Penyeru utama pembentukan pemerintahan abbasi adalah

    Muhammad bin Ali bin Abdullah ibnul-abbas. Ia meninggal pada tahun

    124 H/741 M Yang kemudian di gantikan oleh anaknya Ibrahim. Pada

    masa ini muncul gerakan Abu muslim khurasani, salah seorang penyeru

    pendirian pemerintahan bani abbasi.

    4. Wafatnya hisyam bin abdul malik Dia meninggal pada tahun 125 H/742 M. Pemerintahanya

    berlangsung selama dua puluh tahun.Pada masa pemerintahanya Negara

    mengalami kemrosotan dan melemah.Ini semua terjadi karena adanya

    fanatisme orang-orang Arab selatan dan Arab utara, secara khusus

    khurasan.Inilah yang membuat orang-orang syiah mendapatkan

    kemenagan-kemenangan baru di kawasan tersebut.

    J. Walid Bin Yazid Bin Abdul Malik (125-126 H/742-743 M) Dia menjadi khalifah berdasarkan wasiat pamanya, Hisyam bin

    abdul malik. Di kenal sebagai sosok yang menuruti hawa nafsunya dan

    tindakan-tindakan yang tidak pantas.Sehingga, banyak manusia yang

    jengkel terhadapnya dan secara diam-diam mereka membaiat sepupunya

    yang bernama yazid bin walid yang di kenal sebagai sosok yang shaleh.

    Maka, Yazid menyerukan agar walid di copot saat di tidak berada di

    tempat. Kemudian dia mengirimkan sejumlah pasukan pada walid bin

    yazid dan membunuhnya pada tahun 126 H/743 M.Walid berkuasa

    selama setahun 3 bulan.

    K. Yazid Bin Walid Bin Abdul Malik (126 H/743 M) Dia di lantik sebagai khalifah setelah sepupunya yang bermental

    rusak walid bin yzid terbunuh pada tahun 126 H. Masa pemerintahanya

    sngat pendek dan penuh dengan gejolak. Dia sama sekali tidak

    menikmati masa kekuasaanya walau sehari.

    Gejolak dan pemberontakan muncul di mana-mana.Tidak ada satu

    kata tunggal di kalangan bani marwan.Orang-orang Hismh

    memberontak, di susul kemudian oleh penduduk

    palestina.Pemberontakan ini berhasil dia taklukan.Setelah itu muncul

    konflik antaramorang-orang qoisiyyah dan yamaniyah terutama di

    khurasan.

    Dia meninggal akibat penyakit thaun pada tahun 126 H/743 H. setelah memerintah selama enam bulan.

    L. Ibrahim Bin Walid Bin Abdul Malik (127 H/744 M) Dia menjadi khalifah setelah kakanya yazid. Saat itulah marwan bin

    Muhammad bin marwan melakukan pemberontakan yang menyatakan

    akan melakukan balas dendam atas kematian walid bin yazid dan

  • 25 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    menyerukan untuk membaiat kedua anak walid bin yazid yang kemudian

    di bunuh oleh Ibrahim di dalam penjara. Marwan sampai damaskus dan

    Ibrahim melarikan diri. Pemerintahanya Hanya berumur 70 tahun saja.

    Setelah itu marwan bin Muhammad naik tahta.

    K. Marwan Bin Muhammad (127-132 H/744-749 M) dan Runtuhnya

    Pemerintahan Umawiyah

    Ia diberi gelar Himar karena sangat aktif dan pemberani dalam berperang.

    1. Peristiwa-peristiwa pada masa pemerintahanya

    Masa pemerintahanya di tandai dengan banyaknya kon-flik dan

    instabilitas hingga akhirnya pemerintahanya umawiyah jatuh dan runtuh.

    a. Kaum khawarij Kekuatan mereka semakin bertambah kuat di irak dan

    mampu menguasai kota. Mereka juga melakukan

    pemberontakan di Khurasan, namun berhasil di tumpas.

    b. Runtuhnya pemerintahan Bani umayah dan Berdirinya pemerintahan Bani Abbasiyah

    Gerakan untuk mendirikan pemerintahan bani abbasiyah

    semakin kuat. Pada tahun 129 H/446 M mereka

    memproklamirkan berdirinya pemerintahan Abbasiyah.

    Namun, Marwan menangkap pemimpinya yang bernama

    Ibrahim lalu membunuhnya.

    Setelah di bunuh, pucuk gerakan di ambil alih seorang

    saudaranya yang bernama Abul Abbas as-saffah yang berangkat

    bersama- sama dengan keluarganya menuju kufah. Kemudian

    dia di baiat sebagai khalifah di kufah pada tahun 132 H/749 M.

    Bani Abbasiyah berhasil menaklukan Khurasan dan irak.

    Maka, terjadilah pertempuran antara pasukan Abbasiyah

    dengan pasukan marwan bin Muhammad di sungai zab (antara

    Mosul dan Arbil ). Marwan dan pasukanya kalah dalam

    peperangan yang terjadi pada tahun 131 H/749 M. pasukanya

    lari ke berbagai penjuru hingga akhirnya dia di bunuh oleh

    pasukan Bani Abbasiyah pada tahun 132 H/749 M.

    Dengan kematianya, maka hancurlah pemerintahan bani

    Umawiyah dan berdirilah pemerintahan bani abbasiyah.

    Demikianlah masa pemerintahan Bani Umawiyah. Sebuah masa

    yang penuh dengan gerakan politik dan gerakan pemikiran.

