penetas telur

22
Penetas Telur Otomatis BILA SEBUTIR TELUR MEMBUTUHKAN SUHU 37° C AGAR DAPAT MENETAS, BERAPAKAH SUHU YANG DIPERLUKAN JIKA ADA 2000 TELUR? APAKAH 2000 x 37°? ATAUKAH TETAP SAJA PADA 37°C? . Halaman ini mengenai penetas telur dengan alat kontrol suhu otomatis. Namun demikian alat ini bisa saja dimanfaatkan untuk aplikasi yang lain selama masih ada hubungan dengan suhu (panas) udara. Misal untuk inkubator bayi, penghangat ruangan, dsb. . Komponen utama (lihat di diagramnya masing2): thermistor, resistor, ic, diode, trimpot, relay, led, pcb. Komponen tambahan: fan untuk harddisk (kecil tapi kencang; sebelah kiri dari gambar paling kanan dibawah. Yang besar untuk sirkulasi udara didalam inkub), power supply/adaptor. Komponen paling utamanya adalah thermistor, barang langka yang tidak setiap toko elektronik menyediakannya. Hal ini terjadi karena thermistor ini amat sangat jarang dibeli! Sesuai dengan hukum dagang: barang yang lakulah yang banyak. Di kota saya, Bogor, setiap toko elektronik yang saya ketahui tidak sedia. Searching di Internet, cari toko elektronik online juga tidak sedia. Selain thermistor, ic LM339 dan LM311 juga tidak ada (kecuali LM741 banyak, karena umumnya dipakai sebagai preamp/tone control)! Yah mau tidak mau harus ke Jakarta!

Upload: peter-lie-setera

Post on 05-Dec-2014

136 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Penetas Telur

TRANSCRIPT

Page 1: Penetas Telur

Penetas Telur   Otomatis

BILA SEBUTIR TELUR MEMBUTUHKAN SUHU 37° C AGAR DAPAT MENETAS, BERAPAKAH SUHU YANG DIPERLUKAN JIKA ADA 2000 TELUR? APAKAH 2000 x 37°? ATAUKAH TETAP SAJA PADA 37°C?

.

Halaman ini mengenai penetas telur dengan alat kontrol suhu otomatis.

Namun demikian alat ini bisa saja dimanfaatkan untuk aplikasi yang lain selama masih ada hubungan dengan suhu (panas) udara. Misal untuk inkubator bayi, penghangat ruangan, dsb.

.

Komponen utama (lihat di diagramnya masing2): thermistor, resistor, ic, diode, trimpot, relay, led, pcb.

Komponen tambahan: fan untuk harddisk (kecil tapi kencang; sebelah kiri dari gambar paling kanan dibawah. Yang besar untuk sirkulasi udara didalam inkub), power supply/adaptor.

Komponen paling utamanya adalah thermistor, barang langka yang tidak setiap toko elektronik menyediakannya. Hal ini terjadi karena thermistor ini amat sangat jarang dibeli! Sesuai dengan hukum dagang: barang yang lakulah yang banyak. Di kota saya, Bogor, setiap toko elektronik yang saya ketahui tidak sedia. Searching di Internet, cari toko elektronik online juga tidak sedia. Selain thermistor, ic LM339 dan LM311 juga tidak ada (kecuali LM741 banyak, karena umumnya dipakai sebagai preamp/tone control)! Yah mau tidak mau harus ke Jakarta!

Harganya lumayan, @ Rp. 17.500 ( belum termasuk ongkos pulang-pergi), yang setelah “diubek-ubek” hanya ada 2 toko di Glodok yang menyediakannya (dari beberapa puluh toko komponen elektronik disana!). Itupun tidak sedia banyak, hanya beberapa buah! Toko OK Elektronik, toko yang sudah puluhan tahun disana, hanya punya thermistor 10K @ Rp 25.000, padahal saya perlu yang ukuran 20K atau 50K (10K terlalu sensitif)! Jadi memang thermistor ini benar-benar komponen yang amat sangat langka dan juga mahal!! (17.500 + 50.000 (ongkos) = 67.500). Namun karena butuh, apa boleh buat. . . . .

