bab iii metodologi penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-2-00360-mn bab...

25
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan deskriptif dan asosiatif. Menurut Nazir (2003:54) Penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun sekelompok kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan penelitian asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal (mananyakan apakah ada hubungan atau terhadap variable independent mempengaruhi variabel dependent). Penelitian yang dilaksanakan di PT. Sriwijaya Air ini adalah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu masalah secara lebih mendalam dalam suatu organisasi jasa yang berguna dalam pengembangan ilmu manajemen tanpa ingin menerapkan hasilnya, maka penelitian ini dinamakan penelitian dasar (murni). Mengenai desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis dan Metode Penelitian Survey Time - Horizon T-1 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional T-2 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional T-3 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional T-4 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional T-5 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional T-6 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional T-7 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

Upload: nguyennhu

Post on 15-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Disain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan deskriptif dan

asosiatif. Menurut Nazir (2003:54) Penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti

status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran

ataupun sekelompok kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan penelitian

asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal (mananyakan

apakah ada hubungan atau terhadap variable independent mempengaruhi variabel

dependent).

Penelitian yang dilaksanakan di PT. Sriwijaya Air ini adalah penelitian ilmiah yang

bertujuan untuk memahami suatu masalah secara lebih mendalam dalam suatu

organisasi jasa yang berguna dalam pengembangan ilmu manajemen tanpa ingin

menerapkan hasilnya, maka penelitian ini dinamakan penelitian dasar (murni).

Mengenai desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Jenis dan Metode Penelitian Survey Time - Horizon

T-1 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-2 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-3 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-4 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-5 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-6 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-7 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

33

T-8 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-9 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

Keterangan:

• T-1 : Untuk mengetahui pengaruh Reputasi perusahaan terhadap kepercayaan

pelanggan setelah menggunakan jasa maskapai penerbangan Sriwijaya Air

• T-2 : Untuk mengetahui pengaruh pengalaman masa lampau terhadap

kepercayaan pelanggan setelah menggunakan jasa maskapai penerbangan

Sriwijaya Air

• T-3 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan dan pengalaman masa

lampau terhadap kepercayaan pelanggan setelah menggunakan maskapai

penerbangan Sriwijaya Air

• T-4 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan terhadap Word of Mouth

(WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air

• T-5 : Untuk mengetahui pengaruh pengalaman masa lampau terhadap Word of

Mouth (WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air.

• T-6 : Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap Word of

Mouth (WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air

• T-7 : Untuk mengetahui pengaruh Reputasi perusahaan terhadap Word of Mouth

dengan adanya kepercayaan pelanggan setelah menggunakan maskapai

penerbangan Sriwijaya Air

• T-8 : Untuk mengetahui pengaruh Pengalaman Masa Lampau terhadap Word of

Mouth dengan adanya kepercayaan pelanggan setelah menggunakan

maskapai penerbangan Sriwijaya Air

• T-9 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan, pengalaman masa lampau

dan kepercayaan pelanggan terhadap Word of Mouth setelah menggunakan

maskapai penerbangan Sriwijaya Air

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

34

3.2. Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa variable. Adapun variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independent ( Variabel Bebas), yang tediri dari :

• Reputasi perusahaan (X1) : Adalah status yang dimiliki oleh suatu perusahaan

meliputi nama yang cukup dikenal dan memiliki produk yang berkualitas akan

memberikan gambaran atau image yang baik pula dari konsumen terhadap

perusahaan tersebut.

• Pengalaman masa lampau (X2) : Adalah suatu keadaan atau pengalaman

dimana konsumen dalam mengkonsumsi produk barang ataupun jasa pada

masa lampau maupun sekarang, baik pengalaman yang menyenangkan dalam

pemakaian maupun ketepatan waktu yang diberikan oleh perusahaan.

2. Variabel Dependent ( Variabel Terikat), yang tediri dari :

• Kepercayaan pelanggan (Y) : Adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh

konsumen dimana perusahaan dapat dipercaya jika perusahaan dapat

menepati janjinya dan melakukan semua tindakan yang tidak merugikan

konsumennya.

