bab iii pembahasan...26 bab iii pembahasan 3.1.tinjauan kasus stroke adalah suatu keadaan darurat...
TRANSCRIPT
26
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.Tinjauan Kasus
Stroke adalah suatu keadaan darurat medis yang serius. Banyak dari penderita
stroke meninggal dalam jangka waktu yang singkat. Namun, ada juga pasien yang
selamat bisa memulihkan kemampuan perawatan diri mereka dan ada beberapa pasien
yang menderita cacat berat. Faktor yang memengaruhi pemulihan tergantung pada
tingkat keparahan kerusakan otak (termasuk jenis stroke dan area tubuh yang
terpengaruhi), komplikasi yang terjadi, dan kemampuan perawatan diri pasien sebelum
stroke terjadi. Selain itu, sikap pasien dan dukungan dari keluarga atau perawat mereka
serta perawatan rehabilitasi yang sesuai juga bisa memberikan efek yang signifikan.
Stroke merupakan penyakit yang parah. Banyak dari pasien stroke akut mengalami
kesulitan dalam berbicara atau menelan, dengan tingat keparahan yang berbeda-beda.
Sejumlah kecil pasien yang menderita stroke berat bahkan bisa jatuh ke dalam kondisi
koma dan ada pasien stroke tidak bisa kembali beraktifitas. Terlepas dari penurunan
fungsi fisik yang disebabkan oleh jaringan otak yang rusak dan komplikasi umum.
Banyak faktor resiko yang bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit stroke
seperti halnya riwayat stroke pada keluarga, dari pasien penderita stroke yang
mengalami tekanan darah tinggi, dan gaya hidup serta pola makan yang tidak teratur.
Aspek yang paling penting untuk mencegah stroke adalah dengan mengatur gaya
hidup dan pola makan yang sehat dan teratur, rajin berolahraga serta tinggalkan hal-
hal yang bisa mengancam diri kita terkena penyakit stroke. Selalu lakukan aktivitas
27
olahraga untuk menyeimbangkan tubuh kita, menurunkan kadar kolestrol, dan
menangani tekanan darah yang terlalu tinggi dengan belajar untuk bersantai.
3.1.1. Penyakit Stroke
Istilah medis dari Stroke adalah “Penyakit pembuluh darah otak”. Hal ini
terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang atau terhambat karena hal-hal tertentu,
yang mengarah ke kurangnya kadar oksigen dalam sel-sel otak secara mendadak.
Dalam beberapa menit, sel-sel otak bisa rusak dan kehilangan fungsinya. Kerusakan
otak memengaruhi fungsi tubuh yang dikendalikan oleh bagian sel-sel otak yang rusak
tersebut.
3.1.2. Jenis-jenis Penyakit Stroke
Stroke dibagi menjadi 3 macam :
1. Stroke Iskemik
Penyakit stroke iskemik adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah yang
menyuplai darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Jenis penyakit ini
bertanggung jawab atas 87 persen dari total kasus penyakit ini. Bekuan darah
sering diakibatkan oleh aterosklerosis, yang merupakan penumpukan timbunan
lemak di lapisan dalam pembuluh darah. Sebagian dari timbunan lemak ini bisa
lepas dan memblokir aliran darah di otak Anda. Konsepnya mirip dengan serangan
jantung, di mana gumpalan darah menghalangi aliran darah ke sebagian jantung
Anda.
2. Stroke Hemoragik
Penyakit stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak mengalami
kebocoran atau pecah. Stroke hemoragik menyumbang sekitar 13 persen dari total
kasus penyakit ini Kondisi ini berawal dari pembuluh darah yang melemah,
kemudian pecah dan menumpahkan darah ke sekitarnya. Darah yang bocor jadi
28
menumpuk dan menghambat jaringan otak di sekitarnya. Kematian atau koma
panjang akan terjadi jika pendarahan berlanjut.
