bab iii kebijakan penanggulangan...
TRANSCRIPT
III - 1
BAB III KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
A. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2016-2021
Arah pembangunan yang ada dalam Rancangan RPJMD Kota
Surakarta tahun 2016-2021 telah ditetapkan visi sebagai berikut :
“Terwujudnya Surakarta Sebagai Kota Budaya, Mandiri, Maju dan Sejahtera”
Untuk mencapai visi tersebut di atas, telah ditetapkan 5 misi
pembangunan Kota Surakarta Tahun 2016-2021 melalui rumusan misi
sebagai berikut:
1. Waras
Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dalam
lingkungan hidup yang sehat. 2. Wasis
Mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkualitas, berdaya saing,
mandiri, dan berkarakter menjunjung tinggi nilai–nilai luhur dan
melestarikan warisan budaya daerah.
3. Wareg Mewujudkan masyarakat yang produktif, mandiri, dan berkeadilan
mampu memenuhi kebutuhan dasar jasmani dan rohani.
4. Mapan Mewujudkan masyarakat yang tertib, aman, damai, berkeadilan,
berkarakter, dan berdaya saing melalui pembangunan daerah yang
akuntabel (sektoral, kewilayahan, dan kependudukan) dan tata kelola
pemerintahan yang efektif, bersih, responsif dan melayani.
5. Papan Mewujudkan Surakarta nyaman melalui pemenuhan kebutuhan
perumahan dan permukiman, pembangunan infrastruktur dan fasilitas
umum perkotaan yang berkeadilan, serta berwawasan kependudukan,
lingkungan, dan budaya.
III - 2
Dari misi pembangunan lima tahun yang akan datang, perwujudan
kebijakan di bidang penanggulangan kemiskinan tercermin pada misi
“Wareg” yang mengandung arti mewujudkan masyarakat yang produktif,
mandiri dan berkeadilan mampu memenuhi kebutuhan dasar jasmani dan
rohani. Tujuan utama dalam pembangunan misi Wareg ini adalah
Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat jasmani dan
rohani. Secara eksplist, sasaran penanggulangan kemiskinan terwujud pada
upaya Pemerintah Kota Surakarta dalam menurunkan angka kemiskinan,
penurunan angka pengangguran, pengurangan kesenjangan pendapatan
penduduk dan peningkatan pendapatan perkapita masyarakat.
Kebijakan penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu program
prioritas pembangunan Kota Surakarta untuk periode 2016-2021. Untuk
mencapai kesejahteran bagi masyarakat miskin, kebijakan pembangunan
diarahkan pada penguatan kemampuan produktif dan karakter mandiri pada
kelompok PMKS dan rentan miskin, peningkatan produktivitas dan
kecukupan bahan kebutuhan pokok, pengembangan kebijakan untuk
peningkatan kecakapan dan keterampilan dalam sistem budaya meraih
keunggulan menuju kemandirian dan keadilan serta pengembangan ekonomi
kreatif berbasis industri seni dan budaya.
Upaya penurunan angka kemiskinan yang tercermin dalam misi Wareg
di dalamnya terdapat rincian program yang menjadi prioritas pembangunan.
Beberapa fokus program pembangunan yang menjadi prioritas dalam upaya
penurunan angka kemiskinan, pengangguran dan peningkatan pendapatan
perkapita masyarakat antara lain :
1. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana,
PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya);
2. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan;
3. Program pengembangan budidaya perikanan;
4. Program peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan;
5. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa;
6. Program pengembangan wilayah transmigrasi;
7. Program peningkatan kemampuan teknologi industri;
8. Program peningkatan kesempatan kerja;
III - 3
9. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif
UMKM;
10. Program peningkatan kemampuan teknologi industri;
11. Program Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi;
12. Program penyiapan potensi pemberdayaan sarana dan prasarana
daerah.
Dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat di Kota Surakarta, target penurunan angka kemisikinan
ditetapkan pada tahun 2021 menjadi sebesar 6,38% dengan kondisi pada
tahun 2015 sebesar 10,30%. Tingkat pengangguran terbuka menurun
menjadi 5,46% ditahun 2021 dengan kondisi tahun 2015 sebesar 5,95%,
kesenjangan pendapatan penduduk menurun di tahun 2021 menjadi 0,29
dengan kondisi tahun 2015 sebesar 0,35 dan pendapatan perkapita
masyarakat meningkat menjadi Rp72.163.382,69 di tahun 2021 dengan
kondisi tahun 2015 sebesar Rp 55.614.295,67. Target yang ditetapkan dalam
RPJMD Kota Surakarta tahun 2016-2021 secara rinci dapat dilihat melalui
tabel berikut : Tabel 3.1
Target Indikator Pencapaian Kesejahteran Masyarakat Kota Surakarta Tahun 2016-2021
No Indikator Target Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Tingkat Kemiskinan
9,64 8,99 8,34 7,68 7,03 6,38
2 Indeks Gini 0,332 0,321 0,320 0,305 0,301 0,299 3 TPT (Tingkat
Penggangguran Terbuka)
5,83 5,76 5,68 5,61 5,55 5,46
4 Pendapatan per kapita
58.142.285,46
60.922.565,68
63.823.145,56
66.534.165,91
69.337.235,56
72.163.382,69
Sumber : RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016-2021 Dalam mendukung pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kota
Surakarta, ditetapkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 11 Tahun
2014 tentang Penanggulangan Kemiskinan. Dalam peraturan ini, arah
kebijakan penanggulangan kemiskinan Daerah berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Penanggulangan
kemiskinan di daerah bertujuan untuk :
III - 4
1. meningkatkan kapasitas dan mengembangkan kemampuan dasar
serta kemampuan berusaha masyarakat miskin;
2. memperkuat peran masyarakat miskin dalam pengambilan
keputusan kebijakan publik yang menjamin penghargaan,
perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar;
3. mewujudkan kondisi dan lingkungan ekonomi, politik dan sosial
yang memungkinkan masyarakat miskin dapat memperoleh
kesempatan seluas-luasnya dalam pemenuhan hak dasar dan
peningkatan taraf hidup secara berkelanjutan; dan
4. memberikan rasa aman bagi kelompok masyarakat miskin dan
rentan.
Hak-hak warga miskin yang memerlukan perhatian dari pemerintah
daerah antara lain :
1. memperoleh kecukupan pangan, sandang, dan perumahan;
2. memperoleh pelayanan kesehatan;
3. memperoleh pendidikan;
4. mendapatkan perlindungan sosial dalam mengembangkan dan
memberdayakan diri dan keluarganya;
5. mendapatkan pelayanan sosial melalui jaminan sosial, pemberdayaan
sosial, dan rehabilitasi sosial;
6. memperoleh derajat kehidupan yang layak;
7. memperoleh lingkungan hidup yang sehat;
8. meningkatkan kondisi kesejahteraan yang berkesinambungan;
9. memperoleh pekerjaan dan kesempatan berusaha.
Dengan melihat pada hak warga miskin yang harus dipenuhi, dalam
penanggulangan kemiskinan Pemerintah Daerah berkewajiban:
1. melindungi dan mengupayakan terpenuhinya hak Warga Miskin;
2. menyusun program dan merealisasikan kegiatan penanggulangan
kemiskinan
3. menyelaraskan dan memadukan program-program penanggulangan
kemiskinan;
4. membangun kemitraan dengan pelaku usaha.
III - 5
Penanggulangan Kemiskinan dilaksanakan secara terarah, terpadu,
dan berkelanjutan oleh Pemerintah Daerah, masyarakat dan pelaku usaha.
Penanggulangan kemiskinan dilakukan secara terpadu dengan kebijakan
penanganan kemiskinan dari pemerintah. Tahapan Penanggulangan
Kemiskinan sebagaimana dimaksud meliputi:
1. Pendataan Warga Miskin
2. Penetapan Warga Miskin
3. pelaksanaan dan pengawasan kegiatan Kemiskinan.
Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kota Surakarta melakukan
Penanggulangan Kemiskinan melalui :
1. Pengembangan potensi diri dilakukan oleh Pemerintah Daerah
terhadap Warga Miskin yang bersifat perseorangan, keluarga,
kelompok dan/atau masyarakat agar memiliki keterampilan, mampu
bekerja dan/atau berwirausaha.
2. Pemberian bantuan pangan dan sandang. Pemerintah Daerah
bertanggung jawab dalam penyediaan bantuan pangan dan sandang
yang layak bagi Warga Miskin.
3. Pemenuhan akses pelayanan perumahan. Pemerintah Daerah
bertanggung jawab atas pemenuhan akses pelayanan perumahan bagi
Warga Miskin. Bentuk pemenuhan akses pelayanan perumahan
berupa :
a. peningkatan jumlah penduduk miskin yang memiliki akses
terhadap rumah layak huni;
b. bantuan perbaikan rumah;
c. bantuan sarana dan prasarana pemukiman.
4. Penyediaan pelayanan kesehatan. Pemerintah daerah bertanggung
jawab untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi Warga Miskin.
Bentuk pelayanan kesehatan berupa:
a. pembebasan pembiayaan pada fasilitas kesehatan tingkat
pertama milik Pemerintah Daerah (Puskesmas) dan fasilitas
kesehatan tingkat lanjut milik Pemerintah Daerah (RSUD) baik
layanan rawat jalan maupun rawat inap.
III - 6
b. pembebasan pembiayaan pada fasilitas kesehatan tingkat lanjut
pada rumah sakit yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah
berupa layanan rawat inap.
5. Penyediaan pelayanan pendidikan dapat diberikan dalam bentuk:
a. pembebasan seluruh biaya pendidikan bagi keluarga miskin dari
jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan menengah;
b. pembebasan biaya masuk sekolah pada jenjang pendidikan dasar
sampai jenjang pendidikan menengah;
c. pembebasan biaya pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
sampai jenjang pendidikan menengah dalam bentuk beasiswa.
6. Penyediaan akses kesempatan kerja dan berusaha bagi Warga Miskin.
a. penyediaan informasi lapangan kerja;
b. pemberian fasilitas pelatihan dan keterampilan;
c. peningkatan akses terhadap pengembangan usaha mikro;
d. penyediaan fasilitas bantuan permodalan.
7. Penyediaan pelayanan sosial meliputi:
a. meningkatkan fungsi sosial, aksesibilitas terhadap pelayanan
sosial dasar, dan kualitas hidup;
b. meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam
pelayanan kesejahteraan sosial secara melembaga dan
berkelanjutan;
c. meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan
menangani masalah kemiskinan;
d. meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan
sosial.
B. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 35 Tahun 2016 tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Surakarta Tahun 2016 – 2021
Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan Strategi Penanggulangan
Kemiskinan Kota Surakarta Tahun 2017-2021 dalam rangka
penanggulangan kemiskinan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan perluasan dan kesempatan berusaha bagi masyarakat;
2. Meningkatkan kualitas pelayaanan kesehatan penduduk miskin;
III - 7
3. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan
dalam penyelenggaraan pendidikan;
4. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dasar penduduk
miskin;
5. Meningkatkan ketersediaan cadangan pangan utama;
6. Meningkatkan pengawasan ketersediaan barang dan harga kebutuhan
pokok masyarakat.
Sasaran yang ingin dicapai dalam rangka penanggulangan kemiskinan
berdasarkan tujuan tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja;
2. Meningkatnya perluasan kesempatan kerja;
3. Meningkatnya perlindungan terhadap tenaga kerja;
4. Berkembangnya usaha kecil menengah;
5. Meningkatnya peran Usaha Mikro Kecil Menengah dalam
penyelenggaraan promosi daerah;
6. Terjaminnya pasokan distribusi LPG 3 Kg bagi masyarakat kurang
mampu;
7. Meningkatnya kapasitas kelompok pedagang/usaha informal;
8. Meningkatnya akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan;
9. Meningkatnya kualitas gizi ibu dan anak;
10. Menurunnya kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular;
11. Terwujudnya layanan pendidikan dasar minimal 9 tahun yang
terjangkau;
12. Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan non formal;
13. Terpenuhinya kebutuhan air minum dan sanitasi layak bagi masyarakat
miskin;
14. Terpenuhinya kebutuhan rumah layak dan sehat bagi masyarakat
miskin;
15. Meningkatknya cakupan distribusi bahan pangan utama bagi
masyarakat;
16. Terkendalinya kondisi harga dan peredaran barang kebutuhan pokok
masyarakat.
III - 8
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, strategi yang diupayakan
adalah melalui :
1. Meningkatkan perluasan dan kesempatan kerja penduduk miskin
melalui penyiapan dan pemberdayaan tenaga kerja produktif.
2. Meningkatkan jaminan pelayanan kesehatan masyarakat miskin melalui
perluasan kepesertaan jaminan kesehatan dan pelayanan sosial.
3. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan
dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pelayanan bantuan
pendidikan bagi masyarakat miskin, mengembangkan sekolah kejuruan
bagi siswa miskin dan pemanfaatan pendidikan non formal.
4. Pemenuhan sarana dan prasaran dasar bagi penduduk miskin melalui
perluasan jaringan air bersih, pengembangan perumahan terjangkau
dan penciptaan lingkungan sehat.
5. Meningkatkan cakupan distribusi bahan pangan utama bagi masyarakat
melalui pemenuhan stok pangan pusat-pusat penyedia pangan.
6. Meningkatkan sistem distribusi pangan dan pemantauan harga pangan
secara berkala.
Sementara kebijakan dalam rangka pencapaian strategi yang telah
ditetapkan difokuskan pada :
1. Penyiapan dan pemberdayaan tenaga kerja produktif yang diarahkan
pada peningkatan keterampilan tenaga kerja, perluasan lapangan kerja
formal dan pengembangan wirausaha produktif.
2. Perluasan jaminan pelayanan kesehatan terhadap seluruh penduduk
yang belum tercakup ke dalam JKN KIS dan pendampingan, perluasan
layanan kesehatan pada penyakit tertentu dan penduduk dengan
kecacatan.
3. Peningkatan keterjangkauan dan kualitas pendidikan yang difokuskan
pada peningkatan layananan pendidikan dasar, pemberian bantuan
siswa miskin, penarikan kembali anak-anak putus sekoah,
mengarahkan siswa miskin beprestasi untuk bersekolah di kejuruan
dan pemberian beasiswa bagi mahasiswa miskin melalui beasiswa
siswa PNF.
III - 9
4. Pemenuhan sarana dan prasarana dasar bagi penduduk miskin yang
difokuskan pada fasilitasi pembangunan rumah layak huni, perluasan
penyediaan air bersih, peningkatan lingkungan sehat perumahan dan
fasilitasi rumah tangga berlistrik.
5. Optimalisasi Dewan Ketahanan Pangan dan pemantauan terhadap
pemenuhan kebutuhan pangan utama (beras) bagi masyarakat miskin
yang tidak mendapatkan bantuan Raskin.
