skarn tembagapura

20
GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK MINERALOGI ENDAPAN SKARN BIG GOSSAN, ERTSBERG, TEMBAGAPURA, PAPUA Tesis Diajukan kepada Universitas Gadjah Mada untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Master of Engineering pada Program Pascasarjana Teknik Geologi Jurusan Teknik Geologi Oleh Hermina Haluk 09/291577/PTK/ 6004 PROGRAM STUDI S2 TEKNIK GEOLOGI PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

Upload: mahijahandarbeni

Post on 07-Feb-2016

117 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Skarn Tembagapura Papua

TRANSCRIPT

Page 1: Skarn Tembagapura

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK MINERALOGI ENDAPAN SKARN

BIG GOSSAN, ERTSBERG, TEMBAGAPURA, PAPUA

Tesis

Diajukan kepada Universitas Gadjah Mada untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Master of Engineering pada

Program Pascasarjana Teknik Geologi Jurusan Teknik Geologi

Oleh

Hermina Haluk 09/291577/PTK/ 6004

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK GEOLOGI PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2012

Page 2: Skarn Tembagapura
Page 3: Skarn Tembagapura
Page 4: Skarn Tembagapura

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan

rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan banyak hal yang

berhubungan dengan pelaksanaan hingga penyelesaian penulisan Tesis dengan

judul ”Geologi dan Karakteristik Mineralogi Endapan Skarn Big Gossan,

Ertsberg, Tembagapura, Papua”, yang merupakan tugas dan syarat guna

menyelesaikan studi pada program pascasarjana (S2), Jurusan Teknik Geologi,

Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Penulis menyadari, dalam penyusunan tesis ini tidaklah mudah, sehingga

membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis menghaturkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr.rer.nat. Arifudin Idrus, ST., MT, selaku pembimbing utama yang telah

memberikan nasehat, arahan dan koreksi guna perbaikan dan kelancaran

dalam penelitian dan penulisan tesis ini.

2. Dr. Ir. I Wayan Warmada, selaku pembimbing pendamping, yang banyak

memberikan nasehat, arahan dan koreksi guna perbaikan dan kelancaran

dalam penelitian dan penulisan tesis ini.

3. Dr. Sugeng Sapto Surjono, selaku Ketua Jurusan Teknik Geologi.

4. Dr. Agung Harijoko, ST., M.Eng, selaku Ketua Pengelola Program

Pascasarjana Jurusan Teknik Geologi dan Penguji yang banyak memberikan

arahan dan koreksi dalam penulisan tesis ini.

5. Dr. Wahyu Wilopo, ST., M.Eng, selaku Ketua Penguji yang telah

memberikan arahan dan koreksi dalam penulisan tesis ini.

6. Seluruh dosen dan staf pengelola di lingkungan Jurusan Teknik Geologi,

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada yang telah memberikan bimbingan

dan bantuan selama penulis menimba ilmu.

7. PT. Freeport Indonesia, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di lingkungan perusahaan dan pembimbingan dalam

pembuatan Tesis ini, khususnya : Bapak Lasito Soebari, Bapak Ari Soeldjana,

Page 5: Skarn Tembagapura

Daniel, Yudha, Ivan, Purwa dan semua karyawan pada Divisi Geologi

Tambang Bawah Tanah yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

8. Pemda Provinsi Papua yang sudah memberikan beasiswa selama penulis

kuliah dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro

(LPMAK) yang membantu dalam pembiayaan analisis.

9. Suami dan anak-anakku Hezkie, Helda, Lucy yang senantiasa menjadi

sumber kekuatanku melalui masa-masa sulit dalam menempuh kuliah ini.

10. Kepada orang tuaku (Mama Orpa Inna Itlay, Mama Magdalena Tabuni dan

Bapak Pendeta Tibet Yikwa), Adik-adikku (Herry, Helga, Mike dan Gaby)

yang senantiasa mendoakan, memberikan bantuan dan motivasi selama

penulis kuliah hingga menyelesaikan Tesis ini.

