bab iii pembahasan -...

26
21 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan / Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan / Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta sesuai tugas dan tanggung jawabnya telah dibentuk sejak tanggal 11 september 1952 yang pada waktu itu disebut kantor urusan pajak sesuai dengan perkembangannya telah berubah beberapa kali nama maupun struktur organisasinya yang disesuaikan dengan kondisi pada waktu itu. Sampai dengan tahun 1966 unit kerja yang menangani pendapatan di DKI Jakarta bernama urusan pendapatan dan pajak sebagai salah satu bagian dari Direktorat Keuangan DKI Jakarta. Sesuai dengan ketentuan pasal 49 undang-undang nomor 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah, Yang menetapkan dengan peraturan daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka dikeluarkanperaturan daerah nomor 5 tahun 1983 tanggal 6 oktober 1983 tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta yang sekaligus merubah status dan sebutan dari Dinas Pajak dan Pendapatan Dki Jakarta menjadi Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta berdasarkan keputusan menteri dalam negeri nomor 84 tahun 1995 tentang pedoman organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta. Untuk menindak lanjuti peraturan daerah nomor 9 tahun 1995 tersebut Gubernur Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan keputusan nomor 1926 tahun 1996 tentang rincian tugas wewenang dan tanggungjawab seksi-seksi dan sub bagian di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta, diberlakukannya Undang-undang nomor 34 tahun 2000 tentang

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

21

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan / Organisasi

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan / Organisasi

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta sesuai tugas dan tanggung

jawabnya telah dibentuk sejak tanggal 11 september 1952 yang pada waktu itu

disebut kantor urusan pajak sesuai dengan perkembangannya telah berubah beberapa

kali nama maupun struktur organisasinya yang disesuaikan dengan kondisi pada

waktu itu. Sampai dengan tahun 1966 unit kerja yang menangani pendapatan di DKI

Jakarta bernama urusan pendapatan dan pajak sebagai salah satu bagian dari

Direktorat Keuangan DKI Jakarta.

Sesuai dengan ketentuan pasal 49 undang-undang nomor 5 tahun 1974 tentang

pokok-pokok pemerintahan di daerah, Yang menetapkan dengan peraturan daerah

sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

dikeluarkanperaturan daerah nomor 5 tahun 1983 tanggal 6 oktober 1983 tentang

pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah DKI

Jakarta yang sekaligus merubah status dan sebutan dari Dinas Pajak dan Pendapatan

Dki Jakarta menjadi Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta berdasarkan keputusan

menteri dalam negeri nomor 84 tahun 1995 tentang pedoman organisasi dan tata

kerja Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta. Untuk menindak lanjuti peraturan

daerah nomor 9 tahun 1995 tersebut Gubernur Provinsi DKI Jakarta telah

mengeluarkan keputusan nomor 1926 tahun 1996 tentang rincian tugas wewenang

dan tanggungjawab seksi-seksi dan sub bagian di lingkungan Dinas Pendapatan

Daerah DKI Jakarta, diberlakukannya Undang-undang nomor 34 tahun 2000 tentang

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai akibat dari semakin luasnya cakupan

pemungutan pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara otomatis merubah kondisi

organisasi perangkat daerah termasuk Dinas Pendapatan Daerah. Peraturan Daerah

yang berlaku di DKI Jakarta pun mengalami perubahan, Pemerintah Daerah

membentuk Peraturan Daerah baru mengenai organisasi dan tata kerja perangkat

Daerah dan Sekertariat DPRD Provinsi DKI Jakarta, kemudian pada tahun 2008

Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan peraturan daerah nomor 10

tahun 2008 tentang organisasi perangkat daerah yang merubah sebutan Dinas

Pendapatan Daerah DKI Jakarta menjadi Dinas Pelayanan Pajak Provinsi Dki

Jakarta. Untuk menindak lanjuti peraturan Daerah nomor 10 tahun 2008 ini,

Gubernur sebagai kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan peraturan

Gubernur nomor 34 tahun 2009 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Pelayanan

Pajak Provinsi DKI Jakarta.

