bab iii metode penelitian a. desain...

20
44 Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data hasil penelitian dengan tujuan tertentu. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah “one group pre-test and post-test design”, yaitu desain penelitian kuantitatif yang termasuk ke dalam salah satu metode pre-eksperimen. Metode penelitian pre-eksperimen dengan jenis desain one group pre- test and post-test ini adalah penelitian yang digunakan untuk mengkaji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian pre-eksperimen one group pre-test and post-test ini menggunakan satu kelompok subjek tanpa diberlakukan kelas kontrol, karena pengujian penelitian dilihat dari perbandingan hasil pre-test dan post-test penelitian. Pre test (O 1 ) adalah observasi yang dilakukan sebelum eksperimen, sedangkan post test (O 2 ) adalah observasi yang dilakukan setelah eksperimen. Menurut (Martilopa, 2014, hlm. 38) perbedaan antara O 1 dan O 2 yakni O 1 -O 2 diasumsikan sebagai efek treatment (eksperimen). Adapun pola penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Pola Penelitian Kelompok Pre test Perlakuan Post Test Eksperimen O 1 X O 2 (Arikunto, 2010, hlm. 86) Keterangan: O 1 : Pre-test sebelum diberikan perlakuan X : Perlakuan (pembelajaran geometri menggunakan media pop-up book ) O 2 : Post-test setelah diberikan perlakuan

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 44 Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Desain Penelitian

    Desain penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data hasil

    penelitian dengan tujuan tertentu. Desain yang digunakan pada penelitian ini

    adalah “one group pre-test and post-test design”, yaitu desain penelitian

    kuantitatif yang termasuk ke dalam salah satu metode pre-eksperimen.

    Metode penelitian pre-eksperimen dengan jenis desain one group pre-

    test and post-test ini adalah penelitian yang digunakan untuk mengkaji

    pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian pre-eksperimen

    one group pre-test and post-test ini menggunakan satu kelompok subjek

    tanpa diberlakukan kelas kontrol, karena pengujian penelitian dilihat dari

    perbandingan hasil pre-test dan post-test penelitian. Pre test (O1) adalah

    observasi yang dilakukan sebelum eksperimen, sedangkan post test (O2)

    adalah observasi yang dilakukan setelah eksperimen. Menurut (Martilopa,

    2014, hlm. 38) perbedaan antara O1 dan O2 yakni O1-O2 diasumsikan sebagai

    efek treatment (eksperimen).

    Adapun pola penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.1

    Pola Penelitian

    Kelompok Pre test Perlakuan Post Test

    Eksperimen O1 X O2

    (Arikunto, 2010, hlm. 86)

    Keterangan:

    O1 : Pre-test sebelum diberikan perlakuan

    X : Perlakuan (pembelajaran geometri menggunakan media pop-up

    book)

    O2 : Post-test setelah diberikan perlakuan

  • 45

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Berdasarkan pola penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa ada dua

    tahap observasi pada saat pre-test dan post-test serta satu kali treatment yang

    dilakukan diantara kedua observasi tersebut. Hal ini dilakukan untuk melihat

    apakah ada perbandingan keadaan sebelum dan sesudah dilakukannya

    treatment penelitian. Paradigma dari metode penelitian pre-eksperimen ini

    dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:

    B.

    C.

    Gambar 3.1

    Paradigma Penelitian

    Penelitian pre-eksperimen dengan desain one group pretest and post

    test ini memang memiliki beberapa kelemahan untuk mengukur sebuah

    penelitian, namun penulis tetap menggunakannya dengan beberapa

    pertimbangan. (Suryabrata, 2007, hlm. 102) menjelaskan bahwa desain

    penelitian one group pretest and post test mempunyai kelemahan dan

    kelebihan seperti:

    Kemampuan

    Mengenal Bentuk Geometri

    Daerah Penelitian

    Sampel

    Penelitian

    1. Analisis

    2. Temuan

    Penelitian

    3. Kesimpulan

    Pre Test

    Pembelajaran dengan

    media pop-up book

    Post Test

  • 46

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    1. Kelemahannya adalah tidak ada jaminan bahwa X adalah satu-satunya

    faktor atau bahkan faktor utama yang menimbulkan perbedaan antara

    O1 dan O2.

    2. Kelebihannya adalah pretest yang diberikan dapat memberikan

    landasan untuk membuat komparasi prestasi subjek yang sama sebelum

    dan sesudah dikenai X (eksperimental treatment).

