bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik...

19
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik Subyek Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SD Negeri Rogomulyo 01 Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Lokasi sekolah terletak di pinggir jalan raya, dan merupakan SD Inti. Peneliti mengambil lokasi atau tempat penelitian ini dengan pertimbangan bahwa SD Negeri Rogomulyo merupakan sekolah yang sedang membutuhkan peningkatan pembelajaran siswa yang aktif melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). SD Negeri Rogomulyo 01 terdiri dari 1 ruang kantor, 1 gedung perpustakaan, 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 kantin, dan masing-masing 2 kamar mandi guru serta siswa. Guru yang mengajar PNS berjumlah 7 orang, non PNS 4 orang. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 tahun ajaran 2015/ 2016. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 17 orang, terdiri dari 10 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki. Kebanyakan siswa kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 dari keluarga yang tingkat ekonomi rendah sampai sedang. Kebanyakan orang tua siswa bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia dan Petani, sehingga siswa kurang adanya perhatian yang lebih dari keluarganya. Waktu penelitian dilaksanakan semester gasal tahun pelajaran 2015/ 2016 dan dilakukan antara bulan Oktober sampai dengan Nopember 2015. 3.2 Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. 3.2.1 Variabel Bebas (X) Variabel bebas disebut juga variabel stimulus atau variabel independen. Menurut Rubiyanto (2011 : 34) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat).

Upload: lamque

Post on 25-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan karakteristik Subyek Penelitian

Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SD Negeri Rogomulyo 01 Kecamatan

Kayen, Kabupaten Pati. Lokasi sekolah terletak di pinggir jalan raya, dan merupakan SD

Inti. Peneliti mengambil lokasi atau tempat penelitian ini dengan pertimbangan bahwa SD

Negeri Rogomulyo merupakan sekolah yang sedang membutuhkan peningkatan

pembelajaran siswa yang aktif melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). SD Negeri

Rogomulyo 01 terdiri dari 1 ruang kantor, 1 gedung perpustakaan, 6 ruang kelas, 1 ruang

kepala sekolah, 1 kantin, dan masing-masing 2 kamar mandi guru serta siswa. Guru yang

mengajar PNS berjumlah 7 orang, non PNS 4 orang.

Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 tahun

ajaran 2015/ 2016. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 17 orang, terdiri dari 10 siswa

perempuan dan 7 siswa laki-laki. Kebanyakan siswa kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01

dari keluarga yang tingkat ekonomi rendah sampai sedang. Kebanyakan orang tua siswa

bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia dan Petani, sehingga siswa kurang adanya

perhatian yang lebih dari keluarganya.

Waktu penelitian dilaksanakan semester gasal tahun pelajaran 2015/ 2016 dan

dilakukan antara bulan Oktober sampai dengan Nopember 2015.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan.

3.2.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas disebut juga variabel stimulus atau variabel independen. Menurut

Rubiyanto (2011 : 34) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat).

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

20

Variabel bebas dalam penenlitian ini adalah metode pembelajaran demonstrasi.

Metode pembelajaran demonstrasi merupakan model pembelajaran yang menggunakan

alat peraga dalam pembelajaran. Guru dapat menunjuk salah satu siswa atau beberapa

siswa untuk melakukan peragaan. Lalu setelah siswa melakukan demonstrasi, guru dan

siswa dapat mengambil kesimpulan dari peragaan yang dilakukan.

3.2.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat disebut juga variabel dependent. Variabel dependent atau variabel

terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas

(Rubiyanto, Rubino 2011 : 34) .

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil

belajar adalah perubahan perilaku secara positif serta kemampuan yang dimiliki siswa dari

suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa hasil belajar intelektual, strategi

kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat

diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan

sebelumnya. Gagne dan Briggs dalam Suprihatiningrum (2012: 37), menyatakan bahwa

hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan

belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa.

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah perubahan pengetahuan, sikap, dan

ketrampilan pada proses pembelajaran dengan metode pembelajaran Demonstrasi yang

disimpulkan dalam bentuk nilai.

