130.kab. semarang
TRANSCRIPT
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
LAPORAN KEUANGAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN ANGGARAN 2004
DI
UNGARAN
BPK PERWAKILAN IV DI YOGYAKARTA
Nomor : 157/ R/XIV.4/8/2005 Tanggal : 23 Agustus 2005
BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
PERWAKILAN IV DI YOGYAKARTA Jl. HOS Cokroaminoto No. 52 Yogyakarta 55244 Telp 0274 563635, Fax 0274 588736
Yogyakarta, 23 Agustus 2005
No : 157/R/XIV.4/08/2005 Sifat : Rahasia Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2004 Kepada Yth : 1. Bupati Semarang 2. Ketua DPRD Kabupaten Semarang Di
Ungaran
Sesuai dengan Ketentuan Pasal 23 E Perubahan Ketiga UUD 1945 jo Pasal 2 ayat (4) UU No.5 Th. 1973 tentang BPK jo Pasal 32 ayat (1) UU No. 17 Th. 2003 tentang Keuangan Negara dengan hormat kami sampaikan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2004.
Atas perhatian dan tindak lanjutnya, diucapkan terima kasih.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN IV DI YOGYAKARTA
Plt. KEPALA,
Dra. Evita Eriati, MM NIP. 240001905
Tembusan : 1. Yth. Menteri Dalam Negeri, di Jakarta; 2. Yth. Auditor Utama KN-IV BPK-RI, di Jakarta; 3. Yth. Inspektur Jenderal Dalam Negeri, di Jakarta; 4. Yth. Kepala Badan Pengawas Propinsi Jawa Tengah, di Semarang; 5. Yth. Kepala Badan Pengawas Kabupaten Semarang, di Ungaran.
BADAN
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN III DI YOGYAKARTA
N O T A D I N A S Nomor : /ND/XIV.4/06/2005
Yogyakarta, Juni 2005 Kepada : Yth. Kepala Perwakilan IV Dari : Kepala Sub Auditorat Jawa Tengah Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Permohonan Telaah Temuan Pemeriksaan Pengeluaran bagi Anggota
DPRD Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2004 Sebesar Rp2.897.290.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan, dan Biaya Pendataan PBB dan Biaya Sistem Manajemen Obyek Pajak (Sismiop) yang Dilaksanakan KP-PBB Dibiayai dari Anggaran APBD Sebesar Rp841.107.804,00 Tidak Sesuai Ketentuan.
Sehubungan dengan adanya temuan pemeriksaan pada LKD Kabupaten
Semarang Tahun 2004 perihal :
1. Pengeluaran bagi Anggota DPRD Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2004
Sebesar Rp2.897.290.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan yang dibagikan kepada
Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Semarang.
2. Biaya Pendataan PBB dan Biaya Sistem Manajemen Obyek Pajak (Sismiop) yang
Dilaksanakan KP-PBB Dibiayai dari Anggaran APBD Sebesar Rp841.107.804,00
Tidak Sesuai Ketentuan yang berupa bantuan kepada KP-PBB Semarang.
Bersama ini kami mohon untuk dikaji/ditelaah secara hukum. Hasil telaah
tersebut akan kami jadikan acuan untuk menentukan apakah merupakan kerugian
daerah ataukah pemborosan daerah.
Demikian Nota Dinas ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima
kasih.
Sub Auditorat Jawa Tengah,
Kepala
Haedar Rachman, SE. NIP. 240001937
DAFTAR ISI
BAGIAN PERTAMA Halaman
Laporan Auditor Independen ………………………………………………...... 1
Laporan Keuangan yang Diberi Opini oleh BPK ……………………………… 4
A Neraca …………………………………………………………………….. 4
B Laporan Realisasi Anggaran ……………………………………………… 6
C Laporan Aliran Kas ………………………………………………………. 8
D Kebijakan Akuntansi ……………………………………………………… 10
E Catatan atas Laporan Keuangan Daerah ………………………………….. 13
BAGIAN KEDUA
BAB I GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
A.Gambaran Umum ………………………………………………………. 22
1. Dasar Hukum Pemeriksaan ……………………………………… 22
2. Tujuan Pemeriksaan ………………………………………………. 22
3. Lingkup Pemeriksaan …………………………………………….. 22
4. Standar Pemeriksaan ……………………………………………… 22
5. Batasan dan Kendala Pemeriksaan ……………………………….. 23
B. Laporan Keuangan yang Diperiksa BPK ……………………………… 24
BAB II LAPORAN PEMERIKSAAN
A.Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan
Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Semarang ……………….... 30
B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan
Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2004 ………………………… 33
C. Catatan Pemeriksaan ………………………………………………….. 59
1. Catatan Pemeriksaan yang Mempengaruhi Kewajaran Laporan
Keuangan Daerah ……………………………………………………. 59
a. Realisasi Belanja Sekretariat Daerah Digunakan oleh DPRD
Sebesar Rp46.257.000,00 ……………………………………… 59
i
b. Pengeluaran bagi Anggota DPRD Kabupaten Semarang Tahun
Anggaran 2004 Sebesar Rp2.897.290.000,00 Tidak Sesuai
Ketentuan ........................................................................................ 62
c. Pengeluaran Sebesar Rp850.000.000,00 Tidak Didukung Bukti yang Sah…………………………………………………………. 66
d. Belanja Tak Tersangka Direalisasikan Belum Sepenuhnya Sesuai
Ketentuan Sebesar Rp585.000.000,00............................................. 68
e. Penganggaran dan Pencatatan Realisasi Penerimaan Bagi Hasil
Pajak (PBB) Belum Dilakukan Secara Bruto…………………… 72
2. Catatan Pemeriksaan yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran Penyajian
Laporan Keuangan daerah …………………………………………… 75
a. Surat Keputusan Bupati Nomor 910/04214 Tentang Persiapan
Penutupan APBD Tahun Anggaran 2004 Tanggal 9 Nopember
2004 Tidak Sesuai Ketentuan…………………………………… 75
b. Biaya Penunjang Operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Melebihi Ketentuan Sebesar Rp600.500.000,00 ………… 78
c. Pembebanan Bantuan Kegiatan Intensifikasi dan Ektensifikasi
Pajak Pusat Sebesar Rp17.735.550,00 Pada APBD Tidak Tepat ... 81
d. Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Puskesmas Kaliwungu
Mengalami Keterlambatan.............................................................. 84
e. Biaya Pendataan PBB dan Biaya Sistem Manajemen Obyek Pajak
(Sismiop) yang Dilaksanakan KP-PBB Dibiayai dari Anggaran
APBD Sebesar Rp841.107.804,00 Tidak Sesuai Ketentuan …… 88
f. Aktiva Dari Dana ABT Tahun 2003 Senilai Rp5.488.959.000,00
Belum Diserahkan dan Dicatat Sebagai Asset Daerah.................... 91
g. Hutang Rekening Listrik Pemerintah Daerah Kepada PLN per 31
Desember 2004 Sebesar Rp3.344.401.210,00 belum disertai
rincian perhitungan………………………………………………...
94
ii
h. Penyetoran Tambahan Modal Pemerintah Kabupaten Semarang
kepada PT. PRPP Jawa Tengah Sebesar Rp800.000,00 Belum
Mempunyai Bukti Pemilikan Saham …………………………… 96
D. Laporan Keuangan setelah Diperiksa BPK
E. Lampiran.
I. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN IV DI YOGYAKARTA
Jl. HOS Cokroaminoto No.52 Yogyakarta Telp (0274) 563653, Fax (0274) 588736
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Semarang
Tahun Anggaran 2004
Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-undang No. 5 Tahun 1973,
dan Pasal 31 UU No. 17 Tahun 2003, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK-RI) telah memeriksa Laporan Keuangan Kabupaten Semarang Tahun Anggaran
2004 yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Semarang.
Laporan Keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Semarang
tanggungjawab BPK-RI terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan
Tahun Anggaran 2004 berdasarkan Pemeriksaan BPK-RI.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan
berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI.
Standar tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti
yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai
sebagai dasar untuk memberikan pendapat.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2004 bertujuan
untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 telah
disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam
Peraturan Perundangan yang berlaku.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Semarang Tahun Anggaran
2004 meliputi pengujian atas Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004,
Neraca per tanggal 31 Desember 2004, Laporan Aliran Kas Tahun Anggaran 2004, dan
Catatan atas Laporan Keuangan.
Pemerintah Kabupaten Semarang telah menyajikan Neraca Awal yaitu Neraca
Tahun 2004 yang merupakan Neraca Awal Pemerintah Kabupaten Semarang.
Dalam Laporan Keuangan Tahun 2004, Pemerintah Kabupaten Semarang telah
melakukan sejumlah transaksi sebagai berikut :
1. Pengeluaran bagi Anggota DPRD Kabupaten Semarang TA 2004 sebesar
Rp2.897.290.000,00 tidak sesuai ketentuan antara lain untuk perjalanan dinas
sebesar Rp1.221.050.000,00 untuk belanja pemeliharaan sebesar Rp328.400.000,00
sesuai dengan Catatan Pemeriksaan Nomor 1b.
2. Belanja tak tersangka direalisasikan belum sepenuhnya sesuai ketentuan sebesar
Rp585.000.000,00 sesuai dengan Catatan Pemeriksaan Nomor 1d.
Menurut pendapat kami , pemasalahan tersebut mengakibatkan APBD sebagai
tolok ukur rencana Keuangan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sebagai alat
pengendali anggaran dan realisasi belanja, serta realisasi belanja tak tersangka tidak
mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Berdasarkan Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Semarang
Tahun Anggaran 2004, BPK-RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan Kabupaten
Semarang Tahun Anggaran 2004, kecuali atas akibat paragraph atas hal-hal yang
dimuat dalam paragraph sebelumnya telah disajikan secara wajar untuk semua hal
yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam berbagai
peraturan perundangan yang berlaku.
Di dalam hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Semarang,
Tahun Anggaran 2004, BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Semarang dalam upaya
penyempurnaan Laporan Keuangan Daerah sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
Yogyakarta , 23 Agustus 2005 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA Perwakilan IV
Ketua Tim
Sri Suhartiningsih,SE.Ak Akuntan REG-NEG D.15.535
II. Laporan Keuangan Yang Diberi Opini oleh BPK A. Neraca
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA
PER 31 DESEMBER 2004 (Setelah koreksi)
(dalam Rp)
URAIAN JUMLAH
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas di Kas Daerah 26.099.103.411,00 Kas di Pemegang Kas 1.064.934.526.00 Deposito 11.000.000.000,00 Piutang Pajak 43.841.250,00 Piutang Retribusi 10.316.800,00 Piutang Lain-lain 3.331.872.825,00 Persediaan 11.271.149.374,68 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR) 398.150.860,00
Jumlah Aktiva Lancar 53.219.369.046,68 INVESTASI PERMANEN Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 15.821.567.971,00 Investasi Permanen Lainnya 767.500.000,00
Jumlah Investasi Permanen 16.589.067.971,00AKTIVA TETAP Tanah 483.406.845.300,00Jalan.Jembatan .Bangunan Air dan Jaringan 340.798.149.285,00Gedung 299.845.516.359,00Mesin dan Peralatan 73.172.209.078,00Aktiva Tetap Lainnya 23.617.709.310,00 Bangunan Dalam Pengerjaan 1.042.164.800,00
Jumlah Aktiva Tetap 1.221.882.594.132,00 AKTIVA LAIN-LAIN Aktiva Tak Berwujud 866.501.000,00 Dana Cadangan
Jumlah Aktiva Lain-lain 866.501.000,00 Jumlah AKTIVA 1.292.557.532.149,68
HUTANG HUTANG JANGKA PENDEK Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang 39.375.453,00 Hutang Kepada Pihak Ketiga 883.486.668,00 Hutang Perhitungan Pihak Ketiga 0,00 Hutang lain-lain 350.243.967,00
Jumlah Hutang Jangka Pendek 1.273.106.088,00 HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang Luar Negeri 0,00 Hutang Kepada Pemerintah Pusat 280.686.118,00
Jumlah Hutang Jangka Panjang 280.686.118,00 Jumlah Hutang 1.553.792.206,00
EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar 51.946.262.958,68 Ekuitas Dana Diinvestasikan 1.239.057.476.985,00 Ekuitas Dana Dicadangkan 0,00
Jumlah Ekuitas Dana 1.291.003.739.943,68 Jumlah HUTANG DAN EKUITAS DANA 1.292.557.532.149,68
B. Laporan Realisasi Anggaran
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG LAPORAN REALISASI ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2004 (Setelah koreksi)
(dalam Rp)
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI
I PENDAPATAN 1.1 Pendapatan Asli Daerah 41.413.636.188,00 44.634.643.967,00 1.1.1 Pajak Daerah 11.940.693.673,00 12.614.814.955,00 1.1.2 Retribusi Daerah 22.820.021.910,00 23.775.388.782,00 1.1.3 Bagian Laba 312.673.000,00 312.673.000,00 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 6.340.247.605,00 7.931.767.230,00 1.2 Dana Perimbangan 309.819.438.800,00 317.577.209.531,00 1.2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 17.381.165.950,00 22.680.804.827,00 1.2.2 Dana Alokasi Umum 268.217.000.000,00 268.217.000.000,00 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 8.070.000.000,00 8.070.000.000,00 1.2.4 Bagi Hasil Pajak dan Bantuan
Keuangan Propinsi 16.151.272.850,00 18.609.404.704,00
1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 19.081.196.000,00 19.421.696.000,00 1.3.1 Dana penyeimbang 19.081.196.000,00 19.421.696.000,00
Jumlah Pendapatan 370.314.270.988,00 381.633.549.498,00 II BELANJA
2.1 APARATUR DAERAH 100.924.182.390,00 93.552.177.671,00 2.1.1 Belanja Administrasi Umum 78.601.952.187,00 72.916.886.585,00 2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 68.876.032.362,00 64.401.545.943,00 2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 4.769.696.141,00 4.323.223.892,00 2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 1.809.534.977,00 1.505.728.645,00 2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 3.146.688.707,00 2.686.388.105,00
2.1.2 Belanja Opersional dan Pemeliharaan
17.398.200.303,00 16.529.908.377,00
2.1.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 3.910.390.999,00 4.575.341.091,00 2.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 8.968.869.940,00 7.790.789.278,00 2.1.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 2.874.335.000,00 2.725.912.410,00 2.1.2.4 Belanja Pemeliharaan 1.644.604.364,00 1.437.865.598,00 2.1.3 Belanja Modal 4.924.029.900,00 4.105.382.709,00
2.2 PELAYANAN PUBLIK 289.006.950.258,00 270.221.608.728,00 2.2.1 Belanja Administrasi Umum 182.059.701.552,00 167.616.991.212,00 2.2.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 167.480.219.313,00 153.431.586.146,00 2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 13.913.937.833,00 13.534.086.152,00 2.2.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 146.943.423,00 144.997.500,00 2.2.1.4 Belanja Pemeliharaan 518.600.983,00 506.321.414,00 2.2.2 Belanja Operasi dan Pemeliharaan 38.669.058.052,00 37.673.326.589,00 2.2.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 6.629.556.376,00 6.834.572.711,00 2.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 22.492.830.461,00 21.771.090.801,00 2.2.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 2.317.949.125,00 2.224.728.930,00
2.2.2.4 Belanja Pemeliharaan 7.228.722.090,00 6.842.934.147,00 2.2.3 Belanja Modal 36.492.737.250,00 33.565.030.690,00 2.3 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keu. 29.656.617.404,00 29.360.082.237,00 2.4 Belanja Tidak Tersangka 2.128.836.000,00 2.006.178.000,00
Jumlah Belanja 389.931.132.648,00 363.773.786.399,00 Surplus/ (Defisit) (19.616.861.660,00) 17.859.763.099,00
III PEMBIAYAAN
3.1 Penerimaan Daerah 3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu 24.463.465.861,00 24.531.341.037,00 3.1.2 Transfer dari Dana Cadangan 0,00 0,00 3.1.3 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi 0,00 0,00
3.1.4 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00
3.1.5 Penerimaan Iuran Wajib Pegawai 0,00 0,00 3.1.6 Penerimaan PPh Psl 21 0,00 0,00 3.1.7 Penerimaan TAPERUM 0,00 0,00 3.1.8 Penerimaan Lain-lain 0,00 0,00 3.1.9 Penerimaan Dana Bergulir 3.118.017.000,00 2.139.812.500,00
Jumlah Penerimaan Daerah 27.581.482.861,00 26.671.153.537,00
3.2 Pengeluaran Daerah 3.2.1 Transfer ke Dana Cadangan 0,00 0,00 3.2.2 Penyertaan Modal 2.160.000.000,00 2.160.000.000,00
3.2.3 Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo
2.493.358.067,00 2.143.114.099,00
3.2.4 Pembayaran Iuran Wajib Pegawai 0,00 0,00 3.2.5 Pembayaran PPh Psl 21 0,00 0,00 3.2.6 Pembayaran TAPERUM 0,00 0,00 3.2.7 Pembayaran Lain-lain 0,00 0,00 3.2.8 Pengeluaran Dana Bergulir 3.118.017.000,00 2.101.407.000,00 3.2.9 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun Berjalan 193.246.134,00 38.126.395.537,00
Jumlah Pengeluaran Daerah 7.964.621.201,00 44.530.916.636,00 Jumlah Pembiayaan Daerah 19.616.861.660,00 (17.859.763.099,00)
C. Laporan Aliran Kas
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG LAPORAN ALIRAN KAS
TAHUN ANGGARAN 2004 (setelah koreksi)
(dalam Rp) URAIAN JUMLAH
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Aliran Kas Masuk : PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah 12.614.814.955,00 Retribusi Daerah 23.775.388.782,00 Bagian Laba 312.673.000,00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.931.767.230,00 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 44.634.643.967,00 PENDAPATAN DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 22.680.804.827,00 Dana Alokasi Umum 268.217.000.000,00 Dana Alokasi Khusus 8.070.000.000,00 Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Propinsi 18.609.404.704,00 Jumlah Pendapatan dari Dana Perimbangan 317.577.209.531,00 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Dana Penyeimbang 19.421.696.000,00
Jumlah Aliran Kas Masuk 381.633.549.498,00 Aliran Kas Keluar : BELANJA ADMINISTRASI UMUM Belanja Pegawai/Personalia 217.833.132.089,00 Belanja Barang dan Jasa 17.857.310.044,00 Belanja Perjalanan Dinas 1.650.726.145,00 Belanja Pemeliharaan 3.192.709.519,00 Jumlah Belanja Administrasi Umum 240.533.877.797,00 BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN Belanja Pegawai/Personalia 11.409.913.802,00 Belanja Barang dan Jasa 29.561.880.079,00 Belanja Perjalanan Dinas 4.950.641.340,00 Belanja Pemeliharaan 8.208.419.930,00 Jumlah Belanja Operasi dan Pemeliharaan 54.130.855.151,00 BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 29.360.082.237,00 BELANJA TAK TERSANGKA 2.006.178.000,00
Jumlah Aliran Kas Keluar 326.030.993.185,00 Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 55.602.556.313,00
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aliran Kas Masuk Penjualan Investasi Jangka Panjang 0,00 Penjualan Aktiva Tetap 0,00 Jumlah Aliran Kas Masuk 0,00 Aliran Kas Keluar Belanja Modal/Pembangunan 37.670.413.399,00 Pembelian Investasi Jangka Panjang 0,00 Jumlah Aliran Kas Keluar 37.670.413.399,00 Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (37.670.413.399,00) ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Aliran Kas Masuk Penerimaan Dana Bergulir/Revolving 2.139.812.500,00 Jumlah Aliran Kas Masuk 2.139.812.500,00 Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 2.143.114.099,00 Transfer dari Dana Cadangan 0,00 Penyertaan Modal 2.160.000.000,00 Pengeluaran Dana Bergulir/Revolving 2.101.407.000,00 Jumlah Aliran Kas Keluar 6.404.521.099,00 Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (4.264.708.599,00)Kenaikan Bersih Kas Selama Periode 13.667.434.315,00 Saldo Awal Kas 24.531.341.037,00 Saldo Akhir Kas 38.198.775.352,00
D. Kebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi Pendahuluan
1. Tujuan kebijakan akuntansi neraca ini memberikan penjelasan dasar-dasar
pemikiran yang melatarbelakangi penyusunan neraca Daerah Kabupaten Semarang.
2. Inventarisasi dan atau penilaian barang / kekayaan milik Pemerintah Kabupaten
Semarang berdasarkan barang / kekayaan yang dikuasai dan dimiliki oleh
Pemerintah Kabupaten Semarang
Kebijakan Umum
1. Pelaporan aset / kekayaan milik dan atau dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten
Semarang dalam neraca berdasarkan hasil inventarisasi dan penilaian harga pasar
yang dilakukan oleh konsultan apraisal pihak ketiga PT Survindo Putra Pratama
(sesuai kontrak noor 050/01972/2003 tanggal 14 Mei 2003) ditambah mutasi
penambahan tahun sesudahnya yang belum diperhitungkan oleh PT Survindo.
2. Barang / kekayaan yang dimiliki atau dikuasai Pemerintah Kabupaten Semarang
yang telah dihitung oleh PT Survindo Putra Pratama sesuai data masukan dari unit
kerja, dinilai berdasarkan Harga Pasar saat penilaian (periode Juni s.d September
2003), sedangkan sesudahnya menggunakan nilai perolehan
3. Tidak termasuk dalam nilai neraca adalah barang / kekayaan yang berasal dari
Milik Desa, pengadaan swadaya dari masing-masing unit kerja serta yang
digunakan dan dikelola oleh BUMD
Kebijakan Khusus 1. Kas Daerah
Kas Daerah dinilai sebesar nilai nominal uang tunai pada Pemegang Kas, Rekening
Giro, dan Deposito yang tersimpan pada Bank
2. Piutang Pajak
Piutang Pajak pada Pemerintah Kabupaten Semarang dihitung berdasarkan nilai
nominal pajak yang telah dikeluarkan SKP- nya oleh Dinas Pendapatan Daerah.
3. Persediaan
a) Persediaan obat dinilai berdasarkan jumlah barang yang ada per 31 Desember
2004 dengan memakai harga pembelian terakhir yang dimiliki masing-masing
unit yang memiliki persediaaan.
b) Persediaan hewan ternak dinilai berdasarkan jumlah ternak yang belum terjual
per 31 Desember 2004 dengan memakai harga perolehan.
c) Persediaan bahan habis pakai dinilai berdasarkan jumlah barang yang ada per
31 Desember 2004 dengan memakai harga perolehan berdasarkan data yang
diperoleh.
d) Persediaan aspal dinilai berdasarkan jumlah aspal yang masih ada di gudang
DPU per 31 Desember 2004 yang merupakan jumlah aspal untuk bantuan ke
desa-desa yang belum dibagikan dengan memakai harga perolehan.
4. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dinilai berdasarkan nilai nominal sertifikat
penyertaan yang ada pada Pemerintah Daerah dan atau nilai buku dari masing-
masing perusahaan tempat dilakukannya penyertaan modal.
5. Aktiva Tetap
a) Tanah
Aset tanah yang disajikan dalam neraca berdasarkan tanah yang dimiliki dan
atau dikuasai dan dilaporkan oleh masing-masing Unit Kerja baik berasal dari
perolehan hak, ataupun yang berasal dari instansi vertikal. Pemisahan klasifikasi
tanah berdasarkan legalitas status kepemilikan tidak disajikan mengingat
validitas data belum teruji, serta belum pernah dilakukan inventarisasi dan atau
pemutakhiran data seluruh sertifikat tanah Pemerintah Kabupaten Semarang.
Dalam nilai tanah termasuk peruntukan jalan yang dinilai sejak Tahun 2004.
b) Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan disajikan berdasarkan aset yang ada yang dilaporkan
oleh unit kerja pada konsultan apraisal, dan dinilai berdasarkan harga pasar saat
dinilai. Sesudahnya setiap terjadi penambahan dinilai dengan harga perolehan.
c) Jalan, Irigasi dan Jaringan
Jalan, Jembatan, Bangunan Irigasi dan Jaringan yang ada diwilayah Pemerintah
Kabupaten Semarang disajikan berdasarkan harga apraisal yang ditetapkan oleh
PT Survindo berdasarkan harga saat dinilai. Sesudahnya setiap terjadi
penambahan dinilai dengan harga perolehan.
d) Peralatan dan Mesin
Peralatan dan Mesin dinilai berdasarkan eksistensinya / keberadaannya pada
saat inventarisasi tanpa membedakan aset tersebut berasal dari hasil pembelian
APBD, atau pelimpahan dari instansi vertikal, dan dinilai berasarkan harga
pasar yang berlaku saat inventarisasi dan penilaian oleh konsultan apraisal PT
Survindo Putra Pratama. Sesudahnya setiap terjadi penambahan dinilai dengan
harga perolehan.
e) Aktiva Tetap Lainnya
Aktiva Tetap lainnya merupakan aset buku, monumen rambu, gapura dan tugu
batas disajikan berdasarkan nilai wajar aset / barang yang ada saat dilakukan
inventarisasi PT Survindo Putra Pratama. Sedangkan penambahan sesudahnya
berdasarkan harga perolehan.
f) Aktiva Lain-lain
Aktiva Tak Berwujud (software / program aplikasi ) yang disajikan merupakan
tambahan mutasi berdasarkan realisasi anggaran belanja modal sejak Tahun
2003 yang dapat diinventarisasi dan dinilai dengan menggunakan harga
perolehan.
6. Hutang
Hutang merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten Semarang kepada pihak
ketiga, yang secara nominal yaitu nilai yang harus dibayar pada saat jatuh tempo
sesuai perjanjian dengan kreditor
E. Catatan atas Laporan Keuangan Daerah
PENJELASAN POS-POS NERACA
1. Kas di Kas Daerah
Rp26.099.103.411,00
Jumlah tersebut merupakan Saldo Bank Rekening Kas Daerah di BPD Jateng
Cabang Ungaran per 31 Desember 2004 yaitu pada Rekening No.1-022-000001 .
Saldo Kas Daerah tersebut telah sesuai dengan hasil rekonsiliasi antara Buku Kas
Daerah (B IX) dengan rekening koran dari BPD Jateng Cabang Ungaran per 31
Desember 2004.
2. Kas di Pemegang Kas
Rp1.064.934.526,00
Jumlah tersebut merupakan sisa kas di Pemegang Kas per 31 Desember 2004 yang
belum disetor ke Kas daerah.
3. Deposito
Rp11.000.000.000,00
Jumlah tersebut merupakan jumlah Deposito Pemerintah Kabupaten Semarang per
31 Desember 2004 yang tersimpan pada Bank BPD Jateng Cabang Ungaran dan
BPR-BKK dengan rincian sebagai berikut : NO BANK NO.SERTIFIKAT JUMLAH
a. Bank BPD Jateng Sert. No DB/1/64400/1000000/290104/22 Rp 10.000.000.000,00
b. BPR – BKK Susukan Sert. No 00178 Rp 55.000.000,00
c. BPR – BKK Jambu Sert. No 000306/D Rp 136.000.000,00
d. BPR – BKK Bawen Sert. No 0314/BPR-BKK/BWN/VIII/2003 Rp 34.000.000,00
e. BPR – BKK Sumowono Sert. No 595/BKK/IX/2003 Rp 82.000.000,00
f. BPR - BKK Tuntang Sert. No 2278 Rp 105.000.000,00
g. BPR – BKK Pabelan Sert. No 156 Rp 209.000.000,00
h. BPR - BKK Getasan Sert. No 134 Rp 30.000.000,00
i. BPR – BKK Ambarawa Sert. No 5200.3351 Rp 208.000.000,00
j. BPR – BKK Tengaran Sert. No 001400 08 003 Rp 66.000.000,00
k. BPR – BKK Suruh Sert. No 031.01.00477 Rp 25.000.000,00
l. BPR – BKK Ungaran Sert. No 428/08/03 Rp 50.000.000,00
Jumlah Rp 11.000.000.000,00
3. Piutang Pajak
Rp43.841.250,00 Jumlah tersebut merupakan Pajak Daerah Tahun 2004 yang telah dikeluarkan
SKPD nya yang sampai dengan per 31 Desember 2004 belum diterima
pembayarannya dengan rincian sebagai
berikut :
Pajak Hotel Rp 28.210.000,00
Pajak Restoran /RM Rp 11.630.000,00
Pajak Reklame Rp 2.416.250,00
Pajak Hiburan Rp 1.585.000,00
Jumlah Rp 43.841.250,00
4. Piutang Retribusi
Rp10.316.800,00 Jumlah tersebut merupakan retribusi pasar yang menunggak pada pedagang pasar
yang sampai dengan per 31 Desember 2004 belum diterima pembayarannya
dengan rincian sebagai berikut :
Pasar Projo Ambarawa:
Piutang s.d tahun
2003
Rp4.991.700,00
Piutang tahun 2004
Rp 520.000,00
Rp 5.511.700,00
Pasar Bandarjo Rp 4.805.100,00
Jumlah Rp10.316.800,00
5. Piutang Lain-lain
Rp3.331.872.825,00 Jumlah tersebut merupakan saldo Piutang kepada Petani/Pedagang Kecil melalui program dana bergulir, Piutang PJU, Piutang Sewa lapangan dan Piutang Taspen per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut : a) Dinas Pertanian Rp 1.390.323.500,00b) Dinas Peternakan dan Perikanan Rp 168.776.800,00c) Dinas Perindagkop Rp 1.722.888.525,00d) Piutang PJU Rp 24.792.000,00e) Piutang Sewa Lapangan Rp 300.000,00f) Piutang Taspen Rp 24.792.000,00 Jumlah Rp 3.331.872.825,00
6. Persediaan Rp11.271.149.374,68
Jumlah tersebut merupakan nilai persediaan per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut : a) Persediaan Obat-obatan di :
1) Instalasi Perbekalan Farmasi Rp 2.086.288.534,002) Puskesmas Rp 231.849.350,003) BP4 Rp 160.045.770,004) Labkesda Rp 80.259.650,005) RSU Ungaran Rp 464.328.913,006) RSU Ambarawa Rp 151.970.985,007) Dinas Pertanian Rp 38.810.000,00 Rp 3.213.553.202,00
b) Persediaan Hewan Jumlah tersebut merupakan nilai hewan yang berada di petani dari program dana bergulir dengan sistim bagi hasil dan yang dikelola BBI Siwarak Dinas Peternakan dan Perikanan per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut: 1) Sapi ( 2.522 ekor) Rp 7.699.931.000,002) Ikan - Bagi Hasil Rp 92.500.000,00 Ikan – di BBI Rp 200.325.000,00 Rp 7.992.756.000,00
c) Persediaan Blanko Rp62.455.500,00
Jumlah tersebut merupakan jumlah blanko dan Buku Register dan Kutipan Akta yang terdapat di Dinas Kependudukan, Capil dan Tenaga Kerja per 31 Desember 2004
d) Persediaan Aspal Rp2.384.672,68 Jumlah tersebut merupakan jumlah aspal per 31 Desember 2004 yang ada di Gudang DPU untuk bantuan yang disalurkan ke desa-desa.
