pembekalan spi

44
Pembekalan SPI Dasar-Dasar Audit Intern Metro, 23 Nopember 2012

Upload: heru-subiyanto

Post on 30-Jun-2015

2.835 views

Category:

Business


7 download

TRANSCRIPT

  • 1. Dasar-Dasar Audit Intern Metro, 23 Nopember 2012

2. StrukturOrganisasiSPI 3. Definisi Audit Suatu proses sistematis yang secara obyektifmemperoleh dan mengevaluasi bukti Yang terkait dengan pernyataan (laporan) mengenaitindakan atau kejadian ekonomi (transaksi) Untukmenilai tingkat kesesuaianantarapernyataan (laporan) tersebut dengan kriteria(ketentuan) yang telah ditetapkan serta Mengkomunikasikan (melaporkan)hasilnyakepada pihak-pihak yang berkepentingan. 4. Audit iNTERNAL suatu kegiatan pemastian (assurance) dan konsultasi(consulting) yang independen dan objektifyangdirancang untuk menambah nilai dan meningkatkanoperasi suatu perusahaan untuk membantu perusahaanmencapai tujuannya dengan mengevaluasi danmemperbaiki efektivitas proses manajemen risiko,pengendalian, dan tata kelola (governance) melaluipendekatan yang teratur dan sistematik. Kegiatan Pemastian meliputi penilaian bukti-buktioleh secara objektif sebagai dasar pemberian opini ataukesimpulan yang independen mengenai suatu proses,sistem, dan sebagainya. Kegiatan konsultasi pemberian saran/advis, biasanyakarena permintaan khusus dari klien. 5. PERAN AUDIT INTERNALMenilai secara sistematis dan obyektif apakah StrukturPengendalian Intern (SPIN) berjalan dengan baik : Informasi keuangan dan pengoperasiannya akurat dandapat dipercaya. Risiko terhadap perusahaan dapat teridentifikasi danditekan. Peraturan eksternal dan kebijakan internal diikuti. Kriteria pengoperasian yang memuaskan dipenuhi. Sumberdaya dimanfaatkan secara efektif, efisien,ekonomis dan lancar, aman, tertib (E3 - LAT). 6. Dengan demikian : Manipulasi dapat dihindari prinsip maker, checkerdan signer; Aktiva terlindungi dan hutang dicatat dengan benar; Kebijakan dan pengawasan dipenuhi pemisahanfungsi saling cek, dual control, rotasi,.. Dapat menjadi masukan manajemen agar E3LAT; 7. E3 - LAT Efektif tercapai hasil akhir sesuai yang diharapkan Efisien hemat ukuran BOPO Ekonomis produktif dengan biaya tertentu dapathasil yang lebih besar Lancar pekerjaan berjalan tanpa hambatan Aman terhindar dari kerugian risiko kecurian,kerusakan dan penyelewengan Tertib memperhatikan ketentuan yang berlaku 8. Kode Etik Auditor Internal -PRINSIP1. Integritas membangun kepercayaan untuk memberikan dasar untuk landasan penilaian mereka.2. Objektivitas objektif dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau proses yang sedang diperiksa dan membuat penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan mereka sendiri atau pun orang lain dalam membuat penilaian. 9. Kode Etik Auditor Internal -PRINSIP3. Kerahasiaan menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa izin kecuali ada ketentuan perundang-undangan atau kewajiban profesional untuk melakukannya.4. Kompetensi menerapkanpengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan audit internal. 10. Kode Etik Auditor Internal - AturanPerilaku1. Integritas : Harus melakukan pekerjaan mereka dengan kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab. Harus mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang diharuskan oleh ketentuan perundang-undangan dan profesi. Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal apapun, atau terlibat dalam tindakan yang memalukan untuk profesi audit internal atau pun perusahaan. Harus menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan etis dari organisasi. 