fibroadenoma mammae sinistra

32
Fibroadenoma Mammae Sinistra Imelda Suryadita 102011377 / E4 [email protected] Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Terusan Arjuna Utara 6, Jakarta Barat 11510 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan puncak kejadian usia diantara 15-25 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara di kalangan awam membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas. 1 Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya tidak nyeri. 1

Upload: imelda-suryadita

Post on 03-Feb-2016

116 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

word

TRANSCRIPT

Page 1: Fibroadenoma Mammae Sinistra

Fibroadenoma Mammae Sinistra

Imelda Suryadita

102011377 / E4

[email protected]

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Terusan Arjuna Utara 6, Jakarta Barat 11510

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan puncak

kejadian usia diantara 15-25 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor

payudara di kalangan awam membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya.

Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu

ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas.1

Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Benjolan tersebut

berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara,

sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk

bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya tidak nyeri. Fibroadenoma ini dapat

digerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobil, oleh

sebab itu sering disebut sebagai ”breast mouse. Dalam bentuk klasiknya, fibroadenoma adalah

tumor jinak payudara yang paling sering dihadapi, mudah dikenal pasti dari hasil pemeriksaan

fisik dan suatu tumor jinak yang mudah ditangani.1

TUJUAN

Untuk mengetahui lebih sempurna akan pengertian fibroadenoma mammae, tanda dan gejala,

etiologi, patofisiologi dan pengobatannya.

1

Page 2: Fibroadenoma Mammae Sinistra

PEMBAHASAN

ANAMNESIS

Anamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara melakukan

serangkaian wawancara dengan pasien atau keluarga pasien atau dalam keadaan tertentu dengan

penolong pasien. Ada beberapa tipe anamnesis:2

1. Autoanamnesis: wawancara yang dilakukan langsung kepada pasien

2. Aloanamnesis: wawancara yang dilakukan terhadap orangtua, wali, orang yang dekat

dengan pasien, atau sumber lain (keterangan dari dokter yang merujuk, catatan rekam

medik, dan semua keterangan yang diperoleh selain dari pasiennya sendiri)

Identitas pasien (nama,usia,jenis kelamin,tempat tanggal lahir, alamat, pekerjaan)

Riwayat penyakit sekarang 2

- Kapan pertama kali terlihat adanya benjolan? Bagaimana? Apakah menunjukkan

perubahan ukuran atau sifat?

- Adakah nyeri?

- Apakah ada secret keluar dari putting?

- Apakah ada gejala lain? Limfadenopati? Demam? Benjolan lain?perubahan berat badan?

- Adakah perubahan siklus menstruasi

Riwayat penyakit dahulu2

- Apakah sebelum ini sudah pernah ada benjolan pada payudara? Jika ya, terapinya apa

(misalnya mastektomi, eksisi local, radioterapi, kemoterapi, rekonstruksi payudara, atau

operasi lain pada payudara?

- Apakah pernah menderita penyakit serius lain?

- Bagaimana riwayat kehamilan? Pernahkah laktasi atau menarche?

Riwayat konsumsi obat-obatan2

- Adakah mengonsumsi obat-obatan kontrasepsi?

- Apakah pernah menjalani kemoterapi?

2

Page 3: Fibroadenoma Mammae Sinistra

Riwayat keluarga2

- Apakah ada riwayat ahli keluarga yang menderita kanker payudara atau ovarium ?

Gejala terpenting pada penyakit payudara adalah adanya hal-hal berikut ini :

a. Massa

Kapan anda mengetahui adanya benjolan ini untuk pertama kalinya?

Apakah ukuran massa ini berubah selama haid?

Apakah benjolan ini nyeri tekan?

Apakah anda memperhatikan adanya massa seperti ini pada payudara anda?

Apakah anda memperhatikan perubahan kulit payudara?

Apakah anda baru-baru ini mengalami cedera pada payudara?

Apakah ada pengeluaran cairan melalui putting susu? Retraksi putting ?3

b. Nyeri

Nyeri atau nyeri tekan pada payudara adalah gejala lazim ditemukan. Gejala gejala ini paling

sering disebabkan daur fisiologis yang normal. Tanyakan pada setiap pasien dengan nyeri

payudara :3

Dapatkah anda melukiskan nyerinya?

Kapan anda mengalami nyeri tersebut untuk pertama kalinya?

Apakah ada perubahan dalam intensitas nyeri yang berkaitan dengan daur haid?

Apakah anda merasakan nyeri pada kedua payudara?

Apakah anda pernah mengalami cedera pada payudara?

Apakah nyeri tersebut berkaitan dengan massa di payudara? …pengeluaran sekresi melalui

putting susu?..retraksi putting susu?

Apakah ada perubahan pada ukuran bra anda?

c. Pengeluaran cairan

Apakah warna cairan tersebut?

3

Page 4: Fibroadenoma Mammae Sinistra

Apakah pengeluaran cairan itu dari kedua payudara?

