field lab.zlfa

28
BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang masih mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007). Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit umum. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg H Emmyr F Moeis, MARS mengatakan, kondisi gigi dan mulut bisa mengungkapkan gejala-gejala awal penyakit berbahaya bahkan sampai memprediksi kelahiran prematur.Berdasarkan al Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan

Upload: zulfa

Post on 05-Feb-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas field lab

TRANSCRIPT

Page 1: Field Lab.zlfa

BAB 1

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan,

pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan

perawatan. Namun sebagian besar orang masih mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara

keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital

dalam menunjang kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).

Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi

mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang

penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi

karena banyak penyakit umum. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi

Indonesia (PDGI), drg H Emmyr F Moeis, MARS mengatakan, kondisi gigi dan mulut bisa

mengungkapkan gejala-gejala awal penyakit berbahaya bahkan sampai memprediksi

kelahiran prematur.Berdasarkan al Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan

manusia, sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai

jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara

umum, juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi

kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut

merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat

dipisahkan dari kesehatan tubuh secara urnum. Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut

yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari

memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan

makanan yang lengket. Pembersihan plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat

gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi. Pembersihan

karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang

sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke

dokter gigi setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan dengan

memeriksakan diri ke sarana-sarana pelayanan kesehatan, salah satu tempat/fasilitas

Page 2: Field Lab.zlfa

pelayanan kesehatan yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat yaitu Pusat Kesehatan

Masyarakat (Puskesmas).Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu

kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan meningkatkan kesehatan

tubuh secara keseluruhan dan akan meningkatkan etos kerja yang lebih baik lagi. Sehingga

kesehatan jasmani dan rohani seperti yang diharapkan akan tercapai.

Pelayanan Kesehatan Puskesmas diarahkan untuk meningkatkan dan memperluas

jangkauan pelayanan kesehatan secara merata dengan meningkatkan peran serta masyarakat

untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan

mulut di puskesmas dan diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam

bentuk Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan juga yang diselenggarakan secara

terpadu di masyarakat desa dalam bentuk Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa

(UKGMD).

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah atau biasa kita sebut dengan istilah Usaha Kesehatan

Sekolah ini merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah, dimana anak usia

sekolah adalah sasaran yang sangat strategis karena jumlahnya sangat besar dan hal ini sangat

penting untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini. Anak usia sekolah

adalah anak yang berusia 6-12 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya

menjadi 2 sub kelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun).

Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia

sekolah dan madrasah.

Kegiatan utama dari UKS itu sendiri bisa disebut dengan TRIAS UKS, yang terdiri dari:

1. Pendidikan Kesehatan

2. Pelayanan Kesehatan

3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Yang Sehat

Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya pendidikan

dengan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan

kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah.

Page 3: Field Lab.zlfa

Kegiatan UKGS itu sendiri terdiri dari 3 macam :

1. Upaya promotif  : Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan tenaga kesehatan

dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan / penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang

dilakukan oleh guru sesuai kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994

( Departemen Kesehatan RI, 1996).

2. Upaya preventif  : Upaya preventif meliputi sikat gigi bersama dengan menggunakan pasta

gigi mengandung fluor, kumur-kumur dengan larutan yang mengandung flour dan penjaringan

kesehatan gigi dan mulut (Departemen Kesehatan RI, 1996).

3. Upaya kuratif  : Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah pengobatan darurat

untuk menghilangkan rasa sakit, pelayanan medik dasar baik berdasarkan permintaan maupun

sesuai kebutuhan dan rujukan bagi siswa yang memerlukan perawatan (Departemen

Kesehatan RI, 1996).

Penekanan kegiatan UKS di puskesmas adalah pada upaya promotif dan preventif

terhadap anak sekolah yang dilaksanakan okleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS

terlatih kader kesehatan sekolah secara berjenjang.

Sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan anak di lingkungan sekolah,

Puskesmas Sekaran memiliki 14 SD binaan yang telah melaksanakan kegiatan UKS. Adapun

kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Sekaran yaitu:

1. Penyuluhan ke sekolah-sekolah.

2. Pemeriksaan kesehatan anak sekolah (Penjaringan,Pemeriksaan Berkala dan DDTK).

3. BIAS Campak dan DT/TD.

4. Pelatihan dokter kecil.

5. UKGS tahap II dan III disertai evaluasi dan sosialisasi kegiatan UKS pada pertemuan

guru UKS.

