bab iii pelaksanaan pembayaran klaim asuransi...

41
41 BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR DI PT ASURANSI TAKAFUL UMUM CABANG SEMARANG A. Perkembangan Asuransi Takaful di Indonesia 1. Sekilas Berdirinya Asuransi Takaful di Indonesia Keinginan untuk membentuk Asuransi Takaful di Indonesia sebenarnya telah mengendap cukup lama. Konon, gagasan itu sudah muncul tiga tahun sebelum perusahaan takaful benar-benar berdiri di Indonesia. Gagasan ini muncul di kalangan ulama dan praktisi ekonomi syariah yang jumlahnya masih sedikit ketika itu, untuk membentuk asuransi syariah. Dan tekad itu semakin kuat saat Bank Muamalat Indonesia resmi beroperasi pada bulan Juli 1992. Karena operasional bank syariah tidak bisa lepas dari praktek asuransi, yang sudah barang tentu harus sesuai dengan prinsip- prinsip syariah pula 1 . Asumsinya, Bank Muamalat membutuhkan lembaga asuransi yang sesuai dengan syariat, baik dalam rangka mendukung permodalan maupun untuk memberikan kepercayaan kepada nasabah. Pada tanggal 27 Juli 1993, dibentuklah Tim TEPATI (Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia) yang dipelopori oleh ICMI melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia (BMI), Asuransi Jiwa Tugu Mandiri dan beberapa pejabat dari Departemen Keuangan (yang 1 Tim Takaful, Takaful Asuransi Islam, Jakarta: Koperasi Karyawan Takaful, th. 1997, hal. 7.

Upload: phungkiet

Post on 06-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

41

BAB III

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM

ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

DI PT ASURANSI TAKAFUL UMUM CABANG SEMARANG

A. Perkembangan Asuransi Takaful di Indonesia

1. Sekilas Berdirinya Asuransi Takaful di Indonesia

Keinginan untuk membentuk Asuransi Takaful di Indonesia

sebenarnya telah mengendap cukup lama. Konon, gagasan itu sudah muncul

tiga tahun sebelum perusahaan takaful benar-benar berdiri di Indonesia.

Gagasan ini muncul di kalangan ulama dan praktisi ekonomi syariah yang

jumlahnya masih sedikit ketika itu, untuk membentuk asuransi syariah. Dan

tekad itu semakin kuat saat Bank Muamalat Indonesia resmi beroperasi pada

bulan Juli 1992. Karena operasional bank syariah tidak bisa lepas dari

praktek asuransi, yang sudah barang tentu harus sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah pula1. Asumsinya, Bank Muamalat membutuhkan lembaga

asuransi yang sesuai dengan syariat, baik dalam rangka mendukung

permodalan maupun untuk memberikan kepercayaan kepada nasabah.

Pada tanggal 27 Juli 1993, dibentuklah Tim TEPATI (Tim

Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia) yang dipelopori oleh ICMI

melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia (BMI), Asuransi

Jiwa Tugu Mandiri dan beberapa pejabat dari Departemen Keuangan (yang

1 Tim Takaful, Takaful Asuransi Islam, Jakarta: Koperasi Karyawan Takaful, th. 1997,

hal. 7.

Page 2: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

42

pada waktu itu diwakili oleh Firdaus Djaelani dan Karnaen A.

Perwataatmadja)2 serta beberapa Pengusaha Muslim Indonesia.3

Secara lengkap susunan Tim Pembentukan Asuransi Takful

Indonesia (TEPATI) adalah sebagai berikut4:

Ketua Umum : Rachmat Husen

Ketua I : AB. Ghifari

Ketua II : Jimly Asshiddiqie

Sekretaris I : Nanang R.I. Iskandar

Sekretaris II : Arief Thamrin

Bendahara I : Sofyan S. Harahap

Bendahara II : Hanifah Husein

Permodalan, Teknis Operasional dan SDM

Ketua : Aries Mufti

Anggota : Imhar Burhanuddin

Hidayat

Munir Syamsuddin

Mohammad Rasyid

Keekonomian, Hukum/Peraturan dan Perizinan

Ketua : Hotbonar Sinaga

Anggota : M. Syafi’i Antonio

Amirudin Riayat

2 Tim Takaful, ibid. Lihat juga Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and

General): Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta: Gema Insani Press, 2004, hal. 719. 3 AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis

Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: Kencana, 2004, hal.76. 4 Tim Takaful, Op Cit, hal. 12-13.

Page 3: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

43

Kelembagaan, Hubungan Masyarakat dan Internasional

Ketua : Karnaen A. Perwataatmadja

Anggota : MD. Abrory Djabar

Ronny M. Bishry

Haery Utama Alamsjah

Achmad Kalla

Tim Operasional

1.Agus Haryadi 5. Idris

2.Agus Saiwanto 6. Shakti Agustono Rahardjo

3.Amin Musa 7. Teguh Wibowo

4.Basuki Agus

Tiga anggota tim inti TEPATI (Rachmat Husen, Firdaus Djaelani

dan Aries Mufti) kemudian berangkat ke Malaysia untuk mempelajari

operasional asuransi syariah yang sudah berdiri sejak 1984. Kemudian

disusul dengan lima orang tim teknis TEPATI (Agus Haryadi, Amin Musa,

Shakti Agustono, Idris dan Teguh Wibowo) pada tanggal 7-10 September

19935.

Setelah melakukan berbagai persiapan, termasuk melakukan

seminar nasional bulan Oktober 1993 di Hotel Indonesia dengan pembicara

Purwanto Abdulcadir (Ketua Umum DAI), KH. Ahmad Azhar Basyir, MA

(Ulama) dan Mohd. Fadzli Yusof (CEO Syarikat Takaful Malaysia),

akhirnya pada tanggal 24 Februari 1994 berdirilah PT Syarikat Takaful

5 Muhammad Syakir Sula, Op Cit, hal. 719.

Page 4: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

44

Indonesia (PT STI) sebagai Holding Company dengan Direktur Utama

Rachmat Husen, yang selanjutnya mendirikan dua anak perusahaan yaitu PT

Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum.6

PT Asuransi Takaful Keluarga berdiri tanggal 25 Agustus 1994,

dengan modal setor Rp. 5 miliar. Peresmiannnya dilakukan oleh Menkeu

Mar’ie Muhammad di Puri Agung Hotel Sahid Jaya, Jakarta. Sedangkan izin

operasionalnya sudah keluar pada tanggal 4 Agustus 1994 melalui SK

Menkeu No. Kep-385/KMK.017/1994.7

Sementara itu PT Asuransi Takaful Umum yang beralamat di

Gedung Arthaloka Jl. Jenderal Sudirman kav.2 Jakarta kode pos 10220

berdiri pada tanggal 2 Juni 1995 atau bertepatan pada tanggal 1 Muharram

1416 H. Tanggal pendiriannya berdasarkan Akta Notaris Yudo Paripurno,

S.H.8 No. 46 tertanggal 5 Mei, 1994 dengan persetujuan Departemen

Kehakiman Republik Indonesia No. C2-18.286.HT.01.01 Tahun 1994

tertanggal 14 Desember 1994. Dan mendapat izin operasional dari Menkeu

dengan SK No. 247/KMK.017/1995 tertanggal 1 Juni 1995. Peresmiannya

dilakukan oleh Menristek/Ketua BPPT BJ Habibie di Hotel Shangri La

Jakarta.9

PT Asuransi Takaful Umum, dengan cabang kegiatannya adalah

semua jenis asuransi kerugian, merupakan anak perusahaan dari PT Syarikat

6 Muhammad Syakir Sula, Ibid. Lihat juga Tim Takaful, Op Cit, hal. 9. Lihat juga AM

Hasan Ali, Loc Cit. 7 Muhammad Syakir Sula, Ibid. Tim Takaful, Ibid. AM. Hasan Ali, Ibid. 8 Skripsi Rohmat Hadisaputro, Asuransi Syariah di Indonesia: Suatu Studi Kasus di PT

Asuransi Takaful Umum Semarang, IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2001, hal. 90. 9 Muhammad Syakir Sula, Loc Cit. Tim Takaful, Loc Cit. AM. Hasan Ali, Loc Cit.

