bab iii metode penelitian 3.1 subjek , tempat, dan...
TRANSCRIPT
22
BAB III
Metode penelitian
3.1 Subjek , Tempat, dan Waktu Penelitian
3.1.1 Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SD Negeri
Tengaran 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Siswa kelas V SD Tengaran
01 Kecamatan Tengaran ini berjumlah 20 siswa terdiri dari 11 siswa laki–laki dan 9
siswa perempuan. Kerakteristik siswa kelas V adalah sebagai berikut:
a. Dilihat dari segi umur siswa sebagai berikut: siswa yang berumur 9 tahun ada 4
siswa terdiri dari 1 siswa laki-laki, 3 siswa perempuan, siswa umur 10 tahun ada 5
siswa terdiri dari 2 siswa laki-laki, 3 siswa perempuan, siswa umur 11 tahun ada 5
siswa terdiri dari 5 siswa laki-laki, - siswa perempuan, siswa umur 12 tahun ada 4
siswa terdiri dari1 siswa laki-laki, 3 siswa perempuan, siswa umur 13 tahun ada 1
siswa terdiri dari 1 siswa laki-laki, - siswa perempuan, dan siswa umur 14 tahun
ada 1 siswa terdiri dari - siswa laki-laki, 1 siswa perempuan.
b. Dilihat dari segi agama yaitu semua siswa kelas V SD Negeri Tengaran 01
beragama islam.
c. Dilihat dari segi pekerjaan orang tua siswa yaitu tani ada 6 orang, buruh 7 orang,
karyawan swasta, 4 orang, PNS ada 1 orang, pedagang 1 orang, dan wiraswasta 1
orang.
3.1.2 Tempat Penelitian
Adapun tempat Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas V SD Negeri
Tengaran 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
3.1.3 Waktu Penelitian
Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :
a. Siklus I dilaksanakan : Hari Kamis tanggal 26 bulan Maret tahun 2015, dengan
alokasi waktu 1 x pertemuan ( 2 x 35 menit ) yaitu pada pukul 09.00 – 10. 10
WIB.
23
b. Siklus II dilaksanakan : Hari Kamis tanggal 02 bulan Maret tahun 2015, dengan
alokasi waktu 1 x pertemuan ( 2 x 35 menit ) yaitu pada pukul 09.00 – 10. 10
WIB.
3.2 Variable Penelitian
3.2.1 Variabel Penelitian
3.1.1.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya telah dipengaruhi oleh
variabel yang lain. Variabel bebas kedudukannya tidak tergantung oleh variabel yang
lain dan sebagai penyebab variabel yang lain. Yang menjadi variabel bebas dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran numbered head together dan alat peraga
rangka segitiga.
3.1.1.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah unsur yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel
bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar
matematika siswa dalam materi sifat-sifat segitiga.
3.3 Rencana prosedur penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dari
Suharsimi Arikunto. Menurut Arikunto. dkk (2009: 16), ada empat tahapan dalam
melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi. Tahapan tersebut dapat disajikan dengan bagan sebagai
berikut.
24
Gambar 3.1 Skema PTK menurut Arikunto. dkk (2009: 16)
3.3.1 Desain Prosedur Penelitian
Desain penelitian merupakan sebuah rencana, sebuah garis besar tentang
bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan antara variabel yang ia teliti.
Adapun desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah desain penelitian
tindakan. Desain penelitian tindakan merupakan desain penelitian untuk
mengembangkan atau menerapkan keterampilan baru atau cara pendekatan baru
untuk mengatasi masalah langsung pada dunia kerja. (Suharsimi Arikunto, 2009:35)
Berikut ini adalah gambaran desain penelitian yang merupakan kerangka
berpikir dalam penelitian ini, dengan alur pemikiran berikut:
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua tahap sebagai
berikut:
3.3.1.1 Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui diskusi dengan
guru dan melakukan observasi pada siswa.
b. Bersama guru berkolaborasi menentukan tindakan pemecahan masalah.
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
?
25
c. Merencanakan skenario pembelajaran.
d. Merancang alat dan bahan pelajaran untuk pelaksanaan pengamatan.
e. Merancang lembar observasi.
1. Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus adalah
memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini meliputi kegitan sebagai berikut:
1) Mengumpulkan fakta atau data pembelajaran yang terjadi di kelas.
2) Mengidentifikasi masalah.
3) Menganalisis masalah.
4) Menentukan alternatif dan prioritas pemecahan masalah.