3.3 Rencana dan Prosedur Penelitian

Rencana dan prosedur penelitian ini mengacu pada penelitian tindakan kelas atau

classroom action research. Model penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat 4

tahapan yang harus dilalui, yaitu: perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan

(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus atau

kegiatan berkelanjutan berulang. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

21

Rencana penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu PTK dengan

menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 4 tahapan yaitu : perencanaan

(meliputi pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi), pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.3.1 Perencanaan Tindakan

Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini adalah

sebagai berikut :

a. Menyiapkan Silabus pembelajaran

b. Menyusun RPP mata pelajaran IPA kelas IV.

c. Menyiapkan soal IPA dalam LKS.

d. Menyiapkan format observasi dan format refleksi.

Gambar 3.1 Prosedur PTK

Masalah

Perencanaan

Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Siklus II

Pengamatan

Ke siklus selanjutnya

jika tujuan belum

tercapai

Refleksi

Pelaksanaan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

22

e. Menyiapkan soal IPA untuk posttest.

f. Menyiapkan sumber data dan media pembelajaran.

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario yang telah disiapkan.

Pelaksanaan Tindakan Kelas dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan

penerapan metode pembelajaran Demonstrasi. Apabila kegiatan pembelajaran pada siklus

1 belum berhasil, akan diperbaiki pada siklus II. Skenario pembelajaran yang direncanakan

akan diimplementasikan dengan baik, seperti pada bagian awal pembelajaran : guru

memberi salam, menyuruh berdoa, mengabsen kehadiran siswa, guru memberikan

penjelasan mengenai tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, guru

menginformasikan materi, serta memotivasi siswa dan mengadakan apersepsi. Pada

kegiatan inti pembelajaran, guru dengan segala kemampuan yang dimiliki menerapkan

metode pembelajaran yang dikhususkan pada metode demonstrasi yaitu melakukan

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi pada materi pembelajaran yang disampaikan saat itu.

Setelah akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sedang

dipelajari, kemudian mengadakan tes formatif dengan lembar soal tes yang telah disiapkan

untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil tes tersebut digunakan sebagai data yang

akan dianalisis.

Begitu juga selanjutnya pada pelaksanaan siklus II semua kegiatan di atas dilalui

secara runtut dan hasilnya merupakan data akhir untuk dianalisis dan disimpulkan.

3.3.3 Pengamatan (Observasi )

Menurut Rubiyanto (2011 : 84) observasi adalah cara mengumpulkan data dengan

jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti. Pada tahap ini penulis bertindak

sebagai pelaksana tindakan juga sebagai observer dan bantuan dari teman sejawat yang

juga sebagai observer.

Sementara menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2008 : 220), observasi merupakan

teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi ini dapat dilakukan secara partisipatif yaitu

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

23

pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung dan secara nonpartisipatif

yaitu pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, akan tetapi hanya mengamati kegiatan

Observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan

belajar siswa di kelas. Data observasi diperoleh secara langsung dengan melihat dan

mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat bersifat dalam

melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa. Instrumen observasi yang digunakan pada

penelitian ini adalah pedoman observasi dalam pelaksanaan pembelajaran.

Observasi ini dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran terhadap siswa

dan guru dengan menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi dalam mata pelajaran

IPA. Pada tahap ini seluruh data yang terkumpul antara lain hasil tes formatif sebelum

siklus (pre siklus), siklus I dan siklus II, lembar hasil observasi guru pada pelaksanaan

pembelajaran, dan semua informasi yang dicatat baik berupa data kuantitatif maupun

kualitatif dianalisis melalui tiga tahap.

Tiga tahapan tersebut antara lain: a) reduksi data yaitu proses penyederhanaan

data yang dilakukan melalui seleksi pengelompokkan dan pengorganisasian data mentah

menjadi sebuah informasi bermakna; b) paparan data, merupakan suatu upaya

menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk tabel, grafik, paparan

naratif atau bentuk lain yang dapat memberikan gambaran jelas tentang proses dan hasil

tindakan; dan (c) kesimpulan yaitu pengambilan intisari dari sajian data yang telah

terorganisasi dalam bentuk penyataan atau kalimat singkat, padat dan bermakna.

3.3.4 Refleksi

Refleksi merupakan kajian terhadap keberhasilan maupun kegagalan dalam

mencapai tujuan sementara. Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I dan

menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi, yaitu pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi tersebut apakah dapat meningkatkan prestasi belajar

dari proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan pada siklus I.

