bab v mutia fix

Upload: mutia-rizki

Post on 06-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

B

TRANSCRIPT

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan1. Indeks Massa Tubuh adalah suatu alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. IMT diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang dengan rumus yaitu berat badan dibagi dengan tinggi badan yang dikuadratkan. IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau menggambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. IMT secara signifikan berhubungan dengan kadar lemak tubuh total sehingga dapat dengan mudah mewakili kadar lemak tubuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai IMT seseorang yaitu usia, jenis kelamin, genetik, pola makan, kebiasaan merokok dan aktifitas fisik. Nilai IMT yang berlebih atau kondisi obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang dikeluarkan oleh tubuh.2. Lemak yang berada di dalam tubuh berasal dari asupan makanan maupun produk dari hati yang disimpan dalam sel-sel adiposa sebagai cadangan lemak. Lemak dari makanan biasanya berupa triasilgliserol. Di dalam usus halus enzim pankreas lipase mendegradasi triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol diabsorbsi ke dalam mukosa usus. Di dalam mukosa usus, asam lemak dan gliserol disintesis kembali menjadi triasilgliserol. Triasilgliserol tersebut kemudian digabungkan dengan kolesterol dari diet makanan dan protein khusus membentuk kilomikron. Kilomikron bergerak melalui sistem limfe dan aliran darah ke jaringan-jaringan. Triasilgliserol diputus pada dinding pembuluh darah oleh lipoprotein lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Lalu kemudian triasilgliserol diangkut menuju sel otot (myocyte) dimana asam lemak dioksidasi untuk energi dan di dalam sel adiposa (adipocyte) asam lemak diesterifikasi untuk disimpan sebagai triasilgliserol. Simpanan ini yang berperan langsung terhadap nilai IMT. Untuk proses katabolisme lemak atau lipolisis sendiri melalui 4 tahap yaitu dehidrogenasi 1, hidratase, dehidrogenasi 2, dan tiolasi. Dimana proses lipolisis tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa macam hormon yaitu insulin, epinefrin, norepinefrin, glukagon, ACTH, TSH, GH dan vasopressin.3. Kafein berpengaruh terhadap penurunan IMT karena memiliki efek thermogenesis dengan cara menghambat enzim phospodiesterase yang akan meningkatkan kadar cAMP dimana dengan otomatis akan meningkatkan protein kinase A yang juga akan meningkatkan sistem saraf simpatis. Sistem ini mampu merangsang pengeluaran energi sebagian dengan meningkatkan oksidasi lemak. Peningkatan sistem saraf simpatis ini menyebabkan aktivasi dari hormone sensitive lipase yang akan mencetuskan proses lipolisis. Dikarenakan aktivitas sistem saraf simpatis sangat dipengaruhi oleh norepinefrin, jumlah konsentrasi norepinefrin yang banyak berarti aktivitas sistem saraf lebih tinggi dan pengeluaran energi meningkat. Norepinefrin memungkinkan untuk meningkatkan penggunaan ATP melalui pompa ion dan siklus substrat. Proses lipolisis yang meningkat ini pun otomatis akan lebih banyak membakar lemak yang nantinya akan sangat mempengaruhi status IMT individu.4. Menurut hukum islam kopi luwak adalah mutanajjis namun halal setelah disucikan. Islam membolehkan seseorang mengonsumsi kafein dalam kopi luwak asalkan jika pada saat dikeluarkan dari perut luwak kekerasannya tetap dalam kondisi semula, biji masih utuh terbungkus kulit tanduk, sekiranya jika ditanam akan tumbuh kembali, sudah disucikan bagian luarnya karena terkena najis sehingga biji kopi tersebut bersih, tidak berubah secara fisik, tidak berbau dan tidak terdapat kotoran atau najis yang menempel sehingga mengonsumsinya bersifat halal. Selain itu, upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan berat badan atau IMT seperti mengonsumsi kafein, menjaga pola makan tidak berlebih-lebihan serta mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan thayyib, berolahraga hukumnya boleh dalam Islam asalkan dilandasi oleh niat untuk menjaga kesehatan jasmani. Jika semua itu dilakukan dengan niat mempercantik diri saja maka hukumnya haram menurut pandangan Islam.

5.2. Saran1. Bagi penderita yang mengalami obesitas atau memiliki status IMT berlebih, dianjurkan untuk segera mengubah gaya hidup dengan mengatur pola makan, aktif mencari informasi mengenai jenis-jenis makanan yang baik dan aman untuk dikonsumsi, mengetahui kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dalam sehari sehingga mampu mengontrol asupan makanan sehari-hari, lebih memerhatikan kandungan gizi dari makanan yang dimakan, Jika ingin meminum kopi hendaknya memilih kopi yang murni, tidak perlu ditambahkan pemanis seperti gula atau susu, tidak berlebihan dalam meminumnya cukup 150 mg kafein sehari. Dan sangat dianjurkan bagi penderita untuk berolahraga secara teratur setiap hari agar berat badan dapat dikontrol dan kebugaran tubuh tetap terjaga.1. Bagi dokter muslim hendaknya terus meningkatkan pengetahuan dalam perkembangan ilmu-ilmu kedokteran yang berkembang pesat disertai ilmu agama sehingga dapat memberi tindakan pencegahan dan pengobatan yang terbaik bagi pasien dengan kelebihan IMT.1. Bagi masyarakat diharapkan dapat mencari info-info mengenai upaya-upaya menurunkan IMT dengan aman dan sehat sesuai syariat Islam dan lebih memahami serta mengubah paradigma mengenai efek dari kafein yang tidak selalu negatif namun memiliki efek yang positif jika dikonsumsi sesuai dengan jumlah yang pas.1. Bagi para ulama agar senantiasa mengingatkan umat muslim untuk terus mengikuti aturan-aturan Allah SWT dan adab-adab makan minum serta berolahraga ala Rasulullah SAW, salah satunya dengan memperhatikan makanan atau minuman yang akan dikonsumsi sendiri agar individu terhindar dari terjadinya obesitas atau status IMT berlebih yang akan menimbulkan penyakit berbahaya. Makanan dalam jumlah yang cukup, dari bahan yang halal dan thayyiban, dan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Serta senantiasa menginatkan untuk menjaga kesehatan sesuai syariat agama Islam.83