3. Stroke Ringan
Transient Ischemic Attack (TIA) atau sering disebut stroke ringan adalah
kekurangan darah pada sistem saraf yang berlangsung singkat, biasanya kurang dari
24 jam atau bahkan hanya dalam beberapa menit. Kondisi ini terjadi saat bagian
otak tidak mendapat pasokan darah yang cukup. Anda memiliki risiko stroke ringan
yang lebih tinggi apabila Anda pernah mengalami Transient Ischemic Attack.
3.1.3. Tanda-tanda dan Gejala Stroke
Gejala stroke cenderung terjadi secara tiba-tiba dan hanya selalu menyerang
satu sisi bagian tubuh. Hal ini semakin memburuk dalam jangka waktu 24 sampai 72
jam. Gejala yang biasa terjadi termasuk:
1. Sakit kepala tiba-tiba
2. Kehilangan keseimbangan, bermasalah dan berjalan
3. Kelelahan
4. Kehilangan kesadaran atau koma
5. Vertigo dan pusing
6. Penglihatan yang buram dan menghitam
7. Kelemahan atau mati rasa pada bagian tubuh di wajah, tangan, kaki
8. Adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan diatas. Bila
memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, segera konsultasikan kepada
dokter.
29
Anda harus menghubungi dokter bila mengalami gejala stroke berikut ini :
1. Mati rasa, tidak berdaya, atau perasaan seperti kesemutan yang muncul tiba-tiba
atau kehilangan kemampuan untuk menggerakan wajah, lengan, atau kaki terutama
jika terjadi hanya pada satu sisi tubuh.
2. Perubahan penglihatan secara tiba-tiba.
3. Susah bahkan tidak dapat berbicara
4. Pusing secara tiba-tiba dan mengalami kesulitan dalam memahami kalimat
sederhana.
5. Bermasalah dengan berjalan dan menyeimbangkan badan.
6. Rasa sakit kepala yang parah dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.
7. Bermasalah dengan berjalan dan menyeimbangkan badan.
8. Anda mengonsumsi aspirin atau obat-obatan yang menghambat pembekuan darah
namun.
9. Anda melihat adanya tanda-tanda pendarahan.
Jika seseorang memiliki kecenderungan untuk terkena gejala stroke, sebaiknya
memperhatikan aktivitasnya untuk menjaga dan membawa mereka ke dokter segera
mungkin :
1. Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Periksa apakah satu sisi dari wajahnya
tidak bereaksi.
2. Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Perhatikan apabila
ada satu tangan yang menggeluyur ke bawah.
3. Mintalah orang tersebut untuk mengulangi kalimat sederhana. Periksa apakah ada
kata-kata yang tidak jelas dan apakah kalimat dapat diulang dengan benar.
30
3.1.4. Penyebab Stroke
Penyebab stroke dapat terjadi akibat :
1. Penyebab Stroke Iskemik : Kondisi ini terjadi ketika darah yang membeku
menyumbat pembuluh darah. Jenis ini merupakan jenis yang biasa terjadi pada
orang lanjut usia.
2. Penyebab Stroke Hemoragik : Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di dalam
otak bocor atau pecah sehingga darah mengalir ke dalam otak atau ke permukaan
otak. Jenis stroke ini tidak seumum iskemik namun lebih mematikan. Kondisi ini
terjadi ketika plak atau darah yang beku pada pembuluh arteri menghambat
pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Kondisi ini menyebabkan aliran
darah ke otak menjadi tersumbat dan menimbulkan kondisi ini terjadi.
3.1.5. Faktor-faktor Resiko Penyakit Stroke
Ada banyak faktor resiko Penyebab Stroke :
Faktor resiko gaya hidup :
1. Berat badan berlebihan atau obesitas.
2. Tubuh yang tidak aktif bergerak.
3. Sering dan banyak mengonsumsi alkohol.
4. Pengguna obat-obatan terlarang.
Faktor resiko medis :
1. Tekanan darah yang tinggi risiko pada kondisi ini dapat memicu tingginya tekanan
darah melebihi 120/80 mm Hg. Dokter Anda akan membantu menentukan berapa
31
tekanan darah yang sesuai dengan umur Anda baik Anda memiliki diabetes atau
tidak.