Kapan anda mengetahui pengeluaran cairan itu untuk pertama kalinya?

Apakah pengeluaran cairan ini berkaitan dengan daur haid anda?

Kapan daur haid terakhir?

Apakah pengeluaran cairan itu berkaitan dengan retraksi putting susu ?..massa

payudara?...nyeri tekan payudara?

Apakah anda mengalami nyeri kepala?

Obat apa saja yang sedang anda minum?

Apakah anda sedang memakai pil KB?

Jika wanita itu baru-baru ini melahirkan anak, tanyakan apakah ada masalah selama

melahirkan anak terakhir anda?3

Jenis cairan yang paling lazim adalah serosa atau mengandung darah. Cairan serosa bersifat

encer dan berwarna kekuningan pada pakaian pasien. Ini biasanya disebabkan oleh papiloma

intraduktal. Wanita yang minum pil KB mungkin mengeluarkan cairan serosa yang bilateral.

Cairan berdarah mungkin berkaitan dengan karsinoma.3

PEMERIKSAAN FISIK

Tidak ada peralatan khusus yang diperlukan untuk pemeriksaan payudara.3 Pemeriksaan

payudara terdiri dari :

- Inspeksi

- Pemeriksaan aksila

- Palpasi

Untuk mempermudah komunikasi, payudara dibagi menjadi 4 kuadran. Dua garis khayalan

ditarik melalui putting susu, masing masing saling tegak lurus. Jika payudara dibayangkan

sebagai piring sebuah jam, satu garis menghubungkan “jam 12 dengan jam 6” dan garis lainnya

4

Page 5: Fibroadenoma Mammae Sinistra

menghubungkan “jam 3 dengan jam 9”. Empat kuadran yang dihasilkannya adalah atas luar, atas

dalam, bawah luar, dan bawah dalam. “Ekor” merupakan perluasan kuadran atas luar. 3

Gambar 1. Kuadran payudara

Inspeksi

Wanita yang diperiksa harus duduk menghadap pemeriksa. Pemeriksa harus meminta wanita

tersebut untuk membuka pakaiannya sampai batas pinggang.3

Inspeksi payudara

Inspeksi dilakukan dengan lengan pasien disamping tubuh.3

- Inspeksi payudara dalam hal ukuran, bentuk, simetris, kontur, warna, dan edema.

- Putting susu diperiksa dalam hal ukuran, bentuk, inverse, eversi, atau pengeluaran cairan.

Putting susu harus simetris. 3

- Kulit payudara : untuk melihat adanya edema. Edema kulit payudara yang terletak diatas

suatu keganasan mungkin memperlihatkan Peau d’orange, atau gambaan kulit jeruk. Ini

biasanya berkaitan dengan obstruksi limfatik yang menyebabkan edema jaringan.3

- Apakah ada eritema? Eritema berkaitan dengan infeksi dan juga karsinoma inflamatoris

payudara.3

- Apakah terdapat lesung / dumpling? Pemeriksa harus inspeksi payudara untuk melihat

fenomena retraksi. Lesung merupakan tanda fenomena retraksi yang disebabkan oleh

neoplasma dan respon fibrotiknya. Retraksi kulit lazim berkaitan dengan keganasan yang

menyebabkan traksi abnormal pada ligamentum cooper. 3

5

Page 6: Fibroadenoma Mammae Sinistra

- Pemendekan duktus mammae yang lebih besar yang disebabkan oleh kanker

menimbulkan putting susu yang mendatar atau mengalami inverse. 3

- Perubahan posisi putting susu penting karena banyak wanita mengalami putting susu

terinversi secara congenital pada salah satu atau keduanya.3

Pemariksaan aksila

Pemeriksaan aksila dilakukan dengan pasien dalam posisi duduk menghadap pemeriksa.3

Palpasi nodus aksilaris

Pemeriksaan aksila sebaiknya dilakukan dengan merelaksasikan muskulus pektoralis. Untuk

memeriksa aksila kanan, lengan kanan bawah pasien disokong oleh tangan kanan pemeriksa.

Ujung jari tangan kiri pemeriksa mulai memeriksa dari bagian bawah aksila dan ketika lengan

kanan pasien ditarik kearah medial, pemeriksa menggerakkan tangan kirinya makin tinggi ke

dalam aksila.3

Palpasi payudara

Pasien diminta untuk berbaring dan diberitahukan bahwa pemeriksaan selanjutnya adalah palpasi

payudara. Pemeriksa berdiri disisi kanan tempat tidur pasien. Meskipun pemeriksa biasaya dapat

mempalpasi kedua payudara pada sisi kanan pasien, pada wanita dengan payudara besar sering

kali lebih baik payudara kiri diperiksa dari sisi kiri pasien. 3

Palpasi payudara paling baik dengan membiarkannya tersebar merata pada dinding dada. Wanita

berpayudara kecil dapat berbaring dengan kedua lengan disisi tubuh. Wanita berpayudara besar

harus diminta untuk meletakkan kedua tangannya dibelakang kepala. 3

Palpasi harus dilakukan secara metodik dengan cara jari-jari roda atau lingkaran konsentris. 3

Uraian penemuan fisik :

- Ukuran massa harus diuraikan dalam sentimeter dan posisinya dicatat.