6. Pemantauan harga pangan strategis dan Ketersediaan Pangan Utama.
C. Program dan Kegiatan Prioritas Penanggulangan Kemiskinan Program dan kegiatan prioritas penanggulangan kemiskinan sampai
dengan tahun 2016 meliputi bidang kesehatan, pendidikan, tenaga kerja,
ketahanan pangan dan perumahan/pemukiman/prasarana dasar, disarikan
dari daftar Rencana Aksi Penanggulangan Kemiskinan sebagai berikut.
1. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan, melalui
kegiatan:
a. Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah di
perdesaan
2. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam
pembangunan, melalui kegiatan:
a. Pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan
jender;
b. Penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga
sejahtera
3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, melalui
kegiatan:
a. Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha;
b. Pengembangan pasar dan distribusi barang / produk;
c. Pembinaan kemampuan teknologi industri.
4. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan, melalui
kegiatan:
a. Kegiatan penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kakilima dan
asongan;
III - 10
b. Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kakilima dan
asongan;
5. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif,
melalui kegiatan:
a. Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah.
6. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah, dengan kegiatan:
a. Pengembangan sarana pemasaran produk Usaha Mikro Kecil
Menengah;
b. Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah;
c. Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan;
d. Pengembangan klaster bisnis;
7. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, dengan
kegiatan:
a. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat
jaringan klaster industri;
8. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dengan
kegiatan:
a. Pembinaan kemampuan teknologi industri;
9. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja,
dengan kegiatan :
a. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja;
10. Program Peningkatan Kesempatan Kerja, dengan kegiatan:
a. Penyusunan informasi bursa tenaga kerja;
b. Pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan
kewirausahaan;
11. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi, dengan kegiatan:
a. Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan
transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM;
12. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah, dengan kegiatan:
a. Fasilitasi pengembangan inkubator teknologi dan bisnis;
13. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan:
III - 11
a. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis;
14. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan,
dengan kegiatan:
a. Pelatihan pemasaran pertanian/peternakan/perikanan;
15. Program peningkatan produksi hasil peternakan, dengan kegiatan:
a. Pembibitan dan perawatan ternak;
16. Program pengembangan budidaya perikanan, dengan kegiatan:
a. Pengembangan bibit ikan unggul;
17. Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan kegiatan :
a. Pemberian tambahan makanan dan vitamin;
b. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi,
gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan
kekurangan zat gizi mikro lainnya;
18. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
19. Program keselamatan ibu melahirkan, dengan kegiatan :
a. Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang
mampu;
20. Penyakit menular, dengan kegiatan :
a. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk;
b. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik;
c. Peningkatan imunisasi;
d. Peningkatan surveillance epideminologi dan penanggulangan
wabah;
21. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma, dengan
kegiatan: a. Pembangunan sarana dan prasarana perawatan para
penyandang cacat dan trauma;
b. Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma;
22. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dengan
kegiatan: a. Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang
SD/SMP;
III - 12
b. Penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS) jenjang SD/SMP
(Bantuan keuangan propinsi);
c. BPMKS;
23. Program Pendidikan Non Formal, dengan kegiatan:
a. Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal;
b. Pengembangan pendidikan keaksaraan;
24. Program Pengembangan Perumahan, dengan kegiatan:
a. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat;
25. Program Lingkungan Sehat Perumahan, dengan kegiatan:
a. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi
masyarakat miskin (DAK);
b. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi
masyarakat miskin;
26. Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan, dengan kegiatan: a. Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan;
b. Penyuluhan sumber pangan alternatif;
c. Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat;
d. Pengembangan cadangan pangan daerah.
D. Tinjauan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surakarta 1. Gambaran Umum Anggaran Daerah
APBD Kota Surakarta Tahun 2015 dengan komposisi pendapatan
daerah sebesar Rp1,569 triliun sedangkan belanja daerah sebanyak
Rp1,533 triliun. Berdasarkan data APBD Kota Surakarta TA 2011
hingga 2015 dapat diketahui bahwa pendapatan daerah Kota Surakarta
pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 52,35% dari tahun
2011. Sedangkan belanja daerah yang dianggarkan pada tahun 2015
meningkat sebesar 55,96% dari tahun 2011.
Tren surplus dalam anggaran daerah pada tahun 2015 turun
sebesar 23,30% dibandingkan tahun 2011, sedangkan pembiayaan
III - 13
netto pada tahun 2015 sebanyak Rp.186,3 miliar, secara rinci dapat
dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Perkembangan Komposisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Surakarta Tahun Anggaran 2011 – 2015 (Rupiah)
a. Pendapatan Daerah Komposisi pendapatan daerah pada APBD Kota Surakarta dapat
dibagi dalam 3 (tiga) bagian utama, yaitu Pendapatan Asli Daerah
(PAD), dana perimbangan dan pendapatan lainnya. Gambar 3.2.
menunjukkan besarnya pendapatan dan persentase dari ketiga sumber
pendapatan daerah pada APBD Kota Surakarta TA 2015.
III - 14
Gambar 3.2
Komposisi Anggaran Pendapatan Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2015 (%)
Gambar di atas terlihat bahwa pada TA 2015 dana perimbangan
mendominasi sumber pendapatan daerah, yaitu sebesar 48,18% atau
Rp.775,8 miliar, sedangkan pendapatan lainnya sebesar 28,05% dan
diikuti PAD hanya sebesar 23,77%. Perkembangan komposisi setiap
jenis pendapatan daerah pada tahun 2011-2015 trend-nya terlihat pada
gambar berikut.
III - 15
Gambar 3.3
Perkembangan Komposisi Anggaran Pendapatan Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2011 – 2015 (Rupiah)
Gambar 3.3 menunjukkan bahwa dana perimbangan setiap tahun
mendominasi struktur pendapatan daerah, namun pada tahun 2015
dibandingkan tahun 2014 dana perimbangan turun sebesar 5,21%.
PAD setiap tahunnya juga mengalami peningkatan, di mana pada tahun
2011 sebanyak Rp.181,1 miliar meningkat menjadi sebanyak Rp.372,8
miliar pada tahun 2015. Pendapatan lainnya menunjukkan kodisi yang
sama dengan PAD, yaitu mengalami peningkatan dari tahun 2011
hingga 2015 menjadi sebanyak Rp.440 miliar dari Rp.269,7 miliar.
b. Belanja Daerah
Belanja daerah Kota Surakarta TA 2015 mencapai Rp1,533 triliun
dengan komposisi 5 besar, yaitu belanja pegawai (tidak langsung dan
langsung) mencapai 56,98%, diikuti belanja barang dan jasa mencapai
23,51%, belanja modal 15,39%, belanja hibah 3,74% dan belanja
bantuan sosial sebesar 0,28% secara rinci dapat dilihat pada gambar
berikut.
III - 16
Gambar 3.4
Komposisi Anggaran Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2015 (%)
Pada tahun 2010, belanja modal menduduki proporsi terbesar
dalam total Belanja Daerah Kota Surakarta, sedangkan belanja barang
dan jasa menduduki proporsi terbesar pada tahun 2012. Bila dicermati
pada tahun 2010 hingga tahun 2012 Belanja Modal, dan Belanja Tak
Terduga cenderung menurun, secara rinci dapat dilihat pada Gambar
3.5 dan Tabel 3.2.
Gambar 3.5
Perkembangan Komposisi Anggaran Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2011 – 2015 (Rupiah)
III - 17
Tabel 3.2 Komposisi Anggaran Belanja Daerah
Kota Surakarta Tahun Anggaran 2011 – 2015 (Rupiah) No Jenis 2011 2012 2013 2014 2015
1 Belanja Pegawai 616,552,889,233 698,386,775,009 781,349,385,472 832,810,555,592 873,277,810,403
2 Belanja Barang dan Jasa 151,270,535,022 175,597,070,413 230,158,026,782 276,844,848,457 360,313,939,466
3 Belanja Modal 128,443,148,963 186,150,293,855 244,975,523,723 286,491,756,994 235,829,590,702
4 Belanja Bunga 1,864,595,060 2,630,068,948 3,011,103,582 707,163,870 543,941,049
5 Belanja Hibah 77,688,165,120 81,484,900,250 114,277,841,058 82,186,330,510 57,298,323,252
6 Belanja Bantuan Sosial 5,891,910,500 91,500,000 197,933,087 57,000,000 4,310,500,000
7
Belanja bagi hasil kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa /kota, pemerintahan desa dan partai politik
- - - - -
8
Belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/ desa/partai politik
690,516,840 690,515,376 690,515,376 696,837,653 677,113,524
9 Belanja Tak Terduga 244,195,000 139,773,250 644,528,220 33,409,391 275,878,668
c. Pembiayaan Daerah
Total Pembiayaan Kota Surakarta mencapai Rp186,3 miliar
dengan penerimaan pembiayaan mencapai Rp191,1 miliar serta
pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp4,78 miliar.
1. Analisis Pendapatan Daerah a. Rasio Pajak (Tax Ratio)
Rasio pajak (tax ratio) di tingkat daerah merupakan perbandingan
antara jumlah penerimaan pajak daerah dengan PDRB. Rasio pajak
dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan masyarakat dalam
membayar pajak, mengukur kinerja perpajakan, dan melihat potensi
pajak yang dimiliki. PDRB sangat erat kaitannya dengan potensi pajak
daerah karena dapat menggambarkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Jika pertumbuhan ekonomi daerah baik tentunya akan menjadi potensi
III - 18
penerimaan pajak di wilayah tersebut. PDRB yang akan digunakan
dalam analisis ini adalah PDRB atas dasar harga berlaku yang
merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan
menggunakan patokan harga pada setiap tahun. Nilai PDRB ini pada
umumnya digunakan untuk melihat pergeseran struktur ekonomi yang
terjadi di suatu wilayah.
Perhitungan rasio pajak di berbagai wilayah di Indonesia akan
memberikan gambaran hubungan antara penerimaan pajak daerah di
wilayah tersebut dengan PDRB-nya, menilai kondisi suatu daerah, dan
membandingkannya dengan daerah lain.
Gambar 3.6
Perkembangan Rasio Pajak Kota Surakarta Tahun 2011 – 2015 (%)
Gambar 3.6 menunjukkan rasio pajak Kota Surakarta mengalami
peningkatan, yaitu dari tahun 2011 sebesar 0,50% dan tahun 2013
menjadi sebesar 0,67%, meskipun menurun di tahun 2014 (0,65%),
namun kembali naik pada tahun 2015 menjadi sebesar 0,67%. Rata-
rata pajak yang bisa dipungut oleh Pemerintah Kota Surakarta dari
tahun 2011 hingga 2015 hanya 0,61% dari PDRB. Komposisi Rasio
Pajak Kota Surakarta Tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 3.3.
III - 19
Tabel 3.3 Komposisi Rasio Pajak Kota Surakarta Tahun 2011 – 2015
No Jenis 2011 2012 2013 2014 2015
1 Pajak Daerah (rupiah)
118,816,234,506.00 151,905,454,913.00 193,906,210,948.00 206,750,725,212.00 233,085,404,386.00
2 PDRB ADHB (juta rupiah)
23,909,011.13 26,425,273.02 29,092,454.16 32,038,668.79 34,962,340.12
3 Rasio Pajak (%)
0.50 0.57 0.67 0.65 0.67
b. Pajak Per Kapita (Tax Per Capita)
Pajak per kapita (tax per capita) memang belum banyak
digunakan dalam menghitung tingkat keberhasilan pajak sebagai
sumber Pendapatan Daerah. Namun, pajak per kapita dapat digunakan
sebagai alternatif alat hitung efektifitas pemungutan pajak daerah.
Pajak per kapita merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan
pajak yang dihasilkan suatu daerah dengan jumlah penduduknya. Pajak
per kapita menunjukkan kontribusi setiap penduduk pada pajak daerah.
Gambar 3.7
Perkembangan Pajak Per Kapita Kota Surakarta Tahun 2011 – 2015 (Rupiah)
Gambar 3.7 menunjukkan pajak per kapita Kota Surakarta
mengalami peningkatan setiap tahun, terkecuali tahun 2014 (turun
menjadi Rp.352,8 ribu), yaitu dari tahun 2011 sebesar Rp.236,3 ribu
dan tahun 2015 menjadi sebesar Rp.418,1 ribu. Rata-rata rasio pajak
III - 20
per kapita Kota Surakarta tahun 2011 hingga 2015 adalah Rp.337,9
ribu, berarti secara rata-rata setiap penduduk yang ada di Kota
Surakarta memberikan kontribusi melebihi Rp.300 ribu untuk
pendapatan daerah melalui pajak daerah. Komposisi pajak per kapita
Kota Surakarta Tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Komposisi Pajak Per Kapita Kota Surakarta Tahun 2011 – 2015
No Jenis 2011 2012 2013 2014 2015
1 Pajak Daerah (rupiah)
118,816,234,506.00 151,905,454,913.00 193,906,210,948.00 206,750,725,212.00 233,085,404,386.00
2 PDRB ADHB (juta rupiah)
23,909,011.13 26,425,273.02 29,092,454.16 32,038,668.79 34,962,340.12
3 Jumlah Penduduk (jiwa)
502,866 505,413 507,825 586,036 557,606
4 Pajak Per Kapita (ribu rupiah)
236,278.12
300,557.08
381,836.68
352,795.26
418,010.93
c. Ruang Fiskal (Fiscal Space)
Ruang fiskal (fiscal space) merupakan suatu konsep untuk
mengukur fleksibilitas yang dimiliki pemerintah daerah dalam
mengalokasikan APBD untuk membiayai kegiatan yang menjadi
prioritas daerah. Semakin besar ruang fiskal yang dimiliki suatu daerah
maka akan semakin besar pula fleksibilitas yang dimiliki oleh
pemerintah daerah untuk mengalokasikan belanjanya pada kegiatan-
kegiatan yang menjadi prioritas daerah seperti pembangunan
infrastruktur daerah.
Kota Surakarta harus memperbesar ruang fiskal daerah untuk
Belanja Modal dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan Daerah Kota Surakarta masih sangat tergantung pada
Dana Transfer dan Belanja Pegawai (Tidak Langsung) sangat besar,
seperti terlihat pada Gambar 3.8.
III - 21
Gambar 3.8
Perkembangan Ruang Fiskal Pendapatan Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 – 2015 (%)
d. Tingkat Ketergantungan Daerah
Rasio Ketergantungan Daerah menggambarkan tingkat
ketergantungan suatu daerah terhadap bantuan pihak eksternal, baik
itu Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah lain. Rasio ini
ditunjukkan oleh perbandingan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
terhadap total pendapatan (Derajat Otonomi Fiskal) dan rasio dana
transfer terhadap total pendapatan (Rasio Ketergantungan Fiskal).
Derajat Otonomi Fiskal memiliki makna yang berkebalikan dengan
Rasio Ketergantungan Fiskal. Semakin besar angka Derajat Otonomi
Fiskal maka ketergantungan daerah semakin kecil. Sebaliknya,
semakin besar angka Rasio Ketergantungan Fiskal, maka semakin
besar tingkat ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak eksternal.
Dengan demikian, daerah yang memiliki tingkat ketergantungan yang
rendah adalah daerah yang memiliki Derajat Otonomi Fiskal yang tinggi
sekaligus Rasio Ketergantungan Fiskal yang rendah.
