bab v skarn

11
PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL Endapan Skarn 2011 79 BAB V ENDAPAN SKARN A. Pendahuluan Istilah “skarn” pada awalnya digunakan di Swedia sebagai istilah pertambangan untuk mendiskripsi asosiasi mineral-mineral gangue calc-slilicate dengan beberapa mineral bijih dengan ukuran butiran relatif kasar. B. Maksud dan Tujuan Maksud dari praktikum ini memperkenalkan kepada para peserta praktikum berbagai macam kenampakan produk endapan skarn pada batuan. Tujuan dari praktikum agar para praktikan mampu mendeskripsi sifat-sifat fisik dari batuan, urat, mengetahui asosiasi mineral logam pada tubuh batuan, dan menginterpretasikan tipe endapan skarn di batuan. C. Lingkungan Pembentukan Endapan Skarn Endapan skarn pertama kali dinyatakan sebagai batuan metamorf hasil kontak antara batuan sedimen karbonatan dengan intrusi magma oleh ahli petrologi metamorf, dengan terjadi perubahan kandungan batuan sedimen yang kaya karbonat, besi, dan magnesium menjadi kaya akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg dimana proses yang bekerja berupa metasomatisme pada intrusi atau di dekat intrusi batuan beku (Best 1982). Selanjutnya Normandy, France (Cayeux 1906) menyatakan bahwa ditemukannya kesamaan dengan kandungan sedimen ekshalatif pada daerah submarine dengan tipe endapan tersebut sehingga tipe endapan ini dimasukkan ke dalam tipe endapan skarn. Endapan skarn terbentuk sebagai hasil interaksi antara larutan hidrothermal yang kaya silika bereaksi dengan batuan sedimen yang dingin. dengan pembentukannya diawali terbentuk pada temperatur 400-650°C dengan mineral-mineral yang terbentuk berupa mineral calc-silicate seperti diopsid, andradit, dan wollastonit sebagai mineral-mineral utama pembawa mineral bijih (Einaudi et al. 1981). Tapi terkadang dijumpai juga pembentukan endapan skarn juga terbentuk pada temperatur yang lebih rendah, seperti endapan skarn yang kaya akan kandungan Pb-Zn (Kwak 1986). Pengaruh tekanan yang bekerja selama pembentukan endapan skarn bervariasi tergantung pada kedalaman formasi batuan. Terdapat tiga tahap pembentukan endapan skarn yaitu:

Upload: kurnia12345

Post on 23-Sep-2015

77 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dddddd

TRANSCRIPT

  • PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

    Endapan Skarn 2011

    79

    BAB V

    ENDAPAN SKARN

    A. Pendahuluan

    Istilah skarn pada awalnya digunakan di Swedia sebagai istilah pertambangan

    untuk mendiskripsi asosiasi mineral-mineral gangue calc-slilicate dengan beberapa

    mineral bijih dengan ukuran butiran relatif kasar.

    B. Maksud dan Tujuan

    Maksud dari praktikum ini memperkenalkan kepada para peserta praktikum

    berbagai macam kenampakan produk endapan skarn pada batuan.

    Tujuan dari praktikum agar para praktikan mampu mendeskripsi sifat-sifat fisik

    dari batuan, urat, mengetahui asosiasi mineral logam pada tubuh batuan, dan

    menginterpretasikan tipe endapan skarn di batuan.

    C. Lingkungan Pembentukan Endapan Skarn

    Endapan skarn pertama kali dinyatakan sebagai batuan metamorf hasil kontak

    antara batuan sedimen karbonatan dengan intrusi magma oleh ahli petrologi

    metamorf, dengan terjadi perubahan kandungan batuan sedimen yang kaya

    karbonat, besi, dan magnesium menjadi kaya akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg

    dimana proses yang bekerja berupa metasomatisme pada intrusi atau di dekat

    intrusi batuan beku (Best 1982). Selanjutnya Normandy, France (Cayeux 1906)