11. Kode Etik Auditor Internal - AturanPerilaku2. Objektivitas Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun yang dapat mengganggu, atau dianggap mengganggu, ketidakbiasan penilaian mereka (conflict of interest). Tidak akan menerima apa pun yang dapat mengganggu, atau dianggap mengganggu, profesionalitas penilaian mereka. Harus mengungkapkan semua fakta material yang mereka ketahui yang, jika tidak diungkapkan, dapat mengganggu pelaporan kegiatan yang sedang diperiksa. 12. Kode Etik Auditor Internal - AturanPerilaku3. Kerahasiaan Harusberhati-hati dalam penggunaandan perlindungan informasi yang diperoleh dalam tugas mereka. Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau yang dengan cara apapun akan bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan atau merugikan tujuan yang sah dan etis dari organisasi. 13. Kode Etik Auditor Internal - AturanPerilaku4. Kompetensi Hanya akan memberikan layanan sepanjang mereka memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diperlukan. Harus melakukan audit internal sesuai dengan Standar Profesional Audit Internal. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan efektivitas serta kualitas layanan mereka. 14. Norma Pemeriksaan Independensi (kemandirian) Kemampuan Profesi Ruang Lingkup Audit Pelaksanaan Audit Pelaporan Audit Tindak lanjut Audit Manajemen Unit Audit Internal 15. Sikap Mental Auditor Internal1. Kejujuran harus mampu mengemukakan pendapat secara jujur dan bijaksana, sesuai dengan hasil temuannya.2. Obyektivitas dapat mengemukakan temuan berdasarkan bukti - bukti atau fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.3. Ketekunan tekun dan ulet dalam menelusuri masalah/indikasi yang dihadapi guna memperoleh bukti- bukti yang akan mendukung temuannya.4. Loyalitas menunjukkan loyalitas kepada tanggung jawab profesinya. 16. Tanggung Jawab Terhadap Profesia. Bekerja secara cermat dan seksama Ruang lingkup ataupun tingkat kesulitan yang dihadapidalam pelaksanaan tugas Kewaspadaan terhadap kemungkinanadanyapenyimpangan, kesalahan, penggelapan, inefisiensi,pemborosan serta pertentangan kepentingan danpelaporannya kepada atasan pejabat yang bersangkutan; Kecermatan dalam mengidentifikasi keadaan dan kegiatanyangrawanpenyimpangan, kelemahan strukturpengendalian intern dan ketepatan dalam memberikansaran guna meningkatkan ketaatan terhadap prosedur yangditetapkan bank; Kesungguhan dan tanggung jawab dalam pelaksanaantugas; Kemungkinan dilakukannya pemeriksaan lanjutan ataupemeriksaan khusus yang lebih mendalam. 17. Tanggung Jawab Terhadap Profesib. Upaya peningkatan pengetahuan melalui pendidikan profesi berkelanjutan. Mengikuti perkembangan terakhir tentang teknikAudit Intern melalui seminar, kursus atau pendidikanlanjutan lainnya. Mengikuti perkembangan produk- produk baru dariperbankan; Mengikuti serta memahami ketentuan-ketentuanyang berlaku yang berkaitan dengan aktivitasoperasional perbankan. 18. Pengendalian dalam pengelolaanbank Pengelolaan bank untuk mencapai tujuan supaya sehat(CAMEL dan Comply) secara menguntungkan Bank(owner, pengurus, karyawan), masyarakat, pemerintah Perlu (1) Perencanaan (2) Organisasi (3) Pelaksanaan(kebijakan, prosedur, administrasi, sumberdaya) (4)Controlling terhadap 1,2,3 Manajemen 1,2,3,4 19. Rambu-Rambu Pengendalian Bankoleh BINo. Jenis Rambu-Rambu Tujuan1 BMPKPemerataan kreditPenyebaran risikoMelindungi bank dari kehancuran2 CAR Menjaga solvabilitasMelindungi dana masyarakatMenampung risiko3 KAP Menampung risiko kreditTolok ukur keberhasilan manajemen4 Larangan Bank Melindungi bank dari kehancurandalam Bank /Window Dressing5 Tingkat Kesehatan Menjaga dan memacu supaya sehat untukBankmelindungi semua pihakStandar peringkat bank6 Kredit MikroPemerataan dan pengembangan UKM 20. Pengendalian