bab v analisa perencanaan v.1. tapak dan lingkungan v.1.1

64
APARTEMEN LIFE STYLE 42 BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1. Pemilihan lokasi Pertimbangan pemilihan lokasi di daerah dikawasan Jln. KH. Mas Mansyur adalah karena lokasi tersebut dapat menampung segala kegiatan yang ada di dalamnya dengan segala fasilitas. Maka pemilihan lokasi harus dapat mendukung kegiatan dalam bangunan tersebut. Beberapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan antara lain : 1. Peraturan pemerintah daerah yang menyangkut tentang penggunaan tanah, dimana apartemen merupakan sarana akomodasi. 2. Pencapaian merupakan pertimbangan yang penting, dimana pencapaian dalam waktu yang relatif singkat karena berada dipusat kota. 3. potensi lokasi juga menjadi salah satu pertimbangan penting pada perencanaan apartemen yang direncanakan di kawasan Jln. KH. Mas Mansyur Jakarta, maka perlu diperhatikan bahwa daerah tersebut sudah dipenuhi oleh perkantoran dan perumahan. 4. Prasarana lingkungan yang menunjang, dimana telah tersedia sarana transportasi komunikasi, air bersih, drainase, & jaringan listrik. V.1.2. Pemilihan tapak Kriteria pemilihan tapak tersebut adalah :

Upload: others

Post on 05-Jun-2022

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

42

BAB V

ANALISA PERENCANAAN

V.1. Tapak dan lingkungan

V.1.1. Pemilihan lokasi

Pertimbangan pemilihan lokasi di daerah dikawasan Jln. KH. Mas Mansyur

adalah karena lokasi tersebut dapat menampung segala kegiatan yang ada di

dalamnya dengan segala fasilitas. Maka pemilihan lokasi harus dapat mendukung

kegiatan dalam bangunan tersebut.

Beberapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan antara lain :

1. Peraturan pemerintah daerah yang menyangkut tentang penggunaan tanah,

dimana apartemen merupakan sarana akomodasi.

2. Pencapaian merupakan pertimbangan yang penting, dimana pencapaian dalam

waktu yang relatif singkat karena berada dipusat kota.

3. potensi lokasi juga menjadi salah satu pertimbangan penting pada perencanaan

apartemen yang direncanakan di kawasan Jln. KH. Mas Mansyur Jakarta, maka

perlu diperhatikan bahwa daerah tersebut sudah dipenuhi oleh perkantoran dan

perumahan.

4. Prasarana lingkungan yang menunjang, dimana telah tersedia sarana transportasi

komunikasi, air bersih, drainase, & jaringan listrik.

V.1.2. Pemilihan tapak

Kriteria pemilihan tapak tersebut adalah :

Page 2: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

43

1. Terletak pada pusat kota

2. Rencana peruntukan tapak yang sesuai

3. Sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai KDB, KLB, peruntukan 2006,

dan lain-lain.

4. Pencapaian ke tapak mudah dari jalan utama.

5. Memiliki prasarana lingkungan yang lengkap ( air, listrik , jalan, dan lain-lain )

6. Dekat dengan sarana bisnis, rekreasi, dan perkantoran , serta fasilitas lainya

yang menunjang.

a. Alternatif Pemilihan Lokasi

Dari penjelasan mengenai pemilihan lokasi, maka diproleh dua alternatif

lokasi dimana pada masing-masing alternatif tersebut sesuai dengan karakteristik.

Pusat kota dan arahan pengembangan wilayah kota Jakarta, yaitu :

- Kelurahan Karet Tengsin, yang merupakan peruntukan wisma susun.

- Kecamatan Setia Budi, yang merupakan pusat perdagangan, jasa / komersial

dan pemerintahan.

Langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap dua lokasi tersebut

yang lebih mendukung terhadap proyek yang direncanakan.

Mengingat proyek diprioritaskan untuk menampung masyarakat ekonomi

menengah ke atas yang kesibukanya di pusat kota, maka selanjutnya adalah mencari

lokasi yang strategis serta efektif, yaitu sebagai fasilitas penunjang dari tempat kerja

tanpa menyimpang dari rencana perkantoran yang talah ditentukan.

Page 3: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

44

kriteria Karet Tengsin Setia Budi

Aksesibilitas Jalan Raya 10 5

Kelancaran Pencapaian 10 5

Transportasi 10 5

Strategis

Perkantoran 10 10

Perbelanjaan 10 10

Rekreasi 10 10

Hiburan Lain 5 5

Olahraga 5 5

Prasarana

Listrik

Telepon

10

10

10

10

Air Bersih 5 5

Riol Kota 5 5

Lingkungan Kota

Kepadatan 10 10

Teratur 5 5

Kebisingan 5 5

Peraturan Pemerintah

KDB, KLB 10 10

Land Use 10 10

Sesuai Peruntukan 10 5

Page 4: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

45

Total Penilaian 150 125

Keterangan Nilai : 1. Cocok Sekali

2. Kurang

b. Penentuan lokasi berdasarkan penilaian tabel berikut ini :

Kesimpulan : Berdasarkan tabel diatas, maka yang mendapat penilaian tertinggi

adalah daerah kelurahan Karet Tengsin yang secara administratif mempunyai batas

– batas sebagai berikut :

- Utara : BNI 46.

- Selatan : Jln Karet Pasar Baru Timur.

- Timur : Masjid.

- Barat : Jln. KH. Mas Mansyur.

Menurut pembagian wilayahnya, daerah ini termasuk wilayah kota bagian

pusat ( Jakarta Pusat ), sedangkan didalam rencana RTUR DKI untuk tahun 2006,

daerah ini termasuk dalam wilayah pengembangan pusat, dimana termasuk salah

satu wilayah yang tepat dikembangkan untuk hunian selain wilayah pengembangan

Timur.

Dari berbagai pertimbangan baik fisik maupun non fisik, sosial budaya

pencapaian dan potensi yang bisa dimanfaatkan, maka dipilihlah kawasan sudirman

sebagai tempat berdirinya apartemen.

Page 5: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

46

V.1.3. Kondisi Fisik Tapak

Dari data survey yang ada, lokasi tapak yang akan direncanakan ( tapak

Apartemen Sudirman Park) diasumsikan sebagai tanah kosong, dengan peruntukan

untuk komersial ( dari dinas tata kota ) dan disekitarnya terdapat :

Sebelah Utara : Bank BNI 46.

Sebelah Selatan : Jln. Karet Pasar Baru Timur.

Sebelah Timur : Masjid

Sebelah Barat : Jln. KH Mas Mansyur.

Dengan peruntukan Tata Kota DKI pada tapak sebagai berikut :

- Peruntukan : Digunakan untuk pembangunan Rumah Susun / Flat, jasa /

Komersial, perkantoran, bangunan umum ber KDB rendah, dan campuran

perumahan / bangunan umum.

- Luas Tapak Kurang lebih 1.1 Ha.

- KDB : 40 %

- KLB : 5

- Ketinggian bangunan max 40 lantai.

Page 6: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

47

- GSB : 10m, 8m, dan 6m.

V.1.4. Pencapaian

Terdapat 2 jalan utama yang melintasi tapak, yaitu jalan KH Mas Mansyur, jalan

Karet Pasar Baru Timur, jalan .

Keterangan : 1. Jln. KH Mas Mansyur.

2. Jln. Karet Pasar Baru timur

3. Jln. .Karet Pasar Baru Timur II.

Kesimpulan : Letak Main Entrance yang tepat adalah terletak pada sisi yang

menghadap ke Jln. KH Mas Mansyur.

V.1.5. Sirkulasi

V.1.6. Ruang Luar dan Parkir

V.1.6.1 Area parkir kendaraan

Area parkir kendaraan ditempatkan pada daerah yang relatif datar untuk

kasus ini penyelesain adalah membuat basement sebagai alternatif utama karena

diperlukan lahan parkir yang cukup luas sebagai pendukung kegiatan apartemen

Page 7: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

48

sedangkan lahan yang tersedia tidak memenuhi syarat untuk pembuatan lahan

parkir diluar gedung. Tetapi sebagai pemicu kriteria pemilihan :

• Pengunjung :

- Mudah dicapai

- Dekat dengan kegiatan umum

• Pengelola :

- Dekat dengan kegiatan khusus

- Terpisah dari sikulasi pengunjung

• Penghuni :

- Dekat dengan hunian dan sarana penunjangnya

- Terpisah dari sirkulasi pengunjung

Pola parkir kendaraan :

Kesimpulan :

- Pola parkir pengunjung dan pengelola / service pada basement menggunakan

pola parkir tegak lurus agar daya tampung efisien dan optimal serta kemudahan

gerak.

V.1.6.2 Penghijauan

Page 8: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

49

Memiliki nilai estetis, berfungsi untuk menambah kualitas lingkungan sehingga

perlu dimanfaatkan potensi tapak yang ada serta perlu diadakan penghijauan

sebagai :

a. Pengarah dan kontrol pandangan :

- Tanaman sebagai pengarah pandangan pengunjung ke tapak

- Perletakan tanaman / pohon yang menahan pantulan sinar, tampias hujan,

untuk peneduh ke daerah yang membutuhkan.

- Pemanfaatan tanaman luar sebagai pembatas / dinding, alami, elemen

pelengkap

b. Buffer (pengendali) :

- Tanaman untuk mengendalikan suara / mengurangi kebisingan.

- Tanaman untuk mengendalikan dan menyaring angin dan debu.

V.1.6.3. Pedestrian, dan element dekoratif

a. Pedestrian

- Sebagai pemisah antara sirkulasi manusia dan kendaraan, untuk mengarahkan

pengunjung ke tujuan.

Sebagai contoh : pedestrian Hotel Mulia di mana selain sebagai buffer juga

sebagai elemen pengikat antara lingkungan dalam tapak dan luar tapak.

- Penggunaan lampu taman sebagai penerang lingkungan, ini merupakan suatu

elemen dekoratif lain untuk memberikan keunikan ruang luar.

Page 9: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

50

V.1.7. Orientasi Tapak dan Bangunan

Arah orientasi bangunan ada 2 alternatif, yaitu :

1. Menghadap Jln. KH Mas Mansyur, Wisma Bisnis Indonesia

2. Menghadap Jln. Karet Pasar baru Timur.

Dari segi pencapaian, tentu lebih mudah melalui alternatif 1 ( KH Mas Mansyur ).