2. Perokok aktif maupun yang terpapar asap rokok.
3. Kolestrol yang tinggi.
4. Diabetes.
5. Sleep apnea. Gangguan tidur di mana tingkat oksigen secara perlahan berkurang
jumlahnya selama malam hari.
6. Penyakit jantung, termasuk gagal jantung, cacat jantung, infeksi jantung, atau ritme
jantung yang tidak normal.
Faktor lainnya yang berhubungan dengan resiko yang tinggi yaitu :
1. Memiliki sejarah pribadi atau keluarga yang mengalami kondisi ini, serangan
jantung, atau stroke ringan.
2. Berumur diatas 55 tahun.
3. Jenis kelamin. Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Perempuan biasanya terkena kondisi ini pada usia lanjut, dan lebih rentan terhadap
kematian akibat penyakit ini dibandingkan laki-laki. Selain itu, perempuan juga,
memiliki risiko dari penggunaan pil KB atau terapi hormon yang termasuk
estrogen, juga dalam kondisi kehamilan dan melahirkan.
Tidak memiliki faktor-faktor risiko seperti di atas bukan berarti tidak dapat terkena
penyakit ini. Faktor-faktor ini hanya sebagai referensi. Sebaiknya konsultasi dengan
dokter untuk penjelasan yang lebih rinci.
32
3.1.6. Pengobatan Penyakit Stroke
Obat stroke umumnya dapat dilakukan dengan beberapa metode pengobatan.
Namun, penderita dapat bertahan jika sesegera mungkin dibawa ke ruang gawat
darurat di rumah sakit. Jika gejala stroke yang terjadi dialami disebabkan oleh
gumpalan darah, obat stroke yang dapat digunakan adalah obat untuk mencairkan
darah. Agar efektif, perawatan obat stroke ini harus segera dilakukan dalam jangka
waktu 3 sampai 4 ½ jam setelah adanya gejala pertama yang muncul. Selain itu, dokter
juga bisa memberikan obat stroke lainnya yang dapat mencairkan darah seperti
Heparin, Warfarin (Coumadin), Aspirin atau Klopidogrel (Plavix).
Penyakit stroke dapat menyebabkan tidak bekerjanya beberapa fungsi tubuh.
Seberapa besar kemungkinan seseorang bisa pulih belum bisa diketahui. Banyak orang
membutuhkan rehabilitasi seperti terapi bicara, terapi fisik, dan terapi kerja.
1. Pengobatan Medis
Pengobatan juga harus dilakukan pada sejarah kondisi medis penderita seperti
tekanan darah tinggi, diabetes, perokok, gaya hidup, dan tingkat kolesterol yang
tinggi. Kondisi lainnya juga harus dicegah dengan cara mengurangi atau
menghilangkan penyebab stroke awal pada penderita. Banyak orang dapat
melakukan ini dengan penggunaan obat-obatan untuk mencegah penggumpalan
darah. Sering kali, mengonsumsi takaran kecil aspirin setiap hari dapat membantu.
Selain itu, kita juga harus mengendalikan tekanan darah yang tinggi dan
mengurangi risiko komplikasi lainnya seperti diabetes, tingkat kolesterol yang
tinggi, merokok, dan berat badan yang berlebihan.
33
Tes yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit stroke yaitu Dokter akan
mendeteksi dan memberikan obat stroke berdasarkan sejarah medis dan
pemeriksaan fisik. CT Scan atau MRI Scan pada otak dapat dilakukan lebih lanjut
untuk mengevaluasi bagian otak mana yang terkena gejala stroke dan juga untuk
menentukan apakah kondisi yang dialami diakibatkan oleh penggumpalan darah
atau pecahnya pembuluh darah. Pemeriksaan aktivitas elektrik pada jantung
(Elektrokardiogram atau ECG) akan dilakukan untuk mengetahui detak jantung
yang tidak beraturan (Fibilasi Atrium) yang dapat menyebabkan stroke dengan
mempermudah penggumpalan darah di jantung dan menyebabkan kondisi ini
terjadi.
