paper komunikasi verbal non verbal

26
KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL OLEH: Putu Diana Sari (P07134014007) Ni Putu Puri Artini (P07134014014) Vitri Anastasia Irianto (P07134014020) Made Wulan Kesumasari (P07134014028) JURUSAN ANALIS KESEHATAN

Upload: reenha-luphh-u

Post on 18-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL

OLEH:

Putu Diana Sari(P07134014007)Ni Putu Puri Artini(P07134014014)Vitri Anastasia Irianto(P07134014020)Made Wulan Kesumasari(P07134014028)

JURUSAN ANALIS KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASARTAHUN 2014/2015

BAB IIPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangManusia hidup dengan hakekat sebagai makhluk social, sebagai makhluk social manusia membutuhkan manusia lain untuk saling memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dapat hidup berkembang dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satu cara terpenting untuk berhubungan dan bekerja sama dengan manusia adalah komunikasi.Komunikasi berasal dari bahasa latin communicates yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya communis yang berarti bersama-sama. (Dalam Marheni, 2009). Komunikasi menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia bebas adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi Verbal.Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi.

1.2 Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi2. Untuk mengetahui dan memahami komunikasi verbal3. Untuk mngetahui dan memahami komunikasi non verbal

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Komunikasi Verbal Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting. Istilah verbal dalam kamus bahasa indonesia adalah lisan, maksudnya komunikasi dilakukan antara pembicara dan pendengar hanya menggunakan lisan saja. Sedangkan dalam ilmukomunikasimenyatakan bahwa istilah komunikasi verbal yaitu proses penyampaian informasi berupa lisan dan tulisan.Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang ada dalam kehidupan manusia dalam hubungan atau interaksi sosialnya pengertian komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan lisan (oral) atau tulisan (written). Dari pengertian komunikasi verbal tersebut maka jelas peranannya sangat besar karena sebagian proses komunikasi langsung dengan komunikasi verbal ide-ide, pemikiran atau keputusan lebih mudah disampaikan secara verbal daripada non verbal. Pada komunikasi verbal ini komunikan juga lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan dengan komunikasi ini.I. Unsur-Unsur Komunikasi Verbal1. BahasaPada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain. Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:a. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita;b. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusiac. Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi, misalkan: Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.

2. KataKata merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

II. Tujuan Komunikasi VerbalKomunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan secara langsung bertatap muka antara komunikator dengan komunikan, seperti berpidato atau ceramah. Selain itu juga, komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.Adapun tujuan menggunakannya komunikasi verbal (lisan dan tulisan) antara lain:1. Penyampaian penjelasan, pemberitahuan, arahan dan lain sebagainyaUntuk dapat berkomunikasi dengan baik, kominikator harus bisa melakuakan sesuatu agar komunikan dapat mengetahui dan mengerti apa yang disampaikan oleh komunikator. Maka dari itu komunikator haru melakukan penyampaian penjelasan yang baik serta memberikan arahan apabila dibutuhkan untuk mendapatkan respon atau umpan balik dari komunikan.2. Presentasi penjualan dihadapan para audienBagi seorang yang berkencimpung dalam bidang pemasaran komunikasi verbal merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi mereka karena untuk memasarkan produk kepada khalayak dibutuhkan media yang besar seperti melakuakn presentasi dengan audiens, dalam presentasi kita dituntut untuk melakukan komunikasi secara lisan maupun tulisan.3. Penyelenggaraan rapatRapat merupakan agenda formal yang dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan mufakat. Dalam rapat banyak menerapkan Komunikasi melalui lisan karena para pesertanya dituntung untuk lebih banyak berbicara saat mengemukakan pendapat

III. Keuntungan dan Kerugian Komunikasi VerbalKELEBIHAN a. Komunikasi dapat disampaikan melalui tulisan maupun lisan.b. Komunikasi verbal dapat digunakan untuk membahas kejadian masa lalu, ide atau abstaksi.c. Komunikasi menggunakan kata-kata akan lebih mudah dikendalikan daripada dengan menggunakan bahasa isyarat ( gerakan badan/tubuh) atau ekspresi wajahKEKURANGAN d. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksie. Adanya keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.f. Kata-kata mengandung bias budaya.g. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal.Sehingga darisegi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien.h. Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan hanya membawa sebagian dari pesan.