Karena itulah saya cenderung memilih Alternatif 1, karena :

- Akses utama ( pencapaian ) menentukan letak entrance

- Menghadap ke jalan Utama..

- View dari alternatif 1 ke arah tapak lebih mendukung.

a. Analisa Penzoningan

Setelah kita melihat analisa berbagai unsur yang ada sebelumnya, serta kebutuhan

apartemen yang ada, maka didapat :

a. Alternatif Zoning Horizontal, yaitu :

1.

Page 10: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

51

Keuntungan : Massa hunian betul – betul privacy.

Kerugian : Area fasilitas terganggu.

2.

Keuntungan : Area fasilitas aman

Kerugian : Massa hunian sebagai tergangu privacinya.

Kesimpulan : Dari tabel diatas maka Alternatif 1 yang menjadi Zoning Horizontal

yang dipilih.

b. Alternatif Zoning Vertikal

I. Daerah Publik ( Tenang, dekat dengan fasilitas & View yang baik ).

II. Daerah semi Publik.

III. Daerah Privat.

b. Analisa Sistem Transportasi

Untuk mencapai lokasi berdirinya apartemen tentunya diperlukan suatu

sarana transportasi bagi para penghuni, pengelola, maupun para tamu yang datang

ke apartemen tersebut. Sarana transportasi yang digunakan terdiri dari kendaraan

pribadi dan kendaraan umum.

Kendaraan pribadi terdiri dari : 1. Mobil

2. Sepeda motor.

3. Mobil milik pihak pengelola

(Mobil box, pick up, bus, dll)

Page 11: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

52

Sedangkan Kendaraan umum terdiri : 1. Bus Kota.

2. Taksi.

3. Motor ( Ojek ).

4. Dan lain – lain.

Untuk itu perlu di buat suatu analisa Jalur Transportasi kendaraan pribadi

maupun kendaraan umum seperti pada gambar dibawah dengan pertimbangan :

Kawasan yang benar – benar manusiawi dan mempunyai identitas

lingkungan di pusat kota dengan mementingkan jalur pejalan kaki dan kendaraan

pribadi, dengan tidak mengabaikan jalur kendaraan umum.

Pemberhentian bus ( Halte Bus) disepanjang jalan dengan jarak setiap 1 km2

- Jalur Bus

- Jalur Kendaraan Pribadi.

- Jalan dengan pedestrian jalur hijau.

- Jalan dan hanya dengan pedestrian.

V.1.7.1. Terhadap Posisi Matahari dan Angin

Page 12: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

53

- Matahari merupakan faktor pertimbangan utama dalam menentukan orientasi

masa bangunan. Matahari pagi merupakan sinar yang sangat dibutuhkan manusia,

tetapi sinar yang keluar disiang hari sangat buruk untuk aktifitas pada bangunan

(karena apartemen memakai AC, dan itu menyebabkan keborosan pada listrik.)

sehingga diupayakan membuat fasade dan bukaan yang mampu memanfaatkan.

Matahari pagi dan mengurangi / menolak sinar matahari siang.

- Arah angin tidak terlalu berpengaruh pada penghawaan dan pertukaran udara

bangunan apartemen, karena sudah menggunakan penghawaan buatan (AC ).

V.1.8. Kebisingan

V.1.9. Analisa View

Keterangan :

A ) Area Komersial ( Hotel Shangrila dan Bank BNI 46 )

B ) Perumahan

C ) Jln. Karet Pasar Baru Timur

D ) Jln. Bank BNI 46

E ) Jln. KH Mas Mansyur

Page 13: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

54

V.2.1 Kebutuhan Ruang

a. Kegiatan Penghuni.

b.Kegiatan Pengelola.

Kegiatan pada unit hunian

Kegiatan

Kebutuhan Ruang

Arahan

Perlengkapan

Tidur

Kamar tidur utama kamar tidur

Private

Tempat tidur dan lemari baju

Berinteraksi Dengan Pasangan atau keluarga

Ruang keluarga

Semi public

kursi, lemari, tv

Mandi

Kamar mandi

Private

Bath tub, wastafel, shower

Melihat pemandangan

Balkon

Semi public

Meja dan kursi

Memasak dan mencuci piring

Dapur

service

Wastafel, kitchen set

Makan Minum Ruang makan Semi public Meja makan Meneruskan pekerjaan kantor

Ruang kerja

Private

Meja, kursi, komputer.

Menerima tamu Ruang tamu

Public

Meja,sofa

Menyimpan barang

Gudang

Service

Rak barang

Kegiatan diluar unit hunian dalam lingkungan apartemen

Olah raga Tempat olah raga Pulic Alat olah raga Perawatan tubuh Salon, Spa dan

jacuzzi Semi public Alat kecantikan

Mengirim surat Post office

Public

Meja dan kursi kantor

Menarik uang ATM Public Mesin ATM Belanja Market Public Makanan

Bermain anak Play ground Semi public Alat bermain

Page 14: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

55

V.2.2. Analisa Program Ruang.

a. Untuk Penghuni

Type dengan 1 kamar tidur

Type

Kebutuhan Ruang Jumlah Orang

Standard

Sumber

Luas

Kamar tidur utama 1 orang 15-20 m2 NAD 15 m2 Ruang makan 2 orang 1.6 m2 NAD 6 m2 Living room 4 orang 2.4-3.6 m2 NAD 12 m2

1 Dapur / pantry 1 orang 7 m2 NAD 8 m2 Kamar Km/wc utama 1 orang 4-5 m2 NAD 4 m2 TIidur Km/wc 1 orang 2.3-4 m2 NAD 4 m2

Ruang kerja 1 orang 6 m2 TSS 6 m2 Total 55 m2 Sirk 20% 11 m2 Sub total 66 m2

Jabatan

Tugas Ruang

Kepala pengelola

Mengkoordinasikan berlangsungnya kegiatan kepegawaian, keuangan dan tata usaha dalam apartemen.

Ruang kepala, ruang rapat

Bagian Informasi dan receptionist

Memberikan informasi atau menyampaikan informasi kepada para penghuni atau tamu.

Ruang Informasi, ruang tunggu

Mekanikal dan elektrikal

Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan dari seluruh unsur ME bangunan

Ruang ME

House keeping Bertanggung jawab atas kegiatan kebersihan dan laundry

Ruang servis

Pelayanan kesehatan

Melayani kebutuhan kesehatan bagi para penghuni apartemen bila dibutuhkan

Ruang klinik

Security

Bertanggung jawab atas keamanan penghuni dan bangunan

Pos jaga

Pemasaran

Mempromosikan apartemen dan mempermudah orang untuk membeli apartemen

Ruang pemasaran

Keuangan

Menerima transaksi yang dilakukan dan berhubungan dengan apartemen

Administrasi

Page 15: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

56

Type dengan 2 kamar tidur

Type

Kebutuhan Ruang

Jumlah Orang

Standard

Sumber

Luas

Kamar tidur utama 2 orang 15-20 m2 NAD 15 m2 Kamar tidur 1 orang 10-15 m2 NAD 12 m2 Ruang makan 3 orang 1.6 m2 NAD 8 m2 Ruang keluarga 3 orang 2.4-3.6 m2 NAD 12 m2

2 Dapur / pantry 1 orang 7 m2 NAD 8 m2 Kamar Km/wc utama 1 orang 4-5 m2 NAD 4 m2 TIidur Km/wc 1 orang 2.3-4 m2 NAD 4 m2

Gudang 1.23-5 m2 NAD 4 m2 Ruang kerja 1 orang 6 m2 TSS 7 m2 Kamar tidur

pembantu 1 orang 5.5 m2 NAD 5.5 m2

Km/wc pembantu 1 orang 2.5 m2 NAD 2.5 m2 Total 82 m2 Sirk 20% 17 m2 Sub total 99 m2

Type dengan 3 kamar tidur

Type

Kebutuhan Ruang

Jumlah Orang

Standard

Sumber

Luas

Kamar tidur utama 2 orang 15-20 m2 NAD 20 m2 Kamar tidur 1 orang 10-15 m2 NAD 15 m2 Kamar tidur 1 orang 10-15 m2 NAD 15 m2 Ruang makan 4 orang 1.6 m2 NAD 12 m2 Ruang keluarga 4 orang 2.4-3.6 m2 NAD 15 m2

3 Dapur / pantry 1 orang 7 m2 NAD 10 m2 Kamar Km/wc utama 1 orang 5-9 m2 NAD 9 m2 TIidur Km/wc 1 orang 2.3-4 m2 NAD 4 m2

Gudang 1.23-5 m2 NAD 5 m2 Ruang tamu 4 orang 2 m2 NAD 8 m2 Ruang kerja 1 orang 6 m2 TSS 8 m2 Kamar tidur

pembantu dan 1 orang 5.5 m2 NAD 5.5 m2

Km/wc pembantu 1 orang 2.5 m2 NAD 2.5 m2 Total 129 m2 Sirk 20% 26 m2 Sub total 155 m2

Page 16: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

57

Dengan demikian maka total luas lantai tipikal unit hunian adalah :

b. Untuk Pengelola

Pekerjaan

Ruang

Jumlah orang Standard

Sumber

Luas

Kepala pengelola

Manager 1 orang 15 m2 PHD 15 m2

Administrasi Administrasi 2 orang 4.5 m2 NAD 9 m2 Keuangan Keuangan 2 orang 5 m2 PHD 10 m2 Pemasaran Pemasaran 3 orang 4.5 m2 NAD 13.5 m2 Personalia Personalia 2 orang 4.5 m2 NAD 9 m2 Rapat Ruang rapat 10 orang 1.5 m2 TSS 15 m2 Tunggu Ruang tunggu 4 orang 2 m2 PHD 8 m2 Toilet 4 unit 1.8 m2 PHD 8 m2 Total 87.5 m2 Sirk 20% 17.5 m2 Sub total 105 m2

c. Untuk Kegiatan Service.

