bab iv selasar pendidikan kartini salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._bab_iv.pdf · semarang...

35
78 BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatiga 4.1. Tinjauan Bangunan Cagar Budaya di Kota Salatiga 4.1.1. Sejarah Kota Salatiga Sejarah berdirinya kota Salatiga tertulis di sebuah prasasti di dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo Lor, Salatiga, yang kemudian lebih dikenal dengan prasasti Plumpungan. Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum tentang status tanah perdikan atau swantantra bagi suatu daerah yang ketika itu bernama Hampra, yang kini bernama Salatiga.Perdikan berarti suatu daerah dalam kerajaan tertentu yang dibebaskan dari segala kewajiban pembayaran pajak atau upeti. Dasar pemberian perdikan itu diberikan kepada desa atau daerah yang benar-benar berjasa kepada seorang Raja. Prasasti yang berhasil diterjemahkan oleh ahli epigraf Dr. J. G. de Casparis dan disempurnakan oleh Prof. Dr. R. Ng Poerbatjaraka ini diperkirakan dibuat pada hari Jumat, 24 Juli 750 Masehi. Ditulis oleh seorang Citraleka atau penulis, dibantu oleh sejumlah pemdeta dan ditulis dalam bahasa Jawa Kuno. Di dalam prasasti tersebut terdapat sebuah tulisan yang kini sangat akrab terdengar di telinga orang Salatiga bahkan menjadi salah satu slogan Kota Salatiga, yaitu “Srir Astu Swasti Prajabyah”, yang artinya adalah “Semoga Bahagia, Selamatlah Rakyat Sekalian”. Sejarawan memperkirakan, bahwa masyarakat Hampra telah berjasa kepada Raja Bhanu yang merupakan raja besar yang memiliki daerah

Upload: trandieu

Post on 03-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

78

BAB IV

Selasar Pendidikan Kartini Salatiga

4.1. Tinjauan Bangunan Cagar Budaya di Kota Salatiga

4.1.1. Sejarah Kota Salatiga

Sejarah berdirinya kota Salatiga tertulis di sebuah prasasti di dukuh

Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo Lor, Salatiga, yang

kemudian lebih dikenal dengan prasasti Plumpungan. Prasasti Plumpungan berisi

ketetapan hukum tentang status tanah perdikan atau swantantra bagi suatu

daerah yang ketika itu bernama Hampra, yang kini bernama Salatiga.Perdikan

berarti suatu daerah dalam kerajaan tertentu yang dibebaskan dari segala

kewajiban pembayaran pajak atau upeti. Dasar pemberian perdikan itu diberikan

kepada desa atau daerah yang benar-benar berjasa kepada seorang Raja.

Prasasti yang berhasil diterjemahkan oleh ahli epigraf Dr. J. G. de Casparis

dan disempurnakan oleh Prof. Dr. R. Ng Poerbatjaraka ini diperkirakan dibuat

pada hari Jumat, 24 Juli 750 Masehi. Ditulis oleh seorang Citraleka atau penulis,

dibantu oleh sejumlah pemdeta dan ditulis dalam bahasa Jawa Kuno. Di dalam

prasasti tersebut terdapat sebuah tulisan yang kini sangat akrab terdengar di

telinga orang Salatiga bahkan menjadi salah satu slogan Kota Salatiga, yaitu “Srir

Astu Swasti Prajabyah”, yang artinya adalah “Semoga Bahagia, Selamatlah

Rakyat Sekalian”. Sejarawan memperkirakan, bahwa masyarakat Hampra telah

berjasa kepada Raja Bhanu yang merupakan raja besar yang memiliki daerah

Page 2: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

79

kekuasaan meliputi Salatiga, Kabupaten Semarang, Ambarawa dan Kabupaten

Boyolali. Melalui Perda no. 15 tahun 1995 maka atas dasar catatan prasasti

Plumpungan ini maka pada tanggal 24 Juli diperingati sebagai hari Jadi Kota

Salatiga.

Setelah terbentukya kota Hampra atau kini Kota Salatiga, tidak banyak jejak-

jejak historis dari Kota Salatiga, baik bukti secara tertulis maupun berupa artefak.

Bahkan lokasi sekitar prasasti Plumpungan kini juga telah banyak perubahan,

seperti semakin banyaknya perumah-perumahan modern yang seakan-akan

menghapu jejak sejarah kota Salatiga. Bahkan di sekitar lokasi tempat Prasasti

kini masuk dalam lokasi rencana proyek jalan bebas hambatan Semarang – Solo.

Hal ini dikhawatirkan akan semakin menghilangkan jejak-jejak sejarah di Kota

Salatiga.

Gambar 4.2 Prasasti Plumpungan Salatiga

Sumber :www.salatiga.nl

Page 3: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

80

Jejak sejarah perkembangan Kota Salatiga baru diketahui kembali atau

terlacak pada jaman penjajahan Belanda. Jejak- jejak tersebut terdokumentasi

dengan lumayan baik melalui bukti tertulis, foto-foto, ataupun berupa artefak, yang

salah satunya adalah bangunan. Bangunan-bangunan peninggalan jaman

penjajahan kini banyak di antaranya yang menjadi bangunan cagar budaya di

Salatiga. Bangunan cagar budaya di Kota Salatiga sebagian besar adalah

bangunan hasil peninggalan dari jaman penjajahan Belanda. Eddy Supangkat

(2010) mengatakan bahwa karena letaknya yang strategis di antara dua kota yaitu

Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan

sebuah kota garnisum atau kota militer. Perkembangan selanjutnya kota Salatiga

tumbuh menjadi markas besar pasukan kavaleri dan artileri dari tentara kerajaan

Hindia Belanda yang lebih sering disebut KNIL (Koninklijk Nederlands-Indische

Leger), mereka membangunnya di sisi selatan Salatiga. Karena alasan tersebut

maka banyak orang-orang Belanda yang kemudian tinggal di Kota Salatiga, dan

membangun berbagai macam bangunan di kota tersebut, bahkan pada tahun

1917 jumlah warga Belanda yang tinggal di Salatiga mencapai 20% dari jumlah

total penduduk Kota Salatiga pada masa itu. Berdasarkan alasan itu pulalah pada

tahun tersebut kota Salatiga mendapat status sebagai sebuah Gemeente

(Kotapraja), berdasarkan Staatsblad No. 26 tahun 1917. Setelah menyandang

status tersebut Salatiga dipimpin oleh seorang Burgemeester (Walikota) dengan

didampingi oleh Gemeenteraad (Dewan Kota), yang terdiri dari 8 orang Belanda, 2

orang pribumi, dan 1 orang China.