    Penulis tetap memilih desain penelitian ini yaitu karena penulis

    memiliki keterbatasan waktu dan tempat untuk pelaksanaan penelitian,

    dikarenakan waktu pelaksanaannya sudah mendekati akhir pembelajaran

    semester genap tahun ajaran 2016/2017. Namun, peneliti tetap berusaha untuk

    meminimalisir kegagalan penelitian dengan memaksimalkan pengujian dan

    penggunaan instrumen penelitian yang ada. Sebagaimana yang dikatakan oleh

    (Sukmadinata, 2012, hlm. 198), salah satu faktor validitas internal suatu

    penelitian harus memperhatikan instrumen yang digunakan dalam penelitian.

    B. Subjek dan Lokasi Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah anak dengan rentang usia empat

    sampai lima tahun di TK Negeri Centeh Bandung tahun ajaran 2016-2017

    yang beralamat di Jl. Pacar No. 5, Samoja, Batununggal, Kota Bandung, Jawa

    Barat 40275.

    1. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subjek yang menjadi pusat perhatian

    penelitian (Arikunto, 2010, hlm. 130). Adapun populasi dalam penelitian

    ini adalah anak-anak Kelompok B di TK Negeri Centeh yang terdiri dari

    30 orang anak dengan satu wali kelas. Kelompok B dalam populasi ini

    adalah kelompok B transisi dengan kriteria rentang usia empat sampai

    lima tahun, dimana anak di kelas ini sudah tidak lagi berada di kelas A

    namun belum memenuhi syarat untuk berada di kelas B dengan rentang

    usia lima sampai enam tahun.

  • 47

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Tabel 3.2

    Jumlah Populasi Penelitian

    Kelompok Jenis Kelamin Jumlah

    Perempuan Laki-laki

    Usia 4-5 tahun

    (Kelompok B)

    15 15 30

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi (Sugiyono, 2015, hlm. 62). Teknik sampling yang digunakan adalah

    non-probability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan

    peluang kepada populasi untuk dipilih sebagai anggota sampel (Sugiyono,

    2015, hlm. 65). Adapun non-probability sampling yang penulis gunakan

    adalah jenis sampling jenuh, yaitu teknik menentukan sampel penelitian

    dengan mengambil seluruh populasi menjadi sebuah sampel. Sehingga

    sampel penelitian ini adalah 30 anak kelompok B TK Negeri Centeh.

    Menurut (Sugiyono, 2015, hlm. 65) jenis sampling jenuh sering dilakukan

    bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang

    ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

    C. Definisi Operasional Variabel (DOV)

    Definisi operasional adalah suatu definisi dari variabel penelitian yang

    dapat dijadikan arahan untuk pelaksanaan didalam suatu penelitian

    (Martilopa, 2014, hlm. 41). Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu:

    1. Variabel Dependen

    Variabel dependen atau variabel terikat adalah tipe variabel yang

    dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian

    ini, variabel dependen yang dimaksud adalah “kemampuan mengenal

    bentuk geometri”.

    2. Variabel Independen

    Variabel independen atau variabel bebas adalah tipe variabel yang

    menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian

    ini, variabel independen yang dimaksud adalah media yang digunakan,

    yaitu “penggunaan media pop-up book”

  • 48

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Adapun pemaparan dari definisi operasional variabel dalam penelitian

    ini adalah sebagai berikut:

    1. Definisi Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri

    Menurut NCTM (2000, hlm. 77) “at the core of mathematics in the

    early years are the Number and Geometry Standards”, yaitu inti dari

    pembelajaran matematika pada anak usia dini adalah bilangan dan

    geometri. Geometri adalah bagian dari cabang ilmu matematika yang

    mendasari pengetahuan fisika, teknisi dan segala sesuatu yang

    berhubungan dengan visualisasi objek tertentu, melalui kombinasi sebuah

    titik dan garis tertentu yang dapat membentuk suatu bangun atau bentuk

    tertentu.

    Sejak usia pra-sekolah sampai kelas 12, indikator standar

    pembelajaran geometri dalam Principles and Standards for School

    Mathematics mencakup empat jenis tujuan instruksional, yaitu (1).sifat

    dan karakteristik bentuk, (2).lokasi dan hubungan spasial,

    (3).transformasi & simetri, dan (4).visualisasi (NCTM, 2000, hlm. 96).