IV. Hambatan Komunikasi VerbalKetika banyak terjadi tokoh politik, ekonomi, budayawan, pejabat, yang ketika berbicara di hadapan masyarakat atau pada acara lain kurang komunikatif dalam hal bahasa yang di gunakan sehingga masyarakat menjadi kurang paham dan bertanya-tanya. Ini menunjukan komunikasi verbal sebagai ilmu pengetahuan, ada bukan tanpa manfaat, justru manfaatnya harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari supaya kesalah pahaman bisa diminimalisir. Oleh karena itu baik sekali mengetahui hal-hal yang dapat menghambat komunikasi verbal, supaya dapat menghindarinya, yaitu: Intelegensi, tinggi rendahnya intelegensi akan menentukan sedikit banyaknya perbendaharaan penggunaan kata dan bahasa. Artinya, orang yang intelegensinya tinggi tentu lebih lancar berbicara kerena perbendaharaan kata dan bahasanya relatif lebih banyak. Begitu sebaliknya dengan orang yang intelegensinya rendah. Budaya,. Tiap negara memiliki bahasa nasional sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan. Salah satu manfaatnya untuk menjambatani ketika dua orang atau lebih mengobrol. Tapi tiap orang menggunakan bahsa lokalnya, sunda, batak atau jawa. Tentu yang terjadi bukannya mengobrol tetapi tidak menyambung. Lain halnya jika menggunkan bahasa yang bisa di mengerti oleh setiap orang. Pengetahuan. Selain intelegnesi yang dapat membuat seseorang lancar adalah luas pengetahuannya. Disamping lancar, ia dapat memehami berbagai topik lawan pembicaraannya. Kepribadian. Malu berbuat salah itu baik. Tapi malu bergaul justru tidak baik karena akan menghambatnya komunikasi, bertambahnya pengetahuan, dan bisa menjadi benar sendiri sebab jarang mendengarkan pendapat orang lain. Biologis. Kelainan fisik separti bibir sumbing, kelainan pada gigi, bibir, rahang sebagai alat ucap bisa menjadi kendala saat berbicara .

2.2 Komunikasi NonverbalKomunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata sendiri.Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata (infleksi, volume), fitur, lingkungan yang mempengaruhi interaksi (suhu, pencahayaan), dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi (pakaian, perhiasan, mebel).Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek (object)I. Klasifkasi NonverbalJalaludin Rakhmat (1994) mengelompokkan pesan-pesan nonverbal sebagai berikut: Pesan kinesik. Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural. Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna: kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut: a. Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan taksenang, yang menunjukkan apakah komunikator memandang objek penelitiannya baik atau buruk; b. Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau lingkungan; c. Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam situasi situasi; d. Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataan sendiri; dan wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian. Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna. Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan, makna yang dapat disampaikan adalah: a. Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan terhadap individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian positif; b. Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang tinggi hati di depan anda, dan postur orang yang merendah; c. Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila postur anda tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif. Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain. Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image). Erat kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik. Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan secara berbeda. Pesan ini oleh Dedy Mulyana (2005) disebutnya sebagai parabahasa. Pesan sentuhan dan bau-bauan. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan dengan emosi tertentu dapat mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah, bercanda, dan tanpa perhatian. Bau-bauan, terutama yang menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad digunakan orang, juga untuk menyampaikan pesan menandai wilayah mereka, mengidentifikasikan keadaan emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis.

II. Unsur-Unsur Nonverbal1. Bahasa Tubuh. Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan,, gerak-gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap orang.2. Tanda. Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga.3. Tindakan/perbuatan. Ini sebenarnya tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata, tetapi dapat menghantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat. Semua itu mengandung makna tersendiri.4. Objek. Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.

Hal menarik dari komunikasi nonverbal adalah studi Albert Mahrabian (1971) yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbala.

III. Fungsi Komunikasi NonverbalMark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:1. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.3. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda memuji prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata Hebat, kau memang hebat.4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.

IV. Tujuan Komunikasi NonverbalKomunikasi non verbal mempunyai beberapa tujuan, diantaranya:

1) Menyediakan/memberikan informasi.

2) Mengatur alur suara percakapan

3) Mengekspresikan emosi.