• Word of mouth (WOM) : aktivitas komunikasi dalam pemasaran yang

mengindikasikan seberapa mungkin customer akan bercerita kepada orang lain

tentang pengalamannya dalam proses pembelian atau mengkonsumsi suatu

produk atau jasa.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

35

Tabel 3.2 operasional variabel penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukura

n Skala

Reputasi

perusahaan

(X1)

customer orientation

good employer

reliable and financially

strong company

product and service quality

social and environmental

responsibility

1. Reputasi yang baik

2. Nama perusahaan yang sangat

terkenal

3. Mengenal produk / jasa yang

ditawarkan

4. Yakin akan kualitas produk / jasa

yang ditawarkan

5. Adanya usaha perusahaan untuk

menyelamatkan lingkungan

Likert Ordinal

diubah

menjadi

interval

Pengalaman

Masa

Lampau (X2)

Harapan dimasa lalu

Ingatan yang terekam

Tingkat kepuasan dan

pemenuhan harapan

Kesan akan produk atau

jasa

1. Pengalaman yang menyenangkan

2. Puas dengan produk / jasa yang

diselenggarakan oleh perusahaan

pada waktu yang lalu

3. Dampak yang ditimbulkan dari

pengalaman masa lalu yang

diperoleh

Likert Ordinal

diubah

menjadi

interval

Kepercayaan

pelanggan

(Y)

Integrity

Competence

Consistency

Loyalty

1. Perusahaan memberikan produk

/ jasa yang sesuai dengan minat

2.Adanya kejujuran dari perusahaan

dan sikap yang sebenarnya

Likert Ordinal

diubah

menjadi

interval

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

36

Openness

3. Perusahaan memiliki konsistensi

dalam pelayanan dan

4. Upaya perusahaan menjaga

janjinya

5. Keterbukaan perusahaan untuk

berbagi informasi

WOM (Z) Talkers

Topics

Tools

Taking Part

Tracking

1. Pelaku yang menjadi pembicara

2. Hal yang dibicarakan

3. Media yang digunakan untuk

bicara

4. Partisipasi perusahaan

5. Pandangan dan dampak dari

WOM yang terjadi

Likert Ordinal

diubah

menjadi

interval

Skala pengukuran data digunakan adalah skala interval, yaitu skala yang

menggunakan objek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang

interval antara suatu obyek dengan obyek lainnya adalah sama (Umar, 2005 , p134).

Alasan penulis menggunakan skala pengukuran interval adalah karena jenis penelitian

ini adalah penelitian parametrik (Jonathan Sarwono, 2007 , p64). Sedangkan teknik

skala yang digunakan adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2007, p86) skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan

tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak

senang, dan baik-tidak baik (Umar, 2005, p137)

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

37

3.3. Jenis dan sumber data penelitian

Menurut cara memperoleh data

• Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui

wawancara, kuisoner, atau observasi.

• Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain baik diperoleh dari studi

kepustakaan atau melalui website

Menurut sifatnya

• Data Kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka-angka.

• Data Kuantitatif, yaitu data yang menggunakan bentuk angka-angka

Menurut sumbernya

• Data Internal, yaitu data yang didapat dari dalam organisasi.

• Data Eksternal, yaitu data yang didapat dari luar organisasi.

Menurut Waktu Pengumpulannya

• Data Cross Section, yaitu data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu,

biasanya menggambarkan kegiatan atau kegiatan dalam periode tersebut.

• Data time series ( berkala ), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

dengan tujuan untuk menggambarkan

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat 2 (dua) teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu :

a. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli (tanpa melalui perantara). Adapun data primer yang diperoleh dalam penelitian

ini ialah melalui penyebaran kuesioner. Data primer secara khusus dikumpulkan

oleh peneliti untuk mendapatkan jawaban atas kuesioner yang dibagikan kepada

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

38

responden yang sudah dipilih, yaitu orang – orang yang pernah menumpang

maskapai penerbangan Sriwijaya Air, yang disebarkan hanya di wilayah Jakarta

Barat dengan membagaikan kuesoner kepada mahasiswa atau orang umum di

kampus – kampus atau tempat umum lainnya di Jakarta Barat. Kuisioner dibagikan

dengan cara terlebih dahulu menanyakan kepada respondennya.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah

dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain dan biasanya sudah dalam bentuk

publikasi.

