bab iv kelembagaan penanggulangan...
TRANSCRIPT
IV - 1
BAB IV KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
A. Kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 1. Struktur Kelembagaan
Dalam melaksanakan Program-Program Penanggulangan Kemiskinan,
pemerintah Kota Surakarta telah membentuk lembaga pengelola program,
yaitu Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota
Surakarta. Lembaga ini berfungsi sebagai koordinasi dalam rangka
menjamin keberlanjutan program dan menggalang partisipasi pemangku
kepentingan pembangunan dalam penanggulangan kemiskinan di Kota
Surakarta. Lembaga ini bersifat lintas SKPD dan pemangku kepentingan
yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan.
Surakarta dibentuk melalui Keputusan Walikota Kota Surakarta Nomor
401.05/4.1/I/2016 Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota
Surakarta. Pembentukan tersebut dengan mengacu pada Permendagri
Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Provinsi dan Kabupaten/Kota. Adapun susunan organisasi TKPKD Kota
Surakarta dapat dilihat pada bagan berikut:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi TKPKD Kota Surakarta
PENANGGUNGJAWAB WALIKOTA
SEKRETARIS TKPKD KEPALA BAPPEDA
SEKRETARIAT POKJA
PENDATAAN & INFORMASI
POKJA PENGEMBANGAN
KEMITRAAN
POKJA PENGADUAN
MASYARAKAT
KELOMPOK PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERPADU
BERBASIS KELUARGA
KELOMPOK PROGRAM BERBASIS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KELOMPOK PROGRAM BERBASIS PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI
MIKRO & KECIL
KETUA : WAKIL WALIKOTA WAKIL KETUA : SEKRETARIS DAERAH
TIM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KELURAHAN
(TPKK)
IV - 2
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan koordinasi penanggulangan
sampai dengan tingkat kelurahan, Pemerintah Kota Surakarta membentuk
kelembagaan penanggulangan kemiskinan di tingkat kelurahan dengan
nama Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKK). Dasar
pembentukan TPKK ditetapkan melalui Peraturan Walikota Surakarta Nomor
11 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pembentukan dan Tata Kerja Tim
Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan dii Kota Surakarta.
Dalam peraturan tersebut, TPKK dibentuk dalam rangka membantu
tugas dan fungsi TKPKD ditingkat Kota. TPKK bertugas melakukan fasilitasi
dan koordinasi penanggulangan kemiskinan pada tingkat Kelurahan. Tugas
TPKK antara lain:
a. Mengelola dan memutakhirkan (updating) data dan profil keluarga
miskin;
b. Melaksanakan fasilitasi, verifikasi dan koordinasi kegiatan
penanggulangan kemiskinan;
c. Melakukan usaha penggalangan sumber daya dan membangun
kemitraan;
d. Melakukan monitoring, pemantauan dan penilaian atas implementasi
program penanggulangan kemiskinan yang berada di tingkat
Kelurahan;
e. Menyampaikan laporan dan rekomendasi TPKK secara periodik setiap
3 (tiga) bulan kepada TKPKD.
Personil TPKK paling sedikit berjumlah 10 (sepuluh) orang, dengan
Keanggotaan TPKK ditetapkan dengan Keputusan Lurah, untuk masa bhakti
paling lama 5 (lima) tahun. Unsur-unsur yang dapat menjadi keanggotaan
TPKK, yaitu :
a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK);
b. Fasilitator kelurahan;
c. Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM);
d. PKK Kelurahan;
e. Tokoh masyarakat;
f. Tokoh agama;
g. Karang Taruna Kelurahan;
IV - 3
h. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kelurahan;
i. Lembaga pendidikan antara lain Perguruan Tinggi, Pesantren,
j. Lembaga Pendidikan Keterampilan;
k. Pelaku usaha;
l. Unsur Pemerintahan Kelurahan.
Adapun susunan organisasi TPKK Kota Surakarta dapat dilihat pada
bagan berikut :
Gambar 4.2 Struktur Organisasi TPKK
2. Mekanime Kerja Kelembagaan
Dalam pelaksanaan tugas, Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (TKPKD) dibantu oleh kelompok program yang terdiri
dari: (i) Bantuan sosial terpadu berbasis keluarga; (ii) Penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat; dan (iii) Penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Kelompok Program bertugas untuk memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan, serta
IV - 4
memberikan masukan dan pertimbangan bagi Komite Penanggulangan
Kemiskinan.