Jumlah a) s.d d) Rp11.271.149.374,68
7. Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Rp398.150.860,00 Jumlah tersebut merupakan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) kepada pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2004 yang terinci sebagai berikut :
Kendaraan Hilang Rp 96.250.550,00Hasil Temuan Bawasda Rp 301.900.310,00Jumlah Rp 398.150.860,00
8. Investasi Permanen Rp16.589.067.971,00
Jumlah tersebut merupakan nilai Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Semarang pada Bank dan perusahaan milik daerah dan pengelolaaan dana bergulir per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut :
a) Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Semarang Penyertaan Modal pada Bank BPD Jateng Cabang Ungaran Rp 5.608.000.000,00
Penyertaan Modal pada PDAM Kabupaten Semarang Rp 7.842.258.738,00Penyertaan Modal pada Apotik Sidowaras I Rp 4.500.000,00Penyertaan Modal pada Apotik Sidowaras III Rp 35.711.894,00Penyertaan Modal pada BPR – BKK se Kabupaten Semarang Rp 2.097.492.789,00Penyertaan Modal pada BKPD (Badan Kredit Produksi Desa) Rp 9.804.550,00Penyertaan Modal pada PRPP (Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan Jateng)
Rp 223.800.000,00
Rp 15.821.567.971,00
b) Investasi Permanen lainnya Jumlah tersebut merupakan pengelolaan dana bergulir di :
Bagian Perekonomian Rp 617.500.000,00Dinas Perindagkop Rp 150.000.000,00 Rp 767.500.000,00Jumlah a) dan b) Rp 16.589.067.971,00
9. Aktiva Tetap Rp.1.221.882.594.132,00
Jumlah tersebut merupakan nilai aktiva tetap di lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2004, terdiri dari : a) Tanah
Rp483.406.845.300,00 Jumlah tersebut merupakan Nilai Aset Tanah milik Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2004 yang terinci per jenis pemanfaatan sebagai berikut :
Pemanfaatan untuk Jumlah Bidang
Luas (m2)
Nilai (Rp)
- Kantor 117 519.868 64.730.670.000,00- Sekolah 89 903.726 106.225.062.500,00- Perkebunan,Pertanian 61 3.412.098 211.305.285.000,00- Mess, RD, Asrama 71 158.291 32.083.275.000,00- RSU, Puskesmas 32 62.222 7.459.271.000,00- Lapangan, kosong 15 73.697 3.224.445.000,00- Fasilitas Umum 184 693.103 47.113.503.300,00- Lainnya 156 1.801.207 11.265.333.500,00 Jumlah 725 7.624.212 483.406.845.300,00
b) Jalan, Jembatan, Irigasi/Bangunan Air & Jaringan
Rp340.798.149.285,00 Jumlah tersebut merupakan nilai jalan, jembatan, irigasi/bangunan air dan jaringan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2004 yang terinci sebagai berikut :
Uraian Jumlah Ruas
Panjang ( km)
Rupiah
Jalan 246 805,26 217.863.889.500,00 Jembatan 139 1,09 53.519.811.500,00Irigasi, Bangunan Air 409 315,25 60.972.422.385,00Saluran drainase, tebing 2 12,34 5.488.959.000,00Jaringan 2.953.066.900,00 Jumlah 796 1.133,94 340.798.149.285,00
c) Gedung dan Bangunan Rp299.845.516.359,00
Jumlah tersebut merupakan nilai Gedung dan Bangunan yang dikuasai/dimiliki Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut :
Kelompok Pemanfaatan Gedung
Unit Luas (m2) Rupiah
Sekolah 901 398.965 185.894.138.564,00 Dinas 110 29.137 19.645.475.103,00 Cabang Dinas Pendidikan 18 5.533 3.172.520.363,00 Pasar 13 19.505 12.646.818.600,00 RSUD 37 14.750 33.287.674.250,00 Puskesmas 137 28.750 19.007.919.579,00 Kecamatan 161 23.758 11.979.984.500,00 Sekretariat Daerah 23 10.678 8.545.494.000,00 Sekretariat Dewan 9 2.005 2.907.678.900,00 Badan 5 1.371 1.057.564.000,00 Kantor 6 1.124 1.700.248.500,00 Jumlah 1.420 535.576 299.845.516.359,00
d) Peralatan dan Mesin Rp73.172.209.078,00 Jumlah tersebut merupakan nilai peralatan dan mesin yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2004 yang terdiri dari :
Jenis Peralatan dan Mesin Unit Rupiah
Alat Bengkel 160 2.961.228.070Alat Pertanian 18 26.956.000Alat Kantor dan Rumah Tangga 13.252 34.108.868.746Alat Studio dan Komunikasi 427 1.219.592.735Alat Kedokteran 885 3.432.304.200Alat Laboratorium 648 1.723.691.377Barang Seni 262 252.844.000Alat Angkut & Alat Besar 1.278 29.446.723.950 Jumlah 16.930 73.172.209.078
Nilai Alat Angkut / Kendaraan dan Alat Besar yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Semarang tersebut di atas terinci sebagai berikut :
Jenis Kendaraan / Alat Angkut Unit Rupiah Mobil 176 15.223.804.500Motor 1.004 7.140.771.000Truck, Dump Truck & Tangki 24 3.317.000.000Ambulan & Pusling 24 1.892.329.600Alat Besar 48 1.736.907.000Sepeda 2 700.000Gerobag - 135.211.850 Jumlah 1.278 29.446.723.950
e) Aktiva Tetap Lainnya Rp23.617.709.310,00 Jumlah tersebut merupakan nilai Aktiva Tetap Lainnya yang dimiliki
pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2004 yang terinci sebagai berikut :
Uraian Jumlah
Eksemplar Rupiah
Buku 1.190.387 22.872.393.010Monumen dan rambu - Rambu 446.737.800- Baleho, Gapura, Loket 167.078.500- Tugu Batas Kabupaten 131.500.000 Jumlah Monumen dan Rambu 745.316.300 Jumlah Aktiva Tetap Lainnya 23.617.709.310
f) Bangunan Dalam Pengerjaan Rp1.042.164.800,00
Jumlah tersebut merupakan nilai Bangunan Dalam Pengerjaan Per 31 Desember
2004 yang terinci sebagai berikut :
Pembangunan Puskesmas Perawatan Kaliwungu yangtahap penyelesaiannya per 31 Desember 2004 barumencapai 65%
Rp745.734.800,00
Pembangunan Kecamatan Ungaran Barat dan Timur per 31 Desember 2004 tahap pembangunannya baru tahap urugan dan pasangan pondasi dan telah selesai 100 % Rp296.430.000,00Jumlah Rp1.042.164.800,00
10. Aktiva Lain-lain Rp866.501.000,00
Jumlah tersebut merupakan saldo aktiva tak berwujud berupa software aplikasi sistem dan Dana Cadangan per 31 Desember 2004 , dengan rincian sebagai berikut : a) Aktiva Tak Berwujud
1) Software Aplikasi Simkeuda - Bagian Keuangan Rp 233.000.000,00 2) Software Aplikasi IMB - KPDAD Rp 26.000.000,00
3) Aplikasi WEB dan GIS - KPDAD Rp 82.480.000,004) Sotware Aplikasi SIM ARDA - KPDAD Rp 45.500.000,005) Software Aplikasi SIM KAP - KPDAD Rp 150.000.000,006) Software Aplikasi Sistim Pendapatan Daerah -
Dipenda
Rp 131.500.000,00
7) Software Mapada - Dipenda Rp 22.000.000,008) Software SIPU - KPSA Rp 29.436.000,00
9) Data Base Perijinan - KPSA Rp 14.750.000,0010) Software Aplikasi SIMDUK - Dispenduk, Kecamatan Rp 131.835.000,00
(Mutasi penambahan 2004) Sub Jumlah 1) Rp 866.501.000,00
b) Dana Cadangan Rp 0,00 Jumlah a) dan b) Rp866.501.000,00
11. Hutang Jangka Pendek Rp1.273.106.088,00
Jumlah tersebut merupakan bagian lancar dari hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo pada Tahun 2005 ,Hutang Kepada Pihak Ketiga dan Hutang Lain-lain per 31 Desember 2004 yang terinci sebagai berikut :
a) Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang Rp39.375.453,00
Jumlah tersebut merupakan Hutang kepada Pemerintah Pusat atas penerusan Pinjaman ADB Loan Agreement No.1198-INO yang akan jatuh tempo pada Tahun 2005 (lihat uraian Hutang Jangka Panjang) dengan rincian sebagai berikut :
Pokok Rp 17.266.728,00Bunga Rp 21.638.327,00Jasa Bank Rp 470.398,00 Rp 39.375.453,00
b) Hutang Kepada Pihak Ketiga Rp883.486.668,00
Jumlah tersebut merupakan Hutang kepada pihak ketiga per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut :
1) Hutang Pembelian Obat untuk RSU Ungaran Rp 634.967.668,002) Hutang Pembelian Obat untuk RSU Ambarawa Rp 248.519.000,00
Rp 883.486.668,00
c) Hutang Perhitungan Fihak Ketiga Rp0,00 Jumlah tersebut merupakan hutang perhitungan fihak ketiga atas pemungutan IWP, PPh pasal 21, Taperum per 31 Desember 2004
d) Hutang Lain-lain Rp350.243.967,00 Jumlah tersebut merupakan saldo hutang kepada Pemerintah Kota Semarang atas PJU daerah perbatasan yang keliru disetorkan ke Pemerintah Kabupaten Semarang. Jumlah a) s.d d) Rp1.273.106.088,00
12. Hutang Jangka Panjang
Rp280.686.118,00 Jumlah tersebut merupakan saldo Hutang Kepada Pemerintah Pusat atas Penerusan Pinjaman dari ADB sesuai dengan Loan Agreement No.1198-INO tanggal 10 Pebruari 1993 dan perjanjian penerusan pinjaman no.SLA-836/DP3/1996 tanggal 19 Januari 1996 per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut :
Uraian Pokok (Rp) Bunga (Rp) Jasa Bank (Rp)
Jumlah (Rp)
So per 01-01-2004 189.933.997 127.358.902 2.768.672 320.061.571Pengalihan ke Hutang Jangka Pendek
17.266.728 21.638.327 470.398 39.375.453
So per 31-12-2004 172.667.269 105.720.575 2.298.274 280.686.118 12. Ekuitas Dana Rp1.291.003.739.943,68
Jumlah tersebut merupakan jumlah kekayaan netto Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut :
Ekuitas Dana Lancar Rp 51.946.262.958,68Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp 1.239.057.476.985,00Ekuitas Dana yang dicadangkan Rp 0,00Jumlah Rp 1.291.003.739.943,68
a) Ekuitas Dana Lancar
Rp51.946.262.958,68 Jumlah Ekuitas Dana Lancar senilai Rp.50.643.266.798,00 merupakan kekayaan Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2004 yang berasal dari selisih aktiva lancar dengan hutang jangka pendek dengan perhitungan sebagai berikut : Kas Daerah Rp 26.099.103.411,00Kas di Pemegang Kas Rp 1.064.934.526,00Deposito Rp 11.000.000.000,00Piutang Pajak Rp 43.841.250,00Piutang Retribusi Rp 10.316.800,00Piutang Lain-lain Rp 3.331.872.825,00Persediaan Rp 11.271.149.374,68Bagian Lancar TGR Rp 398.150.860,00Jumlah Rp 53.219.369.046,68 dikurangi : Hutang Jangka Pendek Rp 1.273.106.088,00Nilai Ekuitas Dana Lancar Rp 51.946.262.958,68
b) Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp1.239.057.476.985,00
Jumlah Ekuitas Dana Diinvestasikan senilai Rp1.239.057.476.985,00 merupakan kekayaan Pemerintah Kabupaten Semarang per 31 Desember 2004 yang berasal dari selisih Investasi Permanen ditambah Aktiva Tetap dan Aktiva Lainnya dikurangi dengan Hutang Jangka Panjang dengan perhitungan sebagai berikut :
Penyertaan Modal Pemerintah Rp 15.821.567.971,00Investasi Permanen Lainnya Rp 767.500.000,00Aktiva Tetap Rp 1.221.882.594.132,00Aktiva Lain-lain Rp 866.501.000,00 Jumlah Rp 1.239.338.163.103,00dikurangi : Hutang Jangka Panjang Rp (280.686.118,00 )Nilai Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp 1.239.057.476.985,00
c) Ekuitas Dana Dicadangkan Rp0,00
Jumlah Ekuitas Dana yang Dicadangkan merupakan kekayaan Pemerintah Kabupaten Semarang yang dicadangkan secara khusus untuk keperluan tertentu per 31 Desember 2004 adalah Nihil.
BAB I
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
A. Gambaran Umum
1. Dasar Hukum Pemeriksaan
a. Perubahan Ketiga UUD Tahun 1945;
b. Undang-undang No.5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan;
c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara;
2. Tujuan Pemeriksaan
Untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Semarang sebagai laporan pertanggungjawaban atas realisasi APBD
Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang ditetapkan di dalam berbagai peraturan perundangan mengenai Pengelolaan
Keuangan Daerah.
3. Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas
laporan Keuangan Pemerintah kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2004,
meliputi :
a. Laporan Perhitungan Anggaran dan Belanja daerah Tahun Anggaran 2004;
b. Neraca per tanggal 31 Desember Tahun 2004;
c. Laporan Aliran Kas Tahun Anggaran 2004;
d. Catatan atas Laporan Keuangan Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2004
4. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas laporan Keuangan Kabupaten Semarang Tahun Anggaran
2004 dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang
diterbitkan BPK RI Tahun 1995,Panduan Manajemen Pemeriksaan dan Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh IAI.
5. Batasan dan Kendala Pemeriksaan
Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu
pemeriksaan atas Laporan Keuangan, BPK RI masih menghadapi kendala bahwa
para pengelola keuangan pada Pemerintah Kabupaten Semarang belum memahami
sepenuhnya pembukuan double entry atas dasar pencatatan kas modifikasian
seperti yang tertuang dalam Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002. Hal ini dapat
diketahui dari Jurnal, Buku Besar serta akun-akun neraca yang belum akurat
sehingga menyulitkan BPK dalam melakukan tracing/penelusuran atas Saldo Akun
dalam Neraca. Disamping itu adanya perubahan SOTK yang baru yaitu bagian
keuangan sekarang menjadi DPKD ( Dinas Pengelola Keuangan Daerah), sehingga
pengarsipan dokumen belum tertata dengan baik.
B. Laporan Keuangan yang Diperiksa BPK
1. Neraca
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2004
(sebelum koreksi)
(dalam Rp)
URAIAN JUMLAH
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas di Kas Daerah 26.099.103.411,00 Kas di Pemegang Kas 352.773.570,00 Deposito 11.000.000.000,00 Piutang Pajak 43.841.250,00 Piutang Retribusi 0,00 Piutang Lain-lain 3.281.988.825,00 Persediaan 11.268.764.702,00 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR) 398.150.860,00 Jumlah Aktiva Lancar 52.444.622.618,00
INVESTASI PERMANEN Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 15.820.767.971,00 Investasi Permanen Lainnya 767.500.000,00 Jumlah Investasi Permanen 16.588.267.971,00
AKTIVA TETAP Tanah 483.406.845.300,00 Jalan.Jembatan .Bangunan Air dan Jaringan 335.309.190.285,00 Gedung 299.845.516.359,00 Mesin dan Peralatan 73.172.209.078,00 Aktiva Tetap Lainnya 23.617.709.310,00 Bangunan Dalam Pengerjaan 1.042.164.800,00
Jumlah Aktiva Tetap 1.216.393.635.132,00 AKTIVA LAIN-LAIN
Aktiva Tak Berwujud 866.501.000,00 Dana Cadangan Jumlah Aktiva Lain-lain 866.501.000,00
Jumlah AKTIVA 1.286.293.026.721,00 HUTANG HUTANG JANGKA PENDEK Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang 39.375.453,00 Hutang Kepada Pihak Ketiga 883.486.668,00 Hutang Perhitungan Pihak Ketiga 0,00 Hutang lain-lain 350.243.967,00 Jumlah Hutang Jangka Pendek 1.273.106.088,00
HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang Luar Negeri 0,00 Hutang Kepada Pemerintah Pusat 280.686.118,00 Jumlah Hutang Jangka Panjang 280.686.118,00 Jumlah Hutang 1.553.792.206,00
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar 51.171.516.530,00 Ekuitas Dana Diinvestasikan 1.233.567.717.985,00 Ekuitas Dana Dicadangkan 0,00 Jumlah Ekuitas Dana 1.284.739.234.515,00
Jumlah HUTANG DAN EKUITAS DANA 1.286.293.026.721,00
2.Laporan Realisasi Anggaran
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG LAPORAN REALISASI ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2004 (Sebelum koreksi)
(dalam Rp)
No Uraian Anggaran Realisasi
I PENDAPATAN 1.1 Pendapatan Asli Daerah 41.413.636.188,00 44.634.643.967,00 1.1.1 Pajak Daerah 11.940.693.673,00 12.614.814.955,00 1.1.2 Retribusi Daerah 22.820.021.910,00 23.775.388.782,00 1.1.3 Bagian Laba 312.673.000,00 312.673.000,00 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 6.340.247.605,00 7.931.767.230,00 1.2 Dana Perimbangan 309.819.438.800,00 316.698.783.797,00 1.2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 17.381.165.950,00 21.802.379.093,00 1.2.2 Dana Alokasi Umum 268.217.000.000,00 268.217.000.000,00 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 8.070.000.000,00 8.070.000.000,00 1.2.4 Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan
Propinsi 16.151.272.850,00 18.609.404.704,00
1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 19.081.196.000,00 19.421.696.000,00 1.3.1 Dana penyeimbang 19.081.196.000,00 19.421.696.000,00
Jumlah Pendapatan 370.314.270.988,00 380.755.123.764,00 II BELANJA
2.1 APARATUR DAERAH 100.924.182.390,00 92.993.531.665,00 2.1.1 Belanja Administrasi Umum 78.601.952.187,00 73.056.630.920,00 2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 68.876.032.362,00 64.415.185.073,00 2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 4.769.696.141,00 4.401.405.967,00 2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 1.809.534.977,00 1.513.688.975,00 2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 3.146.688.707,00 2.726.350.905,00
2.1.2 Belanja Opersional dan Pemeliharaan 17.398.200.303,00 15.828.428.536,00
2.1.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 3.910.390.999,00 3.701.925.357,00 2.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 8.968.869.940,00 7.913.124.669,00 2.1.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 2.874.335.000,00 2.766.253.400,00 2.1.2.4 Belanja Pemeliharaan 1.644.604.364,00 1.447.125.110,00 2.1.3 Belanja Modal 4.924.029.900,00 4.108.472.209,00
2.2 PELAYANAN PUBLIK 289.006.950.258,00 270.576.347.556,00 2.2.1 Belanja Administrasi Umum 182.059.701.552,00 167.843.922.364,00 2.2.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 167.480.219.313,00 153.636.942.154,00 2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 13.913.937.833,00 13.552.423.396,00 2.2.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 146.943.423,00 144.997.500,00 2.2.1.4 Belanja Pemeliharaan 518.600.983,00 509.559.314,00
2.2.2 Belanja Operasi dan Pemeliharaan 38.669.058.052,00 37.726.579.265,00 2.2.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 6.629.556.376,00 6.835.171.961,00 2.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 22.492.830.461,00 21.818.478.472,00 2.2.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 2.317.949.125,00 2.229.784.000,00 2.2.2.4 Belanja Pemeliharaan 7.228.722.090,00 6.843.144.832,00 2.2.3 Belanja Modal 36.492.737.250,00 33.639.120.690,00 2.3 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keu. 29.656.617.404,00 29.360.547.237,00 2.4 Belanja Tidak Tersangka 2.128.836.000,00 2.006.178.000,00
Jumlah Belanja 389.931.132.648,00 363.569.879.221,00 Surplus/ (Defisit) (19.616.861.660,00) 17.185.244.543,00
III PEMBIAYAAN 3.1 Penerimaan Daerah 3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu 24.463.465.861,00 24.531.341.037,00 3.1.2 Transfer dari Dana Cadangan 0,00 0,00 3.1.3 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi 0,00 0,00
3.1.4 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00
3.1.5 Penerimaan Iuran Wajib Pegawai 0,00 0,00 3 1 6 P i PPh P l 21 0 00 0 00
3. Laporan Aliran Kas
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG LAPORAN ALIRAN KAS
Tahun Anggaran 2004 (sebelum koreksi)
(dalam Rp) Uraian Jumlah
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Aliran Kas Masuk : PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah 12.614.814.955.00 Retribusi Daerah 23.775.388.782.00 Bagian Laba 312.673.000.00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.931.767.230.00 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 44.634.643.967.00 PENDAPATAN DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 21.802.379.093.00 Dana Alokasi Umum 268.217.000.000.00 Dana Alokasi Khusus 8.070.000.000.00
Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Propinsi 18.609.404.704.00 Jumlah Pendapatan dari Dana Perimbangan 316.698.783.797.00 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Dana Penyeimbang 19.421.696.000.00
Jumlah Aliran Kas Masuk 380.755.123.764.00 Aliran Kas Keluar : BELANJA ADMINISTRASI UMUM Belanja Pegawai/Personalia 218.052.127.227.00 Belanja Barang dan Jasa 17.953.829.363.00 Belanja Perjalanan Dinas 1.658.686.475.00 Belanja Pemeliharaan 3.235.910.219.00 Jumlah Belanja Administrasi Umum 240.900.553.284.00 BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN Belanja Pegawai/Personalia 10.537.097.318.00 Belanja Barang dan Jasa 29.731.603.141.00 Belanja Perjalanan Dinas 4.996.037.400.00 Belanja Pemeliharaan 8.290.269.942.00 Jumlah Belanja Operasi dan Pemeliharaan 53.555.007.801.00 BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 29.360.547.237.00 BELANJA TAK TERSANGKA 2.006.178.000.00
Jumlah Aliran Kas Keluar 325.822.286.322.00 Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 54.932.837.442.00
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aliran Kas Masuk Penjualan Investasi Jangka Panjang 0.00 Penjualan Aktiva Tetap 0.00 Jumlah Aliran Kas Masuk 0.00 Aliran Kas Keluar Belanja Modal/Pembangunan 37.747.592.899.00 Pembelian Investasi Jangka Panjang 0.00 Jumlah Aliran Kas Keluar 37.747.592.899.00 Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (37.747.592.899.00) ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Aliran Kas Masuk Penerimaan Dana Bergulir/Revolving 2.139.812.500.00 Jumlah Aliran Kas Masuk 2.139.812.500.00 Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 2.143.114.099.00 Transfer dari Dana Cadangan 0.00 Penyertaan Modal 2.160.000.000.00 Pengeluaran Dana Bergulir/Revolving 2.101.407.000.00 Jumlah Aliran Kas Keluar 6.404.521.099.00 Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (4.264.708.599.00)Kenaikan Bersih Kas Selama Periode 12.920.535.944.00 Saldo Awal Kas 24.531.341.037.00 Saldo Akhir Kas 37.451.876.981.00
A. Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Semarang
Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Semarang dilakukan oleh Bagian Keuangan Kabupaten Semarang. Pembukuan dan
penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran
2004 diselenggarakan dengan menggunakan sistem pembukuan ganda dengan dasar
kas modifikasian sebagaimana diatur dalam Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002
tentang Pedoman Pengelolaan. Pengurusan dan Pertanggungjawaban Pengelolaan
APBD.
Kebijakan di bidang keuangan telah disusun Perda tentang pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah Nomor 9 Tahun 2002 tanggal 18 Nopember 2002. Peraturan tersebut
berlaku secara bertahap sejak Tahun 2003 dan berlaku efektif Tahun 2007. sedangkan
system dan prosedur akuntansi belum dibuat.
Berdasarkan pasal 31 ayat (2) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara. Pemerintah Kabupaten Semarang berkewajiban menyusun Laporan Keuangan
Daerah yang terdiri dari Neraca. Laporan Realisasi Anggaran. Laporan Aliran Kas dan
Catatan atas Laporan Keuangan Daerah.
Dari pemeriksaan menunjukkan terdapat keterlambatan pengiriman SPJ.
Keterlambatan penyetoran sisa UUDP dari beberapa Pemegang Kas menghambat
penyusunan Laporan Keuangan Daerah. Kebijakan mengenai perlakuan atas sisa Kas di
Pemegang Kas yaitu yang diperlakukan sebagai sisa kas di Pemegang kas adalah sisa
kas yang disetor sampai dengan tanggal 10 Januari 2005. sedangkan sisa kas yang
disetor setelah tanggal 10 Januari 2005 diperlakukan sebagai pengeluaran definitif.
Oleh karena itu perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 tidak seluruhnya disusun
berdasarkan SPJ yang telah disahkan. sehingga perlu dilakukan koreksi atas belanja
yang bersangkutan.
Personil pada Bagian Keuangan masih kurang memadai dan pegawai yang
berlatar belakang akuntansi masih terbatas. Dengan penerapan pola baru system
pengelolaan keuangan daerah. Kebutuhan personil yang memiliki latar belakang
akuntansi semakin tinggi karena tuntutan penggunaan pembukuan accrual basis.
Berdasarkan kondisi di atas pada tanggal 3 Nopember 2003 dilakukan
kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan BPKP Propinsi jawa Tengah
tentang bimbingan teknis pengelolaan dan petanggungjawaban keuangan daerah
Kabupaten Semarang. Jangka waktu kerja sama mulai naskah kerja sama
ditandatangani sampai dengan Tahun Anggaran 2005. Kegiatan yang dikerjasamakan
yaitu penyusunan perhitungan APBD dan LPJ Bupati kepada DPRD Kabupaten
Semarang serta Implementasi dan pengembangan Sistem Akuntansi Keuangan daerah
Kabupaten Semarang. Tahun Anggaran 2004 dilakukan bimbingan penyusunan Neraca
oleh BPKP yang dimulai tanggal 25 januari sampai dengan 16 pebruari 2005 dan
diperpanjang selama lima belas hari kerja.
Dari hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan laporan
keuangan serta pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten
Semarang yang kami uji, ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan
yang berlaku sehingga masih terdapat kelemahan-kelemahan minimal sebanyak dua
kelemahan. Terhadap sistem pembukuan dan penyusunan laporan keuangan yang tidak
kami uji kami tidak menemukan bahwa Pemerintah Daerah menyimpang dari sistem
tesebut. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tidak ada review dan persetujuan memadai untuk transaksi pencatatan akuntansi
atau output dari suatu sistem sehingga jumlah belanja pada draft perhitungan
menjadi lebih besar dari belanja senyatanya.
2. Sub Bidang Verifikasi yang bertanggungjawab terhadap pengujian kebenaran
realisasi Anggaran Daerah belum melaksanakan fungsinya secara maksimal.
sehingga Sub bidang pembukuan dan pelaporan menyusun Perhitungan APBD
tidak berdasarkan SPJ yang telah diverifikasi. melainkan berdasarkan atas setoran
sisa kas dari masing-masing pemegang kas.