III - 22
Gambar 3.9
Perkembangan Tingkat Ketergantungan Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 – 2015 (%)
Gambar 3.9 memberikan gambaran Tingkat Ketergantungan Kota
Surakarta dari tahun 2011 hingga 2015, rata-rata rasio Derajat Otonomi
Fiskal sebesar 20,72% dan rata-rata Rasio Ketergantungan Fiskal
sebesar 79,28%. Hal ini menunjukkan bahwa, Kota Surakarta memiliki
ketergantungan daerah yang tinggi baik dari sisi PAD yang dihasilkan
maupun dari sisi dana transfer yang diterima dari pusat. Tingginya
tingkat ketergantungan Kota Surakarta tersebut disebabkan oleh
rendahnya PAD, khususnya pajak daerah dan retribusi daerah dan
tingginya dana transfer yang diterima.
3. Analisis Belanja Daerah
a. Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja Daerah
Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja Daerah
menggambarkan bahwa semakin tinggi angka rasionya maka semakin
besar proporsi APBD yang dialokasikan untuk Belanja Pegawai. Begitu
pula sebaliknya, semakin kecil angka rasio Belanja Pegawai maka
III - 23
semakin kecil proporsi APBD yang dialokasikan untuk Belanja Pegawai
APBD.
Gambar 3.10
Perkembangan Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 – 2015 (%)
Gambar 3.10 menunjukkan rata-rata rasio Belanja Pegawai
terhadap total Belanja Daerah Kota Surakarta dari tahun 2011 hingga
2015 adalah 55,46%. Kinerja penurunan belanja pegawai terhadap total
belanja daerah Kota Surakarta relatif kecil, rata-rata hanya 1,12% per
tahun.
b. Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja Daerah
Rasio Belanja Modal terhadap total Belanja Daerah
mencerminkan porsi Belanja Daerah yang dibelanjakan untuk
membiayai Belanja Modal. Belanja Modal ditambah belanja barang dan
jasa merupakan belanja pemerintah daerah yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah, disamping
pengaruh dari sektor swasta, rumah tangga, dan luar negeri. Realisasi
Belanja Modal akan memiliki multiplier effect dalam menggerakan roda
perekonomian daerah, oleh karena itu, semakin tinggi angka rasionya,
diharapkan akan semakin baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan
III - 24
ekonomi. Sebaliknya, semakin rendah angkanya, semakin berkurang
pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi.
Gambar 3.11
Perkembangan Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 – 2015 (%)
Gambar 3.11 menunjukkan rasio Belanja Modal terhadap total
Belanja Daerah Kota Surakarta dari tahun 2011 hingga 2015, porsi
belanja modal semakin meningkat setiap tahun menjadi sebesar
38,90% pada tahun 2015 dari tahun 2011 sebesar 28,47%. Hal ini
merupakan indikasi postif bahwa porsi Belanja Modal Kota Surakarta
semakin mendukung pertumbuhan ekonominya.
c. Rasio Belanja Modal Per Kapita
Rasio Belanja Modal per kapita menunjukkan seberapa besar
belanja yang dialokasikan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur
daerah per penduduk. Rasio Belanja Modal per kapita memiliki
hubungan yang erat dengan pertumbuhan ekonomi karena Belanja
Modal merupakan salah satu jenis belanja pemerintah yang menjadi
pendorong pertumbuhan ekonomi. Rasio ini bermanfaat untuk
menunjukkan perhatian pemerintah dalam meningkatkan perekonomian
penduduknya dari pembangunan infrastruktur yang dikeluarkan.
III - 25
Gambar 3.12
Perkembangan Rasio Belanja Modal Per Kapita Kota Surakarta Tahun 2011 – 2015 (Ribu Rupiah)
Gambar 3.12 menunjukkan rasio belanja modal per kapita Kota
Surakarta dari tahun 2011 hingga 2015, rata-rata rasio Belanja Modal
per kapita adalah Rp847,6 ribu. Rasio Belanja Modal per kapita Kota
Surakarta mengalami kenaikan, yaitu dari tahun 2011 sebesar Rp556,3
ribu dan tahun 2013 menjadi Rp1,07 juta. Hal ini menandakan bahwa
anggaran Belanja Modal untuk merangsang pertumbuhan
perekonomian masyarakat di Kota Surakarta makin meningkat.
d. Rasio Belanja Bantuan Sosial Terhadap Total Belanja Daerah
Belanja Bantuan Sosial merupakan salah satu pos dalam belanja
tidak langsung. Bantuan sosial adalah pemberian bantuan yang
sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif dalam bentuk
uang/barang kepada masyarakat atau organisasi profesi yang bertujuan
untuk kepentingan umum. Dalam bantuan sosial termasuk antara lain
bantuan partai politik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Seringkali pemberitaan di media massa melaporkan bahwa pada masa-
masa tertentu seperti menjelang pemilihan umum ataupun pemilihan
kepala daerah, belanja ini menjadi isu yang panas dan banyak
diperbincangkan di kalangan masyarakat.
III - 26
Dari sisi pemerintah daerah, bantuan sosial ini berpotensi
menimbulkan tumpang tindih kegiatan dengan kegiatan yang dilakukan
oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), di mana keduanya
menggunakan dana dari APBD. Sebagai contoh, bantuan sosial kepada
masyarakat di lingkungan kumuh, pondok pesantren, bantuan untuk
bidang sanitasi, penyediaan akses air bersih, dan sebagainya yang
juga dilaksanakan oleh SKPD. Oleh karena itu, perlu adanya
pemantauan terhadap jumlah anggaran yang dialokasikan untuk
Belanja Bantuan Sosial. Agar pengelolaan Belanja Bantuan Sosial
dilaksanakan secara transparan dan akuntabel.
Rasio Belanja Bantuan Sosial terhadap total Belanja Daerah
mencerminkan porsi Belanja Daerah yang dibelanjakan untuk Belanja
Bantuan Sosial. Semakin tinggi angka rasionya maka semakin besar
proporsi APBD yang dialokasikan untuk Belanja Bantuan Sosial dan
begitu sebaliknya semakin kecil angka rasio Belanja Bantuan Sosial
maka semakin kecil pula proporsi APBD yang dialokasikan untuk
Belanja Bantuan Sosial.
Gambar 3.13
Perkembangan Rasio Belanja Bantuan Sosial Terhadap Total Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 – 2015 (%)
Gambar 3.13 memperlihatkan proporsi APBD untuk Belanja
Bantuan Sosial menunjukkan penurunan yaitu rasio Belanja Bantuan
Sosial terhadap total Belanja Daerah Kota Surakarta dari tahun 2011
sebesar 0,60% turun pada tahun 2012 menjadi sebesar 0,28%.
III - 27
e. Realisasi Belanja Daerah Menurut Fungsi, Urusan dan Penyelenggara Layanan
Klasifikasi belanja daerah menurut fungsi ditujukan untuk
mencapai keterpaduan pengelolaan keuangan negara digunakan dalam
rangka menjamin keselarasan, terdiri dari 9 (sembilan) fungsi, yaitu
fungsi pelayanan umum, ketertiban dan ketentraman, ekonomi,
lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas umum, kesehatan,
pariwisata dan budaya, pendidikan dan perlindungan sosial.
Komposisi realisasi belanja daerah menurut fungsi Kota Surakarta
Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14
Komposisi Realisasi Belanja Daerah Menurut Fungsi Kota Surakarta Tahun Anggaran 2015 (%)
Pada Gambar 3.14 menunjukkan Belanja daerah Kota Surakarta
TA 2015 mencapai Rp1,812 triliun dengan komposisi menurut fungsi 5
besar, yaitu fungsi pelayanan umum (21,35%), lingkungan hidup
(17,09%), perumahan dan fasilitas umum (15,04%), pendidikan
(13,28%) dan kesehatan (13,03%).
Perkembangan komposisi realisasi belanja daerah Kota Surakarta
Tahun Anggaran 2015 menurut urusan dapat dilihat pada Gambar 3.15.
III - 28
Gambar 3.15
Komposisi Realisasi Belanja Daerah Menurut Urusan Kota Surakarta Tahun Anggaran 2015 (%)
Pada Gambar 3.15 menunjukkan bahwa 5 urusan dari 33 urusan
yang mendominasi pada realisasi belanja daerah Kota Surakarta TA
2015, yaitu Otonomi Daerah Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
(18,40%), Lingkungan Hidup (14,83%), Pekerjaan Umum (13,03%),
Kesehatan (12,58%) dan Pendidikan (11,71%).
Untuk memberikan gambaran secara rinci realisasi belanja daerah
menurut fungsi dan urusan Kota Surakarta tahun anggaran 2015 dapat
dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5
Realisasi Belanja Daerah Menurut Fungsi dan Urusan Kota Surakarta Tahun 2013 – 2015
No. FUNGSI/URUSAN 2013 2014 2015
(Rp.) (%) (Rp.) (%) (Rp.) (%) I. Ekonomi 146,824,193,635 25.33 143,652,904,339 20.39 75,606,202,234 11.91 1 Energi Dan Sumber
Daya Mineral 56,418,036 0.01 70,545,760 0.01 - -
2 Kelautan Dan Perikanan
2,038,930,650 0.35 2,451,632,950 0.35 102,476,800 0.02
3 Ketahanan Pangan 3,001,334,710 0.52 10,218,371,417 1.45 9,941,318,510 1.57
4 Ketransmigrasian 42,894,000 0.01 212,615,000 0.03 192,432,000 0.03
III - 29
No. FUNGSI/URUSAN 2013 2014 2015
(Rp.) (%) (Rp.) (%) (Rp.) (%) 5 Koperasi Dan Usaha
Kecil Menengah 3,922,682,114 0.68 3,412,955,784 0.48 3,679,397,800 0.58
6 Pemberdayaan Masyarakat
31,076,500,991 5.36 19,618,773,524 2.78 4,746,395,391 0.75
7 Penanaman Modal 2,526,233,575 0.44 2,009,324,662 0.29 1,724,567,241 0.27
8 Perdagangan 51,596,018,794 8.90 45,250,746,303 6.42 15,558,227,509 2.45
9 Perhubungan 39,102,668,799 6.75 42,579,391,090 6.04 33,119,682,010 5.22
10 Perindustrian 1,115,530,825 0.19 1,394,432,118 0.20 1,291,770,490 0.20
11 Pertanian 6,298,458,967 1.09 8,152,959,771 1.16 2,427,693,321 0.38
12 Tenaga Kerja 6,046,522,174 1.04 8,281,155,960 1.18 2,822,241,162 0.44
II. Kesehatan 44,534,021,375 7.68 80,499,613,661 11.43 81,367,667,437 12.82 1 Kesehatan 43,184,580,000 7.45 78,322,223,516 11.12 79,838,882,606 12.58
2 Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera
1,349,441,375 0.23 2,177,390,145 0.31 1,528,784,831 0.24
III. Ketertiban Dan Ketentraman
4,697,052,943 0.81 6,108,852,571 0.87 24,407,349,846 3.85
Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
4,697,052,943 0.81 6,108,852,571 0.87 24,407,349,846 3.85
IV. Lingkungan Hidup 63,890,269,378 11.02 90,640,035,449 12.87 106,743,751,797 16.82 1 Lingkungan Hidup 58,293,460,615 10.06 61,396,578,061 8.71 94,127,235,329 14.83
2 Penataan Ruang 5,400,279,953 0.93 5,642,187,388 0.80 11,060,268,972 1.74
3 Pertanahan 196,528,810 0.03 23,601,270,000 3.35 1,556,247,496 0.25
V. Pariwisata Dan Budaya
11,397,318,440 1.97 14,445,318,541 2.05 14,307,694,322 2.25
1 Kebudayaan 4,059,237,552 0.70 6,001,000,148 0.85 8,768,818,595 1.38
2 Pariwisata 7,338,080,888 1.27 8,444,318,393 1.20 5,538,875,727 0.87
VI. Pelayanan Umum 138,097,062,171 23.83 192,056,032,748 27.26 140,552,578,564 22.14 1 Kearsipan 360,345,835 0.06 366,688,750 0.05 700,740,416 0.11
2 Komunikasi Dan Informatika
5,623,208,016 0.97 5,924,565,573 0.84 7,207,989,916 1.14
3 Otonomi Daerah Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
119,726,130,132 20.66 170,755,211,869 24.24 116,781,726,580 18.40
4 Perencanaan Pembangunan
12,166,441,438 2.10 14,788,344,156 2.10 15,661,814,952 2.47
5 Statistik 220,936,750 0.04 221,222,400 0.03 200,306,700 0.03
VII. Pendidikan 55,695,843,855 9.61 84,352,005,745 11.97 82,948,475,065 13.07 1 Kepemudaan Dan
Olahraga 3,529,540,557 0.61 5,695,055,374 0.81 5,329,028,450 0.84
2 Pendidikan 48,383,623,826 8.35 71,737,567,525 10.18 74,320,964,210 11.71
3 Perpustakaan 3,782,679,472 0.65 6,919,382,846 0.98 3,298,482,405 0.52
VIII. Perlindungan Sosial 11,930,262,843 2.06 19,854,862,521 2.82 14,795,612,425 2.33 1 Kependudukan Dan
Catatan Sipil 3,030,973,256 0.52 4,940,039,744 0.70 4,637,612,160 0.73
2 Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
3,239,867,319 0.56 7,369,071,687 1.05 7,481,720,332 1.18
III - 30
No. FUNGSI/URUSAN 2013 2014 2015
(Rp.) (%) (Rp.) (%) (Rp.) (%) 3 Sosial 5,659,422,268 0.98 7,545,751,090 1.07 2,676,279,933 0.42
IX. Perumahan Dan Fasilitas Umum
102,494,784,928 17.68 72,902,025,677 10.35 93,971,086,464 14.81
1 Pekerjaan Umum 74,107,238,253 12.79 57,721,013,157 8.19 82,729,635,135 13.03
2 Perumahan 28,387,546,675 4.90 15,181,012,520 2.15 11,241,451,329 1.77
Jumlah 579,560,809,568 100 704,511,651,252 100 634,700,418,154 100
E. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan
Program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan Kota Surakarta
yang dilaksanakan oleh masing-masing perangkat daerah yang mendukung
4 (empat) strategi penanggulangan kemiskinan yang tertuang di dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Program dan kegiatan
penanggulangan Kemiskinan di Kota Surakarta pada tahun 2016
dialokasikan anggaran sebesar Rp80.677.405.600,-. Sebagian besar alokas
anggaran penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta bersumber dari
APBN yang mencapai 60,39%. Secara terperinci, besaran anggaran tersebut
terdiri dari APBN sebesar Rp48.727.787.100,- dari APBD Provinsi Jawa
Tengah sebesar Rp466.665.000, dari APBD Kota Surakarta sebesar
Rp30.423.972.000,- dan kontribusi dari CSR sebesar Rp1.058.981.500,-.
Komposisi anggaran penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta
berdasarkan sumbernya dapat dilihat pada gambar berikut.