Dalam pelaksanaan tugas, Kelompok Program dibantu oleh Sekretariat.
Peran dan tugas sekretariat ini adalah membantu dalam memantau
pelaksanaan kebijakan dan progam penanggulangan kemiskinan, melakukan
evaluasi secara berkala terhadap kemajuan pencapaian tujuan, dan
memberikan masukan penyempurnaan kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan, serta melakukan koordinasi pemberian
informasi, diseminasi, dan penanganan pengaduan masyarakat. Untuk
menjalankan fungsi sekretariatan yang baik, sekretaris akan dibantu oleh: (i)
Pokja Pendataan dan Sistem informasi; (ii) Pokja Pengembangan Kemitraan;
(iii) Pokja Pengaduan Masyarakat; (iv) Sekretariat dalam hal ini akan dibantu
satuan unit pelaksana harian.
Gambar 4.3 Mekanisme Kerja TKPKD
IV - 5
Gambar 4.4
Pembagian Peran Kelompok Program dan Kelompok Kerja pada TKPKD
Tim Koodinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah membutuhkan
sinergitas semua komponen pilar governance, yaitu: (i) pemerintah, (ii)
pelaku usaha/bisnis, dan (iii) masyarakat sipil. Pembagian peran antar
pelaku untuk strategi penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta dapat
dijelaskan sebagai berikut. Tabel 4.1
Sinergitas Antarpelaku Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan
Aktor/ Pelaku Peran Langkah Aksi Pemerintah Kota
1) Menyediakan kebijakan dan regulasi yang menghargai dan melindungi hak-hak penduduk miskin;
2) Meningkatkan pelayanan publik yang murah, cepat dan bermutu;
3) Melakukan fasilitasi dan mediasi; mendorong pelaku pembangunan lain untuk menjadi pelaku aktif dalam penanggulangan kemiskinan
1) Bersama DPRD memprioritaskan anggaran dan sumberdaya guna mencapai tujuan dan sasaran penanggulangan kemiskinan, melalui produk regulasi maupun produk pelayanan publik
2) Pembaruan data kemiskinan yang valid dan akurat
3) Menjamin prioritas kegiatan penanggulangan kemiskinan langsung tercakup dalam RKPD dan Renja
4) Mengoptimalkan fungsi Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah
IV - 6
Aktor/ Pelaku Peran Langkah Aksi 5) Mengembangkan indikator kinerja
dan sistem monitoring dan evaluasi secara terpadu sebagai dasar pengkajian terhadap pelaksanaan upaya penanggulangan kemiskinan, terutama di bidang prioritas penanggulangan kemiskinan, yaitu: kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, ketahanan pangan, dan perumahan/permukiman/ prasarana dasar.
Pelaku Usaha Swasta
1) Pelaku kegiatan investasi, produksi dan distribusi barang dan jasa yang memberikan dampak pada penduduk miskin.
2) Penyediaan modal dan teknologi, penciptaan lapangan kerja, penyumbang penerimaan pajak dan pengembangan fasilitas.
3) Bertanggungjawab untuk tidak abai dampak negatif usahanya seperti kerusakan lahan, pencemaran air, udara, tanah, dan sungai
1) Menyediakan akses lapangan kerja dan usaha pada penduduk miskin melalui kemitraan usaha dan keterkaitan usaha.
2) Memperkuat usaha mikro, kecil dan menengah melalui dana perbankan, bantuan teknis dan pendampingan usaha mikro.
3) Memamastikan tidak ada diskriminasi terhadap perempuan dalam perekrutan pegawai dan pengembangan usaha.
4) Meningkatkan pertanggungjawaban sosial dalam berbagai bentuk (beasiswa, pengembangan masyarakat, dukungan kepada lembaga pendidikan dan penelitian)
Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Profesi dan Perguruan Tinggi
Melakukan advokasi, pendampingan dan kontrol sosial terhadap pelaksanaan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
1) Melakukan pendampingan dan advokasi bagi kelompok miskin, kaum perempuan, anak-anak, kelompok marjinal lainnya untuk memperjuangkan hak-hak dan kebutuhan mereka.
