bab iv - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/bab iv_0.pdf44 dipenuhinya...

31
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan terhadap Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto dalam Perkara Nomor: 101/Pid.B/2011/PN.Pwt, mengenai tindak pidana "Dengan tidak berhak sengaja mengadakan atau memberi kesempatan main judi kepada umum", bersadarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap putusan Pengadilan Negeri Purwokerto tersebut pada pokoknya dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Duduk Perkara Terdakwa Achmad Effendi Bin Sugiyo; Tempat Lahir : Banyumas; Umur / Tanggal Lahir : 33 tahun /24 Januari 1978; Jenis Kelamin : Laki- laki; Kebangsaan / Kewarganegaraan : Indonesia; Tempat Tinggal : Kelurahan Arcawinangun RT. 03/ RW.008, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas; Agama : Islam; Pekerjaan : Swasta; Terdakwa Achmad Efendi Bin Sugiyo pada hari Selasa tanggal 08 Maret 2011 sekira pukul 22.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Maret 2011, bertempat di Wisma Dewi Gilang turut Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, atau setidak- tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk didalam daerah hukum Pengadilan Negeri Purwokerto, dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk permainan judi atau dengan sengaja turut campur dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau

Upload: vanxuyen

Post on 15-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto

dalam Perkara Nomor: 101/Pid.B/2011/PN.Pwt, mengenai tindak pidana "Dengan

tidak berhak sengaja mengadakan atau memberi kesempatan main judi kepada

umum", bersadarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap putusan

Pengadilan Negeri Purwokerto tersebut pada pokoknya dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Duduk Perkara

Terdakwa Achmad Effendi Bin Sugiyo; Tempat Lahir : Banyumas;

Umur / Tanggal Lahir : 33 tahun /24 Januari 1978; Jenis Kelamin : Laki-

laki; Kebangsaan / Kewarganegaraan : Indonesia; Tempat Tinggal :

Kelurahan Arcawinangun RT. 03/ RW.008, Kecamatan Purwokerto Timur,

Kabupaten Banyumas; Agama : Islam; Pekerjaan : Swasta;

Terdakwa Achmad Efendi Bin Sugiyo pada hari Selasa tanggal 08

Maret 2011 sekira pukul 22.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain

dalam bulan Maret 2011, bertempat di Wisma Dewi Gilang turut Desa

Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, atau setidak-

tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk didalam daerah

hukum Pengadilan Negeri Purwokerto, dengan sengaja menawarkan atau

memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk permainan judi atau

dengan sengaja turut campur dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli

apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau

Page 2: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

44

dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa

dengan cara sebagai berikut :

a. Pada waktu dan tempat seperti tersebut di atas, berawal saksi Suhartono

bin Achmad Suyanto dan saksi Ujiono bin Supardi dari aparat Kepolisian

menangkap saksi Sunar bin Karto Miharjo yang diduga sebagai pengepul

penjualan judi Toto Gelap jenis Hongkong di Wisma Dewi Gilang turut

Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.

Berdasarkan pengembangan pemeriksaan terhadap Sunar yang diduga

sebagai Bandar bahwa terdakwa adalah pengecer dari penjualan judi Toto

Gelap jenis Hongkong dan berdasarkan informasi tersebut kemudian

saksi Suhartono dan saksi Ujiono melakukan penangkapan dan

penggeledahan terhadap terdakwa di rumah terdakwa.

b. Awalnya terdakwa ditawari oleh saksi Sunar untuk menjadi pengecer judi

Toto Gelap jenis Hongkong dan terdakwa menyanggupi tawaran saksi

Sunar, kemudian terdakwa menjadi penjual Toto Gelap jenis Hongkong

tanpa ijin dari pejabat yang berwenang dengan cara pembeli memberikan

nomor pasangan dan uang taruhan kepada terdakwa lalu terdakwa

mengirim SMS mengenai nomor pasangan dan nominal uang taruhannya

kepada saksi Sunar. Setelah terdakwa melayani para pembeli judi Toto

Gelap tersebut lalu terdakwa merekap nomor hasil penjualan selanjutnya

hasil rekapan beserta uang taruhannya oleh terdakwa disetorkan kepada

saksi Sunar selaku Bandar dengan cara saksi Sunar menghampiri

terdakwa ditempat yang berpindah-pindah dan terdakwa selaku pengecer

mendapatkan upah sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari saksi Sunar

Page 3: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

45

kemudian saksi Sunar sekira pukul 23.30 WIB mengirim SMS kepada

terdakwa mengenai nomor yang ke luar sedangkan upah dari hasil dari

penjualan nomor tersebut digunakan terdakwa untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari;

c. Para pemasang judi jenis Toto Gelap jenis Hongkong memasang judi

tersebut dengan cara menulis nomor yang diinginkannya dengan digit

nomor pemasangan antara lain 2 (dua) digit, 3 (tiga) digit, 4 (empat) digit

dengan sistem kemenangan jika nomor yang dipasang keluar 2 (dua)

digit nominal Rp 1.000,- maka dikalikan 60, jika 3 (tiga) digit nominal

Rp. 1000,- (seribu rupiah) maka akan mendapatkan kemenangan sebesar

Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) dan jika keluar 4

(empat) digit nominal Rp 1.000,- (seribu rupiah) maka akan

mendapatkan sebesar Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) dan

judi Toto Gelap jenis Hongkong bersifat untung-untungan.

2. Dakwaan

Atas dasar perkara tersebut di atas terdakwa Achmad Efendi bin

Sugiyo oleh Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Purwokerto

didakwa dengan Dakwaan Tunggal melanggar Pasal 303 ayat (1) ke – 2

KUHPidana.

3. Alat bukti yang diajukan di persidangan

a. Keterangan saksi

Di persidangan Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri

Purwokerto telah menghadirkan saksi-saksi yang telah memberi

Page 4: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

46

keterangan di bawah sumpah menurut agamanya, adapun saksi-saksi yang

telah dihadirkan untuk memberikan keterangan di sidang pengadilan

dalam perkara ini adalah sebagai berikut :

1) Saksi : Suhartono, SH bin Achmad Suyanto

2) Saksi : Ujiono, SH bin Supardi

3) Saksi : Sudarko bin Sukarno

4) Saksi : Sunar bin Karto Moharjo

b. Barang bukti

Di persidangan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri

Purwokerto telah mengajukan barang bukti berupa :

1) 1 (satu) buah HP merk Nokia 1208, Nomer Simpati 081229797032,

Nomor XL 081804727174;

2) 1 (satu) buah bolpoin warna hitam, dan

3) Uang sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah);

c. Keterangan Terdakwa

Keterangan terdakwa, dalam perkara ini Terdakwa adalah, Achmad

Efendi bin Sugiyo yang identitasnya telah sesuai dengan identitas yang

ada dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum.

4. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum

Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Purwokerto mengajukan

tuntutan atau requisitoir yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Purwokerto yang memeriksa dan mengadili perkara ini

memutuskan sebagai berikut :

Page 5: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

47

a. Menyatakan Terdakwa : Achmad Efendi Bin Sugiyo bersalah melakukan

tindak pidana “Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan

kepada khalayak umum untuk permainan judi atau dengan sengaja turut

serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk

menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu

tata cara, mereka yang melakukan, yang menyuruh lakukan dan yang turut

serta melakukan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 303 ayat (1) ke-2 KUHP;

b. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 10

(sepuluh) bulan dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan

dengan perintah terdakwa tetap ditahan;

c. Menyatakan barang bukti berupa :

1) 1 (satu) buah HP merk Nokia 1208 , Nomer Simpati 081229797032,

Nomor XL 081804727174;

2) 1 (satu) buah bolpoin warna Hitam dirampas untuk dimusnahkan, dan

3) Uang sebesar Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) dirampas untuk

negara ;

d. Menetapkan supaya terpidana membayar biaya perkara sebesar Rp 1.000,-

(seribu rupiah);

5. Fakta yang terungkap di persidangan

Atas tuntutan Penuntut Umum tersebut Terdakwa mengajukan

pembelaan secara lisan yang pada pokoknya mohon diberikan keringanan

hukuman yang akan dijatuhkan kepada diri terdakwa dengan alasan terdakwa

merasa bersalah, menyesal serta tidak akan mengulangi lagi perbuatannya;

Page 6: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

48

Terhadap pembelaan Terdakwa tersebut, Penuntut Umum mengajukan

repliknya secara lisan yang pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutan

pidananya, sedangkan terdakwa telah mengajukan dupliknya secara lisan pula

yang pada pokoknya menyatakan tetap pada pembelaannya tersebut;

Untuk menjatuhkan pidana terhadap terdakwa, harus dibuktikan

apakah dari hasil persidangan diperoleh fakta-fakta yang dapat memenuhi

semua unsur perbuatan pidana dan pertanggungjawaban pidana, serta tidak

ditemukan adanya alasan penghapus pidana, baik alasan pembenar maupun

alasan pemaaf;

Dalam persidangan telah diperoleh keterangan saksi-saksi dan

keterangan Terdakwa serta barang bukti yang ternyata saling berhubungan

satu dengan yang lain sehingga dapat diperoleh fakta-fakta hukum

sebagai berikut :

a. Berawal dari penangkapan terhadap saksi Sunar di Wisma Dewi Gilang

Baturaden kamar 07 terletak di Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden,

Kabupaten Banyumas dan dari saksi Sunar didapat info bahwa saksi Sunar

mempunyai pengecer untuk menjualkan nomor Togel yakni terdakwa

sehingga pada hari Rabu tanggal 09 Maret 2011 sekira pukul 19.00 WIB

dilakukan penangkapan terhadap terdakwa di rumahnya di Kelurahan

Arcawinagun RT 03 RW 08, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten

Banyumas dan ditemukan barang bukti berupa : 1 (satu) buah HP merk

Nokia 1208, Nomer Simpati 081229797032, Nomor XL 081804727174,

1 (satu) buah bolpoin warna Hitam dirampas untuk dimusnahkan dan

Uang sebesar Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) ;

Page 7: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

49

b. Terdakwa menjadi pengecer nomor Togel jenis Hongkong sejak

pertengahan bulan Pebruari 2011;

c. Terdakwa menyetorkan hasil penjualan nomor Togel kepada saksi Sunar;

d. Komisi yang dijanjikan oleh saksi Sunar pertama 20% setelah berjalan

menjadi 25% dari hasil penjualan;

e. Terdakwa mendapat komisi rata-rata Rp 30.000,- sampai Rp 50.000,-

setiap harinya;

f. Pembeli ada yang membeli langsung kepada terdakwa ada pula yang

memesan terlebih dahulu dengan cara SMS ke HP terdakwa;

g. Harga minimal pembelian Rp 1.000,- (seribu rupiah) dan hadiah yang

didapat apabila ada pembeli yang menang yaitu untuk 2 (dua) angka

mendapat Rp 60.000,- (enam puluh ribu rupiah), 3 (tiga) angka mendapat

Rp 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) dan untuk 4 (empat) angka

mendapat Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah);

h. Terdakwa tidak mempunyai ijin menjual nomor Togel tersebut;

i. Sebelumnya terdakwa bekerja sebagai rental Play Station;

j. Terdakwa hanya melayani harga maksimal Rp 2.000,- (dua ribu rupiah)

untuk pembelian dua angka;

k. Bahwa yang membayar apabila ada pembeli yang menang adalah saksi

Sunar;

l. Terdakwa menjual nomor maksimal sampai jam 21.00 WIB;

m. Terdakwa melaporkan hasil penjualan melalui SMS ke HP saksi Sunar

beserta rekapannya;

Page 8: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

50

n. Uang setoran biasanya diambil oleh saksi Sunar ke rumah terdakwa antara

jam 21.00 WIB sampai jam 22.00 WIB;

6. Pertimbangan Hukum Hakim

Terdakwa Achmad Efendi bin Sugiyo diajukan ke persidangan

dengan dakwaan Tunggal yaitu melanggar perbuatan sebagaimana diatur dan

diancam dalam Pasal 303 ayat (1) ke-2 KUHP, terhadap dakwaan yang

diajukan kepada terdakwa, unsur-unsurnya perbuatan pidananya adalah

sebagai berikut :

a. Barang Siapa ;

b. Sengaja mengadakan atau memberi kesempatan untuk bermain judi

kepada umum atau sengaja turut campur dalam perusahaan untuk itu

biarpun ada atau tidak ada perjanjiannya;

c. Tanpa mendapat ijin.