11. Bapak Joys Kogoya sekeluarga, Bapak Jimmy Wanimbo sekeluarga dan

kakak Martha Owagay dan adik Denny Tebay, ST terima kasih buat doa,

dukungan moril dan materil yang diberikan buat penulis.

12. Sahabatku Fenny Thamba, Juliet serta Andre Wahyu dan Rista terima kasih

atas dukungan kalian, semua kebaikan kalian tidak pernah kulupakan.

13. Bapak Pdt. Rehabiyam Bilung sekeluarga, Kakak John Daat sekeluarga dan

Jemaat Filipi Family Yogyakarta yang selalu mendukung penulis dalam doa,

motivasi serta jalinan kasih keluarga selama penulis berada di Yogyakarta.

14. Rekan – rekan mahasiswa S-2 Program Studi Teknik Geologi khususnya

angkatan 2009 yang sama-sama berjuang menuntut ilmu melewati masa-masa

sulit dan kenangan indah yang merupakan awal terjalinnya tali persahabatan.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penyusunan tesis ini hingga selesai.

Akhirnya semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang

membutuhkannya.

Yogyakarta, Oktober 2012

Penulis,

Hermina Haluk

Page 6: Skarn Tembagapura

Dengan rasa syukur yang mendalam,

Karya ini dipersembahkan untuk mengenang almarhum Bapak Yang Terkasih, Marius Haluk,

S.Sos untuk semua dedikasi dan keteladanan hidup yang diberikan buat penulis.

Juga buat anak-anakku Hezkie, Helda, Lucy dan Ribkha semoga kelak kalian menjadi anak-

anak yang berhasil dan berguna bagi TUHAN, orang tua serta menjadi berkat bagi orang lain.

Page 7: Skarn Tembagapura

INTISARI

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK MINERALOGI ENDAPAN SKARN BIG GOSSAN, ERTSBERG, TEMBAGAPURA, PAPUA

Studi ini difokuskan pada kajian geologi dan karakteristik mineralogi endapan skarn di Big Gossan, Distrik Ertsberg, Tembagapura, Papua. Litologi yang menyusun daerah Big Gossan terdiri dari Batupasir Kuarsa, Hornfels KKel, Hornfels Kkeh, Eksoskarn Tw, Intrusi Diorit Big Gossan. Aspek geologi dominan yang mengontrol pembentukan endapan skarn Big Gossan adalah litologi berupa Eksoskarn Tw dan struktur geologi berupa sesar mendatar mengiri atau yang disebut sebagai bedding plane fault dengan arah (N280°-290°E). Bedding plane fault tersebut juga menjadi kontak litologi antara batuan pada Formasi Waripi dan batuan Formasi Ekmai maupun pada intrusi diorit. Dari hasil pemetaan, identifikasi mineral-mineral ubahan yang terbentuk (melalui petrografi dan analisis XRD) serta identifikasi mineral logam (mineragrafi) diketahui bahwa mineralogi alterasi hidrotermal skarn Big Gossan dibagi dalam dua kategori, yaitu mineral prograde yang dicirikan oleh garnet (andradit) dan klinopiroksen (diopsid), serta mineral retrograde dicirikan oleh epidot, klorit, kalsit, anhidrit, dan serisit. Mineralisasi bijih dicirikan oleh kalkopirit, pirit, sfalerit, galena, magnetit, hematit, markasit, kovelit dan kalkosit yang terbentuk pada fase retrograde. Berdasarkan mineral logam yang dominan hadir maka mineralisasi endapan skarn di Big Gossan dikelompokkan kedalam Calcic-Cooper Skarn. Tekstur bijih yang teramati pada pengamatan mineragrafi adalah tekstur penggantian (replacement), tekstur pengisian (infilling) dan tekstur eksolusi (exsolution). Berdasarkan pengamatan tekstur bijih dan pendekatan suhu pembentukan mineral menurut Morrison (1997) maka paragenesis mineral endapan skarn Big Gossan dikelompokkan menjadi dua tahap yaitu tahap prograde dan retrograde. Paragenesa endapan skarn Big Gossan diawali dengan pembentukan mineral-mineral prograde seperti garnet, klinopiroksen, kuarsa, pirit dan kalkopirit pada suhu tinggi kemudian secara succesive diendapkan mineral-mineral retrograde seperti epidot, klorit, kalsit, anhidrit, kalkopirit, pirit, galena, sfalerit, markasit, hematit, kovelit dan kalkosit pada suhu yang lebih rendah. Kata Kunci : skarn, mineral prograde, mineral retrograde, Big Gossan, paragenesis.