2) Melakukan kontrol sosial terhadap kinerja dan mutu layanan dasar yang dilakukan oleh pemerintah dan pelaku usaha.
3) Mendorong keterbukaan pemerintah dalam pengambilan keputusan yang menyangkut pengelolaan anggaran yang berpihak pada kelompok miskin.
4) Bersama dengan pemerintah, mengembangkan dan mendorong pelembagaan forum warga dan forum lintas pelaku sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam
IV - 7
Aktor/ Pelaku Peran Langkah Aksi perumusan kebijakan berpihak pada kelompok miskin.
Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan
1) Identifikasi permasalahan kemiskinan di lingkungannya
2) Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program / kegiatan penanggulangan kemiskinan
3) Menerima pengaduan masyarakat atas program-program penanggulangan kemiskinan
1) Terlibat aktif dalam proses Analisis Kemiskinan Partisipatif (AKP);
2) Terlibat dalam proses penyusunan strategi penanggulangan kemiskinan tingkat kelurahan
Hubungan antara TKPKD dan TPKK bersifat koordinatif dan fasilitatif.
Dalam melaksanakan tugas, mekanisme kerja TPKK dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 4.5
Mekanisme Kerja Antara TKPKD dengan TPKK
B. Pelaksanaan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan, diperlukan
adanya koordinasi antar pihak yang mampu mendorong kerjasama yang
IV - 8
berkelanjutan. Pusat koordinasi dilakukan melalui kelembagaan TKPK sesuai
dengan amanat Permendagri Nomor 42 Tahun 2010. Tugas TKPK tertuang
pada pasal 8, yaitu: 1) melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan,
dan 2) mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan. Koordinasi
penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh TKPK Kota Surakarta
dapat dilakukan secara horizontal maupun vertikal sebagai upaya untuk
mendukung percepatan pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Skema koordinaasi yang dilkaksanakan oleh TKPK Kota Surakarta
adalah sebagai berikut :
1. Koordinasi TKPKD Bersifat Internal a. Rapat koordinasi dilaksanakan 3 bulanan bersama dengan
kelompok program dan Pokja.
b. Rapat Koordinasi dilaksanakan dengan model pleno dalam
pembahasan penanggulangan kemiskinan.
c. Pola koordinasi dengan model pleno dilaksanakan dengan 2
tahapan yaitu rapat pleno yang dilaksanakan pada awal tahun
dalam rangka menetapkan mandat penanggulangan kemiskinan
dan rapat pleno Akhir tahun dalam rangka evaluasi pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan.
2. Koordinasi TKPKD Bersifat Eksternal a. Koordinasi TKPKD eksternal terdiri dari lembaga vertikal,
perguruan Tinggi, LSM dan CSO.
b. Komposisi koordinasi antara TKPKD dengan pihak eksternal
terdiri dari 50% - 50%.
c. Konsolidasi TKPK dengan pihak eksternal untuk memperjelas
peran peran eksternal di luar SKPD dalam implementasi
percepatan penanggulangan kemiskinan.
d. Integrasi program dan kegiatan yang dimiliki oleh pihak eksternal
TKPK ke dalam kerangka aksi bersama penanggulangan
kemiskinan.
Beberapa kegiatan koordinasi yang telah dilaksanakan oleh TKPK Kota
Surakarta selama tahun 2016 antara lain :
IV - 9
1. Rapat Koordinasi Awal Tahun 2016 Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Surakarta Pelaksanaan kegiatan rapat pleno awal Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Surakarta tahun
2016 dilaksanakan selama 1 hari, yaitu tanggal 9 Februari 2016 dengan
rincian jadwal pelaksanaan adalah sebagai berikut :
a. Sekretaris TKPK
Materi yang disampaikan oleh sekretaris TKPK dalam rapat
koordinasi ini adalah sebagai berikut :
1) Tingkat Kemiskinan Kota Surakarta dan target SDG’s sampai
dengan tahun 2021.