3.2.1 Struktur dan Tata Cara Organisasi

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah

dan peraturan daerah DKI Jakarta Nomor 5 tahun 2016 tentang pembentukan dan

susunan perangkat daerah provinsi daerah khusus ibukota Jakarta, maka dinas

Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta. Susunan Struktur Organisasi Badan Pajak

dan Retribusi Daerah (BPRD) sebagai berikut:

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

Sumber : Badan Pajak dan Retribusi Daerah DKI Jakarta

Gambar III.2

Struktur Organisasi BPRD DKI Jakarta

Kepala Badan

Wakil Kepala

Badan

Kepala Suku Badan

Subbagian

Tata Usaha

Seksi Penetapan

dan Penagihan

Seksi Penilaian

Pemeriksaan dan

Pengawasan

Seksi Penyelesaian

Pengurangan,

Keberatan dan

Banding

Kelompok Jabatan dan

Fungsional

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor

262 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Badan Pajak dan Retribusi

Daerah

1. Kepala Badan

a) Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi BPRD

sebagaimana dimaksud pasal 3.

b) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekertariat, Bidang Suku

Badan, Unit Pelaksana Teknis, dan kelompok Jabatan Fungsional.

c) Melaksanakan kordinasi dan kerjasama dengan SKPD/UKPD dan/atau

instansi pemerintah/swasta, dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi

BPRD

d) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi

BPRD.

2. Wakil Kepala Badan

a) Membantu kepalabadan dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi

BPRD sebagaimana dimaksud dalam pasal 3.

b) Membantu kepala badan dalam melaksanakan kordinasi dengan

SKPD/UKPD dan instansi pemerintah/swasta dan masyarakat.

c) Membantu kepala badan dalam mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan

fungsi bidang, suku badan dan unit pelaksanaan teknis.

d) Membantu kepala bidang dalam mengembangkan system pengendalian

internal BPRD.

e) Memberikan masukan atau pertimbangan kepada kepala badan dalam

penetapan kebijakan dan regulasi teknis di bidang perpajakan daerah dan

retribusi daerah.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

f) Menyelenggarakan kordinasi dan pengendalian atas pelaksanaan kebijakan

yang ditetapkan oleh kepala bidang.

g) Mewakili kepala badan apabila kepala badan berhalangan melaksanakan

tugasnya.

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan.

i) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada

kepala bidang.

3. Sekertariat

Sekertariat merupakan unit kerja staf BPRD. Sekertariat dipimpin oleh seorang

sekertaris BPRD yang berkedudukan di bawah dan tanggungjawab kepada kepala

badan.

a) Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran

sekertariat.

b) Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

sekertariat.

c) Pengoordinasian penyusunan rencana kerja dan anggaran BPRD.

d) Pelaksanaan monitoring, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana

strategis, dan dokumen pelaksanaan anggaran badan oleh unit kerja BPRD.

e) Penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelayanan pemungutan

pajak dan retribusi daerah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi sekertariat.

f) Pembinaan dan pengembangan pejabat fungsional dan pegawai teknis urusan

pelayanan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah.

g) Pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang BPRD

h) Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BPRD.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

i) Pengelolaan kearsipan, ketatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan

perawatan prasarana dan sarana kerja BPRD.

j) Pelaksanaan publikasi kegiatan, upacara dan pengaturan acara BPRD.

k) Pengoordinasian penyusunan laporan keuangan, kinerja, kegiatan dan

akuntabilotas BPRD

l) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi

sekertariat.

4. Subbagian Umum

a) Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran sekertariat

sesuai dengan lingkup tugasnya.

b) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

sekertariat sesuai dengan lingkup tugasnya.

c) Melakukan pengelolaan kearsipan, data dan informasi BPRD.

d) Melaksanakan analisis dan evaluasi nilai dan manfaat asset BPRD.

e) Melaksanakan pengelolaan pemeliharaan kebersihan, keindahan, keamanan

dan ketertiban kantor BPRD.

f) Melaksanakan pengelolaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung

dan peralatan kerja kantor BPRD.

g) Melaksanakan pengelolaan ruang rapat/ruang pertemuan BPRD.

h) Menghimpun, menganalisa dan mengajukan kebutuhan peralatan kerja

kantor BPRD.

i) Menerima, menatausahakan, menyimpan dan mendistribusikan peralatan

kantor BPRD.

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

j) Menyampaikan dokumen penerimaan, penyimpanan, pendistibusian dan

penghapusan barang kepada subbagian keuangan dan anggaran untuk

dibukukan,

k) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pedoman, dan standar teknis yang

terkait dengan administrasi umum BPRD.

l) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas subbagian

umum.

