keefektifan metode field trip dalam ... - …lib.unnes.ac.id/17274/1/1401409258.pdfkeefektifan...
TRANSCRIPT
KEEFEKTIFAN METODE FIELD TRIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BOGARES KIDUL 02 KABUPATEN TEGAL
SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Dani Sahulekha
1401409258
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa isi skripsi ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain
baik sebagian atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat pada skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal, 16 Juli 2013
Dani Sahulekha 1401409258
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diuji dalam Sidang Ujian
Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Hari, tanggal : Kamis, 18 Juli 2013
Tempat : Tegal
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Suwandi, M. Pd. Ika Ratnaningrum, S. Pd., M. Pd. 19580710 198703 1 003 19820814 200801 2 008
Mengetahui,
Koordinator PGSD UPP Tegal
Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd. 19630923 198703 1 001
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Keefektifan Metode Field Trip dalam Pembelajaran
Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten
Tegal oleh Dani Sahulekha 1401409258, telah dipertahankan di hadapan sidang
Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal 31 Juli 2013.
PANITIA UJIAN
Ketua Sekretaris
Drs. Harjono, M. Pd. Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd. 19510801 197903 1 007 19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Drs. HY. Poniyo, M. Pd. 19510412 198102 1 001 Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2
Ika Ratnaningrum, S. Pd., M. Pd. Drs. Suwandi, M. Pd. 19820814 200801 2 008 19580710 198703 1 003
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan. (Q.S. 94: 6)
Persembahan
Bapak Riyadi dan ibu Watni tercinta
Kakak Novi Wijayanti dan Noni Isniyadi
Dian Muslimatun Azizah
Teman-teman mahasiswa PGSD Tegal
Universitas Negeri Semarang
vi
PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Keefektifan Metode Field Trip dalam Pembelajaran
Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten
Tegal”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri
Semarang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini. Bantuan dan
dukungan yang telah diberikan sangat membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Prof.Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa
Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. Hardjono, M..Pd., Dekan Fakultas Pendidikan Universitas Negeri
Semarang yang telah menjadi ketua panitia dalam ujian skripsi FIP UNNES.
3. Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal yang telah
menjadi sekretaris panitia dalam ujian skripsi FIP UNNES.
4. Drs. Suwandi, M..Pd., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi.
vii
5. Ika Ratnaningrum, S..Pd.,.M..Pd., Dosen Pembimbing II yangtelah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi.
6. Suharto, S..Pd., Kepala SekolahSD Negeri Bogares Kidul 02 yang telah
memberi ijin untuk mengadakan penelitian.
7. Wartini, S. Pd., guru kelas IV A dan Umi Nur Latifah, S. Pd., guru kelas IV B
SD Negeri Bogares Kidul 02 yang telah membimbing penulis dan menjadi
observer kegiatan penelitian.
8. Siswa kelas IV dan V SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal yang
telah menjadi sumber data penelitian.
9. Teman-teman mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan do’a dan dukungan kepada penulis.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua kebaikan dari pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini dapat diterima oleh Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Tegal, 16 Juli 2013
Penulis
viii
ABSTRAK
Sahulekha, Dani. 2013. Keefektifan Metode Field Trip dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Drs. Suwandi, M. Pd. Pembimbing II. Ika Ratnaningrum, S. Pd., M. Pd.
Kata Kunci: metode Field Trip, aktifitas belajar, hasil belajar.
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia pada pembelajaran menulis deskripsi. Ini dikarenakan pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode konvensioal tanpa diselingi dengan metode lain. Hal ini menyebabkan siswa mudah jenuh dengan pembelajaran di kelas yang berdampak pula pada rendahnya tingkat aktivitas belajar siswa. Keadaan yang demikian mendorong peneliti untuk menerapkan alternatif metode pembelajaran, yaitu menerapkan metode field trip. Metode field trip merupakan metode pembelajaran di luar kelas dengan mengajak siswa mengunjungi sebuah lokasi. Dengan mengunjungi lokasi yang berhubungan dengan objek yang akan dideskripsikan diharapkan siswa lebih mudah untuk memberikan gambaran tentang objek yang dilihatnya secara langsung, sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Penelitian yang dilaksanakan yaitu penelitian eksperimen, dengan tujuan menguji keefektifan penerapan metode field trip terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis deskripsi dibandingkan dengan metode konvensional. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 74yang terbagi menjadi 2 kelas dengan 37 siswa setiap kelasnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh, sehingga semua anggota populasi merupakan sampel penelitian. Data aktivitas belajar diperoleh dari observasi kegiatan belajar siswa selama pembelajaran, sedangkan data hasil belajar diperoleh dari tes uraian menulis deskripsi. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji t.
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan membuktikan adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang menerapkan metode field trip dibandingkan kelas yang menerapkan metode konvensional. Ini dibuktikan dengan hasil penghitungan uji t menggunakan SPSS versi 17, diperoleh nilai thitung> ttabel yaitu 3,292 > 1,980 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,002. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas yang menerapkan metode field trip yaitu 91,23, sedangkan pada kelas yang menerapkan metode konvensional 82,62. Berdasarkan kedua hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode field trip efektif diterapkan pada pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL …………………………………………….……………………........ i
PERNYATAAN ………………………..…………………………................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………….......…… iii
PENGESAHAN …………………………………………………………….. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………... v
PRAKATA ……………………………………………………………….…. vi
ABSTRAK ………………………………………...….…………………...... viii
DAFTAR ISI …………………………………………….………………….. ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………….......... xiii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….......... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………... xv
Bab
1. PENDAHULUAN …………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………… 1
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………………….. 6
1.3 Pembatasan Masalah …………………………………………………. 8
1.4 Rumusan Masalah ……………………………………………………. 8
1.5 Tujuan Penelitian …………………………………………………….. 9
1.5.1 Tujuan Umum ………………………………………………………... 9
1.5.2 Tujuan Khusus ……………………………………………………….. 9
1.6 Manfaat Penelitian …………………………………………………… 10
1.6.1 Manfaat Teoritis ……………………………………………………… 10
1.6.2 Manfaat Praktis ………………………………………………………. 10
2. KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………….. 12
2.1 Penelitian yang Relevan ……………………………………………... 12
x
Halaman
2.2 Landasan Teori …………………………………………………….…. 14
2.2.1 Hakikat Balajar ………………………………………………………. 15
2.2.2 Hakikat Pembelajaran …………………………………………….….. 17
2.2.3 Karakteristik Perkembangan Siswa SD ………………………….…... 18
2.2.4 Aktivitas Balajar ………………………………………………..……. 20
2.2.5 Hasil Balajar ………………………………………………….………. 21
2.2.6 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ……………………….………. 22
2.2.7 Hakikat Menulis ……………………………………………………… 23
2.2.8 Menulis Deskripsi ……………………………………………………. 24
2.2.9 Metode Pembelajaran ………………………………………………… 26
2.2.10 Metode Field Trip ……………………………………………………. 27
2.2.11 Langkah-langkah Penerapan Metode Field Trip ………...…………… 29
2.2.12 Metode Konvensional ………………………………………………… 32
2.3 Kerangka Berfikir ……………………………………………………. 33
2.4 Hipotesis ……………………………………………………………... 35
3. METODOLOGI PENELITIAN ………………………………….... 36
3.1 Populasi dan Sampel …………………………………………………. 36
3.1.1 Populasi ………………………………………………………………. 36
3.1.2 Sampel ………………………………………………………………... 37
3.2 Desain Penelitian ……………………………………………………... 37
3.3 Variabel Penelitian ……………………………………………………. 39
3.3.1 Variabel Terikat ………………………………………………………. 39
3.3.2 Variabel Bebas ………………………………………………………... 39
3.4 Sumber Data ………………..…………………………………………. 40
3.4.1 Guru SD Negeri Bogares Kidul 02 ….………………………………… 40
3.4.2 Siswa SD Negeri Bogares Kidul 02 ……………………………………. 40
3.5 Teknik Pengumpulan Data ………..….……………………………….. 40
3.5.1 Wawancara Tidak Terstruktur ………………………………………… 41
3.5.2 Dokumentasi ………………………………………………………….. 41
xi
Halaman
3.5.3 Observasi …………..………………………………………………….. 42
3.5.4 Tes ………………………………………….…...…………………….. 42
3.6 Instrumen Penelitian …………………………………………………... 43
3.6.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……….….………………. 43
3.6.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ………………………... 44
3.6.3 Soal Tes ………………………………………………………………. 45
3.6.4 Lembar Penilaian Penerapan Metode Field Trip …………………….. 51
3.7 Analisis Data ………….……………………………………………… 51
3.7.1 Deskripsi Data ………………………………………………………... 51
3.7.2 Uji Kesamaan Rata-rata ………………………………………………. 52
3.7.3 Uji Persyaratan Analisis ………………………………………….…… 52
3.7.4 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ………………………………… 54
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………...…… 55
4.1 Uji Prasyarat Instrumen ……………………………………………….. 55
4.1.1 Uji Validitas …………………………………………………………… 55
4.1.2 Uji Reliabilitas ………………………………………………………… 57
4.1.3 Uji Tingkat Kesulitan …………………………………………………. 58
4.1.4 Uji Daya Beda ………………………………………………………… 59
4.2 Hasil Penelitian ………………………………………………………... 61
4.2.1 Aktivitas Belajar Siswa ……………………………………………….. 61
4.2.2 Hasil Belajar Siswa ……………………………………………………. 63
4.3 Uji Prasyarat Analisis …………………………………………………. 65
4.3.1 Uji Kesamaan Rata-rata ……………………………………………….. 65
4.3.2 Uji Normalitas ……………………………………………………….… 66
4.3.3 Uji Homogenitas ………………………………………………………. 67
4.3.4 Uji Hipotesis ………..………………………………….……………… 68
4.4 Pembahasan …………………………………………………………… 69
4.4.1 Hasil Penilaiann Aktivitas Belajar Siswa …...………………………… 70
4.4.2 Hasil Belajar Siswa ………………………………….………………… 71
xii
Halaman
5. PENUTUP …………………………………………………………… 74
5.1 Simpulan ……………………………………………………………… 74
5.2 Saran ………………………………………………………………….. 75
5.2.1 Bagi Siswa ……………………………………………………………. 76
5.2.2 Bagi Guru …………………………………………………………….. 76
5.2.3 Bagi Sekolah ………………………………………………………….. 76
5.2.4 Bagi Dinas Terkait …………………………………………………….. 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN …..………………………..…………...……….… 78
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 135
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Kategori Aktivitas Belajar Siswa …..…..………………….……….. 45
3.2 Kategori Reliabilitas Soal ………………………………….……….. 48
3.3 Kategori Tingkat Kesulitan Soal …………………………….……... 49
3.4 Kategori Indeks Daya Beda soal ……………………………………. 50
4.1 Hasil Penghitungan Uji Validitas Empirik Soal Uji Coba …….……. 56
4.2 Hasil Penghitungan Uji Cronbach’s Alpha ……………………….... 57
4.3 Hasil Penghitungan Uji Tingkat Kesulitan Soal ……………….….... 59
4.4 Hasil Penghitungan Uji Daya Beda Soal ……………………….…... 60
4.5 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen …….….. 62
4.6 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol ……….….… 62
4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen …………….... 63
4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol …………………... 64
4.9 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data …………………………… 67
4.10 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Data ……………………….... 68
4.11 Hasil Penghitungan Uji t …………………………………………..... 69
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berfikir …………………………………………….……. 34
3.1 Skema Nonequivalent Control Group Design …………………….. 38
3.2 Paradigma Variabel Penelitian ……………………………….……. 39
4.1 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Pretes ………..…………. 66
4.2 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa ... 70
4.3 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa .….… 72
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ...……………………………. 79
2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol …………………………………... 80
3. Daftar Nilai UAS Semester I Kelas IV B …………….......…………. 81
4. Daftar Nilai UAS Semester I Kelas IV A …………………………… 82
5. Daftar Nilai Uji Coba Soal …………………………………………... 83
6. Daftar Nilai Pretes Kelas Eksperimen ………………………………. 84
7. Daftar Nilai Pretes Kelas Kontrol ………………………………….... 85
8. Daftar Nilai Postes Kelas Eksperimen …………………….………… 86
9. Daftar Nilai Postes Kelas Kontrol …………………………………... 87
10. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen ….………… 88
11. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol ………………... 90
12. Silabus Pembelajaran Menulis ………………………………….…… 92
13. Pengembangan Silabus Pembelajaran Menulis …………….……….. 93
14 RPP Kelas Eksperimen …………………………………….………... 94
15. RPP Kelas Kontrol …………………………………………..………. 99
16 Lampiran RPP …..……………………………………………..…….. 104
17. Deskriptor Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ………………..……… 111
18. Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ………………..……… 112
19. Kisi-kisi Soal Tes …………………………………………….……… 113
20. Soal Tes ……………………………………………………….…….. 114
21. Deskriptor Penilaian Tulisan Deskripsi ……………………….…….. 115
22. Lembar Penilaian Tulisan Deskripsi ………...………………….…… 116
23. Lembar Penilaian Penerapan Metode Field Trip ………………..…… 117
xvi
Lampiran Halaman
24. Hasil Penilaian Penerapan Metode Field Trip ………………………. 119
25. Hasil Penghitungan Uji Validitas dan Reliabilitas ………………….. 123
26. Hasil Penghitungan Uji Normalitas …………………………………. 124
27. Hasil Penghitungan UJi Homogenitas dan Uji t …………………….. 125
28. Contoh Tulisan Deskripsi dari Siswa Kelas Eksperimen ……………. 126
29. Contoh Tulisan Deskripsi dari Siswa Kelas Kontrol ..………………. 127
30. Dokumentasi Pembelajaran Kelas Eksperimen ……………………... 128
31. Dokumentasi Pembelajaran Kelas Kontrol ………………...………... 130
32. Surat Ijin Penelitian ………………………………………………….. 132
33. Surat Keterangan Pelaksanaan Uji Coba Soal ……………………….. 133
34. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ……………………………. 134
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab pertama dalam skripsi ini yaitu bab pendahuluan. Pada bab ini akan
dijelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
Selengkapnya bab pendahuluan dijelaskan sebagai berikut.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh
orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik
agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Munib 2009:
34). Selaras dengan pengertian tersebut, pengertian pendidikan juga disebutkan
dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal
1 yang menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan pendidikan baik formal, informal, maupun nonformal.
Dalam konteks pendidikan formal, untuk mewujudkan tujuan pendidikan
secara umum tentu diperlukan bekal dari pendidik (guru) dan juga siswa. Guru
harus memiliki bekal kemampuan untuk dapat mendidik melalui kegiatan studi
kependidikan. Sedangkan siswa, pendidikan di jenjang sekolah dasar merupakan
2
bekal awal untuk melaksanakan jenjang pendidikan selanjutnya. Berbagai ilmu
pengetahuan dan keterampilan diperoleh siswa di bangku sekolah dasar
berdasarkan kurikulum yang berlaku. Salah satu mata pelajaran yang wajib
diajarkan di sekolah dasar yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia termasuk kategori mata pelajaran
kebahasaan. Seperti halnya mata pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Perancis,
Bahawsa Jawa, dan mata pelajaran bahasa lainnya. Mata pelajaran Bahasa
Indonesia khususnya di sekolah dasar mengutamakan pada pembelajaran
bagaimana berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar
sesuai dengan ketentuan tata aturan yang berlaku (EYD).
Mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar menekankan pada
penguasaan empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut diajarkan di
sekolah dasar menekankan pada kemampuan siswa untuk berkomunikasi
menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi. Menyimak dan
berbicara merupakan keterampilan berkomunikasi secara langsung, maksudnya
yaitu antara pemberi dan penerima pesan bertemu secara langsung. Sedangkan
membaca dan menulis merupakan keterampilan berkomunikasi secara tidak
langsung, karena pemberi dan penerima pesan tidak bertemu secara langsung.
Keempat keterampilan tersebut saling berhubungandan saling mempengaruhi satu
sama lain. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, keempat
keterampilan tersebut disajikan secara terpadu. Akan tetapi, pembelajaran
keterampilan berbahasa dapat juga difokuskan pada salah satu keterampilan saja,
3
seperti pembelajaran yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu pembelajaran
dengan fokus menulis.
Pembelajaran dengan fokus menulis di sekolah dasar utamanya
menekankan bagaimana siswa dapat menguasai keterampilan menulis secara
aplikatif. Siswa dituntut untuk dapat menerapkan keterampilan menulisnya dalam
kegiatan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah. Di sekolah, penerapan
keterampilan menulis diutamakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Keterampilan menulis yang dimiliki siswa antara lain akan menunjang dalam
kegiatan mencatat materi, mengerjakan tugas, dan menjawab tes evaluasi
pembelajaran.
Keterampilan menulis bukanlah keterampilan yang diperoleh secara
otomatis, melainkan diperoleh melalui kegiatan pembelajaran. Siswa yang telah
memperoleh pembelajaran menulis pun belum tentu memiliki keterampilan
menulis yang baik tanpa latihan menulis. Guru perlu memberi penekanan yang
lebih dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Hal ini dikarenakan
dalam kegiatan menulis siswa dituntut untuk berfikir mengungkapkan ide dan
gagasan ke dalam bentuk tulisan. Ini merupakan hal yang tidak mudah bagi siswa.
Siswa harus berfikir kreatif menuangkan ide dan gagasannya ke dalam bentuk
kata-kata yang harus disusun menjadi sebuah kalimat. Kalimat-kalimat disusun
lagi menjadi sebuah paragraf. Kemudian paragraf demi paragraf dirangkai
menjadi sebuah tulisan yang utuh.
Salah satu upaya guru dalam mengembangkan keterampilan menulis di
sekolah dasar yaitu memperkenalkan siswa mengenai jenis-jenis karangan. Jenis-
jenis karangan yang dapat diperkenalkan pada siswa sekolah dasar antara lain
4
yaitu: narasi, deskripsi, persuasi, eksposisi, dan argumentasi. Siswa dengan
mempelajari jenis-jenis karangan tersebut diharapkan dapat berlatih menuangkan
ide atau gagasannya sesuai dengan jenis karangan yang dikehendaki melalui
penugasan dari guru.
Menurut Mulyati (2009: 1.13), menulis merupakan keterampilan produktif
dengan menggunakan tulisan. Menulis bukan sekedar menyalin kata dan kalimat,
melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran dalam struktur tulisan
yang teratur. Kegiatan menulis juga dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan
buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara
utuh, lengkap, dan jelas. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, secara singkat
dapat dikatakan bahwa menulis adalah suatu kegiatan menyatakan ide dan
gagasan ke dalam bentuk tulisan yang dapat dipahami pembaca. Oleh karena itu,
di samping harus menguasai topik dan permasalahan yang akan ditulis, penulis
dituntut untuk menguasai komponen-komponenbahasa tulis. Komponen-
komponen bahasa tulis tersebut meliputi: kosakata, struktur kalimat, paragraf,
ejaan, dan pragmatik (Doyin dan Wagiran 2009: 12).
Selama ini dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi
menulis guru hanya menerapkan metode konvensional tanpa diselingi dengan
metode lain. Akibatnya, siswa mudah merasa jenuh dengan rutinitas kegiatan
yang sama, yaitu mendengarkan, menulis, dan menghafal materi pembelajaran.
Akibat ini berdampak pada kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar
yang berdampak pula pada kurang optimalnya aktivitas dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil kegiatan wawancara dan dokumentasi yang dilakukan
peneliti dengan guru kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal
5
diketahui nilai hasil Ulangan Akhir Semester I (UAS I) mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Berdasarkan data hasil UAS tersebut ada 25 dari keseluruhan 74 siswa
yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai KKM
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 yaitu 70.
Guru sebagai ujung tombak dalam dunia pendidikan, seharusnyamampu
melakukan upaya untuk mengatasi masalah ini. Salah satu langkah yang dapat
dilakukan antara lain dengan menerapkan metode inovatif yang sesuai dengan
materi pembelajaran. Ada banyak metode pembelajaran inovatif yang dapat
diterapkan, salah satunya yaitu metode field trip yang sesuai dengan materi
pembelajaran menulis deskripsi.
Metode field tripmerupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan
lingkungan sebagai tempat sekaligus sumber belajar bagi siswa. Penerapan
metode field trip dalam pembelajaran bukan semata mengajak siswaberwisata
kesuatu tempat. Akan tetapi, mengajak siswa belajar di luar kelas
untukmengetahui atau menyelidiki kebenaran pengetahuan yang didapat siswa di
dalam kelas. Lokasi yang menjadi tujuan field triptidak harus pada tempat yang
jauh, akan tetapi tempat-tempat yang berada di lingkungan sekolah pun dapat
menjadi lokasi tujuan field trip.
Guru dalam pembelajaran menerapkan metode field trip perlu menyusun
lembar petunjuk pelaksanaan. Lembar petunjuk pelaksanaan berisi peraturan dan
tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa selama kegiatan field trip. Pembuatan
lembar petunjuk ini bertujuan supaya siswa tetap fokus dalam kegiatan
pembelajaran di luar kelas. Dengan kata lain, siswa tidak melakukan hal-hal di
luar rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
6
Siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi merasa kesulitan apabila
tidak mengetahui detail objek yang akan dideskripsikan. Melalui metode field trip
siswa mendapat gambaran konkrit mengenai hal-hal yang akan ditulis dengan
melihat ataupun merasakan secara langsung objek yang dideskripsikan.
Pembelajaran menulis deskripsi menerapkan metode field tripmembuat siswa
termotivasi untuk mengembangkan kreativitas secara optimal dalam menuangkan
ide atau gagasannya.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Keefektifan Metode Field Tripdalam Pembelajaran
Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten
Tegal”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan penerapan metode field
tripterhadap aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis
deskripsi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas
IV SD Negeri Bogares Kidul 02, peneliti menemukan beberapa penyebab
rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaranBahasa Indonesia
pada materi menulis. Penyebab tersebut antara lain: (1) Pembelajaran masih
berpusat pada guru (teacher centered), sehingga siswa cenderung pasif dalam
kegiatan pembelajaran. (2) Guru hanya menerapkan metode konvensional dalam
pembelajaran menulis, sehingga siswa mudah jenuh dengan pembelajaran di
kelas. (3) Kurangnya bekal keterampilan menulis pada siswa di kelas sebelumnya,
ditunjukkan ada beberapa siswa yang kurang lancar dalam kegiatan menulis. (4)
7
Siswa mengalami kesulitan untuk menuangkan ide dan gagasan ke dalam bentuk
tulisan karena kurangnya rangsangan untuk memunculkan ide dan gagasan
tersebut.
Pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis pada siswa kelas IV SD
Negeri Bogares Kidul 02 menerapkan metode konvensional (ceramah dan
pemberian tugas). Metode ceramah diterapkan guru untuk menjelaskan materi
menulis, sedangkan metode pemberian tugas diterapkan untuk mengukur
pemahaman terhadap materi dan keterampilan menulis pada siswa. Pada
penerapan metode ceramah dan pemberian tugas membuat pembelajaran terpusat
pada guru (teacher centered), sehingga siswa menjadi pasif dan mudah bosan
dalam kegiatan pembelajaran. Keadaan tersebut berpengaruh terhadap aktivitas
dan hasil belajar siswa yang kurang optimal.
Adanya dampak yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa metode
konvensional yang tidak diselingi dengan metode lain kurang tepat diterapkan
dalam pembelajaran menulis. Guru seharusnyadapat berfikir cermat dan kreatif
untuk menentukan metode pembelajaran yang sesuai. Salah satu upaya untuk
mengatasi permasalahan ini yaitu dengan menerapkan metode inovatif yang sesuai
untuk pembelajaran menulis, misalnya menerapkan metode field trip pada
pembelajaran menulis deskripsi.
Penerapan metode field trip dalam pembelajaran menulis deskripsi sesuai
dengan karakteristik perkembangan siswa sekolah dasar yang masih pada tahap
operasional konkrit. Pada tahap operasional konkrit, siswa lebih mudah untuk
memahami sesuatu dengan melihat secara langsung. Melalui kunjungan langsung,
siswa mendapat pengalaman melihat dan merasakan langsung objek yang akan
8
dideskripsikan ke dalam bentuk tulisan.Selain itu, metode field trip dapat
mendorong siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan di luar kelas.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan dalam sebuah penelitian. Pembatasan
masalah dilakukan supaya penelitian lebih efektif, efisien, dan terarah.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: (1) Peneliti
membatasi materi pembelajaran yaitu hanya materi menulis deskripsi. (2) Peneliti
hanya menguji keefektifan metode field trip terhadap aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas IV sekolah dasar pada materi menulis deskripsi. (3) Hasil belajar yang
menjadi fokus penelitian yaitu keterampilan menulis deskripsi. (4) Subjek
penelitian hanya diarahkan pada siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02
Kabupaten Tegal.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan petunjuk pengembangan kerangka teoritis
untuk menyusun hipotesis penelitian. Rumusan masalah memberikan arah dalam
penggunaan hipotesis, sehingga memperjelas variabel-veriabel penelitian. Selain
itu, rumusan masalah juga memberi petunjuk tentang rancangan penelitian yang
akan digunakan, baik menyangkut subjek penelitian (populasi), sampel, pemilihan
instrumen, dan analisis data.
Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, peneliti merumuskan
masalah yang menjadi fokus penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini
9
yaitu: “adakah perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
menulis deskripsi menerapkan metode field trip pada siswa kelas IV SD Negeri
Bogares Kidul 02 yang dibandingkan dengan menerapkan metode
konvensional?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan penentu arah dilaksanakannya penelitian.
Ada dua jenis tujuan dalam penelitian ini, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum lebih luas cakupannya dibandingkan tujuan khusus. Tujuan dalam
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan umum adalah tujuan yang bersifat umum dan lebih luas
cakupannya. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui keefektifan
metode field trip dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis deskripsi
terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV sekolah dasar.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat khusus dan lebih sempit
cakupannya. Tujuan khusus penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui perbedaan
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 antara
menerapan metode field trip dan metode konvensional pada pembelajaran Bahasa
Indonesia materi menulis deskripsi. (2) Untuk mengetahui adakah peningkatan
hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah diterapkan metode field trip pada
pembelajaran menulis deskripsi.
10
1.6. Manfaat Penelitian
Selain tujuan yang hendak dicapai, penelitian ini juga mengharapkan
adanya manfaat sebagai dampak tercapainya tujuan penelitian. Ada dua bentuk
manfaat dalam penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis adalah manfaat yang bersifat teori dari dilaksanakannya
penelitian. Manfaat teoritis penelitian ini yaitu dapat menambah pengetahuan di
bidang pendidikan terutama dalam penerapan metode field trip pada pembelajaran
Bahasa Indonesia materi menulis deskripsi.
1.6.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang bersifat praktik dari sebuah
penelitian. Manfaat praktis penelitian ini meliputi manfaat bagi siswa, bagi guru,
dan bagi sekolah. Manfaat praktis penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.
1.6.2.1 Bagi Siswa
Salah satu manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu bermanfaat
bagi siswa. Siswa yang dimaksud yaitu siswa yang menjadi subjek dalam
penelitian. Manfaat penelitian ini bagi siswa antara lain yaitu: (1) Meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar Bahasa Indonesia khususnya pada pembelajaran
menulis deskripsi. (2) Mempermudah belajar Bahasa Indonesia melalui penerapan
metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
1.6.2.2 Bagi Guru
Manfaat penelitian ini bagi guru antara lain yaitu: (1) Menambah
pengetahuan guru tentang metode field trip dan penerapannya dalam kegiatan
11
pembelajaran. (2) Memotivasi guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajaran. (3) Memotivasi guru untuk berkreasi dan
berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
1.6.2.3 Bagi Sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu memberikan informasi mengenai
salah satu permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Informasi yang diperoleh
dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan sekolah dalam
mengambil kebijakan untuk mengatasi permasalahan serupa dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
1.6.2.3 Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu memberikan pengalaman
melaksanakan penelitian di bidang pendidikan, khususnya mengenai penerapan
metode pembelajaran inovatif. Pengalaman yang peneliti peroleh dari penelitian
ini dapat menjadi bekal untuk melaksanakan penelitian-penelitian lainnya dalam
rangka menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti sendiri.
12
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Bab kedua dalam skripsi ini yaitu kajian pustaka. Kajian pustaka dalam
penelitian ini meliputi: penelitian yang relevan, landasan teori, kerangka berfikir,
dan hipotesis penelitian. Selengkapnya kajian pustaka dalam penelitian ini
dijelaskan sebagai berikut.
2.1 Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan berkaitan dengan penelitian ini,
khususnya berkaitan dengan penerapan metode field tripdalam pembelajaran baik
di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, maupun perguruan tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa metode field
tripmerupakan salah satu metode yang efektif diterapkan dalam pembelajaran,
khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia.
Penelitian mengenai penerapan metode field tripsalah satunya dilakukan
oleh Tiffany Rizkana Fatkur (2012) dari Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Penelitian yang dilakukan Tiffany berjudul “Peningkatan Pembelajaran
Pelestarian Alam Melalui Metode Field trip Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar
Kaligayam 02 Kabupaten Tegal”. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart.
Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dari tiga pertemuan. Hasil
penelitian ini yaitu diperoleh nilai rata-rata kelas pelaksanaan pretesmencapai
60,11. Kemudian meningkat pada postesmenjadi 72,74. Peningkatan ketuntasan
13
belajar klasikal meningkat dari 25,71% menjadi 77,14%. Selain itu, nilai rata-rata
kelas pada hasil formatif siklus I mencapai 71,74. Kemudian meningkat pada
siklus II menjadi 73,71 dengan ketuntasan belajar klasikal dari 59,05% menjadi
75,24%. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode field tripdapat meningkatkan pembelajaran IPA materi pelestarian alam
pada siswa kelas 3 SD Negeri Kaligayam 02 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.
Penelitian di tingkat sekolah menengah yang relevan dengan penelitian
penerapan metode field trip yaitu penelitian yang dilakukan oleh Widowati (2007)
dari Universitas Negeri Semarang (UNNES). Penelitian yang dilakukan Widowati
berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan Teknik
Pengamatan Objek Secara Langsung pada Siswa Kelas X MA Al Asror Patemon
Gunung Pati Semarang”. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan
kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan teknik pengamatan
objek secara langsung nilai rata-rata kelas X MA Al Asror mengalami
peningkatan. Nilai rata-rata pada pra siklus 60, sedangkan pada siklus I nilai rata-
rata yang diperoleh 72,1 artinya mengalami peningkatan 31,8%. Selanjutnya, pada
siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 80,4 yang artinya mengalami peningkatan
53,7% dibandingkan dengan hasil pra siklus. Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa kelas X MA Al Asror
meningkat. Selain itu, perubahan sikap dan perilaku siswa kelas X MA Al Asror
menunjukkan perubahan yang positif. Siswa lebih tertarik dan antusias dalam
pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan teknik pengamatan objek secara
langsung.
14
Penelitian lain mengenai penerapan metode field trip dilakukan oleh Cecep
Supriadi (2012) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian yang
dilakukan berjudul “Efektivitas Metode Field Trip untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Karangan Narasi”. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian eksperimen dengan populasi dan sampel penelitian yaitu mahasiswa
semester 5 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa metode field trip efektif diterapkan dalam pembelajaran
menulis narasi Bahasa Perancis. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata pretes9,85
meningkat menjadi 11,72 pada postesdengan nilai maksimal 15. Berdasarkan
perhitungan statistik diperoleh nilai thitung 8,5. Kemudian, menggunakan derajat
kebebasan (db) sebesar 19 dan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel 2,09. Dari data
tersebut menunjukkan bahwa thitung> ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa metode
field trip efektif diterapkan pada pembelajaran menulis narasi Bahasa Perancis.
Berdasarkan hasil dari ketiga penelitian di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa metode field trip efektif diterapkan pada materi yang sesuai. Ketiga
penelitian tersebut mempunyai relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan
yaitu pada variabel yang digunakan (metode field trip). Perbedaannya yaitu
peneliti menerapkan metode field trip dalam pembelajaran menulis deskripsi pada
siswa kelas IV sekolah dasar.
2.2 Landasan Teori
Landasan teori merupakan dasar-dasar teori yang melandasi sebuah
penelitian. Pada penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa landasan teori
sesuai dengan ruang lingkup masalah penelitian. Landasan teori yang melandasi
15
penelitian ini antara lain: (1) hakikat belajar, (2) hakikat pembelajaran, (3)
karakteristik perkembangan siswa SD, (4) aktivitas belajar, (5) hasil belajar, (6)
pembelajaran Bahasa Indonesia di SD, (7) hakikat menulis, (8) menulis deskripsi,
(9) metode pembelajaran, (10) metode field trip, (11) langkah-langkah penerapan
metode field trip, (12) metode konvensional. Secara lengkap, landasan teori dalam
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.
2.2.1 Hakikat Belajar
Menurut Slameto (2010: 2), belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Perubahan perilaku yang terjadi dalam belajar memiliki beberapa
ciri-ciri, antara lain: (1) terjadi secara sadar, (2) bersifat kontinu dan fungsional,
(3) bersifat positif dan aktif, (4) tidak bersifat sementara, (5) bertujuan atau
terarah, dan (6) mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Terjadi secara sadar maksudnya yaitu perubahan perilaku yang terjadi
tidak berdasarkan paksaan orang lain melainkan kesadaran dari individu
pembelajar. Bersifat kontinu dan fungsional maksudnya yaitu perubahan perilaku
yang terjadi pada individu berlangsung secara berkesinambungan dan berguna
bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Bersifat positif dan aktif
maksudnya yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dari hasil belajar bertujuan
menuju ke arah perbaikan dari keadaan sebelumnya. Tidak bersifat sementara
maksudnya yaitu perubahan yang terjadi bersifat menetap pada diri individu.
Bertujuan atau terarah berarti bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena adanya
16
tujuan yang hendak dicapai. Mencakup seluruh aspek maksudnya perubahan
perilaku terjadi secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan.
Menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2011: 5), belajar berarti proses
perubahan tingkah laku pada individu akibat adanya interaksi dengan lingkungan
melalui pengalaman dan latihan. Dari pengertian tersebut, belajar diartikan
sebagai pemerolehan pengalaman dan latihan-latihan oleh invidu. Lingkungan
yang dimaksud bukan hanya lingkungan alam atau tempat tinggal, akan tetapi
individu (orang) lain justru merupakan faktor lingkungan yang paling berpengaruh
dengan individu pembelajar.
Untuk menghasilkan perubahan perilaku, dalam kegiatan belajar
membutuhkan unsur-unsur yang saling mendukung sebagai sebuah sistem (Gagne
1977: 4 dalam Rifa’i dan Anni 2009: 84-85). Unsur-unsur tersebut antara lain: (1)
individu, (2) rangsangan (stimulus), (3) memori (pada individu), dan (4) respon.
Belajar pada individu terjadi apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi
memori. Perilaku individu berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya
stimulus. Apabila terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu
menjadi indikator bahwa individu tersebut telah melakukan kegiatan belajar
(Rifa’i dan Anni 2009: 85). Perubahan perilaku dari kegiatan belajar disebut juga
dengan hasil belajar. Hasil belajar ini dapat dijadikan indikator yang digunakan
untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Berdasarkanpengertian dan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
perubahan perilaku melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Perubahan
perilaku dari kegiatan belajar disebut dengan hasil belajar. Pada pembelajaran di
17
sekolah, hasil belajar merupakan salah satu indikator ketercapaian tujuan
pembelajaran.
2.2.2 Hakikat Pembelajaran
Menurut Bringgs (1992) dalam Rifa’I dan Anni (2009: 191), pembelajaran
adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa
sehingga siswa itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu akan
membentuk suatu pembelajaran yang bersifat internal maupun eksternal.
Pembelajaran bersifat internal terjadi apabila siswa melakukan self instruction
(pembelajaran mandiri), dan bersifat eksternal apabila pembelajaran bersumber
dari guru sebagai pendidik (external instruction). Berdasarkan pengertian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang
dapat dilakukan secara mandiri atau bersumber dari guru (pendidik) agar siswa
memperoleh kemudahan dalam kegiatan belajar.
Menurut Rifa’I dan Anni (2009: 192), pembelajaran merupakan kegiatan
yang menekankan bagaimana guru maupun siswa dapat berperilaku secara efektif.
Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa pembelajaran merupakan suatu
kumpulan proses yang bersifat individual baik dari guru maupun dari siswa
sendiri. Proses yang terjadi yaitu mengubah rangsangan dari lingkungan siswa ke
dalam sejumlah informasi. Proses tersebut selanjutnya dapat menyebabkan adanya
hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Hasil dari kegiatan belajar
akan ditunjukkan dengan kemampuan siswa untuk melakukan berbagai
penampilan dalam kegiatan pembelajaran (Gagne 1985 dalam Rifa’i dan Anni
2009: 193).
18
Untuk mewujudkan pembelajaran yang memudahkan siswa dapat
melakukan berbagai penampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru dituntut
untuk menggunakan strategi pembelajaran secara tepat. Pemilihan strategi secara
tepat didasarkan pada karakteristik siswa dan materi yang akan dibelajarkan, tanpa
terlepas dari tujuan pembelajaran (Joni 1993 dalam Anitah dkk 2011: 1.24). Guru
setelah mengerti dan memahami bagaimana karakteristik siswa dan materi yang
akan dibelajarkan dapat menentukan model, metode, dan teknik yang akan
diterapkan dalam pembelajaran. Pemilihan strategi yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan materi pembelajaran akan membuat aktivitas dan hasil
belajar yang optimal.
2.2.3 Karakteristik Perkembangan Siswa SD
Guru sebelum merencanakan kegiatan pembelajaran harus mengetahui
bagaimana karakteristik siswa terlebih dahulu. Pengetahuan tentang karakterisitik
siswa diperlukan guru untuk dapat menentukan kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik perkembangannya. Piaget (1988) dalam Rifa’i dan Anni
(2009: 26-30) membagi tahap perkembangan intelektual individu berdasarkan
usianya. Tahap perkembangan intelektual individu menurut Piaget antara lain:
tahap sensorimotorik (0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap
operasional konkrit (7-11 tahun), dan tahap operasional formal (11-15 tahun).
Berdasarkan tahapan menurut Piaget di atas, siswa usia sekolah dasar pada
umumnya berada pada akhir tahap praoperasional sampai awal tahap operasional
formal yaitu usia 7-12 tahun. Sesuai dengan tahapan tersebut, siswa usia sekolah
dasar mempunyai karakteristik berfikir konkrit. Pada usia ini siswa akan lebih
19
mudah dalam mamahami sesuatu apabila diberi rangsangan dengan sesuatu yang
nyata (konkrit). Selain karakteristik tersebut, karakteristik siswa usia sekolah
dasar yang paling umum yaitu masih senang bergerak dan bermain dengan teman
sebayanya.
Menurut Wardani dkk (2010: 4.15), pada usia sekolah dasar siswa mulai
memperhatikan keadaan sekelilingnya dengan objektif. Pada usia ini siswa mulai
ingin mengetahui segala sesuatu, terutama terhadap apa yang dilihatnya. Mereka
berusaha menambah pengetahuan, kemampuan, maupun pengalaman sebanyak-
banyaknya. Siswa usia sekolah dasar juga sangat senang dengan kegiatan yang
menantang dan belum pernah dilakukan sebelumnya.
Dengan adanya karakteristik-karakteristik tersebut, guru dituntut mampu
menciptakan pembelajaran yang sesuai. Pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa akan membantu siswa memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam
tahap perkembangannya. Salah satu wujud dari upaya tersebut yaitu dengan
menerapkan metode pembelajaran yang dapat memberikan gambaran konkrit
mengenai materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa.
Pada penelitian ini, peneliti menerapkan metode field trip dalam
pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV sekolah dasar. Metode field
trip diterapkan karena sangat sesuai dengan karakteristik siswa yang masih befikir
konkrit. Metode field trip diterapkanuntuk membantu siswa memperoleh
gambaran konkrit mengenai hal (objek) saat menulis deskripsi. Selain itu,
pembelajaran dengan menerapkan metode field trip juga dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran yang dikemas dalam suasana
menyenangkan di luar kelas.
20
2.2.4 Aktivitas Belajar
Burton (1984) dalam Siregar dan Nara (2010: 4) mengemukakan bahwa
belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya
interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan,
sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Berdasarkan
pengertian tersebut, mengisyaratkan bahwa belajar merupakan sebuah kegiatan
(aktivitas) yang dilakukan oleh individu untuk mampu berinteraksi dengan
lingkungannya. Perubahan dalam aktivitas belajar tentu memiliki tujuan. Tujuan
yang dimaksud yaitu perubahan tingkah laku pada individu siswa.
Belajar merupakan sebuah proses perubahan perilaku yang bersifat
permanen sebagai akibat dari aktivitas memperoleh pengalaman (Anni dkk 2007:
3). Selama proses belajar dalam kegiatan pembelajaran, bukan hanya terjadi
aktivitas fisik pada individu siswa. Akan tetapi, siswa juga mengalami proses
mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Aktivitas pikiran dan
perasaan itu tidak dapat diamati oleh orang lain, akan tetapi hanya dapat dirasakan
oleh individu yang bersangkutan (Siddiq dkk 2008: 1.4).
Saat melakukan kegiatan belajar, individu melakukan beberapa proses
yang berkelanjutan. Awalnya, individu mendapat stimulus dari luar dan kemudian
stimulus itu dimasukan ke dalam ingatan. Di dalam ingatan, stimulus tersebut
tidak dibiarkan begitu saja. Pikiran individu harus aktif mengolah stimulus yang ia
terima sehingga menghasilkan sebuah respon. Respon yang muncul merupakan
bentuk dari aktivitas pikiran (Anni dkk 2007: 5). Guru atau orang lain tidak dapat
mengamati aktivitas pikiran siswa. Akan tetapi, guru dapat melihat perwujudan
perilaku dari aktivitas pikiran siswa tersebut, misalnya saat bertanya, menjawab
21
pertanyaan, berpendapat, berdiskusi, memecahkan permasalahan, menggambar,
membuat catatan, membuat rangkuman, dan melaporkan hasil kerja (Siddiq dkk
2008: 1.4).
Berdasarkan beberapa pengertian dan pernyataan mengenai aktivitas
belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yang
nampak sebagai akibat adanya respon terhadap stimulus dari luar. Aktivitas
belajar merupakan kegiatan yang menyebabkan adanya perubahan perilaku pada
individu siswa. Secara langsung, aktivitas belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran dapat diamati melalui kegiatan observasi pembelajaran. Pada
penelitian ini, hasil belajar yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran yaitu
siswa mempunyai keterampilan menulis deskripsi.
2.2.5 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami kegiatan belajar (Rifa’I dan Anni 2009: 85). Perubahan perilaku dari
hasil belajar bersifat relatif permanen dan bersifat kontinu serta fungsional. Aspek
perubahan perilaku diperoleh tergantung pada bidang yang dipelajari siswa
(Slameto 2010: 4). Sebagai contoh, apabila siswa mempelajari bidang praktik
tentang sebuah keterampilan, maka perubahan perilaku yang diperoleh yaitu
berupa penguasaan keterampilan yang dipelajari dan ditunjukkan dengan
kemampuan praktik secara langsung. Perubahan perilaku ini berlaku pula pada
bidang lain yang dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah,
perubahan perilaku yang harus dicapai siswa dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran (Gerlac dan Ely, 1980 dalam Rifa’I dan Anni 2009: 85).
22
Menurut Bloom (1956) dalam Rifa’I dan Anni (2009: 86) ada tiga ranah
yang menjadi tujuan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: ranah kognitif (cognitive
domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric
domain). Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan,
dan kemahiran intelektual. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat,
dan nilai. Sedangkan ranah psikomotor berkaitan dengan penggunaan organ
pengindraan untuk memandu kegiatan motorik.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa dari kegiatan belajar.
Hasil belajar tersebut bersifat permanen, kontinu, dan fungsional. Pada
pembelajaran di sekolah hasil belajar yang diharapkan diperoleh siswa mencakup
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
2.2.6 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar menekankan pada
pembelajaran empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut
antara lain keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Menurut
Mulyati dkk (2009: 1.18), dalam praktik komunikasi keempat keterampilan
berbahasa tidak dapat berdiri sendiri, melainkan merupakan perpaduan dari
keempatnya. Dalam kegiatan pembelajaran keempat keterampilan tersebut juga
tidak dapat dipisah-pisahkan. Sebagai contoh, ketika siswa memperhatikan
penjelasan dari guru. Pada kegiatan ini dapat terjadi lebih dari satu keterampilan
berbahasa yang ditunjukkan, yaitu ada keterampilan mendengarkan dan menulis.
Begitu pula pada kegiatan pembelajaran yang lain.