Page 4: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

81

Menurut Eddy Supangkat (2010), dalam masa itu perkembangan kota Salatiga

termasuk maju, karena pada masa itu Salatiga sudah mempunyai sebuah kantor

tata kota atau Kantor Palnologi di Prins Hendrikstraat (Jalan Yos Sudarso kini).

Selain itu sektor pekerjaan umum mebuka jalan-jalan baru seperti :

1. Tontangscheweg (Jl. Diponegoro)

2. Soloscheweg (Jl. Jend. Sudirman)

3. Bringinscheweg (Jl. Pattimura)

4. Wilhemminalaan (Jl. Pemuda)

5. Emmalaan (Jl. Adisutjipto)

6. Prinsenlaan (Jl. Tentara Pelajar)

7. Julianalaan (Jl. Wahid Hasyim)

8. Arcterweg (Jl. Pungkursari)

9. Cavalerieweg (Jl. Veteran)

10. Kampementsweg (Jl. Ahmad Yani)

11. De Witteweg (Jl. Dr. Soemardi)

12. Kerkhofweg (Jl. Taman Pahlawan)

13. Kweek Schoolaan (Jl. Osamaliki)

14. Normal Schollweg (Jl. Kartini)

15. Verbindingsweg (Jl. Kalinongko)

16. Willemslaan (Jl. Ledoksari)

Kini banyak dari bangunan-bangunan cagar budaya di Kota Salatiga

berada di sekitar jalan-jalan tersebut.Karena sebagian besar dari bangunan cagar

budaya di Salatiga adalah bangunan Belanda bekas dari jaman penjajahan.

Page 5: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

82

4.1.2. Bangunan Cagar Budaya di Kota Salatiga

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bangunan cagar budaya di Kota Salatiga

sebagian besar adalah bangunan colonial sisa dari jaman Hindia Belanda.Secara

umum kondisi bangunan cagar budaya di Kota Salatiga tidak begitu baik. Banyak

dari bangunan cagar budaya ini tidak terawat, bahkan menurut data dari Balai

Pelestarian Peniggalan Purbakala Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Salatiga,

jumlah bangunan cagar budaya di Kota Salatiga dari tahun ke tahun semakin

berkurang. Hal ini salah satu disebabkan oleh dirubuhkannya bangunan cagar

budaya ini yang kemudian akan digantikan dengan bangunan lain yang lebih baru.

Dari bangunan yang tersisa kini, menurut www.cagarbudayasalatiga.com salah

satu situs resmi pemerintah Kota Salatiga yang menangani bangunan-bangunan

cagar budaya di Kota Salatiga, bangunan tersebut kini berjumlah 143 bangunan.

Untuk melihat secara rinci nama-nama bangunan tersebut, maka dapat dilihat

dalam rincian bangunan cagar budaya di Kota Salatiga yaitu

Page 6: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

83

1. Komplek Rumah Dinas Walikota

2. Rumah Tinggal 1

3. Rumah Tinggal 2

4. Kantor Asuransi Bumi Putera

5. Bank Salatiga, Jl. Diponegoro 10

Salatiga

6. Gereja Yesus Sejati, Jl. Diponegoro

11 Salatiga

7. SD 01/09 Salatiga, Jl. Diponegoro

13 Salatiga

8. SD 02/09 Salatiga, Jl. Diponegoro

12 Salatiga

9. Wisma BCA, Jl. Diponegoro 15

Salatiga

10. Rumah Tinggal 3, Jl. Diponegoro 18

Salatiga

11. Bank BII Salatiga, Jl. Diponegoro 20

Salatiga

12. Omah Mode, Jl. Diponegoro 22

Salatiga

13. Rumah Tinggal 4, Jl Diponegoro

21/23 Salatiga

14. Rumah Dinas Dokter, Jl.

Diponegoro 24 Salatiga

15. Asrama CPM, Jl. Diponegoro 23

Salatiga

16. Kompleks Kodi IV/Diponegoro

Korem 073/Makutarama, Jl.

