rangkaian integral & diferensial rc
TRANSCRIPT
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
Abstrak—Praktikum bertujuan (melihat bentuk tampilan gambar rangkaian RC integral dan diferensial), (menganalisis bentuk persamaan Vc(t)
melalui pola grafik yang ditampilkan dan menghitung perbandingan antara tegangan output) dan (input terhadap variasi perioda baik pada rangkaian integral maupun diferensial.). Percobaan dilakukan 2 kali, pada rangkaian Integral & diferensial RC dengan memanipulasi frekuensi berturut-turut 25 Hz,50Hz, dan 100 Hz. Pada percobaan 1, didapat Voutput berturut-turut (0,08±0,01) V, (0,06±0,01) V & (0,04±0,01) V dan Peiode (16±2).10-3 sekon,¿±2).10-3 sekon & ¿±
2).10-3 sekon. Percobaan 2, didapat Voutput
berturut-turut (0,06±0,01) V, (0,08±0,01) V & (0,10±0,01) V dan Peiode (12±2).10-3 sekon,¿±2).10-3 sekon & ¿±2).10-3 sekon.
Percobaan menunjukkan kesesuaian antara grafik dan hipotesis. Dan menunjukkan ketidaksesuaian nilai secara teoritis dan grafik periode secara teoritis
Kata Kunci—Integral,Diferensial,Rangkaian RC
& frekuensi.
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah
lepas dengan listrik. Salah satu komponen listrik
adalah kapasitor. Kapasitor merupakan komponen
pasif. Ketika kapasitor dihubungkan menjadi
rangkaian RC dengan tegangan AC maka akan
memberikan bentuk luaran yang berbeda-beda pada
osiloskop. Pada praktikum kali ini akan membahas
mengenai rangkaian RC tersebut baik
integral/diferensial.
Adapun rmusan masalah sebagai berikut.
“Bagaimanakah perbandingan antara tegangan output
dan tegangan input terhadap variasi perioda input baik
pada rangkaian integral dan diferensial?
Adapun tujuan praktikum adalah untuk melihat
bentuk tampilan gambar rangkaian RC integral dan
diferensial, menganalisis bentuk persamaan Vc(t)
melalui pola grafik yang ditampilkan dan menghitung
perbandingan antara tegangan output dan input
terhadap variasi perioda baik pada rangkaian integral
maupun diferensial.
I.KAJIAN TEORI
Kapasitor/kondensor adalah komponen
elektronika yang dapat menyimpan energi listrik
dalam bentuk muatan listrik selama waktu tertentu
atau komponen elektronika yang berfungsi
menampung muatan listrik yang bersifat sementara
agar arus yang keluar konstan.
Kapasitor dapat didefinisikan sebagai
perbandingan antara muatan dan tegangan.
q=CV
(1)
Berdasarkan nilainya, kapasitor terbagi 2,
yaitu kapasitor tetap dan kapasitor variabel.
Berdasarkan bahan dielektriknya, kapasitor terbagi
menjadi kapasitor ika, kertas, udara, keramik dan
elektrolit.
[2]
Rangkaian RC (Resistor-Kapasitor), atau sering
dikenal dengan istilah RC filter atau RC network,
adalah rangkaian listrik yang tersusun dari resistor
RANGKAIAN INTEGRAL & DIFERENSIAL RC(E-3)
Wahyu Aji Pratama, Fitriani Setiasih, Ichwan Rismayandie, Nanik Lestari, Siva soraya, Syara Suciati, Viky Fatmawati, asisten praktikum Helda Wahyuni
Prodi Pend.Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung MangkuratJl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin 70123
e-mail: [email protected]
1
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
dan kapasitor. Rangkaian RC orde satu (first order)
tersusun dari satu resistor dan satu kapasitor yang
merupakan rangkaian RC paling sederhana.