2. Terapi Stroke
Terapi stroke dilakukan apabila Setelah mengalami stroke, tak jarang beberapa
orang akan melakukan terapi stroke. Ini adalah salah satu cara untuk membantu
mempelajari kembali keterampilan yang hilang ketika penyakit ini menyerang
bagian otak Anda. Terapi stroke dapat membantu Anda mendapatkan kembali
kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Hasil penyembuhan atau
pemulihan tergantung dengan tingkat keparahan penyakit yang dialami masing-
masing pasien. Para peneliti telah menemukan fakta bahwa orang yang menjalani
program terapi stroke bisa sembuh dan kembali normal lebih cepat daripada orang
yang tidak melakukan terapi stroke.
Ada beberapa cara untuk melakukan terapi stroke. Rencana atau perawatan
terapi bisa dilakukan tergantung pada bagian tubuh atau jenis kemampuan apa yang
melemah karena kondisi ini terjadi. Terapi fisik antara lain:
34
1. Latihan keterampilan motorik
Latihan-latihan ini dapat membantu meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot
Anda kembali. Biasanya orang yang melakukan terapi ini adalah orang yang otot
lidahnya melemah. Terapi ini bisa memperkuat otot Anda untuk berbicara ataupun
menelan.
2. Terapi Mobilitas
Anda mungkin perlu belajar menggunakan alat bantu mobilitas, seperti alat bantu
berjalan, tongkat, kursi roda atau penahan pergelangan kaki. Penyangga
pergelangan kaki dapat menstabilkan dan memperkuat pergelangan kaki Anda
untuk membantu mendukung berat badan Anda saat Anda belajar kembali berjalan.
3. Terapi Constraint-induced
Terapi ini dilakukan oleh anggota tubuh lain yang tidak terkena dampak dari
kondisi ini. Anggota tubuh yang tidak terkena ini harus membantu anggota tubuh
lain untuk meningkatkan fungsinya. Terapi stroke ini kadang-kadang disebut terapi
penggunaan paksa.
4. Terapi Range-of-motion
Latihan dan perawatan ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan otot
(kelenturan) dan membantu Anda mendapatkan kembali gerak tubuh yang lentur.
Terapi pemikiran dan emosional juga mungkin dilakukan dengan beberapa jenis
berikut :
1. Terapi gangguan kognitif
Terapi okupatif dan terapi wicara ini dapat membantu Anda dengan kemampuan
kognitif yang hilang, seperti memori, pemrosesan, pemecahan masalah,
keterampilan sosial, penilaian, dan kesadaran diri Anda Terapi untuk gangguan
35
komunikasi. Terapi wicara dapat membantu Anda mendapatkan kembali
kemampuan yang hilang dalam berbicara, mendengar, menulis, dan memahami
perkataan lawan bicara.
2. Pengobatan psikologis
Emosional Anda mungkin akan diuji. Anda mungkin juga memiliki konseling atau
berpartisipasi dalam kelompok pendukung yang juga pernah mengalami kondisi ini.
Dokter Anda mungkin merekomendasikan antidepresan atau obat yang
memengaruhi kewaspadaan, rasa gelisah atau gerakan.
3. Obat alternatif
Perawatan seperti pijat, akupunktur, dan terapi oksigen mungkin bisa menjadi salah
satu terapi pada penderita kondisi ini. Semakin cepat Anda memulai terapi, semakin
besar kemungkinan Anda untuk mendapatkan kembali kemampuan dan
keterampilan yang hilang.
Perubahan gaya hidup atau obat stroke yang bisa silakukan dirumah adalah :
1. Berhenti merokok.
2. Minumlah obat-obatan yang diberikan oleh dokter.
3. Olahraga sesuai dengan petunjuk dokter.
4. Makanlah makanan yang mengandung sedikit lemak dan kurangi meminum
minuman beralkohol minimal satu kali sehari.