Diponegoro 28 Salatiga

17. Rumah Tinggal 5, Jl. Diponegoro 25

Salatiga

18. Law Office Legal Consultant Abdi

Keadilan, Jl. Diponegoro 27 Salatiga

19. Rumah Tinggal Pastur, Jl.

Diponegoro 30 Salatiga

20. Rumah Tinggal 6, Jl. Diponegoro 38

Salatiga

21. Kompleks Kodim 0714, Jl.

Diponegoro 40 Salatiga

22. Ex. Kompleks Kodim 0714/ Korem

073 Makutarama, Jl. Diponegoro 36

Salatiga

23. Rumah Tahanan Negara Salatiga,

Jl. Yos Sudarso 2 Salatiga

24. R.M. Waroeng Koe, Jl. Diponegoro

Salatiga

25. Asrama Susteran, Jl. Diponegoro

51 Salatiga

26. SMP Stella Matutina, Jl. Diponegoro

53 Salatiga

27. UKSW, Jl. Diponegoro 52-56

Salatiga

28. Rumah Tinggal 7, Jl. Diponegoro 60

Salatiga

29. Rumah tinggal (Distro),jl.

Diponegoro 61 Salatiga

30. Kantor Pengadilan Agama, Jl.

Diponegoro 72 Salatiga

31. Denpom IV/3, Jl. Diponegoro 76

Salatiga

32. Panti Asuhan Woro Wiloso, Jl.

Diponegoro 85 Salatiga

33. Kompleks Satlantas Polres

Salatiga, Jl. Diponegoro 82 Salatiga

34. Oxford Course Indonesia, Jl.

Diponegoro 91 Salatiga

35. Rumah Tinggal 9, Jl. Diponegoro 82

B Salatiga

36. Rumah Dinas Denpom IV/3, Jl.

Diponegoro 93 Salatiga

37. Perhutani 075, Jl. Diponegoro 82

Salatiga

38. Rumah Tinggal 10, jl. Diponegoro

95 Salatiga

Page 7: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

84

39. Kompleks Rumah Dinas Korem

073, Jl. Diponegoro Salatiga

40. LPIA, Jl. Diponegoro 101 Salatiga

41. Denhubrem 073, Jl. Diponegoro 86

Salatiga

42. Roncalli, Jl. Diponegoro 90 Salatiga

43. Rumah Tinggal 11, Jalan

Diponegoro 109 Salatiga

44. Rumah Tinggal 12, Jl. Diponegoro

165 Salatiga

45. Kantor Pos, Jl. Moh. Yamin 3

Salatiga

46. Rumah tinggal (Dr. R. Hasmo

Sugijarto), Jl. Moh Yamin 4 Salatiga

47. Rumah Tinggal 13, Jl. Moh. Yamin

5 Salatiga

48. Hotel Mutiara, Jl. Langensuko 31

Salatiga

49. Garasi Esto, Jl. Langensuko

Salatiga

50. SD Fransiskus Xaverius

(Marsudirini), Jl. Margosari 1

Salatiga

51. Rumah tinggal 19, Jl. Margosari 2

Salatiga

52. SD Salatiga 03/10, Jl. Margosari 3

Salatiga

53. Kantor Pegadaian 1, Jl. Moh. Yamin

8 Salatiga

54. Rumah Tinggal (Drg. Ceplis S.

Supriyanti), Jl. Moh Yamin 29

Salatiga

55. SDN 05 Salatiga (SD Jeglong), Jl.

Kartini 42 Salatiga

56. SMA Negeri 3 Salatiga, Jl. Kartini

34 Salatiga

57. SMP Negeri 1 Salatiga, Jl. Kartini 24

Salatiga

58. SMP Negeri 2 Salatiga, Jl. Kartini 26

Salatiga

59. Asrama Polisi Kepatihan

(Kesatrian), Jl. Adi Sucipto 21

Salatiga

60. Kompleks Polres Salatiga, Jl. Adi

Sucipto 1 Salatiga

61. GKJTU, Jl. Sukowati 74 Salatiga

62. Kantor Walikota Salatiga, Jl.

Sukowati 51 Salatiga

63. Bekas Gedung Pakuwon

(Perjanjian Salatiga), Jl. Brigjen

Sudiarto 1 Salatiga

64. SMK Kristen Salatiga, Jl. Tentara

Pelajar 6 Salatiga

65. Rumah Tinggal (Pdt. Broto

Semedi), Jl. Brigjen Sudiarto 12

Salatiga

66. Rumah Tinggal 16 Jl. Brigjen

Sudiarto 22 Salatiga

67. RM. Tempo Doeleoe, Jl. R. Patah 2

Salatiga

68. Kantor Pegadaian 2, Jl. R. Patah 5

Salatiga

69. Rumah Tinggal 31, Jl. R. Patah 8

Salatiga

70. Panti Asuhan Bakti Luhur, Jl. R.

Patah 10 Salatiga

71. Kantor Dana Pensiun Gereja

Kristen, Jl. Yos Sudarso 5 Salatiga

72. Panti Asuhan Wiloso Tomo, Jl. Yos

Sudarso 20 Salatiga

73. Rumah Tinggal 41, Jl. Yos Sudarso

19 Salatiga

Page 8: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

85

74. Rumah Tinggal 42, Jl. Yos Sudarso

21 Salatiga

75. Komplek Kantor Perhutani, Jl. Yos

Sudarso 9 Salatiga

76. Perumahan Dinas Korem, Jl. Yos

Sudarso 11a-11b Salatiga

77. Rumah Tinggal 40, Jl. Yos Sudarso

8 Salatiga

78. Rumah Tinggal 39, Jl. Yos Sudarso

6 Salatiga

79. Rumah Tinggal 27, Jl. Pattimura 2

Salatiga

80. Rumah Tinggal 30, Jl. Pattimura

Salatiga

81. Rumah Tinggal 28, Jl. Pattimura

51A Salatiga

82. Bank Jateng Salatiga, Jl. Pemuda 1

Salatiga

83. SMP Negeri 9 Salatiga, Jl. Pemuda

7 Salatiga

84. Gereja GPIB, Jl. Jend. Sudirman 1

Salatiga

85. Rumah Tinggal 20 Salatiga, Jl. Buk

Suling 10 Salatiga

86. Rumah Tinggal 21, Jl. Buk Suling

12 Salatiga 12 Salatiga

87. Rumah Tinggal 22, jl. Buk Suling 23

Salatiga

88. Rumah Tinggal 26, Jl. Taman

Pahlawan 65 Salatiga

89. Rumah Kereta Jenazah, Jl.

Muwardi Salatiga

90. Rumah Tinggal (Dr. Muwardi), Jl.

Pemuda 11 Salatiga

91. Kompleks RS. Dr. Asmir, Jl.

Muwardi 50 Salatiga

92. Balai Pengobatan Umum Tabita, Jl.

Muwardi 51 Salatiga

93. Rumah Dinas Dandim 0714, Jl.

Nanggulan Salatiga

94. Rumah Tinggal 23, Jl. Nanggulan

G12 Salatiga

95. Rumah Tinggal 25, Jl. Nanggulan

G30 Salatiga

96. Rumah Tinggal 24, Jl. Nanggulan

H3 Salatiga

97. Rumah Tinggal 46, jl. Kalinyamat 26

Salatiga

98. Rumah Tinggal 45, Jl. Pemotongan

Salatiga

99. Rumah Toko 4, Jl. Pemotongan 75

Salatiga Salatiga

100. TPS, Jl. Pemotongan Salatiga