Page 2: Penetas Telur

Dibawah ini ada 4 buah rangkaian elektronik, yang komponen2 nya mudah didapat (selain thermistor tentunya). Dari yang paling mudah hingga yang agak “ramai”; semuanya sudah saya coba dan hasilnya adalah:

1.

Ini adalah rangkaian yang paling sederhana dengan hanya 3 komponen: thermistor, mosfet (IRF510/IRF630) dan 10K potensiometer. Hasilnya: bila melebihi suhu yang diinginkan maka fan akan menyala. Pengaturan suhu hanya dengan memutar POT kekiri atau kekanan. Biaya sekitar 30 ribuan (tidak termasuk PS+fan). Lebih cocok untuk mendinginkan power amplifier.

2.

http://karisimby.wordpress.com/2009/08/09/craig’s-thermostat-circuits/

Page 3: Penetas Telur

Relay akan hidup bila suhu melebihi yang diinginkan. Relay ini  dihubungkan ke fan juga, agar udara didalam disedot keluar sehingga suhu turun. Biaya sekitar 50 ribuan (tidak termasuk PS+fan).

Box yang dipergunakan masih yang lama. Fan ditempatkan di lubang ventilasi, sehingga tidak perlu lagi buka-tutup. Ketika suhu mencapai 38° C relay hidup dan fanpun hidup. Lamanya relay (fan) hidup diatur di VR2 (hysteresis= perbandingan suhu tertinggi dengan terendah. Perbedaan hanya berkisar 0.5°-1°). VR1 mengatur tinggi rendahnya suhu yang ingin dicapai. Setelah menggunakan rangkaian ini saya sudah tidak perlu lagi hidup-matikan lampu tambahan. Dengan lampu 30w (25+5) siang hari, ventilasi tertutup, suhu tetap konstan di 37.8° C (100° F). Bolak balik telur hanya 2x, pagi dan malam. Kalau dengan 25w saja suhu hanya 36° C. Bila malam, apalagi habis turun hujan,  lampu 35w (25+5+5). Bila kelupaan mematikan salah satunya ketika sudah siang, suhu tetap saja konstan, hanya relay jadi sering cetak-cetok (on-off maksudnya). Ah sabodo teh teuing. . .

3.

Page 4: Penetas Telur

http://home.cogeco.ca/~rpaisley4/x311Thermostat.html

Gambar pertamalah yang dicoba. Relay tetap hidup ketika suhu rendah, dan mati bila suhu melebihi titik yang diinginkan. Juga dihubungkan ke fan. Dua diagram dibawah setelah dites tidak bagus. Biaya idem. Rangkaian ini kebalikannya dari rangkaian yang menggunakan LM741.

4.

Page 5: Penetas Telur

Karena ic LP 339 tidak ada maka diganti dengan LM 339.

Bila diinginkan rangkaian ini sebenarnya bisa menjadi empat (4) rangkaian sensor suhu hanya dengan satu IC! Coba saja perhatikan diagramnya.

Relay selalu hidup ketika suhu rendah, dan mati ketika suhu tinggi. Karena relay selalu on maka pada relay disambungkan ke 16 resistornya yang berfungsi sebagai pemanas. Jadi ketika suhu sudah melebihi yang diinginkan maka relay menjadi mati dan pemanasnya juga mati. Bila ternyata 16 resistor masih kurang, boleh ditambah sampai tercapai suhu yang diinginkan. Biaya sekitar 70 ribuan.