Kegiatan refleksi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai. Pada tahap ini,

dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan hambatan dan

kekuarangan yang dijumpai pada siklus 1 dalam penggunaan metode pembelajaran

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

24

Demonstrasi. Dalam hal ini kegiatan refleksi dilakukan oleh semua siswa yang diamati,

guru pengamat, dan penulis untuk mengetahui kekurangan yang ada pada tiap siklus.

Adapun refleksi yang diperoleh dalam siklus I ini adalah penggunaan metode

demonstrasi yang kurang begitu maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara

lain:

a. Masih banyak yang kurang memperhatikan materi yang diajarkan.

b. Metode pembelajaran demonstrasi masih kurang mendapat respons yang baik dari

siswa karena biasanya hanya menggunakan metode ceramah .

Tindakan perbaikan yang dilakukan dalam siklus I ini antara lain : a) Guru dapat

mengemas pembelajaran dengan menarik dan menyenangkan bagi siswa; b) Siswa di

kenalkan atau diberi pengarahan mengenai metode demonstrasi ini, agar nantinya siswa

dapat menerima pelajaran jika sewaktu-waktu guru menggunakan metode demonstrasi.

Setelah melakukan pembelajaran untuk siklus II serta menganalisis hasil

pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Berikut refleksi pada siklus II ini:

a. Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan materi.

b. Terdapat dua siswa yang belum mencapai nilai KKM

Begitu juga tindakan perbaikan yang dapat dilakukan pada siklus II adalah a) Guru

dapat mendesain pembelajaran yang menarik dengan menggunakan metode

demonstrasi sebagai penunjang dalam menyampaikan materi agar siswa lebih aktif dan

pembelajaran lebih kondusif dan terarah; b) Siswa yang belum tuntas diberi motivasi

dan dicari penyebab kesulitan belajarnya sehingga pada pembelajaran selanjutnya

akan lebih baik.

Hasil belajar siswa semakin meningkat dan tetap dipertahankan pada pembelajaran-

pembelajaran berikutnya. Jumlah siswa yang memperhatikan semakin banyak dibanding

siklus-siklus sebelumnya. Hal ini karena guru telah mempersiapkan dan merancang

pembelajaran dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang telah disiapkan

dengan baik. Dalam penyampaian pembelajarannya, guru dengan menggunakan metode

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

25

demonstrasi sudah sangat baik dan maksimal, sehingga siswa dapat memperhatikan

materi dan mengikuti pembelajaran dengan kondusif.

3.4 Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data

Berikut ini akan disajikan mengenai teknik dan instrumen pengumpulan data. Teknik

yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan

teknik tes. Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar

observasi dan butir soal tes dengan bentuk uraian.

3.4.1 Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu dengan teknik

observasi dan tes. Teknik observasi digunakan untuk mengukur aktivitas guru, dan

aktivitas siswa. Sedangkan teknik tes yang berbentuk soal uraian digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa.

a) Observasi

Menurut Rubiyanto, Rubino (2011:85), observasi adalah cara pengumpulan data

dengan jalan mengamati langung terhadap objek yang diteliti. Teknik observasi ini

digunakan untuk mengetahui perkembangan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam

menerapkan pembelajaran demonstrasi pada mata pelajaran IPA.

Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian

lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa pada setiap pertemuan.

Masing-masing indikator terdapat pada lembar observasi aktivitas guru dan lembar

observasi siswa. Untuk menentukan apakah aktivitas siswa sudah berjalan baik atau

belum, peneliti membuat 4 kategori yaitu kategori sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai

dan tidak sesuai.

Jumlah skor yang didapatkan pada masing-masing lembar observasi aktivitas guru

dan lembar observasi siswa kemudian disimpulkan termasuk dalam kategori sangat baik,

baik, cukup dan kurang. Dalam penelitian ini, salah satu syarat pembelajaran dikatakan

berhasil jika jumlah skor dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa

berada pada kategori baik.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

26

b) Test

Menurut Sumiati dan Asra (2009 : 201), menyatakan bahwa tes adalah suatu alat

yang dapat dijadikan pengukur kemampuan sesuatu dengan hasil yang sah.