101. Rumah Tinggal (drg. Kristie), Jl.

Jend. Sudirman Salatiga

102. Hotel Slamet, Jl. Sukowati 42

Salatiga

103. Rumah Tinggal 14, Jl. Sukowati 11

Salatiga

104. Klenteng Amurva Bhumi, Jl.

Sukowati 13 Salatiga

105. Rumah Tinggal 15, Jl. Sukowati 21

Salatiga

106. Rumah Tinggal 17 Salatiga, Jl.

Semeru 2 Salatiga

107. Rumah Toko, Jl. Semeru 4 Salatiga

108. Gudang, Jl. Semeru 5 Salatiga

109. Rumah Tinggal 18, Jl. Semeru 14

Salatiga

110. Rumah Toko 2, Jl. Semeru 18

Salatiga

111. Rumah Tinggal (Toko Aneka

Jaya), Jl. Semeru 20 Salatiga

Page 9: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

86

112. Rumah Toko 3, Jl. Semeru 52

Salatiga

113. Rumah Tinggal 44, Jl. A. Yani 16

Salatiga

114. Kompleks yonif 411, Jl. Veteran

Salatiga

115. SMK PGRI Salatiga, Jl. A. Yani 14

Salatiga

116. Rumah Tinggal (Villa Geertruida),

Jl. A. Yani 12 Salatiga

117. Rumah Tinggal 43, Jl. A. Yani 10

Salatiga

118. Kompleks MAN Salatiga, Jl. Wahid

Hasyim 12 Salatiga

119. Rumah Tinggal (J.A. Soegondo),

Jl. Imam Bonjol 2E Salatiga

120. Rumah Tinggal Wedana, Jl. Imam

Bonjol 12 Salatiga

121. Rumah Tinggal 37, Jl. Kauman 23

Salatiga

122. Rumah Tinggal 38, Jl. Kauman 31

Salatiga

123. Rumah Tinggal Asisten Wedana,

Jl. Kauman 36 Salatiga

124. Rumah Tinggal 32, Jl. Imam Bonjol

26 Salatiga

125. Rumah Tinggal (Image Print

Center), Jl. Imam Bonjol 28 Salatiga

126. Rumah Tinggal (dr. Nany

Setyawati, M.Kes.), Jl. Imam Bonjol

53 Salatiga

127. Rumah Tinggal 33, Jl. Imam Bonjol

82 Salatiga

128. Rumah tinggal 34, Jl. Imam Bonjol

46 Salatiga

129. Rumah Tinggal (Indahati Hotel), Jl.

Imam Bonjol 88 Salatiga

130. Rumah Tinggal (Prudential), Jl.

Imam Bonjol 94 Salatiga

131. Rumah Tinggal (PT. Victoria Lintas

Buana), Jl. Imam Bonjol 108 Salatiga

132. Rumah Tinggal 35, Jl. Imam Bonjol

66 Salatiga

133. TK Tunas Rimba, Jl. Jend.

Sudirman 121B Salatiga

134. Rumah Tinggal 36, Jl. Jend.

Sudirman 218 Salatiga

135. Rumah Tinggal (HGB 38, SDR

778), Jl. Jend. Sudirman Salatiga

136. Kantor PPAT Burhanuddin, S.H.,

Jl. Jend. Sudirman 383 Salatiga

137. Polsek Tingkir, Jl. Soekarno Hatta

Km. 4 Salatiga

138. Gereja Salib Putih, Jl. Hasanudin

(Salatiga-Kopeng) Km. 4

139. Galeri Indosat, jl. Diponegoro 16

Salatiga

140. Rumah Tinggal 8, Jl. Diponegoro

74B Salatiga

141. Rumah Tinggal (George

Reynekker), Jl. Diponegoro 79

Salatiga

142. Perpustakaan Daerah, Jl. Sukowati

7 Salatiga

143. Toko Ong Hwa Jay, Jl. Sukowati 12

Salatiga

Page 10: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

87

Bangunan-bangunan cagar budaya di Kota Salatiga yang disebutkan di atas

tersebar di seluruh Kecamatan di Kota Salatiga, tapi lokasi yang paling banyak

terdapat bangunan cagar budaya adalah di jalan Diponegoro, hal ini dapat

disimpulkan bahwa pusat pemerintahan dari Kota Salatiga pada Jaman Belanda

adalah di daerah jalan Diponegoro, hal tersebut diperkuat dengan tipologi

bangunan-bangunan tersebut yang berupa kantor-kantoir, hotel, komplek militer,

kantor dinas, dan beberapa rumah. Bangunan-bangunan tersebut ada yang masih

berfungsi sebagaimana dulu difungsikan, ada yang berganti alih fungsi, bahkan

ada yang dibiarkan kosong. Untuk melihat persebaran bangunan – bangunan

cagar budaya di Kota Salatiga dapat dilihat di peta di bawah ini :

Bangunan Cagar Budaya

Gambar 4.3 Persebaran Bangunan Cagar Budaya di kota Salatiga

Sumber :dokumentasi pribadi

Page 11: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

88

4.2. Bangunan Cagar Budaya di Sepanjang Jalan Kartini Salatiga

Selain di kawasan jalan Diponegoro seperti dijelaskan sebelumnya,

kawasan di sepanjang jalan Kartini Salatiga atau dulunya bernama Normall

Schollweg, juga terdapat beberapa bangunan cagar budaya. Berbeda dengan

jalan Diponegoro yang didominasi oleh bangunan pemerintahan dan kemiliteran,

bangunan di sepanjang jalan Kartini kesemuanya adalah bangunan yang

dipergunakan untuk sekolah atau pendidikan. Bangunan-bangunan cagar budaya

di sepanjang jalan Kartini seperti SD N 05 Salatiga (SD Jenglong), SMA Negeri 3

Salatiga, SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Salatiga masih kokoh berdiri hingga

sekarang.

Selain mendirikan Eerste Europeesche Lagere School (sekarang dipakai

untuk SD Negeri 1 dan 2) dan Holland Chinese School (HCS) di jalan Margosari,

pemerintah Hindia Belanda juga membangun sebuah kawasan pendidikan di jalan

Kartini. Normaalschool dan Kweekschool adalah dua bangunan sekolah yang

dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di jalan Kartini Salatiga. Normaalschool

sekarang telah berubah menjadi SMA Negeri 3 Salatiga, sedangkan Kweekschool

kini menjadi komplek SMP Negeri 2 Salatiga.Kini bangunan-bangunan tersebut

masih kokoh walaupun terdapat penambahan dan perubahan-perubahan.