- Bentuk massa dilukiskan

- Delimitasi menunjukkan tepi massa. Apakah tepinya jelas, seperti pada kista. Apakah

tepinya difus, seperti karsinoma.

6

Page 7: Fibroadenoma Mammae Sinistra

- Konsistensi melukiskan kerasnya massa. Karsinoma sering kali sekeras batu. Kista

mungkin mempunyai sedikit sifat elastic.

- Mobilitas lesi sangat penting. Apakah lesi dapat digerakkan didalam jaringan yang

mengelilinginya? Tumor jinak dan kista dapat digerakkan dengan bebas. Karsinoma

biasanya melekat pada kulit, otot dibawahnya atau dinding dada.3

Palpasi daerah subareola

Daerah subareola, atau daerah langsung dibawah areola, harus dipalpasi ketika pasien sedang

berbaring lurus. Didaerah subareola, jaringan payudara kurang padat. Abses pada kelenjar

Montgomery di areola dapat menyebabkan massa yang nyeri tekan di daerah ini. 3

Pemeriksaan putting susu

Pemeriksaan putting susu mengakhiri pemeriksaan payudara. Untuk memeriksa adanya

pengeluaran cairan, anda harus meletakkan tiap tangan pada kedua sisi putting susu dan dengan

lembut menekan putting susu itu, sementara memperhatikan sifat tiap cairan yang keluar.

Tanyakan juga kepada wanita itu apakah ia mau melakukan pemeriksaan ini sendiri.3

PEMERIKSAAN PENUNJANG

IMAGING

- USG

USG dilakukan pada pasien yang berusia dibawah 30 tahun daripada mammografi karena

jaringan payudara pada wanita muda lebih padat dan sukar diinterpretasikan dengan

mammogram. Pemeriksaan ini dapat membedakan lesi atau tumor sama ada padat atau kistik

(cair). 4

Kriteria diagnostik dalam pemeriksaan USG bagi FAM adalah terdapat massa padat yang

berbentuk bulat atau oval, berbatas tegas dengan gambaran yang hipoechoic dalam massa

tersebut berbanding jaringan sekitarnya. Selain itu terdapat juga gambaran posterior

enhancement pada massa tersebut.4

Walaupun USG menjadi modalitas utama pemeriksaan radiologi bagi membantu menegakkan

diagnosis FAM, namun kelemahan dari USG adalah hasilnya yang bersifat ‘operator dependent’.

7

Page 8: Fibroadenoma Mammae Sinistra

Pengalaman yang luas dalam bidang melakukan pencitraan USG dapat meminimalkan ralat

dalam mendiagnosa USG.4

- Mamografi

Mammografi adalah pemeriksaan yang sensitif untuk mendeteksi lesi yang tidak teraba

(unpalpable). 4

Tujuan utama pemeriksaan mamografi adalah untuk mengenal secara dini keganasan pada

payudara. 4

Mamografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang dominan

serta jaringan fibroglandular yang relatif lebih sedikit dan ini biasanya ditemukan pada wanita

dewasa diatas usia 40 tahun, yang pada usia tersebut kekerapan akan terjadinya keganasan

payudara makin meningkat. Peranan mamografi menjadi berkurang pada payudara yang

mempunyai jaringan fibroglandular padat dimana keadaan ini sering terdapat pada wanita muda

dibawah 30 tahun. 4

Gambar 2. mammografi

Indikasi pemeriksaan mamografi :5

- Adanya benjolan pada payudara

- Adanya rasa tidak enak pada payudara

- Pada penderita dengan riwayat resiko tinggi untuk mendapatkan keganasan payudara

- Pembesaran kelenjar aksiler yang meragukan

- Penyakit paget pada puting susu

- Adanya penyebab metastasis tanpa diketahui asal tumor primer

- Pada penderita dengan cancer-phobia

8

Page 9: Fibroadenoma Mammae Sinistra

Fibroadenoma terlihat sebagai massa payudara yang halus, tepi bulat, berbeda dengan

rangkaian payudara disekitarnya.5

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tes laboratorik rutin, hanya memperlihatkan sedikit arti pada pemeriksaan penyakit payudara,

kecuali pada penderita dengan kanker yang telah lanjut.6

HISTOPATOLOGI

- BAJAH ( Biopsi Aspirasi Jarum Halus )

Bagi kasus-kasus FAM, modalitas pemeriksaan yang dilakukan bagi memastikan diagnosis tepat

adalah dengan menggunakan cara Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) ataupun lebih dikenali

dengan Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH). 4

Isi dari benjolan akan diambil dengan menggunakan sebuah penghisap jarum halus. Jika tidak

ada cairan yang keluar, benjolan itu adalah padat dan kemungkinan merupakan fibroadenoma.

