implementasi uu kip

44
Implementasi UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Oleh: Achmad Djunaedi Email: [email protected] Email: [email protected] Versi 2011 KAPITA SELEKTA 2011—KULIAH KE 3 (SEPTEMBER 2011)

Upload: glutha

Post on 15-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Komunikasi Informasi dan Telematika

TRANSCRIPT

Page 1: Implementasi UU KIP

Implementasi UU 14/2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik (KIP)

Oleh:Achmad Djunaedi

Email: [email protected]: [email protected]

Versi 2011

KAPITA SELEKTA 2011—KULIAH KE 3 (SEPTEMBER 2011)

Page 2: Implementasi UU KIP

2

Sejarah Singkat UU KIP Dimulai sebagai inisiatif DPR dengan nama awal RUU

Kebebasan Memperoleh Informasi Publik (KMIP).

Tahun 2005, RUU KMIP diajukan kepada Pemerintah untuk dimintakan tanggapan dan penyusunan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM). Terkait ini, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Menteri Hukum dan HAM ditunjuk oleh Presiden untuk membahas RUU tersebut bersama DPR;

RUU tsb disahkan pada Sidang Paripurna DPR pada tanggal 30 April 2008 menjadi UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP);

Diundangkan pada tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4846 dan berlaku 2 (dua) tahun sejak diundangkan.

Sumber: Presentasi Prof. DR-Ing. Kalamullah Ramli, MEng. dalam Seminar Nasional CIO 2011,

29 September 2011, di UC UGM, Yogyakarta

Page 3: Implementasi UU KIP

DAFTAR SUB-TOPIK KULIAH KE 3

3

BAGIAN SUB-TOPIK1 Memahami Isi UU KIP2 Pendukung Implementasi UU KIP:

Sumber Daya Manusia3 Pendukung Implementasi UU KIP:

Manajemen Teknologi Informasi4 Pendukung Implementasi UU KIP:

Manajemen Informasi

Page 4: Implementasi UU KIP

MEMAHAMI ISI UU KIPBAGIAN 1

4

Sumber: Presentasi Drs. Ismail Cawidu, MSidalam Seminar Nasional CIO 2011,

29 September 2011, di UC UGM, Yogyakarta

Page 5: Implementasi UU KIP

5

Kondisi Yang Ingin Dicapai•Di Masa Ketertutupan Informasi (dulu, misal: masa Orde Baru): lebih banyak informasi tertutup daripada yang terbuka.

•Di Masa Keterbukaan Informasi (dgn UU KIP): lebih banyak informasi yang dibuka daripada yang ditutup/dirahasiakan.

•Dirahasiakan pun ada jangka waktunya, suatu ketika dibuka (misal: files CIA dibuka setelah 30 tahun).

Sumber: Ismail Cawidu (2011)

Page 6: Implementasi UU KIP

6

Isu-isu Strategis (Yang Dibahas dalam Kuliah ini)

(1) Definisi Informasi Publik;(2) Pengertian Badan Publik(3) Jenis Informasi yang Diatur(4) Apa yang harus disiapkan oleh Badan

Publik?

Sumber: Ismail Cawidu (2011)

Page 7: Implementasi UU KIP

7

(1) Definisi Informasi PublikInformasi Publik adalah: Informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan UU KIP ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Sumber: Ismail Cawidu (2011)

Page 8: Implementasi UU KIP

8

(2) Pengertian Badan Publik Lembaga Eksekutif, Legislatif, Yudikatif;

Badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan

Organisasi non-Pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. Sumber: Ismail Cawidu (2011)

Page 9: Implementasi UU KIP

9

(3) Jenis Informasi Yang Diatur

1) Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala;

2) Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta;

3) Informasi yang wajib tersedia setiap saat;

4) Informasi yang dikecualikan;

5) Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan.