    Tidak disangsikan bahwa masa pemerintahan merekan tidak

    akan pernah tertandingi oleh masa yang lain dengan hal

    penaklukan beberapa kota dan negeri, dan dari sisi banyaknya

    manusia yang memeluk agama islam. Masa pemerintahan

    mereka memiliki kelebihan tersendiri dalam lembaran sejarah

  • 26 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    islam. Patut untuk menjadi kebanggan kaum muslimin hingga

    masa sekarang ini.

    DAULAH ABBASIYAH

    1. kemunculan daulah Abbasiyah

    2. sistem kekhalifahannya

    3. masa kejayaaan daulah Abbasiyah

    4. runtuhnya daulah Abbasiyah

    A. Awal Berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah Kekuasaan dinasti bani abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan dinasti bani

    umayyah. Dinamakan daulah abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini

    adalah keturunan abbas, paman nabi muhammad. Dinasti abbasiyah didirikan oleh

    abdullah al-saffah bin muhammad bin ali bin abdullah bin abbas bin abdul mutholib.

    Dia dilahirkan di humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi khalifah pada

    tangal 3 rabiul awwal 132 H. Kekuasaan dinasti bani abbasiyah berlangsung dari tahun

    750-1258 M.

    Pada abad ketujuh terjadi pemberontakan yakni perang antara pasukan Abdul

    abbas melawa pasukan Marwan ibn muhammad(Dinasti bani umayyah). Yang

    akhirnya dimenangkan oleh pasukan abdul abbas. Dan bangkitlah kekuasaan dinasti

    bani abbasiyah.

    Di bawah pimpinan Muhammad bin ali al-abbasy, gerakan bani abbas dilakukan

    dalam dua fase yaitu:

    1. Fase sangat rahasia 2. Fase sangat terang-terangan dan pertempuran.

    Selama imam muhammad masih hidup gerakan dilakukan sangat rahasia.

    propaganda dikirim keseluruh pelosok negara,dan mendapat pengikut yang

    banyak,terutama dari golongan yang merasa tertindas,bahkan juga dari golongan yang

    pada mulanya mendukung bani umayyah.

    Setelah muhammad meninggal, diganti oleh anaknya Ibrahim, maka seorang

    pemuda persia berrnama Abu muslim al-khusarany ,bergabung dalam gerakan rahasia

    ini. Semenjak itu dimulailah gerakan dengan cara terang-terangan, kemudian cara

    pertempuran. Akhirnya pada bulan Zulhijjah 132 H marwan,bani umayyah terakhir

    terbunuh di Fusthath,Mesir. Kemudian daulah bani Abbasiyah resmi berdiri.

    B. SISTEM PEMERINTAHAN DINASTI BANI ABBASIYAH Pemerintahan abbasiyah periode I (132-247 H/748-861 M) Periode ini merupakan

    masa kejayaan para khalifah abbasiyah.ada sepuluh penguasa pada periode ini

    diantaranya:

    I. System pemerintahan pada periode I (750-847 M) Pada periode ini,seluruh kerajaan islam berada di bawah kekuasaan para khalifah

    kecuali di andalusia.adapun para khalifah yang meminpin pada saat itu adalah:.

  • 27 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    1. Abu abbas as-saffah (750-754 M) 2. Abu jafar al-mansur (754-775 M) 3. Abu abdulah M.al-mahdi bin al-mansyur (775-785) 4. Abu musa al-hadi (785-786) 5. Abu jafar harun Ar-Rosyid (786-809) 6. Abu musa M.al-amin (809-813 M) 7. Abu jafar abdullah al-mamun (813-833 M) 8. Abu syak M.al-mutasim (833-842 M) 9. Abu jafar Harum al-watsiq (842-847 M) 10. Abul fadhal jafar al mutawakkil (847-861 M).

    II. System pemerintahan pada periode ke II (247-656 H/861-1258 M) Periode ini berlangsung dari tahun 247 hingga tahun 656 H atau 861 hingga 1258

    M . Dengan kata lain,periode ini berlangsung lebih dari 400 tahun.

    Ciri ciri masa pemerintahan bani abbasiyah pada periode ke II.

    1. Lemahnya para khalifah dan dominasi kalangan mileter terhadap pusat kekuasaan.

    2. Munculnya negri negri kecil akibat banyaknya pemimpinyang memisahkan diri dari pusat kekuasaan dan pengakuan khalifah terhadap

    kekuasaan mereka.

    3. Munculnya pradaban-pradaban islam masalalu di masa ini dalam bentuk ilmu pengetahuan, pembangunan kemewahan,kemajuan, dan foya foya.

    4. Munculnya gerakan yang menamakan dirinya sebagai kelompok bani hasyim serta kebatilan.

    5. Serangan pasukan salib kewilayah kaum muslimin. 6. Serangan masukan mongolia dan di hancurkanya pemerintahhaan

    abbasiyah dan jatuhya Baghdad pada tahun 656 H/1258 M.

    khalifah yang meminpin pada periode II:

    1. M bin jafar al mutawakkil al-muntasir(247-248 H/861-862 M) 2. M bin muhammad al-mutasim (248-252 H/862-866 M) 3. M bin jafar bin mutawakkil (252-255 H/866-868M) 4. M bin harun al watsiq (255-256 H/868-869 m) 5. Ahmad bin jafar al-mutawakkil (256-279 H/869-892M) 6. Ahmad bin tolhab bin jafar (279-789/892-901 M) 7. Ali bin ahmad al-mutadhid (289-295h/901-907m) 8. Jafar bin ahmad al-mutadhid (295-320h/907-923m) 9. M bin ahmad al-mutadhid (320-322h/932-933m) 10. M bin jafar al-muktadir (322-329h/933-940m) 11. Ibrohim jafar bin al muktadir(329-333h/940-944m) 12. Abdullah bin ali al-muktafi (333-334h/944-945m) 13. Al-fadhel bin jafar al muktadir(334-363h/945-973m) 14. Abdul karim ibnu fadhel al mutfi (363-381h/945-973m)