Dari alat tersebut akan didapat sampel sel yang terdapat pada fibroadenoma dan hasil

pengambilan akan di kirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa dibawah mikroskop.4

Temuan mikroskop dari massa tersebut antara lain :4

o Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal

dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus.

o Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular

(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler)

o Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform6

MANIFESTASI KLINIS

Fibroadenoma mempunyai ciri-ciri antara lain :7

- Bulat lonjong, berbatas tegas

- Tidak melekat pada jaringa sekitarnya, mudah digerakkan

- Padat, kenyal seperti karet

- Tidak nyeri, kadang nyeri bila ditekan

9

Page 10: Fibroadenoma Mammae Sinistra

- Diameter 1-5 cm, bila >5cm disebut giant fibroadenoma

- Biasanya unilateral (10-15% bilateral) dan soliter

WORKING DIAGNOSIS

Pada awalnya penegakan diagnose fibroadenoma mammae (FAM) ini adalah dengan dilakukan

pemeriksaan fisik, kemudian dilakukan mammogram atau USG pada mammae apabila

diperlukan. Yang paling pasti dan tepat dalam diagnose terhadap FAM adalah biopsy. Penilaian

klinis terhadap benjolan payudara ini harus mempertimbangkan usia, karena kasus karsinoma

umumnya menyerang wanita pada usia menjelang menopause sedangkan fibroadenoma

umumnya menyerang wanita usia dibawah 30 tahun.8

Fibroadenoma mammae sinistra

Fibroadenoma mammae (FAM) adalah suatu neoplasma berbatas tegas, padat,

berkapsul dan lesi payudara terlazim dalam wanita berusia dibawah 25 tahun. sebagian besar

(80%) tunggal. Biasanya neoplasma tampil sebagai massa payudara yang mobil, lobulasi

tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm. Ia tergantung hormone dan bisa

berfluktuasi dalam diameter sebanyak 1 cm dibawah pengaruh estrogen haid normal,

kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral. Pertumbuhan cepat bisa jelas terlihat

selama kehamilan atau laktasi. Fibroadenoma harus diekstirpasi karena tumor jinak ini akan

terus membesar.9

Gambar 3. Fibroadenoma mammae

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Kista payudara

Kista payudara tak berbeda dengan kista yang tumbuh di rahim. Umumnya berbentuk kantung

bulat dan terasa kenyal seperti balon berisi cairan. Yang berisiko mengalami penyakit ini

10

Page 11: Fibroadenoma Mammae Sinistra

kebanyakan perempuan usia di atas 30 tahun. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan

perempuan usia di bawah 30 tahun juga bisa mengalaminya.

Benjolan yang sifatnya jinak ini biasanya tidak akan tumbuh menjadi kanker. Meski begitu, tetap

perlu diwaspadai. Pertama, kista ini tidak hanya muncul satu buah pada salah satu payudara,

kadang juga bisa muncul hingga 17 benjolan dan terdapat di kedua belah payudara. Kedua, kista

payudara dapat terjadi berulang kali. Pengobatan memang tidak menjamin 100% dapat mengusir

kista. Jadi, orang yang sudah pernah mengalami, tetap berisiko tinggi untuk menderita kista

payudara kembali. Asalkan sifat kista tidak berubah menjadi ganas dan tidak terasa mengganggu,

tidak akan menjadi masalah.

Wujud kista bervariasi, mulai yang sangat kecil hingga yang berdiamter 5 cm. Untuk kista yang

terlalu kecil (mikrokista), sering tidak dapat dirasakan dengan tangan ketika melakukan

pemeriksaan payudara sendiri (Sadari). Cara untuk mengetahui keberadaan kista yang kecil ini

dengan menjalani pemeriksaan medis seperti mamografi atau USG. Sementara kista yang besar

(makrokista) biasanya dapat dirasakan dengan tangan. Kista ini dapat tumbuh hingga diameter 5

cm. Jika ukurannya sudah besar, kista dapat menekan jaringan payudara hingga menyebabkan

nyeri, rasa tidak nyaman, atau peradangan pada jaringan di sekitarnya.10

Abses payudara

Infeksi payudara (mastitis) adalah suatu infeksi pada jaringan payudara. Pada infeksi yang berat

atau tidak diobati, bisa terbentuk abses payudara (penimbunan nanah didalam payudara).

Penyebab antara lain :

- Daya tahan tubuh yang lemah dan kurangnya menjaga kebersihan puting payudara saat

menyusui.

- Infeksi bakteri Staphylococcus auereus yang masuk melalui celah atau retakan putting

payudara.

- Saluran ASI tersumbat tidak segera diatasi sehingga menjadi mastitis.

Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi dalam waktu 1-3

bulan setelah melahirkan. Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa

minggu pertama setelah melahirkan.