Kegiatan

Ruang

Jumlah orang

Standard

Sumber

Luas

Pelayanan Ruang ME 0.4 m2x120 ◘ TSS 48 m2 Pelayanan Genset 2 x 42 m2 U 84 m2 Pelayanan Ruang Boiler 44 m2 U 44 m2 Pelayanan Ruang Chiller 41 m2 U 41 m2 Pelayanan Ruang trafo 105 m2 U 105 m2 Pelayanan House keeping 0.8 m2x120 ◘ TSS 96 m2

Jumlah ruang tidur Dalam persentase

Jumlah unit

Luas / m2

Jumlah penghuni

1 kamar tidur 10 % x 120 unit 12 unit / 66 m2 792 m2 1 orang 2 kamar tidur 50 % x 120 unit 60 unit / 99 m2 5.940 m2 3 orang 3 kamar tidur 40 % x 120 unit 48 unit / 155 m2 7.440 m2 4 orang 4 kamar tidur - - - -

Total 100 % 120 unit ◘ 14.172 m2 384 orang ◘◘

Sirkulasi 40 % 5.669 Sub total 19.841

Page 17: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

58

Menyimpan barang

Gudang

80 m2

PHD

80 m2

Mencuci Laundry : Washer 10 orang 5 m2 TSS 50 m2 Dryer 10 orang 5 m2 TSS 50 m2 Liner 10 orang 5 m2 TSS 50 m2 Mengamankan Keamanan 10 orang 6 m2 PHD 12 m2 Makan

Ruang makan karyawan

60 orang

1 m2

NAD

60 m2

Ganti pakaian Ruang ganti 60 orang 0.8 m2 TSS 48 m2 Memasak Dapur 2 orang 8 m2 PHD 20 m2 Pelayanan Reservoir 64.8 m2 U 64.8 m2 Ruang pompa 42 m2 U 42 m2 Tangki 11 m2 U 11 m2 Air kotor 0.1m3x384 ◘◘ U 64.8 m2 Cooling tower 45 m2 U 45 m2 Total 1016 m2 Sirk

20% 224 m2

Sub total

1219 m2

d. Untuk Fasilitas Penunjang d.1. Fasilitas olah raga in door

Kegiatan

Ruang

Jumlah orang

Standard

Sumber

Luas

Fitness dan Hall 10 orang 1 m2 NAD 10 m2 Sauna Ruang latihan 20 orang 4 m2 NAD 80 m2 Ruang senam 10 orang 4 m2 NAD 40 m2 Ruang

instruktur 5 orang 4 m2 NAD 20 m2

Locker 35 orang 0.3 m2 NAD 11 m2 Gudang 4 m2 NAD 4 m2 Ruang ganti

dan Km/wc pria 5 orang

4 m2

NAD

20 m2

Ruang ganti dan Km/wc wanita

5 orang

4 m2

NAD

20 m2

Total 205 m2 Sirk 20 % 41 m2 Sub total 246 m2

Page 18: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

59

Kegiatan

Ruang

Jumlah orang

Standard

Sumber

Luas

Billiard Ruang meja blliard

40 orang / 10 meja

6 x 4 m2

PHD

240 m2

Squash Lapangan Squash

6 orang/3 lap 6.4x9.75m2 NAD 117 m2

Menyimpan Locker 36 orang 0.3m2/orang NAD 11 m2 Buang air Km/wc pria 3 orang 4 m2 NAD 12 m2 Buang air Km/wc wanita 3 orang 4 m2 NAD 12 m2 Gudang alat-

alat 5 m2 NAD 5 m2

Total 337m2 Sirk 20 % 116 m2 Sub total 513 m2

d.2. Fasilitas olah raga out door

Kegiatan

Ruang

Jumlah orang

Standard

Sumber

Luas

Berenang

Kolam dewasa

21m x 50m

NAD

1050m2

Kolam anak 6.6m2x8.5m2 NAD 52 m2 Jogging Jogging track 1.5 x 200 m ASS 300 m2 Ganti pakaian dan mandi

► Ruang ganti dan Km/wc pria

3 orang

4 m2

NAD

12 m2

► Ruang ganti dan Km/wc wanita

3 orang

4 m2

NAD

12 m2

► Locker 15 orang 0.3 m2/ orang PHD 5 m2 Total 1431m2 Sirk 20 % 545 m2 Sub total 1931m2

► Masuk kedalam perhitungan luas bangunan

d.3. Fasilitas Penunjang Kegiatan

Kegiatan

Ruang

Jumlah orang Standard

Sumber

Luas

Datang Lobby 10 % x 384 ◘◘ 1 m2 NAD 38 m2 Bersosialisasi Lounge 10 % x 384 ◘◘ 1.2 m2 NAD 46 m2

Page 19: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

60

Belanja Mini market 25 % x 384 ◘◘ 1.9 m2 NAD 73 m2 Souvenir kerajinan Indonesia

Retail 10 % x 384 ◘◘ 2 m2 NAD 77 m2

Bermain anak Taman bermain 25 % x 384 ◘◘ 2 m2 TSS 192 m2 Perawatan tubuh

Salon

12 orang

4 m2

PHD

48 m2

Ruang sauna pria + massage

5 orang 2.4 m2 NAD 19 m2

Ruang sauna wanita + massage

5 orang

2.4 m2

NAD

19 m2

Spa dan jacuzzi 10 orang 2 m2 TSS 40 m2 Berobat Klinik 20 orang 2 m2 PHD 40 m2 Drug store 10 % x 384 ◘◘ 1 m2 NAD 38 m2 Menarik uang ATM 6 unit 1.5mx1.5m TSS 18 m2 Mengirim surat

Post office 15 m2 TSS 5 m2

Pertemuan Pertemuan 75%x 384 ◘◘ 1.5m2/orang TSS 432 m2 Buang air Km/wc 8 orang 1.8 m2 PHD 15 m2 Total 1100m2 Sirk 20 % 226 m2 Sub total 1327m2

Kegiatan

Ruang

Jumlah orang Standard

Sumber

Luas

Cafe Resto Ruang makan 70 orang 1.3-1.5 m2 NAD 105 m2 Ruang saji 5 m2 NAD 5 m2 Cashier 2 orang 1.5 m2 NAD 3 m2 Dapur

25% Ruang

makan NAD

27 m2

Gudang 4 m2 PHD 4 m2 Ruang cuci

5 orang

1 m2

NAD

5 m2

Km / wc

6 orang

4 m2

NAD

24 m2

Barbeque Area barbeque 20 orang 1.5 m2 NAD 30 m2 Total 203 m2 Sirk 20 % 41 m2 Sub total 244m2

Page 20: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

61

d.4. Untuk Fasilitas Parkir

Parkir

Kapasitas

Sumber

Luas Dalam Luar

Parkir penghuni 2.5 m x 5 m / 1 mobil x 120 unit NAD 1.500 m2 Parkir tamu 20% x 2.5 m x 5 m / 1 mobil x 120 NAD 300 m2 Parkir pengelola 2.5 m x 5 m / 1 mobil x 10 orang NAD 125 m2 Servis 3 m x 7.5 m x 5 mobil NAD 116 m2 Total 1.500 m2 541 m2 Sirk 60% 900 m2 325 m2 Sub total 2.400 m2 866 m2

d.5. Total perhitungan luas kebutuhan ruang

Ruang Ruang dalam Ruang luar Ruang unit hunian 19.841 m2 Ruang kegiatan pengelola ► 105 m2 Ruang kegiatan service ► 1.219 m2 Fasilitas olah raga in door ► 5.13m2 Fasilitas olah raga out door ► 29 m2 1.931 m2 Fasilitas penunjang kegiatan ► 1.600m2 222 m2 Parkir 2.100 m2 866 m2

Kebutuhan Lantai Podium + Sirkulasi 20 %

3.892 m2 + (20% x 3.892) = 4.670 m2

Total 26.611 m2 1341 m2

Keterangan : NAD : Neufert Architects Data PHD : Principles of Hotel Design, Architectural journal, Fred Lawson.

TSS : Time Saver Standard for Building Types, Joseph de Chiara and John Callender Hancock. TSSHRD : Time Saver Standard for Housing and Residential

Development, Joseph de Chiara, Julius Panero, Martin Zelnik.

U : Utilitas Bangunan. Ir. Hartono Poerbo, M. Arch. ASS : Asumsi.

◘ : Jumlah unit hunian ◘◘ : Jumlah penghuni

Page 21: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

62

► : Masuk kedalam perhitungan luas bangunan lantai podium

V.2.3 Massa bangunan

A. Kriteria perancangan

Kriteria perancangan yang berkaitan dengan topik dan tema,yaitu Life Style.

Dalam hal ini bangunan harus berkarakter gaya tersebut . namun selain itu, ada beberapa

pertimbangan lain yaitu :

• optimasi penggunaan lahan terhadap hal komersil

• sesuai dengan tujuan proyek

• tuntutan aktifitas yang terjadi

• sirkulasi dan pencapain

• efisiensi pelayanan

• kondisi tapak dan lingkungan sekitar

• perencanaan sturuktur bangunan

kriteria dalam menentukan pola massa bangunan :

Kriteria Tunggal Majemuk

Luas lapak Site terbatas Site luas

Efisiensi Sangat efisien Kurang efisien

Jenis kegiatan kegiatan sejenis dengan

hubungan erat

Fasilitas kegiatan yang

berbeda-beda

penghawaan Buatan Alami

Page 22: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

63

Kesimpulan : dari diatas saya menggunakan masa tunggal sebagai pola masa

Bangunan apartemen .

Berdasarkan karakteristik bangunannya bersifat komersial (memiliki daya jual yang

tingi),maka bentuk fasade bangunan direncanakan dapat memberikan penampilan yang

unik dan menarik melalui pendekatan Life Style .selain itu, bangunan juga harus dapat

memberikan nilai seni dan lebih memperhatikan kepentingan pemakai, sesuai dengan

ideologi pada arsitektur.

B. Analisa Bentuk Dasar Bangunan

Pemilihan bentuk dasar bangunan komersial ini dipertimbangkan terhadap :

• kaitannya dengan topik dan tema, yaitu Life Style.

• Kesesuaian bentuk dan tapak dan karakter lingkungan.

• Kesesuaian dengan fungsi-fungsi kegiatan di dalamnya.