Ad. a. Barang Siapa

Bahwa yang dimaksud dengan unsur barang siapa pada

hakekatnya adalah setiap orang sebagai subjek hukum pendukung hak

dan kewajiban yang kepadanya dapat dimintakan pertanggungjawaban

secara hukum pidana;

Kepada terdakwa di persidangan telah ditanyakan identitasnya

yang ternyata bersesuaian dengan identitas terdakwa sebagaimana

tercantum dalam surat dakwaan dan selain itu saksi-saksi mengenali

terdakwa sebagai pelaku dari tindak pidana sebagaimana didakwakan

sehingga dalam perkara ini tidak terdapat kekeliruan terhadap orang

yang diajukan sebagai terdakwa ;

Page 9: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

51

Selain itu selama persidangan tidak ditemukan halangan secara

fisik ataupun psikis yang dapat menjadi alasan pemaaf ataupun alasan

pembenar dari perbuatan terdakwa sehingga perbuatan terdakwa

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum; Dari pertimbangan

sesuai terurai di atas maka unsur kesatu telah terpenuhi ;

Ad. b. Sengaja mengadakan atau memberi kesempatan untuk bermain judi

kepada umum atau sengaja turut campur dalam perusahaan untuk itu

biarpun ada atau tidak ada perjanjiannya ;

Bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah pada saat orang

tersebut melakukan perbuatan harus menghendaki atau mengerti akan

akibat dari perbuatan tersebut;

Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan terdakwa dikaitkan

dengan barang bukti dapat diketahui dari penangkapan terhadap saksi

Sunar di Wisma Dewi Gilang Baturraden kamar 07 terletak di Desa

Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas dan dari

saksi Sunar didapat info bahwa saksi Sunar mempunyai pengecer

untuk menjualkan nomor Togel yakni terdakwa Achmad Efendi

sehingga pada hari Rabu tanggal 09 Maret 2011 sekira pukul 19.00

WIB dilakukan penangkapan terhadap terdakwa di rumahnya di

Kelurahan Arcawinagun RT 03/RW 08 Kecamatan Purwokerto

Timur, Kabupaten Banyumas dan ditemukan barang bukti berupa :

1 (satu) buah HP merk Nokia 1208, Nomor Simpati 081229797032,

Nomor XL 081804727174, 1 (satu) buah bolpoin warna Hitam

Page 10: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

52

dirampas untuk dimusnahkan dan Uang sebesar Rp 20.000,- (dua

puluh ribu rupiah) ;

Terdakwa menerangkan dirinya memang menjual nomor judi

Togel dan terdakwa menyetor nomor dan uangnya kepada saksi Sunar

dan terdakwa mendapat keuntungan antara 20% s/d 25 % dari seluruh

hasil penjualan nomor Togel tersebut; Permainan judi Togel tersebut

sifatnya untung-untungan dan dilakukan dengan cara tebak nomor,

dan bila orang yang pasang nomer tebakannya benar maka orang

tersebut akan mendapat sejumlah uang ;

Berdasarkan fakta di atas dapat dibuktikan bahwa terdakwa

telah sengaja memberi kesempatan bermain judi kepada umum karena

permainan tebak nomor Togel sifatnya adalah untung-untungan dan

dilakukan dengan cara tebak nomor serta untuk mengikutinya maka

orang tersebut harus menyerahkan sejumlah uang kepada

penyelenggara dan hal tersebut tanpa izin dari pihak yang berwenang,

sehingga dengan demikian unsur kedua telah terpenuhi ;

Ad. c. Tanpa mendapat ijin

Terhadap unsur tanpa mendapat ijin, dari yang terungkap di

persidangan berdasarkan keterangan saksi-saksi maupun keterangan

terdakwa sendiri beserta dengan barang bukti, diperoleh fakta di pada

hari Selasa tanggal 08 Maret 2011 sekira pukul 22.00 WIB di Wisma

Dewi Gilang Desa Ketenger Kecamatan Baturraden Kabupaten

Banyumas telah terjadi tindak pidana perjudian Toto Gelap (Togel)

jenis Hongkong yang dilakukan Achmad Effendi bin Sugiyo yang

Page 11: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

53

berperan sebagai pengecer, hasil rekapan beserta uang taruhannya

oleh terdakwa disetorkan kepada saksi Sunar selaku Bandar dengan

cara saksi sunar menghampiri terdakawa di tempat yang berpidah-

pindah. Dengan demikian, maka perbuatan yang dilakukan terdakwa

tersebut adalah merupakan perbuatan yang bersifat melawan hukum,

sebab terdakwa menjadi penjual Togel jenis Hongkong tersebut tanpa

ada ijin dari pejabat yang berwenang yang berarti perbuatan terdakwa

tidak mempunyai hak untuk melakukan kegiatan perjudian Togel jenis

Hongkong tersebut. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka unsur

tanpa mendapat ijin telah terpenuhi.

Dari seluruh apa yang telah dipertimbangkan dengan cermat di atas,

maka perbuatan Terdakwa dalam perkara ini telah memenuhi seluruh unsur

pasal yang telah didakwakan oleh Penuntut Umum yaitu melanggar Pasal

303 ayat (1) ke 2 KUHP sebagaimana dimaksud dalam Dakwaan Penuntut

Umum; Karena dakwaan Penuntut Umum tersebut telah terbukti maka

terdakwa harus dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana sesuai dakwaan

tersebut;

Selama persidangan berlangsung Majelis tidak melihat adanya hal-hal

atau keadaan-keadaan yang menunjukkan bahwa Terdakwa menderita

penyakit tertentu atau terganggu jiwanya, bahkan Terdakwa dapat mengikuti

jalannya persidangan dengan baik serta dapat menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan oleh Majelis Hakim maupun Penuntut Umum

dengan lancar, sehingga dengan demikian Terdakwa memang mampu

Page 12: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

54

bertanggung jawab menurut hukum pidana atas perbuatan yang dilakukannya

tersebut ;

Oleh karena Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan

bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Penuntut

Umum dan mampu pula bertanggung-jawab atas perbuatan pidananya

tersebut, maka dengan demikian Terdakwa haruslah pula dijatuhi pidana yang

setimpal dengan perbuatannya ;