Intern Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untukmemperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuanperusahaan dapat dicapai yaitu untuk menjagakeamanan harta milik perusahaan, memeriksaketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorongefisiensi dan membantu mendorong dipatuhinyakebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Suatu perangkat alat dan cara untuk membantumanajemen mengendalikan bank agar E3LAT Bila dijalankan dengan baik secara otomatis akanmenangkap dan mengungkapkan setiap penyimpangandan menjadi feedback perbaikan 21. Elemen Pengendalian Intern Lingkungan pengendalian Filosofi dan Gaya Operasional Manajemen Struktur Organisasi Dewan Komisaris dan Audit Komite Metode Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab Metode Pengendalian Manajemen Kebijakkan dan praktik kepegawaian Pengaruh Ekstern 22. Elemen Pengendalian Intern Sistem Akuntansi metode dan catatan untuk mengidentifikasikan,menghimpun, menganalisa, mengelompokkan, mencatat danmelaporkan transaksi perusahaan untuk pertanggungjawabanaktiva dan kewajiban dengan transaksi tersebut. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang sah. Tepat waktu dan cukup rinci Mengukur nilai transaksi yang wajar Periode terjadinya transaksi Menyajikan dengan semestinya transaksi danpengungkapannya 23. Elemen Pengendalian Intern Penilaian ResikoPengendalian internal yang baik memungkinkanpenaksiran risiko yang dihadapi oleh perusahaan baikyang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi dglangkah-langkah sebagai berikut: Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhirisiko. Menaksir risiko yang berpengaruh cukup signifikan Menentukan tindakan yang dilakukan untuk me-manage risiko 24. Elemen Pengendalian Intern Prosedur pengendalianAktivitas pengendalian merupakan kebijakan, prosedur,teknik, dan mekanisme untuk menjamin arahan manajementelah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian meliputi: Pemisahan fungsi/tugas/wewenang yang cukup. Otorisasi traksaksi dan aktivitas lainnya yang sesuai Pendokumentasiaan dan pencatatan yang cukup Pengendalian secara fisik terhadap aset dan catatan Evaluasi secara independen atas kinerja Pengendalian terhadap pemrosesan informasi Pembatasan akses terhadap sumberdaya dan catatan 25. SPIN dan SPI SPIN suatu struktur perangkat/alat/cara untukmembantu manajemen dalam mengendalikan bankmencapai sasaran pokok supaya kegiatan bankterkendali mencapai sasaran bank sehat E3 LAT SPI satuan kerja yang membantu dirut dalammengawasi semua satker mencapai sasaran pokok menilai satker apakah masih ada yang perlu diperbaikiSPIN-nya outputnya saran perbaikan SPIN atau SDM kegiatan bank terkendali mencapai sasaran 26. Manajemen Risiko, SPIN, SPI Manajemen risiko adalah pendekatan sistematisidentifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengelolaanrisiko bisnis dalam sebuah lembaga. Control Internal adalah mekanisme lembaga untukmemantau risiko-risiko sebelum dan sesudah operasi. Audit Internal adalah sebuah penilaian ex-post yangsistematis dari suatu opersi lembaga dan laporan-laporan. 27. Perencanaan Tahapan Audit Persiapan audit Penyusunan program audit Pelaksanaan penugasan audit Pelaporan hasil audit Tindak lanjut hasil audit Dokumentasi dan administrasi 28. Menyusun Program Audit Penelitianpendahuluan (penentuan ruanglingkup, penentuan kedalaman, dan penentuankendali mutu) Skala prioritas pada area-area yang memilikirisiko tinggi dalam satu unit kerja. Pengalokasian sumber daya yang ada berdasarkantingkat risiko dan keahlian. Penentuan dasar untuk menjaga agar audit tetapberada pada jalur dan untuk pengevaluasian hasilaudit. 