    menyatakan bahwa ditemukannya kesamaan dengan kandungan sedimen ekshalatif

    pada daerah submarine dengan tipe endapan tersebut sehingga tipe endapan ini

    dimasukkan ke dalam tipe endapan skarn. Endapan skarn terbentuk sebagai hasil

    interaksi antara larutan hidrothermal yang kaya silika bereaksi dengan batuan

    sedimen yang dingin. dengan pembentukannya diawali terbentuk pada temperatur

    400-650C dengan mineral-mineral yang terbentuk berupa mineral calc-silicate

    seperti diopsid, andradit, dan wollastonit sebagai mineral-mineral utama pembawa

    mineral bijih (Einaudi et al. 1981). Tapi terkadang dijumpai juga pembentukan

    endapan skarn juga terbentuk pada temperatur yang lebih rendah, seperti endapan

    skarn yang kaya akan kandungan Pb-Zn (Kwak 1986). Pengaruh tekanan yang

    bekerja selama pembentukan endapan skarn bervariasi tergantung pada kedalaman

    formasi batuan. Terdapat tiga tahap pembentukan endapan skarn yaitu:

  • PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

    Endapan Skarn 2011

    80

    Tahap 1

    Terjadi rekristalisasi pada batuan di sekitar intrusi yang disebabkan oleh

    kontak intrusi dengan batuan yang menghasilkan marmer dari batugamping,

    batuan hornfels dari batuserpih, kuarsit dari batupasir. Reaksi skarn dapat terjadi di

    sepanjang kontak litologi. Dapat dijumpai adanya kandungan mineral-mineral talk

    dan wollastonit pada batu marmer. Proses yang bekerja adalah reaksi isokimia

    akibat difusi elemen-elemen mineral akibat reaksi dengan larutan metamorfik.

    Selain itu juga terjadi infiltrasi fluida ke dalam tubuh batuan.

    Tahap 2

    Infiltrasi fluida hidrothermal-magmatik merubah komposisi asli mineral-

    mineral penyusun litologi marmer dan batuan lainnya menjadi batuan-batuan

    pembawa endapan skarn serta memodifikasi mineral-mineral kalk-silikat yang

    terbentuk pertama kali. Proses ini disebut metamorfik prograde dan metasomatik

    prograde terjadi pada temperatur 400-800C (Kwak 1986) terjadi selama larutan

    pembawa mineral-mineral bijih berkembang dan mulai mengalami pengendapan

    mineral-mineral bijih serta batuan plutonik mengalami pendinginan. Mineral-

    mineral baru terbentuk dengan sifat anhydrous dan terbentuk mineral oksida besi

    seperti magnetit, kasiterit dan sulfida lainnya mulai terbentuk.

    Tahap 3

    Merupakan tahapan retrograde yang berasosiasi dengan proses pendinginan

    magma dan pembentukan alterasi hydrous terhadap mineral-mineral skarn yang

    terbentuk serta bagian-bagian intrusi tertentu akibat adanya sirkulasi air meteorik.

    Kandungan kalsium cenderung akan mengalami peluruhan dan volatil-volatil akan

    mulai terbentuk membentuk mineral epidot yang rendah kandungan besi, klorit,

    aktinolit dan mineral-mineral lainnya. Akibat adanya pendinginan suhu

    menghasilkan presipitasi mineral-mineral sulfida. Alterasi umumnya mengubah

    mineral-mineral skarn yang terbentuk pertama kali dan mengendapkan silfida. Pada

    kontak marmer mungkin terjadi neutralisasi larutan hidrothermal dan terjadi

    perkembangan pengendapan mineral-mineral bijih dengan kandungan yang tinggi.

  • PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

    Endapan Skarn 2011

    81

    Gambar 1. Tahapan pembentukan endapan skarn (Evans, 1993)

    D. Karakteritik Endapan Skarn

    Endapan skarn dapat diklasifikasikan berdasarkan dari batuan asal yang

    tergantikan dengan istilah eksoskarn dan endoskarn yang digunakan pada batuan

    yang tergantikan. Dengan kandungan mineral-mineral bijih tertinggi dapat dijumpai

    pada endapan skarn tipe eksoskarn. Eksoskarn yaitu skarn yang terbentuk pada

    batuan sedimen di sekitar intrusi batuan beku, sedangkan endoskarn yaitu skarn

    yang terbentuk pada batas atau di dalam batuan beku itu sendiri.

    Berdasarkan jenis mineralnya, skarn dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu

    skarn prograde yang terbentuk pada fase awal (T tinggi) dan skarn retrograde yang

    terbentuk pada fase pendinginan (T rendah).

