dr.dr.budi is-pregnancy & pop-urogyn update

1

Pregnancy & Pelvic organ prolapse: is “ Requested

cesarean section to prevent pelvic organ prolapse”

justified ?

Jakarta Urogynecology Update 2012Symposium & Workshop

BUDI IMAN SANTOSO

2Pengukuran Sistim Indeks Untuk Memprediksi Kerusakan Levator Ani Pada Persalinan Pervaginam

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2012

PENDAHULUAN

“SURGA ADA DI TELAPAK KAKI IBU”



Why?? Kenapa surga?



Karena mempertaruhkan nyawa saat melahirkan bayinya



Pervaginam/ Cesar



Hanya sebatas itu?



Tentu tidak! Lebih banyak lagi penderitaan kaum

ibu... Salah satunya:

DISFUNGSI DASAR PANGGUL



Gejala yang ditimbulkan:

– Inkontinensia urin

– Inkontinensia fekal

– Prolaps organ panggul

– Disfungsi seksual.

Kualitas hidup (QoL)



BIAYA

• Di USA - anggaran untuk IU:

– Pelayanan primer $11.2 juta

– Pelayanan RS $5.2 juta



• Disfungsi dasar panggul :

– Kerusakan otot levator ani

– Nervus pudendus

– Sfingter ani eksterna



• TRAUMA OTOT LEVATOR ANI:

15-35% persalinan per vaginam

• Persalinan per vaginam defek dasar panggul

Terabaikan selama 60 tahun terakhir

• Defek ini kualitas hidup dan biaya

– USA : 200.000 pembedahan / tahun

– Seorang perempuan: 11% risiko pembedahan disfungsi dasar

panggul

• TRAUMA LEVATOR ANI DISFUNGSI DASAR PANGGUL



Trauma levator ani Disfungsi dasar panggul

RISIKO: • Inkontinensia urin dan alvi• Prolaps organ panggul• Disfungsi seksual



Caesar lebih baik??? • Caesar di Amerika meningkat

hingga 50% dalam satu dekade terakhir

• 2,5% tanpa indikasi, atas permintaan ibu, ketakutan akan risiko terjadinya disfungsi dasar panggul.

• Perdebatan hangat di dunia Obs-Gyn



• PENYEBAB DISFUNGSI DASAR PANGGUL -

MULTIFAKTORIAL

– Faktor risiko obstetrik

– Ginekologik

– Demografik



Faktor risiko obstetrik :

Cara persalinan

- Episiotomi

- Makrosomi

- Analgesia epidural

- Primitua

- Lamanya kala II

- Robekan perineum

Faktor risiko demografik:

- Usia perempuan

- Ras

- Paritas

- Indeks masa tubuh

Faktor risiko ginekologik :

- Riwayat histerektomi

- Penuaan

- Menopause



Persalinan pertama per vaginam kontribusi terbesar kerusakan dasar panggul



Disfungsi dasar panggul

Disfungsi Dasar Panggul

Trauma Levator Ani

Persalinan per vaginam / Kehamilan



SISTEM SKORING



Kalau saja ada,

– Sistem indeks atau skoring ini dapat digunakan

untuk memprediksi kerusakan otot levator ani

akibat persalinan per vaginam

– Menentukan berapa persen kemungkinan

wanita dengan persalinan per vaginam bisa

mengalami trauma levator ani

– Penanganan trauma levator ani menjadi lebih

cepat dan agresif



LET’S DO IT… AYO,KITA LAKUKAN RISETNYA

PROF YUNIZAF, PROF. MOELOEK, HP DIETZ, BUDI IMAN SANTOSO, DR. ADANG



Gambaran 4D: Avulsi



Gambaran 4D: Normal



Proses Pembuatan Skoring: 2 Model

Model 1

Episiotomi

Kala 2 ≥ 65 menit

Berat bayi

Model 2

Kala 2 ≥ 65 menit

Robekan perineum grade III-IV



MODEL 1

Variabel B SE B/SE (B/SE):1,888741 Skor

Episiotomi 1,688055 0,893746 1,888741 1,0 1

Kala 2 ≥ 65 menit 2,725656 0,805027 3,385795 1,8 2

Berat bayi 1,678834 0,81713 2,054549 1,1 1

Proses Pembuatan Sistem Skoring



B S.E B/SE (B/SE)/:1,794 Skor

Kala 2 ≥ 65 menit 1,92 1,07 1,794 1,00 1

Robekan perineum grade III-IV

4,78 1,23 3,886 2,16 2

MODEL 2

Proses Pembuatan Sistem Skoring



Variabel Skor

pasienTotal skor

Kesimpulan

Probabilitas avulsi pada tiga bulan pascasalin

Klasifikasi risiko

Episiotomi Skor 0 Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4

1,04,4

16,746,979,5

Berisiko rendah (skor total 0-1) Berisiko sedang (skor total 2) Berisiko tinggi (skor 3-4) Ya (skor 1)

