bab iii tinjauan kasus a....

25
28 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian pada tanggal 13 April 2009 pukul 09.00 WIB, di ruang Khotijah RS.Roemani Muhammadiyah Semarang. 1. Biodata a. Identitas Klien Nama : Ny.S Umur : 40 Tahun Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SD Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Semarang No. Registrasi : 260106 Tanggal Masuk : 12 April 2009 Dx Medis : Efusi Pleura b. Penanggung Jawab Nama : Tn.D Umur : 45 Tahun Agama : Islam

Upload: trinhnhi

Post on 02-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

28

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian pada tanggal 13 April 2009 pukul 09.00 WIB, di ruang Khotijah

RS.Roemani Muhammadiyah Semarang.

1. Biodata

a. Identitas Klien

Nama : Ny.S

Umur : 40 Tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SD

Suku Bangsa : Jawa, Indonesia

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Semarang

No. Registrasi : 260106

Tanggal Masuk : 12 April 2009

Dx Medis : Efusi Pleura

b. Penanggung Jawab

Nama : Tn.D

Umur : 45 Tahun

Agama : Islam

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

29

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Semarang

2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama

Klien mengeluh sesak nafas, klien tampak lemas.

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Kurang lebih 2 hari sebelum dibawa ke RS.ROEMANI Semarang

klien mengeluh sakit perut terutama dikiri bawah. Klien juga mengeluh

sesak nafas, dada sakit klien dibawa keluarga ke RS.ROEMANI

Semarang Klien disarankan untuk rawat inap, selama di RS klien

mengeluh sesak nafas RR : 30 x/ menit dipasang O2 nasal 2 liter/ menit

dan mengeluh perut sakit, selama dirawat klien masih mengatakan

sesak nafas dan mengeluh perut sakit.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien mengatakan tidak pernah sakit jantung, sindroma nefrotik, asma

atau ada keganasan didaerah paru. Klien hanya sakit ringan seperti

batuk, pilek kurang lebih 4 hari.

d. Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit seperti klien

dikeluarganya.

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

30

3. Pola kesehatan fungsional

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan kesehatan sangat penting, kalau sakit tidak bisa

melakukan kegiatan apapun. Klien atau keluarga jika ada yang sakit

dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

b. Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum sakit : Klien makan 3 kali sehari dengan nasi lauk pauk

habis 1 porsi, tidak ada mual, muntah tidak ada

alergi makanan, minum ± 4 – 6 gelas air putih.

Setelah dirawat : Klien makan 3 kali sehari makan habis ± ¼ porsi

nasi, lauk, pauk nafsu makan turun, mual, tidak ada

nyeri saat menelan. BB sebelum sakit 45kg, setelah

dirawat BB 43kg, minum ± 1 – 3 gelas air putih.

c. Pola Eliminasi

Sebelum sakit : Klien BAB 2 kali sehari setiap pagi dan sore

konsistensi lembek, warna kuning bau khas. BAK ±

5 – 6 kali sehari warna kuning jernih,bau khas.

Setelah dirawat : Klien BAB 1 kali setiap pagi konsistensi lembek,

warna kuning bau khas tidak konstipasi atau diare,

BAK ± 3-5 kali sehari, warna kuning, bau khas ±

800 cc, terpasang kateter.

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

31

d. Pola istirahat dan tidur

Sebelum sakit : klien kalau malam tidur ± 7 - 9 jam, tidak ada

kesulitan tidur.

Setelah dirawat : Klien kalau siang tidur ± 2 jam, malam tidur ± 6 jam

sehari tidak ada kesulitan tidur.

e. Pola aktivitas dan latihan

Sebelum sakit : Klien sebagai ibu rumah tangga, aktivitas bisa

dilakukan sendiri.

Setelah dirawat : Klien hanya tiduran ditempat tidur karena badan

klien terasa lemah, aktivitas dibantu perawat atau

keluarga.

f. Pola persepsi dan kognitif

Klien mengatakan nyeri dada dan nyeri perut. Nyeri dada skala nyeri 5,

nyeri meningkat saat aktivitas dan berkurang saat istirahat, nyeri

seperti ditusuk - tusuk, nyeri menjalar sampai ke punggung, keluhan

dirasakan saat aktivitas dan mendadak. Nyeri perut skala nyeri 3,

meningkat saat aktivitas dan berkurang saat istirahat, nyeri seperti

ditusuk - tusuk, nyeri didaerah sekitar perut, keluhan dirasakan saat

aktivitas.

g. Pola reproduksi dan seksual

Klien tidak mempunyai masalah dalam reproduksi dan seksual. Klien

mempunyai 3 seorang anak, 2 orang perempuan dan 1 orang laki-laki.

