bab v perhitungan integral (anti diferensial) · 143 bab v perhitungan integral (anti diferensial)...
TRANSCRIPT
143
BAB V
PERHITUNGAN INTEGRAL
(ANTI DIFERENSIAL)
Perhatikan Gambar V.1. Selang [a , b] dipartisi atas n bagian yang sama, dan dibangun
dua macam persegi–persegi panjang. Persegi−persegi panjang yang pertama seluruhnya
berada di bawah grafik y = f(x). Sedangkan yang kedua meliput grafik y = .(x).
Jika disajikan :
mi : luas persegi panjang yang seluruhnya
berada di bawah grafik,
Mi : luas persegi panjang yang memuat
grafik,
maka
mi = f(xi)n
ab −, i = 1, 2, . . . , n−1,
Mi = f(xi+1) n
ab −, i = 1, 2, . . . , n−1,
Dalam hal ini, f(x0)=f(a) dan f(xn) = f(b).
Selanjutnya, tulis m(n) = �−
=
1n
1iim , M(n) = �
−
=
1n
1iiM . Jika nilai )n(mLim
n ∞→ dan nn
MLim∞→
ada dan
berhingga, maka nnmLim
∞→ = nn
MLim∞→
= �b
a
dx)x(f .
Formulasi �b
a
dx)x(f dinamakan integral tentu dari fungsi y = f(x) dengan batas bawah
x = a dan batas atas x = b. Jika nilai-nilai batas integral tidak disajikan, sehingga
formulasinya menjadi � dx)x(f , maka bentuk integral ini dinamakan integral tak tentu dari
fungsi y = f(x). Perbedaan antara integral tentu dengan tak tentu adalah, Integral tentu
X
y = f(x)
. . . x2 x1 xn-1 b=xn X0=a
Y
Gambar V.1. Konsepsi integral
144
hasilnya sebuah bilangan (konstanta), sedangkan integral tak tentu, sebuah fungsi. Fungsi
f(x) pada bentuk integral (baik tentu maupun tak tentu) dinamakan integrand.
V.1. Fungsi Primitif
Menghitung integral sebuah fungsi, baik integral tentu maupun tak tentu, dengan
menggunakan konsepsi limit, tidak semudah pada perhitungan difrensial. Sebab untuk
keperluan perhitungan integral perlu didefinisikan sebuah fungsi yang dinamakan fungsi
primitif atau biasa dinamakan antidiferensial. Hal ini karena pada formulasi integral
terlibat operator diferensial, dx.
Definisi
Fungsi y = F(x) dinamakan fungsi primitif (antidiferensial) dari y = f(x), jika berlaku
hubungan
)x(d)x(dF
= f(x)
untuk setiap x pada domain y = f(x).
Sebagai contoh, fungsi primitif dari y = Cos x adalah y = Sin x, sebab )x(d
)x(dSin = Cos x
Selanjutnya untuk dapat melakukan proses perhitungan integral perlu dipahami dalil
berikut ini.
Dalil
Jika y = f(x) fungsi kontinu pada domain S = [a , b], dan y = F(x) fungsi primitif dari
y = f(x), maka
�b
a
dx)x(f = b
a)x(F = F(b) – F(a)
Bukti
Perhatikan Gambar V.1.
Berdasarkan gambar, maka dapat disajikan barisan nilai
a = x0 < x1 < x2 < . . . < xn-1 < xn = b,
145
sehingga dengan cara menambahkan suku baru dan mengurangkan kembali, diperoleh
formulasi
F(b) – F(a) = F(xn) – F(xn-1) + F(xn-1) − . . . − F(x1) + F(x1) − F(x0) = �=
−−n
1i1ii )}x(F)x(F{
Karena y = F(x) fungsi primitif dari y = f(x), yang berarti F′(x) = f(x), maka y = F(x)
merupakan fungsi diferensiabel dengan turunannya kontinu di S, sehingga berdasarkan dalil
nilai tengah, ada ix , xi-1 < ix < xi, sedemikian rupa sehingga
F(xi) – F(xi-1) = f( ix )(xi – xi-1), atau F(b) – F(a) = �=
−−n
1i1iii )xx)(x(f ,
sehingga jika kedua ruas dihitung nilai limitnya untuk n → ∞, maka
{ })a(F)b(FLimn
−∞→
= �=
−∞→−
n
1i1iii
n)xx)(x(fLim .
Karena F(b) – F(a) sebuah konstanta, maka { })a(F)b(FLimn
−∞→
= F(b) – F(a), ada dan
merupakan nilai berhingga. Sehingga �=
−∞→−
n
1i1iii
n)xx)(x(fLim juga ada dan berhingga.
Berdasarkan konsepsi integral, maka �=
−∞→−
n
1i1iii
n)xx)(x(fLim = �
b
a
dx)x(f = F(b) – F(a).
Contoh 1
Tunjukan bahwa �2
1
xdx = 121
Jawab :
Fungsi primitif f(x) = x adalah F(x) = 21
x2, sebab ��
���
� 2x21
dxd
= 21
.2.x2-1 = x.
Karena F(x) = 21
x2, maka
�
�
==
==
2)2(21
)2(F
21
)1(21
)1(F
2
2
, sehingga �2
1
xdx = 2 − 21
= 121
.
146
Contoh 2
Hitunglan �π
41
0
dx)x(Cos !
Jawab :
Sudah ditunjukan bahwa fungsi primitif dari f(x) = Cos x, adalah F(x) = Sin x, sehingga
F(41 π) = Sin(
41 π) = 2
21
f(0) = Sin(0) = 0
�π
41
0
dx)x(Cos = Sin(41 π) − Sin(0) = 2
21
− 0 = 221
Dari paparan dalil, dapat disajikan pernyataan sebagai berikut. Jika batas integral a
dengan b pada integral tentu �b
a
dx)x(f dihilangkan, sehingga diperoleh bentuk � dx)x(f ,
maka
� dx)x(f = F(x) +k,
dengan k konstanta, yang nilainya dapat dihitung, jika ada tambahan ketentuan.
Sebelumnya sudah dikemukan, �b
a
dx)x(f adalah sebuah konstanta, sedangkan � dx)x(f
sebuah fungsi. Hal ini tersurat pada sajian bahwa �b
a
dx)x(f = F(b) – F(a), yang merupakan
sebuah konstanta, dan � dx)x(f = F(x) + k, sebuah bentuk fungsi.
147
Contoh 3
Hitunglah ( )� +
dx1x
22
, jika untuk x = 0 nilainya sama dengan 1 !
Jawab :
Fungsi primitif dari f(x) = ( )21x
2+
, x � −1 adalah F(x) = 1x1x
+−
, sehingga
( )� +dx
1x
22
= 1x1x
+−
+ k
Subtitusikan x = 0 pada hasil integrasi 1010
+−
+ k = 1 k = 2
Sehingga ( )� +
dx1x
22
= 1x1x
+−
+ 2 = 1x1x3
++
Fungsi yang memiliki nilai integral pada domain S, dinamakan integrabel, pada domain
S. Jika menelaah paparan yang telah disampaikan, syarat perlu dan cukup agar sebuah
fungsi integrabel pada domain S adalah kontinu di mana-mana pada S. Sedangkan agar
diferensiabel, kekontinuan fungsi hanya merupakan syarat perlu tetapi tidak cukup. Hal ini
menyatakan bahwa, sebuah fungsi integrabel tidak perlu diferensiabel, sedangkan jika
fungsi diferensiabel, maka integrabel. Sebagai contoh fungsi y = x. Fungsi ini
integrabel pada domain bilangan riel, tetapi tidak diferensiabel di titik (0 , 0). Hal ini dapat
ditelaah pada fakta, � dxx =
�
�
<+−
>+
0 x ,K x21
0 x , Kx21
2
2
. Yang berarti integralnya ada, tetapi
h)0(f)h0(f
0hLim
−+
→ − = −1, sedangkan
h)0(f)h0(f
0hLim
−+
→ + = 1. Yang berarti
h)0(f)h0(f
0hLim
−+
→ tidak ada.
148
V.2. Dalil dasar tentang integral
Untuk lebih memudahkan perhitungan integral perlu dipahami dalil dasar tentang
integral.
1. � kdx = kx + c , k, c : konstanta
Bukti
( )ckxdxd + = kx1-1 + 0 = k
2. � dxx n = 1n
1+
xn+1 + k ; n � −1 , k : konstanta
Bukti
��
���
� ++
+ Kx1n
1dxd 1n =
1n1+
(n+1)x(n+1)-1 + 0 = xn
3. � dxx1
= ln x + k ; k : konstanta
Bukti
( )kxlndxd + =
x1
+ 0 = x1
4. � dxe x = ex + k ; k : konstanta
Bukti
( )kedxd x + = ex + 0 = ex
5. � dx)x(Sin = −Cos(x) + k, dan � dx)x(Cos = Sin(x) + k ; k ; konstanta
Bukti
Sudah disampaikan sebagai contoh pada definisi fungsi primitif
149
6. ( )� + dx)x(g)x(f = � dx)x(f + � dx)x(g
Bukti
( )( )i1i
1n
11
ii xx)x(g)x(f −+ +
−
=� = ( )( )i1i
1n
11
i xx)x(f −+
−
=� + ( )( )i1i
1n
11
i xxx(g −+
−
=�
( )( )��
���
� −+ +
−
=∞→ � i1i
1n
11
iin
xx)x(g)x(fLim
= ( )( )��
���
� −+
−
=∞→ � i1i
1n
11
in
xx)x(fLim + ( )( )��
���
� −+
−
=∞→ � i1i
1n
11
in
xx)x(gLim
Berdasarkan konsepsi integral, jika masing-masing limit nilainya ada dan berhingga,
maka ( )� + dx)x(g)x(f = � dx)x(f + � dx)x(g
7. � dx)x(kf = k � dx)x(f
Bukti
Gunakan analogi pembuktian dalil 6, dengan menyatakan kf(x) sebagai perjumlahan atas
k buah fungsi f(x)
V.3. Cara menghitung sebuah integral
Menghitung integral sebuah fungsi dengan menggunakan konsepsi seperti yang telah
dipaparkan cukup sulit, dan proses perhitungannya relatif tidak sesederhana perhitungan
diferensial. Ada beberapa metode untuk menghitung integral sebuah fungsi.