5. Subbagian Kepegawaian

a) Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran sekertariat

sesuai dengan lingkup tugasnya.

b) Melaksanakan rencana setrategis dan dokumen pelaksanaananggaran

sekertariat sesuai dengan lingkup kerjana.

c) Melaksanakan kegiatan penatausahaan dokumen kepegawaian BPRD.

d) Melaksanakan pengurusan hak, kesejahteraan, penghargaan, kenaikan

pangkat, cuti dan pension pegawai BPRD.

e) Melaksanakan kegiatan pengembangan karier pegawai BPRD.

f) Melaksanakan kegiatan pembinaan disiplin pegawai dan kepatuhan interal

BPRD

g) Menyiapkan dan memproses administrasi pengangkatan, pemindahan, dan

pemberhentian pegawai dalam dan dari jabatan.

h) Melaksanakan analisa kebutuhan, penempatan, mutase dan promosipegawai

BPRD.

i) Mengoordinasikan bahan dan menyusun analisa jabatan dan analisa beban

kerja BPRD.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

j) Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan pejabat fungsional

dan pegawai teknis bidang pelayanan pemungutan pajak daerah.

k) Menghimpun, mengolah, menyajikan dan memelihara data, informasi dan

dokumen kepegawaian BPRD.

l) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pedoman dan standar teknis yang

terkait dengan pengelolaan kepegawaian

m) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas subbagian

kepegawaian.

6. Subbagian Keuangan

Subbagian keuangan dipimpin oleh seorang kepala subbagian yang berkedudukan

di bawah dan bertanggung jawab kepala sekertaris BPRD.

a) Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran sekertariat

sesuai dengan lingkup tugasnya.

b) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

sekertariat sesuai dengan lingkup kerjanya.

c) Mengoordinasikan penyusunan bahan rencana setrategis dan rencana kerja

dan anggaran sekertariat.

d) Memberikan bimbingan dan konsultasi teknis perencanaan dan laporan

terhadap unit kerja BPRD.

e) Menghimpun bahan dan menyusun laporan kegiatan dan akuntabilitas

BPRD.

f) Melakukan analisa dan evaluasi pelaksanaan anggaran BPRD.

g) Mengoordinasikan penyusunan laporan kegiatan dan akuntabilitas sekertariat

h) Mengoordinasikan penyusun program kegiatan anggaran BPRD.

i) Melaksanakan kegiatan penatausahaan dan pengelolaan keuangan BPRD.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

j) Menghimpun dan menyusun bagan pertanggungjawabkan keuangan BPRD.

k) Menerima, meneliti, dan menguji kelengkapan serta memproses surat

permintaan pembayaran (SPP) yang diajukan oleh bendahara.

l) Melaksanakan proses penerbitan surat perintah membayar (SPM).

m) melakukan, meneliti/menguji kelengkapan persyaratan tagihan pengeluaran

belanja BPRD.

n) Menghimpun bahan dan menyusun laporan keuangan BPRD.

o) Memberikan bimbingan dan konsultasi teknis penyusunan laporan dan bahan

pertanggungjawaban keuangan terhadap unit kerja BPRD.

p) Mengoordinasikan tugas bendahara pembantu.

q) Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan sekertariat.

r) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas subbagian

keuangan dan anggaran.

s) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas subbagian

keuangan dan anggaran.

7. Bidang Perencanaan dan Pengembangan

Bidang Prencanaan dan pengembangan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.

a) Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran bidang

perencanaan dan pengembangan.

b) Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran bidang

perencanaan dan pengembangan.

c) Pengordinasian penyusunan rencana strategis BPRD.

d) Penyusunan rencana penerimaan pajak dan retribusi daerah.

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

e) Pelaksanaan kajian dan penyusunsn rencana pengembangan potensi pajak

dan retribusi daerah.

f) Penyusunan renvcana pengembangan organisasi, tata kerja, manajemen

sumber daya manusia dan jenjang kewenangan administrasi pemungutan

pajak dan retribusi daerah.

g) Pengoordinasian penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis BPRD.

h) Penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelayanan pemungutan

pajak daerah dan retribusi daerah yang berkaitan dengan perencanaan dan

pengembangan pajak dan retribusi daerah

i) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi bidang

perencanaan dan pengembangan.