3. Bukti kegagalan untuk menjalankan tugas yang menjadi bagian dari pengendalian
intern seperti tidak dibuatnya rekonsiliasi atau pembukuan rekonsiliasi yang tidak
tepat waktu;
Tahun Anggaran 2004 merupakan masa transisi metode pembukuan pada
Kabupaten Semarang. Bagi para pelaksana antara lain Pemegang Kas maupun
Pembantu Pemegang Kas mengalami kesulitan dalam pelaksanaan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada
Kode Rekening. Oleh karena itu rekonsiliasi antara Pemegang Kas dengan
Pembantu Pemegang Kas menjadi lama dan pencatatan atas rekonsiliasi anggaran
daerah terlambat dari yang diperkirakan.
Atas kelemahan pengendalian intern tersebut. BPK-RI menyarankan agar Pemerintah
Kabupaten Semarang melakukan Review atas Sistem pembukuan dan penyusunan
Laporan Keuangannya.
B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan
Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2004
Dari hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 yang telah
disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang. BPK-RI telah mengajukan 17 koreksi
dengan nilai koreksi saldo akun menurut obyek sebesar Rp7.122.267.088.68 kepada
Pemerintah Kabupaten Semarang dhi. Bagian Pembukuan dan Verifikasi Sekretariat
Daerah Kabupaten Semarang.
Koreksi-koreksi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kesalahan karena belum dicatat/kesalahan pembukuan.
Pada Tahun Anggaran 2004. Pemerintah Kabupaten Semarang. terjadi transaksi
yang belum dicatat oleh Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai berikut :
a. Piutang Retribusi - pasar
Piutang Retribusi pasar yaitu retribusi yang menunggak pada pedagang
pasar per 31 Desember 2004 sebesar Rp10.316.800,00 ,tetapi pada Neraca belum
dicatat . sehingga kurang dicatat sebesar Rp10.316.800,00 (Pasar Projo Ambarawa
sebesar Rp5.511.700.00 dan Pasar Bandarjo sebesar Rp4.805.100,00)
Pasar Projo Ambarawa: Piutang s.d tahun 2003 Rp 4.991.700,00 Piutang tahun 2004 Rp 520.000,00 Rp 5.511.700,00Pasar Bandarjo : Rp 4.805.100,00 Rp 10.316.800,00
Transaksi tersebut dicatat Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai berikut:
Piutang Retribusi - pasar Rp0,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp0,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Piutang Retribusi - pasar Rp10.316.800,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp10.316.800,00
Sehingga BPK RI melakukan koreksi sebagai berikut: Piutang Retribusi - pasar Rp10.316.800,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp10.316.800,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun dalam
Neraca per 31 Desember 2004 yaitu :
1) Akun Piutang - Retribusi Pasar bertambah sebesar Rp10.316.800,00
2) Akun Ekuitas Dana Lancar- E D L – Cadangan Piutang (Retribusi Pasar)
bertambah sebesar Rp10.316.800,00
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan perbaikan pada Laporan Keuangannya.
b. Pendapatan Bagi Hasil Pajak – PBB dicatat secara netto
Hasil pemungutan PBB TA 2004 sebesar Rp15.694.445.880,00 ,upah
pungut tahun 2004 sebesar Rp878.425.734,00. Pencatatan oleh Pemda Kabupaten
Semarang secara netto sebesar Rp14.816.020.146,00 sehingga kurang catat sebesar
Rp878.425.734,00.
Transaksi tersebut dicatat Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai berikut:
Kas Daerah Rp14.816.020.146,00 Pendapatan Bagi Hasil Pajak - PBB
Rp14.816.020.146,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Kas Daerah Rp14.816.020.146,00Insentif - Biaya Pemungutan PBB
Rp878.425.734,00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak - PBB
Rp15.694.445.880,00
Sehingga BPK RI melakukan koreksi sebagai berikut:
Insentif - Biaya Pemungutan PBB
Rp878.425.734,00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak - PBB
Rp878.425.734,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahun 2004 sebagai berikut:
Akun Pendapatan Bagi Hasil Pajak - PBB ( 1.01.0300.2.1.01 ) Saldo sebelum koreksi Rp21.802.379.093,00Koreksi tambah Rp878.425.734,00Saldo setelah koreksi Rp22.680.804.827,00
Akun Insentif- biaya pemungutan PBB ( 2.01.0500.2.1.03 1) Saldo sebelum koreksi Rp701.246.535,00Koreksi tambah Rp878.425.734,00Saldo setelah koreksi Rp1.579.672.269,00
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan perbaikan pada Laporan Keuangannya.
c. RSU Ungaran
Realisasi Biaya Gaji dan Tunjangan Aparatur dan publik sebesar
Rp2.694.460.287,00 sedangkan menurut darft sebesar Rp2.713.281..487,00
sehingga kurang catat sebesar Rp18.821.200,00 rincian sebagai berikut :
Menurut draft (Rp)
Realisasi (Rp)
Kurang catat (Rp)
B.gaji dan tunjangan Aparatur 399.687.493,00 405.525693,00 5.838.200,00
gaji & tunj dr PAD-bantuan THR 23.850.000,00 24.150.000,00 300.000,00
B.gaji dan tunjangan Publik 2.270.922.794,00 2.283.605.794,00 12.683.000,00
2.713.281..487,00 2.694.460.287,00 18.821.200,00
Transaksi tersebut dicatat Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai berikut:
B.gaji dan tunjangan Aparatur Rp 399.687.493,00 gaji & tunj dr PAD-bantuan THR Rp 23.850.000,00
B.gaji dan tunjangan Publik Rp 2.270.922.794,00 Kas di PK Rp2.694.460.287,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: B.gaji dan tunjangan Aparatur Rp 405.525.693,00 gaji & tunj dr PAD-bantuan THR Rp 24.150.000,00 B.gaji dan tunjangan Publik Rp2.283.605.794,00
Kas di PK Rp2.713.281.487,00 Sehingga BPK RI melakukan koreksi sebagai berikut: B.gaji dan tunjangan Aparatur Rp 5.838.200,00 gaji & tunj dr PAD-bantuan THR Rp 300.000,00 B.gaji dan tunjangan Publik Rp12.683.000,00 Kas di PK Rp18.821.200,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahun 2004 sebagai berikut:
Akun B.gaji dan tunjangan Aparatur (2.10.0202.1.1.03. 1) Saldo sebelum koreksi Rp399.687.493,00 Koreksi tambah Rp 5.838.200,00 Saldo setelah koreksi Rp405.525.693,00
Akun gaji & tunj dr PAD-Bantuan THR (2.10.0202.1.1.06. 1) Saldo sebelum koreksi Rp23.850.000,00 Koreksi tambah Rp 300.000,00 Saldo setelah koreksi Rp24.150.000,00
Akun Biaya gaji dan tunjangan Publik (2.10.0202.1.1.03. 2)
Saldo sebelum koreksi Rp2.270.922.794,00 Koreksi tambah Rp 12.683.000,00 Saldo setelah koreksi Rp2.283.605.794,00
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (tidak bersedia) melakukan perbaikan pada Laporan Keuangannya.
d. DPU
Persediaan aspal di DPU per 31 Desember 2004 sebanyak 5 drum senilai
Rp2.384.672,68 merupakan bantuan aspal yang akan dibagi ke desa-desa.
Persediaan tersebut pada Neraca per 31 Desember 2004 belum dicatat sehingga
kurang dicatat sebesar Rp2.384.672,68
Transaksi tersebut dicatat Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai berikut:
Persediaan - aspal Rp0,00E D L Rp0,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Persediaan - aspal Rp2.384.672,68 E D L Rp2.384.672,68
Sehingga BPK RI melakukan koreksi sebagai berikut: Persediaan - aspal Rp2.384.672,68
E D L – Cadangan Persediaan
Rp2.384.672,68
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Persediaan – aspal bertambah sebesar Rp2.384.672,68
2) Akun Ekuitas Dana Lancar – Cadangan PPersediaan bertambah sebesar
Rp2.384.672,68
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (tidak bersedia) melakukan perbaikan pada Laporan Keuangannya.
e.Piutang lain-lain
1) Piutang PPJU
Piutang PPJU yang menunggak sampai dengan tanggal 31 Desember 2004
sebesar Rp24.792.000,00. PPJU bulan April menurut catatan dari PLN sebesar
Rp943.293.085,00 sedangkan yang telah diterima oleh Pemda kabupaten Semarang
sebesar Rp943.164.654,0000 sehingga kurang diterima sebesar Rp128.431,00
sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 belum dibayar oleh PLN.
Transaksi tersebut dicatat Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai berikut:
Piutang Lain-lain -PPJU Rp0,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp0,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Piutang Lain-lain -PPJU Rp24.792.000,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp24.792.000,00
Sehingga BPK RI melakukan koreksi sebagai berikut: Piutang Lain-lain -PPJU Rp24.792.000,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp24.792.000,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun dalam
Neraca per 31 Desember 2004 yaitu :
a) Akun Piutang PPJU bertambah sebesar Rp24.792.000,00
b) Akun Ekuitas Dana Lancar - Cadangan Piutang Piutang PPJU bertambah
sebesar Rp24.792.000,00
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia/) melakukan perbaikan pada Laporan Keuangannya.
2) Piutang Sewa Lapangan
Piutang Sewa Lapangan di Sekretariat Daerah per 31 Desember 2004
sebesar Rp300.000,00 pada Neraca belum dicatat . sehingga kurang dicatat sebesar
Rp300.000,00.
Transaksi tersebut dicatat Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai berikut:
Piutang Lain-lain –Sewa Lapangan Rp0,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp0,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Piutang Lain-lain –Sewa Lapangan Rp300.000,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp300.000,00
Sehingga BPK RI melakukan koreksi sebagai berikut: Piutang Lain-lain –Sewa Lapangan Rp300.000,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp300.000,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun dalam
Neraca per 31 Desember 2004 yaitu :
a) Akun Piutang Lain-lain –Sewa Lapangan bertambah sebesar Rp300.000,00
b) Akun Ekuitas Dana Lancar- E D L – Cadangan Piutang (Sewa Lapangan)
bertambah sebesar Rp300.000,00
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan perbaikan pada Laporan Keuangannya.
3) Piutang Taspen
Piutang Taspen adalah kelebihan pembayaran antara lain tunjangan
istri/suami/anak per 31 Desember 2004 sebesar Rp24.792.000,00 pada Neraca
belum dicatat . sehingga kurang dicatat sebesar Rp24.792.000,00. Transaksi
tersebut dicatat Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai berikut:
Piutang Lain-lain – Taspen Rp0,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp0,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Piutang Lain-lain – Taspen Rp24.792.000,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp24.792.000,00
Sehingga BPK RI melakukan koreksi sebagai berikut: Piutang Lain-lain – Taspen Rp24.792.000,00 E D L – Cadangan
Piutang Rp24.792.000,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun dalam
Neraca per 31 Desember 2004 yaitu :
a) Akun Piutang Lain-lain – Taspen bertambah sebesar Rp24.792.000,00
b) Akun Ekuitas Dana Lancar - Cadangan Piutang (Taspen) bertambah sebesar
Rp24.792.000,00
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya.
f. Aktiva Tetap – Bangunan air
Aktiva Tetap – bangunan air per 31 Desember 2004 dicatat senilai. tetapi
pada kenyataannya terdapat bangunan – air ( saluran drainase) senilai
Rp5.488.959.000,00 belum dicatat di Neraca per 31 Desember 2004. sehingga
kurang dicatat sebesar Rp5.488.959.000,00.
Transaksi tersebut dicatat Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai berikut:
Aktiva Tetap – bangunan air Rp335.309.190.285,00 E D D Rp335.309.190.285,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Aktiva Tetap – bangunan air Rp340.798.149.285,00
E D D Rp340.798.149.285,00
Sehingga BPK RI melakukan koreksi sebagai berikut: Aktiva Tetap – bangunan air Rp5.488.959.000,00
E D D Rp5.488.959.000,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Aktiva Tetap – bangunan air bertambah sebesar Rp5.488.959.000,00.
2) Akun Ekuitas Dana Diinvestasikan – bangunan air bertambah sebesar
Rp5.488.959.000,00.
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya.
g. Penyertaan Modal Pemerintah – PT PRPP
Penyertaan Modal Pemerintah pada PT PRPP per 31 Desember 2004
dicatat sebesar Rp223.000.000,00 tetapi pada kenyataannya terdapat penyetoran
untuk penyertaan modal tersebut pada tahun 2003 sebesar Rp800.000,00 namun
belum tercantum pada Neraca per 31 Desember 2004.
Transaksi tersebut dicatat Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai berikut:
Penyertaan Modal Pemerintah – PT PRPP
Rp223.000.000,00
E D D Rp223.000.000,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Penyertaan Modal Pemerintah – PT PRPP
Rp223.800.000,00
E D D Rp223.800.000,00
Sehingga BPK RI melakukan koreksi sebagai berikut: Penyertaan Modal Pemerintah – PT PRPP
Rp800.000,00
E D D Rp800.000,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Penyertaan Modal Pemerintah – PT PRPP bertambah sebesar
Rp800.000,00
2) Akun Ekuitas Dana Diinvestasikan bertambah sebesar Rp800.000,00.
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya.
h. neraca
Sisa kas yang masih ada di Pemegang Kas pada saldo kas di Neraca Awal 2004
sebesar Rp24.463.465.861,00 sedangkan Saldo Awal Aliran Kas sebesar
Rp24.531.341.037,00 perbedaan tersebut karena adanya sisa kas di Pemegang Kas
sebesar Rp67.875.176,00 yang tidak dimasukkan dalam komponen Kas pada neraca
awal tahun 2004.
Transaksi tersebut dicatat Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai berikut:
Kas di Pemegang Kas Rp3.111.275.491,00 E D L Rp3.111.275.491,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Kas di Pemegang Kas Rp3.179.150.667,00
E D L Rp3.179.150.667,00
Sehingga BPK RI melakukan koreksi sebagai berikut: Kas di Pemegang Kas Rp67.875.176,00
E D L Rp67.875.176,00
Sedangkan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian. karena sisa kas di Pemegang
Kas telah disetor ke Kas Daerah dan telah diperhitungkan dalam SiLPA . sehingga
penyesuaiannya adalah :
E D L Rp67.875.176,00Kas di Pemegang Kas Rp67.875.176,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo:
pada Neraca per 1 Januari 2004 yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bertambah sebesar Rp67.875.176,00
2) Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp67.875.176,00
pada Neraca per 31 Desember 2004 (penyesuaian) yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bekurang sebesar Rp67.875.176,00
2) Akun Ekuitas Dana Lancar berkurang sebesar Rp67.875.176,00
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya.
2. Terdapat pencatatan akuntansi yang belum diakui transaksinya.
Pada Tahun Anggaran 2004. Pemerintah Kabupaten Semarang melakukan
pencatatan SPJ tidak sepenuhnya atas dasar SPJ yang direalisasikan. Hasil
pemeriksaan SPJ. Buku Besar. Buku Jurnal dan Surat Tanda Setoran serta
konfirmasi pada masing-masing Pemegang Kas (PK). diketahui bahwa sisa kas di
Pemegang Kas Tahun Anggaran 2004 yang disetor setelah tanggal 10 Januari 2005
diperhitungkan (dicatat) sebagai pengeluaran (belanja) dengan rincian sebagai
berikut:
a. Sekretariat Daerah Belanja di Bagian Tata Pemerintahan pada Pos Sekretariat Daerah dicatat sebagai
berikut:
honorarium tim/panitia Rp564.254.700,00
sewa kendaraan Rp 69.511.000,00
makan dan minum rapat Rp396.712.159,00
honor penceramah PBB Rp 65.065.000,00
honor PHL-Des 2004 Rp 92.777.500,00
biaya cetak dan penggandaan
keperluan kantor
Rp111.404.200,00
makanan dan minuman Rp156.983.000,00
biaya bahan material Rp 89.464.467,00
biaya transportasi dan akomodasi Rp264.930.000,00
perjalanan dinas Rp213.795.000,00
Kas PK Rp2.024.897.026,00
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari transaksi tersebut diantaranya sebesar
Rp13.459.500,00 belum dapat diakui tidak seluruhnya dibelanjakan sehingga
belum memenuhi unsur keberadaan/keterjadian. sehingga pencatatan tersebut
harus dikoreksi sebagai berikut:
Kas PK Rp13.459.500,00
honorarium tim/panitia Rp 595.000,00
sewa kendaraan Rp 200.000,00
makan dan minum rapat Rp 69.000,00
honor penceramah PBB Rp1.600.000,00
honor PHL-Des 2004 Rp 385.000,00
biaya cetak dan penggandaan
keperluan kantor Rp2.750.000,00
makanan dan minuman Rp2.300.500,00
biaya bahan material Rp 186.000,00
biaya transportasi dan
akomodasi Rp1.550.000,00
biaya jasa pihak ketiga Rp 54.000,00
perjalanan dinas Rp3.770.000,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun LRA
sebagai berikut:
Akun honorarium tim/panitia (2.01.0300.2.1.01.01.1) berkurang sebesar
Rp595.000,00
Akun sewa kendaraan (2.01.0300.2.2.04.02.1) berkurang sebesar Rp200.000,00
Akun makan dan minum rapat (2.01.03.01.2.2.05.02.1) berkurang sebesar
Rp69.000,00
Akun gaji dan tunjangan yang bersumber dari PAD (2.01.0300.1.1.06 2) berkurang
sebesar Rp385.000,00
Akun honor penceramah PBB (2.01.0300.2.1.01.01 2) berkurang sebesar
Rp1.600.000,00
Akun biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor (2.01.0300.2.2.03 2)
berkurang sebesar Rp2.750.000,00
Akun makanan dan minuman (2.01.03.01.2.2.05 2) berkurang sebesar
Rp2.300.500,00
Akun biaya bahan material (2.01.0300.2.2.01.05.2) berkurang sebesar
Rp186.000,00
Akun biaya transportasi dan akomodasi (2.01.0300.2.2.02.02.2) berkurang sebesar
Rp1.550.000,00
Akun perjalanan dinas (2.01.0300.2.3 2) berkurang sebesar Rp3.770.000,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bertambah sebesar Rp13.459.500,00.
2) Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp13.459.500,00.
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya
b. Sekretariat DPRD.
Belanja pada pos Sekretariat DPRD dicatat oleh Pemerintah Kabupaten Semarang
sebagai berikut :
belanja tetap dan tunjangan Pimpinan
Anggota DPRD
Rp 1.441.897.932,00
gaji dan tunjangan anggota DPRD Rp 2.104.250.000,00
biaya pengembangan SDM Rp 98.000.000,00
biaya bahan pakai habis kantor Rp 38.323.730,00
biaya jasa kantor Rp 93.900.000,00
biaya cetak dan penggandaan keperluan
kantor
Rp 5.415.000,00
biaya makan minum kantor Rp 6.050.000,00
biaya pakaian dinas Rp 175.750.000,00
biaya pemeliharaan bangunan gedung Rp 26.558.000,00
biaya pemeliharaan alat angkutan darat Rp 408.291.200,00
honorarium/upah Rp 177.485.000,00
biaya bahan dan material Rp 76.358.630,00
biaya jasa pihak ketiga Rp 290.780.300,00
biaya cetak dan penggandaan kantor Rp 168.363.013,00
biaya makanan & minuman Rp 151.767.000,00
perjalanan dinas Rp 925.315.000,00
pemeliharaan alat kantor Rp 41.538.312,00
bangunan gedung Rp 10.000.000,00
alat kantor dan rumahtangga Rp 1.400.000,00
Kas di PK Rp6.241.443.117,00
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari transaksi tersebut diantaranya sebesar
Rp258.284.910,00 belum dapat diakui karena belum memenuhi unsur
keberadaan/keterjadian. sehingga pencatatan tersebut harus dikoreksi sebagai
berikut:
Kas di PK Rp258.284.910,00
belanja tetap dan tunjangan Pimpinan Anggota DPRD Rp 1.753.008,00
gaji dan tunjangan anggota DPRD Rp 16.904.000,00
biaya pengembangan SDM Rp 6.000.000,00
biaya bahan pakai habis kantor Rp 18.226.170,00
biaya jasa kantor Rp 23.600.089,00
biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor
Rp 3.680.000,00
biaya makan minum kantor Rp 642.500,00
biaya pakaian dinas Rp 250.000,00
biaya pemeliharaan bangunan gedung Rp 1.646.200,00
biaya pemeliharaan alat angkutan darat Rp 12.202.900,00
honorarium/upah Rp 4.415.000,00
biaya bahan dan material Rp 18.288.580,00
biaya jasa pihak ketiga Rp 44.294.420,00
biaya cetak dan penggandaan kantor Rp 24.694.251,00
biaya makanan & minuman Rp 33.658.790,00
perjalanan dinas Rp 38.759.490,00
pemeliharaan alat kantor Rp 9.259.512,00
bangunan gedung Rp 7.000,00
alat kantor dan rumahtangga Rp 3.000,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun LRA
sebagai berikut:
Akun belanja tetap dan tunjangan Pimpinan Anggota DPRD (2.01.0100.1.1.01 2)
berkurang sebesar Rp1.753.008,00.
Akun gaji dan tunjangan anggota DPRD (2.01.0400.1.1.01 1) berkurang sebesar
Rp16.904.000,00
Akun biaya pengembangan SDM (2.01.0400.1.1.05 1) berkurang sebesar
Rp6.000.000,00.
Akun biaya bahan pakai habis kantor (2.01.0400.1.2.01 1) berkurang sebesar
Rp18.226.170,00
Akun biaya jasa kantor (2.01.0400.1.2.02 1) berkurang sebesar Rp23.600.089.00
Akun biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor (2.01.0400.2.2.03 1)
berkurang sebesar Rp3.680.000,00
Akun biaya makan minum kantor (2.01.0400.2.2.05 1) berkurang sebesar
Rp642.500,00
Akun biaya pakaian dinas (2.01.0400.2.2.06 1) berkurang sebesar Rp250.000,00
Akun biaya pemeliharaan bangunan gedung (2.01.0400.1.4.01 1) berkurang sebesar
Rp1.646.200,00
Akun biaya pemeliharaan alat angkutan darat (2.01.0400.2.4.02 1) berkurang
sebesar Rp12.202.900,00
Akun honorarium/upah (2.01.0400.2.1.01 1) berkurang sebesar Rp4.415.000.00
Akun biaya bahan dan material (2.01.0400.2.2.01 1) berkurang sebesar
Rp18.288.580,00
Akun biaya jasa pihak ketiga (2.01.0400.2.2.02 1) berkurang sebesar
Rp44.294.420,00
biaya cetak dan penggandaan kantor (2.01.0400.2.2.03 1) berkurang sebesar
Rp24.694.251,00
Akun biaya makanan & minuman (2.01.0400.2.2.05 1) berkurang sebesar
Rp33.658.790,00
Akun perjalanan dinas (2.01.0400.2.3.01 1) berkurang sebesar Rp38.759.490,00
Akun pemeliharaan alat kantor (2.01.0400.2.4.03 1) berkurang sebesar
Rp9.259.512,00
Akun bangunan gedung (2.01.0400.3.6 1) berkurang sebesar Rp7.000,00
Akun alat kantor dan rumahtangga (2.01.0400.3.12.02 1) berkurang sebesar
Rp3.000,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bertambah sebesar Rp258.284.910,00
2) Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp258.284.910,00
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan perbaikan pada Laporan Keuangannya.
c. Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Biaya perjalanan dinas dalam daerah sebesar Rp102.590.000.00 serta BM
Alat kantor dan Rumahtangga - pengadaan kursi dicatat oleh Pemda sebesar
Rp37.715.280.00 dengan rincian sebagai berikut:
Perjalanan dinas dalam daerah Rp102.590.000,00 BM Alat kantor dan Rumahtangga Rp37.715.280,00
Kas di PK Rp140.305.280,00
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari transaksi tersebut diantaranya sebesar
Rp2.915.000,00 belum dapat diakui karena belum memenuhi unsur
keberadaan/keterjadian. sehingga pencatatan tersebut harus dikoreksi sebagai
berikut:
Kas di PK Rp2.915.000,00 Biaya perjalanan dinas dalam
daerah Rp1.895.000,00 BM Alat kantor dan Rumahtangga Rp1.020.000,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun LRA
sebagai berikut:
Akun Biaya perjalanan dinas dalam daerah (2.10.0100.1.3.01 1) Saldo sebelum koreksi Rp102.590.000,00 Koreksi kurang (Rp 1.895.000,00) Saldo setelah koreksi Rp100.695.000,00
Akun BM Alat kantor dan Rumahtangga (2.10.0100.3.12 2)
Saldo sebelum koreksi Rp37.715.280,00 Koreksi kurang (Rp 1.020.000,00) Saldo setelah koreksi Rp36.695.280,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bertambah sebesar Rp2.915.000,00
2) Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp2.915.000,00
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya.
d. Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa
Biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor dicatat oleh Pemda Kabupaten
Semarang sebagai berikut:
Biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor Rp8.807.900,00
Kas di PK Rp8.807.900,00
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari transaksi tersebut diantaranya sebesar
Rp100,00 belum dapat diakui karena belum memenuhi unsur
keberadaan/keterjadian. sehingga pencatatan tersebut harus dikoreksi sebagai
berikut:
Kas di PK Rp100,00 Biaya cetak dan penggandaan
keperluan kantor Rp100,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun LRA
sebagai berikut:
Akun Biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor (2.01.1000.2.2.03. 2)
Saldo sebelum koreksi Rp8.807.900,00 Koreksi kurang (Rp100,00) Saldo setelah koreksi Rp8.807.800,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bertambah sebesar Rp100,00
2) Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp100,00
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (tidak bersedia)
melakukan perbaikan pada Laporan Keuangannya
e. Dinas Pertanian
Biaya jasa pihak ketiga dicatat oleh Pemda Kabupaten Semarang sebagai berikut:
biaya jasa pihak ketiga Rp317.563.000,00 Kas di PK Rp317.563.000,00
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari transaksi tersebut diantaranya sebesar
Rp34.125.000.00 belum dapat diakui karena belum memenuhi unsur
keberadaan/keterjadian. sehingga pencatatan tersebut harus dikoreksi sebagai
berikut:
Kas di PK Rp34.125.000,00 biaya jasa pihak ketiga Rp34.125.000,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun LRA sebagai
berikut:
Akun biaya jasa pihak ketiga (2.02.0100.2.2.02 2)
Saldo sebelum koreksi Rp317.563.000,00 Koreksi kurang (Rp34.125.000,00) Saldo setelah koreksi Rp283.438.000,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bertambah sebesar Rp34.125.000,00
2) Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp34.125.000,00
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (tidak bersedia)
melakukan perbaikan pada Laporan Keuangannya.