Sumber: Ismail Cawidu (2011)

Page 10: Implementasi UU KIP

10

(3) Jenis Informasi Yang Diatur

Informasi mengenai laporan keuangan dari Badan Publik;

Informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik terkait;

Informasi yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan;

1) Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala (Pasal 9 UU KIP)

Sumber: Ismail Cawidu (2011)

Page 11: Implementasi UU KIP

11

(3) Jenis Informasi Yang Diatur

Informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum, seperti bencana alam, endemi (wabah penyakit), dan sebagainya.

2) Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta (Pasal 10 UU KIP)

Misal: tsunami, wabah flu babi

Sumber: Ismail Cawidu (2011)

Page 12: Implementasi UU KIP

12

(3) Jenis Informasi Yang Diatur

daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaan badan publik (tidak termasuk informasi yang dikecualikan);

hasil keputusan badan publik dan pertimbangannya; seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya; rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluaran

tahunan badan publik; perjanjian badan publik dengan pihak ketiga; informasi dan kebijakan yang disampaikan pejabat publik dalam

pertemuan yang terbuka untuk umum; prosedur kerja pegawai badan publik yang berkaitan dengan pelayanan

masyarakat; dan laporan mengenai pelayanan akses informasi publik sebagaimana diatur

dalam UU KIP.

3) Informasi yang wajib tersedia setiap saat (Pasal 11 UU KIP)

Sumber: Ismail Cawidu (2011)

Page 13: Implementasi UU KIP

13

(3) Jenis Informasi Yang Diatur

Informasi yang apabila dibuka dapat menghambat proses penegakan hukum;

Hak atas Kekayaan Intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat;

Informasi yang apabila dibuka dapat membahayakan keamanan dan pertahanan negara;

Informasi yang mengungkapkan kekayaan alam Indonesia; Informasi yang merugikan ketahanan ekonomi nasional dan

hubungan luar negeri; Informasi yang mengungkapkan akta otentik bersifat pribadi

(wasiat seseorang); Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan

Undang-Undang.

4) Informasi yang dikecualikan (Pasal 17 UU KIP)

Sumber: Ismail Cawidu (2011)

Page 14: Implementasi UU KIP

14

(3) Jenis Informasi Yang Diatur

Informasi publik selain Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala, Informasi yang wajib diumumkan secara serta-merta, Informasi yang wajib tersedia setiap saat, dan informasi yang dikecualikan, yang dapat diperoleh berdasarkan permintaan.

5) Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan (Pasal 52 UU KIP)

Sumber: Ismail Cawidu (2011)

Page 15: Implementasi UU KIP

15

(4) Apa yang harus disiapkan oleh badan Publik?

1. Peraturan Pimpinan Badan Publik tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan badan publik;

2. Keputusan Pimpinan Badan Publik tentang Organisasi dan PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) di Lingkungan Badan Publik;

3. Penetapan Pimpinan Badan Publik tentang Daftar Informasi Publik yang Dikecualikan di Lingkungan Badan Publik;

4. Keputusan PPID tentang Tatacara Penyebarluasan Informasi Publik di Lingkungan Badan Publik.

5. Keputusan Pimpinan BP ttg Standar Biaya Perolehan Informasi Publik

Sumber: Ismail Cawidu (2011)

Page 16: Implementasi UU KIP

PENDUKUNG IMPLEMENTASI UU KIP: SUMBERDAYA MANUSIA

BAGIAN 2

16

Sumber: Presentasi Prof. DR-Ing. Kalamullah Ramli, MEng. dalam Seminar Nasional CIO 2011,

29 September 2011, di UC UGM, YogyakartaSumber: Presentasi Drs. Ismail Cawidu, Msi dalam Seminar Nasional CIO 2011,

29 September 2011, di UC UGM, Yogyakarta

Sumber: Presentasi Aizirman Djusan, M.Sc.Econ dalam Seminar Nasional CIO 2011,

29 September 2011, di UC UGM, Yogyakarta

Page 17: Implementasi UU KIP

Perangkat Yang Sudah Diselesaikan oleh Kementerian Kominfo

1. Keputusan Menteri Kominfo No.117/KEP/M.KOMINFO/03/2010 tentang Organisasi Pengelola Informasi dan Dokumentasi.

2. Peraturan Menteri Kominfo No. 10/PER/KOMINFO/7/2010 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Di Lingkungan Kementerian Kominfo.

3. Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008.

4. Perangkat-perangkat teknis untuk mem-back up pelaksanaan UU KIP.

5. Sosialisasi pelaksanaan UU KIP.

Sumber: Kalamullah Ramli (2011) 17

Page 18: Implementasi UU KIP

P P I D

ORGANISASI PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI(KEPMEN NO.: 117/KEP/M.KOMINFO/03/2010)

BIDANGPELAYANAN INFORMASI

BIDANGPENGELOLAAN

INFORMASI

BIDANGDOKUMENTASI

& ARSIP

BIDANGPENGADUAN &PENYELESAIAN

SENGKETA

PEJABAT FUNGSIONAL( ARSIPARIS, PRANATA HUMAS, PUSTAKAWAN, PRANATA KOMPUTER )

TIM PERTIMBANGAN

INFORMASI

Sumber: Kalamullah Ramli (2011) 18

Page 19: Implementasi UU KIP

PELAYANAN INFORMASI

FRONT OFFICE

BACK OFFICE

DESK LAYANAN

LANGSUNG

DESK LAYANAN

VIA MEDIA

UPDATE WEB/KIOSK

FOTOCOPY

CD BURNING

SCANNER

OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

Sumber: Kalamullah Ramli (2011) 19

Page 20: Implementasi UU KIP

• PPID di lingkungan Badan Publik Negara yang berkedudukan di Pusat adalah jabatan struktural eselon 1b atau eselon 2b.

• PPID di lingkungan Badan Publik Negara yang berkedudukan di daerah Provinsi adalah jabatan struktural eselon 2b atau eselon 3b.

• PPID di lingkungan Badan Publik Negara yang berkedudukan di daerah Kabupaten/Kota adalah jabatan struktural eselon 2b, eselon 3b, eselon 4b atau jabatan fungsional.

(Eselonisasi PPID setingkat lebih rendah dari Pimpinan Badan Publik yang bersangkutan. Dalam melaksanakan tugasnya PPID dapat dibantu oleh pejabat fungsional).

• PPID selain di lingkungan Badan Publik Negara ditetapkan oleh Pimpinan Badan Publik yang bersangkutan.

PEJABAT PENGELOLA INFORMASIDAN DOKUMENTASI (PPID)

Sumber: Ismail Cawidu (2011) 20

Page 21: Implementasi UU KIP

Definisi CIO & GCIO• Chief Information Officer (CIO)

merupakan jabatan strategis dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab terhadap proses perencanaan dan pengembangan Sistem dan Teknologi Informasi (TI) yang mendukung dan selaras timbal-balik dengan tujuan serta strategi organisasi

• Government CIO (GCIO)

adalah CIO di institusi pemerintahan yang bertugas mengelola e-Government untuk mencapai layanan publik yang efektif dan efisien.

Sumber: Presentasi Aizirman Djusan, M.Sc.Econ

dalam Seminar Nasional CIO 2011,

29 September 2011, di UC UGM, Yogyakarta21

Page 22: Implementasi UU KIP

Kecerdasan

Bisnis/Pemerintahan Skill Teknis TIK

Expertise Management

TIK

Kepemimpinan

TIK

Kompetensi

CIO

KOMPETENSI CIO

Sumber: Kalamullah Ramli (2011) 22

Page 23: Implementasi UU KIP

PENDUKUNG IMPLEMENTASI UU KIP: MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI

BAGIAN 3

23

Sumber: Presentasi Lukito Edi Nugroho dalam Seminar Nasional CIO 2011,

29 September 2011, di UC UGM, Yogyakarta

Sumber: Presentasi Aizirman Djusan, M.Sc.Econ

dalam Seminar Nasional CIO 2011,

29 September 2011, di UC UGM, Yogyakarta

Page 24: Implementasi UU KIP

Peran TIK (1)Peran TIK (1)

Supporter

Peran TIK sebagai pendukung jalannya organisasi dan

automatisasi dari back office sebuah organisasi, dimana TIK

sebagai pelengkap suatu keputusan bisnis.