5. Kendalikan tekanan darah, tingkat kolesterol dan diabetes.
3. Makanan Bagi Penderita Stroke
Umumnya, pasien dengan kondisi ini tidak mampu mengunyah atau menelan
makanan dengan baik. Oleh karena itu, perencanaan diet bagi pasien harus sangat
36
diperhatikan. Ketika seseorang terkena kondisi dan harus menjalani pengobatan di
rumah sakit, biasanya makanan yang harus dikonsumsi akan diatur oleh ahli gizi
yang termasuk dalam tim medisnya. Pasien yang mengalami kondisi ini, harus
menjalani prinsip diet tertentu yang sesuai dengan kondisinya. Ada beberapa jenis
kondisi ini dari stroke ringan hingga berat. Tentunya, setiap jenis kondisi ini akan
membutuhkan makanan yang berbeda-beda. Berikut tips aturannya:
1. Batasi konsumsi garam
Bagi yang memiliki riwayat penyakit ini, maka sebaiknya hindari penggunaan
garam yang berlebihan serta konsumsi makanan atau minuman yang mengandung
natrium tinggi. Jumlah natrium yang tinggi yang ada di dalam garam serta makanan
kemasan merupakan salah satu pemicu munculnya gangguan pembuluh darah yang
terjadi pada Anda.
2. Pilih makanan dengan lemak sehat
Lemak jenuh yang tinggi di dalam tubuh, hanya akan membuat kadar kolesterol
naik. Hal ini yang kemudian membuat seseorang rentan terkena kondisi ini atau
serangan jantung mendadak. Oleh karena itu, mulai sekarang hindarilah makanan
yang mengandung lemak jenuh tinggi, contohnya makanan yang digoreng deep
frying, gajih pada daging, jeroan, serta kulit ayam. Sebagai gantinya, makanan
untuk kondisi ini yang baik dikonsumsi yaitu kacang-kacangan yang mengandung
lemak baik, seperti kacang almond.
3. Atur porsi makan sesuai
Jika memang Anda mengalami masalah sulit makan, maka sebaiknya kurangi porsi
namun perbanyak frekuensi makan Anda dalam satu hari. sesuaikan makanan yang
37
dikonsumsi dengan kebutuhan kalori yang Anda miliki. Bila bingung, Anda dapat
berkonsultasi pada ahli gizi dalam membuat perencanaan diet yang benar selama
dan setelah terapi.
3.1.7. Metode Certainty Factor
Definisi menurut David McAllister dalam Burhan, dkk (2014), “Certainty Factor
adalah suatu metode untuk membuktikan apakah suatu fakta itu pasti ataukah tidak
pasti yang berbentuk metric yang biasanya digunakan dalam sistem pakar”. Metode
ini sangat cocok untuk sistem pakar yang mendiagnosis sesuatu yang belum pasti.
Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam
pembuatan MYCIN. Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang
diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan.
Metode ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya metode
ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengukur sesuatu apakah pasti atau tidak
pasti dalam mendiagnosis penyakit sebagai salah satu contohnya, serta perhitungan
dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung hanya dapat mengolah 2 data
saja sehingga keakuratan data dapat terjaga. Kekurangan metode ini yaitu ide umum
dari pemodelan ketidakpastian manusia dengan menggunakan numer metode
ini biasanya diperdebatkan. Sebagian orang akan membantah pendapat bahwa formula
untuk metode certainty factors tersebut memiliki sedikit kebenaran. Metode ini hanya
dapat mengolah ketidakpastian/kepastian hanya 2 data saja. Perlu dilakukan beberapa
kali pengolahan data untuk data yang lebih dari 2 buah.
38
Perhitungan CF
Pengguna diberi pilihan jawaban yang masing-masing memiliki bobot (CF User).
Adapun bobotnya sebagai berikut:
a. Tidak bernilai = 0
b. Kadang bernilai = 0,2
c. Iya bernilai = 0,8
Penyakit stroke diberi id penyakit P1 dan setiap gejala juga memiliki kode masing-
masing. Kode gejala disimbolkan dengan G dan diikuti dengan nomor gejala. Sebagai
contoh gejala pertama yaitu mengalami delusi memiliki kode G1, gejala kedua yaitu
mengalami halusinasi memiliki kode G2 dan seterusnya. Setiap gejala memiliki nilai
masing-masing (CF Rule) sesuai dengan berpengaruhnya atau tidak dengan penyakit
tersebut. Sumber penentuan nilai CF Rule disetiap gejala didapatkan dari narasumber
dan kajian pustaka yang telah dilakukan.