f. Dinas Pendidikan Belanja pada Dinas Pendidikan dicatat sebagai berikut:
Belanja Aparatur gaji dan tunjangan pegawai Rp 6.252.247.022,00 biaya bahan habis pakai- kantor Rp 117.583.650,00 biaya jasa kantor Rp biaya cetak dan penggandaan kep. Kantor
Rp 38.871.800,00
biaya pakaian dinas Rp 1.194.794.000,00 biaya makanan dan minuman Rp 88.256.400,00 biaya perjalanan dinas Rp 154.020.000,00 biaya pemeliharaan alat angkutan Rp 57.220.600,00 biaya pemeliharaan alat kantor rumahtangga
Rp 38.710.000,00
biaya bahan/material Rp 936.321.600,00 biaya sewa Rp 35.152.500,00 biaya perjalanan dinas dalam daerah Rp 16.886.000,00 BM bangunan gedung kantor Rp 173.472.000,00 biaya pengadaan komputer Rp 199.230.000,00 Belanja Publik gaji dan tunjangan pegawai Rp 135.754.240.441,00 gaji dan tunjangan bersumber dari PAD
Rp 2.834.230.000,00
biaya bahan habis pakai- kantor Rp 327.620.050,00 biaya jasa kantor Rp 384.776.828,00 biaya cetak dan penggandaan kep. Kantor
Rp 43.717.237,00
biaya makanan dan minuman Rp 16.630.500,00 biaya pemel.bangunan gedung Rp 38.007.500,00
biaya pemel alat angkutan Rp 24.028.000,00 biaya pemel alat kantor dan rumahtangga
Rp 75.764.000,00
uang lembur harian Rp 606.004.600,00 belanja bahan/material Rp 802.031.150,00 biaya jasa pihak ketiga Rp 209.316.900,00 biaya cetak dan penggandaan Rp 607.859.685,00 biaya sewa Rp 92.842.000,00 biaya makanan dan minuman Rp 151.845.000,00 biaya pemeliharaan alat angkutan Rp 4.536.850,00 biaya pemeliharaan gedung Rp 4.587.878.500,00 BM alat-alat kantor Rp 14.650.000,00 BM buku perpustakaan Rp 5.868.676.560,00 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
belanja bantuan kepada organisasi sosial & masyarakat
Rp 100.000.000,00
Kas PK Rp161.847.421.373,00
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari transaksi tersebut diantaranya sebesar
Rp309.022.641,00 belum dapat diakui karena belum memenuhi unsur
keberadaan/keterjadian, sehingga pencatatan tersebut harus dikoreksi sebagai
berikut:
Kas PK Rp309.022.641,00 Belanja Aparatur gaji dan tunjangan pegawai Rp 58.330,00 biaya bahan habis pakai- kantor Rp 6.051.200,00 biaya jasa kantor Rp 12.388.791,00 biaya cetak dan penggandaan kep. Kantor
Rp 5.555.825,00
biaya pakaian dinas Rp 215.000,00 biaya makanan dan minuman Rp 6.792.100,00 biaya perjalanan dinas Rp 6.065.330,00 biaya pemeliharaan alat angkutan Rp 16.054.700,00 biaya pemeliharaan alat kantor rumahtangga
Rp 10.059.000,00
biaya bahan/material Rp 230.350,00 biaya sewa Rp 900.000,00 biaya perjalanan dinas dalam daerah Rp 1.581.500,00 BM bangunan gedung kantor Rp 1.852.000,00 biaya pengadaan komputer Rp 207.500,00Belanja Publik
gaji dan tunjangan pegawai Rp 164.928.000,00 gaji dan tunjangan bersumber dari PAD Rp 46.188.000,00 biaya bahan habis pakai- kantor Rp 1.525.650,00 biaya jasa kantor Rp 12.808.502,00 biaya cetak dan penggandaan kep. Kantor
Rp 234.142,00
biaya makanan dan minuman Rp 3.754.500,00 biaya pemel.bangunan gedung Rp 310.000,00 biaya pemel alat angkutan Rp 2.440.400,00 biaya pemel alat kantor dan rumahtangga
Rp 487.500,00
uang lembur harian Rp 549.250,00 belanja bahan/material Rp 1.324.300,00 biaya jasa pihak ketiga Rp 1.200.000,00 biaya cetak dan penggandaan Rp 2.153.271,00 biaya sewa Rp 750.000,00 biaya makanan dan minuman Rp 212.000,00 biaya pemeliharaan alat angkutan Rp 90.500,00 biaya pemeliharaan gedung Rp 1.188.000,00 BM alat-alat kantor Rp 125.000,00BM buku perpustakaan Rp 277.000,00Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
belanja bantuan kepada organisasi sosial & masyarakat
Rp 465.000,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun LRA
sebagai berikut:
Akun gaji dan tunjangan pegawai (2.11.0100.1.1.03 1) berkurang sebesar
Rp58.330,00
Akun biaya bahan habis pakai- kantor (2.11.0100.1.2.01. 1) berkurang sebesar
Rp6.051.200,00
Akun biaya jasa kantor (2.11.0100.1.2.02. 1) berkurang sebesar Rp12.388.791,00
Akun biaya cetak dan penggandaan kep. Kantor (2.11.0100.1.2.03. 1) berkurang
sebesar Rp5.555.825,00
Akun biaya pakaian dinas (2.11.0100.1.2.06. 1) berkurang sebesar Rp215.000,00
Akun biaya makanan dan minuman (2.11.0100.1.2.05. 1) berkurang sebesar
Rp6.792.100,00
Akun biaya perjalanan dinas (2.11.0100.1.3.01. 1) berkurang sebesar
Rp6.065.330,00
Akun biaya pemeliharaan alat angkutan (2.11.0100.1.4.02. 1) berkurang sebesar
Rp16.054.700,00
Akun biaya pemeliharaan alat kantor rumahtangga (2.11.0100.1.4.03. 1) berkurang
sebesar Rp10.059.000,00
Akun biaya bahan/material (2.11.0100.2.2.01. 1) berkurang sebesar Rp230.350,00
Akun biaya sewa (2.11.0100.2.2.04. 1) berkurang sebesar Rp900.000,00
Akun biaya perjalanan dinas dalam daerah (2.11.0100.2.3.01. 1) berkurang sebesar
Rp1.581.500,00
Akun BM bangunan gedung kantor (2.11.0100.3.6.01. 1) berkurang sebesar
Rp1.852.000,00
Akun biaya pengadaan komputer (2.11.0100.3.12.03. 1) berkurang sebesar
Rp207.500,00
Akun gaji dan tunjangan pegawai (2.11.0100.1.1.03. 2) berkurang sebesar
Rp164.928.000,00
Akun gaji dan tunjangan bersumber dari PAD (2.11.0100.1.1.06. 2) berkurang
sebesar Rp46.188.000,00
Akun biaya bahan habis pakai- kantor (2.11.0100.1.2.01. 2) berkurang sebesar
Rp1.525.650,00
Akun biaya jasa kantor (2.11.0100.1.2.02. 2) berkurang sebesar Rp12.808.502,00
Akun biaya cetak dan penggandaan kep. Kantor (2.11.0100.1.2.03. 2) berkurang
sebesar Rp234.142,00
Akun biaya makanan dan minuman (2.11.0100.1.2.05. 2) berkurang sebesar
Rp3.754.500,00
Akun biaya pemel.bangunan gedung (2.11.0100.1.4.05. 2) berkurang sebesar
Rp310.000,00
Akun biaya pemel alat angkutan (2.11.0100.1.4.08. 2) berkurang sebesar
Rp2.440.400,00
Akun biaya pemel alat kantor dan rumahtangga (2.11.0100.1.4.11. 2) berkurang
sebesar Rp487.500,00
Akun uang lembur harian (2.11.0100.2.1.02. 2) berkurang sebesar Rp549.250,00
Akun belanja bahan/material (2.11.0100.2.2.01. 2) berkurang sebesar
Rp1.324.300,00
Akun biaya jasa pihak ketiga (2.11.0100.2.2.02. 2) berkurang sebesar
Rp1.200.000,00
Akun biaya cetak dan penggandaan (2.11.0100.2.2.03. 2) berkurang sebesar
Rp2.153.271,00
Akun biaya sewa (2.11.0100.2.2.04. 2) berkurang sebesar Rp750.000,00
Akun biaya makanan dan minuman (2.11.0100.2.2.05. 2) berkurang sebesar
Rp212.000,00
Akun biaya pemeliharaan alat angkutan (2.11.0100.2.4.08. 2) berkurang sebesar
Rp90.500,00
Akun biaya pemeliharaan gedung (2.11.0100.3.6. 2) berkurang sebesar
Rp1.188.000,00
Akun BM alat-alat kantor (2.11.0100.3.12.01. 2) berkurang sebesar Rp125.000,00
Akun BM buku perpustakaan (2.11.0100.3.16.01. 2) berkurang sebesar
Rp277.000,00
Akun belanja bantuan kepada organisasi sosial & masyarakat (2.11.0100.4.5 2)
berkurang sebesar Rp465.000,00.
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bertambah sebesar Rp309.022.641,00.
2) Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp309.022.641,00.
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya
g. DPU
Biaya Operasi dan pemeliharaan dicatat oleh Pemda Kabupaten Semarang dicatat
sebagai berikut:
honorarium/upah Rp 159.430.000,00biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor
Rp 39.248.600,00
makanan dan minuman Rp 26.094.500,00perjalanan dinas Rp 198.422.000,00pemeliharaan alat angkutan Rp 317.207.475,00Pemeliharaan jalan dan jembatan Rp 3.212.924.525,00 Kas di PK Rp3.953.327.100,00
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari transaksi tersebut diantaranya sebesar
Rp2.237.755,00 belum dapat diakui karena belum memenuhi unsur
keberadaan/keterjadian. sehingga pencatatan tersebut harus dikoreksi sebagai
berikut:
Kas di PK Rp2.237.755,00 honorarium/upah Rp 50.000,00 biaya cetak dan penggandaan
keperluan kantor Rp 275.000,00
makanan dan minuman Rp 507.500,00 perjalanan dinas Rp 1.285.070,00 pemeliharaan alat angkutan Rp 119.685,00 Pemeliharaan jalan dan jembatan Rp 500,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun LRA
sebagai berikut:
Akun honorarium dan upah (2.15.0100.2.1.01 2) Saldo sebelum koreksi Rp159.430.000,00 Koreksi kurang (Rp 50.000,00) Saldo setelah koreksi Rp159.380.000,00
Akun biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor (2.15.0100.2.2.03 2)
Saldo sebelum koreksi Rp39.248.600,00 Koreksi kurang (Rp 275.000,00) Saldo setelah koreksi Rp38.973.600,00
Akun makanan dan minuman (2.15.0100.2.2.05 2)
Saldo sebelum koreksi Rp26.094.500,00 Koreksi kurang (Rp 507.500,00) Saldo setelah koreksi Rp25.587.000,00
Akun perjalanan dinas (2.15.0100.2.3 2)
Saldo sebelum koreksi Rp198.422.000,00 Koreksi tambah (Rp 1.285.070,00) Saldo setelah koreksi Rp197.136.930,00
Akun pemeliharaan alat angkutan (2.15.0100.2.4.08 2)
Saldo sebelum koreksi Rp317.207.475,00 Koreksi kurang (Rp 119.685,00) Saldo setelah koreksi Rp317.087.790,00
Akun pemeliharaan jalan dan jembatan (2.15.0100.2.4.01 2)
Saldo sebelum koreksi Rp3.212.924.525,00 Koreksi kurang (Rp 500,00) Saldo setelah koreksi Rp3.212.924.025,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bertambah sebesar Rp2.237.755,00.
2) Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp2.237.755,00.
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan perbaikan pada Laporan Keuangannya.
h. Dinas pariwisata
Biaya jasa kantor – listrik dicatat oleh Pemda Kabupaten Semarang sebagai berikut:
Biaya Jasa kantor Rp8.826.548,00 Kas di PK Rp8.826.548,00
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari transaksi tersebut diantaranya sebesar
Rp14.450,00 belum dapat diakui karena belum memenuhi unsur
keberadaan/keterjadian. sehingga pencatatan tersebut harus dikoreksi sebagai
berikut:
Kas di PK Rp14.450,00 Biaya Jasa kantor Rp14.450,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun LRA
sebagai berikut:
Akun Biaya jasa kantor – listrik (2.20.0100.1.2.02 1) Saldo sebelum koreksi Rp8.826.548,00 Koreksi kurang (Rp 14.450,00) Saldo setelah koreksi Rp8.812.098,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bertambah sebesar Rp14.450,00.
2) Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp14.450,00.
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya
i. Kecamatan Susukan
Biaya jasa kantor listrik. telpon dan air dicatat oleh Pemda Kabupaten Semarang
sebagai berikut:
Biaya Jasa kantor Rp12.480.000,00 Kas di PK Rp12.480.000,00
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari transaksi tersebut diantaranya sebesar
Rp780.400.00 belum dapat diakui karena belum memenuhi unsur
keberadaan/keterjadian. sehingga pencatatan tersebut harus dikoreksi sebagai
berikut:
Kas di PK Rp780.400,00 Biaya Jasa kantor Rp780.400,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun LRA
sebagai berikut:
Akun Biaya jasa kantor – listrik. telpon dan air (2.01.0816.1.2.02 1)
Saldo sebelum koreksi Rp12.480.000,00 Koreksi kurang (Rp 780.400,00) Saldo setelah koreksi Rp11.699.600,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bertambah sebesar Rp780.400,00.
2) Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp780.400,00.
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya
j. Dinas Pertanahan
Belanja Modal tanah untuk jalan lingkar Ambarawa dicatat oleh Pemda Kabupaten
Semarang sebagai berikut:
Belanja Modal - tanah Rp4.997.885.000,00 Kas di PK Rp4.997.885.000,00
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari transaksi tersebut diantaranya sebesar
Rp72.500.000,00 belum dapat diakui karena belum memenuhi unsur
keberadaan/keterjadian. sehingga pencatatan tersebut harus dikoreksi sebagai
berikut:
Kas di PK Rp72.500.000,00 Belanja Modal - tanah Rp72.500.000,00
Dengan koreksi tersebut. maka terjadi perubahan saldo pada Akun-akun LRA
sebagai berikut:
Akun Belanja Modal – tanah (2.21.0100.3.1.13 2) Saldo sebelum koreksi Rp4.997.885.000,00 Koreksi kurang (Rp72.500.000,00) Saldo setelah koreksi Rp4.925.385.000,00
Dengan pencatatan tersebut maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2004 yaitu :
1) Akun Kas di Pemegang Kas bertambah sebesar Rp72.500.000,00.
2) Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp72.500.000,00.
Atas koreksi tersebut. Pemerintah Kabupaten Semarang (bersedia) melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya
C. Catatan Pemeriksaan
Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2004 yang
disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang, dapat diungkapkan minimal 13
Catatan Pemeriksaan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD
untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangannya.
1. Catatan Pemeriksaan yang Mempengaruhi Kewajaran Penyajian Laporan
Keuangan Daerah.
a. Realisasi Belanja Sekretariat Daerah Digunakan oleh DPRD sebesar
Rp46.257.000,00
Dalam melaksanakan fungsi legislatif, DPRD Kabupaten Semarang
mendapatkan alokasi belanja dari APBD Kabupaten Semarang. Alokasi belanja
tersebut dianggarkan dalam Pos DPRD maupun Pos Sekretariat DPRD.
Hak-hak keuangan DPRD dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun
2002 tanggal 18 November 2002 tentang Pokok-pokok Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kabupaten Semarang. Berdasarkan Peraturan
Daerah tersebut diatur bahwa penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD meliputi
Uang Representasi, Uang Paket, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Komisi, Tunjangan
Khusus, Tunjangan Perbaikan Penghasilan, belanja tersebut telah direalisasikan
sebesar Rp1.441.897.932,00
Pemeriksaan yang dilakukan secara uji petik atas Dokumen Anggaran Satuan
Kerja (DASK), Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dan Buku Pembantu per kode
rekening pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang,
menunjukkan pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan Pimpinan dan Anggota
DPRD sebagai berikut :
No Bulan Uraian Jumlah (Rp)
Sekretariat Daerah
1 April Koordinasi Pembahasan RAPBD Tahun 2004 8.400.000,00
2 April Biaya koordinasi Pengendalian Keuangan Triwulan I 6.600.000,00
3. M e i Revisi Laporan Pertanggungjawaban 8.000.000,00
1 Juni Koordinasi Pengendalian Keuangan Triwulan II 6.600.000,00
4 September Koordinasi Pembahasan Rencana Perubahan APBD Tahun 2004
8.400.000,00
5 September Biaya koordinasi Pengendalian Keuangan Daerah Triwulan III
4.400.000,00
6 Desember Biaya koordinasi Pengendalian Keuangan Daerah Triwulan IV
3.857.000,00
J u m l a h 46.257.000,00
Pengeluaran-pengeluaran bagi kegiatan DPRD yang dibebankan pada Bagian
Keuangan Sekretariat Daerah diterimakan tunai kepada Pimpinan dan Anggota DPRD.
Pengeluaran tersebut tidak tepat karena dalam APBD sudah mempunyai pos anggaran
tersendiri yaitu Pos DPRD dan Pos Sekretariat DPRD.
Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan :
1) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah pada pasal 4 menyebutkan bahwa
pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan bertanggung
jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan;
2) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 903/2477/SJ tanggal 5 Desember 2001
perihal Pedoman Umum Penyusunan dan Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran
2002 pada butir V.2.a.1) f), disebutkan bahwa penyediaan belanja DPRD tidak
dibenarkan dianggarkan pada Bagian/Pos-pos belanja lainnya.
Permasalahan tersebut mengakibatkan :
1) Angka pengeluaran untuk belanja DPRD yang dilaporkan dalam Perhitungan
APBD menjadi tidak riil;
2) Membebani anggaran satuan kerja lainnya dan memboroskan keuangan daerah
sebesar Rp46.257.000,00.
Kondisi yang demikian disebabkan oleh kebijaksanaan Kepala Bagian
Keuangan yang kurang memperhatikan asas-asas umum pengelolaan keuangan daerah
dalam rangka mengakomodir keinginan Pimpinan dan Anggota Dewan yang cenderung
menambah penghasilan.
Atas permasalahan tersebut Kepala DPKD menjelaskan, hal tersebut terjadi
karena pertimbangan bahwa komisi C merupakan komisi anggaran yang tugasnya
disamping sebagai legislator juga sebagai komisi yang bertugas mengendalikan APBD,
namun demikian untuk Tahun Anggaran 2005 biaya-biaya tersebut sudah tidak ada
lagi.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar menegur Kepala Bagian
Keuangan untuk tidak menganggarkan lagi pada tahun anggaran berikutnya.
b. Pengeluaran bagi Anggota DPRD Kabupaten Semarang Tahun Anggaran
2004 Sebesar Rp2.897.290.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan .
APBD Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2004 ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Penetapan APBD Kabupaten Semarang Tahun
Anggaran 2004. APBD tersebut disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah
Nomor 9 Tahun 2002 mengenai Pokok-Pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah. Dalam Peraturan Daerah tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah tersebut diatur mengenai Susunan Kedudukan Keuangan Ketua dan
Anggota DPRD Kabupaten Semarang. Selain itu, terkait dengan keuangan DPRD pada
APBD Tahun 2004 yang mempedomani Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
No.161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 dan PP 24 Tahun 2004 tanggal 28 Agustus
2004. Perda tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten
Semarang materinya telah disesuaikan dengan PP 24 Tahun 2004.
APBD Tahun Anggaran 2004 pada belanja DPRD dianggarkan sebesar
Rp1.475.345.739,00 dan direalisasikan sebesar Rp1.441.897.932,00 serta pada Pos
Sekretariat DPRD dianggarkan sebesar Rp6.356.992.456,00 dan direalisasikan sebesar
Rp5.940.080.709,00.
Pemeriksaan atas belanja bagi anggota DPRD diketahui terdapat pengeluaran
sebesar Rp2.897.290.000,00 pada pos DPRD dan Pos Sekretariat DPRD yang tidak
sesuai ketentuan adalah sebagai berikut :
1) Bantuan Kesejahteraan/Kesehatan sebesar Rp69.840.000,00.
Bantuan kesehatan diberikan kepada anggota DPRD beserta keluarganya dalam
bentuk premi asuransi kesehatan. Pada kenyataannya bantuan
kesejahteraan/kesehatan yang diberikan untuk anggota DPRD selain berupa
asuransi kesehatan (Askes), juga diberikan tunjangan pemeliharaan kesehatan yang
dibayarkan secara tunai setiap bulan kepada anggota DPRD selama tahun 2004
sebesar Rp69.840.000,00. Pembayaran tunjangan tersebut dilaksanakan dari
Januari s.d Agustus 2004. Dengan demikian pemberian tunjangan
kesejahteraan/kesehatan yang dibayarkan secara tunai kepada anggota DPRD tidak
sesuai ketentuan.
2) Bantuan kepada Fraksi sebesar Rp540.000.000,00.
Bantuan kepada delapan Fraksi DPRD diberikan dalam bentuk tunai yang
dibayarkan selama delapan bulan (Januari s.d. Agustus 2004) sebesar
Rp67.500.000,00 per bulan. Bantuan kepada Fraksi selama Tahun 2004 sebesar
Rp540.000.000,00. Pemberian bantuan kepada Fraksi tersebut tidak tepat karena
fraksi bukan merupakan alat kelengkapan DPRD.
3) Bantuan uang kegiatan komisi DPRD Tahun 2004 sebesar Rp738.000.000,00.
Bantuan kepada komisi-komisi DPRD tersebut diberikan dalam bentuk tunai yang
diterima oleh masing-masing anggota DPRD. Pertanggunjawaban pengeluaran yang
hanya berupa kuitansi dari masing-masing penerimaan tidak sesuai ketentuan.
4). Uang penyerapan aspirasi DPRD Tahun 2004 sebesar Rp810.000.000,00.
Bantuan uang penyerapan aspirasi bagi Pimpinan dan anggota DPRD diberikan
dalam bentuk tunai yang diterima oleh masing-masing anggota DPRD per bulan
sebesar Rp2.250.000,00 dan dibayarkan selama delapan bulan atau seluruhnya
sebesar Rp810.000.000,00. Pertanggunjawaban pengeluaran yang hanya berupa
kuitansi dari masing-masing penerimaan tidak sesuai ketentuan.
5). Pemberian uang perjalanan dinas tetap bagi Pimpinan dan Anggota DPRD sebesar
Rp411.050.000,00. Uang perjalanan dinas tetap kepada Pimpinan dan Anggota
DPRD tersebut diberikan dalam bentuk tunai setiap bulan sebagai tambahan
penghasilan, yaitu untuk bulan Januari sampai dengan Maret 2004 sebesar
Rp184.050.000,00 dan untuk bulan April sampai dengan Agustus sebesar
Rp227.000.000,00. Pertanggunjawaban pengeluaran yang hanya berupa kuitansi
dari masing-masing penerimaan tidak sesuai ketentuan.
6). Tunjangan BBM sebesar Rp328.400.000,00.
Jumlah tunjangan BBM yang diberikan kepada anggota DPRD selama Tahun 2004
adalah sebesar Rp328.400.000,00. Tunjangan tersebut dibayarkan secara tunai
setiap bulan kepada anggota DPRD sebesar Rp41.050.000,00. Pemberian tunjangan
BBM tidak diatur dalam Surat Menteri Dalam Negeri RI No.161/3211/SJ Tahun
2003. Dalam PP tersebut hanya diatur bahwa kepada Pimpinan DPRD disediakan
kendaraan dinas beserta biaya pemeliharaannya. Pada kenyataannya Pimpinan
DPRD telah disediakan kendaraan dinas beserta pemeliharaannya. Untuk
pemeliharaan kendaraan dinas (termasuk BBM) dibiayai dari anggaran belanja
pemeliharaan rutin pada Sekretariat DPRD. Dengan demikian kepada Pimpinan
DPRD tidak perlu lagi diberikan tunjangan BBM. Sedangkan pemberian tunjangan
BBM kepada anggota DPRD tidak dapat dibenarkan karena tidak diatur dalam PP
tersebut.
Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan :
1) Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tanggal 10 November 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah pada:
Pasal 4 dinyatakan bahwa Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib,
taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan;
Pasal 27 yang menyebutkan bahwa setiap pembebanan APBD harus didukung
oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih.
2) Surat Menteri Dalam Negeri RI Nomor 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003
tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD yang antara lain
mengatur bahwa penghasilan DPRD terdiri dari: Uang Representasi, Uang Paket,
Tunjangan Jabatan, Tunjangan Panitia, Tunjangan Komisi, Tunjangan Badan
Kehormatan, dan Tunjangan khusus untuk pembayaran PPh.
Realisasi beberapa belanja DPRD yang tidak sesuai ketentuan tersebut
mengakibatkan kerugian keuangan daerah minimal sebesar Rp2.087.290.000,00
(Rp69.840.000,00 + Rp540.000.000,00 + Rp738.000.000,00 + Rp411.050.000,00 +
Rp328.400.000,00 ) dan pemborosan sebesar Rp810.000.000,00.
Permasalahan tersebut di atas terjadi karena :
1) Kebijakan Bupati Semarang terkait dengan keuangan DPRD tidak memperhatikan
ketentuan yang berlaku;
2) Adanya kecenderungan Pimpinan dan Anggota DPRD untuk memperoleh
penghasilan yang lebih tinggi tanpa memperhatikan ketentuan yang berlaku;
3) Pengguna Anggaran kurang mentaati ketentuan dalam mengelola anggaran daerah.
Atas permasalahan tersebut Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa :
1) Perda Nomor 9 tahun 2002 yang diubah dengan Perda Nomor 18 Tahun 2003
tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah yang mengacu Surat dari Ketua
Mahkamah Agung No .KMA/723/X/2003 tanggal 30 Oktober 2003.
2) Surat Edaran menteri dalam Negeri Nomor 161 tahun 2003 DPRD telah melakukan
perubahan-perubahan khususnya pos-pos penunjang kegiatan DPRD serta
disesuaikan dengan PP 24 Tahun 2004.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar :
1) memerintahkan Sekretaris Dewan untuk menarik kerugian keuangan daerah sebesar
Rp2.087.290.000,00 dan segera menyetorkan ke Kas Daerah.
2) Di masa yang akan datang kebijakan Bupati Semarang yang terkait dengan
keuangan DPRD memperhatikan ketentuan yang berlaku;
3) Menegur Pengguna Anggaran untuk mentaati ketentuan dalam mengelola anggaran
daerah.
c. Pengeluaran Sebesar Rp850.000.000,00 Tidak Didukung Bukti yang Sah.
Pemeriksaan atas DASK ,Surat Perintah Pembayaran dan SPMU menunjukkan
bahwa pada sisi belanja telah dikeluarkan uang dari Kas Daerah sebesar
Rp850.000.000,00. Belanja tersebut dikeluarkan sebagai beban tetap melalui Pos
Sekretariat Daerah. Pengeluaran tanggal 2 Desember 2004 berdasarkan SPMU tanggal
29 Nopember 2004 sebesar Rp650.000.000,00 dan 7 Desember 2004 berdasarkan
SPMU tanggal 7 Desember 2004 sebesar Rp200.000.000,00.
Pemeriksaan atas B V, B IX menunjukkan bahwa belanja tersebut baru dicatat
pada B IX (penerimaan dan pengeluaran kas ) namun pada B V tidak dicatat sebagai
pengeluaran. Sedangkan pada pos Sekretariat Daerah pengeluaran tersebut tidak dicatat
oleh Pemegang Kas Daerah. Sampai saat pemeriksaan berakhir pengeluaran sebesar
Rp850.000.000,00 tersebut tidak didukung oleh Surat pertanggungjawaban yang
memadai karena tidak ada bukti pendukung untuk pelaksanaan kegiatan.
Berdasarkan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 :
Pasal 49 ayat (5) setiap pengeluaran kas harus didukung oleh bukti yang lengkap dan
sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.
Pasal 50 : Setiap orang yang diberi kewenangan menandatangani dan atau
mengesahkan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran kas bertanggungjawab atas
kebenaran dan akibat dari penggunaan bukti tersebut.
pasal 57 ayat (1) : Pengguna anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang
digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
Permasalahan tersebut mengakibatkan pengeluaran tanpa didukung bukti yang
sah tersebut tidak dapat diyakini kebenarannya serta pendapatan dan belanja pada
APBD menjadi tidak riil.
Hal tersebut terjadi karena kelalaian dari pelaku aktivitas yang tidak
melampirkan bukti surat pertanggungjawaban secara memadai.
Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
mengakui bahwa pengeluaran sebesar Rp850.000.000,00 merupakan Beban Tetap,
dengan demikian menurut pendapat kami pengajuan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) sudah dilampiri SPJ lengkap yaitu permintaan dari yang bersangkutan, bukti
setor dan kuitansi tanda terima dari yang bersangkutan. Sedangkan setoran dan
pengeluaran kas tersebut sudah dibuku pada B IX Penerimaan dan Pengeluaran Kas
serta B IV Penerimaan dan Contra Post Penerimaan.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar :
Pengguna anggaran supaya melengkapi Surat Pertanggungjawaban sesuai
dengan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dan di masa yang akan datang agar lebih
baik.
d. Belanja Tak Tersangka Direalisasikan Belum Sepenuhnya Sesuai Ketentuan
Sebesar Rp583.500.000,00.
Dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah dan untuk
menanggulangi adanya bencana alam dan bencana social, Pemerintah Kabupaten
Semarang telah mengganggarkan belanja tak tersangka dalam APBD Tahun Anggaran
2004 sebesar Rp2.128.836.000,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp2.006.178.000,00.
Hasil pemeriksaan atas surat pertanggungjawaban dan buku bantu penggunaan
belanja tak tersangka (2.1.15.5.1.01) serta konfirmasi dengan Pemegang Kas pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang, diketahui bahwa pengelolaan belanja tak
tersangka dilaksanakan tidak sesuai ketentuan. Belanja tak tersangka tidak sesuai
ketentuan tersebut adalah :
1) Pengeluaran bantuan yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap dan
dipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud
dari tujuan disediakannya anggaran. Belanja tak tersangka yang tidak sesuai dengan
ketentuan sebesar Rp583.500.000,00,00 yaitu :
No Uraian Jumlah
a) Bantuan pengadaan alat komunikasi (HT) sebanyak 44 buah
Rp 81.000.000,00
b) Biaya pelaksanaan Pemilu Presiden tahap II (Pengadaan Logistik, Pengadaan TPS, Dana Pengamanan, tranportasi kotak suara dan dana bantuan penunjang pemilu bagi seluruh kecamatan.
Rp185.500.000,00
c) Bantuan operasional kepada instansi vertikal (BKKBN)
Rp 72.000.000,00
d) Bantuan langsung Bupati kepada desa Rp150.000.000,00
e) Penambahan kegiatan pemasangan listrik masuk desa oleh DPU
Rp 95.000.000,00
Jumlah Rp583.500.000,00
2) Empat belas kegiatan yang dibebankan pada belanja tak tersangka belum semuanya
diberitahukan secara tertulis kepada DPRD. Kegiatan-kegiatan yang belum
diberitahukan kepada DPRD sebanyak delapan kegiatan. Rincian kegiatan-kegiatan
tersebut sebagai berikut :
a) Kegiatan- kegiatan yang sudah diberitahukan melalui surat kepada DPRD yaitu
:
(1) Foging masal demam berdarah Rp 207.352.200,00
(2) Perbaikan jembatan Ds. Candirejo Pringapus Rp 25.000.000,00
(3) Biaya pelaksanaan Pemilu Presiden tahap II (Pengadaan Logistik, Pengadaan TPS, Dana Pengamanan, tranportasi kotak suara dan dana bantuan penunjang pemilu bagi seluruh kecamatan. Biaya pelaksanaan Pemilu Presiden tahap II (Pengadaan Logistik, Pengadaan TPS, Dana Pengamanan, tranportasi kotak suara dan dana bantuan penunjang pemilu bagi seluruh kecamatan.