1. Integral sebagai sebuah antidiferensial
Berdasarkan dalil pada fungsi primitif, tersurat bahwa ( )� dx)x(fdxd
= f(x). Dari
pernyataan ini dapat disimpulkan, sebuah integral dapat diselesaikan jika diketahui fungsi
primitifnya, sehingga untuk menyelesaikan sebuah integral dengan cara ini, diperlukan
150
sebuah direktori fungsi primitif yang lengkap. Metode ini dapat digunakan jika bentuk
integrandnya cukup sederhana.
2. Metode subtitusi
Ada beberapa cara subtitusi yang dapat digunakan, diantaranya
a) Subtitusi aljabar
Contoh 4
Hitunglah ( )�
+−− dxe)3x2( 1x3x2
Jawab :
Subtitusikan y = x2 – 3x + 1 dy = (2x – 3)dx dx = 3x2
dy−
( )�
+−− dxe)3x2( 1x3x2
= � −−
3x2dy
e)3x2( y = � dye y = ey + k = e(x² - 3x + 1) + k
Contoh 5
Hitunglah � −++ dx)1x2x(Tg)1x( 2
Jawab :
Subtitusikan y = (x2 + 2x – 1) dy = (2x + 2)dx dx = 2x2
dy+
= ��
���
�
+1xdy
21
Dengan menggunakan dalil 7,
� −++ dx)1x2x(Tg)1x( 2 = � ++
1xdy
21
)y(Tg)1x( = � dy)y(Tg(21
= � dy})y(Cos)y(Sin
21
Subtitusikan z = Cos(y) dz = −Sin(y)dy
� dy})y(Cos)y(Sin
21
= �−
zdz
21
= −ln(z) + k = −ln{Cos(y)} + k = −ln{Cos(x2 + 2x – 1) + k
151
Contoh 6
Hitunglah � dx)x(Sec !
Jawab :
Sec(x) = )x(Cos
1 =
)x(Cos)x(Cos
2 = )x(Sin1
)x(Cos2−
Subtitusikan y = Sin(x) dy = Cos(x)dx
Sehingga � dx)x(Sec = � −dx
)x(Sin1)x(Cos
2 = � − 2y1
dy
Karena 2y11
− =
)y1)(y1(1
+− =
)y1(21
− +
)y1(21
+, dengan menggunakan dalil 6, 7, dan 3,
maka � − 2y1dy
= � − y1dy
21
+ � + y1dy
21
.
Menghitung � − y1dy
Subtitusikan z = 1 – y dz = −dy,
� − y1dy
= �−
zdz
= −ln(z) + K1 = −ln(1−y) + k1 = −ln{1−Sin(x)} + k1
Menghitung � + y1dy
Subtitusikan z = 1 + y dz = dy
� + y1dy
= � zdz
= ln(z) + k2 = ln(1+y) + k2 = ln{1+Sin(x)} + k2
152
Sehingga
� dx)x(Sec = ��
���
�
21
[−ln{1−Sin(x)} + k1] + ��
���
�
21
[ln{1+Sin(x)} + k2]
= − ��
���
�
21
ln{1−Sin(x)} + ��
���
�
21
ln{1+Sin(x)} + k = ���
����
�
−+
)x(Sin1)x(Sin1
ln21
+ k,
dengan k = ��
���
�
21
k1 + ��
���
�
21
k2.
b) Subtitusi goniometri
Metode ini dilakukan jika integrand memiliki bentuk 22 xa − , 22 xa + , 22 ax − ,
a2 – x2, a2 + x2, atau x2 – a2; a � 0.
Bentuk subtitusinya,
1) untuk bentuk 22 xa − atau a2 – x2
x = aSin(y) dx = aCos(y)dy , y = arc Sin ��
���
�
ax
, atau
x = aCos(y) dx = −aSin(y)dy , y = arc Cos ��
���
�
ax
Contoh 7
Hitunglah � −
+dx
x4
1x2
Jawab :
Subtitusikan x = 2Sin(y) dx = 2Cos(y)dy
y = arc Sin ��
���
�
2x
sehingga
153
� −
+dx
x4
1x2
= � −
+dy)y(Cos2
)y(Sin44
1)y(Sin22
= �+
dy)y(Cos2)y(Cos21)y(Sin2
= ( )� + dy1)y(Sin2 = � dy)y(Sin2 + �dy = −2Cos(y) + y + k
= −2Cos ���
����
���
���
�
2x
arcSin + arc Sin ��
���
�
2x
+ k
2) untuk bentuk 22 xa + atau a2 + x2
x = aTg(y) dx = aSec2(y)dy
y = arc Tg ��
���
�
ax
Contoh 8
Hitunglah � +dx
x9x
12
Jawab :
Subtitusikan x = 3Tg(y) dx = 3Sec2(y)dy
y = arc Tg ��
���
�
3x
� +dx
x9x
12
= � +dy)y(Sec3
)y(Tg99)y(Tg3
1 2
2 = � dy)y(Sec3
)y(Sec3)y(Tg31 2
= � dy)y(Tg)y(Sec
31
= � dy)y(Sin
131
= � dy)y(Sin
)y(Sin31
2 = � −
dy)y(Cos1
)y(Sin31
2
Subtitusikan z = Cos(y) dz = −Sin(y)dy
Sehingga
154
� −dy
)y(Cos1)y(Sin
2 = � −
dzz1
12
= � −dz
z121
+ � +dz
z121
= − ��
���
�
21
ln(1−z)+ ��
���
�
21
ln(1+z)+k
= ��
���
�
21
ln ��
���
�
−+
z1z1
+ k = ��
���
�
21
ln ���
����
�
−+
)y(Cos1)y(Cos1
+ k
� +dx
x9x
12
= ��
���
�
31 { �
�
���
�
21
ln ���
����
�
−+
)y(Cos1)y(Cos1
+ k} = ��
���
�
61
ln
�����
�
�
�����
�
�
���
����
���
���
�−
���
����
���
���
�+
3x
arcTgCos1
3x
arcTgCos1 + k
3) untuk bentuk 22 ax − atau x2 – a2
x = aSec(y) dx = aSec(y)Tg(y)dy
y = arc Sec ��
���
�
ax
Contoh 9
Hitunglah �−
dxx
4x3
2
Jawab :
Subtitusikan x = 2Sec(y) dx = 2Sec(y)Tg(y)dy
y = arc Sec ��
���
�
2x
�−
dxx
4x3
2
= �−
dy)y(Tg)y(Sec2)y(Sec8
4)y(Sec43
2
= � dy)y(Tg)y(Sec4)y(Tg2
2
2
= � dy)y(Cos)y(Sin
21 3
= ( )
�−
dy)y(Cos
)y(Cos1)y(Sin21 2
Subtitusikan z = Cos(y) dz = −Sin(y)dy
Sehingga
155
( )
�−
dy)y(Cos
)y(Cos1)y(Sin 2
= ( )�
−− dzzz1 2
= �− dzz1
+ � zdz = −ln(z) + ��
���
�
21
z2 + k
= −ln(Cos(y)) + ��
���
�
21
Cos2(y) + k
�−
dxx
4x3
2
= ��
���
�
21
{−ln(Cos(y)) + ��
���
�
21
Cos2(y) + k}
= − ��
���
�
21
ln(Cos(y)) + ��
���
�
41
Cos2(y) + k
= − ��
���
�
21
ln ���
����
����
����
���
���
�
2x
arcSecCos + ��
���
�
41
Cos2���
����
���
���
�
2x
arcSec + k
c) Subtitusi jika integrand memiliki bentuk kuadratik ax2 + bx + c.
Dalam hal seperti ini, proses yang harus dilakukan
1) Merubah bentuk kuadratik ax2+bx+c menjadi perjumlahan dua suku kuadrat
(Ax)2+B2 , sebagai berikut
ax2+bx+c = a(x2+ab
x+ac
) = a{(x+a2
b)2+
ac − 2
2
a4b
} = a{(x+a2
b)2+
22
a2bac4
��
�
�
��
�
� −}
2) Subtitusikan y = x + a2
b dy = dx
x = y − a2
b
Contoh 10
Hitunglah � +−+
dx1xx2
2x2
!
Jawab :
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan,
156
2x2 – x + 1 = 2{(x + )2(2)1(−
)2 +
22
)2(2)1()1)(2(4��
�
�
��
�
� −− = 2{(x −
41
)2 + 2
23��
���
� }
Subtitusikan : y = x − 41
dy = dx
x = y − 41
� +−+
dx1xx2
2x2
= ���
�
�
��
�
���
���
�+
+��
���
� −dy
23
y2
241
y
22
= ���
�
�
��
�
���
���
�+
dy
23
y
y21
22
+ ���
�
�
��
�
���
���
�+
dy
23
y
187
22
Menghitung integral ���
�
�
��
�
���
���
�+
dy
23
y
y2
2
Subtitusikan z = y2 dz = 2ydy
���
�
�
��
�
���
���
�+
dy
23
y
y2
2
= ���
���
� +49
z
dz21
= ���
���
� +dz
49
z
121
= 21
ln ��
���
� +49
z +k1 = 21
ln ��
���
� +49
y 2 +k1
= 21
ln��
�
�
��
�
�+��
�
����
���
���
�−49
41
x2
+ k1 = 21
ln ��
���
� +−1637
x21
x 2 + k1
Menghitung integral ���
�
�
��
�
���
���
�+
dy
23
y
12
2
Subtitusikan y = 23
Tg(z) dy = 23
Sec2(z)dz
z = arc Tg ��
���
�
3y2
Sehingga
157
���
�
�
��
�
���
���
�+
dy
23
y
12
2
= ���
���
� +dz)z(Sec
23
49
)z(Tg49
1 2
2
= � dz)z(Sec23
)z(Sec49
1 2
2 = �dz
32
= 32
z + k2 =32
arc Tg ��
���
�
3y2
+ k2 = 32
arc Tg����
�
�
����
�
���
���
� −
341
x2 + k2 =
32
arc Tg ��
���
� −6
1x4 + k2
� +−+
dx1xx2
2x2
= ��
���
�
21
21
ln ��
���
� +−1637
x21
x 2 + ��
���
�
87
32
arc Tg ��
���
� −6
1x4 + k
= 41
ln ��
���
� +−1637
x21
x 2 + 127
arc Tg ��
���
� −6
1x4 + k
d) Subtitusi rasionalisasi
Metode ini dilakukan jika integrand memiliki bentuk akar, n bax + , n > 2.