8. Subbidang Perencanaan Strategi dan Penerimaan

Subbidang perencanaan strategi dan penerimaan pemimpin oleh seorang kepala

subbidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala bidang

perencanaan dan pengembangan.

a) Penyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran bidang

perencanaan dan pengembangan sesuai dengan lingkup kerjanya.

b) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen ppelaksanaan anggaran bidang

perencanaan dan pengembangan sesuai dengan lingkup tugasnya.

c) Menghimpun, menganalisis, mengoordinasikan dan menyusun rencana

penerimaan jangka panjang, menengah dan tahunan pajak dan retribusi

daerah.

d) Mengoordinasikan penyusunan rencana kebijakan pemungutan pajak dan

retribusi daerah.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

e) Melaksanakan kajian terhadap rencana penerimaan pajak dan retribusi daerah

dan rencana strategis BPRD.

f) Menghimpun bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja BPRD.

g) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pedoman dan standar teknis pajak

daerah yang terkait dengan perencanaan pajak dan retribusi daerah.

h) Mengoordinasikan penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis

pelayanan pemungutan pajak dan retribusi daerah yang terkait dengan bidang

perencanaan dan pengembangan.

i) Mengoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan

anggaran bidang perencanaan dan pengembangan.

j) Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja, kegiatan dan

akuntabilitas bidang perencanaan dan pengembangan.

k) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas subbidang

perencanaan strategi dan penerimaan.

9. Subbidang Perencanaan Pengembangan Potensi

subbidang perencanaan pengembangan potensi dipimpin oleh seorang kepala

subbidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala

bidang perencanaan dan pengembangan.

a) Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran bidang

perencanaan dan pengembangan sesuai dengan lingkup tugasnya.

b) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran bidang

perencanaan dan pengembangan sesuai dengan lingkup kerjanya.

c) Menghimpun dan menganalisis data sebagai bahan perumusan

pengembangan potensi pajakdan retribusi daerah.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

d) Menyusun kebijakan dan mengoordinasikan pelaksanaan pendataan dan

penilaian subjek dan objek pajak dan retribusi daerah.

e) Menghimpun dan merumuskan kebijakan dasar pengenaan, metode

perhitungan dan tariff pajak dan retribusi daerah.

f) Menyusun usulan penetaan dasar pengenaan pajak dan retribusi daerah.

g) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pedoman dan standar teknis

pelayanan pemungutan pajak dan retribusi daerah yang terkait dengan

perencanaan pengembangan potensi.

h) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas subbidang

perencanaan pengembangan potensi.

10. Subbidang Pengembangan Metode

Subbidang pengembangan metode dipimpin oleh seorang kepala subbidang yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang perencanaan

dan pengembangan.

a) Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran bidang

perencanaan dan pengembangan dengan lingkup kerjanya.

b) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran bidang

perencanaan dan pengembangan sesuai dengan lingkup kerjanya.

c) Merumuskan dan menyusun standar prosedur dan sarana perpajakan dan

retribusi daerah.

d) Menyusun pengembangan organisasi, tata kerja, dan jenjang kewenangan

administrasi dan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah.

e) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pedoman dan standar teknis

pelayanan pemungutan pajak dan retribusi daerah yang terkait dengan

pengembangan metode.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

f) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas subbidang

pengembangan metode.

11. Subbidang Teknologi Informasi

Subbidang teknologi informasi dipimpin oleh seorang kepala bidang yang

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.

a) Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran bidang

teknologi informasi.

b) Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran bidang

teknologi informasi.

c) Perencanaan, pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, dan

pengoperasian infastruktur teknologi informasi pajak dan retribusi daeraah.

d) Penetausahaan, perencanaan, pengendalian penyimpanan dan pengamanan

serta akurasi basis data/ informasi pelayanan pemungutan pajak dan retribusi

daerah.

e) Perencanaan, pembangunan, pengembangan, pemeliharaan dan

pengoperasian system aplikasi pemungutan pajak dn retribusi daerah.

f) Pelaksanaan analisa dan pengembangan teknologi informasi pajak dan

retribusi daerah.

g) Pengolahan, penyajian, dan pendistribusian data dan informasi, kinerja dan

penerimaan pajak dan retribusi daerah.

h) Penyusunan bahan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelayanan

pemungutan pajak dan retribusi daerah yang berkaitan dengan teknologi

informasi

i) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi bidang

teknologi informasi.