III - 31
Gambar 3.16
Komposisi Sumber Anggaran Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta Tahun 2016
Penyelenggaran program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
dilihat berdasarkan kelompok program menunjukkan sebagian besar berada
di klaster I program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan berbasis
bantuan sosial terpadu berbasis keluarga atau lebih pada perlindungan
sosial. Besarnya persentase anggaran pada klaster I mencapai 58,02%.
Secara rinci komposisi anggaran pada masing-masing klaster dapat dilihat
pada grafik berikut.
Klaster I
46,808,816,100
58.02%
Klaster II
31,094,618,000
38.54%
Klaster III2,773,971,500
3.44%
Gambar 3.17
Komposisi Sumber Anggaran Berdasarkan Klaster Tahun 2016
III - 32
1. Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Klaster I
Alokasi anggaran program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
pada Klaster I tahun 2016 adalah sebesar Rp46.808.816.100. Anggaran
tersebut terdiri dari APBN sebesar Rp25.377.263.100 (54,21%), dari APBD
Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp206.665.000 (0,44%), dari APBD Kota
Surakarta sebesar Rp21.083.208.000 (45,04%) dan dari kontribusi CSR
sebesar Rp141.680.000 (0,3%) seperti yang tersaji pada grafik di bawah ini.
Gambar 3.18
Komposisi Anggaran Penanggulangan Kemiskinan Klaster I Kota Surakarta Tahun 2016
Dari besarnya anggaran penangulangan kemiskinan pada klaster I,
secara rinci pelaksanaannya melalui program dan kegiatan sebagai berikut.
a. Kantor Ketahanan Pangan
Program yang dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Pangan adalah
Pengembangan Cadangan Pangan Daerah dengan kegiatan
Penyediaan Raskinda tahun 2016. Tujuan kegiatan ini, yaitu
Penyediaan Beras bagi Keluarga Miskin tidak tercover Raskin Pusat.
Total penerima bantuan raskinda sebanyak 15.617 KK yang tersebar di
seluruh Kota Surakarta. Penerima raskinda di 5 kelurahan pilot, yaitu
Kelurahan Kadipiro sebanyak 1.472 KK, di Kelurahan Mojosngo
sebanyak 975 KK, di Kelurahan Semanggi sebanyak 1.053 KK, di
Kelurahan Tipes sebanyak 134 KK, dan di Kelurahan Pajang sebanyak
III - 33
622 KK. Besarnya anggaran untuk kegiatan penyediaan raskinda tahun
2016 adalah Rp9.276.498.000,- yang bersumber dari APBD Kota
Surakarta.
b. Dinas Kesehatan
Program dan kegiatan yang dlaksanakan oleh Dinas Kesehatan, yaitu :
1) Jaminan Kesehatan Nasional PBI dengan tujuan peningkatan
derajat kesehatan penduduk miskin pelayanan kesehatan miskin
dengan sasaran sebanyak 52.533 orang. Sasaran jaminan
kesehatan nasional PBI untuk 5 kelurahan pilot tersebar di
Kelurahan Kadipiro sebanyak 17.847 orang, di Kelurahan Pajang
sebanyak 6.257 orang, di Kelurahan Tipes sebanyak 3.209 orang,
di Kelurahan Semanggi sebanyak 12.620 orang, dan di Kelurahan
Mojosongo sebanyak 12.600 orang. Anggaran untuk
penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional PBI sebesar
Rp12.119.363.100,- yang bersumber dari APBN.
2) Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) Provinsi Jawa Tengah
bertujuan untuk peningkatan derajat kesehatan penduduk miskin
pelayanan kesehatan maskin dengan sasaran 665 orang. Sasaran
Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) Provinsi Jawa Tengah
tersebar di Kelurahan Kadipiro sebanyak 266 orang, di Kelurahan
Pajang sebanyak 72 orang, di Kelurahan Tipes sebanyak 72
orang, di Kelurahan Semanggi sebanyak 201 orang dan di
Kelurahan Mojosongo sebanyak 94 orang. Besarnya anggaran
untuk kegiatan Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) Prov
Jateng sebesar Rp183.540.000,- yang bersumber pada APBD
Provinsi Jateng.
3) Integrasi PKMS Gold ke BPJS dengan tujuan memberikan
jaminan pembiayaan kesehatan maskin yang belum tertanggung
JKN-PBI dengan sasaran 4.196 orang. Sasaran integrasi PKMS
Gold ke BPJS untuk 5 kelurahan pilot tersebar di Kelurahan
Kadipiro sebanyak 1.226 orang, di Kelurahan Pajang sebanyak
342 orang, di Kelurahan Tipes sebanyak 438 orang, di Kelurahan
Semanggi sebanyak 1.617 orang dan di Kelurahan Mojosongo
III - 34
sebanyak 94 orang. Besarnya anggaran untuk program integrasi
PKMS Gold ke BPJS adalah Rp1.158.096.000,- yang bersumber
dari APBD Kota Surakarta.
4) Perbaikan Gizi bertujuan untuk meningkatkan status gizi
masyarakat khususnya masyarakat miskin dengan kegiatan
penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi, PMT,
pemberdayaan masyarakat, Penanggulangan KEP, AGB, GAKY,
KVA. Total penerima sebanyak 260 orang yang tersebar di
Kelurahan Kadipiro sebanyak 40 orang, di Kelurahan Pajang
sebanyak 15 orang, di Kelurahan Tipes sebanyak35 orang, di
Kelurahan Semanggi sebanyak 95 orang dan di Kelurahan
Mojosongo sebanyak 75 orang. Besarnya anggaran untuk
programperbaikan gizi adalah Rp207.000.000,- yang bersumber
dari APBD Kota Surakarta.
c. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Program yang dilaksanakan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga antara lain adalah :
1) Program BPMKS bertujuan untuk 1) Menyukseskan program
penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun menuju Wajar 12 tahun, 2)
Meningkatkan layanan dan mutu Pendidikan, 3) Memenuhi hak
dasar masyarakat miskin dan tidak mampu dalam bidang
pendidikan. Kegiatan dari program BPMKS, yaitu :
a) Subsidi pemenuhan BOSP bagi siswa dari gakin/tidak
mampu di SD/MI swasta, SMP/MTs swasta,
SDLB/SMPLB/SMALB Negeri, SDLB/SMPLB/SMALB
swasta, SMA/SMK/MA negeri, SMA/SMK/MA swasta. Total
penerima bantuan dari kegiatan ini di 5 kelurahan pilot
sebanyak 4.197 siswa yang tersebar di Kelurahan Kadipiro
sebanyak 1.305 siswa, di Kelurahan Mojosongo sebanyak
969 siswa, di Kelurahan Semanggi sebanyak 1.330 siswa, di
Kelurahan Tipes sebanyak 274 siswa dan di Kelurahan
Pajang sebanyak 319 siswa. Besarnya anggaran untuk
kegiatan subsidi pemenuhan BOSP bagi siswa dari gakin/
III - 35
tidak mampu di SD/MI swasta, SMP/MTs swasta,
SDLB/SMPLB/SMALB Negeri, SDLB/SMPLB/SMALB
swasta, SMA/SMK/MA negeri, SMA/SMK/MA swasta adalah
Rp2.506.158.000,- yang bersumber dari APBD Kota
Surakarta.
b) Bantuan pemenuhan BOSP dan BP bagi siswa SD/SMP
plus, siswa plus, 10% siswa miskin/tidak mampu berprestasi
yang bersekolah di SMP/SMA/SMK Negeri. Total penerima
bantuan dari kegiatan ini di 5 kelurahan pilot sebanyak 4.512
siswa yang tersebar di Kelurahan Kadipiro sebanyak 1.329
siswa, di Kelurahan Mojosongo sebanyak 1.215 siswa, di
Kelurahan Semanggi sebanyak 1.172 siswa, di Kelurahan
Tipes sebanyak 235 siswa dan di Kelurahan Pajang
sebanyak 516 siswa. Besarnya anggaran untuk kegiatan
bantuan pemenuhan BOSP dan BP bagi siswa SD/SMP
plus, siswa plus, 10% siswa miskin/tidak mampu berprestasi
yang bersekolah di SMP/SMA/SMK Negeri adalah
Rp6.042.168.000,- yang bersumber dari APBD Kota
Surakarta.
2) Program Kejar Paket bertujuan untuk : 1) Menyukseskan program
penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun menuju Wajar 12 tahun, 2)
pengganti, penambah dan atau pelengkap pendidikan formal
dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Kegiatan
dari program kejar paket, yaitu :
a) Bantuan pemenuhan BOSP untuk anak usia sekolah dari
keluarga miskin agar bisa menyelesaiakan pendidikan pada
program kesetaraan Paket A, B, C yang ditujukan untuk 25
siswa di Kelurahan Pajang. Besarnya anggaran untuk
kegiatan bantuan pemenuhan BOSP untuk anak usia
sekolah dari keluarga miskin agar bisa menyelesaiakan
pendidikan pada program kesetaraan Paket A, B, C adalah
Rp15.000.000,- yang bersumber dari APBD Kota Surakarta.
III - 36
b) Peningkatan kualifikasi akademik dan kompetensi warga
belajar dengan sasaran sebanyak 85 siswa tersebar di
Kelurahan Pajang sebanyak 20 siswa dengan anggaran
berjumlah Rp36.500.000,- yang bersumber dari APBD TA.
2016 Kota Surakarta pada DPA PPKD, di Kelurahan Kadipiro
sebanyak 45 siswa, di Kelurahan Mojosongo sebanyak 20
siswa dengan dana yang bersumber dari Bantuan Keuangan
Provinsi (Revisi TW II DPPA PPKD) sejumlah
Rp66.500.000,-.
d. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
mempunyai kegiatan antara lain :
a) Monitoring, evaluasi dan pelaporan yang bertujuan
meningkatnya keberdayaan fakir miskin penerima manfaat
PKH dengan jumlah keluarga miskin penerima manfaat PKH
terfasilitasi dalam pendampingan di lokasi penerima manfaat
berjumlah 8.503 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) pada 5
Kecamatan/51 Kelurahan. Besarnya anggaran untuk
monitoring, evaluasi dan pelaporan adalah Rp252.500.000,-
yang bersumber dari APBD Kota Surakarta.
b) Penyaluran bantuan PKH bertujuan untuk mencairkan
bantuan PKH Tahun 2016 sebanyak 25.683 KPM tersalurkan
bantuan PKH pada tahap I, II, dan III tahun 2016 pada 5
Kecamatan / 51 Kelurahan. Besarnya anggaran penyaluran
bantuan PKH sejumlah Rp13.257.900.000,- bersumber dari
APBN.
c) Monitoring, Evaluasi dan Publikasi Kegiatan Perlindungan
Jaminan Sosial Bantuan Tunai Bersyarat PKH dengan tujuan
memfasilitasi pendampingan dalam FDS dan operasional
UPPKH. Sasaran dari kegatan ini adalah pendamping PKH
sebanyak 36 orang. Anggaran Monitoring, Evaluasi dan
Publikasi Kegiatan Perlindungan Jaminan Sosial Bantuan
III - 37
Tunai Bersyarat PKH sebesar Rp23.125.000,- bersumber
dari dana APBD Prov Jateng
2) Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
Narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit sosial lainnya) dengan
kegiatan berupa Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan berusaha
bagi eks Penyandang Penyakit Sosial yang bertujuan wanita
rawan sosial Ekonomi mempunyai keterampilan di bidang tertentu.
Sasaran kegiatan ini adalah 150 orang yang terbagi pada
pelatihan menjahit bagi WRSE dan Pelatihan Boga tersebar di
Kelurahan Kadipiro sebanyak 20 orang, di Kelurahan Pajang
sebanya 20 orang, di Kelurahan Tipes sebanya 20 orang, di
Kelurahan Mojosongo sebanya 26 orang, di Kelurahan Jebres
sebanya 24 orang, dan di Kelurahan Laweyan sebanyak 20 orang.
Anggaran Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial
(eks Narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit sosial lainnya)
sebesar Rp600.000.000,- berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau (DBHCHT).
3) Program Pembinaan para penyandang Cacat dan Trauma dengan
kegiatannya, yaitu pembangunan sarana dan prasarana
perawatan para penyandang cacat dan trauma yang bertujuan
untuk mengurangi ketergantungan pada orang lain dan lebih
produktif. Sasaran kegiatan ini adalah 75 orang disabilitas berupa
bantuan kursi roda, kaki palsu, Brace, Alat dengar, Krek, Wolker,
dan unit pelayanan sosial keliling (UPSK) tersebar di Kelurahan
Kadipiro sebanyak 13 orang, di Kelurahan Pajang sebanyak 12
orang, di Kelurahan Tipes sebanyak 10 orang, di Kelurahan
Semanggi sebanyak 10 orang, di Kelurahan Mojosongo sebanya
10 orang, di Kelurahan Jebres sebanyak 10 orang, dan di
Kelurahan Laweyan sebanyak 10 orang. Besarnya anggaran
untuk program Pembinaan para penyandang Cacat dan Trauma
adalah Rp250.000.000,- yang bersumber dari APBD Kota
Surakarta.
III - 38
4) Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
dengan kegiatan berupa pendidikan dan pelatihan keterampilan
bagi pencaker tujuannya agar Pencaker siap menghadapi MEA.
Sasaran kegiatan ini adalah 10 orang mengikuti pelatihan
komputer, 10 orang mengikuti pelatihan menjahit, 10 orang
mengikuti pelatihan otomotif, 10 orang mengikuti pelatihan salon
yang tersebar di 5 kelurahan di 5 kecamatan. Besarnya anggaran
untuk programPeningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga
Kerja adalah Rp150.000.000,- yang bersumber dari Dana Bagi
Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)
5) Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan kegiatannya
Pengembangan kelembagaan produktifitas dan pelatihan
kewirausahaan bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja.
Sasaran dari kegiatan ini sebanyak 80 orang dapat mengikuti
Pelatihan keterampilan wirausaha Boga yang tersebar di
Kelurahan Kadipiro sebanyak 20 orang, di Kelurahan
Purwodiningrat sebanyak 20 orang, di Kelurahan Sondakan 20
orang, dan di kelurahan Jagalan sebanyak 20 orang. Anggaran
untuk Program Peningkatan Kesempatan Kerja sebesar
Rp150.000.000,- yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau (DBHCHT).
6) Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi dengan kegiatan
berupa pengarahan dan fasilitasi perpindahan dan penempatan
transmigran untuk memenuhui kebutuhan SDM bertujuan
meningkatkan taraf hidup masyarakat transmigran, mendapatkan
lapangan pekerjaan, menopang ketahanan pangan nasional. Total
penempatan transmigran ke daerah transmigrasi sebanyak 10 KK.