    Ciri mineralogi dari masing-masing jenis skarn:

  • PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

    Endapan Skarn 2011

    82

    Skarn prograde yang terbentuk pada suhu tinggi umumnya dijumpai mineral-

    mineral bersuhu tinggi, seperti garnet, klinopiroksen, biotit, humit, montiselit,dll.

    Skarn retrograde yang terbentuk pada suhu rendah umumnya tersusun oleh

    mineral-mineral serpentin, amfibol, tremolit, epidot, klorit, kalsit, dll.

    Selain pada batuan induk yang tergantikan serta suhu pembentukannya,

    endapan skarn juga dapat diklasifikasikan berdasarkan kehadiran mineral-mineral

    logam dominan yang dijumpai. Seperti klasifikasi kondisi lingkungan dari

    kandungan metal utama pada endapan skarn (Modifikasi dari Einaudi et al. 1981

    and Einaudi & Burt 1982; tabel 3).

    Menurut Murakami (2005) terdapat beberapa komponen yang harus diamati

    dalam mempelajari endapan skarn yaitu:

    1. Identifikasi dari mineral-mineral skarn

    2. Tekstur dan model terbentuknya endapan skarn

    3. Warna dari mineral-mineral skarn

    4. Ukuran butit skarn dan konstituen mineral dari batuan induk (dapat diterapkan

    pada endapan eksoskarn dan endoskarn).

    5. litologi and struktur dari batuan induk (seperti: dolomitik atau kalkareous,

    bidang perlapisan,schistosity, dan kekar)

    6. Adanya kehadiran urat

  • PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

    Endapan Skarn 2011

    83

    Tabel 3. Klasifikasi endapan skarn berdasarkan kandungan metal (Modifikasi dari Einaudi

    et al. 1981 and Einaudi & Burt 1982)

    E. Deskripsi Endapan Skarn

    Dari pengamatan yang dipaparkan oleh Berger et al (2008) dan Murakami (2005)

    hal yang perlu diamati pada endapan skarn yaitu host rock, asosiasi mineral bijih,

    gangue, alterasi, kenampakan tekstur alterasi dan tubuh gangue/urat dan struktur

    tubuh urat/gangue. Berikut tahapan-tahapan pengamatan pada endapan skarn:

  • PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

    Endapan Skarn 2011

    84

    1. Warna batuan,

    2. Tipe Alterasi (jika teramati)

    3. Host rock (jika teramati)

    1. Pemerian Urat: Tekstur dan geometri urat (Sillitoe, 1993), hubungan antar

    urat (kondisi overprinting)

    2. Mineralogi :

    a. Mineral primer (mineral asli batuan, jika teramati)

    b. Mineral sekunder (mineral produk alterasi)

    - Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi

    - Mineral-mineral tambahan

    c. Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue baik mineral non-logam atau

    mineral logam (bijih).

    3. Tipe endapan: Endapan Skarn (Prograde/Retrograde)

    4. Genesa

    5. Kondisi Lingkungan

  • PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

    Endapan Skarn 2011

    85

    Referensi

    1. Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest Pacific Rim gold/copper systems : structure,

    alteration, and mineralization. A workshop presented for the Society of Exploration

    Geochemists at Townville, 145pp.

    2. Einaudi M.T. 1982 Description of skarns associated with porphyry copper plutons and

    general features and origins of skarns associated with porphyry copper plutons. In Tit1ey S.R.

    (ed.), Advances in Geology of the Porphyrv Copper Deposits, 139-209. Univ. Ariz. Press,

    Tucson.

    3. Einaudi M.T. & BUl1 D.M. 1982 Introduction terminology, classification and composition of

    skarn deposits. Econ. Geo/., 77, 745-54.

    4. Einaudi M.T., Meinert L.D. & Newberry R.J. 1981 skarn deposits. Econ Geol., 75th Anniv. Vol.,

    317-91.

    5. Guilbert, J., M., Charles F.P. Jr. 1986. The geology of ore deposits. Freeman, New York, 985pp.

    6. Kwak TAP. (I 978a) Mass balance relationships and skarn-forming processess at the King

    Island scheclite deposits, King Island, Tasmania, Australia. Am. 1. Sci., 278, 943-68.

    7. Kwak TAP. (l978b) The conditions of formation of the King Island scheelite contact skarn,

    King Island, Tasmania, Australia. Am. .J. Sci.; 278, 969,,99.