Page 8: Skarn Tembagapura

ABSTRACT

GEOLOGY AND MINERALOGICAL CHARACTERISTICS OF THE BIG GOSSAN SKARN DEPOSIT IN ERTSBERG DISTRICT,

TEMBAGAPURA, PAPUA

This study is dealing with geology and characteristics of mineralogy of the skarn Big Gossan, Ertsberg district, Tembagapura, Papua. Lithologies that make up the Big Gossan consists of Quartz Sandstone, Hornfels KKel, Hornfels Kkeh, Eksoskarn Tw, Diorite Intrusion Big Gossan. Dominant geological aspects that control the formation of the Big Gossan skarn precipitation is in the form of Eksoskarn Tw lithology and geological structure in the form of a sinistral slip fault called bedding plane fault with the direction N280 ° -290 ° E. Bedding plane fault is also a lithological contact between the rock of Waripi Formation, Ekmai Formation and diorite intrusion.

Mapping, altered mineral identification (using petrographic and X-Ray Diffraction analyses), and also metallic mineral identification (using mineragraphy analyses), the Big Gossan skarn is mineralogically characterized by prograde alteration comprising garnet (andradite) and clino-pyroxene (diopside), and retrograde alteration composed of epidote, chlorite, calcite, anhydrite and sericite. Ore mineralization is typified by chalcopyrite, pyrite, sphalerite, galena, magnetite, hematite, marcasite, covelite and chalcosite, formed at retrograde stage. Base on metallic mineral dominated mineralization in Big Gossan grouped into Calcic-Cooper Skarn.

Ore textures observed in mineragraphy observation is the replacement texture, infilling texture and exsolution texture. Based on observations of ore textures and mineral formation temperature approaches according to Morrison (1997) the deposition of mineral paragenesis Big Gossan skarn grouped into two stages, the stages of prograde and retrograde. Big Gossan skarn Paragenesis deposition begins with the formation of prograde minerals such as garnet, clinopyroxen, quartz, pyrite and chalcopyrite at high temperatures then deposited succesive retrograde minerals such as epidote, chlorite, calcite, anhydrite, chalcopyrite, pyrite, galena, sphalerite, marcasite, hematite, covelite and chalcosite at lower temperatures.

Keywords : skarn, prograde mineral, retrograde mineral, Big Gossan, paragenesis.

Page 9: Skarn Tembagapura

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

PERNYATAAN ............................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

INTISARI ......................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 .................................................................................................... Latar

Belakang ............................................................................................ 1

1.2 .................................................................................................... Rum

usan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 .................................................................................................... Tujua

n Penelitian ......................................................................................... 2

1.4 .................................................................................................... Manf

aat Penelitian ...................................................................................... 2

1.5 .................................................................................................... Batas

an Masalah ......................................................................................... 3

1.6 .................................................................................................... Penel

iti Terdahulu ....................................................................................... 3

1.7 .................................................................................................... Loka

si Penelitian ........................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7

Page 10: Skarn Tembagapura

2.1 ....................................................................................................

Tatanan Geologi Daerah Ertsberg ....................................................... 7

2.2 ....................................................................................................

Stratigrafi Daerah Ertsberg ................................................................. 8

2.3 ....................................................................................................

Struktur Geologi Daerah Ertsberg....................................................... 11

2.4 ....................................................................................................