• Kemudahan dalam pelaksanaan.

Berdasarkan kriteria tresebut,maka dilakukan analisa penilaian sebagai berikut :

Kriteria Segi

tiga

Segi

empat

Lingkaran Penilaian

Kesesuaian dengan

bentuk tapak

2 3 1 Tapak berbentuk segi empat

Kesesuaian dengan

fungsi di dalamnya

1 3 2 Fleksibel dalam pembagian

ruang

Orientasi dari

bentuk tapak

1 2 3 Orientasi kesegala arah

Mendukung topik 1 3 2 Dapat di gabungkan dengan

Page 23: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

64

dan tema bentuk massa lain

Kemudahan dalam

pelaksanaan

1 3 2 Pelaksanaan bentuk lebih mudah

Total 6 14 10

Kesimpulan

Dari analisa yang didapat maka disimpulkan bahwa bangunan akan menggunakan

bentuk kombinasi segi empat.

V.2.4. Analisa Bentuk Massa Bangunan

Ada 2 massa apartemen yang dapat dipertimbangkan untuk digunakan, yaitu :

A . Bentuk Slab

Bentuk slab banyak di gunakan pada apartemen dan hotel dengan pertimbangan

bahwa jumlah ruang yang didapat lebih banyak tiap lantainya dari bentuk tower.

Tapi bentuk slab kurang kokoh jika diterapkan pada apartemen yang high rise building,

Karena bentuk slab hanya kuat menahan gaya pada satu sisi saja, sehingga sangat

berbahaya jika digunakan pada Highrise building.

B. Bentuk Tower

Bentuk tower ini mempunyai orientasi yang kuat terhadap semua sisinya hingga

dapat digunakan pada lantai banyak. Bentuk tower menggunakan sistem struktur rangka

dengan core struktural sehingga kontruksi bangunanya akan lebih kuat dan aman.

Kekuranganya adalah fleksibilitas ruangnya terbatas.

Page 24: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

65

Kesimpulan : Bentuk yang paling cocok untuk apartemen dengan high rise buildingnya

adalah Slab.

Kriteria Bangunan :

Bentuk bangunan diambil dari bentuk-bentuk sederhana seperti segitiga,bujur sangkar

dan lingkungan . dari analisa lingkungan yang dapat,maka diambil kesimpulan bahwa

bangunan ini nantinya memiliki bentuk yang sederhana dengan penambahan balkon yang

ke dalam .

Bentuk-bentuk dasar.

Dan untuk mengurangi efek dari matahari baik itu berupa cahaya maupun panas,maka

diambil bentuk-bentuk sebagai berikut:

V.2.5. Penampilan bangunan

Penampilan bangunan mencerminkan Life Style yang mengambil bentuk-bentuk

dari gaya-gaya baru ( Life Style ) dimana penyelesaian fasade diupayakan dapat serasi

dengan lingkungan sekitarnya dimana penyelesaian detail mengikuti aliran yang ada

sebelumnya . masalah kontruksi tetap condong memakai teknologi baru.

Page 25: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

66

V.2.5.1. Sirkulasi Dalam Bangunan

Jenis sirkulasi bangunan

• Sirkulasi Horizontal

Dapat berupa selasar/koridor,hall,taman,dst.sirkulasi horizontal terdiri dari :

Jenis Sirkulasi Horizontal Gambar

Melewati Ruang-Ruang

• Integritas ruang di pertahankan

• Konfigurasi jalan yang terbentuk

luwes

• Ruang perantara dapat di pakai

untuk menggabungkan jalan ke

ruang-ruang.

Menembus Ruang

• Jalan dapat menembus ruang

• Dapat menimbulkan pola untuk

istirahat dan gerak didalamnya.

Berakhir dalam ruang

• Lokasi ruang menentukan jalan

• Hubungan jalan ruang digunakan

untuk mencapai dan memasuki

ruang fungsional.

Kesimpulan :

Page 26: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

67

Maka bentuk sirkulasi yang digunakan adalah perpaduan melewati ruang-ruang dan

berakhir dalam ruang .

• sirkulasi vertikal

1. efisiensi baik dalam waktu maupun tempat

2. kemudahan

3. mampu menampung banyak manusia

jenis sirkulasi :

a. tangga

Diterapkan dengan bangunan rendah (maksimal empat lantai),berfungsi sebagai jaur

sirkulasi biasa/darurat untuk mengantisipasi pada saat terjadi kebakaran .

untuk tangga darurat,syaratnya :

• kontruksinya tahan api dan dengan struktur menerus

• jarak tempuh pada setiap lokasi 25-30 meter dengan pintu terbawah maupun

teratas langsung membuka ruang luar bangunan .

• jumlah serta lebar tangga disesuaikan dengan kapasitas manusianya

• mudah dicapai

b. Eskalator

Biasanya digunakan pada bangunan komersial modern. Biayanya sangat mahal

• mengangkat penumpang secara nyaman,cepat,aman,kontinu.

• Bergerak secara terus-menerus sehingga mengundang penumpang untuk naik .

c. Lift

Page 27: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

68

Kurang sesuai untuk transportasi manusia dengan jumlah 4-5 lantai karena biayanya

mahal. Sesuai untuk mengangkut barang dan juga dibutuhkan untuk mengangkut

penumpang yang cacat atau membawa bayi .

d. Ramp

• mengerahkan gerak secara halus

• membentuk sirkulasi yang kontinu

• efektifitas sirkulasi barang dan membantu penyandang cacat

• memerlukan tempat yang luas

Kesimpulan :

Seluruh sirkulasi vertikal akan digunakan,mengingat sirkulasi dan kemudahan

dibutuhkan dalam bangunan ini .

1.Double loaded corridor

• Penghematan luas lantai

• Pencahayaan dan

penghawaan alam kurang

optimal

• Dapat dipakai untuk ruang

kecil dan berulang

2. Single loaded corridor

• Pencahayaan dan

penghawaan alami optimal

• Luas lantai besar

Page 28: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

69

3.Center

• Jalur pencapaian relatif

dekat

• Ruang-ruang mudah

terlihat

• Orientasi ruang terpusat

• Penataan ruang lebih

menyatu

Kesimpulan :

Disimpulkan dari hasil analisa diatas maka dipergunakan sirkulasi center sebagai system

sirkulasi horizontal pada unit hunian (tower).

V.3. Planar (Analisa Sub Struktur)

Pertimbangannya:

• Mendukung seluruh fungsi bangunan

• Kaku/kuat/stabil

• Ekonimis dalam waktu dan biaya

• Estetika

pendekatan system struktur berdasarkan atas pertimbangan berikut :

• Dapat menunjang penampilan bangunan pengelolaan massa.

Page 29: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

70

• Tuntutan fisik bangunan yang meliputi : kekakuan, kestabilan, kekuatan, tahan

terhadap gaya gempa dan angin.

• Pertimbangan material struktur, yaitu:ekonomis,mudah perwatannya,dan

ketahanan

• Kondisi lingkungan tapak yang menyangkut kedalaman keras,daya dukung

tanah,dan lain-lain

• Faktor teknis bangunan meliputi : kekokohan,kestabilan,dan keamanan terhadap

kebakaran .

• Fungsi bangunan yang meliputi berbagai kegiatan menuntut adanya fleksibilitas

penataan ruang dan daya integrasi ruang guna kelancaran sirkulasi pemakai :

terdiri dari unit hunian (tower) dan unit pendukung (podium)

- Sistem struktur apartemen terdiri dari :

- struktur bawah bangunan (pondasi)

Pondasi bangunan bertingkat banyak yang umumnya dipakai adalah :

i.

a) sistem Tiang Pancang

Secara prinsip sistem ini menggunakan tiang-tiang yang ditanam dalam tanah untuk

menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah keras.

Ditinjau dari cara pelaksanannya tiang pancang dapat dibagi atas :

Menggunakan bahan beton bertulang (konvensional dan pratekan). Cara ini menimbulkan

getaran pada lingkungan sekitarnya,dapat dipakai di darat maupun di daerah yang

genangi air.

tiang pancang dengan cara pukul (driven pile)

Page 30: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

71

ii. tiang pancang dengan cara bor (Bored Pile

Silinder baja dimasukkan dalam tanah dengan bantuan alat bor khusus hingga kedalaman

tertentu,kemudian silinder diisi dengan beton kedalaman sistem ini terbatas .

iii.

)

tiang pancang dengan pemancangan dan cor ditempat.

Pada ujung tiang yang berhubungan dengan tanah keras mempunyai bidang desak yang

lebih besar dari ukuran tiangnya (membengkak), cara ini tidak menggunakan tabung,

kedalaman terbatas,dan menimbulkan getaran pada lingkungan disekitarnya .

b.sistem pondasi rakit

Bidang dukung pondasi seluas alas bangunan yang di tanam di bawah permukaan tanah .

sistem ini terdiri dari dua jenis, yaitu pondasi rakit bidang datar dan pondasi rakit

berongga . keuntungan dari sistem ini adalah ruang bawah permukaan tanah dapat

dimanfaatkan .

Kesimpulan : Untuk jenis bangunan Apartemen mewah digunakan pondasi Bord pile

dengan pertimbangan kedalaman tanah keras kurang dari 20m dan tidak berisik .

-

- Struktur Atas Bangunan,terdiri atas

Struktur badan bangunan yang digunakan pada apartemen ini adalah struktur rangka

beton,dengan pertimbangan :

Struktur Badan Bangunan

• Sistem kontruksi ini memungkinkan untuk bangunan bertingkat tinggi

• Efisiensi dalam pembagian ruang

Penggunaan struktur rangka berkaitan erat dengan modal struktur dan fungsi

ruang,sehingga terdapat beberapa jenis modul yang berbeda misalnya :

Page 31: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

72

modul sturktur pada unit hunian akan beda dengan modul pada podium, karena itu

diperlukan Delatasi.

• Balok anak digunakan untuk memperkecil dimensi plat lantai hingga efisien .

- Stuktur lantai bangunan

Sistem struktur lantai yang sesuai untuk bangunan apartemen modern ini yaitu system

balok induk dan balok anak,dengan pertimbangan :

• Pengunaannya,untuk bentang menengah dan bentang besar dapat digunakan beton

prestressed .

