bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. deskripsi...

27
1 Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian di SMK Negeri 1 Cikalongkulon dilakukan dengan 3 siklus yaitu pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 04 September 2012, pelaksanaan siklus II pada tanggal 18 September 2012, dan pada siklus III dilaksanakan pada tanggal 25 September 2012. Penelitian dilaksanakan setiap hari rabu selama 3 jam pelajaran. Penelitian dilakukan di kelas X jurusan Agribisnis ternak Unggas (ATU) tahun ajaran 2012-2013 disesuaikan dengan mata pelajaran yang diambil yaitu pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas. Penelitiam dilaksanakan dengan menggunakan metode demonstrasi dengan tujuan untuk menigkatkan hasil belajar siswa. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan 3 siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berikut ini adalah penjabaran dari ke tiga siklus yang telah dilaksanakan: A. Siklus 1 Siklus I dilaksanakan pada tanggal 04 September 2012 dengan materi ajar tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan Telur Tetas. Adapun beberapa tahapan kegiatan pelaksanaan yang dilakukan adalah:

Upload: lamtruc

Post on 09-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

1

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SMK Negeri 1 Cikalongkulon dilakukan dengan 3

siklus yaitu pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 04 September 2012,

pelaksanaan siklus II pada tanggal 18 September 2012, dan pada siklus III

dilaksanakan pada tanggal 25 September 2012. Penelitian dilaksanakan setiap

hari rabu selama 3 jam pelajaran.

Penelitian dilakukan di kelas X jurusan Agribisnis ternak Unggas (ATU)

tahun ajaran 2012-2013 disesuaikan dengan mata pelajaran yang diambil yaitu

pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas.

Penelitiam dilaksanakan dengan menggunakan metode demonstrasi dengan

tujuan untuk menigkatkan hasil belajar siswa. Penelitian dilaksanakan dengan

menggunakan 3 siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi. Berikut ini adalah penjabaran dari ke tiga siklus yang telah

dilaksanakan:

A. Siklus 1

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 04 September 2012 dengan materi ajar

tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan Telur Tetas.

Adapun beberapa tahapan kegiatan pelaksanaan yang dilakukan adalah:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

2

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Pemberian soal pretest

Soal – soal pretest yang digunakan telah melalui uji validitas terlebih

dahulu yaitu dengan menggunakan judgment dari tim ahli sebanyak 3

orang guru mata pelajaran jurusan ATU. Soal pretes diberikan di awal

pembelajaran jumlah soal yang diberikan sebanyak 5 soal dengan jenis

soal essay. Pada saat pelaksanaannya banyak siswa yang mencontek

dengan temannya, ini disebabkan karena para siswa tersebut baru pertama

kali mendapatkan pretest.

b. Penyampaian Materi Ajar

Penyampaian materi ajar dilakukan dengan mengunakan power point,

spidol, dan papan tulis sebagai penunjang pembelajaran. Pemberian

materi tidak membutuhkan waktu yang panjang karena peneliti juga harus

melakukan demonstrasi alat teropong. Pada saat pembelajaran

berlangsung antusias dari peserta didik cukup baik, ada beberapa orang

yang berani mengacungkan tangan untuk bertanya berkaitan dengan

materi ajar, hal ini membuat suasana belajar menjadi hidup dan sangat

menyenangkan. Penyampaian materi ajar disertai dengan dilakukannya

demonstrasi alat teropong agar pengetahuan siswa mengenai peneroponan

telur tetas tidak hanya sebatas materi saja. Dalam kegiatan demonstrasi

peneliti menjelaskan tahapan-tahapan melakukan peneropongan telur

tetas yang baik dan benar.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

3

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Pemberian lembar kerja siswa

Peneliti membagikan LKS kepada setiap siswa, pada tahapan

pengerjaan lembar kerja siswa masing–masing siswa dituntut harus

melakukan praktek peneropongan telur tetas, dan harus mengisi LKS

yang diberikan oleh guru dalam hal ini peneliti. Lembar kerja siswa

diberikan bersamaan pada pemberian pretest dan posttest sehingga nilai

dari LKS adalah bagian dari nilai pretest dan posttest. Adapun alat dan

bahan yang digunakan dalam pelaksanaan peneropongan telur tetas

adalah:

Alat

- Alat teropong telur (candler)