Alterasi dan Mineralisasi Daerah Ertsberg ......................................... 12

2.5 ....................................................................................................

Geologi Big Gossan ............................................................................ 15

2.6 ....................................................................................................

Hipotesa .............................................................................................. 19

BAB III LANDASAN TEORI ........................................................................ 20

3.1 ....................................................................................................

Terminologi Skarn .............................................................................. 20

3.2 ....................................................................................................

Mineralogi Skarn ................................................................................ 22

3.3 ....................................................................................................

Alterasi Hidrotermal Endapan Skarn Cu-Au ...................................... 23

3.4 ....................................................................................................

Mineralisasi Bijih Endapan Skarn Cu-Au ........................................... 26

3.5 ....................................................................................................

Jenis-jenis Endapan Skarn .................................................................. 29

3.6 ....................................................................................................

Paragenesa Mineral Bijih ................................................................... 31

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................. 35

4.1 ....................................................................................................

Persiapan lapangan dan studi pustaka ................................................ 35

Page 11: Skarn Tembagapura

4.2 ....................................................................................................

Prosedur dan tahapan penelitian ........................................................ 35

4.3 ....................................................................................................

Preparasi conto dan metode analisis .................................................. 36

4.4 ....................................................................................................

Kompilasi hasil penelitian dan interpretasi ........................................ 37

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 39

5.1 Geologi Daerah Penelitian ................................................................ 39 5.2 Karakteristik Mineralogi ................................................................... 50

5.2.1. Mineral Bijih ........................................................................... 50 5.2.2. Mineral Alterasi Hidrotermal .................................................. 54

5.3 Pembahasan ....................................................................................... 56 5.3.1. Alterasi dan Mineralisasi Daerah Penelitian ........................... 56 5.3.2. Paragenesa Mineral Bijih ........................................................ 60

BAB V KESIMPULAN .................................................................................. 64 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 65 LAMPIRAN ..................................................................................................... 68

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Peta Lokasi Distrik Ertsberg dengan Irian Jaya

dan Pasifik Selatan (Meinert, dkk 1997) .................................. 5

Gambar 1.2. Lokasi Big Gossan dan hubungannya dengan deposit lain ...... 5

Gambar 1.3. Terowongan level ketinggian 2540 .......................................... 6

Gambar 2.1. Peta Geologi Kontrak Karya “A” PT Freeport Indonesia ........ 9

Page 12: Skarn Tembagapura

Gambar 2.2. Stratigrafi Kontrak Karya “A” PT Freeport Indonesia............. 9

Gambar 2.3. Peta Geologi dan Penampang Big Gossan Level

Ketinggian 3020 (sumber : PTFI) ............................................ 16

Gambar 3.1. Genesa endapan skarn ............................................................. 21

Gambar 3.2. Zona Alterasi Hidrotermal dan Zonasi Mineralisasi Bijih

Pada Endapan Skarn Cu-(Au) .................................................. 27

Gambar 3.3. Ilustrasi Endapan Skarn Cu-Au yang berhubungan dengan

Zona Metamorfik, Tubuh Bijih dan Intrusi Batuan Beku ........ 28

Gambar 3.4. Sketsa paragenesa mineral (A) simultaneous, (B) successive,

(C) overlap ................................................................................ 34

Gambar 4.1. Diagram alir tahap dan metode penelitian ................................ 38

Gambar 5.1. Peta lokasi pengamatan pada level ketinggian 2540 ................ 40

Gambar 5.2. Peta geologi level ketinggian 2540 .......................................... 41

Gambar 5.3. Penampang stratigrafi level ketinggian 2540 ........................... 42

Gambar 5.4. Kontak antara hornfels Kkel (a) dengan klinopiroksen-

garnet skarn (b), pada lokasi pengamatan 50 elevasi 2540 ...... 43

Gambar 5.5. Struktur mottled pada hornfels Kkel. a. Sejajar bedding;

b. Memotong bedding dan terpotong oleh urat garnet-pirit ..... 44

Gambar 5.6. Singkapan kontak antara skarn Kkel dan hornfels Kkeh

di LP 52 XC-28 elevasi 2540 ................................................... 44