• Beban lantai dipikul oleh balok anak lalu disalurkan kebalok induk untuk

diteruskan ke kolom .

- Struktur Atap

Pada apartemen modern ini struktur atap terdiri dari :

Pada bangunan apartemen ini,struktur atap keseluruhan yang dipilih yaitu jenis penutup

atap dengan kontruksi beton/plat beton dengan ketebalan min 7 cm (standar PBI) dan

dilengkapi dengan water proofing .

Pertimbangannya:

Struktur Atap Keseluruhan

• mudah dalam pelaksanaan dan perawatannya

• mampu mendukung luas atap yang luas

• tahan terhadap radiasi dan api

• mampu menahan beban cukup berat (reservoir,mesin lift,cooling tower,dll)

V.3.1 Frame ( Rangka Bangunan )

A. Penentuan jenis struktur bangunan

Page 32: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

73

Struktur dan kontruksi merupakan unsur utama yang membentuk bangunan dan ruang .

Faktor –faktor kekuatan lingkungan merupakan penentuan dalam perancangan .

Hal-hal yang harus diperhatikan :

- Gaya gravitasi secara vertikal

- Gaya angin secara horizontal

- Gaya gempa dari tanah .

Untuk itu jenis bahan yang paling cocok digunakan pada apartemen bergaya Life Style

ini adalah bahan beton .

Membangun dengan beton dapat dibagi menjadi 2 kelompok,yaitu :

- terlihat bagian yang jelas antara bagian – bagian gedung yang memikul dan

membatasi ruang .

a) Struktur Rangka (Skeleton Structure)

yang dimaksud struktur rangka disini adalah sistem struktur yang dibentuk oleh struktur

vertikal berupa kolom-kolom dan struktur horizontal berupa balok,plat lantai dimana satu

sama lainnya saling mengikat sehingga membentuk struktur yang kaku .

sistem struktur ini memiliki sifat –sifat sebagai berikut :

- dalam sistem ini tata ruang dalam dapat diubah –ubah menurut kebutuhan .

- pembatas ruang dapat menggunakan non struktur sehingga bebas dalam memilih

bahan yang cocok .

b) Struktur Bidang (Surface Structure)

Page 33: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

74

pada struktur ini bidang menerima beban, membentuk ruang dan sekaligus memikul

beton . sifat –sifat struktur ini adalah :

- Bagian –bagian yang membatasi ruang sekaligus merupakan komponen yang

memikul beban

- Struktur bidang tata ruang dalam tetap, tidak dapat diubah karena sekat –sekat

berfungsi sebagai pemikul beban .

Kesimpulan : struktur beton bertulang dengan sistem struktur rangka lebih sesuai dengan

proyek ini.

• sifat dan karakter permukaan bahan

B. Bahan Struktur

Pertimbangan pemilihan bahan struktur,perlu pertimbangan terhadap :

• keawetan

• biaya pemeliharaan

• penyesuaian terhadap iklim

• penyesuaian jenis bahan terhadap fungsi dan karateristik bangunan yang ingin

ditampilkan

pemilihan jenis bahan struktur yang digunakan :

• sifat bangunan kaku

Alternatif 1 (baja)

Keuntungan :

• relatif ringan

• tahan terhadap gaya tarik

• waktu pelaksanaan cepat

Page 34: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

75

kerugian

• Tidak tahan terhadap api

• Dapat korosi dan memuai terhadap pengaruh cuaca

• Sifat bahan elastis

Alternatif 2 ( beton )

Keuntungan :

• Tahan terhadap api

• Tahan terhadap gaya tekan

• Tahan terhadap cuaca

Kerugian

• Waktu pelaksanaan lebih cepat dibanding baja

Kesimpulan : berdasarkan acuan diatas,maka struktur yang dipilih adalah struktur

beton bertulang untuk konstruksi bangunan dan kontruksi plat beton untuk seluruh

atap.

- Efisien penggunaan bahan

C. Modul Struktural

Modul struktur pada perencanaan apartemen ini digunakan sebagai standar satuan

ukuran kolom utama dan kolom penunjang. Elemen struktur ini digunakan juga

sebagai perencanaan kontinuitas dan kegiatan. Yang perlu diperhatikan adalah :

- Kebutuhan ruang gerak manusia dan tata letak perabot

- Keterpaduan dengan modul struktur lain

Yang paling di utamakan adalah kebutuhan ruang dan tata letak perabot,

Karena itu diambil alternatif modul dengan kelipatan 30 cm yaitu :

Page 35: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

76

Kriteria

6 m 7,2 m 8,1 m 9 m 12 m

Kebutuhan ruang gerak Sesuai Sesuai Luas Luas Luas

Tata letak perabot Cukup Nyaman Luas Luas Luas

Struktur Cukup Baik Baik Boros Boros

Material Finishing Baik Baik Baik Baik Baik

Terpilih

Kesimpulan : Dari pertimbangan diatas alternatif modul struktur diatas maka dipilih

grid dengan modul kelipatan 30 cm, dimana disesuaikan dengan pola pembagian

ruang kamar tidur apartemen.

-

A. Massa (Hubungan antara ruang luar dengan ruang dalam)

Dalam setiap bangunan pasti ada suatu ruang yang menghubungkan antara ruang luar

dengan ruang dalam. Pada bangunan apartemen ini juga terdapat ruang yang

berfungsi sebagai penghubung, antara lain :

Lobby,

-

yang berfungsi sebagai penghubung antara ruang luar (main entrance)

dengan bagian dalam apartemen.

Buffer

Kesimpulan : Ruang penghubung seperti ini sangat penting artinya pada setiap

bangunan yang komersil harus ada, terutama pada apartemen.

V.4 utilitas bangunan

Utilitas bangunan apartemen terdiri dari

V.4.1. Penerangan

, yang berfunngsi sebagai penghubung antara 1 sisi bangunan dengan sisi

bangunan yang lainya.

Page 36: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

77

Penerangan pada apartemen ada 2 macam, yaitu penerangan alami oleh

sinar matahari dan penerangan buatan oleh lampu.

Jenis pencahayaan Kelebihan Kekurangan

Pencahayaan alami

Alternatif 1

Tidak memerlukan daya listrik / biaya murah

Memberikan suasana alamiah

Memberi kesan bayangan alamiah pada bangunan

Sesuai dengan konsep hemat energi yaitu pemanfatan cahaya matahari.

Tidak membutuhkan perawatan.

Pengaturan intensitas cahaya cen derung sulit

Intensitas cahaya tidak stabil tergantung kondisi cuaca.

Hanya dapat di dapat pada siang hari

Pencahayaan buatan

Alternatif 2

Intensitas cahaya dapat diatur sesuai kebutuhan dan sifatnya konstan.

Dapat digunakan pada ruang yang besar.

Tidak bergantung pada keadaan cuaca.

Biaya relatif sangat mahal.

Membutuhkan perawatan.

Pencahayaan yang dipakai dalam apartemen ini adalah penggabungan dari

kedua alternatif diatas, untuk siang hari di usahakan menggunakan

pencahayaan alami semaksimal mungkin. Dapat diterapkan pada toilet,

lobby lift, unit hunian, corridore.

V.4.2. Pengudaraan

Ventilasi Udara

Ada empat type fungsi dari ventilasi udara masing-masing digunakan

sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, yaitu.:

Exhaust Air berfungsi membuang udara dari dalam ruangan ke luar

ruang.

Kitchen Exhaust Air berfungsi membuang asap dapur dari hood

kitchen keluar ruangan

Fresh Air berfungsi mendistribusikan udara segar dari luar ruangan ke

dalam ruangan

Page 37: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

78

Pressurizion Air berfungsi menekan udara/asap pada jalur tangga

darurat saat terjadi kebakaran.

Sistem pengudaraan pada bangunan apartemen ini dipertimbangkan

terhadap jenis aktivitas dan fungsi ruangan serta tingkat kenyamanan

(kenyamanan thermal) pada tiap-tiap penghuni, terdapat dua sistem

pengudaraan yaitu pengudaraan alami dan pengudaraan buatan

Jenis pengudaraan Kelebihan Kekurangan

Pengudaraan alami

Alternatif 1

Tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan.

Penghematan energi listrik dapat tercapai

Menjadi sebuah tantangan bagi arsitek untuk memanfaatkannya.

Tidak membutuhkan perawatan.

Untuk daerah jakarta dapat membawa partikel debu kedalam unit hunian apartemen.

Kenyamanan suhu tidak stabil bergantung kecepatan angin.

Pengudaraan buatan

Alternatif 2

Temperatur suhu yang diinginkan dapat tercapai.

Suhu yang ada lebih stabil.

Tidak membawa partikel debu dari luar bangunan.

Membutuhkan biaya ekstra untuk pengadaanya.

Membutuhkan parawatan.

Pemakaian energi listrik yang besar

Memiliki usia pemakaian yang terbatas.

Jenis pengudaraan yang dipakai adalah kedua alternatif diatas dengan

pertimbangan bahwa penghuni apartemen adalah golongan ekspatriat,

eksekutif dan pengusaha maka tetap membutuhkan kenyaman suhu buatan

pada setiap unit huniannya dan juga menghindari masuknya partikel debu

dari luar bangunan.

Jenis-jenis pengudaraan buatan.

Jenis pengudaraan buatan

Kelebihan Kekurangan

AC Split

Tidak memerlukan instalasi ducting sehingga lebih ekonomis.

Fleksibel dalam penempatan lokasi.

Distribusi udara kurang merata.

Kurang efektif dalam penggunaan untuk ruang yang

Page 38: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

79

Alternatif 1

Usia 10 -12 tahun Pengoperasian ditiap

lokasi penempatannya.

besar.

Chilled water sistem

Alternatif 1

Dapat digunakan pada ruang yang besar.

Mesin pendingin dipusatkan pada satu tempat sehingga mudah dalam perawatan mesin.

Distribusi udara lebih merata.

Usia 18 -20 tahun.

Memerlukan biaya awal yang tinggi untuk pemasasangan instalasi AHU

Menggunakan sistem sentral sehingga untuk mematikannya sedikit sulit.

