bab iii metode penelitianeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian khohar...

13
25 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggris Research and Development (R&D) adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2015:297). Sugiyono juga menyatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang akan dilakukan difokuskan pada pengembangan media pembelajaran matematika menggunakan Adobe flash professional CC 2014 pada materi perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai dalam pemecahan masalah. Media pembelajaran yang dikembangkan akan dipertanggungjawabkan melalui proses validasi, revisi hingga uji coba dan revisi kedua sebelum dinyatakan sebagai produk final. 3.1 Rancangan Pengembangan Media Musfiqon (2012:162) mengatakan bahwa terwujudnya media pembelajaran melalui proses panjang, karena penyusunan media perlu dirancang sebelum memproduksi dan mengembangkan. Hal ini dilakukan agar media yang diproduksi dan digunakan benar-benar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pembuatan program media pembelajaran diharapkan dapat dilakukan dengan persiapan dan perencanaan yang teliti. Persiapan dan perencanaan tersebut disusun secara sistematis dan dikembangkan sedemikian rupa, sehingga media pembelajaran menjadi lebih efektif.

Upload: others

Post on 03-Jun-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

25

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggris Research and

Development (R&D) adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2015:297). Sugiyono

juga menyatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang akan dilakukan

difokuskan pada pengembangan media pembelajaran matematika menggunakan

Adobe flash professional CC 2014 pada materi perbandingan senilai dan

perbandingan berbalik nilai dalam pemecahan masalah. Media pembelajaran yang

dikembangkan akan dipertanggungjawabkan melalui proses validasi, revisi hingga

uji coba dan revisi kedua sebelum dinyatakan sebagai produk final.

3.1 Rancangan Pengembangan Media

Musfiqon (2012:162) mengatakan bahwa terwujudnya media pembelajaran

melalui proses panjang, karena penyusunan media perlu dirancang sebelum

memproduksi dan mengembangkan. Hal ini dilakukan agar media yang

diproduksi dan digunakan benar-benar sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Pembuatan program media pembelajaran diharapkan dapat dilakukan dengan

persiapan dan perencanaan yang teliti. Persiapan dan perencanaan tersebut

disusun secara sistematis dan dikembangkan sedemikian rupa, sehingga media

pembelajaran menjadi lebih efektif.

Page 2: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

26

Potensi

dan

Masalah

Pengumpul

an Data

Desain

Produk

Validasi

Produk

Revisi

Produk

Uji Coba

Produk

Revisi

Produk

Produk

Final

Pendapat sugiyono (2015:298-302) bahwa metode dalam pengembangan

media terbagi atas beberapa bagian yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)

pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk, (6)

uji coba produk, (7) revisi produk, dan (8) produk final. Metode yang digunakan

dalam pengembangan ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu dengan

menjabarkan langkah-langkah pengembangan media pembelajaran matematika

menggunakan Adobe flash professional CC 2014 pada materi perbandingan

senilai dan perbandingan berbalik nilai dalam pemecahan masalah. Metode yang

digunakan dalam pengembangan media pembelajaran ini adalah metode penelitian

dan pengembangan atau dalam bahasa inggris Research and Development (R&D).

3.2 Langkah-Langkah Pengembangan Media

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

model pengembangan menurut Sugiyono. Metode dalam pengembangan media

pembelajaran nya adalah metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa

inggris Research and Development (R&D), namun dalam pengembangan media

pembelajaran ini hanya akan dilakukan terbatas hingga produk final setelah revisi

tahap kedua. Langkah-langkah pengembangan media yang akan dilakukan seperti

flowchart berikut:

Gambar 3.1: Flow chart langkah-langkah pengembangan media

Page 3: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

27

Sesuai dengan model pengembangan media yang akan digunakan, penjabaran

langkah-langkah pengembangan media pembelajaran sebagai berikut.

1. Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah ini diperoleh dari fakta permasalahan, bahwa dalam

proses pembelajaran guru hanya menggunakan alat seadanya yang disediakan

di sekolah, sehingga siswa sulit untuk memahami materi yang disampaikan.

Idealnya dengan memperkenalkan media baru kepada siswa maka membuat

siswa akan lebih mudah memahami materi yang dijelaskan guru. Peneliti

melakukan survei mengenai pemilihan materi juga, kemudian materi yang

dipilih menyesuaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ada,

agar materi yang akan disajikan pada media pembelajaran tidak melenceng

dari tujuan yang dicapai.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pengumpulan informasi kebutuhan dalam

pengembangan media pembelajaran yang akan dikembangkan. Pengumpulan

data meliputi materi yang sesuai dengan kompotensi dasar dan tujuan

pembelajaran, dan konsep dari materi perbandingan seharga dan

perbandingan berbalik harga dalam pemecahan masalah.