    Adapun salah satu aspek yang akan digunakan dalam penelitian ini

    adalah aspek yang pertama, dan keempat, yaitu sifat dan karakteristik

    bentuk geometri serta visualisasi bentuk geometri. Hal ini dikarenakan

    adanya keterbatasan media pop-up book dalam merepresentasikan aspek

    kedua dan ketiga, yaitu hubungan spasial dan transformasi. Anak-anak

    pada usia pra-sekolah memungkinkan untuk menganalisis karakteristik

    dan sifat dari bentuk geometri serta mengembangkan visualisasi tentang

    hubungan geometris.

    Dalam aspek sifat dan karakteristik geometri, diuraikan bahwa

    anak perlu mencapai indikator, diantaranya dengan menamai atau

    menyebutkan (name), menerapkan atau membangun bentuk (build),

    mendeskripsikan bentuk (describe). Sementara pada aspek visualisasi

    anak perlu mencapai indikator mengidentifikasi bentuk di lingkungan

    sekitar (identify and specify their location) (NCTM, 2000, hlm.96).

  • 49

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Dalam dokumen Early Childhood Mathematics Education

    Research, dituliskan bahwa kriteria tahapan kemampuan mengenal

    bentuk geometri anak usia empat sampai lima tahun meliputi:

    1. Mengenal bentuk geometri dengan pelafalan yang benar (Shape

    recognizer)

    2. Menerapkan dan membangun bagian-bagian bentuk geometri

    (Constructor of shape recognizer)

    3. Mengenal sisi dalam bentuk geometri (Side recognizer)

    4. Mengenal sudut dalam bentuk geometri (Corner/angle recognizer)

    5. Mengidentifikasi bentuk yang termasuk ke dalam bentuk geometri

    di lingkungan sekitar (Shape identifier).

    Jika dielaborasikan, kedua dokumen tersebut dapat di bandingkan dan

    diklasifikasikan sesuai dengan kriteria yang serupa, seperti analisis

    perbandingan tabel berikut ini:

    Tabel 3.3

    Perbandingan Dokumen Aspek Mengenal Bentuk Geometri

    No.

    Perbandingan Dokumen Aspek (Klasifikasi alternatif)

    National Council of Teachers of Mathematics

    Early Childhood Mathematics Education Research

    1 Menamai bentuk

    (name)

    Mengenal bentuk geometri dengan pelafalan

    yang benar (Shape recognizer)

    Menyebutkan

    bentuk geometri

    2 Mendeskripsikan

    bentuk (describe).

    Mengenal sisi dalam bentuk geometri (Side

    recognizer)

    Mendeskripsi

    kan karakteristik

    bentuk geometri

    Mengenal sudut dalam bentuk geometri

    (Corner/angle recognizer)

    3 Menerapkan atau membangun

    bentuk (build),

    Membangun bagian-bagian bentuk geometri (Constructor of shape recognizer)

    Menerapkan bentuk

    geometri

    4 Mengidentifikasi bentuk di

    lingkungan sekitar (identify

    and specify their location)

    Mengidentifikasi bentuk yang termasuk ke dalam bentuk geometri (Shape identifier).

    Mengidentifikasi bentuk

    geometri di lingkungan

    sekitar

  • 50

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Berdasarkan penjabaran di atas, maka indikator ketercapaian yang

    dapat dilakukan dalam mengenalkan bentuk geometri ada empat aspek

    yaitu:

    a. Menyebutkan bentuk geometri

    b. Mendeskripsikan karakteristik bentuk geometri

    c. Menerapkan bentuk geometri

    d. Mengidentifikasi bentuk geometri di lingkungan sekitar

    Keempat aspek tersebut difokuskan untuk mengenalkan bentuk

    geometri yang datar (2 dimensi). Hal ini dilakukan untuk

    menyederhanakan pelaksanaan penelitian dan menyesuaikan tingkat

    representatif media yang digunakan, yaitu media pop-up book. Adapun

    sifat dan karakteristik bentuk geometri yang akan dikenalkan yaitu

    persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segitiga, sesuai dengan Standar

    Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) kelompok B.

    Jadi, definisi operasional variabel pengenalan bentuk geometri

    dalam penelitian ini adalah (1).Menyebutkan bentuk geometri,

    (2).Mendeskripsikan karakteristik bentuk geometri (3).Menerapkan

    bentuk geometri, dan (4).Mengidentifikasi bentuk geometri di lingkungan

    sekitar.