Rangkaian RC dapat digunakan untuk menyaring
(filter) sinyal dengan cara menahan (block) frekuensi
sinyal tertentu dan meneruskan (pass) sinyal yang
lainnya. Ada 4 macam filter RC, di antaranya: high-
pass filter, low-pass filter, band-pass filter, dan band-
stop filter.
[4]
Dasar pemahaman tentang proses tanggapan
frekuensi ini, maka kita hanya akan mengkaji pada
sifat RC yang bisa meloloskan frekuensi rendah dan
tinggi dan sebagai alat pengubah (converter)
gelombang persegi-ke-segitiga dan persegi-ke-pulsa
dengan, masing-masing, mengintegrasikan dan
mendiferensialkan gelombang input dan rangkaiannya
sendiri masing-masing disebut rangkaian integrator dan
rangkaian diferensiator orde 1.
Untuk pengintegralan RC, sinyal keluaran rangkaian
merupakan integral dari sinyal masukan. untuk
pendiferensialan RC, sinyal keluaran rangkaian
merupakan diferensial dari sinyal masukan.
[1]
Analisis Matematis Rangkaian Integral dan
Diferensial
Pada percobaan pertama, kita telah mengenal suatu
persamaan kapasitor yang mengikuti fungsi
eksponensial yaitu :
Vc(t) = εo (1-e-t/RC) (2)
Jika dianalisis persamaan ini maka ada beberapa
kesesuaian antara tampilan isyarat output dengan
persamaan diatas. Untuk itu contoh-contoh di bawah
ini akan memberikan gambaran hal tersebut yakni:
1. Rangkaian Integral
Misalkan kita memiliki suatu rangkaian integral
RC dengan nilai RC=T detik (tetapan waktu-), yang
bermakna fisis bahwa waktu minimal yang
dibutuhkan kapasitor untuk mengisi penuh kapasitor.
Misalkan T/2<<RC maka, dari persamaan (2)
dapat dituliskan seperti berikut:
Vc(t) = εo (1- e-t/RC) untuk t =
(3)
Sebaliknya jika RC >>T/2, maka secara teori
memperlihatkan bahwa sebelum kapasitor penuh
dengan muatan, tegangan input sudah berubah tanda,
sehingga tegangan kapasitor tidak akan sama dengan
tegangan input. Model persamaan matematis kapasitor
demikian adalah:
Vc(t) = εo (1-e-t/RC) (4)
Karena RC>>T, maka dengan menggunakan
deret taylor untuk ekspansi t/RC diperoleh:
Vc(t) = εo
tRC ; untuk 0 ≤ t≤ T/2 (5)
2. Rangkaian Diferensial RC
Untuk rangkaian diferensial RC yang menjadi
output diambil dari resistor yang terpasang. Sehingga
persamaan tegangannya untuk RC<<T/2 dinyatakan
oleh :
Vr (t) = εo –Vc (t) = εo.e-t/RC (6)
Dimana untuk t = T/2 harga Vr(t) = 0.
Sedangkan untuk RC>> T/2, maka persamaan
(5) dinyatakan oleh persamaan:
Vr (t) = εo (1 -
tRC
) (7)
Dimana perbandingan:
(8)
[5]
Perhatikan Gambar berikut.
T/2 ≤ t ≤0
0 ≤ t ≤ T/2
=εo – Vr(t) t εo RC
2
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
Gambar 1. Grafik pengintegralan RC
Seperti ditunjukkan pada gambar 1 jika tetapan
waktu τ << T, kapasitor C terisi penuh dalam waktu
T/2. Akan tetapi jika τ >> T, maka sebelum kapasitor
terisi penuh, tegangan Vs sudah berbalik menjadi
negatif. Akibatnya kapasitor segera dikosongkan.
Belum lagi terisi penuh, Vs sudah berubah tanda lagi.