6. Pembinaan lingkungan disekitar sekolah.

UKGMD (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa ) Adalah suatu pendekatan

Edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta Masyarakat

dalam pemeliharaan kesehatan Gigi (Upaya Promotif, Preventif secara terpadu

UKBM) dikenal dengan Primery Oral Healt Care Aproach

Page 4: Field Lab.zlfa

Kegiatan yang biasa dilakukan ialah:

1. Pembinaan kader di desa-desa

2. Kunjungan ke posyandu dalam rangka penyuluhan dan pemeriksaan gigi pada

ibu hamil

3. Pelaksanaan pembinaan kader CBS (community base surveilans)

1.2.1 Tujuan

A. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan masyarakat dalam kemampuan

hidup sehat serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan

perkembangan anak dan terciptanya masyrakat desa yang harmonis dan optimal dalam

rangka pertumbuhan manusia indonesia seutuhnya.

B. Tujuan Khusus

Memupuk kebiasaan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan

masyrakat yang meliputi:

1. Menurunkan angka kesakitan anak sekolah dan masyarakat desa.

2. Meningkatkan kesehatan peserta didik dan masyrakat desa baik fisik,mental maupun

sosial

3. Peserta didik dan masyarakat desa melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta

berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di lingkungan sekolah maupun

masyarakat setempat

4. Meningkatan cakupan pelayanan kesehatan terhadap sekolah dan masyarakat

1.2.2 Sasaran

Sasaran pelayanan kesehatan ialah seluruh peserta didik dari semua tingkatan

pendidikan dan semua masyarakat desa setempat.

Page 5: Field Lab.zlfa

1.3 Tujuan Field Lab

1.3.1  Tujuan Umum

Setelah melakukan kegiatan field lab ini mahasiswa mampu memahami dan

melakukan serta memberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada siswa

Sekolah Dasar dan masyarakat umum.

 

1.3.2 Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan field lab ini, mahasiswa mampu :

1. Mengenal peran, fungsi, posisi, dan tanggung jawab seorang tenaga kesehatan terutama

dokter gigi di Puskesmas.

2. Memahami pelayanan kesehatan terutama di bidang kedokteran gigi yang ada di

Puskesmas.

3. Mampu menjelaskan tentang dasar-dasar dari kesehatan gigi dan mulut.

4. Mampu melakukan manajemen program dan prosedur kesehatan gigi dan mulut dasar bagi siswa

sekolah dasar maupun masyarakat umum di Puskesmas.

Page 6: Field Lab.zlfa

BAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Kelompok II dari fakultas kedokteran gigi unimus ini, mendapat kesempatan untuk

melakukan kegiatan field lab di Puskesmas Sekaran yang terletak di Jalan Pandanaran

NO.79 Kabupaten Semarang. Kegiatan field lab kali ini, tentang Observasi atau

pengambilan data dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang dilaksanakan dalam 2 kali

pertemuan yaitu pada hari Sabtu, 12 Juli 2014 dan hari Sabtu, 16 Agustus 2014 yang dipandu oleh dokter

pembimbing dan dokter gigi dari puskesmas sekaran.

I. Kegiatan Lapangan hari pertama

Waktu pelaksanaan : Sabtu, 12 Juli 2014.

Instruktur : drg.Lisa Oktaviana Mayasari.

Hambatan : Hambatan yang dialami oleh kelompok II tidak terlalu berat

hanya saja puskesmas yang akan kita datangi lokasinya cukup

terlau jauh sehingga kita harus menempuh perjalanan yang

lumayan jauh dan kita harus memperkirakan waktu berangkat

kita agar kita sampai dipuskesmas tidak terlambat.