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka sudah sepatutnya apabila

Majelis menjatuhkan pidana yang setimpal dengan perbuatannya; Oleh

karena Terdakwa telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka

Terdakwa harus dihukum untuk membayar ongkos perkara dalam perkara

ini; karena Terdakwa telah ditahan, maka lamanya penahanan yang telah

dijalani oleh Terdakwa harus dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang

dijatuhkan;

Sebelum menjatuhkan pidana Majelis akan mempertimbangkan

hal – hal yang memberatkan dan meringankan bagi Terdakwa, sebagai

berikut :

Hal-hal yang memberatkan :

Perbuatan Terdakwa dapat menimbulkan keresahan dalam masyarakat;

Hal-hal yang meringankan :

a. Terdakwa belum pernah dihukum;

b. Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi

perbutannya tersebut ;

Page 13: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

55

7. Putusan

Mengingat dan memperhatikan Pasal 303 ayat (1) ke 2 KUHP,

Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 (KUHAP), serta pasal – pasal dari

peraturan perundang – undangan yang bersangkutan dengan perkara ini.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purwokerto yang memeriksa dan

mengadili perkara pidana atas nama terdakwa Achmad Efendi Bin Sugiyo

dalam putusan Nomor: 101/Pid.B/2011/PN.Pwt, telah mengadili :

a. Menyatakan terdakwa Achmad Efendi Bin Sugiyo terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan tidak berhak

sengaja mengadakan atau memberi kesempatan main judi kepada umum" ;

b. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana penjara

selama 6 (enam) bulan ;

c. Menetapkan masa tahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan

seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

d. Menetapkan agar terdakwa tetap ditahan

e. Menetapkan barang bukti berupa :

1) 1 (satu) buah HP merk Nokia 1208, Nomor Simpati 081229797032,

Nomor XL 081804727174,

2) 1 (satu) buah bolpoin warna Hitam dirampas untuk dimusnahkan dan

3) Uang sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) dirampas untuk

negara ;

f. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp 1.000,- (seribu rupiah).

Page 14: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

56

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap Putusan Pengadilan

Negeri Purwokerto dalam Perkara Nomor: 101/Pid.B/2011/PN.Pwt, mengenai

tindak pidana "Dengan tidak berhak sengaja mengadakan atau memberi

kesempatan main judi kepada umum" serta dengan melakukan studi pustaka yang

berkaitan dengan objek penelitian, maka terhadap hasil penelitian tersebut

dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut :

1. Penerapan unsur-unsur tindak pidana dengan sengaja mengadakan

atau memberi kesempatan melakukan perjudian kepada umum pada

putusan Nomor : 101/Pid.B/2011/PN. Pwt

Dalam perkara tersebut di atas, Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan

Negeri Purwokerto menuntut terdakwa dengan dakwaan tunggal, melanggar

perbuatan sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 303 ayat (1) ke-2

KUHP. Menurut Andi Hamzah, yang dimaksud dengan dakwaan tunggal,

surat dakwaan disusun secara tunggal jika seseorang atau lebih terdakwa

melakukan tindak pidana hanya satu perbuatan saja, penyusunan dakwaan

tunggal merupakan penyusunan surat dakwaan yang teringan jika

dibandingkan dengan penyusunan surat dakwaan lainnya, karena Penuntut

Umum hanya memfokuskan pada sebuah permasalahan saja.76

Unsur-unsur tindak pidana yang diatur dalam Pasal 303 ayat (1) ke-2

KUHP adalah :

a. Barang Siapa ;

76 Andi Hamzah, 1987. Surat Dakwaan. Alumni, Bandung, hlm. 50

Page 15: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

57

b. Sengaja mengadakan atau memberi kesempatan untuk bermain judi

kepada umum atau sengaja turut campur dalam perusahaan untuk itu

biarpun ada atau tidak ada perjanjiannya;

c. Tanpa mendapat ijin.

Dari unsur-unsur Pasal 303 ayat (1) ke-2 KUHP yang didakwakan

Jaksa Penuntut Umum tersebut, selanjutnya diuraikan mengenai fakta-fakta

yuridis yang dibuktikan dalam persidangan. Dalam Putusan Pengadilan

Negeri Purwokerto dalam Perkara Nomor: 101/Pid.B/2011/PN.Pwt,

mengenai tindak pidana "Dengan tidak berhak sengaja mengadakan atau

memberi kesempatan main judi kepada umum", uraian unsur-unsur dimaksud

adalah sebagai berikut :

Ad. a. Barang Siapa ;

Pengertian barangsiapa adalah orang atau badan hukum

sebagai subjek hukum yang merupakan pendukung hak dan kewajiban

serta mereka dapat bertanggungjawab atas segala perbuatan yang

telah dilakukannya. Dikemukakan oleh Lamintang, bahwa unsur

barangsiapa menunjukkan orang, yang apabila orang tersebut terbukti

memenuhi semua unsur dari tindak pidana seperti yang dimaksudkan

di dalam ketentuan pidana yang bersangkutan, maka ia dapat disebut

sebagai pelaku atau ”dader” dari tindak pidana tersebut. 77

Mengenai unsur barang siapa, dari hasil penelitian dapat

diketahui bahwa unsur barangsiapa di sini yaitu barangsiapa yang

menurut undang-undang hukum pidana menunjukkan pada suatu

77 P.A.F. Lamintang,1990. Dasar-dasar Hukum Pidana. Sinar Baru, Bandung. hlm. 182

Page 16: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

58

subjek tindak pidana, yang berarti siapa saja baik laki-laki atau

perempuan tanpa kecuali, sehat jasmani dan rohani dapat berlaku

sebagai pelaku tindak pidana.

Dikemukakan oleh Sudarto, bahwa unsur pertama tindak

pidana itu adalah perbuatan orang, pada dasarnya yang dapat

melakukan pidana itu manusia (natuurlijk personen). Menurut

Sudarto, hal ini dapat disimpulkan berdasarkan hal-hal sebagai

berikut :

1) Rumusan delik dalam undang-undang lazim dimulai dengan kata“barang siapa”…, kata “barangsiapa” ini tidak dapat diartikan laindari pada “orang”;

2) Dalam Pasal 10 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)disebutkan jenis-jenis yang dapat dikenakan pada subjek tindakpidana, sehingga pada dasarnya hanya dapat dikenakan padamanusia;

3) Pengertian kesalahan yang dapat berupa kesengajaan dankealpaan itu merupakan sikap dalam batin manusia. 78

Sesuai dengan fakta hukum yang telah diperoleh di

persidangan dan dihubungkan dengan dakwaan Jaksa Penuntut

Umum, terdakwa adalah orang laki-laki yang sudah dewasa, berakal

sehat yang telah diajukan ke persidangan dengan dakwaan telah

melakukan tindak pidana dan ternyata dari diri terdakwa tidak

dijumpai adanya hal-hal yang meniadakan pertanggungjawaban

pidana, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud barangsiapa

adalah siapapun juga yang dapat menjadi subjek hukum, yang berarti

orang atau manusia yang didakwa sebagai pelaku tindak pidana.