5. (25/06/11)

Page 6: Penetas Telur

Kalau yang diatas tidak pakai transistor maupun relay, tapi diganti dengan optoisolator (MOC 3021). Ketika suhu normal lampu (L) tetap menyala, tapi ketika suhu meningkat lampu padam. Kelebihan alat ini adalah tidak berisik alias cetak-cetok (suara relay yang on-off). Kekurangannya adalah MOCnya tidak umum jadi jarang tersedia di toko elektronik; dan mudah rusak.

.

Semua rangkaian/skema diatas (LM 741, LM 311,  LM 339) menggunakan arus 12VDC, cocok untuk daerah yang belum dialiri listrik, atau yang dayanya kecil (450w). Cukup dengan accu maka inkubator bisa dijalankan. Namun karena keterbatasan maka disarankan menggunakan minimal 2 buah accu; satu dipakai, yang lain dicharge. Lebih baik lagi bila accunya berkapasitas 40A atau lebih.

Power Supply:

Trafo 1A, bridge rectifier, 2200µf/16v, ic 7812, 100µf/16v. Biaya sekitar 20 ribuan. Output powersupply ini selalu stabil di 12vDC sehingga komponen tidak cepat rusak. Bisa saja menggunakan adaptor yang sudah jadi (lebih murah) tapi umumnya tidak pernah stabil, selalu lebih dari yang dibutuhkan. Misal diset di 12v hasilnya bisa 14v-16v!

Ralat: Trafo sebaiknya yang 0-15v 1A. Ini dikarenakan voltase  listrik bila masuk sore hari (dimana ribuan rumah2 sudah menghidupkan lampu2) hanya sekitar 170-180v (bukan 220vac). Bila menggunakan yang 12v maka outputnya hanya sekitar 10vdc, dan berakibat relay tidak bekerja. Bila yang 15v maka outputnya sekitar 11.6vdc, cukup untuk menghidupkan relaynya.

.

Bagi yang menginginkan alat ini dapat saja saya buatkan, tapi belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Belum tahu berapa total biayanya bila ‘terima jadi’ (komponen kontrol+PS+fan+ongkos

Page 7: Penetas Telur

kirim+ongkos kerja). Maklum, harus kerja ditempat lain. Atau mungkin mau merakit sendiri dengan komponen yang sudah komplit bisa juga (PS+fan termasuk). Pengiriman via kantor pos atau jasa pengiriman lainnya. Mohon sabar.

.

27/12/09

Sudah terkumpul komponen thermostat LM741 untuk 20 unit, tapi tanpa relay. Kalau hanya untuk menghidupkan fan cukup dengan transistor saja. Baru 4 unit yang jadi, semuanya sudah di set pada 37.8°C (100°F). Walaupun demikian tetap harus diset ulang disetiap box yang berbeda demi kepastian. Trimpotnya (VR3 menurut diagram) harus diputar secara perlahan-lahan karena sangat sensitif; kekiri agar kurang dari 37, kekanan agar lebih dari 37. VR1 tidak perlu diubah. VR2 kalau ingin fan lebih  lama nyalanya putar ke kanan.

Thermometer yang dipergunakan:

Yang bulat kecil harganya Rp 55rb di toko teknik yang menjual aneka perkakas/pertukangan. Terpaksa beli karena lebih akurat dan sensitif  (kalau yang kayu Rp 15rb ada di toko buku atau Gramedia. Maaf, tidak ada maksud promosi). Thermometer inilah yang dipakai untuk men-set thermostatnya. Sedangkan thermometer kayu tetap didalam box sebagai pembanding. Thermometer paling kanan (panjangnya hanya 9cm) sebenarnya untuk mengetahui suhu freezer (-30°), tapi ternyata bisa sampai +50° C, jadi bisa dipakai.

(13/10/11)

Page 8: Penetas Telur

Thermometer digital ini lumayan mahal padahal ukurannya hanya 5,5X4,5 cm. Menggunakan baterai jam tangan, mungkin sekitar 6 bulanan daya hidupnya, dan bisa dimatikan jika tidak diperlukan. Bisa dalam satuan Celcius maupun Fahrenheit. Karena sensornya ada kabelnya maka bisa ditempatkan diluar inkub.