Akibatnya isyarat kéluaran akan berupa suatu
tegangan yang berbentuk gelombang segtiga. Untuk τ>> RC, bentuk jsyarat keluaran seperti integral isyarat
masukan. untuk τ =R>> T pada waktu Vs =+ V p,
kerniringan Vo (t) positif, dan pada waktu Vs=-V p,
kemiringan Vo (t) negatif. Ini disebut rangkaian
pengintegralan RC.
Gambar 2. Grafik pendiferensialan RC
Rangkaian RC akan berlaku sebagai suatu
pendiferensial jika dipasang seperti pada gambar 2
Untuk τ =RC<< T, isyarat keluaran akan seperti
diferensial dari isyarat masukan. jika τ =RC>> T,
bentukisyaratmirip dengan isyarat masukan, akan
tetapi puncaknya miring. Jika RC<<T,isyarat
berbentuk denyut dengan tegangan puncak 2 V .
[3]
IV. METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan antara lain 1
buah komponen kapasitor dan resistor, 1 buah audio
generator, 1 buah Osiloskop dan 3 buah kabel
penghubung.
Hipotesis
“Pada rangkaian integral RC, Semakin besar
frekuensi, maka semakin kecil tegangan outputnya
sehingga periodenya akan semakin kecil. Pada
rangkaian Diferensial RC, semakin besar frekuensi,
semakin besar pula tegangan outputnya sehingga
periodenya akan semakin membesar. ”
Identifikasi dan Definisi overasional Variabel.
Pada percobaan ini, kami memanipulasi frekuensi
dan jenis rangkaian. Kami mengamati respon pada
periode dan tegangan output dan variabel yang dijaga
tetap/dikontrol yaitu kapasitor, resistor, tegangan
input (Vs), osiloskop, audio generator dan kabel
penghubung.
Pada variabel manipulasi, kami memanipulasi jenis
rangkaian menjadi 2, yaitu rangkaian integral yang
mana tegangan outputnya dipasang pada kapasitor,
dan rangkaian diferensial yang tegangan outputnya
dipasang pada resistor. Pada variabel respon, kami
mengamati besar periode dalam satuan sekon dan
tegangan output dalam satuan volt yang terbaca pada
osiloskop. Adpaun variabel kontrol, kami menjaga
tetap kapasitor yang digunakan sebesar 1.10-6 F pada
Integral dan 4,7.10-4 F pada diferensial. Resistor yang
digunakan sebesar 104 Ω , tegangan input yang
digunakan sebesar 10 Volt dan mennggunakan
osiloskop, audio generator yang sama pada setiap
percobaan, serta kabel penghubung yang dugunakan
sebanyak 3 buah.
Langkah Kerja
Rangkaian Integral RC.
Pertama-tama membentuk rangkaian seperti
gambar 3, mencatat dan mengukur nilai kapasitor,
3
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
resistor dan tegangan puncak Vp audio generator
untuk tegangan persegi dan mempelajari kalibrasi
time/div dan volt/div pada osiloskop. Setelah itu
untuk tegangan output mengkalibrasi osiloskop.
Kemudian memutar tombol/pemutar frekusnsi pada
penunjukan 25 Hz. Mengukur tegangan puncak yang
tampak pada layar monitor dan sekaligus gambar.
Melakukan percobaan yang sama pada frekuensi 50
Hz dan 100 Hz. Mencatat hasil pada tabel
pengamatan.
Rangkaian Diferensial RC.
Pertama-tama membentuk rangkaian seperti
gambar 3, mencatat dan mengukur nilai kapasitor,
resistor dan tegangan puncak Vp audio generator
untuk tegangan persegi dan mempelajari kalibrasi
time/div dan volt/div pada osiloskop. Setelah itu
untuk tegangan output mengkalibrasi osiloskop.
Kemudian memutar tombol/pemutar frekusnsi pada
penunjukan 25 Hz. Mengukur tegangan puncak yang
tampak pada layar monitor dan sekaligus gambar.
Melakukan percobaan yang sama pada frekuensi 50
Hz dan 100 Hz. Mencatat hasil pada tabel
pengamatan.