    2. Definisi Media Pop-up Book

    Heinich, Molenda, dan Russell (1993) dalam (Badru Zaman, 2005,

    hlm. 4.4) media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti

    “perantara”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima

    pesan (a receiver). Media pembelajaran adalah semua alat dan bahan

    yang dapat digunakan sebagai model dalam proses pembelajaran.

    Menurut Briggs dalam (Miarso, 2004, hlm. 457) pembelajaran adalah

    sarana untuk memberikan perangsang bagi si belajar supaya proses

    belajar terjadi.

    Media pop up book adalah sebuah buku yang memiliki bagian yang

    timbul dan berunsur tiga dimensi untuk memenuhi kebutuhan anak agar

  • 51

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    mampu menangkap informasi yang bersifat visual dan konkret dalam

    penyajian yang lebih baik (Luwitasari, 2013).

    Adapun langkah penggunaan media pop-up book dalam penelitian

    ini adalah sebagai berikut:

    1. Anak-anak membaca satu persatu kalimat narasi dalam halaman buku

    pop-up secara bersamaan dengan instruksi dari peneliti

    2. Peneliti melakukan interaksi kepada anak berupa tanya jawab

    mengenai aspek yang terdapat dalam instrumen penelitian

    3. Anak-anak dipersilahkan untuk memilih dan membuka sendiri pop-up

    book yang ada

    4. Anak dapat mencari dan mengidentifikasi bentuk geometri apa saja

    yang terdapat dalam pop-up book tersebut.

    5. Peneliti melakukan observasi berdasarkan aktivitas yang dilakukan

    oleh anak.

    D. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

    oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut

    menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2010, hlm. 101).

    Dalam instrumen penelitian ini terdapat teknik pengumpulan data dan kisi-

    kisi instrumen penelitian.

    1. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam

    melaksanakan penelitian dengan menggunakan lebih dari satu instrumen

    untuk meningkatkan kualitas dan reliabilitas data. Adapun teknik

    pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi terstruktur. Menurut

    (Sugiyono, 2008, hlm. 146) mengemukakan bahwa observasi terstruktur

    adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang

    akan diamati, kapan, dan dimana tempatnya. Teknik observasi ini dilakukan

    dengan skala pengukuran rating scale, yaitu teknik pengukuran dengan

    mendeskripsikan data kuantitatif.

  • 52

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    2. Kisi Kisi Instrumen

    Kisi-kisi instrumen adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan

    antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan

    dalam kolom yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti (Arikunto,

    2010, hlm. 138). Kisi-kisi ini dibuat untuk melihat gambaran mengenai

    pengaruh penggunaan media pop-up book dalam meningkatkan kemampuan

    mengenal bentuk geometri pada anak. Adapun kisi-kisi instrumen yang

    digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3.4 berikut ini:

    Tabel 3.4

    Kisi-kisi Instrumen

    No Variabel Aspek Item pernyataan No.

    Item

    Teknik

    Pengambil

    Data

    1 Mengenal

    Bentuk

    Geometri

    Sifat dan

    karakteristi

    k bentuk

    lingkaran

    Anak dapat menyebutkan bentuk

    lingkaran

    Anak dapat menamai bentuk

    lingkaran

    Anak dapat menyebutkan jenis

    garis yang terdapat dalam bentuk

    lingkaran

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    simetri lipat pada bentuk lingkaran

    1

    5

    6

    7

    Observasi

    Sifat dan

    karakteristi

    k bentuk

    persegi

    Anak dapat menyebutkan bentuk

    persegi

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    simetri lipat pada bentuk persegi

    Anak dapat menamai bentuk

    persegi

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    titik pada bentuk persegi

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    garis yang terdapat dalam bentuk

    persegi

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    sudut pada bentuk persegi

    2

    8

    9

    10

    11

    12

  • 53

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Sifat dan

    karakteristi

    k bentuk

    persegi

    panjang

    Anak dapat menyebutkan bentuk

    persegi panjang

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    simetri lipat pada bentuk persegi

    panjang

    Anak dapat menamai bentuk

    persegi panjang

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    titik pada bentuk persegi panjang

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    garis yang terdapat dalam bentuk

    persegi panjang

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    sudut pada bentuk persegi panjang

    3

    13

    14

    15

    16

    17

    Sifat dan

    karakteristi

    k bentuk

    segitiga

    Anak dapat menyebutkan bentuk

    segitiga

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    simetri lipat pada bentuk segitiga