3. Desain Produk

Peneliti melakukan desain media pembelajaran dengan menggunakan adobe

flash professional CC 2014 sesuai dengan rencana desain media

pembelajaran yang akan dikembangkan dalam segi konteks (isi/materi)

Page 4: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

28

maupun bentuk tampilan media pembelajaran. Peneliti juga membuat

pedoman angket validitas untuk proses validitas produk yang akan dilakukan

setelah pengembangan desain media pembelajaran selesai dilakukan.

4. Validitas Produk

Tahap validasi dapat dilakukan dengan meminta beberapa orang ahli atau

pakar yang sudah berpengalaman untuk menilai desain produk baru yang

telah dirancang. Adanya angket tersebut validator akan memberikan penilaian

terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Penilaian meliputi konteks

materi dan desain media pembelajaran. Penilaian validator yang akan

menentukan media pembelajaran valid atau tidak untuk memenuhi kriteria

yang ditentukan jika media pembelajaran dirancang akan diimplementasikan

kepada peserta didik pada saat pembelajaran.

5. Revisi produk

Media pembelajaran divalidasi oleh validator, maka selanjutnya tahap revisi.

Revisi dilakukan untuk menyempurnakan media pembelajaran yang telah

dirancang sebelumnya. Aspek revisi diperoleh dari penilaian validator pada

angket yang telah diberikan. Revisi ini akan membantu mengurangi

kelemahan-kelemahan media pembelajaran yang telah dirancang. Kelemahan-

kelemahan tersebut bisa terdapat pada konteks (isi/materi) maupun desai

media pembelajarannya.

6. Coba Produk

Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepraktisan

produk yang dihasilkan. kepraktisan tersebut ditinjau dari tanggapan siswa

melalui angket yang disediakan dan wawancara, kemudian dianalisis untuk

Page 5: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

29

memperoleh hasil kepraktisan media pembelajaran yang dikembangkan.

Pelaksanaan uji coba akan dilakukan pada kelas VII B sebanyak 10 orang di

SMP Negeri 8 Pamekasan.

7. Revisi Produk

Revisi produk tahap dua merupakan langkah terakhir untuk menyempurnakan

produk yang dihasilkan. Acuan revisi tahap kedua diperoleh dari tanggapan

agar dapat melihat kepraktisan media pembelajaran saat diaplikasikan pada

siswa.

8. Produk Final

Produk yang dihasilkan setelah revisi tahap kedua merupakan produk final

dari proses pengembangan media pembelajaran. Produk final merupakan

produk akhir dimana produk yang telah dikembangkan tidak lagi mengalami

perubahan dari segi desain tampilan maupun materi.

3.3 Data dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek diperolehnya data (Arikunto,

2013:172). Data dan sumber data yang diperoleh dalam pengembangan desain

media pembelajaran ini adalah melalui validitas konten (isi/materi) dari media

pembelajaran media pembelajaran yang dikembangkan. Arikunto (2013:211)

mengungkapkan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument.

Page 6: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

30

Jenis sumber data dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut.

1. Validitas konten (isi/materi)

Uji validasi konten dilakukan oleh satu orang dosen Matematika Universitas

Muhammadiyah Malang. Instrument yang digunakan dalam validasi konten

verupa angket yang telah disediakan jawaban dan kolom kosong yang

digunakan untuk memberikan komentar mengenai konten (isi/materi) yang

ada dalam media pembelajaran yang dikembangkan.

2. Validitas media pembelajaran

Uji validasi media dilakukan oleh satu orang dosen yang ahli dalam

pengembangan media pembelajaran. Uji yang dilakukan untuk mengetahui

kevalidan tampilan yang dikembangkan secara keseluruhan. Instrumen yang

digunakan dalam validasi konten berupa angket yang telah disediakan

jawaban dan kolom kosong yang digunakan untuk memberikan komentar

mengenai media pembelajaran yang dikembangkan.

3. Kepraktisan media pembelajaran

Kepraktisan media dilakukan oleh guru dan siswa dalam pengembangan

media pembelajaran. Kepraktisan yang dilakukan guru untuk mengetahui

praktisnya media pembelajaran yang dikembangkan melalui aspek didaktik,

kontruksi, dan teknis. Kepraktisan yang dilakukan siswa untuk mengetahui

praktisnya media pembelajaran yang dikembangkan melalui aspek kualitas

tampilan, penyajian materi, interaksi pemakai, dan interaksi program.