Anggaran untuk Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
sebesar Rp113.788.000,- yang bersumber dari APBD Kota
Surakarta.
e. Bagian Perekonomian
Bagian Perekonomian mempunyai 2 program/kegiatan antara lain :
III - 39
1) Kegiatan distribusi Raskin bertujuan meningkatkan kesejahteraan
warga yang kurang mampu dengan kegiatan berupa pembagian
beras. Sasaran dari kegiatan ini adalah 29.043 RTS KK di Kota
Surakarta. Anggaran untuk pendampingan Program Raskin
sebesar Rp259.000.000,- yang bersumber dari APBD Kota
Surakarta.
2) Bantuan Pangan bertujuan meningkatkan kesejahteraan warga
yang kurang mampu yang kegiatannya adalah memberikan
bantuan tunai dan non tunai di 2 kelurahan, yaitu Kelurahan
Kemlayan dan Kelurahan Kratonan. Anggaran untuk kegiatan
Bantuan Pangan sebesar Rp141.680.000,- yang bersumber dari
CSR Bank Jateng.
Secara terperinci program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
pada klaster I dapat dilihat pada tabel berikut.
III - 40
Tabel 3.6 Klaster I Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Terpadu
Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga Tahun 2016
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus / Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 KANTOR KETAHANAN PANGAN
1
Pengembangan Cadangan Pangan Daerah/ Penyediaan Raskinda 2016
Penyediaan Beras bagi Keluarga Miskin tidak tercover Raskin Pusat
Penyediaan Raskinda 2016
15.617 RTS/ KK Kota Surakarta
0 0 9.276.498.000 9.276.498.000
1.472 RTS/ KK Kadipiro 975 RTS/ KK Mojosongo
1.053 RTS/ KK Semanggi mulai mei hanya 998 RTS 134 RTS/ KK Tipes
622 RTS/ KK
Pajang
JUMLAH - - 9.276.498.000 9.276.498.000 DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
1
Jaminan Kesehatan Nasional PBI
peningkatan derajat kesehatan penduduk miskin
pelayanan kesehatan maskin
52.533
orang
Kadipiro : 17.847
12.119.363.100 12.119.363.100
Pajang : 6.257,
Tipes : 3.209,
Semanggi : 12.620,
Mojosongo : 12.600
2
Jaminan Kesehatan Daerah
peningkatan derajat kesehatan penduduk miskin
pelayanan kesehatan maskin
665
orang
Kadipiro : 266,
183.540.000 183.540.000
Pajang : 72,
III - 41
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus / Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
(JAMKESDA) Prov Jateng
Tipes : 72, Semanggi : 201,
Mojosongo : 94
3
Integrasi PKMS Gold ke BPJS
memberikan jaminan pembiayaan kesehatan maskin yg blm tertanggung JKN-PBI
pelayanan kesehatan maskin
4196 orang Kadipiro : 1.226,
1.158.096.000 1.158.096.000
Pajang : 342,
Tipes : 438, Semanggi : 1.617,
Mojosongo : 549
4
Perbaikan Gizi
Meningkatkan status gizi masyarakat khususnya masyarakat miskin
Penyusunan peta informasi masy. Kurang gizi, PMT, pemberdayaan masy, Penanggulangan KEP, AGB, GAKY, KVA
260
orang
Kadipiro : 40,
207.000.000 207.000.000
Pajang : 15, Tipes : 35, Semanggi : 95,
Mojosongo : 75
JUMLAH 12.119.363.100 183.540.000 1.365.096.000 13.667.999.100 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
1
BPMKS
1. Menyukseskan program penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun
1. Subsidi pemenuhan BOSP bagi siswa dari
1.305 siswa
Kel. Kadipiro 786.552.000 2.506.158.000
969 siswa
Kel. Mojosongo 577.716.000
III - 42
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus / Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
menuju Wajar 12 tahun.
gakin / tidak mampu di SD/MI swasta, SMP/MTs swasta, SDLB/SMPLB/SMALB Negeri, SDLB/SMPLB/SMALB swasta, SMA/SMK/MA negeri, SMA/SMK/MA swasta
319 siswa
Kel Pajang 207.942.000
1.330 siswa
Kel. Semanggi 771.732.000
274 siswa
Kel. Tipes
162.216.000
2. Meningkatkan layanan dan mutu Pendidikan
2.Bantuan pemenuhan BOSP dan BP bagi siswa SD/SMP plus, siswa plus, 10% siswa miskin/tidak mampu berprestasi yang bersekolah di SMP/SMA/SMK Negeri.
1.329 siswa Kel. Kadipiro 2.007.354.000 6.042.168.000 1.215 siswa Kel.
Mojosongo 1.543.008.000
561 siswa Kel Pajang 798.102.000 1.172 siswa Kel.
Semanggi 1.341.864.000
235 siswa Kel. Tipes 351.840.000 3. Memenuhi hak dasar masyarakat miskin dan tidak mampu dalam bidang pendidikan
2
Kejar Paket
1. Menyukseskan program
1. Bantuan pemenuhan
25 Siswa Kelurahan Pajang Kota
15.000.000 15.000.000
III - 43
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus / Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun menuju Wajar 12 tahun
BOSP untuk anak usia sekolah dari keluarga miskin agar bisa menyelesaiakan pendidikan pada program kesetaraan Paket A, B, C
Surakarta
2. pengganti, penambah dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat
2. Peningkatan kualifikasi akademik dan kompetensi warga belajar
20 Siswa Kelurahan Pajang Kota Surakarta
36.500.000 36.500.000
3. Memenuhi hak dasar masyarakat miskin dan tidak mampu dalam bidang pendidikan
25 Siswa kelurahan kadipiro Kota Surakarta
15.000.000 15.000.000
20 Siswa kelurahan mojosongo Kota Surakarta
15.000.000 15.000.000
20 Siswa kelurahan kadipiro Kota Surakarta
36.500.000 36.500.000
III - 44
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus / Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
JUMLAH - -
8.666.326.000 8.666.326.000
DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Kegiatan : Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Meningkatnya keberdayaan fakir miskin penerima manfaat PKH
Jumlah keluarga miskin penerima manfaat PKH terfasilitasi dalam pendampingan di lokasi penerima manfaat
8.503 KPM (Keluarga Penerima Manfaat)
5 Kec. /51 kelurahan
- - 252.500.000 252.500.000
Penyaluran bantuan PKH
Mencairkan bantuan PKH Tahap tahun 2016
Tersalurkan Bantuan PKH Tahap I tahun 2016
8.601 KPM (Keluarga Penerima Manfaat)
5 Kec. /51 kelurahan
7.259.925.000 - - 7.259.925.000
Tersalurkan Bantuan PKH Tahap II tahun 2016
8.579 KPM 5 Kec. /51 kelurahan
3.050.075.000 - - 3.050.075.000
Tersalurkan Bantuan PKH Tahap III tahun 2016
8.503 KPM 5 Kec. /51 kelurahan
2.947.900.000 - - 2.947.900.000
Monitoring, Memfasilitasi Memperlanc 36 orang Pendamping - 23.125.000 - 23.125.000
III - 45
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus / Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
Evaluasi dan Publikasi Kegiatan Perlindungan Jaminan Sosial Bantuan Tunai Bersyarat PKH
Pendampingan dalam FDS dan Operasional UPPKH
ar kegiatan pendampingan KPM
PKH
2
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit sosial lainnya) Kegiatan : Pemdidikan dan Pelatihan Ketrampilan berusaha bagi eks Penyandang Penyakit Sosial
Wanita Rawan Sosial Ekonomi mempunyai keterampilan di bidang tertentu
Pelatihan keterampilan bagi wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) di bidang menjahit dan boga
150
orang
a. Pelatihan menjahit bagi WRSE
600.000.000 600.000.000
1. Kadipiro 10
2. Pajang 10 3. Tipes 10 4. Semanggi 10
5. Mojosongo 13
6. Jebres 12 7. Laweyan 10
b. Pelatihan Boga
1. Kadipiro 10
2. Pajang 10 3. Tipes 10 4. Semanggi 10
5. Mojosongo
III - 46
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus / Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
13 6. Jebres 12 7. Laweyan 10
3
Program Pembinaan para penyandang Cacat dan Trauma kegiatan : Pembangunan sarana dan prasarana perawatan para penyandang cacat dan trauma
Mengurangi ketergantungan pada orang lain dan lebih produktif
Bantuan kursi roda, kaki palsu, Brace, Alat dengar, Krek, Wolker, dan unit pelayanan sosial keliling (UPSK)
75
orang disabilitas
Dari UPSK 250.000.000 250.000.000 1. Kadipiro 13
2. Pajang 12 3. Tipes 10 4. Semanggi 10
5. Mojosongo 10
6. Jebres 10 7. Laweyan 10
4
Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Kegiatan : Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencaker
Pencaker siap menghadapi MEA
Pelatihan komputer
10 orang 5 kelurahan di 5 kec.
150.000.000 150.000.000
Pelatihan Menjahit
10 orang
Pelatihan Otomotif
10 orang
Pelatihan Salon
10 orang
5 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Kegiatan :
Menciptakan lapangan kerja
Pelatihan Keterampilan Wira usaha Boga.
80 orang Kadipiro 20 Purwodiningratan 20 Sondakan20 Jagalan 20
150.000.000 150.000.000
III - 47
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus / Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
Pengembangan Kelembagaan Produktifitas dan pelatihan kewirausahaan
6 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Kegiatan : Pengarahan dan fasilitasi perpindahan dan penempatan transmigran untuk memenuhui kebutuhan SDM
Meningkatkan taraf hidup masyarakat transmigran, mendapatkan lap pekerjaan, menopang ketahanan pangan nasional
Penempatan Transmigran ke daerah transmigrasi
10 KK 5 kelurahan di 5 kec.
113.788.000 113.788.000
JUMLAH 13.257.900.000 23.125.000 1.516.288.000 14.797.313.000 BAGIAN PEREKONOMIAN
1 Raskin Meningkatkan kesejahteraan warga yang kurang mampu
Pembagian beras
29.043 RTS
KK Kota Surakarta
259.000.000 259.000.000
2 Bantuan Pangan (CSR Bank Jateng)
Meningkatkan kekejahteraan warga yang kurang mampu
Bantuan Tunai dan Non Tunai
2 Kelurahan Kel. Kmlayan dan Kel. Kratonan
141.680.000
JUMLAH 400.680.000
III - 48
2. Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Klaster II Alokasi anggaran program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
pada Klaster II tahun 2016 adalah sebesar Rp31.094.618.000,-. Anggaran
tersebut terdiri dari APBN sebesar Rp23.350.524.000 (75,10%), APBD
Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp260.000.000,- (0,84%), dan APBD Kota
Surakarta sebesar Rp7.484.094.000,- (24,07%) seperti yang tersaji pada
grafik di bawah ini.
Gambar 3.19
Komposisi Anggaran Penanggulangan Kemiskinan Klaster II Kota Surakarta Tahun 2016
Dari besarnya anggaran penanggulangan kemiskinan pada klaster II,
secara rinci pelaksanaannya melalui program dan kegiatan sebagai berikut.
a. Badan Lingkungan Hidup
Program yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup adalah
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan bertujuan terlatih
dan tersosialisasinya masyarakat tentang pengelolaan persampahan
dengan kegiatan terselenggaranya sarasehan Bank Sampah. Sasaran
dari kegiatan ini difokuskan pada 5 kelurahan antara lain Kelurahan
Kadipiro, Kelurahan Pajang, Kelurahan Semanggi, Kelurahan Tipes
dan Kelurahan Majosongo. Anggaran untuk kegiatan ini sebanyak
Rp.2.500.000.- sumber dana berasal dari DBHCHT.
III - 49
b. Badan Pemberdayaan Masyarakat PP PA & KB
Program dan kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
1) Kegiatan TNI Manunggal Desa/TMMD bertujuan meningkatkan
mobilisasi penduduk. Pada Kelurahan Pajang RT 2 RW 8
dilaksanakan kegiatan perbaikan talud (Kalibrojo) 70 m x 5 m x 1
m sejauh 70 m, Pelebaran jembatan sebanyak 1 buah, dan paving
jalan 70 M x 1,5 m sejauh 31 m, sedangkan pada Kelurahan
Nusukan dilaksanakan kegiatan saluran air sepanjang 31 m,
pelebaran jembatan 7,5m dan normalisasi saluran air 132 m.
Besarnya anggaran untuk kegiatan TNI Manunggal Desa/TMMD
adalah Rp300.000.000,- untuk masing-masing Kelurahan Pajang
dan Nusukan yang bersumber dari APBD Provinsi dan Kota
Surakarta.
2) Hibah (pendukung TMMD) bertujuan untuk menciptakan
perumahan sehat. Kegiatan dari program ini adalah perbaikan
RTLH yang sasarannya 20 rumah di Kelurahan Pajang RT 2/RW
8 dan 30 rumah di Kelurahan Nusukan RW 9. Anggaran kegiatan
perbaikan RTLH adalah Rp140.000.000,- untuk Kelurahan Pajang
dan Rp210.000.000 untuk Kelurahan Nusukan bersumber dari
APBD Kota Surakarta.
3) Penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga
sejahtera (P2MBG) berupa kegiatan pelatihan agar terbentuk
usaha rumah tagga secara mandiri. Sasarannya adalah 200 orang
di Kelurahan Kadipiro. Besarnya anggaran untuk Program
Penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga
sejahtera (P2MBG) sejumlah Rp1.000.000.000,- sumber dana
berasal DBHCHT.
c. Dinas Pekerjaan Umum
1) Kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih Bagi Masyarakat Miskin
bertujuan membantu masyarkaat miskin untuk mendapatkan air
bersih yang murah berupa 1 unit sumur dalam, tandon air,
jaringan perpipaan, dan sambungan rumah (SR). Total Penerima
kegiatan ini 589 SR yang tersebar di Kelurahan Mojosongo
sebanyak 464 SR dan di Kelurahan Kadipiro sebanyak 125 KK.
III - 50
Anggaran untuk kegiatan ini sebanyak Rp1.034.242.000 berasal
dari DAK IPD untuk Kp. Pelangi RW 28 dan Kp. Randusari RW
XXX Kelurahan Mojosongo, Rp1.000.000.000,- berasal dari APBD
Kota Surakarta untuk Kp. Tawangsari RT. 03 RW. XXIV dan Kp.
Kepuhsari RW. XI Kelurahan Mojosongo, dan Rp.517.121.000
berasal dari APBN untuk Kp. Ngipang RT 01, 05, 06, 07 / RW. 28
Kelurahan Kadipiro.
2) Kegiatan Penyediaan Sarana Sanitasi Bagi Masyarakat Miskin
bertujuan Mengurangi dampak dari sanitasi yang buruk terhadap
kesehatan masyarakat berupa 1 unit IPAL Komunal, jaringan
perpipaan, dan sambungan rumah (SR) dengan sasaran 50 KK di
Kelurahan Semanggi RW 23. Anggaran untuk kegiatan
Penyediaan Sarana Sanitasi Bagi Masyarakat Miskin sebesar
Rp400.000.000 berasal dari dana DAK dan APBD.