Tertulis di dalam buku Sejarah Bangunan Cagar Budaya di Kota Salatiga

yang diterbitkan oleh Dishubkombudpar Kota Salatiga (2013), perkembangan

kawasan jalan Kartini sebagai sebuah kawasan pendidikan tidak terlepas dari

sejarah status Kota Salatiga itu sendiri. Sebelum pembentukan dewan – dewan

Page 12: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

89

daerah pada tahun 1917 dan Salatiga belum berstatus sebagai sebuah

Gemeente, pendidikan di Kota Salatiga hanya diperuntukkan untuk orang – orang

Eropa saja dan hanya setingkat Sekolah Dasar (sekarang). Bangunan – bangunan

sekolah pada masa itu seperti ELS (Eropeech Lager School), HIS (Hollande

Inlander School), PHIS (Partikelir Hollands Inlander School), maupun HCS

(Holland Chinese School). Namun sejak status Salatiga berubah menjadi

Gemeente yang dipimpin oleh seorang Burgermister (Walikota), maka di kawasan

jalan Kartini atau normallschoolweg direncanakan untuk didirikan sekolah –

sekolah umum untuk pribumi, seperti HIS, MULO dan HIK. Kedatangan istri

gubernbur Jenderal Limburg Stirum pada tahun 1919 dimanfaatkan untuk

peresmian perltakan batu pertama di sekolah – sekolah yang direncanakan.

Pemilihan lokasi di jalan Kartini sendiri juga tidak terlepas dari jaraknya yang dekat

dengan kawasan bermukim orang pribumi di Kota Salatiga pada masa

pemerintahan Hindia-Belanda, yang menurut Supangkat (2010), permukiman

warga pribumi di Kota Salatiga tersebar di Pancuran, Kalioso, Gendongan dan

Kalicacing.

Berdasarkan yang ditulis di atas Salatiga pada masa pemerintahan Hindia

Belanda dapat dikatakan maju dalam bidang pendidikannya, karena banyaknya

bangunan sekolah yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada masa

itu.Pemerintah Hindia Belanda menempatkan pendidikan sebagai salah satu

komponen penting pembangunan Kota Salatiga. Maka kini tidak heran atau

berlebihan apabila Salatiga disebut sebagai salah satu kota Pendidikan, di

Indonesia.

Page 13: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

90

Gambar 4.5

Bangunan Cagar Budaya di Sepanjang Jalan Kartini Salatiga

Sumber :www.cagarbudayasalatiga.com

Gambar 4.4 Persebaran Bangunan Cagar Budaya di Sepanjang Jalan Kartini Salatiga

Sumber :dokumentasi pribadi

52

53

54

55

56

57

58

59

Keterangan :

52. SD Salatiga 03

53. Pegadaian

54. Rumah drg. Ceplis

55. SD Salatiga 05

56. SMA Negeri 3 Salatiga

57. SMP Negeri 1 Salatiga

58. SMP Negeri 2 Salatiga

59. Rumah Tinggal

Page 14: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

91

Gambar 4.6 Bangunan Cagar Budaya di Sepanjang Jalan Kartini Salatiga

Sumber :Sketsa pribadi, 2015

Page 15: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

92

4.2.1. Studi Bangunan SMP Negeri 1 Salatiga

SMP Negeri 1 Salatiga adalah merupakan salah satu bangunan cagar

budaya yang ada di Kota Salatiga.Sekolah ini beralamat di jalan Kartini no 24,

kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo Salatiga.Bangunan SMP Negeri 1

Salatiga dulunya adalah merupakan bangunan MULO (Meer Uitgerbreid Lager

Onderwijs), yaitu sekolah yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda

dikhususkan bagi warga pribumi yang dibangunan sekitar tahun 1900. Sekolah

yangberidiri di atas tanah dengan luas 9.128 m2ini kini memiliki 21 ruang kelas.

Di dalam buku Sejarah Bangunan Cagar Budaya di Kota Salatiga oleh

Dishubkombudpar Salatiga (2013), pada masa awal pendirian bangunan SMP

Negeri 1 Salatiga ini dulunya diperuntukan sebagai bangunan MULO (Meer

Uitgebreid Lager Onderwijs), yang mulai beroperasi pada tahun 1931. Desain

bangunan ini menggunakan pondasi terbuat dari batu kali yang dibuat tinggi,

sehingga proses belajar mengajar siswa tidak terganggu oleh lalu lints di sekitar

kawasan bangunan tersebut, selain desain kelas yang juga dirancang berundak –

undak.

Bangunan SMP Negeri 1 Salatiga ini terdaftar sebagai salah satu bangunan

cagar budaya di Kota Salatiga dengan nomor registrasi 11-73/Sla/070.Bangunan

ini berbentuk U dengan menggunakan atap pelana dan terdapat court yard di

tengah-tengah bangunannya.Secara estetika bangunan sekolah ini merupakan

bangunan yang memperlihatkan ciri arsitektur colonial, dilihat dari bentuk

bangunannya yang tinggi, penggunaan jendela-jendela yang besar, penggunaan

Page 16: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

93

material batu untuk fasadenya. Salah satu keunikan dari bangunan SMP Negeri 1

Salatiga ini yang menjadikan daya tarik untuk kawasan di sekitarnya adalah

terdapat menara lonceng di salah satu sudut bangnan yang menjadi nilai karakter

untuk bangunan tersebut. Bangunan ini merupakan penguat nilai karakter pada

kawasan kepatihan pada masa Kolonial Belanda. Di samping itu keunikan lainnya

adalah terdapat aula untuk olahraga gymnastic, lengkap dengan tali ayunan pada

masa desain awalnya. Ruangan ini dilengkapi dengan ruang ganti pakaian anak,

selain itu bagian atas ruang gymnastic ini dilengkapi dengan kaca, sehingga

pencahayaan alami pada ruangan ini dapat diakomodasikan secara optimal.