78 Sudarto, 1990/1991. Op. cit., hlm. 18-19

Page 17: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

59

Dengan demikian apabila unsur barangsiapa dalam Putusan

Pengadilan Negeri Purwokerto dalam Perkara Nomor:

101/Pid.B/2011/PN.Pwt, dihubungkan dengan teori di atas, maka

barang siapa atau subjek tindak pidana tidak dapat diartikan lain dari

pada manusia atau orang, dalam hal ini adalah Achmad Effendi Bin

Sugiyo, di persidangan telah ditanyakan identitasnya yang ternyata

bersesuaian dengan identitas terdakwa sebagaimana tercantum dalam

surat dakwaan dan selain itu saksi-saksi mengenali terdakwa sebagai

pelaku dari tindak pidana sebagaimana didakwakan sehingga dalam

perkara ini tidak terdapat kekeliruan terhadap orang yang diajukan

sebagai terdakwa.

Selain itu selama persidangan tidak ditemukan halangan secara

fisik ataupun psikis yang dapat menjadi alasan pemaaf ataupun alasan

pembenar dari perbuatan terdakwa sehingga perbuatan terdakwa

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Dengan demikian maka

unsur kesatu yaitu unsur barang siapa telah terpenuhi.

Ad. b. Sengaja mengadakan atau memberi kesempatan untuk bermain judi

kepada umum atau sengaja turut campur dalam perusahaan untuk itu

biarpun ada atau tidak ada perjanjiannya

Menurut Lamintang, unsur kesengajaan merupakan unsur

subjektif dari suatu tindak pidana. Unsur subjektif ini adalah unsur-

Page 18: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

60

unsur yang melekat pada diri si pelaku, dan termasuk didalamnya,

yaitu segala sesuatu yang terkandung di dalam hatinya. 79

Unsur kesengajaan dalam Kitab Undang-undang Hukum

Pidana (KUHP) tidak jelas, akan tetapi petunjuk untuk mengetahui

arti kesengajaan ini dapat dari Memore van Toelichting (MvT) yang

mengartikan ”kesengajaan” (opzet) sebagai menghendaki dan

mengetahui (willens en wittens) jadi dapat dikatakan : ”bahwa

kesengajaan berarti menghendaki atau mengetahui, orang yang

melakukan perbuatan dengan sengaja, berarti menghendaki perbuatan

itu, di samping itu mengetahui atau menyadari apa yang dilakukan

itu”. Atas dasar pengertian Memore van Toelichting (MvT) tersebut

Sudarto memberikan pendapat : ”bahwa dalam kesengajaan harus

ada kehendak untuk berbuat. Sengaja berarti menghedaki dan

mengetahui apa yang dilakukan. Orang yang melakukan perbuatan

dengan sengaja berarti mengetahui atau menyadari tentang apa yang

dilakukan”. 80

Dikemukakan oleh Sudarto dalam hal seseorang melakukan

sesuatu dengan sengaja, dapat dibedakan 3 (tiga) corak sikap batin,

yang menunjukan tingkatan atau bentuk dari kesengajaan itu. Ketiga

corak batin tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk)Untuk mencapai suatu tujuan yang dekat (dolus directus) artinyaperbuatan dari si pembuat bertujuan untuk menimbulkan akibat

79 P.A.F. Lamintang, 1989. Delik - delik Khusus Kejahatan - kejahatan Terhadap Harta Kekayaan,Sinar Baru, Bandung. hlm 183

80 Sudarto, 1990/1991. Op. cit. hlm. 16

Page 19: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

61

yang dilarang. Kalau akibat itu tidak ada, maka ia tidak akanberbuat demikian .

(2) Kesengajaan dengan sadar kepastian opzet metzekerheidsbewustzijn atau noodzakelijkheidbewustzijn).Dalam hal ini perbuatan mempunyai dua akibat yaitu (1) akibatyang memang dituju oleh si pembuat, dan (2) akibat yang tidakdiinginkan, tetapi merupakan suatu keharusan untuk mencapaitujuan dan akibat ini pasti timbul atau terjadi.

(3) Kesengajaan dengan sadar kemungkinan (dolus eventualis atauvoorwaardelijk opzet).Dalam hal ini ada keadaan tertentu yang semula mungkin terjadi,kemudian ternyata benar-benar terjadi. 81

Terhadap unsur sengaja mengadakan atau memberi

kesempatan untuk bermain judi kepada umum atau sengaja turut

campur dalam perusahaan untuk itu biarpun ada atau tidak ada

perjanjiannya, penerapan pada Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto

dalam Perkara Nomor: 101/Pid.B/2011/PN.Pwt, didasarkan pada fakta

yang terungkap di persidangan serta dengan mendasarkan pada

keterangan saksi-saksi dan terdakwa dikaitkan dengan barang bukti

dapat diketahui dari penangkapan terhadap saksi Sunar di Wisma

Dewi Gilang Baturaden kamar 07 terletak di Desa Ketenger,

Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas dan dari saksi Sunar

didapat info bahwa saksi Sunar mempunyai pengecer untuk

menjualkan nomor Togel yakni terdakwa Achmad Efendi sehingga

pada hari Rabu tanggal 09 Maret 2011 sekira pukul 19.00 dilakukan

penangkapan terhadap terdakwa di rumahnya di Kelurahan

Arcawinagun RT 03/RW 08 Kecamatan Purwokerto Timur,

Kabupaten Banyumas dan ditemukan barang bukti berupa : 1 (satu)

81 Ibid., hlm. 17.

Page 20: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

62

buah HP merk Nokia 1208, Nomor Simpati 081229797032, Nomor

XL 081804727174, 1 (satu) buah bolpoin warna hitam dirampas

untuk dimusnahkan dan Uang sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu

rupiah) ;

Dalam pemeriksaan di persidangan terdakwa menerangkan

bahwa dirinya memang menjual nomor judi Togel dan terdakwa

menyetor nomor dan uangnya kepada saksi Sunar dan terdakwa

mendapat keuntungan antara 20% s/d 25 % dari seluruh hasil

penjualan nomor togel tersebut. Permainan judi Togel tersebut

sifatnya untung-untungan dan dilakukan dengan cara tebak nomor,

dan bila orang yang pasang nomor tebakannya benar maka orang

tersebut akan mendapat sejumlah uang.