    8. Kwak TAP. (1986) Fluid inclusions in skarns (carbonate replacement deposits). 1.

    ,illetamorphic Geol., 4, 363-84.

    9. Kwak TAP. (1987) W-Sn Skarn Deposits. Elsevier,Amsterdam.

    10. Reyes,A. G., dan Giggenbach, W. F., 1992, Petrology and fluid chemistry of magmatic-

    hydrothermal systems in the Phillipines, In : Y.K. Kharaka dan A. S. Maest (Editors) Water

    rock Interaction. Proceedings of the 7th International Sympossium on Water-Rock Interaction, Park

    City, USA, Balkema, Rotterdam, pp, 1341-1344

    11. Thompson, A. J. B., dan Thompson J. F. H., 1996, Atlas of alteration A field and petrographic

    guide to hydrothermal alteration minerals, Geological Association of Canada Mineral

    Deposit Divisions. Canada

  • PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

    Endapan Skarn 2011

    86

    LABORATORIUM BAHAN GALIAN

    JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA

    Lembar Pengamatan Peraga Endapan skarn

    Nama :

    NIM :

    No. Peraga :

    Komponen pengamatan Keterangan

    1. Warna batuan

    2. Tipe Alterasi Batuan

    3. Host Rock

    4. Pemerian Urat/Gangue Tekstur dan geometri urat :

    5. Mineralogi (deskripsi) Mineral asli :

    Mineral Sekunder :

    Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi

    Mineral-mineral tambahan

    Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue

    mineral non-logam

    mineral logam (bijih).

    6. Tipe endapan:

  • PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

    Endapan Skarn 2011

    87

    7. Genesa

    8. Kondisi Lingkungan

  • PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

    Endapan Skarn 2011

    88

    Contoh pendeskripsian batuan

    LABORATORIUM BAHAN GALIAN

    JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA

    Lembar Pengamatan Peraga Endapan Skarn Nama : Afgan

    NIM : 38954

    No. Peraga : P 7

    Komponen pengamatan Keterangan

    1. Warna batuan Merah muda kecoklatan

    2. Tipe Alterasi Batuan Skarn

    3. Host Rock -

    4. Pemerian Urat/Gangue Tekstur Urat

    -

    Struktur Urat

    Massive vein

    5. Deskripsi mineralogi Mineral asli

    -

    Mineral Sekunder

    Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi

    - Piroksen berwarna jihau tua, kilap seperti kaca bentuk berupa butiran dengan ukuran 2 mm kelimpahan 25%

    - Klorit berwarna hijau dengan kilap seperti tanah memiliki bentuk seperti lapisan halus pada mineral biotit dengan ukuran 0.5-1 mm kelimpahan 20%

    Mineral-mineral tambahan

    Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue

    mineral non-logam

    - Kalsit, berwarna putih, kilap seperti kaca, membentuk perlapisan dengan ukuran butiran 1mm, kelimpahan 10%

    mineral logam (bijih).

    - Pirit, berwarna kuning pucat dengan kilap seperti

  • PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

    Endapan Skarn 2011

    89

    logam memiliki bentuk kubik euhedral dengan ukuran 0.5-1 mm kelimpahan sedikit melimpah 25%.

    - Kalkopirit berwarna kuning keemasan dengan kilap seperti logam memiliki bentuk berupa butiran dengan ukuran 0.5-1 mm kelimpahan sedikit melimpah 10%.

    - Galena hitam dengan kilap logam memiliki bentuk kubik euhedral melembar dengan ukuran 0.5-1 mm kelimpahan sedikit melimpah 10%.

    6. Jenis endapan epithermal Endapan Skarn Calcic zinc-lead (Einaudi et al. 1981 and Einaudi & Burt 1982)

    7. Genesa Umumnya membentuk zona-zona pergantian pada dinding batuan pada batugamping atau pada batuan vulkanik mafik-internediet (eksoskarn) atau di dalam intrusi (endoskarn). Dapat dijumpai adanya kandungan mineral diopsid dan andradit yang mencirikan kondisi lingkungan skarn teroksidasi.

    8. Kondisi Lingkungan

    Merupakan zona isothermal yang mengalami overprinted oleh proses metasomatisme dan proses retrograde akhir.

    Gambar 2. contoh peraga P 7