Kegiatan yang kita lakukan pada pertemuan pertama yaitu pengambilan data sekunder yang diikuti

dari seluruh kelompok II yang terdiri dari 12 anggota yaitu Steffi Mifta, Dhony Miftahul H, Zulfa isma L, Fara

Setyo D, Asmara Dharma Febi S, Hanum Laksita, Nanik Faiqotul R, Nida Kharunnisa, Prisca Anindia,

Herlin Ika Yuni A, Kurniawan Cahya S, Amil Furaihan. Kami semua berkumpul di pom bensin sampangan

karena jarak rumah dari beberapa teman-teman kami yang tidak memungkinkan untuk berkumpul di kampus

ppni karena rumah dari teman kami jauh lebih dekat dari puskesmas sehingga tidak memungkinkan jika

teman kami tersebut harus bolak-balik selama perjalanan. Kami semua berkumpul di pom bensin sampangan

sekitar pukul 08.45 kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju ke puskesmas sekaran, sesampai di sana

kami menunggu drg.eva yang sedang merawat pasiennya setelah semua pasien sudah tidak ada kami baru

melakukan wawancara kepada drg.eva sesuai dengan checklist yang ada pada modul fied lab kami teapi ada

juga ada yang bertnya tentang hal-hal yang lain untuk pertanyaan yang sesuai dengan modul yaitu meliputi,

Page 7: Field Lab.zlfa

A. Pengumpulan Data (SD / MI binaan Puskesmas)

Page 8: Field Lab.zlfa

1. Data dasar untuk

keperluan perencanaan

operasional

ADA (bila ada

sebutkan

jumlahnya)

TIDAK KETERANGAN

a. Jumlah SD / MI

(14 SD / MI)

- Jumlah sekolah

binaan yang dimiliki

oleh puskesmas

karang malang terdiri

dari 10 SD Negri dan

4 MI swasta.

b. Jumlah murid yang

dilakukan pemeriksaan

- Jumlah murid yang

dilakukan

pemeriksaan yaitu

kelas 3 dan 4 dan di

tiap-tiap kelasnya

sekitar 40 siswa

c. Jumlah Guru - Terdapat 14 guru

UKS di Sekolah

Binaan. Setiap

sekolah, masing-

masing terdapat 1

guru UKS.

d. Data tentang situasi

pelaksanaan kesehatan

gigi dan mulut di SD

dan MI khususnya

sehubungan dengan

presentase sekolah

menurut pentahapan

UKGS

- Menurut data yang

terdapat di puskesmas

sekaran adalah tahap

I, II, dan III

2. Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan gigi dan mulut murid

a. Oleh tenaga kesehatan - Untuk evaluasi yang

diberikan oleh tenaga

kesehatan itu berupa

Data ( tidak pernah

Page 9: Field Lab.zlfa

membandingkan)

b. Oleh guru - Untuk evaluasi yang

diberikan oleh guru

di sekolah binaan

biasanya jarang

dilakukan karena

minat dari guru-guru

uks di tiap-tiap

sekolah itu kurang.

B. Intervensi Perilaku

1. Penggerakan peran

serta guru melalui

likakarya / pelatihan

-

2. Penyuluhan kepada

murid berupa :

a. Latihan menggosok

gigi

- Latihan menggosok

gigi dilakukan oleh

semua jenjang

pendidikan.

b. Pengajaran formal

tentang kesehatan gigi

dan mulut

-

c. Penilaian kebersihan

mulut oleh guru,

melalui pemeriksaan

rutin

-

d. Penyuluhan oleh

tenaga kesehatan

secara insidental

- penyuluhan oleh

tenaga kesehatan

tidak dilakukan

secara insidental

melainkan sudah

terjadwal secara rapi.

C. Intervensi medis teknis / perorangan

Page 10: Field Lab.zlfa

1. Pembersihan karang

gigi

- Tetapi jarang

dilakukan karena

penyakit yang sering

dialami itu adalah

karies gigi karena

karies gigi

merupakan salah satu

diantara macam-

macam penyakit yang

sering dialami oleh

masyarakat salah

satunya pada anak-

anak sekalipun.

2. Pemeriksaan mulut

(check oral)

- check oral selalu

dilakukan oleh pihak

puskesmas setiap 1

tahun sekali di tiap-

tiap sekolah binaan.