Page 5: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

45

Takaful Indonesia (PT STI) sebagai Holding Company dengan komposisi

kepemilikan saham sampai saat ini adalah sebagai berikut:10

a. PT. Syarikat Takaful Malaysia Bhd. : 56,00%

b. PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) : 21,51%

c. PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI) : 7,62%

d. PT. Karya Abdi Bangsa : 3,30%

e. Koperasi Karyawn Takaful : 2,22 %

f. Masyarakat/pihak lain : 9,35%

Struktur Organisasi PT Asuransi Takaful Umum kantor pusat di

Jakarta adalah sebagai berikut:11

1. Dewan Pengawas Syariah

a. Prof. KH. Ali Yafie

b. Prof. Madya Dr. Ahmad Sobri Salamon

c. Dr. KH. Didin Hafiduddin, MS

d. HM. Syafi’i Antonio M.Sc, Ph.D

2. Dewan Komisaris

a. Taib Rasak : President Komisaris

b. Aries Mufti : Member

c. Bachrum M. Nasution : Member

d. Wan Zamri Wan Ismail : Member

10 Muhammad Syakir Sula, Ibid, hal. 716. 11 Dikutip dari laporan keuangan Asuransi Takaful Indonesia untuk PT Asuransi

Takaful Umum tahun laporan 2004, Harian Republika. Edisi 30 April 2005.

Page 6: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

46

3. Dewan Direksi

a. H. Shakti A. Rahardjo, SE, Akt. : President Director

b. Ir. M. Syakir Sula, AAIJ, FIIS : Operating Director

c. Nurmansyah Lubis, SE. Ak. MM : Finance Director

Sedangkan komposisi kepemilikan saham dari PT Asuransi

Takaful Umum adalah sebagai berikut:12

a. PT Syarikat Takaful Indonesia : 55,28 %

b. PT Asuransi Takaful Keluarga : 44,52 %

c. Koperasi Karyawan Takaful : 0,20 %

2. Profi PT Asuransi Takaful Umum Cabang Semarang

PT Asuransi Takaful Umum membuka kantor perwakilan/kantor

cabang di Semarang dan beroperasi mulai tanggal 10 Juni 2000 untuk

wilayah pemasaran Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pada waktu itu, PT Asuransi Takaful Umum melaksanakan kegiatan

operasional yang pertama kali dan menempati kantor di Gedung Bank

Muamalat Indonesia, Jl. Soegiopranoto No. 102 Semarang. Tetapi, sejak

Juli tahun 2002, PT Asuransi Takaful Umum Cabang Semarang pindah ke

Jl. Imam Bonjol No. 46 Semarang dan menguasai wilayah operasional

Jawa Tengah. Sedangkan wilayah operasional DIY dibawah kendali

Kantor Cabang DIY yang beralamat di Jl. Pattimura No. 9 Kotabaru,

Yogyakarta.

12 Ibid.

Page 7: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

47

Modal awal yang dimiliki Takaful adalah Rp 2,5 miliar

sebagaimana persyaratan minimal yang terdapat dalam Undang-Undang

Asuransi.13 Seiring dengan perkembangan Takaful dari tahun ke tahun,

modal yang dimiliki sampai saat ini adalah Rp 71,664 miliar (tahun 2004)

meningkat dari jumlah sebelumnya tahun 2003 yang hanya sebesar Rp

50,006 miliar.14

Meningkatnya jumlah modal ini tentunya tak lepas dari

keberhasilan Takaful dalam melakukan investasi (tentunya investasi yang

sesuai syariah) dan bertambahnya jumlah peserta Takaful. Investasi

tersebut dilakukan melalui deposito, pembelian Sertifikat BI, saham,

obligasi, pembiayaan mudharabah dan lain-lain. Tercatat nilai investasi

pada tahun 2004 sebesar Rp 43,501 miliar, meningkat dari nilai investasi

tahun sebelumnya yang sebesar Rp 27,991 miliar.15

Visi yang diemban oleh PT Asuransi Takaful adalah sebagai

berikut:

a. Sebagai lembaga keuangan yang konsisten menjalankan transaksi

asuransi secara Islami.

b. Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip syariah

yang bertujuan memberikan fasilitas dan layanan terbaik bagi ummat

dan masyarakat Indonesia.

c. Sebagai sebuah perusahaan, Takaful akan berjuang dan berkembang

untuk menjadi perusahaan yang terkemuka.

13 Muhammad Syakir Sula, Op Cit, hal. 718. 14 Harian Republika, Loc Cit. 15 Ibid.

Page 8: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

48

Sementara itu misi atau tujuan didirikannya PT Asuransi Takaful

yaitu memberikan pelayanan yang terbaik, amanah dan professional

kepada umat Islam dan bangsa Indonesia.

3. Produk-produk Asuransi Takaful

Produk-produk asuransi takaful dipahami sebagai suatu model

jaminan (proteksi) yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan asuransi

syariah untuk ditawarkan kepada masyarakat luas agar ikut serta berperan

sebagai anggota (peserta) dari sebuah perkumpulan pertanggungan yang

secara materi mendapatkan keamanan bersama.

Sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1992

tentang Usaha Perasuransian, maka asuransi syariah terdiri dari tiga jenis,

yaitu:16

a. Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa), adalah bentuk asuransi syariah

yang memberikan perlindungan dalam menghadapi musibah kematian

dan kecelakaan atas diri peserta asuransi takaful.17

Produk-produk Takaful Keluarga meliputi:18

1). Takaful Dana Investasi

Yaitu suatu bentuk perlindungan perorangan bagi yang

bermaksud merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang

rupiah atau dolar AS (US$) sebagai dana, baik sebagai bekal hari

16 Pasal 3 huruf a ayat 1, 2 dan 3 tentang Jenis Usaha Perasuransian, UU No. 2 Tahun

1992, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia Tahun 1992, Jakarta: CV. Eko Jaya, 1993, hal.19.

17 Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2004, hal. 138

18 Tim Takaful, Op Cit, hal. 30-32.

Page 9: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

49

tua maupun untuk ahli waris, bilamana yang bersangkutan

ditakdirkan meninggal dunia lebih awal.

2). Takaful Kecelakaan Siswa

Yaitu suatu bentuk perlindungan kumpulan yang ditujukan

kepada sekolah atau perguruan tinggi atau lembaga pendidikan non

formal yang bermaksud menyediakan santunan kepada siswa atau

mahasiswa atau pesertanya apabila mengalami musibah kecelakaan

yang mengakibatkan cacat tetap, total maupun sebagian, atau

meninggal dunia.

3). Takaful Dana Haji

Yaitu suatu bentuk perlindungan perorangan bagi yang

bermaksud merencanakan pengumpulan dana (dalam mata uang

rupiah atau dolar AS) untuk biaya menjalankan ibadah haji.

4). Takaful Dana Siswa

Yaitu suatu bentuk perlindungan perorangan bagi yang

bermaksud menyediakan dana pendidikan untuk putra-putrinya

sampai mencapai gelar sarjana.

5). Takaful Wisata dan Perjalanan

Yaitu program yang diperuntukkan bagi biro perjalanan

wisata atau travel yang berkeinginan memberikan perlindungan

kepada pesertanya jika terjadi musibah karena kecelakaan yang

mengakibatkan cacat tetap, total maupun sebagian, atau yang

mengakibatkan meninggal dunia selama wisata di seluruh dunia.

Page 10: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

50

6). Takaful Kecelakaan Diri Kumpulan

Yaitu suatu bentuk perlindungan kumpulan yang ditujukan

bagi perusahaan, organisasi atau perkumpulan yang bermaksud

menyediakan santunan kepada karyawan atau anggotanya apabila

mengalami musibah kecelakaan.

7). Takaful Perjalanan Haji dan Umrah

Yaitu suatu program yang disediakan bagi jamaah haji dan

umrah yang bermaksud menyediakan santunan untuk ahli warisnya

bila jamaah tersebut meninggal dunia sewaktu menjalankan ibadah

haji atau umrah.

8). Takaful Majelis Ta’lim

Yaitu suatu program yang diperuntukkan bagi jamaah

majelis ta’lim yang bermaksud menyediakan santunan untuk ahli

waris jamaah apabila mengalami musibah kematian.

9). Takaful Al-Khairat

Yaitu suatu bentuk perlindungan kumpulan yang

diperuntukkan bagi ahli waris apabila yang bersangkutan

ditakdirkan meninggal dunia selama dalam masa perjanjian.

10). Takaful Medicare19

Yaitu program asuransi kesehatan yang memberikan

jaminan penggantian biaya pengobatan dan operasi peserta yang

disebabkan oleh penyakit maupun kecelakaan.