.

Cara menggunakan:

Tempatkan alat diatas box. Masukkan thermistor kedalam (misalnya dengan dilubangi didekat alatnya) hingga diatas telur. Jangan dekat lampu! Tempatkan fannya diatas atau disamping box, dengan arah angin keluar. Jangan di lubang ventilasi, karena tetap harus bisa buka-tutup (alasannya ada dibawah). Sambungkan power supply 12vdcnya tapi jangan dulu dihidupkan.

Hidupkanlah lampu2 pemanas box selama -/+ 1 jam. Lebih bagus bila dilakukan pada malam hari, karena suhu lebih dingin dibanding siang. Perhatikan suhunya;  atur lubang ventilasi agar suhu stabil (seolah-olah tidak punya alat ini). Memang agak memakan waktu, tetapi percayalah, demi pengawetan alat. Setelah yakin suhu stabil maka barulah dinyalakan alat ini. Bila suhu melebihi settingan maka otomatis akan menghidupkan fannya sehingga udara panas yang berlebih akan tersedot keluar dan suhu kembali normal. Bila alat ini tidak menyala maka suhunya pas atau sedikit dibawah settingannya. Yang penting adalah sewaktu mengatur lubang ventilasi (hal yang prioritas utama untuk dilakukan) suhu terlihat pada 37°-37,8° C (98°-100° F). Lebih bagus lagi jika didalam box ada fan (fan ex power supply PC, lebih besar dari fan ex harddisk diatas) juga, yang berfungsi menyebarkan panas kesekeliling dalam box, sehingga setiap sudut box mendapatkan panas yang sama.

Jika sudah masuk siang, pasti suhu inkub  akan meningkat. Biarkan lubang vent tetap seperti diatas. Sekarang perhatikanlah thermometernya. Bila sudah mencapai 38°C alat masih belum menyala, putarlah VR3 (lih gambar) kekiri, sedikit demi sedikit, sampai akhirnya fan hidup. Istilahnya diputar sepersekian mili demi sepersekian mili, karena amat sangat sensitif. Jangan diputar mengikuti hawa nafsu, karena tidak akan pas. Lalu biarkan hingga fannya mati sendiri. Perhatikan kembali thermometernya, bila pada suhu yang diinginkan masih juga belum menyala maka putar kembali VR3nya seperti diatas. Demikian diulangi hingga alat benar2 berfungsi sesuai suhu yang diinginkan. Demikian sebaliknya bila fan sudah hidup dibawah/pas  37°; putar VR kekanan perlahan hingga fan mati. Perhatikan kembali suhu; masih juga menyala dibawah suhu yang diinginkan, putar kembali VR kekanan hingga fan mati. Ulangi sampai benar2 pas atau kurang kebihlah. Memang agak repot/mengesalkan, tapi tidak akan sia-sia karena menyangkut nyawa, bukan? Maka sekarang suhu secara otomatis akan stabil (khususnya pada siang hari, ketika ditinggal pergi/kerja) walaupun lubang vent tidak diutak-atik. Namun demikian tetap saja suhu harus selalu diperhatikan sesekali. Namanya buatan manusia, tidak ada yang

Page 9: Penetas Telur

abadi. Jangan lupa untuk selalu membolak balikan telur minimal 2x/hari selama 18 hari. Juga jangan lupa untuk selalu ada air didalam agar ada kelembaban. Bila tidak ada kelembaban maka kulit telur akan kering dan berakibat janinnya mati.

Dengan mengatur suhu via lubang vent sebelumnya, alat ini tidak akan sering on/off sewaktu suhu meningkat pada siang hari. Berbeda bila lubang vent ditutup/dipakai untuk menempatkan fan, maka alat ini akan bekerja extra berat, karena sering on/off dalam selang waktu yang teramat singkat, sehingga dapat mengurangi daya tahannya alias cepat rusak. Rugi bukan?