Prosesnya, subtitusikan y = n bax + , sehingga
yn = ax + b x = a
byn − dx =
an
y(n−1)dy
Contoh 11
Hitunglah � + dx4xx3 !
Jawab :
Berdasarkan paparan, y = 3 4x + x = y3 − 4 dx = 3y2dy
� + dx4xx3 = ( )� − )dyy3)(y(4y 23 = � dyy3 6 = ( )� − dyy4y3 36 = � dyy3 6 − � dyy12 3
= 73
y7 − 412 y4 + k =
73 ( )( )73 4x+ − 3 ( )( )43 4x + + k
= 73
(x + 4)2 3 4x + − 3(x + 4) 3 4x + + k
158
3. Integral Parsial
Konsepsinya
� )x(dg)x(f = f(x)g(x) − � )x(df)x(g .
Dalam hal ini bentuk integral � )x(df)x(g harus lebih sederhana dari � )x(dg)x(f .
Contoh 12
Hitunglah � dx)xln(x !
Jawab :
f(x) = ln(x) df(x) = x1
dx
dg(x) = x dx g(x) = � dxx = 1
21
1
+
121
x+
= 32 2
3
x
(konstanta k tidak dituliskan sebab dapat dikumulatifkan pada perhitungan terakhir)
� dx)xln(x = {ln(x)}(32 2
3
x ) − � ���
����
�dx
x1
x32 2
3
= 32 2
3
x ln(x) − �−
dxx32 1
23
= 32 2
3
x ln(x) − 32
32 2
3
x + k = 32 2
3
x (ln(x) − 32
) + k
Contoh 13
Hitunglah ( )� dx)xln(Sin !
Jawab :
Subtitusikan : ln(x) = y x = ey , dy = dxx1
dx = xdy = eydy
Sehingga ( )� dx)xln(Sin = � dye)y(Sin y = � dy)y(Sine y
f(y) = Sin(y) df(y) = Cos(y)dy
dg(y) = eydy g(y) = � dye y = ey
159
� dy)y(Sine y = {Sin(y)}{ey} − � dy)y(Cos}e{ y = eySin(y) − � dy)y(Cose y
Menghitung integral � dy)y(Cose y
f(y) = Cos(y) df(x) = −Sin(y)dy
dg(y) = eydy g(y) = � dye y = ey
� dy)y(Cose y = {Cos(y)}{ey} − � − dy}}y(Sin}{e{ y = eyCos(y) + � dy}y(Sine y
Sehingga
� dy)y(Sine y = eySin(y)−{ eyCos(y)+ � dy}y(Sine y } = eySin(y)−eyCos(y)− � dy}y(Sine y
2 � dy)y(Sine y = eySin(y) − eyCos(y)
( )� dx)xln(Sin = � dy)y(Sine y = 21
{ eySin(y) − eyCos(y)} + k
4. Integral partisi
Metode ini digunakan jika integrandnya merupakan fungsi pecahan aljabar (fungsi
rasional). Proses yang harus dilakukan,
1) Jika derajat pembilang lebih besar dari derajat penyebut, maka lakukan proses
pembagian, sehingga diperoleh suku sisa.
2) Pada suku sisa, jika penyebut dapat difaktorkan, maka partisi suku sisa, selanjutnya
lakukan proses kesamaan pada pembilang.
3) Lakukan perhitungan integral berdasarkan hasil partisi.
Contoh 14.
Hitunglah � +−−+−
dx2x3x
1xx2x2
23
!
Jawab :
Karena derajat pembilang lebih besar dari penyebut, maka proses perhitungannya
1) Melakukan pembagian sehingga diperoleh suku sisa
2x3x
1xx2x2
23
+−++−
= (x + 1) + 2x3x
1x22 +−
−
160
2) Mempartisi suku sisa
2x3x
1x22 +−
− =
)2x)(1x(1x2−−
− =
1xA−
+ 2x
B−
= )2x)(1x(
)1x(B)2x(A−−
−+−
= )2x)(1x(
)BA2(x)BA(−−
+−+
Pada kesamaan ini, A + B = 2 dan 2A + B = 1. Jika diselesaikan, akan diperoleh A = −1,
B = 3, sehingga 2x3x
1x22 +−
− =
1x1
−−
+ 2x
3−
3) Proses integral partisi
� +−−+−
dx2x3x
1xx2x2
23
= � + dx)1x( + � −−
dx1x
1 + � −
dx2x
3
= � xdx + �dx + � −−
dx1x
1 + � −
dx2x
3 =
21
x2 + x – ln(x−1) + 3ln(x−2) + k
Contoh 15
Hitunglah � +−−+−
dx2x3x2
1xx2x2
23
!
Jawab :
Karena derajat pembilang lebih besar dari penyebut, dengan penyebutnya tidak dapat
difaktorkan, sebab diskriminannya, D < 0, maka proses perhitungannya
1) Melakukan pembagian untuk mendapatkan suku sisa
2x3x2
1xx2x2
23
+−−+−
= ��
���
� −41
x21
+ 2x3x2
23
x43
2 +−
−− = �
�
���
� −41
x21
− ��
���
�
+−+
��
���
�
2x3x22x
43
2
161
2) Mempartisi bentuk integral
� +−−+−
dx2x3x2
1xx2x2
23
= dx41
x21
� ��
���
� − − dx2x3x2
2x43
2� ��
���
�
+−+
��
���
�
= dxx21� − �dx
41
− dx2x3x2
2x43
2� ��
���
�
+−+
= dxx21� − �dx
41
− dx2x3x2
x43
2� +− − dx
2x3x22
43
2� +−
= 41
x2 − 41
x − dx2x3x2
x43
2� +− −
23
dx2x3x2
12� +−
Menghitung integral dx2x3x2
12� +−
(1) Sajikan bentuk kuadrat (2x2–3x+2) menjadi perjumlahan dua suku kuadrat
2x2–3x+2 = 2(x2−23
x+1) = 2{(x−43
)2−169
+1} = 2{(x−43
)2+167
}
= 2{(x−43
)2+2
47���
����
�}
(2) Subtitusikan, x−43
= y dy = dx
x = y + 43
(3) dx2x3x2
12� +−
= dy
47
y2
12
2
�
��
�
�
��
�
�
���
����
�+
= 21
dy
47
y
12
2
����
����
�+
= 21
arc Tg ���
����
�
7
y4+k1
= 21
arc Tg ���
����
� −7
3x4 + k1
162
Menghitung integral dx2x3x2
x2� +−
(1) Sajikan bentuk kuadrat (2x2–3x+2) menjadi perjumlahan dua suku kuadrat
2x2–3x+2 = 2(x2−23
x+1) = 2{(x−43
)2−169
+1} = 2{(x−43
)2+167
}
= 2{(x−43
)2+2
47���
����
�}
(2) Subtitusikan, x−43
= y dy = dx
x = y + 43
(3) dx2x3x2
x2� +−
= dy
47
y2
43
y
2
2
�
��
�
�
��
�
�
���
����
�+
+
= dy
47
y
y21
2
2
�
���
����
�+
+ dy
47
y
183
2
2
�
���
����
�+
Menghitung integral dy
47
y
y2
2
����
����
�+
Subtitusikan y2 + 2
47���
����
� = y2 +
167
= z dz = 2ydy
dy
47
y
y2
2
����
����
�+
= dzz21
� = ��
���
�
21 ( ){ }zln + k2 =
21
ln ��
���
� +167
y 2 + k2
163
Menghitung integral dy
47
y
12
2
����
����
�+
Subtitusikan y = ���
����
�
47
Tg(z) dy = ���
����
�
47
Sec2(z)z
dy
47
y
12
2
����
����
�+
= dz)z(Sec47
167
)z(Tg167
1 2
2� �
��
����
�
+
= dz)z(Sec47
)z(Sec16
7
1 2
2� �
��
����
�
���
����
� = �dz = z = arc Tg ��
�
����
�
7
y4
Sehingga
dx2x3x2
x2� +−
= 21
ln ��
���
� +167
y 2 + ��
���
�
43
arc Tg ���
����
�
7
y4 + k3
= 21
ln��
�
�
��
�
�+�
�
���
� −167
43
x2
+ ��
���
�
43
arc Tg����
�
�
����
�
���
���
� −
743
x4 + k3
= 21
ln ��
���
� −−162
x169
x 2 + ��
���
�
43
arc Tg ���
����
� −7
3x4 + k3
Sehingga
� +−−+−
dx2x3x2
1xx2x2
23
= 41
x2 − 41
x − ��
���
�
43
{21
ln ��
���
� −−162
x169
x 2 + ��
���
�
43
arc Tg ���
����
� −7
3x4}
− ��
���
�
23
{arc Tg ���
����
� −7
3x4} + k
= 41
x2 − 41
x − 83
ln ��
���
� −−162
x169
x 2 − 4
15arc Tg ��
�
����
� −7
3x4 + k
164
Contoh 16
Hitunglah � −−+
dxx3x2x
3x523 !
Jawab :
Derajat pembilang lebih kecil dari penyebut, dan penyebut dapat difaktorkan atas tiga faktor,
sehingga proses perhitungannya
1) Mempartisi integrand
x3x2x
3x523 −−
+ =
)3x2x(x3x5
2 −−+
= )1x)(3x(x
3x5+−
+ =
xA
+ 3x
B−
+ 1x
C+
= )1x)(3x(x
)3x(Cx)1x(Bx)1x)(3x(A+−
−++++− =
)1x)(3x(xCx3CxBxBxA3Ax2Ax 222
+−−+++−−
= )1x)(3x(x
)A3(x)C3BA2(x)CBA( 2
+−−+−+−+++
Dari kesamaan diperoleh, A + B + C = 0, −2A + B – 3C = 5, −3A = 3. Jika dihitung,
maka : A = −1 , B = −21
, C = 23
2) Integral partisinya
� −−+
dxx3x2x
3x523 = �
−dx
x1
+ � −
−dx
3x21
+ � +dx
1x23
= −ln(x) − 21
ln(x–3) + 23
ln(x+1) + k
165
Contoh 17
Hitunglah � −+−+
dx4x3x1x3x5
23
2
!