Enabler

Peran TIK adalah penggerak bisnis suatu organisasi, dimana

TIK sebagai kekuatan utama untuk jalannya organisasi dan bisnis. Kelumpuhan TI dapat

membuat organisasi tidak berfungsi.

Transformer

Peran TIK adalah penentu arah Transformasi organisasi dan

suatu sarana untuk menentukan arah bisnis, produk dan servis

baru dari suatu organisasi.

Sumber: Aizirman Djusan, (2011)24

Page 25: Implementasi UU KIP

Automasitugas-tugas

Integrasi prosesdan sumber daya

Cara-cara baru Tatanan danbudaya TIK

Sumber: Lukito Edi Nugroho (2011)

Peran TIK (2)Peran TIK (2)

25

Page 26: Implementasi UU KIP

Contoh Peran Automasi

Pembuatan dokumen-dokumen kerja Kalkulasi data numeris (keuangan, hasil survey, sensus,

dsb) Pemrosesan informasi (laporan-laporan terpadu,

ringkasan eksekutif) Pemasukan, penyimpanan, organisasi, dan pencarian

data dalam jumlah besar (pegawai, aset, keuangan, dsb) Desain grafis dan visual (presentasi, desain arsitektur,

gambar kerja, dsb) Transfer dan pengiriman data (secara elektronis) Pemantauan dan evaluasi real-time (gunung api, longsor)

Sumber: Lukito Edi Nugroho (2011) 26

Page 27: Implementasi UU KIP

Contoh Peran Integrasi

Kecamatan/Desa

Pusat Kota

Akses Dimana Pun

LANPemda

GSM/CDMA

INTERNET

CoreSistem

OSS

Perijinan Online(WEB)

Pemohon

MobileOSS

(SMS)Pemohon

AplikasiPerijinan

UPTSA

AplikasiPerijinan

Din.Teknis

Pemohon

Staf Pelaksana

Teknis

PerformanceMonitoring

EksekutifKios

Perijinan

Pemohon

Sistem Pelayanan Satu Atap• Banyak unit• Kewenangan yangberbeda-beda

• Proses birokrasiyang berlainan

• Banyak data

• Banyak unit• Kewenangan yangberbeda-beda

• Proses birokrasiyang berlainan

• Banyak data

Pemakai melihatnyasebagai satu layanan

Sumber: Lukito Edi Nugroho (2011) 27

Page 28: Implementasi UU KIP

Contoh Peran Enabling

KTP sebagai bukti identitas

Enabling

Ide & konsepbaru, didukung

lingkungan

Data identitas disimpandalam sebuah chip

Electronic KTP (e-KTP)

• Kartu identitas universal• Layanan kesehatan• Layanan transportasi• Transaksi jual beli retail

Sumber: Lukito Edi Nugroho (2011) 28

Page 29: Implementasi UU KIP

Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan

• Peran & posisi TIK• Tujuan & sasaran• Strategi pencapaian tujuanVisi• Stakeholders dan relasinya• Pilihan teknologi & model bisnis• Kebutuhan sumber daya• Penahapan

Perencanaan

• Infrastruktur• Sistem informasi dan aplikasi • Contents

Implementasi

• Regulasi, kebijakan, dan SOP• Penyesuaian proses-proses birokrasi• Manajemen perubahan

Penyelarasan

Sumber: Lukito Edi Nugroho (2011) 29

Page 30: Implementasi UU KIP

PENDUKUNG IMPLEMENTASI UU KIP: MANAJEMEN INFORMASI

BAGIAN 4

30

Sumber: Presentasi A. Djunaedi dalam Seminar Nasional CIO 2011,

29 September 2011, di UC UGM, Yogyakarta

Page 31: Implementasi UU KIP

Pola FikirUU KIP

31

Pelayanan Informasi Publik (yg berkinerja

tinggi)

Bertujuan membangun

Kondisi Yang Ada

Berangkat dari

Teori Terkait

Meman-faatkan

Best Practices

Belajar dari

Usulan Perubahan

dalam Manajemen Informasi

Fokus paparan ini:

Asumsi: peraturan perUUan diubah mengikuti.