  • 28 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    15. Ahmad bin ishaq ibnul muktadir(381-422h/973-991m) 16. Abdulloh bin ahmad al qodir (422-467h/1030-1074m) 17. Abdulloh bin muhammad ibnu qoyim(467-487h/1074-1094m) 18. Ahmad bin abdullah al muktadi (487-512h/1094-1118m) 19. Al fadhel bin amad al mustazhir (512-529h/1118-1134m) 20. Mansur ibnu fadhel al-mustarsyid (529-530h/1134-1135m) 21. M bin ahmad al mustazhir (530-555h/1135-1160m) 22. Yusuf bin ahmad al muktafi al hasan bin yusuf al mustanjid (555-

    566h/1160-1170m)

    23. Ahmad ibnu hasan al mustadhi (575-622H/1179-1225m) 24. M bin ahmad an nashir (622-623h-1225-1226m) 25. Mansur bin muhammad azhahir (623-640h/1226-1242m) 26. Abdulloh bin mansur al mustanshir(640-656h/1242-1258m).

    B.pristiwa pristiwa penting pada periode ke II yaitu:

    1. Dominasi orang orang turki dari tahun (247-334h/861-945m) 2. Pemberontakan zinj pada tahun 255-270h/828-883m) 3. Gerakan qaramithah pada tahun 277-470h/890-1077m) 4. Dominasi buwaihiyun atau (buaihid) sejak tahun (334-447h/945-1055m)

    C.MASA KEJAYAAN DINASTI BANI ABBASIYAH

    Masa ini adalah masa keemasan atau masa kejayaan umat islam sebagai pusat

    dunia berbagai aspek peradaban.kemajuan itu hampir mencakup semua aspek

    kehidupan diantaranya:

    1. Biro Biro Pemerintahan Abbasiyah

    kantor pengawas (dewan azimani) yang pertama kali di perkenalkan oleh al mahdi.

    dewan korespondesi atau kantor arsif(dewan attauq) yang menangani semua surat resmi, dokumen politik serta instruksi dan ketepatan khalifah

    dewan penyelidik keluhan; departemen kepolisian dan pos. Dewan penyelidik keluhan(dewan an nazhar fi al mazhalimi) adalah sejenis pengadilan tingkat

    banding,atau pengadilan tinggi untuk menagani kasus kasus yang di putuskan

    secara keliru pada departemen administratif dan politik.

    2. System mileter System mileter terorganisasi dengan baik, berdisplin tingggi, serta mendapat

    pelatihan dan pengajaran secara reguler.

    3. Gerakan penerjemahan Upaya untuk menerjemahkan dan menskrinsip berbahasa asing terutama bahasa

    yunani dan Persia ke dalam bahasa arab mengalami masa keemasan pada masa

    DaulahAbbasiyah. Para ilmuwan diutus ke daeah Bizantium untuk mencari naskah-

    naskah yunani dalam berbagai ilmu terutama filasafat dan kedokteran.

    Pelopor gerakan penerjemahan pada awal pemerintahan daulah Abbasiyah adalah

    Khalifah Al-Mansyur yang juga membangun Ibu kota Baghdad. Pada awal

    penerjemahan, naskah yang diterjemahkan terutama dalam bidang astrologi, kimia dan

  • 29 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    kedokteran.Kemudian naskah-naskah filsafat karya Aristoteles dan Plato juga

    diterjemahkan. Dalam masa keemasan, karya yang banyak diterjemahkan tentang

    ilmu-ilmu pragmatis seperti kedokteran. Naskah astronomi dan matematika juga

    diterjemahkan.

    4. Dalam bidang filasafat Pada masa ini pemikiran filasafat mencakup bidang keilmuan yang sangat

    luas seperti logika, geometri, astronomi, dan juga teologia.Beberapa tokoh yang

    lahir pada masa itu, termasuk diantaranya adalah Al-Kindi, Al-farobi, Ibnu Sina

    dan juga Al-Ghazali yang kita kenal dengan julukan Hujjatul-Islam.

    5. Perkembangan Ekonomi Ekonomi imperium Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan. Sudah

    terdapat berbagai macam industry serta berbagai produk pertanian Selain itu,

    perdagangan barang tambang juga semarak. Emas yang ditambang dari Nubia dan

    Sudan Barat melambungkan perekonomian Abbasiyah yang diperdagangkan ke

    berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyah dan Negara lain.

    6. Dalam bidang Keagamaan Dalam masa inilah ilmu metode tafsir juga mulai berkembang, yaitu

    tafsir bir rai dan tafsir bil matsur .Dalam bidang hadits, pada masa ini hanya merupakan penyempurnaan, pembukuan dari catatan dan hafalan para sahabat.

    Pada masa ini pula dimulainya pengklasifikasian hadits, sehingga muncul yang

    namanya hadits dhaif, maudlu, shahih serta yang lainnya. Sedangkan dalam bidang hukum Islam karya pertama yang diketahui adalah Majmu al Fiqh karya Zaid bin Ali (w.122 H/740 M) yang berisi tentang fiqh Syiah Zaidiyah.

    D. RUNTUHNYA DAULAH ABBASIYAH Sebab sebab keruntuhan daulah Abbasyiah

    I. Keruntuhan dari segi internal ( dari dalam ) Mayoritas kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan

    pribadi dan melalaikan tugas dan kewajiban mereka terhadap negara.

    Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukuan.

    Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab dan Persia menaruh kecemburuan atas posisi mereka.

    Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah kepada mereka sangat tinggi.

