bab iii fix analitik ispa
DESCRIPTION
analitik ipsaTRANSCRIPT
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Analitik Observasional dengan
rancangan penelitian Case Control.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel
3.2.1.1. Variabel Bebas : Perilaku merokok di dalam rumah
dan kebiasaan membuka jendela rumah
3.2.1.2. Variabel Terikat : Kejadian ISPA non pneumonia di
keluarga
3.2.2. Definisi Operasional
3.2.2.1. Perilaku merokok di dalam rumah
Perilaku merokok adalah kebiasaan anggota
keluarga / salah satu anggota keluarga merokok di dalam
rumah yang diukur menggunakan kuesioner untuk
menanyakan perilaku merokok di dalam rumah.
Kategori : Ya : Merokok di dalam rumah
Tidak : Tidak merokok di dalam rumah
Skala: Nominal
17
3.2.2.2 Kebiasaan membuka jendela
Suatu kebiasaan membuka jendela rumah di pagi hari dan
siang hari, diketahui dengan menggunakan kuesioner tentang
Kebiasaan Membuka Jendela Rumah dan ISPA yang telah
dikode yang kemudian dilakukan tanya jawab pada warga
dusun Bulurejo.
Dikategori: Ya: bila membuka jendela rumah tiap hari
Tidak: bila tidak membuka jendela rumah
tiap hari
Skala: nominal.
3.2.2.2. Kejadian ISPA non pneumonia di keluarga
Kejadian ISPA adalah keluhan infeksi saluran nafas
akut seperti batuk dan pilek dalam satu bulan terakhir di
keluarga yang diukur menggunakan kuesioner untuk
menanyakan adanya anggota keluarga yang terkena ISPA.
Kategori : Ya : anggota keluarga yang terkena ISPA
Tidak : anggota keluarga tidak terkena ISPA
Skala: Nominal
18
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah warga Dusun
Dengukan Desa Bambusari Kecamatan Kajoran Kabupaten
Magelang.
3.3.2. Sampel
Besar sampel diperoleh dengan perhitungan menggunakan rumus
(Dahlan, 2004)
n=zα2 . p . qd2
Keterangan :
n = Besar Sampel
z = Deviasi normal standar ditentukan. Karena yang ditentukan sebesar 5% maka z = 1,96.
Q = Probabilitas gagal atau yang tidak mengalami kasus sebesar (1-p) maka q = 1 - 0,2 = 0,8
d = Tingkat kecermatan yang diinginkan ditentukan sebesar 0,1.
p = Taksiran prevalensi penderita ISPA tak terkoreksi penuh, karena belum diketahui maka ditentukan sebesar 0,2.
Hasil perhitungan :
n =
(1 , 96)2 x 0,2 x0,8
(0 , 15 )2
=
0 ,6146560 , 0225
19
= 27,3 dibulatkan menjadi 30
`
Kriteria Inklusi:
Warga Dusun Dengukan
Semua warga laki-laki/perempuan Dusun Bulurejo
Bersedia untuk berpartisipasi
Kriteria Eksklusi:
Salah satu anggota keluarga merokok tidak di dalam rumah
Data tidak lengkap
Warga yang memiliki kandang ternak yang menjadi satu
dengan rumah utama
3.4. Instrumen dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
digunakan untuk menanyakan tentang perilaku merokok di dalam rumah
dan kebiasaan membuka jendela rumah dengan kejadian ISPA non
pneumonia di keluarga
3.5. Tempat dan Waktu Penelitian
3.5.1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Dusun Dengukan Desa
Bambusari Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah.
3.5.2. Waktu
Penelitian ini dilakukan pada 3-5 September 2013.
20
3.6. Cara Penelitian
Penelitian dilaksanakan oleh peneliti dengan cara sebagai berikut:
1. Survey awal untuk mendata seluruh kepala keluarga di Dusun
Dengukan.
2. Memberikan informed consent untuk pernyataan kesediaan warga
mengikuti penelitian.
3. Melakukan wawancara menggunakan kuesioner mengenai
perilaku merokok di dalam rumah dan kebiasaan membuka
jendela rumah dengan kejadian ISPA non pneumonia di keluarga.
4. Mengolah data menggunakan program SPSS.
3.7. Analisis Data
Seluruh data yang diperoleh kemudian dilakukan analisa dengan
menggunakan program SPSS 14.0 Windows. Untuk mengetahui
karakteristik responden digunakan analisis deskriptif. Untuk mengetahui
hubungan antara perilaku merokok di dalam rumah dan kebiasaan
membuka jendela rumah dengan kejadian ISPA non pneumonia di
keluarga, hipotesis diuji menggunakan uji statistik Chi-square. Untuk
mengetahui faktor risiko mana yang paling dominan berpengaruh
terhadap kelainan refraksi yang tidak dapat terkoreksi penuh, digunakan
uji regresi binary logistik pada variabel-variabel bebas yang telah terbukti
memiliki hubungan yang bermakna terhadap variabel terikat
21