23
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kegiatan berkomunikasi harus
sangat diperhatikan oleh guru. Komunikasi yang terjadi antara guru dengan siswa
harus mampu mengembangkan keempat keterampilan berbahasa. Tidak mungkin
guru hanya melatih salah satu saja keterampilan berbahasa tanpa diikuti
keterampilan berbahasa yang lain. Hanya saja, karena materi pembelajaran bahasa
itu meliputi beberapa aspek, maka dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada
pembagian fokus dari aspek-aspek tersebut. Dengan demikian, ada pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan dan ada pembelajaran dengan fokus
sastra (Solchan dkk 2008: 7.5). Dalam pembalajaran dengan fokus keterampilan
berbahasa dapat dibagi lagi menjadi empat, yaitu pembelajaran keterampilan
berbahasa yang difokuskan pada kegiatan (1) mendengarkan, (2) berbicara, (3)
membaca, dan (4) menulis.
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar difokuskan pada pengembangan
empat keterampilan berbahasa. Dalam pelaksanaannya keempat keterampilan
tersebut dikembangkan secara terpadu, namun dapat juga dilakukan dengan fokus
pada salah satu keterampilan saja. Hal ini dilakukan supaya dapat terukur dengan
tepat hasil perkembangan antara keterampilan berbahasa yang satu dengan
keterampilan berbahasa yang lain. Peneliti dalam penelitian ini memfokuskan
penelitian pada keterampilan menulis.
2.2.7 Hakikat Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dari
seorang penulis kepada pembaca dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat
24
atau medianya. Menulis merupakan keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi
secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang bersifat produktif dan
ekspresif (Tarigan 2008: 3). Produktif artinya bahwa kegiatan menulis merupakan
kegiatan menghasilkan sebuah tulisan sebagai media untuk menyampaikan pesan.
Sedangkan ekspresif artinya dengan menulis seorang penulis dapat
menyampaikan perasaan (emosi) melalui tulisan yang dibuat.
Dalam kegiatan menulis diperlukan sebuah keterampilan yang harus
dimiliki untuk dapat menyampaikan pesan melalui tulisan. Bukan hanya berkaitan
dengan kemampuan menyusun dan menuliskan simbol-simbol tertulis, tetapi juga
mengungkapkan pikiran, pendapat, sikap, dan perasaan secara jelas dan sistematis
sehingga dapat dipahami oleh pembaca (Solchan dkk 2008: 1.33). Menulis sangat
identik dengan sebutan mengarang yang artinya sama yaitu menghasilkan sebuah
tulisan. Lebih khusus, pada istilah mengarang erat kaitannya dengan menulis
karangan.
Jenis menulis yang diajarkan kepada siswa di sekolah dasar dalam
pembelajaran dengan fokus menulis yaitu narasi dan deskripsi. Dalam penelitian
ini dipilih menulis deskripsi sebagai salah satu variabel penelitian. Peneliti
mengukur keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas IV sekolah dasar
dengan menerapkan metode field trip.
2.2.8 Menulis Deskripsi
Deskripsi adalah sebuah bentuk tulisan yang melukiskan sesuatu sesuai
dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,
mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra
25
penulisnya (Suparno dan Yunus 2007: 4.6). Deskripsi menyajikan suatu kualitas
pengalaman secara langsung (Rosdiana dkk 2011: 3.21-3.22). Objek yang
dideskripsikan merupakan sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca indera
manusia. Hamparan perkebunan, sawah, hutan, sungai, rasa makanan, bentuk
bangunan, alunan musik, dan lain sebagainya merupakan contoh-contoh objek
(hal) yang dapat dideskripsikan.
Deskripsi memiliki perbedaan dibandingkan dengan narasi. Deskripsi
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sebuah objek, sedangkan narasi
bertujuan menceritakan runtutan waktu sebuah kejadian atau peristiwa. Menulis
deskripsi menghasilkan sebuah tulisan deskripsi. Menurut Semi (1990) dalam
Kristiantari (2004: 119), ada 5 karakteristik tulisan deskripsi. Kelima karakteristik
tersebut antara lain yaitu:
(1) berupaya memperlihatkan rincian tentang objek, (2) bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca, (3) disampaikan dengan gaya yang memikat dan pilihan kata yang menggugah, (4) memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan, sehingga objek tulisan pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia, serta (5) organisasi penyampaian yang digunakan lebih banyak menggunakan susunan ruang.
Berdasarkan karakteristik di atas, seorang penulis dituntut tiga hal dalam
menulis deskripsi. Pertama, penulis memiliki kesanggupan berbahasa yang
memiliki kekayaan nuansa dan bentuk. Kedua, penulis cermat dalam mengamati
objek dan memiliki pengetahuan yang luas tentang sifat, ciri, dan wujud objek
yang dideskripsikan. Ketiga, penulis mampu memilih detail khusus yang dapat
menunjang ketepatan dan kehidupan deskripsi yang dibuat (Akhadiah 1997 dalam
Suparno dan Yunus 2007: 4.8).
26
Menurut Tompkins (1994) dalam Kristiantari (2004: 124), ada 4 macam
teknik penulisan yang dapat digunakan dalam menulis deskripsi. Keempat teknik
tersebut antara lain: (1) Teknik penambahan informasi khusus. Teknik ini
dilakukan dengan mengidentifikasi ciri khusus tingkah laku objek, menyebutkan
karakter objek, mengidentifikasi latar objek, dan mendaftar atribut objek. (2)
Teknik penggambaran sensoris. Teknik ini dilakukan dengan mengaitkan
penggambaran dengan pengindraan, yakni indra penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba, dan perasa. (3) Teknik perbandingan. Teknik ini dilakukan
dengan menggambarkan suatu objek yang dibandingkan dengan objek yang lain.
(4) Teknik pendialogan. Teknik pendialogan dilakukan dengan menambahkan
dialog dalam tulisan. Dialog digunakan sebagai pengganti ringkasan tentang
karakter objek yang digambarkan. Teknik-teknik tersebut diterapkan dengan
tujuan agar tulisan deskripsi yang dihasilkan terkesan hidup dan sesuai dengan
tanggapan panca indera.
Berdasarkan beberapa pernyataan mengenai menulis deskripsi di atas,
dapat disimpulkan bahwa menulis deskripsi adalah suatu kegiatan penyampaian
pesan melalui bahasa tulis dengan memberikan gambaran mengenai sebuah objek
(hal) secara jelas. Menulis deskripsi menghasilkan sebuah tulisan deskripsi, yang
bertujuan membuat para pembaca menyadari apa yang diserap penulis melalui
panca inderanya.
2.2.9 Metode Pembelajaran
Menurut Joni (1993) dalam Abimanyu dkk (2008: 2-5), metode adalah
sebuah cara kerja yang bersifat umum untuk mencapai tujuan tertentu. Metode
27
bersifat prosedural dan sistemik karena tujuannya untuk mempermudah
pengerjaan suatu kegiatan. Sedangkan hubungannya dengan kegiatan
pembelajaran, metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan
urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu (Subana dan Sunarti 2011:
20).
Berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
ada dua jenis metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran yang berpusat
pada guru dan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (Killen 1998 dalam
Anitah dkk 2011: 1.23). Apabila dalam pembelajaran guru aktif memberikan
materi pelajaran dan siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru, itu
merupakan gambaran dari pelaksanaan metode yang berpusat pada guru (teacher
centered). Sedangkan metode yang berpusat pada siswa (student centered) yaitu
ketika siswa secara aktif menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri
dalam memahami materi pelajaran melalui bantuan dari guru sebagai fasilitator.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan urutan yang sitematis
dan menyeluruh. Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang sangat penting. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat
memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
materi dan siswa yang akan dibelajarkan.
2.2.10 Metode Field trip
Metode field trip adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk
28
mempelajari atau menyelidiki sesuatu, seperti meninjau pabrik sepatu, bengkel
mobil, toserba, dan sebagainya (Asmani 2010: 150). Field trip bukan sekedar
rekreasi semata, akan tetapi belajar atau memperdalam suatu pelajaran dengan
melihat kenyataannya (Roestiyah 2001 dalam Asmani 2010: 150). Metode field
tripdilaksanakan dengan mengajak siswa belajar di luar kelas dengan panduan
guru melalui petunjuk dan tugas pelaksanaan kegiatan secara tertulis. Adanya
petunjuk dan tugas yang jelas dari guru bertujuan agar kegiatan yang dilakukan di
luar kelas dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan rencana pembelajaran.
Pada pelaksanaannya, metode field trip dapat digunakan untuk
mengenalkan konsep baru yang belum diketahui siswa dan memperkuat gambaran
yang diberikan di dalam kelas. Seperti pernyataan Kisiel (2006: 8), “field trip may
serve as an introduction to a new concept or provide experiences that reinforce
ideas introduced in the classroom”. Lebih dari itu, field trip menekankan pada
pengalaman belajar di luar kelas yang menawarkan pengalaman unik bagi siswa
untuk menghubungkan materi pelajaran dengan dunia di sekitar. Field trip
menuntut guru untuk menyajikan sebuah desain pembelajaran yang mampu
membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa dalam sajian yang
menyenangkan. Oleh karena itu, kreatifitas guru sangat diperlukan dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode field trip.
Berdasarkan pengertian dan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode field trip adalah metode pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas
dengan mengunjungi suatu tempat untuk mempelajari sesuatu. Metode field trip
membantu siswa mendapatkan gambaran konkrit tentang objek (hal) yang sedang
29
dipelajari. Pada penelitian ini peneliti menerapkan metode field trip dalam
pembelajaran menulis deskripsi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2.2.11 Langkah-langkah Penerapan Metode Field Trip
Untuk mewujudkan pembelajaran dengan menerapkan metode field trip
ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh guru. Menurut Sanders (2008: 2-
13), ada 5 langkah untuk mewujudkan field trip yang menakjubkan (the best field
trip ever). Kelima langkah menurut Sanders tersebut antara lain: (1) Determine
goals and objectives (menentukan tujuan dan sasaran utama). (2) Explore all
options (menjelajah semua pilihan). (3) Create your itinenary (membuat rencana
perjalanan). (4) Check your checklist (memeriksa daftar cek). (5) Follow-up in the
classroom (tindak lanjut).
Langkah pertama dalam menerapkan metode field trip menurut Sanders
yaitu determine goals and objectives (menentukan tujuan dan sasaran utama).
Menentukan tujuan dan sasaran maksudnya yaitu guru perlu menentukan tujuan
yang diharapkan dari field trip dan lokasi yang akan dituju. Guru setelah
menentukan tujuan dan lokasi field trip dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan(explore all options).
Guru setelah menentukan tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakanselanjutnya perlu membuat rencana perjalanan field trip (create you
itenenary). Rencana perjalanan berguna sebagai pemandu urutan dan waktu
kegiatan yang harus dilaksanakan. Rencana perjalanan berisi rincian waktu
kegiatan, tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa, dan peraturan yang harus
dipatuhi siswa. Setelah membuat rencana perjalanan, selanjutnya guru
30
mempersiapkan siswa untuk melaksanakan field trip dengan membagi siswa
dalam kelompok. Tujuan dibentuknya kelompok siswa yaitu supaya siswa belajar
berinteraksi dengan temannya untuk berdiskusi.
Setelah persiapan selesai, guru dan siswa selanjutnya melaksanakan field
trip dengan mengunjungi lokasi yang sudah ditentukan. Pada saat pelaksanaan
guru perlu mengawasi aktivitas-aktivitas siswa (check your checklist). Hal ini
dilakukan untuk memastikan bahwa siswa melaksanakan field trip sesuai dengan
rencana yang telah dibuat. Setelah kegiatan di lokasi field trip telah berakhir, guru
selanjutnya mengajak siswa kembali ke kelas untuk memberikan tindak lanjut
(Follow-up in the classroom). Tindak lanjut dapat meliputi: pengoreksian tugas
yang telah dikerjakan siswa, pembahasan hasil diskusi siswa, ataupun pemberian
tugas lain yang berhubungan dengan pelaksanaan field trip.
Guru setelah mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan juga
dituntut untuk memperhatikan beberapa hal saat menerapkan metode field trip
dalam pembelajaran. Mulyasa (2005) dalam Asmani (2010: 151) menyatakan ada
7 hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode field trip. Ketujuh hal
tersebut antara lain:
(1) menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar, (2) mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah, (3) menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai pedagogis, (4) menghubungkan sumber belajar dalam field trip dengan kurikulum, (5) membuat dan mengembangkan program field trip secara logis dan sistematis, (6) melaksanakan field trip sesuai dengan tujuan, materi, dan efek pembelajaran, dalam iklim yang kondusif, (7) menganalisis tujuan, ketercapaian, kesulitan-kesulitan, dan hal-hal yang perlu disusun sebelum dan sesudah pelaksanaan field trip.
31
Berdasarkan pendapat mengenai langkah-langkah dan hal-hal yang perlu
diperhatikan di atas, peneliti menyusun tahapan pembelajaran dengan menerapkan
metode field trip pada materi menulis deskripsi. Tahapan terbut yaitu:
1) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, guru perlu melakukan beberapa hal antara lain:
menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, menghubungi pihak yang
bertanggung jawab pada lokasi yang akan menjadi tujuan field trip, menyusun
rencana pelaksanaan dan tata tertib, menyusun tugas-tugas yang harus dikerjakan
siswa, mempersiapkan sarana, dan membagi siswa dalam kelompok.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, guru melakukan beberapa hal antara lain:
menyampaikan tata tertib dan tugas siswa, memimpin rombongan dan mengatur
kegiatan field trip, memperingatkan siswa untuk memenuhi tata tertib yang sudah
disepakati bersama dan mengerjakan tugas-tugas kelompok, mengawasi aktivitas-
aktivitas siswa, dan memberi petunjuk bagi siswa yang memerlukan penjelasan.
3) Tahap akhir
Pada tahap akhir, guru melakukan beberapa hal antara lain: menyuruh
siswa berdiskusi mengenai hasil kegiatan field trip, menyelesaikan tugas
kelompok, membahas hasil pekerjaan kelompok, dan menindaklanjuti hasil
kegiatan field trip dengan memberikan tugas secara individu untuk menulis
deskripsi lokasi yang telah dikunjungi.
Asmani (2010: 152-153), menyatakan ada beberapa kelebihan dan
kekurangan menerapkan metode field trip dalam pembelajaran. Kelebihan
penerapan metode field trip dalam pembelajaran diantaranya yaitu:
32
(1) siswa dapat memahami dan menghayati langsung keadaan di lokasi field trip, (2) siswa dapat memperdalam dan memperluas pengalaman, (3) siswa dapat menemukan sumber informasi pertama untuk memecahkan persoalan yang dihadapi, (4) siswa memperoleh pengetahuan integratiftentang objek yang ditinjau, (5) membuat materi pembelajaran di sekolah lebih relevan dengan kenyataan, dan (6) pembelajaran dapat lebih merangsang kreativitas siswa.
Sedangkan kekurangan metode field trip menurut Asmani (2010: 154) diantaranya
yaitu:
(1) memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak, (2) memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang, (3) unsur rekreasi sering menjadi prioritas sedangkan unsur studinya terabaikan, (4) memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap gerak-gerik siswa di lapangan, (5) biayanya cukup mahal, dan (6) memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran dan keselamatan siswa, terutama field trip jangka panjang dan jauh.
2.2.12 Metode Konvensional
Djamarah (1996) dalam Kholik (2011), metode konvensional adalah
metode pembelajaran tradisional yang sejak dulu biasa diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran. Metode konvensional mengandalkan komunikasi satu arah, yaitu
dari guru kepada siswa saat menyampaikan pembelajaran. Guru dalam
pembelajaran menerapkan metode konvensionalmerupakanpentransfer
pengetahuan. Guru menjadi pusat perhatian dalam kegiatan pembelajaran,
sedangkan siswa merupakan penerima pengetahuan. Siswa dituntut untuk
menerima segala sesuatu yang diberikan oleh guru.
Penerapan metode konvensional ditandai dengan adanya ceramah,
pemberian tugas, dan tanya jawab. Menurut Sukandi (2003) dalam Kholik (2011),
pada pembelajaran dengan pendekatan konvensional guru lebih banyak
mengajarkan tentang konsep-konsep, bukan kompetensi. Siswa lebih sering
33
belajar untuk mengetahui tetapi tidak untuk melakukan sesuatu. Siswa dalam
kegiatan pembelajaran lebih banyak mendengarkan dari pada melakukan sesuatu.
Berdasarkanbeberapa pengertian dan pernyataan di atas dapat disimpulkan
bahwa metode konvensional adalah metode pembelajaran yang biasa (lazim)
digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran. Metode konvensional yang biasa
digunakan oleh guru antara lain: ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.
Pada penelitian ini peneliti menerapkan metode konvensional pada kelas kontrol
sebagai pembanding kelas eksperimen yang menerapkan metode field trip
terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV sekolah dasar dalam
pembelajaran menulis deskripsi.
2.3 Kerangka Berfikir
Pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini umumnya disampaikan dengan
metode konvensional dalam kelas. Tidak jarang kegiatan pembelajaran
berlangsung secara monoton dan kurang memotivasi, sehingga siswa cenderung
pasif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat dari kurangnya tingkat
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan ini,
guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan siswa sesuai dengan karakteristik perkembangannya.
Metode pembelajaran yang dapat diterapkan guru salah satunya yaitu
metode field trip, dengan mengajak siswa mengunjungi suatu tempat sebagai
lokasi sekaligus sumber belajar. Metode field trip cocok deterapkan dalam
pembelajaran di sekolah dasar sesuai dengan karakteristik siswa yang masih
senang bergerak dan bermain. Kunjungan yang dilakukan bukan semata mengajak
34
Aktivitas dan Hasil Belajar
siswa bermain di luar kelas. Lebih dari itu, siswa diajak mengunjungi suatu
tempat untuk meninjau secara langsung lokasi yang dituju untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan. Dengan mengajak siswa belajar di tempat terbuka
dapat menimbulkan kesan yang menyenangkan sekaligus menghapus kejenuhan
siswa terhadap pembelajaran di kelas. Kegiatan yang menyenangkan dalam proses
pembelajaran dapat menjadi penambah semangat belajar siswa (Anitah dkk 2011:
7.27), sehingga diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, berikut disajikan bagan kerangka berfikir.
Sampel
Metode Konvensional
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
Aktivitas dan Hasil Belajar
Dibandingkan
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Ada perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menerapkan metode field trip dibandingkan pembelajaran menerapkan metode konvensional.
Metode Field Trip
35
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan berdasarkan teori
yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data (Sugiyono 2011: 99).
Pada penelitian ini diharapkan hipotesis nol (Ho) ditolak atau hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Diharapkan terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar
siswa antara pembelajaran menerapkan metode field trip dibandingkan dengan
pembelajaran menerapkan metode konvensional. Alasannya yaitu karena metode
field trip lebih merangsang siswa untuk dapat mengungkapkan ide dan
gagasannya dalam menulis deskripsi. Selain itu, siswa juga lebih aktif baik secara
fisik maupun psikis dalam kegiatan mengumpulkan informasi saat pembelajaran.
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir di atas, diajukan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran menulis deskripsi menerapkan metode field trip pada siswa
kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 dibandingkan dengan menerapkan
metode konvensional.
Ha : Terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
menulis deskripsi menerapkan metode field trip pada siswa kelas IV SD
Negeri Bogares Kidul 02 dibandingkan dengan menerapkan metode
konvensional.
36
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ketiga akan dijelaskan mengenai metodologi penelitian. Bab
metodologi penelitian dalam laporan penelitian ini meliputi: populasi dan sampel,
desain penelitian, variabel penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, dan metode analisis data. Metodologi penelitian
selengkapnya dijelaskan sebagai berikut.
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas
IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal. Kelas IV di SD Negeri
Bogares Kidul 02 merupakan kelas paralel yang terdiri dari kelas IV A dan kelas
IV B. Populasi dan sampel dalam penelitian ini selengkapnya dijelaskan sebagai
berikut.
3.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011: 119).
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas IV di SD Negeri Bogares
Kidul 02 Kabupaten Tegal. Anggota populasi berjumlah 74 siswa yang terdiri dari
dua kelas dengan jumlah siswa 34 di masing-masing kelasnya, yaitu kelas IV A
dan Kelas IV B. Daftar nama siswa kelas IV A dan IV B terlampir pada lampiran
37
1 dan 2. Alasan peneliti menggunakan populasi tersebut yaitu karena karakteristik
dan kemampuan awal menulis deskripsi yang dimiliki siswa kelas IV A dan IV B
di SD Negeri Bogares Kidul 02 hampir sama. Kesamaan karakteristik ditunjukkan
dengan persamaan kurikulum yang diterapkan, kualifikasi guru, dan rata-rata nilai
pretes kedua kelas. Pada penelitian ini kelas IV A digunakan sebagai kelas
kontrol, sedangkan kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Penentuan kelas
eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara acak dengan undian.
3.1.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto
2010: 174). Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan teknik
sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua
bagian dari populasi digunakan sebagai sampel, yang dikenal juga dengan istilah
sensus (Riduan 2010: 64). Oleh karena itu, seluruh siswa kelas IV A dan kelas IV
B dijadikan sampel dalam penelitian ini.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi
experimental design. Pada desain penelitian ini terdapat kelompok kontrol, akan
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan penelitian eksperimen (Sugiyono 2011: 116). Bentuk
quasi experimental design yang digunakan yaitu nonequivalent control group
design. Desain penelitian nonequivalent control group design menghendaki
adanya tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Pretes dilakukan untuk mengetahui
kesetaraan dua kelas penelitian, sedangkan postes dilakukan untuk mengetahui
38
apakah ada perbedaan hasil setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda. Berikut
skema dari nonequivalent control group design.
Gambar 3.1 Skema Nonequivalent Control Group Design
Keterangan:
O1: preteskelas eksperimen
O3 : preteskelas kontrol
O2 : posteskelas eksperimen
O4: posteskelas kontrol
X: perlakuan kelas eksperimen (Sugiyono 2010: 118)
Pada penelitian ini terdapat dua kelas yang dipilihsecara acak (random),
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.Berdasarkan skema di atas, O1 dan
O3adalah pretesyang nantinya akan menunjukkan hasil belajar siswa
sebelumadanya perlakuan. Setelah diketahuihasil tes keduakelassetara (O1 tidak
berbeda jauhdengan O3), maka kelas eksperimen diberi perlakuan dengan
pembelajaran menerapkan metode field trip sedangkan kelas kontrol tidak. O2
adalah posteskelas eksperimen yang telah diberi perlakuan dengan pembelajaran
menerapkan metode field trip, sedangkan O4adalah postes kelas kontrol yang tidak
diberi perlakuan metode field trip (pembelajaran menerapkan metode
konvensional). Setelah dilakukan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,
selanjutnya hasil postes kedua kelas tersebut dibandingkan.