- Egg tray

- Alat tulis

- LKS

Bahan

Telur tetas itik sebanyak 16 butir

Pada saat pelaksanaan praktek peneropongan telur tetas, peneliti

melihat antusias dari siswa cukup baik, semua siswa yang mengikuti

praktek sangat bersemangat pada saat melakukan praktek. Siswa pun aktif

bertanya mengenai hal yang belum mereka mengerti, namun suasana

kelas belum dapat teratasi dengan baik karena siswa yang mengobrol

sangatlah banyak.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

4

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada saat praktek telah selesai, peneliti mengevaluasi kegiatan praktek

yang telah selesai dilaksanakan dengan mengajukan beberapa pertanyaan

pada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mengerti

mengenai praktek demonstasi yang dilakukannya. Dari hasil observasi,

hampir semua siswa dapat menjawab pertanyaan dari peneliti. Dan

jawaban yang mereka lontarkan cukup memuaskan bagi peneliti.

c. Pemberian posttest

Soal – soal posttest pada siklus I telah melalui uji validitas dengan

menggunakan judgment dari tim ahli sebanyak 3 orang tim ahli yaitu guru

mata pelajaran di kelas ATU. Posttest diberikan di akhir pembelajaran

atau setelah diberikan materi ajar. Tujuannya adalah untuk mengetahui

sejauh mana siswa dapat menyerap dan memahami pembelajaran yang

telah diberikan oleh guru dalam hal ini peneliti. Pada pelaksanaan posttest

banyak siswa yang mengeluh karna mereka berfikir posttest adalah

ulangan dadakan, akan tetapi setelah peneliti memberikan penjelasan

mengenai cara penyelesaian posttest siswa pun mengerti dengan peraturan

yang harus dipatuhi.

d. Evaluasi

Pada tahap evaluasi, peneliti berdiskusi dengan guru Mata Pelajaran

yang berperan sebagai observer dalam pelaksanaan penelitian. peneliti

bertanya pada observer seputar kegiatan pembelajaran pada siklus I

terlebih kekurangan yang terdapat pada siklusI. Berdasarkan hasil

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

5

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diskusi, terdapat kekurangan yang harus diperbaiki yaitu pengkondisian

kelas yang belum maksimal. Kondisi kelas yang ribut terjadi pada saat

pelaksanaan praktek peneropongan, hal ini disebabkan karena pada siklus

I siswa dipanggil satu per satu ke depan. Pada saat siswa sedang

malakukan praktek, siswa lain yang belum mendapatkan giliran untuk

maju, beberapa diantaranya maju kedepan untuk mendapat giliran labih

awal. Hal seperti ini lah yang membuat kondisi kelas menjadi ribut dan

sulit untuk dikendalikan.

e. Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti berdiskusi dengan observer untuk

mengatasi keributan yang terjadi di dalam kelas. Tindakan refleksi

tersebut adalah dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok

dalam pelaksanaan praktek. Tindakan refleksi ini akan di terapkan pada

pembelajaran siklus II.

f. Data Hasil Penilaian Tes Siklus I

- Pretest dan Posttest

Uraian dari hasil penilaian pretest dan posttest pada siklus I yang

diperoleh tiap siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1. Perolehan Hasil Pretest dan Posttest Siklus I

Responden Pre test Post test

Responden 1 40 65

Responden 2 55 90

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

6

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Responden 3 15 40

Responden 4 15 65

Responden 5 35 60

Responden 6 15 75

Responden 7 25 60

Responden 8 35 50

Responden 9 20 75

Responden 10 40 70

Responden 11 30 70

Responden 12 25 60

Responden 13 27.5 60

Responden 14 25 65

Responden 15 15 45

Responden 16 40 65

Rata – rata 28,59 64,69

Berdasarkan hasil pretest diatas, data tersebut menunjukkan bahwa

tingkat penguasaan awal peserta didik terhadap kompetensi yang ingin

dicapai secara keseluruhan belum memenuhi Kriteria Kelulusan

Minimun (KKM) yaitu 75. Hal ini disebabkan karena peserta didik

belum mendapatkan materi sama sekali berkaitan dengan materi ajar

siklus I yaitu Kriteria Telur Tetas yang Baik dan Peneropongan Telur

Tetas.