Tabel Pengamatan
Tabel 1. Tabel Rangkaian Integral RC.
Frekuens
i
(Hz)
(V c±0,01) Volt
(T ±2).10-3
sekon
25
50
100
Tabel 2. Tabel Rangkaian Diferensial RC.
Frekuens
i
(Hz)
(V c±0,01) Volt
(T ±2).10-3
sekon
25
50
100
TEKNIK ANALISIS
1. Rangkaian Integral RC
V c(t )=ε0t
RC2. Rangkaian Diferensial RC
V r=ε0(1− tRC
)
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk melihat
bentuk tampilan gambar rangkaian RC integral dan
diferensial, menganalisis bentuk persamaan Vc(t)
melalui pola grafik yang ditampilkan dan menghitung
perbandingan antara tegangan output dan input
terhadap variasi perioda baik pada rangkaian integral
maupun diferensial.
Kami melakukan percobaan dengan 2 jenis
rangkaian yang berbeda. Percobaan pertama
εo C
R
Vo
Gambar 3. Rangkaian Integral RC
4
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
menggunakan rangkaian diferensial RC dan
percobaan pertama menggunakan rangkaian
diferensial RC. Pada kedua percobaan kami
memanipulasi frekuensi sebesar 25 Hz, 50 Hz, dan
100 Hz. Kami menggunakan nilai resistor sebesar 104
Ω. Tegangan sumber (Vs) sebesar 10 Volt. Dan
kapasitor yang digunakan sebesar 1.10-6 F pada
Integral dan 4,7.10-4 F pada diferensial. Adapun
respon yang kami amati adalah tegangan output dan
periodenya.
Pada percobaan 1 (rangkaian integral RC) ,
didapatkan data percobaan sebagai berikut.
Frekuens
i
(Hz)
(V c±0,01) Volt
(T ±2).10-3
sekon
25 0,08 16
50 0,06 12
100 0,04 8
Adapun gambar tegangan pada osiloskop dapat dilihat sebagai berikut.
Pada frekuensi 25 Hz
Pada frekuensi 50 Hz
Pada frekuensi 100 Hz
Grafik tegangan terhadap frekuensi pada rangkaian Integral RC secara percobaan :
20 40 60 80100
1200
0.05
0.1
Tegangan (Volt)Tegangan (Volt)
Grafik Perioda terhadap frekuensi pada rangkaian Integral RC secara percobaan :
20 40 60 80 100 1200
0.0050.01
0.0150.02
Periode (Sekon)
Periode (Sekon)
Dari grafik V-f , terlihat bahwa semakin besar
frekuensi maka tegangan outputnya yang dipasang
pada kapasitor/Vc semakin menurun yang dapat
dilihat dari garis grafik V-f yang mengarah semakin
menurun.
Dari grafik T-f , terlihat bahwa semakin besar
frekuensi maka Periode yang dipasang pada kapasitor
semakin menurun yang dapat dilihat dari garis grafik
V-f yang mengarah semakin menurun.
Kita ketahui dari gambar yang terbaca pada
osiloskop. tegangan output jika dipasang pada Vc
maka tegaangannya akan menurun, karena pada
rangkaian ini, akan menerima frekuensi yang rendah,
dan jika frekuensi diperbesar, maka tegangan output
akan semakin menurun. Menurunnya tegangan
tersebut akan membuat waktu yang diperlukan dari
5
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
puncak ke puncak semakin cepat, sehingga
periodenya semakin kecil.
Hal ini sudah sesuai dengan hipotesis praktikan
berikan. “Pada rangkaian integral RC, Semakin besar
frekuensi, maka semakin kecil tegangan outputnya
sehingga periodenya akan semakin kecil.”
Adapun dengan memasukkan kedalam persamaan :
V c(t )=ε0t
RC
Didapatkan data sebagai berikut.