Jenis pengudaraan buatan yang digunakan adalah dari kedua alternatif

diatas dan dibagi atas AC split untuk unit hunian dan chilled water sistem

untuk ruang yang barada di podium dan lift.

. Sumber daya listrik

Sumber daya/listrik berasal dari PLN, yang mempunyai keuntungan

praktis dan mudah. Demi kenyamanan penghuni untuk mengatasi

kemungkinan terputusnya aliran listrik dari PLN, maka diperlukan :

Menggunakan generator set yang dapat menghasilkan aliran listrik

secara otomatis bila pasokan dari PLN terputus dan memiliki kapasitas

daya sebesar 100% dari daya yang dihasilkan oleh PLN.

Automatic main panel yang bekerja secara otomatis mengalihkan

sumber daya kepada generator set pada saat aliran listrik dari PLN

terputus.

PLN

Genset

Gardu Panel Utama

Panel Cabang Meteran

Unit Hunian Unit Hunian

Panel Cabang Ruangan

Page 39: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

80

V.4.3. Penanggulangan kebakaran.

Pemadam kebakaran berfungsi memadamkan api apabila terjadi kebakaran

dengan media air dan karbon dioksida (Co2).

Sistem pemadam kebakaran

Sistem Kelebihan Kekurangan

Hydrant pilar

Alternatif 1

Dapat memadamkan kobaran api yang besar.

Memiliki mpasokan air yang besar, karena langsung terhubung dengan saluran PAM.

Membutuhkan bantuan alat dari dinas pemadam kebakaran.

Tidak efektif bila berada didalam bagunan.

Sprinkler

Alternatif 2

Efisiensi dalam penempatan karena bentuknya yang kecil.

Dapat bekerja langsung bila sensor yang dipasang mendeteksi kebakaran.

Berada didalam ruangan yaitu pada plafond.

Kuarang dapat memadamkan api yang besar.

Bila sensor pecah karena kesalah manusia maka mengakibatkan ruangan akan menjadi basah.

Hydrant box (CO2)

Alternatif 3

Berada di dalam bangunan tepatnya pada area public.

Lebih efektif untuk memadamkan api yang belum terlalu besar.

Membutuhkan tempat untuk perletakannya.

Membutuhkan tenaga manusia untuk mengoperasikannya

Penempatannya mengganggu estetika ruangan.

Pada bangunan apartemen ini menggunakan ketiga alternatif sistem

pemadam kebakaran diatas untuk memastikan bahwa bangunan dapat

terhindar dari kebakaran besar.

V.4.4. Sistem plumbing.

Penyediaan air bersih.

Sistem Kelebihan Kekurangan

Down feed

Kebutuhan air bersih dilayani oleh reservoir atas

Menggunakan dua bak penampungan yaitu reservoir bawah dan atas.

Page 40: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

81

distribution

Alternatif 1

dengan memanfaatka gravitasi sehingga menghemat energi listrik.

Membutuhkan ruang khusus di lantai atas bangunan apartemen.

Membebani pada bagian lantai atas bangunan.

Up feed distribution

Alternatif 2

Tanpa membutuhkan bak penampungan di lantai atas bangunan.

Kebutuhan air bersih selalu dilayani dengan menggunakan mesin

Jika pompa di bawah rusak maka tidak ada cadangan air bersih untuk penghuni.

Pada lantai yang lebih tinggi berkemungkinan menggunakan mesin untuk menambah daya dorong air agar sampai ke unit hunian.

Boros terhadap penggunaan energi listrik.

Penyediaan air bersih pada apartemen menggunakan sistem down feed

distribution karena sistem ini dapat lebih menghemat energi listrik yang di

gunakan dengan memanfaatkan gravitasi bumi

Penyediaan air panas

Sistem penyediaan air panas adalah instalasi yang menyediakan air

panas dengan menggunakan sumber air bersih. Air panas

disalurkan pada setiap unit hunian sebagai salah satu fasilitas

untuk penghuni apartemen

Perhitungan kebutuhan air bersih pada bangunan apartemen.

Diketahui :

Jumlah penghuni Apartemen = 384 orang

Kebutuhan air bersih satu orang = 150 liter/hari

Utilitas Bangunan. Ir. Hartono Poerbo. M. ARCH.

Maka kebutuhan air bersih penghuni dalam satu hari adalah :

= Jumlah penghuni x kebutuhan air/hari

= 384 x 150

= 57.600 liter/hari

Page 41: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

82

= 57.6 m3/hari

- Kebutuhan air panas untuk apartemen < 500 orang = 16.7

liter/menit. (5)

= 16.7 liter/menit x 60 menit x 24 jam

= 24.048 liter/hari

= 24 m3/hari

- Kebutuhan air untuk lantai podium apartemen 3

m3/hari/100 m2 (6)

= Luas lantai podium x 3 m3/hari 100 m2 =

Pembuangan air kotor

4.670 m2 x 3 m3/hari 100 m2 = 46.7 m3/hari

Jadi total kebutuhan air bersih untuk apartemen dalam satu hari adalah

:

= Kebutuhan air penghuni + Kebutuhan air lantai podium

= 57.6 m3 + 46.7 m3

= 104.3 m3

Air kotor dibedakan atas .

- Kotoran padat, berasal dari kloset, ditampung pada STP, kemudian

dibuang kepembuangan kota.

- Kotoran cair, berasal dani karnar mandi, dapur, ruang cuci, air

hujan disalurkan ke bak kontrol lalu ke pembuangan kota.

Page 42: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

83

Utilitas Bangunan. Ir. Hartono Poerbo. M. ARCH. Utilitas Bangunan. Ir. Hartono Poerbo. M. ARCH.

Pengolahan air limbah / Waste processing plant

1472 m3

Sumber : Utilitas bangunan. Ir. Hartono Poerbo. M. arch

V.4.5. Sistem Komunikasi.

Sistem komunikasi bangunan apartemen modern terbagi

Komunikasi keluar/ ekstern

Setiap unit hunian memiliki satu sambungan telepon yang dapat langsung

berhubungan keluar dengan fasilitas IDD (international direct dialling)

untuk sambungan langsung secara international.

Komunikasi didalam/intern.

Page 43: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

84

Setiap unit hunian memiliki fasilitas interkom untuk dapat memantau tamu

yang datang dari luar serta sistem sambungan telepon untuk berhubungan

secara intern antar penghuni atau dengan receptionist dan operator.

V.4.6. Sistem Keamanan.

Sistem keamanan pada apartemen ini menggunakan teknologi CCTV yang

pengawasannya dilakukan diruang monitor yang ada pada ruang

pengamanan selama 24 jam, selain itu untuk lebih menjamin tingkat

private penghuni apartemen maka pintu yang ada disetiap lobby lift dan

unit hunian memakai Electronic card.

Sistem keamanan pada pintu dengan

menggunakan CISA CS 9800. kelebihan

sistem ini adalah menggunkan smart

software yang dapat diakses secara on-line

sehingga memudahkan pengawasan yang

dilakukan oleh pengelola dari ruang kontrol,

dan dapat menambah tingkat keamanan

menjadi lebih terjamin.

V.4.7. Sistem Penangkal Petir.

Instalasi penangkal petir ialah suatu sistem instalasi dengan komponen-

komponen dan peralatan-peralatan yang secara keseluruhan berfungsi

untuk menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah sehingga semua

bagian dari bangunan beserta isinya atau benda-benda yang dilindunginya

terhindar dari bahaya sambaran petir. Terdiri dari bagian-bagian sebagai

berikut :

Page 44: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

85

1. Penghantar diatas tanah.

Penghantar yang dipasang diatas atap sebagai pengakap petir, berupa

elektroda logam yang dipasang mendatar.

2. Penghantar pada dinding atau didalam bangunan.

Sebagai penyalur arus petir ke tanah yang terbut dari tembaga, baja

galvanish atau alumunium.

3. Elektroda-elektroda tanah.

Menetralisir arus yang masuk dari penghantar yang ada diatas.

Macam-macam elektroda :

- Elektroda pita (strip): yang ditanam minimum 0.5-1m dari

permukaan tanah.

- Elektroda batang : dari pipa atau besi baja profil yang

dipancangkan tegak lurus dalam tanah sedalam ± 2m.

- Elektroda pelat : ditanam minimum 0.5m dari permukaan tanah.

V.4.8. Sistem Pembuangan Sampah.

Dua macam sistem pembuangan sampah yang dapat digunakan

Sistem Kelebihan Kekurangan

Shaf sampah

Alternatif 1

Lebih praktis karena dibuang langsung dari setiap lantai dan ditampung di bak penampungan sampah .

Tidak memerlukan pekerja ekstra

Dapat mnghindari bau yang tercipta dari sampah yang ditumpuk pada unit hunian.

Membutuhkan saluran khusus yang dilalui sampah dari lantai hunian ke penampungan di bawah.

Ditampung

Alternatif 2

Tidak membutuhkan saluran atau shaf sampah

Menggunakan tenaga kerja ekstra untuk mengambil sampah pada setiap unitnya.

Dapat menimbulkan bau karena sampah sempat tertahan dilantai hunian.

Page 45: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

86

Sistem pembuangan sampah pada apartemen ini menggunakan shaf

sampah karena sesuai dengan penghuni yang berasal dari golongan ekspatriate,

eksekutif dan pengusaha.

V.5. ASPEK MANUSIA ( HUMAN SYSTEM )

A. Sosial Budaya

- pemakaian bangunan

pemakai bangunan yang akan di tampung dalam apartemen golongan menengah atas

meliputi :

pemakai tetap :

• penghuni

• staff pengelola dan administrasi

• staff keamanan dan ketertiban

pemakai sementara :* pengunjung

pembahasan kali ini difokuskan pada pemakai tetap yaitu penghuni. Tetapi tidak menutup

kemungkinan untuk menyinggung sedikit pemakai apartemen lainnya.

B. sifat/karakteristik penghuni

sifat dan klasifikasi calon penghuni apartemen adalah golongan masyarakat menengah

atas dengan ciri karakteristik sebagai berikut :

- Mayoritas bekerja dipusat perkantoran, jasa dan komersil, perdagangan di Jl.

MH. Thamrin .