Adapun data sekunder yang diperoleh dari penelitian ini bersumber dari studi

kepustakaan, artikel di internet dan jurnal.

3.5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling atau teknik pengambilan sample adalah suatu cara mengambil

sample yang respresentatif dari populasi dimana pengambilan sample harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga diperoleh sample yang benar – benar dapat mewakili dan

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. (Ridwan dan Engkos

Ahmad Kuncoro. 2007,p:40)

Menurut Istijanto (2008,p:116) ada 2 jenis teknik pengambilan sample yaitu

probability sampling dan non-probability sampling. Probability sampling terdiri dari

simple random sampling, systematic sampling, stratified sampling, cluster sampling,

dan non-probability sampling terdiri dari judgemental sampling, conventient sampling,

quota sampling dan snowball sampling.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah Probability Sampling,

simple random sampling dimana data yang diperoleh berdasarkan pertimbangan

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

39

peneliti dalam menentukan responden yang pernah menumpang maskapai

penerbangan Sriwijaya Air.

Sedangkan elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah

sebanyak 100 responden (Haier), yang tersebar di berbagai wilayah harmoni di daerah

Jakarta Barat. Dan menurut peneliti, 100 responden sudah representatif atau mewakili

populasi penumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air

3.6. Teknik Pengolahan Sample

Untuk menentukan berapa banyak sample minimal yang perlu di ambil untuk

melakukan penelitian, dapat menggunakan dari Tora Yamane atau Slovin (Riduwan

dan Engkos Ahmad Kuncoro. 2007,p:49) sebagai berikut:

Dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun jumlah populasi konsumen yang

menggunakan jasa penerbangan PT. Sriwijaya Air – Harmoni Branch dari periode 1

April – 30 April adalah sebanyak 19000 orang rute Jakarta - Pangkalpinang. Sehingga

dengan menggunakan rumus yang ada diperoleh jumlah sampel minimal untuk

penelitian ini adalah sebagai berikut :

n = 1+21)19.000.(0.

19.000 =1+01)19.000.(0.

19.000=

19119.000 = 99,4764 = 100 responden

Jumlah minimal responden yang diambil adalah 99 dibulatkan menjadi 100 Resonden

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

40

3.7. Metode Analisis

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa metode analisis yang digunakan. Analisis

diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuisioner diolah dengan menggunakan uji

validitas, dan reliabilitas setelah itu diteruskan dengan uji normalitas data.

Kemudian pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan analisis korelasi

dan regresi, analisis deskriptif, serja uji asumsi dengan menggunakan uji path analysis.

Pengolahan data tersebut dilakukan untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian sehingga

dapat diperoleh kesimpulan yang mengarah pada pembuatan saran.

3.7.1. Uji Validitas

Menurut Santosa dan Ashari ( 2005,p: 247) validitas adalah ukuran yang

menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang

ingin di ukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrumen

maka instrumen tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin mampu

menunjukkan apa yang seharusnya diukur.

Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen, maka dalam penelitian ini

dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:

r= koefisien korelasi

X= skor item X

Y= skor item Y

n= jumlah responden atau banyaknya sample dalam penelitian.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

41

Untuk menguji validitas dapat dilakukan degan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Menentukan nilai r tabel

Untuk memperoleh r tabel dengan menggunakan rumus df= n-2

2. Mencari r hasil

Masukkan data jawaban responden untuk diolah dengan menggunakan

software SPSS. Disini r hasil untuk tiap item bisa dilihat pada kolom

corrected item – total correlation dari tampilan software SPSS.