Gambar 5.7. Garnet-klinopiroksen skarn ...................................................... 45

Gambar 5.8. Tremolit-aktinolit skarn............................................................ 46

Gambar 5.9. Singkapan breksi hidrotermal................................................... 47

Gambar 5.10. Kenampakan Diorit Porfiritik................................................... 48

Gambar 5.11. Kenampakan urat pada Hornfels Kkel ..................................... 49

Gambar 5.12. Kekar intens di bagian timur daerah penelitian ........................ 49

Gambar 5.13. Shearing zone pada Hornfels Kkel ........................................... 50

Gambar 5.14. Fotomikrografi mineral bijih skarn .......................................... 53

Gambar 5.15. Conto setangan garnet (gar) jenis andradit yang berasosiasi

dengan klinopiroksen (cpx) dan anhidrit (anhy) ...................... 55

Gambar 5.16. Kenampakan zoning garnet pada pengamatan petrografis ....... 55

Page 13: Skarn Tembagapura

Gambar 5.17. Kumpulan mineral alterasi ....................................................... 56

Gambar 5.18. Peta Alterasi level ketinggian 2540 .......................................... 59

Gambar 5.19. Peta Mineralisasi level ketinggian 2540 .................................. 60

Gambar 5.20. Paragenesa mineral alterasi dan mineral bijih daerah

penelitian .......................................................................................................... 62

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Mineral Skarn dan Anggotanya .................................................... 24

Tabel 3.2. Beberapa tipe alterasi dan mineral-mineral yang dihasilkan ........ 25

Tabel 3.3. Klasifikasi endapan Ca-skarn berdasarkan mineral logam

yang dominan ................................................................................ 31

Page 14: Skarn Tembagapura

Tabel 5.1 . Mineral-mineral bijih yang dijumpai di daerah penelitian ............ 51

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Analisis Petrografi .............................................................. 68

Lampiran 2. Hasil Analisis Mineragrafi ........................................................... 78

Lampiran 3. Hasil Analisis X-ray Diffraction (XRD) ...................................... 91

Page 15: Skarn Tembagapura

BAB I 

PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

Tembaga (Cu) merupakan endapan logam atau endapan bijih kelompok

logam dasar (base metals) yang sudah lama digunakan sebagai bahan baku pada

industri. Kebutuhan akan tembaga semakin meningkat seiring dengan peningkatan

Page 16: Skarn Tembagapura

teknologi. Meningkatnya kebutuhan industri logam terhadap tembaga, telah

mendorong para investor baik investor dalam dan luar negeri untuk mencari dan

menemukan sumber-sumber baru endapan tembaga untuk ditambang.

Salah satu sumber endapan tembaga yang memiliki cadangan tembaga

cukup besar berada di daerah Big Gossan. Pada akhir tahun 2004, cadangan bijih

Big Gossan adalah 33 juta ton dengan rata-rata kadar Cu 2,63 %, Au 0,92 g/t dan

Ag 15,72 g/t (Freeport-McMoRan Copper and Gold Inc. 2004 Annual Report

dalam Prendergast, 2005). Mineralisasi endapan tembaga yang terbentuk di Big

Gossan merupakan tipe skarn yang merupakan hasil intrusi pada kala Pliosen di

daerah Tembagapura. Mineralisasi tersebut disebabkan oleh intrusi diorit

menerobos batugamping Formasi Waripi. Zona bijih Big Gossan memiliki

panjang maksimum 1.100 m, lebar 4 – 60 m dan tinggi 700 m (Hefton dkk, 1995).