Di lihat dari tabel data post test, dari jumlah siswa sebanyak 16

orang ada 4 orang siswa yang dapat mencapai standar KKM,

sedangkan siswa yang masih belum memenuhi standar KKM ada

sebanyak 12 orang siswa.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

7

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

g. Analisis Data dengan N-Gain

Setelah seluruh data pre test dan post test diketahui, maka data–data

tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan Analisis N-Gain untuk

melihat ada atau tidaknya peningkatan pada siklus tersebut, data hasil

analisis N-Gain tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Analisis N-Gain Siklus I

N-Gain SIKLUS I

Responden Pretest Posttest N-Gain

Responden 1 40 65 0.42

Responden 2 55 90 0.78

Responden 3 15 40 0.29

Responden 4 15 65 0.59

Responden 5 35 60 0.38

Responden 6 15 75 0.71

Responden 7 25 60 0.47

Responden 8 35 50 0.23

Responden 9 20 75 0.69

Responden 10 40 70 0.50

Responden 11 30 70 0.57

Responden 12 25 60 0.47

Responden 13 27.5 60 0.45

Responden 14 25 65 0.53

Responden 15 15 45 0.35

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

8

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Responden 16 40 85 0.75

Rata - rata 28.59 64,69 0.51

h. Analisis Hasil Observasi Siswa

Selama proses pembelajaran, peneliti dan observer melakukan

observasi terhadap aktifitas siswa yang sedang dilakukan. Uraian hasil

dari observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus I dapat dilihat

pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I

Persentase (%) Kualifikasi

66,90 Cukup

Berdasarkan data hasil observasi diatas dapat di deskripsikan ke dalam

berbagai pengertian sebagai berikut:

Kondisi di dalam kelas belum sepenuhnya terkoordinir dengan baik

hanya sebesar 66,90 %, banyak siswa yang kurang memperhatikan

penjelasan dari guru

Aktifitas siswa di dalam kelas belum maksimal seperti, bertanya pada

guru, banyak siswa yang masih merasa malu untuk mengungkapkan

pertanyaaan.

Tingkat kesulitan untuk materi ajar siklus I tergolong mudah, akan

tetapi karena pada siklus I siswa belum beradaptasi dengan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

9

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran yang peneliti berikan, maka masih banyak siswa yang

belum mampu mencapai standar Kriteria Kelulusan Minimum (KKM).

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian dari keseluruhan data pada

siklus I:

Nilai hasil akhir (posttest) diperoleh rata-rata sebesar 64,69

Siswa yang mendapat nilai ≤ 75 berjumlah 4 siswa dari 16 orang siswa

Persentase ketuntasan individual (≤ 75) sebesar 4

16 x 100 % hasilnya

adalah 25 % yang sudah lulus

Nilai peningkatan dilihat dari nilai rata-rata N-gain dari seluruh siswa

yaitu sebesar 0.51.

B. Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 September 2012,

tepatnya pada hari rabu sama dengan siklus I. Materi yang diajarkan pada

siklus II adalah materi Grading Telur Tetas Sesuai Dengan Standar dan

Pengukuran Telur Tetas dengan Menggunakan Jangka Sorong. Pada

pembelajaran siklus II ini mulai diterapkan tindakan refleksi dari siklus I.

Adapun tahapan kegiatan pelaksanaan yang dilakukan adalah:

a. Pemberian soal pretest

Soal pretest yang diberikan pada siswa sudah melalui uji validitas

terlebih dahulu, yaitu dengan menggunakan judgment dari tim ahli

sebanyak 3 orang guru mata pelajaran jurusan ATU. Soal pretes pada

siklus II sama halnya dengan siklus I diberikan di awal pembelajaran

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

10

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan jumlah soal sebanyak 5 soal. Pada pelaksanaannya siswa sudah

mulai beradaptasi dengan pembelajaran yang diberikan oleh peneliti.

Pada siklus I banyak siswa yang berani mencontek dengan teman yang

lain, pada siklus II siswa yang mencontek sudah mulai berkurang

meskipun masih ada saja beberapa siswa yang masih berani untuk

mencontek dengan temannya.

b. Pemberian Materi Ajar

Sama halnya dengan siklus I, penyampaian materi ajar dilakukan

dengan mengunakan power point, spidol, dan papan tulis sebagai

penunjang pembelajaran. Penyampaian materi Grading Telur Tetas Sesuai

dengan Standar dilakukan selama 30 menit. Setelah pemberian materi

Grading selesai, dilanjutkan dengan mendemonstrasikan alat ukur jangka

sorong dan cara-cara pengelompokan telur tetas yang benar selama 45

menit.