Page 7: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

31

3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengembangan Media

Teknik pengumpulan data dalam pengembangan media ini adalah melalui

angket. Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung

(Sukmadinata, 2009:125). Angket digunakan untuk memperoleh data melalui

pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden. Pengembangan media

pembelajaran matematika menggunakan Adobe flash professional CC 2014 pada

materi perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai dalam pemecahan

masalah ini, angket ditujukan kepada validator konten (isi/materi) dan validator

media setelah proses desain media selesai. Data yang diperoleh dari hasil angket

tersebut digunakan sebagai acuan revisi dalam segi konten maupun rancangan

desain media pembelajaran.

Teknik selanjutnya memberikan angket kepada guru dan siswa setelah materi

yang telah diajarkan pada media pembelajaran. angket diberikan kepada siswa

ingin mengetahui tanggapan dalam memahami materi yang dijelaskan melalui

media yang dipakai, sehingga dari hasil angket tersebut dapat dijadikan bahan

analisis untuk mengetahui kepraktisan media pembelajaran yang dikembangkan.

Pengisian angket oleh siswa selesai, selanjutnya proses wawancara siswa

mengenai media pembelajaran. Angket yang diberikan kepada guru untuk

mengetahui kepraktisan media pembelajaran, kemudian peneliti melakukan proses

wawancara kepada guru.

Page 8: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

32

3.5 Instrumen Pengembangan Media

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik (Arikunto, 2013:203). Azwar (2001:198) berpendapat bahwa penelitian

kualitatif peneliti berperan sebagai penentu dari semua skenario penelitian, karena

validitas hasil penelitian sebagian besar sangat tergantung pada kualitas

instrument pengumpulan data. Instrument yang digunakan dalam pengembangan

desain media pembelajaran materi perbandingan senilai dan perbandingan

berbalik nilai dalam pemecahan masalah dengan menggunakan Adobe flash

professional CC 2014 ini berupa angket. Angket ditujukan kepada validator

konten (isi/materi) dan validator desain media pembelajaran. Lembar angket

untuk validasi media pembelajaran terdiri dari dua lembar validasi yaitu.

1. Lembar validasi media

Validasi media dilakukan untuk menilai media pembelajaran yang

dikembangkan sudah memenuhi kriteria mengenai desain media

pembelajaran, sehingga lembar validasi beserta kisi-kisinya. Pengembangan

media ini menggunakan kisi-kisi lembar validasi yang diadaptasi dari

penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian

dikembangkan menjadi pernyataan yang nantinya akan dinilai oleh validator.

Pengembangan indikator lembar validasi media yaitu dinilai dari rekayasa

perangkat lunak dan komunikasi visual.

Penilaian rekayasa perangkat lunak diliat dari beberapa indikator yaitu, (1)

efektif dan efisien dalam pengembangan, (2) kemudahan pemeliharaan dan

pengelolaan media, (3) kemudahan dalam penggunaan dan pengoperasian, (4)

Page 9: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

33

ketepatan software dalam pengembangan media, (5) kemudahan

instalasi/dijalankan di berbagai hardware/software, (6) keterpaduan

pemaketan media, (7) pemanfaatan kembali media yang dikembangkan, dan

(8) media tidak dapat diubah oleh pengguna. Penilaian komunikasi visual

diliat dari beberapa indikator yaitu, (1) pemilihan warna tidak mengacaukan

tampilan, (2) kesesuaian dalam pemilihan font dan penggunaan bahasa, dan

(3) keserasian tampilan.

2. Lembar validasi materi

Validasi materi dilakukan untuk menilai kesesuaian materi dengan

kompetensi dasar dan indikator yang ditetapkan maupun dari aspek lain yang

menunjang kelengkapan konteks media. Kisi-kisi lembar validasi materi

kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang nantinya akan dinilai oleh

validator. Adapun kisi-kisi lembar validasi materi yang juga diadaptasi dari

Khohar (2016:57). Pengembangan indikator lembar validasi materi yaitu

dinilai dari desain pembelajaran dan komunikasi visual. Penilaian desain

pembelajaran diliat dari beberapa indikator yaitu, (1) kecocokan dan

kesesuaian media pembelajaran dengan karakter siswa, (2) kesesuaian materi

dengan kurikulum, (3) relevansi materi yang harus dipelajari oleh siswa, (4)

media bersifat interaktif.

Penilaian komunikasi visual diliat dari beberapa indikator yaitu, (1)

penggunaan bahasa, (2) pemakaian warna dan bentuk teks pada materi, dan

(3) tampilan pada media tidak mengacaukan konsentrasi. Lembar validasi

juga terdapat skor untuk pemilihan jawaban yaitu: skor 1: Tidak baik, skor 2:

Kurang baik, skor 3: Cukup baik, skor 4: Baik, dan skor 5: Sangat baik.