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

32

h. Pola hubungan dan orang lain

Klien hubungan dengan orang lain, perawat dan keluarga baik, klien

kooperatif.

i. Persepsi diri dan konsep diri

Klien ingin cepat sembuh dan bisa berkumpul dengan keluarga

dirumah.

Konsep diri :

Citra diri/ body image : Klien menerima semua dan bagian dari

tubuhnya.

Identitas : Klien seorang ibu rumah tangga.

Peran : Klien adalah seorang ibu dan mengurus

anak dan suami.

Ideal diri : Klien berharap cepat sembuh dan bisa

berkumpul dengan keluarganya dirumah.

Harga diri : Klien bangga terhadap dirinya.

j. Pola mekanisme koping

Klien kalau ada masalah selalu menceritakan dan musyawarah dengan

keluarganya.

k. Pola nilai kepercayaan dan keyakinan

Klien beragama Islam dan selalu menjalankan sholat 5 waktu saat sakit

klien tidak sholat, hanya berdo’a agar klien cepat sembuh.

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

33

4. Pengkajian fisik

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda – tanda vital : TD : 110/80 mmhg

N : 62 x/ menit

RR : 30 x/ menit

S : 36,8 oC

Antropometri : BB : 45kg

TB : 154 cm

LL : 24 cm

Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada luka

Rambut : Hitam ada yang beruban, lurus, lembab, kotor

Mata : Conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak

menggunakan alat bantu penglihatan.

Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip

Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran

baik

Mulut : Bibir kering, tidak ada sianosis, gigi kotor.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Dada : Simetris

Paru – paru : I : Dada simetris, tampak sesak nafas

Pa : Stem fremitus kiri menurun dari pada yang

kanan.

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

34

Pe : Pekak pada paru kiri

Au : Bunyi nafas menghilang pada paru kiri,

suara nafas ronkhi.

Jantung : I : Ictus cordis tidak tampak

Pa : Ictus cordis teraba pada intercosta V2 cm

media linia media clavicula sinistra.

Pe : Tidak ada bunyi tambahan

Au : Bj I – II murni

Abdomen : I : Perut membuncit

Au : Bising usus 20 – 25 x/ menit

Pe : Tympani, asites, ada cairan atau massa

dihepar kiri.

Pa : Nyeri tekan dikuadran kanan bawah

Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan pada alat reproduksi.

Ektremitas : Lengan sebelah kiri terpasang infus RL 20 tetes/

menit, tidak ada edema di ekstremitas atas dan

bawah.

Kulit : Sawo matang, capilary refille < 3 detik, turgor

baik.

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

35

Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 13 April 2009

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan

Hematologi

Haemoglobin 5.0 12-16 g/dl

Leukosit 13.800 4.000 – 11.000 /mm3

Trombosit 766.00 150.000 – 450.000 /mm3

Hematokrit 18.9 35 – 55 %

Eosinofil 0 0 – 5 %

Basofil 0 0 – 2 %

N.Segmen 86 36 – 66 %

Limfosit 7 22 – 40 %

Monosit 7 2 – 8 %

LED - 0 – 20 mm/jam

Eritrosit 3.39 4.00 – 6.20 Juta/mm3

MCV 56 80 – 100 fl

MCH 14 26 – 34 Pq

MCHC 26 31 – 35 g/dl

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

36

b. Pemeriksaan USG tanggal 16 April 2009

USG Abdomen

Hepar : Ukuran hepar kanan tak membesar hepar kiri

membesar, parekim normal ekogenesitas normal,

tampak massa densitas campuran yang tidak bisa

dipisahkan dari lobus hepar kiri, v porta tidak

melebar.