3. Mengambil keputusan

Dasar pengambilan keputusan :

• Jika r hasil positif, dan r hasil > r tabel maka butir tersebut valid

• Jika r hasil negative, da r hasil < r tabel maka butir tersebut tidak valid

Jika ada instrument pertanyaan yang tidak valid, maka istrumen

pertanyaan tersebut dibuang lalu diuji kembali hingga pertanyaan bisa

dikatakan valid semua lalu dilakukan uji reliabilitas.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan alat ukur yang menunjuk pada adanya

konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran yang diperoleh dari alat

ukur yang kita buat. Uji reliabilitas berkonsentrasi atau berfokus pada masalah

akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam software SPSS uji reliabilitas yang

digunakan adalah metode Alpha (Croncach’s), karena metode ini sangat cocok

digunakan pada nilai yang berbentuk skala.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

42

Dalam penelitian ini skala yang digunakan skala 1 – 5 (skala Likert).

1. Menentukan nilai r tabel

Pada software SPSS, metode ini dilakukan dengan metode cronbach’s

alpha dimana suatu kuisioner dianggap reliable apabila r alpha > r tabel

2. Mencari r hasil

Disini r hasil merupakan angka dari aphla dari tampilan software SPSS.

3. Dasar pengambilan keputusan

Apabila r alpha positif, dan r alpha > r tabel , maka skor butir reliable

Apabila r alpha negative, dan r alpha < r tabel , maka skor butir tidak

reliable

3.7.3. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data kita memiliki

distribusi normal atau dengan kata lain sample yang diambil berasal dari

populasi yang sama. Uji normalitas akan menguji data variable bebas (X) dan

data variable terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi

normal atau berdistribusi tidak normal.

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan alat test klogmornov-

Smirnov yang terdapat pada software SPSS dengan tingkat signifikansi 0,05.

Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut:

• Jika nilai sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.

• Jika nilai sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

43

3.7.4. Koefisien Korelasi Pearson

Berdasarkan Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p61) untuk

mengetahui hubungan antara variable X1 dengan Y dan X2 dengan Y dan X1

dan X2 terhadap Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan

adalah Pearson Product Moment, dengan rumus:

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari

harga (-1≤r≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna;

r=0 artinya tidak ada korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat.

Sedangkan arti harga r akan ditampilkan pada Tabel Intepretasi Nilai r sebagai

berikut.

Tabel 3.3. Intepretasi Koefisien Korelasi r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000

0,60 – 0,799

0,40 – 0,599

0,20 – 0,399

0,00 – 0,199

Sangat Kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

Sangat Rendah

Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007:62)

Untuk mencari makna generalisasi, maka perlu melakukan uji signifikansi

dari hubungan antara variable X terhadap Y. Uji signifikansi adalah sebagai

berikut:

Hipotesis

H0 : Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

H1 : Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

44

Dasar pengambilan keputusan

Sig ≥ α H0 diterima, H1 ditolak

Sig < α H0 ditolak, H1 diterima

Ket: 1 (satu) = tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-tingkat kepercayaan)

3.7.5. Analisis Jalur (Path Analysis)

3.7.5.1. Definisi Path Analisis

Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan

pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall

Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson & Wichern, 1992). Path

Analysis diartikan oleh Bhornstedt (1974 dalam Kusnendi,

2005:1)yang dikutip oleh Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro

(2007,p1) bahwa “a technique for estimating the effect’s a set of

independent variables han on a dependent caribale from a set of

observed correlations, given a set of hypothesized causal asymmetric

relation among the varibales.” Sedangkan Tujuan utama path

analysis adalah ….. a method of measuring the direct influence along

each separate path in such a system and thus of finding the degree

to which variation of a given effect is determined by each particular

cause. The method depend on the combination of knowledge og the

degree of correlation among the variables in a system with such

knowledge as may possessed of the causal relations (Maruyama,

1998:16).

Jadi, model path analysis digunakan untuk menganalisis pola

hubungan antar variable dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

45

langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas

(eksogen) terhadap variable terikat (endogen).

Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji

besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien

jalur pada setiap diagram jalur hubungan kausal antara variable X1,

X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi

dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur.

Al Rasyid dalam Sitepu (1994:24) yang dikutip oleh Riduwan

dan Kuncoro (2007, p115) mengatakan bahwa dalam penelitian

social tidak semata-mata hanya mengungkapkan hubungan variable

sebagai terjemahan statistic dari hubungan antara variable alami,

tetapi terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal

antar variable.