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

12. Subbidang Infrastruktur Teknologi Informasi

Subbidang infrastrukktur teknologi informasi dipimpin oleh seorang kepala

subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala

bidang teknologi informasi.

a) Penyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran bidang

teknologi informasi sesuai dengan lingkup tugasnya.

b) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran bidang

teknologi informasi sesuai dengan lingkup tugasnya.

c) Merencanakan, mengusulkan dan mengadakan kebutuhan perangkat lunak

dan perangkat keras infrastruktur teknologi informasi pajak dan retribusi

daerah BPRD dan unit kerja BPRD.

d) Melaksanakan monitoring dan analisis terhadap perangkat lunak dan

perangka keras infrastruktur teknologi informasi pajak dan retribusi daerah

BPRD dan unit kerja BPRD

e) Merencanakan, mengusulkan dan mengadakan kebutuhan perangkat lunak

dan perangkat keras infrastruktur teknologi informasi pajak dan retribusi

daerah BPRD dan unit kerja BPRD.

3.1.3 Kegiatan Usaha / Organisasi

Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta mempunyai tugas pokok untuk

menyelenggarakan pemungutan pendapatan daerah dan mengadakan koordinasi

dengan instansi lain dalam perencanaan, pelaksanaan, serta pengendalian

pemungutan pendapatan daerah untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

diatas, Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta mempunyai fungsi

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah.

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

2. Penyusunan rencana dan program kegiatan dibidang pendapatan daerah

3.Penelitian, pengkajian, evaluasi, penggalian, dan pengembangan pendapatan

daerah.

4. Pembinaan pelaksanaan kebijakan pelayanan di bidang pendapatan daerah.

5. Penyelenggaraan pelayanan dan pemungutan pajak daerah.

6. Pengkoordinasikan pemungutan dana perimbangan.

7. Pemberian izin di bidang pendapatan daerah.

8. Evaluasi, pemantauan, dan pengendalian pungutan pajak daerah.

9. Pengelolaan dukungan teknis dan administrative

10.Pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan suku dinas, unit pelayanan pajak restoran

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Data Pajak Restoran

Berikut adalah data Pendapatan Pajak Restoran Pada tahun 2015-2018, Pajak

Restoran disebut juga dengan variabel X datanya sebagai berikut

Tabel III.3

Realisasi penerimaan pajak restoran tahun 2015-2018

Bulan 2015 2016 2017 2018

1 177,753,580,792

165,173,381,487 230,070,498,671 259,285,491,799

2 150,621,321,460

217,280,373,826 221,665,843,827 236,976,415,859

3 109,904,071,898

183,601,617,551 190,910,459,297 233,746,751,445

4 199,560,176,551

189,602,638,346 132,566,375,458 262,948,490,233

5 162,632,941,527

167,524,289,109 310,191,680,118 155,263,325,489

6 131,868,398,688 207,359,606,025 94,927,819,396 203,118,745,742

7 116,615,397,963

196,292,117,956 374,858,837,061 315,200,636,452

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

8 365,563,165,784 253,451,217,130 240,248,515,344 249,809,029,179

9 243,500,373,458

212,659,090,714 232,808,241,697 381,234,943,997

10 227,769,640,301

199,203,527,333 213,663,102,579 275,112,034,363

11 181,440,452,242

220,428,747,152 228,432,785,558 263,833,510,922

12 224,333,223,285

229,271,176,314 281,615,634,418 319,931,457,704

Jumlah 2,291,562,743,949

2,441,847,782,943 2,751,959,793,424 3,156,460,833,185

Sumber : Badan Pajak dan Retribusi Daerah Tahun 2015 - 2019

Dari Tabel III.3 dapat diketahui bahwa pendapatan Pajak Restoran pada Badan

Pajak dan Retribusi Daerah tahun 2015-2018. Penerimaan pajak restoran pertahun

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tahun 2015 penerimaan Pajak

Restoran sebesar Rp 2,291,562,743,949 pada tahun 2016 mengalami peningkatan

sebesar Rp 2,441,847,782,943 pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp

2,751,959,793,424 dan pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp

3,156,460,833,185

3.2.2 Data Pajak Daerah

Berikut ini adalah data Pajak Daerah pada tahun 2015-2018, data Pajak Daerah

disebut juga dengan variabel Y datanya sebagai berikut:

Tabel III.4

Realisasi Penerimaan Pajak Daerah 2015-2018

Bulan 2015 2016 2017 2018

1 1,561,057,638,891

1,583,587,913,851 1,764,143,069,527 2,130,865,340,704

2 1,450,730,693,434

1,845,657,675,881 2,166,431,325,655 2,022,924,319,588

3 1,857,359,905,276

1,918,639,376,826 2,299,456,792,439 2,259,746,501,241

4 1,884,859,219,730

2,446,926,912,603 2,047,189,454,759 2,595,556,505,274

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

5 2,006,859,212,975

2,187,196,012,476 2,791,553,238,437 2,378,751,600,936

6 2,248,456,503,437

2,551,732,242,131 2,101,484,984,859 1,947,410,517,157

7 2,020,301,690,697

1,847,607,340,233 2,982,318,013,091 3,711,592,714,393

8 5,178,865,626,526

6,287,795,969,860 6,811,309,815,164 4,485,186,884,641

9 3,069,323,060,532

2,836,563,187,605 4,000,137,314,070 6,703,284,871,426

10 2,390,503,671,421

2,555,015,640,940 2,968,502,397,417 3,032,995,426,598

11 2,171,265,866,149

2,415,023,004,827 2,923,487,236,582 2,744,111,407,096

12 3,237,854,313,658

3,040,206,465,795 3,643,685,246,571 3,526,484,326,465

Jumlah 29,077,437,402,727

31,515,951,743,028 36,499,698,888,571 37,538,910,415,520

Sumber Badan Pajak Dan Retribusi Daerah tahun 2015 – 2018

Dari Tabel III.4 dapat diketahui bahwa pendapatan Pajak Daerah pada Badan

Pajak dan Retribusi Daerah tahun 2015-2018. Penerimaan pajak restoran pertahun

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tahun 2015 penerimaan Pajak

Restoran sebesar Rp 29,077,437,402,727 pada tahun 2016 mengalami peningkatan

sebesar Rp 31,515,951,743,028 pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp

36,499,698,888,571 dan pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp

37,538,910,415,520

3.2.3 Tabel Penolong

Berikut Ini merupakan tabel penolong yang berfungsi untuk membantu penulis

untuk melakukan analisis data menggunakan aplikasi SPSS.

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

Tabel III.5

Tabel Penolong

X Y x2 y2 Xy

25.90 28.08 671.00 788.28 727.28

25.74 28.00 662.45 784.17 720.74

25.42 28.25 646.32 798.07 718.20

26.02 28.26 677.01 798.90 735.43

25.81 28.33 666.40 802.45 731.27

25.61 28.44 655.62 808.91 728.24

25.48 28.33 649.34 802.83 722.02

26.62 29.28 708.87 857.06 779.45

26.22 28.75 687.40 826.70 753.84

26.15 28.50 683.91 812.39 745.39

25.92 28.41 672.06 806.92 736.41

26.14 28.81 683.11 829.78 752.88

25.83 28.09 667.20 789.09 725.59

26.10 28.24 681.44 797.72 737.29

25.94 28.28 672.68 799.91 733.54

25.97 28.53 674.35 813.72 740.76

25.84 28.41 667.93 807.34 734.33

26.06 28.57 679.00 816.12 744.41

26.00 28.24 676.15 797.78 734.45

26.26 29.47 689.51 868.46 773.83

26.08 28.67 680.32 822.18 747.89

26.02 28.57 676.92 816.19 743.30

26.12 28.51 682.19 812.98 744.72

26.16 28.74 684.25 826.16 751.86

26.16 28.20 684.43 795.17 737.72

26.12 28.40 682.49 806.79 742.04

25.98 28.46 674.70 810.18 739.35

25.61 28.35 655.89 803.58 725.99

26.46 28.66 700.16 821.26 758.29

25.28 28.37 638.90 805.06 717.18

26.65 28.72 710.21 825.05 765.48

26.20 29.55 686.70 873.18 774.35

26.17 29.02 685.05 842.01 759.49

26.09 28.72 680.57 824.79 749.21

26.15 28.70 684.06 823.91 750.73

26.36 28.92 695.05 836.60 762.55

26.28 28.39 690.70 805.85 746.06

26.19 28.34 685.98 802.90 742.14

Page 19: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

26.18 28.45 685.26 809.19 744.65

26.30 28.58 691.44 817.09 751.64

25.77 28.50 664.01 812.11 734.34

26.04 28.30 677.93 800.75 736.78

26.48 28.94 701.00 837.67 766.29

26.24 29.13 688.75 848.66 764.53

26.67 29.53 711.11 872.23 787.56

26.34 28.74 693.82 826.02 757. 04

26.30 28.64 691.62 820.28 753.20

26.49 28.89 701.79 834.71 765.37

Sumber: penulis untuk mempermudah input data kedalam SPSS

3.3 Analisis Pajak Restoran terhadap Pajak Daerah

3.3.1 Uji Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi sering dinotasikan sebagai “r” dan nilainya berkisar antara

-1 sampai 1 (-1 < r < 1). Koefisien korelasi adalah keeratan antara Penerimaan Pajak

Restoran (X) dengan Pendapatan Pajak Daerah (Y).