Vesika feles : Ukuran normal dinding tidak menebal, tidak

tampak batu, tidak tampak sludge

Duktus biliaris : Intra dan ekstrahepatal tidak melebar

Pankreas : Ukuran dan parenkim normal tak tampak

klasifikasi

Lien : Parenkim dan ukuran normal v lienialis tidak

melebar

Ginjal kanan : Bentuk dan ukuran normal, batas kurtikomedular

jelas, tidak tampak penipisan korteks, tidak

tampak batu, pielokalis tidak melebar

Ginjal kiri : Bentuk dan ukuran normal, batas kortikomedular

jelas, tak tampak penipisan korteks, tak tampak

batu, pielokaliks tak melebar

Paraaorta : Tak tampak pembesaran kelenjar limfe para aorta

Vesika urinaria : Dinding tak menebal, permukaan rata, tak tampak

batu, tak tampak massa

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

37

Prostat : Tak membesar, tak tampak massa maupun nodul

Tampak cairan bebas pada supra diafragma kiri dan pada resessus

splenormal

Kesan : - Massa densitas campuran yang tidak bisa dipisahkan dan

lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra

- Efusi pleura sinistra

- Asites

c. Pemeriksaan USG abdomen tanggal 20 April 2009

Hepar : Ukuran normal, pada lobus kiri tampak massa

multipel, ukuran terbesar 151 x 59,7 mm dengan

internal Echo didalamnya, batas tegas, tepi

reguler, pada pemeriksaan doppler tak tampak

vaskelarisasi v porta dan v hepatika tak melebar.

Vesika feles : Ukuran normal, dinding tak menebal, tak tampak

batu

Pankreas : Ukuran normal, ekogenisitas parenkim normal

Ginjal kanan - kiri : Bentuk dan ukuran normal, parenkim ginjal

normal, batas kortikomeduler jelas, tak tampak

batu, pielokaliks dan ureter tak melebar

Vesika urinaria : Dinding tak menebal, tampak rata, tak tampak

massa maupun batu

Prostat : Ukuran normal (vol : 24, 8 cm3) tak tampak nodul

Tampak cairan bebas pada kavum pleura kiri

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

38

Kesan : - Abses pada lobus kiri hepar

- Efusi pleura kiri tak tampak gambaran pankreatitis.

d. Pemeriksaan x foto thorax Ap tanggal 14April 2009

Pemeriksaan x foto thorax Ap

Cor : CTR tidak dinilai

Pulmo : Corakan bronkovaskuler normal

Tak tampak bercak kesuraman pada kedua lapang paru

Tampak nodul opak pada perihilor kanan – kiri

Tampak kesuraman hemogen pada hemi thorax kiri bawah.

Diafragma kanan setinggi kosta x posterior sinus kostophrenikus kanan

kiri

Kesan : - Efusi pleura kanan - kiri (kanan minimal)

- Nodul pada perihiler kanan - kiri limfa denopati DD/

massa

Therapi

- Infus RL 20 tetes/ menit

- Oksigen nasal 2 liter/ Menit

- Obat oral : Paracetamol 3x1 tablet

- Injeksi : - Metronidazol 3 x 500 mg drip

- Cefotaxim 3 x 1 gr

- Ranitidin 3 x 1 amp

- Tramadol 2 x 1 amp

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

39

B. Analisa data

No tanggal Data Problem Etiologi

1. 13

April

2009

DS : Klien mengatakan sesak

nafas pada saat aktivitas

berkurang saat istirahat

DO : Terpasang O2 nasal 2

liter/menit, nafas dalam

pendek, klien tampak

sesak, pekak di paru

kiri, stem fremitus kiri

menurun dari pada yang

kanan, bunyi nafas

menghilang pada paru

kiri, suara nafas ronkhi,

setelah aktivitas tampak

sesak RR :

30x/menit,pemeriksaan

torak tampak sudut

kostofrenik

tumpul,obstruksi

diafragma sebagian

putih komplet pada area

yang sakit.

Pola nafas

tidak

efektif

Menurunnya

pengembangan

paru

2. 14

April

2009

DS: Nyeri dada meningkat saat

aktivitas, nyeri berkurang

saat istirahat, nyeri seperti

di tusuk-tusuk, nyeri

sampai ke punggung,

skala nyeri 5, keluhan

Nyeri Penekanan

rongga pleura

oleh cairan

yang berlebih

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

40

dirasakan saat aktivitas.