4) Memberikan sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan

pesan-pesan verbal .

V. Kekurangan dan Kelebihan Komunikasi Verbal dan NonverbalKelebihan komunikasi Nonverbal1.Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal ketimbang pesan verbal.2.Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan.Sehingga pesan nonverbal memiliki kesahihan ( realiabilitas) tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-pesan yang disampaikan.3.Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud dan makna pesan.4.Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan pesan verbal.Karena pesan non verbal tidak harus berpikir panjang dan para audiens dapat menangkap artinya dengan cepat.5.Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat.6.Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal.7.Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal.8.Pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi.

Kekurangan komunikasi nonverbal1.Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.2. Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terencana atau terstruktur sehingga sulit dipelajari.3. Proses belajar yang dialami seseorang untuk dapat mealkukan perilaku nonverbal sulit dijelaskan.

VI. Perbedaa Komunikasi Verbal dan NonverbalSecara sekilas telah diuraikan pada bagian awal tulisan ini, bahwa antara komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti. kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan. Dalam pemikiran Don Stacks dan kawan-kawan, ada tiga perbedaan utama di antara keduanya yaitu kesengajaan pesan (the intentionality of the message), tingkat simbolisme dalam tindakan atau pesan (the degree of symbolism in the act or message), dan pemrosesan mekanisme (processing mechanism). Kita mencoba untuk menguraikannya satu per satu.

a. Kesengajaan (intentinolity)Satu perbedaan utama antara komunikasi verbal dan nonverbal adalah persepsi mengenai niat (intent). Pada umumnya niat ini menjadi lebih penting ketika kita membicarakan lambang atau kode verbal. Michael Burgoon dan Michael Ruffner menegaskan bahwa sebuah pesan verbal adalah komunikasi kalau pesan tersebut 1) dikirimkan oleh sumber dengan sengaja dan 2) diterima oleh penerima secara sengaja pula. Komunikasi nonverbal tidak banyak dibatasi oleh niat. atau intent tersebut. Persepsi sederhana mengenai niat ini oleh seorang penerima sudah cukup dipertimbangkan menjadi komunikasi nonverbal. Sebab, komunikasi nonverbal cenderung kurang dilakukan dengan sengaja dan kurang halus apabila dibandingkan dengan komunikasi verbal. Selain itu, komunikasi nonverbal mengarah pada norma-norma yang berlaku, sementara niat atau intent tidak terdefinisikan dengan jelas. Misalnya, norma-norma untuk penampilan fisik. Kita semua berpakaian, namun berapa Bering kita dengan sengaja berpakaian untuk sebuah situasi tertentu? Berapa kali seorang teman memberi komentar terhadap penampilan kita? Persepsi receiver mengenai niat ini sudah cukup untuk memenuhi persyaratan guna mendefinisikan komunikasi nonverbal.