19 Muhammad Syakir Sula, Op Cit, Hal. 656.

Page 11: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

51

11). Takaful Hasanah20

Yaitu suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang

menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana sebagai

modal usaha atau diperuntukkan bagi ahli warisnya jika ia

ditakdirkan meninggal dunia lebih awal.

b. Takaful Umum (Asuransi Kerugian), adalah bentuk asuransi syariah

yang memberikan perlindungan finansial dalam menghadapi bencana

atau kecelakaan atas harta benda milik peserta takaful, seperti rumah,

bangunan, kendaraan bermotor dan sebagainya.21

Produk-produk Takaful Umum meliputi:22

1). Takaful Kebakaran (Fire Insurance)

Yaitu suatu perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan

akibat terjadinya kebakaran yang disebabkan percikan api,

sambaran petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang dan dapat

diperluas dengan tambahan jaminan polis yang lebih luas sesuai

dengan kebutuhan.

2). Takaful Kendaraan Bermotor (Motor Vehicle Insurance)

Yaitu suatu perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan

terhadap kendaraan bermotor secara sebagian atau keseluruhan

akibat kecelakaan atau tindak pecurian serta tanggung jawab

hukum kepada pihak ketiga. Jaminan perlindungan asuransi

20 Ibid, hal. 648. 21 Gemala Dewi, Op Cit, hal. 139. 22 Tim Takaful, Op Cit, hal. 39-44. Lihat juga Muhammad Syakir Sula, Op Cit, hal.

659-688.

Page 12: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

52

kendaraan bermotor dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan

dengan tambahan jaminan polis.

3). Takaful Rekayasa (Engineering Insurance)

Yaitu suatu perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan

pada harta benda atau pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi,

pemasangan konstruksi baja/mesin, dan akibat beroperasinya

mesin produksi serta tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga.

Jenis-jenis asuransi takaful rekayasa adalah sebagai berikut:

a) Takaful Risiko Pembangunan (Construktors All Risks), yaitu

pertanggungan asuransi atas risiko proyek pembangunan yang

sedang berjalan.

b) Takaful Risiko Pemasangan (Erection All Risks), yaitu

pertanggungan asuransi atas risiko kerugian dalam proses

pemasangan atau perbaikan instalasi atau mesin, misalnya

boiler, turbin, operasional lift atau genset.

c) Takaful Peralatan Elektronik (Electronic Equipment Insurance)

yaitu, pertanggungan asuransi atas risiko kerugian atau

kerusakan terhadap pemakaian peralatan elektronik, komputer

beserta jaringannya dan juga dapat diperluas untuk

mengasuransikan data prosessing komputer.

d) Takaful Mesin-mesin (Machinery Insurance), yaitu

pertanggungan asuransi atas risiko kerugian selama mesin

beroperasi/dalam perbaikan serta kerugian atas hilangnya

Page 13: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

53

keuntungan perusahaan yang diharapkan karena mesin tidak

beroperasi.

4). Takaful Pengangkutan (Cargo Insurance)

Yaitu suatu perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan

terhadap barang atau pengiriman uang sebagai akibat alat

pengangkutnya mengalami musibah kecelakaan selama dalam

perjalanan melalui laut, darat atau udara.

Jenis-jenis Asuransi Pengangkutan adalah sebagai berikut:

a) Takaful Pengangkutan Laut (Marine Cargo Insurance)

b) Takaful Pengangkutan Udara (Air Cargo Insurance)

c) Takaful Pengangkutan Darat (Land Cargo Insurance)

d) Takaful Pengangkutan Uang (Cash in Transit Insurance), yaitu

suatu jaminan kerugian terhadap pengiriman uang dalam

pembungkus/lemari besi dari suatu tempat ke tempat tujuan

lain, baik melalui pengangkutan darat, laut maupun udara (yang

biasa dilakukan di lingkungan Bank dan Money Changer).

5). Takaful Rangka Kapal (Marine Hull Insurance)

Yaitu suatu perlindungan terhadap kerugian dan atau

kerusakan pada rangka dan mesin kapal akibat dari kecelakaan dan

berbagai bahaya lain. Jaminan perlindungan asuransi rangka kapal

dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan dengan tambahan

jaminan polis.

6). Takaful Aneka (General Accident Insurance)

Page 14: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

54

Yaitu suatu perlindungan terhadap kerugian dan atau

kerusakan sebagai akibat risiko-risiko yang tidak dapat ditutup

pada polis-polis takaful yang telah ada.

Jaminan risiko asuransi takaful aneka antara lain untuk

produk-produk polis di bawah ini:

a) Takaful Penyimpanan Uang (Cash in Safe/Box Insurance),

yaitu jaminan kerugian atas hilangnya uang yang disimpan

dalam brankas (safe box) yang diakibatkan pencurian,

perampokan atau tindakan jahat/kekerasan lain, kecuali jika

dilakukan oleh ketidakjujuran pegawai atau karyawan sendiri.

b) Takaful Tanggung Gugat (Liability Insurance), yaitu jaminan

kerugian terhadap tuntutan ganti rugi yang dilakukan/diajukan

oleh pihak ketiga, sebagai akibat dari kesalahan/kelalaian

tertanggung sendiri, baik untuk industri, perdagangan maupun

kegiatan lain sebagai akibat tanggung gugat berdasarkan

hukum.

c) Takaful Jaminan Ketidakjujuran (Fidelity Guarantee

Insurance), yaitu jaminan kerugian akibat kehilangan,

penggelapan, penyelewengan dan ketidakjujuran dari pegawai

perusahaan.

d) Takaful Energi (Oil and Gas Insurance), yaitu suatu

perlindungan terhadap kerugian akibat kecelakaan dan berbagai

Page 15: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

55

bahaya lainnya yang dialami dalam pekerjaan pengeboran

minyak dan gas di darat maupun lepas pantai.

c. Retakaful (Usaha Reasuransi), adalah bentuk asuransi syariah yang

memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang

dihadapi oleh perusahaan asuransi jiwa dan perusahaan asuransi

kerugian, dimana ada proses suka sama suka (saling menyepakati)

risiko dan persyaratannya yang ditetapkan dalam akad.23

Meskipun demikian, jenis usaha reasuransi syariah di

Indonesia ini belum sepenuhnya dapat dilaksanakan menyusul Fatwa

DSN-MUI tentang reasuransi syariah,24 maka ada beberapa faktor

penyebab yang menghalangi operasionalisasi usaha reasuransi syariah,

antara lain:

1). Jumlah Asuransi/Reasuransi Syariah di dunia masih sedikit.

2). Kapasitas limit dan akseptasi yang terbatas.

3). Tenaga ahli masih terbatas.

4). Sinergi takaful dunia yang belum optimal.

23 Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2000, hal. 84.

Lihat juga Muhammad Syakir Sula, Op Cit, hal. 264. 24 Fatwa DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi

Syariah, Pasal 9 bagian Reasuransi. Asuransi syariah hanya dapat melakukan reasuransi kepada perusahaan reasuransi yang berlandaskan prinsip syariah.

Page 16: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

56

B. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor di PT

Asuransi Takaful Umum Cabang Semarang

1. Prosedur Baku dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia

Untuk mengajukan klaim asuransi pada sebuah perusahaan

asuransi kerugian yang diikuti, nasabah harus melihat terlebih dahulu isi

perjanjian yang tertuang dalam polis asuransi yang telah disepakati

bersama. Pada dasarnya isi perjanjian polis asuransi kerugian, khususnya

polis asuransi kendaraan bermotor, adalah sama. Demikian juga polis

asuransi yang terdapat pada PT Asuransi Takaful Umum. Oleh karenanya,

Dewan Asuransi Indonesia telah menerbitkan Polis Standar Kendaraan

Bermotor Indonesia (PSKBI) agar dijadikan pedoman pembuatan

perjanjian pertanggungan antara nasabah dengan perusahaan asuransi.