11

Page 12: Fibroadenoma Mammae Sinistra

Pada wanita menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan menahun dari

saluran air susu yang terletak dibawah putting susu. Perubahan hormonal dalam tubuh wanita

menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh sel kulit mati. Saluran yang tersumbat ini

menyebabkan payudara lebih mudah mengalami infeksi.

Gejala :

- Nyeri payudara

- Benjolan pada payudara

- Pembengkakan salah satu payudara

- Jaringan payudara membengkak, nyeri bila ditekan, kemerahan, teraba hangat

- Nipple discharge (keluar cairah dari putting susu, bisa mengandung nanah)

- Gatal-gatal

- Pembesaran KGB aksiler pada sisi yang sama dengan payudara yang terkena

- Demam

Papiloma intraduktal mammae sinistra

Papiloma intraduktal adalah tumor jinak yang bertumbuh sebagai polip kecil (1-2mm) pada

bagian dalam duktus kelenjar payudara. Gejalanya yang tipikal adalah sumbatan duktus didekat

kulit. Sekresi yang terbendung dibelakang obstruksi ini, bila mencapai tekanan tertentu akan

keluar, mengakibatkan adanya pengeluaran secret dengan darah, karena kerusakan mikroskopik

pada duktus. Epitel papiloma ini berdiferensiasi baik, dan tak berpotensi kearah keganasan.

Tetapi bagaimanapun juga, papiloma yang dibiarkan, acap kali berdegenerasi menjadi ganas.1

Diagnosis : lesi ini khas muncul dalam saluran laktifer besar kompleks subareola-putting susu.

Biasanya berdiameter 1-2mm serta lunak dan sering tidak dapat teraba pada palpasi. Tetapi

kadang-kadang papiloma intraduktal yang besar (1-2cm) dapat teraba dengan palpasi. Serta

adanya secret putting susu berdarah atau serosa pada wanita pramenopause. Sering terjadi pada

wanita usia 33-55 tahun.1

Tumor filoides

Tumor filoides ini merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup secara lokal dan

mungkin ganas (10-15%), yang mana bisa bermetastase terutama ke paru. Pertumbuhannya cepat

12

Page 13: Fibroadenoma Mammae Sinistra

dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar dimana diameter melebihi 5 cm, malah bisa

sampai 10 – 20 cm. Tumor ini terdapat pada semua umur, tetapi kebayakan pada usia 45 tahun.

Kulit diatas tumor mengkilap, regang, tipis, merah dengan pembuluh-pembuluh darah balik

(vena) yang melebar dan panas.1,

Penanggulangan terhadap tumor ini adalah dengan eksisi luas. Jika tumor sudah besar, biasanya

perlu dilakukan mastektomi simpleks. Bila tumor ternyata ganas, harus dilakukan mastektomi

radikal walaupun mungkin bermetastasis secara hematogen seperti sarcoma. 1

Karsinoma mammae

Kanker payudara dini, sering mempunyai sifat fisik yang khas, yang mirip dengan lesi jinak. Ini

dapat berupa massa yang lunak, berbatas tegas, mudah gerakkan di antara jaringan sekitarnya,

dan sering berbentuk bulat atau elip. Tumor-tumor yang sudah lebih lanjut, atau menunjukkan

adanya massa yang besar, keras, tegas, tak reguler, udema pada kulit di atasnya (peau d' orange),

fiksasi pada kulit atau bangun-bangun lain di sekitarnya, vena superfisial yang melebar, atau

bentuk-bentuk invasi pada kulit; seperti ulserasi.4

- Tumor tumbuh membesar beberapa bulan

- Batas tidak tegas

- Bentuk tak teratur

- Konsistensi padat kenyal

- Terdapat tanda-tanda infiltrasi seperti retraksi kulit atau papila mammae, melekat pada

kulit atau dasar, eritema atau nodul kulit dan Peau d’ orange

- Timbul ulkus

- Mammae bisa membesar atau mengecil

- Ada pembesaran kel. Lymphe (lymphoma) axilla atau metastase jauh

- Konsistensi keras

- Oedema lengan

Tanda metastase jauh :4

- Paru: Coint lesion foto paru

Pleural effusion, atelektasis, mediastinum lebar

13

Page 14: Fibroadenoma Mammae Sinistra

- Tulang: Nyeri tekan, osteolytik lesion, destruksi tulang

Lesi osteoblastik, fraktur patologis

- Hepar: Hepatomegali berbenjol, fungsi hati terganggu

SGOT atau SGPT, ikterus, asites dll.

Karsinoma mammae dini : 1

- Bila ada keluhan massa atau tumor yang tidak jelas di mamma

- Umur > 35 tahun

- Perdarahan atau sekret puting susu

- Kista mammae yang berdarah

ETIOLOGI

Penyebab Fibroadenoma mammae masih belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa

faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya tumor ini antara lain:9

Konstitusi genetika seperti riwayat ahli keluarga yang pernah menderita kanker, pada

kembar monozigot terdapat kanker yang sama, terdapat kesamaan lateralis kanker

payudara keluarga dekat dari penderita kanker payudara.9

Pengaruh hormon. Umumnya fibriadenoma terdapat pada wanita dimana ukuran akan

meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen

meningkat. Pada laki-laki kemungkinannya sangat rendah. Selain itu, pengobatan

hormonal banyak memberikan hasil pada kanker.