Antusiasme peserta didik pada siklus II kurang baik, dikarenakan para

siswa sulit untuk memahami materi yang diajarkan. Untuk lebih jelasnya

kegiatan pelaksanaan pemberian materi ajar dapat dilihat pada gambar 1.1

pada lampiran.

c. Pemberian lembar kerja siswa

Pada tahapan pemberian lembar kerja siswa, peneliti membagikan

LKS kepada setiap siswa. Disini tahapan refleksi dari siklus I di terapkan,

siswa dibagi menjadi 3 kelompok untuk bersama-sama mengerjakan tugas

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

11

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

praktek yaitu mengukur telur tetas dengan menggunakan jangka sorong.

siswa dituntut harus melakukan praktek Pengukuran Telur Tetas dengan

Menggunakan Jangka Sorong satu per satu dalam kelompoknya

sementara anggota kelompok yang belum mendapatkan giliran dapat

memperhatikan teman lain yang sedang mendemonstrasikan, siswa pun

harus mengisi LKS yang diberikan oleh guru dalam hal ini peneliti.

Lembar kerja siswa diberikan bersamaan pada pemberian pretest dan

posttest sehingga nilai dari LKS adalah bagian dari nilai pretest dan

posttest.

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktek

pada siklus II sbb:

Alat dan bahan

- jangka sorong

- timbangan digital

- Telur tetas

- Egg tray

- Spidol

- Papan tulis

- Laptop

- Penghapus

Berbeda dengan siklus I, pelaksanaan praktek mendemonstrasikan alat

pada siklus II, antusias dari siswa kurang baik dan siswa pun banyak yang

mengobrol. Akan tetapi pada saat kegiatan demonstrasi perhatian siswa

mulai tertuju pada kegiatan tersebut. Sesekali siswa pun bertanya

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

12

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengenai langkah-langkah yang belum mereka fahami berkaitan dengan

langkah-langkah penggunaan jangka sorong.

Untuk lebih jelasnya kegiatan praktek yang disertai dengan pengisian

LKS dapat dilihat pada gambar 4.5, gambar 4.6, dan gambar 4.7 pada

lampiran.

d. Pemberian posttest

Soal posttest pada siklus II ini telah melalui uji validitas dengan

menggunakan Judgment dari tim ahli sebanyak 3 orang guru mata

pelajaran jurusan ATU. Pemberian posttest pada siklus II berjalan dengan

lancar, hampir seluruhnya siswa sudah mulai beradaptasi dengan

pembelajaran yang diberikan oleh peneliti. Walaupun pada siklus II ini

masih ada siswa yang bermalas-malasan dalam mengisi soal yang

diberikan oleh peneliti.

e. Evaluasi

Setelah keseluruhan tahapan pembelajaran pada siklus II selesai,

peneliti mengevaluasi kegiatan pembelajaran pada siklus II bersama

dengan obverver. Observer mengatakan bahwa kekurangan yang terdapat

pada siklus I adalah pada saat pelaksanaan praktek pengukuran telur tetas

dengan menggunakan jangka sorong siswa lebih memperhatikan

penjelasan dari temannya, akan tetapi kelemahan yang terdapat pada

tahap tersebut adalah kurangnya alat untuk mengukur yaitu jangka

sorong, setiap kelompok hanya mendapatkan 1 jangka sorong sedangkan

per kelompok beranggotakan sebanyak 5-6 orang siswa sehingga

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

13

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

beberapa siswa dalam kelompok masih saja mengobrol dengan teman

yang lain dikarenakan terlalu lama menunggu giliran.

f. Refleksi

Setelah di diskusikan lebih lanjut dengan observer, tindakan refleksi

yang harus dilakukan pada siklus III adalah kelengkapan alat pada saat

melakukan praktek untuk mengurangi kebisingan di dalam kelas

dikarenakan para siswa yang masih mengobrol dengan teman yang lain

sambil menunggu giliran melakukan praktek mendemonstrasikan.

g. Data Hasil Siklus II

- Pretest dan Post test

Perbandingan nilai pretest dan posttest pada siklus II sangat

bervariatif, nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Perolehan Hasil Pretest dan Post Test Siklus II