    Permusuhan antar kelompok suku dan kelompok agama. Merajalelanya korupsi dikalangan pejabat kerajaan.

    II. Keruntuhan dari segi eksternal (dari luar ) Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak

    korban.

    Penyerbuan Tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan yang menghancrkan Baghdad. Jatuhnya Baghdad oleh Hukagu Khan menanndai

    berakhirnya kerajaan Abbasyiah dan muncul: Kerajaan Syafawiah di Iran,

    Kerajaan Usmani di Turki, dan Kerajaan Mughal di India. ***

  • 30 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Dinasti Fathimiyah

    A. Awal Pembentukan dan Perkembangan Dinasti Fatimiyah setelah meninggalnya Imam Jafar As-Shadiq, anggota sekte Syiah Ismailiyah

    berselisih pendapat mengenai sosok pengganti sang imam. Ismail, putra Jafar yang ditunjuk secara nash sebagai penggantinya, telah meninggal terlebih dahulu pada saat

    bapaknya masih hidup. Pada saat yang sama, mayoritas pengikut Ismailiyah menolak

    penunjukan Muhammad yang merupakan putra Ismail. Padahal, menurut mereka,

    terdapat sosok Musa Al-Kadzhim yang dinilai lebih pantas memegang tampuk

    kepemimpinan. Maka berdasarkan kesepakatan, diangkatlah Musa Al-Khazim sebagai

    imam mereka, manggantikan bapaknya sendiri

    Sekte Ismailiyah ini pada awalnya tetap tidak jelas keberadaannya, sehingga

    datanglah Abdullah ibn Maimun yang kemudian memberi bentuk terhadap sistem

    agama dan politik Ismailiyah ini. Menurut Van Grunibaum, pada tahun 860 M

    kelompok ini pindah ke daerah Salamiya di Syiria dan disinilah mereka membuat

    suatu kekuatan dengan membuat pergerakan propagandis dengan tokohnya Said ibn

    Husein. Mereka secara rahasia menyusup utusan-utusan keberbagai daerah Muslim,

    terutama Afrika dan Mesir untuk menyebarkan Ismailiyat kepada rakyat. Dengan cara

    inilah mereka membuat landasan pertama bagi munculnya Dinasti Fatimiyah di Afrika

    dan Mesir

    Pada tahun 874 M muncullah seorang pendukung kuat dari Yaman bernama

    Abu Abdullah al-Husein yang kemudian menyatakan dirinya sebagai pelopor al

    mahdi. Abdullah al-Husein kemudian pergi ke Afrika Utara, dan karena pidatonya

    yang sangat baik dan berapi-api ia berhasil mendapatkan dukungan dari suku Barbar

    Ketama. Selain itu, ia mendapat dukungan dari seorang Gubernur Ifrikiyah yang

    bernama Zirid. Philip K Haiti menyebutkan bahwa setelah mendapatkan kekuatan

    yang diandalkan ia menulis surat kepada Imam Ismailiyat (Said ibn Husein) untuk

    datang ke Afrika Utara, kemudian Said diangkat menjadi pemimpin pergerakanPada

    tahun 909 M, Said berhasil mengusir Ziadatullah seorang penguasa Aghlabid terakhir

    untuk keluar dari negrinya. Kemudian, Said diproklamasikan menjadi imam pertama

    dengan gelar Ubaidillah al-Mahdi. Dengan demikian berdirilah pemerintahan

    Fatimiyah pertama di Afrika dan al Mahdi menjadi khalifah pertama dari dinasti

    Fatimiyah yang bertempat di Raqpodah daerah al-Qayrawan.

    Pada tahun 914 M mereka bergerak kearah Timur dan berhasil menaklukkan

    Alexanderia, menguasai Syiria, Malta, Sardinia, Cosrica, pulau Betrix dan pulau

    lainnya. Selanjutnya pada tahun 920 M ia mendirikan kota baru di pantai Tusinia yang

    kemudian diberi nama al-Mahdi. Pada tahun 934 M, al-Mahdi wafat dan digantikan

    oleh anaknya yang bernama Abu al-Qosim dengan gelar al-Qoim (934 M/ 323 H).

    Pada tahun 934 M al-Qoim mampu menaklukkan Genoa dan wilayah sepanjang

    Calabria. Pada waktu yang sama ia mengirim pasukan ke Mesir tetapi tidak berhasil

    karena sering dijegal oleh Abu Yazid Makad, seorang khawarij di Mesir. Al-Qoim

    meninggal, kemudian digantikan oleh anaknya al-Mansur yang berhasil menumpas

    pemberontakan Abu Yazid Makad.

  • 31 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    Pada tahun 945 M bani Fatimiyah sudah berhasil memantapkan diri di

    Tunisia dan menguasai beberapa daerah sekelilingnya dan Sisilia. Kemajuan-kemajuan

    yang paling penting terjadi selama pemerintahan al-Muiz adalah ia mempunyai

    seorang Jendral yang cemerlang yaitu Jauhar. Dalam bagian awal pemerintahan,

    Jauhar memimpin suatu pasukan penakluk ke atlentik, dan keunggulan Fatimiyah

    ditegakkan atas seluruh Afrika Utara. Kemudian al-Muiz mengalihkan perhatiannya ke

    Timur. Jelas tersirat dalam pendirian bani Fatimiyah bahwa mereka harus mencoba

    untuk menguasai pusat dunia Islam dan dua pendahulunya telah melakukan perjalanan

    penaklukan yang tidak berhasil terhadap Mesir. Sekarang, persiapan-persiapan cermat

    termasuk propaganda politis (yang dibantu oleh bencana kelaparan hebat di Mesir).