Dengan mendasarkan pada fakta di atas, maka dapat

dibuktikan bahwa terdakwa telah sengaja memberi kesempatan

bermain judi kepada umum, karena permainan tebak nomor Togel

sifatnya adalah untung-untungan dan dilakukan dengan cara tebak

nomor serta untuk mengikutinya maka orang tersebut harus

menyerahkan sejumlah uang kepada penyelenggara dan hal tersebut

tanpa izin dari pihak yang berwenang, sehingga dengan demikian

unsur kedua telah terbukti dan terpenuhi ;

Ad. c. Tanpa mendapat ijin

Dari yang terungkap di persidangan berdasarkan keterangan

saksi-saksi maupun keterangan terdakwa sendiri beserta dengan

barang bukti, diperoleh fakta di pada hari Selasa tanggal 08 Maret

Page 21: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

63

2011 sekira pukul 22.00 WIB di Wisma Dewi Gilang Desa Ketenger

Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas telah terjadi tindak

pidana perjudian Toto Gelap (Togel) jenis Hongkong yang dilakukan

Achmad Effendi bin Sugiyo, berperan sebagai pengecer, perbuatan

yang dilakukan terdakwa tersebut adalah merupakan perbuatan yang

bersifat melawan hukum, sebab terdakwa menjadi penjual Togel jenis

Hongkong tersebut tanpa ada ijin dari pejabat yang berwenang yang

berarti perbuatan terdakwa tidak mempunyai hak untuk melakukan

kegiatan perjudian tersebut. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka

unsur tanpa mendapat ijin telah terpenuhi.

Dengan telah terpenuhinya unsur-unsur suatu perbuatan tertentu yang

dirumuskan oleh undang-undang, maka perbuatan pidana yang dilakukan

oleh tersangka telah terbukti secara sah berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan menyakinkan atas dasar pemeriksaan, maka

terdakwa itu dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana sebagaimana

diatur dalam Pasal 303 ayat (1) ke 2 KUHP sebagaimana dimaksud dalam

Dakwaan Penuntut Umum. Karena dakwaan Penuntut Umum tersebut telah

terbukti maka terdakwa harus dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana

sesuai dakwaan tersebut.

2. Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap tindakpidana dengan sengaja mengadakan atau memberi kesempatanmelakukan perjudian kepada umum dalam perkara Nomor :101/Pid.B/2011/PN. Pwt

Dari hasil penelitian terhadap Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto

dalam Perkara Nomor: 101/Pid.B/2011/PN.Pwt, dapat diketahui bahwa pada

Page 22: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

64

tindak pidana sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 303 ayat (1) Ke-2 KUHP

terdapat unsur-unsur sebagai berikut :

a. Barang Siapa ;

b. Sengaja mengadakan atau memberi kesempatan untuk bermain judi

kepada umum atau sengaja turut campur dalam perusahaan untuk itu

biarpun ada atau tidak ada perjanjiannya ;

c. Tanpa mendapat ijin.

Dari unsur-unsur sebagaimana tersebut di atas, ternyata telah terbukti

secara sah dan meyakinkan bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak

pidana sebagaimana didakwakan oleh Penuntut Umum dan mampu pula

bertanggung-jawab atas perbuatan pidananya tersebut. Perbuatan Terdakwa

dalam perkara ini telah memenuhi seluruh unsur pasal yang telah didakwakan

oleh Penuntut Umum yaitu melanggar Pasal 303 ayat (1) ke 2 KUHP

sebagaimana dimaksud dalam Dakwaan Penuntut Umum; Karena dakwaan

Penuntut Umum tersebut telah terbukti maka terdakwa harus dinyatakan

bersalah melakukan tindak pidana sesuai dakwaan tersebut; Untuk

selanjutnya dijadikan dasar pertimbangan hakim Pengadilan Negeri

Purwokerto untuk menjatuhkan pidananya.

Sebelum menjatuhkan putusannya hakim mempertimbangkan tentang

alat-alat bukti yang digunakan dalam persidangan tersebut sebagaimana

tercantum dalam ketentuan Pasal 183 KUHAP yang merumuskan sebagai

berikut : ”Hakim tidak boleh menjatuhkan kepada seseorang kecuali apabila

dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh

Page 23: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

65

keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa

terdakwalah yang bersalah melakukannya”.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap putusan perkara Nomor

101/Pid.B/2011/PN.Pwt, dapat diketahui dasar pertimbangan hukum hakim

dalam menjatuhkan putusan pidana, yaitu :

a. Pembuktian dengan mendasarkan pada alat-alat bukti yang sah yang

diatur dalam Pasal 184 KUHAP, yang berupa:

1) Keterangan saksi;

Adapun saksi-saksi yang telah dihadirkan untuk memberikan

keterangan di sidang pengadilan dalam perkara ini adalah sebagai

berikut :

a) Saksi : Suhartono, SH bin Achmad Suyanto

b) Saksi : Ujiono, SH bin Supardi

c) Saksi : Sudarko bin Sukarno

d) Saksi : Sunar bin Karto Moharjo

2) Barang bukti

Di persidangan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Purwokerto

telah mengajukan barang bukti berupa :

a) 1 (satu) buah HP merk Nokia 1208, Nomer Simpati 081229797032,

Nomor XL 081804727174;

b) 1 (satu) buah bolpoin warna hitam, dan

c) Uang sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah);

Page 24: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

66

3) Keterangan terdakwa

Dalam perkara ini Terdakwa adalah, Achmad Efendi bin Sugiyo yang

identitasnya telah sesuai dengan identitas yang ada dalam Surat

Dakwaan Penuntut Umum.

b. Mempertimbangkan terhadap hal-hal yang memberatkan dan yang

meringankan terdakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 197 ayat (1)

KUHAP huruf (f).