2) Penetapan Pilot Project Kantong Kemiskinan Tahun 2016
Untuk tahun 2016 telah ditetapkan pilot project
penanggulangan kemiskinan yang meliputi Kelurahan
Kadipiro Kecamatan Banjarsari, Kelurahan Mojosongo
Kecamatan Jebres, Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan,
Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan dan Kelurahan
Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon berdasarkan Keputusan
Walikota Surakarta Nomor 470/39/1/2015 Tentang
Penetapan Jumlah Penduduk Miskin Kota Surakarta Tengah
Tahun 2015.
3) Kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Kota Surakarta Tahun 2016 sesuai dengan keputusan
Walikota Surakarta Nomor 401.05 / 4.1/ 1 / 2016 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta
Tahun 2016.
4) Sinergitas peran TKPK Kota Surakarta dengan TPKK.
5) Penyampaian rekomendasi Rakor TKPK Akhir Tahun 2015
dan agenda kerja masing-masing pokja tahun 2016.
b. Paparan Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis
Keluarga
IV - 10
Materi yang disampaikan oleh tim kelompok program Bansos
Terpadu Berbasis Keluarga dalam rapat koordinasi ini adalah
sebagai berikut :
1) Tugas Pokok Pokgram Bansos Terpadu Berbasis Keluarga.
2) Penyampaian rekomendasi Pokgram Bansos Terpadu
Berbasis Keluarga Rapat Pleno TKPK Akhir Tahun 2015.
3) Anggaran Kegiatan Nangkis Klaster 1 di 5 Kelurahan Pilot
Tahun Anggaran 2016.
4) Sasaran dan Jadwal Kegiatan Nangkis di 5 Kelurahan Pilot
Tahun Anggaran 2016 Bidang Pendidikan.
5) Sasaran dan Jadwal Kegiatan Nangkis di 5 Kelurahan Pilot
Tahun Anggaran 2016 Bidang Kesehatan.
6) Sasaran dan Jadwal Kegiatan Nangkis di 5 Kelurahan Pilot
Tahun Anggaran 2016 Bidang Ketahanan Pangan.
7) Sasaran dan Jadwal Kegiatan Nangkis di 5 Kelurahan Pilot
Tahun Anggaran 2016 Bidang Ketenagakerjaan.
c. Paparan Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Materi yang disampaikan oleh tim kelompok program Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat dalam rapat koordinasi ini adalah
sebagai berikut :
1) Tugas Pokok Pokgram Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.
2) Penyampaian rekomendasi Pokgram Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat Rapat Pleno TKPK Akhir Tahun
2015.
3) Anggaran, Jadwal dan Kegiatan Nangkis Bidang Prasarana
Dasar Tahun Anggaran 2016
4) Sasaran Kegiatan Nangkis DPK di 5 Kelurahan Pilot Tahun
Anggaran 2016
5) Sasaran Kegiatan Nangkis P2KKP Tahun Anggaran 2016.
d. Paparan Pokgram berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro
Materi yang disampaikan oleh tim kelompok program Berbasis
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dalam rapat koordinasi ini
adalah sebagai berikut :
IV - 11
1) Tugas Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan Usaha
Ekonomi Mikro dan Kecil
2) Penyampaian rekomendasi Pokgram Berbasis
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro Rapat Pleno TKPK
Akhir Tahun 2015.
3) Anggaran Nangkis Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi
Mikro Tahun 2016.
4) Sasaran dan jadwal kegiatan penanggulangan kemiskinan
Dinas Pertanian.
5) Sasaran dan jadwal kegiatan penanggulangan kemiskinan
Dinas Perindag.
6) Sasaran dan jadwal kegiatan penanggulangan kemiskinan
Dinas Koperasi dan UMKM.
7) Sasaran dan jadwal kegiatan penanggulangan kemiskinan
Dinas Pengelolaan Pasar.
Gambar 4.6
Dokumentasi Kegiatan Rakor Pleno Awal Tahun 2016 TKPK Kota Surakarta
2. Sosialisasi dan Pelatihan Pendataan Penduduk Miskin Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pendataan
penduduk miskin diselenggarakan pada Selasa, tanggal 19 April 2016,
bertempat tempat Ruang Sidang Bappeda. Kegiatan dibuka oleh Drs.