Jawab :
Karena derajat pembilang lebih kecil dari penyebut, maka proses perhitunganya
1) Mempartisi bentuk integrand
4x3x1x3x5
23
2
−+−+
= 2
2
)2x)(1x(1x3x5
+−−+
= 1x
A−
+ 2x
B+
+ 2)2x(C+
= 2
2
)2x)(1x()1x(C)2x)(1x(B)2x(A
+−−++−++
= 2
22
)2x)(1x()1x(C)2xx(B)4x4x(A
+−−+−++++
= 2
2
)2x)(1x()CB2A4(x)CBA4(x)BA(
+−−−+++++
Dari kesamaan disimpulkan, A + B = 5 , 4A + B + C = 3 , 4A – 2B – C = −1. Jika
dihitung, diperoleh A = 9329
, B = 9346
, C = 3139
2) Integral partisinya
� −+−+
dx4x3x1x3x5
23
2
= � −dx
1x9329
+ � +dx
2x9346
+ � +dx
)2x(3139
2
= � −dx
1x1
9329
+ � +dx
2x1
9346
+ � +dx
)2x(1
3139
2
= 9329
ln(x – 1) + 9346
ln(x + 2) + 3139
.(−2 + 1)(x + 2)−2+1 + k
= 9329
ln(x – 1) + 9346
ln(x + 2) − 3139
2x1+
+ k
= )2x(93
117)2xln()2x(46)1xln()2x(29+
−+++−+ + k
166
5. Integral fungsi goniometri
Mengintegralkan fungsi-fungsi goniometri pada umumnya tidak sesederhana seperti
pada fungsi-fungsi aljabar, karena adanya pengulangan bentuk fungsi. Sehingga untuk
menghitung beberapa bentuk integral fungsi goniometri, perlu telaahan secara khusus.
Bentuk-bentuk tesebut diantaranya :
1) � dx)x(Sin n atau � dx)x(Cosn
Metode penyelesaiannya dengan memperhatikan apakah n bilangan genap atau ganjil.
a) Jika n bilangan ganjil, maka
(1) Ubah bentuk Sinn(x) menjadi Sinn-1(x)Sin(x), dan Cosn(x) menjadi Cosn-1(x)Cos(x)
(2) Gunakan hubungan Sin2(x) + Cos2(x) = 1
Sehingga diperoleh bangun Sink(x)Cos(x) atau Cosk(x)Sin(x)
Contoh 18
Hitunglah � dx)x(Sin 7
Jawab
� dx)x(Sin 7 = � dx)x(Sin)x(Sin 6 = ( )� dx)x(Sin)x(Sin32 = ( )� − dx)x(Sin)x(Cos1
32
= ( ) ( )( )� −+− dx)x(Sin)x(Cos)x(Cos3)x(Cos3132222
Subtitudikan Cos(x) = y dy = dCos(x) = Sin(x)dx
� dx)x(Sin 7 = ( )� −+− dyyy3y31 642 = y – y3 + 53
y5 – 71
y7 + k
= Cos(x) – Cos3(x) + 53
Cos5(x) – 71
Cos7(x) + k
b) Jika n genap maka
(1) Ubah bentuk Sinn(x) menjadi (Sin2(x))n/2, dan Cosn(x) menjadi (Cos2(x))n/2
(2) Gunakan hubungan Sin2(x) = 21
(1 – Cos(2x)), Cos2(x) = 21
(1 + Cos(2x))
Sehingga diperoleh bangun Sink(x)Cos(x) atau Cosk(x)Sin(x)
167
Contoh 19
Hitunglah �π
41
0
6 dx)x(Cos !
Jawab
Cos6(x) = (Cos2(x))3 = (21
(1 + Cos(2x)))3 = 81
(1 + 3Cos(2x) + 3Cos2(2x) + Cos3(2x))
= 81
+ 83
Cos(2x) + 83
(21
(1 + Cos(2x))) + 81
Cos2(2x)Cos(2x)
= 81
+ 83
Cos(2x) + 83
(21
(1 + Cos(2x))) + 81
( 1 − Sin2(2x))Cos(2x)
Subtitusikan 2x = y dy = 2dx dx = 21
dy
x = 0 y = 0 , x = 41 π y =
21 π
Sehingga
�π
41
0
6 dx)x(Cos = �π
��
���
�21
0
dy21
81
+ �π
��
���
�21
0
dy21
)y(Cos83
+ �π
��
���
�21
0
dy21
163
+ �π
��
���
�21
0
dy21
)y(Cos163
+ �π
��
���
�21
0
dy21
)y(Cos81
− �π
21
0
2 dy21
)y(Cos)y(Sin
= 161 π
21
0y +
163 π
21
0)y(Sin +
323 π
21
0y +
323 π
21
0)y(Sin +
161 π
21
0)y(Sin −
21 ( )�
π21
0
2 )y(Sind)y(Sin
= 161
(21 π − 0) +
163
(Sin(21 π) – Sin(0)) +
323
(21 π − 0) +
323
(Sin(21 π) – Sin(0))
+ 161
(Sin(21 π) – Sin(0)) −
21
31
(Sin3(21 π) − Sin3(0))
= 321
+ 163
+ 643
+ 323
+ 161
− 61
= 192113
168
2) � dx)x(Cos)x(Sin nm
Menyelesaikan bentuk integral seperti ini, identik dengan bentuk 1), yaitu
a) Sajikan Sinm(x) = Sinm-1(x)Sin(x), jika n ganjil, dan Sinm(x) = (Sin2(x))m/2, jika m genap
analog Cos(x)n = Cos(x)n-1Cos(x), jika n ganjil, dan Cosn(x) = (Cos2(x))n/2, jika n genap
b) Gunakan hubungan Sin2(x) + Cos2(x) = 1, jika m, atau n, atau keduanya ganjil, atau
Sin2(x) = 21
(1 – Cos(2x)), Cos2(x) = 21
(1 + Cos(2x)), jika m dan n genap.
Sehingga diperoleh bangun Sink(x)Cos(x) atau Cosk(x)Sin(x)
Contoh 20
Hitunglah � dx)x(Cos)x(Sin 43 !
Jawab :
Sin3(x)Cos4(x) = Sin2(x)Sin(x)Cos4(x) = (1 – Cos2(x))Sin(x)Cos4(x)
= (Cos4(x) – Cos6(x))Sin(x)
sehingga
� dx)x(Cos)x(Sin 43 = � − dx)x(Sin))x(Cos)x(Cos( 64
= � dx)x(Sin)x(Cos 4 − � dx)x(Sin)x(Cos6
subtitusikan Cos(x) = y dy = dCos(x) = Sin(x)dx
� dx)x(Cos)x(Sin 43 = � dyy4 − � dyy6 = 51
y5 − 71
y7 + K = 51
Cos5(x) − 71
Cos7(x) + k
Contoh 21
Hitunglah � dx)x(Cos)x(Sin 64 !
Jawab :
Sin4(x)Cos6(x) = {Sin2(x)}2Cos6 = {1−Cos2(x)}2Cos6(x) = {1−2Cos2(x)+Cos4(x)}Cos6(x)
= Cos6(x)−2Cos8(x)+Cos10(x) = {Cos2(x)}3 − 2{Cos2(x)}4 + {Cos2(x)}5
= [21
{1 + Cos(2x)}]3 − 2[21
{1 + Cos(2x)}]4 + [21
{1 + Cos(2x)}]5
169
= 81
{1+3Cos(2x)+3Cos2(2x)+Cos3(2x) − 81
{1+4Cos(2x)+6Cos2(2x)+4Cos3(2x)+Cos4(2x)}
+ 321
{1+5Cos(2x)+10Cos2(2x)+10Cos3(2x)+5Cos4(2x)+Cos5(2x)}
= 321
− 323
Cos(2x) − 161
Cos2(2x) − 161
Cos3(2x) + 321
Cos4(2x) + 321
Cos5(2x)
sehingga
� dx)x(Cos)x(Sin 64 = �dx321
− � dx)x2(Cos321
− � dx)x2(Cos161 3 + � dx)x2(Cos
321 4
+ � dx)x2(Cos321 5
subtitusikan 2x = y dy = 2dx dx = 21
dy
� dx)x(Cos)x(Sin 64 = 321
x − 641
Sin(y) − 321� dy)y(Cos)y(Cos 2 +
641� dy)}y(Cos{ 22
+ 641� dy)y(Cos)}y(Cos{ 22
= 321
x − 641
Sin(2x) − 321� − dy)y(Cos)}y(Sin1{ 2 +
641� + dy)}]y2(Cos1{
21
[ 2
+ 641� − dy)y(Cos)}y(Sin1{ 22
= 321
x − 641
Sin(2x) − 321
{Sin(y)− 31
Sin3(y)} + 2561� ++ dy)y2(Cos)y2(Cos21{ 2
+ 641� +− dy)y(Cos)}y(Sin)y(Sin21{ 42 + k
= 321
x − 641
Sin(2x) − 321
Sin(2x) − 961
Sin3(2x) + 2561
{y+Sin(2y)+ � + dy)}y4(Cos1{21
}
+ 641
{Sin(y)−32
Sin3(y)+ 51
Sin5(y)} + k
170
= 321
x − 641
Sin(2x) − 321
Sin(2x) − 961
Sin3(2x) + 2561
{2x+Sin(4x)+21
y+81
Sin(4y)}
+ 641
Sin(2x) − 961
Sin3(2x) + 320
1Sin5(2x) + k
= 321
x − 641
Sin(2x) − 321
Sin(2x) − 961
Sin3(2x) + 128
1x +
2561
Sin(4x) + 2561
x
+ 2048
1Sin(8x) +
641
Sin(2x) − 961
Sin3(2x) + 320
1Sin5(2x) + k
= 25611
x − 321
Sin(2x) + 2561
Sin(4x) + 2048
1Sin(8x) −
481
Sin3(2x) + 320
1Sin5(2x) + k
3) � dx)x(Tg n atau � dx)x(Ctg n
Cara menyelesaikan integral seperti ini adalah dengan menuliskan
(1) Tgn(x) = Tg2(x)Tgn-2(x) , Ctgn(x) = Ctg2(x)Ctgn-2(x),
(2) Menggunakan hubungan Tg2(x) = Sec2(x) – 1, Ctg2(x) = Cosec2(x) – 1.