.

14/01/10

Pemanas darurat:

Bila susah menggunakan lampu minyak, karena minyak tanah sudah langka, maka terpaksa menggunakan lampu dashboard/panel atau sein motor. Keduanya berkekuatan 12v/5w, seharga Rp 1000 – 2000/bh.

Saya uji di box 25x25x20 cm (PxLxT) memerlukan lampu panel sebanyak 11 buah yang terhubung secara paralel- dipasang sekeliling box- agar suhu tetap di 37° (Paralel= + dg +, – dg -. Kalau seri= + – + -). Karena soket (tempat lampu) lampunya mahal (4500/bh) maka saya sambung dengan disolder menggunakan kawat tembaga. Dengan accu motor 5A (seharga 145rb), hanya bertahan 1 jam saja (5Ax12= 60w. Lampu 11×5= 55w. Maka 60/55=1)! Bila menggunakan accu mobil (40A seharga 450rb) bisa bertahan hingga 8 jam. Semakin besar boxnya semakin banyak lampunya. Diperlukan experimen berapa banyak lampu sesuai dengan box yang anda design. Lampu panel ini beraneka warna, putih, hijau, oranye dan merah.  Ada juga yang berukuran lebih kecil, jangan dipakai karena terlalu mini. Bila menggunakan lampu minyak yang berukuran sedang, bisa tahan lebih dari 5 jam dengan biaya sekitar Rp 5000/½lt (malah kurang dari itu) minyak tanah, dengan asumsi harga minyak tanah 10rb/lt. Mana yang anda pilih, tergantung kebutuhan/kemampuan.

.

Gambar inkub (22/03/10):

Page 10: Penetas Telur

Ukuran tidak mutlak, tergantung berapa kapasitas telurnya. Lubang vent (gb.3 warna violet, sebelah atas fan mini) min 5×10 cm.

.

+ relay sambung ke C tr. Karena fungsinya untuk menghidupkan fan maka kaki 2 sambung ke +VDC, dan kaki 1 ke + fan.

.

Alternatif lain pengganti thermistor adalah ic LM35. Ic inipun sebenarnya tidak umum, alias barang langka. Begitu pula dg TL431 (voltage reference). Namun ini sebagai tambahan pengetahuan saja, siapa tahu didaerah anda tersedia komponen2 intinya (LM358, LM35 danTL431).

http://www.escol.com.my/Projects/Project-03%28Thermostat-1%29/Proj-03.html

Kekurangan rangkaian ini adalah sensornya tidak dapat mendeteksi suhu udara.

LM35 dan LM358 dapat diperoleh disini secara online. TL431 saya belum menemukan.

Page 11: Penetas Telur

.

(20/06/10) Rangkaian dalam box triplex.

Didalam box ini sudah termasuk rangkaian thermostat- adaptor- fan. Lampu led menyala menandakan alat hidup. Untuk menyetel suhu cukup memutar potensiometer yang ada didepan box. Sudah diset paling rendah 37.3°C, kalau paling tinggi belum diuji, paling2 sekitar 45°C. Fan ditempelkan (dg lem aibon atau disekrup) di inkub, setelah dibuatkan lubang sebesar fannya saja. Posisi fan tidak mutlak diatas, bisa disamping. Foto hanya sbg gambaran sj. Sedang mencari box yang lebih bagus dan ringan.

.

22/07/10

Akhirnya dapat juga box yang sesuai. Led merah sebagai tanda alat hidup, led hijau sebagai tanda suhu diatas setelan dan mulai menghidupkan fannya. Menyetel suhu dilakukan dengan memutar potensiometer. Minifan bisa ditempatkan disamping, diatas, atau dibelakang inkub. Lubang vent wajib ada agar udara didalam box dpt tersedot dg mudah.

(14/09/11) Model thermostat:

 

Page 12: Penetas Telur

Alat ini terdiri dari dua bagian: komponen elektronik/thermostat + box, dan bagian power supply.