b. Perbedaan perbedaan simbolik (symbolic differences) Kadang-kadang niat atau intent ini dapat dipahami karena beberapa dampak simbolik dari komunikasi kita. Misalnya, memakai pakaian dengan warna atau model tertentu, mungkin akan dipahami sebagai suatu `pesan' oleh orang lain (misalnya berpakaian dengan warna hitam akan diberi makna sebagai ungkapan ikut berduka cita). Komunikasi verbal dengan sifat-sifatnya merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai (mediated form of communication). Dalam arti kita mencoba mengambil kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata. Kata-kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus 'dibagi' (shared) di antara orang-orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Sebaliknya, komunikasi nonverbal lebih alami, isi beroperasi sebagai norma dan perilaku yang didasarkan pada norma. Mehrabian menjelaskan bahwa komunikasi verbal dipandang lebih eksplisit dibanding bahasa nonverbal yang bersifat implisit. Artinya, isyarat-isyarat verbal dapat didefinisikan melalui sebuah kamus yang eksplisit dan lewat aturan-aturan sintaksis (kalimat), namun hanya ada penjelasan yang samar-samar dan informal mengenai signifikansi beragam perilaku nonverbal. Mengakhiri bahasan mengenai perbedaan simbolik ini, kita mencoba untuk melihat ketidaksamaan antara tanda (sign) dengan lambang (simbol). Tanda adalah sebuah representasi alami dari suatu kejadian atau tindakan. la adalah apa yang kita lihat atau rasakan. Sedangkan lambang merupakan sesuatu yang ditempatkan pada sesuatu yang lain. Lambang merepresentasikan tanda melalui abstraksi. Contoh, tanda dari sebuah kursi adalah kursi itu sendiri, sedangkan lambang adalah bagaimana kita menjelaskan kursi tersebut melalui abstraksi. Dengan perkataan lain, apa yang secara fisik menarik bagi kita adalah tanda (sign) dan bagaimana menciptakan perbedaan yang berubah-ubah untuk menunjukkan derajat ketertarikan tersebut adalah lambang (simbol). Komunikasi verbal lebih spesifik dari bahasa nonverbal, dalam arti is dapat dipakai untuk membedakan hal-hal yang sama dalam sebuah cara yang berubah-ubah, sedangkan bahasa nonverbal lebih mengarah pada reaksi-reaksi alami seperti perasaan atau emosi. c. Mekanisme pemrosesan (processing mechanism) Perbedaan ketiga antara komunikasi verbal dan nonverbal berkaitan dengan bagaimana kita memproses informasi. Semua informasi termasuk komunikasi diproses melalui otak, kemudian otak kita menafsirkan informasi ini lewat pikiran yang berfungsi mengendalikan perilaku-perilaku fisiologis (refleks) dan sosiologis (perilaku yang dipelajari dan perilaku sosial). Satu perbedaan utama dalam pemrosesan adalah dalam tipe informasi pada setiap belahan otak. Secara tipikal, belahan otak sebelah kiri adalah tipe informasi yang lebih tidak berkesinambungan dan berubah-ubah, sementara belahan otak sebelah kanan, tipe informasinya Iebih berkesinambungan dan alami (pada uraian di bawah, Malandro dan Barker juga menjelaskan mengenai hal ini). Berdasarkan pada perbedaan tersebut, pesan-pesan verbal dan nonverbal berbeda dalam konteks struktur pesannya. Komunikasi nonverbal kurang terstruktur. Aturan-aturan yang ada ketika kita berkomunikasi secara nonverbal adalah lebih sederhana dibanding komunikasi verbal yang mempersyaratkan aturan-aturan tata bahasa dan sintaksis. Komunikasi nonverbal secara tipikal diekspresikan pada saat tindak komunikasi berlangsung. Tidak seperti komunikasi verbal, bahasa nonverbal tidak bisa mengekspresikan peristiwa komunikasi di masa lalu atau masa mendatang. Selain itu, komunikasi nonverbal mempersyaratkan sebuah pemahaman mengenai konteks di mana interaksi tersebut terjadi, sebaliknya komunikasi verbal justru menciptakan konteks tersebut. Perbedaan lain tentang komunikasi verbal dan nonverbal dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang dimiliki keduanya. Gagasan ini dicetuskan oleh Malandro dan Barker seperti yang dikutip dalam buku Komunikasi Antar Budaya tulisan Dra. Ilya Sunarwinadi, M.A. a. Struktur >< NonstrukturKomunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai hukum atau aturan-aturan tata bahasa. Dalam komunikasi nonverbal hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali struktur formal yang mengarahkan komunikasi. Kebanyakan komunikasi nonverbal terjadi secara tidak disadari, tanpa urut-urutan kejadian, yang dapat diramalkan sebelumnya. Tanpa pola yang jelas, perilaku nonverbal yang sama dapat memberi arti yang berbeda pada saat yang berlainan. b. Linguistik >< Nonlinguistik Linguistik adalah ilmu yang mempelajari anal usul, struktur, sejarah, variasi regional dan ciri-ciri fonetik dari bahasa. Dengan kata lain, linguistik mempelajari macam-macam segi bahasa verbal, yaitu suatu sistem dari lambang-lambang yang sudah diatur pemberian maknanya. Sebaliknya. pada komunikasi nonverbal, karena tidak adanya struktur khusus, maka sulit untuk memberi makna pada lambang. Belum ada sistem bahasa nonverbal yang didokumentasikan, walaupun ada usaha untuk memberikan arti khusus pada ekspresi-ekspresi wajah tertentu. Beberapa teori mungkin akan memberikan pengecualian pada bahasa kaum tuna-rungu yang berlaku universal, sekalipun ada juga lambang-lambangnya yang bersifat unik. c. Sinambung (continuous) >< Tidak Sinambung (discontinuous) Komunikasi nonverbal dianggap bersifat sinambung, sementara komunikasi verbal didasarkan pada unit-unit yang terputus-putus. Komunikasi nonverbal baru berhenti bila orang yang terlibat di dalamnya meninggalkan suatu tempat. Tetapi selama tubuh, wajah dan kehadiran kita masih dapat dipersepsikan oleh orang lain atau diri kita sendiri, berarti komunikasi nonverbal dapat terjadi. Tidak sama halnya dengan kata-kata dan simbol dalam komunikasi verbal yang mempunyai titik awal dan akhir yang pasti.