Sumber: A. Djunaedi (2011)

Page 32: Implementasi UU KIP

Pengertian “Manajemen Informasi”

Manajemen Informasi dapat dilihat sebagai proses yang terencana, dimulai dari pengumpulan informasi sampai dengan pemanfaatannya untuk mendukung pengambilan keputusan di semua tingkat organisasi.

32Sumber: Hinton, 2006: 2-3

Kata-kata kunci: Proses terencana, terkelola dgn baik (tidak terjadi “begitu

saja”) Mendukung pengambilan keputusan (tidak hanya melayani

informasi ke publik); Di semua tingkat organisasi (tidak hanya di tingkat atas); Tidak selalu menggunakan teknologi informasi (meskipun TI

dapat mendukung peningkatan kinerjanya).

Page 33: Implementasi UU KIP

Kondisi Yang Ada Saat ini (1)

33

1. Aliran informasi belum terencana, terkelola dgn baik, sampai dgn mendukung pengambilan keputusan.

Indikasi: Kebanyakan hanya untuk mendukung pembuatan laporan

rutin Beberapa pengambilan keputusan kurang didukung oleh

data/ informasi yg lengkap, akurat, terbaru

2. Informasi tidak terintergrasikan dengan baik

Indikasi: “Ego sektoral”, dimiliki sendiri-sendiri (bukan milik bersama), dengan format yang tidak kompatibel satu sama lain; tidak saling mengacu.

Yang menonjol, antara lain:

Sumber: A. Djunaedi (2011)

Page 34: Implementasi UU KIP

Kondisi Yang Ada Saat Ini (2)

34

4. Belum ada pejabat di tingkat atas yang menjadi koordinator/ pengatur keseluruhan urusan informasi.

Indikasi: Banyak konten situs web yang tidak diperbarui secara rutin Staf merasa dibuang bila dipindahkan ke bagian pengolah

informasi

3. Informasi/konten belum menjadi prioritas

Indikasi: PPID (pejabat pengelola informasi/data) ditafsirkan hanya di tiap unit kerja (SKPD), tapi yang mengkoordinasikan secara keseluruhan siapa? Di beberapa negara maju ada jabatan GCIO (government chief information officer).

Sumber: A. Djunaedi (2011)

Page 35: Implementasi UU KIP

Teori terkait: Situasi Yg Diharapkan

1. Kegiatan terkait informasi sudah terintegrasi

2. Kebijakan informasi terintegrasi dengan kebijakan pengembangan organisasi dan diprioritaskan.

3. Informasi mengalir bebas lintas unit organisasi.

4. Konten tidak hanya data/informasi, tapi juga pengetahuan (formal maupun tacit).

5. Informasi tidak hanya dari internal tapi juga eksternal (peluang dan tantangan).

35Sumber: Hinton, 2006: 82

Antara lain:

Page 36: Implementasi UU KIP

Best PracticesGCIO: posisi, tugas dan perannya, bisa dikaji dari situs, antara lain:

36

Manajemen Informasi di pemerintahan, bisa dikaji dari situs, antara lain:

Beberapa kasus terkait perubahan/reformasi di pemerintahan terkait dengan manajemen informasi, antara lain di buku Heeks (1999).

www.finance.gov.au

www.tbs-sct.gc.ca

www.ida.gov.sg

www.futuregov.asia

www.accenture.com www.finance.gov.au

Sumber: A. Djunaedi (2011)

Page 37: Implementasi UU KIP

Usulan ini dimulai dari IMPIAN, disusul langkah perubahan secara bertahap

Kondisi Yang Ada

Teori Terkait

Best Practices

37

Usulan Perubahan

dalam Manajemen Informasi

Berangkat dari

Meman-faatkan

Belajar dari

Fokus paparan ini:

Asumsi: peraturan perUUan diubah mengikuti.