Dalam Uji Koefisien Korelasi ini penulis ingin membuktikan hipotesis sebagai

berikut:

H0 : Tidak terdapat hubungan antara Penerimaan Pajak Restoran (X) terhadap

Pendapatan Pajak Daerah (Y)

H1 : Terdapat hubungan antara Penerimaan Pajak Restoran (X) terhadap Pendapatan

Pajak Daerah (Y )

1. Perhitungan Manual

Berdasarkan Pengelolaan data manual dan menggunakan IBM SPSS maka hasil

uji koefisien korelasi dapat dilihat sebagai berikut:

r xy = ( ) ( )

√ ( ) ( ( ) )

= ( ) ( )

√( ) ( ) ( ) ( )

Page 20: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

=

√( ) ( )

=

√( ) ( )

=

=

= 0,621

2. Berikut perhitungan menggunakan SPSS:

Correlations

Pajak Restoran Pajak Daerah

Pajak Restoran

Pearson Correlation 1 ,621**

Sig. (2-tailed) ,000

N 48 48

Pajak Daerah

Pearson Correlation ,621** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Gambar III.2

Hasil Uji Korelasi

Dasar Pengambilan keputusan untuk Uji Korelasi , adalah sebagai berikut:

1. Apabila nilai sig > 0,05 artinya tidak ada hubungan signifikan antara Penerimaan

Pajak Restoran (X) terhadap Penerimaan Pajak daerah (Y).

2. Apabila nilai Sig < 0,05 artinya ada hubungan signifikan antara Penerimaan

Pajak Restoran (X) terhadap Pendapatan Pajak Daerah (Y).

Berdasarkan Tabel III.3 ditemukan Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05

artinya ada hubungan antara Penerimaan Pajak Restoran (X) terhadap Pendapatan

Pajak Daerah (Y), sehingga H0 ditolak H1 diterima.

Page 21: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

Berdasarkan hasil output SPSS pada Gambar III.3 dapat disimpulkan r =

0,621 atau > 0,05 dapat diartikan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima hal ini

menyatakan bahwa hubungan Penerimaan pajak restoran (X) dan Pendapatan pajak

daerah (Y) Kuat . Artinya bahwa kenaikan atau penurunan penerimaan pajak restoran

(X) akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan terhadap pajak daerah (Y).

3.3.2 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 adalah seberapa besar Penerimaan Pajak Restoran (X)

dapat mempengaruhi Penerimaan Pajak Daerah (Y). Koefisien determinasi R2= 0

menunjukkan bahwa variabel independent adalah prediktor yang tidak berarti,

sedangkan variabel R2 = 1 menunjukkan bahwa variabel independen merupakan

prediktor yang sempurna.

Dalam Uji Koefisien Determinasi ini penulis ingin membuktikan hipotesis

sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh sugnifikan antara Penerimaan Pajak Restoran (X)

terhadap Pendapatan Pajak Daerah (Y)

H1 : Terdapat pengaruh signifikan antara Penerimaan Pajak Restoran (X) terhadap

Pendapatan Pajak Daerah (Y)

Hasil Uji Koefisien Determinasi Pajak Restoran terhadap Pajak Daerah sebagai

berikut:

1. Perhitungan Manual

Berdasarkan Pengelolaan Data manual dan menggunakan IBM SPSS maka hasil

Uji Koefisien Determinasi dapat dilihat sebagai berikut:

KD = R2 x 100%

= (0,621)2 x 100%

Page 22: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

= 0,385641 x 100%

= 0,38541

= 0,386%

2. Berikut perhitungan menggunakan SPSS:

Model Summary

Mod

el

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Chang

e

1 ,621a ,386 ,372 ,28829 ,386 28,876 1 46 ,000

a. Predictors: (Constant), pajak restoran

Gambar III.3

Hasil Uji Determinasi

Dasar Pengambilan keputusan untuk Uji Determinasi , adalah sebagai berikut:

3. Apabila nilai sig > 0,05 artinya tidak ada pengaruh signifikan antara

Penerimaan Pajak Restoran (X) terhadap Penerimaan Pajak daerah (Y).

