bab iii field study
DESCRIPTION
bab3TRANSCRIPT
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja begitu penting bagi seluruh karyawan ditempat kerja mereka. Jika tempat
kerja aman dan sehat, setiap orang dapat melanjutkan pekerjaan mereka secara efektif dan
efisien. Sedangkan apabila tempat kerja tidak dapat diorganisir dengan baik, maka banyak pula
permasalahan kesehatan yang akan berdampak terhadap karyawan sehingga menimbulkan
karyawan yang sering absen, dan menghilangkan pendapatan perusahaan dan karyawan tersebut.
Kesehatan kerja di lokasi pabrik tahu 2 diwilayah Sawangan, Depok Jawa Barat, dapat
terlihat dari lingkungan tempat mereka memproduksi tahu, tempat pembuangan sampah akhir
yang tidak begitu jauh serta masing masing penampilan karyawannya. Dimana kesehatan kerja
disana masih bisa dibilang minim akan kesadaran kesehatan kerja. Karena bukan hanya
menurunkan kualitas produk tahu yang dihasilkan tetapi juga membuat karyawan terkena
berbagai macam penyakit yang bisa menyebabkan absen dan pendapatan pabrik tahu tersebut
menurun.
3.2 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan didalam suatu
organisasi atau perusahaan. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa
pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.
Keselamatan kerja bertujuan untuk menjaga kondisi kesehatan seseorang karyawan agar selalu
sehat setiap waktu. Sehingga produksi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi
tidak terhambat karena permasalahan kecelakaan kerja dan kesehatan kerja.
Keselamatan kerja di lokasi pabrik tahu 2 diwilayah Sawangan , Depok Jawa Barat ,
masih tergolong tidak memenuhi standar keselamatan kesehatan kerja (K3) dimana karyawan
dalam mengolah dan memproduksi tahu tidak memenuhi standar mutu keselamatan kerja dan
dapat menyebabkan kecelakan kerja kapanpun. Sehingga , produksi tahu menjadi menurun
kualitas dan kuantitasnya serta pendapatan karyawan juga menurun.
3.3 Berikut beberapa factor yang harus diperhatikan dalam keselamatan
kesehatan kerja (K3)
3.3.1 Bahaya Faktor Kimia
Risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai bahan kimia. Banyak bahan kimia yang
memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan kerusakan pada sistem
tubuh dan organ lainnya. Bahan kimia berbahaya dapat berbentuk padat, cairan, uap, gas, debu,
asap atau kabut dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara utama antara lain:
3.3.1.1 Inhalasi
Pada lokasi pabrik tahu dimana banyak bahan kimia yang ditemukan dan dapat terhirup
sehingga bisa masuk ke paru paru dan menyebabkan berbagai macam permasalahan penyakit
paru paru misalnya seperti asap hasil pembakaran kayu untuk memanaskan air yang digunakan
dalam memasak kedelai yang nanti dijadikan tahu lalu juga asap hasil penggorengan tahu.
Dimana penyakit pernapasan yang bisa terjadi seperti , ARDS , asma , TB, bronchitis , dll.
3.3.1.2 Pencernaan
Dimana bahan kimia juga bisa tertelan ketika makanan yang dimakan ditempat produksi
tersebut tercemar oleh bahan kimia, misal pada pabrik tahu tersebut bahan kimia yang berasal
dari asap dan debu hasil pembakaran yang bisa menempel pada makanan dan tertelan ketika
memakannya. Sehingga menyebabkan berbagai macam penyakit pencernaan. Serta, hasil
produksi yang nanti akan dikirimkan dan dijual ke rumah warga yang mengkonsumsi tahu
tersebut bisa terkena berbagai macam penyakit pencernaan seperti, diare , konstipasi , disentri ,
cacingan,dll.
3.3.2 Bahaya Faktor Fisik
Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika antara lain
kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan sinar ultra ungu. Faktor-
faktor ini mungkin bagian tertentu yang dihasilkan dari proses produksi atau produk samping
yang tidak diinginkan, yaitu :
3.3.2.1 Kebisingan
Suara keras , berkepanjangan dan berlebihan dapat menganggu organ dan syaraf telinga
sehingga bisa terjadi kehilangan pendengaran sementara ataupun permanen. Dimana batasan
pajanan terhadap suara yaitu adalah 85 dB per 8 jam per hari. Pada tempat produksi tahu ,
dimana terdapat alat penghalus kedelai yang nantinya menjadi bahan mentah tahu dipakai hanya
ketika saat tahu yang sudah dibuat bahannya habis jadi tidak selalu menyalakan alat tersebut
lebih dari 8 jam sehari, sehingga kemungkinan untuk mendapat gangguan pendengaran masih
jauh dibawah ambang batas.
3.3.2.2 Penerangan
Penerangan di setiap tempat kerja harus memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan.
Penerangan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas dan produktivitas. Pada
pabrik tahu, penerangan masih dibilang cukup karena proses pengemasan didalam rumah
produksi disamping tempat pembuatan tahu, dimana pengemasan mendapat cahaya yang cukup
sehingga tidak menyebabkan karyawan tidak membungkuk untuk lebih focus. Sehingga tidak
mendapat masalah pada punggung seperti Low Back Pain dan rabun jauh atau dekat pada mata.
3.3.3 Bahaya Faktor Biologi
Faktor biologi penyakit akibat kerja sangat beragam jenisnya. Pada pabrik tahu
ditemukan berbagai macam bahaya factor biologi seperti , lalat yang berterbangan kemanapun
menghinggapi semua produksi tahu bisa menyebabkan penyakit pencernaan jika nanti dimakan.
Penyakit paru oleh jamur sering terjadi pada pekerja yang menghirup debu organic pada hasil
pembakaran kayu, lalu penyakit jamur kuku pada karyawan karena sering merendam tangan
pada olahan bahan mentah tahu yang sedang diproduksi, penyakit TB jika ternyata diantara
karyawan memang sudah ada yang menderita TB dan bisa menularkan ke karyawan lainnya.
3.3.4 Bahaya Faktor Ergonomi dan Pengaturan Kerja
Pengaturan cara kerja dapat memiliki dampak besar pada seberapa baik pekerjaan
dilakukan dan kesehatan mereka yang melakukannya. Semuanya dari posisi mesin pengolahan
posisi dalam mengolah bahan tahu. Hal ini sangat diperlukan untuk menunjang produktivitas dan
kualitas hasil pembuatan tahu tersebut. Dimana yang didapatkan adalah masih minimnya
pandangan terhadap pengaturan kerja. Karena dalam produksi tahu didapatkan karyawan yang
harus selalu berdiri dalam mencetak tahu, ini mengakibatkan berbagai macam masalah kesehatan
yang berakibat dalam produktivitas tersebut seperti Low Back Pain.