O1 X O2
O3 O4
39
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011: 63). Setiap penelitian haruslah
mengandung variabel yang jelas, sehingga dapat memberikan gambaran dan
informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dipilih. Variabel
yang ada dalam penelitian ini meliputi variabel terikat dan variabel bebas.
3.3.1 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu aktivitas danhasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri Bogares Kidul 02 pada pembelajaran menulis deskripsi mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Variabel terikat dilambangakan dengan (Y). Variabel terikat
dalam penelitian ini yaitu aktivitas (Y1) dan hasil belajar (Y2).
3.3.2 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu metode pembelajaran field tripyang
diterapkan dalam pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri
Bogares Kidul 02. Variabel bebas dilambangkan dengan (X).
X
Y2
Y1
Gambar 3.2 Paradigma Variabel Penelitian
40
3.4 Sumber Data
Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari beberapa sumber.
Data diperoleh antara lain dari guru dan siswa. Sumber data pada penelitian ini
dijelaskan sebagai berikut.
3.4.1 Guru SD Negeri Bogares Kidul 02
Pada penelitian ini, Umi Nur Latifah, S. Pd. dan Wartini, S. Pd. sebagai
guru kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 menjadi narasumber wawancara yang
peneliti lakukan. Wawancara yang peneliti lakukan yaitu untuk mengidentifikasi
masalah yang dihadapi guru khususnya dalam pembelajaran menulis pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, kedua guru ini juga yang memberikan
data-data mengenai siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 yang menjadi
objek penelitian.
3.4.2 Siswa SD Negeri Bogares Kidul 02
Siswa kelas IV dan V SD Negeri Bogares Kidul 02 merupakan sumber
data utama pada penelitian ini. Siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02
menjadi objek penelitian dengan jumlah 74 siswa. Siswa kelas V SD Negeri
Bogares Kidul 02 menjadi subjek uji coba instrumen soal dengan jumlah 27
siswa.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk dapat melakukan pengujian terhadap variabel penelitian,
sebelumnya perlu diperoleh data-data penelitian. Untuk memperoleh data-data
tersebut peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik
41
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: wawancara
tidak terstruktur (wawancara terbuka), dokumentasi, observasi, dan tes. Berikut
dijelaskan teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.
3.5.1 Wawancara Tidak Terstruktur (Wawancara Terbuka)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilaksanakan
secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual (Sukmadinata 2006:
216). Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan jenis wawancara bebas
yang dilaksanakan tanpa menggunakan pedoman yang tersusun secara sistematis.
Pedoman dari wawancara ini hanya garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan. Dalam wawancara tidak terstruktur, responden bebas memberikan
jawaban. Wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini dilakukan bersama
guru kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02. Garis besar wawancara dalam
penelitian ini antara lainmengenai: masalah yang dihadapi guru dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia, nilai KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia,
metode pembelajaran yang biasa diterapkan guru, media pembelajaran yang
digunakan guru, dan proses pembelajaran yang biasa dilaksanakan.
3.5.2 Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dalam bentuk dokumen-
dokumen. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah lalu. Dokumen dapat
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang
(Sugiyono 2011: 326). Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui data nama dan jumlah siswa yang menjadi anggota kelas eksperimen
(IV B) dan kelas kontrol (IV A), serta kelas uji coba instrumen (V A) SD Negeri
42
Bogares Kidul 02. Selain itu, data dokumentasi dalam penelitian ini juga berupa
daftar rekap nilai siswa, foto, dan video kegiatan pembelajaran.
3.5.3 Observasi
Observasi (observation) merupakan suatu teknik pengumpulkan data
dengan cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung
(Sukmadinata 2006: 220). Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk
memperoleh data aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi
dengan menerapkan metode field trip (kelas eksperimen) dan menerapkan metode
konvensional (kelas kontrol). Penilaian aktivitas belajar siswa dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi disertai dengan deskriptor penilaian. Teknik
observasi dalam penelitian ini juga digunakan untuk memperoleh data aktivitas
guru (peneliti) pada pembelajaran menulis deskripsi menerapkan metode field
trip.
3.5.4 Tes
Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas
yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai prestasi siswa
yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai siswa lainnya atau nilai standar
yang ditetapkan (Nurkancana dan Sumartana 1983 dalam Nurgiyantoro 2001: 58).
Teknik tes digunakan dalam penelitian ini karena dapat mengukur sejauhmana
keterampilan menulis deskripsi pada siswa. Dalam penelitian ini, tes yang
digunakan berupa tes uraian yang berisi penugasan kepada siswa untuk membuat
sebuah tulisan deskripsi.
43
Untuk menghindari subjektivitas dalam penilaian tulisan deskripsi yang
dibuat oleh siswa diperlukan alat bantu penilaian. Alat bantu penilaian yang
peneliti gunakan untuk menilai tulisan deskripsi yaitu deskriptor dan lembar
penilaian. Rincian mengenai soal tes, deskriptor, dan lembar penilaian tulisan
deskripsi dapat dibaca pada lampiran 20, 21, dan 23.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan dalam
penelitian (Sugiyono 2011: 148). Instrumen penelitian digunakan sebagai alat
untuk memeperoleh data-data penelitian yang dibutuhkan. Peneliti dalam
penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian antara lain: silabus
pembelajaran kelas IV SD, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar
pengamatan aktivitas belajar siswa, kisi-kisi soal, soal tes, deskriptor dan lembar
penilaian tulisan deskripsi, dan lembar penilaian penerapan metode field trip.
Berikut penjelasan mengenai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.
3.6.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan panduan
pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru. RPP disusun supaya
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan. Dalam
penelitian ini RPP disusun sebelum dilaksanakannya penelitian. RPP disusun
dengan pedoman silabus pembelajaran kelas IV Semester 2 pada materi menulis
deskripsi. RPP yang disusun dalam penelitian ini ada dua, yaitu RPP untuk kelas
eksperimen pembelajaran menerapkan metode field trip dan RPP untuk kelas
kontrol yaitu pembelajaran tanpa menerapkan metode field trip (menerapkan
44
metode konvensional). Silabus pembelajaran menulis dan pengembangannya ada
pada lampiran 12 dan 13. Sedangkan RPP yang digunakan dalam penelitian ini
selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 14 dan 15.
3.6.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa digunakan untuk menilai
aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol melalui kegiatan observasi. Dalam penelitian ini guru kelas IV B menjadi
observer pada kelas eksperimen dan guru kelas IV A pada kelas kontrol. Observer
bertugas mengawasi dan menilai aktivitas belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Aktivitas belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini meliputi empat
aspek. Empat aspek tersebut antara lain: (1) kesiapan dalam kegiatan
pembelajaran, (2) keseriusan dalam mendengarkan materi dan melaksanakan
tugas dari guru, (3) keaktifan dalam kegiatan pembelajaran, dan (4) ketekunan
dalam menyelesaikan tugas dari guru. Untuk mempermudah observer dalam
memberikan penilaian, peneliti menyusun deskriptor penilaian sesuai dengan
keempat aspek di atas. Deskriptor penilaian dan lembar pengamatan aktivitas
belajar siswa selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 17 dan 18.
Untuk mengetahui kategori perolehan aktivitas belajar siswa perlu
diketahui kategori persentase aktivitas belajar. Menurut Yonny (2010: 175-176),
kategori aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dibagi menjadi empat, yaitu
rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Keempat kategori dan persentasenya
dapat dibaca pada tabel 3.1.
45
Tabel 3.1 Kategori Aktivitas Belajar Siswa
Kategori Persentase (%) Sangat Tinggi 75 - 100
Tinggi 50 - 74,99 Sedang 25 - 49,99 Rendah 0 - 24,99
Yonny (2010: 175-176)
3.6.3 Soal Tes
Sebelum menyusun soal, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal.
Kisi-kisi soal merupakan pedoman penyusunan soal. Kisi-kisi soal berisi standar
kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator soal, jenis soal, kemampuan
yang diukur, alat bantu penilaian, dan jumlah butir soal. Jenis soal yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu uraian. Soal uraian yang digunakan berisi
perintah untuk membuat tulisan deskripsi sesuai dengan tema yang telah
ditentukan.
Penilaian hasil tulisan deskripsi yang dibuat siswa mencakup 5 aspek.
Kelima aspek tersebut antara lain: (1) pendeskripsian, (2) organisasi isi, (3)
penggunaan ejaan, (4) pemilihan kata, dan (5) kerapian tulisan. Untuk menilai
hasil tulisan deskripsi yang dibuat siswa peneliti menggunakan alat bantu
berupadeskriptor dan lembar penilaian untuk menghindari subjektivitas penilaian.
Setelah soal tes dibuat, peneliti melakukan uji coba soal pada siswa kelas
V SD Negeri Bogares Kidul 02. Uji coba dilakukan untuk mengukur validitas,
reliabilitas,taraf kesukaran, dan daya beda instrumen soal, sehingga dapat
diperoleh data hasil penelitian yang valid. Pengujian terhadap validitas,
reliabilitas,taraf kesukaran, dan daya beda instrumen soal dijelaskan sebagai
berikut.
46
3.6.3.1 Validitas
Dalam kegiatan penilaian, sebuah instrumen harus memenuhi syarat
kesahihan (validitas). Sebuah instrumen dapat dikatakan valid yaitu apabila
instrumen tersebut tepat mengukur sesuai dengan apa yang hendak diukur
(Sugandi dan Haryanto 2007: 112). Oleh karena itu, untuk mengetahui valid atau
tidaknya sebuah instrumen dilakukan uji validitas. Uji validitas yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu terhadap soal uraian yang telah diujicobakan. Uji
validitas instrumen soal uji coba dalam penelitian ini meliputi:
(1) Validitas Logis
Validitas Logis adalah pengujian validitas dengan mengajukan pendapat
kepada ahli berdasarkan penalaran. Pengujian validitas logis dilakukan dengan
menilai kesesuaian butir soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya.
Dalam penelitian ini pengujian validitas logis dilakukan oleh 3 ahli, yaitu Drs.
Suwandi, M. Pd. (pembimbing 1), Ika Ratnaningrum, S. Pd., M. Pd. (pembimbing
2), dan Wartini, S. Pd. (guru kelas IVA).
(2) Validitas Empirik
Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil
pengalaman. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila telah teruji dari
pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba. Untuk mengetahui validitas instrumen
soal yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji coba soal pada
siswa kelas VA SD Negeri Bogares Kidul 02.
Untuk mengetahui validitas item soal, digunakan rumus korelasi product
moment. Rumus korelasi product moment yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
47
Σ Σ ΣΣ Σ Σ Σ
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi XY
N : banyaknya subjek uji coba
∑X : jumlah skor item
∑Y : jumlah skor total
∑X2 : jumlah kuadrat skor item
∑Y2 : jumlah kuadrat skor total
(Arikunto 2010: 73)
Setelah itu,hasil rxy dikonsultasikan dengan harga r product moment,
dengan menetapkan taraf signifikasi 5%. Jika rxy> rtabel,maka instrumen soal dapat
dikatan valid. Namun, apabila rxy< rtabelmaka instrumen dapat dikatakan belum
valid.
3.6.3.2 Reliabilitas
Setelah diuji validitasnya, sebuah instrumen perlu diuji reliabilitasnya.
Sebuah instrumen dapat dikatakan reliabel apabila diujikan pada subjek yang
sama pada kurun waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang kurang lebih
sama (Nurgiyantoro 2001: 118). Artinya, meskipun terjadi perbedaan, perbedaan
itu tidak signifikan. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas soal uraian
dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’sAlpha:
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡ ∑−⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
− ssb
kk=r
t2
211 1
1
48
Keterangan:
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑sb2 : jumlah varians butir
st2 : varians total
(Arikunto 1986 dalam Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 188)
Untuk mengetahui hasil penghitungan uji instrumen reliabel atau tidak
perlu diketahui kategori reliabilitas soal. Kategori reliabilitas soal dari hasil
penghitungan nilai r dapat dibaca pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kategori Reliabilitas soal
Besarnya nilai r Kategori 0,80 – 1,00 Tinggi 0,60 – 0,80 Cukup 0,40 – 0,60 Agak Rendah 0,20 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto 1986 dalam Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 188)
3.6.3.3 Tingkat Kesulitan
Kriteria soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sulit. Soal yang telalu mudah tidak akan merangsang siswa untuk
mengembangkan kemampuan berfikirnya. Sebaliknya, soal yang terlalu sulit
membuat siswa putus asa dan tidak bersemangat untuk memecahkan soal tersebut
karena di luar kemampuannya. Untuk mengukur tingkat kesulitan soal dapat
dilakukan dengan menghitung indeks tingkat kesulitan. Indeks tingkat kesulitan
soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
49
Keterangan:
Sh : jumlah skor dari kelompok tinggi
Sl : jumlah skor dari kelompok rendah
Skormaks : skor maksimal suatu butir soal
Skormin : skor minimal suatu butir soal
N : jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27%)
(Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 197)
Setelah diperoleh nilai indeks tingkat kesulitan soal, perlu diketahui
kategori tingkat kesulitannya. Kategori tingkat kesulitan soal menurut
Nurgiyantoro (2001: 126) ada 3, yaitu meliputi kategori soal sukar, sedang, dan
mudah. Kategori tingkat kesulitan soal berdasarkan nilai indeks tingkat
kesulitannya dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kategori Tingkat Kesulitan Soal
Indeks tingkat Kesulitan Kategori 0,00 – 0,14 Sukar 0,15 – 0,85 Sedang 0,86 – 1,00 Mudah
3.6.3.4 Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal (item discrimination) maksudnya adalah seberapa
besar sebuah soal dapat membedakan antara siswa kelompok tinggi dan kelompok
rendah (Nurgiyantoro 2001: 140). Kriteria soal yang baik yaitu soal yang dapat
)(2)2(
KesulitanTingkat Indeksmin
min1SkorSkorNx
SkorNxSS=maks
h−
−+
50
membedakan antara kelompok tinggi dan kelompok rendah secara layak. Hal ini
berdasarkan logika bahwa siswa dari kelompok tinggi harusnya dapat menjawab
soal benar lebih banyak daripada kelompok rendah (Oller 1979 dalam
Nurgiyantoro 2001: 140). Daya pembeda soal dapat diketahui dengan menghitung
indeks daya beda dengan rumus:
Keterangan:
Sh : jumlah skor dari kelompok tinggi
Sl : jumlah skor dari kelompok rendah
Skormaks : skor maksimal suatu butir soal
Skormin : skor minimal suatu butir soal
N : jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27%)
(Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 197)
Setelah diketahui nilai indeks daya bedamenggunakan rumus di atas, perlu
diketahui kategori indeks daya beda hasil penghitungan. Kategori tingkat daya
beda soal menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2011: 197) ada 4, yaitu: sangat
baik, baik, sedang, dan buruk. Kategori tingkat daya beda soal berdasarkan nilai
indeks daya beda dapat dibaca pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kategori Indeks Daya Beda Soal
Indeks Daya Beda Kategori 0,40 – 1,00 Sangat Baik 0,30 – 0,39 Baik0,20 – 0,29 Sedang 0,00 – 0,19 Buruk
)(Beda Daya Indeks
min
1SkorSkorN
SS=maks
h−−
51
3.6.4 Lembar Penilaian Penerapan Metode Field Trip
Lembar penilaian penerapan metode field trip digunakan untuk menilai
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode field trip. Penilaian
terhadap penerapan metode field trip dimaksudkan untuk mengukur apakah guru
(peneliti) menerapkan metode field trip sesuai dengan ketentuan dan langkah-
langkah semestinya. Aspek yang dinilai dalam penilaian penerapan metode field
trip pada pembelajaran menulis deskripsi meliputi: perencanaan pembelajaran,
pembukaan pembelajaran, penyampaian materi, persiapan field trip, pelaksanaan
field trip, tindak lanjut, dan penutupan pembelajaran. Lembar penilaian penerapan
metode field trip ada pada lampiran 23.
3.7 Analisis Data
Setelah data penelitian yang dibutuhkan diperoleh, selanjutnya dilakukan
analisis data penelitian. Analisis data dalam penelitian ini meliputi: deskripsi data,
uji kesamaan rata-rata, uji prasyarat analisis, dan analisis akhir (pengujian
hipotesis). Secara lengkap analisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai
berikut.
3.7.1 Deskripsi Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh,
ekspresi wajah, bagan, gambar, maupun foto. Sedangkan data kuantitatif adalah
data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan atau scoring
(Sugiyono 2011: 6). Data kualitatif pada penelitian ini yaitu berbentuk aktivitas
belajar siswa, sedangkan data kuantitatifnya yaitu berupa nilai hasil belajar siswa.
52
Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari hasil pengamatan observer pada
pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penilaian aktivitas belajar
siswa mencakup 4 aspek. Keempat aspek tersebut antara lain:(1) kesiapan dalam
kegiatan pembelajaran, (2) keseriusan dalam mendengarkan materi dan
melaksanakan tugas dari guru, (3) keaktifan dalam kegiatan pembelajaran, dan (4)
ketekunan dalam menyelesaikan tugas dari guru. Sedangkan data hasil belajar
siswa diperoleh dari tes yang diberikan kepada siswa pada saat pretes dan postes.
Tes yang diberikan berupa penugasan kepada siswa untuk menulis deskripsi
dengan tema tertentu. Penilaian terhadap hasil tulisan deskripsi yang dibuat siswa
mencakup 5 aspek, yaitu: (1) pendeskripsian, (2) organisasi isi, (3) penggunaan
ejaan, (4) pemilihan kata, dan (5) kerapian tulisan.
3.7.2 Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk mengetahui kesetaraan
kemampuan awal yang dimiliki siswa. Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan
membandingkan nilai rata-rata hasil pretes pada kelas eksperimen (IVB) dankelas
kontrol (IVA). Jika perbedaannilai rata-rata kedua kelas terpaut jauh, maka
penelitian tidak dapat dilaksanakan karena kedua kelas dianggap tidak setara.
Namun, jika rata-rata nilai kedua kelas sama atau tidak terpaut jauh perbedaannya,
maka penelitian dapat dilaksanakan pada kedua kelas tersebut dengan anggapan
kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama (setara).
3.7.3 Uji Prasyarat Analisis
Dalam sebuah penelitian, sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih
dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis dilakukan untuk
53
mengetahui sifat data penelitian, sehingga dapat ditentukan teknik analisis data
yang akan dilakukan. Uji prasyarat analisis yang dilakukan dalam penelitian ini
meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Dalam penelitian ini, pengujian
normalitas dan homogenitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi
17. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.
3.7.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menyelidiki apakah data dari variabel yang
dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Apabila setelah dilakukan uji normalitas
diketahui data berdistribusi normal, maka teknik statistik yang digunakan adalah
statistik parametris (Sugiyono 2011: 202). Namun, apabila diketahui data
berdistribusi tidak normal, maka teknik statistik yang digunakan yaitu teknik
statistik nonparametris.
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadap skor hasil belajar
siswa yang dicapai seluruh anggota sampel menggunakan metode Lilliefors.
Pengambilan hasil keputusan uji normalitas diambil pada taraf signifikansi 5%.
Penghitungan uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi
17. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi yang
ditunjukkan pada kolom Kolmogorof-Smirnov menunjukkan nilai yang lebih besar
dari 0,05. Namun, apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka data dikatakan
berdistribusi tidak normal.
3.7.3.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi tidaknya sifat
homogen pada varian antar kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas
varian dilakukan dengan uji Independent Sample t-test dengan taraf signifikan 5%.
54
Uji Independent Sample t-test dihitung dengan menggunakan program SPSS versi
17. Apabila nilai signifikansi hasil penghitungan diperoleh lebih dari 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa variannya sama atau data bersifat homogen. Namun,
apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05, maka variannya berbeda atau tidak
homogen.
3.7.4 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)
Analisis akhir eksperimen dalam penelitian ini yaitu untuk menguji hasil
belajar pembelajaran menulis deskripsi dengan perlakuan yang berbeda pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi
perlakuan menerapkan metode field trip, sedangkan kelompok kontrol
menerapkan metode konvensional. Penghitungan analisis akhir dalam penelitian
dilakukan menggunakan program SPSS versi 17.
Teknik pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian bergantung
dari sifat data yang akan diuji. Apabila diketahui data yang akan diuji berdistribusi
normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Namun,
apabila diketahui data berdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan uji U Mann Whitney. Uji hipotesis dalam
penelitian ini dilakukan untuk menguji kemampuan secara umum (generalisasi)
signifikansi hasil penelitian berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-
rata sampel yang diberi perlakuan berbeda.
55
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab keempat dalam skripsi ini yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Pada
bab hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan mengenai: uji prasyarat
instrumen, hasil penelitian, uji prasyarat analisis, dan pembahasan hasil penelitian.
Hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.
4.1 Uji Prasyarat Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen
tes, dengan bentuk tes uraian. Intrumen tes digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi. Sebelum instrumen tes
digunakan, dilakukan uji prasyarat instrumen untuk menguji kelayakan tes
tersebut. Uji prasyarat instrumen tes dalam penelitian ini antara lain meliputi: uji
validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesulitan, dan uji daya beda soal. Secara
lengkap, uji prasyarat instrumen dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.
4.1.1 Uji Validitas
Instrumen yang baik adalah instrumen yang memenuhi syarat validitas
(kesahihan). Sebuah instrumen dapat dikatakan valid yaitu apabila instrumen
tersebut tepat mengukur sesuai dengan apa yang hendak diukur (Sugandi dan
Haryanto 2007: 112). Oleh karena itu, sebelum instrumen soal uraian digunakan,
peneliti melakukan uji coba untuk mengukur validitasnya. Uji coba dilakukan
untuk menguji validitas 5 butir soal uraian. Uji coba soal uraian dilakukan pada
56
siswa kelas V SD Negeri Bogares Kidul 02. Sebelum diujicobakan, soal uraian
tersebut dinilai validitasnya oleh 3 orang ahli yaitu Drs. Suwandi, M. Pd.
(pembimbing 1), Ika Ratnaningrum, S. Pd., M. Pd. (pembimbing 2), dan Wartini,
S. Pd. (guru kelas IV A).
Setelah instrumen soal dinilai validitas logisnya oleh ketiga ahli dan
dinyatakan layak, selanjutnya dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan pada siswa
kelas V A SD Negeri Bogares Kidul 02 pada tanggal 19 Maret 2013.