Sehingga diperoleh bangun Tgk(x)Sec2(x).
Contoh 22
Hitunglah � dx)x(Tg 6 !
Jawab :
Tg6(x) = Tg2(x)Tg4(x) = {Sec2(x) – 1}Tg4(x) = Sec2(x)Tg4(x) – Tg4(x)
= Sec2(x)Tg4(x) – Tg2(x)Tg2(x) = Sec2(x)Tg4(x) – {Sec2(x) – 1}Tg2(x)
= Sec2(x)Tg4(x) – Sec2(x)Tg2(x) + Tg2(x) = Sec2(x)Tg4(x) – Sec2(x)Tg2(x) + Sec2(x) – 1
subtitusikan y = Tg(x) dy = Sec2(x)dx , sehingga
� dx)x(Tg 6 = � dyy 4 − � dyy 2 + �dy − �dx = 51
Tg5(x) − 31
Tg3(x) + Tg(x) – x + k.
171
Soal 23
Hitunglah � dx)x(Ctg 7
Jawab :
Ctg7(x) = Ctg2(x)Ctg5(x) = {Cosec2(x) – 1}Ctg3(x) = Cosec2(x)Ctg3(x) – Ctg3(x)
= Cosec2(x)Ctg3(x) – Cosec2Ctg(x) + Ctg(x)
subtitusikan y = Ctg(x) dy = −Cosec2(x)dx, sehingga
� dx)x(Ctg 7 = �− dyy3 − �− ydy + � dx)x(Ctg = −41
Ctg4(x) + 21
Ctg2(x) + ln{Sin(x)} + k
Catatan :
� dx)x(Ctg = � dx)x(Sin)x(Cos
= � x)x(dSin)x(Sin
1 = ln{Sin(x)} + k
4) � dx)x(Sec)x(Tg nm atau � dx)x(secCo)x(Ctg nm
Untuk menyelesaikan bentuk integral seperti ini perlu diperhatikan ciri dari m atau.
a) Jika n genap dan m sembarang, maka tulis
Secn(x) = Sec2(x)Secn-2(x) = {1 + Tg2(x)}Secn-2(x),
Cosecn(x) = Cosec2(x)Cosecn-2(x) = {1 + Ctg2(x)}Cosecn-2(x)
sehingga diperoleh bangun Tgk(x)Sec2(x)
Contoh 24
Hitunglah � dx)x(Sec)x(Tg 65 !
Jawab :
Tg5(x)Sec6(x) = Tg5(x){1 + Tg2(x)}Sec4(x) = Tg5(x)Sec4(x) + Tg7(x)Sec4(x)
= Tg5(x){1 + Tg2(x)}Sec2(x) + Tg7(x){1 + Tg2(x)}Sec2(x)
= Tg5(x)Sec2(x) + Tg7(x)Sec2(x) + Tg7(x)Sec2(x) + Tg9(x)Sec2(x)
= Tg5(x)Sec2(x) +2Tg7(x)Sec2(x) + Tg9(x)Sec2(x)
Subtitusikan y = Tg(x) dy = Sec2(x)dx , sehingga
� dx)x(Sec)x(Tg 65 = � dyy5 + 2 � dyy7 + � dyy9 = 61
Tg6(x) + 41
Tg8(x) + 101
Tg10(x) + k
172
b) Jika m ganjil dan n sembarang, maka tulis
Tgm(x) = Tg2(x)Tgm-2(x) = {Sec2(x) – 1}Tgm-2(x)
Ctgm(x) = Ctg2(x)Ctgm-2(x) = {Cosec2(x) – 1}Ctgm-2(x)
sehingga diperoleh bangun Coseck(x){Ctg(x)Cosec(x)}
Contoh 25
Hitunglah � dx)x(secCo)x(Ctg 37 !
Jawab :
Ctg7(x)Cosec3(x) = {Cosec2 – 1}Ctg5(x)Cosec5(x)
= {Cosec2(x) – 1}Ctg4(x)Cosec4(x){Ctg(x)Cosec(x)}
= {Cosec6(x) – Cosec4(x)}{Cosec2(x) – 1}2{Ctg(x)Cosec(x)}
= {Cosec6(x) – Cosec4(x)}{Cosec4(x) – 2Cosec2(x) + 1}{Ctg(x)Cosec(x)}
= {Cosec10(x) – 3Cosec8(x) + 3Cosec6(x) – Cosec4(x)}{Ctg(x)Cosec(x)}
= Cosec10(x){Ctg(x)Cosec(x)} – 3Cosec8(x){Ctg(x)Cosec(x)}
+ 3Cosec6(x){Ctg(x)Cosec(x)} – Cosec4(x){Ctg(x)Cosec(x)}
subtitusikan y = Cosec(x) dy = Ctg(x)Cosec(x)dx
sehingga
� dx)x(secCo)x(Ctg 37 = � dyy10 − 3 � dyy8 + 3 � dyy6 − � dyy4
= 111
Cosec11(x) − 31
Cosec9(x) + 73
Cosec7(x) − 51
Cosec5(x) + k
5) � dx)nx(Sin)mx(Sin atau � dx)nx(Cos)mx(Sin atau � dx)nx(Cos)mx(Cos .
Untuk menyelesaikan integral seperti ini gunakan hubungan
Sin(mx)Cos(nx) = 21
[Sin{(m+n)x} + Sin{(m−n)x}]
Sin(mx)Sin(nx) = −21
[Cos{(m+n)x} – Cos{(m−n)x}]
Cos(mx)Cos(nx) = 21
[Cos{(m+n)x} + Cos{(m−n)x}]
173
Sehingga diperoleh bentuk Sin(kx) atau Cos(kx)
Contoh 26
Hitunglah � dx)x6(Sin)x5(Sin !
Jawab :
Sin(5x)Sin(6x) = −21
Cos(11x) – Cos(−x)} = −21
Cos(11x) + 21
Cos(x)
sehingga
� dx)x6(Sin)x5(Sin = −21� dx)x11(Cos +
21� dx)x(Cos = −
221
Sin(11x) + 21
Sin(x) + k
6. Integral fungsi rasional dengan variabelnya berpangkat rasional
Untuk menyelesaikan integral seperti ini subtitusikan x = yn, dengan n merupakan kelipatan
persekutuan terkecil dari penyebut pangkat.
Contoh 27
Hitunglah dxxx
x143 2� −
− !
Jawab :
43 2 xx
x1
−
− =
41
32
21
xx
x1
−
−
Subtitusikan x = y12 dx = 12y11dy , y = 12 x
Sehingga
dxxx
x143 2� −
− = dyy12
yyy1 11
38
6
� −−
= 12 dyyyyy
38
1711
� −−
= 12 dy1y
yy5
148
� −−
= 12 dy1yyy
yyyy 5
34349
����
��
−++++−−
= −12 dyy9� − 12 dyy 4
� + 12 dyy3� + 12 dyy� + 12 dy
1yy5
4
� − + 12 dy
1yy5
3
� −
174
= −56
y10 − 5
12y5 + 3y4 + 6y2 +
512
ln(y5−1) + 12 dy1y
y5
3
� −
= −56 12 10x −
512 12 5x + 3 12 4x + 6 12 2x +
512
ln( 12 5x -1) + 12 dy1y
y5
3
� −
= −56 6 5x −
512 12 5x + 3 3 x + 6 6 x +
512
ln( 12 5x -1) + 12 dy1y
y5
3
� −
Menghitung integral dy1y
y5
3
� − :
1yy5
3
− =
)1yyyy)(1y(y
234
3
++++− =
1y51
− +
1yyyy51
y52
y53
y51
234
23
++++
+++−
= ���
����
�
−1y1
51
+ ���
����
�
+++++++
1yyyy1y2y3y4
51
234
23
− 1yyyy
y234
3
++++
Sehingga
dy1y
y5
3
� − = dy
1y1
51� ��
�
����
�
− + dy
1yyyy1y2y3y4
51
234
23
� ���
����
�
+++++++
− dy1yyyy
y234
3
� ++++
= 51
ln(y−1) + 51
ln(y4+y3+y2+y+1) − dy1yyyy
y234
3
� ++++
= 51
ln( 12 x −1)+51
ln( 12 4x + 12 3x + 12 2x + 12 x +1) − dy1yyyy
y234
3
� ++++
= 51
ln( 12 x −1)+51
ln( 3 x + 4 x + 6 x + 12 x +1) − dy1yyyy
y234
3
� ++++
Karena integral dy1yyyy
y234
3
� ++++ jika dihitung secara “manual”, tidak sederhana,
maka diselesaikan dengan menggunakan program Mathcad.