Walaupun merupakan bangunan warisan dari masa penjajahan kolonial

Belanda bangunan SMP Negeri 1 Salatiga ini masih tetap kokoh berdiri hingga

saat ini. Bentuk dari bangunan SMP Negeri 1 Salatiga ini secara keseluruhan

masih baik.Terdapat penambahan-penambahan ruang atau bangunan baru di

Sekolah ini yang berdampingan dengan bangunan lama Sekolah ini.Penambahan-

penambahan tersebut diakibatkan dari semakin meningkatnya kebutuhan akan

ruang di sekolah akibat dari semakin berkembangnya sistem pendidikan, terutama

sistem pendidikan di SMP, yang mempengaruhi berubahnya standar-standar

sistem pengajaran yang terkadang harus membutuhkan standar ruang yang baru

pula, sehingga dituntut adanya perubahan-perubahan serta penambahan ruang-

ruang di sekolahan tersebut.

Page 17: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

94

Administratif : Jl. Kartini 24 Salatiga Astronomis : 07°19’28,7”LSdan110°29’51,5” BT

SMP Negeri 1 Salatiga No. Inventaris : 11-73/Sla/70

Kondisi Bangunan : - Terawat - Bentuk bangunan

masih asli dengan beberapa tambahan

Reg. Foto : 11_73_STG_KJN_09 D 080

Gambar 4.7. Dokumentasi lama Bangunan SMP Negeri 1 Salatiga

(Sumber:Dishubkombudpar Kota Salatiga, 2013 )

Tabel 4.1. Daftar Profil Bangunan Cagar Budaya SMP N 1 Salatiga

Sumber : Bappeda Kota

Salatiga

Page 18: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

95

Wujud dan

Peranan

Umur

Aspek Arsitektural

Peran Sejarah

Alternatif Bentuk Konserv

asi Estetika

Kejamakan

Kelangkaan

Peran Terhadap Kawasan

Keistimewaan

Komplek bangunan sekolah yang membentuk L shapeinier dengan atap pelana

Awal Abad XX

Merupakan bangunan sekolah yang jelas memperlihatkan ciri arsitektur kolonial

Satu-satunya bangunan sekolah yang memiliki menara lonceng di salah satu sis bangunan

Memperkuat citra kawasan Kepatiha pada masa kolonial

Bangunan ini merupakan salah satu fasilitas kota modern dalam bidang pendidikan. Pada awalnya digunakan sebagai sekolah MULO (Moor Uitgebreid Lager Onderwijs) yang dikhususkan bagi anak- anak pribumi

Preservasi

Tabel 4.2. Daftar Konservasi Bangunan Cagar Budaya SMP N 1 Salatiga

Sumber : Bappeda Kota

Salatiga

Page 19: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

96

Gambar 4.8. Foto-foto Bangunan SMP Negeri 1 Salatiga

(Sumber: dokumentasi pribadi, 2015 )

Page 20: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

97

Gambar 4.9. Gambar denah dan Tampak SMP N 1 Salatiga

(Sumber: Sketsa pribadi, 2015 )

Page 21: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

98

4.2.2. Studi Bangunan SMP Negeri 2 Salatiga

SMP Negeri 2 Salatiga beralamat di Jalan Kartini no. 26, kelurahan

Salatiga, Kecamatan Sidorejo Salatiga. Sama dengan bangunan SMP Negeri 1

Salatiga dulunya bangunan SMP Negeri 2 Salatiga juga merupakan bangunan

merupakan bangunan Kweekschool , yaitu sekolah yang dibangun oleh

pemerintah Hindia Belanda khusus bagi perempuan. Bangunan SMP Negeri 2

Salatiga ini dibangunan pada tahun 1919.

Menurut buku Sejarah Bangunan Cagar Budaya di Kota Salatiga oleh

Dishubkombudpar Salatiga (2013), rencana awal dibangun sekolah ini

diperuntukkan bagi Government Meisijs Kweekschool (Sekolah Guru Putri), untuk

mempersiapkan mengajar di derah – daerah. Sejak perletakan batu pertama,

sekolah ini sudah menerima murid, namun belum dapat sepenuhnya

menggunakan bangunan ini karena masih dalam tahap pengerjaan fisiknya.

Masih menurut sumber yang sama dari Dishubkombudpar Salatiga (2013)

sekolah yang mulai beroperasi pada tahun 1933 ini pada bangunan utamanya

tidak menggunakan batu kali sebagai pondasi bangunan. Bangunan induk berupa

ruang kelas, TU, ruang direktur sekolah, asrama dan ruang praktik menggambar

dan menulis serta kerajinan tangan yang terletak di luar area bangunan utama,

serta terdapat pila rumah dirktur dan aula olahraga di tengah massa bangunan

induk.

Seiring perkembangan jaman sekolah ini berubah nama menjadi

Kweekschool voor Inlander Onderijzeressen (Pendidikan Guru Untuk Kaum

Page 22: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

99

Pribumi). Pada masa penjajahan Jepang , bangunan ini berubah menjadi asrama

bagi calon pasukan Peta yang bernama Seinendojo.

Bangunan SMP Negeri 2 Salatiga masuk ke dalam inventarisasi bangunan

cagar budaya kota Salatiga dengan nomor inventaris 11-73/Sla/071. Bangunan

lama SMP Negeri 2 Salatiga berbentuk bujur sangkar dengan bangunan aula di

tengahnya. Secara estetika arsitektural bangunan ini mencirikan bangunan

arsitektur kolonial. Dilihat dari bentuk penataan lay-out denah bangunan yang terta

dengan rapi simetris yang mencirikan arsitektur modern yang berkembangan pada

masa penjajahan kolonial Belanda. Selain itu bentuk jendela krepyak tinggi

menambah kesan tersebut. Selain itu ornamen-ornamen pada fasade bangunan

mencirikan bangunan hasil karya jaman kolonial Belanda.

Gambar 4.10.