Akhmad Zein Solechul Hadi, MM (Kabid Data dan Pelaporan Bappeda
Kota Surakarta). Susunan acara dalam kegiatan tersebut yaitu :
a. Paparan dari narasumber, yang meliputi :
1) Drs. Akhmad Zein Solechul Hadi, M.M.
“Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta”
IV - 12
2) Enny Rosana, SH, Sp.Not.
“Pedoman/Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tata Kerja Tim
Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan di Kota Surakarta”
3) Drs. Okto Susanto, M.M.
“Petunjuk Teknis Pengisian Form Home Visit Validasi Data
Keluarga Miskin”
b. Tanya jawab dan diskusi
Dari hasil pertemuan tersebut, dihasilkan beberapa kesimpulan,
yaitu :
a. Salah satu upaya percepatan dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat secara bermartabat dan berkeadilan, strategi
penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta dilakukan melalui
upaya terpadu berbasis kewilayahan, yaitu TPKK.
b. Tugas utama TPKK adalah mengelola dan memutakhirkan data
keluarga miskin dengan melaksanakan pendataan keluarga
miskin pada tingkat Kelurahan untuk kemudian dilakukan
verifikasi dan validasi.
c. Mekanisme terkait tata kerja kelembagaan TPKK diatur sesuai
dengan Pedoman/Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tata Kerja TPKK
yang akan ditetapkan dengan Peraturan Walikota Surakarta.
d. Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel terkait penduduk
miskin, Pokja Data melakukan home visit validasi data keluarga
miskin.
e. Petunjuk teknis pengisian form home visit validasi data keluarga
miskin ditetapkan dengan menggunakan 23 indikator kemiskinan
sebagaimana diatur dalam Perwali Nomor 2-H tahun 2013
tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota
Surakarta.
f. Akan diberikan surat edaran ke Kelurahan agar dapat segera
mengirimkan daftar nama anggota TPKK yang akan
melaksanakan visit ke masyarakat sehingga bisa dibuatkan surat
tugas dari Bappeda dan melaksanakan home visit pengajuan
baru BPJS PBI APBD Kota Surakarta.
IV - 13
3. Rapat Koordinasi Tengah Tahun Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Surakarta
Pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi tengah tahun Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota
Surakarta tahun 2016 dilaksanakan selama 1 hari pada tanggal 3
Agustus 2016 dengan rincian jadwal pelaksanaan adalah sebagai
berikut :
Acara Keterangan
Pembukaan MC
Paparan Moderator : Sekretaris Bappeda
Sekretaris TKPK Kepala Bappeda
Ketua Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga
Asisten Administrasi sekda Kota Surakarta
Ketua Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Asisten Pemerintahan sekda Kota Surakarta
Ketua Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro
Asisten Ekbangkesra sekda Kota Surakarta
Tanggapan / Diskusi Moderator : Sekretaris Bappeda
Penandatangan Berita Acara Pemanfaatan Data Penduduk Miskin oleh TPKK
MC
Penutup MC
Materi yang menjadi agenda pembahasan pada rapat koordinasi tengah tahun adalah sebagai berikut : a. Laporan Kinerja TKPK
Materi yang disampaikan dalam rapat koordinasi Kinerja TKPK meliputi : 1) Melaporkan capaian tingkat kemiskinan, garis kemiskinan
dan pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta.
2) Menyampaikan 14 indikator dan 23 indikator kemiskinan.
3) Tujuan penetapan Kelurahan Pilot dan upaya yang telah
dilakukan di 5 kelurahan pilot.
4) Melaporkan kinerja Sekretariat TKPK Kota Surakarta yang
telah dicapai sampai dengan tengah tahun 2016.
IV - 14
5) Melaporkan kinerja Pokja Pendataan dan Informasi TKPK
Kota Surakarta yang telah dicapai sampai dengan tengah
tahun 2016.
6) Melaporkan kinerja Pokja Pengaduan Masyarakat TKPK
Kota Surakarta yang telah dicapai sampai dengan tengah
tahun 2016.