Pasal-pasal yang tertuang dalam Polis Standar Kendaraan

Bermotor Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Untuk jenis pertanggungan Gabungan (All Risk) biasa

Untuk jenis pertanggungan Gabungan (All Risk) biasa usia

kendaraan dibatasi sampai dengan 10 tahun. Jenis-jenis klausula dan

endorsemen tambahan yang disepakati antara lain:

1). Klausula yang sesuai dengan Polis Standar Kendaraan Bermotor

Indonesia

2). Klausula Mudharabah

Berdasarkan klausula yang sudah disetujui oleh Dewan

Pengawas Syariah pada tanggal 26 April 2002, PT Asuransi Takaful

Page 17: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

57

Umum menerima akad mudlarabah dari peserta untuk

menginvestasikan premi yang diterima dengan kompensasi peserta

mendapat perlindungan (manfaat takaful). Pada masa akhir

perjanjian, bila ada kelebihan dana dari surplus operasional, maka

akan dibagikan secara kepada seluruh peserta dengan nisbah 90%

untuk Takaful dan 10% untuk peserta dengan ketentuan:25

a) Peserta tidak pernah menerima pembayaran atau sedang

mengajukan klaim atas polis

b) Peserta tidak membatalkan perjanjian polis

3). Klausula Risiko Sendiri (kerugian total karena pencurian)

Di dalam PSKBI disebutkan mengenai klausula risiko

sendiri yaitu kerugian total yang dikarenakan tindakan pencurian

adalah sebagai berikut:

“Menyimpang dari ketentuan dalam polis, dengan ini ditegaskan bahwa apabila obyek yang dipertanggungkan mengenai Kerugian Total karena tindakan pencurian, maka kepada Tertanggung dibebankan risiko sendiri sebesar 10 % (sepuluh persen) dari nilai ganti rugi”.26

4). Klausula untuk pengemudi dan penumpang

Dalam hal ini disepakati pula mengenai pertanggungan

terhadap kecelakaan diri pribadi pengemudi dan penumpang dalam

kendaraan bermotor yang dipertanggungkan. Besarnya nilai

pertanggungan dibatasi sebesar Rp. 20.000.000,00 kecuali ditetapkan

tersendiri dalam perjanjian polis.

25 Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI) PT Asuransi Takaful Umum tentang Klausula Bagi Hasil.

26 Ibid, tentang Klausula Risiko Sendiri Karena Pencurian.

Page 18: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

58

5). Klausula risiko sendiri untuk partial loss.

Risiko sendiri untuk partial loss atau kerugian sebagian

ditetapkan sebesar Rp. 100.000,00 untuk setiap peristiwa.

6). Klausula Bank

Yaitu pihak yang berhak untuk mengajukan klaim atas

kerugian yang diderita Tertanggung adalah bank atau lembaga

leasing yang bersangkutan, karena kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan adalah kendaran bermotor hasil dari sewa-beli

(kredit) yang belum lunas pembayarannya atau karena kendaraan

bermotor tersebut dijadikan jaminan pada sebuah bank.

b. Untuk jenis pertanggungan Takaful Abror Hasan

Untuk jenis pertanggungan Takaful Abror Hasan usia

kendaraan dibatasi sampai dengan 10 tahun. Jenis-jenis klausula dan

endorsemen tambahan yang disepakati pada dasarnya sama dengan jenis

pertanggungan all risk biasa. Tetapi, Takaful Abror Hasan terdapat

perluasan jaminan antara lain:

1). Klausula RSCC (Riots, Strike and Civil Communication)

Yaitu kerusakan akibat pemogokan, huru-hara, demonstrasi

dan lain-lain. Di dalam BAB II- PENGECUALIAN: Pasal 3: butir

6.2 PSKBI disebutkan bahwa:

“Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan baik langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh: perang, penyerbuan, aksi musuh asing, permusuhan atau kegiatan yang menyerupai suasana perang (baik dengan pernyataan perang maupun tidak), perang saudara, pemberontakan, pergolakan sipil (huru-hara) yang

Page 19: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

59

dianggap merupakan bagian atau menjurus pada pemberontakan umum, pemberontakan militer, pengacauan, terorisme, penggunaan kekerasan, revolusi, penggunaan kekuatan militer atau pengambilalihan kekuasaan atau perbuatan seseorang yang bertindak atas nama sehubungan dengan suatu organisasi dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan menggulingkan dengan kekerasan pemerintah yang sah de jure maupun de facto”.27

2). Klausula risiko sendiri akibat huru-hara (untuk risiko total loss)

Risiko sendiri akibat huru-hara untuk kerugian total, yaitu

kerugian yang mengakibatkan kendaraan bermotor rusak dengan

tingkat kerusakan sama atau lebih 75% dari harga sebenarnya

kendaraan bermotor tersebut, Tertanggung dikenakan biaya sebesar

5% dari harga pertanggungan.

3). Klausula risiko sendiri akibat huru-hara (untuk risiko partial loss)

Risiko sendiri akibat huru-hara untuk kerugian sebagian,

yaitu kerugian yang selain dari total loss, Tertanggung dikenakan

biaya sebesar 0,5 % dari harga pertanggungan.

4). Klausula batas kerugian total

Batas nilai kerugian total untuk konstruksi ditetapkan

sebesar 70 % dari harga pertanggungan, dengan risiko sendiri

sebesar 10 % dari harga pertanggungan.

5). Klausula biaya derek akibat kecelakaan

Biaya derek akibat kecelakaan di dalam polis ditetapkan

maksimal sebesar 0,5 % dari harga pertanggungan.

27 Ibid, Pasal 3 butir 6.2

Page 20: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

60

6). Klausula biaya ambulans

Biaya ambulans akibat kecelakaan ke rumah sakit atau pun

ke rumah korban, PT Asuransi Takaful Umum memberikan jaminan

tidak terbatas.

7). Klausula pertanggungan di bawah harga

Di dalam pasal 12 PSKBI tentang pertanggungan di bawah

harga disebutkan sebagai berikut:

“Jika kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pada saat kerugian atau kerusakan oleh suatu bahaya yang dijamin dalam pertanggungan kendaraan bermotor ini, harga sebenarnya kendaraan bermotor tersebut lebih besar daripada pertanggungan, maka Penanggung akan menggantinya menurut hitungan dari bagian yang dipertanggungkan terhadap bagian yang tidak dipertanggungkan”.28

Sedangkan toleransi nilai kendaraan di bawah harga

pertanggungan sebesar 80 % dari harga pasar pada saat kerugian atau

kerusakan terjadi.

c. Untuk jenis pertanggungan Takaful Abror Mumtaz

Untuk jenis pertanggungan Takaful Abror Mumtaz usia

kendaraan dibatasi sampai dengan 5 tahun, jika usia kendaraan lebih dari

5 tahun maka masuk jenis pertanggungan all risk biasa atau Takaful

Abror Hasan. Jenis-jenis klausula dan endorsemen tambahan yang

disepakati pada dasarnya sama dengan jenis pertanggungan Takaful

Abror Hasan. Tetapi, Takaful Abror Mumtaz terdapat perluasan jaminan,

28 Ibid, Pasal 12

Page 21: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

61

sehinga sering disebut sebagai pertanggungan istimewa. Jenis klausula

dan endorsemen tersebut antara lain:

1). Klausul Manfaat Mobil Baru

Yaitu penggantian mobil baru apabila terjadi kerugian

karena pencurian. Untuk jenis klausul ini dibatasi usia mobil 0-6

bulan.29

2). Klausula Perluasan Jaminan

Perluasan jaminan untuk pertanggungan Takaful Abror

Mumtaz diantaranya meliputi: bencana alam, yang meliputi banjir,

badai, tsunami, gunung berapi dan lain-lain. Jaminan klausula huru-

hara dengan perluasan jaminan untuk terorisme dan sabotase. Risiko

sendiri akibat partial loss maupun total loss dalam Takaful Abror

Mumtaz tidak dikenakan biaya.

3). Klausula Potongan Premi

Potongan premi atau pemberian diskon untuk premi yang

telah dibayarkan akan diberikan sebesar 5 %, apabila selama masa

pertanggungan tidak terjadi klaim disamping klausula mudharabah

yang telah ditetapkan oleh Dewan Pengawas syariah.

d. Untuk Jenis Pertanggungan All Risk Sepeda Motor

Untuk jenis pertanggungan all risk sepeda motor, usia motor

dibatasi sampai 10 tahun. Jenis-jenis klausula dan endorsemen tambahan

yang disepakati adalah sebagai berikut:

29 Wawancara dengan Bp. Eko Yuliono, Claim Manager PT Asuransi Takaful Umum

Cabang Semarang pada tanggal 27 April 2005.

Page 22: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

62

1). Klausula PSKBI dan Klausula No. 2 (Klausula khusus sepeda motor)

Khusus untuk obyek pertanggungan sepeda motor, polis

yang diterbitkan sama dengan polis kendaraan bermotor pada

umumnya. Perbedaan yang mendasar hanya ada dua sehingga harus

dibuatkan klausula khusus/klausula tambahan yang biasa disebut

dengan klausula No. 2 (klausula khusus sepeda motor). Isi dari

klausula tersebut adalah sebagai berikut:30

1. Semua perkataan yang terdapat dalam teks tercetak dari polis ini yang menyebut: kendaraan bermotor harus dibaca sepeda motor.