    Jauhar menerobos Kairo Lama (al-Fustat) tanpa mengalami kesulitan yang berarti dia bisa menguasai negara ini. Seorang pangeran Ikhshidiyah secara resmi masih

    berkuasa, tetapi rezim Ikhshidiyah sudah tidak berfungsi lagi dan tidak memberikan

    perlawanan pada Jauhar. Nama khalifah Abbasiyah serta merta dihilangkan dari doa ibadah Jumat, walaupun cara-cara ibadah Ismailiyah hanya dimasukkan secara bertahap. Jauhar segera mulai membangun sebuah kota baru bagi tentaranya yang

    diberi nama al-Qahirah yang berarti kota kemenangan atau disebut juga dengan Kairo.

    Pada tahun 973 M kota Kairo menjadi kediaman imam atau khalifah Fatimiyah dan

    pusat pemerintahan

    B. Khalifah Daulah Fatimiyah Khalifah-khalifah daulah Fatimiyah secara keseluruhan 14 orang.

    1. Abu Muhammad Abdullah (Ubaydillah) al-Mahdi billah (909 M - 934M).

    2. Abul-Qasim Muhammad al-Qa'im bi-Amr Allah bin al-Mahdi Ubaidillah (934 M -

    946 M).

    3. Abu Zahir Isma'il al-Mansur billah (946 M 953 M). 4. Abu Tamim Ma'ad al-Mu'izz li-Dinillah (953 M 975 M). 5. Abu Mansur Nizar al-'Aziz billah (975 M 996 M). 6. Abu 'Ali al-Mansur al-Hakim bi-Amrullah (996 M- 1021 M).

    7. Abu'l-Hasan 'Ali al-Zahir li-I'zaz Dinillah (1021 M - 1036M).

    8. Abu Tamim Ma'add al-Mustansir bi-llah (1036 M 1094 M) 9. Al-Musta'li bi-llah (1094 M 1101 M). 10. Al-Amir bi-Ahkamullah (1101 M -1130 M).

    11. 'Abd al-Majid al-Hafiz (1130 M -1149 M).

    12. al-Zafir (1149 M 1154 M). 13. al-Fa'iz (1154 M - 1160 M).

    14. al-'Adid (1160 M 1171 M).

    Pekerjaan Fatimiyah yang pertama adalah mengambil kepercayaan umat

    Islam bahwa mereka adalah keturunan Fatimah putri Rasul dan istri dari Ali ibn Abi

    Thalib. Tugas yang selanjutnya diperankan oleh Muiz yang mempunyai seorang

    Jendral bernama Jauhar Sicily yang dikirim untuk menguasai Mesir sebagai pusat

    dunia Islam zaman itu. Berkat perjuangan Jendral Jauhar, Mesir dapat direbut dalam

    masa yang pendek. Tugas utamanya adalah:

  • 32 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    a. Mendirikan Ibu Kota baru yaitu Kairo

    b. Membina suatu Universitas Islam yaitu al-Azhar

    c. Menyebarluaskan Ideologi Fatimiyah yaitu Syiah, ke Palestina, Syiria dan Hijaz Setelah itu baru khalifah Muiz datang ke Mesir tahun 362 H/973 M

    memasuki kota Iskandariyah, kemudian menuju Kairo dan memasuki kota yang baru.

    Tiga tahun kemudian Muiz meninggal dunia dan digantikan oleh Aziz. Sesudah itu

    digantikan oleh al-Hakim yang melanjutkan pembangunan daulah Fatimiyah. Hakim

    memerintah selama 25 tahun, jasanya yang besar adalah mendirikan Darul Hikmah

    yang berfungsi sebagai akademi yang sejajar dengan lembaga di Cordova dan Bagdad.

    Dilengkapi dengan perpustakaan yang bermana Dar al-Ulum yang diisi dengan

    bermacam-macam buku dengan berbagai ilmu.

    C. Masa Kemajuan dan Kontribusi Dinasti Fatimiyah Terhadap Peradaban Islam Sumbangan Dinasti Fatimiyah terhadap peradaban Islam sangat besar sekali,

    baik dalam sistim pemerintahan maupun dalam bidang keilmuan. Kemajuan yang

    terlihat pada masa kekhalifahan al-Aziz yang bijaksana diantaranya sebagai berkut:

    a. Bidang Politik dan Pemerintahan Pada masa pemerintahan Fatimiyah, kepada Negara dipimpin oleh seorang

    imam atau khalifah, para imam bagi fatimi memang sesuatu yang diwajibkan, ini

    merupakan penerapan kekuasaan yang turun temurun, mulai dari Nabi Muhammad,

    Ali bin Abi Thalib, kemudian selanjutnya di teruskan oleh para imam. Imamah ini

    diwariskan dari seorang bapak kepada anak laki-laki yang paling tua dari keturunan

    mereka. Dan menjadi syarat penting yang harus dipenuhi dalam pengangkatan seorang

    imam adalah adanya nash atau wasiat khusus dari imam sebelumnyaBaik wasiat yang

    di kemukakan di hadapan umat islam secara umum, atau hanya diketahui oleh orang-

    orang tertentu sebagian dari mereka saja.

    Para imam didinasti fatimiyah, mereka anggap sebagai penjelmaan Allah di

    bumi, meraka menjadikan Imam-imam sebagai tempat rujukan utama dalam syariat,

    dan orang paling dalam ilmunya.

    Selanjutnya dari segi politik juga daulat fatimiyah membentuk wazir-wazir

    (wazir tanfiz dan wazir tafwid). Wazir ini dibentuk pada masa Aziz billah pada bulan

    Ramadhan tahun 367H/979 M

    Disamping itu daulat fatimiyah juga membentuk dewan-dewan dalam

    pemerintahannya diantaranya, dewan majlis , dewan nazar, dewan tahkik (sekretaris)

    dewan barid (pos), dewan tartib (keamanan), dewan kharraj (pajak) dan lain-lainnya.