3. Pengobatan sementara -

4. Aplikasi fluor

a. Melalui pasta gigi yang

memenuhi pasta gigi

yang memenuhi

persyaratan

-

b. Untuk daerah khusus

intensifikasi melalui

kumur – kumur dengan

larutan yang memenuhi

persyaratan

- aplikasi fluor hanya

melalui pasta gigi

saja dan biasanya

untuk aplikasi flour

ini biasanya

Page 11: Field Lab.zlfa

diterapkan oleh siswa

jenjang TK

5. Penambalan -

6. Pencabutan gigi

persistensi

- semua pencabutan

gigi dilakukan oleh

pihak puskesmas,

termasuk juga untuk

pencabutan gigi

persistensi

7. Pencabutan gigi

permanen

- semua pencabutan

dilakukan oleh

drg.puskesmas dan

dilakukan di

puskesmas

8. Rujukan - Dilakukan rujukan

bila pada saat

mengadakan

screening/penjaringan

di tiap-tiap sekolah

kondisinya tidak

memungkinkan untuk

melakukan perawatan

di tempat itu dan

harus membutuhkan

rujukan ke puskesmas

atau rumah sakit.

D. Manajemen

1. Supervisi dan

bimbingan teknis

a. Kunjungan pembinaan

ke SD dan MI minimal

1 X sebulan

- Tapi, untuk

kunjungan

pembinaan ke SD /

Page 12: Field Lab.zlfa

MI, puskesmas

karang malang tidak

melakukan sebulan

sekali tapi 1 tahun

sekali

b. Kunjungan supervisi

dan pembinaan ke

puskesmas oleh

koordinator kesehatan

gigi Dinas Kesehatan

Kota atau kunjungan

supervisi oleh

penanggung jawab

program kesehatan gigi

dan mulut Dinas

Kesehatan Kota

minimal 1 X dalam 1

triwulan

-

Kunjungan supervisi

ke puskesmas sekaran

dilakukan hanya 1

tahun sekali , tidak

dilakukan 1 kali

dalam 1 triwulan

c. Kunjungan supervisi

dari program kesehatan

gigi dan mulut Pusat ke

daerah minimal 1 X

dalam 1 setahun

- Kunjungan supervise

pusat ke daerah

dilakukan 1 kali

dalam 1 tahun

2. Pelaporan - kegiatan UKGS

dilaporkan ke dinas

kesehatan 1 tahun

sekali

3. Evaluasi kegiatan

UKGS

- Biasanya dalam

bentuk feed back

Berikut adalah pertanyaan yang sudah kami siapkan berdasarkan checklist :

A. Pengumpulan data

a. Data dasar untuk keperluan perencanaan operasional

Page 13: Field Lab.zlfa

- Berapa jumlah SD / MI binaan yang dimiliki oleh puskesmas dalam

satu kecamatan Karang Malang?

- Berapa jumlah murid SD / MI binaan yang pernah di lakukan

pemeriksaan oleh pihak puskesmas?

- Berapa jumlah guru yang membina UKS pada setiap SD / MI

binaan ?

- Apakah ada data tentang situasi pelaksanaan kesehatan gigi dan

mulut di SD dan MI khususnya sehubungan dengan presentase

sekolah menurut tahapan dari UKGS?

b. Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan gigi dan

mulut murid

- Bagaimana dampak dari program kesehatan gigi dan mulut yang

dillaksanakan puskesmas karang malang yang diberikan oleh tenaga

kesehatan?

- Bagaimana dampak dari program kesehatan gigi dan mulut yang

dillaksanakan puskesmas karang malang yang diberikan oleh guru?

B. Intervensi perilaku

a. Bagaimana peran serta guru melalui lokakarya / pelatihan di SD / MI

Binaan?

b. Selama ini, berupa apakah penyuluhan kepada murid? Apakah latihan

menyikat gigi? Apakah pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan

mulut? Apakah penilaian kebersihan mulut oleh guru, melalui

pemeriksaan rutin? apakah ketiga-tiganya?

c. Selain itu, apakah ada juga penyuluhan oleh tenaga kesehatan secara

insidental?