- Terdiri dari berbagai propesi dan keahalian seperti pegawai swasta,

pengusaha, profesional muda golongan menengah yang sedang meniti karir .

Page 46: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

87

- Struktur keluarga adalah keluarga kecil (nucleus family) serta golongan

berpendidikan akademi sampai tingkat sarjana berpenghasilan menengah atas.

- Menyadari hukum serta kegiatan – kegiatan hidup perkantoran (urban living)

- Mempunyai gaya hidup (life style) yang modern dengan privacy, kenyamanan

dan keamanan tinggi tanpa perlu jauh dari tempat kerja maupun aktifitas

sosial lainnya .

C. Struktur Keluarga

Struktur keluarga dari masyarakat yang berbudaya agraris masih berorientasi pada

extended family (keluarga batin) termasuk didalamnya kakek, nenek, keponakan, dan

sebagainya ini berkaitan dengan adat, kebiasaan dan sikap menonjolkan sistim

kekerabatan .

Akn tetapi perkembangan kota dan terdesaknya kebutuhan akan lahan hidup dan

perumahan cenderung untuk menurunkan jumlah anggota keluarga di kota-kota besar di

indonesia. Tetapi dengan keterbatasan luas unit-unit hunian di apartemen tersebut, maka

ditekankan untuk menutup kemungkinan menerima saudara menginap untuk sementara

waktu. Makin banyak dijumpai keluarga – keluarga kecil (nucleus family) terutama pada

golongan berpendidikan akademik sampai tingkat sarjana berpenghasilan menengah atas .

Pada umumnya proyeksi perkiraan struktur keluarga dengan tolak ukur keberhasilan

program keluarga berencana yang menganjurkan 4jiwa dalam satu kelurga atau lebih

dikenal dengan sebutan : Catur warga

Menurut amir karamoy, struktur keluarga mayarakat dapat dibedakan menjadi 3

golongan, yaitu :

- Kelurga kecil, terdiri atas pasangan suami istri dan satu anak .

Page 47: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

88

- Keluarga sedang, terdiri atas pasangan suami istri dan dua/tiga anak - kelurga .

Besar, terdiri atas pasangan suami istri dengan maksimal empat orang anak .golongan

mengah atas disini umumnya tergolong dalam struktur kelurga kecil sampai sedang,

dapat juga pasangan suami istri tanpa anak maupun keluarga tanpa pasangan (single) .

Jenis – jenis keluarga diatas dapat lebih menyemarakkan suasana tempat tinggal,

komunikasi dan pengenalan pertumbuhan anak dan remaja terhadap berbagai type

manusia. Jumlah satu keluarga variasi 1-5 orang.

d. Tuntutan penghuni

- Kenyamanan

* suatu kondisi yang tercipta di dalam suatu bangunan apartemen kondisi tersebut dapat

membuat orang merasa lebih menyamankan sehingga dapat bertahan lebih lama untuk

tinggal lama didalamnya . adapula kenyamanan yang tercipta dapat di bentuk dengan

sistim tata udara, sistem tata cahaya, sistem akustik yang baik dan tata ruang yang

menyenangkan

* kenyamanan dituntut setiap penghuni, namun tingkat kenyamanan yang dapat dicapai

tidaklah sama, semakin tinggi tingkat penghasilan seseorang, makin tinggi pula kwalitas

kenyamanan yang dapat dicapai .

* untuk ruang – ruang dalam dan ruang-ruang luar seperti ruang tidur, kelurga,

kemudahan perletakan furniture, penerangan buatan dan alami (sinar matahari), selasar

atau teras .

* Efisiensi dalam tata ruang, penempatan perobot, pemeliharan dan finishing bangunan

agar penghuni dapat mengelola apartemenya .

Page 48: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

89

Lobby Lift Unit Hunian

Unit Hunian

Unit Hunian

B. Keuangan

Unit Hunian

Lobby Utama

Lift

Unit Hunian

Ruang Pengelola

Entrence

Fasilitas Penunjang

Service

Fasilitas Olah Raga

Lobby

Parkir

Hubungan antar ruang

• Skema organisasi makro

Skema organisai mikro unut hunian

Entrance Skema organisasi mikro fasilitas olah

organisasi mikro fasilitas olah raga

Page 49: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

90

Locker Entrence

Hall

Kolam Renang

Ruang Ganti dan Toilet

R. Ganti dan Km/wc wanita

R. Ganti dan Km/wc Pria

R. Latihan fitness

Sauna

Pria

Café Resto

R. ganti Pria

R. ganti Wanita

Toilet

Billiard

Entrence

Toilet

Toilet Pria

Wanita

R. Senam

Locker

Squash

R. instruktur

Page 50: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

91

Skema Organisasi Mikro Pengelola

Skema Organisasi Mikro Service

Hall Pengelola Ruang Tunggu

Lobby Utama

Administrasi

Ruang Rapat

Toilet

Manager

Pemasaran

Personalia

asilitas Olah Raga dan

Hall Pengelola Ruang Tunggu

Lobby Utama

Administrasi

Toilet

Manager

Pemasaran

Personalia

B. Keuangan

Entrence

Page 51: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

92

Skema Organisasi Mikro Penunjang Kegiatan

Hall Service Ruang Ganti

Entrence

Ruang Boiler

Keamanan

R. makan Karyawan

Mekanikal Elektrikal

Ruang Chiller

Trafo

Genset / AHU

Dapur

Gudang

Laundry

Page 52: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

93

Lobby Utama Ruang Operator

Entrence

Toilet

Pantry

Ruang Informasi

Ruang Pertemuan

ATM

Mini Market Lounge

Gudang

Drug Store

Retail

Café Resto dan Barbeque

Post Office

Salon

Spa dan jacuzzi

Sauna

Taman bermain

Page 53: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

94

BUILDING SYSTEM

A. BUILDING TECHNOLOGY

I. AVAILABLE RESOURCES

I.I. Cash ( Biaya )

a. Perhitungan Biaya Proyek

Data.

1). Luas seluruh Lantai ( Podium + Tower )

Podium (2 Lantai) = 8.800 m2

Tower (Hunian) = 46.200 m2

Total = 55.000 m2

2). Luas Fasilitas Olah Raga = 4112 m2

3). Luas Fasilitas Penunjang Kegiatan = 1600 m2

4). Luas Fasilitas Parkir = 4620 m2

5). Harga Tanah = US 1000 / m2

6). Luas Tapak = 11.000m2

7). KDB = 40 %

8). Biaya Tak Langsung ( c ) 10 % dari harga bangunan ( B )

9). Masa Kontruksi = 1 tahun

10). Masa Pelunasan Kredit ( p ) = 20 tahun

11).Umur Ekonomis Proyek ( z ) = 40 tahun

12). Perubahan Nilai Uang Terhadap Waktu = 8 % p.a

13). Suku Bunga Kredit = 9 % p.a

Biaya Proyek

Page 54: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

95

1). Biaya Tanah = 11.000 x US $ 1000 = US $ 11.000.000

2). Biaya Bangunan

Bangunan Hunian = 46.200 x US $ 800 = US $ 36.960.000

Bangunan Penunjang = 1600 x US $ 600 = US $ 960.000

Fasilitas Olahraga = 4112 x US $ 200 = US $ 822.400

Parkir = 4620 x US $ 100 = US $ 462.000

Total ( B ) = US $ 39.104.400

Dengan perincian sebagai berikut

a). Struktur 20 % = 20 % x US $ 39.104.400 = US $ 7.820.880

b). Pondasi 6 % = 6 % x US $ 39.104.400 = US $ 2.346. 264

c). Eksterior 12 % = 12 % x US $ 39.104.400 = US $ 4.692.528

d). Mekanikal

Lift 3 % = 3 % x US $ 39.104.400 = US $ 1.173.132

AC 8 % = 8 %x US $ 39.104.400 = US $ 3.128.352

Plumbing 7 % = 7 % x US $ 39.104.400 = US $ 2.737.308

Fire Protector 2 % = 2 % x US $ 39.104.400 = US $ 782.088

e). Elektrikal 8 % = 8 % x US $ 39.104.400 = US $ 3.128.352

f). Interior 22 % = 22 % x US $ 39.104.400 = US $ 8.602.968

g).Landscaping 6 % = 6 % x US $ 39.104.400 = US $ 2.346.264

h). Service 6 % = 6 % x US $ 39.104.400 = US $ 2.346.264

3). Biaya Tak Langsung ( c ) = 10 % x US $ 39.104.400 = US $ 3.910.440

4). Cadangan Anggaran = 1 % x US $ 39.104.400 = US $ 391.044

Page 55: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

96

Investasi Total = US $ 43.405.884

Pembiayaan Proyek

1) Modal Sendiri (E) 25% = 25% x US $ 43.405.884 = US $ 10.851.471

2) Modal Pinjam (L) 75% = 75% x US $ 43.405.884 = US $ 32.554.413

3) Perkembangan Kredit setelah masa konstruksi :

= ( 1 + 9% ) x US $ 22.554.413 = US $ 35.484.310

Pendapatan Proyek pertahun (R)

= 22.464 r x 12 = US $ 269.568 r

Pengeluaran Proyek pertahun

1. Pembayaran Kembali Pokok Kredit (Pinjaman 20 Tahun)

= US $ 35.484.310 / 20 = US $ 1.774.215

2. Biaya Bunga

= 0,09 ( 1 + 0.09 ) 20 x US $ 35.484.310 – US $ 1.744.215 = US $ 1.419373

( 1 + 0,09 ) 20 – 1

3. Defresiasi (2,5 %)

= 2,5 % x US $ 39.104.400 = US $ 977.610

4. Operating and Maitenance (2,5 % x R )

= 2,5 %x US $ 269.568 r = US $ 6739 r

5. Pajak dan Perseroan 30 % ( Pendapatan – Pengeluaran )

= 30 % x US $ ( 269.568 r – 6739 r – 1.774.215 – 1.419.373 – 977.610 )

= US $ ( 78.849 r – 186.831 )

Total Pengeluaran Proyek pertahun

= US $ ( 85.588 r – 4.358.029 )

Page 56: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

97

Perhitungan Sewa Kontrak Minimum

Persaman

Pendapatan = Pengeluaran

US $ 269.658 r = US $ (85.558 r + 4.358.029)