    Bentuk pemerintahan pada masa Fatimiyah merupakan suatu bentuk

    pemerintahan yang dianggap sebagai pola baru dalam sejarah Mesir. Dalam

    pelaksanaannya Khalifah adalah kepala yang bersifat temporal dan spiritual.

    Pengakatan dan pemecatan penjabat tinggi berada di bawah kontrol kekuasaan

    Khalifah.

    Mentri-mentri Wazir kekhalifahan dibagi dalam dua kelompok, yaitu

    kelompok Militer dan Sipil. Yang dibidangi oleh kelompok Militer diantaranya:

    urusan tentara, perang, pengawal rumah tangga khalifah dan semua permasalahan yang

    menyangkut keamanan. Yang termasuk kelompok Sipil diantaranya:

  • 33 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    a. Qadi, yang berfungsi sebagai hakim dan direktur percetakan uang

    b. Ketua dakwah, yang memimpin Darul Hikmah

    c. Inspektur pasar, yang membidangi bazar, jalan dan pengawasan timbangan

    d. Bendaharawan Negara, yang membidangi Baitul Mal

    e. Wakil kepala urusan rumah tangga Khalifah

    f. Qori, yang membaca al-Quran bagi Khalifah kapan saja dibutuhkan. Selain dari penjabat di istana ini ada beberapa pejabat lokal yang diangkat

    oleh Khalifah untuk mengelola bagian wilayah Mesir, Siria, dan Asia kecil.

    Ketentaraan dibagi ke dalam tiga kelompok:

    1. Amir-amir yang berdiri dari pejabat-pejabat tinggi dan pengawal Khalifah

    2. Para Obsir Jaga

    3. Resimen yang bertugas sebagai Hafizah Juyudsiah dan Sudaniyah.

    b. Pemikiran dan Filsafat Dalam menyebarkan tentang kesyiahannya Dinasti Fatimiyah banyak

    menggunakan filsafat Yunani yang mereka kembangkan dari pendapat-pendapat Plato,

    Aristoteles dan ahli-ahli filsafat lainnya. Kelompok ahli filsafat yang paling terkenal

    pada Dinasti Fatimiyah adalah ikhwanu shofa. Dalam filsafatnya kelompok ini lebih

    cendrung membela kelompok Syiah Islamiyah, dan kelompok inilah yang menyempurnakan pemikiran-pemikiran yang telah dikembangkan oleh golongan

    Mutazilah.

    Beberapa tokoh filsuf yang muncul pada masa Dinasti Fatimiyah ini adalah:

    1. Abu Hatim Ar-Rozi, dia adalah seorang dai Ismaliyat yang pemikirannya lebih banyak dalam masalah politik, Abu Hatim menulis beberapa buku dia ntaranya kitab

    Azzayinah yang terdiri dari 1200 halaman. Di dalamnya banyak membahas masalah

    Fiqh, filsafat dan aliran-aliran dalam agama.

    2. Abu Abdillah An-Nasafi, dia adalah seorang penulis kitab Almashul. Kitab ini lebih

    banyak membahas masalah al-Ushul al-Mazhab al-Ismaily. Selanjutnya ia menulis

    kitab Unwanuddin Ushulus syari, Addawatu Manjiyyah. Kemudian ia menulis buku tentang falak dan sifat alam dengan judul Kaunul Alam dan al-Kaunul Mujrof .

    3. Abu Yaqup as Sajazi, ia merupakan salah seorang penulis yang paling banyak tulisannya

    4. Abu Hanifah An-Numan Al-Magribi 5. Jafar Ibnu Mansyur Al-Yamani 6. Hamiduddin Al-Qirmani

    c. Pendidikan dan Iptek Seorang ilmuan yang paling terkenal pada masa Fatimiyah adalah Yakub

    Ibnu Killis. Ia berhasil membangun akademi-akademi keilmuan yang mengahabiskan

    ribuan Dinar perbulannya. Pada masanya, ia berhasil membesarkan seorang ahli fisika

    yang bernama Muhammad Attamimi. Disamping Attamimi ada juga seorang ahli

    sejarah yang bernama Muhammad Ibnu Yusuf Al Kindi dan Ibnu Salamah Al Qudai.

  • 34 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    seorang ahli sastra yang muncul pada masa Fatimiyah adalah Al Aziz yang berhasil

    membangun masjid Al Azhar

    Kemajuan keilmuan yang peling fundamental pada masa Fatamiyah adalah

    keberhasilannya membangun sebuah lembaga keilmuan yang disebut Darul Hikam

    atau Darul Ilmi yang dibangun oleh Al Hakim pada tahun 1005 Masehi.

    Ilmu astronomi banyak dikembangkan oleh seorang astronomis yaitu Ali Ibnu

    Yunus kemudian Ali Al Hasan dan Ibnu Haitam. Dalam masa ini kurang lebih seratus

    karyanya tentang matematika, astronomi, filsafat dan kedokteran telah dihasilkan.

    Pada masa pemerintahan Al Hakim didirikan Bait Al Hikmah, terinspirasi

    dari lembaga yang sama yang didirikan oleh Al Makmun di Bahgdad. Pada masa Al

    Muntasir terdapat perpustakaan yang di dalamnya berisi 200.000 buku dan 2.400

    Illuminated Al-Quran ini merupakan bukti kontribusi Dinasti Fatimiyah bagi perkembangan budaya Islam.

    d. Ekonomi dan Perdagangan Mesir mengalami kemakmuran ekonomi dan fitalitas kultural yang

    mengungguli Irak dan daerah-daerah lainnya. Hubungan dagang dengan dunia non

    Islam dibina dengan baik termasuk dengan India dan negeri-negeri mediterania yang

    beragama Kristen.