Selengkapnya daftar nama dan nilai hasil uji coba soal dapat dibaca pada lampiran
5. Berdasarkan data nilai hasil uji coba soal, selanjutnya dilakukan uji validitas
empirik. Penghitungan uji validitas empirik dilakukan dengan menggunakan
program SPSS versi 17. Hasil penghitungan uji validitas empirik menggunakan
program SPSS versi 17 secara lengkap ada pada lampiran 25. Sedangkan
kesimpulan hasil penghitungan uji validitas empirik dapat dibaca pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Uji Validitas Empirik Soal Uji Coba
Correlations A B C D E Y A Pearson
Correlation 1 .578** -.125 .443* -.052 .563**
B Pearson Correlation
.578** 1 .177 .469* .318 .762**
C Pearson Correlation
-.125 .177 1 .315 .499** .586**
D Pearson Correlation
.443* .469* .315 1 .264 .740**
E Pearson Correlation
-.052 .318 .499** .264 1 .628**
Y Pearson Correlation
.563** .762** .586** .740** .628** 1
Keterangan:
A : pendeskripsian
57
B : organisasi isi
C : penggunaan ejaan
D : pemilihan kata
E : kerapian tulisan
Y : jumlah skor keseluruhan butir
Berdasarkan hasil penghitungan uji validitas menggunakan program SPSS
versi 17 di atas, butir soal yang telah diujicobakan dinyatakan valid, karena
besarnya nilai r hitung (Pearson Correlation)lebih besar dari nilai r tabel. Nilai r
tabel dengan jumlah sampel 27 adalah 0,381, yaitu kurang dari nilai r hitung pada
kolom Y yang dapat dibaca pada tabel 4.2.
4.1.2 Uji Reliabilitas
Setelah kelima butir soal dinyatakan valid, selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi
17 dengan uji Cronbach’s Alpha. Secara lengkap hasil penghitungan uji
reliabilitas menggunakan program SPSS dapat dibaca pada lampiran 25.
Sedangkan kesimpulan hasil penghitungan uji Cronbach’s Alpha dapat dibaca
pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Uji Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.649 5
58
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha di atas,
menunjukkan bahwa nilai reliabilitas soal uji coba yaitu sebesar 0, 649. Menurut
Arikunto (1986) dalam Iskandarwassid dan Sunendar (2011: 188) apabila nilai
reliabilitas instrumen antara 0,60 sampai 0,80, maka soal tersebut dapat dikatakan
cukup reliabel. Nilai reliabilitas soal uraian 0,649 berada diantara 0,60 dan 0,80,
ini artinya soal uraian yang telah diujicobakan merupakan soal yang reliabel.
4.1.3 Uji Tingkat Kesulitan
Setelah instrumen soal dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya
instrumen soal diuji tingkat kesulitannya. Uji tingkat kesulitan dilakukan untuk
mengetahui taraf kesulitan soal uji coba. Tingkat kesulitan soal dapat diketahui
dari nilai indeks tingkat kesulitan. Dalam penelitian ini, penghitungan uji tingkat
kesulitan soal menggunakan rumus:
Keterangan:
Sh : jumlah skor benar dari kelompok tinggi
Sl : jumlah skor benar di kelompok rendah
Skormaks : skor maksimal suatu butir soal
Skormin : skor minimal suatu butir soal
N : jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27%)
(Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 197)
)(2)2(
KesulitanTingkat Indeksmin
min1SkorSkorNx
SkorNxSS=maks
h−
−+
59
Setelah dilakukan penghitungan menggunakan rumus di atas, diperoleh data
indeks tingkat kesulitan masing-masing butir soal. Data nilai indeks tingkat
kesulitan tersebut, selanjutnya dikorelasikan dengan pembagian kategori tingkat
kesulitan menurut Nurgiyantoro (2001: 126) yang ada pada bab 3. Hasil dari
penghitungan uji tingkat kesulitan soal dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Uji Tingkat Kesulitan Soal
Butir Soal Indeks Tingkat Kesulitan Kategori A 0,33 Sedang B 0,50 Sedang C 0,67 Sedang D 0,54 Sedang E 0,48 Sedang
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui indeks tingkat kesulitan masing-
masing butir soal. Butir soal A memiliki indeks tingkat kesulitan 0,33, butir soal B
= 0,50, butir soal C = 0,67, butir soal D = 0,54, dan butir soal E = 0,48.
Berdasarkan hasil penghitungan tersebut, kelima butir soal tersebut termasuk
dalam kategori soal dengan tingkat kesulitan sedang, yaitu berada di antara
rentang 0,15 sampai 0,85 (Nurgiyantoro 2001: 126). Kategori soal sedang
diartikan bahwa soal yang telah diujicobakan merupakan soal yang masih dapat
dijangkau oleh siswa.
4.1.4 Uji Daya Beda
Uji prasyarat instrumen yang terakhir dalam penelitian ini yaitu uji daya
beda soal. Pengujian terhadap daya beda soal dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana soal uji coba dapat membedakan antara siswa yang pandai dan kurang
60
pandai. Uji daya beda dilakukan untuk mengetahui nilai indeks daya beda soal,
dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
Sh : jumlah skor dari kelompok tinggi
Sl : jumlah skor dari kelompok rendah
Skormaks : skor maksimal suatu butir soal
Skormin : skor minimal suatu butir soal
N : jumlah skubjek kelompok tinggi atau rendah (27%)
(Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 197)
Setelah dilakukan penghitungan menggunakan rumus di atas, diperoleh data
indeks daya beda masing-masing butir soal. Data nilai indeks daya beda tersebut,
selanjutnya dikorelasikan dengan pembagian kategori daya beda menurut
Iskandarwassid dan Sunendar (2011: 197) yang ada pada bab 3. Hasil dari
penghitungan uji tingkat kesulitan soal dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Uji Daya Beda Soal
Butir Soal Indeks Daya Beda Soal Kategori
A 0,33 Baik B 0,33 Baik C 0,33 Baik D 0,33 Baik E 0,29 Sedang
)(Beda Daya Indeks
min
1SkorSkorN
SS=maks
h−−
61
Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui indeks daya beda masing-masing
butir soal. Butir soal A, B, C, dan D memiliki indeks daya beda 0,33, sedangkan
butir soal E memiliki indeks daya beda 0,29. Berdasarkan hasil penghitungan
tersebut, daya beda soal butir A, B, C, dan D termasuk dalam kategori soal dengan
daya beda yang baik, yaitu berada pada rentang 0,30 sampai 0,39. Sedangkan
butir soal E termasuk dalam kategori sedang, yaitu berada pada rentang 0,20
sampai 0,29.
4.2 Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16, 18, dan 19 April 2013. Penelitian
dilaksanakan di kelaseksperimen dan kelaskontrol dalam 2 kali pertemuan
pembelajaran pada setiap kelasnya. Pembelajaran pada kelas eksperimen diberi
perlakuan menerapkan metode field trip, sedangkan pada kelas kontrol
menerapkan metode konvensionalpada materi menulis deskripsi. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian meliputi data aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil
penelitian selengkapnya dijelaskan sebagai berikut.
4.2.1 Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa dinilai dari pengamatan yang dilakukan oleh
observer. Pengamatan aktivitas belajar siswa dilakukan olehUmi Nur Latifah, S.
Pd. (guru kelas IV B) pada kelas eksperimen dan Wartini, S. Pd. (guru kelas IV
A) pada kelas kontrol. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selengkapnya ada
pada lampiran 10 dan 11. Sedangkan kesimpulan data hasil penilaian aktivitas
belajar siswa dapat dibaca pada tabel 4.5 dan tabel 4.6.
62
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
No. Aspek yang Diamati Nilai Tiap Aspek Rata-rata (%) P I (%) P II (%)
1. Kesiapan dalam kegiatan pembelajaran. 92,57 92,36 92,46 2. Keseriusan dalam mendengarkan
pelajaran dan melaksanakan tugas dari guru.
97,30 96,53 96,91
3. Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran.
80,41 93,75 87,08
4. Ketekunan dalam menyelesaikan tugas dari guru.
90,54 94,44 92,49
Jumlah 360,81 377,08 364,94 Rata-rata 90,20 94,72 91,23
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui nilai rata-rata aktivitas belajar siswa
pada kelas eksperimen. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa
yaitu sebesar 90,20%, dan pada pertemuan II yaitu sebesar 94,72%. Sedangkan
nilai rata-rata aktivitas belajar siswa secara keseluruhan dari pertemuan I dan II
yaitu sebesar 91,23%.
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
No. Aspek yang Diamati Nilai Tiap Aspek Rata-rata (%) P I (%) P II (%)
1. Kesiapan dalam kegiatan pembelajaran. 87,84 97,66 92,75 2. Keseriusan dalam mendengarkan
pelajaran dan melaksanakan tugas dari guru.
81,76 86,72 84,24
3. Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran.
70,95 75 72,97
4. Ketekunan dalam menyelesaikan tugas dari guru.
84,46 76,56 80,51
Jumlah 325 335,94 330,47 Rata-rata 81,25 83,98 82,62
Berdasarkan tabel 4.6, diketahui nilai rata-rata aktivitas belajar siswa
kelaskontrol. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu sebesar
63
81,25%, dan pada pertemuan II yaitu sebesar 83,98%. Sedangkan nilai rata-rata
aktivitas belajar siswa secara keseluruhan dari pertemuan I dan II yaitu sebesar
82,62%.
4.2.2 Hasil Belajar Siswa
Penilaian hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan tes. Tes
dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis
deskripsi. Hasil belajar yang dinilai yaitu keterampilan siswa dalam menulis
deskripsi. Penilaian dilakukan padakelas eksperimen dankelas kontrol dengan
perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran
menerapkan metode field trip, sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran
menerapkan metode konvensional. Berdasarkan perlakuan yang berbeda tersebut
diperoleh data hasil belajar yang disajikan dalam tabel 4.7 dan 4.8.
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen
No. Kelas Interval f x f.x 1. 40 – 49 1 44,5 44,5 2. 50 – 59 2 54,5 109 3. 60 – 69 10 64,5 645 4. 70 – 79 10 74,5 745 5. 80 – 89 9 84,5 760,5 6. 90 – 100 4 94,5 378
Jumlah 36 - 2682 Rata-rata 72,22
Keterangan:
f : frekuensi nilai
x : nilai tengah
f.x : perkalian frekuensi nilai dan nilai tengah
(Sukestiyarno dan Wardono 2009: 32)
64
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui perolehan hasil belajar siswa kelas
eksperimen. Pada interval nilai 40-49 ada 1 siswa. Interval 50-59 ada 2 siswa.
Interval 60-69 ada 10 siswa. Interval 70-79 ada 10 siswa. Interval 80-89 ada 9
siswa. Sedangkan interval 90-100 ada 4 siswa. Berdasarkan tabel 4.7 diketahui
juga nilai rata-rata hasil belajar siswa, yaitu 72,22.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol
No. Kelas Interval f x f.x 1. 40 – 49 6 44,5 267 2. 50 – 59 6 54,5 327 3. 60 – 69 10 64,5 645 4. 70 – 79 5 74,5 372,5 5. 80 – 89 4 84,5 338 6. 90 – 100 1 94,5 94,5
Jumlah 32 - 2044 Rata-rata 60,03
Keterangan:
f : frekuensi nilai
x : nilai tengah
f.x : perkalian frekuensi nilai dan nilai tengah
(Sukestiyarno dan Wardono 2009: 32)
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui perolehan hasil belajar siswa kelas
kontrol. Pada interval nilai 40-49 ada 6 siswa. Interval 50-59 ada 6 siswa. Interval
60-69 ada 10 siswa. Interval 70-79 ada 5 siswa. Interval 80-89 ada 4 siswa.
Interval 90-100 ada 1 siswa. Berdasarkan tabel 4.8 diketahui juga nilai rata-rata
hasil belajar siswa, yaitu 60,03. Perbedaan jumlah siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol terjadi karena ada siswa yang tidak hadir saat dilakukan postes.
65
4.3 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji kesamaan rata-rata,
uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Data yang diuji yaitu data
aktivitas dan hasil belajar menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri
Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal. Selengkapnya uji prasyarat analisis dalam
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.
4.3.1 Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kesetaraan
kemampuan siswa pada dua kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian.
Apabila rata-rata pada kedua kelas berbeda jauh, maka penelitian tidak dapat
dilanjutkan. Perbedaan rata-rata yang signifikan pada kedua kelas menunjukkan
perbedaan kesetaraan kemampuan siswa. Perbedaan rata-rata yang signifikan
dapat menimbulkan asumsi bahwa perbedaan hasil dari perlakuan yang diberikan
merupakan pengaruh dari perbedaan kesetaraan kedua kelas tersebut. Dengan kata
lain untuk dapat memperoleh data penelitian yang akurat, antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen harus memiliki kesetaraan yang sama atau memiliki perbedaan
yang tidak signifikan.
Uji kesamaan rata-rata dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan data nilai hasil pretespada kelas eksperimen (IV B) dan
kelaskontrol (IV A). Daftar nilai hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 6 dan 7. Berdasarkan data terbut,nilai
rata-rata hasil pretes siswa tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada
kelaseksperimen nilai rata-rata pretes siswa yaitu 42,43 sedangkan di kelaskontrol
66
yaitu 41,08. Perbandingannilai rata-rata hasil pretes kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dibaca pada gambar 4.1 berikut.
Berdasarkan histogram pada gambar 4.1, dapat diketahui bahwa perbedaan
nilai rata-rata pretes kelaseksperimen dan kelas kontrol tidak signifikan.
Perbedaan nilai rata-rata kedua kelas tersebut hanya terpaut 1,35. Perbedaan nilai
rata-rata yang tidak terpaut jauh tersebut menunjukkan bahwa antara
kelaseksperimen dan kelaskontrol mempunyai tingkat kemampuan awal menulis
deskripsi yang relatif sama.
4.3.2 Uji Normalitas
Uji normalitas data hasil belajar pada penelitian ini dilakukan dengan
program SPSS versi 17 menggunakan rumus Liliefors. Data yang digunakan yaitu
data nilai hasil postes siswa. Setelah data diolah menggunakan program SPSS
versi 17, diperoleh data normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil
Gambar 4.1 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Pretes Kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02
0102030405060708090
100
Nilai Rata-rata
Kelas EksperimenKelas Kontrol
67
penghitungan uji normalitas selengkapnya ada pada lampiran 26. Sedangkan
ringkasan hasil penghitungannya dapat dibaca pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Eksperimen .117 36 .200* .971 36 .447
Kontrol .124 32 .200* .960 32 .273
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 4.9, diketahui nilai signifikansi kelaseksperimen dan
kelaskontrol sama yaitu 0,200. Ketentuan uji normalitas yaitu data dikatakan
berdistribusi normal apabila nilai signifikansi (sig.) pada kolom Kolmogorov-
Smirnov lebih dari 0,05. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut dapat dikatakan
bahwa data nilai postes siswa kelaseksperimen dan kelaskontrol berdistribusi
normal dengan nilai signifikansi 0,200 > 0,05.
4.3.3 Uji Homogenitas
Setelah diketahui data penelitian berdistribusi normal, maka selanjutnya
dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan
menggunakan program SPSS versi 17 dengan uji F. Penghitungan yang dilakukan
menerapkan taraf signifikansi 0,05. Ketentuan uji homogenitas yaitu apabila nilai
F > 0,05 data disebut homogen, namun jika F < 0,05 maka data dikatakan tidak
homogen. Hasil penghitungan uji homogenitas menggunakan program SPSS versi
17 selengkapnya ada pada lampiran 27. Sedangkan ringkasan hasil penghitungan
uji homogenitas dapat dibaca pada tabel 4.10.
68
Tabel 4.10 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Data
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of
Variances F Sig.
Nilai Equal variances assumed .109 .743 Equal variances not assumed
Berdasarkan tabel 4.10, diketahui hasil penghitungan uji homogenitas data
menggunakan program SPSS versi 17. Nilai signifikansi (sig.) uji F sebesar 0,743.
Ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji F > 0,05, yaitu 0,743 > 0,05. Dengan
demikian, dapat dikatakan data nilai postes siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol bersifat homogen. Setelah diketahui data berdistribusi normal dan bersifat
homogen selanjutnya dilakukan uji hipotesis.
4.3.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji t, karena telah
diketahui sebelumnya data berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan untuk
mengetahui kesimpulan penelitian atau hipotesis mana yang diterima dalam
penelitian ini. Pada pengujian hipotesis (uji t), ada ketentuan yang menjadi
pedoman uji. Ketentuan tersebut yaitu: apabila thitung< ttabelatau signifikansi > 0,05
maka Ho diterima, namun apabila thitung> ttabelatau signifikansi < 0,05 maka Ho
ditolak atau Ha diterima (Riduwan dkk 2012: 44). Penghitungan uji t pada
penelitian ini dilakukan dengan program SPSS versi 17 menggunakan rumus
independent sample t test dengan taraf kesalahan 5%. Selengkapnya, hasil
penghitungan uji t menggunakan program SPSS versi 17 ada pada lampiran 27.
Sedangkan ringkasan hasil penghitungan uji t dapat dibaca pada tabel 4.11.
69
Tabel 4.11 Hasil Penghitungan Uji t
Independent Samples Test
Nilai
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
t-test for Equality of Means
T 3.292 3.279Df 66 63.783Sig. (2-tailed) .002 .002Mean Difference 10.191 10.191Std. Error Difference 3.096 3.10895% Confidence Interval of the Difference
Lower 4.010 3.981Upper 16.372 16.401
Telah diketahui sebelumnya data nilai postes kelas eksperimen dan kelas
kontrol merupakan data yang berdistribusi normal dan bersifat homogen. Oleh
karena itu, hasil penghitungan uji t dan signifikansi pada tabel di atas dibaca pada
kolom Equal variances assumed. Berdasarkan tabel 4.11, diketahui nilai thitung=
3,292 dan signifikansi = 0,002. Hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa
nilai thitung> ttabel(ttabel= 1,980) dan signifikansi < 0,05, karena 3,292 > 1,980 dan
0,002 < 0,05. Berdasarkan ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis, hasil
ini membuktikan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan pada kelas yang
menerapkan metode field trip dibandingkan dengan kelas yang menerapkan
metode konvensional dalam pembelajaran menulis deskripsi.
4.4 Pembahasan
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keefektifan penerapan
metode field trip dalam pembelajaran menulis deskripsi terhadap aktivitas dan
hasil belajar siswa. Keefektifan penerapan metode field trip dinilai dari
pengamatan aktivitas dan penilaian hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan
70
kelas kontrol. Pembahasan hasil penilaian aktivitas dan hasil belajar siswa
dijelaskan sebagai berikut.
4.4.1 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penilaian aktivitas belajar siswa, diketahui bahwa nilai
rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu 90,20% pada
pertemuan I dan 94,72% pada pertemuan II. Sedangkan, nilai aktivitas belajar
siswa pada kelas kontrol yaitu 81,25% pada pertemuan I dan 83,98% pada
pertemuan II. Berdasarkan data tesebut, diketahui nilai rata-rata aktivitas belajar
siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Untuk
memperjelas perbandingan data perolehan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan histogram pada gambar 4.2.
Berdasarkan histogram di atas, dapat diketahui perbedaan nilai rata-rata
aktivitas belajar siswa. Diketahui nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas
Gambar 4.2 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa
0102030405060708090
100
Pertemuan I Pertemuan II
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
71
eksperiman lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Perbedaan nilai rata-rata
aktivitas belajar siswa pada pertemuan I yaitu terpaut 8,95%, sedangkan pada
pertemuan II yaitu 10,74. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yang lebih tinggi
diperoleh karena pengaruh metode pembelajaran yang digunakan, yaitu metode
field trip. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada pembelajaran menerapkan
metode field trip termasuk dalam kategori sangat tinggi. Ini membuktikan bahwa
metode field trip membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Keaktifan siswa dapat dilihat dari kesiapan, keseriusan, dan
ketekunan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil
tersebut, menunjukkan bahwa metode field trip berpengaruh positif terhadap
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi.
4.4.2 Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
pada pembelajaran menerapkan metode field trip lebih baik dibandingkan
menerapkan metode konvensional. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
yang menerapkan metode field trip yaitu 42,43 pada pretes dan meningkat
menjadi 72,22 pada postes. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada
kelas yang menerapkan metode konvensional yaitu 41, 08 pada pretes dan 62,03
pada postes. Perbedaan nilai rata-rata postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
yaitu terpaut 12,19. Perbedaan tersebut dikatakan signifikan berdasarkan
penghitungan uji t yang telah dilakukan. Untuk memperjelas perbandingan nilai
rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berikut
disajikan gambar 4.3.
72
Berdasarkan histogram di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pretes
kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terpaut jauh. Ini menunjukkan bahwa
kedua kelas tersebut memiliki tingkat kemampuan awal yang sama. Sedangkan
pada postes, nilai rata-rata kedua kelas menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Perbedaan nilai rata-rata postes kelas eksperimen dan kelas kontrol terpaut 10,19.
Nilai rata-rata pada kelas eksperimen yaitu 72,22 sedangkan pada kelas kontrol
yaitu 62,03. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada
kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
Setelah dilakukan analisis secara statistik dengan uji t yang dihitung
menggunakan program SPSS versi 17, diperoleh thitung> ttabelyaitu 3,292 > 1,980
dan signifikansi bernilai < 0,05 yaitu sebesar 0,002. Hasil thitung> ttabeldan
signifikasi < 0,05 menunjukkan bahwa Hoditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti,
terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara kelas yang
menerapkan metode field trip dan kelas yang menerapkan metode konvensional.
Gambar 4.3 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa
0102030405060708090
100
Pretes Postes
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
73
Hasil tersebut selaras dengan hasil penilaian terhadap aktivitas belajar siswa yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Hasil penilaian aktivitas belajar siswa menunjukkan
bahwa kelas eksperimen memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata keseluruhan aspek aktivitas belajar pada
kelas eksperimen yaitu 91,.23 sedangkan pada kelas kontrol yaitu 82,62.
Berdasarkan dua hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode field
trip berpengaruh efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran menulis deskripsi.
Keefektifan yang ditunjukkan dari penerapan metode field trip yaitu
adanya perbedaan yang signifikan aktivitas dan hasil belajar siswa dibandingkan
dengan pembelajaran menerapkan metode konvensional. Diketahui nilai aktivitas
dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol. Selain itu, nilai aktivitas dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II. Berdasarkan hasil
penelitian ini, peneliti menyarankan kepada para guru untuk dapat menerapkan
metode field trip pada pembelajaran menulis deskripsi khususnya di kelas IV
sekolah dasar.