Makanan seperti makanan berlemak dan zat kimia.

Radiasi daerah dada karena radiasi dapat menyebabkan mutasi gen.9

I. EPIDEMIOLOGI

Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja

atau antara usia 15-30 tahun. Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula pada wanita

14

Page 15: Fibroadenoma Mammae Sinistra

dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tetapi dengan jumlah kejadian yang

lebih kecil dibanding pada usia muda.7

Gambar 4 : Gambaran distribusi FAM pada payudara mengikut kuadran

PATOFISIOLOGI

Fibroadenoma mammae bukan merupakan satu-satunya penyakit pada payudara, namun

insiden kasus tersebut tinggi, tergantung pada jaringan payudara yang terkena, estrogen dan

usia permulaan. Tumor dapat terjadi karena mutasi dalam DNA sel. Penimbunan mutasi

merupakan pemicu munculnya tumor. Penimbunan mutasi di jaringan fibrosa dan jaringan

epitel dapat menyebabkan proliferasi sel yang abnormal sehingga akan tampak tumor yang

membentuk lobus- lobus hal ini dikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang

menyebabkan sel kehilangan fungsi deferensiasi yang disebut anaplasia. Dengan rangsangan

estrogen fibroadenoma mammae ukurannya akan lebih meningkat hal ini terlihat saat

menstruasi dan hamil. Nyeri pada payudara disebabkan karena ukuran dan tempat

pertumbuhan fibroadenoma mammae. Karena fibroadenoma mammae tumor jinak maka

pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengangkat tumor tersebut, untuk mengetahui

apakah tumor itu ganas atau tidak tumor yang sudah di ambil akan di bawa ke laboratorium

patologi untuk pemeriksaan lebih lanjut.8

PENATALAKSANAAN

Pembedahan.

Fibroadenoma mammae adalah lesi jinak yang sering mengenai perempuan selama masa

reproduksi tahun. Meskipun tergolong tumor jinak, fibroadenoma dapat menimbulkan cacat

fisik karena ukurannya yang besar dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau gangguan

emosi pada individu yang terkena. Pilihan penanganan konvensional bagi wanita yang

didiagnosis dengan suatu fibroadenoma meliputi observasi atau eksisi bedah. Dua pendekatan

15

Page 16: Fibroadenoma Mammae Sinistra

yang lebih baru, percutaneous excision dan in situ cryoablation, telah dikembangkan dan

kurang invasif dari eksisi bedah.

Pada kebanyakan pasien dengan fibroadenoma, pendekatan yang ideal adalah konfirmasi

dengan percutaneous core biopsy dan follow-up secara konservatif. Karena potensi ganas dari

fibroadenoma sangat rendah, pengobatan tidak diperlukan atas dasar onkologis. Pendekatan

konservatif merupakan penanganan yang paling murah dan menurunkan morbiditas dengan

baik. Sebuah fibroadenoma yang tergolong minor akan menghilang tanpa pengobatan;

dengan lesi yang tersisa dapat meningkat dalam ukuran atau tetap tidak berubah.

Karena fibroadenoma dapat mengganggu untuk beberapa pasien, menyebabkan cacat

fisik, ketidaknyamanan atau gangguan emosi, ahli bedah payudara kebanyakan akan

menghormati preferensi pasien terhadap penanganan yang akan dilakukan. Biopsi terbuka

dengan eksisi merupakan penanganan yang efektif untuk kasus ini tetapi ini merupakan

pilihan yang mahal karena biaya ruang operasi dan waktu istirahat dari pekerjaan. Eksisi

Terbuka mungkin masih menjadi pilihan terbaik dalam beberapa kasus berdasarkan ukuran

besar fibroadenoma atau penilaian ahli bedah atau preferensi pasien.

Penelitian telah menunjukkan bahwa percutaneous excision fibroadenoma dengan

bantuan USG merupkan prosedur yang aman, efektif dan ditoleransi oleh pasien. Bagi wanita

yang lebih memilih pengangkatan lesi, prosedur ini menawarkan morbiditas, biaya, waktu

kerja dan dampak kosmetik yang minimal. Percobaan multi-institusi menunjukkan

cryoablation menjadi pilihan tepat untuk resolusi fibroadenoma tanpa eksisi bedah. FDA

telah menyetujui penggunaan cryoablation sebagai terapi yang aman dan efektif untuk

fibroadenoma. Hasil cryoablation telah diikuti selama empat tahun dan menunjukkan

prosedur aman, berkhasiat, dan tahan lama.