C. Intervensi medis teknis / perorangan

a. Apakah pernah melakukan pembersihan karang gigi?

b. Pernahkah melakukan pemeriksaan mulut (check oral) rutin? apabila

pernah, berapa kali?

c. Pernahkah melakukan pengobatan sementara?

d. Apakah disini ada pengaplikasian fluor? Melalui pasta gigi? Dan

bagaimana untuk daerah-daerah khusus?

e. Pernahkah melakukan penambalan? Apakah hanya sampai penambalan

sementara? Ataukah sampai penambalan permanen?

Page 14: Field Lab.zlfa

f. Pernahkah melakukan pencabutan gigi persistensi?

g. Pernahkah melakukan pencabutan gigi permanen?

h. Apakah pernah melakukan rujukan ke instansi-instansi tertentu?

D. Manajemen

a. Dari pihak manakah supervisi dan bimbingan teknis di puskesmas ini?

b. Pernahkah melakukan kunjungan pembinaan ke SD dan MI? Berapa

kali?

c. Berapa kali kunjugaan dari supervisi dan pembinaan ke puskesmas oleh

koordinator kesehatan gigi Dinas Kesehatan Kota atau kunjugan

supervivi oleh penanggungjawab program kesehatan gigi dan mulut

Dinas Kesehatan Kota? Berapa kali?

d. Bagaimana pelaporannya?

e. Dan adakah evaluasi kegiatan UKGS, manakah yang sering dapat

evaluasi?

*Keterangan dari tabel :

A. Pengumpulan data

1. A. Menurut keterangan yang diberikan drg. Eva selaku dokter gigi puskesmas

sekaran, puskesmas sekaran mempunyai 14 SD / MI binaan.

b. Jumlah keseluruhan murid yang diperiksa oleh puskesmas di sekolah binaan yaitu;

a.Pada saat penjaringan kesehatan peserta didik yaitu dilaksanakan satu kali pada

saat awal tahun dan diikuti oleh peserta didik kelas 1 saja.

Nama Sekolah Tahun

2011 2012 2013

SDN SEKARAN 01 40 40 40

SDN SEKARAN 02 22 29 32

SDN NGIJO 01 22 26 20

SDN NGIJO 02 23 22 22

SDN NGIJO 03 36 26 33

SDN PATEMON 01 39 39 35

SDN PATEMON 02 20 17 23

SDN SUKOREJO 01 25 25 28

Page 15: Field Lab.zlfa

SDN SUKOREJO 02 40 36 38

SDN SUKOREJO 03 40 40 40

MI TINJOMOYO 13 15 10

SDIT UMMUL QURO’ - 15 10

MI R. HUDA 40 33 45

MI AL IMAN 31 36 51

b. Pada saat pemeriksaan berkala yaitu dilaksannakan 2 kali dalam satu tahun yaitu

pada awal dan pertengahan tahun dan diikuti seluruh peserta didik kelas 1-6

Nama Sekolah Tahun

2011 2012 2013

SDN SEKARAN 01 260 259 254

SDN SEKARAN 02 130 152 178

SDN NGIJO 01 140 145 136

SDN NGIJO 02 119 120 122

SDN NGIJO 03 158 - -

SD KALISEGORO - 169 176

SDN PATEMON 01 230 233 224

SDN PATEMON 02 100 98 107

SDN SUKOREJO 01 104 105 134

SDN SUKOREJO 02 234 241 227

SDN SUKOREJO 03 239 243 239

MI TINJOMOYO 278 71 71

SDIT UMMUL QURO’ - 36 46

MI R. HUDA 235 214 234

MI AL IMAN 83 257 236

c. Menurut keterangan yang diberikan drg. Eva , jumlah dari guru UKS di masing –

masing sekolah binaan itu adalah 1 guru UKS . Jadi total keseluruhan guru UKS di

SD / MI Binaan puskesmas sekaran terdapat 14 guru UKS, tetapi pada tiap-tiap

Page 16: Field Lab.zlfa

sekolah binaan mempunyai bagan organisasi tim pelaksanaa UKS tetapi itu semua

juga tergantung dari masing-masing instansi pendidikannya untuk aktif atau tidaknya

dalam mendirikan atau berkoordinasi dengan para anggota dari tim UKS tersebut

untuk menjalankan kegiatan yang sudah menjadi tugas dari masing-masing sekolah

tersebut.

d. Menurut hasil wawancara kami bersama drg.Eva tahap UKGS yang sudah berjalan

itu rata-rata tahap II, ada yang sudah menjalankan tahap III tetapi tidak semua

sekolah melakukannya.