74
74
BAB 5
PENUTUP
Bab kelima dalam skripsi ini yaitu bab penutup. Pada bab ini akan
dijelaskan mengenai simpulan dan saran dari peneliti setelah dilaksanakannya
penelitian. Bab penutup dalam skripsi ini dijelaskan sebagai berikut.
5.1 Simpulan
Penelitian telah dilaksanakan di SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten
Tegal dengan menggunakan kelas IV A dan IV B sebagai subjek penelitian.
Penelitian yang telah dilaksanakan mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian
yang telah dilaksanakan peneliti di kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02
menunjukkan bahwa:
(1) Hasil penilaian aktivitas belajar siswa pada kelas yang menerapkan
metodefield trip memiliki perbedaan dibandingkan dengan kelas yang
menerapkan metode konvensional. Perbedaan tingkat aktivitas belajar
siswa ditunjukkan dengan perbedaan nilai rata-rata aktivitas belajar. Pada
kelas eksperimen nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 90,20% pada
pertemuan pertama dan 94,72% pada pertemuan kedua. Sedangkan pada
kelas kontrol nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 81,25% pada
pertemuan pertama dan 83,98% pada pertemuan kedua.
(2) Hasil penilaian keterampilan menulis deskripsi pada siswa dalam kelas
yang menerapkan metode field trip memiliki perbedaan yang signifikan
dibandingkan dengan kelas yang menerapkan metode konvensional.
75
Perbedaan hasil belajar tersebut diketahui dari hasil uji t yang dihitung
menggunakan program SPSS versi 17. Dari uji t yang dilakukan
diperoleh nilai thitung> ttabel yaitu 3,292 > 1,980 dan signifikasi < 0,05
yaitu 0,002. Melalui hasil uji t juga diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil
belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 42,43 pada pretes
dan 72,22 pada postes, sedangkan pada kelas kontrol yaitu 41,08 pada
pretes dan 62,03 pada postes.
(3) Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi
mengalami peningkatan setelah diterapkan metode field trip. Ini
dibuktikan dengan nilai rata-rata aktivitas yang meningkat pada
pertemuan pertama dan kedua, serta hasil belajar yang meningkat pada
pretes dan postes. Nilai rata-rata aktivitas pada pertemuan pertama yaitu
90,20% meningkat menjadi 94,72% pada pertemuan kedua, sedangkan
nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pretes yaitu 42,43 meningkat
menjadi 72,22 pada postes.
5.2 Saran
Pada bagian ini, peneliti memberikan beberapa saran sehubungan dengan
penerapan metode field trip dalam pembelajaran. Saran yang peneliti berikan
ditujukan untuk beberapa pihak, antara lain bagi siswa, guru, sekolah, dan dinas
terkait. Saran bagi siswa, guru, sekolah, dan dinas terkait tersebut selengkapnya
sebagai berikut.
76
5.2.1 Bagi Siswa
Dalam mengikuti pembelajaran menulis deskripsi hendaknya siswa lebih
memeperhatikan penjelasan mengenai langkah-langkah menulis deskripsi dan
penggunaan ejaan dan tanda baca dengan baik. Dengan ini siswa diharapkan dapat
melaksanakan langkah-langkah menulis deskripsi sesuai urutan dan menggunakan
ejaan dan tanda baca dengan tepat.
5.2.2 Bagi Guru
Guru hendaknya dapat menerapkan metode field trip dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia, khususnya pada pembelajaran menulis deskripsi. Penerapan
metode field trip dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat menjadi alternatif
untuk menghilangkan kejenuhan siswa belajar di dalam kelas. Lebih dari itu,
menerapkan metode field trip dalam pembelajaran menulis deskripsi juga akan
lebih merangsang siswa untuk mengembangkan ide dan gagasannya dalam
menulis deskripsi. Dari hasil penelitian ini, metode field trip juga telah terbukti
efektif dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
5.2.3 Bagi Sekolah
Saran dari peneliti untuk sekolah yaitu hendaknya kepala sekolah dapat
memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan penelitian serupa. Dengan
penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru sendiri
serta kualitas pembelajaran di sekolah. Selain memberikan kesempatan, kepala
sekolah juga diharapkan dapat memfasilitasi penelitian yang dilakukan oleh guru.
Dengan ini juga diharapkan penelitian yang dilakukan oleh guru dapat
menghasilkan hasil penelitian yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
77
5.2.4 Bagi Dinas Terkait
Saran dari peneliti bagi dinas terkait yaitu khususnya untuk Dinas
Pendidikan Kabupaten Tegal. Peneliti memberikan saran bagi Dinas Pendidikan
Kabupaten Tegal untuk dapat lebih memperhatikan kebutuhan-kebutuhan guru
sehubungan dengan misi meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Untuk saat
ini, salah satu kebutuhan yang diperlukan guru yaitu seminar dan pelatihan
peningkatan mutu pembelajaran di sekolah. Seminar dan pelatihan mengenai
strategi-strategi pembelajaran yang efektif dibutuhkan oleh para guru dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan praktik mengajar. Selain membutuhkan
adanya kegiatan seminar dan pelatihan perlu juga adanya pengawasan dari
pelaksanaan kegiatan tersebut, agar kegiatan yang dilaksanakan benar-benar
berjalan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
79
Lampiran 1
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH
SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02 Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN (IV B)
TAHUN AJARAN 2012/2013
No Nama Siswa L/P No Nama Siswa L/P
1. M. Arif Saefur R. L 20. Nabila Shinda P
2. M. Khafidin A. S. L 21. Nanda Yuda Saputra L
3. Reski Sekar Sari P 22. Prayuda Mukti P. L
4. Mangun Sarkoro L 23. Resvitaningsih P
5. Adit Firdaus P. L 24. Sidiq Nurhidayat L
6. Akhwan Alamsyah L 25. Syarifah Fatkhanah P
7. Alda Putri Naviri P 26. Teguh Iman Sahudi L
8. Alfa Kharismawati P 27. Tria Aura P
9. Anisa Rahmawati P 28. Vemas Adi Pratama L
10. Aprilia Anis Sabila P 29. Vina Anggraeni L
11. Ardan Awaludin L 30. Wulan Apriliani P
12. Aulia Azmiati P 31. Yusuf Yonisal S. P
13. Dian Navitasari P 32. M. Eizal Maulana L
14. Elsam Irsyad Azizi L 33. Yuniar Herliana L
15. Faza Shafira Dini P 34. Tri Mustika Sari P
16. Hilda Zakiyah P 35. Berliani Dwi C. P
17. Ikhwan Khoirul H. L 36. Ikhsan Firgiawan L
18. Lafania Farda A. P 37. Dimas Kemal Al F. L
19. Muhamad Abdul K. L Jumlah Siswa 37
80
Lampiran 2
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH
SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02 Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL (IV A)
TAHUN AJARAN 2012/2013
No. Nama Siswa L/P No. Nama Siswa L/P
1. Muftiar Rizaki L 20. M. Tegar Putra Prata L
2. Astri Sri Wahyuni P 21. Muhammad Irfan G. L
3. Moh. Viko Agi M. L 22. Nurul Azizah P
4. Syaefun Niam L 23. Oktafiani Saputri P
5. Tri Ayu Lestari P 24. Rahmawati Fauziyah P
6. Zulfany Rizqi Fauza P 25. Rifki Hamdani L
7. Aditya Dwi Pangestu L 26. Rizka Septi W. P
8. Angger Bima R. L 27. Safina Hidayanti P
9. Anisa Anatasya P 28. Salzabila Putri P. P
10. Ardin Akhirudin L 29. Sasi Kirana Sahrani P
11. Bangun Pribadi L 30. Savinatun Najati P
12. Bintang Prasetyo L 31. Septi Salsabila Afani P
13. Dwi Septi Erisa P 32. Siti Fahatun P
14. Emfa Falah Isqie P 33. Wahyu Adi S. P
15. Galang Ozi S. W. L 34. Zaenal Arifin L
16. Guntur Tri Widianto L 35. Moh. Rifky A. L
17. lham Rudiarso L 36. Moh. Aditya J. K. L
18. Izzatul Ukhti P 37. Isma Aulia Zakiyah P
19. Malik Fajar A. G. L Jumlah Siswa 37
81
Lampiran 3
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH
SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02 Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471
DAFTAR NILAI UAS SEMESTER 1 KELAS EKSPERIMEN (IV B)
No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai
1. M. Arif Saefur R. 56 20. Nabila Shinda 75
2. M. Khafidin A. S. 65 21. Nanda Yuda Saputra 65
3. Reski Sekar Sari 88 22. Prayuda Mukti P. 92
4. Mangun Sarkoro 82 23. Resvitaningsih 87
5. Adit Firdaus Pratama 76 24. Sidiq Nurhidayat 77
6. Akhwan Alamsyah 68 25. Syarifah Fatkhanah 82
7. Alda Putri Naviri 75 26. Teguh Iman Sahudi 65
8. Alfa Kharismawati 65 27. Tria Aura 72
9. Anisa Rahmawati 90 28. Vemas Adi Pratama 56
10. Aprilia Anis Sabila 75 29. Vina Anggraeni 62
11. Ardan Awaludin 65 30. Wulan Apriliani 80
12. Aulia Azmiati 78 31. Yusuf Yonisal Sabila 67
13. Dian Navitasari 86 32. M. Eizal Maulana 77
14. Elsam Irsyad Azizi 65 33. Yuniar Herliana 67
15. Faza Shafira Dini 74 34. Tri Mustika Sari 74
16. Hilda Zakiyah 85 35. Berliani Dwi C. 83
17. Ikhwan Khoirul H. 54 36. Ikhsan Firgiawan 89
18. Lafania Farda A. 75 37. Dimas Kemal Al F. 48
19. Muhamad Abdul K. 90 Rata-rata 73,78
82
Lampiran 4
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH
SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02 Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471
DAFTAR NILAI UAS SEMESTER 1 KELAS KONTROL (IV A)
No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai
1. Muftiar Rizaki 56 20. M. Tegar Putra Prata 75
2. Astri Sri Wahyuni 65 21. Muhammad Irfan G. 65
3. Moh. Viko Agi Mahesa 88 22. Nurul Azizah 92
4. Syaefun Niam 82 23. Oktafiani Saputri 87
5. Tri Ayu Lestari 76 24. Rahmawati Fauziyah 77
6. Zulfany Rizqi Fauza 68 25. Rifki Hamdani 82
7. Aditya Dwi Pangestu 75 26. Rizka Septi Wahyuni 65
8. Angger Bima Rinanto 65 27. Safina Hidayanti 72
9. Anisa Anatasya 90 28. Salzabila Putri P. 56
10. Ardin Akhirudin 75 29. Sasi Kirana Sahrani 62
11. Bangun Pribadi 65 30. Savinatun Najati 80
12. Bintang Prasetyo 78 31. Septi Salsabila Afani 67
13. Dwi Septi Erisa 86 32. Siti Fahatun 77
14. Emfa Falah Isqie 65 33. Wahyu Adi Setiawan 67
15. Galang Ozi S. W. 74 34. Zaenal Arifin 74
16. Guntur Tri Widianto 85 35. Moh. Rifky A. 83
17. lham Rudiarso 54 36. Moh. Aditya J. K. 89
18. Izzatul Ukhti 75 37. Isma Aulia Zakiyah 48
19. Malik Fajar Al Ghozali 90 Rata-rata 75,35
83
Lampiran 5
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH
SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02 Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471
DAFTAR NILAI UJI COBA SOAL (KELAS V A)
No. Nama Skor Kriteria
Jml. Skor Nilai A B C D E
1 Anik Dwi P. 2 3 2 3 2 12 60
2 Dita Umami 2 3 3 3 2 13 65
3 Dwi Apriyanti 1 2 3 2 2 10 50
4 Hilda Wati R. 1 2 2 2 3 10 50
5 Sela Hari V. H. S. 2 3 2 2 2 11 55
6 Siti Lesmana 2 3 3 2 2 12 60
7 Stevana Ade S. 3 3 3 3 2 14 70
8 Umi Mukhofifah 2 2 2 2 2 10 50
9 Alya Rosadah 2 3 2 2 2 11 55
10 Angga Hiqmat T. 2 2 2 2 2 10 50
11 Astriana Nur H. 2 3 3 3 3 14 70
12 Dewi Rohmawati 3 3 3 3 3 15 75
13 Dhea Ayu K. 3 3 3 4 2 15 75
14 Dwi Anjar A. 2 4 3 3 2 14 70
15 Eka Puspita Dewi 2 3 4 3 4 16 80
16 Eva Fitria Sari 3 4 3 2 3 15 75
17 Jasmine F. Z. 2 3 4 3 3 15 75
18 M. Alvin Maulana 1 2 3 3 2 11 55
19 M. Faizal Mulya J. 1 2 4 2 2 11 55
84
20 M. Farkhan Niam 2 2 2 2 2 10 50
21 M. Fathur R. S. 3 3 3 3 2 14 70
22 Nurul Fatiyah H. 3 3 2 3 2 13 65
23 Nusaibah 1 3 4 3 4 15 75
24 Rayang M. N. I. 2 2 3 2 1 10 50
25 Retno Vilda Sari 1 2 3 2 2 10 50
26 Salma Zahra 3 3 4 3 3 16 80
27 Tegar Fathul A. 3 3 2 3 2 13 65
Rata-rata 62,96
Keterangan: A : Pendeskripsian, B : Organisasi Isi, C : Penggunaan Ejaan, D : Pemilihan Kata, E : Kerapian Tulisan
Kepala Sekolah SD Negeri Bogares Kidul 02
Suharto, S. Pd. NIP 19520511 197911 1 001
Lampiran 6
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH
SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02 Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471
DAFTAR NILAI PRETES KELAS EKSPERIMEN (IV B)
No. Nama
Skor Kriteria
Jml. Skor Nilai
A B C D E
1 M. Arif Saefur R. 2 2 2 1 2 9 45
2 M. Khafidin A. S. 1 1 1 2 1 6 30
3 Reski Sekar Sari 1 2 2 2 2 9 45
4 Mangun Sarkoro 2 1 1 2 1 7 35
5 Adit Firdaus Pratama 1 1 1 1 2 6 30
6 Akhwan Alamsyah 3 2 2 3 2 12 60
85
7 Alda Putri Naviri 2 1 1 2 1 7 35
8 Alfa Kharismawati 2 1 2 2 1 8 40
9 Anisa Rahmawati 3 2 2 3 2 12 60
10 Aprilia Anis Sabila 2 1 2 1 1 7 35
11 Ardan Awaludin 2 1 1 1 1 6 30
12 Aulia Azmiati 2 2 2 1 2 9 45
13 Dian Navitasari 2 1 2 1 2 8 40
14 Elsam Irsyad Azizi 1 1 2 2 1 7 35
15 Faza Shafira Dini 2 2 2 2 2 10 50
16 Hilda Zakiyah 3 3 3 2 2 13 65
17 Ikhwan Khoirul H. 1 1 1 2 1 6 30
18 Lafania Farda A. 1 1 1 2 1 6 30
19 Muhamad Abdul K. 2 2 1 2 2 9 45
20 Nabila Shinda 3 3 3 2 3 14 70
21 Nanda Yuda Saputra 2 1 1 2 1 7 35
22 Prayuda Mukti P. 2 1 3 2 2 10 50
23 Resvitaningsih 3 2 3 3 2 13 65
24 Sidiq Nurhidayat 2 1 2 1 2 8 40
25 Syarifah Fatkhanah 1 1 1 2 1 6 30
26 Teguh Iman Sahudi 1 1 1 2 1 6 30
27 Tria Aura 2 1 1 2 1 7 35
28 Vemas Adi Pratama 2 1 1 2 1 7 35
29 Vina Anggraeni 2 1 1 2 2 8 40
30 Wulan Apriliani 2 1 1 2 2 8 40
31 Yusuf Yonisal Sabila 3 2 3 3 2 13 65
32 M. Eizal Maulana 2 1 1 2 2 8 40
33 Yuniar Herliana 3 3 3 3 2 14 70
34 Tri Mustika Sari 2 1 1 2 1 7 35
35 Berliani Dwi C. 1 1 2 2 2 8 40
36 Ikhsan Firgiawan 1 1 1 2 1 6 30
37 Dimas Kemal Al F. 1 1 2 2 1 7 35
Rata-rata 42,43
86
Keterangan: A : Pendeskripsian, B : Organisasi Isi, C : Penggunaan Ejaan, D : Pemilihan Kata, E : Kerapian Tulisan
Mengetahui,
Guru Kelas IV B Guru Praktikan
ttd
Umi Nurlatifah, S.Pd. Dani Sahulekha
NIP 19640229 198608 2 001 NIM 1401409258
87
Lampiran 7
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH
SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02 Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471
DAFTAR NILAI PRETES KELAS KONTROL (IV A)
No. Nama
Skor Kriteria
Jml. Skor Nilai
A B C D E
1 Muftiar Rizaki 2 2 3 3 2 12 60
2 Astri Sri Wahyuni 1 1 1 2 1 6 30
3 Moh. Viko Agi M. 2 2 1 1 1 7 35
4 Syaefun Niam 1 1 2 2 2 8 40
5 Tri Ayu Lestari 2 1 1 2 1 7 35
6 Zulfany Rizqi Fauza 2 1 2 2 2 9 45
7 Aditya Dwi Pangestu 1 1 2 2 1 7 35
8 Angger Bima R. 2 2 1 1 1 7 35
9 Anisa Anatasya 1 1 2 2 2 8 40
10 Ardin Akhirudin 1 1 1 2 1 6 30
11 Bangun Pribadi 1 1 2 1 1 6 30
12 Bintang Prasetyo 2 1 2 2 1 8 40
13 Dwi Septi Erisa 1 1 1 2 2 7 35
14 Emfa Falah Isqie 3 2 2 2 2 11 55
15 Galang Ozi S. W. 1 1 2 2 1 7 35
16 Guntur Tri Widianto 1 1 1 1 2 6 30
17 lham Rudiarso 1 1 2 1 2 7 35
18 Izzatul Ukhti 1 1 2 2 2 8 40
19 Malik Fajar Al G. 3 2 2 1 2 10 50
20 M. Tegar Putra Prata 2 1 2 2 2 9 45
21 Muhammad Irfan G. 2 1 1 1 1 6 30
22 Nurul Azizah 1 1 2 2 2 8 40
23 Oktafiani Saputri 3 4 3 3 3 16 80
88
24 Rahmawati Fauziyah 2 1 2 2 1 8 40
25 Rifki Hamdani 2 1 2 1 1 7 35
26 Rizka Septi Wahyuni 1 2 1 2 2 8 40
27 Safina Hidayanti 2 2 2 2 2 10 50
28 Salzabila Putri Pramu 3 3 3 3 2 14 70
29 Sasi Kirana Sahrani 1 1 2 1 1 6 30
30 Savinatun Najati 2 2 2 1 1 8 40
31 Septi Salsabila Afani 1 2 2 1 1 7 35
32 Siti Fahatun 2 1 1 2 1 7 35
33 Wahyu Adi Setiawan 1 1 2 2 1 7 35
34 Zaenal Arifin 1 2 1 2 1 7 35
35 Moh. Rifky A. 2 2 1 1 2 8 40
36 Moh. Aditya J. K. 1 2 2 2 2 9 45
37 Isma Aulia Zakiyah 3 3 2 2 2 12 60
Rata-rata 41,08
Keterangan: A : Pendeskripsian, B : Organisasi Isi, C : Penggunaan Ejaan, D : Pemilihan Kata, E : Kerapian Tulisan
, S.Pd. . Dani Sahulekha
89
Lampiran 8
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH
SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02 Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471
DAFTAR NILAI POSTES KELAS EKSPERIMEN (IV B)
No. Nama
Skor Kriteria
Jml. Skor Nilai
A B C D E
1 M. Arif Saefur R. 2 2 2 3 3 12 60
2 M. Khafidin A. S. 2 1 1 3 2 9 45
3 Reski Sekar Sari 2 2 2 3 3 12 60
4 Mangun Sarkoro 2 2 1 3 2 10 50
5 Adit Firdaus Pratama 2 2 2 3 3 12 60
6 Akhwan Alamsyah 3 3 3 4 3 16 80
7 Alda Putri Naviri 3 3 3 4 3 16 80
8 Alfa Kharismawati 3 3 3 4 3 16 80
9 Anisa Rahmawati 3 4 4 4 4 19 95
10 Aprilia Anis Sabila 3 4 3 4 4 18 90
11 Ardan Awaludin - - - - - - -
12 Aulia Azmiati 3 3 3 4 4 17 85
13 Dian Navitasari 3 4 2 4 4 17 85
14 Elsam Irsyad Azizi 3 2 3 4 3 15 75
15 Faza Shafira Dini 2 3 3 4 4 16 80
16 Hilda Zakiyah 3 4 4 4 4 19 95
17 Ikhwan Khoirul H. 2 2 2 3 3 12 60
18 Lafania Farda A. 3 2 2 3 3 13 65
19 Muhamad Abdul K. 3 3 3 4 3 16 80
20 Nabila Shinda 3 3 4 4 4 18 90
21 Nanda Yuda Saputra 2 2 2 3 3 12 60
22 Prayuda Mukti P. 3 2 3 4 4 16 80
23 Resvitaningsih 3 3 4 4 3 17 85
90
24 Sidiq Nurhidayat 2 2 2 3 3 12 60
25 Syarifah Fatkhanah 2 2 2 3 3 12 60
26 Teguh Iman Sahudi 2 3 3 4 3 15 75
27 Tria Aura 2 2 2 4 3 13 65
28 Vemas Adi Pratama 2 2 2 3 2 11 55
29 Vina Anggraeni 2 2 3 4 3 14 70
30 Wulan Apriliani 2 2 3 4 4 15 75
31 Yusuf Yonisal Sabila 2 2 3 4 4 15 75
32 M. Eizal Maulana 2 2 3 4 3 14 70
33 Yuniar Herliana 2 2 3 4 4 15 75
34 Tri Mustika Sari 3 2 3 4 3 15 75
35 Berliani Dwi C. 2 2 2 4 4 14 70
36 Ikhsan Firgiawan 2 2 3 4 3 14 70
37 Dimas Kemal Al F. 2 2 2 4 3 13 65
Rata-rata 72,22
Keterangan: A : Pendeskripsian, B : Organisasi Isi, C : Penggunaan Ejaan, D : Pemilihan Kata, E : Kerapian Tulisan
91
Lampiran 9
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH
SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02 Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471
DAFTAR NILAI POSTES KELAS KONTROL (IV A)
No. Nama
Skor Kriteria
Jml. Skor Nilai
A B C D E
1 Muftiar Rizaki 1 1 1 3 2 8 40
2 Astri Sri Wahyuni 2 1 1 3 2 9 45
3 Moh. Viko Agi M. 2 1 1 3 2 9 45
4 Syaefun Niam - - - - - - -
5 Tri Ayu Lestari 3 2 2 2 3 12 60
6 Zulfany Rizqi Fauza 3 1 2 3 3 12 60
7 Aditya Dwi Pangestu 1 1 2 3 2 9 45
8 Angger Bima R. - - - - - - -
9 Anisa Anatasya 3 2 3 3 4 15 75
10 Ardin Akhirudin 1 1 1 3 3 9 45
11 Bangun Pribadi 2 1 2 3 3 11 55
12 Bintang Prasetyo 1 1 2 3 2 9 45
13 Dwi Septi Erisa 1 1 3 3 3 11 55
14 Emfa Falah Isqie 3 2 3 3 3 14 70
15 Galang Ozi S. W. 2 1 1 3 3 10 50