Sedangkan menurut Sarwono (2007,p: 1) analisis jalur adalah

suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi

pada regresi berganda jika variable bebasnya mempengaruhi

variable tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga tidak

secara langsung. Analisis jalur merupakan pengembangan langsung

bentuk regresi berganda sengan tujuan memberikan estimasi tingkat

kepentingan ( magnitude ) dan signifikansi (significance ) hubungan

sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variable. Analisis jalur

sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji

keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan

sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti. Modelnya

digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan panah dimana

anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

46

dikenakan pada masing – masing variable dalam suatu model

sebagai variable tergantung (pemberi respons ) sedang yang lain

sebagai penyebab. Pembobotan regresi dipredeksikan dalam suatu

model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi

untuk semua variable dan dilakukan juga penghitungan uji

keselarasan statistik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya analisis jalur (path

analisis) merupakan kepanjangan dari analisi regresi berganda.

3.7.5.2. Manfaat Path Analisis

Menurut Riduwan & Kncoro (2007, p:2) manfaat model path

analisis adalah sebagai berikut:

1. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari

atau permasalahan yang diteliti;

2. Prediksi nilai variable terikat (Y) berdasarkan nilai variable bebas

(X), dan prediksi dengan path analysis ini bersifat kualitatif;

3. Faktor determinan yaitu penentuan variable bebas (X) mana

yang berpengaruh dominan terhadap variable terikat (Y), juga

dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur)

pengaruh variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y)

4. Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji

reliabilitas (uji kejegan) konsep yang sudah ada ataupun uji

pengembangan konsep baru.

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

47

3.7.5.3. Asumsi – Asumsi Path Analysis

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p2), asumsi-asumsi

yang mendasari path analysis sebagai berikut:

1. Pada model path analysis, hubungan antar variable adalah

bersifar linier, adaptif dan bersifat normal

2. Hanya system aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah

kausalitas yang berbalik

3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan

ratio

4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik

pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama

pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel

5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrument

pengukuran valid dan reliable) artinya variable yang diteliti dapat

diobservasi secara langsung

6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan

benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan

artnya model teori yang dikaji atau dibangun berdasarkan

kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan

kausalitas antar variable yang diteliti.

Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu:

(a) anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari

sebuah variable eksogen [variable penyebab (X)] terhadap sebuah

variable endogen [variable akibat (Y)], misalnya: dan (b)

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

48

anak panah dua anak yang menyatakan hubungan korelasional

antara variable eksogen, misalnya

3.7.5.4. Langkah – Langkah Pengujian Path Analysis

Langkah-langkah menguji Path Analysis sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural

Struktur: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada

koefisien regresi

a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub

strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang

sesuai hipotesis yang diajukan.

Hipotesis: Naik turunnya variable endogen (Y) dipengaruhi

secara signifikan oleh variable eksogen (X1 dan X2).

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah

dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang

telah dirumuskan:

Persamaan regresi ganda: Y = a + b1X1 + b1X2 + ε1

Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi

yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari

basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-score (data

yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1).

Koefisien jalur yang distandarkan (standardize path coefficient)

ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan

memprediksi) variable bebas (eksogen) terhadap variable lain

yang diberlakukan sebagai variable terikat (endogen).

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

49

Koefisien path ditunjukkan oleh output yang dinamakan

Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram

jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara

variable eksogen dengan variable endogen, maka koefisien path-

nya adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana.

3. Menghitung koefisien jalur secara simultan

(keseluruhan)

Uji secara keseluruhan hipotesis statistic dirumuskan sebagai

berikut:

H1: ρyx1 = ρyx2 = ....... = ρyxk ≠ 0

H0: ρyx1 = ρyx2 = …….. = ρyxk = 0

a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual: Menggunakan

Tabel F

Keterangan:

n= jumlah sampel

k= jumlah variable eksogen

R2yxk= R square

Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan

F hitung ≤ F tabel, terima Ho artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05

Carilah nilai F tabel menggunakan Tabel F dengan

menggunakan rumus:

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

50

Cara mencari F tabel : nilai (dk=k) atau V1 disebut sebagai nilai

pembilang

Nilai (dk=n-k-1) atau V2 disebut sebagai nilai penyebut

b. Kaidah pengujian signifikansi: Program SPSS

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan

nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima

dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan

nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak

dan H1 diterima, artinya signifikan.