Teknik tes digunakan peneliti untuk menguji subyek agar mendapatkan data tentang

hasil belajar siswa, dengan menggunakan butir soal atau instrumen soal pada mata

pelajaran yang diteliti. Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum

dan sesudah menerapkan pembelajaran demonstrasi pada pembelajaran IPA. Bentuk tes

yang diberikan pada siswa ialah berupa soal isian dan uraian. Tes setelah tindakan siklus

I, dan setelah tindakan siklus II.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi untuk

mengukur aktivitas guru dan aktivitas siswa dan butir soal tes digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa.

a) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran demonstrasi dengan dari

awal sampai akhir pembelajaran. Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan

tanda checklist (√) pada kolom skor sesuai hasil yang diamati observer terhadap aktivitas

guru dan aktivitas siswa. Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar

observasi siswa disajikan dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.1

Kisi – Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aspek Indikator No. Item Jumlah

1. Kegiatan Awal Memberikan salam

Melakukan apersepsi

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

1 2 3

3

2. Kegiatan Inti Membimbing siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang materi lalu.

Membimbing siswa untuk

4

5

5

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

27

melakukan demonstrasi mengenai materi yang dipelajari

Mendampingi siswa dalam melakukan demonstrasi

Mempersilahkan siswa untuk bertanya mengenai materi

Membimbing siswa untuk menyimpulkan kegiatan demonstrasi siswa

6

7

8

3. Kegiatan Akhir Membimbing siswa untuk melakukan refleksi atas materi yang sudah dipelajari

Memberikan penugasan

Memberikan tes formatif

Membing siswa untuk berdo’a

9

10 11 12

4

Total 12

Tabel 3.2

Kisi – Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek Indikator No. Item Jumlah

1. Kegiatan Awal Siswa siap mengikuti pelajaran

Siswa mendengarkan guru saat menyampaikan tujuan pembelajaran

Memahami apersepsi yang konstekstual

Keaktifan siswa menanggapi apersepsi dari guru

1

2

3

4

4

2. Kegiatan Inti Siswa berantusias menyimak materi yang disajikan

Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru

5

6

6

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

28

Siswa menghargai teman yang sedang melakukan demonstrasi

Siswa tidak ramai sendiri saat KBM berlangsung

Siswa memperhatikan konfirmasi dari guru

Siswa menyimpulkan materi

7

8

9

10

3. Kegiatan Akhir Siswa menunjukkan respon keseriusan dalam belajar

Siswa ikut melakukan tanya jawab dalam pembelajaran

Siswa mendengarkan motivasi guru dan membalas salam pada akhir pembelajaran

11

12

13

3

Total 13

b) Butir Soal Tes

Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran, untuk mengetahui kondisi akhir hasil

belajar dan sebagai pembanding peningkatan hasil belajar antar siklus. Soal tes ini

berbentuk uraian yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran tiap siklusnya.

Penelitian ini dilaksanakan sampai siklus II. Adapun kisi-kisi soal dari pra siklus,

siklus I dan siklus II sebagai berikut:

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

29

Tabel 3.3

Kisi – Kisi Soal Test Formatif IPA Pra Siklus

Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud bena serta

berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator

No

Soal

Bentuk

Soal

Mengidentifikasi

wujud benda padat,

cair, dan gas

memiliki sifat

tertentu

Wujud benda

padat

Siswa dapat

menyebutkan contoh

benda padat.

Siswa dapat

menyebutkan contoh

benda padat yang

lembek dan mudah

dibentuk

Siswa dapat

menyebutkan sifat

plastisin

Siswa dapat

menyebutkan wujud

benda padat jika

dipindahkan ke tempat

lain

Siswa dapat

menyebutkan tiga wujud

benda.

Siswa dapat

menyebutkan sifat-sifat

benda padat.

Siswa dapat

menyebutkan contoh

1

2

3

4, 5

6

7

8

Isian

uraian

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

30

benda padat yang

lembek dan mudah

dibentuk

Siswa dapat

menyebutkan tiga

perlakuan mengubah

bentuk benda padat.

Siswa dapat

menyebutkan contoh

benda padat.