1) Hal – hal yang memberatkan :

Perbuatan Terdakwa dapat menimbulkan keresahan dalam

masyarakat;

2) Hal – hal yang meringankan :

a) Terdakwa belum pernah dihukum;

b) Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan

mengulangi perbutannya tersebut ;

Dalam hal pemeriksaan keterangan saksi-saksi, adanya barang bukti

dam keterangan terdakwa yang diajukan di depan persidangan, maka

pertimbangan hukum hakim telah sesuai dengan ketentuan yang dirumuskan

dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP, yaitu :

(1) alat bukti yang sah ialah :a. keterangan saksi;b. keterangan ahli;c. surat;d. petunjuk;e. keterangan terdakwa.

Page 25: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

67

Di persidangan hakim Pengadilan Negeri Purwokerto juga telah

mempertimbangkan syarat-syarat pemidanaan. Menurut Sudarto, syarat

pemidanaan terdiri dari :

a. Perbuatan, yang memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu :

1) Memenuhi rumusan undang-undang

2) Bersifat melawan hukum (tidak ada alasan pembenar)

b. Orang, yang mempunyai kesalahan, yaitu :

1) Mampu bertanggung jawab

2) Dolus culpa (tidak ada alasan pemaaf). 82

Dikemukakan oleh Sudarto bahwa unsur pertama tindak pidana

adalah perbuatan atau tindakan seseorang. Perbuatan orang ini adalah titik

penghubung dan dasar untuk pemberian pidana. Dalam arti yang

sesungguhnya “handelen” (berbuat) mempunyai sifat aktif, tiap gerak otot

dikehendaki, dan dilakukan dengan tujuan untuk menimbulkan suatu akibat.83

Dalam putusan perkara Pengadilan Negeri Purwokerto Nomor

101/Pid.B/2011/PN.Pwt, terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan

bersalah melakukan tindak pidana "Dengan tidak berhak sengaja mengadakan

atau memberi kesempatan main judi kepada umum", sebagaimana diatur

dalam Pasal 303 ayat (1) Ke-2 KUHP. Oleh karena semua unsur telah

terbukti, maka terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah dan

menyakinkan bersalah sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Jaksa

Penuntut Umum yaitu memenuhi semua ketentuan Pasal 303 ayat (1) Ke-2

KUHP.

82 Sudarto, 1990/1991. Op. cit. hlm. 3183 Ibid., hlm. 57

Page 26: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

68

Menurut Sudarto, dalam hal perbuatan yang dilakukan terdakwa

adalah merupakan perbuatan yang memenuhi rumusan undang-undang,

artinya perbuatan konkrit dari pembuat harus mempunyai sifat-sifat atau ciri-

ciri dari delik itu sebagaimana secara abstrak disebutkan dalam undang-

undang dan perbuatan itu harus dalam rumusan delik itu. 84

Syarat pertama untuk memungkinkan adanya penjatuhan pidana ialah

adanya perbuatan (manusia) yang memenuhi rumusan delik dalam undang-

undang. Dalam kasus ini perbuatan terdakwa telah memenuhi ketentuan Pasal

303 ayat (1) Ke-2 KUHP.

Syarat kedua untuk dapat dipidananya seseorang selain perbuatannya

memenuhi rumusan undang-undang juga harus bersifat melawan hukum.

Syarat ini merupakan penilaian objektif terhadap perbuatan. Pengertian sifat

melawan hukum, ada dua pendirian yaitu :

a. Menurut ajaran melawan hukum formil

Suatu perbuatan itu bersifat melawan hukum, apabila perbuatan diancam

pidana dan dirumuskan sebagai suatu delik dalam undang-undang. Sifat

melawan hukumnya perbuatan itu dapat dihapus, hanya berdasarkan

suatu ketentuan undang-undang. Jadi menurut ajaran ini melawan

hukum sama dengan melawan atau bertentangan dengan undang-undang

(hukum tertulis).

b. Sifat melawan hukum yang meteriil

Suatu perbuatan itu melawan hukum atau tidak, tidak hanya yang

terdapat dalam undang-undang saja, akan tetapi harus dilihat berlakunya

84 Sudarto. 1990/1991.Op. cit., hlm. 48

Page 27: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

69

asas-asas hukum yang tidak tertulis. Sifat melawan hukumnya perbuatan

yang nyata-nyata masuk dalam rumusan delik harus berdasarkan

ketentuan undang-undang dan juga berdasarkan aturan-aturan yang tidak

tertulis. Jadi menurut ajaran ini melawan hukum sama dengan

bertentangan dengan undang-undang (hukum tertulis) dan juga dengan

hukum yang tidak tertulis. 85

Pada putusan Pengadilan Negeri Purwokerto perkara Nomor:

101/Pid.B/2011/PN.Pwt, diperoleh fakta bahwa perbuatan terdakwa

merupakan perbuatan yang bersifat melawan hukum yang formil, karena

perbuatan terdakwa yang telah melakukan tindak pidana ”Dengan tidak

berhak sengaja mengadakan atau memberi kesempatan main judi kepada

umum". Dengan demikian perbuatan terdakwa tersebut bertentangan dengan

hukum atau undang-undang yang berlaku, maka syarat perbuatan yang

melawan hukum telah terpenuhi dan terbukti.

Alasan pembenar yaitu alasan yang menghapus sifat melawan

hukumnya perbuatan, meskipun perbuatannya telah memenuhi rumusan delik

dalam undang-undang, kalau perbuatan itu tidak melawan hukum maka tidak

mungkin ada pemidanaan. Pada putusan Pengadilan Negeri Purwokerto

dalam Perkara Nomor: 101/Pid.B/2011/PN.Pwt, tidak ditemukan adanya

alasan pembenar bagi terdakwa, bahwa terdakwa telah melakukan tindak

pidana "Dengan tidak berhak sengaja mengadakan atau memberi kesempatan

main judi kepada umum".