5) Merumuskan masalah.
6) Menyusun rancangan satu siklus, siklus I.
7) Menyusun sekenario pembelajaran dengan merancang rencana perbaikan
pembelajaran siklus I.
8) Menyusun lembar pengamatan siklus I.
9) Menyusun lembar refleksi siklus I.
b. Pelaksanaaan Tindakan
Melaksanakan tindakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
Dalam penelitian ini bentuk tindakan yang dilakukan untuk tiap siklusnya
hampir sama, tiap pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap
pembelajaran dengan model pembelajaran numbered head together dan
penggunaan alat peraga model rangka segitiga. Perbedaan dari masing-masing
siklus adalah pada penggunaan model pembelajaran dan penggunaan alat
peraga.
c. Pengamatan
Pengamat mengobservasi pelaksanaan tindakan untuk mengetahui
sejauh mana efek pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
yang dapat dilihat dari pengamatan kegiatan siswa diantaranya: perhatian
siswa, keberanian siswa mengunakan peraga, semangat siswa dalam
26
mengikuti kerja kelompok, kemampuan siswa dalam mengajukan pendapat
dalam kelompok, dan ke aktifan siswa selama pembelajaran. Disamping hal
pengamatan juga dilakukan kegiatan guru yaitu: membagi siswa menjadi
kelompok yang hiterogen, membimbing siswa untuk mengerjakan tugas,
pengunaan media peraga, ketepatan metode, memberikan motivasi siswa
dalam pelajaran, pelaksanaan evaluasi, melaksanakan penguatan terhadap
materi pelajaran, pelaksanaan sesuai alokasi waktu, dan melaksankan
pembelajaran secara sistematis.
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Hasil observasi, tes
dan pekerjaan siswa dianalisis yang hasilnya akan digunakan sebagai acuan
untuk melaksanakan perbaikan pada siklus selanjutnya.
d. Refleksi
Refleksi merupakan suatu kegiatan mengulas secara kritis pembelajaran
yang terjadi pada siswa, suasana pembelajaran di kelas dan guru. Dalam tahap
ini, dianalisis kendala-kendala yang dihadapi baik oleh guru maupun abservan
dan ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk siklus selanjutnya.
Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus tiap silkus 1 kali pertemuan
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran, berikut adalah prosedur
yang peneliti tempuh :
Siklus I
Dalam perbaikan pembelajaran untuk Meningkatkan hasil belajar
Matematika sifat-sifat bangun datar segitiga melalui model Numbered Head
Together (NHT) dan pengunaan model rangka segitiga, efektifitas belajar, serta
prestasi belajar, peneliti merencanakan tindakan kelas berupa prosedur kegiatan
yang dilaksanakan di dalam kelas. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, masing –
masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi.
27
1. Perencanaan
a. Fakta atau data pembelajaran yang terjadi di kelas
Berdasarkan diskusi dengan guru kelas dan melakukan observasi
pada siswa maka fakta atau data yang terjadi di kelas adalah sebagai
berikut:
1) Siswa tidak memahami materi pembelajaran.
2) Siswa tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran/mengerjakan tugas.
3) Siswa terlihat bosan dan tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
4) Siswa pasif dalam pembelajaran.
5) Siswa tidak ada keberanian dalam mengungkapkan pendapatnya.
6) Bahasa yang digunakan guru kurang mudah dipahami anak.
7) Kurang lengkap alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran.
8) Kurang tepat strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran.
b. Mengidentifikasi masalah
Berdasarkan diskusi dengan guru kela maka dapat diidentifikasi
masalh-masalah sebagai berikut:
1) Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi sifat-sifat
segitiga.
2) Kurangnya rasa tanggung jawab.
3) Siswa kurang tertarik pada materi pelajaran tentang sifat-sifat segitiga.
4) Sebagian siswa masih pasif dalam menggunakan alat peraga yang
dibutuhkan.
5) Siswa tidak berani mengajukan pertanyaan pada saat ada masalah yang
kurang jelas.
c. Menganalisis masalah
Setelah peneliti melakuakan identifikasi masalah maka
berdasarkan diskusi dengan supervisor II maka masalah dapat dianalisis
yaitu:
1) Kurangnya pemahaman bahasa
2) Kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya pengetahuan tentang sifat-
sifat bangun datar segitiga dalam kehidupan siswa
28
3) Kurang lengkapnya alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran
4) Kurang tepat strategi yang digunakan.