2. a. Sejauh mengenai pertanggungan gabungan, atau pertanggungan kerangka kendaraan (cassco), atau pertangggungan kerugian total; menyimpang dari ketentuan dalam polis, pencurian alat-alat yang lepas atau yang lekat pada sepeda motor itu, tidak ditanggung.

b. Sejauh mengenai pertanggungan gabungan, atau pertanggungan kerangka kendaraan (cassco), atau pertanggungan kerugian total atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga; kerusakan dan/atau kerugian yang terjadi pada atau disebabkan sepeda motor itu, sewaktu dikendarai secara bersama-sama oleh lebih dari jumlah orang yang diizinkan menurut peraturan yang berlaku untuk sepeda motor itu, tidak ditanggung.

2). Klausula Kunci Pengaman Ganda

Mengenai klausula kunci pengaman ganda ini di dalam

PSKBI disebutkan sebagai berikut:

“Dengan ini dicatat dan disepakati bahwa atas pertanggungan sepeda motor diwajiban untuk memiliki kunci pengaman tambahan selain kunci yang sudah ada (standar pabrik)”.31

Demikianlah pasal-pasal yang tertuang dalam Polis Standar

Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI) yang dijadikan acuan oleh para

30 PSKBI, Op Cit, Klausula khusus mengenai sepeda motor. 31 Ibid.

Page 23: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

63

Penanggung yang berada di bawah naungan Dewan Asuransi Indonesia

(DAI). Polis ini juga dipakai oleh PT Asuransi Takaful Umum dalam

membuat kontrak perjanjian dengan para nasabahnya.

2. Prosedur Klaim

Teknik dasar dari asuransi adalah menghimpun risiko. Fungsi ini

mengandung kewajiban penting untuk membayar kerugian yang diderita

oleh para peserta dari dana yang terhimpun itu. Pembayaran atas kerugian

yang telah terjadi merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dengan

segera dan layak.

Klaim yang sah tidak boleh kurang dibayarnya (underpaid) oleh

perusahaan asuransi. Kekurangan atas pembayaran klaim yang sah pasti

menimbulkam reputasi jelek di mata publik. Perusahaan asuransi yang

selalu kurang membayar klaim yang sah akan segera kehilangan

nasabahnya.32

Sebaliknya, adalah sama berbahayanya bagi perusahaan asuransi

jika membayar klaim secara berlebihan (overpay). Jika terus-menerus

membayar klaim secara berlebihan kepada para nasabahnya, maka pada

akhirnya ia akan mengalami kesulitan keuangan.33

Klaim asuransi akan diberikan oleh perusahaan jika terjadi

peristiwa/risiko yang dipertanggungkan selama masa pertanggungan. Jika

risiko yang terjadi diluar masa pertanggungan ataupun tidak sesuai dengan

32 A. Hasymi Ali, Pengantar Asuransi, Cet. 3, Jakarta: Bumi Aksara, 2002, hal. 265. 33 Ibid.

Page 24: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

64

polis asuransi yang telah ditandatangani, maka perusahaan asuransi akan

menolak klaim yang diajukan oleh nasabah.

Secara umum prosedur klaim pada asuransi kerugian hampir

sama, baik pada asuransi syariah maupun konvensional. Adapun yang

membedakan dari masing-masing perusahaan adalah kecepatan dan

kejujuran dalam menilai suatu klaim. Selanjutnya, untuk mengajukan

klaim di PT Asuransi Takaful Umum, tata cara (prosedur) yang harus

dipenuhi adalah sebagai berikut:34

a. Pemberitahuan klaim

Di dalam PSKBI tentang syarat-syarat umum dalam hal

klaim disebutkan bahwa:

“Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung tentang terjadinya kerugian/kerusakan (klaim) atas kendaraan yang dipertanggungkan selambat-lambatnya 3x24 jam (hari kerja) setelah kejadian tersebut dengan lisan atau melalui telepon sarana tercepat lainnya”.35

Laporan lisan harus dipertegas dengan laporan tertulis. Pada

tahap awal ini, Tertanggung akan mendapat petunjuk mengenai apa

yang harus dilakukan dan dokumen apa yang harus dilengkapi oleh

Tertanggung dalam mengurus klaim yang akan diajukannya. Kondisi

ini diterapkan untuk memungkinkan pengelola mengambil tindakan

yang diperlukan mengenai klaim yang muncul.

34 Muhammad Syakir Sula, Op Cit, hal 261-262. Lihat juga Herman Darmawi,

Manajemen Asuransi, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hal. 47. 35 PSKBI tentang Syarat-syarat Umum dalam Hal Klaim.

Page 25: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

65

b. Bukti Klaim Kerugian

Tertanggung yang mendapat musibah diminta menyediakan

fakta-fakta yang utuh dan bukti-bukti kerugian. Di dalam PSKBI

ditegaskan bahwa:

“Dalam hal pengajuan tuntutan klaim, Tertanggung wajiib menyerahkan bukti-bukti dan keterangan-keterangan pendukung klaim, antara lain surat keterangan dan/atau surat keterangan dari instansi/pejabat setempat, keterangan mengenai sebab-sebab kecelakaan, gambar/foto tentang bagian kendaraan yang mengalami kerusakan, fotocopy STNK dan SIM serta pendukung lain-lain yang dianggap perlu”.36

PT Asuransi Takaful Umum akan meminta nasabah untuk

mengisi laporan kerugian kendaraan bermotor, segera setelah laporan

kerugian diterima untuk dilakukan upaya penanganan lebih lanjut

Sedangkan untuk kasus yang melibatkan pihak ketiga (Tanggung

Jawab Hukum Terhadap Pihak Ketiga) dan kasus pencurian atau total

loss, harus dilengkapi asli laporan polisi setempat.37

c. Penyelidikan

Setelah laporan yang dilampiri dengan dokumen pendukung

diterima oleh PT Asuransi Takaful Umum, dilakukan analisa

administrasi.38 Hal ini sudah sesuai dengan perjanjian dalam PSKBI,

yang menyatakan bahwa:

“Penanggung harus diberi kesempatan terlebih dahulu untuk memeriksa kerusakan kendaraan sebelum diperbaiki”.39

36 Ibid. 37 Brosur Takaful ABROR (Asuransi Kendaraan Bermotor) PT Asuransi Takaful

Umum tentang Prosedur Umum Klaim Kendaraan Bermotor. 38 Bapak Eko Yuliono menyebutnya dengan istilah Registrasi Klaim, yaitu memproses

laporan klaim melalui sistem komputerisasi. Wawancara dengan Bp. Eko Yuliono, Loc Cit. 39 PSKBI tentang Syarat-syarat Umum dalam Hal Klaim.

Page 26: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

66

Jika klaim ditolak, PT Asuransi Takaful Umum akan

menyampaikan surat penolakan atas klaim dengan disertai alasan-

alasan yang jelas kepada Tertanggung. Sebaliknya, jika klaim secara

teknis dijamin dalam polis, PT Asuransi Takaful Umum akan segera

menghubungi Tertanggung mengenai kesepakatan bentuk dan nilai

penggantian yang akan diberikan. Semua bentuk penggantian akan

dilakukan secara tertulis antara Tertanggung dengan PT Asuransi

Takaful Umum.

d. Penyelesaian Klaim

Setelah terjadi kesepakatan mengenai jumlah penggantian,

dalam peraturan perundang-undangan diisyratkan bahwa pembayaran

klaim tidak boleh lebih dari 30 hari sejak terjadi kesepakatan tersebut.

Seandainya disepakati tentang perbaikan kendaraan bermotor

dilakukan di bengkel, penunjukan bengkel harus diserahkan atau

setidak-tidaknya atas seizin Penanggung. Biasanya Penanggung telah

memiliki Bengkel Rekanan40 sendiri untuk perbaikan kendaraan para

nasabahnya. Penyimpangan terhadap syarat-syarat tersebut di atas,

dapat berakibat tuntutan klaim tidak dapat dipenuhi.

40 Bengkel Rekanan yaitu, bengkel yang menjadi mitra kerja dari perusahaan asuransi

dalam hal perbaikan kendaraan bermotor dari nasabah yang mengalami peristiwa yang dipertanggungkan, Eko Yuliono, Loc Cit.

Page 27: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

67

C. Pelaksanaan Pembayaran Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor di PT

Asuransi Takaful Umum Cabang Semarang

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di PT Asuransi

Takaful Umum Cabang Semarang, tercatat ada 138 kasus klaim asuransi dari

sekitar 5.000 lebih polis yang telah diterbitkan selama tahun 2004.41 Dari 138

kasus tersebut dapat dibedakan atas dua jenis kendaraan bermotor, yaitu

kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor) dan kendaraan bermotor roda

empat atau lebih (mobil), dengan perincian 132 kasus klaim mobil dan 6 klaim

sepeda motor.