3) Penyediaan Rumah Susun/Rumah Deret bertujuan memenuhi
kebutuhan hunian warga MBR Surakarta berupa 1 block
Rusunawa dengan sasaran 98 KK. Anggaran dari Kegiatan
Penyediaan Rumah Susun/Rumah Deret sebesar
Rp15.000.000.000,- berasal dari APBN.
4) Peningkatan kualitas Kawasan Permukian Kumuh bertujuan untuk
mengurangi jumlah luasan kawasan permukiman kumuh.
Sasarannya di Kelurahan Mojosongo dan Kelurahan Semanggi.
Anggaran untuk kegiatan peningkatan kualitas kawasan
permukian kumuh sebesar Rp6.411.940.000,- yang sumber dana
berasal dari APBN.
5) Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat
yang mempunyai output untuk pengadaan tanah untuk Rusunawa
dan pematangan lahan serta penyiapan jalan masuk ke
Rusunawa sehingga dapat memenuhi kebutuhan hunian warga
MBR Surakarta. Anggaran untuk kegiatan ini sebesar
Rp1.577.000.000,- untuk pengadaan tanah dan
RP1.224.300.000,- untuk pematangan lahan, yang
keseluruhannya bersumber dari APBD Kota Surakarta.
III - 51
d. Kelurahan Semanggi
1) Kegiatan Supervisi, pembinaan dan stimulasi pada perpusatakaan
umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan
perpustakaan masyarakat bertujuan terwujudnya Taman Cerdas.
Sasaran dari kegiatan ini adalah 1 unit terwujudnya Taman
Cerdas di Eks Makam Mipitan. Anggaran utuk program ini
sebesar Rp1.500.000.000,- yang sumber dana berasal dari APBD
Kota Surakarta
2) Koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan
upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan
kesenjangan bertujuan terlaksananya program penanggulangan
kemiskinan tingkat kelurahan berupa terselenggaranya Tim
Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan dengan sasaran 4
kegiatan di kelurahan Semanggi. Anggran untuk Program
Koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan
upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan
kesenja sebesar Rp18.380.000,- dengan sumber dana berasal
dari APBD Kota Surakarta
3) Kegiatan pembangunan jalan dan jembatan perdesaan bertujuan
Terwujudnya jalan kampung yang memadahi dengan kegiatan
Pembangunan jalan kampung (pavingisasi) sejauh 400 m2 di
Kelurahan Semanggi RW VI & XVI. Anggaran untuk Program
Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan sebesar
Rp100.000.000,- yang sumber dananya berasal dari APBD Kota
Surakarta
e. Kelurahan Pajang
Program yang dilaksanakan oleh Kelurahan Pajang adalah Program
pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial yang bertujuan
Terlaksananya penanggulangan kemiskinan dengan kegiatan berupa :
1) Penguatan kelembagaan TPKK Kel. Pajang (koordinasi internal)
sebanyak 4 kegiatan dengan dana sebesar Rp9.290.000,-.
2) Mengikuti bintek-bintek & sosialisasi yang diadakan TKPKD Kota
(Pokja Data, Pokja Kemitraan, Pokja Pengaduan) sebanyak 1
kegiatan dengan dana sebesar Rp3.300.000,-.
III - 52
3) Sosialisasi TPKK kepada masyarakat kel. Pajang sebanyak 2
kegiatan dengan dana sebesar Rp3.000.000,-.
4) Rapat-rapat pleno untuk evaluasi dan pelaporan TPKK kepada
TKPKD Kota Surakarta sebanyak 4 kegiatan dengan dana
sebesar Rp1.500.000,-.
5) Melaksanakan program-program kegiatan yang diamanatkan
TKPKD Kota Surakarta sebanyak 5 Kegiatan dengan dana
sebesar Rp1.290.000,-.
Keseluruhan kegiatan tersebut dilaksanakan di Kelurahan Pajang
dengan dana berasal dari APBD Kota Surakarta.
f. Kelurahan Mojosongo
Kegiatan TPKK bertujuan pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan
kemiskinan dan penurunan kesenjangan dengan kegiatan
terselenggara TPKK di Kelurahan Mojosongo. Anggaran untuk program
TPKK sebesar Rp18.380.000,- yang bersumber dari APBD Kota
Surakarta.
g. Kelurahan Tipes
1) Bantuan modal bagi pelaku usaha kecil dan menengah bertujuan
meningkatkan modal bagi pelaku usaha kecil dan menengah
dengan hasil kegiatan berupa Pemberian bantuan modal bagi
usaha kecil dan menengah yang sasarannya adalah 2 orang di
RW 6 Kelurahan Tipes. Anggaran untuk program Bantuan modal
bagi pelaku usaha kecil dan menengah sebesar Rp2.000.000,-
yang bersumber dari APBD Kota Surakarta
2) Bantuan modal bagi keluarga tidak mampu bertujuan
meningkatkan perekonomian bagi keluarga tidak mampu dengan
hasil kegiatan berupa melaksanakan pemberian bantuan modal
bagi keluarga tidak mampu yang sasarannya adalah 5 orang di
RW 2 Kelurahan Tipes. Anggaran untuk program bantuan modal
bagi keluarga tidak mampu sebesar Rp10.000.000,- yang
bersumber dari APBD Kota Surakarta
3) Kursus keterampilan menyulam bertujuan meningkatkan
kapasitas keterampilan bagi warga masyarakat dengan hasil
kegiatan berupa melaksanakan kursus dan pelatihan yang
III - 53
sasarannya adalah 10 orang di RW 3 Kelurahan Tipes. Anggaran
untuk program kursus keterampilan menyulam sebesar
Rp.5.000.000 yang bersumber dari APBD Kota Surakarta
4) Pelatihan kewirausahaan bertujuan memberikan keterampilan
berwirausaha dengan hasil kegiatan berupa melaksanakan
pelatihan bagi warga yang sasarannya adalah 20 orang di RW 1
Kelurahan Tipes. Anggaran untuk program kursus keterampilan
menyulam sebesar Rp.3.000.000 yang bersumber dari APBD
Kota Surakarta
5) Pelatihan membuat snack, menjahit, sablon, dll. bertujuan
memberikan keterampilan berwirausaha dengan hasil kegiatan
berupa meningkatkan kapasitas keterampilan dalam berwirausaha
yang sasarannya adalah 6 kegiatan di RW 2 Kelurahan Tipes.
Anggaran untuk pelatihan membuat snack, menjahit, sablon, dll
sebesar Rp.6.000.000,- yang bersumber dari APBD Kota
Surakarta
6) Kursus dasar salon bertujuan memberikan keterampilan dasar
bagi warga yang memulai usaha salon dengan hasil kegiatan
berupa Melaksanakan kursus dasar salon yang sasarannya
adalah 4 orang di RW 13 Kelurahan Tipes. Anggaran untuk
kursus dasar salon sebesar Rp.4.000.000,- yang bersumber dari
APBD Kota Surakarta.
7) Bantuan gerobak dorong, bantuan modal UMKM, penambahan
modal simpan pinjam bertujuan memberikan kemudahan
pedagang dalam berjualan dan menambah modal usaha bagi
UMKM dengan hasil kegiatan berupa memberikan bantuan
gerobak dorong dan bantuan modal usaha bagi UMKM sebanyak
1 paket di RW 12 Kelurahan Tipes. Anggaran untuk bantuan
gerobak dorong, bantuan modal UMKM, penambahan modal
simpan pinjam sebesar Rp4.000.000,- yang bersumber dari APBD
Kota Surakarta.
Secara terperinci program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan pada klaster II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
III - 54
Tabel 3.7 Klaster II Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Terpadu
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2016
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 1 Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Persampahan
Terlatihnya dan tersosialisasinya ke masyarakat tentang pengelolaan persampahan
terselenggaranya sarasehan Bank Sampah
5 Kel Kadipiro, Pajang,
Semanggi, Tipes dan Majosongo
2.500.000 2.500.000
JUMLAH - - 2.500.000 2.500.000 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PP PA & KB 1
Kegiatan TNI Manunggal Desa/TMMD
Meningkatkan mobilisasi penduduk
Perbaikan Talud (Kalibrojo) 70 m x 5 m x 1 m
70 m Pajang RT 2 RW 8
130.000.000 170.000.000 300.000.000
Pelebaran jembatan
1 bh
Pavng jalan 70 M x 1,5, m
70 m
Saluran Air 31 m Nusukan RW 9
130.000.000 170.000.000 300.000.000 Pelebaran jembatan
7,5 m
Normalisasi Saluran Air
132 m
2 Hibah (pendukung TMMD)
Menciptakan perumahan sehat
Perbaikan RTLH 20 rumah Pajang RT 2 RW 8
140.000.000 140.000.000
Perbaikan RTLH 30 rumah Nusukan RW 9 210.000.000 210.000.000 3 Penyuluhan bagi
ibu rumah tangga dalam membangun
Menciptakan lapangan usaha baru bagi ibu rumah tangga
Terbentuknya usaha rumah tangga secara mandiri
200 orang kadipiro 1.000.000.000 1.000.000.000
III - 55
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 keluarga sejahtera (P2MBG)
(Pelatihan)
JUMLAH - 260.000.000 1.690.000.000 1.950.000.000 Dinas Pekerjaan Umum
Program Lingkungan Sehat Perumahan 1 Kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih Bagi Masyarakat Miskin
1. Kel Mojosongo - Kp. Pelangi RW.
28 Membantu masyarkaat miskin untuk mendapatkan air bersih yang murah
1 unit sumur dalam, tandon air, jaringan perpipaan, dan sambungan rumah (SR)
128 SR Daerah rawan air
517.121.000 - - 517.121.000
- Kp. Randusari RW. XXX
Membantu masyarkaat miskin untuk mendapatkan air bersih yang murah
1 unit sumur dalam, tandon air, jaringan perpipaan, dan sambungan rumah (SR)
140 SR Daerah rawan air
517.121.000 - - 517.121.000
- Kp. Tawangsari RT. 03 RW. XXIV
Membantu masyarkaat miskin untuk mendapatkan air bersih yang murah
1 unit sumur dalam, tandon air, jaringan perpipaan, dan sambungan rumah (SR)
98 SR Daerah rawan air
- - 500.000.000 500.000.000
- Kp. Kepuhsari RW. XI
Membantu masyarkaat miskin untuk mendapatkan air bersih yang murah
1 unit sumur dalam, tandon air, jaringan perpipaan, dan sambungan rumah (SR)
98 SR Daerah rawan air
- - 500.000.000 500.000.000
2. Kel. Kadipiro
III - 56
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 - Kp. Ngipang RT
01, 05, 06, 07 / RW. 28
1 unit sumur dalam, tandon air, jaringan perpipaan, dan sambungan rumah (SR)
125 KK Daerah rawan air
517.121.000 0 0 517.121.000
2 Kegiatan Penyediaan Sarana Sanitasi Bagi Masyarakat Miskin
Mengurangi dampak dari sanitasi yang buruk terhadap kesehatan masyarakat
1 unit IPAL Komunal, jaringan perpipaan, dan sambungan rumah (SR)
50 KK Daerah rawan
sanitasi
344.546.000 0 55.454.000 400.000.000
1. Kel Semanggi RW 23
3 Penyediaan Rumah Susun/Rumah Deret
Memenuhi kebutuhan hunian warga MBR Surakarta
1 block Rusunawa
98
KK Kawasan permukiman
15.000.000.000
15.000.000.000
- Kel. Mojosongo 4 Peningkatan
kualitas Kawasan Permukian Kumuh
Mengurangi jumlah luasan kawasan permukiman kumuh
1 kawasan ha kawasan permukiman
kumuh
6.411.940.000 0 0 6.411.940.000
2. Kel Semanggi 1 kawasan ha 5 Pembangunan
sarana dan prasarana rumah sederhana sehat
Memenuhi kebutuhan hunian warga MBR Surakarta
Pengadaan Tanah untuk Rusunawa
1 Paket
1.577.000.000 1.577.000.000
Pematangan Lahan dan Penyiapan Jalan Masuk
1 paket
1.224.300.000 1.224.300.000
JUMLAH 23.307.849.000 - 3.856.754.000 27.164.603.000 Kelurahan Semanggi 1 Supervisi, Terwujudnya Taman Cerdas 1 Unit Eks Makam 0 0 1.500.000.000 1.500.000.000
III - 57
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 pembinaan dan stimulasi pada perpusatakaan umum, perpustakaan khusu, perpustakaan sekolah dan perpustakaan masyarakat
Taman Cerdas Mipitan
2 Koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan
Terlaksananya program penanggulangan kemiskinan tingkat kelurahan
Terselenggaranya Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan
4 kegiatan Kelurahan Semanggi
0 0 18.380.000 18.380.000
3 Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan
Terwujudnya jalan kampung yang memadahi
Pembangunan jalan kampung (pavingisasi)
400 M2 Kelurahan Semanggi
RW VI & XVI
0 0 100.000.000 100.000.000
JUMLAH 0 0 1.618.380.000 1.618.380.000 Kelurahan Pajang 1 Program
pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
Terlaksananya penanggulangan kemiskinan
Rumusan penanggulangan kemiskinan :
1.803 KK kelurahan Pajang
18.380.000 18.380.000
a. Penguatan kelembagaan TPKK Kel. Pajang
4 Keg 9.290.000 9.290.000
III - 58
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 (koordinasi internal) b. Mengikuti bintek-bintek & sosialisasi yang diadakan TKPKD Kota (Pokja Data, Pokja Kemitraan, Pokja Pengaduan)
1 3.300.000 3.300.000
c. Sosialisasi TPKK kepada masyarakat kel. Pajang
2 Keg 3.000.000 3.000.000
d. Rapat-rapat pleno untuk evaluasi dan pelaporan TPKK kepada TKPKD Kota Surakarta
4 Keg 1.500.000 1.500.000
e. Melaksanakan program-program kegiatan yang diamanatkan TKPKD Kota Surakarta
5 Keg 1.290.000 1.290.000
JUMLAH 0 0 18.380.000 18.380.000 Kelurahan Mojosongo 1 TPKK Pelaksanaan
upaya-upaya penanggulangan
Terselenggaranya TPKK di kelurhaan
18.380.000 18.380.000
III - 59
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 kemiskinan dan penurunan kesenjangan
mojosongo
JUMLAH 0 0 18.380.000 18.380.000 Kelurahan Tipes 1 Bantuan modal
bagi pelaku usaha kecil dan menengah
meningkatkan modal bagi pelaku usaha kecil dan menengah
Pemberian bantuan modal bagi usaha kecil dan menengah
2 Orang RW 6 2.000.000 2.000.000
2 bantuan modal bagi keluarga tidak mampu
meningkatkan perekonomian bagi keluarga tidak mampu
melaksanakan pemberian bantuan modal bagi keluarga tidak mampu
5 Orang RW 2 10.000.000 10.000.000
3 kursus keterampilan menyulam
meningkatkan kapasitas keterampilan bagi warga masyarakat
melaksanakan kursus dan pelatihan
10 Orang RW 3 5.000.000 5.000.000
4 pelatihan kewirausahaan
memberikan keterampilan berwirausaha
Melaksanakan pelatihan bagi warga
20 Orang RW 1 3.000.000 3.000.000
