bab v

3
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Telah dilaporkan seorang pasien, wanita 59 tahun, didiagnosis Diabetes Mellitus tipe 2 dengan komplikasi ulcus diabeticum pada regio digiti 1 pedis sinistra. telah dirawat di ruang Penyakit Dalam kelas III RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Pasien datang dengan keluhan ibu jari kaki kiri luka dan menghitam sejak ± 3 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat DMT-2 sejak 3 tahun yang lalu dengan pengobatan yang tidak terkontrol. DMT-2 merupakan salah satu penyakit metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor penyebab, yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah secara kronik yang disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, aksi dari insulin atau keduanya Diagnosa dini sangatlah penting dalam menentukan prognosis. Karakteristik yang dapat diambil sebagai tolak ukur dalam mendiagnosis adalah ditemukannya hasil gula 30

Upload: pramesti-octa-laura-deta

Post on 04-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Telah dilaporkan seorang pasien, wanita 59 tahun, didiagnosis Diabetes Mellitus tipe 2 dengan komplikasi ulcus diabeticum pada regio digiti 1 pedis sinistra. telah dirawat di ruang Penyakit Dalam kelas III RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Pasien datang dengan keluhan ibu jari kaki kiri luka dan menghitam sejak ± 3 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat DMT-2 sejak 3 tahun yang lalu dengan pengobatan yang tidak terkontrol.

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan

Telah dilaporkan seorang pasien, wanita 59 tahun, didiagnosis Diabetes

Mellitus tipe 2 dengan komplikasi ulcus diabeticum pada regio digiti 1 pedis sinistra.

telah dirawat di ruang Penyakit Dalam kelas III RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Pasien

datang dengan keluhan ibu jari kaki kiri luka dan menghitam sejak ± 3 minggu yang

lalu. Pasien memiliki riwayat DMT-2 sejak 3 tahun yang lalu dengan pengobatan

yang tidak terkontrol.

DMT-2 merupakan salah satu penyakit metabolik yang disebabkan oleh banyak

faktor penyebab, yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah secara

kronik yang disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang

disebabkan oleh defek sekresi insulin, aksi dari insulin atau keduanya

Diagnosa dini sangatlah penting dalam menentukan prognosis. Karakteristik

yang dapat diambil sebagai tolak ukur dalam mendiagnosis adalah ditemukannya

hasil gula darah yangg abnormal yang diperiksa beberapa kali kecuali disertai gejala

klinis yang klasik.

Prinsip penatalaksanaan dari DMT-2 adalah mencapai dan mempertahankan

kadar gula darah normal. Intervensi farmakologis ditambahkan jika sasaran kadar

glukosa darah belum juga tercapai dengan pengaturan makanan dan latihan jasmani.

Hal ini bertujuan mencegah terjadinya komplikasi karena bilamana sudah terjadi

komplikasi maka tidak dapat diperbaiki lagi dan menimbulkan cacat yang dapat

menimbulkan kematian.

30

Page 2: BAB V

31

4.2 Saran

Penderita DM sebaiknnya kontrol secara teratur dan tidak putus obat. Edukasi

mengenai pengenalan tanda-tanda terjadinya ancaman komplikasi diberikan selama

perawatan dan kontrol berobat. Edukasi untuk diet dan latihan jasmani agar

memperingan intervensi farmakologis. Agar terapi tepat sasaran perlu dilakukan

pemeriksaan kultur luka dan tes resistensi obat agar penyembuhan luka maksimal.

Penderita DM sebaiknya dilakukan pengontrolan kadar kolesterol dan tekanan darah,

bila ada kelainan sebaiknya segera diobati karena akan mempercepat terjadinya

komplikasi.