Rp 185.500.000,00
(4) Bantuan pembelian alat komunikasi bagi Polres dalam pelaksanaan Pemilu
Rp 81.000.000,00
(5) Bantuan konstruksi jalan dan jembatan akibat bencana alam
Rp 638.184.500,00
(6) Bantuan operasional pos pembantu KB eks. BKKBN Rp 72.800.000,00
(7) Uang tali asih kepada pedagang akibat kebakaran Pasa Karangjati
Rp 16.000.000,00
(8) Pembangunan Pasar Darurat Pasar Karangjati akibat kebakaran.
Rp 476.746.300,00
Jumlah Rp 1.702.583.000,00
b) Kegiatan- kegiatan yang sudah yang tidak diberitahukan kepada DPRD yaitu :
(1) Bantuan dana mendesak untuk saluran irigasi desa candirejo Kec. Tuntang
Rp 100.000.000,00
(2) Perbaikan Talud sungai panjang Desa Lodoyong Kec. Ambarawa
Rp 25.000.000,00
(3) Perbaikan SD dan bantuan kepada desa kwarasan Kec. Jambu akibat bencana alam
Rp 13.000.000,00
(4) Penambahan kegiatan pemasangan listrik masuk desa Setinggen, Karangsari dan desa Kedungglatik oleh DPU
Rp 95.000.000,00
(5) Pembangunan pagar sementara pasar karangjati akibat kebakaran
Rp 20.595.000,00
(6) Bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena musibah/bencana alam
Rp 50.000.000,00
Jumlah Rp 303.595.000,00
Jumlah a & b Rp 2.006.178.000,00
Permasalahan tersebut di atas tidak sesuai dengan :
1) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 Nopember 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah pada :
a) Pasal 12 ayat (2) menyatakan bahwa pengeluaran yang dibebankan pada
pengeluaran tak tersangka adalah untuk penanganan bencana alam, bencana
sosial dan pengeluaran lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah;
b) Pasal 10 ayat (3) menyatakan bahwa setiap pejabat dilarang melakukan tindakan
yang berakibat pengeluaran atas beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak
cukup tersedia anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut;
c) Pasal 30 disebutkan bahwa penggunaan dana tidak tersangka diberitahukan
kepada DPRD.
2) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002
tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan
Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan
Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD dalam pasal 7 ayat (1) menyatakan
bahwa pengeluaran yang dibebankan pada pengeluaran tak tersangka adalah untuk
penanganan bencana alam, bencana sosial dan pengeluaran lainnya yang sangat
diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah;
Pengelolaan Belanja tak tersangka yang belum sesuai dengan ketentuan
mengakibatkan :
1) Membuka peluang terjadinya penyalahgunaan uang daerah;
2) Realisasi belanja tak tersangka yang tercantum dalam laporan keuangan tidak
menggambarkan nilai yang sebenarnya.
Hal tersebut terjadi karena Kebijakan Bupati dalam pengelolaan belanja tak
tersangka kurang memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
menjelaskan bahwa penggunaan pos belanja tak tersangka selain untuk bencana alam
juga diperbolehkan untuk hal-hal yang sifatnya mendesak dan belum dianggarkan yang
sejatinya dipergunakan untuk kepentingan umum. Pengeluaran yang dibiayai dengan
menggunakan pos dana tak tersangka ini hakekatnya adalah kesemuanya telah
diberitahukan kepada anggota DPRD, melalui laporan triwulanan.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar :
Di masa yang akan datang kebijakan dalam pengelolaan belanja tak tersangka agar
memperhatikan ketentuan yang berlaku.
e. Penganggaran dan Pencatatan Realisasi Penerimaan Bagi Hasil Pajak (PBB)
Belum Dilakukan Secara Bruto.
Penerimaan Bagi Hasil Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada Pemerintah
Kabupaten Semarang pada Tahun Anggaran 2004 dianggarkan sebesar
Rp11.673.657.200,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp14.816.020.148,00. Realisasi
penerimaan tersebut diperoleh dari hasil pemungutan Pemerintah Kabupaten Semarang
pada Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp20.392.670.349,00, dengan perhitungan sebagai
berikut :
1) 64,8 % x Rp20.392.670.349,00 = Rp 13.214.450.386,00
2) Bagian Pusat 10 % yang dibagi rata untuk :
- Tahap I bulan Maret 2004 = Rp 314.455.120,00
- Tahap II bulan Juli 2004 = Rp 628.910.240,00
- Tahap III bulan November 2004 = Rp 658.204.399,00
Jumlah = Rp 14.816.020.145,00
Dari uraian di atas terlihat bahwa, penganggaran dan pencatatan realisasi
penerimaan bagi hasil PBB untuk Kabupaten Semarang masih dicatat secara netto,
yaitu belum memasukkan biaya pemungutan PBB yang menurut ketentuan harus diakui
sebagai pendapatan PBB (pendapatan bagi hasil PBB harus dicatat secara bruto).
Pemeriksaan atas bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran biaya pemungutan
PBB serta wawancara dengan Pemegang Kas biaya pemungutan PBB di Dinas
Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kabupaten Semarang, menunjukkan bahwa
realisasi penerimaan biaya pemungutan PBB pada Tahun Anggaran 2004 sebesar
Rp848.425.734,00 dipergunakan untuk upah pungut :
Desa/Kelurahan = Rp 342.805.652,00 Bupati = Rp 58.594.149,00 Wakil Bupati = Rp 50.281.372,00 Sekda = Rp 46.129.485,00 Unsur Pemda = Rp 219.361.264,00 TF (Dana Taktis) = Rp 48.884.032,00 Camat = Rp 39.359.377,00 PPh = Rp 73.010.403,00 Jumlah Rp 878.425.734,00
Dari jumlah biaya pemungutan selama Tahun Anggaran 2004 sebesar
Rp878.425.734,00 tersebut belum diperhitungkan/dibukukan sebagai unsur pendapatan
dari bagi hasil PBB, dengan jumlah penerimaan biaya pemungutan tersebut.
Seharusnya semua penerimaan Bagi Hasil PBB termasuk Biaya Pemungutan PBB
melalui kas Daerah dan dicatat sebagai pendapatan Bagi Hasil PBB sesuai dengan asas
bruto. Dengan demikian realisasi penerimaan bagi hasil PBB yang seharusnya dicatat
dalam draf perhitungan APBD sebesar Rp15.694.445.879,00 (Rp14.816.020.145,00 +
Rp878.425.734,00).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
1) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002
tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan
Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daeran dan Penyusunan Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, pada pasal 4 menyatakan bahwa semua
pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan/dicatat secara bruto;
2) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tanggal 10 Juni 1999
tentang pendoman penyusunan APBD, antara lain menyebutkan bahwa rencana
penerimaan PBB dianggarkan sebesar bagian daerah ditambah biaya pemungutan
yang merupakan bagian atau hak pemerintah daerah dari KPPBB.
Penganggaran dan pencatatan realisasi penerimaan bagi hasil PBB yang belum
dilakukan secara bruto mengakibatkan penerimaan daerah kurang dicatat sebesar
Rp878.425.734,00 dan laporan keuangan belum menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.
Hal tersebut disebabkan oleh :
1) Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah yang tidak memahami ketentuan yang
berlaku;
2) Tidak adanya upaya dari Bagian Keuangan untuk melakukan pencatatan realisasi
penerimaan bagi hasil PBB secara bruto.
Atas permasalahan tersebut :
Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah menjelaskan bahwa penerimaan
biaya Pemungutan PBB tidak melalui Kas Daerah, maka tidak dicatat dalam APBD
sedangkan yang dicatat hanya penerimaan PBB melalui Kas Daerah.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar :
1) Panitia Anggaran dalam menganggarkan penerimaan bagi hasil PBB supaya
memperhatikan ketentuan yang berlaku;
2) Bagian Keuangan melakukan pencatatan realisasi penerimaan bagi hasil PBB secara
bruto.
2. Catatan Pemeriksaan yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran Laporan Keuangan
Daerah
a. Surat Keputusan Bupati Nomor 910/04214 tanggal 9 Nopember 2004 Tentang
Persiapan Penutupan APBD Tahun Anggaran 2004 Tidak Sesuai Ketentuan.
Pada Perhitungan APBD Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2004
diberlakukan kebijakan yaitu untuk sisa kas yang harus disetor ke Kas Daerah sesuai
dengan tanggal yang telah ditentukan. Kebijakan tersebut dituangkan dalam Surat yang
dikeluarkan Sekretariat Daerah a.n Bupati dengan Nomor 910/04214 tanggal 9
Nopember 2004. Dalam Surat tersebut antara lain mengatur :
1) Penyetoran sebelum tanggal 31 Desember 2004 mempergunakan kode rekening
belanja yang bersangkutan (contra pos).
2) Penyetoran sesudah tanggal 31 Desember 2004 dan paling lambat tanggal 10
Januari 2005 mempergunakan kode rekening 1.01.0309.1.4.12.01 lain-lain
Pendapatan Asli Daerah.
3) Sisa uang kas yang harus dipertanggungjawabkan Tahun 2004 setelah tanggal 10
Januari 2005, dianggap sebagai SPJ dan dihitung sebagai Perhitungan APBD Tahun
2004 pada perubahan APBD Tahun 2005.
Hasil pemeriksaan atas SPJ, bend 25, bend 5 menunjukkan bahwa sisa kas yang
disetor setelah tanggal 10 Januari 2005 dalam draft perhitungan APBD Tahun
Anggaran 2004 dimasukkan dalam SPJ belanja yang bersangkutan. Berdasarkan
konfirmasi kepada para Pemegang Kas dan Pembantu Pemegang kas serta bagian
verifikasi diketahui bahwa sisa kas yang disetor setelah tanggal 10 Januari 2005
diperlakukan sebagai sisa kas. Namun pada akhir tahun anggaran bagian pembukuan
memperlakukan sisa kas setelah tanggal 10 Januari 2005 sebagai belanja yang
bersangkutan sehingga menambah belanja tersebut. Dengan demikian realisasi SPJ
pada draft perhitungan yang memuat sisa kas setelah tanggal 10 Januari 2005 tidak
sama dengan realisasi SPJ unit kerja yang bersangkutan. Berdasarkan SPJ, bend 25
bend 5 serta STS menunjukkan unit kerja yang menyetorkan sisa kas setelah tanggal 10
Januari 2005 yaitu Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan dan Sosial, Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pariwisata, Dinas
Pertanian, Dinas Pertanahan, Dinas Pekerjaan Umum dan Kecamatan Susukan.
Perlakuan sisa kas yang masih ada di Pemegang Kas namun dianggap belanja
ternyata terjadi pula pada tahun lalu, sehingga neraca awal tahun 2004 tidak
memasukkan sisa kas di Pemegang Kas. Saldo Awal pada aliran kas tahun 2004 sebesar
Rp24.531.341.037,00 sedangkan saldo awal kas di neraca tahun 2004 sebesar
Rp24.463.465.861,00 perbedaan tersebut karena adanya sisa kas di PK sebesar
Rp67.875.176,00 yang tidak dimasukkan dalam komponen kas pada neraca awal,
sehingga penyajian kas di neraca awal lebih rendah (understated) sebesar
Rp67.875.176,00 dibandingkan realisasinya. Hal tersebut akan berlaku terus menerus.
Berdasarkan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang pengurusan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara enusunan APBD,
pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan APBD pasal 46 :
1) Semua kas yang diterima kembali dari pengeluaran yang telah diselesaikan dengan
SPM dibukukan sebagai pengurangan atas Pos Belanja daerah tersebut.
2) Penerimaan-penerimaan seperti dimaksud pada Ayat (1) yang terjadi setelah Tahun
Anggaran ditutup, dibukukan pada Kelompok Pendapatan Asli Daerah, Jenis lain-
lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.
Penyajian realisasi belanja pada draft perhitungan tahun 2004 tidak
menggambarkan realisasi belanja yang sebenarnya.
Hal tersebut disebabkan oleh Bupati dalam menetapkan kebijakan yang
dituangkan dalam Surat Nomor 910/04214 tanggal 9 Nopember 2004 tidak
mempedomani ketentuan.
Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
mengakui terjadi overstated pada belanja , namun pada Kantor Pemberdayaan
Masyarakat Desa dan Dinas Pertanian telah dicatat pada Perhitungan APBD Tahun
2004. Sedangkan Saldo Awal pada neraca per 1 Januari 2004 terjadi selisih dengan
Saldo Awal pada Aliran Kas.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar :
Mencabut Surat Nomor 910/04214 tanggal 9 Nopember 2004 dan dinyatakan
tidak diberlakukan lagi.
b. Biaya Penunjang Operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Melebihi Ketentuan Sebesar Rp218.022.848,00.
Kegiatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun Anggaran 2004
dianggarkan. sebesar Rp1.097.430.205,00 telah direalisasikan sebesar
Rp1.085.583.109,00 diantaranya sebesar Rp42.000.000,00 tanpa didukung bukti yang
lengkap. Pemeriksaan atas Draf Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004, Daftar
Anggaran Satuan Kerja (DASK) dan Surat Pertanggungjawaban (SPJ), diketahui
bahwa:
1) Biaya Rumah Tangga Bupati dengan Kode Rekening 2.01.0200.1.1.02.04.1.
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp175.350.000,00 dan telah direalisasikan
sebesar Rp170.773.626,00, diantaranya sebesar Rp42.000.000,00 diterima Bupati
secara tunai, tanpa didukung dengan bukti yang lengkap.
2) Belanja Penunjang Operasional Bupati dengan Kode Rekening
2.01.0200.1.1.02.05.1 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp575.100.000,00 dan
telah direalisasikan seluruhnya, diantaranya sebesar Rp558.500.000,00 diterima
Bupati secara tunai.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, besarnya Biaya Penunjang Operasional
dihitung dengan prosentase tertentu sesuai dengan besarnya penerimaan PAD pada
tahun yang bersangkutan, atau paling rendah sebesar Rp300.000.000,00. Pada Tahun
Anggaran 2004 realisasi PAD Pemerintah Kabupaten Semarang sebesar
Rp44.634.643.967,00. Besarnya anggaran biaya penunjang operasional Bupati dihitung
sebesar 0,80% dari PAD Tahun 2004 atau sebesar Rp357.077.152,00 (0,80% x
Rp44.634.643.967,00).
Dengan demikian anggaran dan realisasi biaya penunjang operasional Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah melebihi ketentuan sebesar Rp218.022.848,00
(Rp575.100.000,00– Rp357.077.152,00).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
1) Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada :
a) Pasal 8 huruf a disebutkan bahwa untuk pelaksanaan tugas-tugas Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah disediakan Biaya Rumah Tangga yang dipergunakan
untuk membiayai kegiatan rumah tangga Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah;
b) Pasal 9 ayat (2) huruf d, yang antara lain menyebutkan bahwa besarnya biaya
penunjang operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah untuk PAD
diatas Rp20 milyar sampai dengan Rp50 milyar paling rendah Rp300 juta dan
paling tinggi 0,80%.
2) Peraturan Pemerintah RI Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 November 2000
tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dalam pasal 4
disebutkan bahwa pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan selanjutnya
pada pasal 27 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pembebanan APBD harus
didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh
pihak yang menagih.
Pengeluaran belanja Bupati dan Wakil Bupati yang tidak sesuai ketentuan
tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar Rp218.022.848,00 dan
tidak dapat diyakini kebenarannya.
Permasalahan tersebut terjadi karena :
1) Kepala Daerah kurang memperhatikan asas-asas umum pengelolaan keuangan
daerah;
2) Panitia Anggaran dalam menganggarkan biaya penunjang operasional Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah tidak memperhatikan ketentuan berlaku.
Atas permasalahan tersebut Kepala DPKD menjelaskan bahwa kelebihan
anggaran tersebut dipergunakan umtuk meningkatkan insentitas kunjungan kerja yang
ditindaklanjuti dengan bantuan langsung kepada masyarakat dan banyaknya
permohonan bantuan yang secara langsung diajukan oleh masyarakat.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar :
1) lebih memperhatikan asas-asas umum pengelolaan keuangan daerah;
2) Panitia Anggaran dalam menganggarkan biaya penunjang operasional Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah memperhatikan ketentuan berlaku.
c. Pembebanan Bantuan Kegiatan Intensifikasi dan Ektensifikasi Pajak Pusat
Sebesar Rp17.735.550,00 pada APBD Tidak Tepat
Berdasarkan DASK pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Semarang Tahun
Anggaran 2004 diketahui bahwa pada Belanja Pelaksanaan Intensifikasi Bagi Hasil
Pajak telah dilaksanakan Kegiatan Intensifikasi dan Ektensifikasi PPh Pasal 21 Orang
Pribadi Dalam Negeri (OPDN) dengan anggaran sebesar Rp17.735.550,00.
Dari hasil pemeriksaan atas Buku Bantu dan pertanggungjawaban keuangan
Bantuan Kegiatan Intensifikasi dan Ektensifikasi PPh Pasal 21 tersebut diketahui
bahwa dari anggaran sebesar Rp17.735.550,00 tersebut dapat direalisasikan seluruhnya
antara lain dipergunakan untuk:
1) Belanja pegawai berupa honorarium sebesar Rp 14.287.500,00;
2) Belanja barang dan jasa berupa ATK dan meterai sebesar Rp1.328.050,00;
3) Belanja perjalanan dinas sebesar Rp2.120.000,00
Pelaksanaan kegiatan tersebut didasarkan pada :
1) Keputusan Bersama Bupati Semarang dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Salatiga
Kantor Wilayah X Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 973/03059/2003 dan Nomor KEP-01/WPJ.10/KP.07/2003
tanggal 28 Juli 2003 tentang Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Penghasilan
Orang Pribadi Dalam Negari dan Pajak Penghasilan Pasal 21 di Kabupaten
Semarang;
2) Keputusan Bupati Semarang Nomor 973/0309.A/2004 tanggal 29 Januari 2004
tentang Pembentukan Tim Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Penghasilan
Orang Pribadi Dalam Negari (PPh OPDN) dan Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh
21) dan Tim Pembantu Pelaksana Teknis Pajak Penghasilan Orang Pribadi Dalam
Negeri (PPh OPDN) dan Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) Kabupaten
Semarang Tahun 2004.
Pembebanan bantuan Kegiatan Intensifikasi dan Ektensifikasi PPh Pasal 21
Perorangan dan PPh Pasal 21 dalam DASK Perubahan APBD Kabupaten Semarang
Tahun Anggaran 2004 tidak tepat mengingat bahwa pajak-pajak tersebut bukan
merupakan pajak Pemerintah Kabupaten/kota, akan tetapi merupakan Pajak Pemerintah
Pusat. Sebagaimana diketahui bahwa untuk pajak-pajak tersebut juga telah disediakan
biaya intensifikasi/ektensifikasi dan biaya operasinal PPh Pasal 21 pada APBN.
Karena Pajak Penghasilan merupakan pajak pusat/negara, sedangkan Pemerintah
Kabupaten Semarang hanya menerima dalam bentuk bagi hasil setelah dikurangi biaya
insentif/biaya pemungutan di tingkat pusat, maka di tingkat kabupaten seharusnya tidak
perlu lagi dikeluarkan lagi biaya intensifikasi dan ekstensifikasi bagi hasil pajak.
Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan :
1) UU No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, antara lain disebutkan bahwa
PPh Pasal 21 dan OPDN merupakan Pajak Pemerintah Pusat.
2) Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tanggal 10 November 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah pada Pasal 4 dinyatakan
bahwa Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan bertanggung
jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan.
Pembebanan Bantuan Kegiatan Intensifikasi dan Ektensifikasi PPh Pasal 21
Perorangan pada APBD tersebut, mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar
Rp17.735.550,00.
Permasalahan tersebut di atas terjadi karena kebijakan Bupati Semarang dan
Kepala Dinas Pendapatan Daerah yang telah menganggarkan bantuan kegiatan
intensifikasi dan ektensifikasi PPh Pasal 21/OPDN pada APBD Kabupaten Semarang
Tahun Anggaran 2004 kurang memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku
maupun aspek kehematan.
Atas permasalahan tersebut Kepala DPKD menjelaskan bahwa pengajuan
anggaran tersebut didasari Keputusan bersama Bupati Semarang dan KPP Salatiga
Kanwil X DJP Jateng dan DIY No. /973/03059/2003 dan No. Kep-01/WJP X/KP
07/2003 tanggal 28 Juli 2003 tentang Intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Penghasilan
OPDN dan PPh Pasal 21 di Kabupaten Semarang.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar di masa yang datang tidak
dianganggarkan lagi bantuan kegiatan intensifikasi dan ektensifikasi PPh Pasal
21/OPDN pada APBD.
d. Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Puskesmas Kaliwungu Mengalami
Keterlambatan.
Dalam rangka peningkatan Puskesmas Perawatan, Dinas Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Semarang dalam Tahun Anggaran 2004 telah
mengalokasikan dana guna pembangunan Puskesmas perawatan di Kecamatan
Kaliwungu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar
Rp1.180.942.000,00.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Panitia Lelang telah melakukan
pelelangan umum dan sebagai pemenangnya adalah PT Pilar Persada Semarang.
Selanjutnya kerjasama tersebut dituangkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan
Pekerjaan/kontrak Nomor : 050/1897/2004 tanggal 28 Juni 2004 dengan nilai kontrak
sebesar Rp1.178.742.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 150 hari
kalender yang dimulai sejak dikeluarkanya Surat Perintah Melaksanakan Tugas
(SPMK) pada tanggal 28 Juni 2004 sampai dengan 24 November 2004. Adapun
pembayaran tagihan/termyn diatur sebagai berikut :
1) Uang Muka sebesar 20% dari nilai kontrak atau Rp235.748.400,00;
2) Termyn I : 30% dari nilai kontrak setelah pekerjaan mencapai 35 % dikurangi 35%
uang muka yang sudah dibayarkan 30% x Rp1.178.742.000,00 – 35 % x
Rp235.748.400,00 = Rp271.110.660,00;
3) Termyn II : 35% dari nilai kontrak setelah pekerjaan mencapai 70 % dikurangi
35% uang muka atau 35% x Rp1.178.742.000,00 – 35 % x Rp235.748.400,00 =
Rp330.047.760,00;
4) Termyn III : 35% dari nilai kontrak setelah pekerjaan mencapai 100 % dikurangi
35% uang muka atau 35% x Rp1.178.742.000,00 – 30 % x Rp235.748.400,00 =
Rp341.835.180,00.
Pemeriksaan atas dokumen surat penjanjian, surat pertanggungjawaban dan
laporan perkembangan fisik dan keuangan proyek diketahui hal-hal sebagai berikut :
1) Pada tanggal 19 Agustus 2004 telah dilakukan pembayaran uang muka sebesar
20% dari nilai kontrak atau sebesar Rp235.748.000,00;
2) Tanggal 29 Oktober 2004 telah dibayarkan untuk termyn kedua sebesar
Rp271.110.660,00 dengan fisik proyek telah mencapai 37 %;
3) Tanggal 23 November 2004 telah diadakan addendum kontrak yang isinya :
a) Merubah dan menetapkan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang semula
150 hari, diubah menjadi 170 hari atau sampai dengan tanggal 15 Desember
2004;
b) Mengadakan perubahan tambah kurang beberapa item pekerjaan, sesuai dengan
Berita Acara tambah kurang yang dibuat Konsultan Pengawas dan diketahui
Panitia Pemeriksa Pekerjaan Jasa Pemborongan.
4) Pada tanggal 28 Desember 2004 telah dibayar termyn kedua sebesar
Rp200.386.140,00 karena fisik pekerjaan baru mencapai 65 %.
5) Surat Pernyataan Kesanggupan Rekanan Nomor 115/PP.cab.SMG/XII/2004 tanggal
6 Desember 2004, rekanan menyatakan sanggup menyelesaikan pekerjaan selesai
100% pada tanggal 31 Desember 2004, namun kenyataan pekerjaan baru dapat
diselesaikan pada tanggal 21 Maret 2005.
Dengan memperhatikan kondisi tersebut di atas dapat dipastikan bahwa
pelaksanaan proyek tersebut mengalami keterlambatan. Sehubungan pada akhir tahun
pekerjaan tersebut belum dapat diselesaikan oleh rekanan, maka Kepala Dinas
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial telah mengirim surat kepada Bupati yang intinya
pekerjaan tersebut tetap dilanjutkan dengan sisa dana dari nilai kontrak, sampai dengan
akhir tahun sebesar Rp471.497.200,00 yang belum diserap/dicairkan dapat diluncurkan
pada Tahun Anggaran 2005. Berdasarkan surat tersebut Bupati telah menyetujui dan
pekerjaan terus dilanjutkan dan sesuai dengan laporan dari pemborong, bahwa
pekerjaan tersebut baru dapat diselesaikan pada tanggal 21 Maret 2005 atau mengalami
keterlambatan selama 96 hari kalender. Atas keterlambatan tersebut kontraktor yang
bersangkutan harus dikenakan denda sebesar 1 (satu) per mil per hari keterlambatan
dikalikan nilai kontrak setelah addendum atau denda maksimal sebesar 5%, yaitu = 5%
x Rp1.178.472.000,00 =Rp58.923.600,00. namun denda tersebut sampai dengan saat
pemeriksaan berakhir belum dikenakan.
Selain itu setelah dilakukan cek fisik di lapangan untuk mengetahui keberadaan
bangunan tersebut, diketahui bahwa dua buah pompa air hilang dan satu pompa belum
dipasang serta masih ada beberapa jenis pekerjaan yang masih perlu sempurnakan.
Selain itu juga diketahui bangunan tersebut belum bisa dimanfaatkan.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Surat Perjanjian Borongan
No.050/1897/2004 tanggal 28 Juni 2004 jo Addendum No. 050/3081 A/ tanggal 23
Nopember 2004 pada:
1) Pasal 6 jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 170 hari kalender atau paling
lambat pada tanggal 15 Desember 2004.
2) Pasal 15 pada :
Ayat (1) menyebutkan bahwa apabila Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan
pekerjaannya sesuai dengan batas jangka waktu yang telah ditetapkan, maka Pihak
Kedua dikenakan denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan sebesar 1 (satu) per
mil dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan sampai setinggi-tingginya
sebesar 5 (lima) % dari nilai kontrak.
3) Surat Pernyataan Kesanggupan Rekanan Nomor 115/PP.cab.SMG/XII/2004 tanggal
6 Desember 2004, rekanan menyatakan sanggup menyelesaikan pekerjaan selesai
100% pada tanggal 31 Desember 2004.
Keterlambatan penyelesaian pembangunan Puskesmas Perawatan tersebut
mengakibatkan proyek tidak segera dapat dimanfaatkan dan pendapatan dari denda
keterlambatan sebesar Rp Rp58.923.600,00 belum diterima pihak Pemda.
Kondisi tersebut disebabkan oleh kelalaian kontraktor yang tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu.
Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Kabupaten Semarang menjelaskan bahwa atas dasar pertimbangan teknis maka
pengenaan denda keterlambatan pekerjaan dapat dikenakan mulai tanggal 16 Desember
2004 sampai pekerjaan fisik dinyatakan selesai 100%.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar menegur kontraktor ( PT
Pilar Persada Semarang) yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu
dan menarik denda Rp Rp58.923.600,00 untuk disetor ke Kas Daerah.
e. Biaya Pendataan PBB dan Biaya Sistem Manajemen Obyek Pajak (Sismiop)
yang Dilaksanakan KP-PBB Dibiayai dari Anggaran APBD Sebesar
Rp841.107.804,00 Tidak Sesuai Ketentuan
Dalam rangka meningkatkan pendapatan pajak negara dalam hal ini Pajak
Bumi dan Bangunan, Pemerintah Kabupaten Semarang dhi Dinas Pendapatan Daerah
telah melakukan koordinasi dengan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP-
PBB) Semarang dengan kegiatan-kegiatan antara lain:
1) Membentuk basis data yang benar, jelas dan lengkap serta dapat dipercaya dan
sesuai dengan perkembangan wilayah;
2) Membentuk administrasi yang tertib sehingga mempermudah pelaksanaan
penagihan dan memperlancar penerimaan PBB;
3) Memelihara basis data yang benar, jelas dan lengkap serta dapat dipercaya dan
sesuai dengan perkembangan wilayah;
4) Meningkatkan pokok ketetapan PBB.