Kasus-kasus klaim tersebut dibedakan menurut jenis-jenis kerugian

yang diderita yaitu:

a. Kerugian seluruhnya (total loss)

b. Kerugian sebagian (partial loss)

c. Kerugian pihak ketiga (Tanggung Jawab Hukum Terhadap Pihak Ketiga)

Kerugian-kerugian yang diderita oleh Tertanggung, tentunya

memerlukan perbaikan agar kendaraan bermotor yang bersangkutan menjadi

seperti keadaan semula sebelum terjadinya peristiwa yang dipertanggungkan.

Oleh karena itu penulis juga akan mengulas sedikit tentang bengkel rekanan

terkait dengan pelaksanaan pembayaran klaim asuransi tersebut.

Pembahasan tentang pelaksanaan pembayaran klaim asuransi

kendaraan bermotor di PT Asuransi Takaful Umum Cabang Semarang,

penulis uraikan sebagai berikut:

41 Dokumen rekapan klaim asuransi di PT Asuransi Takaful Umum Cabang Semarang

selama tahun 2004.

Page 28: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

68

1. Total Loss (Kerugian Seluruhnya)

Yaitu kerugian yang dialami oleh Tertanggung akibat dari obyek

yang dipertanggungkan secara teknis atau nyata rusak seluruhnya.42

Misalnya, kendaraan yang hilang dicuri atau mengalami kecelakaan yang

parah (kerusakan mencapai 75% atau lebih). Secara teknis dikatakan rusak

seluruhnya, karena biaya perbaikan diperkirakan melebihi harga kendaraan

tersebut. Dalam hal kendaraan dicuri, pernyataan hilangnya kendaraan

hanya dapat dikeluarkan oleh kepala direktorat serse polisi setempat.

Peristriwa total loss ini dialami oleh Bapak Muhammad Husni

pemilik sepeda motor Yamaha Alfa V100K dengan No. polisi H 5953 TG.

Motor ini diasuransikan oleh PT Rukun Rahardjo Sedoyo (Rahardjo

Finance), sebagai lembaga leasing. Karena, Bapak M. Husni membeli

motor ini secara sewa-beli (kredit).43 Sehingga polis yang bernomor

1.601.04.202.000571 ini atas nama Rukun Rahardjo Sedoyo (Rahardjo

Finance). Dan di dalam polis asuransi terdapat klausul bank yang artinya

bahwa jika terjadi risiko atas obyek pertanggungan, maka yang berhak

mengajukan klaim adalah lembaga leasing atau bank yang bersangkutan.

Motor milik Bapak M. Husni ini hilang ketika diparkir di depan

rumahnya di Jl. Gedong Sari No. 63 Rt: 04/III Kel. Rejomulyo Semarang,

pada tanggal 31 Oktober 2004. Atas peristiwa tersebut, Bapak M. Husni

memberitahukan kejadiannya kepada Rahardjo Finance, selaku pihak yang

42 Muhammad Syakir Sula, Op Cit, hal. 260. 43 Wawancara dengan Bapak Muhammmad Husni pada tangal 15 Mei 2005.

Page 29: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

69

memberikan kredit. Oleh Rahardjo Finance hal ini dilaporkan kepada PT

Asuransi Takaful Umum selaku Penanggung.

PT Asuransi Takaful Umum kemudian meminta korban (Bapak

M. Husni) melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang

berwajib/kepolisian sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan klaim

asuransi. Dalam pasal 10 PSKBI tentang Kerugian Total disebutkan

bahwa:

”Klaim akan dibayarkan apabila kendaraan mengalami kerusakan yang biaya perbaikannya diperkirakan sama dengan atau lebih dari 75% dari harga sebenarnya atau hilang dicuri dan tidak ditemukan dalam waktu 60 hari sejak terjadinya pencurian atas kendaraan bermotor yang dipertanggungkan tersebut”.44

Di kantor Polres Semarang Timur, Bapak M. Husni membuat

laporan tentang Berita Acara Kehilangan.45 Laporan kemudian diproses

oleh pihak kepolisian dan diupayakan untuk pencarian sesuai prosedur.

Setelah dua bulan upaya pencarian kendaraan tidak ditemukan, kemudian

oleh kepolisian dilakukan pemblokiran atas surat-surat kendaraan di

Kantor Samsat Ditlantas Polda Jawa Tengah.46 Disamping laporan dari

pihak kepolisian, korban juga diminta untuk mengisi formulir laporan

kerugian kendaraan bermotor yang disertai dengan bukti-bukti yang

diperlukan, seperti: STNK, SIM, foto lokasi kejadian dan lain-lain.

Pembayaran klaim baru dilakukan setelah mendapatkan laporan

resmi dari pihak kepolisian bahwa kendaraan tersebut telah diblokir surat-

suratnya. Sesuai dengan perjanjian polis yang telah disepakati, bahwa

44 Pasal 10 Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia PT Asuransi Takaful Umum. 45 Wawancara dengan Bapak Muhammmad Husni, Loc Cit. 46 Wawancara dengan Bapak Eko Yuliono, Loc Cit.

Page 30: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

70

klausula risiko sendiri untuk peristiwa kehilangan akibat pencurian adalah

10% dari harga pertanggungan. Jadi pengantian yang diperoleh Bapak M.

Husni adalah sejumlah nilai pertanggungan dikurangi klausula risiko

sendiri, yaitu: harga pertanggungan sebesar Rp 5.300.000,00 – 10% (Rp

530.000,00) = Rp 4.770.000,00. Jumlah uang ini telah sesuai dengan nilai

kontrak perjanjian yang disepakati bersama dan dibayarkan kurang dari

satu bulan sejak disepakati mengenai besarnya nilai kerugian.

2. Partial Loss (Kerugian Sebagian)

Yaitu semua kerusakan yang tidak masuk kategori kerusakan

seluruhnya (total loss).47 Untuk menentukan nilai kerugian, maka dihitung

berdasarkan jumlah kerusakan pada obyek pertanggungan. Kasus partial

loss (kerugian sebagian) ini, sebagaimana yang dialami oleh Bapak Drs.

M. Pujo Siswoyo, salah seorang nasabah pemegang polis dengan nomor

1.601.04.208.000038.

Peristiwa ini menimpa Bapak Pujo pada tanggal 21 Desember

2004, di Jl. Raya Ngaliyan Semarang. Pada waktu itu, mobil yang

bersangkutan diselip mobil lain dari samping kanan. Karena jaraknya

terlalu dekat, sehingga menyenggol fender sebelah kanan. Secara reflek

Bapak Pujo banting setir ke kiri sehingga bodi belakang mobil mengenai

ranting pohon dan tergores cukup dalam.48

Atas peristiwa tersebut, beliau segera melaporkannya kepada

bagian klaim PT Asuransi Takaful Umum Cabang Semarang dan diterima

47 Ibid. 48 Wawancara dengan Bapak Drs. M. Pujo Siswoyo pada tanggal 7 Mei 2005.

Page 31: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

71

oleh Bp. Eko Yuliono, Claim Manager PT Asuransi Takaful Umum

Cabang Semarang. Oleh Bapak Eko, yang bersangkutan diminta untuk

membawa mobilnya ke bengkel rekanan terdekat dan mengisi formulir

laporan kerugian kendaraan bermotor, untuk kemudian diadakan

pemeriksaan atas laporan klaimnya. Laporan tersebut antara lain berisi

tentang identitas kendaraan yang dipertanggungkan, peristiwa kecelakaan,

waktu terjadinya peristiwa dan lain-lain. Laporan juga disertai dengan foto

copy SIM dan STNK serta bukti kerusakan berupa foto49 di tempat/bagian

mobil yang mengalami kerusakan.

Setelah dilakukan pemeriksaan seperlunya dan dinyatakan bahwa

klaim yang bersangkutan patut untuk dibayar, maka Claim Manager

segera melakukan negosiasi dengan pihak bengkel untuk menentukan

besarnya nilai perbaikan. Harga perbaikan ditetapkan berdasarkan

kesepakatan atau setelah terjadi proses tawar-menawar yang wajar antara

PT Asuransi Takaful Umum dengan bengkel rekanan.