Komponen jika tidak dimasukkan kedalam box maka ketika pengiriman sering rusak tertindih.

Dimensi: P: 12cm, L: 9cm, T: 6cm. Berat totalnya hanya 800 gr.

Harga lihat disini :

Thermostat ini tidak lagi menggunakan fanmini untuk membuang kelebihan panas inkub tetapi dihubungkan ke lampu/heater inkubnya. Dengan mematikan lampu/heater ketika suhu melebihi dari settingan maka secara alami akan mengurangi panas yang dihasilkan lampu/heaternya.

Minifan, thermometer, dan tentu saja ongkos kirim tidak termasuk.

Pengiriman via Tiki/JNE atau jasa pengiriman lainnya, tergantung kota dengan  kodeposnya.

.

Beberapa skenario Rangkaian LM741 lihat disini.

Sumber listrik terminal memang sengaja terpisah dari alat-sensor, untuk mencegah kerusakan pada alat-sensor jika terjadi hubungan pendek pada terminal. Terminal ini dapat langsung terhubung ke lampu2 inkub dan langsung hidup jika sumber listrik terminal ini terhubung ke PLN/baterai tanpa alat-sensor terhubung ke PLN. Mengapa demikian? Karena berfungsi sebagai saklar: tetap ON ketika suhu normal, dan OFF jika suhu meningkat. Kekuatan terminal ini 2A, atau setara 500w. Biasakan menggunakan sekring (fuse) agar terminal aman dari kerusakan.

.

(16/11/10) Dimmer:

Bermanfaat untuk mengatur panas lampu (terang ke redup) sesuai keinginan sehingga tidak perlu repot dengan kombinasi. Cukup satu lampu- misal 100w- dengan memutar potensiometer untuk menjadikannya 40w-60w. Gambar rangkaiannya lihat disini.

.

.

Beberapa skenario relay menggunakan rangkaian LM741.

Page 13: Penetas Telur

Kiri: relay standar. Tengah: lampu/heater on-off, bukan fanmini. Kanan: Sumber listrik darurat thermostat. Khusus untuk Tengah dan Kanan harus menggunakan relay yang heavyduty.

Relay ini punya empat terminal. Satu disambung ke fanmini (jika perlu), yang tiga ke lampu-lampu. Ketika suhu rendah/stabil lampu-lampu tetap menyala sedangkan fan mati. Ketika suhu diatas settingan maka lampu-lampu padam sedangkan fan menyala.

Bisa juga terminal lampu-lampu menjadi 2 terminal sebagai lampu-lampu utama sedangkan yang satu dijadikan sekadar penerang sementara inkub (fan ikut on) ketika lampu-lampu utama padam. Ketika suhu kembali normal/low maka lampu-lampu utama hidup kembali sedangkan lampu penerang sementara+fan mati.

Page 14: Penetas Telur

Atau kombinasi fan-dimmer-lampu2. Semua lampu2nya akan mati bila suhu diatas settingan, kecuali fan yang hidup. Maksudnya low-off / hi-on adalah untuk relay. Relay tetap mati (off) bila suhu masih sekitar settingan, dan baru hidup (on) jika suhu lebih.

.

Lamp Dimmer:

http://www.4shared.com/video/d5BFAgmG/dimmer.html

Komponen: Triac Q4004LT (max 60w)/Q4004L4 (max 100w), DIAC DB3, Resistor 10K, Capasitor 100n/400v, Trimpot/Potensiometer 500K.

Alat ini untuk mengurangi kekuatan cahaya lampu dengan mengurangi voltnya, maka dengan demikian mengurangi pula panasnya. Bermanfaat bila susah untuk mengatur suhu inkub. Kekuatan bebannya antara 60w-100w, bila lebih maka alat akan panas. Biayanya berkisar Rp. 36ribuan.