175
Hasilnya :
dy1yyyy
y234
3
� ++++ =
41
ln{2y2+(1− 5 )y+2}−20
5ln{2y2+(1− 5 )y+2}−
52105
1
+Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
+
−+
5210
51(y45
−5210
1
+Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
+
−+
5210
51(y4+
41
ln{2y2+(1+ 5 )y+2}+20
5 ln{2y2+(1+ 5 )y+2}
+52105
1
−Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
−
++
5210
51(y45 −
5210
1
−Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
−
++
5210
51(y4
= 41
ln{2 12 2x +(1− 5 ) 12 x +2} − 20
5ln{2 12 2x +(1− 5 ) 12 x +2}
− 52105
1
+Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
+
−+
5210
51(x45
12
− 5210
1
+Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
+
−+
5210
51(x412
+41
ln{2 12 2x +(1+ 5 ) 12 x +2} + 20
5 ln{2 12 2x +(1+ 5 ) 12 x +2}
+52105
1
−Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
−
++
5210
51(x45
12
−5210
1
−Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
−
++
5210
51(x412
= 41
ln{2 6 x +(1− 5 ) 12 x +2} − 20
5ln{2 6 x +(1− 5 ) 12 x +2}
− 52105
1
+Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
+
−+
5210
51(x45
12
− 5210
1
+Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
+
−+
5210
51(x412
+41
ln{2 6 x +(1+ 5 ) 12 x +2} + 20
5 ln{2 6 x +(1+ 5 ) 12 x +2}
+52105
1
−Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
−
++
5210
51(x45
12
−5210
1
−Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
−
++
5210
51(x412
176
Sehingga
dxxx
x143 2� −
−= −
56 6 5x −
512 12 5x + 3 3 x + 6 6 x +
512
ln( 12 5x -1)
+ 12[51
ln( 12 x −1) + 51
ln( 3 x + 4 x + 6 x + 12 x +1)
− {41
ln{2 6 x +(1− 5 ) 12 x +2} − 20
5ln{2 6 x +(1− 5 ) 12 x +2}
− 52105
1
+Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
+
−+
5210
51(x45
12
− 5210
1
+Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
+
−+
5210
51(x412
+ 41
ln{2 6 x +(1+ 5 ) 12 x +2}
+ 20
5 ln{2 6 x +(1+ 5 ) 12 x +2}
+ 52105
1
−Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
−
++
5210
51(x45
12
− 5210
1
−Arctg
�
��
��
��
�
�
��
�
�
−
++
5210
51(x412
}]
Metode mengintegralkan fungsi seperti yang sudah disajikan merupakan metode yang
menghasilkan nilai eksak, dan pada umumnya dapat dilakukan secara “manual” Ada
metode lain yang dapat dilakukan secara “manual”, tetapi hasilnya biasanya nilai
pendekatan, yaitu dengan mengubah fungsi yang diintegralkan dalam bentuk deret.
177
V.4. Beberapa penggunaan integral
1. Luas bidang datar
Jika menelaah konsepsi dari
integral, maka pada integral tentu
dari sebuah fungsi adalah luas
bidang yang dibatasi oleh grafik
fungsi, sumbu-X, dan garis-garis
batas integral.
Sehingga luas bidang yang dibatasi
oleh grfik fungsi y = f(x), sumbu-
X, garis X = a, dengan X = b,
seperti di samping kiri ini, sama
dengan L = �b
a
dx)x(f .
Sedangkan luas bidang yang dibatasi oleh
dua grafik fungsi y = f(x) dengan y = g(x)
seperti pada gambar di samping kanan
ini, sama dengan
L = { }� −1
0
x
x
dx)x(g)x(f .
Karena nilai ini bisa negatif, sedang L>0,
maka formulasi disajikan oleh
L = { }� −1
0
x
x
dx)x(g)x(f .
Y
X=a X=b
X
y = f(x)
Gambar V.1 Bidang di bawah grafik
(x0,y0) y = f(x)
y = g(x)
Y
X
(x1,y1)
Gambar V.2 Bidang diantara dua grafik
178
Contoh 28
Hitunglah luas bidang yang dibatasi oleh grafik fungsi y = x5 – x3 + x – 3, sumbu-X, garis
X = −3 dengan X = 5 !
Jawab :
Grafik fungsi jika digambarkan dengan
Mathcad adalah seperti di samping kiri ini.
Karena bidang terbagi oleh sumbu-X, maka
luas bidang harus dihitung berdasarkan
bidang yang ada di atas sumbu-X dengan di
bawah sumbu-X.
Jika dihitung dengan menggunakan Mathcad,
absis titik potong grafik dengan sumbu-X
yang merupakan bilangan real, adalah
x = 1,317
Luas bidang di bawah sumbu-X,
L1 = ( )�−
−+−317,1
3
35 dx3xxx = (61
x6−41
x4+21
x2−3x)3
317,1−
= {61
(1,317)6−41
(1,317)4+21
(1,317)2−3(1,317)} − {61
(-3)6−41
(-3)4+21
(-3)2−3(-3)}
= −2,966 − (114,75) = −117,716
Karena luas bidang harus merupakan bilangan posistif, jadi yang digunakan : L1 = 117,716
Luas bidang di atas sumbu-X
L2 = ( )� −+−5
317,1
35 dx3xxx = (61
x6−41
x4+21
x2−3x)317,15
= {61
(5)6−41
(5)4+21
(5)2−3(5)} – {61
(1,317)6−41
(1,317)4+21
(1,317)2−3(1,317)
= 2445,417 – (-2,966) = 2448,383
Sehingga luas bidang yang dicari,
L = L1 + L2 = 117,716 + 2448,383 = 2566,099 (satuan luas)
10 5 0 5 10
14.5
9.66
4.83
4.83
f x( )
179
Contoh 29
Hitung luas daerah yang dibatasi oleh grafik y = 2x2 – 3x + 1, dengan y = ex !
Jawab :
Jika digambarkan dengan mengunakan program
Mathcad, maka sajian grafik kedua fungsi adalah
seperti di samping kanan.
Absis titik potong kedua grafik, dihitung
berdasarkan persamaan
2x2 – 3x + 1 = ex
2x2 – 3x + 1 – ex = 0
Jika dihtung dengan Mathcad, diperoleh nilai
x = 43 −
41 ee81+ dan x =
43
+41 ee81+
Dari gambar, seluruh bidang berada di atas sumbu-X, sehingga luas bidang yang dicari,
L = ( )( )�++
+−
+−−
e
e
e8141
43
e8141
43
2x dx1x3x2e
= (ee − 32
x3 + 23
x2 − x)e
e
e8141
43
e8141
43
+−
++
= �
��
��
��
���
� ++−��
���
� +++��
���
� ++−++ e
2e
3ee81
41
43
e8141
43
e8141
43
23
e8141
43
32
ee
− �
��
��
��
���
� +−−��
���
� +−+��
���
� +−−+− e
2e
3ee81
41
43
e8141
43
e8141
43
23
e8141
43
32
ee
= 256,232 (satuan luas)
10 5 0 5 10
8.05
4.03
4.03
8.05
gx( )
h x( )
x
180
2. Persamaan gerak benda
Dalam ilmu fisika, jika a(t) percepatan benda pada saat t, maka persamaan kecepatan
pada saat t, v(t) = � dt)t(a , dan persamaan lintasan gerak benda, s(t) = � dt)t(v .
Contoh 30.
Sebuah benda bergerak dengan percepatan awal konstan 20 m/detik2. Hitunglah jarak
tempuh setelah 0,5 jam dari titik awal, jika pada saat akan bergerak berjarak 1 km dari titik
awal, dan kecepatan setelah 0,5 jam tersebut sama dengan 120 m/detik ?
Jawab :
Persamaan gerak benda, v(t) = � dt20 = 20t + K,
t = 0,5(jam) = 30(menit) = 1800(detik) v(t) :
v(1800) = 120(m/detik) = 20(1800) + K (m/detik) K=300
1 v(t) = 20t +
3001
Persamaan gerak lintasan, s(t) = � dt)t(v = � ��
���
� + dt300
1t20 = 10t2 +
3001
t + k,
t = 0 (detik) s(t) : s(0) = 1(km) = 1000(m) = 10(0)2 + 300
1(0) + k (m) k = 1000
t = 0,5(jam) = 1800(detik) s(t) :
s(1800) = 10(1800)2 + 300
1(1800) + 1000 (m) = 32.401.006 (m) = 32.401 (km)
Jarak tempuh setelah bergerak 0,5 jam, adalah 32.401 km.
181
3. Benda putar
Perhatikan Gambar V.3. Bangun-1 adalah benda putar yang diperoleh, jika bidang yang
dibatasi oleh grafik y = f(x), garis x = a, x = b, dan sumbu-X, diputar, dengan sumbu putar
sumbu-X. Sedangkan bangun-2, adalah benda putar yang diperoleh, jika bidang yang
dibatasi oleh grafik y = f(x), garis x = a, dan y = d, diputar, dengan sumbu putar sumbu-Y.
Pada benda putar ini ada dua hal yang dapat dipelajari, yaitu luas selimut (L) dan volume
benda (V). Yang dimaksud dengan selimut benda putar, adalah bidang putar yang diperoleh
sebagai hasil pemutaran bagian grafik PQ. Tidak termasuk bidang-bidang lingkaran
penutupnya.
Jika LX dan VX, masing-masing luas selimut dan volume benda putar bangun-1 (benda
putar dengan sumbu putar sumbu-X), maka
LX = ( )� ′+πb
a
2 dx)x(f1)x(f2
dan
VX = �πb
a
dx)x(xf2
Q
P
Gambar V.3 Benda putar y = f(x)
(1) sumbu putar, X; (2) sumbu putar, Y
Y
X
y = f(x)
x = a x = b
2
y = d
1 y = c
182
Untuk menghitung luas selimut dan volume benda putar bangun-2 (benda putar dengan
sumbu putar sumbu-Y), dapat digunakan analoginya, dengan proses sebagai berikut
1. Ubah bentuk fungsi y = f(x) menjadi x = g(y).
2. Jika LY dan VY, masing-masing luas selimut dan volume benda putar bangun-2, maka
LY = ( )� ′+πd
c
2 dy)y(g1)y(g2
dan
VY = �πd
c
dy)y(yg2
Contoh 31
Hitung luas selimut dan volume benda putar, yang dibangun dengan memutar bagian grafik
fungsi y = x3, antara titik (0,0) dengan (2,4) !