Responden Pre test Post test

Responden 1 50 55

Responden 2 60 100

Responden 3 45 60

Responden 4 40 50

Responden 5 40 50

Responden 6 40 100

Responden 7 45 75

Responden 8 55 65

Responden 9 50 50

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

14

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Responden 10 55 80

Responden 11 65 80

Responden 12 50 80

Responden 13 40 60

Responden 14 55 75

Responden 15 45 70

Responden 16 75 70

Rata – rata 50.63 70.00

Berbeda dengan siklus I, data hasil pretest diatas, menunjukkan

bahwa tingkat penguasaan awal peserta didik terhadap kompetensi

yang ingin dicapai mulai ada peningkatan. Siswa yang mampu

mencapai standar KKM pada pelaksanaan pre test berjumlah 1

orang. Sementara untuk post test, pada tabel diatas menunjukan

bahwa siswa yang mampu memenuhi standar KKM berjumlah 7

orang siswa. Sementara siswa yang masih belum memenuhi standar

berjumlah 11 orang siswa. Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan

pretest pada siklus II dapat dilihat pada gambar 4.3 pada lampiran.

h. Analisis Data dengan N-Gain

Data hasil pre test dan post test di uji dengan N-Gain untuk melihat

peninkatannya, dapat dilihat pada tabel 4.5

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

15

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.5. Analisis N-Gain Siklus II

N-Gain SIKLUS II

Responden Pretest Posttest N-Gain

Responden 1 50 55 0.10

Responden 2 60 100 1.00

Responden 3 45 60 0.27

Responden 4 40 50 0.17

Responden 5 40 50 0.17

Responden 6 40 100 1.00

Responden 7 45 75 0.55

Responden 8 55 65 0.22

Responden 9 50 50 0.00

Responden 10 55 80 0.56

Responden 11 65 80 0.43

Responden 12 50 80 0.60

Responden 13 40 60 0.33

Responden 14 55 75 0.44

Responden 15 45 70 0.45

Responden 16 75 70 -0.20

Rata -rata 50.63 70.00 0.38

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

16

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

i. Analisis hasil observasi

Sama halnya dengan siklus I, Selama proses pembelajaran, observer

melakukan observasi terhadap aktifitas yang dilakukan oleh siswa di

dalam kelas yang sedang dilakukan pada siklus II. Uraian dari hasil dari

observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus II dapat dilihat pada

tabel 4.6.

Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II

Siklus II

Persentase (%) Kualifikasi

89,8 Baik

Berdasarkan data hasil observasi diatas dapat di deskripsikan ke dalam

berbagai artian sebagai berikut:

89,8 % kondisi di dalam kelas dapat terkoordinir dengan baik, siswa

yang memperhatikan penjelasan guru sudah meningkat

Secara keseluruhan siswa pada siklus II menjadi lebih banyak yang

berani mengungkapkan pertanyaan pada guru

Siswa yang mencontek sudah mulai berkurang jika dibandingkan

dengan siklus I

Tingkat kesulitan untuk materi ajar siklus II tergolong sedang, siswa

pada siklus II pun sudah mulai beradaptasi dengan pembelajaran, siswa

sudah lebih mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran dari

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

17

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peneliti pada pertemuan ke dua atau Siklus II yang diberikan oleh

peneliti sehingga siswa yang mampu mencapai standar KKM pun ikut

meningkat.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian dari keseluruhan data pada

siklus II:

Nilai hasil akhir (posttest) diperoleh rata-rata sebesar 70,00

Siswa yang mendapat nilai ≤ 75 berjumlah 7 siswa dari 16 orang siswa

Persentase ketuntasan individual (≤ 75) sebesar 7

16 x 100 % hasilnya

adalah 47,75 % yang sudah lulus

Nilai peningkatan dilihat dari nilai rata-rata N-gain dari seluruh siswa

yaitu sebesar 0.38.

C. Siklus III

Siklus III dilaksanakan pada tangal 25 September 2012 sama halnya

dengan siklus I dan II pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari rabu.

Siklus III adalah siklus terakhir pada penelitian yang peneliti lakukan.