Teknik cryoablation menggunakan panduan USG untuk menyelidiki secara tiga dimensi

pusat dari fibroadenoma tersebut. Klinisi yang menggunakan teknik ini dan/atau

percutaneous excisional biopsy harus terampil dalam USG payudara seperti yang

direkomendasikan oleh American Society of Breast Surgeons.

Kedua teknik, dalam keadaan terdapat tumor jinak, memiliki risiko rendah untuk pasien,

jika diperlukan, reseksi bedah lanjutan dapat dilakukan bila eksisi tidak lengkap atau

penanganan gagal.

American Society of Breast Surgeons merekomendasikan kriteria berikut untuk

menentukan pasien sebagai kandidat potensial untuk cryoablation atau eksisi percutaneous

dari fibroadenoma:

1. Lesi harus terlihat melalui USG

16

Page 17: Fibroadenoma Mammae Sinistra

2. Diagnosis fibroadenoma harus dikonfirmasi secara histologis

3. Lesi harus kurang dari 4 cm dari diameter terbesar

Kontraindikasi untuk cryoablation atau eksisi perkutan dari fibroadenoma payudara

meliputi:

1. Diagnosis biopsi inti sugestif ke arah tumor cystosarcoma phyllodes atau

keganasan lainnya

2. Visualisasi lesi oleh USG kurang

3. Diagnosis dari biopsi inti fibroadenoma mana diagnosis dianggap sumbang

dengan temuan pada pencitraan atau pemeriksaan fisik. Pasien cryoablation

menjalani atau eksisi perkutan dari fibroadenoma harus memiliki

klinis tindak lanjut oleh dokter yang merawat.

Bedah kuratif mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal, dan bedah konservatif

merupakan eksisi tumor luas.

Terapi kuratif dilakukan jika tumor terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi

ke dinding dada dan kulit mammae atau infiltrasi dari kelenjar limfe ke struktur

sekitarnya. Tumor disebut mampu-angkat (operable) jika dengan tindakan bedah

radikal seluruh tumor dan penyebarannya dai kelenjar limfe dapat dikeluarkan.

Bedah radikal menurut Halsted meliputi pengangkatan payudara dengan sebagian

besar kulitnya, m.pektoralis mayor, m.pectoralis minor, dan semua kelenjar aksila

sekalligus. Pembedahan ini merupakan pembedahan baku sejak permulaan abad ke-

20 hingga tahun lima puluhan.

Setelah tahun enam puluhan biasanya dilakukan operasi radikal yang dimodifikai

oleh Patey. Pada operasi ini, m.pektoralis mayor dan minor dipertahankan jika tumor

jelas bebas dari otot tersebut.

Sekarang biasanya dilakukan pembedahan kuratif dengan mempertahankan

payudara. Bedah konservatif ini selalu ditambah diseksi kelenjar aksila dan

radioterapi pada sisa payudara tersebut. Tiga tindakan tersebut merupakan satu paket

terapi yang harus dilaksankan serentak. Secara singkat paket tindakan tersebut disebut

“terapi dengan mempertahankan payudara”. Syarat mutlak untuk operasi ini adalah

17

Page 18: Fibroadenoma Mammae Sinistra

tumor merupakan tumor kecil dan tersedia sarana radioterapi yang khususs

(megavolt) untuk penyinaran. Penyinaran diperlukan untuk mencegah kambuhnya

tumor di payudara dari jaringan tumor yang tertinggal atau dari sarang tumor lain

(karsinoma multisentrik).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada saat terakhir biasanya dilakukan

bedah radikal yang dimodifikasi (Patey). Bila ada kemungkinan dan tersedia sarana

penyinaran pasca bedah, dianjurkan terapi yang mempertahankan payudara, yaitu

berupa lumpektomi luas, segmentektomi, atau kuadrantektomi dengan diseksi

kelenjar aksila, yaitu terapi kuratif dengan mempertahankan payudara.

Bila dilakukan pengangkatan mammae, pertimbangkan kemungkinan rekonstruksi

mammae dengan implantasi prosthesis atau cangkok flap muskulokutan.implantasi

prosthesis atau rekonstruksi mammae secara cangkok dapat dilakukan sekaligus

dengan bedah kuratif atau beberapa waktu setelah penyinaran, kemoterapi setelah

adjuvant, atau rehabilitasi penderita selesai. Jika masalah ini tidak mungkin atau tidak

dipilih, usahakan prostesi eksterna, yaitu prosthesis buatan yang disanggah oleh

kutang. Bentuk dan beratnya disesuaikan dengan bentuk dan berat payudara di sisi

lain.8

KOMPLIKASI

Komplikasi yang bermakna dari FAM tidak banyak dilaporkan karena FAM merupakan suatu

tumor jinak yang jarang berubah menjadi ganas. Kalau adapun hanyalah disebabkan oleh

tindakan pengangkatan tumor itu sendiri dimana pasien mungkin mengalami infeksi dan

timbulnya sikatriks yang mungkin menyebabkan timbulnya rasa kurang senang si pasien karena

merasakan adanya kecacatan pada dirinya. Atau bisa jadi orang tersebut memiliki riwayat kanker

dalam keluarganya sehingga ia memiliki resiko terkena kanker payudara lebih tinggi.8

18

Page 19: Fibroadenoma Mammae Sinistra

PENCEGAHAN

Modifikasi gaya hidup

Di Amerika Serikat, menurut studi populasi menyatakan bahwa gaya hidup (seperti penggunaan

tembakau, konsumsi alkohol) merupakan hal utama dalam menghindari kematian akibat kanker.