Foto-foto Para Siswi Kweekschool di depan bangunan yang sekarang menjadi bangunan SMP Negeri 2 Salatiga

(Sumber: Dishubkombudpar Kota 2013 Salatiga )

Page 23: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

100

Administratif : Jl. Kartini 26 Salatiga Astronomis : 07°19’31,4”LSdan110°29’49,2” BT

SMP Negeri 2 Salatiga No. Inventaris : 11-73/Sla/71

Kondisi Bangunan : - Terawat - Bentuk bangunan

masih asli dengan beberapa tambahan

Reg. Foto : 11_73_STG_KJN_09 D 081

Wujud dan

Peranan Umur

Aspek Arsitektural

Peran Sejarah

Alternatif Bentuk

Konservasi

Estetika Kejamak

an Kelangkaan

Peran Terhadap Kawasan

Keistimewaan

Komplek bangunan sekolah yang membentuk L shapeden

gan atap pelana dan penampilan di tengah yang menggunakan perisai

1919 M

Merupakan bangunan sekolah yang jelas memperlihatkan ciri arsitektur kolonial

Mewakili gaya bangunan sekolah yang berkembang di Kota Salatiga

Memperkuat citra kawasan Kepatiha pada masa kolonial

Bangunan ini merupakan salah satu fasilitas modern dalam bidang pendidikan. Awalnya digunakan sebagai sekolah putri negeri (Gouvernements Meijes Kweekschool), atau

Sekolah Kartini

Preservasi

Sumber : Bappeda Kota

Salatiga

Tabel 4.4. Daftar Konservasi Bangunan Cagar Budaya SMP N 2 Salatiga

Sumber : Bappeda Kota Salatiga

Tabel 4.3. Daftar Konservasi Bangunan Cagar Budaya SMP N 2 Salatiga

Page 24: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

101

Gambar 4.11.

Foto-foto i bangunan SMP Negeri 2 Salatiga (Sumber: dokumentasi pribadi, 2015 )

Page 25: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

102

Gambar 4.12. Gambar denah dan Tampak SMP N 2 Salatiga

(Sumber: Sketsa pribadi, 2015 )

Page 26: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

103

4.2.3. Studi Bangunan SMA Negeri 3 Salatiga

SMA Negeri 3 Salatiga beralamat di jalan Katini nomor 34, kelurahan

Salatiga, Kecamatan Sidorejo Salatiga.Bangunan ini dulunya merupakan

bangunan normaal school, atau sekolah khusus orang warga negara Belanda

yang tinggal di Salatiga. Bangunan SMA Negeri 3 Salatiga ini merupakam

komplek bangunan sekolah yang memiliki masa-masa bangunan yang terpencar.

Selain ruang-ruang kelas sekolahan, di dalam komplek SMA Negeri 3 Salatiga ini

terdapat rumah dinas yang diperuntukkan untuk guru sekolah tersebut.

Diperkirakan bangunan ini dibangun pada sekitar tahun 1900.

Tertulis di dalam buku Sejarah Bangunan Cagar Budaya di Kota Salatiga

oleh Dishubkombudpar Salatiga (2013), awal mula gedung SMA Negeri 3 ini

dibangun untuk dipergunakan sebagai sebuah bangunan Indische Kweekschool

(HIK). Hasil pendidikan HIK ini dipersiapkan sebagai guru atau tenaga pendidikan

Sekolah Rakyat (SR) di daerah – daerah., maka dibangunlah sebuah skolah HIK

di Kota Salatiga dengan sistem pendidikan asrama yang diwajibkan bagi para

siswa sekolah tersebut. Lahan yang luas pada area bangunan tersebut dapat

dimanfaatkan sebagai asrama baik putra maupun putir yang terpisah, rumah –

rumah dinas bagi pengajar, lapangan olahraga dan aula kesenian. Direktur

terakhir dari HIK adalah van den Bar.

Di dalam buku Sejarah Bangunan Cagar Budaya Salatiga (2013) juga

menceritakan riwyat bangunan yang kini menjadi SMA Negeri 3 Salatiga tersebut

pada masa penjajahan Jepang, bangunan ini dimanfaatkan sebagai SGB

Page 27: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

104

(Sekolah Guru B). Pada awal tahun 1952, sebagian dari bangunan ini dipinjam

oleh Yayasan Kristen untuk dipergunakan sebagai ruang kelas bagi murid –murid

SMA Kristen Salatiga. Sekolah ini merupakan rintisan sekolah setingkat dengan

SMA kini, karena pemerintah Kota Salatiga pada masa itu belum mendirikan

sekolah SMA Negeri. Setelah SGB dibubarkan bangunan ini beralih fungsi

kembali menjadi SGTK (Sekolah Guru Taman Kanak – Kanak), dan terakhir

berganti lagi menjadi tempat pendidikan SPG (Sekolah Pendidikan Guru). Pada

masa otonomi daerah pada tahun 1994/1995, aset – aset Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan yang berada di Kota Salatiga kembali diserahkan kepada

Pemerintah Kota Salatiga. Pada tahun itu juga bangunan tersebut beralih fungsi

kembali menjadi sebuah sekolah negeri SMA Negeri 3 Salatiga hingga saat ini.

Bangunan SMP Negeri 3 Salatiga masuk ke dalam iventarisasi bangunan

cagar budaya kota Salatiga dengan nomor inventaris 11-73/Sla/072. Seperti telah

dijelaskan sebelumnya masaa bangunan sekolah ini terpencar satu sama lain

sehingga memiliki lahan yang cukup luas. Secara arsitektural bangunan SMA

Negeri 3 Salatiga ini bercirikan arsitektur kolonial. Terlihat dari penggunaan

material-material bangunan yang didominasi dengan penggunaan dinding bata

yang tebal dikarenakan berfungsi sebagai penopang struktur atap, penggunaan

jendela yang lebar, serta ornamen-ornamen pada fasade bangunan yang semakin

memperkuat karakter arsitektur kolonial pada bangunan tersebut. Menurut

Dishubkombudpar Salatiga (2013), kondisi bekas bangunan HIK ini sebagian

besar masih sama utuh dan asli, terutama bangunan rumah dinas guru yang

bercirikan arsitektur Eropa. Ruang – ruang yang dulunya dijadikan ruang asrama

Page 28: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

105

murid – murid HIK yang kosong kini dimanfaatkan untuk kegiatan penataran dan

pelatihan, aula kesenian yang terletak di sebelah kanan lokasi belajar mengajar

telah direnovasi dengan tambahan fasade depan.