Koordinasi tersebut juga menghasilkan kesepakatan berupa pemberian bantuan
keuangan kepada KP-PBB meliputi kegiatan :
No Kegiatan Realisasi
1 Bantuan Kepada KP-PBB Ungaran 277.210.804,00
2 Pembentukan Basis Data Sistem Manajemen Obyek Pajak (Sismiop) PBB
204.725.000,00
3 Pemeliharaan Basis Data Paska Sismiop PBB
359.172.000,00
J u m l a h 841.107.804,00
Dari hasil pemeriksaan atas DASK, Surat Pertanggungjawaban dan Buku Bantu
dapat dikemukakan bahwa dana tersebut dipergunakan antara lain :
1) Bantuan Keuangan kepada KP-PBB sebesar Rp277.210.804,00 diserahkan kepada
KP-PBB Semarang untuk membantu dalam melaksanakan kegiatan
pendataan/pemutakhiran data Wajib Pajak PBB PBB guna peningkatan pajak
negara diwilayah Kabupaten Semarang.
2) Pembentukan Sismiop PBB kepada KP PBB sebesar Rp204.725.000,00. Jumlah
tersebut sebesar Rp35.915.000,00 dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang
dan sisanya sebesar Rp168.810.000,00 dikerjakan oleh KP-PBB dan telah
dipertanggungjawabkan oleh KP-PBB.
3) Pemeliharaan Paska Sismiop PBB kepada KP PBB sebesar Rp359.172.000,00.
Jumlah tersebut sebesar Rp60.745.000,00 dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten
Semarang dan sisanya sebesar Rp298.427.000,00 dikerjakan oleh KP-PBB dan
telah dipertanggungjawabkan oleh KP-PBB.
PBB merupakan pajak pusat sedangakan Pemda mendapat bagi hasilnya saja, sehingga
tidak perlu mengeluarkan biaya-biaya untuk bantuan Keuangan kepada KP PBB.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan :
1) Peraturan Pemerintah RI Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 November 2000
tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dalam pasal 4
disebutkan bahwa pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, taat pada
peraturan perundang-uandangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan;
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2000 tanggal 10 Maret
2000 tentang Pembagian hasil penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah pada pasal 5 ayat (2) menyebutkan antara lain bahwa
Biaya Pemungutan bagian Direktorat Jenderal Pajak digunakan antara lain untuk
mendukung operasional pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, peningkatan
kualitas sumber daya manusia, komputerisasi perpajakan dan pemberian insentif
atas prestasi kerja pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak;
Dengan demikian seharusnya biaya pemutakhiran data PBB yang dibiayai dari APBD
tersebut, tidak perlu dilakukan karena semua pajak negara khususnya Pajak Bumi dan
Bangunan sudah dibiayai dari anggaran negara/APBN
Permasalahan tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar
Rp841.107.804,00
Kondisi yang demikian disebabkan oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Semarang yang tidak memahami ketentuan yang berlaku.
Atas permasalahan tersebut Kepala DPKD menjelaskan bahwa pengalokasian
dana tersebut dilaksanakan atas dasar Surat Mendagri No.973/3216/PUOD tanggal 14
Juli 1998 tentang Intensifikasi Pemungutan PBB yang isinya antara lain agar
Pemerintah Daerah melakukan pembaharuan pendataan bagi obyek pajak yang telah
berubah fungsi dan pembinaan aparat serta penyempurnaan system dan mekanisme
kerja dilakukan secara berkelanjutan dengan menyediakan sebagian dana dari bagian
Pemerintah Pusat yang diserahkan kepada daerah.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar menegur Kepala Dinas
Pendapatan Daerah untuk tidak membebani APBD berupa biaya koordinasi atas pajak
yang dikelola oleh pusat.
f. Aktiva dari Dana ABT Tahun 2003 Senilai Rp5.488.959.000,00 Belum
Diserahkan dan Dicatat Sebagai Asset Daerah.
Pada Tahun Anggaran 2003, Pemerintah Kabupaten Semarang mendapatkan
dana Anggaran Biaya Tambahan (ABT) dari pemerintah pusat melalui Surat Keputusan
Otorisasi Menteri Keuangan Nomor 960/KM.3-43/SKOR/2003 tanggal 30 September
2003 sebesar Rp5.500.000.000,00. Berdasarkan SKO, ditetapkan bahwa dana tersebut
yang berhak menerima adalah Bupati Semarang untuk Satuan Kerja Kantor Pemerintah
Daerah Kabupaten Semarang, dalam rangka penyediaan dana penanganan bencana
alam dengan alokasi sebagai berikut :
1) Perbaikan saluran drainase Beji sepanjang 300 m Kel. Beji Kec. Ungaran dan
perbaikan saluran drainase Bandarjo sepanjang 1.122 m Kel Bandarjo Kec.
Ungaran senilai Rp2.000.000.000,00;
2) Perbaikan tebing Kali Serang akibat bencana alam sepanjang 820 m senilai sebesar
Rp3.500.000.000,00.
Dari dana tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Semarang direalisasikan sebesar
Rp5.488.959.000,00 meliputi pekerjaan:
1) Pekerjaan perbaikan saluran drainase kelurahan Beji dan drainase Kelurahan
Bandarjo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2003 dengan
pelaksana pekerjaan CV Ina Hasta Mandiri Semarang berdasarkan Surat Perjanjian
Pemborongan Nomor 050/07.C/KONT/PBA-APBN/2003 tanggal 06 November
2003 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp1.989.000.000,00.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut telah diserahterimakan dari Pemimpin Proyek kepada
Bupati Semarang dengan Berita Acara Serah Terima Nomor 050/ tanggal 05 Januari
2004 dan telah dibayar lunas sesuai SPM tanggal 19 Desember 2003;
2) Pekerjaan perkuatan pengaman tebing kali Serang akibat bencana alam dusun
Klirang Desa Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Anggaran
2003 dengan pelaksana pekerjaan PT Wijaya Karya Semarang berdasarkan Surat
Perjanjian Pemborongan Nomor 050/07.A/KONT/PBA-APBN/2003 tanggal 06
November 2003 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp1.999.990.000,00.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut telah diserahterimakan dari Pemimpin Proyek kepada
Bupati Semarang dengan Berita Acara Serah Terima Nomor 050/04989 tanggal 04
Februari 2004.
3) Pekerjaan perkuatan pengaman tebing kali Serang akibat bencana alam dusun
Krenceng dan Lestri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2003
dengan pelaksana pekerjaan PT Kuntjup Salatiga berdasarkan Surat Perjanjian
Pemborongan Nomor 050/07.B/KONT/PBA-APBN/2003 tanggal 06 November
2003 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 1.499.969.000,00.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut telah diserahterimakan dari Pemimpin Proyek kepada
Bupati Semarang dengan Berita Acara Serah Terima Nomor 050/04989 tanggal 04
Februari 2004.
Hasil pemeriksaan lapangan bersama Pimpro yang dilakukan secara uji petik
untuk menguji keberadaan atas asset yang dibangun yaitu pekerjaan perkuatan
pengaman tebing Kali Serang akibat bencana alam Dusun Krenceng dan Lestri
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dan pekerjaan perbaikan saluran drainase
Kelurahan Beji dan drainase Kelurahan Bandarjo Kecamatan Ungaran Kabupaten
Semarang, diketahui bahwa hasil pekerjaan tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat sedangkan pekerjaan perkuatan pengaman tebing Kali Serang Akibat
bencana alam Dusun Lestri Kecamatan Suruh kurang bermanfaat karena hanya dapat
dinikmati oleh satu kepala keluarga.
Pada saat pemeriksaan fisik secara sampling tersebut tim tidak melakukan
pemeriksaan atas kualitas dan volume pekerjaan karena pemeriksan keuangan tidak
mempersyaratkan hal tersebut.
Dari hasil pemeriksaan Daftar Aset Daerah pada Sub Bagian Aset Daerah pada
Bagian Umum Sekretariat Daerah ternyata pekerjaan/pengadaan ABT tersebut belum
dicatat sebagai kekayaan daerah dalam neraca per 31 Desember 2004.
Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan:
1) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara
penyusunan APBD, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan
perhitungan APBD tanggal 10 Juni 2002 pada pasal 68 ayat (1) menyebutkan
bahwa aset yang berasal dari pihak ketiga berupa donasi, hibah, bantuan, kewajiban
dan tukar guling menjadi milik pemerintah daerah dituangkan dalam Berita Acara
kemudian pada ayat (2) menyebutkan bahwa aset sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diukur berdasarkan nilai wajar dari harga pasar atau nilai pengganti.;
2) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 Tahun 2004 tanggal 6 Mei 2004
tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah pada pasal 24 ayat (1) disebutkan
bahwa Kepala Bagian Perlengkapan (dhi. Kepala Bagian Umum) bertanggung
jawab untuk menyusun dan menghimpun seluruh laporan mutasi barang secara
periodik dan daftar mutasi barang setiap tahun anggaran dari semua unit kerja
pemerintah daerah sesuai dengan kepemilikannya, selanjutnya pada ayat (2)
disebutkan bahwa Kepala Bagian Perlengkapan (dhi. Kepala Bagian Umum)
sebagaimana dimaksud ayat (1) membuat rekapitulasi barang daerah sebagai bahan
penyusunan neraca.
Kondisi yang demikian mengakibatkan nilai aktiva yang tercantum pada neraca
belum mencerminkan nilai yang sebenarnya sebesar Rp5.488.959.000,00.
Permasalahan tersebut disebabkan kurangnya koordinasi antara dinas pengguna
anggaran dan bagian umum serta belum tertibnya administrasi inventarisasi kekayaan
milik daerah.
Atas permasalahan tersebut Kepala DPU menjelaskan bahwa sebetulnya DPU
sudah melakukan serah terima proyek dari dana ABT kepada Pemerintah Daerah tetapi
belum dicatat dalam asset daerah.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar menegur Kepala DPU
dan Kepala DPKD untuk memerintahkan penanggung jawab kegiatan segera
menertibkan administrasi inventarisasi kekayaan milik daerah.
g. Hutang Rekening Listrik Pemerintah Daerah Kepada PLN per 31 Desember
2004 Sebesar Rp3.344.401.210,00 belum disertai rincian perhitungan.
Berdasarkan hasil inventarisasi piutang pelanggan listrik per 31 Desember 2004
dan berdasarkan surat tagihan dari PT. PLN (Persero) APJ Salatiga melalui Unit
Pelayanan dan Jaringan Ungaran, diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Semarang
masih mempunyai hutang rekening listrik untuk lampu penerangan jalan umum (LPJU)
sejak bulan Februari sampai dengan Desember 2004 sebesar Rp3.344.401.210,00
bahkan perkembangan sampai dengan bulan Mei 2005 menjadi sebesar
Rp4.938.700.785,00.
Atas tunggakan/hutang tersebut Pemerintah Kabupaten Semarang melalui Surat
Bupati Nomor : 671/00773 tanggal 24 Maret 2005 perihal usulan Perhitungan Tagihan
Rekening LPJU Kabupaten Semarang yang intinya agar PLN mengkaji ulang cara
perhitungan tarif rekening LPJU dan surat tersebut telah ditanggapi oleh Manager PLN.
APJ Salatiga yang menyebutkan bahwa perhitungan tarif LPJU Kabupaten Semarang
sudah sesuai dengan tarif yang ditetapkan oleh Direksi PT. PLN (Persero) sampai
dengan bulan Mei 2005 sebesar Rp4.938.700.785,00. Namun demikian dari tagihan
tersebut belum didukung dengan rincian perhitungan dari PLN berapa yang menjadi
tanggungjawab Pemerintah Daerah kabupaten Semarang.
Hasil konfirmasi dengan pelaku aktifitas LPJU pada Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Semarang dapat dijelaskan bahwa, tagihan/hutang tersebut belum diakui
karena merupakan tagihan rekening dari pelanggan (penyambungan illegal) yang
dilakukan oleh kelompok swadaya masyarakat dari hasil pencatatan oleh PLN.
Pemerintah Kabupaten Semarang belum bisa mengakui dan menganggarkan hutang
kepada PLN tersebut sebelum ada titik temu dan penertiban dari PLN terhadap para
pelanggan illegal tersebut..
Dengan demikian tagihan/hutang rekening LPJU tersebut, Pemerintah
Kabupaten Semarang belum dapat melunasinya dan belum mengungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan Pemerintah Daerah dan apabila tidak segera diselesaikan
jumlah tagihan tersebut akan semakin meningkat.
Kondisi di atas belum sesuai dengan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002
tanggal 10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan
Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata
Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD pasal 81 ayat (2)
menyatakan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus mengungkapkan antara lain “ e. transaksi atau kejadian penting
yang terjadi setelah tanggal tutup buku yang mempengaruhi kondisi keuangan dan f.
catatan-catatan terhadap isi laporan keuangan dan informasi tambahan lainnya yang
diperlukan yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dari pelaporan
keuangan”.
Hal di atas mengakibatkan penyajian kewajiban (hutang) pada Laporan
Keuangan tidak sesuai realisasi (understated).
Permasalahan tersebut disebabkan :
1) kurangnya koordinasi antara Pelaku Aktifitas (DPU) dengan pihak PLN
khususnya tentang pemasangan LPJU ilegal oleh masyarakat.
2) PLN dalam menyajikan perhitungan tagihan tidak didukung dengan rincian
perhitungan berapa yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah Semarang.
Atas permasalahan tersebut Kepala DPU menjelaskan bahwa tagihan PLN APJ
Salatiga disebabkan pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) “illegal/tidak
resmi “ yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Sampai saat ini belum ada
titik temu dengan pihak PLN, oleh karena itu tagihan tersebut belum dianggarkan
dalam APBD, selain itu Pemerintah Kabupaten Semarang telah memprogramkan
penertiban LPJU illegal/ tidak resmi termasuk dalam program efisiensi penghematan
(meterisasi).
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan Kepala
Dinas PU untuk segera melakukan koordinasi dengan pihak PLN dalam rangka
penyelesaian LPJU ilegal oleh masyarakat dan hutang rekening listrik kepada PLN.
h. Penyetoran Tambahan Modal Pemerintah Kabupaten Semarang kepada
PT. PRPP Jawa Tengah sebesar Rp800.000,00 Belum Mempunyai Bukti
Pemilikan Saham
Berdasarkan pasal 5 ayat (2) Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor : 9
Tahun 1993 tanggal 2 Agustus 1993 tentang Pendirian PT. Pusat Rekreasi dan Promosi
Pembangunan (PT. PRPP) Jawa Tengah ditetapkan bahwa, Pemerintah Kabupaten
Semarang berkewajiban menyetor Penyertaan Modal sebesar Rp514.165.000,00 yang
penyetorannya dilaksanakan dalam jangka waktu selama sepuluh tahun sejak berdirinya
PT. PRPP pada tahun 1993 atau sampai dengan tahun 2003.
Pemeriksaan atas Laporan Direksi PT. PRPP Jawa Tengah pada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 12 Juni 2004 diketahui
bahwa Pemerintah Kabupaten Semarang sejak awal pendirian PT. PRPP sampai dengan
tahun 2004 baru menyetor modal saham sebesar Rp223.800.000,00 dari modal saham
yang telah ditetapkan sebesar Rp514.165.000,00 atau masih kurang sebesar
Rp290.365.000,00 (Rp514.165.000,00 – Rp223.800.000,00). Pemeriksaan selanjutnya
atas Surat Bukti Tanda Penerimaan Setoran Saham (Recepis Saham) yang diberikan
oleh Direksi PT. PRPP pada tanggal 12 Juni 2004 yang diterima melalui Bagian Bina
Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang, diketahui bahwa dari
penyetoran modal saham yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang sebesar
Rp223.800.000,00 sampai dengan akhir tahun 2004 belum memberikan
manfaat/keuntungan. Selain itu dari modal saham yang telah disetor tersebut ternyata
belum seluruhnya dimasukkan dalam bukti pemilikan saham, yaitu dari modal yang
telah disetor sebesar Rp223.800.000,00 yang dicatat dalam surat bukti penyetoran
saham baru hanya sebesar Rp223.000.000,00, sehingga penyetoran tambahan modal
sebesar Rp800.000,00 belum mempunyai bukti pemilikan saham.
Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan :
1) Peraturan Pemerintah Nomor : 105 Tahun 2000 tanggal 10 November 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dalam pasal 19 ayat (3)
disebutkan bahwa Pemerintah Daerah dapat melakukan investasi dalam bentuk
Penyertaan Modal, deposito atau bentuk investasi lainnya sepanjang hal tersebut
memberikan manfaat bagi peningkatan pelayanan masyarakat dan tidak
mengganggu likuiditas Pemerintah Daerah;
2) Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tanggal 20 Juni 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, pertanggung jawaban dan pengawasan Keuangan Daerah serta tata
cara penyusunan APBD, pelaksanaan tata usaha Keuangan Daerah dan penyusunan
perhitungan APBD pada Lampiran XXIX, antara lain diatur bahwa pengakuan
investasi jangka panjang (penyertaan modal Pemerintah) diakui pada akhir periode
akuntansi berdasarkan harga perolehan yaitu jumlah kas yang dikeluarkan atau akan
dikeluarkan dalam rangka memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi
tersebut.
Kondisi yang demikian mengakibatkan tambahan jumlah penyertaan modal
sebesar Rp800.000,00 belum memiliki bukti yang kuat, sehingga melemahkan posisi
daerah.
Permasalahan tersebut disebabkan oleh kurangnya koordinasi Bagian Bina
Perekonomian Setda Kabupaten Semarang dengan Direksi PT. PRPP tentang
penyertaan modal yang telah dilakukan.
Atas permasalahan tersebut Kepala Bagian Bina Perekonomian menjelaskan
bahwa permasalahan tersebut memang benar dan untuk yang akan datang Pemerintah
Kabupaten Semarang dalam pengalokasian dana untuk kegiatan akan
mempertimbangkan skala prioritas.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Semarang agar memerintahkan Kepala
Bagian Bina Perekonomian Setda Kabupaten Semarang supaya melakukan koordinasi
dengan Direksi PT. PRPP dan meminta bukti tambahan setoran saham sebesar
Rp800.000,00.
(dalam Rp)
DEBET KREDITAKTIVAAKTIVA LANCARKas di Kas Daerah 26.099.103.411,00 26.099.103.411,00Kas di Pemegang Kas 352.773.570,00 1.064.934.526,00
Dinas P & K 2.f 309.022.641,00Dinkesos 2.c 2.915.000,00RSU-Ungaran 1.c 18.821.200,00set DPRD 2.b 258.284.910,00Setda 2.a 13.459.500,00 KPMD 2.d 100,00Dinas Pertanian 2.e 34.125.000,00DPU 2.g 2.237.755,00 Disparta 2.h 14.450,00Kec.Susukan 2.i 780.400,00Dinas Pertanahan 2.j 72.500.000,00
Deposito 11.000.000.000,00 11.000.000.000,00Piutang Pajak 43.841.250,00 43.841.250,00Piutang Retribusi 0,00 10.316.800,00
Piutang Retribusi - pasar 1.a 10.316.800,00Piutang Lain-lain 3.281.988.825,00 3.331.872.825,00
Piutang PJU 1.e.1) 24.792.000,00Piutang Sewa Lapangan 1.e.2) 300.000,00Piutang - Taspen 1.e.3) 24.792.000,00
Persediaan 11.268.764.702,00 11.271.149.374,68Persediaan - aspal 1.d 2.384.672,68
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR) 398.150.860,00 398.150.860,00 Jumlah Aktiva Lancar (3 s.d 10) 52.444.622.618,00 53.219.369.046,68
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 15.820.767.971,00 15.821.567.971,00PT PRPP 1.g 800.000,00
Investasi Permanen Lainnya 767.500.000,00 767.500.000,00 Jumlah Investasi Permanen (13 s.d 14) 16.588.267.971,00 16.589.067.971,00
Tanah 483.406.845.300,00 483.406.845.300,00Jalan,Jembatan ,Bangunan Air dan Jaringan 335.309.190.285,00 340.798.149.285,00
EDD- bengunan air 1.f 5.488.959.000,00Gedung 299.845.516.359,00 299.845.516.359,00Mesin dan Peralatan 73.172.209.078,00 73.172.209.078,00Aktiva Tetap Lainnya 23.617.709.310,00 23.617.709.310,00Bangunan Dalam Pengerjaan 1.042.164.800,00 1.042.164.800,00 Jumlah Aktiva Tetap (17 s.d 22) 1.216.393.635.132,00 1.221.882.594.132,00
Aktiva Tak Berwujud 866.501.000,00 866.501.000,00Dana Cadangan Jumlah Aktiva Lain-lain (25 s.d 26) 866.501.000,00 866.501.000,00
1.286.293.026.721,00 1.292.557.532.149,68HUTANGHUTANG JANGKA PENDEKBagian Lancar Hutang Jangka Panjang 39.375.453,00 39.375.453,00Hutang Kepada Pihak Ketiga 883.486.668,00 883.486.668,00Hutang Perhitungan Pihak Ketiga 0,00 0,00Hutang lain-lain 350.243.967,00 350.243.967,00 Jumlah Hutang Jangka Pendek (31 s.d 34) 1.273.106.088,00 1.273.106.088,00
Hutang Luar Negeri 0,00 0,00Hutang Kepada Pemerintah Pusat 280.686.118,00 280.686.118,00 Jumlah Hutang Jangka Panjang (37 s.d 38) 280.686.118 280.686.118 Jumlah Hutang (35+39) 1.553.792.206 1.553.792.206
Ekuitas Dana Lancar 51.171.516.530,00 51.946.262.958,68SiLPA 2f 309.022.641,00
2.c 2.915.000,002.g 2.237.755,001.e.1) 24.792.000,001.c 18.821.200,00 2.b 258.284.910,002.a 13.459.500,002.d 100,002.e 34.125.000,002.h 14.450,002.i 780.400,002.j 72.500.000,00
Cadangan Persediaan 1.d 2.384.672,68Cadangan Piutang (Retribusi - pasar) 1.a 10.316.800,00
1.e.2) 300.000,001.e.3) 24.792.000,00
Ekuitas Dana Diinvestasikan 1.233.567.717.985,00 1.239.057.476.985,00Aktiva Tetap - bangunan air 1.f 5.488.959.000,00PMP-PT.PRPP 1.g 800.000,00
Ekuitas Dana Dicadangkan 0,00 0,00 Jumlah Ekuitas Dana (42 s.d 44) 1.284.739.234.515,00 1.291.003.739.943,68
1.286.293.026.721,00 1.292.557.532.149,68
URAIAN SEBELUM KOREKSI KOREKSI SETELAH KOREKSI
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGN E R A C A D A E R A HPER 31 DESEMBER 2004
(dalam Rp)
DEBET KREDITI PENDAPATAN
1,1 Pendapatan Asli Daerah 44.634.643.967,00 44.634.643.967,001.1.1 Pajak Daerah 12.614.814.955,00 12.614.814.955,001.1.2 Retribusi Daerah 23.775.388.782,00 23.775.388.782,001.1.3 Bagian Laba 312.673.000,00 312.673.000,001.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.931.767.230,00 7.931.767.230,00
1,2 Dana Perimbangan 316.698.783.797,00 317.577.209.531,00
1.2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 21.802.379.093,00 878.425.734,00 22.680.804.827,00Pendapatan bagi hasil pajak 1.b 878.425.734,00
1.2.2 Dana Alokasi Umum 268.217.000.000,00 268.217.000.000,001.2.3 Dana Alokasi Khusus 8.070.000.000,00 8.070.000.000,001.2.4 18.609.404.704,00 18.609.404.704,00
1,3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 19.421.696.000,00 19.421.696.000,001.3.1 Dana penyeimbang 19.421.696.000,00 19.421.696.000,00
Jumlah Pendapatan 380.755.123.764,00 381.633.549.498,00
II BELANJA2,1 APARATUR DAERAH 92.996.716.665,00 93.552.177.671,00
2.1.1 Belanja Administrasi Umum 73.059.815.920,00 72.916.886.585,00
2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 64.418.370.073,00 6.138.200,00 22.962.330,00 64.401.545.943,00Dinas P & K 2.f 58.330,00Set.DPRD 2.b 22.904.000,00RSU-Ungaran 1.c 6.138.200,00
2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 4.401.405.967,00 78.182.075,00 4.323.223.892,00Dinas P & K 2.f 31.002.916,00Set.DPRD 2.b 46.398.759,00Kec.Susukan 2.i 780.400,00
2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 1.513.688.975,00 7.960.330,00 1.505.728.645,00Dinas P & K 2.f 6.065.330,00Dinkesos 2.c 1.895.000,00
2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 2.726.350.905,00 39.962.800,00 2.686.388.105,00Dinas P & K 2.f 26.113.700,00Set.DPRD 2.b 13.849.100,00
2.1.2 Belanja Opersional dan Pemeliharaan 15.828.428.536,00 16.529.908.377,00
2.1.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 3.701.925.357,00 878.425.734,00 5.010.000,00 4.575.341.091,00Set.DPRD 2.b 4.415.000,00Dipenda 1.b 878.425.734,00 Setda 2.a 595.000,00
2.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 7.913.124.669,00 122.335.391,00 7.790.789.278,00 Dinas P & K 2.f 1.130.350,00
Set.DPRD 2.b 120.936.041,00setda 2.a 269.000,00
2.1.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 2.766.253.400,00 40.340.990,00 2.725.912.410,00Dinas P & K 2.f 1.581.500,00Set.DPRD 2.b 38.759.490,00
2.1.2.4 Belanja Pemeliharaan 1.447.125.110,00 9.259.512,00 1.437.865.598,00Set.DPRD 2.b 9.259.512,00
2.1.3 Belanja Modal 4.108.472.209,00 3.089.500,00 4.105.382.709,00Dinas P & K 2.f 2.059.500,00Dinkesos 2.c 1.020.000,00Set.DPRD 2.b 10.000,00
2,2 PELAYANAN PUBLIK 270.573.162.556,00 270.221.608.728,00
2.2.1 Belanja Administrasi Umum 167.840.737.364,00 167.616.991.212,00
2.2.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 153.633.757.154,00 12.683.000,00 214.854.008,00 153.431.586.146,00Dinas P & K 2.f 211.116.000,00
NO SEBELUM KOREKSIURAIAN
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGLAPORAN REALISASI ANGGARAN
PER 31 DESEMBER 2004
SETELAH KOREKSIKOREKSI
Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan
Set.DPRD 2.b 1.753.008,00RSU-Ungaran 1.c 12.683.000,00
Setda 2.a 1.985.000,002.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 13.552.423.396,00 18.337.244,00 13.534.086.152,00
Dinas P & K 2.f 18.322.794,00Disparta 2.h 14.450,00
2.2.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 144.997.500,00 144.997.500,002.2.1.4 Belanja Pemeliharaan 509.559.314,00 3.237.900,00 506.321.414,00
Dinas P & K 2.f 3.237.900,00
2.2.2 Belanja Operasi dan Pemeliharaan 37.726.579.265,00 37.673.326.589,00
2.2.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 6.835.171.961,00 599.250,00 6.834.572.711,00Dinas P & K 2.f 549.250,00DPU 2.g 50.000,00
2.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 21.818.478.472,00 47.387.671,00 21.771.090.801,00Dinas P & K 2.f 5.639.571,00DPU 2.g 782.500,00Setda 2.a 6.840.500,00KPMD 2.d 100,00Dinas Pertanian 2.e 34.125.000,00
2.2.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 2.229.784.000,00 5.055.070,00 2.224.728.930,00DPU 2.g 1.285.070,00Setda 2.a 3.770.000,00
2.2.2.4 Belanja Pemeliharaan 6.843.144.832,00 210.685,00 6.842.934.147,00P & K 2.f 90.500,00DPU 2.g 120.185,00
2.2.3 Belanja Modal 33.639.120.690,00 74.090.000,00 33.565.030.690,00Dinas P & K 2.f 1.590.000,00Dinas Pertanahan 2.j 72.500.000,00
2,3 29.360.547.237,00 465.000,00 29.360.082.237,00P & K bantuan kepada orgn.sosial & masy. 2.f 465.000,00
2,4 Belanja Tidak Tersangka 2.006.178.000,00 2.006.178.000,00
Jumlah Belanja 363.569.879.221,00 363.773.786.399,00
Surplus/ (Defisit) 17.185.244.543,00 17.859.763.099,00
III PEMBIAYAAN
3,1 Penerimaan Daerah3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu 24.531.341.037,00 24.531.341.037,003.1.2 Transfer dari Dana Cadangan 0,00 0,003.1.3 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi 0,00 0,003.1.4 0,00 0,003.1.5 Penerimaan Iuran Wajib Pegawai 0,00 0,003.1.6 Penerimaan PPh Psl 21 0,00 0,003.1.7 Penerimaan TAPERUM 0,00 0,003.1.8 Penerimaan Lain-lain 0,00 0,003.1.9 Penerimaan Dana Bergulir 2.139.812.500,00 2.139.812.500,00
Jumlah Penerimaan Daerah 26.671.153.537,00 26.671.153.537,00
3,2 Pengeluaran Daerah3.2.1 Transfer ke Dana Cadangan 0,00 0,003.2.2 Penyertaan Modal 2.160.000.000,00 2.160.000.000,003.2.3 Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 2.143.114.099,00 2.143.114.099,003.2.4 Pembayaran Iuran Wajib Pegawai 0,00 0,003.2.5 Pembayaran PPh Psl 21 0,00 0,003.2.6 Pembayaran TAPERUM 0,00 0,003.2.7 Pembayaran Lain-lain 0,00 0,003.2.8 Pengeluaran Dana Bergulir 2.101.407.000,00 2.101.407.000,003.2.9 37.451.876.981,00 38.126.395.537,00
Jumlah Pengeluaran Daerah 43.856.398.080,00 44.530.916.636,00
Jumlah Pembiayaan Daerah (17.185.244.543,00) (17.859.763.099,00)
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Hasil Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan
Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keu.