Jawab :
Jika diputar dengan sumbu putar sumbu-X.
f(x) = x3 f′(x) = 3.x2
LX = ( )� +π2
0
223 dxx31x2 = � +π2
0
43 dxx91x2
Jika disubtitusikan u = 1 + 9x4 du = 36x3dx
x = 0 u = 1
x = 2 u = 145
sehingga luasnya :
LX = � +π2
0
43 dxx91x2 = �π145
1
duu361
2 =
145
1
121
u1
21
118
����
�
�
����
�
�
+
π + = 2
11
145272π
= 27
145290π (satuan luas)
10 6 2 2 6 10
6.44
3.22
3.22
6.44
9.66
f x( )
x
183
dan volumenya :
VX = �π2
0
3 dx)x(x2 = �π2
0
4dxx2 = 2
0
14x14
12 �
�
���
�
+π + =
52π
25 = 5
64π (satuan volume)
Jika diputar dengan sumbu putar sumbu-Y.
y = x3 x = 31
y = g(y) g′(y) = 32
y31 −
sehingga luas dan volumenya :
LY = � ���
����
�+π
−4
0
2
32
31
dyy31
1y2 = �−
+π4
0
34
31
dyy91
1y2 = �+π
4
0 34
34
31
dy
y9
1y9y2
= � +π4
0
34
31 dy 1y9
y3
12
Jika disubtitusikan u = 32
y du = 31
y32 −
= 31
y3
2dy
y = 0 u = 0
y = 4 u = ��
���
�
32
4 = 3 16
LY = � +π4
0
34
31 dy 1y9
y3
12 = � +π
3 16
0
2 du 1u9
Jika disubtitusikan u = 31
tg(w) du = 31
sec2(w)dw , w = arctg(3u)
u = 0 w = arcTg(0) = 0 (radial)
u = 3 16 w = arcTg(3 3 16 ) = 1,439 (radial)
Sehingga
184
LY = � +π3 16
0
2 du 1u9 = � +π439,1
0
22 dw)w(sec31
1)w(tg = �π 439,1
0
4 dw)w(sec3
= �+π 439,1
04
22
dw)w(cos
)w(cos)w(sin3
= �π 439,1
0
22 dw)w(sec)w(tg3
+ �π 439,1
0
2 dw)w(sec3
= �π 439,1
0
2 )}w(tg{d)w(tg3
+ �π 439,1
0
)}w(tg{d3
= 439,1
0
3 )w(tg31
3 ���
��π
+ { } 439,1
0)w(tg
3π
= { }3 16
0
3u39π
+ { }3 16
0u3
3π
= π48 + 3 16π = 2π(48 + 3 2 ) (satuan luas)
VY = �π4
0
31
dy)y(y2 = �π4
0
34
dyy2 =
4
0
134
y1
34
12
�
�
�
�
�
+π
+ = 3 74
76π
= 3 47
96π (satuan volume)
V.5. Menggunakan Mathcad untuk menghitung integral
Pada umumnya perhitungan integral tidak “lebih mudah” dari perhitungan diferensial.
Dalam perhitungan diferensial, bagaimanapun kompleksnya persamaan fungsi yang akan
didiferensialkan, masih dapat dilakukan secara “manual”. Hanya mungkin, memerlukan
waktu yang cukup lama. Biasanya makin kompleks bentuk fungsi yang akan
didiferensialkan, makin kompleks pula persamaan fungsi turunannya. Perhatikan saja
contoh pada IV.9.
Dalam perhitungan integral, jika semua metode integrasi seperti yang telah dipaparkan,
tidak dapat digunakan, maka cara yang “mudah” adalah dengan menggunakan paket
program Mathcad. Misalnya, menghitung dx)1x3log(
)2x3x2(3
2
� −+−
, yang proses perhitungan jika
menggunakan Mathcad, adalah
185
1. Jalankan program Mathcad
dan tutup RESOURCE CENTRE
186
2. Tulis persamaan fungsi integradnya.
3. Klik “pointer” integral tak tentu.
187
4. Pada “kotak hitam kecil” di depan huruf “d”, tulis “f(x)”, dan di belakangnya huruf “x”
5. Klik “pointer” → pada kotak Evaluate . . .
188
6. Klik di luar “kotak formulasi integrasi”
7. Hasil yang diperoleh
( )( )
( )( )
( )( )
( )( )1x3ln
10ln21
x1x3ln
10ln1849
1x3ln
10ln31
x1x3ln
10ln23
dx)1x3log(
)2x3x2( 32
3
2
3
2
3
3
2
−+
−−
−+
−−=
−+−
�
( )( )
( )( )
( )( )
( )( ) ( ) ( )( )1x3ln,1Ei10ln
5411
1x3ln10ln
21
x1x3ln
10ln1849
1x3ln
10ln31
x1x3ln
10ln23 3
32
3
2
3
2
3
−−−−
+−
−−
+−
−
( )( )
( )( ) ( ) ( )( ) ( )
( )( )
( )3
33
2
332
32
2
3
x1x3ln
10ln3x
1x3ln
10ln1x3ln2,1Ei10ln
2710
x1x3ln
10ln3
14x
1x3ln
10ln6
11−
−−
−−−+−
+−
+
( ) ( )( ) K1x3ln3,1Ei10ln31 3 +−−−
Catatan : ibae)b,a(Ei += , 1i −=
189
V.6. Integral tak wajar
Yang dimaksud dengan integral tak wajar, adalah integral tentu dengan salah satu atau
kedua batas integralnya adalah bilangan tak hingga, ∞. Sehingga bentuk-bentuk integral tak
wajar adalah �∞−
b
dx)x(f , �∞
adx)x(f , �
∞
∞−dx)x(f . Deskripsinya sama dengan nilai limit, jika
salah satu atau kedua batas integral limitnya ∞.
�∞−
b
dx)x(f = �−∞→
b
aadx)x(fLim , �
∞
adx)x(f = �
∞→
b
abdx)x(fLim , �
∞
∞−dx)x(f = �
∞→−∞→
b
abadx)x(fLimLim
Contoh 32
Hitunglah �����
�
�
����
�
�
−π
∞−
21
dxx
x1
Cos
x1
Sin
Jawab :
�����
�
�
����
�
�
−π
∞−
21
dxx
x1
Cos
x1
Sin = �����
�
�
����
�
�
−π
−∞→
21
aadx
xx1
Cos
x1
SinLim = �
π
−∞→
21
aadx
x1
SinLim − �
π
−∞→
21
aadx
xx1
CosLim
= ����
�
�
����
�
�
� −−ππ
∞→
21
a
21
aa
dxx
x1
Cos
x1
xSinLim − �
π
−∞→
21
aadx
xx1
CosLim
= ����
�
�
����
�
�
−π
π−∞→ a
1aSin
211
Sin21
Lima
+ �
π
−∞→
21
aadx
xx1
CosLim − �
π
−∞→
21
aadx
xx1
CosLim
= π
π 2Sin
21
− a1
aSinLima −∞→
= π
π 2Sin
21
−
a1
a1
SinLima −∞→
= π
π 2Sin
21
−
a1
a1
SinLim
0a1→
= π
π 2Sin
21
− 1
190
Integral tak wajar sering digunakan dalam teori Statistika, misalnya pada deskripsi
fungsi distribusi peluang.
Definisi
Fungsi y = f(x) disebut fungsi distribusi peluang, jika
1. 0 ≤ f(x) ≤ 1, untuk setiap nilai x, −∞ < x < ∞
2. �∞
∞−dx)x(f = 1
Contoh 32
Telaah apakah fungsi f(x) = ( )
2
2
a2bx
e
2a1 −−
π , dengan a , b konstanta, dan a > 1; merupakan
fungsi distribusi peluang ?
Jawab :
1. ( )
2
2
a2
bx
e2a
1 −−
π =
( )2
2
a2
bx
e
2a1
−
π
Karena π2a
1 < 1 , dan
( )2
2
a2bx
e−
> 1, maka ( )
2
2
a2
bx
e
2a1
−
π < 1.
( )
2
2
a2
bx
xe
2a1
Lim−−
−∞→ π =
( )2
2
a2
bx
xe
2a1
Lim−−
∞→ π =
( )2
2
a2
b
e2a
1 −∞−
π = ∞−
πe
2a1
= 0
Sehingga 0 < ( )
2
2
a2bx
e
2a1 −−
π< 1 , untuk setiap nilai x
2. ( )
�π
∞
∞−
−−dxe
2a1 2
2
a2
bx
= π2a
1 ( )
�∞
∞−
−−dxe 2
2
a2
bx
= π2a
1�∞
∞−
���
����
� −−dxe
2
2a
bx
Jika disubtitusikan, y = 2abx −
dy = 2a
1dx dx = 2a dy.
Sehingga ( )
�π
∞
∞−
−−dxe
2a1 2
2
a2
bx
= π2a
1�∞
∞−
− dy2ae2y =
π1
�∞
∞−
− dye2y
191
Jika dimisalkan, �∞
∞−
− dye2y = c, maka c2 =
2y dye
2
��
���
��∞
∞−
− = � �∞
∞−
∞
∞−
+− dydze )zy( 22
. Sehingga jika
dihitung dalam koordinat polar, dengan mensubtitusikan y = r Cos θ dan z = r Sin θ,
maka
c2 = � �∞
∞−
∞
∞−
+− dydze )zy( 22
= � � θπ ∞
−2
0 0
r rdrde2
= � �
���
��
π ∞−
2
0 0
r drdre2
= � �
�
�
��
�
�−
π ∞−
2
0 0
r de21 2
= ( )� ��
�� −−
π−∞−
2
0
0 dee21 22
= � θπ2
0d
21
= ( )πθ 2
021
= π c = �∞
∞−
− dye2y = π
Sehingga, ( )
�π
∞
∞−
−−dxe
2a1 2
2
a2
bx
= π
1�∞
∞−
− dye2y =
π1 π = 1
Jadi f(x) = ( )
2
2
a2bx
e2a1 −−
π merupakan fungsi distribusi peluang.
Contoh 33
Perhatikan fungsi yang didefinisikan seperti di bawah ini
f(x) =
��
<<∞∞<<
−
0 x - jika , 0konstanta : c ; x 0 jika , cxe
x21
Tentukan c agar f(x) merupakan fungsi distribusi peluang !