29. Langkah-langkah PelaksanaanPenugasan Pengumpulan Informasi Bagan organisasi yang masih berlaku. Uraian tugas masing-masing personil yang ada. Pedoman kerja, kebijakan dan prosedur unit kerja. Anggaran dan rencana kerja yang ditetapkan. Laporan keuangan yang meliputi neraca, laba-rugi, danlaporan keuangan lainnya. Laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan auditke berbagai pihak (internal/eksternal) Laporan hasil audit sebelumnya. 30. Langkah-langkah PelaksanaanPenugasan Analisis informasi Analisis perkembangan (trend) dan perubahan. Analisis tigkat rasio atas laporan keuangan. Analisis realisasi dan anggaran. Analisis pangsa pasar bank. Membuat hipotesis Hipotesis terhadap risiko bisnis (business risk) Contoh : Pengaruh peningkatan NPL terhadap Laba/rugidan rasio CAR Hipotesis terhadap risiko yang melekat (inherent risk)Contoh : terdapat manipulasi laba, window dressing. 31. Audit Test1. Compliance Test pengujian untuk memberikan keyakinanbahwaketentuan dilaksanakan sebagaimana mestinya.2. Substantif Test pengujian saldo untuk mendapatkan bukti keabsahan dan kebenaran pelaksanaan akuntansi dan saldo rekening. 32. PROGRAM AUDIT1. Prosedur Analitis meneliti hubungan yang dapat diterima antara data keuangan dan data non-keuangan untuk mengembangkan harapan atas saldo laporan keuangan.2. Prosedur awal prosedur untuk memperoleh pemahaman atas (1) faktor persaingan bisnis dan industri klien, (2) struktur pengendalian internnya. Juga untuk memastikan bahwa catatan-catatan dalam buku pembantu sesuai dengan akun pengendali dalam buku besar.3. Pengujian Estimasi Akuntansi meliputi pengujian subtantif atas saldo. 33. PROGRAM AUDIT1. Pengujian pengendalian pengujian pengendalain intern yang ditetapkan oleh strategi audit dari auditor.2. Pengujian transaksi pengujian substantif yang terutama meliputi tracing atau vouching transaksi berdasarkan bukti dokumenter yang mendasari.3. Pengujian Saldo Berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun serta item-item yang membentuk saldo tersebut.4. Pengujian penyajian dan pengungkapan Mengevaluasipenyajian secara wajarsemua pengungkapan yang dipersyaratkan oleh Prinsip Akuntansi. 34. TEKNIK-TEKNIK AUDIT1. Memeriksa (examine) memeriksa catatan menginspeksi dokumen transaksi, me-review prosedur dan menanyai orang-oranguntuk mengambil kesimpulan mengenai ketetapan, kecukupan, dan sebagainya.2. Membandingkan (compare) membandingkan dua atau lebih informasi yang berkaitan dengan memperhatikan persamaan dan perbedaannya.3. Pembuktian (vouching) pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen yang mendukung suatu transaksi atau data keuangan untuk menetukan kewajaran dan kebenarannya dan pembandingan dokumen tersebut dengan laporan yang berkaitan. 35. TEKNIK-TEKNIK AUDIT4. Menganalisis (analyze) kegiatan yang mempelajari dan membandingkan data yang memiliki hubungan. Prosedur analitis mengahsilkan bukti analitis.5. Mengecek (check) memeriksa ada tidaknya, lengkap tidaknya, benar salahnya dsb.6. Menginspeksi (inspect) meneliti secara langsung ke tempat kejadian, yang lazim pula disebut on the spot inspection, yang dilakukan secara rinci dan teliti.7. Pengkajian ulang (review) untuk memastikan bahwa proses yang telah dilakukan klien sesuai dengan prosedur dan kebijakan pengendalian yang telah di tetapkan. 