Untuk risiko sendiri (Own Risk) Bapak Pujo dikenakan biaya Rp

200.000,00. Hal ini dikarenakan Bapak Pujo pernah mengajukan klaim

dan memasukkan mobilnya ke bengkel. Sebelum proses perbaikan selesai

dan own risknya dibayar mobil diambil lagi untuk operasional perusahaan

yang sangat padat. Sehingga untuk pengajuan klaim yang kedua, beban

own risknya ditambah dengan own risk yang pertama. Sedangkan klaim

49 Foto biasanya diambil oleh pihak asuransi atau bengkel rekanan sebagai bukti

pelengkap adanya laporan kerugian sekaligus sebagai penyelidikan awal atas peristiwa kerugian yang terjadi, apakah memenuhi syarat untuk pembayaran klaim atau tidak.

Page 32: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

72

perbaikan untuk mobil sesuai dengan yang diklaimkan pada klaim yang

pertama dan kedua.

3. Kerugian pihak ketiga (Tanggung Jawab Hukum Terhadap Pihak

Ketiga)

Adalah kerugian yang dialami oleh pihak ketiga akibat tindakan

yang dilakukan oleh Tertanggung.50 Mengenai Tanggung Jawab Hukum

Terhadap Pihak Ketiga diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum

Perdata (KUHPer) sebagai berikut:51

Pasal 1365: “Setiap perbuatan melanggar hukum yang menimbulkan kerugian pada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menimbulkan kerugian itu, mengganti kerugian orang lain itu”.

Pasal 1366: “Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang ditimbulkan oleh perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan oleh kelalaian atau kekurang hati-hatiannya”.

Pasal 1367: “Seseorang tidak saja bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan oleh orang-orang yang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan oleh barang-barang yang berada di bawah pengawasannya”.

Untuk kasus kerugian pihak ketiga ini penulis mengambil tiga

sampel kejadian, yaitu:

a. Kerugian yang hanya mengakibatkan kerusakan pada kendaraan.

b. Kerugian yang mengakibatkan korban jiwa.

c. Kerugian pada pihak ketiga yang ditanggung oleh perusahaan asuransi

lain.

50 Muhammmad Syakir Sula, Op Cit, hal. 261. 51 Radiks Purba, Mengenal Asuransi Angkutan Darat dan Udara, Jakarta: Djambatan,

1997, hal. 112.

Page 33: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

73

a) Kerugian yang hanya mengakibatkan kerusakan pada kendaraan

Peristiwa ini menimpa Ibu Betty Eka Kurnianty, salah

seorang Direksi Bank Danamon Jl. Gang Tengah No. 77 Semarang,

pada tanggal 8 Nopember 2004. Pada waktu itu mobil yang

bersangkutan, yang diparkir di depan Bank Danamon, diserempet oleh

mobil milik Ibu Yenny Soviani, nasabah dengan nomor polis

1.601.04.208.000066.

Mengetahui bahwa mobil milik Ibu Yenny Soviani

diasuransikan di PT Asuransi Takaful Umum, maka Ibu Betty

mengajukan klaim kepada PT Asuransi Takaful Umum. Klaim

diajukan dengan membuat surat pernyataan bahwa telah terjadi

kerugian yang disebabkan oleh mobil milik nasabah PT Asuransi

Takaful Umum. Klaim tersebut diajukan bersama dengan klaim yang

diajukan oleh Ibu Yenny selaku nasabah yang menghadapi kerugian.

PT Asuransi Takaful Umum kemudian mengadakan

pemeriksaan, baik pada kendaraan nasabah maupun pihak ketiga. Hal

ini dilakukan untuk memastikan bahwa apakah kerugian tersebut

benar-benar menjadi tanggung jawab nasabah yang bersangkutan.

Proses pemeriksaan ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena

melibatkan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga.

Proses pemeriksaan ini memakan waktu sekitar tiga minggu.

Meskipun begitu diakui oleh Ibu Betty, bahwa beliau tidak melakukan

tindakan apapun atau keluar sejumlah uang untuk biaya pengurusan

Page 34: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

74

perbaikan mobilnya.52 Hal ini semua sudah ditangani oleh PT Asuransi

Takaful Umum selaku Penanggung atas risiko yang terjadi, baik pada

nasabah maupun pada pihak ketiga yang bersangkutan. Untuk biaya

atas risiko sendiri (own risk), Tertanggung (Ibu Yenny Soviani)

dikenakan biaya Rp. 100.000,00 sesuai dengan kontrak perjanjian

dalam polis.

b) Kerugian yang mengakibatkan korban jiwa

Klaim yang diajukan oleh Bapak Purwadi, selaku pihak

ketiga yang dirugikan oleh nasabah PT Asuransi Takaful Umum ini,

berawal ketika sepeda motor Karisma dengan No. Pol. H-4444-AN

yang dikendarainya bertabrakan dengan mobil kijang No. Pol. H-7243-

WH. Peristiwa ini terjadi di Jl. Penawangan Kabupaten Grobogan,

pada tanggal 7 Oktober 2004, yang mengakibatkan korban jiwa.

Disamping itu, kedua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan juga

rusak parah.

Setelah terjadi kecelakaan, korban segera dilarikan ke Rumah

Sakit Yakkum Purwodadi untuk mendapatkan perawatan. Sementara

kendaraan yang terlibat kecelakaan dibawa ke Kantor Kepolisian

Resort (Polres) Grobogan untuk dilakukan upaya pemeriksaan bersama

dengan sopir dan para saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.

Atas peristiwa kecelakaan tersebut, pihak Bapak Purwadi

menuntut pemilik mobil untuk mengganti biaya pengobatan dan biaya

52 Wawancara dengan Ibu Betty Eka Kurnianty, selaku Claimant (pihak yang mengajukan klaim) terkait dengan peristiwa kecelakaan yang menuntut tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, pada tanggal 5 Mei 2005.

Page 35: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

75

perbaikan kendaraan bermotor. Karena mobil tersebut diasuransikan di

PT Asuransi Takaful Umum Cabang Semarang dengan No. Polis

1.601.04.200.000006, maka pemilik mobil (Koperasi Telkomsel “KI-

SEL”), sebagai tertanggung, meneruskan klaim dari pihak ketiga ini ke

PT Asuransi Takaful Umum Cabang Semarang, sebagai penanggung.

Klaim tersebut diajukan karena dalam perjanjian polis disepakati

klausul penutupan kerugian terhadap pihak ketiga yang disebabkan

oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.

Bapak Purwadi berada di Rumah Sakit selama dua puluh

hari.53 Beliau mengalami retak kaki kanan, sobek pada lutut sebelah

kanan, sobek pada bahu kiri serta luka-luka ringan yang lain. Tuntutan

yang diajukan oleh Bapak Purwadi adalah pengobatan sampai sembuh

(100 %) dan biaya perbaikan kendaraan bermotor sesuai dengan nilai

yang ada di kwitansi.

Sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani pada tanggal

13 November 2004 di atas kertas bermeterai, pihak Bapak Purwadi

menuntut pihak Bapak Fauzin (sopir pada waktu kejadian), sebesar Rp.

7.500.000,00.54 Karena nilai pertanggungan dengan PT Asuransi

Takaful Umum hanya sebesar Rp. 5.000.000,00. Maka, kekurangan

uang sejumlah Rp. 2.500.000,00 menjadi tanggung jawab pihak Bapak

Fauzin. Dalam hal ini uang sejumlah itu ditanggung oleh Bapak Fauzin

53 Wawancara dengan Bapak Purwadi, selaku Claimant (pihak yang mengajukan klaim)

terkait dengan peristiwa kecelakaan yang menuntut tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, pada tanggal 16 Mei 2005.

54 Ibid.

Page 36: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

76

dan pihak perusahaan (Koperasi Telkomsel ‘KI-SEL’), karena pada

waktu itu Bapak Fauzin bekerja atas nama perusahaan.55

Sementara itu, mobil yang dipertanggungkan masih berada di

Kepolisian selama dua bulan, untuk proses pemeriksaan. Lamanya

proses pemeriksaan membuat pembayaran klaim (perbaikan mobil)

tidak bisa segera dilakukan. Untuk mengambil mobil, pihak koperasi

Telkomsel ‘KI-SEL’ diminta biaya administrasi sebesar Rp.

1.000.000,00 yang dibayarkan dari uang perusahaan.

Setelah dinyatakan dapat diambil, pihak PT Asuransi Takaful

Umum segera mengambil alih proses pertanggungan dengan

membawa mobil ke bengkel rekanan yang ada di Semarang untuk

diperbaiki. Nilai perbaikan yang ditanggung oleh PT Asuransi Takaful

Umum sebesar Rp. 12.300.000,00. Jadi, nilai pertanggungan yang

dibayarkan oleh PT Asuransi Takaful Umum untuk membayar klaim

nasabah dan pihak ketiga adalah sebesar Rp. 12.300.000,00 + Rp.

5.000.000,00 = Rp. 17.300.000,00.