POTENSI T.I.: bekerja BERJEJARING, LINTAS UNIT KERJA

Sumber: A. Djunaedi (2011)

Page 38: Implementasi UU KIP

IMPIAN 1: Jabatan “GCIO”

38

Bertugas, antara lain:Mengkoordinasikan manajemen informasi di

lingkungan pemerintahan daerahnya.Mengkoordinasikan PPID dari tiap unit kerjaMengkoordinasikan pemanfaatan teknologi

informasi untuk mendukung manajemen informasi

Menyelaraskan kebijakan informasi dan TI dengan kebijakan pengembangan organisasi.

Jabatan ini beda dengan PPID.Sumber: A. Djunaedi (2011)

Page 39: Implementasi UU KIP

IMPIAN 2: Informasi Milik Bersama

39

Dalam arti, antara lain:Tidak ada unit kerja yg mengklaim memiliki

suatu jenis data/informasi tertentu; tapi informasi di pemerintahan adalah milik pemerintah/negara (merupakan aset penting, yg diprioritaskan)

Sehingga informasi bisa mengalir bebas lintas unit kerja.

Ada pembagian kerja, siapa yg mengumpulkan, siapa yg berhak merubah, siapa yang hanya boleh memanfaatkan, dsb.

Sumber: A. Djunaedi (2011)

Page 40: Implementasi UU KIP

IMPIAN 3: Perencanaan Informasi

40

Dalam arti, antara lain:Aliran informasi direncanakan dengan

sebaik-baiknya (dievaluasi secara rutin dan terus diperbaiki).

Perencanaan mencakup: identifikasi sumber informasi, pengumpulan dan pengolahan data, analisis sampai dengan untuk mendukung pengambilan keputusan.

Mencakup juga perencanaan pelayanan informasi kepada publik (informasi yang diatur dalam UU KIP).

Sumber: A. Djunaedi (2011)

Page 41: Implementasi UU KIP

IMPIAN 4: Manajemen Perubahan

41

Dalam arti, antara lain:Perubahan terkait teknologi akan bisa cepat

dilakukan, tapi yg terkait SDM dan cara kerjanya perlu waktu penyesuaian kebiasaan, tradisi kerja, budaya kerja, dsb.

Maka diperlukan “Manajemen Perubahan” yg dipimpin oleh GCIO, merencanakan perubahan secara bertahap (evolusi), dan mengawal pelaksanaan perubahan tersebut secara terkoordinasikan.

Best practices: UKMI di BI, MAMPU di Malaysia. Sumber: A. Djunaedi (2011)

Page 42: Implementasi UU KIP

Penutup

42

Semua ini tidak hanya mendukung UU KIP, tapi lebih dari itu, mampu pmeningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan publik (yg didukung data/informasi yg akurat, lengkap dan terbaru, serta berjejaring).Sebetulnya masih banyak impian yang bisa difikirkan, tapi 4 macam impian ini perlu diprioritaskan: IMPIAN 1: Jabatan “GCIO” IMPIAN 2: Informasi Milik Bersama IMPIAN 3: Perencanaan [macam dan aliran] Informasi IMPIAN 4: Manajemen Perubahan

Impian-impian ini sudah mulai dikaji dalam beberapa tesis ……….

Sumber: A. Djunaedi (2011)

Page 43: Implementasi UU KIP

Terima kasih atas perhatiannya

43

Page 44: Implementasi UU KIP

Referensi

Heeks, R (ed.). 1999. Reinventing Government in the Information Age: International Practice in IT-enabled Public Sector Reform. Routledge, London.

Hinton, M. (ed.). 2006. Introducing Information Management: The Business Approach. Elsevier & The Open University, Amsterdam.

44