d. Dipelajari >< Pemrosesan dalam Bagian Otak sebelah KananPendekatan neurofisiologik melihat perbedaan dalam pemrosesan stimuli verbal dan nonverbal pada diri manusia. Pendekatan ini menjelaskan bagaimana kebanyakan stimuli nonverbal diproses dalam bagian otak sebelah kanan, sedangkan stimuli verbal yang memerlukan analisis dan penalaran, diproses dalam bagian otak sebelah kiri. Dengan adanya perbedaan ini, maka kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan berbeda pula. Masih dalam buku Komunikasi Antar Budaya karya Ilya SunarwinadiSamovar, Porter dan Jain melihat perbedaan antara komunikasi verbal dan nonverbal dalam hal sebagai berikut. a. Banyak perilaku nonverbal yang diatur oleh dorongan-dorongan biologik. Sebaliknya komunikasi verbal diatur oleh aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang dibuat oleh manusia, seperti sintaks dan tata bahasa. Misalnya, kita bisa secara sadar memutuskan untuk berbicara, tetapi dalam berbicara secara tidak sadar pipi menjadi memerah dan mata berkedip terus-menerus. b. Banyak komunikasi nonverbal serta lambang-lambangnya yang bermakna universal. Sedangkan komunikasi verbal lebih banyak yang bersifat spesifik bagi kebudayaan tertentu. c. Dalam komunikasi nonverbal bisa dilakukan beberapa tindakan sekaligus dalam suatu waktu tertentu, sementara komunikasi verbal terikat pada urutan waktu. d. Komunikasi nonverbal dipelajari sejak usia sangat dini. Sedangkanpenggunaan lambang berupa kata sebagai alat komunikasi membutuhkan masa sosialisasi sampai pada tingkat tertentu.e. Komunikasi nonverbal lebih dapat memberi dampak emosionalBAB IIIPenutupSimpulan1. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan2. Adapun unsure-unsur Komunikasi verbal yaitu Bahasa dan kata3. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal.4. Unsure-unsur dari Komunikasi Nonverbal yaitu objek, tanda, tindakan atau perbuatan dan bahasa tubuh5. Perbedaan komunikasi Verbal dan non verbal terletak pada beberapa hal diantaranya kesengajaan, perbedaan-perbedaan simbolik dan mekanisme pemrosesan.

Daftar Pustaka

Anonim. 2014. Komunikasi Verbal. [online]. tersedia: http://artikel.okeschool.com/artikel/komunikasi/876/komunikasi-verbal.html. [diakses: 29 Maret 2015. 19:01 wita]Hidayat,Riswanto. 2014. Komunikasi Non Verbal. [online]. Tersedia: https://riswantohidayat.wordpress.com/komunikasi/komunikasi-non-verbal [diakses: 3 april 2015. 17:11 wita] Mika. 2012. Fungsi Komunikasi Non Verbal. [online]. Tersedia: http://psikomikaa.blogspot.com/2012/06/fungsi-komunikasi-non-verbal.html. [diakses: 29 Maret 2015. 19:18 wita]

Prakoso,Adi. 2008. Komunikasi Verbal dan Non Verbal. [online]. Teredia: http://adiprakosa.blogspot.com/2008/10/komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html. [diakses 29 Maret 2015. 18:22 wita]

Wibowo,Faisal. 2013. Komunikasi Verbal dan Non Verbal. [online]. Diakses: http://faisal-wibowo.blogspot.com/2013/01/komunikasi-verbal-dan-nonverbal.html. [diakses: 3 April 2015. 17:22 wita]