Jawab
1. 0 ≤ f(x) ≤ 1
karena 0 < xx
21
e−
< 1, maka 0 ≤ c ≤ x
21
xe
1−
2. �∞
∞−dx)x(f = �
∞−
0
dx0 + �∞ −
0
x21
dxcxe = �∞ −
0
x21
dxcxe = 1
�−a
0
x21
dxcxe = �−a
0
x21
dxxec = ��
�
�
��
�
�� −−−
−− a
0
x21a
0
x21
dxe2)e2(xc
192
= ���
����
��+−−
−−− a
0
x21
021
a21
dxe2)e0ae(2c =��
�
�
��
�
�−+−
−−a
0
x21
a21
e2(2ae2c
= ���
����
�−−−
−−−)ee(4ae2c
021
a21
a21
= ���
����
�+−−
−−4e4ae2c
a21
a21
�∞ −
0
x21
dxcxe = ���
����
�+−−
−−
∞→)4e4ae2cLim
a21
a21
a= 4LimceLimc4aeLimc2
a
a21
a
a21
a ∞→
−
∞→
−
∞→+−−
= −2c(0) − 4c(0) + c(4) = 1 c = 41
SOAL-SOAL UNTUK LATIHAN
1. Hitunglah � dx)x(f , jika f(x) =
a. 5x6x2
3x22 +−
− b. ( )
( )1x32 e
1x2x3ln1x3 −
+−−
c. (2x3 − 3x2)Sin(x4)
d. ( )3x2Cos5xxx
1x2x323
2
−−+−
+− e.
25x3
3x22 −−
f. x2xx65x2x3
23
2
−++−
g. 2x
x2x3x 34
−+−
h. (3x2 − 4x +1)Tg(x3 − 2x2 + x − 5) i. 22 ax
ax
−−
j. Cos x Cos3 (x − 3) k. (2x3 − 3x2 − x +5) Cos2 (2x + 3) l. e2xlog3x
2. Hitunglah nilai integral tentu di bawah ini
a. � +−−π
π−
41
21
22 dx)1x3x(Sin)3x2( b. � +−π
π−
61
31
2 dx)1x2x(Cos
c. � +−+−
−
7
52
4
dx1x3x21x3x2
d. �−+−π
π−
21
21
2
dx1x21xx
e. � −−9
2
2 dx)2x3x2log(
193
f. � −π
π−
−61
31
)3x2(Sin dx)3x2(Cose g. � −−−
−
61
2
2
dx1x3
)1x2x3ln( h. � +−
−−
6
32 dx
3x5x23x2
i. �π−
−π−π
π−
61
31
dx)
31
x2(Sin
)x265
(Cos1 j. �
+−−
π
π−
61
31 2
3
dx1x4x3
1x3 k. � +
π
π−
−61
31
)1x2( dx)1xln(e
3. Hitung luas daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi y = f(x) dengan y = g(x), jika
a. 1x3x2)x(g
31
1x21
)x(f
2 +−=
+= b.
x926
x31
)x(g
)1xlog()x(f
2 −=
+= c.
1x3x2)x(g
1x2x)x(f2
2
+−=
−+−=
d. 2
3
x2)x(g
2x)x(f
=
+= e.
2xln()x(ge)x(f )1x2(
+== −
f. 1x2)x(gx4)x(f 2
−=−=
4. Kecepatan aliran darah sepanjang pembuluhnya, memiliki persamaan
v = K(R2 − r2)
dengan
K : konstanta, yang menyatakan kecepatan maksimum aliran darah
R : konstanta, yang menyatakan jari-jari pembuluh darah
r, konstanta, yang menyatakan jarak sel darah khusus ke pusat pembuluh darah.
Laju kecepatan (rate) aliran darah, dapat dihitung dengan mengukur volume darah yang
melewati titik ukur, dalam periode waktu tertentu. Volume tersebut dapat
diformulasikan dalam persamaan
� π=R
0dr vr2V
π : bilangan irasional
a. Hitunglah V, jika R = 0,30 cm dan v = (0,30 − 3,33r2) cm/detik !
b. Tentukan formulasi umum dari V !
194
5. Laju produksi dari sebuah produk baru, mengikuti model ���
����
�
++= 2)401(
4001200
dtdx
x : banyak item produk, dalam 100 unit
t : waktu produksi, dalam satuan minggu
a. Hitunglah total produk dalam lima minggu pertama ! Berapakah totalnya dalam
selang waktu 10 minggu ?
b. Jika laju penurunan produksi, diformulasikan oleh persamaan
D’(t) = 3000(20 − t)
0 ≤ t ≤ 20, selang waktu produkasi, dalam satuan tahun
Maka hitunglah total penurunan produksi untuk 10 tahun pertama ! Berapakah
totalnya untuk 10 tahun berikutnya ?
c. Jika laju penjualan produk tersebut, memiliki model dengan persamaan
S’(t) = −3t2 + 300t
0 ≤ t ≤ 30 : selang waktu penjualan setelah promosi selesai dilakukan, dalam satuan
hari
Maka hitunglah total penjualan untuk satu minggu pertama, setelah selesai promosi,
dan satu minggu berikutnya. Jika total penjualan pada saat promosi selesai, adalah
500 unit.
6. Total penjualan harian sebuah produk, memiliki model 100xe100S2x += − , x : hari-hari
penjualan, setelah promosi produk dimulai. Hitunglah rata-rata penjualan harian,
selama 20 hari pertama promosi ! Jika tidak ada promosi baru, maka hitunglah rata-rata
penjualan harian untuk 10 hari berikutnya !
7. Hitunglah integral tak wajar di bawah ini
a. ( )�+
∞
∞−dx
1x
x22
b. �∞
∞−dx
e
x4x
3
c. �−
−
∞−
2
2dx
1x
x
195
d. ( )�+
∞
∞−dx
3x
x24
3
e. �∞−
0
x
2
dxe
x3 f. �
∞
∞−
− dxex5x4
8. Hitunglah c agar
a. � =∞
0t5,0 1dt
ec
b. ( ) 2dx1x
cx10
22
3
=�+
∞ c. 5dx
xx1
1=�
∞
9. Hitunglah luas daerah di bawah lengkungan y = f(x), dan di sebelah kanan sumbu x = 1,
jika
a. 3xe
x)x(f = b. f(x) = log x c. f(x) = ex d.
1x1x
)x(f−+=
10. Misalkan laju kemampuan reaktor nuklir untuk membuat produk beradioaktif,
proporsional dengan lama beroperasinya reaktor tersebut. Jika laju tersebut memiliki
model f(t) = 500 t, t : waktu dalam satuan tahun. Dan laju penurunan kemampuan,
membangun model eksponensial dengan rata-rata 3% pertahun, maka perkiraan
akumulasi produk selama b tahun, akan memiliki model dtte500b
0
)tb(03,0�
−− .
a. Hitunglah formulasi untuk perkiraan akumulasi tersebut !
b. Berapakah akumulasi produk selama reaktor berfungsi ?
11. Untuk fungsi-fungsi di bawah ini, manakah yang merupakan distribusi peluang ?
a. 1x
x)x(f
+= , x ≥ 0 b.
x21
e21
)x(f−
= , −∞ < x < ∞
c.
�
�<<=
lainnya yanguntuk , 0
3 x 3- , 18x
)x(f
2
d.
�� <<+
=lainnya yanguntuk , 0
4 x 2- , 18
2x)x(f
196
12. Hitunglah luas selimut dan volume benda putar, yang diperoleh dari hasil memutar
bidang yang dibatasi oleh
a. X = 2 , Y = X3 , X = 5 , jika diputar dengan sumbu putar, sumbu-X
b. Y = 2X2 − 3X + 1 , Y = −3X2 + 2X + 1 , jika diputar dengan sumbu putar, sumbu-Y
13. Selesaikan formulasi integrasi di bawah ini
a. � dx x2Sec x 2 b. �
π43
0
3 dx x Cosx Sin c. �
π
π
43
31
32 dx xTg x
d. � +dx
xTg3xSec3
e. � dx2x Cotg2x Cosec f. �
π31
0dx x Tg x Sec x
g. �ππ1
0dx x
4 Tg x
4 Sec h. ( )�
π21
0dx 2x)Sin -2x Cos i. � dx (Sin x)ln x Cos
14. Hasil penjualan produk AC secara obralan, dari sebuah toko elektronik, memiliki model
100 t6
Cos 200)t(P +π=
t : bilangan bulan
a. Bangun tabel hasil penjualan untuk 0 ≤ t ≤ 12 !
b. Berdasarkan nilai-nilai dari tabel tersebut, gambarkan grafik hasil penjualan !
c. Tentukan periode waktu yang menyebabkan toko akan kehilangan hasil penjualan !
15. Laju produksi sebuah komoditi menurut waktu produksi, memiliki model
( ) ���
����
�
++= 240t
4001200
dtdx
x : banyak item barang, t : waktu produksi (dalam mingguan)
a. Jika pda saat t = 0 , x = 0, maka sajikan persamaan yang menyatakan total produksi
sepanjang wktu t !
b. Hitunglah total produksi selama lima minggu !
197
16. Bumi hanya memiliki sekitar 10 juta are, lahan yang baik untuk dijadikan daerah
pertanian. Dan populasi penduduk bumi terbatas. Jika populasi penduduk terbatas pada
40 juta jiwa, dan laju pertumbuhannya proporsional dengan “kapan dunia berakhir”,
yang merupakan batas atas waktu kehidupan dan penghidupan. Sehingga laju
pertumbuhan penduduk dapat diformulasikan dengan persamaan
)P40(KdtdP −=
K : konstanta positif.
Formulasi tersebut identik dengan � −= dP
P401
K1
t
a. Sajikan formulasi persamaan t atas P !
b. Gunakan sifat hubungan fungsi logaritma dengan eksponensial, untuk membangun
persamaan P atas t !
17. Sebuah partikel bergerak lurus dengan persamaan percepatannya, 2tte)t(a =
t : waktu, dalam detik
Hitunglah kecepatan dan jarak tempuh, setelah partikel bergerak
a. 0,5 menit b. 50 detik c. 0,5 jam d. 1 menit 25 detik
18. Dalam ilmu statistika, salah satu konsepsi yang sering digunakan adalah ekspektasi
matematis, E[f(x)]. Jika x variabel acak yang memiliki fungsi distribusi peluang p(x),
dan f(x) fungsi atas x. Maka �=∞
∞−dx )x(p )x(f)]x(f[E , jika nilainya ada dan berhingga.
Jika x memiliki fungsi distribusi peluang
�� <<+
=lainnya yanguntuk , 0
4 x 2- , 18
2x)x(p , maka
hitungalah E[f(x)], jika f(x) =
a. x b. (x + 2)3 c. 6x − 2(x + 2)2 d. x − E[x]