5) Takut dimarahi guru dan ditertawakan teman
d. Menentukan alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Alternatif dan prioritas masalah yang yang menjadi fokus usaha
dalam perbaikan adalah sebagai berikut:
1) Perbaikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran numbered
head together.
2) Perbaikan pembelajaran menggunakan alat peraga model rangka
segitiga.
e. Merumuskan masalah
Berdasarkan alternatif dan prioritas masalah di atas peneliti
merumuskan masalah sebagaiberikut:
“ Apakah dengan mengunakan model pembelajaran numbered head
together dan alat peraga model rangka segitiga dapat meningkatkan hasil
pembelajar Matematika sifat-sifat bangun datar segitiga pada siswa kelas V
SD Negeri Tengaran 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015?”
f. Merancang kegitan pembelajaran satu siklus, siklus I.
RANCANGAN SATU SIKLUS
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V / II
Waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)
Hari / Tanggal : Senin/ 2 Maret 2015
Tempat : SD Negeri Tengaran 01 Kec. Tengaran
Kabupaten Semarang
TUJUAN PERBAIKAN :
Meningkatkan hasil belajar Matematika sifat-sifat bangun datar
segitiga melalui model pembelajaran numbered head together dan
29
pengunaan model rangka segitiga. Diharapkan siswa dapat lebih
meningkatkan hasil pembelajaran tentang:
1. Jenis-jenis segitiga
2. Sifat-sifat segitiga
IDENTIFIKASI MASALAH :
1. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi sifat-sifat
segitiga.
2. Kurangnya rasa tanggung jawab.
3. Siswa kurang tertarik pada materi pelajaran tentang sifat-sifat segitiga.
4. Sebagian siswa masih pasif dalam menggunakan alat peraga yang
dibutuhkan.
5. Siswa tidak berani mengajukan pertanyaan pada saat ada masalah yang
kurang jelas.
ANALISIS MASALAH :
1. Kurangnya pemahaman bahasa
2. Kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya pengetahuan tentang sifat-
sifat bangun datar segitiga dalam kehidupan siswa
3. Kurang lengkapnya alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran
4. Kurang tepat strategi yang digunakan.
5. Takut dimarahi guru dan ditertawakan teman
PERUMUSAN MASALAH :
“Apakah dengan mengunakan strategi pembelajaran numbered head
together dan model rangka segitiga dapat meningkatkan hasil pembelajar
matematika sifat-sifat bangun datar segitiga pada siswa kelas V SD Negeri
Tengaran 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2014/2015?”.
g. Menyusun sekenario pembelajaran atau rencana perbaikan pembelajaran.
h. Menyusun lembar pengamatan.
i. Menyusun lembar refleksi.
30
2. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan
rancangan pembelajaran dengan supervisor II sebagai observer yang akan
mengamati dan mengisi lembar observasi yang sudah disiapkan. Perbaikan
pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari Hari Senin tanggal 2 bulan
Maret tahun 2015 dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran.
2. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran
dengan tertib.
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mengantarkan ke materi.
4. Guru menyiapkan Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa
(LKS) dan Alat Peraga rangka segitiga untuk melakukan pembelajaran
dengan model NHT.
b. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Ekplorasi
a. Guru meminta siswa menyebutkan jenis-jenis segitiga.
b. Guru menyebutkan ciri-ciri jenis segitiga siswa menjawab dengan
menyebutkan jenis segitiga.
2. Elaborasi
a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan anggota 4-5
orang secara heterogen.
b. Guru memberikan nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan
nama kelompok yang berbeda
c. Guru menjelaskan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan diskusi
kelompok.
d. Guru membagikan alat peeaga dan lembar kerja siswa yang
diperlukan untuk diskusi kepada setiap kelompok.
e. Siswa berdiskusi dengan kelompok untuk memecahkan soal
dengan bantuan alat peraga.
31
f. Guru mengamati proses diskusi yang dilakukan siswa, jika ada
kelompok yang mengalami kesulitan guru membimbing kelompok
tersebut
g. Setelah selesai berdiskusi guru memanggil satu nomor dan para
siswa dari setiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat
tangan dan menyampaikan jawaban dari hasil kerja kelompoknya
kepada teman satu kelas.
3. Konfirmasi
a. Guru mengkonfirmasi jawaban dari masing-masing soal.
b. Guru bersama-sama siswa menyimpulakan hasil diskusi dan
pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang di sajikan.
c. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya
jawab tentang materi yang belum di mengerti.
2. guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah di
lakukan
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
4. Guru menutup pembelajaran.
3. Observasi
Dalam perbaikan pembelajaran ini pengamatan dilaksanakan oleh guru
sebagai peneliti dengan dibantu supervisor II sebagai observer. peneliti
menggunakan beberapa instrumen penelitian yang akan mewakili untuk
mengetahui keberhasilan pembelajaran Matematika sifat-sifat bagun datar
segitiga yang akan dan telah dilaksanakan. Adapun instrumen tersebut
sebagai berikut : lembar observasi baik untuk kegiatan siswa maupun guru
dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun aspek – aspek yang diamati antara
lain :
a) Untuk Siswa :
INDIKATOR AKTIVITAS SISWA
SELAMA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
32
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V/II
No Aspek yang di nilai Keterlaksanaan
Ya Tidak
1. Apakah siswa berdoa sesuai yang diperintahkan
guru?
2. Apakah siswa mendengarkan penjelasan guru secara
tertib?
3. Apakah siswa membentuk kelompok sesuai yang
diperintahkan guru?
4. Apakah siswa memakai nomor yang dibagikan guru?
5. Apakah siswa melakukan kegiatan diskusi sesuai
dengan langkah-langkah yang dijelaskan guru?
6. Apakah siswa bertanya kepada guru jika masih
mengalami kesulitan?
7. Apakah siswa menggunakan alat perga dengan baik?
8. Apakah siswa membacakan hasil eksperimen di
depan kelas?
9. Apakah siswa menanggapi hasil diskusi yang
disampaikan oleh kelompok lain?
10. Apakah siswa bertanya kepada guru tentang materi
yang belum dipahami?
11. Apakah siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran yang sudah dilakukan?
12. Apakah siswa mengerjakan soal secara mandiri?
33
b) Untuk Guru:
INDIKATOR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
SELAMA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V/II
No Langkah
kegiatan
Aspek yang di nilai Keterlaksanaan sintaks
Ya tidak
1 Pendahuluan 1. Apakah guru membuka
pelajaran?
2. Apakah guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran?
3. Apakah guru
mempersiapkan alat dan
media yang akan
digunakan?
4. Apakah guru mengulas
pembelajaran kemarin?
Inti 1. Apakah guru membagi
siswa kedalam kelompok
secara heterogen?
2. Apakah guru menggunakan
alat peraga?
3. Apakah guru memberikan
nomer kesetiap siswa dalam
kelompok?
4. Apakah guru menjelaskan
langkah-langkah dalam
diskusi kelompok?
5. Apakah guru membagikan
34
alat peraga dan lembar kerja
ke setiap kelompok?
6. Apakah guru mengamati
jalanya diskusi?
7. Apakah guru membantu
kelompok jika ada yang
kesulitan mengerjakan?
8. Apakah guru memanggil
siswa berdasarkan nomor di
kepala untuk
menyampaikan jawaban?
penutup 1. Apakah guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk Tanya jawab?
2. Apakah guru bersama sisiwa
menyimpulkan
pembelajaran yang telah
dilakukan?
3. Apakah guru melaksanakan
evaluasi kepada siswa?
4. Apakah guru menutup
pembelajaran?
4. Refleksi
Refleksi merupakan pengolahan berbagai temuan pada tahap – tahap
yang telah peneliti lakukan selama pembelajaran berlangsung.
Menurut IGAK Wardani (2008:2.32) mengatakan bahwa refleksi
refleksi dilakukan melalui analisis dan sintesis, serta induksi dan diduksi.
Analisis dilakukan dengan merenungkan kembali secara intensif dan kejadian-
kejadian atau peristi\wa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang
diharapkan atau tidak diharapkan. Menurut Kasihani Kasholah ( 1998 : 100 )
35
mengatakan bahwa Refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis,
interpretasi, dan eksplorasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang
diperoleh peneliti dalam PTK. Oleh karena itu refleksi dalam Penelitian
Tindakan Kelas tidak hanya dilakukan akhir pelaksanaan tindakan, melainkan
setiap saat dapat dilakukan demi keberhasilan dalam upaya meningkatkan
prestasi siswa.
Dari tindakan merefleksi apa yang telah dilakukan guru maupun
supervisor II setelah berakhirnya proses pembelajaran Matematika sifat-sifat
bagun datar segitiga pengamat dan guru diharapkan menemukan kelebihan
dan kekurangan dalam pembelajaran.