85 Ibid., hlm. 69-70.

Page 28: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

70

Syarat penjatuhan pidana di samping dilihat dari perbuatannya juga

dari orang yang melakukan perbuatan pidana tersebut. Dalam kasus ini,

mendasarkan pada fakta yang terungkap dipersidangan bahwa yang menjadi

subjek tindak pidana dalam putusan Pengadilan Negeri Purwokerto Nomor:

101/Pid.B/2011/PN.Pwt, adalah orang atau manusia, sedangkan orang atau

manusia dimaksud dalam perkara ini adalah Achmad Effendi Bin Sugiyo;

Tempat Lahir : Banyumas; Umur /Tanggal Lahir : 33 tahun /24 Januari

1978; Jenis Kelamin : Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Tempat

Tinggal : Kelurahan Arcawinangun RT. 03/ RW.008, Kecamatan Purwokerto

Timur, Kabupaten Banyumas; Agama : Islam; Pekerjaan : Swasta;

Mampu bertanggung jawab dapat diartikan sebagai suatu keadaan

psychis sedemikian yang membenarkan adanya penerapan sesuatu upaya

pemidanaan baik dilihat dari unsur sudut umum maupun dari orangnya,

bahwa orang mampu bertanggung jawab jika sehat jiwanya, yaitu :

a. Ia mampu untuk mengetahui atau menyadari bahwa perbuatannya

bertentangan dengan hukum

b. Ia dapat menentukan kehendak sesuai dengan kesadaran tersebut.

Menurut majelis hakim Pengadilan Negeri Purwokerto Achmad

Effendi Bin Sugiyo adalah orang yang mampu bertanggung jawab, sebab

terdakwa membuat penilaian dengan pikiran dan perasaannya bahwa

perbuatannya adalah bertentangan dengan undang-undang (Pasal 303 ayat (1)

Ke- 2 KUHP), telah melakukan tindak pidana "Dengan tidak berhak sengaja

mengadakan atau memberi kesempatan main judi kepada umum".

Page 29: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

71

Perbuatan terdakwa juga harus dinyatakan bersalah, kesalahan dalam

arti yang seluas-luasnya dapat disamakan dengan pengertian tanggung jawab

dalam hukum pidana, didalamnya terkandung makna dapat dicelanya si

pembuat atas perbuatannya. Jadi apabila dikatakan, bahwa orang bersalah

melakukan sesuatu tindakan pidana, maka itu berarti ia dapat dicela

perbuatannya. Untuk adanya pemidanaan harus ada kesalahan lebih dahulu

pada si pembuat. Soal kesalahan ada hubungannya dengan kebebasan

kehendak.

Menurut Sudarto mengenai hubungan antara kebebasan kehendak

dengan ada atau tidak ada kesalahan ada 3 pendapat, yaitu :

a. Kaum indeterminis, menganggap bahwa manusia mempunyai kehendakbebas dan ini merupakan sebab dari segala keputusan

b. Kaum determinis, mengatakan, bahwa manusia tidak mempunyaikehendak bebas. Keputusan kehendak ditentukan sepenuhnya oleh watak(dalama rti nafsu-nafsu manusia dalam hubungn kekuatan satu sama lain)dan motif-motif, ialah rangsangan-rangsangan yang datang dari luaratau dari dalam watak tersebut. Ini berarti seseorang tidak dapat dicelaatau perbuatannya atau dinyatakan mempunyai kesalahan, sebab tidakpunya kehendak bebas

c. Golongan ketiga mengatakan bahwa ada dan tidak adanya kebebasankehendak itu hukum pidana tidak menjadi soal, kesalahan seseorangtidak dihubungkan dengan ada dan tidak adanya kehendak bebas. 86

Selanjutnya mengenai kesalahan menurut Sudarto ada tiga yaitu :

a. Kesalahan dalam arti seluas-luasnya, dapat disamakan denganperngertian pertanggung jawaban dalam hukum pidana

b. Kesalahan dalam arti bentuk kesalahan (schidnorm) yang berupa:1) Kesengajaan (opzet) diartikan sebagai menghendaki dan mengetahui

(willesenwetens) sehingga dapat dikatakan, bahwa sengaja berartimenghendaki dan mengetahui apa yang dilakukan.

2) Kealpaan ini disebut sebagai kesalahan yuridisc. Kesalahan dalam arti sempit, yaitu kealpaan/culpa.87

86 Ibid., hlm. 587 Sudarto, 1991. Loc. Cit.

Page 30: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

72

Berdasarkan hasil penelitian terhadap putusan Pengadilan Negeri

Purwokerto perkara Nomor: 101/Pid.B/2011/PN.Pwt, dapat diketahui bahwa

Achmad Effendi Bin Sugiyo memang dengan sengaja mengadakan atau

memberi kesempatan main judi kepada umum. Kasus tersebut termasuk dalam

corak kesengajaan sebagai maksud (opzet als oormerk) untuk mencapai

tujuan yang dekat atau dolus directus. Dalam hal terdakwa memang sengaja

melakukan perbuatan itu dan menghendaki perbuatan tersebut beserta

akibatnya, dengan demikian unsur kesengajaan dalam perkara ini telah

terpenuhi.

Syarat pemidanaan yang lain yaitu alasan pemaaf atau tidak adanya

alasan penghapus kesalahan. Alasan pemaaf menyangkut pribadi si pembuat,

dalam arti bahwa orang ini tidak dapat dicela (menurut hukum) dengan

perkataan lain ia tidak bersalah atau tidak dapat dipertanggung jawabkan,

meskipun perbutannya melawan hukum. Jadi di sini tidak ada alasan yang

menghapuskan kesalahan si pembuat, sehingga ada pemidanaan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap putusan Pengadilan Negeri

Purwokerto, perkara Nomor 101/Pid.B/2011/PN.Pwt, dan dengan

mendasarkan pada keterangan saksi-saksi, barang bukti dan keterangan

terdakwa sendiri, dengan adanya persesuaian antara alat bukti yang satu

dengan yang lain, semua unsur yang diperlukan telah terpenuhi dan terbukti

secara sah dan menyakinkan menurut hukum, dengan pertimbangan-

pertimbangan tersebut maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa

Achmad Effendi Bin Sugiyo telah terbukti secara sah dan meyakinkan

bersalah melakukan tindak pidana "Dengan tidak berhak sengaja mengadakan

Page 31: BAB IV - fh.unsoed.ac.idfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/BAB IV_0.pdf44 dipenuhinya sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan ia terdakwa dengan cara sebagai berikut

73

atau memberi kesempatan main judi kepada umum", sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam Pasal 303 ayat (1) ke-2 KUHP, dan menghukum

terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan;

Menetapkan masa tahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan

seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; menetapkan agar terdakwa tetap

ditahan.