5 pelatihan membuat snack, menjahit, sablon, dll
meningkatkan kapasitas keterampilan dalam berwirausaha
Melaksanakan pelatihan membuat snack, menjahit, dan sablon
6 Keg RW 2 6.000.000 6.000.000
6 kursus dasar salon
memberikan keterampilan dasar bagi waega yang memulai usaha salon
Melaksanakan kursus dasar salon
4 Orang RW 13 4.000.000 4.000.000
7 bantuan gerobak dorong, bantuan
memberikan kemudahan
memberikan bantuan gerobak
1 paket RW 2 54.000.000 54.000.000
III - 60
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 modal UMKM, penambahan modal simpan pinjam
pedagang dalam berjualan dan menambah modal usaha bagi UMKM
dorong dan bantuan modal usaha bagi UMKM
8 TKPK JUMLAH 0 0 84.000.000 84.000.000
Kelurahan Kadipiro 1 Ekonomi
Kerakyatan meningkatkan dan mengentaskan taraf hidup masyarakat miskin melalui pendidikan keterampilan dan bantuan modal
1. Pelatihan managemen perkoperasioan
23 Klp RW I, III, IV, V, VIII, XI, X, XI, XII, XIII, XIV, XV, XVI, XVII, XVIII, XXXI, XXXII, XXXIV
11.300.000 11.300.000
2. Pelatihan keterampilan sangkar burung
9 RT IX 5.000.000 5.000.000
3. Pelatihan pembudidayakan hortikultura
5 RT V 3.000.000 3.000.000
4. Pelatihan pemanfaatan limbah
5 RT V 3.000.000 3.000.000
5. Bantuan tambahan modal usaha
24 RT I, IV, VIII, XIV 92.000.000 92.000.000 25 Org VIII, XI, XIX 44.000.000 44.000.000
6. Pelatihan ekonomi kreatif
5 RT V 3.000.000 3.000.000
7. pelatihan pembuatan roti, rias pengantin, jahit, servis
7 Klp X, XIII 20.000.000 20.000.000
III - 61
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 bengkel, wira usaha
8. Memberi bantuan peralatan dapur usaha kecil menengah (UKM)
48 RT 1 s/d 34 14.400.000 14.400.000
JUMLAH 0 0 195.700.000 195.700.000 PN-P3KP (KOTAKU) Kelurahan Kadipiro 1 Pelatihan Aparat
Kelurahan, LKM dan Relawan
Penguatan Kepada Masyarakat, Lembaga di Kelurahan dan Aparat Kelurahan Kadipiro
Meningaktnya Kualitas Sumberdaya Masyarakat, Lembaga di Kelurahan dan Aparat Kelurahan, Selain itu Meningkatnya pemahaman semua pelaku dalam penanganan kumuh kelurahan
1 Paket Kelurahan Kadipiro
1.500.000 0 0 1.500.000
2 Pelatihan TIPP (Tim Inti Perencanaan Partisipatif)
Peningkatan Kapasitas bagi Tim Inti Perencanaan Partisipatif dalam rangka menyusun
Paham terkait dengan perencanaan di tingkat kelurahan dalam rangka penanganan
1 Paket Kelurahan Kadipiro
1.500.000 0 0 1.500.000
III - 62
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 perencanaan di tingkat Kelurahan
maslah kumuh
3 Pelatihan Operasional dan Pemeliharaan (O & P) Skala Lingkungan
Peningkatan Kapasitas Bagi tim Operasional dan Pemeliharaan skala lingkungan
Paham dalam operasional dan pemeliharaan pasca pelaksanaan kegiatan Infrastruktur
1 Paket Kelurahan Kadipiro
575.000 0 0 575.000
4 Pelatihan KSM Peningakatan Kapasitas KSM dalam rangka pengelolaan sumberdaya kelompok
Paham akan pengembangan ketrampilan bagi anggota kelompoknya dalam hal kewirausahaan
1 Paket Kelurahan Kadipiro
1.125.000
0 0 1.125.000
5 Pelatihan Komputer
Peserta mengenal, memahami dan mampu mengelola aplikasi software untuk UPK
Pembukuan UPK yang sudah Komputersasi dan mampu memasarkan produk unggulan KSM melalui website
1 Paket Kelurahan Kadipiro
350.000 0 0 350.000
6 Media Warga Mengembangkan jiwa enterpreanur dalam memanfaatkan dan membangun media warga yang berkelanjutan
LKM mampu mengembangkan media warga dalam mensosialisasikan program, pelaksanaan program KOTAKU
1 Paket Kelurahan Kadipiro
1.085.000 0 0 1.085.000
7 OJT (On Job Review Tersusunya 1 Paket Kelurahan 2.400.000 0 0 2.400.000
III - 63
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Training) penyusunan profil
permukiman membangun visi, dan RPK, PS, penyusunan RPLP tingkat kelurahan
dokumen Pemetaan Swadaya (PS), Rencana Penataan Lingkungan dan permukiman (RPLP) dan Rencana Tindak Penataan Lingkungan dan Permukiman (RTPLP) tingkat Kelurahan
Kadipiro
Kelurahan Pajang 1 Pelatihan Aparat
Kelurahan, LKM dan Relawan
Penguatan Kepada Masyarakat, Lembaga di Kelurahan dan Aparat Kelurahan Kadipiro
Meningaktnya Kualitas Sumberdaya Masyarakat, Lembaga di Kelurahan dan Aparat Kelurahan, Selain itu Meningkatnya pemahaman semua pelaku dalam penanganan kumuh kelurahan
1 Paket Kelurahan Pajang
1.500.000 0 0 1.500.000
2 Pelatihan TIPP (Tim Inti
Peningkatan Kapasitas bagi
Paham terkait dengan
1 Paket 1.500.000 0 0 1.500.000
III - 64
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Perencanaan Partisipatif)
Tim Inti Perencanaan Partisipatif dalam rangka menyusun perencanaan di tingkat Kelurahan
perencanaan di tingkat kelurahan dalam rangka penanganan maslah kumuh
3 Pelatihan Operasional dan Pemeliharaan (O & P) Skala Lingkungan
Peningkatan Kapasitas Bagi tim Operasional dan Pemeliharaan skala lingkungan
Paham dalam operasional dan pemeliharaan pasca pelaksanaan kegiatan Infrastruktur
1 Paket 575.000 0 0 575.000
4 Pelatihan KSM Peningakatan Kapasitas KSM dalam rangka pengelolaan sumberdaya kelompok
Paham akan pengembangan ketrampilan bagi anggota kelompoknya dalam hal kewirausahaan
1 Paket 1.125.000 0 0 1.125.000
5 Pelatihan Komputer
Peserta mengenal, memahami dan mampu mengelola aplikasi software untuk UPK
Pembukuan UPK yang sudah Komputersasi dan mampu memasarkan produk unggulan KSM melalui website
1 Paket 350.000 0 0 350.000
6 Media Warga Mengembangkan jiwa enterpreanur dalam memanfaatkan dan membangun
LKM mampu mengembangkan media warga dalam mensosialisasika
1 Paket 1.085.000 0 0 1.085.000
III - 65
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 media warga yang berkelanjutan
n program, pelaksanaan program KOTAKU
7 OJT (On Job Training)
Review penyusunan profil permukiman membangun visi, dan RPK, PS, penyusunan RPLP tingkat kelurahan
Tersusunya dokumen Pemetaan Swadaya (PS), Rencana Penataan Lingkungan dan permukiman (RPLP) dan Rencana Tindak Penataan Lingkungan dan Permukiman (RTPLP) tingkat Kelurahan
1 Paket 2.400.000 0 0 2.400.000
Kelurahan Semanggi 1 Pelatihan Aparat
Kelurahan, LKM dan Relawan
Penguatan Kepada Masyarakat, Lembaga di Kelurahan dan Aparat Kelurahan Kadipiro
Meningaktnya Kualitas Sumberdaya Masyarakat, Lembaga di Kelurahan dan Aparat Kelurahan, Selain itu Meningkatnya pemahaman semua pelaku dalam
1 Paket Kadipiro 1.500.000 0 0 1.500.000
III - 66
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 penanganan kumuh kelurahan
2 Pelatihan TIPP (Tim Inti Perencanaan Partisipatif)
Peningkatan Kapasitas bagi Tim Inti Perencanaan Partisipatif dalam rangka menyusun perencanaan di tingkat Kelurahan
Paham terkait dengan perencanaan di tingkat kelurahan dalam rangka penanganan maslah kumuh
1 Paket Kadipiro 1.500.000 0 0 1.500.000
3 Pelatihan Operasional dan Pemeliharaan (O & P) Skala Lingkungan
Peningkatan Kapasitas Bagi tim Operasional dan Pemeliharaan skala lingkungan
Paham dalam operasional dan pemeliharaan pasca pelaksanaan kegiatan Infrastruktur
1 Paket Kadipiro 575.000 0 0 575.000
4 Pelatihan KSM Peningakatan Kapasitas KSM dalam rangka pengelolaan sumberdaya kelompok
Paham akan pengembangan ketrampilan bagi anggota kelompoknya dalam hal kewirausahaan
1 Paket Kadipiro 1.125.000 0 0 1.125.000
5 Pelatihan Komputer
Peserta mengenal, memahami dan mampu mengelola aplikasi software untuk UPK
Pembukuan UPK yang sudah Komputersasi dan mampu memasarkan produk unggulan KSM melalui website
1 Paket Kadipiro 350.000 0 0 350.000
III - 67
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 6 Media Warga Mengembangkan
jiwa enterpreanur dalam memanfaatkan dan membangun media warga yang berkelanjutan
LKM mampu mengembangkan media warga dalam mensosialisasikan program, pelaksanaan program KOTAKU
1 Paket Kadipiro 1.085.000 0 0 1.085.000
7 OJT (On Job Training)
Review penyusunan profil permukiman membangun visi, dan RPK, PS, penyusunan RPLP tingkat kelurahan
Tersusunya dokumen Pemetaan Swadaya (PS), Rencana Penataan Lingkungan dan permukiman (RPLP) dan Rencana Tindak Penataan Lingkungan dan Permukiman (RTPLP) tingkat Kelurahan
1 Paket Kadipiro 2.400.000 0 0 2.400.000
Kelurahan Tipes 1 Pelatihan Aparat
Kelurahan, LKM dan Relawan
Penguatan Kepada Masyarakat, Lembaga di Kelurahan dan Aparat Kelurahan Kadipiro
Meningaktnya Kualitas Sumberdaya Masyarakat, Lembaga di Kelurahan dan Aparat Kelurahan,
1 Paket Kadipiro 1.500.000 0 0 1.500.000
III - 68
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selain itu Meningkatnya pemahaman semua pelaku dalam penanganan kumuh kelurahan
2 Pelatihan TIPP (Tim Inti Perencanaan Partisipatif)
Peningkatan Kapasitas bagi Tim Inti Perencanaan Partisipatif dalam rangka menyusun perencanaan di tingkat Kelurahan
Paham terkait dengan perencanaan di tingkat kelurahan dalam rangka penanganan maslah kumuh
1 Paket Kadipiro 1.500.000 0 0 1.500.000
3 Pelatihan Operasional dan Pemeliharaan (O & P) Skala Lingkungan
Peningkatan Kapasitas Bagi tim Operasional dan Pemeliharaan skala lingkungan
Paham dalam operasional dan pemeliharaan pasca pelaksanaan kegiatan Infrastruktur
1 Paket Kadipiro 575.000 0 0 575.000
4 Pelatihan KSM Peningakatan Kapasitas KSM dalam rangka pengelolaan sumberdaya kelompok
Paham akan pengembangan ketrampilan bagi anggota kelompoknya dalam hal kewirausahaan
1 Paket Kadipiro 1.125.000 0 0 1.125.000
5 Pelatihan Komputer
Peserta mengenal, memahami dan
Pembukuan UPK yang sudah Komputersasi
1 Paket Kadipiro 350.000 0 0 350.000
III - 69
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 mampu mengelola aplikasi software untuk UPK
dan mampu memasarkan produk unggulan KSM melalui website
6 Media Warga Mengembangkan jiwa enterpreanur dalam memanfaatkan dan membangun media warga yang berkelanjutan
LKM mampu mengembangkan media warga dalam mensosialisasikan program, pelaksanaan program KOTAKU
1 Paket Kadipiro 1.085.000 0 0 1.085.000
7 OJT (On Job Training)
Review penyusunan profil permukiman membangun visi, dan RPK, PS, penyusunan RPLP tingkat kelurahan
Tersusunya dokumen Pemetaan Swadaya (PS), Rencana Penataan Lingkungan dan permukiman (RPLP) dan Rencana Tindak Penataan Lingkungan dan Permukiman (RTPLP) tingkat Kelurahan
1 Paket Kadipiro 2.400.000 0 0 2.400.000
Kelurahan Mojosongo 1 Pelatihan Aparat
Kelurahan, LKM dan Relawan
Penguatan Kepada Masyarakat,
Meningaktnya Kualitas Sumberdaya
1 Paket Kadipiro 1.500.000 0 0 1.500.000
III - 70
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Lembaga di Kelurahan dan Aparat Kelurahan Kadipiro
Masyarakat, Lembaga di Kelurahan dan Aparat Kelurahan, Selain itu Meningkatnya pemahaman semua pelaku dalam penanganan kumuh kelurahan
2 Pelatihan TIPP (Tim Inti Perencanaan Partisipatif)
Peningkatan Kapasitas bagi Tim Inti Perencanaan Partisipatif dalam rangka menyusun perencanaan di tingkat Kelurahan
Paham terkait dengan perencanaan di tingkat kelurahan dalam rangka penanganan maslah kumuh
1 Paket Kadipiro 1.500.000 0 0 1.500.000
3 Pelatihan Operasional dan Pemeliharaan (O & P) Skala Lingkungan
Peningkatan Kapasitas Bagi tim Operasional dan Pemeliharaan skala lingkungan
Paham dalam operasional dan pemeliharaan pasca pelaksanaan kegiatan Infrastruktur
1 Paket Kadipiro 575.000 0 0 575.000
4 Pelatihan KSM Peningakatan Kapasitas KSM dalam rangka pengelolaan sumberdaya
Paham akan pengembangan ketrampilan bagi anggota kelompoknya
1 Paket Kadipiro 1.125.000 0 0 1.125.000
III - 71
NO Program / Kegiatan Tujuan Output
Sasaran Fokus/ Lokus
Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV JATENG APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 kelompok dalam hal
kewirausahaan 5 Pelatihan
Komputer Peserta mengenal, memahami dan mampu mengelola aplikasi software untuk UPK
Pembukuan UPK yang sudah Komputersasi dan mampu memasarkan produk unggulan KSM melalui website
1 Paket Kadipiro 350.000 0 0 350.000
6 Media Warga Mengembangkan jiwa enterpreanur dalam memanfaatkan dan membangun media warga yang berkelanjutan
LKM mampu mengembangkan media warga dalam mensosialisasikan program, pelaksanaan program KOTAKU
1 Paket Kadipiro 1.085.000 0 0 1.085.000
7 OJT (On Job Training)
Review penyusunan profil permukiman membangun visi, dan RPK, PS, penyusunan RPLP tingkat kelurahan
Tersusunya dokumen Pemetaan Swadaya (PS), Rencana Penataan Lingkungan dan permukiman (RPLP) dan Rencana Tindak Penataan Lingkungan dan Permukiman (RTPLP) tingkat Kelurahan
1 Paket Kadipiro 2.400.000 0 0 2.400.000
JUMLAH 42.675.000 - - 42.675.000
III - 72
3. Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Klaster III Alokasi anggaran program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
pada Klaster III tahun 2016 adalah sebesar Rp2.773.971.500. Anggaran
tersebut bersumber dari APBD Kota Surakarta sebesar Rp1.856.670.000,-
(66,93%) dan kontribusi CSR sebesar Rp917.301.500,- (33,07%), seperti
tersaji pada grafik di bawah ini.