Kegiatan UKGS tahap I / paket minimal UKS, meliputi :

- Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru

- Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD / MI.

Kegiatan UKGS tahap II / Paket standar UKS, meliputi :

- Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi

- Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit

- Pelayanan medic dasar atas permintaan

- Rujukan bagi yang memerlukan

- Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas 1, diikuti dengan

pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya lepas.

Kegiatan UKGS tahap III / Paket Optimal UKS , meliputi kegiatan UKGS tahap

II ditambah kegiatan :

- Pelayanan medic gigi dasar atas permintaan pada murid kelas 1 sampai

kelas 6 (care on demand)

- Pelayanan medic gigi dasar seusai kebutuhan (treatment need) pada kelas

terpilih .

2. Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan gigi dan mulut

murid

a. Untuk evaluasi dampak dari program yang dilakukan pihak puskesmas melalui tenaga

kesehatan kepada sekolah binaan adalah dalam bentuk data ( datanya yang sudah di

dapat oleh masing – masing mahasiswa ).

b. Untuk evaluasi dampak dari program yang dilakukan pihak puskesmas melalui guru

itu biasanya hanya berupa feed back saja.

B. Intervensi perilaku

Page 17: Field Lab.zlfa

1. Peran serta guru SD / MI binaan melalui program lokakarya / penyuluhan di

puskesmas sekaran, yaitu dengan diadakannya refreshing setiap 1 tahun sekali,

tetapi tidak di semua SD / MI Binaan.

2. Penyuluhan yang dilakukan pihak puskesmas di SD / MI binaan meliputi semua

pemeriksaan yang bersangkutan dengan panca indra manusia salah satunya yaitu

pemeriksaan pada rongga mulut dimana di dalam materi penyuluhan diisi dengan

cara menggosok gigi dengan baik dan benar serta mengetahui hal-hal yang dasar

yang bersangkutan dengan kesehatan gigi dan mulut di mana puskesmas sekaran

melakuan penyuluhan pada saat penjaringan yang dilakukan 1 tahun sekali yang

diikuti oleh peserta didik kelas 1 saja dan pada saat pemeriksaan berkala yang

dilakukan 2 kali dalam setahun yang diikuti oleh semua kelas.

Selama ini penilaian kebersihan mulut hanya dilakukan oleh pihak dari

puskesmas saja dikarenakan para guru kurang berminat dalam kegiatan tersebut.

3. Penyuluahan yang dilakukan itu dilaksanakan secara tidak insidental/tiba-tiba

melainkan sudah terjadwalkan tetapi jika ada salah satu belum diadakan

penyuluhan maka bisa diganti dengan hari yang lain sesuai dengan persetujuan

dari pihak sekolah dan puskesmasnya.

C. Intervensi medis teknis / perorangan

1. Pembersihan karang gigi menurut drg.Eva pernah dilakukan tetapi dikarenakan

jarang ditemukannya kasus karang gigi maka untuk pembersihan karang gigi

tersebut dihilangkan hanya ada pada perawatan pada gigi yang mengalami karies

karena karies gigi merupakan salah satu diantara penyakit yang sering diderita

oleh masyarakat khususnya juga untuk para pelajar.

2. Check oral rutin sudah biasa dilakukan oleh pihak puskesmas sekaran, yaitu

sekitar 1 tahun sekali setiap penerimaan siswa baru dan pada saat pemeriksaan

berkalayang dilakukan setiap 2 kali dalam setahun.

3. Pengobatan sementara dilakukan ketika selesai dilakukannya pemeriksaan.

4. Pengaplikasian fluor di SD / MI binaan puskesmas karang malang hanya melalui

pasta gigi saja untuk aplikasi tablet bisa dilakukan tetapi hanya sesuai dengan

permintaan saja.

Dalam mengaplikasikan flour juga sudah di terapkan pada anak TK dengan

pemberian flour dalam bentuk pasta dan juga pada tahun ini sudah ada yang

namanya UKGS inovatif yang mana anak TK juga ikut berperan.