4. Apabila nilai Sig < 0,05 artinya ada pengaruh signifikan antara Penerimaan

Pajak Restoran (X) terhadap Pendapatan Pajak Daerah (Y).

Berdasarkan Tabel III.4 ditemukan Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 artinya

ada hubungan antara Penerimaan Pajak Restoran (X) terhadap Pendapatan Pajak

Daerah (Y), sehingga H0 ditolak H1 diterima.

Dapat ditemukan bahwa R square sebesar 0,386 atau 38% artinya Penerimaan

Pajak Restoran (X) berpengaruh terhadap Pendapatan Pajak Daerah (Y) sebesar 38%

sedangkan 62% lagi dipengaruhi oleh faktor lain seperti Pajak reklame, Pajak Parkir,

Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Hiburan, Pajak BPHTB, Pajak Rokok, Bea nalik

nama kendaraan bermotor, Pajak Penerangan jalan , Pajak Air tanah, PBB Pedesaan

dan kota.

Page 23: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

3.3.3 Uji Persamaan Regresi

Analisis regresi sederhana mempelajari apakah antara Penerimaan Pajak

Restoran (X) dan Pendapatan Pajak Daerah (Y) mempunyai pengaruh/hubungan atau

tidak, mengukur kekuatan pengaruhnya, dan membuat ramalan yang didasarkan

kepada kuat lemahnya pengaruh/hubungan tersebut. Pada persamaan tersebut a dan b

dapat ditentukan.

Hipotesis :

H0 : Tidak ada persamaan regresi antara Penerimaan Pajak Restoran terhadap

Pendapatan Pajak Daerah.

H1 : Ada persamaan regesi antara Penerimaan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan

Pajak Daerah.

Hasil Uji Persamaan Regresi Pajak Restoran terhadap Pajak Daerah sebagai

berikut:

1. Uji Manual

Berdasarkan Pengelolaan data manual dan menggunakan IBM SPSS maka hasil

Uji Persamaan Regresi dapat dilihat sebagai berikut:

a. Mencari nilai b

b =

( )

=

=

=

= 0,750

Page 24: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

b. Mencari nilai a

a =

=

=

=

= 9,034

2. Berikut perhitungan menggunakan SPSS:

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9,034 3,639 2,482 ,017

Pajak Restoran ,750 ,140 ,621 5,374 ,000

a. Dependent Variable: Pajak Daerah

Gambar III.4

Hasil Uji Persamaan Regresi

Dasar Pengambilan keputusan untuk Uji Persamaan Regresi, adalah sebagai berikut:

1. Apabila nilai sig > 0,05 artinya tidak ada persamaan regresi signifikan antara

Penerimaan Pajak Restoran (X) terhadap Penerimaan Pajak daerah (Y).

2. Apabila nilai Sig < 0,05 artinya ada persamaan regresi signifikan antara

Penerimaan Pajak Restoran (X) terhadap Pendapatan Pajak Daerah (Y).

Berdasarkan Tabel III.5 ditemukan Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 artinya ada

hubungan antara Penerimaan Pajak Restoran (X) terhadap Pendapatan Pajak Daerah

(Y), sehingga Ho ditolak H1 diterima.

Berdasarkan Gambar III.5 dapat diperoleh persamaan regresi yaitu:

Y = 9,034 + 0,750 X

Page 25: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah

Dimana :

Y = Pendapatan Pajak Daerah

X = Penerimaan Pajak Restoran

Artinya apabila X = 0 atau tidak ada Penerimaan Pajak Restoran maka nilai

Penerimaan Provinsi DKI Jakarta dibidang Restoran adalah 9,034 dan jika X naik Rp

1 atau setiap Penerimaan Pajak Restoran naik sebesar Rp 1 maka Pendapatan Pajak

Daerah naik sebesar Rp 750.

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 2,400 1 2,400 28,876 ,000b

Residual 3,823 46 ,083

Total 6,223 47

a. Dependent Variable: Pajak Daerah

b. Predictors: (Constant), Pajak Restoran

Gambar III.5

Hasil Uji Anova Regresi

Berdasarkan hasil output Anova pada gambar III.6, dapat dilihat bahwa Sig

sebesar 0,000 atau < 0,05 yang memiiki arti bahwa adanya pengaruh signifikan

antara pajak restoran (X) terhadap pajak daerah (Y)

Page 26: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.idrepository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/255784/BAB-III.pdf · Kelompok Jabatan dan Fungsional . Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Daerah