APBD Kota1.856.670.000
66,93%
CSR917.301.500
33,07%
Klaster III
Gambar 3.20
Komposisi Anggaran Penanggulangan Kemiskinan Klaster III Kota Surakarta Tahun 2016
Dari besarnya anggaran tersebut, secara rinci pelaksanaannya melalui
program dan kegiatan sebagai berikut.
a. Dinas Pertanian
1) Program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian adalah
Pengembangan Budidaya Perikanan dengan kegiatan
Pengembangan Bibit Ikan Unggul yang tujuannya, yaitu
sosialisasi teknologi budidaya perikanan yumina dan bumina
dengan hasil kegiatan berupa meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang budidaya perikanan YUMINA BUMINA.
Jumlah sasarna kegiatan ini sebanyak 50 orang yang difokuskan
pada kelompok tani Kelurahan Kadipiro, Mojosongo Semanggi,
Pajang, Tipes, Joyotakan, Serengan, Sumber, Kerten, Sondakan,
Gandekan, Joyosuran, Banyuanyar, Sangkrah, Karangasem.
Anggaran untuk kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul
III - 73
sebesar Rp.50.000.000,- yang bersumber dari APBD Kota
Surakarta.
2) Program Peningkatan produksi pertanian/perkebunan dengan
Kegiatan berupa penyediaan sarana produksi pertanian/
perkebunan. Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya sarana
prasarana dan bibit tanaman pertanian/perkebunan bagi
masyarakat yang sasarannya meliputi 50 batang pohon mangga,
50 batang pohon matoa, 50 batang pohon kelengkeng, 200
batang bibit mangga, 200 batang bibit rambutan, 200 batang bibit
sirsak, 500 pot sayuran, 25 unit vertikulur, 500 polibag tanaman
jahe merah, dan 300 polibag tanaman jeruk dengan anggaran
sejumlah Rp.300.000.000,- yang berasal dari APBD Kota
Surakarta
b. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
1) Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan teknis IKM dengan kegiatan yang
meliputi : 1) Pelatihan Pengolahan Makanan Kering, 2) Pelatihan
Pengolahan Makanan Basah, 3) Pelatihan Handicraft Rajut (alas
kaki), 4) Pelatihan Sablon, 5) Pelatihan Craft, 6) Pelatihan Letter.
Sasaran dari program ini adalah 20 orang pada masing-masing 6
kegiatan yang telah disebutkan diatas. Anggaran untuk Program
Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri dengan total sebesar
Rp216.770.000,- yang bersumber dari APBD Kota Surakarta.
2) Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk bertujuan
Terlaksananya pasar murah dan pemberian bantuan sembako
bagi masyarakat miskin (terbagi untuk Hari Raya idul fitri dan
Natal). Sasaran dari program ini 5.000 orang masyarakat RTS
adalah Gakin yang dilokuskan 5 kelurahan sbg lokasi pembagian
sembako gratis pada wilayah Kecamatan di Kota Surakarta
(Sumber; Sudiroprajan; Kedunglumbu; Tipes dan Penumping
serta Kerten, Danukusuman, Kestalan, Semanggi, Pucangsawit)
Anggaran untuk Program Pengembangan pasar dan distribusi
barang/produk dengan total sebesar Rp500.000.000,- yang
bersumber dari APBD Kota Surakarta.
III - 74
3) Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat
Jaringan Klaster Industri bertujuan menghasilkan produk yang
berkualitas dan bersertifikasi, perluasan jaringan pemasaran serta
permodalan dengan hasil kegiatan seperti Fasilitasi dan registrasi
HKI dan SNI dan Pendampingan pelaku industri. Sasaran dari
Program ini sebanyak 25 IKM di kota Surakarta. Anggran dari
Program Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam
Memperkuat Jaringan Klaster Industri berasal dari APBD Kota
Surakarta sebesar Rp51.100.000,-.
c. Dinas Koperasi dan UMKM
1) Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM bertujuan
Meningkatkan promosi dan jejaring pasar produk KUMKM dengan
kegiatan berupa Inacraft 2016 dan Gelar Potensi Produk
Kelurahan. Pada kegiatan inacraft 2016 jumlah sasarannya
sebanyak 3 KUMKM di kelurahan Pajang dan Semanggi dengan
anggaran sebesar Rp25.650.000,- bersumber APBD Kota
Surakarta sedangkan Kegiatan Gelar Potensi Produk Kelurahan
jumlah sasarannya sebanyak 3 KUMKM di Kelurahan Pajang,
Tipes, Kadipiro dengan anggaran sebesar Rp15.000.000,-
bersumber APBD Kota Surakarta.
2) Pendidikan dan Pelatihan bertujuan Meningkatkan Keterampilan
Pengembangan Usaha Menciptakan Wirausaha Baru dengan
kegiatan Diklat Boga sebanyak 9 orang, Diklat Rajut sebanyak 14
orang, Diklat AMT sebanyak 20 orang, Diklat Manajemen
Keuangan sebanyak 15 orang, Diklat Sulam sebanyak 20 orang,
Diklat Salon sebanyak 5 orang, Diklat PIRT sebanyak 7 orang,
Diklat Payet sebanyak 10 orang, Diklat membatik sebanyak 5
orang, Diklat Kain Perca sebanyak 10 orang, Diklat Blangkon 6
orang yang keseluruhan kegiatan dilaksanakan di 5 kelurahan.
Anggaran dari program Pendidikan dan Pelatihan sebesar
Rp200.000.000,- yang bersumber dari APBD Kota Surakarta.
3) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi bertujuan
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berkoperasi (Pra
Koperasi menjadi Badan Hukum Koperasi) dengan hasil kegiatan
III - 75
berupa meningkatkan pemahaman masyarakat tentang prinsip-
prinsip berkoperasi. Sasaran dari program ini sebanyak 160 orang
yang tersebar di 5 kelurahan. Anggaran dari program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan Koperasi sebesar Rp22.000.000,- yang
bersumber dari APBD Kota Surakarta.
d. Dinas Pengelolaan Pasar
Program yang dilaksanakan oleh Dinas Pegelolaan Pasar adalah
Prgram Pembinaan PKL dan Asongan dengan kegiatan Penataan
tempat berusaha bagi PKL dan Asongan. Tujuan dilaksanakan program
ini untuk terciptanya tempat berjualan yang rapi dan tertib. Sasaran dai
kegiatan ini sebanyak 65 unit gerobak yang difokuskan pada 55 PKL
City Walk yang ditata ulang di Sriwedari, 10 PKL Kelurahan Piloting
(Tiap Kelurahan Piloting Project mendapatkan masing masing 2
gerobak). Anggaran untuk Program ini sebesar Rp420.000.000,- yang
bersumber dari APBD Kota Surakarta.
e. Bagian Perekonomian
Bagian Perekonomian mempunyai 3 program/kegiatan antara lain :
1) Program Pembangunan Sarana Publik bertujuan meningkatkan
penghasilan PKL dengan sasaran 60 unit shelter PKL di Jl.
Kebangkitan Nasional. Anggaran untuk Program Pembangunan
Sarana Publik sebesar Rp561.435.000,- yang bersumber dari
CSR BTN.
2) Program Pembangunan Sarana Publik bertujuan meningkatkan
pelayanan publik dengan sasaran 3 unit paturasan di Jl. Slamet
Riyadi. Anggaran untuk kegiatan pembangunan sarana Publik
sebesar Rp310.908.000,- yang bersumber dari CSR Taspen.
3) Program Pembangunan Sarana Publik bertujuan meningkatkan
penghasilan pedagang pasar dengan kegiatan Rehab sarana
pasar mojosongo. Anggaran untuk kegiatan pembangunan sarana
Publik sebesar Rp44.958.500,- yang bersumber dari CSR PT
Bank Danamon.
Secara terperinci program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
pada klaster III dapat dilihat pada tabel berikut ini.
III - 76
Tabel 3.8 Klaster III Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Terpadu
Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil Tahun 2016
No Program / Kegiatan Tujuan Output Sasaran
Fokus / Lokus Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dinas Pertanian 1 Program
Pengembangan Budidaya Perikanan Kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul
Sosialisasi teknologi budidaya perikanan yumina dan bumina
Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang budidaya perikanan YUMINA BUMINA
50 orang klpk tani, PKK, kelurahan : kadipiro, mojosongo semanggi, pajang, tipes, joyotakan, serengan, sumber, kerten, sondakan, gandekan, joyosuran, banyuanyar, sangkrah, karangasem
50.000.000 50.000.000
2 Program Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
tersedianya sarana prasarana dan bibit tanaman pertanian/ perkebunan bagi masyarakat
pohon mangga 50 batang masyarakat/ kelompok tani
300.000.000
300.000.000
Kegiatan Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
pohon matoa 50 batang pohon kelengkeng
50 batang
bibit mangga 200 batang bibit kelengkeng
200 batang
bibit rambutan 100 batang bibit sirsak 100 batang
III - 77
No Program / Kegiatan Tujuan Output Sasaran
Fokus / Lokus Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 sayuran 500 pot vertikultur 25 unit tanaman jahe merah
500 polibag
tanaman jeruk purut
300 polibag
JUMLAH 350.000.000 350.000.000 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta
1
2
Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri
Meningkatnya kemampuan teknis IKM
Pelatihan Pengolahan Makanan Kering
20 orang Kota Surakarta 31.400.000 31.400.000
Meningkatnya kemampuan teknis IKM
Pelatihan Pengolahan Makanan Basah
20 orang Kota Surakarta 35.070.000 35.070.000
Meningkatnya kemampuan teknis IKM
Pelatihan Handicraft Rajut (alas kaki)
20 orang Kota Surakarta 41.000.000 41.000.000
Meningkatnya kemampuan teknis IKM
Pelatihan Sablon
20 orang Kota Surakarta 38.500.000 38.500.000
Meningkatnya kemampuan teknis IKM
Pelatihan Craft 20 orang Kota Surakarta 37.300.000 37.300.000
Meningkatnya kemampuan teknis IKM
Pelatihan Letter 20 orang Kota Surakarta 33.500.000 33.500.000
Pengembangan pasar dan distribusi
Terlaksananya pasar murah
masyarakat RTS adalah
2.500 Orang Lokus : 5 kelurahan sbg
250.000.000 250.000.000
III - 78
No Program / Kegiatan Tujuan Output Sasaran
Fokus / Lokus Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 barang/produk dan pemberian
bantuan sembako bagi masyarakat miskin (terbagi untuk Hari Raya idul fitri dan Natal)
Gakin lokasi pembagian sembako gratis pada wilayah Kecamatan di Kota Surakarta (Sumber; Sudiroprajan; Kedunglumbu; Tipes dan Penumping
2.500 orang 5 kelurahan (Kerten, Danukusuman, Kestalan, Semanggi, Pucangsawit)
250.000.000 250.000.000
3 Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri
Menghasilkan produk yang berkualitas dan bersertifikasi
Fasilitasi dan registrasi HKI dan SNI
25 IKM Kota Surakarta 56.150.000 56.150.000
menghasilkan produk yang berkualitas dan bersertifikasi, perluasan jaringan pemasaran serta permodalan
Pendampingan pelaku industri
KUB Kota Surakarta 51.100.000 51.100.000
JUMLAH - - 824.020.000 824.020.000 Dinas Koperasi dan UMKM
III - 79
No Program / Kegiatan Tujuan Output Sasaran
Fokus / Lokus Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Penyelenggaraan
Promosi Produk UMKM Meningkatkan promosi dan jejaring pasar produk KUMKM
inacraft 2016 3 KUMKM Pajang , Semanggi 25.650.000,00 25.650.000
Gelar Potensi Produk Kelurahan
3 KUMKM Pajang , Tipes, Kadipiro
15.000.000,00 15.000.000
2 Pendidikan dan Pelatihan
Meningkatkan Ketrampilan Pengembangan Usaha Menciptakan Wirausaha Baru
1. Diklat Boga 9 Orang 5 kelurahan 200.000.000 200.000.000 2. Diklat Rajut 14 Orang 3. Diklat AMT 20 Orang 4. Diklat Manajemen Keuangan
15 Orang
5. Diklat Sulam Pita
20 Orang
6. Diklat Salon 5 Orang 7. Diklat PIRT 7 Orang 8. Diklat Payet 10 Orang 9. Diklat Membatik
5 Orang
10. Diklat Kain Perca
10 Orang
11. Diklat Blangkon
6 Orang
3 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berkoperasi (Pra Koperasi menjadi Badan Hukum Koperasi)
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang prinsip-prinsip berkoperasi
160 orang 5 Kelurahan Pilot Proyek
22.000.000 22.000.000
III - 80
No Program / Kegiatan Tujuan Output Sasaran
Fokus / Lokus Anggaran (Rp)
Jumlah Satuan APBN APBD PROV APBD KOTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 JUMLAH - - 262.650.000 262.650.000
Dinas Pengelolaan Pasar 1 Prgram Pembinaan PKL
dan Asongan Terciptanya tempat berjualan yang rapi dan tertib
Pengadaan tenda dan gerobak
± 65 Gerobak
Unit Gerobak : 55 PKL City Walk yang ditata ulang di Sriwedari, 10 PKL Kelurahan Piloting (Tiap Kelurahan Piloting Project mendapatkan masing masing 2 gerobak)
420.000.000 420.000.000
Kegiatan Penataan tempat berusaha bagi PKL dan Asongan
JUMLAH 0 0 420.000.000 420.000.000 BAGIAN PEREKONOMIAN
1 Pembangunan sarana Publik (CSR BTN)
Meningkatkan penghasilan PKL
Sheletr PKL 60 Shelter
Unit Jl. Kebangkian NasionL
561.435.000
2 Pembangunan sarana Publik (CSR Tspen)
Meningkatkan pelayanan publik
Paturasan 3 Unit Jl. Slamet Riyadi
310.908.000
3 Pembangunan sarana Publik (CSR PT Bank Danamon)
Meningkatkan penghasilan pedagang pasar
Rehab sarana pasar mojosongo
Pasar Mojosongo
44.958.500
JUMLAH 917.301.500