Menentukan nilai CF pakar untuk masing-masing premis (ciri)
Tabel III.1
Nilai CF
Kode Gejala CF Rule
G1 Sakit kepala 0,1
G2 Mengalami kelumpuhan separo badan 0,2
G3 Hilangnya rasa peka 0,15
G4 Mengalami gangguan bicara 0,25
Kemudian dilanjutkan dengan penentuan CF user, misalkan user memilih jawaban
sebagai berikut :
39
Tabel III.2
Penentuan CF User
Kode Gejala Jawaban CF User
G1 Sakit kepala Ya 0,8
G2 Mengalami kelumpuhan separo badan Tidak 0,0
G3 Hilangnya rasa peka Kadang 0,2
G4 Mengalami gangguan bicara Kadang 0,2
Rule - rule yang baru tersebut kemudian dihitung nilai CF pakar dengan CF user
menggunakan persamaan
CF(H,E) = CF(E)*CF(rule)
= CF(user)*CF(pakar)
Tabel III.3
Perhitungan CF pakar dan CF user
CF CF Rule
CF User CF (H,E)
1 0,1 X 0,8 0,8
2 0,2 X 0,0 0,0
3 0,15 X 0,2 0,03
4 0,25 X 0,2 0,05
Langkah yang terakhir adalah mengkombinasikan nilai CF dari masing-
masing rule Kombinasikan CF 1 sampai CF 4 dengan persamaan
CFCOMBINE(CF1,CF2) = CF1+ CF2* (1 - CF1)
CFCOMBINE (CF1,CF2) = 0,8 + 0,0 * (1 - 0,8)
= 0,8 + 0
= 0,08 CFold
CFCOMBINE (CFold,CF3) = 0,8 + 0,03 * (1 – 0,08)
= 0,8 + 0,0276
40
= 0,1076 CFold
CFCOMBINE (CFold,CF4) = 0,1076 + 0,05* (1 - 0,1076)
= 0,1076 + 0,04462
= 0,15222 CFold
Presentase keyakinan = CFCOMBINE * 100 %
= 0,15222 x 100% = 15,222 %
3.2. Spesifikasi Rancangan Program
3.2.1. Spesifikasi Bentuk Masukan
Bentuk masukan yang ada pada menu diagnosa penyakit stroke, pengguna akan
disajikan dengan berbagai pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang ada sesuai
dengan apa yang sedang dirasakan pada pengguna aplikasi sistem pakar ini.
Nama Dokumen : Diagnosa Penyakit Stroke
Fungsi : Untuk menampilkan pertanyaan gejala penyakit
Sumber : Pengguna Aplikasi
Tujuan : Untuk mendiagnosa penyakit stroke yang dialami oleh
pengguna dengan menjawab setiap pertanyaan yang ada pada
aplikasi dan diisi sesuai yang dirasakan oleh pengguna.
Media : Form
41
Jumlah : 1
Frekuensi : Ketika pengguna ingin berkonsultasi tentang penyakit
Bentuk : Lampiran A.1
Menu diagnosa merupakan sebuah form pertanyaan tentang gejala penyakit
dimana pada menu ini pengguna atau user menjawab pertanyaan yang sudah di sajikan
pada aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit stroke dan menjawab setiap pertanyaan
sesuai dengan apa yang diderita oleh pengguna. Menu ini berfungsi untuk
mendiagnosa penyakit.
3.2.2. Spesifikasi Bentuk Keluaran
Spesifikasi bentuk keluaran merupakan hasil dari diagnosa dari apa yang sudah
dimasukan oleh pengguna yang sesuai dengan apa yang dan diderita pada menu
diagnosa.
Nama Dokumen : Hasil
Fungsi : Untuk menampilkan hasil diagnosa penyakit
Sumber : Program
Tujuan : Untuk menampilkan hasil dari diagnosa yang sudah diisi oleh
pengguna untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh
pengguna atau user
Media : Form
42
Jumlah : 1
Frekuensi : Setiap pengguna selesai menjawab pertanyaan gejala penyakit
pada menu diagnosa.