4. Menghitung Koefisien jalur secara Individu

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi

hipotesis statistic berikut:

H1: ρyx1 > 0

H0: pyx1 = 0

Secara individual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang

dihitung dengan rumus (Schumacker & Lomax, 1996:44.

Kusnendi, 2005:12)

Keterangan:

Statistik SeρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

analisis regresi setelah data ordinal ditansformasi ke interval.

F tabel = F {(1-α) (dk=k), (dk=n-k-1) atau F {(1-α) (v1=k), (v2=n-k-1)}

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

51

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur

bandingkan antara nilai probabilitas Sig dengan dasar

pengambilan keputusan sebagai berikut.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan H1

ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan H1

diterima, artinya siginifikan.

5. Meringkas dan menyimpulkan

Kemudian setelah didapat hasil perhitungan maka dibuatlah

ringkasan dari hasil penelitian tersebut kemudian dianalisis dan

disimpulkan yang berguna untuk pengambilan keputusan

penelitian

3.8. Rancangan Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2006,p: 51) perumusan hipotesis penelitian merupakan

langkah ketiga dalam penelitian, setelah penelitian mengemukakan landasan teori dan

kerangka berfikir. Untuk dapat diuji, suatu hipotesis harus dinyatakan secara

kuantitatif. Pengujian hipotesis statistic ialah prosedur yang memungkinkan keputusan

dapat dibuat yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang

diuji. Perhitungan yang akan digunakan adalah dengan menggunakan cara SPSS yang

akan menghasilkan persamaan, dimana hasil SPSS akan diketahui apabila perhitungan

signifikan atau tidak serta akan menjelaskan hubungan antara 4 variabel yaitu reputasi

(X1), pengalaman masa lampau (X2), kepercayaan pelanggan (Y), dan Word of mouth

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

52

(WOM) (Z). Rancangan Uji Hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana

tingkat presisi (α) = 5%=0,05

Dasar Pengambilan Keputusan:

‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya siginifikan

Variabel:

X1 = Reputasi Perusahaan

X2 = pengalaman Masa Lampau

Y = Kepercayaan Pelanggan

Z = Word of Mouth (WOM)

1. Tujuan 1 (T-3)

Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:

Y= ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

Gambar 3.1 Substruktur 1 Analisis Jalur

a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Y

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρyX1 = 0

Ha : ρyX1 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

X1

X2

Y

ρyX1

ρyX2

ε1

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

53

Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan

rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Y

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho :ρyX2 = 0

Ha : ρyX2 > 0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan

rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

c. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:

Ho: ρyX1 = ρyX2 ≠ 0

Ha: ρyX1 = ρyX2 = 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat:

Ho : Variabel X1 dan X2 tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan

terhadap Variabel Y

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

54

Ha : Variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap

variable Y

2. Tujuan 2 (T-4)

Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:

Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2

Gambar 3.2 Substruktur 2 Analisis Jalur

a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Z

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρzX1 = 0

Ha : ρzX1 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan

rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

ΡZY

X1

X2

Y Z

ρZX1

ρZX1

ε2

ρyX1

ρyX2

ε1

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

55

b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Z

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρzX2 = 0

Ha : ρzX2 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan

rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

c. Uji korelasi variable Y dengan variable Z

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρzy = 0

Ha : ρzy >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: Y tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Ha: Y ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan

rumus:

Keterangan: Statistik Se ρy diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat

56

d. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:

Ho: ρzy = ρzX2 = ρzX1 ≠ 0

Ha: ρzy = ρzX2 = ρzX1 = 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat:

Ho : Variabel X1, X2 dan Y tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan

terhadap Variabel Z

Ha : Variabel X1 , X2 dan Y berkontribusi secara simultan dan signifikan

terhadap variable Z

Persamaan Struktural diagram Jalur adalah:

Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2