Skarn dapat dikenali berdasarkan karakteristik mineraloginya. Pemahaman

detail dari mineralogi skarn dan zonasi-zonasinya dapat digunakan untuk

merangkai model eksplorasi endapan skarn secara khusus. Kondisi geologi Big

Gossan baik litologi yang hampir seluruhnya sudah mengalami alterasi dan

struktur geologi yang kompleks memerlukan penelitian rinci menggunakan

metode pengamatan dan analisis yang sesuai. Pemahaman kondisi geologi beserta

karakteristik mineralogi meliputi kontrol geologi, alterasi hidrotermal dan

mineralisasi diperlukan untuk memperoleh gambaran geologi bawah permukaan,

tipe alterasi hidrotermal, mineralisasi dan paragenesa mineral bijih melalui

analisis laboratorium berupa petrografi, mineragrafi, X-Ray Diffraction (XRD)

dan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS).

1.2 Rumusan Masalah 

Beberapa masalah yang dapat dirumuskan terkait dengan penelitian yang

dilakukan, antara lain :

1. Bagaimana kondisi geologi endapan skarn di lokasi penelitian? 

2. Bagaimana karakteristik mineralogi baik batuan segar atau least altered, mineral bijih 

dan mineral alterasi hidotermal pada endapan skarn Big Gossan? 

3. Bagaimana paragenesa pembentukan endapan skarn Big Gossan? 

Page 17: Skarn Tembagapura

1.3 Tujuan Penelitian 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui kondisi geologi endapan skarn Big Gossan khususnya pada level

ketinggian 2540.

2. Mengetahui karakteristik mineralogi dan tekstur bijih pada endapan skarn Big

Gossan khususnya pada level ketinggian 2540.

3. Mengetahui paragenesa mineral bijih pada endapan skarn Big Gossan

khususnya pada level ketinggian 2540.

1.4 Manfaat Penelitian 

Penelitian berjudul “Geologi dan Karakteristik Mineralogi Endapan Skarn

Big Gossan, Ertsberg, Tembagapura, Papua” ini diharapkan dapat memberikan

gambaran mengenai karakteristik mineralogi, tekstur bijih dan paragenesa mineral

bijih pada sistem endapan skarn di daerah pertambangan bawah tanah Big Gossan

khususnya pada level ketinggian 2540 berdasarkan pada pengamatan megaskopis,

mikroskopis, X-Ray Diffraction (XRD) dan Atomic Absorption Spectroscopy

(AAS) dari sampel batuan yang diambil dari beberapa titik di daerah penelitian.

Dengan diketahuinya karakteristik mineralogi, tekstur bijih dan paragenesa

mineral bijih pada sistem endapan skarn maka diharapkan dapat membuat zona

alterasi dan mineralisasi daerah penelitian serta dapat digunakan sebagai acuan

dalam eksplorasi detail. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi tentang karakteristik mineralogi dan paragenesa mineral bijih pada

daerah lain yang memiliki keadaan geologi hampir sama.

1.5 Batasan Masalah 

Penelitian ini difokuskan pada penelitian mengenai mineralisasi endapan

skarn serta karakteristiknya yang meliputi sifat fisik, tekstur dan hubungannya

dengan pembentukan mineral bijih serta penelitian mengenai paragenesa mineral

bijih endapan skarn di area pertambangan bawah tanah Big Gossan, Kompleks

Skarn Gunung Bijih (Ertsberg), PT. Freeport Indonesia khususnya pada level

ketinggian 2540. Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisa data primer hasil

Page 18: Skarn Tembagapura

pemetaan geologi di sepanjang terowongan level ketinggian 2540 pada area

pertambangan bawah tanah Big Gossan, data sekunder milik PT. Freeport

Indonesia pada terowongan yang tidak dapat dilalui dan diamati serta ditunjang

dengan analisa laboratorium berupa petrografi, mineragrafi dan analisis X-Ray

Diffraction (XRD).

1.6 Peneliti Terdahulu dan Keaslian Penelitian 

1.6.1 Peneliti Terdahulu 

Beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian di daerah Big Gossan

diantaranya adalah:

1. Mertig, dkk, 1994, meneliti mengenai tubuh bijih skarn Cu-Au di Ertsberg

Mining District.