Uraian Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)sebelum koreksi Debet Kredit setelah koreksi
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASIAliran Kas Masuk : PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah 12.614.814.955,00 12.614.814.955,00 Retribusi Daerah 23.775.388.782,00 23.775.388.782,00 Bagian Laba 312.673.000,00 312.673.000,00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.931.767.230,00 7.931.767.230,00 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 44.634.643.967,00 44.634.643.967,00
PENDAPATAN DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 21.802.379.093,00 878.425.734,00 22.680.804.827,00Pendapatan bagi hasil pajak 1.b 878.425.734,00 Dana Alokasi Umum 268.217.000.000,00 268.217.000.000,00 Dana Alokasi Khusus 8.070.000.000,00 8.070.000.000,00 Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Propinsi 18.609.404.704,00 18.609.404.704,00 Jumlah Pendapatan dari Dana Perimbangan 316.698.783.797,00 317.577.209.531,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Dana Penyeimbang 19.421.696.000,00 19.421.696.000,00
Jumlah Aliran Kas Masuk 380.755.123.764,00 381.633.549.498,00
Aliran Kas Keluar : BELANJA ADMINISTRASI UMUM Belanja Pegawai/Personalia 218.052.127.227,00 18.821.200,00 237.816.338,00 217.833.132.089,00Dinas P & K 2.f 58.330,00Set.DPRD 2.b 22.904.000,00RSU-Ungaran 1.c 6.138.200,00 Dinas P & K 2.f 211.116.000,00Set.DPRD 2.b 1.753.008,00RSU-Ungaran 1.c 12.683.000,00 Setda 2.a 1.985.000,00 Belanja Barang dan Jasa 17.953.829.363,00 96.519.319,00 17.857.310.044,00Dinas P & K 2.f 31.002.916,00Set.DPRD 2.b 46.398.759,00Kec.Susukan 2.i 780.400,00Dinas P & K 2.f 18.322.794,00Disparta 2.h 14.450,00 Belanja Perjalanan Dinas 1.658.686.475,00 7.960.330,00 1.650.726.145,00Dinas P & K 2.f 6.065.330,00Dinkesos 2.c 1.895.000,00 Belanja Pemeliharaan 3.235.910.219,00 43.200.700,00 3.192.709.519,00Dinas P & K 2.f 26.113.700,00Set.DPRD 2.b 13.849.100,00Dinas P & K 2.f 3.237.900,00 Jumlah Belanja Administrasi Umum 240.900.553.284,00 240.533.877.797,00
BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN Belanja Pegawai/Personalia 10.537.097.318,00 878.425.734,00 5.609.250,00 11.409.913.802,00Set.DPRD 2.b 4.415.000,00Dipenda 1.b 878.425.734,00Setda 2.a 595.000,00Dinas P & K 2.f 549.250,00DPU 2.g 50.000,00 Belanja Barang dan Jasa 29.731.603.141,00 169.723.062,00 29.561.880.079,00Dinas P & K 2.f 1.130.350,00Set.DPRD 2.b 120.936.041,00setda 2.a 269.000,00Dinas P & K 2.f 5.639.571,00DPU 2.g 782.500,00Setda 2.a 6.840.500,00KPMD 2.d 100,00Dinas Pertanian 2.e 34.125.000,00 Belanja Perjalanan Dinas 4.996.037.400,00 45.396.060,00 4.950.641.340,00Dinas P & K 2.f 1.581.500,00Set.DPRD 2.b 38.759.490,00DPU 2.g 1.285.070,00Setda 2.a 3.770.000,00
KOREKSI
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGLAPORAN ALIRAN KAS
PERIODE 1 JANUARI S.D 31 DESEMBER 2004
Belanja Pemeliharaan 8.290.269.942,00 81.850.012,00 8.208.419.930,00Set.DPRD 2.b 9.259.512,00P & K 2.f 90.500,00DPU 2.g 72.500.000,00 Jumlah Belanja Operasi dan Pemeliharaan 53.555.007.801,00 54.130.855.151,00
BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 29.360.547.237,00 465.000,00 29.360.082.237,00P & K bantuan kepada orgn.sosial & masy. 2.f 465.000,00 BELANJA TAK TERSANGKA 2.006.178.000,00 2.006.178.000,00
Jumlah Aliran Kas Keluar 325.822.286.322,00 326.030.993.185,00Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 54.932.837.442,00 55.602.556.313,00
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIAliran Kas Masuk Penjualan Investasi Jangka Panjang 0,00 0,00 Penjualan Aktiva Tetap 0,00 0,00 Jumlah Aliran Kas Masuk 0,00 0,00
Aliran Kas Keluar Belanja Modal/Pembangunan 37.747.592.899,00 37.670.413.399,00Dinas P & K 2.f 2.059.500,00Dinkesos 2.c 1.020.000,00Set.DPRD 2.b 10.000,00Dinas P & K 2.f 1.590.000,00Dinas Pertanahan 2.j 72.500.000,00 Pembelian Investasi Jangka Panjang 0,00 Jumlah Aliran Kas Keluar 37.747.592.899,00 37.670.413.399,00Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (37.747.592.899,00) (37.670.413.399,00)
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAANAliran Kas Masuk Penerimaan Dana Bergulir/Revolving 2.139.812.500,00 2.139.812.500,00 Jumlah Aliran Kas Masuk 2.139.812.500,00 2.139.812.500,00
Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 2.143.114.099,00 2.143.114.099,00 Transfer dari Dana Cadangan 0,00 0,00 Penyertaan Modal 2.160.000.000,00 2.160.000.000,00 Pengeluaran Dana Bergulir/Revolving 2.101.407.000,00 2.101.407.000,00 Jumlah Aliran Kas Keluar 6.404.521.099,00 6.404.521.099,00Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (4.264.708.599,00) (4.264.708.599,00)Kenaikan Bersih Kas Selama Periode 12.920.535.944,00 13.667.434.315,00Saldo Awal Kas 24.531.341.037,00 24.531.341.037,00Saldo Akhir Kas 37.451.876.981,00 38.198.775.352,00
(dalam Rp)
AKTIVAAKTIVA LANCARKas di Kas Daerah 26.099.103.411,00Kas di Pemegang Kas 352.773.570,00Deposito 11.000.000.000,00Piutang Pajak 43.841.250,00Piutang Retribusi 0,00Piutang Lain-lain 3.281.988.825,00Persediaan 11.268.764.702,00Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR) 398.150.860,00 Jumlah Aktiva Lancar 52.444.622.618,00
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 15.820.767.971,00Investasi Permanen Lainnya 767.500.000,00 Jumlah Investasi Permanen 16.588.267.971,00
Tanah 483.406.845.300,00Jalan,Jembatan ,Bangunan Air dan Jaringan 335.309.190.285,00Gedung 299.845.516.359,00Mesin dan Peralatan 73.172.209.078,00Aktiva Tetap Lainnya 23.617.709.310,00Bangunan Dalam Pengerjaan 1.042.164.800,00 Jumlah Aktiva Tetap 1.216.393.635.132,00
Aktiva Tak Berwujud 866.501.000,00Dana Cadangan Jumlah Aktiva Lain-lain 866.501.000,00
1.286.293.026.721HUTANGHUTANG JANGKA PENDEKBagian Lancar Hutang Jangka Panjang 39.375.453,00Hutang Kepada Pihak Ketiga 883.486.668,00Hutang Perhitungan Pihak Ketiga 0,00Hutang lain-lain 350.243.967,00 Jumlah Hutang Jangka Pendek 1.273.106.088,00
Hutang Luar Negeri 0,00Hutang Kepada Pemerintah Pusat 280.686.118,00 Jumlah Hutang Jangka Panjang 280.686.118 Jumlah Hutang 1.553.792.206
Ekuitas Dana Lancar 51.171.516.530,00Ekuitas Dana Diinvestasikan 1.233.567.717.985,00Ekuitas Dana Dicadangkan 0,00 Jumlah Ekuitas Dana 1.284.739.234.515
1.286.293.026.721
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGN E R A C A D A E R A HPER 31 DESEMBER 2004
URAIAN SEBELUM KOREKSI
I PENDAPATAN1,1 Pendapatan Asli Daerah 44.634.643.967,00
1.1.1 Pajak Daerah 12.614.814.955,001.1.2 Retribusi Daerah 23.775.388.782,001.1.3 Bagian Laba 312.673.000,001.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.931.767.230,00
1,2 Dana Perimbangan 316.698.783.797,00
1.2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 21.802.379.093,001.2.2 Dana Alokasi Umum 268.217.000.000,001.2.3 Dana Alokasi Khusus 8.070.000.000,001.2.4 18.609.404.704,00
1,3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 19.421.696.000,001.3.1 Dana penyeimbang 19.421.696.000,00
Jumlah Pendapatan 380.755.123.764,00
II BELANJA2,1 APARATUR DAERAH 92.996.716.665,00
2.1.1 Belanja Administrasi Umum 73.059.815.920,00
2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 64.418.370.073,002.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 4.401.405.967,002.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 1.513.688.975,002.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 2.726.350.905,00
2.1.2 Belanja Opersional dan Pemeliharaan 15.828.428.536,00
2.1.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 3.701.925.357,002.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 7.913.124.669,002.1.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 2.766.253.400,002.1.2.4 Belanja Pemeliharaan 1.447.125.110,00
2.1.3 Belanja Modal 4.108.472.209,00
2,2 PELAYANAN PUBLIK 270.573.162.556,00
2.2.1 Belanja Administrasi Umum 167.840.737.364,00
2.2.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 153.633.757.154,002.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 13.552.423.396,002.2.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 144.997.500,002.2.1.4 Belanja Pemeliharaan 509.559.314,00
2.2.2 Belanja Operasi dan Pemeliharaan 37.726.579.265,00
2.2.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 6.835.171.961,002.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 21.818.478.472,002.2.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 2.229.784.000,002.2.2.4 Belanja Pemeliharaan 6.843.144.832,002.2.3 Belanja Modal 33.639.120.690,00
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGLAPORAN REALISASI ANGGARAN
PER 31 DESEMBER 2004
Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Propinsi
NO URAIAN SEBELUM KOREKSI
2,3 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keu. 29.360.547.237,00
2,4 Belanja Tidak Tersangka 2.006.178.000,00
Jumlah Belanja 363.569.879.221,00
Surplus/ (Defisit) 17.185.244.543,00
III PEMBIAYAAN
3,1 Penerimaan Daerah3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu 24.531.341.037,003.1.2 Transfer dari Dana Cadangan 0,003.1.3 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi 0,003.1.4 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan 0,003.1.5 Penerimaan Iuran Wajib Pegawai 0,003.1.6 Penerimaan PPh Psl 21 0,003.1.7 Penerimaan TAPERUM 0,003.1.8 Penerimaan Lain-lain 0,003.1.9 Penerimaan Dana Bergulir 2.139.812.500,00
Jumlah Penerimaan Daerah 26.671.153.537,00
3,2 Pengeluaran Daerah3.2.1 Transfer ke Dana Cadangan 0,003.2.2 Penyertaan Modal 2.160.000.000,003.2.3 Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 2.143.114.099,003.2.4 Pembayaran Iuran Wajib Pegawai 0,003.2.5 Pembayaran PPh Psl 21 0,003.2.6 Pembayaran TAPERUM 0,003.2.7 Pembayaran Lain-lain 0,003.2.8 Pengeluaran Dana Bergulir 2.101.407.000,003.2.9 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan 37.451.876.981,00
Jumlah Pengeluaran Daerah 43.856.398.080,00
Jumlah Pembiayaan Daerah (17.185.244.543,00)
Uraian Jumlah (Rp)sebelum koreksi
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASIAliran Kas Masuk : PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah 12.614.814.955,00 Retribusi Daerah 23.775.388.782,00 Bagian Laba 312.673.000,00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.931.767.230,00 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 44.634.643.967,00
PENDAPATAN DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 21.802.379.093,00 Dana Alokasi Umum 268.217.000.000,00 Dana Alokasi Khusus 8.070.000.000,00 Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Propinsi 18.609.404.704,00 Jumlah Pendapatan dari Dana Perimbangan 316.698.783.797,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Dana Penyeimbang 19.421.696.000,00
Jumlah Aliran Kas Masuk 380.755.123.764,00
Aliran Kas Keluar : BELANJA ADMINISTRASI UMUM Belanja Pegawai/Personalia 218.052.127.227,00 Belanja Barang dan Jasa 17.953.829.363,00 Belanja Perjalanan Dinas 1.658.686.475,00 Belanja Pemeliharaan 3.235.910.219,00 Jumlah Belanja Administrasi Umum 240.900.553.284,00
BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN Belanja Pegawai/Personalia 10.537.097.318,00 Belanja Barang dan Jasa 29.731.603.141,00 Belanja Perjalanan Dinas 4.996.037.400,00 Belanja Pemeliharaan 8.290.269.942,00 Jumlah Belanja Operasi dan Pemeliharaan 53.555.007.801,00
BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGA 29.360.547.237,00 BELANJA TAK TERSANGKA 2.006.178.000,00
Jumlah Aliran Kas Keluar 325.822.286.322,00Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 54.932.837.442,00
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIAliran Kas Masuk Penjualan Investasi Jangka Panjang 0,00 Penjualan Aktiva Tetap 0,00 Jumlah Aliran Kas Masuk 0,00
Aliran Kas Keluar Belanja Modal/Pembangunan 37.747.592.899,00 Pembelian Investasi Jangka Panjang 0,00 Jumlah Aliran Kas Keluar 37.747.592.899,00Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (37.747.592.899,00)
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAANAliran Kas Masuk Penerimaan Dana Bergulir/Revolving 2.139.812.500,00 Jumlah Aliran Kas Masuk 2.139.812.500,00
Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 2.143.114.099,00 Transfer dari Dana Cadangan 0,00 Penyertaan Modal 2.160.000.000,00 Pengeluaran Dana Bergulir/Revolving 2.101.407.000,00 Jumlah Aliran Kas Keluar 6.404.521.099,00Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (4.264.708.599,00)Kenaikan Bersih Kas Selama Periode 12.920.535.944,00Saldo Awal Kas 24.531.341.037,00Saldo Akhir Kas 37.451.876.981,00
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGLAPORAN ALIRAN KAS
PERIODE 1 JANUARI S.D 31 DESEMBER 2004
(dalam Rp)
AKTIVAAKTIVA LANCARKas di Kas Daerah 26.099.103.411,00Kas di Pemegang Kas 1.064.934.526,00Deposito 11.000.000.000,00Piutang Pajak 43.841.250,00Piutang Retribusi 10.316.800,00Piutang Lain-lain 3.331.872.825,00Persediaan 11.271.149.374,68Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR) 398.150.860,00 Jumlah Aktiva Lancar 53.219.369.046,68
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 15.821.567.971,00Investasi Permanen Lainnya 767.500.000,00 Jumlah Investasi Permanen 16.589.067.971,00
Tanah 483.406.845.300,00Jalan,Jembatan ,Bangunan Air dan Jaringan 340.798.149.285,00Gedung 299.845.516.359,00Mesin dan Peralatan 73.172.209.078,00Aktiva Tetap Lainnya 23.617.709.310,00Bangunan Dalam Pengerjaan 1.042.164.800,00 Jumlah Aktiva Tetap 1.221.882.594.132,00
Aktiva Tak Berwujud 866.501.000,00Dana Cadangan Jumlah Aktiva Lain-lain 866.501.000,00
1.292.557.532.150HUTANGHUTANG JANGKA PENDEKBagian Lancar Hutang Jangka Panjang 39.375.453,00Hutang Kepada Pihak Ketiga 883.486.668,00Hutang Perhitungan Pihak Ketiga 0,00Hutang lain-lain 350.243.967,00 Jumlah Hutang Jangka Pendek 1.273.106.088,00
Hutang Luar Negeri 0,00Hutang Kepada Pemerintah Pusat 280.686.118,00 Jumlah Hutang Jangka Panjang 280.686.118 Jumlah Hutang 1.553.792.206
Ekuitas Dana Lancar 51.946.262.958,68Ekuitas Dana Diinvestasikan 1.239.057.476.985,00Ekuitas Dana Dicadangkan 0,00 Jumlah Ekuitas Dana 1.291.003.739.944
1.292.557.532.150
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGN E R A C A D A E R A HPER 31 DESEMBER 2004
URAIAN SETELAH KOREKSI
I PENDAPATAN1,1 Pendapatan Asli Daerah 44.634.643.967,00
1.1.1 Pajak Daerah 12.614.814.955,001.1.2 Retribusi Daerah 23.775.388.782,001.1.3 Bagian Laba 312.673.000,001.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.931.767.230,00
1,2 Dana Perimbangan 317.577.209.531,00
1.2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 22.680.804.827,001.2.2 Dana Alokasi Umum 268.217.000.000,001.2.3 Dana Alokasi Khusus 8.070.000.000,001.2.4 18.609.404.704,00
1,3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 19.421.696.000,001.3.1 Dana penyeimbang 19.421.696.000,00
Jumlah Pendapatan 381.633.549.498,00
II BELANJA2,1 APARATUR DAERAH 93.552.177.671,00
2.1.1 Belanja Administrasi Umum 72.916.886.585,00
2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 64.401.545.943,002.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 4.323.223.892,002.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 1.505.728.645,002.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 2.686.388.105,00
2.1.2 Belanja Opersional dan Pemeliharaan 16.529.908.377,00
2.1.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 4.575.341.091,002.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 7.790.789.278,002.1.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 2.725.912.410,002.1.2.4 Belanja Pemeliharaan 1.437.865.598,00
2.1.3 Belanja Modal 4.105.382.709,00
2,2 PELAYANAN PUBLIK 270.221.608.728,00
2.2.1 Belanja Administrasi Umum 167.616.991.212,00
2.2.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 153.431.586.146,002.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 13.534.086.152,002.2.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 144.997.500,002.2.1.4 Belanja Pemeliharaan 506.321.414,00
2.2.2 Belanja Operasi dan Pemeliharaan 37.673.326.589,00
2.2.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 6.834.572.711,002.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 21.771.090.801,00
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGLAPORAN REALISASI ANGGARAN
PER 31 DESEMBER 2004
NO URAIAN SETELAH KOREKSI
Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Propinsi
2.2.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 2.224.728.930,002.2.2.4 Belanja Pemeliharaan 6.842.934.147,002.2.3 Belanja Modal 33.565.030.690,00
2,3 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keu. 29.360.082.237,00
2,4 Belanja Tidak Tersangka 2.006.178.000,00
Jumlah Belanja 363.773.786.399,00
Surplus/ (Defisit) 17.859.763.099,00
III PEMBIAYAAN
3,1 Penerimaan Daerah3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu 24.531.341.037,003.1.2 Transfer dari Dana Cadangan 0,003.1.3 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi 0,003.1.4 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan 0,003.1.5 Penerimaan Iuran Wajib Pegawai 0,003.1.6 Penerimaan PPh Psl 21 0,003.1.7 Penerimaan TAPERUM 0,003.1.8 Penerimaan Lain-lain 0,003.1.9 Penerimaan Dana Bergulir 2.139.812.500,00
Jumlah Penerimaan Daerah 26.671.153.537,00
3,2 Pengeluaran Daerah3.2.1 Transfer ke Dana Cadangan 0,003.2.2 Penyertaan Modal 2.160.000.000,003.2.3 Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 2.143.114.099,003.2.4 Pembayaran Iuran Wajib Pegawai 0,003.2.5 Pembayaran PPh Psl 21 0,003.2.6 Pembayaran TAPERUM 0,003.2.7 Pembayaran Lain-lain 0,003.2.8 Pengeluaran Dana Bergulir 2.101.407.000,003.2.9 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan 37.451.876.981,00
Jumlah Pengeluaran Daerah 43.856.398.080,00
Jumlah Pembiayaan Daerah (17.185.244.543,00)
URAIAN Jumlah (Rp)SETELAH KOREKSI
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASIAliran Kas Masuk : PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah 12.614.814.955,00 Retribusi Daerah 23.775.388.782,00 Bagian Laba 312.673.000,00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.931.767.230,00 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 44.634.643.967,00
PENDAPATAN DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 22.680.804.827,00 Dana Alokasi Umum 268.217.000.000,00 Dana Alokasi Khusus 8.070.000.000,00 Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Propinsi 18.609.404.704,00 Jumlah Pendapatan dari Dana Perimbangan 317.577.209.531,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Dana Penyeimbang 19.421.696.000,00
Jumlah Aliran Kas Masuk 381.633.549.498,00
Aliran Kas Keluar : BELANJA ADMINISTRASI UMUM Belanja Pegawai/Personalia 217.833.132.089,00 Belanja Barang dan Jasa 17.857.310.044,00 Belanja Perjalanan Dinas 1.650.726.145,00 Belanja Pemeliharaan 3.192.709.519,00 Jumlah Belanja Administrasi Umum 240.533.877.797,00
BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN Belanja Pegawai/Personalia 11.409.913.802,00 Belanja Barang dan Jasa 29.561.880.079,00 Belanja Perjalanan Dinas 4.950.641.340,00 Belanja Pemeliharaan 8.208.419.930,00 Jumlah Belanja Operasi dan Pemeliharaan
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGLAPORAN ALIRAN KAS
PERIODE 1 JANUARI S.D 31 DESEMBER 2004
BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 29.360.082.237,00 BELANJA TAK TERSANGKA 2.006.178.000,00
Jumlah Aliran Kas Keluar 326.030.993.185,00Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 55.602.556.313,00
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIAliran Kas Masuk Penjualan Investasi Jangka Panjang 0,00 Penjualan Aktiva Tetap 0,00 Jumlah Aliran Kas Masuk 0,00
Aliran Kas Keluar Belanja Modal/Pembangunan 37.670.413.399,00 Pembelian Investasi Jangka Panjang 0,00 Jumlah Aliran Kas Keluar 37.670.413.399,00Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (37.670.413.399,00)
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAANAliran Kas Masuk Penerimaan Dana Bergulir/Revolving 2.139.812.500,00 Jumlah Aliran Kas Masuk 2.139.812.500,00
Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 2.143.114.099,00 Transfer dari Dana Cadangan 0,00 Penyertaan Modal 2.160.000.000,00 Pengeluaran Dana Bergulir/Revolving 2.101.407.000,00 Jumlah Aliran Kas Keluar 6.404.521.099,00Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (4.264.708.599,00)Kenaikan Bersih Kas Selama Periode 13.667.434.315,00Saldo Awal Kas 24.531.341.037,00Saldo Akhir Kas 38.198.775.352,00
1 Kesalahan karena belum dicatat/kesalahan pembukuan.a Piutang Retribusi - pasar
Rp10,316,800.00 10316800E D L Rp10,316,800.00
bRp878.425.734,00 878425734
Pendapatan Bagi Hasil Pajak - PBB Rp878.425.734,00
cpegawai 5.838.200,00 6.138.200,00
300.000,00 12.683.000,00 12.683.000,00
Kas di PK 18.821.200,00
d
Rp2,384,672,675.00 2.384.672,68 E D L Rp2,384,672,675.00
24.920.431,00EDL 24.920.431,00
PPJU 24.920.431,00SiLPA 24.920.431,00
24.792.000,00EDL 24.792.000,00
800.000,00 EDL - PT PRPP 800.000,00
2
13.459.500,00honorarium tim/panitia 595.000,00 595.000,00sewa kendaraan 200.000,00 200.000,00makan dan minum rapat 69.000,00 69.000,00honor penceramah PBB 1.600.000,00 1.600.000,00honor PHL-Des 2004 385.000,00 385.000,00biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor 2.750.000,00 2.750.000,00makanan dan minuman 2.300.500,00 2.300.500,00biaya bahan material 186.000,00 186.000,00biaya transportasi dan akomodasi 1.550.000,00 1.550.000,00biaya jasa pihak ketiga 54.000,00 54.000,00perjalanan dinas 3.770.000,00 3.770.000,00
Piutang Taspen adalah kelebihan pembayaran antara lain tunjangan istri/suami/anak per 31 Desember 2004 sebesar
Piutang Retribusi - pasar
Biaya Pemungutan - PBB
DPU
Terdapat pencatatan akuntansi yang belum diakui transaksinya.
Piutang PJU
PPJU yang menunggak sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp24.792.000,00. PPJU bulan April menurutcatatan dari PLN sebesar Rp943.293.085 sedangkan yang telah diterima oleh Pemda kabupaten Semarang sebesarRp943.164.654,00 sehingga kurang diterima sebesar Rp128.431,00sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 belumdibayar oleh PLN.
DIPENDA
Piutang - Taspen
Pendapatan Bagi Hasil Pajak – PBB
RSU Ungaran
JURNAL KOREKSI UNGARAN 2004
B.gaji dan tunjangan Publik
Persediaan - aspal
B.gaji dan tunjangan AparaturB.gaji & tunj dr PAD-bantuan THR
Penyertaan Modal Penyertaan Modal Pemerintah -PT PRPP
Tambahan setoran modal pada PT PRPP sebagai Penyertaan Modal Pemerintah pada tahun 2003 sebesar Rp800.000,00belum dicatat.
Kas PK a. Sekretariat Daerah
258.284.910,00belanja tetap dan tunjangan Pimpinan Anggota DPRD 1.753.008,00 1.753.008,00gaji dan tunjangan anggota DPRD 16.904.000,00 16.904.000,00 biaya pengembangan SDM 6.000.000,00 6.000.000,00biaya bahan pakai habis kantor
18.226.170,00 18.226.170,00biaya jasa kantor 23.600.089,00 23.600.089,00biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor 3.680.000,00 3.680.000,00biaya makan minum kantor 642.500,00 642.500,00biaya pakaian dinas 250.000,00 250.000,00biaya pemeliharaan bangunan gedung
1.646.200,00 1.646.200,00biaya pemeliharaan alat angkutan darat
12.202.900,00 12.202.900,00honorarium/upah 4.415.000,00 4.415.000,00biaya bahan dan material 18.288.580,00 18.288.580,00biaya jasa pihak ketiga 44.294.420,00 44.294.420,00biaya cetak dan penggandaan kantor
24.694.251,00 24.694.251,00biaya makanan & minuman 33.658.790,00 33.658.790,00perjalanan dinas 38.759.490,00 38.759.490,00pemeliharaan alat kantor 9.259.512,00 9.259.512,00bangunan gedung 7.000,00 7.000,00alat kantor dan rumahtangga 3.000,00 3.000,00
Rp2.915.000,00Biaya perjalanan dinas dalam daerah
1.895.000,00BM Alat kantor dan Rumahtangga -pengadaan kursi Rp1,020,000.00
Rp100.00Biaya cetak dan penggandaankeperluan kantor Rp100.00 Rp100.00
Rp34,125,000.00biaya jasa pihak ketiga Rp34,125,000.00 34.125.000,00
Kas PK 308.557.641,00Belanja Aparaturgaji dan tunjangan pegawai 58.330,00 58.330,00biaya bahan habis pakai- kantor 6.051.200,00 6.051.200,00biaya jasa kantor 12.388.791,00 12.388.791,00biaya cetak dan penggandaan kep. Kantor 5.555.825,00 5.555.825,00
f. Dinas Pendidikan
Kas di PK
Kas di PK
Kas di PK
b. Sekretariat DPRD.
c. Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
e. Dinas Pertanian
Kas di PK
d. Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa
biaya sewa 900.000,00 900.000,00biaya perjalanan dinas dalam daerah 1.581.500,00 1.581.500,00BM bangunan gedung kantor 1.852.000,00 1.852.000,00biaya pengadaan komputer 207.500,00 207.500,00Belanja Publikgaji dan tunjangan pegawai 164.928.000,00 164.928.000,00gaji dan tunjangan bersumber dari PAD 46.188.000,00 46.188.000,00biaya bahan habis pakai- kantor 1.525.650,00 1.525.650,00biaya jasa kantor 12.808.502,00 12.808.502,00biaya cetak dan penggandaan kep. Kantor 234.142,00 234.142,00biaya makanan dan minuman 3.754.500,00 3.754.500,00biaya pemel.bangunan gedung 310.000,00 310.000,00biaya pemel alat angkutan 2.440.400,00 2.440.400,00biaya pemel alat kantor dan rumahtangga 487.500,00 487.500,00uang lembur harian 549.250,00 549.250,00belanja bahan/material 1.324.300,00 1.324.300,00biaya jasa pihak ketiga 1.200.000,00 1.200.000,00biaya cetak dan penggandaan 2.153.271,00 2.153.271,00biaya sewa 750.000,00 750.000,00biaya makanan dan minuman 212.000,00 212.000,00biaya pemeliharaan alat angkutan 90.500,00 90.500,00biaya pemeliharaan gedung 1.188.000,00 1.188.000,00BM alat-alat kantor 125.000,00 125.000,00BM buku perpustakaan 277.000,00 277.000,00belanja bantuan kepada organisasi sosial & masyarakat 465.000,00 465.000,00
2.237.755,00 2.237.755,00honorarium/upah 50.000,00 50.000,00biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor 275.000,00 782.500,00makanan dan minuman 507.500,00perjalanan dinas 1.285.070,00 1.285.070,00pemeliharaan alat angkutan 119.685,00 120.185,00pemeliharaan jalan 500,00
Rp14,450.00Biaya Jasa kantor Rp14,450.00 Rp14,450.00
Rp780.400.00Biaya Jasa kantor Rp780.400.00
Rp72,500,000.00Belanja Modal - tanah Rp72,500,000.00
i. Kecamatan SusukanKas di PK
Kas di PKj.Dinas Pertanahan
g. DPU
Kas di PK
Kas di PK
h. Dinas pariwisata
22.10.0202.1.1.03. 1 5.838.200,00
2.10.0202.1.1.06. 1 300.000,00
2.10.0202.1.1.03. 2 12.683.000,00 Kas di PK 18.821.200,00
3Persediaan - aspal 2.384.672.675,00
E D L2.384.672.675,00
424.920.431,00
EDL 24.920.431,00PPJU 24.920.431,00
SiLPA 24.920.431,00
5 10.316.800,00 E D L 10.316.800,00
Piutang Sewa Lapangan
300.000,00EDL 300.000,00
24.792.000,00EDL 24.792.000,00
kas Pk
2.01.0100.1.1.01 2 PEGAWAI
belanja tetap dantunjangan PimpinanAnggota DPRD 1.753.008,00
2.01.0400.1.1.01 1 BAU-APAR PEGAWAI gaji dan tunjangan anggota DPRD 16.904.000,002.01.0400.1.1.01 12.01.0400.1.1.05 1 PEGAWAI biaya pengembangan SDM 6.000.000,00
RSU Ungaran B.gaji dan tunjangan Aparaturgaji & tunj dr PAD-bantuan THR
B.gaji dan tunjangan Publik
Piutang Retribusi - pasar
Biaya Gaji dan Tunjangan Aparatur dan public sebesar Rp2.694.460.287,00 sedangkan menurut darft sebesarRp2.713.281,.487,00 sehingga kurang catat sebesar Rp18.821.200,00
Persediaan aspal di DPU per 31 Desember 2004 sebanyak 5 drum senilai Rp476.934.535,00, tetapi pada Neraca per31 Desember 2004 belum dicatat, sehingga kurang dicatat sebesar Rp2.384.672.675,00
PPJU yang menunggak sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp24.792.000,00. PPJU bulan Aprilmenurut catatan dari PLN sebesar Rp943.293.085 sedangkan yang telah diterima oleh Pemda kabupaten Semarangsebesar Rp943.164.654,00 sehingga kurang diterima sebesar Rp128.431,00sampai dengan tanggal 31 Desember 2004belum dibayar oleh PLN.