7) Melaporkan kinerja Pokja Pengembangan Kemitraan TKPK
Kota Surakarta yang telah dicapai sampai dengan tengah
tahun 2016.
b. Laporan Kinerja Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu
Berbasis Keluarga
Materi yang disampaikan oleh tim Kelompok Program Bantuan
Sosial Terpadu Berbasis Keluarga dalam rapat koordinasi Kinerja
TKPK adalah :
1) Penjelasan tugas kelompok program bantuan sosial terpadu
berbasis keluarga
2) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan di 5 Kelurahan Pilot Tahun
Anggaran 2016 bidang Pendidikan.
3) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan di 5 Kelurahan Pilot Tahun
Anggaran 2016 bidang Kesehatan.
4) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan di 5 Kelurahan Pilot Tahun
Anggaran 2016 bidang Ketahanan Pangan.
5) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan di 5 Kelurahan Pilot Tahun
Anggaran 2016 Bidang Ketenagakerjaan.
c. Laporan Kinerja Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat
Materi yang disampaikan oleh tim Kelompok Program Kelompok
Program Berbasis Pemberdayaan Masyarakat dalam rapat
koordinasi Kinerja TKPK adalah :
IV - 15
1) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan Bidang Prasarana Dasar Tahun
Anggaran 2016.
2) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan DPK di 5 Kelurahan Pilot
Tahun Anggaran 2016.
3) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan P2KKP Tahun Anggaran 2016.
d. Laporan Kinerja Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan
Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil
Materi yang disampaikan oleh tim Kelompok Program Berbasis
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil dalam rapat
koordinasi Kinerja TKPK adalah :
1) Melaporkan tugas Kelompok Program Berbasis
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil.
2) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan pada sektor pertanian.
3) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan pada sektor perindustrian dan
perdagangan.
4) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan pada sektor Koperasi dan
UMKM.
5) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan pada sektor Pengelolaan
Pasar.
Gambar 4.7 Dokumentasi Kegiatan Rakor Pleno Tengah Tahun 2016 TKPK Kota Surakarta
IV - 16
4. Asistensi Faskel dan Seksi Monev DPK Pelaksanaan asistensi terhadap fasilitator kelurahan dan seksi
monitoring dan evaluasi DPK dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2016. Kegiatan asistensi dalam rangka membantu fasilitator dan seksi monitoring dan evaluasi DPK dalam proses kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan penanggulangan kemiskinan di masing-masing wilayahnya. Dengan asistensi ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi fasilitator dan seksi monev DPK terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat perencanaan dan kegiatan monitoring dan evaluasi. Berikut dokumentasi kegiatan asistensi.
Gambar 4.8
Dokumentasi Kegiatan Asistensi Faskel dan Seksi Monev DPK Tahun 2016
5. Bimbingan Teknis Seksi Monev DPK Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis terhadap seksi Monev
dilakukan pada tanggal 14 September 2016. Kegiatan bimbingan teknis dalam rangka memperkuat kapasitas seksi Monev DPK dalam menjalankan tugasnya, baik dari sisi materi maupun teknis.
Gambar 4.9 Dokumentasi Kegiatan Bimbingan Teknis Seksi Monev DPK Tahun 2016
IV - 17
6. Training of Trainer (TOT) TPKK
Pelaksanaan kegiatan TOT terhadap Tim Penanggulangan
Kemiskinan Kelurahan (TPKK) dilakukan pada tanggal 18 Juli 2016 dan
tanggal 2 Agustus 2016. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka
peningkatan kapastias kelembagaan TPKK yang baru terbentuk. TOT
dilakukan sebagai tujuan untuk memberikan pembekalan bagi anggota
TPKK dalam menjalankan tigas dan fungsinya. Berikut beberapa
dokumentasi kegiatan TOT TPKK.
Gambar 4.10 Dokumentasi Kegiatan TOT TPKK Tahun 2016
7. Lokakarya Mekanisme Implementasi TPKK Dalam rangka implementasi TPKK, dilaksanakan kegiatan
lokakarya untuk memberikan gambaran mengenai tugas dan pokok
TPKK. Lokakarya dilaksanakan pada tanggal 12-13 November 2016
dengan melibatkan seluruh TPKK di Kota Surakarta, bertempat di Hotel
Azaya Bandungan. Lokakarya ini manjadi bagian awal implementasi
TPKK untuk melaksanakan tugasnya. Lokakarya dilakukan dengan
mempertemukan antara anggota TPKK dengan para ahli (pakar) untuk
membahas masalah praktis dalam menjalankan kelembagaan TPKK.