DO: Saat sakit klien

memegangi area yang

sakit, N : 62x/menit, ada

cairan berlebih di paru

kiri, pemeriksaan x foto

thorax tampak kesuraman

homogen pada hemi

thorax kiri bawah, tampak

cairan bebas pada supra

diafragma kiri

3. 15

April

2009

DS : Klien mengatakan tidak

nafsu makan

DO: Makan habis ¼ porsi,

nasi, lauk, pauk, BB

sebelum sakit 45 Kg,

selama dirawat BB 43Kg,

lingkar lengan atas 22 cm,

klien tampak kurus, bibir

kering, Hb : 5,0 g/dl.

Resiko

nutrisi

kurang

dari

kebutuhan

tubuh

Intake tidak

adekuat

4. 16

April

2009

DS: Klien mengatakan BAB,

BAK, mandi, makan dan

minum dibantu oleh

keluarga

DO: Rambut lembab, kotor,

gigi kotor, tempat tidur

kotor, klien tampak lemas,

aktivitas klien di bantu

keluarga

Defisit

perawatan

diri

Kelemahan fisik

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

41

C. Diagnosa keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan menurunnya pengembangan

paru.

2. Nyeri berhubungan dengan penekanan rongga pleura oleh cairan yang

berlebih.

3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake

tidak adekuat.

4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.

D. Rencana, Implementasi, dan Evaluasi

1. Rencana keperawatan

Tgl No

Dx

Tujuan dan KH Intervensi Rasional

13

April

2009

1. Tujuan:Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 x 24

jam maka pola

nafas kembali

efektif

KH : - Tidak ada

dyspnea

- Tidak ada

penggunaa

n otot

bantu nafas

a. Kaji kualitas,

frekuensi dan

kedalaman

pernafasan.

a.Dengan

mengkaji

kualitas,frekue

nsi dan

kedalaman

pernafasan,kita

dapat

mengetahui

sejauh mana

perubahan

kondisi pasien.

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

42

- RR normal (16-

20 x/menit)

- Suara nafas

normal

b. Observasi

tanda-

tanda vital

(suhu,nadi,tekanan

darah,RR dan

respon klien).

c. Lakukan

auskultasi suara

nafas tiap 2-4

jam.

d. Bantu dan

ajarkan pasien

untuk batuk dan

nafas dalam

yang efektif.

e. Pertahankan

posisi yang

nyaman dengan

kepala

ditinggikan

f. Anjurkan klien

untuk tidak

banyak aktifitas

g. Kolaborasi

pemberian O2.

b.Peningkatan

RR dan

tachcardi

merupakan

indikasi adanya

penurunan

fungsi paru.

c.Auskultasi

dapat

menentukan

kelainan suara

nafas pada

bagian paru-

paru.

d. Menekan

daerah yang

nyeri ketika

batuk atau nafas

dalam.

e. Meningkatkan

inspirasi

maksimum.

f. aktifitas yang

meningkat akan

meningkatkan

kebutuhan

Oksigen.

g. pemberian

oksigen dapat

menurunkan

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

43

beban pernafasan

dan mencegah

terjadinya

sianonis akibat

hiponia

14April

2009

2. Tujuan:Setelah

dilakukan

tindakan

selama 3 x 24

jam maka nyeri

berkurang

KH : - Ekspresi wajah

rileks

- Keluhan nyeri

berkurang

- Skala nyeri

menurun

a. Kaji

perkembangan

nyeri

b. pantau tanda

vital

c. Ajarkan klien

teknik relaksasi

nafas dalam

d. Beri posisi yang

nyaman

e. Ciptakan

lingkungan yang

tenang

a. Untuk

mengetahui

terjadinya

komplikasi

b. Perubahan

frekuensi

jantung dan

tekanan darah

menunjukkan

klien

mengalami

nyeri.

c. Untuk

meringankan

nyeri

d. Untuk

memberikan

kenyamanan

klien

e. Untuk

meringankan

nyeri

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

44

f. Kolaborasi

pemberian

analgesik

tramadol 2x1

amp.

f.Untuk

mengurangi rasa

sakit

15

April

2009

3. Tujuan:Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 x 24

jam maka

kebutuhan

nutrisi akan

terpenuhi.