Siklus II
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II ini melalui
penggunaan model pembelajaran numbered head together dan penggunaan
model rangka segitiga, analisis nilai difokuskan pada peningkatan pemahaman
siswa sifat-sifat bangun datar segitiga, yaitu dengan meningkatkan pembahasan
materi, melakukan persiapan yang matang, menambah media yang dibutuhkan
demi ketercapaian tujuan pembelajaran, serta memperbaiki pelaksanaan
pembelajaran. Di Siklus II ini peneliti bersama teman sejawat ( observer )
menyusun 4 langkah, yaitu :
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini meliputi kegitan sebagai berikut:
a) Mengumpulkan fakta atau data pembelajaran yang terjadi di kelas.
Berdasarkan diskusi dengan supervisor II dan melakukan
observasi pada siswa maka fakta atau data yang terjadi dikelas adalah
sebagai berikut:
1) Sebagian siswa tidak memahami materi pembelajaran
2) siswa tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran/mengerjakan tugas
3) siswa pasif dalam pembelajaran
4) siswa tidak ada keberanian dalam mengungkapkan pendapatnya
5) Penggunaan alat peraga dalam mpembelajaran kurang maksimal.
6) Siswa masih bingung terhadap strategi yang diterapkan guru.
36
b) Mengidentifikasi masalah
Berdasarkan diskusi dengan supervisor II maka dapat
diidentifikasi masalh-masalah sebagai berikut:
1) Kurangnya rasa tanggung jawab
2) Siswa masih bingung terhadap strategi yang diterapkan guru.
3) Sebagian siswa masih pasif dalam menggunakan alat peraga yang
dibutuhkan
4) Sebagian siswa tidak berani mengajukan pertanyaan pada saat ada
masalah yang kurang jelas.
c) Menganalisis masalah
Setelah peneliti melakuakan identifikasi masalah maka
berdasarkan diskusi dengan supervisor II maka masalah dapat dianalisis
yaitu:
1) Kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya pengetahuan tentang sifat-
sifat bangun datar segitiga dalam kehidupan siswa.
2) Pengunaan strategi pembelajran yang kurang maksimal.
3) Kurang oktimal dalam memanfaatkan alat peraga.
4) Takut dimarahi guru dan ditertawakan teman
d) Menentukan alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Alternatif dan prioritas masalah yang yang menjadi fokus usaha
dalam perbaikan adalah sebagai berikut:
1) Perbaikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran numbered
head together.
2) Perbaikan pembelajaran menggunakan alat peraga model rangka
segitiga.
e) Merumuskan masalah
Berdasarkan alternatif dan prioritas masalah di atas peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
“ Apakah dengan mengunakan model pembelajaran numbered head
together dan model rangka segitiga dapat meningkatkan hasil pembelajar
Matematika sifat-sifat bangun datar segitiga pada siswa kelas V SD Negeri
37
Tengaran 01 Kecamatan tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2014/2015?”.
f) Menyusun rancangan satu siklus, siklus II
RANCANGAN SATU SIKLUS
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V / II
Waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)
Hari / Tanggal : Senin/ 9 Maret 2015
Tempat : SD Negeri Tengaran 01 Kec. Tengaran
Kabupaten Semarang
TUJUAN PERBAIKAN :
Meningkatkan hasil belajar Matematika sifat-sifat bangun datar
segitiga melalui strategi numbered head together dan pengunaan model
rangka segitiga. Diharapkan siswa dapat lebih meningkatkan hasil
pembelajaran tentang:
1. Jenis-jenis segitiga
2. Sifat-sifat segitiga
IDENTIFIKASI MASALAH :
1. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi sifat-sifat segitiga
2. Sebagian siswa masih pasif dan tidak fokus dalam mengikuti
pembelajaran
3. Siswa tidak berani mengajukan pertanyaan pada saat ada masalah yang
kurang jelas.