36. TEKNIK-TEKNIK AUDIT7. Permintaan Informasi (inquire) menggali informasi tertentu dari berbagai pihak yang berkompeten.8. Merekonsiliasi (reconcile) teknik audit di mana bentuk mencocokan dua sumber yang terpisah mengenai hal yang sama dan kalau ada perbedaan harus dapat dijelaskan.9. Mengkonfirmasi (confirm) bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas. 37. TEKNIK-TEKNIK AUDIT10. Menghitung (calculate) melakukan perkalian,pembagian, penambahan atau pengurangan.11. Footing dan Cross Footing memeriksa kebenaranpenjumlahan atau pengurangan ke bawah (footing) dankebenaran penjumlahan atau pengurangan ke samping(cross footing).12. Menelusuri (trace) penelusuran mulai dari data awaldirekamnya dokumen, yang dilanjutkan denganpelacakan pengolahan data-data tersebut dalam prosesakuntansi. 38. TEKNIK-TEKNIK AUDIT13. Menverifikasi (verify) pengujian secara rinci dan telititentang kebenaran, ketelitian perhitungan, kesahihan,pembukuan, pemilikan dan eksistensi suatu dokumen.14. Menghitung (count) perhitungan fisik terhadapsumberdaya berwujud seperti kas atau sediaan tangan,pertangungjawaban semua formulir bernomor uruttercetak. Menilai kondisinya (rusak berat, rusak ringan,atau baik) dan membandingkannya dengan saldomenurut buku (administrasi), kemudian mencari sebab-sebab terjadinya perbedaan apabila ada.15. Observasi peninjauan dan pengamatan atas suatuobjek secara hati-hati, ilmiah dan kontinu selama kurunwaktu tertentu untuk membuktikan suatu keadaan ataumasalah. 39. Kertas Kerja Pengawasan danPemeriksaanMedia yang digunakan oleh auditor untuk mencatat seluruhaktivitas audit dan langkah-langkah audit yang dilakukan.Tujuan Kertas Kerja Audit: Membantu auditor dalam melaksanakan tugas. Membantu auditor dalam pembuatan laporan hasil audit. Mendukung opini auditor Menjamin kesinambungan audit, dalam arti bahwa jika adaanggota tim yang sakit dapat diteruskan oleh auditor yanglain. Memungkinkan dilakukan review secara independentterhadap pekerjaan yang telah dilakukan. 40. Kriteria Kertas Kerja Audit Dalam membuat kertas kerja harus dipertimbangkankegunaan optimum dari kertas kerja tersebut. Bahasa yang digunakan harus jelas. Penulisan harus rapi sehingga mudah dibaca dandimengerti. Setiap tanda harus diberi penjelasan.Jenis Kertas Kerja Audit Kertas kerja umum : dikenal dengan formulir hasil audityang dapat digunakan untuk seluruh temuan baik yangbersifat kuantitatif dan kualitatif. Kertas kerja khusus : yang hanya dapat digunakan untuktemuan yang bersifat khusus (misal : portofolio review). 41. Norma Umum Ruang lingkup pemeriksaan lengkap meliputi(finansial, operasional, penilaian risiko, E3LAT,ketaatan pada ketentuan. Fungsi SPI harus jalan Pemeriksa harus memiliki integritas dan objektivitas Pemeriksa harus memiliki skill Sikap profesional (menggunakan kemahiran secaracermat dan seksama) dalam pemeriksaan maupundalam penyusunan LHP. 42. Norma Pelaksanaan Harus dibuatkan rencana (apa saja yang diperiksa,kapan, siapa). Pemeriksa harus dibimbing dan diawasi. Ketaatan pada ketentuan yang ditelaah. SPIN harus dikaji ulang keandalannya agar sesuaiE3LAT. Waspadaitransaksiyang krusial terhadappenyimpangan dan penyalahgunaan wewenang. Harus diperoleh bukti yang cukup, kompeten, relevanuntuk menyusun kesimpulan dan saran. Kertas kerja pemeriksaan harus tersedia dandisiapkan. 43. Norma Pelaporan Laporan harus tertulis. Laporan diuraikan secara singkat dan mudah dipahami. Laporan harus didukung kertas kerja yang memadai. Laporan harus objektif Laporan harus konstruktif. Laporan harus ditandatangani oleh tim audit dan ataukepala satuan kerja Audit Internal. Laporan harus dibuat dan disampaikan tepat waktu. Laporan dituangkan secara sistematis.Norma Tindak Lanjut Pemeriksa Intern harus mengikuti tindak lanjut atastemuan. 44. Flowchart Audit InternalKERTAS KERJA PerencanaanPerencanaan PemeriksaanPenilaian SPINDaftar pertanyaan SPIN Baik ???tidakyaCompliance TestDaftar DaftartidakSesuai ???KelemahanKelemahanyaSubstantif Test LHPSP