KH : - Nafsu makan

meningkat

- Porsi habis

- BB tidak

turun drastis

- Laboratorium

normal

a. Observasi nafsu

makan klien

b. Beri makan

klien sedikit

tapi sering

c. Lakukan oral

hygine setiap

hari.

d. Beri tahu klien

pentingnya

nutrisi

e. Sajikan makan

dalam keadaan

hangat dan

menarik

a. Porsi makan

yang tidak

habis

menunjukkan

nafsu makan

belum baik.

b. Meningkatkan

masukan

secara

perlahan.

c. Klien dapat

memahami

dan mau

meningkatkan

masukan

nutrisi.

d. Peningkatan

energi dan

protein pada

tubuh sebagai

pembangun

e. Penyajian

makanan yang

menarik dapat

meningkatkan

nafsu makan.

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

45

f. Pemberian diit

TKTP

f. Peningkatan

energi dan

protein pada

tubuh sebagai

pembangun

16

April

2009

4. Tujuan:Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 x 24

jam maka

kebutuhan

perawatan diri

klien terpenuhi

KH : - klien mampu

makan, minum

sendiri

- Mampu BAB,

BAK, mandi

sendiri

- Klien tampak

bersih

a. Observasi

perawatan diri

klien

b. Bantu klien

BAB, BAK,

mandi ditempat

tidur

c. Dorong atau

bantu dengan

perawatam

mulut dan gigi

setiap hari.

d. Ajarkan klien

untuk melatih

gerak

e. Kolaborasi

dengan

keluarga untuk

membantu

memenuhi

kebutuhan

perawatan diri

a. Untuk

mengetahui

keadaan klien

b. Untuk

membantu

klien dalam

aktivitas

c. Mengurangi

resiko

penyakit gusi

atau

kehilangan

gigi .

d. Untuk melatih

klien agar

tidak kaku

e. Untuk

membantu

klien dan

melatih klien,

untuk

melakukan

aktivitas

sendiri.

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

46

2. Implemantasi

Tgl No Dx Implementasi Respon Klien TT

13 April

2009

08.00

08.15

09.00

10.00

1,2,3,4

4

1,2

1

Mengkaji keadaan

umum klien

Mengganti linen

Meninggikan kepala

klien dengan

menambahkan bantal

Mengobservasi O2 nasal

DS :Klien mengatakan

sesak nafas dan

sakit perut

DO : - Klien kesakitan

- Klien gelisah

-Terpasang O2

nasal

2liter/menit,RR:

30x/menit

DS :Klien mengatakan

mau diganti

seprainya

DO : Tempat tidur

rapi, bersih

DS :Klien mengatakan

mau diberi

bantal lagi

DO : - Klien nyaman,

diberi bantal

lagi di

kepalanya.