9

10

Tabel 3.4

Kisi – Kisi Soal Test Formatif IPA Siklus I

Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud bena serta

berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator

No

Soal

Bentuk

Soal

Mengidentifikasi

wujud benda padat,

cair, dan gas

memiliki sifat

tertentu

Wujud benda

cair

Siswa dapat

menjelaskan pengertian

benda cair

Siswa dapat

menjelaskan ciri-ciri

benda cair

Siswa dapat

menyebutkan contoh

benda cair yang pernah

ditemui

Disajikan gambar,

1

2

3

Uraian

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

31

Siswa dapat

menyebutkan bentuk

madu yang nampak

pada gambar

Siswa dapat

menyebutkan dan

menjelaskan peristiwa

yang nampak pada

gambar.

Siswa dapat

menyebutkan salah satu

sifat benda cair yang

sesuai dengan gambar.

Siswa dapat

menyebutkan tiga bahan

yang dapat menyerap

air.

Siswa dapat

menjelaskan permukaan

air sungai yang tenang

Siswa dapat

menjelaskan perbedaan

antara air dan madu.

Disajikan gambar,

Siswa dapat

menjelaskan

pemanfaatan salah satu

sifat benda cair dalam

pembuatan air mancur.

4

5

6

7

8

9

10

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

32

Tabel 3.5

Kisi – Kisi Soal Test Formatif IPA Siklus II

Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud bena serta

berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator

No

Soal

Bentuk

Soal

Mengidentifikasi wujud

benda padat, cair, dan

gas memiliki sifat

tertentu

Wujud

benda gas

Siswa dapat

menyebutkan yang

termasuk ke dalam

benda gas.

Siswa dapat

menyebutkan hasil

dari air yang

mendidih.

Siswa dapat

menyebutkan sifat-

sifat benda gas.

Siswa dapat

menjelaskan alasan

benda gas tidak

dapat dilihat.

Siswa dapat

menjelaskan

perbedaan sifat

benda gas dan

benda cair.

Siswa dapat

menjelaskan alasan

ban sepeda jika di

pompa terus dapat

1

2

3

4

5

6

Uraian

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

33

meledak.

Siswa dapat

menjelaskan ada

atau tidaknya udara

di dalam kelas.

Siswa dapat

menyebutkan bentuk

gas/ udara yang ada

di dalam ban

sepeda.

Siswa dapat

menjelaskan

penyebab air di

waduk dan di sungai

menjadi kering pada

saat musim

kemarau.

Siswa dapat

menjelaskan ada

atau tidaknya udara

di dalam plastik yang

di tiup.

7

8

9

10

Soal Siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk soal uraian. Skala pengukuran

yang digunakan pada instrumen ini yaitu jika didapat jawaban yang salah diberi skor

1(satu) dan untuk jawaban benar diberi skor 2. Kemudian skor maksimal akan dikalikan

dengan 5 untuk mendapat nilai akhir.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

34

3.5 Indikator Kinerja

Proses untuk mencapai ketuntasan hasil belajar dapat melalui beberapa siklus yang

telah dilaksanakan sehingga dapat dikatakan jika upaya untuk meningkatkan prestasi

belajar tersebut sudah berhasil, dan pengamatan tersebut sudah bisa diakhiri mengingat

bahwa semua yang diperoleh dari ketuntasan nilai yang sudah melebihi KKM telah dicapai

dalam beberapa test tertulis selama beberapa siklus yang dilaksanakan. Oleh karena itu

dengan ketuntasan nilai yang melebihi KKM maka dapat dikatakan sebagai salah satu

hasil prestasi belajar peserta didik. Dari 17 siswa kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01

menjadi berhasil karena ketercapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dengan menerapkan metode pembelajaran Demonstrasi mencapai

nilai KKM sebanyak 100%.

3.6 Analisis Data Penelitian

Pada penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar IPA menggunakan

metode pembelajaran Demonstrasi di kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 tahun pelajaran

2015/2016 menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode

penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai data yang diperoleh

dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.

3.6.1 Analisis Variabel Bebas (Independent)

Untuk menganalisis data observasi terhadap variabel bebas yaitu metode

pembelajaran Demonstrasi dengan mengumpulkan lembar observasi, lembar

jawaban siswa serta catatan selama observasi.

3.6.2 Analisis Variabel Terikat (Dependent)

Untuk menganalisa tingkat keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran

menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi pada setiap siklus dilakukan

dengan cara pemberian evaluasi. Analisis ini dihitung dengan statistik sederhana

sebagai berikut:

1. Nilai tes formatif sesuai dengan perolehan siswa kemudian ditinjau apakah

perolehan nilai masing-masing siswa sudah memenuhi KKM pada

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

35

pembelajaran IPA yakni 65 atau belum memenuhi KKM yang ditetapkan

sekolah.