    Disegi pertanian Dinasti Fatimiyah juga mengalami peningkatan,

    keberhasilan pertanian di mesir pada masa ini bisa di kelompokkan kepada dua sektor

    1. Daerah pinggiran-pinggiran sungai Nil

    2. Tempat-tempat yang telah ditentukan pemerintah untuk dijadikan lahan pertanian.

    Sungai Nil merupakan sebagian pendukung bagi kelansungan hidup orang-orang

    Mesir, kadang-kadang sungai nil ini menuai penyusutan air sehingga masyarakat

    merasa kesulitan untuk mengambil air untuk diminum, untuk binatang ternak, maupun

    untuk pengairan tanam-tanaman mereka, namun sebaliknya adakalanya sungai nil ini

    pasang naik, sehingga dataran-dataran Mesir kebanjiran, menyebabkan kerusakan

    lahan dan tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut mereka membikin gundukan-

    gundukan dari tanah dan batu sebatas tinggi air takkala banjir

    Mereka membagi waktu untuk bercocok tanam dalam dua musim :

    1. Musim dingin, (bulan Desember sampai bulan maret) dengan aliran-aliran dari

    selokan sungai nil, pada musim ini mereka biasa menanam gandum, kapas, pohon

    rami.

    2. Musim panas, (bulan april sampai bulan juli) karena air sungai nil mulai surut, maka

    mereka mengairi sawah ladang dengan mengangkat air dengan alat. Pada musim ini

    mereka menanam padi, tebu, semangka, anggur, jeruk, dan lain-lain.

    Dibidang perdagangan mereka melakukan perdagangan dengan mengunjungi

    beberapa daerah seperti Asia, Eropa, dan daerah-daerah sekitar laut tengah.

    Pada masa dinasti Fatimiyah mereka menjadikan kota Fustat sebagai kota

    perdagangan, dari sini semua barang akan dikirim baik dari dalam maupun dari luar

    Mesir.

  • 35 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    e. Sosial Kemasyarakatan Pada waktu orang-orang Fatimiyah memasuki Mesir, penduduk setempat ada

    yang beragama Kristen Qibty, dan ahlu sunnah. Mereka hidup dalam kedamaian,

    saling menghormati antara satu dengan yang lain. Boleh dikatakan tidak terjadi

    pertengkaran antara suku, maupun agama. Masyarakatnya mempunyai sosialitas yang

    tinggi sesama mereka.

    f. Pemahaman Agama Sesuai dengan asal usul dinasti Fatimiyah ini adalah sebuah gerakan yang

    berasal dari sekte syiah Ismailiyah, maka secara tidak lansung dinasti ini sebenarnya ingin mengembangkan doktrin-doktrin syiah di tengah-tengah masyarakat, namun dengan berbagai pertimbangan mereka tidak terlalu memaksa pemahaman ini harus di

    ikuti oleh para penduduk, mereka bebas beragama sesuai dengan apa yang mereka

    yakini. Hal ini dilakukan supaya mereka selalu mendapat dukungan dari rakyat demi

    berdirinya dinasti Fatimiyah di negeri para Nabi ini.

    D. Masa Kemunduran dan Kehancuran Dinasti Fatimiyah Kemunduran Dinasti Fatimiyah berawal pada pemerintahan Khalifah al-

    Hakim. Ketika diangkat menjadi khalifah ia baru berumur 11 tahun. Al-Hakim

    memerintah dengan tangan besi, masanya dipenuhi dengan tindak kekerasan dan

    kekejaman. Ia membunuh beberapa orang wazirnya, menghancurkan beberapa gereja

    Kristen, termasuk sebuah gereja yang didalamnya terdapat kuburan suci umat Kristen.

    Maklumat penghancuran kuburan suci ini ditandatangani oleh sekretarisnya yang

    beragama Kristen, Ibn Abdun. Peristiwa ini merupakan salah satu penyebab terjadinya

    perang salib. Ia memaksa umat Kristen dan Yahudi memakai jubah hitam, dan mereka

    hanya diperbolehkan menunggangi keledai. Orang-orang Yahudi dan Nasrani dibunuh

    dan aturan-aturan tidak ditegakkan dengan konsisten. Ia juga dengan mudah

    membunuh orang yang tidak disukainya, bahkan pernah membakar sebuah desa tanpa

    alasan yang jelas. Kemudian pada tahun 381 H/991 M ia menyerang Aleppo dan

    berhasil merebut Homz dan Syaizar dari tangan penguasa Arab. Peristiwa ini

    menimbulkan sikap oposan dari penduduk dan menyeret Dinasti Fatimiyah dalam

    konflik dengan Bizantium. Walaupun pada akhirnya al-Hakim berhasil mengadakan

    perjanjian damai dengan Bizantium selama sepuluh tahun.

    Al-Hakim kemudian memilih mengikuti perkembangan ekstrem ajaran

    Ismailiyah, dan menyatakan dirinya sebagai penjelmaan Tuhan. Ia meninggalkan

    istana dan berkelana hingga akhirnya terbunuh di Muqatam pada 13 Pebruari 1021.

    Kemungkinan ia dibunuh oleh persekongkolan yang dipimpin adik perempuannya, Siti

    al-Muluk, yang telah diperhentikan tidak hormat olehnya.