Adanya program terarah pada penghentian merokok serta penerimaan sosial, dapat menjadi

strategi dalam usaha menolong pasien. Risiko dapat menurun tiap tahun setelah berhenti

merokok. Selain itu, diet merupakan bagian penting dalam pencegahan primer kanker. Studi

epidemiologi menyatakan bahwa asupan buah-buahan dan sayuran dapat menjadi proteksi yang

potensial dalam menurunkan risiko kanker.

Banyaknya asupan lemak atau asam lemak tertentu (terutama lemak jenuh), obesitas atau

tingginya Indeks Massa Tubuh (IMT), dapat meningkatkan risiko keganasan payudara, colon,

prostat, dan paru – paru.

Deteksi dini (Tes SADARI)

Tes sadari dapat dilakukan mulai usia berapapun tapi sangat dianjurkan bila usia sudah lebih dari

20 tahun, minimal satu kali dalam sebulan sekitar hari ke 8 menstruasi atau 3 hari setelah haid.

Selanjutnya, dapat dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan dan yang terakhir adalah

pemeriksaan dengan mamografi, yaitu pemeriksaan penunjang dengan X-ray pada payudara bagi

wanita-wanita yang beresiko tinggi.

19

Page 20: Fibroadenoma Mammae Sinistra

Gambar 7. Tes SADARI

20

Page 21: Fibroadenoma Mammae Sinistra

Gambar 7. Tes SADARI

PROGNOSIS

Prognosis baik. Semakin dini diketahui sebuah tumor, maka penanganannya akan semakin

efektif dan efisien tanpa harus dilakukan operasi besar (mastektomi), hanya diperlukan eksisi

dengan anestesi local untuk tumor yang masih berukuran kecil.

KESIMPULAN

Fibroadenoma mammae merupakan neoplasma jinak yang sering terjadi pada payudara.

Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang

berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor). Tumor

tersebut mempunyai ciri berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, mudah

21

Page 22: Fibroadenoma Mammae Sinistra

digerakkan dan biasanya tidak nyeri, serta umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan

puncak kejadian usia diantara 15-25 tahun.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan mammografi atau USG,

serta BAJAH yang diperlukan untuk membedakan apakah itu tumor jinak atau ganas.

Penatalaksanaan FAM umumnya adalah konservatif dan jika perlu, dilakukan pengangkatan

benjolan tersebut. Untuk deteksi dini suatu benjolan pada payudara, pemeriksaan SADARI

sangat disarankan untuk dilakukan oleh kaum wanita untuk mengetahui apakah terdapat suatu

benjolan berupa tumor jinak atau ganas sehingga dapat segera menentukan langkah selanjutnya.

22

Page 23: Fibroadenoma Mammae Sinistra

DAFTAR PUSTAKA

1. R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. Cetakan 1. Jakarta. Penerbit

Buku Kedokteran EGC, 2005. Hal. 391-9

2. Jonathan Gleadle. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta. Penerbit Erlangga,

2007. Hal. 91.

3. Swartz MH. Buku ajar diagnostic fisik (Textbook of physical diagnosis). Jakarta :

EGC;2000. Hal.231-7.

4. Fibroadenoma. Diunduh dari http://www.mayoclinic.com/health/fibroadenoma/DS01069.

15 April 2012.

5. Rasad, Sjahrier. Radiologi diagnostic.Edisi 2. Jakarta : Penerbit Fakultas kedokteran

universitas Indonesia;2008.

6. Hillman R Ault K. Rinder H. Hematology in clinical practice. Ed 4. Philadelphia:

McGrawHill. 2005.

7. Ralph C. Benson, Martin L. Pernoll. Buku Saku Obstetri & Ginekologi. Edisi 9. Cetakan 1.

Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2009. Hal. 488-90

8. Petrus A, Timan I. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 2. Jakarta (INA) : Penerbit Buku kedokteran

EGC; 2005

9. Frederick C. Diagnostic problems in breast pathology. Edisi 1. Philadelphia (USA). Saunders

Elsevier Company; 2009.p.307-50.

10. Richard N. Mitchell, Vinay Kumar, Abul K Abbas, Nelson Fausto. Buku Saku Dasar

Patologis Penyakit Robbin & Cotran. Edisi 7. Cetakan 1. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran

EGC, 2009.

23