DPU
DPKDPiutang PJU
Piutang Piutang Retribusi pasar yaitu retribusi yang menunggak pada pedagang pasar per 31 Desember 2004 sebesar Rp10.316.800,00 , tetapi pada Neraca belum dicatat , sehingga kurang dicatat sebesar Rp10.316.800,00 (pasarprojo ambarawa sebesar Rp5.511.700,00 dan pasar bandarjo sebesar Rp4.805.100,00)
Piutang - Taspen
SetdaPiutang Sewa Lapangan
Piutang Sewa Lapangan per 31 Desember 2004 sebesar Rp300.000,00 pada Neraca belum dicatat , sehingga kurang
Piutang Taspen adalah kelebihan pembayaran antara lain tunjangan istri/suami/anak per 31 Desember 2004 sebesarRp24.792.000,00 pada Neraca belum dicatat , sehingga kurang dicatat sebesar Rp24.792.000,00
Dalam draft perhitungan APBD sisa kas yang disetor setelah tanggal 10 Januari 2005 diperhitungkan sebagai SPJ belanja
SEKRETARIAT DPRD
2.01.0400.1.2.01 1 BARANGbiaya bahan pakai habis kantor
18.226.170,00
2.01.0400.1.2.02 1biaya jasa kantor
23.600.089,00
2.01.0400.2.2.03 1 biaya cetak dan penggandaan keperluan kanto 3.680.000,00
2.01.0400.2.2.05 1 biaya makan minum kantor 642.500,00
2.01.0400.2.2.06 1 biaya pakaian dinas 250.000,00
2.01.0400.1.4.01 1 PEMELbiaya pemeliharaanbangunan gedung 1.646.200,00
2.01.0400.2.4.02 1biaya pemeliharaanalat angkutan darat 12.202.900,00
BOP-APAR2.01.0400.2.1.01 1 PEGAWAI honorarium/upah 4.415.000,00
2.01.0400.2.2.01 1 BARANG biaya bahan dan material 18.288.580,00
2.01.0400.2.2.02 1 biaya jasa pihak ketiga 44.294.420,00
2.01.0400.2.2.03 1 biaya cetak dan penggandaan kantor 24.694.251,00
2.01.0400.2.2.05 1 biaya makanan & minuman 33.658.790,00
2.01.0400.2.3.01 1 PERJALANAN perjalanan dinas 38.759.490,00
2.01.0400.2.4.03 1 PEMELIHARAAN pemeliharaan alat kantor 9.259.512,00
2.01.0400.3.6 1 BELANJA MODAL bangunan gedung 7.000,00
2.01.0400.3.12.02 1 alat kantor dan rumahtangga 3.000,00
258.284.910,00SEKRETARIAT DAERAH
kas PK 13.459.500,00aparat2.01.0300.2.1.01.01.1 BOP-pegawai honorarium tim/panitia 595.000,00
2.01.0300.2.2.04.02.1 BOP-barang sewa kendaraan 200.000,00
2.01.03.01.2.2.05.02.1 BOP-barang makan dan minum rapat 69.000,00
publik2.01.0300.2.1.01.01 2 BAU-publik honor penceramah PBB 1.600.000,002.01.0300.1.1.06 2 BAU-publik honor PHL-Des 2004 385.000,00
2.01.0300.2.2.03 2 BOP-barang
biaya cetak danpenggandaan keperluan
kantor 2.750.000,00
2.01.03.01.2.2.05 2 BOP-barang makanan dan minuman 2.300.500,00
2.01.0300.2.2.01.05.2 BOP-barang biaya bahan material 186.000,00
2.01.0300.2.2.02.02.2 BOP-barangbiaya transportasi dan
akomodasi 1.604.000,00
2.01.0300.2.3 2 BOP-perjalanan perjalanan dinas 3.770.000,00
PBB Biaya pemungutan PBB Rp878.425.734,00Pendapatan bagi hasil
pajak-PBB Rp878.425.734,00
DINAS PENDIDIKANKas PK 309.022.641,00
2.11.0100.1.1.03 1PEG.PERSONALIA gaji dan tunjangan pegawai
58.330,00
2.11.0100.1.2.01.1BARANG DAN JASA biaya bahan habis pakai-
kantor 6.051.200,002.11.0100.1.2.02.1 biaya jasa kantor 12.388.791,00
2.11.0100.1.2.03. 1biaya cetak danpenggandaan kep. Kantor 5.555.825,00
2.11.0100.1.2.06. 1 biaya pakaian dinas 215.000,00
2.11.0100.1.2.05. 1biaya makanan dan minuman
6.792.100,00
2.11.0100.1.3.01. 1PERJALANAN DINAS biaya perjalanan dinas
6.065.330,00
2.11.0100.1.4.02. 1PEMELIHARAAN biaya pemeliharaan alat
angkutan 16.054.700,00
2.11.0100.1.4.03. 1biaya pemeliharaan alatkantor rumahtangga 10.059.000,00
2.11.0100.2.2.01. 1 BARANG DAN JASA biaya bahan/material 230.350,002.11.0100.2.2.04. 1 biaya sewa 900.000,00
2.11.0100.2.3.01. 1PERJALANAN DINAS biaya perjalanan dinas dalam
daerah 1.581.500,00
2.11.0100.3.6.01. 1BEL MODAL BM bangunan gedung kantor
1.852.000,00
2.11.0100.3.12.03. 1biaya pengadaan komputer
207.500,00
2.11.0100.1.1.03. 2PEG.PERSONALIA gaji dan tunjangan pegawai
164.928.000,00
2.11.0100.1.1.6. 2
gaji dan tunjanganbersumber dari PAD
46.188.000,00
kelebihan jam mengajar4032000, insentif guruwiyata bakti
2.11.0100.1.2.01.2BARANG DAN JASA biaya bahan habis pakai-
kantor 1.525.650,002.11.0100.1.2.02. 2 biaya jasa kantor 12.808.502,00
2.11.0100.1.2.03. 2biaya cetak danpenggandaan kep. Kantor 234.142,00
2.11.0100.1.2.05. 2biaya makanan dan minuman
3.754.500,00
2.11.0100.1.4.05. 2PEMELIHARAAN biaya pemel.bangunan
gedung 310.000,002.11.0100.1.4.08. 2 biaya pemel alat angkutan 2.440.400,00
2.11.0100.1.4.11. 2biaya pemel alat kantor dan
rumahtangga 487.500,002.11.0100.2.1.02. 2 PEG.PERSONALIA uang lembur harian 549.250,002.11.0100.2.2.01. 2 BARANG DAN JASA belanja bahan/material 1.324.300,002.11.0100.2.2.02. 2 biaya jasa pihak ketiga 1.200.000,00
2.11.0100.2.2.03. 2biaya cetak dan
penggandaan 2.153.271,00 cek 15837272.11.0100.2.2.04. 2 biaya sewa 750.000,00
2.11.0100.2.2.05. 2biaya makanan dan minuman
212.000,00
2.11.0100.2.4.08. 2PEMELIHARAAN biaya pemeliharaan alat
angkutan 90.500,00
2.11.0100.4.5 2
BAGI HASIL DANBANTUAN
KEUANGAN
belanja bantuan kepadaorganisasi sosial &
masyarakat 465.000,00 cek kode rekening
2.11.0100.3.6. 2MODAL biaya pemeliharaan gedung
1.188.000,002.11.0100.3.12.01. 2 BM alat-alat kantor 125.000,002.11.0100.3.16.01. 2 BM buku perpustakaan 277.000,00
Hasil pemungutan PBB TA 2004 sebesar Rp15.694.445.880,00 , upah pungut tahun 2004 sebesar Rp878.425.734,00,pencatatan oleh Pemda kabupaten Semarang secara netto sebesar Rp14.816.020.146,00 sehingga kurang catatsebesar Rp878.425.734,00
Kas PK-Dinas P & K 309.022.641,00EDL 309.022.641,00
307892291 1.130.350,00
Pertanian Kas PK 34.125.000,00jasa TK 34.125.000,00
Dinas pariwisata Kas PK 14.450,002.20.0100.1.2.02.01.1 bau-apar-barang biaya jasa kantor 14.450,00
PMD Kas PK 100,002.2.03.02.2 foto copy bop publik 100,00
Dinkesos Kas PK 2.195.000,00EDL-Dinkesos 2.195.000,00
SiLPA 2.915.000,00
2.10.0100.1.3.01.01.1BAU perjalanan dinas dalam
daerah 1.895.000,002.10.01003.12.04.02.1 BMpengadaan kursi 1.020.000,00
DPUKas PK
EDL
SiLPA 2.238.255,002.15.0100.2.1.01 2 BOP honorarium/upah 50.000,00
pegawai2.15.0100.2.2.03 2 BOP biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor 275.000,00
barang/jasa2.15.0100.2.2.05 2 makanan dan minuman 507.500,00
2.15.0100.2.3 2 perjalanan dinas perjalanan dinas 1.285.070,00
2.15.0100.2.4.08 2 pemeliharaan pemeliharaan alat angkutan 120.185,00pemeliharaan jalan kec.bringin 500,00
Din-pertanahan 1-Feb-2005 sisa belanja 2004sisa u.m jalan lingkar
amb.04
neraca awal tahun 2004Kas PK 67.875.176,00
EDL 67.875.176,00neraca awal tahun 2004
EDL 67.875.176,00Kas PK 67.875.176,00
CV sain
kelebihan pembayaranpekerjaan BM jaringanLPJU untuk pemasanganlampu TL 180.000,00
Din-pertanahan Kas PK 72.500.000,00sisa u.m jalan lingkar
amb.04 72.500.000,00
Koreksi sisa kas yang masih ada di Pemegang Kas pada saldo kas di Neraca Awal 2004 sebesar SaldoAwal Aliran Kas sebesar Rp24.531.341.037,00 sedangkan saldo awal kas di neraca sebesarRp24.463.465.861,00 perbedaan tersebut karena adanya sisa kas di PK sebesar Rp67.875.176,00 yang tidakdimasukkan dalam komponen Kas pada neraca awal.
Kecamatan Bringin Kas PK
Peningkatan jalan paketsendang 500.000,00
Kas PK 780.400,00kec.susukan bau-aparat-barang sisa anggaran 2004 780.400,00
Diperindakop Kas PK 1.970.598,002.06.0100.1.2.02.02.2 telpon 1,003.01.03.09.1.4.12.01 jasa rekening korang des 1.970.597,00
2.f diknasAparatur2.11.0100.1.2.01.1.3.01 bau-apar-perjln Belanja perjalanan dinas 7.758.930,00
1.4.02 bau-apar-pemelBiaya pemeliharan alat
angkutan 16.054.700,00
1.4.03bop-apar-pemel Biaya pemeliharaan alat
kantor rumah tangga10.059.000,00
2.2.01 bop-apar-barang Biaya bahan / material 2.721.850,00
3.6.01 bmBelanja Modal bangunan
gedung 2.059.500,00
Publik1.2.02 bau-publik-barang Biaya jasa kantor 16.646.144,001.4.05.01.2
bau-publik-pemelihBiaya pemeliharaangedung tempat kerja 3.237.900,00
2.1.01 bop-publik-pegawaHonorarium / upah 3.073.550,00
2.2.03
bop-publik-barang Biaya cetak danpenggandaan keperluan
kantor 3.115.271,00
2.4.08bop-publik-pemeli Biaya pemeliharaan alat
angkutan90.500,00
90.500,00
3.12.01bm Belanja Modal alat kantor 125.000,00
152.000,00
64.969.345,00
Dinas Pendidikan2.11.0100.1.1.03 1 DINAS PENDIDIKAN2.11.0100.1.2.01.1 Kas PK 308.557.641,002.11.0100.1.2.02.1 2.11.0100.1.1.0 PEG.PERSONALIA gaji dan tunjangan pegawai 6.252.247.022,00 58.330,002.11.0100.1.2.03. 1 2.11.0100.1.2.0BARANG DAN JASA biaya bahan habis pakai- kantor 117.583.650,00 6.051.200,002.11.0100.1.2.06. 1 2.11.0100.1.2.02.1 biaya jasa kantor 12.388.791,00
2.11.0100.1.2.05. 1 2.11.0100.1.2.03. 1biaya cetak dan penggandaan kep.
Kantor38.871.800,00
5.555.825,002.11.0100.1.3.01. 1 2.11.0100.1.2.06. 1 biaya pakaian dinas 1.194.794.000,00 215.000,002.11.0100.1.4.02. 1 2.11.0100.1.2.05. 1 biaya makanan dan minuman 88.256.400,00 6.792.100,002.11.0100.1.4.03. 1 2.11.0100.1.3.0PERJALANAN DINAS biaya perjalanan dinas 154.020.000,00 6.065.330,002.11.0100.2.2.01. 1 2.11.0100.1.4.0 PEMELIHARAAN biaya pemeliharaan alat angkutan 57.220.600,00 16.054.700,00
2.11.0100.2.2.04. 1 2.11.0100.1.4.03. 1biaya pemeliharaan alat kantor
rumahtangga38.710.000,00
10.059.000,002.11.0100.2.3.01. 1 2.11.0100.2.2.0BARANG DAN JASA biaya bahan/material 936.321.600,00 230.350,002.11.0100.3.6.01. 1 2.11.0100.2.2.04. 1 biaya sewa 35.152.500,00 900.000,00
2.11.0100.3.12.03. 1 2.11.0100.2.3.0PERJALANAN DINAS biaya perjalanan dinas dalam daerah 16.886.000,00
1.581.500,002.11.0100.3.6.0BEL MODAL BM bangunan gedung kantor 173.472.000,00 1.852.000,002.11.0100.3.12.03. 1 biaya pengadaan komputer 199.230.000,00 207.500,00
2.11.0100.1.1.03. 2 2.11.0100.1.1.0 PEG.PERSONALIA gaji dan tunjangan pegawai 135.754.240.441,00 164.928.000,00
2.11.0100.1.1.6. 2 2.11.0100.1.1.06. 2gaji dan tunjangan bersumber dari
PAD2.834.230.000,00
46.188.000,002.11.0100.1.2.01.2 2.11.0100.1.2.0BARANG DAN JASA biaya bahan habis pakai- kantor 327.620.050,00 1.525.650,002.11.0100.1.2.02. 2 2.11.0100.1.2.02. 2 biaya jasa kantor 384.776.828,00 12.808.502,00
2.11.0100.1.2.03. 2 2.11.0100.1.2.03. 2biaya cetak dan penggandaan kep.
Kantor43.717.237,00
234.142,00
2.11.0100.1.2.05. 2 2.11.0100.1.2.05. 2 biaya makanan dan minuman 16.630.500,00 3.754.500,002.11.0100.1.4.05. 2 2.11.0100.1.4.0 PEMELIHARAAN biaya pemel.bangunan gedung 38.007.500,00 310.000,002.11.0100.1.4.08. 2 2.11.0100.1.4.08. 2 biaya pemel alat angkutan 24.028.000,00 2.440.400,00
2.11.0100.1.4.11. 2 2.11.0100.1.4.11. 2biaya pemel alat kantor dan
rumahtangga75.764.000,00
487.500,002.11.0100.2.1.02. 2 2.11.0100.2.1.0 PEG.PERSONALIA uang lembur harian 606.004.600,00 549.250,002.11.0100.2.2.01. 2 2.11.0100.2.2.0BARANG DAN JASA belanja bahan/material 802.031.150,00 1.324.300,002.11.0100.2.2.02. 2 2.11.0100.2.2.02. 2 biaya jasa pihak ketiga 209.316.900,00 1.200.000,002.11.0100.2.2.03. 2 2.11.0100.2.2.03. 2 biaya cetak dan penggandaan 607.859.685,00 2.153.271,002.11.0100.2.2.04. 2 2.11.0100.2.2.04. 2 biaya sewa 92.842.000,00 750.000,00
2.11.0100.2.2.05. 2 2.11.0100.2.2.05. 2 biaya makanan dan minuman 151.845.000,00 212.000,00
2.11.0100.2.4.08. 2 2.11.0100.2.4.0PEMELIHARAAN biaya pemeliharaan alat angkutan 4.536.850,00
90.500,002.11.0100.3.6. 2 2.11.0100.3.6. MODAL biaya pemeliharaan gedung 4.587.878.500,00 1.188.000,002.11.0100.3.12.01. 2 2.11.0100.3.12.01. 2 BM alat-alat kantor 14.650.000,00 125.000,002.11.0100.3.16.01. 2 2.11.0100.3.16.01. 2 BM buku perpustakaan 5.868.676.560,00 277.000,00
2.11.0100.4.5 BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN belanja bantuan kepada organisasi
sosial & masyarakat100.000.000,00
465.000,00
161.847.421.373,00
Kas PK-Dinas P & K 309.022.641,00EDL 309.022.641,00
SEKRETARIAT DPRDSiLPA
2.01.0100.1.1.01 2 PEGAWAI 1.753.008,00
2.01.0400.1.1.01 1 BAU-APAR PEGAWAI gaji dan tunjangan anggota DPRD 18.228.400,00 3527735702237255
3550108252.01.0400.1.2.01 1 BARANG biaya bahan pakai habis kantor 42.718.759,00
2.01.0400.1.4.01 1 PEMELbiaya pemeliharaan bangunan gedung
13.849.100,0051171516530
750406646058675582990
BOP-APAR2.01.0400.2.1.01 1 PEGAWAI honorarium/upah 4.415.000,00
2.01.0400.2.2.01 1 BARANG biaya bahan dan material 120.936.041,00
2.01.0400.2.3.01 1 PERJALANANperjalanan dinas 38.759.490,00
2.01.0400.2.4.03 1 PEMELIHARApemeliharaan alat kantor 9.259.512,00
2.01.0400.3.6 1 BELANJA MODAbangunan gedung 10.000,00
Dinas
2.01.0100.1.1.01 2
belanja tetapdan tunjangan
Pimpinan Anggota DPRD
1.753.008,00
2.01.0400.1.1.01 1 gaji dan tunjangan anggota DPRD 16.904.000,002.01.0400.1.1.01 12.01.0400.1.1.05 1 biaya pengembangan SDM 6.000.000,00
2.01.0400.1.2.01 1 biaya bahan pakai habis kantor 18.226.170,00
2.01.0400.1.2.02 1 biaya jasa kantor 23.600.089,00
2.01.0400.2.2.03 1 biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor 3.680.000,00
2.01.0400.2.2.05 1 biaya makan minum kantor 642.500,00
2.01.0400.2.2.06 1 biaya pakaian dinas 250.000,00
2.01.0400.1.4.01 1
biaya pemeliharaan
bangunan gedung 1.646.200,00
Dalam draft perhitungan APBD sisa kas yang disetor setelah tanggal 10 Januari 2005 diperhitungkan sebagai SPJ belanja yang bersangkutan.
SEKRETARIAT DPRD
2.01.0400.2.4.02 1
biaya pemeliharaan
alat angkutandarat
12.202.900,00
2.01.0400.2.1.01 1honorarium/u
pah 4.415.000,00
2.01.0400.2.2.01 1 biaya bahan dan material 18.288.580,00
2.01.0400.2.2.02 1 biaya jasa pihak ketiga 44.294.420,00
2.01.0400.2.2.03 1 biaya cetak dan penggandaan kantor 24.694.251,00
2.01.0400.2.2.05 1 biaya makanan & minuman 33.658.790,00
2.01.0400.2.3.01 1 perjalanan dinas 38.759.490,00
2.01.0400.2.4.03 1 pemeliharaan alat kantor 9.259.512,00
2.01.0400.3.6 1 bangunan gedung 7.000,00
2.01.0400.3.12.02 1 alat kantor dan rumahtangga 3.000,00258.284.910,00
kas PK 13.459.500,00aparat2.01.0300.2.1.01.01.1 BOP-pegawai honorarium tim/panitia 595.000,00
2.01.0300.2.2.04.02.1 BOP-barang sewa kendaraan 200.000,00
2.01.03.01.2.2.05.02.1BOP-barang makan dan minum rapat 69.000,00
publik2.01.0300.2.1.01.01 2BAU-publik honor penceramah PBB 1.600.000,002.01.0300.1.1.06 2 BAU-publik honor PHL-Des 2004 385.000,00
2.01.0300.2.2.03 2 BOP-barangbiaya cetak dan penggandaan keperluan
kantor 2.750.000,00
2.01.03.01.2.2.05 2 BOP-barang makanan dan minuman 2.300.500,00
2.01.0300.2.2.01.05.2 BOP-barang biaya bahan material 186.000,00
2.01.0300.2.2.02.02.2 BOP-barang biaya transportasi dan akomodasi 1.604.000,00
2.01.0300.2.3 2 BOP-perjalana perjalanan dinas 3.770.000,0013.459.500,00
PBB Biaya pemungutan PBB Rp878.425.734,00Pendapatan bagi hasil pajak-PBB Rp878.425.734,00
DINAS PENDIDIKANKas PK 309.022.641,00
2.11.0100.1.1.03 1PEG.PERSONAL
IAgaji dan tunjangan pegawai
58.330,00
2.11.0100.1.2.01.1BARANG DAN
JASAbiaya bahan habis pakai- kantor
6.051.200,002.11.0100.1.2.02.1 biaya jasa kantor 12.388.791,00
Hasil pemungutan PBB TA 2004 sebesar Rp15.694.445.880,00 , upah pungut tahun 2004 sebesar Rp878.425.734,00, pencatatan oleh Pemda
SEKRETARIAT DAERAH
2.11.0100.1.2.03. 1biaya cetak dan penggandaan kep.
Kantor 5.555.825,002.11.0100.1.2.06. 1 biaya pakaian dinas 215.000,002.11.0100.1.2.05. 1 biaya makanan dan minuman 6.792.100,00
2.11.0100.1.3.01. 1PERJALANAN
DINASbiaya perjalanan dinas
6.065.330,00
2.11.0100.1.4.02. 1PEMELIHARAA
Nbiaya pemeliharaan alat angkutan
16.054.700,00
2.11.0100.1.4.03. 1biaya pemeliharaan alat kantor
rumahtangga 10.059.000,00
2.11.0100.2.2.01. 1BARANG DAN
JASAbiaya bahan/material
230.350,002.11.0100.2.2.04. 1 biaya sewa 900.000,00
2.11.0100.2.3.01. 1PERJALANAN
DINASbiaya perjalanan dinas dalam daerah
1.581.500,002.11.0100.3.6.01. 1 BEL MODAL BM bangunan gedung kantor 1.852.000,002.11.0100.3.12.03. 1 biaya pengadaan komputer 207.500,00
2.11.0100.1.1.03. 2PEG.PERSONAL
IAgaji dan tunjangan pegawai
164.928.000,00
2.11.0100.1.1.6. 2
gaji dan tunjangan bersumber dari PAD
46.188.000,00
kelebihan jammengajar 4032000,insentif guru wiyata
bakti
2.11.0100.1.2.01.2BARANG DAN
JASAbiaya bahan habis pakai- kantor
1.525.650,002.11.0100.1.2.02. 2 biaya jasa kantor 12.808.502,00
2.11.0100.1.2.03. 2biaya cetak dan penggandaan kep.
Kantor 234.142,002.11.0100.1.2.05. 2 biaya makanan dan minuman 3.754.500,00
2.11.0100.1.4.05. 2PEMELIHARAA
Nbiaya pemel.bangunan gedung
310.000,002.11.0100.1.4.08. 2 biaya pemel alat angkutan 2.440.400,00
2.11.0100.1.4.11. 2biaya pemel alat kantor dan
rumahtangga 487.500,00
2.11.0100.2.1.02. 2PEG.PERSONAL
IAuang lembur harian
549.250,00
2.11.0100.2.2.01. 2BARANG DAN
JASAbelanja bahan/material
1.324.300,002.11.0100.2.2.02. 2 biaya jasa pihak ketiga 1.200.000,002.11.0100.2.2.03. 2 biaya cetak dan penggandaan 2.153.271,00 cek 15837272.11.0100.2.2.04. 2 biaya sewa 750.000,002.11.0100.2.2.05. 2 biaya makanan dan minuman 212.000,00
2.11.0100.2.4.08. 2PEMELIHARAA
Nbiaya pemeliharaan alat angkutan
90.500,00
2.11.0100.4.5 2
BAGI HASILDAN BANTUAN
KEUANGAN
belanja bantuan kepada organisasi sosial& masyarakat
465.000,00 cek kode rekening
2.11.0100.3.6. 2 MODAL biaya pemeliharaan gedung 1.188.000,002.11.0100.3.12.01. 2 BM alat-alat kantor 125.000,002.11.0100.3.16.01. 2 BM buku perpustakaan 277.000,00
Kas PK-Dinas P & K 309.022.641,00EDL 309.022.641,00
Pertanian Kas PK 34.125.000,00jasa TK 34.125.000,00
Dinas pariwisata Kas PK 14.450,002.20.0100.1.2.02.01.1 biaya jasa kantor 14.450,00
PMD Kas PK 100,002.2.03.02.2 foto copy bop publik 100,00
Dinkesos Kas PK 2.195.000,00EDL-Dinkesos 2.195.000,00
SiLPA 2.915.000,002.10.0100.1.3.01.01.1 BAU perjalanan dinas dalam daerah 1.895.000,002.10.01003.12.04.02.1 BMpengadaan kursi 1.020.000,00
Diperindakop Kas PK 1.970.598,002.06.0100.1.2.02.02.2 telpon 1,003.01.03.09.1.4.12.01 pendapatan jasa rekening korang des 1.970.597,00
DPUKas PK
EDL
SiLPA 2.237.255,002.15.0100.2.1.01 2 BOP honorarium/upah 50.000,00 50.000,00
pegawai2.15.0100.2.2.03 2 BOP biaya cetak dan penggandaan keperluan kantor 275.000,00 782.500,00
barang/jasa2.15.0100.2.2.05 2 makanan dan minuman 507.500,00
2.15.0100.2.3 2perjalanan
dinasperjalanan dinas
1.285.070,00 1.285.070,00
2.15.0100.2.4.08 2 pemeliharaan pemeliharaan alat angkutan 119.685,00 119.685,00
CV sain
DPU kelebihan pembayaran pekerjaan BMjaringan LPJU untuk pemasanganlampu TL 180.000,00
Din-pertanahan Kas PK 72.500.000,00sisa u.m jalan lingkar amb.04 72.500.000,00
Kecamatan Bringin Kas PK
Peningkatan jalan paket sendang500,00
Kas PK 780.400,00
Kec.susukan sisa anggaran 2004 780.400,00