    Al-Hakim kemudian digantikan oleh az-Zahir, anaknya sendiri. Ketika

    diangkat menjadi khalifah ia baru berusia 16 tahun. Pada mulanya Dinasti Fatimiyah

    didirikan oleh bangsa Arab dan orang Barbar, tapi ketika masa Az-Zahir situasi

    berubah, khalifah lebih mendekati keturunan Turki dan suku Barbar di dalam

    pemerintahan Fatimiyah. Az-Zahir mendapat izin dari Konsantin ke VII agar namanya

    disebutkan dimesjid-mesjid yang berada di bawah kekuasaan sang kaisar. Ia juga

    mendapat izin untuk memperbaiki mesjid yang berada di konstantinopel. Ini semua

  • 36 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    sebagai balasan terhadap restu sang khalifah untuk membangun kembali gereja yang di

    dalamnya terdapat kuburan suci, dimana dulu gereja ini dihancurkan oleh Al-Hakim.

    Setelah sepeninggal Az-Zahir kemudian digantikan oleh anaknya sendiri

    yang baru berusia 11 tahun, yaitu al-Mustanshir. Mulai masa ini system pemerintahan

    Dinasti Fatimiyah berobah menjadi parlementer, artinya khalifah hanya berfungsi

    sebagai symbol saja, sementara pemegang kekuasaan pemerintahan adalah para

    mentri. Oleh karena itulah masa ini disebut ahdu nufuzil wazara (masa pengaruh mentri-mentri). Al-Mustanshir sebagaimana juga az-Zahir lebih mendekati keturunan

    Turki, hingga muncul dua kekuatan besar yaitu Turki dan Barbar. Perang saudarapun

    tidak dapat dielakan. Setelah meminta bantuan Badrul Jamal dari Suriah, khalifah dan

    orang Turki dapat mengalahkan Barbar, dan berakhirlah kekuasaan orang Barbar di

    dalam Dinasti Fatimiyah.

    Pada masa al-Mustanshir ini kekuasaan Dinasti Fatimiyah di wilayah Suriah

    mulai terkoyak dengan cepat. Sementara kekuatan besar yang datang dari timur, yaitu

    bani Saljuk dari Turki, juga membayang-bayangi. Pada waktu yang bersamaan

    propinsi-propinsi Fatimiyah di Afrika memutuskan hubungan dengan pusat kekuasaan,

    bermaksud memerdekakan diri dan kembali kepada sekutu lama mereka, Dinasti

    Abbasiyah. Pada tahun 1052, suku arab yang terdiri dari bani Hilal dan bani Sulaim

    yang mendiami dataran tinggi Mesir memberontak. Mereka bergerak kebagian barat

    dan berhasil menduduki Tropoli dan Tunisia selama beberapa tahun.

    Sementara itu pada tahun 1071, sebagian besar wilayah Sisilia, yang

    mengakui kedaulatan Fatimiyah dikuasai oleh bangsa Normandia yang daerah

    kekuasaannya terus meluas hingga meliputi sebagian pedalaman Afrika. Hanya

    kewasan semenanjung arab yang mengakui kekuasaan Fatimiyah.

    Az-Zahir kemudian digantikan oleh al-Mustansir. Di masa ini terjadi

    kekacauan dimana-mana. Kericuhan dan pertikaian terjadi antara orang-orang Turki,

    suku Barbar dan pasukan Sudan. Kekuasaan negara lumpuh dan kelaparan yang terjadi

    selama tujuh tahun telah melumpuhkan perekonomian Negara. Di tengah kekacauan

    itu, pada tahun 1073 khalifah memanggil Badr al-Jamali, orang Armenia bekas budak

    dari kegurbernuran Akka dan memberinya wewenang untuk bertindak sebagai wazir

    dan panglima tertinggi. Amir al Juyusi (komando perang) yang baru ini mengambil

    komando dengan seluruh kekuatan yang ia punya untuk memadamkan berbagai

    kekacauan dan memberikan nyawa baru pada pemerintahan Fatimiyah. Tapi usaha ini,

    yang juga diteruskan oleh anak dan penerus al-Mustansir yaitu Al-Afdhal, tidak dapat

    menahan kemunduran Dinasti ini.

    Tahun-tahun terakhir dari kekuasaan Dinasti Fatimiyah ditandai dengan

    munculnya perseteruan yang terus menerus antara para wazir yang didukung oleh

    kelompok tentaranya masing-masing. Setelah al-Mustansir wafat, terjadi perpecahan

    serius dalam tubuh Ismailiyah. Perpecahan itu terjadi antara dua kelompok yang

    berada dibelakang kedua anak al-Mustansir yaitu Nizar dan al-Mustali. Pendukung Nizar lebih aktif, ekstrim dan menjadi gerakan pembunuh. Sedangkan pendukung al-

    Mustali lebih moderat. Akhirnya yang terpilih menjadi khalifah adalah al-Mustali dengan ia didukung oleh al-Afdhal. Al-Afdhal mendukung al-Mustali dengan harapan ia akan memerintah dibawah pengaruhnya. Akan tetapi basis spiritual Ismailiyah

  • 37 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m

    menjadi runtuh. Setelah al-Mustali wafat. Al-Amin anak al-mustali yang baru berusia lima tahun diangkat menjadi khalifah.

    Al-Amin kemudian digantikan oleh al-Hafidz. Karena ia meninggal

    kekuasaannya benar-benar hanya sebatas istana kekhalifahan saja. Anak dan

    penggantinya, az-Zafir diangkat menjadi khalifah dalam usia yang masih sangat muda,

    hingga merasa tidak mampu menghadapi tentara salib, khalifah az-Zafir melalui

    wazirnya Ibnu Salar, meminta bantuan kepada Nuruddin az-Zanki, penguasa Suriah di

    bawah kekuasaan Baghdad. Nuruddin mengirim pasukan ke Mesir di bawah panglima

    Syirkuh dan Salahuddin Yusuf bin al-Ayubi yang kem