Dalam hal ini klaim yang diajukan oleh Koperasi Telkomsel

‘KI-SEL’ kepada PT Asuransi Takafuk Umum dibayarkan

sepenuhnya. Karena klaim tersebut masih dapat ditutupi oleh klausula

dalam perjanjian polis yang disepakati. Sementara klaim yang diajukan

oleh pihak ketiga hanya ditutup sebesar nilai pertanggungan yang

55 Wawancara dengan Bapak Ariadi. N, Kepala Bagian SDM dan Umum Koperasi

Telkomsel ‘KI-SEL’ Semarang pada tanggal 17 Mei 2005. Dan wawancara dengan Bapak Mas’ud Fauzin, karyawan Koperasi Telkomsel ’KI-SEL’ dan sopir pada waktu kejadian, pada tanggal 14 Mei 2005.

Page 37: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

77

disepakati dalam polis,56 yaitu Rp. 5.000.000,00. Sedangkan

kekurangannya dibayarkan oleh perusahaan Koperasi Telkomsel ‘KI-

SEL’ bersama dengan sopir pada waktu kejadian, Bapak Mas’ud

Fauzin. Untuk biaya atas risiko sendiri (own risk), Tertanggung

(Koperasi Telkomsel ‘KI-SEL’) dikenakan biaya Rp. 100.000,00

sesuai dengan kontrak perjanjian dalam polis.

c) Kerugian pada pihak ketiga yang ditanggung oleh perusahaan asuransi

lain.

Berdasarkan kesepakatan bersama anggota Dewan Asuransi

Indonesia (DAI), bahwa apabila pihak ketiga dijamin oleh Assuradur

(perusahaan asuransi) lain, maka penyelesaiannya dilakukan secara

Knock For Knock Agreement,57 dimana proses klaimnya diselesaikan

masing-masing perusahaan asuransi yang bersangkutan.

Peristiwa ini terjadi pada mobil milik nasabah PT Asuransi

Takaful Umum yang bernama Endah Fitriani pemegang polis No.

1.601.04.208.000147. Mobil Daewoo Nexa D 1385 DU yang sedang

diparkir di komplek perumahan Bukit Mas Banyumanik Semarang,

ditabrak oleh mobil milik Mulyadi Haryono, nasabah PT Asuransi

Bintang Tbk.

Atas peristiwa tersebut, Ibu Endah mengajukan klaim kepada

PT Asuransi Bintang Tbk. Berdasarkan kesepakatan Knock For Knock

Agreement, PT Asuransi Bintang Tbk. Meneruskan klaim Ibu Endah

56 Wawancara dengan Bapak Eko Yuliono, tanggal 19 Mei 2005. 57 Knock For Knock Agreement yaitu kesepakatan saling memikul risiko di antara

anggota Dewan Asuransi Indoneia (DAI), Lihat Radiks Purba, Op Cit, hal.119.

Page 38: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

78

ini kepada PT Asuransi Takaful Umum. Sedangkan biaya untuk risiko

sendiri (own risk) sebesar Rp. 100.000,00 ditanggung oleh PT

Asuransi Bintang Tbk. Sementara klaim dari Bapak Mulyadi Haryono

ditanggung oleh PT Asuransi Bintang Tbk. sebagai assuradurnya.

Jadi dalam hal ini Ibu Endah tidak keluar uang sepeser pun

untuk mengurusi klaimnya, karena biaya own risk telah dibayar oleh

PT Asuransi Bintang Tbk.58

4. Bengkel Rekanan.

Yaitu bengkel yang menjadi mitra kerja dari perusahaan asuransi

dalam hal perbaikan kendaraan bermotor dari nasabah yang mengalami

peristiwa yang dipertanggungkan.

Bengkel rekanan menjadi sesuatu yang sangat penting

keberadaannya bagi sebuah perusahaan asuransi. Sebab, pembayaran

klaim yang dilakukan oleh perusahaan asuransi kepada nasabahnya yang

menuntut klaim tidak dilakukan secara langsung dalam bentuk uang tunai.

Pembayaran klaim tersebut dilakukan dalam bentuk perbaikan kendaraan

bermotor yang mengalami musibah terhadap risiko yang

dipertanggungkan, kecuali pembayaran klaim dalam bentuk kerugian total

loss dan santunan pertanggungan.

Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari adanya

bengkel rekanan adalah sebagai berikut:59

58 Ibid. 59 Ibid, tanggal 27 April 2005.

Page 39: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

79

a. Mudah menetapkan lokasi perbaikan terhadap kendaraan bermotor

yang mengalami musibah.

b. Harga perbaikan terhadap kendaraan bermotor lebih murah.

c. Adanya kesepahaman terhadapa apa yang dikehendaki oleh nasabah,

perusahaa asuransi dan bengkel tersebut.

Menurut Bapak Devi Widjaja Hutomo, pemilik bengkel DV Auto

Mobile salah satu bengkel rekanan PT Asuransi Takaful Umum Cabang

Semarang, beliau mengatakan bahwa untuk menjadi rekanan salah satu

perusahaan asuransi maka beliau mengajukan penawaran untuk sebuah

kerja sama dalam hal perbaikan kendaran bermotor milik nasabah yang

mengalami musibah.60

Setelah penawaran diajukan, maka perusahaan asuransi

mengadakan survey lokasi. Survey lokasi dilakukan untuk melihat hal-hal

sebagai berikut:

a. Lokasi bengkel, strategis atau tidak

b. Kualitas hasil kerja

c. Penawaran harga yang bersaing.

Proses penetapan harga perbaikan terhadap kendaraan bermotor

dilakukan/dihitung berdasarkan jumlah kerusakan dan harga spare part

yang sesuai dengan harga pasar. Pihak perusahaan asuransi menawar harga

yang telah ditetapkan tersebut. Dan biasanya kesepakatan harga dicapai

setelah proses tawar-menawar yang wajar.

60 Wawancara dengan Bapak Devi Widjaja Hutomo, pemilik DV Auto Mobile salah satu bengkel rekanan PT Asuransi Takaful Umum Yang terletak di Jl. Madukoro Raya No. 40 Semarang, pada tanggal 28 April 2005.

Page 40: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

80

Sedangkan proses pengerjaannya adalah sebagai berikut:61

a. Setelah harga perbaikan mobil disepakati, PT Asuransi Takaful Umum

segera mengeluarkan WO (Work Order). Selama WO belum keluar

bengkel tidak berani melakukan perbaikan karena tidak ada yang

menjamin terhadap biaya perbaikan mobil.

b. Jika WO sudah keluar, maka bengkel bekerja sesuai dengan instruksi

yang ada di dalamnya yang meliputi perbaikan tehadap jumlah

kerusakan yang diklaimkan.

c. Jika masih ada kerusakan di luar WO yang disepakati, bengkel tidak

akan memperbaikinya karena di luar job WO-nya. Dan pihak bengkel

tidak mau rugi.

d. Kerusakan-kerusakan yang dianggap janggal oleh Claim Manager,

yang menjadikan ditolaknya sebuah klaim, menjadi tanggung jawab

nasabah sepenuhnya.

DV Auto Mobile menjadi rekanan PT Asuransi Takaful Umum

Cabang Semarang sejak Oktober 2004. Disamping hasil kerja yang bagus,

peralatan yang memadai, yang didatangkan dari luar negeri, dan harga

yang bersaing menjadikan bengkel ini sebagai salah satu kepercayaan dari

PT Asuransi Takaful Umum. Sehingga rata-rata PT Asuransi Takaful

Umum memberikan order 1-2 mobil perbulannya. Order yang ditetapkan

oleh PT Asuransi Takaful Umum didasarkan pada sistem rotasi

61 Ibid.

Page 41: BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip

81

(bergiliran), sehingga masing-masing rekanan mendapatkan jatah yang

sama.62

Di dalam setiap polis yang diterbitkan oleh PT Asuransi Takaful

Umum selalu disertai dengan nama-nama dan alamat bengkel rekanan.

Tujuannya adalah untuk mempermudah nasabah apabila ingin mengajukan

klaim terhadap PT Asuransi Takaful Umum. Apabila nasabah menglami

musibah di luar kota, maka bisa menghubungi bengkel rekanan cabang

terdekat yang ada di kota tersebut. Tetapi apabila memungkinkan untuk

dibawa ke bengkel rekanan di kota tempat perusahan asuransi berada,

maka hendaknya mobil tersebut dibawa pulang untuk mempermudah

dalam proses pemeriksaannya.

62 Wawancara dengan Bapak Eko Yuliono tanggal 27 April 2005.