Berikut adalah tahapan kegiatan yang peneliti lakukan:

a. Pemberian prestest

Soal – soal pretest pada siklus II telah diuji ke vailiditasannya dengan

menggunakan judgment dari tim ahli sebanyak 3 orang guru mata

pelajaran yang ada di jurusan ATU. Pemberian pretest pada siklus III

sama halnya dengan pemberian Pretest pada siklus I dan siklus II yaitu

diberikan pada awal pembelajaran sebelum diberikannya materi ajar. Soal

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

18

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang diberikan pada pelaksanaan pretest sebanyak 5 soal dengan bentuk

soal essay.

b. Pemberian Materi Ajar

Setelah selesai dilakukan pelaksanaan pemberian pretes, maka peneliti

mulai memberikan pembelajaran dengan metode demonstrasi untuk

materi ajar Perlakuan terhadap Telur Tetas setelah Grading dan

Pemberian Tanda pada Telur Tetas. Pelaksanaan perlakuan siklus III

menggunakan power point, papan tulis, dan spidol. Pemberian perlakuan

dilakukan selama 30 menit dan diakhiri dengan demonstrasi alat.

Pada pemberian materi peneliti menjelaskan apa saja yang harus

dilakukan setelah dilakukannya penggredingan seperti penghampelasan

untuk telur yang memiliki kulit/ kerabang yang tebal, pencucian telur

tetas dan pemberian tanda pada telur tetas sebelum memasuki mesin tetas.

Sedangkan pada tahap demonstrasi, peneliti mendemonstrasikan tahapan

penghampelasan telur tetas, tahapan pencucian telur tetas dengan

menggunakan air hangat, dan pemberian tanda pada telur tetas.

Antusias dari siswa pada saat pemberian materi pada siklus III sangat

baik, banyak interaksi yang dilakukan oleh peneliti dengan siswa seperti

siswa yang mengajukan pertanyaan – pertanyaan secara spontan. Dengan

adanya interaksi ini pembelajaran pada siklus III terasa hidup dan sangat

menyenangkan.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

19

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan pemberian materi ajar dapat dilihat

pada gambar 4.9 pada lampiran.

c. Pemberian Lembar Kerja Siswa

Pemberian LKS dan pelaksanaan praktek dilakukan pada saat

pelaksanaan pre test dan post test. Siswa diharuskan melakukan praktek

dan mengisi lembar kerja siswa yang telah dibagikan sebelumnya pada

tiap siswa. Setelah melihat hasil akhir siswa dari nilai pada siklus II,

dimana nilai tersebut mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II

peneliti pun mencoba menerapkan kembali metode belajar secara

berkelompok pada siklus III. Siswa masih dibagi menjadi 3 kelompok

dalam pelaksanaan praktek perlakuan setelah grading dan pemberian

tanda pada telur tetas. Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan pada

praktek di siklus III:

Alat dan bahan:

- Hampelas

- Baskom

- air hangat

- Kain Lap

- Egg tray

- Spidol

- Telur tetas

bebek

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

20

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pelaksanaan praktek berjalan lancar semua siswa dapat melakukan tahapan

demonstrasi yang sudah terlebih dahulu peneliti demonstrasikan. Untuk lebih

jelasnya kegiatan praktek dapat dilihat pada gambar 4.10 pada lampiran.

d. Pemberian Posttest

Pemberian posttest pada siklus III sama seperti pretest berjumlah 5 soal

dengan jenis soal essay. Pada siklus III siswa terlihat sangat bersemangat dalam

mengerjakan soal posttest yang dibagikan oleh peneliti. Setelah soal selesai diisi

oleh siswa, lembar posttest tersebut dikumpulkan kembali pada peneliti yang

kemudian akan diperiksa oleh peneliti, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8.

e. Evaluasi

Pada tahapan evaluasi untuk pembelajaran siklus III, observer mengatakan

bahwa ada kemajuan pada pembelejaran siklus III ini dalam hal prilaku siswa di

dalam kelas khususnya dalam hal keributan di dalam kelas karena banyak yang

mengobrol. Pada siklus III siswa sudah terbiasa belajar dengan berkelompok, alat

dan bahan pada pembelajaran Siklus III ini pun telah di perbanyak seperti

baskom, hampelas, tisu, dan spidol untuk pemberian tanda. Dengan peralatan

yang lengkap siswa dapat melakukan praktek sendiri tanpa harus menunggu

giliran pemakaian alat praktek. Pada siklus III ini siswa mendapat alat hampelas

masing-masing sehingga pelaksanaan praktek pun dapat berjalan dengan cepat.

f. Refleksi

Penerapan Metode Demonstrasi pada pembelajaran siklus III sudah berjalan

dengan baik dengan menggunakan metode belajar berkelompok. Pada siklus III

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

21

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

antusis siswa mengalami peningkatan yang cukup baik, siswa yang awalnya

sering mengobrol dengan temannya, mulai dapat memperhatikan penjelasan baik

dari guru maupun dari teman sekelompoknya. Tindakan refleksi pada siklus III

lebih ditekankan pada persiapan alat untuk pelaksanaan praktek, materi yang akan

diajarkan dan keterampilan guru dalam mendemonstrasikan alat praktek.

g. Data Hasil Siklus III

- Pretest dan Post test

Perbandingan antara Pretest dan Post test pada siklus III dapat dilihat pada

tabel 4.7.