Bentuk : Lampiran B.1
Menu hasil merupakan sebuah form yang menampilkan hasil presentasi
penyakit dari diagnosa yang sudah diisi oleh pengguna yang diderita pada menu
diagnosa.
3.2.3. Spesifikasi File
1. Spesifikasi Tabel Gejala
Spesifikasi file berikut ini berisi database yang berfungsi untuk menyimpan
tabel penyakit.
Nama File : app.db
Akronim : gejala
Fungsi : Menyimpan daftar gejala penyakit
Tipe File : File Master
Akses File : Random
Kunci Field : idgejala
Software : DB Browser for SQLite
43
Tabel III.4
Spesifikasi File Tabel Gejala
No Elemen Data Tipe Keterangan
1. idgejala Text Primary Key
2. gejala Text
2. Spesifikasi File Penyakit
Spesifikasi file berikut ini berisi database yang berfungsi untuk menyimpan tabel
penyakit.
Nama File : app.db
Akronim : penyakit
Fungsi : Menyimpan daftar nama penyakit
Tipe file : File Master
Akses File : Random
Kunci Field : idpenyakit
Software : DB Browser for SQLite
44
Tabel III.5
Spesifikasi File Tabel Penyakit
No. Elemen Data Tipe Keterangan
1. idpenyakit Text Primary Key
2. penyakit Text
3. cfcombine Real Default 0.00
3. Spesifikasi File Jawaban
Nama File : app.db
Akronim : jawaban
Fungsi : Menyimpan jawaban dan nilai jawaban.
Tipe file : File Master
Akses File : Random
Kunci Field : idjwb
Software : DB Browser for SQLite
45
Tabel III.6
Spesifikasi File Tabel Jawaban
No. Elemen Data Tipe Keterangan
1. idjwb Integer Primary Key,
Autoincrement
2. pilihan Text
3. cf Real Default 0.00
4. Spesifikasi File Rules
Nama File : app.db
Akronim : rules
Fungsi : menyimpan nilai cf rules setiap gejala terhadap penyakit
Tipe file : File Master
Akses File : Random
Kunci Field : idrules
Software : DB Browser for SQLite
46
Tabel III.7
Spesifikasi File Tabel Rules
No. Elemen Data Tipe Keterangan
1. idrules Integer Primary Key, Not Null,
Autoincrement
2. idpyk Text
3. idgejala Text
4. cf Real
3.2.4. Hipo
Gambar III.1.
Diagram Hipo
47
Keterangan :
Saat masuk aplikasi sistem pakar langsung ke menu utama atau home yang terdiri dari
4 menu yaitu menu diagnosa, menu informasi, menu solusi, dan menu about. Ketika
masuk kemenu diagnosa, menu yang berfungsi untuk menampilkan pertanyaan
tentang gejala penyakit yang akan diisi jawaban oleh user sesuai dengan apa yang user
rasakan untuk memperoleh hasil dari diagnosa yang dialami oleh si user itu sendiri.
Ketika masuk ke menu informasi disitu terdapat penjelasan tentang jenis-jenis
penyakit stroke, lalu apabila jika mnekan salah satu button dari jenis-jenis penyakit
tersebut akan muncul artikel deskripsi tentang jenis penyakit tersebut. Menu solusi
menampilkan deskripsi penjelasan tentang solusi penyakit ini, deskripsi akan muncul
apabila menekan salah satu button yang dipilih sesuai penyakit apa yang diderita atau
dialami karna pada menu tersebut ada 3 button solusi penyakit untuk menampilkan
solusi penyakit yang dipilih. Menu About adalah menu profil singkat tentang pembuat
aplikasi pakar ini.