2. Mayes dan Pollard, 1995, meneliti tentang Geologi Endapan Cu-Au di

Ertsberg Mining District yang meliputi endapan porfiri Grasberg sampai

dengan skarn Big Gossan.

3. Meinert, dkk. 1997. Dalam penelitiannya mengenai Geologi, Zonasi and

Evolusi Fluida Big Gossan menyebutkan bahwa sebagian besar

mineralisasi dan alterasi terjadi dalam batuan karbonat Formasi Waripi.

Alterasi skarn prograde didominasi oleh piroksen dan garnet. Asosiasi

fluida dalam skarn prograde adalah temperatur tinggi (360º – 535ºC).

4. Sutarto, dkk. 2000. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa zonasi skarn

dicirikan oleh kehadiran mineral garnet yang hadir melimpah pada batas

Anggota Serpih Formasi Ekmai dengan Formasi Waripi. Sikuen

paragenesa mineral pada endapan skarn Big Gossan dimulai dari proses

metamorfisme, prograde anhydrous skarn, retrograde hydrous skarn, dan

mineralisasi sulfida yang berasosiasi dengan endapan Cu-Au.

5. Prendergast, dkk. 2005. Meneliti tentang Genesa Zona Pyrite-Au-As-Zn-

Bi-Te yang berasosiasi dengan Skarn Cu-Au. Dalam penelitian mereka

menyebutkan bahwa pada Big Gossan, terjadinya Pirit-Au-As-Zn-Bi-Te

terdistribusi dalam patahan dan pecahan yang berarah utara dan selatan

Page 19: Skarn Tembagapura

dari endapan skarn Big Gossan. Kadar yang tinggi merupakan overprinting

Pirit-Au-As-Zn-Bi-Te dengan patahan yang berarah timur laut-baratlaut.

1.6.2. Keaslian Penelitian

Penelitian ini akan menghasilkan Peta Geologi Bawah Permukaan skala 1 :

1000 dengan segala keterangannya. Penelitian di Big Gossan sudah banyak

dilakukan oleh beberapa peneliti mulai dari permukaan sampai dengan level

ketinggian 3030, sedangkan level 2540 belum pernah dilakukan oleh peneliti lain

dan baru dilakukan oleh penulis.

1.7 Lokasi Penelitian 

Penelitian dilakukan di daerah pertambangan bawah tanah Big Gossan

dengan elevasi 3200 dari permukaan laut. Area pertambangan bawah tanah Big

Gossan merupakan salah satu area pertambangan dalam wilayak Kontrak Karya

“A” PT Freeport Indonesia (C.O.W “A” PTFI). Big Gossan terletak sekitar 1 km

di bagian barat –daya kompleks endapan bijih skarn Ertsberg, 2 km selatan

endapan porfiri Grasberg (Lihat Gambar 1.1 dan 1.2). Secara administratif,

wilayah kontrak kerja PT. Freeport Indonesia berada dalam wilayah administrasi

kecamatan Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Propinsi Papua. Secara geografis

area pertambangan bawah tanah Big Gossan berada pada koordinat UTM

(Universal Traverse Mercator) antara 734516.562 mE – 735950.750 mE dan

9549407 mN – 9548631 mN dengan luas area berkisar 450 m x 350 m khususnya

pada level ketinggian 2540 (Gambar 1.3). Dari kota Mimika, daerah penambangan

PT Freeport Indonesia dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan darat atau

dengan helikopter. Melalui jalan darat dari bandara Timika ke kota Tembagapura

dapat ditempuh dengan menggunakan bus perusahaan sejauh 65 Km.

Page 20: Skarn Tembagapura

Gambar 1.1. Peta Lokasi Distrik Ertsberg dengan Irian Jaya dan Pasifik Selatan (Meinert, dkk 1997)

Gambar 1.2. Lokasi Big Gossan dan hubungannya dengan deposit lain di wilayah kontrak karya blok ”A” (Sumber : PT. Freeport Indonesia)

1 km