DS :Klien mengatakan

terima kasih

suster

DO : Aqua masih ada,

flow meter pada

Kurnia

Kurnia

Kurnia

Kurnia

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

47

10.45

11.10

12.00

1,2

2

I,2,3,4

Memberi obat injeksi IV

- Metronidazol 500 mg

- Cefataxim 1 gr

- Ranitidin 1 amp

Mengajarkan teknik

relaksasi nafas dalam

pada klien dan beri

posisi yang nyaman

seperti miring kanan atau

kiri

Mengukur TTV

angka 2, udara

keluar dari

saluran nasal

DS :Klien mengatakan

terima kasih

suster

DO : Obat masuk tidak

ada alergi obat,

metronidazol

500 mg,

cefotaxim 1 gr,

ranitidin 1 amp

DS : klien mengatakan

mau melakukan

teknik relaksasi

tersebut

DO:-klien

mendengarkan

perawat, klien

kooperatif

-Klien menirukan

yang diajarkan

perawat

DS :Klien mengatakan

terima kasih

suster

DO: T : 100/60mmHg

N : 70x/menit

S : 36,5 oC

RR : 28x/menit

Kurnia

Kurnia

Kurnia

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

48

14 April

2009

07.15

08.00

1,2,3,4

2

Mengkaji keadaan

umum klien

Menganjurkan klien

untuk tidak banyak

bergerak

DS :Klien mengatakan

masih terasa

sesak nafas

DO : Terpasang O2

nasal 2 liter/menit,

RR : 32x/menit

DS :Klien mengatakan

kalau bergerak

terasa sakit

DO : Klien istirahat di

tempat tidur

Kurnia

Kurnia

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

49

08.10

10.05

11.30

12.10

13.00

4

1,2,3

3

1,2,3,4

2

Membersihkan tempat

tidur

Memberikan obat injeksi

IV

- Cefotaxim 1 gr

- Ranitidin 1 amp

- Metronidazol 500 mg

Memberi makan bubur

pada klien

Mengukur TTV

Menyarankan klien

untuk istirahat

DS :Klien mengatakan

mau dibersihkan

DO : Tempat tidur

bersih, rapi

DS :Klien mengatakan

terima kasih

suster

DO : Obat masuk,

tidak ada alergi

obat, cefotaxime

1 gr, ranitidin 1

amp,

mertonidazol

500 mg

DS :Klien mengatakan

mau makan

DO : Makan habis ½

porsi bubur

DS:Klien mengatakan

berapa tensinya

suster

DO:TD: 100/70mmHg

N : 66x/menit

S : 36,6 0C

RR : 32x/menit

DS :Klien mengatakan

“ya “

DO : Klien tidur

Kurnia

Kurnia

Kurnia

Kurnia

Kurnia

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

50

15 April

2009

07.30

07.50

08.10

10.00

11.30

1,2,3,4

4

4

1,2,3,4

3

Mengkaji keadaan

umum klien

Memotong kuku klien

Menyisir rambut klien

Memberikan injeksi IV

- Cefotaxim 1 gr

- Ranitidin 1 amp

- Metronidazol 500 mg

Memberi makan bubur

pada klien

DS :Klien mengatakan

masih terasa

sesak nafas

DO:Terpasang O2

nasal 2liter/menit,

RR : 30x/menit

DS :Klien mengatakan

mau dipotong

kukunya

DO : Kuku bersih,

pendek, tidak

ada luka

DS :Klien mengatakan

terima kasih

suster

DO : Rambut rapi,

bersih, klien

rileks

DS :Klien mengatakan

terima kasih

suster

DO : Obat masuk,

tidak ada alergi

obat, cefotaxim

1 gr, ranitidin 1

amp,

metronidazol

500mg

DS :Klien mengatakan

mau makan

Kurnia

Kurnia

Kurnia

Kurnia

Kurnia

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

51

12.10 1,2,3,4 Mengukur TTV

DO : Makan habis ¾

porsi bubur

DS :Klien mengatakan

berapa tensinya

suster

DO:TD: 100/70mmHg

N : 68x/menit

S : 36,5 0C

RR : 30x/menit

Kurnia

3. Evaluasi

Tgl No Dx Evaluasi TT

16 April

2009

13.05

I S : Klien mengatakan masih sesak nafas

O : Terpasang O2 nasal 2liter/menit, RR :

30x/menit, klien gelisah, nafas dalam

pendek, klien tampak sesak,

pengembangan dada kanan dan kiri sama /

simetris

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Observasi pernafasan klien

- Atur posisi yang nyaman

Kurnia

17 April

2009

13.30

2 S : Klien mengatakan nyeri berkurang

O : Klien bisa ke kamar mandi dengan bantuan

keluarga, klien rileks, klien bisa

mengontrol nyeri dengan nafas dalam

yang sudah diajarkan perawat, skala nyeri

2

Kurnia

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-kurniasafi... · lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra-Efusi pleura sinistra

52

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Kaji perkembangan nyeri

- Ciptakan lingkungan yang tenang

18 April

2009

13.45

3 S : Klien mengatakan nafsu makan

meningkat

O : Klien makan habis 1 porsi bubur, tidak ada

alergi makanan, BB : 50 kg

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

- Observasi nafsu makan klien

- Beri makan sedikit tapi sering

Kurnia

19 April

2009

14.00

4 S : Klien mengatakan bisa melakukan aktivitas

sendiri misalnya menyisir rambut,

menggosok gigi, ke kamar mandi dengan

bantuan

O : Klien sudah bisa merawat dirinya sendiri

misalnya dengan menyisir rambut,

menggosok gigi tanpa bantuan, ke kamar

mandi masih dibantu, klien tampak bersih,

klien kelihatan nyaman.

A : Masalah teratasi sebagaian

P : Lanjutkan intervensi.

- Observasi perawatan diri pasien

- Ajarkan klien untuk melatih gerak

Kurnia