3.2.5. Spesifikasi Program
A. Spesifikasi program dalam sistem pakar diagnosa penyakit Stroke adalah sebagai
berikut :
1. Menu Utama
Nama Program : Main
Akronim : lymain
Fungsi : Tampilan utama yang menampilkan semua menu
Bahasa Program : Basic
48
Bentuk Tampilan : Lampiran C-1
Proses : Ketika membuka aplikasi otomatis langsung masuk ke
menu utama
2. Menu Informasi
Nama Program : Informasi
Akronim : lyinformasi
Fungsi : Tampilan informasi yang menampilkan deskrpsi
tentang jenis-jenis penyakit stroke.
Bahasa Program : Basic
Bentuk Tampilan : Lampiran C-2
Proses : Tekan tombol informasi kemudian pilih jenis penyakit
yang ingin dilihat
3. Menu Diagnosa
Nama Program : Diagnosa
Akronim : lydiagnosa
Fungsi : untuk mendiagnosa penyakit stroke.
Bahasa Program : Basic
Bentuk Tampilan : Lampiran C-3
Proses : User menekan tombol diagnosa kemudian menjawab
pertanyaan sesuai yang dialami si user dan setelah
semua pertanyaan dijawab semua data akan tersimpan.
4. Menu hasil diagnosa
Nama Program : Hasil
Akronim : lyhasil
49
Fungsi : untuk menampilkan hasil diagnosa
Bahasa Program : Basic
Bentuk Tampilan : Lampiran C-4
Proses : Hasil diagnosa akan muncul ketika diagnosa penyakit
yang dilakukan user telah selesai.
5. Menu Solusi
Nama Program : Solusi
Akronim : lysolusi
Fungsi : Menampilkan solusi penyakit
Bahasa Program : Basic
Bentuk Tampilan : Lampiran C-5
Proses : Tekan tombol solusi kemudian pilih jenis penyakit
yang ingin dilihat
6. Menu About
Nama Program : About
Akronim : lyabout
Fungsi : Untuk melihat profil pembuat aplikasi
Bahasa Program : Basic
Bentuk Tampilan : Lampiran C-6
Proses : Tekan tombol about lalu akan muncul deskripsi
tentang profil pembuat aplikasi
50
3.2.6. Flowchart
Flowchart merupakan sebuah bagan yang memiliki arus untuk
menggambarkan suatu langkah penyelesaian dalam suatu masalah. Flowchart
merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Berikut merupakan flowchart dari
aplikasi ini.
1. Flowchart Menu Utama
Gambar III.2
51
Tampilan Flowchart Menu Utama
Keterangan :
Ketika kita membuka aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit stroke pada
menu awal akan ada 4 button yaitu Diagnosa Penyakit, Informasi Penyakit, Solusi
Penyakit dan About.
2. Flowchart Menu Diagnosa
Gambar III.3
Tampilan Flowchart Menu Diagnosa
52
Keterangan :
Pada menu utama jika user memilih menu diagnosa maka sistem akan
membuka sebuah halaman yang berisi seluruh pertanyaan dan gejala-gejala penyakit
stroke dimana user akan menjawab pertanyaan sesuai dengan gejala yang dideritanya.
Setelah pertanyaan tentang gejala penyakit stroke itu selesai, maka sistem akan
otomatis mmenyimpan atau merekap data tersebut dan hasil jenis penyakit stroke akan
muncul. Dan didalamnya terdapat tombol selesai.
3.3. Sarana Pendukung Program
3.3.1. Perangkat Keras
Perangkat keras (Hardware) merupakan klasifikasi perangkat keras yang penulis
gunakan antara lain :
a. Monitor : LCD 14”
b. Processor : Intel (R) Caleron (R) CPU N3060 @1.60 GHz 1.60 GHz
c. Memory : 2 GB
d. Harddisk : 500 GB
e. Keyboard : Type Standart Keyboard
3.3.2. Perangkat Lunak
Bagian penting lain yang mendukung program adalah perangkat lunak (software)
yang digunakan dalam mengeksekusi program aplikasi serta sistem operasi yang akan
digunakan untuk menjalankan program tersebut.
53
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi sistem pakar ini
adalah :
a. Sistem Operasi : Microsoft Windows 10
b. Bahasa Pemrograman : Basic
c. Software : Basic For Android (B4A), Adobe Photoshop