Tidak (skor 0)

Kala 2

≥65 menit (skor 2)

<65 (skor 0)

Berat bayi

≥3325 gram (skor 1)

<3325 gram (skor 0)

KARTU SKORING MODEL 1



Variabel Skor pasien

Total skor

Kesimpulan

Probabilitas avulsi pada tiga bulan pascasalin Klasifikasi risiko

Robekan perineum Skor 0 Skor 1 Skor 2 Skor 3

0,505,60

40,2088,30

Berisiko rendah (skor total 0-1) Berisiko tinggi (skor 2-3)

Ya (skor 2)

Tidak (skor 0)

Kala 2

≥ 65 menit (skor 1)

< 65 (skor 0)

KARTU SKORING MODEL 2



Kesimpulan : Faktor Risiko Tinggi Kerusakan Otot Levator Ani

Kerusakan

Otot Levator

Ani

TBJ ≥ 3325

EpisiotomiRobekan Perineum dr III-IV

Kala II > 65 Menit

KESIMPULAN



Sistem Skoring

Identifikasi Faktor Risiko Kerusakan M. Levator Ani

Modifikasi & Penerapan Kebijakan Preventif

KESIMPULAN



meliputi:

• Kebijakan tentang latihan dasar panggul

• Pencegahan kerusakan perineum, termasuk

menyediakan pelatihan tentang robekan perineum

derajat III bagi dokter umum dan bidan

• Kebijakan tentang metode episiotomi terbaik

• Atau bahkan tentang kebijakan operasi Caesar elektif

yang masih kontroversial

KESIMPULAN

Namun perlu : Mempertimbangkan data terkini & Penelitian lebih lanjut

Kebijakan Langkah Preventif



KARENA… SURGA SUNGGUH ADA DI TELAPAK KAKI IBU.

Berikan yang terbaik untuk para ibuKurangi penderitaannya



Penutup

“Umur Bukanlah Halangan Untuk Belajar”

Umur Bukanlah Kendala Belajar

Etmologi: Asal

Bahasa

Pendidikan

Islam

Berbagai Perspektif



Perspektif Etmologi/Asal Kata

It’s better late than never” – lebih baik terlambat daripada tidak melakukan sama sekali.

“potiusque sero quam nunquam” Buku sejarah Romawi, the 4th book of Ab Urbe condita (History of Rome), oleh Titus Livius (27 BC)

Butterfield, Bruce J. (1996). "Livy's History of Rome" (in English.). Marquette University (mu.edu). URL accessed on May 29, 2007, Re-accessed on Nov 30, 2012

http://mcadams.posc.mu.edu/txt/ah/Livy/Livy04.html

http://mu.edu/



Perspektif Islam

Ada dua golongan orang yang rakus dan tidak pernah merasa kenyang. Seorang yang rakus terhadap ilmu sehingga tidak pernah merasa kenyang darinya. Demikian juga orang yang rakus terhadap dunia sehingga tidak pernah merasa kenyang darinya. (HR. al-Hakim)

Manusia sangat membutuhkan ilmu dari sekedar menyantap makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman dibutuhkan oleh manusia sekali atau dua kali dalam sehari. Sedangkan ilmu dibutuhkan setiap saat (Thobaqot Al Hanabilah 1/147)

Umur bukanlah hambatan di dalam menuntut ilmu



Perspektif Pendidikan

NJCLD: “Hambatan Perkembangan Belajar” adalah:

Kesulitan dalam memahami dan menggunakan kemampuan pendengaran, bicara, membaca, menulis, berfikir, atau matematika

Usia memang menurunkan kemampuan mendengar dan bicara tapi tidak selalu menyebabkan pelajar benar-benar mengalami kesulitan.



Umur Bukanlah Kendala Belajar: Kisah Nyata

Allan Stewart, 88 thn – Lulusan universitas tertua di dunia Howard Hurwit, 88 thn

: It’s Never Too Late To Return To School

Nenek Ma, 102 thn – Siswa SD tertua di dunia Keiko Wakabayshi, 77 thn – Master beladiri Jujitsu

“Belajar di usia tua bagai mengukir di atas air??”



TERIMA KASIH

dr.dr.budi is-pregnancy & pop-urogyn update

Documents