ANALISIS MASALAH :
1. Kurangnya pemahaman bahasa
2. Kurang tepat metode dan strategi yang digunakan.
3. Kurang oktimal dalam memanfaatkan alat peraga.
38
PERUMUSAN MASALAH :
“ Apakah dengan mengunakan model pembelajaran numbered head
together dan model rangka segitiga dapat meningkatkan hasil pembelajar
matematika sifat-sifat bangun datar segitiga pada siswa kelas V SD Negeri
Tengaran 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2014/ 2015?”.
g) Menyusun sekenario pembelajaran dengan merancang rencana perbaikan
pembelajaran siklus II.
h) Menyusun lembar pengamatan siklus II.
i) Menyusun lembar refleksi siklus II.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II ini dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun peneliti dan dibantu oleh supervisor II
( observer ) dengan melakukan perbaikan – perbaikan pada kekurangan –
kekurangan yang ditemukan pada proses pembelajaran Siklus I, Observer
mengisi lembar observasi yang telah peneliti sediakan baik untuk siswa
maupun untuk guru. Perbaikan pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada hari
Senin, 09 Maret 2015 dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran
2. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran
dengan baik.
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mengantarkan ke materi.
4. Guru menyiapkan Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa
(LKS) dan Alat Peraga rangka segitiga untuk melakukan pembelajaran
dengan model NHT
b. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Ekplorasi
a. Guru meminta siswa menyebutkan jenis-jenis segitiga.
b. Guru menyebutkan ciri-ciri jenis segitiga siswa menjawab dengan
menyebutkan jenis segitiga.
39
2. Elaborasi
a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan anggota 4-5
orang secara heterogen.
b. Guru memberikan nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan
nama kelompok yang berbeda
c. Guru menjelaskan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan diskusi
kelompok.
d. Guru membagikan alat peeaga dan lembar kerja siswa yang
diperlukan untuk diskusi kepada setiap kelompok.
e. Siswa berdiskusi dengan kelompok untuk memecahkan soal
dengan bantuan alat peraga.
f. Guru mengamati proses diskusi yang dilakukan siswa, jika ada
kelompok yang mengalami kesulitan guru membimbing kelompok
tersebut
g. Setelah selesai berdiskusi guru memanggil satu nomor dan para
siswa dari setiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat
tangan dan menyampaikan jawaban dari hasil kerja kelompoknya
kepada teman satu kelas.
3. Konfirmasi
a. Guru mengkonfirmasi jawaban dari masing-masing soal.
b. Guru bersama-sama siswa menyimpulakan hasil diskusi dan
pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang di sajikan.
a. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan
tanya jawab tentang materi yang belum di mengerti.
2. guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah di
lakukan
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
40
3. Observasi
Pengamat mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan siswa maupun guru . Berikut hal – hal yang diamati oleh supervisor
II selaku observer :
a. Untuk Siswa :
INDIKATOR AKTIVITAS SISWA
SELAMA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V/II
No Aspek yang di nilai Keterlaksanaan
Ya Tidak
1. Apakah siswa berdoa sesuai yang diperintahkan
guru?
2. Apakah siswa mendengarkan penjelasan guru secara
tertib?
3. Apakah siswa membentuk kelompok sesuai yang
diperintahkan guru?
4. Apakah siswa memakai nomor yang dibagikan guru?
5. Apakah siswa melakukan kegiatan diskusi sesuai
dengan langkah-langkah yang dijelaskan guru?
6. Apakah siswa bertanya kepada guru jika masih
mengalami kesulitan?
7. Apakah siswa menggunakan alat perga dengan baik?
8. Apakah siswa membacakan hasil eksperimen di
depan kelas?
9. Apakah siswa menanggapi hasil diskusi yang
disampaikan oleh kelompok lain?
41
10. Apakah siswa bertanya kepada guru tentang materi
yang belum dipahami?
11. Apakah siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran yang sudah dilakukan?
12. Apakah siswa mengerjakan soal secara mandiri?
b. Untuk Guru:
INDIKATOR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
SELAMA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V/II
No Langkah
kegiatan
Aspek yang di nilai Keterlaksanaan sintaks
Ya tidak
1 Pendahuluan 1. Apakah guru membuka
pelajaran?
2. Apakah guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran?
3. Apakah guru
mempersiapkan alat dan
media yang akan
digunakan?
4. Apakah guru mengulas
pembelajaran kemarin?
Inti
1. Apakah guru membagi
siswa kedalam kelompok
secara heterogen?
2. Apakah guru menggunakan
alat peraga?
42
3. Apakah guru memberikan
nomer kesetiap siswa dalam
kelompok?
4. Apakah guru menjelaskan
langkah-langkah dalam
diskusi kelompok?
5. Apakah guru membagikan
alat peraga dan lembar kerja
ke setiap kelompok?
6. Apakah guru mengamati
jalanya diskusi?