Page 18: Field Lab.zlfa

5. Penambalan yang dilakukan pada siswa SD / MI binaan sudah termasuk dalam

program UKS dan kegiatan tersebut dilakukan oleh pihak puskesmas sampai

dengan penambalan permanen

6. Semua tindakan pencabutan gigi dilakukan oleh pihak puskesmas sekaran,

termasuk juga pencabutan gigi permanen, tetapi untuk pencabutan gigi permanen

dokter memerlukan rujukan karena dalam pencabutan gigi permanen itu hanya

dilakukan di puskesmas saja.

7. Semua tindakan pencabutan gigi dilakukan oleh pihak puskesmas sekaran,

khusus gigi persistensi dapat dilakukan di sekolah.

8. Pihak puskesmas akan memberikan rujukan jika ada kasus pencabutan gigi

permanen atau kasus yang lain karena menurut dokter yang menangani hal

tersebut tidak mungkin dilakukan di sekolah tetapi hanya bisa dilakukan di

puskesmas,tetapi masalah yang ada jika sudah diberi rujukan banyak para siswa

yang tidak datang ke puskesmas.

D. Manajemen

1. a. Ada kunjungan pembinaan ke SD / MI binaan, puskesmas sekaran tidak

melakukan sebulan sekali tapi 1 tahun sekali

b. Ada kunjungan supervisi dan pembinaan ke puskesmas oleh koordinator atau

penanggung jawab program kesehatan gigi dan mulut Dinas Kesehatan Kota

ke puskesmas sekaran yang dilakukan hanya 1 tahun sekali , tidak dilakukan 1

kali dalam 1 triwulan

c. Ada kunjungan supervisi dari program kesehatan gigi dan mulut Pusat ke

daerah 1 kali dalam 1 tahun

2. Ada pelaporan kegiatan UKGS, pelaporan tersebut dilaporkan ke dinas kesehatan

kota 1 kali dalam 1 tahun

3. Ada evaluasi kegiatan UKGS, namun evaluasi tersebut dilakukan hanya secara

internal dan adapula feed backnya.

Tujuan dari dilakuknnya dari kegiatan pertama atau pada saat pengambilan data

sekunder antara lain:

Page 19: Field Lab.zlfa

1. Melakukan survay secara langsung ke lapangan di bidang kesehatan gigi dan

mulut pada masyarakat khususnya pada anak sekolah dasar

2. Mengambil data sekunder di puskesmas untuk melihat kegiatan apa saja yang

sudah dilakukan oleh puskesmas mengenai kesehatan gigi dan mulut

3. Mengetahui masalah-masalah tentang kesehatan gigi dan mulut yang biasanya

dijumpai oleh anak-anak sekolah khususnya sekolah dasar

4. Mengetahu kualitas pelayanan yang diberikan oleh puskesmas dalam mengenai

masalah kesehatan gigi dan mulut

5. Melakukan survay tentang kesesuaian peranan UKGS di lingkup SD/MI dengan

aturan atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan.

II. Kegiatan Lapangan hari kedua

Waktu pelaksanaan : Sabtu, 16 Agustus 2014

Instruktur : drg.Lisa Oktaviana Mayasari.

Hambatan :1. Para siswa kurang memperhatikan pada saat kakak-

kakak menerangkan materi penyuluhan

Kegiatan yang kami lakukan pada hari Sabtu tanggal 16 Agustus 2014 di pertemuan

kedua field lab di Puskesmas Sekaran ini, kelompok II ditugaskan untuk memberikan

penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada siswa murid kelas 4 dan 5. Penyuluhan

dilakukan di aula sekolah SD Sekaran 01. Diawali keberangkatan kelompok kami dari

kampus PPNI pada pukul 07.30 pagi dan sampai di puskesmas Sekaran pada pukul 08.45,

sebelum kami ke rumah warga tersebut kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke

puskesmas Sekaran untuk mengonfirmasi dimana kelompok kami harus memberikan

penyuluhan. Kemudian setelah semua jelas, kami berangkat dari puskesmas ke SD Sekaran

01 sekitar pukul 09.15 dan sampai di rumah warga sekitar pukul 09.20. Disitu kelompok

kami langsung melakukan persiapan, di ruangan yang sudah di siapkan oleh guru-guru.