Tabel 4.7. Pertolehan Hasil Pre Test dan Post Test Siklus III

Responden Pre Test Post Test

Responden 1 45 45

Responden 2 47 80

Responden 3 15 67

Responden 4 30 75

Responden 5 40 45

Responden 6 30 95

Responden 7 30 82.5

Responden 8 40 90

Responden 9 15 72

Responden 10 55 90

Responden 11 70 95

Responden 12 62 95

Responden 13 30 40

Responden 14 35 100

Responden 15 15 86

Responden 16 30 91

Rata – rata 36,81 78,03

Dilihat dari data hasil penilaian pretest dan post test siklus III ada

peningkatanjika dinbandingkan dengan siklus I dan II. Pada siklus III siswa

yang mampu mencapai standar KKM berjumlah 11 orang siswa dn yag belum

mampu mencapai standar KKM sebanyak 5 orang. Untuk lebih jelasnya

pelaksanaan pretest dapat dilihat pada gambar 4.8 pada lampiran.

h. Analisis Data dengan N-Gain

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

22

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Data hasil pre test dan post test pada siklus III dianalisis dengan menggunakan

N-Gain pada tabel 4.8.

Tabel 4.8. Analisis N-Gain Siklus III

N-Gain SIKLUS III

Responden Pretest Posttest N-Gain

Responden 1 45 45 0.00

Responden 2 47 80 0.62

Responden 3 15 67 0.61

Responden 4 30 75 0.64

Responden 5 40 45 0.08

Responden 6 30 95 0.93

Responden 7 30 82.5 0.75

Responden 8 40 90 0.83

Responden 9 15 72 0.67

Responden 10 55 90 0.78

Responden 11 70 95 0.83

Responden 12 62 95 0.87

Responden 13 30 40 0.14

Responden 14 35 100 1.00

Responden 15 15 86 0.84

Responden 16 30 91 0.87

RATA-RATA 36,81 78,03 0.65

i. Analisis Hasil Observasi

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

23

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sama halnya dengan siklus I dan siklus II, Selama proses pembelajaran,

observer melakukan observasi terhadap aktifitas siswa selama di kelas yang

sedang dilakukan pada siklus III. Berikut adalah uraian hasil observasi yang

dilakukan oleh observer pada siklus III pada tabel 4.9.

Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus III

Siklus III

Persentase (%) Kualifikasi

92.8 Baik sekali

Berdasarkan data hasil observasi diatas dapat di deskripsikan ke dalam

berbagai artian sbb:

92,8 kondisi kelas menjadi semakin terkoordinir, siswa yang berani

mengajukan pertanyaan semakin banyak

Siswa yang mencontek sudah tidak ada lagi, siswa sudah mampu mengerjakan

pekerjaannya sendiri.

Tingkat kesulitan untuk materi ajar pada siklus III tergolong sulit, akan tetapi

siswa pada siklus III sudah benar-benar beradaptasi dengan pembelajaran

dikelas dan sudah benar-benar mempersiapkan diri untuk mendapatkan ilmu

pada pertemuan ke 3 atau siklus III.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian dari keseluruhan data pada siklus

III:

Nilai hasil akhir (posttest) diperoleh rata-rata sebesar 78,03

Siswa yang mendapat nilai ≤ 75 berjumlah 11 siswa dari 16 orang siswa

Persentase ketuntasan individual (≤ 75) sebesar 11

16 x 100 % hasilnya adalah

68,75 % yang sudah lulus

Nilai peningkatan dilihat dari nilai rata-rata N-gain dari seluruh siswa yaitu

sebesar 0,65

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

24

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.2. Pembahasan

Berdasarkan data hasil siklus I, siklus II, dan Siklus III terjadi peningkatan pada

setiap siklusnya. Hal tersebut dapat terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa yang terus

meningkat pada setiap siklusnya. Deskripsi data hasil belajar siswa pada siklus I, Siklus

II, dan Siklus III dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Rata – rata posttest siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dilihat pada diagram 4.1.

dibawah ini:

Diagram 4.1. Rata-Rata Posttest Siklus I, II, Dan III

Jika diuraikan kembali, maka rata – rata posttest pada siklus I sebesar 64,69, siklus

II 70, 00 mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 5,31 dan pada Siklus III rata-rata

posttest sebesar 78,03 mengalami peningkatan sebesar 8,03 dari siklus II.