7. Apakah guru membantu
kelompok jika ada yang
kesulitan mengerjakan?
8. Apakah guru memanggil
siswa sesuai dengan nomor
dikepala untuk
menyampaikan jawaban?
Penutup 1. Apakah guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk Tanya jawab?
2. Apakah guru bersama siswa
menyimpulkan
pembelajaran yang telah
dilakukan?
3. Apakah guru melakukan
evaluasi soal kepada siswa?
4. Apakah guru menutup
pembelajaran?
43
4. Refleksi
Setelah mengadakan pembelajaran pada silkus II, peneliti
berkolaborasi dengan supervisor II untuk mencatat semua kejadian dan
temuan dalam perbaikan pembelajaran yang meliputi kelebihan dan
kekurangan pada perbaikan pembelajaran Matematika sifat-sifat bagun datar
segitiga. Selanjutnya dipergunakan sebagai masukan untuk membuat laporan
dan untuk membuat kesimpulan hasil penelitian.
C. Instrumen Penelitian
1. Validitas
Menurut Sujana (1989 : 12), validitas berkenaan dengan ketetapan alat
penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga benar-benar menilai apa yang
seharusnya dinilai. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan spss 20 for
windows. Teknik uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah
Corrected Item-Total Correlation.
Uji validitas soal siklus I dan siklus II di uji cobakan dulu di SD N 01 Tengaran.
Berdasarkan hasil uji coba instrument soal kemudian dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan bantuan spss statistic 20 menggunakan Corrected Item-Total
Correlation. Arikunto (2012 :89) koefisien korelasi dibagi menjadi lima bagian
sebagai berikut:
0,800 – 1.00 sangat baik
0,600 – 0,800 tinggi
0,400 – 0,600 cukup
0,200 – 0,400 rendah
0,00 – 0,200 sangat rendah.
Berikut ini adalah hasil uji validitas soal siklus I yang tersaji dalam
bentuk tabel berikut ini:
Tabel Hasil Uji Validitas Siklus I
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SOAL1 25.28 71.350 .671 . .721
44
SOAL2 25.03 74.463 .469 . .733
SOAL3 25.03 76.463 .094 . .742
SOAL4 25.17 75.148 .229 . .737
SOAL5 25.62 71.958 .612 . .724
SOAL6 25.28 71.350 .671 . .721
SOAL7 25.03 74.463 .469 . .733
SOAL8 25.03 74.463 .469 . .733
SOAL9 25.03 76.963 .001 . .744
SOAL10 25.62 71.958 .612 . .724
SOAL11 25.17 72.719 .560 . .727
SOAL12 25.66 74.377 .316 . .734
SOAL13 25.28 72.635 .509 . .727
SOAL14 25.66 72.663 .541 . .727
SOAL15 25.17 72.719 .560 . .727
SOAL16 25.28 71.350 .671 . .721
SOAL17 25.66 72.663 .541 . .727
SOAL18 25.28 72.635 .509 . .727
SOAL19 25.03 74.463 .469 . .733
SOAL20 25.31 72.650 .496 . .727
Dari hasil uji validitas diatas soal dengan kriteria sangat baik (0,800 –
1.00) tidak ada. Soal dengan kriteria tinggi (0,600 – 0,800) terdapat 5 soal yaitu
soal nomor 1, 5, 6, 10, 16. Soal dengan kriteria cukup (0,400 – 0,600) ) terdapat
11 soal yaitu soal nomor 2, 7, 8, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20. Soal dengan
kriteria rendah (0,200 – 0,400) terdapat 2 soal yaitu soal nomor 4 dan 12. Soal
dengan kriteria sangat rendah (0,00 – 0,200) terdapat 2 soal yaitu soal nomor 3
dan 9.
Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas siklus II:
Tabel Uji Validitas Siklus 2
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SOAL1 29.69 172.793 .612 . .736
SOAL2 29.66 171.948 .699 . .735
45
SOAL3 30.03 172.892 .611 . .736
SOAL4 29.69 172.222 .658 . .735
SOAL5 29.59 176.823 .328 . .743
SOAL6 29.66 171.948 .697 . .735
SOAL7 30.03 172.892 .621 . .736
SOAL8 29.69 172.793 .615 . .736
SOAL9 29.66 171.948 .699 . .735
SOAL10 30.03 172.892 .621 . .736
SOAL11 29.69 172.222 .658 . .735
SOAL12 30.07 174.567 .502 . .739
SOAL13 29.69 172.222 .658 . .735
SOAL14 29.66 171.948 .669 . .735
SOAL15 29.59 176.823 .328 . .743
SOAL16 29.66 171.948 .693 . .735
SOAL17 30.03 172.892 .621 . .736
SOAL18 29.69 172.793 .612 . .736
SOAL19 30.03 172.892 .631 . .736
SOAL20 29.69 172.793 .612 . .736
SOAL21 29.66 178.520 .164 . .746
SOAL22 29.55 178.470 .197 . .746
SOAL23 29.55 178.828 .164 . .746
SOAL24 29.66 171.948 .691 . .735
SOAL25 29.52 177.259 .332 . .744
Dari hasil uji validitas soal siklus II diatas, soal dengan kriteria sangat
baik (0,800 – 1.00) tidak ada. Soal dengan kriteria tinggi (0,600 – 0,800) terdapat
18 soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20,
24. Soal dengan kriteria cukup (0,400 – 0,600) ) terdapat 1 soal yaitu soal nomor
12. Soal dengan kriteria rendah (0,200 – 0,400) terdapat 3 soal yaitu soal nomor
5, 15, 25. Soal dengan kriteria sangat rendah (0,00 – 0,200) terdapat 3 soal yaitu
soal nomor 21, 22, 23.
46
2. Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas maka dilakukan uji reliabilitas menurut
Arikunto (2006 : 178) reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik.
Untuk mengukur reliabilitas intrumen menggunakan uji reliabilitas alpha selalu
berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
suatu tes (mendekati 1) makintinggi pula keajegan ketepatanya. Koefisien
reliabilitas berdasarkan nilai alpha dapat di interprestasikan sebagai berikut ini:
Tabel Rentang Indeks Reliabilitas
Nilai reliabilitas Kategori
α ≤ 0,7 Tidak dapat diterima
0,7 ≤ α ≤ 0,8 Dapat diterima
0,8 ≤ α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus
α > 0,9 Reliabilitas memuaskan
Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas siklus I yang tersaji dalam tabel
berikut ini:
Tabel Uji Reliabilitas Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.741 .876 20
Berdasarkan table di atas reliabilitas dari soal siklus I termasuk kedalam
kategori reliabilitas bagus karena reliabilitas alphanya 0.876.
Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas siklus I yang tersaji dalam tabel
berikut ini:
47
Tabel Uji Reliabilitas Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.747 .925 25
Berdasarkan table di atas reliabilitas dari soal siklus I termasuk kedalam
kategori reliabilitas sangat memuaskan karena reliabilitas alphanya 0.925.
3. Instrumen Pengumpulan Data
Soal Tes
Table kisi-kisi soal tes siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Nomer Item Jumlah
Soal
6.
Memahami
sifat-sifat
bangun dan
hubungan
antar bangun
6.1.
Mengidentifikasi
sifat-sifat
bangun datar
Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
segitiga
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
11,12,13
13
Mengidentifikasi
hubungan sudut
segitiga
14,15,16,17,19,20 7
Table kisi-kisi soal tes siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Nomer Item Jumlah
Soal
6. Memahami
sifat-sifat
bangun dan
hubungan
antar bangun
6.2
Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
ruang
Mengidentifikasi
macam bangun ruang
1,2,3,4,5,6,7,8,9
15,16,17,19
14
Mengidentifikasi
hubungan antara sudut,
sisi dan rusuk.
10,11,12,13,14,20 6
48
4. Teknik dan instrumen pengumpulan data
- Tes
Instrument ini digunakan untuk memperoleh data mengenai
sejauhmana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan. Tes
yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah dengan
menggunakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda untuk mengukur sejauh
mana pengetahuan siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
model Numbered Head Together (NHT) yang berbantuan alat peraga rangka
segitiga.
- Observasi
Observasi digunakan untuk mendapat data tentang aktivitas pengajaran
guru didalam kelas serta keaktifan siswa, sehingga bisa dilihat di dalam
pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang
diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan
menggunakan model Numbered Head Together (NHT) yang berbantuan alat
peraga rangka segitiga.
- Dokumentasi
Teknik dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen arsip, baik dokumen tertulis, gambar
maupun elektronik. Dokumen sehubungan penelitian harus sesuai dengan fokus
masalah penelitian dan tujuan. Dalam penelitian ini yang dipakai adalah
dokumentasi dalam bentuk foto dan video selama pembelajaran berlangsung.