Frekuens
i
(Hz)
(V c±0,01) Volt
(T ±2).10-3
sekon
25 20 40
50 10 20
100 5 10
Grafik tegangan terhadap frekuensi pada rangkaian Integral RC secara percobaan : Grafik tegangan terhadap frekuensi pada rangkaian Integral RC secara teoritis
20 40 60 80100
05
10152025
Tegangan (Volt)
Tegangan (Volt)
Grafik Perioda terhadap frekuensi pada rangkaian Integral RC secara teoritis
20 40 60 80 1001200
0.010.020.030.040.05
Periode (Sekon)
Periode (Sekon)
Dari data secara teoritis, terlihat bahwa adanya
ketidaksesuaian hasil antara percobaan dan teoritis,
hal tersebut dikarenakan ketidaktelitian praktikan dan
dugaan praktikan adalah frekuensi yang masuk pada
kapasitor tak sama lagi dengan frekuensi awalnya,
sehingga kita tidak dapat lagi menggunakan
perhitungan frekuensi sesuai yang ditampilkan audio
generator. Namun, untuk keseluruhan adalah
kesalahan praktikan, baik dalam pengamatan, maupun
kurangnya pengetahuan praktikan.
Pada percobaan 2 (rangkaian Diferensial RC) ,
didapatkan data percobaan sebagai berikut.
Frekuens
i
(Hz)
(V c±0,01) Volt
(T ±2).10-3
sekon
25 0,06 12
50 0,08 16
100 0,10 20
Adapun gambar tegangan pada osiloskop dapat dilihat sebagai berikut.
Pada frekuensi 25 Hz
Pada frekuensi 50 Hz
Pada frekuensi 100 Hz
6
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
Grafik tegangan terhadap frekuensi pada rangkaian Grafik tegangan terhadap frekuensi pada rangkaian Diferensial RC secara percobaan
20 40 60 80 1001200
0.020.040.060.08
0.10.12
Tegangan (Volt)
Tegangan (Volt)
Grafik Periode terhadap frekuensi pada rangkaian Diferensial RC secara percobaan
20 40 60 80100
1200
0.0050.01
0.0150.02
0.025
Periode (Sekon)
Periode (Sekon)
Dari grafik V-f , terlihat bahwa semakin besar
frekuensi maka tegangan outputnya yang dipasang
pada kapasitor/VR semakin membesar yang dapat
dilihat dari garis grafik V-f yang mengarah semakin
ke atas.
Dari grafik T-f , terlihat bahwa semakin besar
frekuensi maka Periode yang dipasang pada kapasitor
semakin menaik juga dan dapat dilihat dari garis
grafik V-f yang mengarah semakin menurun.
Kita ketahui dari gambar yang terbaca pada
osiloskop. tegangan output jika dipasang pada VR
maka tegangannya akan menaik, karena pada
rangkaian ini, ketika tegangan outputnya dipasang
pada resistor, rangkaian akan menerima frekuensi
yang tinggi, dan jika frekuensi diperbesar, maka
tegangan output akan semakin menaik. Menaiknya
tegangan tersebut akan membuat waktu yang
diperlukan dari puncak ke puncak semakin lama,
sehingga periodenya semakin besar.
Hal ini sudah sesuai dengan hipotesis praktikan
berikan. “Pada rangkaian Diferensial RC, semakin
besar frekuensi, semakin besar pula tegangan
outputnya sehingga periodenya akan semakin
membesar.”
Adapun dengan memasukkan kedalam persamaan :
V r=ε0(1− tRC
)
Didapatkan data sebagai berikut.
Frekuens
i
(Hz)
(V c±0,01) Volt
(T ±2).10-3
sekon
25 9,957 40
50 9,98 20
100 9,99 10
Grafik tegangan terhadap frekuensi pada rangkaian Integral RC secara percobaan : Grafik tegangan terhadap frekuensi pada rangkaian Diferensial RC secara teoritis :
20 40 60 80 1001209.949.959.969.979.989.99
10
Tegangan (Volt)
Tegangan (Volt)
Grafik Periode terhadap frekuensi pada rangkaian Diferensial RC secara teoritis :
20 40 60 80 1001200
0.010.020.030.040.05
Periode (Sekon)
Periode (Sekon)
Dari data secara teoritis, terlihat bahwa adanya
ketidaksesuaian hasil antara percobaan dan teoritis,
hal tersebut dikarenakan ketidaktelitian praktikan.