Misal lampu yang dibutuhkan 50w. Yang ada dipasaran 5w, 10w, 15w, 25w, 40w, 60w, 75w, dan 100w.  Bila dengan 25w maka harus tambah 25w; dg 40w maka harus tambah 10w; bila 60w maka terlalu panas. Untuk itu digunakanlah dimmer ini. Pakai lampu yg 60w, lalu putar potensiometernya agar terangnya berkurang, dan itu berarti sama dengan mengurangi panasnya, sehingga tidak perlu lagi tambahan lampu2 yang lain. Namun dari hasil ujicoba, dengan beberapa lampu 5W cukup memadai. Pada inkub (21/08/09) halaman Penetas telur sederhana dengan 3X5W sudah mencapai suhu 37.8°C.  Jadi tidak perlu kombinasi dengan watt lainnya.

Page 15: Penetas Telur

(23/6/11)

Selain sebagai dimmer ternyata dapat pula dipakai sebagai motor controller untuk motor listrik AC.

.

Motor Controller.

Berguna untuk mengatur kecepatan putar motor DC. Tujuannya untuk dapat membolak-balikan telur. Apakah wadah telurnya yang berputar atau telur2 nya saja yang berputar/menggelinding, masih dirancang.

Ini adalah rangkaian pengatur putaran motor bolak-balik (kekiri atau kekanan) yang paling sederhana, hanya dengan memutar potensiometer. Powersupplynya menggunakan trafo 12vCT agar outputnya menjadi +/-/0 vDC. Jika hanya butuh putaran motor yg umum (searah jarum jam) maka cukup menggunakan satu transistor BD139 saja dan powersupply +12/0 vDC. Agar mampu menanggung beban  amper motor lebih besar ganti transistor dg type yg lebih kuat.

http://www.eleinmec.com/article.asp?28

 Yang ini lumayan banyak komponen tetapi hasilnya juga cukup memadai. Putaran motor bisa sampai lambat.

.

Timer.

Page 16: Penetas Telur

1.

http://www.free-circuit.com/20-hour-timer-relay-circuit-with-40174020/

Berguna untuk mengatur waktu motor controller hidup/mati. Misal tiap 6 jam menghidupkan motornya. Ada juga yang mengusulkan dengan memakai jam bekker (jam dengan alarm).

2.

Rangkaian diatas adalah yang paling sederhana dan mudah didapat yaitu dengan menggunakan dua buah LM/NE 555. R1+C1 (TIMER1) menentukan lamanya hidup dalam jam; Pot+C2 (TIMER2) menentukan lamanya motor hidup dalam detik yang dapat diatur. Ketika waktu hidup TIMER1 sudah selesai maka otomatis akan menghidupkan TIMER2 nya, demikian seterusnya. R1: antara 1M-13M Ω, C1:  antara 1000-3300 µF/16v, C2: antara 10-47 µF/16v.

Model telur berputar:

Page 17: Penetas Telur

Ini berputar keliling, jadi mudah memasang motornya.

Ini bergerak kekiri dan kekanan dengan sudut 15°. Mengatur motornya yang agak repot. Seberapa cepat motor berputar dan berapa lama waktunya agar pas pada sudut yang diinginkan.

.

Thermostat standar:

 

Sensor ini tidak lagi menggunakan fan untuk membuang kelebihan panas inkub tetapi dengan mematikan lampu/heater inkub.

Thermostat-timer (2in1):

Page 19: Penetas Telur

Gabungan tiga rangkaian: Thermostat-Timer-PWM.

Software: Eagle PCBmaker.

Lumayan pusing. . . . .

.

Halaman ini masih belum selesai. Masih mencari motor 12VDC yang murah tapi handal. Jika motor DC mahal maka ada kemungkinan untuk menggunakan motor kipas angin AC portabel mini. Pengontrol cepat-lambat untuk motor AC ini bisa menggunakan lamp dimmer.

Mohon sabar.

     ,,-*+’;* *