Page 10: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

34

3. Lembar penilaian oleh siswa dan guru

Lembar penilaian oleh siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan dari

media pembelajaran yang dikembangkan. Peserta didik menilai media dari

aspek kualitas tampilan, penyajian materi, interaksi pemakai, dan aspek

interaksi program.Penilaian dilakukan oleh peserta didik SMP kelas VII B di

SMP Negeri 8 Pamekasan. Lembar penilaian siswa terdapat skor untuk

pemilihan jawaban yaitu: skor 1: Tidak setuju, skor 2: Kurang setuju, skor 3:

Setuju, skor 4: Sangat setuju. Pengisian angket selesai peneliti mewawancarai

siswa untuk mengetahui jujur dan objektif dalam pengisian angket.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis Data adalah suatu kegaiatan yang dilakukan untuk mengolah data

menjadi informasi, sehingga dapat memahami karakteristik data dan dapat

dimanfaatkan untuk solusi permasalahan yaitu masalah yang berkaitan dengan

penelitian. Sugiyono menyatakan bahwa (2015:333) analisis data kualitatif data

diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data

yang bermacam-macam dan dilakukan terus-menerus. Teknik analisis data yang

digunakan dalam pengembangan media pembelajaran menggunakan Adobe flash

professional CC 2014 pada materi perbandingan senilai dan perbandingan

berbalik nilai dalam pemecahan masalah ini menggunakan analisis data kualitatif.

Pengembangan media pembelajaran ini data kualitatif diperoleh dari proses

validasi mengenai komentar yang diberikan oleh para validator, tanggapan siswa

dan guru melalui angket dan wawancara. Komentar kemudian dianalisis untuk

mengetahui kekurangan pada media pembelajaran yang telah dikembangkan.

Page 11: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

35

Komentar dari para validator juga merupakan acuan revisi yang digunakan

sebagai bahan evaluasi untuk mengembangkan produk media pembelajaran

sebelum menjadi produk final.

Langkah-langkah analisis data validasi media pembelajaran sebagai berikut

(Hobri, 2010:65).

a) Merekapitulasi data penilaian kevalidan model ke dalam tabel yang meliputi:

indikator (𝐼𝑖), aspek (𝐴𝑖), dan nilai (𝑉𝑖𝑗)untuk masing-masing validator.

b) Menentukan rata-rata nilai untuk setiap aspek dengan rumus

𝐴𝑖 =∑ 𝐼𝑗𝑖

𝑛𝑗=1

𝑚

Keterangan:

𝐴𝑖 = data nilai validator ke-j terhadap indikator ke-i

𝐼𝑗𝑖= nilai untuk indikator ke-j aspek ke-i

𝑚= banyaknya indikator dalam aspek

c) Menentukan nilai 𝑉𝑎 atau rata-rata total dari rata-rata nilai untuk semua aspek

dengan rumus

𝑉𝑎 =∑ 𝐼𝑗𝑖

𝑛𝑗=1

𝑛

Keterangan:

𝑉𝑎 = rata-rata nilai total untuk semua aspek

𝐴𝑖= rata-rata nilai setiap aspek

𝑛= banyaknya aspek

Page 12: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

36

Nilai 𝑉𝑎 atau nilai rata-rata total ini dirujuk pada interval penentuan tingkat

kevalidan perangkat pembelajaran sebagai berikut.

1 ≤ 𝑉𝑎 < 2 : Tidak valid, 2 ≤ 𝑉𝑎 < 3 : Kurang valid, 3 ≤ 𝑉𝑎 < 4 : Cukup

valid, 4 ≤ 𝑉𝑎 < 5 : Valid, dan 𝑉𝑎 = 5 : Sangat valid.

Langkah-langkah lembar penilaian kepraktisan media oleh siswa dan guru

(Widoyoko,2010:242).

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘

Penentuan lembar penilaian media oleh peserta didik dan guru sebagai berikut,

yaitu 𝑥 > 3,4 : Sangat praktis, 2,8 < 𝑥 ≤ 3,4 : Praktis, 2,2 < 𝑥 ≤ 2,8 : Cukup

praktis, 1,6 < 𝑥 ≤ 2,2 : Kurang praktis, dan 𝑥 ≤ 1,6 : Tidak praktis.

Page 13: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/39861/4/jiptummpp-gdl-azimatulmu... · penelitian Khohar (2016:55). Kisi-kisi lembar validasi kemudian dikembangkan menjadi pernyataan yang

37