Berikut beberapa dokumentasi pelaksanaan kegiatan lokakarya
implementasi TPKK.
IV - 18
Gambar 4.11 Dokumentasi Kegiatan Lokakarya Mekanisme Implementasi TPKK
Tahun 2016
8. Workshop Modeling Penanggulangan Kemiskinan Kegiatan Workshop Modeling Penanggulangan Kemiskinan
dengan sasaran 5 Kelurahan Pilot dilaksanakan pada tanggal 22 Juli
2016, bertempat di Hotel Amira. Beberapa dokumentasi kegiatan
tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.12 Dokumentasi Kegiatan Workshop Modeling Penanggulangan
Kemiskinan Tahun 2016
IV - 19
9. Tindak Lanjut Pemetaan Masalah RW di 5 Kelurahan Pilot
Kegiatan Tindak Lanjut Pemetaan Masalah RW di 5 Kelurahan
Pilot dilaksanakan pada tanggal 5 September 2016, bertempat di Hotel
Dana. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sinkronisasi berbagai
permasalahan dari masing-masing RW di 5 kelurahan pilot. Hasil
identifikasi permasalahan akan menjadi bahan untuk melakukan
sinkronisasi penetapan prioritas masalah yang penyelesaiannya
diintegrasikan dengan program dan kegiatan yang direncanakan oleh
perangkat daerah dan melalui DPK.
Beberapa dokumentasi kegiatan tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 4.13 Dokumentasi Kegiatan Tindak Lanjut Pemetaan Masalah RW di 5
Kelurahan Pilot
10. Roadshow Pengawalan Program Nangkis 2017 Kegiatan Roadshow Pengawalan Program Nangkis 2017 oleh
TPKK dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2016, bertempat di masng-
masing kelurahan pilot proyek. Beberapa dokumentasi kegiatan
tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
IV - 20
Gambar 4.14 Dokumentasi Kegiatan Roadshow Pengawalan Program Nangkis 2017
11. Lokakarya Pemanfaatan Data Untuk Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan dan Inisiasi Menuju Satu Data Di Kota Surakarta Target RPJMD Kota Surakarta sampai tahun 2021 ditarget
menurunkan angka kemiskinan mencapai 6,38% sedangkan angka
kemiskinan sampai dengan tahun 2014 adalah 10,95%. Target ini tidak
dibebankan hanya pada satu SKPD saja tetapi menjadi tanggung jawab
bersama seluruh SKPD. Ketersediaan data warga miskin (baik data
nasional & data Lokal) dan kebutuhan intervensi, agar mempermudah
setiap SKPD dalam menentukan lokus, target sasaran dan jenis
intervensi baik yang bersifat jaminan sosial maupun layanan program.
Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKK) dan
Kecamatan sebagai ujung tombak dalam updating data kemiskinan dan
menentukan jenis program nangkis yang dibutuhkan masyarakat.
Optimalisasi penggunakan dokumen renstramas kelurahan dan Data
berbasis keluarga dalam menyusun perencanaan pembangunan oleh
masing-masing SKPD.
Dalam proses penyusunan rencana kerja di SKPD seringkali
terjadi perbedaan data baik data nasional, daerah dan data sektoral.
Untuk menuju satu data pembangunan di kota Surakarta, diperlukan :
a. Sinergitas dan pengolahan data dasar (Data yang bersumber dari
BPS, TNP2K, Kementrian) dengan data mikro/sektoral yang
dimiliki oleh SKPD maupun kelompok lain.
IV - 21
b. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan protocol data, yang
mengatur tentang tata kelola data dan distribusi data. Penempatan
data pembangunan menjadi penting sebagai pusat data.
c. Untuk mengurangi perselisihan data, pengembangan metodologi
dalam mencari data perlu dibentuk forum data di tingkat kota, agar
mampu menyepakati perbedaan data dan bisa digunakan sebagai
dasar rujukan perencanaan pembangunan.