Gambar 4.13. Foto Kondisi Dulu SMA Negeri 3 Salatiga

(Sumber: Dishubkombudpar, 2013 )

Page 29: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

106

Administratif : Jl. Kartini 34 Salatiga Astronomis : 07°19’33,4” LS dan110°29’56,1” BT

SMA Negeri 3 Salatiga No. Inventaris : 11-73/Sla/72

Kondisi Bangunan : - Terawat - Terdiri atas

beberapa bangunan - Bentuk bangunan

masih asli

Reg. Foto : 11_73_STG_KJN_09 D 082

Wujud dan Peranan

Umur

Aspek Arsitektural

Peran Sejarah

Alternatif Bentuk

Konservasi

Estetika Kejamak

an Kelangkaan

Peran Terhadap Kawasan

Keistimewaa

n

Kompleks bangunan sekolah yang membentuk L shapeinier

dengan atap pelana. Di dalam kompleks ini selain terdapat bangunan sekolah, juga perumahan dinas untuk para guru

Awal AbadXX

Merupakan bangunan sekolah yang jelas memperlihatkan ciri arsitektur kolonial

Mewakili gaya bangunan sekolah yang berkembang di Kota Salatiga

Memperkuat citra kawasan Kepatiha pada masa kolonial

Bangunan ini merupakan salah satu fasilitas kota modern dalam bidang pendidikan. Pada awalnya digunakan sebagai Normaalschool,

tapi dalam perkembangannya menjadi Sekolah Guru Bantu

Preservasi

Sumber : Bappeda Kota Salatiga

Tabel 4.6. Daftar Konservasi Bangunan Cagar Budaya SMA N 3 Salatiga

Sumber : Bappeda Kota

Salatiga

Tabel 4.5. Daftar Konservasi Bangunan Cagar Budaya SMA N 3 Salatiga

Page 30: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

107

Gambar 4.14.

Foto-foto Bangunan SMA Negeri 3 Salatiga (Sumber: dokumentasi pribadi, 2015 )

Page 31: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

108

Gambar 4.15. Gambar denah dan Tampak SMA N 3 Salatiga

(Sumber: Sketsa pribadi, 2015 )

Page 32: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

109

4.2.4. Studi Bangunan SD Negeri Salatiga 05

SD Negeri Salatiga 05 beralamat di jalan Katini nomor 42, kelurahan

Salatiga, Kecamatan Sidorejo Salatiga. Bangunan ini bebrntuk L shapier yang

terdiri awalnya dari dua massa bangunan. Bangunan sekolah dasar ini dibangun

sekitar tahun 1900. Kondisi kini bangunan ini dapat dikatakan berubah, elemen

arsitektural yang menandakan bahwa bangunan ini adalah bangunan kolonial

adalah elemen atapnya yang masih menandakan karakter arsitektur kolnial.

Sedangkan fasade bangunan sendiri sudah bayak dilakukan perubahan-

perubahan. Bangunan SD Negeri Salatiga 05 ini terdaftar dalam inventarisasi

bangunan cagar budaya di Kota Salatiga dengan nomor 11-73/Sla/112.

Ditulis di dalam buku Sejarah Bangunan Cagar Budaya Salatiga oleh

Dishubkombudpar Salatiga (2013), bangunan ini merupakan Bangunan sekolah

lain yang ada di kawasan Normaalschool, sekolah tersebut merupakan tempat

praktik mengajar bagi siswa-siswa Normaal Kweekschool dan Kweekschool voor

Inlanders Meijses Onderwij. Secara tampilan bangunan, tampak pada bangunan

ini sudah banyak mengalami perubahan – perubahan, menurut pemaparan

beberapa guru sekolah tersebut yang sudah lumayan lama menepati bangunan

tersebut, bangunan SD Negeri Salatiga 05 ini mengalami banyak perubahan pada

tahun 2007. Pada tahun tersebut sekolah mengajukan dana bantuan DAK untuk

merenovasi bangunan sekolah yang mulai termakan usia. Didniding – dinding

bangunan yang dulunya menggunakan gedeg atau dinding anyaman bambu

diganti dengan dinding yang bermaterial bata. Sedangka rangka – rangka kayu

Page 33: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

110

penumpu atap yang dulu menggunakan bilah – bilah kayu jati diganti kayu –

kayunya, namun elemen – elemen kusen seperti pintu masih tetap dipertahankan.

Administratif : Jl. Kartini 42 Salatiga Astronomis : 07°19’35,0” LS dan110°30’01,5” BT

SD Negeri Salatiga 5 No. Inventaris : 11-73/Sla/112

Kondisi Bangunan : - Terawat - Bangunan Telah

direnovasi

Reg. Foto : 11_73_STG_KJN_09 D 083

Wujud dan Peranan

Umur

Aspek Arsitektural

Peran Sejarah

Alternatif Bentuk

Konservasi

Estetika Kejamak

an Kelangkaan

Peran Terhadap Kawasan

Keistimewaa

n

Kompleks bangunan sekolah yang membentuk L shapeinier dengan atap pelana.

Awal AbadXX

Merupakan bangunan sekolah yang jelas memperlihatkan ciri arsitektur kolonial

Mewakili gaya bangunan sekolah yang berkembang di Kota Salatiga

Memperkuat citra kawasan Kepatiha pada masa kolonial

Bangunan ini merupakan salah satu fasilitas kota modern dalam bidang pendidikan. Pada awalnya digunakan sebagai tempat praktek mengajar calon guru yang sedang belajar di Normaalschool

Preservasi

Tabel 4.8. Daftar Konservasi Bangunan Cagar Budaya SD N Salatiga 5

Sumber : Bappeda Kota Salatiga

Tabel 4.7. Daftar Konservasi Bangunan Cagar Budaya SD N Salatiga 5

Sumber : Bappeda Kota Salatiga

Page 34: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

111

Gambar 4.16. Foto-foto Bangunan SD Negeri Salatiga 05

(Sumber: dokumentasi pribadi, 2015 )

Page 35: BAB IV Selasar Pendidikan Kartini Salatigaeprints.undip.ac.id/59248/5/10._Bab_IV.pdf · Semarang dan Solo. Sehingga dalam perkembangannya kota Salatiga dijadikan ... Ex. Kompleks

112

Gambar 4.17. Gambar denah dan Tampak SD N Salatiga 05

(Sumber: Sketsa pribadi, 2015 )