    Anak dapat menamai bentuk

    segitiga

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    titik pada bentuk segitiga

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    garis yang terdapat dalam bentuk

    segitiga

    Anak dapat menyebutkan jumlah

    sudut pada bentuk segitiga

    4

    18

    19

    20

    21

    22

    Pengetahua

    n visual-

    spasial dan

    pemecahan

    masalah

    bentuk

    geometri

    Anak dapat mengelompokkan

    bentuk-bentuk geometri

    Anak dapat mengurutkan pola

    bentuk-bentuk geometri

    Anak dapat membangun bentuk-

    bentuk geometri

    Anak dapat membuat bentuk-

    bentuk geometri

    23

    24

    25

    29

    Identifikasi

    bentuk

    geometri

    Anak dapat mengenali bentuk

    lingkaran yang ada di lingkungan

    sekitar

    26

  • 54

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Anak dapat mengenali bentuk

    persegi yang ada di lingkungan

    sekitar

    Anak dapat mengenali bentuk

    persegi panjang yang ada di

    lingkungan sekitar

    Anak dapat mengenali bentuk

    segitiga yang ada di lingkungan

    sekitar

    27

    28

    30

    No

    .

    Variabel Aspek Item pernyataan No.

    Item

    Teknik

    Pengambil

    Data

    2 Penggunaan

    media pop up

    book

    Perencanaa

    n

    Guru mempersiapkan lingkungan

    untuk kegiatan pembelajaran

    1 Observasi

    Guru menyediakan media

    pembelajaran

    2

    Guru mempersiapkan catatan

    penilaian anak

    3

    Pelaksanaan Guru mengondisikan situasi belajar

    dengan baik

    4

    Guru mengomunikasikan tema dan

    media yang akan digunakan

    5

    Guru menyampaikan penjelasan

    sederhana mengenai kegiatan

    pembelajaran mengenal bentuk

    geometri

    6

    Guru menggunakan media pop-up

    untuk mengenalkan bentuk geometri

    7

    Guru mengobservasi pada saat

    kegiatan berlangsung

    8

    Guru memonitor dan membimbing

    anak saat kegiatan

    9

    Penilaian Guru memberikan kesempatan pada

    anak untuk bertanya mengenai

    kegiatan

    10

  • 55

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Guru memberikan kesempatan pada

    anak untuk menceritakan kembali

    apa yang telah dipelajari pada

    kegiatan tersebut

    11

    Guru menilai ketercapaian tujuan

    penelitian yang dilakukan

    12

    Adapun teknik penjabaran kriteria rating scale dalam penelitian ini

    dibagi menjadi tiga kategori, yaitu rendah (skor 1), sedang (skor 2) dan tinggi

    (skor 3), dengan penjabaran sebagai berikut:

    Rendah(1) = Anak belum mampu menjawab / melaksanakan kegiatan

    dengan tepat dan masih perlu bimbingan stimulasi dari guru

    Sedang(2) = Anak mampu menjawab / melaksanakan kegiatan dengan tepat

    melalui bantuan dari guru

    Tinggi(3) = Anak mampu menjawab / melaksanakan kegiatan dengan tepat

    secara mandiri

    E. Uji Coba Instrumen

    Setelah memiliki instrumen penelitian, tahap selanjutnya yaitu

    melakukan uji coba validitas dan reliabilitas. Validitas dapat dikatakan

    sebagai ketepatan, sementara reliabilitas dikatakan sebagai konsistensi atau

    dapat dipercaya. Kedua uji ini dilakukan terhadap instrumen agar mengetahui

    apakah instrumen tersebut valid dan reliabel atau tidak terhadap aspek yang

    dinilai dalam setiap item. Suatu instrumen yang valid adalah instrumen yang

    memiliki nilai validitas tinggi; sebaliknya instrumen yang kurang valid adalah

    instrumen yang memiliki nilai validitas rendah (Arikunto, 2001, hlm. 144).

  • 56

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    1. Validitas Instrumen

    Uji validitas instrumen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu uji

    validitas isi dan validitas konstruk. Dalam uji validitas konstruk, penulis

    melakukan uji coba kepada dua orang validator atas rekomendasi dari salah

    satu pembimbing penulis untuk mengetahui apakah instrumen yang akan

    digunakan sesuai atau tidak. Untuk uji validitas isi, penulis melakukan uji

    coba penelitian pada anak kelompok B TK Al-Ikhlas yang secara umum

    memiliki tingkat pemahaman yang sama dengan terhadap bentuk geometri

    dengan anak kelompok B TK Negeri Centeh yang akan diteliti. Uji validitas

    isi ini menggunakan formula product moment dan alpha conbrach dalam

    SPSS untuk mementukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak.