US $ 183.980 r = US $ 4.358.029

r = US $ 23,69 / m2 / bulan

Analisa Titik Impas / Pulang Pokok

Berapa persen dari apartemen harus tersewa agar semua pengeluaran pokok

dapat ditutupi ? Bila persentase luas lantai apartemen yang tersewa pada saat titik

impas tercapai adalah V %, maka pendapatan kotor proyek :

= US $ V ( 319.680 r )

Sedangkan pengeluaran – pengeluaran pokok adalah :

Pembayaran bunga, pengangusuran pokok kredit dan biaya operasi

= US$ ( 1.419.373 + 1.774.215 + 6739 r )

Persamaan

US $ V (269.568 x 23,69) = US $ ( 1.419.373 + 1.774.215 + ( 6739 x 23,69 )

US $ 6.386.066 V = US $ 3.535.235

V = 0,5535

Kesimpulan : V = 55 % pm

Tingkat Pengembalian Investai Sebelum Pajak

Rate of Return Before Tax

Pendapatan Bersih sebelum Pajak

Page 57: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

98

= Pendapatan kotor – biaya operasi dan pemeliharaan – biaya bunga – penyusutan +

penyusutan

= US $ ( 269.568 – 6739 r – 1.419.373 )

= US $ ( 262.829 r – 1. 419.373 )

Hasil ini mempunyai jumlah nilai sekarang selama 20 tahun (perubahan nilai uang

terhadap waktu 8 % )

= ( 1 + 0,08 )20 -1 x ( 262.829 r – 1.419.373 )

0,08 ( 1 + 0,08 )20

= 9,82 x ( 262.829 r – 1.419.373 )

= 2.580.981 r – 13.938.242

Setelah kredit lunas mulai tahun ke 21 tidak ada pembayaran bung.

= ( 1 + 0,08 )40 -1 - ( 1 + 0,08 )20 -1 x 262.829 r

0,08 ( 1 + 0,08 )40 0,08 ( 1 + 0,08 )20

= ( 11,92 – 9,81 ) x 262.829 r

= 554.569 r

Pendapatan Bersih sebelum Pajak

= 269.568 r – 6739 r

= 262.829 r

Hasil ini mempunyai jumlah nilai sekarang antara tahun ke 21 sampai dengan tahun

ke 40

Jadi jumlah sekarang seluruhnya :

= ( 2.580, 981 r – 13.938.242 ) - 554.569 r

= 2.026.412 – 13.938.242

Page 58: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

99

Jumlah nilai sekrang dari Investasi total :

Nilai sekarang dari modal sendiri :

= ( 1 + 0,08 )1 x US $ 10.851.471 = US $ 11.719.588

Nilai sekarang modal pinjaman = US $ 3.255.441,3 +

Total = US $ 14.975.029,3

Rib = 2.026.412 r – 13.938.242

14.975.029,3

Untuk r = US $ 23,69 / m2 / bulan

= 2,27 > 1 ( ok! )

Maka tingkat pengembalian Investasi sebelum pajak :

Tingkat Pengembalian Investasi sesudah Pajak

Rate of Return After Tax

Pendapatan bersih setelah pajak, sebelum kredit lunas antara tahun ke I sampai

dengan tahun ke 5

= Pendapatan kotor - biaya bunga – biaya operasi – penyusutan + penyusutan

= US $ ( 269.568 r – 1.419.373 – 6739 r ( 78.849 r – 186.831) )

= US $ ( 183.980 r – 1.232.542 )

= ( 1 + 0,08 )20 -1 x ( 183.980 r – 1.232.542 )

0,08 ( 1 + 0,08 )20

= 9,82 x ( 183.980 r – 1.232.542 )

Jumlah nilai sekarang dari hasil ini selama 20 tahun :

Page 59: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

100

= ( 1.806.684 r – 12.103.562 )

Ria = ( 1.806.684 r – 12.103.562 )

14.975.029,3

Untuk r = US $ 23,69 / m2 / bulan

Ria = 2,05 > 1 ( ok! )

Pengembalian Modal

Jadi tingkat pengembalian Investasi setelah pajak :

= ( 1 + 0,08 )20 -1 x ( 183.980 r – 1.232.542 )

0,08 ( 1 + 0,08 )20

= 9,82 x ( 183.980 r – 1.232.542 )

= ( 1.806.684 r – 12.103.562 )

Nilai sekarang modal sendiri

= ( 1 + 0,08 )1 x US $ 10.851.471

= US $ 11.719.588

Jadi tingkat pengembalian modal sendiri :

Tingkat Pengembalian Modal Sendiri

Rate of Return on Equality

Laba setelah pajak ditambah penyusutan

= US $ ( 183.980 r – 1.232.542 )

Jumlah nilai sekarang dari hasil ini selama 20 tahun

RE = ( 1.806.684 r – 12.103.562 )

11.719.588

Page 60: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

101

Untuk r = US $ 23,69 / m2 / bulan

Maka RE = 2,62 > 1 ( ok! )

Kesimpulan

b.Perhitungan sewa tiap type unit apartemen :

1. kamar tidur ( 120 m2 ) = 120 xUS $ 23,69 = US $ 2842 / tahun

2. kamar tidur ( 152 m2 ) = 152 xUS $ 23,69 = US $ 3600 / tahun

V.7. Material ( Bahan bangunan )

Bahan bangunan yang digunakan pada bangunan apartemen ini adalah :

a. Analisa terhadap dinding

• Fungsi dinding :

- Dinding non struktural, berupa dinding partisi pengisi diantara rangka beton.

- Dinding struktural, berupa dinding permanen pembatas ruang.

• Bahan-bahan untuk dinding :

- Batu : Batu bata, batako, dan lain-lain.

- Kayu : Beragam jenis kayu.

- Metal : Alumunium, besi, tembaga, kuningan, dan lain-lain.

- Plastik : Fiberglass, folding door, dan lain-lain.

Tabel pemilihan bahan dinding

BAHAN KELEBIHAN KEKURANGAN KESAN

Granit Kuat, tahan cuaca, perawatan

mudah, tahan goresan

Cukup mahal , motif dan

warna terbatas

Mewah

Page 61: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

102

Batu Alam Bertekstur, tahan cuaca,

pemeliharaan mudah

Motif tidak bisa dipilih Alami

Keramik Warna dan ukuran beragam,

perawatan mudah, tahan goresan

Dan cuaca

Mudah pecah, agak mahal Ringan

Cat Dinding Warna beragam, relatif murah

Tidak tahan lama, sukar

Untuk dibersihkan

Sederhana

Wall Paper Warna dan motif beragam Sulit dibersihkan Mewah

Soft Board Mengabsorsi suara Mahal, sulit dibersihkan Sederhana

Marmer Mudah didapat, perawatan

mudah, tahan lama, isolasi suara

baik

Mahal dan berat Mewah

Kesimpulan : Berdasarkan tabel diatas, dipilih penutup dinding yang beragam,

yaitu Cat, Wall Paper, Keramik, Marmer, dan Granit, sesuai kebutuhan ruangnya.

b. Analisa terhadap plafond

• Fungsi Plafond

1. Sebagai pelapis atap

2. Sebagai elemen pembentuk ruang dan suasananya

3. Sebagai peredam suara atau akustik

4. Sebagai unsur dekorasi

Page 62: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

103

• Pemilihan bahan untuk plafond

BAHAN kEUNTUNGAN KERUGIAN KESAN

Gypsum Board Isolasi suara baik, tahan

air, mudah dibentuk

Mahal Tergantung

finishing

Multipleks Relatif murah, mudah

didapat

Tidak tahan rayap,

mudah terbakar, tidak

kedap suara

Ringan

Bahan Akustik Kedap suara, tidak perlu

finishing, mudah dibentuk

Mahal, warna dan motif

terbatas

Tergantung

finishing

Kesimpulan : Bedasarkan analisa tabel diatas , maka dipilih bahan plafond Gypsum

Board dan jenis akustik, sesuai dengan dengan kebutuhan ruangnya.

c. Analisa pemilihan bahan penutup lantai

1. Fungsi lantai

- Pelapis plat lantai

- memberikan suasana indah dan nyaman

2. Pemilihan bahan untuk lantai

BAHAN KELEBIHAN KEKURANGAN KESAN

GRANIT Mudah didapat, kuat, perawatan

mudah, tahan terhadap zat kimia

Mahal, warna dan motif

terbatas

Cukup mewah

KERAMIK Mudah didapat, warna beragam,

tahan goresan dan zat kimia,

perawatan mudah

Cukup mahal Cukup mahal

Page 63: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

104

MARMER Warna beragam, tahan cuaca,

goresan dan zat kimia

Mahal Mewah

KARPET Warna dan motif beragam,

berkesan rapi, pemasangan

mudah

Mudah kotor, perawatan

sulit

Hangat

Kesimpulan : Bedasarkan analisa diatas, maka bahan penutup lantai yang dipilih

bervariasi, yaitu keramik, marmer dan karpet, sesuai dengan kebutuhan ruangnya.

d. Analisa Terhadap Bahan Struktur Atap

• Fungsi atap

- Melindungi bangunan dari panas, hujan, angin, dan lain-lain

- Memberikan suatu ciri pada bangunan tersebut

• Pemilihan Bahan Struktur Atap

STRUKTUR ATAP KEUNTUNGAN KERUGIAN

STRUKTUR ATAP

BETON

• Mudah dalam pemeliharaan

• Bentang Relatif besar

• Tahan terhadap cuaca dan

api

• Bentuk monoton

Perawatan sulit, mudah

retak akibat perubahan

cuaca

STRUKTUR RANGKA

BIDANG

• Pelaksanaan mudah

• Ringan dan Fleksibel

• Kekuatan tinggi

• Perawatan Sulit

STRUKTUR RANGKA • Sesuai dengan semua jenis • Biaya Besar

Page 64: BAB V ANALISA PERENCANAAN V.1. Tapak dan lingkungan V.1.1

APARTEMEN LIFE STYLE

105

RUANG gaya

• Fleksibel

Kesimpulan : Berdasarkan analisa diatas, ditetapkan struktur atap yang paling dipilih

adalah plat beton dan rangka bidang.