7
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
Seharusnya nilai tegangan ketika tegangan keluaran
dipasang pada resistor akan mendekati nilai Vs seperti
yang ditampilkan dari data perhitungan teoritis.
Kemudian, ketidaksesuaian juga terdapat pada
periode, periode secara percobaan semakin
menaik/membesar dan periode pada teoritis semakin
mengecil. Menuurut praktikan, karena tegangan
semakin besar, maka semakin besar pula periodanya,
bukan semakin mengecil. Jadi menurut saya
perhitungan secara teoritis kurang tepat, karena kita
ketahui, pada saatu tegangan keluaran di ubah dari
kapasitor ke resistor, maka seharusnya periodenya
juga berubah. Namun pada perhitungan teoritis,
periode pada integral dan periode secara diferensial
sama, jadi menurut saya perhitungannya kurang tepat.
Untuk keseluruhan, dengan membandingkan
tegangan output baik itu integral maupun diferensial
memperoleh nilai yang berbeda-beda, bahkan jauh
dari batas toleransi, hal ini dikarenakan ketidaktelitian
praktikan namun untuk grafik, baim percobaan dan
teoritis memperoleh gambar grafik yang hampir
semuanya sama, namun periode antara diferensial
antara percobaan dan teori tidak sama karena
kesalahan praktikan dalam perhitungan.
SIMPULAN
Pada percobaan kali ini, disumpulkan bahwa
pada rangkaian diferensial RC, semakin besar
frekuensi yang diberikan, maka semakin kecil
tegangan outputnya yang membuat periodenya juga
semakin mengecil. Sedangkan pada rangkaian Integral
RC, semakin besar frekuensi yang diberikan, semakin
membesar pula tegangan outputnya yang membuat
periodenya juga semakin membesar.
Berdasarkan praktikum didapatkan perbandingan
antara tegangan output yang berbeda antara percobaan
dan teoritis. Hal ini dikarenakan ketidaktelitian
praktikan dalam pengamatan secara percobaan,
namun untuk grafik tegangan terhadap frekuensinya
baik ragkaian integral dan diferensial secara
percobaan dan teoritis menunjukkan gambar grafik
yang sesuai.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah
SWT karena berkat rahmatNya penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan lancar. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Misbah, M.Pd
selaku dosen pembimbing. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Helda Wahyuni selaku asisten
praktikum selama pengambilan data dan
pembimbingan pembuatan laporan. Serta tidak lupa
ucapan terimakasih ditujukan kepada kedua orang tua
yang selalu mendukung dan mendoakan. Terakhir
untuk teman-teman di kelompok yang telah
membantu banyak hal dalam menyelesaikan laporan
ini.
DAFTAR PUSTAKA[1] Maulana,Andi Ikhsan.“Karakteristik Dioda”,
diakses 7 November 2015. http://www.ilmusemes ta.com/2014/05/laporan-elektronika-rangkaian-penapis-rc.html?m=0.
[2] Misbah. 2015. Handout Elektronika daasar. Banjarmasin : Unlam.
[3] Sutrisno. 1986. Elektronika teori & penerapannya. Bandung: ITB.
[4] Syaiful.“Jurnal Rangkaian RC dan RL”, diakses 7 November2015. http://semutuyet.blogspot.com/ 2011/11/elektronika-1-modul-5-rangkaian-rc-dan.html.
[5] Tim Dosen Elektronika Dasar.2015.Penuntun praktikum elektronika dasar 1.Banjarmasin : Unlam
8