    Uji coba validitas instrumen ini dilakukan terhadap anak-anak

    kelompok B TK Al-Ikhlas yang beralamat di Jl.Rambutan RT.06 Pondok

    Melati, Bekasi Jawa Barat 17431 dengan anak sejumlah 12 orang. Berikut

    adalah rumus untuk mengukur tingkat validitas instrumen menggunakan

    product moment dari Karl Person:

    rxy = ( ) ( )

    √ ( ) ( ( ) )

    (Sugiyono, 2015, hlm.356)

    rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

    N = Jumlah responden

    X = Skor variabel dari jawaban responden

    Y = Skor total variabel untuk responden n

    Melalui bantuan program SPSS, diperoleh hasil uji validitas instrumen

    penelitian sebagaimana ditampilkan dalam tabel 3.5 berikut:

  • 57

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Tabel 3.5

    Item-Total Statistics

    Scale Mean if Item Deleted

    Scale Variance if Item Deleted

    Corrected Item-Total

    Correlation

    Cronbach's Alpha if Item

    Deleted

    VAR00001 41.17 108.697 .801 .950

    VAR00002 41.08 111.720 .889 .948

    VAR00003 41.83 117.606 .880 .949

    VAR00004 41.25 107.841 .890 .948

    VAR00005 41.75 118.023 .800 .949

    VAR00006 41.83 118.152 .827 .949

    VAR00007 42.08 127.720 -.086 .954

    VAR00008 42.08 126.629 .082 .954

    VAR00009 41.83 118.152 .827 .949

    VAR00010 41.83 118.152 .827 .949

    VAR00011 41.17 110.697 .881 .948

    VAR00012 41.58 118.811 .728 .950

    VAR00013 42.08 128.992 -.280 .955

    VAR00014 41.92 120.083 .702 .950

    VAR00015 41.92 120.083 .702 .950

    VAR00016 41.92 120.083 .702 .950

    VAR00017 40.83 113.424 .797 .949

    VAR00018 42.08 129.538 -.362 .956

    VAR00019 41.58 118.811 .728 .950

    VAR00020 41.58 115.538 .650 .951

    VAR00021 41.83 118.152 .827 .949

    VAR00022 41.83 117.606 .880 .949

    VAR00023 42.08 128.992 -.280 .955

    VAR00024 42.08 126.083 .166 .953

    VAR00025 41.58 115.538 .650 .951

    VAR00026 41.83 118.152 .827 .949

    VAR00027 41.83 117.606 .880 .949

    VAR00028 41.75 118.023 .800 .949

    VAR00029 42.08 128.083 -.141 .955

    VAR00030 41.50 115.909 .640 .951

  • 58

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Berdasarkan data tersebut, validitas data dapat dijabarkan dalam tabel 3.6

    berikut:

    Tabel 3.6

    Hasil Validitas Item Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri

    No.

    item

    R

    hitung

    R

    tabel Ket.

    No.

    item

    R

    hitung

    R

    tabel Ket.

    1 0.801 0.367 Valid 16 0.702 0.367 Valid

    2 0.889 0.367 Valid 17 0.797 0.367 Valid

    3 0.880 0.367 Valid 18 -0.362 0.367 Tidak valid

    4 0.890 0.367 Valid 19 0.728 0.367 Valid

    5 0.800 0.367 Valid 20 0.650 0.367 Valid

    6 0.827 0.367 Valid 21 0.827 0.367 Valid

    7 -0.086 0.367 Tidak valid 22 0.880 0.367 Valid

    8 0.082 0.367 Valid 23 -0.280 0.367 Tidak valid

    9 0.827 0.367 Valid 24 0.166 0.367 Tidak valid

    10 0.827 0.367 Valid 25 0.650 0.367 Valid

    11 0.881 0.367 Valid 26 0.827 0.367 Valid

    12 0.728 0.367 Valid 27 0.880 0.367 Valid

    13 -0.280 0.367 Tidak valid 28 0.800 0.367 Valid

    14 0.702 0.367 Valid 29 -0.141 0.367 Tidak valid

    15 0.702 0.367 Valid 30 0.640 0.367 Valid

    Nilai r hitung dapat dilihat dari tabel corrected item-total correlation

    hasil perhitungan SPSS diatas, sementara nilai r tabel diperoleh dari tabel

    produk moment dalam buku sugiyono. Nilai r tabel didapat dari jumlah soal

    (30) dikurangi 1, sehingga dapat diketahui r tabel pada baris ke-29 (r tabel n-1

    = 0,367) dengan ketentuan sebagai berikut:

    - Jika r hitung positif dan r hitung ≥ r tabel maka butir soal valid

    - Jika r hitung negatif dan r hitung ≤ r tabel maka butir soal tidak valid

  • 59

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 30 soal yang ada,

    terdapat 7 butir soal yang tidak valid, yaitu nomor 7,13,18,23,24,dan 29. Oleh

    karena itu, item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini

    menggunakan 23 soal yang valid dengan rincian penyebaran sebagai berikut:

    Tabel 3.7

    Rincian validitas item

    No Aspek Item valid Item

    tidak valid

    Jumlah

    item

    valid

    1 Menyebutkan bentuk geometri 1,2,3,4 - 4

    2 Mendeskripsikan karakteristik

    bentuk geometri

    5,6,

    9,10,11,12,

    14,15,16,17,

    19,20,21,22.

    7,8,13,18 14

    3 Menerapkan bentuk geometri 25 23,24 1

    4 Mengidentifikasi bentuk geometri

    di lingkungan sekitar

    26,27,28,30 29 4

    Jumlah Item pernyataan 23

    2. Reliabilitas Instrumen

    Menurut Siregar (2013, hlm. 55) reliabilitas adalah pengujian untuk

    mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dikatakan

    pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan

    menggunakan alat ukur yang sama pula. Suatu instrumen dikatakan reliabel

    apabila dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

    Adapun tingkat reliabilitas data penelitian ini sudah dihitung menggunakan

    SPSS dengan hasil sebagai berikut:

    Tabel 3.8

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

    Standardized Items N of Items

    .970 .976 23

  • 60

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui nilai reliabilitas dari 23 soal

    yang telah valid terdapat dalam kolom Cronbach’s Alpha, yaitu 0,970.

    Adapun ketentuan koefisian reliabilitas dalam pedoman koefisien korelasi

    menurut (Sugiyono, 2015) adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.9

    Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

    Interval koefisien Tingkat hubungan

    0,00 - 0,199

    0,20 - 0,399

    0,40 - 0,599

    0,60 - 0,799

    0,80 - 1.000

    Sangat rendah

    Rendah

    Sedang

    Tinggi

    Sangat tinggi

    Merujuk pada tabel diatas, maka reliabilitas instrumen ini dinyatakan

    sangat tinggi, karena 0,976 berada pada kisaran 0,80 – 1,000 (kategori sangat

    tinggi) sehingga instrumen ini layak digunakan untuk dijadikan alat ukur

    penelitian.

    F. Teknik Analisis Data

    1. Pengolahan Data

    Langkah-langkah dalam menganalisis kemampuan mengenal bentuk

    geometri pada anak dilakukan sebagai berikut:

    a. Menentukan skor ideal yang diperoleh sampel

    Juml

    ah

    Soal

    Dimensi

    Penentuan Skor

    Rendah

    (1)

    Sedang

    (2)

    Tinggi

    (3)

    23 Keseluruhan 23 x 1 = 23 23 x 2 = 46 23 x 3 = 69

    4

    14

    1

    4

    Aspek 1

    Aspek 2

    Aspek 3

    Aspek 4

    4 x 1 = 4

    14 x 1 = 14

    1 x 1 = 1

    4 x 1 = 4

    4 x 2 = 8

    14 x 2 = 28

    1 x 2 = 2

    4 x 2 = 8

    4 x 3 = 12

    14 x 3 = 42

    1 x 3 = 3

    4 x 3 = 12

  • 61

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    b. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel

    Rentang skor = skor maksimal (tinggi) – skor minimal (rendah)

    Dimensi Rentang Skor

    Keseluruhan 69 – 23 = 46

    Aspek 1

    Aspek 2

    Aspek 3

    Aspek 4

    12 – 4 = 8

    42 – 14 = 28

    3 – 1 = 2

    12 – 4 = 8

    c. Mencari interval skor

    Interval skor = rentang skor / 3

    Dimensi Rentang Skor

    Keseluruhan 46 / 3 = 15,3

    Aspek 1 Aspek 2

    Aspek 3 Aspek 4

    8 / 3 = 2,66 28 / 3 = 9,33

    2 / 3 = 0,06 8 / 3 = 2,66

    Berdasarkan langkah diatas, maka diperoleh kriteria penilaian berikut:

    Tabel 3.10

    Kriteria Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri

    Dimensi Kriteria Interval

    Keseluruhan

    Tinggi

    Sedang Rendah

    54 – 69

    38 – 53 23 – 37

    Aspek 1

    Tinggi

    Sedang Rendah

    10 – 12

    7 – 9 4 – 6

    Aspek 2

    Tinggi Sedang Rendah

    33 – 42 23 – 32 14 – 22

    Aspek 3

    Tinggi Sedang

    Rendah

    3 2

    1

    Aspek 4 Tinggi Sedang

    Rendah

    10 – 12 7 – 9

    4 – 6

  • 62

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    2. Uji normalitas data

    Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data

    berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal apabila uji coba

    instrumen berada pada taraf kepercayaan yang tinggi, sementara data

    berdistribusi tidak normal apabila uji coba instrumen berada pada taraf

    kepercayaan yang rendah, atau diragukan kebenarannya. Uji normalitas data

    yang digunakan adalah uji Z Kolmogorov – Smirnov (p > 0,05) yang dapat

    digunakan secara manual maupun dengan bantuan software SPSS.

    Pengujian normalitas data untuk penelitian dalam bidang pendidikan

    menggunakan taraf signifikansi 95% (α = 0,05). Normalitas data dapat

    diketahui setelah menghitung nilai Z, dan mencari serta mengetahui nilai

    probabilitas data (p). Kriteria normalitas data yang menjadi acuan adalah

    “jika kedua nilai p hasil penelitian saat pre test dan post test lebih besar dari

    0,05 maka data berdistribusi normal”.

    3. Pengujian hipotesis

    Pengujian efektivitas penggunaan media pop-up book dalam

    meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak dilakukan

    dengan uji t berpasangan (Paired Sample T Test) dengan tahapan berikut ini:

    a. Hipotesis

    Adapun formulasi hipotesis yang akan digunakan yaitu:

    HO : µ1 = µ2

    Tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan mengenal bentuk

    geometri pada anak usia dini sebelum dan sesudah menggunakan

    media pop-up book.

    Ha : µ1 ≠ µ2

    Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan mengenal bentuk

    geometri pada anak usia dini sebelum dan sesudah menggunakan

    media pop-up book.

  • 63

    Sintia Lisdayanti, 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    b. Dasar pengambilan keputusan

    Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai

    Asymp.Sig atau nilai signifikan (p) dengan nilai alpha sebesar 0,05.

    Dasar pengambilan kesimpulan tersebut sesuai dengan ketentuan

    sebagai berikut:

    - Jika P > 0,05 maka HO diterima

    - Jika P < 0,05 maka HO ditolak

    G. Prosedur Penelitian

    Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini dilakukan dengan

    menganalisis kemampuan awal anak (pre-test), memberikan perlakuan

    (treatment) berupa penggunaan media pop-up book,dan menganalisis hasil

    dan perbedaannya dalam post-test. Secara lengkap prosedur penelitiannya

    adalah sebagai berikut:

    1. Menentukan kelompok eksperimen dari populasi yang ada di TK Negeri

    Centeh Bandung

    2. Menganalisa dan mengukur kemampuan mengenal geometri anak

    sebelum digunakannya media pop-up book (pre-test)

    3. Melaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pop-up book

    (treatment)

    4. Menganalisa dan mengukur kemampuan mengenal bentuk geometri anak

    sesudah digunakannya media pop-up book (post-test)

    5. Mengkategorikan kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak

    dengan menggunakan kriteria rendah (1), sedang (2), dan tinggi (3)

    6. Membandingkan kemampuan anak sebelum dan sesudah digunakannya

    media pop-up book dengan menghitung selisih skor nilai yang ada

    7. Menguji normalitas data dan melakukan uji t berpasangan

    8. Menguji hipotesis penelitian untuk menentukan efektivitas penggunaan

    media yang diujikan.

    9. Menganalisis hasil perbandingan pre-test dan post-test dan hasil uji

    hipotesis yang telah dilakukan sebelumnya.

    10. Menarik kesimpulan berdasarkan analisis data penelitian.