Dalam rangka menuju inisiasi satu data, Maka pemerintah Kota
Surakarta perlu persiapan diantaranya adalah :
1) Membangun Standard Operasional Procedure (SOP) “satu data
kemiskinan” dan membuat sistem aplikasi kemiskinan (prototype
sudah ada).
2) Perankingan RTM dengan membentuk tim ahli untuk merumuskan
skoring masing-masing indikator baik data nasional dan lokal.
3) Pusat data harus mengolah dan menganaisis data kebutuhan
SKPD sebagai pengguna data kemiskinan menurut indikator atau
gabungan indikator sesuai dengan layanan SKPD.
12. Rapat Koordinasi Akhir Tahun Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Surakarta
Rakor Pleno Akhir Tahun TKPK Kota Suakarta dilaksanakan pada
tanggal 6 Desember 2016. Rakor pleno merupakan kegiatan koordinasi
TKPK yang diikuti oleh seluruh kelompok program. Dalam rakor ini,
masing-masing kelompok program menyampaikan hasil pelaksanaan
program dan kegiatan baik dari sisi kinerja maupun realisasi anggaran.
Rakor pleno TKPK dilaksanakan secara rutin menjelang akhir
tahun. Rakor ini dapat melihat seberapa besar permasalahan
kemiskinan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Suakarta. Kelompok
program sebagai koordinator pelaksanaan program dan kegiatan yang
ada dimasing-masing perangkat daerah. Hasil monitoring dan
pelaporan dihimpun kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan di masyarakat. Ketika menghadapi persoalan berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan, solusi apa yang dilakukan untuk
memecahkan masalah tersebut.
IV - 22
Gambar 4.15
Dokumentasi Rakor Pleno Akhir Tahun 2016 TKPK Kota Surakarta
Dari hasil rakor pleno tersebut, dirumuskan rekomendasi untuk
pelaksanaaan tahun berikutnya. Rekomendasi disampaikan dalam
rangka perbaikan program dan kegiatan ditahun 2017.
C. Rencana Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2017 Agenda kegiatan penanggulangan kemiskinan pada tahun 2017 yang
sudah direncanakan pemerintah Kota Surakarta melalui koordinasi TKPK
adalah sebagai berikut :
1. Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah di
perdesaan
2. Pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan
jender
3. Penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga
sejahtera
4. Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha
5. Pengembangan pasar dan distribusi barang / produk
6. Pembinaan kemampuan teknologi industri
7. Kegiatan penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kakilima dan
asongan
8. Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kakilima dan
asongan
9. Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah
10. Pengembangan sarana pemasaran produk Usaha Mikro Kecil
Menengah
IV - 23
11. Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah
12. Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan
13. Pengembangan klaster bisnis
14. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan
klaster industri
15. Pembinaan kemampuan teknologi industri
16. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja
17. Penyusunan informasi bursa tenaga kerja
18. Pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan
kewirausahaan
19. Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi
untuk memenuhi kebutuhan SDM
20. Fasilitasi pengembangan inkubator teknologi dan bisnis
21. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
22. Pelatihan pemasaran pertanian/peternakan/perikanan
23. Pembibitan dan perawatan ternak
24. Pengembangan bibit ikan unggul
25. Pemberian tambahan makanan dan vitamin
26. Peanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi,
gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan
kekurangan zat gizi mikro lainnya
27. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
28. Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
29. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
30. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
31. Peningkatan Imunisasi
32. Peningkatan surveillance epideminologi dan penaggulangan wabah
33. Pembangunan sarana dan prasarana perawatan para penyandang
cacat dan trauma
34. Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma
35. Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang SD/SMP
36. Penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS) jenjang SD/SMP
(Bantuan keuangan propinsi)
IV - 24
37. BPMKS
38. Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal
39. Pengembangan pendidikan keaksaraan
40. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat
41. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi
masyarakat miskin (DAK)
42. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi
masyarakat miskin
43. Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan
44. Penyuluhan sumber pangan alternatif
45. Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat
46. Pengembangan cadangan pangan daerah