Deskripsi data hasil belajar pencapaian standar KKM dijelaskan pada diagram 4.2.

di bawah ini:

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

Siklus I Siklus II Siklus III

Rata-Rata Posttest

Posttest

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

25

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Diagram 4.2. Perbandingan Presentase KKM

Pada diagram diatas, terlihat ada peningkatan yang cukup besar antara siklus I,

Siklus II, dan Siklus III.

Siklus I adalah Siklus dimana hanya ada 4 siswa yang mampu mendapat nilai sesuai

dengan standar KKM yaitu sebesar 25%. Siklus II adalah siklus dimana terdapat 11

orang siswa yang dapat mencapai standar KKM atau sebesar 47,75%. Dan pada siklus

III terdapat 11 orang siswa yang mampu mendapat nilai sesuai dengan standar KKM

yang ada atau sebesar 68,75 %. Hal ini disebabkan karena tingkat kesulitan materi pada

siklus I, siklus II, dan siklus III berbeda. Walaupun peningkatan yang terjadi belum

mencapai kesempurnaan yaitu sebesar 100%, peneliti tetap merasa puas dengan hasil

belajar yang meningkat di setiap siklusnya.

Data hasil analisis N-Gain Siklus I, Siklus II, Siklus III dapat dilihat pada diagram

4.3. di bawah ini:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Siklus I Siklus II Siklus III

Perbandingan Persentase KKM

Persentase

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

26

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Diagram 4.3. Perbandingan Rata-rata N-Gain

Pada diagram diatas menjelaskan bagaimana perbandingan N-Gain untuk Siklus I,

Siklus II, dan Siklus III. Rata-rata N-Gain Siklus I sebesar 0,51 (kategori sedang), pada

siklus II 0,38 (kategori sedang), dan pada siklus III sebesar 0,65 (kategori sedang).

Berdasarkan diagram di atas terjadi penurunan hasil N-Gain pada siklus II, hal ini

disebabkan karena peningkatan pada hasil tes setiap siswa tidak sebesar peningkatan

hasil tes siswa pada siklus I dan siklus III.

Keseluruhan penjelasan mengenai data hasil belajar siswa, setiap siklusnya

mengalami peningkatan. Pada setiap siklus yang dilakukan masih ada beberapa siswa

yang belum memenuhi standar KKM, hal ini disebabkan karena siswa tersebut kurang

aktif dalam belajar seperti bertanya dan kurang memperhatikan penjelasan dari peneliti.

Penerapan Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur adalah sesuatu

hal yang baru dilakukan selama ini di SMKN I Cikalongkulon khususnya pada

kompetensi dasar memilih telur tetas. Sehingga dalam pelaksanaannya antusias siswa

pun berturut-turut membaik, hal ini dapat diketahui dari hasil observasi aktifitas siswa

yang dilakukan oleh observer, dimana setiap siklus selalu ada peningkatan kualitas

pembelajaran. Seperti yang dikatakan oleh Warsita (2008) dalam Selvana (2012:24)

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Rata-rataN-Gain

N-Gain

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0811757_chappter4.pdf · tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan

27

Irma Agristiany, 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang menyatakan bahwa, “perhatian peserta didik muncul didorong rasa ingin tahu,

sedangkan rasa ingin tahu dirangsang atau dipancing melalui sesuatu yang baru, unik,

aneh, dan sebagainya”.

Pengalaman melakukan Penelitian Tindakan Kelas membuat peneliti sadar bahwa

siswa lebih menyukai sesuatu yang nyata dengan cara belajar yang menggunakan media

pembelajaran yang nyata. dengan pernyataan-pernyataan yang telah dikemukakan, jelas

bahwa dengan menggunakan Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran Menetaskan

Telur dapat meningkatkan hasil belajar siswa.