2. Ketuntasan belajar ada 2 kategori, yaitu secara perorangan atau secara

klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar

dekdikbud 1994 ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 85% siswa

memperoleh nilai 6,5 atau 65%, artinya siswa baru dapat dikatakan tuntas bila

siswa telah mendapat nilai 7,5. Bila siswa memperoleh nilai kurang dari 7,5

dianggap belum tuntas belajar, selanjutnya bagi siswa yang bersangkutan

dimasukkan kedalam satu atau dua kelompok tergantung dari jumlah siswa

yang belum tuntas belajar. Siswa inilah mendapatkan perhatian (fokus) dari

guru saat pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya.

3.6.3 Pengelolaan Hasil tes

Sebelum dilaksanakan pengolahan hasil tes, maka soal tes terlebih dahulu diuji

validitas dan reliabilitasnya, seperti berikut ini.

1) Validitas Tes

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak

diukur. Validitas tes ada 4 (empat) macam, yaitu (a) validitas isi, (b) validitas

konstruksi, (c) validitas yang ada sekarang, dan (d) validitas prediksi. Validitas

(kesahian) yang diterapkan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi

berhubungan dengan kesanggupan instrument untuk mengukur isi yang harus

diukur. Cara yang dilakukan adalah dengan menghubungkan dan mencocokkan

instrument-instrumen penilaian dengan tujuan pembelajaran.

2) Reliabilitas Tes

Secara garis besar, ada 3 (tiga) cara untuk mengukur reliabilitas suatu tes,

yaitu (a) metode bentuk parallel, (b) metode tes ulang, dan (c) metode belah dua.

Dalam penelitian ini reliabilitas tes diukur dengan menggunakan metode belah dua.

Belah dua yang digunakan adalah butir tes bernomor ganjil dan butir tes bernomor

genap. Yaitu dengan jalan mengelompokkan skor butir jawaban bernomor ganjil dan

skor butir jawaban bernomor genap. Alasan dipilihnya metode belah dua karena

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

36

dengan metode ini alat ukur cukup diberikan satu kali saja. Pada saat mencari

reliabilitas tes digunakan teknik sebagai berikut:

a. Menggunakan alat ukur pada sejumlah objek,

b. Memberikan nilai pada tiap-tiap butir untuk setiap subyek,

c. Mengelompokkan butir bernomor genap dalam kelompok pertama (x) dan

butir bernomor ganjil dalam kelompok kedua (y) untuk setiap subyek,

d. Menghitung korelasi x dan y, dan

e. Memasukkan koefisien korelasi tersebut ke dalam rumus Spearman

Brown untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes dan dikonsultasikan

pada tabel nilai r.

Tabel 3.6 Rumus Reliabilitas

Hasil dari perhitungan reliabilitas di atas dikonsultasikan dengan r tabel

pada taraf signifikan 5%. Jika hasil r tabel lebih besar dari pada r hitung artinya

bahwa tes tersebut tidak reliable, sedangkan apabila r hitung lebih besar daripada r

tabel, maka tes tersebut dikatakan reliable

Sedangkan untuk menghitung nilai dan rata-rata nilai siswa dapat

menggunakan rumus yang sebagai berikut:

Tabel 3.7 Rumus menghitung nilai siswa

Keterangan :

N =Nilai

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9902/3/T1_262013060_BAB III.pdf · kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan

37

Tabel 3.8 Rumus menghitng rata-rata nilai siswa

Observasi yang dilakukan untuk guru dapat menggunakan skala penilaian dengan

rentang nilai (5,4,3,2,1) untuk penilaian keterlaksanan guru dalam pembelajaran yang

berarti angka5=baik sekali 4=baik 3=cukup baik, 2=kurang baik, 1=sangat kurang.dengan

cara memberi tanda (√) pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai di hitung dengan

rumus:

Tabel 3.9 Menghitung Nilai Akhir

Dari putaran refleksi dalam siklus akan dihentikan apabila telah terpenuhi tuntas nilai

kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk seluruh siswa.

Keterangan : R =Nilai ∑R= jumlah semua nilai siswa

∑N= jumlah siswa