16 Guntur Tri Widianto - - - - - - -
17 lham Rudiarso 1 1 3 3 3 11 55
18 Izzatul Ukhti 3 3 3 4 4 17 85
19 Malik Fajar Al G. 2 2 2 4 4 14 70
20 M. Tegar Putra Prata 2 2 3 3 3 13 65
21 Muhammad Irfan G. 2 3 3 4 3 15 75
22 Nurul Azizah 1 2 3 3 3 12 60
23 Oktafiani Saputri 2 2 2 4 3 13 65
92
24 Rahmawati Fauziyah 2 2 3 3 3 13 65
25 Rifki Hamdani 1 2 3 3 3 12 60
26 Rizka Septi Wahyuni 1 1 2 3 3 10 50
27 Safina Hidayanti 2 3 3 4 4 16 80
28 Salzabila Putri Pramu 3 3 4 4 4 18 90
29 Sasi Kirana Sahrani 2 2 2 3 3 12 60
30 Savinatun Najati 2 2 2 4 3 13 65
31 Septi Salsabila Afani 3 3 3 4 3 16 80
32 Siti Fahatun - - - - - - -
33 Wahyu Adi Setiawan 2 2 2 3 3 12 60
34 Zaenal Arifin 1 1 3 3 3 11 55
35 Moh. Rifky A. - - - - - - -
36 Moh. Aditya J. K. 2 3 3 4 3 15 75
37 Isma Aulia Zakiyah 3 3 3 4 3 16 80
Rata-rata 62,03
Keterangan: A : Pendeskripsian, B : Organisasi Isi, C : Penggunaan Ejaan, D : Pemilihan Kata, E : Kerapian Tulisan
Mengetahui,
Guru Kelas IV A Guru Praktikan
ttd
Wartini, S.Pd. . Dani Sahulekha
NIP 19630707 198508 2 002 NIM 1401409258
93
Lampiran 10
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH
SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02 Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471
Pertemuan I
No. Nama Skor Kriteria
Jml. Skor Nilai Aktivitas (%)
A B C D
1 M. Arif Saefur R. 4 4 3 3 14 87,5
2 M. Khafidin Angling S. 3 3 3 3 12 75
3 Reski Sekar Sari 4 4 3 3 14 87,5
4 Mangun Sarkoro 3 4 3 3 13 81,25
5 Adit Firdaus Pratama 3 4 3 3 13 81,25
6 Akhwan Alamsyah 4 3 3 4 14 87,5
7 Alda Putri Naviri 3 4 3 3 13 81,25
8 Alfa Kharismawati 4 4 3 4 15 93,75
9 Anisa Rahmawati 4 4 4 3 15 93,75
10 Aprilia Anis Sabila 4 4 4 4 16 100
11 Ardan Awaludin 3 3 3 3 12 75
12 Aulia Azmiati 4 4 3 4 15 93,75
13 Dian Navitasari 3 4 3 4 14 87,5
14 Elsam Irsyad Azizi 4 4 3 4 15 93,75
15 Faza Shafira Dini 4 4 3 4 15 93,75
16 Hilda Zakiyah 4 4 3 4 15 93,75
17 Ikhwan Khoirul H. 3 4 3 4 14 87,5
18 Lafania Farda A. 4 4 3 3 14 87,5
19 Muhamad Abdul Kahfi 3 4 3 3 13 81,25
20 Nabila Shinda 4 4 4 4 16 100
21 Nanda Yuda Saputra 3 4 3 4 14 87,5
94
DAFTAR NILAI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN (IV B)
22 Prayuda Mukti P. 4 4 4 4 16 100
23 Resvitaningsih 4 4 3 3 14 87,5
24 Sidiq Nurhidayat 4 4 3 4 15 93,75
25 Syarifah Fatkhanah 3 4 3 3 13 81,25
26 Teguh Iman Sahudi 4 4 3 4 15 93,75
27 Tria Aura 4 4 3 4 15 93,75
28 Vemas Adi Pratama 4 4 4 4 16 100
29 Vina Anggraeni 4 4 3 4 15 93,75
30 Wulan Apriliani 4 4 3 4 15 93,75
31 Yusuf Yonisal Sabila 4 4 4 4 16 100
32 M. Eizal Maulana 4 4 4 4 16 100
33 Yuniar Herliana 4 4 3 4 15 93,75
34 Tri Mustika Sari 4 4 4 4 16 100
35 Berliani Dwi C. 4 4 3 4 15 93,75
36 Ikhsan Firgiawan 3 3 3 3 12 75
37 Dimas Kemal Al F. 4 4 3 3 14 87,5
Rata-rata 90,20
Pertemuan II
No. Nama Skor Kriteria
Jml. Skor Nilai Aktivitas (%)
A B C D
1 M. Arif Saefur R. 3 4 4 3 14 87,5
2 M. Khafidin Angling S. 3 3 4 4 14 87,5
3 Reski Sekar Sari 4 4 4 3 15 93,75
4 Mangun Sarkoro 3 4 3 3 13 81,25
5 Adit Firdaus Pratama 4 3 3 3 13 81,25
6 Akhwan Alamsyah 4 4 3 4 15 93,75
7 Alda Putri Naviri 3 4 4 4 15 93,75
95
8 Alfa Kharismawati 4 4 3 4 15 93,75
9 Anisa Rahmawati 4 4 4 4 16 100
10 Aprilia Anis Sabila 4 4 4 4 16 100
11 Ardan Awaludin - - - - - -
12 Aulia Azmiati 4 4 4 4 16 100
13 Dian Navitasari 4 4 4 4 16 100
14 Elsam Irsyad Azizi 3 3 4 4 14 87,5
15 Faza Shafira Dini 4 4 4 4 16 100
16 Hilda Zakiyah 3 4 4 4 15 93,75
17 Ikhwan Khoirul H. 3 4 4 4 15 93,75
18 Lafania Farda A. 3 3 4 4 14 87,5
19 Muhamad Abdul Kahfi 4 4 4 4 16 100
20 Nabila Shinda 4 4 4 4 16 100
21 Nanda Yuda Saputra 4 4 4 4 16 100
22 Prayuda Mukti P. 4 4 4 4 16 100
23 Resvitaningsih 3 4 4 3 14 87,5
24 Sidiq Nurhidayat 4 4 4 4 16 100
25 Syarifah Fatkhanah 3 4 3 4 14 87,5
26 Teguh Iman Sahudi 4 4 4 3 15 93,75
27 Tria Aura 4 4 4 4 16 100
28 Vemas Adi Pratama 4 4 4 4 16 100
29 Vina Anggraeni 4 4 3 4 15 93,75
30 Wulan Apriliani 4 4 4 4 16 100
31 Yusuf Yonisal Sabila 4 4 4 4 16 100
32 M. Eizal Maulana 4 4 4 4 16 100
33 Yuniar Herliana 4 4 4 4 16 100
34 Tri Mustika Sari 4 4 4 4 16 100
35 Berliani Dwi C. 4 4 3 4 15 93,75
96
Observer,
Guru Kelas IV B
ttd
Umi Nur Latifah, S.Pd.
NIP 19640229 198608 2 001
Lampiran 11
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH
SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02 Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471
36 Ikhsan Firgiawan 4 3 3 3 13 81,25
37 Dimas Kemal Al F. 3 4 3 3 13 81,25
Rata-rata 94,72
Pertemuan I
97
No. Nama Skor Kriteria
Jml. Skor Nilai Aktivitas (%)
A B C D
1 Muftiar Rizaki 3 3 2 3 11 68,75
2 Astri Sri Wahyuni 3 2 2 2 9 56,25
3 Moh. Viko Agi M. 3 3 2 3 11 68,75
4 Syaefun Niam 4 3 3 4 14 87,5
5 Tri Ayu Lestari 3 3 2 3 11 68,75
6 Zulfany Rizqi F. 4 3 3 3 13 81,25
7 Aditya Dwi P. 4 3 3 4 14 87,5
8 Angger Bima R. 3 3 3 3 12 75
9 Anisa Anatasya 3 3 2 3 11 68,75
10 Ardin Akhirudin 3 3 3 3 12 75
11 Bangun Pribadi 3 3 3 4 13 81,25
12 Bintang Prasetyo 4 4 3 4 15 93,75
13 Dwi Septi Erisa 3 3 3 3 12 75
14 Emfa Falah Isqie 4 4 3 4 15 93,75
15 Galang Ozi S. W. 3 3 3 3 12 75
16 Guntur Tri W. 3 3 3 4 13 81,25
17 lham Rudiarso 3 3 3 3 12 75
18 Izzatul Ukhti 4 3 3 4 14 87,5
19 Malik Fajar Al G. 4 3 3 4 14 87,5
20 M. Tegar Putra P. 3 4 3 4 14 87,5
21 Muhammad I. G. 4 3 3 4 14 87,5
22 Nurul Azizah 4 4 3 3 14 87,5
23 Oktafiani Saputri 4 4 3 4 15 93,75
24 Rahmawati F. 4 3 3 3 13 81,25
25 Rifki Hamdani 3 4 3 3 13 81,25
26 Rizka Septi W. 4 3 3 3 13 81,25
98
DAFTAR NILAI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL (IV A)
27 Safina Hidayanti 4 4 3 4 15 93,75
28 Salzabila Putri P. 4 4 3 4 15 93,75
29 Sasi Kirana S. 4 4 3 3 14 87,5
30 Savinatun Najati 4 4 3 4 15 93,75
31 Septi Salsabila A. 4 4 3 3 14 87,5
32 Siti Fahatun 3 3 3 3 12 75
33 Wahyu Adi S. 3 3 3 3 12 75
34 Zaenal Arifin 3 3 3 3 12 75
35 Moh. Rifky A. 3 3 2 3 11 68,75
36 Moh. Aditya J. K. 4 3 3 4 14 87,5
37 Isma Aulia Z. 4 3 3 3 13 81,25
Rata-rata 81,25
Pertemuan II
No. Nama Skor Kriteria
Jml. Skor Nilai Aktivitas (%)
A B C D
1 Muftiar Rizaki 4 3 3 2 12 75
2 Astri Sri Wahyuni 3 3 3 2 11 68,75
3 Moh. Viko Agi M. 4 3 3 3 13 81,25
4 Syaefun Niam - - - - - -
5 Tri Ayu Lestari 4 3 3 3 13 81,25
6 Zulfany Rizqi F. 4 4 3 3 14 87,5
7 Aditya Dwi P. 4 4 3 3 14 87,5
8 Angger Bima R. - - - - - -
9 Anisa Anatasya 4 3 3 3 13 81,25
99
10 Ardin Akhirudin 3 3 3 3 12 75
11 Bangun Pribadi 4 3 3 3 13 81,25
12 Bintang Prasetyo 4 4 3 3 14 87,5
13 Dwi Septi Erisa 4 3 3 3 13 81,25
14 Emfa Falah Isqie 4 4 3 4 15 93,75
15 Galang Ozi S. W. 4 4 3 3 14 87,5
16 Guntur Tri W. - - - - - -
17 lham Rudiarso 4 3 3 3 13 81,25
18 Izzatul Ukhti 4 4 3 3 14 87,5
19 Malik Fajar Al G. 4 4 3 3 14 87,5
20 M. Tegar Putra P. 3 4 3 3 13 81,25
21 Muhammad I. G. 4 3 3 3 13 81,25
22 Nurul Azizah 4 4 3 3 14 87,5
23 Oktafiani Saputri 4 4 3 4 15 93,75
24 Rahmawati F. 4 3 3 3 13 81,25
25 Rifki Hamdani 4 3 3 3 13 81,25
26 Rizka Septi W. 4 3 3 3 13 81,25
27 Safina Hidayanti 4 4 3 3 14 87,5
28 Salzabila Putri P. 4 4 3 4 15 93,75
29 Sasi Kirana S. 4 4 3 3 14 87,5
30 Savinatun Najati 4 4 3 3 14 87,5
31 Septi Salsabila A. 4 3 3 4 14 87,5
32 Siti Fahatun - - - - - -
33 Wahyu Adi S. 4 3 3 3 13 81,25
34 Zaenal Arifin 4 3 3 3 13 81,25
35 Moh. Rifky A. - - - - - -
36 Moh. Aditya J. K. 4 4 3 3 14 87,5
37 Isma Aulia Z. 4 3 3 3 13 81,25
Lampiran 12
SILABUS PEMBELAJARAN MENULIS
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas/ Semester : IV/ 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tema : Studi Wisata
Standar Kompetensi:
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
8.1 Menyusun
karangan tentang
berbagai topik
sederhana dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan
(huruf besar dan
tanda baca)
Karangan 8.1.1 Mampu menyusun
kerangka karangan.
8.1.2 Mampu menyusun
karangan tentang berbagai
topik sederhana dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan (huruf
besar dan tanda baca).
1. Siswa menyusun
kerangka karangan.
2. Siswa menyusun
karangan tentang
berbagai topik
sederhana dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan (huruf
besar dan tanda baca).
Tes Uraian 1. Buatlah sebuah
kerangka karangan
dengan tema hari libur!
2. Susunlah karangan
sederhana dengan
memperhatikan ejaan
(huruf besar dan tanda
baca)!
2 x pertemuan
(6 x 35 menit)
Bina Bahasa
Indonesia 4,
Surat Kabar,
Majalah.
Kepala Sekolah SD Negeri Bogares Kidul 02 ttd Suharto, S. Pd. NIP 19520511 197911 1 001
92
Lampiran 13
PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN MENULIS
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas/ Semester : IV/ 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tema : Studi Wisata
Standar Kompetensi:
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.
Kompetensi Dasar Materi Pokok
Indikator Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik
Bentuk Instrumen
Instrumen
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).
Karangan Deskripsi
8.1.1 Mampu menyusun kerangka karangan. 8.1.2 Mampu menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).
1. Siswa menyusun kerangka karangan.
2. Siswa menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).
1. Tes (tertulis) 2. Non tes
(observasi)
1. Tes uraian 2. Lembar
observasi
1. Buatlah sebuah kerangka karangan dengan tema “halaman sekolah”!
2. Buatlah sebuah karangan deskripsi dengan memperhatikan penggunaan huruf besar dan tanda baca!
2 x pertemuan (6 x 35 menit)
Bahasa Indonesia Kelas IV (Anton Suparyanta, Wendi Widya R.D., dan Y. Budi Artati) halaman:111-115. 2006. Klaten: Intan Pariwara.
Karakter yang diharapkan: dapat dipercaya (Trustworthines), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), berani (courage), dan ketulusan (honesty)
93
103
Lampiran 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV B/ 2
Alokasi Waktu : 6x 35 menit (6 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam
bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.
B. Kompetensi Dasar
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan
memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).
C. Indikator
8.1.2 Mampu menyusun kerangka karangan.
8.1.3 Mampu menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan
memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan field trip, pemberian tugas, dan penjelasan dari guru,
siswa dapat menyusun sebuah kerangka karangan.
2. Melalui kegiatan field trip, pemberian tugas, dan penjelasan dari guru,
siswa dapat menyusun karangan deskripsi dengan memperhatikan
penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, dan tanda koma).
E. Karakter Siswa yang Diharapkan
1. Dapat dipercaya (trustworthines) 4. Rasa hormat dan perhatian (respect)
104
2. Tekun (diligence) 5. Tanggung jawab (responsibility)
3. Berani (courage) 6. Ketulusan (honesty)
F. Materi Pembelajaran
Karangan Deskripsi (terlampir).
G. Metode Pembelajaran
1. Field trip
Metode field trip digunakan saat pembelajaran di luar kelas dengan
mengajak siswa mengunjungi halaman sekolah yang mencakup taman
sekolah, lapangan upacara, dan gerbang sekolah.
2. Ceramah
Metode ceramah digunakan saat guru menjelaskan materi menulis
deskripsi dan materi penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).
3. Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas digunakan saat guru memberikan tugas-
tugas dalam pembelajaran baik berupa Lembbar Kerja Siswa (LKS)
maupun Pekerjaan Rumah (PR).
4. Diskusi
Metode diskusi digunakan saat siswa diberi tugas kelompok untuk
mengerjakan tugas yang harus dikerjakan dan didiskusikan bersama
kelompok.
5. Tanya Jawab
Metode tanya jawab digunakan saat guru melakukan konfirmasi
pada siswa tentang materi yang telah diberikan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan I (3 x 35 menit/ 3 jam pelajaran)
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1) Guru menyuruh siswa untuk mempersipkan diri mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
105
3) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa
mengenai pengalaman berkunjung ke suatu tempat.
4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan
dipelajari.
b. Kegiatan inti (75 menit)
1) Eksplorasi (20 menit)
a) Guru menjelaskan pengertian karangan deskripsi kepada siswa.
b) Guru memberikan contoh karangan deskripsi dan menjelaskan
kepada siswa ciri-ciri karangan deskripsi.
c) Guru menjelaskan langkah-langkah menulis deskripsi.
2) Elaborasi (40 menit)
a) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan 4 siswa
setiap kelompoknya untuk melaksanakan kegiatan field trip.
b) Guru memberikan lembar petunjuk pelaksanaan field trip dan siswa
diberi penjelasan mengenai pelaksanaan kegiatan field trip.
c) Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang harus dikerjakan
saat kegiatan field trip.
d) Guru bersama siswa melaksanakan field trip ke taman sekolah.
3) Konfirmasi (15 menit)
a) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan LKS siswa di ruang
kelas.
b) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
c) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang telah dipahami
dan belum dipahami.
c. Kegiatan penutup (15 menit)
1) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
2) Sebagai tindak lanjut guru memberi Pekerjaan Rumah kepada siswa
untuk membuat sebuah kerangka karangan deskripsi dengan tema
“halaman sekolah”.
3) Guru menutup pelajaran.
2. Pertemuan II (3 x 35 menit/ 3 jam pelajaran)
106
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1) Guru menyuruh siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
3) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa
mengenai pengalaman menulis karangan.
4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan
dipelajari.
b. Kegiatan inti (75 menit)
1) Eksplorasi (20 menit)
a) Guru menyampaikan kembali secara singkat materi karangan
deskripsi sambil mengoreksi pekerjaan rumah bersama siswa.
b) Guru menjelaskan penggunaan huruf besar, tanda titik, dan tanda
koma.
c) Guru menunjukkan contoh paragraf yang menggunakan huruf besar,
tanda titik, dan tanda koma dengan benar dan juga yang salah.
2) Elaborasi (40 menit)
a) Guru membagi siswa sesuai dengan kelompok field trip.
b) Setiap kelompok mendapatkan 4 paragraf yang masih belum benar
penggunaan huruf besar, tanda titik, dan tanda komanya, siswa
diminta memperbaiki penulisan paragraf tersebut (LKS).
c) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan kelompok.
d) Guru menyuruh siswa mengerjakan tes formatif membuat sebuah
karangan deskripsi.
3) Konfirmasi (15 menit)
a) Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil karangan deskripsinya.
b) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang telah dipahami
dan belum dipahami.
c. Kegiatan penutup (15 menit)
1) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
2) Guru memberikan penghargaan pada kelompok terbaik.
107
3) Guru memberikan pesan-pesan pembelajaran.
4) Guru menutup pelajaran.
I. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/ Media Pembelajaran
Papan tulis, contoh karangan deskripsi, dan lingkungan taman sekolah.
2. Sumber Belajar
a. Darmadi, Kaswan dan Rita Nirbaya. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD
dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS (Hal. 81-85).
b. Suparyanta, Anton, dkk. 2006. Bahasa Indonesia Kelas IV untuk SD
dan MI. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS(Hal. 111-115).
J. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : Penilaian proses dan hasil
2. Jenis Penilaian : Tes (tertulis) dan non tes (observasi) 3. Alat Penilaian : Terlampir
a. Pedoman penilaian (deskriptor) b. Lembar rubrik penilaian c. Lembar pengamatan aktivitas belajar
Bogares Kidul, April 2013
Observer Kelas IV B, Guru Praktikan, ttd ttd
Umi Nur Latifah, S.Pd. Dani Sahulekha
NIP 19640229 198608 2 001 NIM 1401409258
Mengetahui,
Kepala Sekolah
ttd
Suharto, S.Pd.
NIP 19520511 197911 1 001
108
Lampiran 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : SD Negeri Bogares Kidul 02
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV A/ 2
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (6 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam
bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.
B. Kompetensi Dasar
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan
memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).
C. Indikator
8.1.2 Mampu menyusun kerangka karangan.
8.1.3 Mampu menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan
memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan dan pemberian tugas dari guru, siswa dapat menyusun
sebuah kerangka karangan.
2. Melalui penjelasan dan pemberian tugas dari guru, siswa dapat menyusun
karangan deskripsi dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar,
tanda titik, dan tanda koma).
E. Karakter Siswa yang Diharapkan
1. Dapat dipercaya (trustworthines) 4. Rasa hormat dan perhatian (respect)
109
2. Tekun (diligence) 5. Tanggung jawab (responsibility)
3. Berani (courage) 6. Ketulusan (honesty)
F. Materi Pembelajaran
Karangan Deskripsi (terlampir).
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
Metode ceramah digunakan saat guru menjelaskan materi menulis
deskripsi dan materi penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).
Metode ceramah juga digunakan saat guru menerangkan petunjuk
pelaksanaan field trip dan saat pelaksanaannya.
2. Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas digunakan saat guru memberikan tugas-
tugas dalam kegiatan pembelajaran baik berupa Lembbar Kerja Siswa
(LKS) maupun Pekerjaan Rumah (PR).
3. Diskusi
Metode diskusi digunakan saat siswa diberi tugas kelompok untuk
mengerjakan tugas yang harus didiskusikan bersama kelompok.
4. Tanya Jawab
Metode tanya jawab digunakan saat guru melakukan konfirmasi
pada siswa tentang materi yang telah diberikan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan I (3 x 35 menit/ 3 jam pelajaran)
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1) Guru menyuruh siswa untuk mempersipkan diri mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
3) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa
mengenai pengalaman berkunjung ke suatu tempat.
110
4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan
dipelajari.
b. Kegiatan inti (75 menit)
1) Eksplorasi (20 menit)
a) Guru menjelaskan pengertian karangan deskripsi kepada siswa.
b) Guru memberikan contoh karangan deskripsi dan menjelaskan
kepada siswa ciri-ciri karangan deskripsi.
c) Guru menjelaskan langkah-langkah menulis deskripsi.
2) Elaborasi (40 menit)
a) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan 4 siswa
setiap kelompoknya.
b) Guru menyuruh siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
harus dikerjakan siswa secara berkelompok.
c) Guru membimbing siswa mengerjakan LKS.
3) Konfirmasi (15 menit)
a) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan LKS siswa.
b) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
c) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang telah dipahami
dan belum dipahami.
c. Kegiatan penutup (15 menit)
1) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
2) Sebagai tindak lanjut guru memberi Pekerjaan Rumah kepada siswa
untuk membuat sebuah kerangka karangan deskripsi dengan tema
“halaman sekolah”.
3) Guru menutup pelajaran.
2. Pertemuan II (3 x 35 menit/ 3 jam pelajaran)
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1) Guru menyuruh siswa untuk mempersipkan diri mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
111
3) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa
mengenai pengalaman menulis karangan.
4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan
dipelajari.
b. Kegiatan inti (75 menit)
1) Eksplorasi (20 menit)
a) Guru menyampaikan kembali secara singkat materi karangan
deskripsi sambil mengoreksi pekerjaan rumah bersama siswa.
b) Guru menjelaskan penggunaan huruf besar, tanda titik, dan tanda
koma.
c) Guru menunjukkan contoh paragraf yang menggunakan huruf besar,
tanda titik, dan tanda koma dengan benar dan juga yang salah.
2) Elaborasi (40 menit)
a) Guru membagi siswa sesuai dengan kelompok pada pertemuan
sebelumnya.
b) Setiap kelompok mendapatkan 4 paragraf yang masih belum benar
penggunaan huruf besar, tanda titik, dan tanda komanya, siswa
diminta memperbaiki penulisan paragraf tersebut (LKS).
c) Guru bersama siswa mengoreksi hasil pekerjaan kelompok.
d) Guru menyuruh siswa mengerjakan tes formatif membuat sebuah
karangan deskripsi.
3) Konfirmasi (15 menit)
a) Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil karangan deskripsinya.
b) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang telah dipahami
dan belum dipahami.
c. Kegiatan penutup (15 menit)
1) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
2) Guru memberikan penghargaan pada kelompok terbaik.
3) Guru memberikan pesan-pesan pembelajaran.
4) Guru menutup pelajaran.
I. Alat dan Sumber Belajar
112
1. Alat/ Media Pembelajaran
Papan tulis, contoh karangan deskripsi, dan ruang kelas.
2. Sumber Belajar
a. Darmadi, Kaswan dan Rita Nirbaya. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD
dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS. (Hal. 81-85)
b. Suparyanta, Anton, dkk. 2006. Bahasa Indonesia Kelas IV untuk SD
dan MI. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS. (Hal. 111-115)
J. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : Penilaian proses dan hasil
2. Jenis Penilaian : Tes (uraian tertulis) dan non tes (observasi)
3. Alat Penilaian : Terlampir
a. Pedoman penilaian (deskriptor)
b. Lembar rubrik penilaian
c. Lembar pengamatan aktivitas belajar
Bogares Kidul, April 2013
Observer Kelas IV A, Guru Praktikan, td ttd
Wartini, S.Pd. Dani Sahulekha
NIP 19630707 198508 2 002 NIM 1401409258
Mengetahui,
Kepala Sekolah
ttd
Suharto, S. Pd.
NIP 19520511 197911 1 001
113
Lampiran 16
LAMPIRAN RPP
Materi Karangan Deskripsi
1. Menulis Deskripsi
a. Pengertian karangan deskripsi
Karangan deskripsi merupakan karangan yang berisi gambaran mengenai
suatu objek(hal)sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau
merasakan hal tersebut.
b. Langkah-langkah menulis deskripsi
1) Menentukan objekyang akan di deskripsikan. Objek yang dideskripsikan
antara lain taman sekolah, kantin sekolah, ruang kelas, dan objek-objek
lain yang mungkin diamati.
2) Mengamati objek yang sudah ditentukan dalam waktu tertentu. Saat
melakukan pengamatan hal-hal yang dianggap penting dicatat seteliti
mungkin.
3) Membuat kerangka karangan berdasarkan hasil pengamatan yang
nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah karangan deskripsi.
4) Mengembangkan kerangka karangan menjadi beberapa paragraf yang
utuh dan menjadi sebuah karangan deskripsi.
2. PenggunaanHuruf Kapital, Tanda Titik, dan Tanda Koma
a. Huruf Kapital
1) Dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
2) Dipakai sebagai huruf pertama pada nama kota dan nama orang.
b. Tanda Titik
1) Dipakai untuk mengakhiri kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
2) Memisahkan angka jam dan menit.
3) Dipakai di belakang singkatan nama orang.
4) Dipakai di untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
c. Tanda Koma
1) Dipakai untuk jeda dalam sebuah kalimat.
2) Dipakai diantara unsur-unsur dalam pemerincian.
114
PERHATIAN
Dalam melaksanakan kegiatan field trip ada beberapa hal yang
perlu kalian perhatikan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan antara
lain:
1. Perhatikan teman-teman satu kelompokmu, pastikan setiap
kelompok tidak terpisah saat melakukan kegiatan field trip.
2. Perhatikan segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan halaman
sekolah, yang mencakup taman sekolah, lapangan upacara, dan
gerbang sekolah.
3. Kalian dapat melakukan wawancara dengan penjaga sekolah
mengenai hal-hal yang belum kalian ketahui.
4. Catatlah sebanyak mungkin hal-hal yang kalian lihat di halaman
sekolah dan hal-hal yang didapat dari tanya jawab dengan penjaga
sekolah.
5. Kerjakan tugas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang harus dikerjakan
saat kegiatan field trip.
6. Laporkan pada guru jika semua tugas telah selesai dikerjakan
dengan baik.
7. Kegiatan pembelajaran akan dilanjutkan di dalam ruang kelas
setelah waktu kegiatan field tripselesai.
8. Berhati-hatilah saat berada di lingkungan halaman sekolah.
PETUNJUK PELAKSANAAN FIELD TRIP
Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV/ 2
Lokasi : Halaman Sekolah
115
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan I
Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV / 2
Alokasi Waktu : 25 menit
Kerjakan Bersama Kelompokmu!
Tulislah 10 nama benda dan ciri-cirinya yang dapat ditemukan di taman
sekolah. Tuliskan pada tabel berikut!
No. Nama Benda Ciri-ciri 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nilai = Jawaban benar x 10
116
indahnya kebunku
tepat di belakang rumah ada sebuah tempat yang sangat asri tempat itu
adalah sebuah kebun milik keluargaku aku sangat menyukai kebun itu di
sana banyak terdapat tanaman dan pohon tanaman dan pohon tumbuh subur
di sana aku dan temanku andi sering berkunjung ke sana
ada banyak tanaman bunga di kebun itu ada bunga mawar melati
anggrek dan bunga sepatu saat di kebun aku dapat merasakan aroma bunga-
bunga yang harum itu saat mekar ketika datang ke kebun terkadang aku
memetik bunga-bunga yang sudah mekar dan indah itu aku paling suka bunga
mawar yang tubuh di tepi kebun sebelah barat tetapi aku sering dimarahi ayah
karena memetik bunga-bunga itu ayah tidak memperbolehkan aku memetik
bunga-bunga karena akan merusak tanaman bunga itu kata ayah bunga akan
tampak lebih indah saat ada pada tangkainya
di kebun juga banyak terdapat pohon-pohon yang rimbun rimbunnya
pohon-pohon itu membuat suasana di kebun menjadi sangat sejuk di sana ada
pohon manga rambutan kelengkeng durian dan pohon cengkeh saat musim
berbuah aku mengajak andi ke kebun untuk memetik buah aku sangat suka
buah kelengkeng yang dipetik dari kebun itu sebelum memetik buah kami
meminta ijin dulu kepada ayah
aku sangat sayang dengan kebunku setiap hari minggu aku dan ayah
membersihkan kebun dari rumput liar yang tumbuh di sana rumput liar
biasanya tumbuh di bawah tanaman dan pohon rumput liar akan mengganggu
pertumbuhan tanaman dan pohon lain dan juga mengganggu pemandangan
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan II
117
Indahnya Kebunku
Tepat di belakang rumah ada sebuah tempat yang sangat asri. Tempat
itu adalah sebuah kebun milik keluargaku. Aku sangat menyukai kebun itu. Di
sana banyak terdapat tanaman dan pohon. Tanaman dan pohon tumbuh subur
di sana. Aku dan temanku Andi sering berkunjung ke sana.
Ada banyak tanaman bunga di kebun itu. Ada bunga mawar, melati,
anggrek, dan bunga sepatu. Saat di kebun aku dapat merasakan aroma bunga-
bunga yang harum itu saat mekar. Ketika datang ke kebun, terkadang aku
memetik bunga-bunga yang sudah mekar dan indah. Aku paling suka bunga
mawar yang tubuh di tepi kebun sebelah barat Tetapi aku sering dimarahi
ayah karena memetik bunga-bunga itu. Ayah tidak memperbolehkan aku
memetik bunga-bunga karena akan merusak tanaman bunga itu. Kata ayah
bunga akan tampak lebih indah saat ada pada tangkainya.
Di kebun juga banyak terdapat pohon-pohon yang rimbun. Rimbunnya
pohon-pohon itu membuat suasana di kebun menjadi sangat sejuk. Di sana ada
pohon mangga, rambutan, kelengkeng, durian, dan pohon cengkeh. Saat
musim berbuah, aku mengajak Andi ke kebun untuk memetik buah. Sebelum
memetik buah kami meminta ijin dulu kepada ayah.
Aku sangat sayang dengan kebunku. Setiap hari minggu aku dan ayah
membersihkan kebun dari rumput liar yang tumbuh di sana. Rumput liar
biasanya tumbuh di bawah tanaman dan pohon. Rumput liar akan
mengganggu pertumbuhan tanaman dan pohon lain dan juga mengganggu
pemandangan. Oleh karena itu, aku dan ayah selalu mencabut rumput-rumput
Kunci Jawaban LKS Pertemuan II
118
Soal Evaluasi Pertemuan I
Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV/ 2
Alokasi Waktu : 10 menit
Plihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X).
1. Karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal (objek) sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut disebut dengan
karangan ….
a. narasi c. argumentasi
b. deskripsi d. persuasi
2. Langkah pertama dalam langkah-langkah menulis deskripsi yaitu ….
a. mengamati objek c. menentukan objek
b. membuat kerangka d. mengembangkan kerangka
3. Salah satu objek tempat yang dapat dipilih sebagai objek karangan deskripsi
yaitu .…
a. Kesedihan c. tokoh pahlawan
b. Pesta ulang tahun d. kebun binatang
4. Perhatikan paragraf berikut!
Setiap hari aku dan ayahku membersihkan kebun di belakang rumah. Kami mencabuti rumput dan merapikan ranting pohon yang tidak rapi. Di kebun banyak sekali pohon dan tanaman. Ada pohon mangga, pohon jambu, pohon manggis, dan pohon kelapa. Sedangkan tanamannya ada bunga anggrek, bunga matahari, bunga sepatu, dan tanaman cabai.
Paragraf di atas menggambarkan keadaan di ….
a. kebun c. halaman
b. sawah d. hutan
5. Dalam langkah-langkah menulis karangan deskripsi, setelah kita mengamati
objek langkah selanjutnya yaitu ….
a. menentukan objek c. mengembangkan kerangka
119
b. meneliti objek d. membuat kerangka karangan
Kunci Jawaban Soal evaluasi Pertemuan I
1. b. (deskripsi)
2. c. (menentukan objek)
3. d. (kebun binatang)
4. a. (kebun)
5. d. (membuat kerangka)
Pekerjaan Rumah (PR)
Pertemuan I
Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Karangan Deskripsi
Kelas/ Semester : IV/ 2
Kerjakan Secara Individu!
Buatlah sebuah kerangka karangan deskripsi dengan tema “halaman
sekolah”!
120
Lampiran 17
DESKRIPTOR PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Aspek Skor Kriteria
A
4 Hadir tepat waktu, memberi dan menjawab salam dengan sopan,
mempersiapkan perlengkapan pembelajaran dengan lengkap.
3 Hadir tepat waktu, memberi dan menjawab salam, mempersiapkan
perlengkapan pembelajaran yang dibutuhkan.
2 Hadir 10 menit setelah tanda masuk, memberi salam ketika masuk kelas,
tidak membawa perlengkapan pembelajaran yang dibutuhkan.
1 Hadir terlambat lebih dari 10 menit, tidak memberi salam, dan tidak
membawa perlengkapan pembelajaran.
B
4 Serius mendengarkan penjelasan dan melakukan tugas yang diberikan
oleh guru dengan baik.
3 Serius mendengarkan penjelasan dan mengerjakan tugas dari guru.
2 Mendengarkan penjelasan dan sekedar mengerjakan tugas dari guru.
1 Tidak serius dalam mendengarkan penjelasan dan mengerjakan tugas dari
guru.
C
4 Aktif bertanya, menjawab, dan memberikan pendapat saat pembelajaran.
3 Sesekali bertanya dan menjawab pertanyaan namun belum berpendapat.
2 Hanya bertanya tetapi belum menjawab dan berpendapat.
1 Tidak bertanya, menjawab, dan berpendapat saat pembelajaran.
D
4 Mencermati soal (tugas) dan menyelesaikannya dengan baik dan tepat
waktu.
3 Mencermati dan menyelesaikan soal (tugas).
2 Kurang mencermati soal (tugas) dan sedikit terlambat menyelesaikan.
1 Kurang mencermati dan terlambat menyelesaikan soal (tugas).
Keterangan
A : Kesiapan dalam kegiatan pembelajaran
B : Keseriusan dalam mendengarkan pelajaran dan melaksanakan tugas dari guru
C : Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran
D : Ketekunan dalam menyelesaikan tugas dari guru
121
Lampiran 18
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Kelas/ Semester : IV/ 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Karangan Deskripsi
No. Nama Skor Kriteria Jml.
Skor NA (%) A B C D
Lampiran 19
KISI-KISI SOAL TES
Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02 Materi : Karangan Deskripsi
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : IV B/ 2
Penyusun : Dani Sahulekha
Standar Kompetensi :
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis
Soal
Kemampuan
yang Diukur Alat Bantu Penilaian
Jml. Butir
Soal
8.1 Menyusun karangan
tentang berbagai topik
sederhana dengan
memperhatikan penggunaan
ejaan (huruf besar dan tanda
baca).
Siswa diminta untuk membuat sebuah karangan
deskripsi dengan ketentuan:
1. Tema karangan adalah taman sekolah.
2. Karangan berisi 4 paragraf (alinea).
3. Memperhatikan keterhubungan antar kalimat
dalam satu paragraf.
4. Memperhatikan pemilihan kata, penggunaan
huruf besar, tanda titik, dan tanda koma.
5. Memperhatikan kerapian tulisan.
Uraian Keterampilan
Menulis
Deskripsi
1. Lembar Kriteria dan
Deskriptor Penilaian Tulisan
Deskripsi.
2. Lembar Rubrik Penilaian.
1
124
Kerjakan Secara Individu!
Buatlah sebuah karangan deskripsi dengan ketentuan:
1. Tema karangan adalah “halaman sekolah”. 2. Karangan berisi 4 paragraf (alinea). 3. Kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam satu
paragraf saling berhubungan. 4. Perhatikan penggunaan huruf kapital, tanda titik, dan
tanda koma. 5. Perhatikan juga kerapian tulisan.
Lampiran 20
SOAL TES
Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Karangan Deskripsi
Kelas/ Semester : IV / 2
Alokasi Waktu : 25 menit
125
Lampiran 21
DESKRIPTOR PENILAIAN TULISAN DESKRIPSI
Aspek Skor Kriteria
A
4 Sangat Baik Menunjukkan objek, menimbulkan kesan nyata, melibatkan aspek panca
indera.
3 Baik Menunjukkan objek, menimbulkan kesan nyata, kurang melibatkan aspek
panca indera.
2 Cukup Menunjukkan objek, kurang menimbulkan kesan nyata, kurang
melibatkan aspek panca indera.
1 Kurang Sedikit menunjukkan objek, kurang menimbulkan kesan nyata, kurang
melibatkan aspek panca indera.
B
4 Sangat Baik Judul sesuai dengan isi, kalimat satu dengan yang lain saling
berhubungan, memusatkan uraian pada objek yang ditulis.
3 Baik
Judul sesuai dengan isi, kalimat satu dengan yang lain masih
berhubungan, kurang maksimal dalam memusatkan uraian pada objek
yang ditulis.
2 Cukup Judul masih sesuai dengan isi, kalimat satu dengan yang lain masih
berhubungan, kurang memusatkan uraian pada objek yang ditulis.
1 Kurang Judul kurang sesuai dengan isi, kalimat satu dengan yang lain kurang
berhubungan, kurang memusatkan uraian pada objek yang ditulis.
C
4 Sangat Baik Jumlah kesalahan ejaan kurang dari 5.
3 Baik Jumlah kesalahan ejaan 6-10.
2 Cukup Jumlah kesalahan ejaan 11-15.
1 Kurang hampir semua penggunaan ejaan salah.
D
4 Sangat Baik Pilihan kata tepat dan sesuai dalam menggambarkan objek.
3 Baik Sebagian besar pilihan kata tepat dan sesuai dalam menggambarkan
objek.
2 Cukup Pilihan kata sebagian tepat dan sesuai dalam menggambarkan objek.
1 Kurang Pilihan kata tidak tepat dalam menggambarkan objek.
E
4 Sangat Baik Jelas dibaca dan rapi.
3 Baik Jelas dibaca, kurang rapi.
2 Cukup Dapat dibaca, kurang rapi.
1 Kurang Sulit dibaca dan tidak rapi.
126
Lampiran 22
LEMBAR PENILAIAN TULISAN DESKRIPSI
Materi : Menulis Deskripsi
Kelas/Semester : IV/ 2
No. Nama Skor Kriteria
Jml. Skor Nilai A B C D E
128
Lampiran 23
LEMBAR PENILAIAN PENERAPAN METODE FIELD TRIP
Nama Guru : Dani Sahulekha
Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV A (Kelas Eksperimen)/ 2 (dua)
Materi Pembelajaran : Karangan Deskripsi
Penilai : Umi Nur Latifah, S. Pd.
Petunjuk!
Berilah tanda centang pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan
tampak dengan kriteria sebagai berikut:
No. Aspek yang Diamati Indikator (√) Skor
1. Perencanaan Pembelajaran
(RPP)
Merumuskan kompetensi dasar dan
indikator.
Mengembangkan dan Mengorganisasikan
materi, media pembelajaran, dan sumber
belajar.
Merencanakan skenario kegiatan
pembelajaran menerapkan metode field trip.
Merencanakan prodedur, jenis, dan
menyiapkan alat evaluasi.
2. Pembukaan Pembelajaran Mempersiapkan siswa untuk menerima
pembelajaran.
Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai
dengan RPP.
Memberikan apersepsi sesuai dengan materi
yang akan diberikan.
Memberikan motivasi kepada siswa.
3. Penyampaian Materi Menyampaikan materi menulis deskripsi
129
dengan jelas.
Memberikan contoh tulisan deskripsi.
Menyampaikan materi ejaan dan tanda baca
dengan jelas.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi.
4. Perencanaan field trip Menyusun petunjuk pelaksanaan dan tata
tertib field trip.
Menyusun LKS.
Mempersiapkan sarana pembelajaran.
Membagi siswa dalam kelompok.
5. Pelaksanaan field trip Menjelaskan tata tertib dan LKS kepada
siswa.
Memimpin dan mengatur pelaksanaan field
trip.
Mengawasi aktivitas-aktivitas siswa.
Memberi petunjuk bagi siswa yang
memerlukan penjelasan.
6. Tindak Lanjut Mengkondisikan siswa untuk kembali ke
dalam kelas.
Mengoreksi hasil pekerjaan LKS bersama
siswa.
Mendiskusikan hasil kegiatan field trip
bersama siswa.
Memberikan tugas kepada siswa secara
individu untuk membuat tulisan deskripsi.
7. Penutupan Pembelajaran Menanyakan kepada siswa mengenai materi
pembelajaran yang telah disampaikan.
Menanggapi pertanyaan dari siswa.
Menyimpulkan hasil pembelajaran bersama
siswa.
Memberikan tindak lanjut.
Skor Perolehan
Nilai
*Skor = Jumlah deskriptor yang tampak (1-4)
Nilai = x 100 Keterangan: SP (Skor Perolehan), SM (Skor Maksimal)
130
Lampiran 24
HASIL PENILAIAN PENERAPAN METODE FIELD TRIP
Nama Guru : Dani Sahulekha
Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV A (Kelas Eksperimen)/ 2 (dua)
Materi Pembelajaran : Karangan Deskripsi
Penilai : Umi Nur Latifah, S. Pd.
Pertemuan I
No. Aspek yang Diamati Indikator (√) Skor
1. Perencanaan Pembelajaran
(RPP)
Merumuskan kompetensi dasar dan
indikator. √
4
Mengembangkan dan
Mengorganisasikan materi, media
pembelajaran, dan sumber belajar.
√
Merencanakan skenario kegiatan
pembelajaran menerapkan metode field
trip.
√
Merencanakan prodedur, jenis, dan
menyiapkan alat evaluasi. √
2. Pembukaan Pembelajaran Mempersiapkan siswa untuk menerima
pembelajaran. √
4
Menyampaikan tujuan pembelajaran
sesuai dengan RPP. √
Memberikan apersepsi sesuai dengan
materi yang akan diberikan. √
Memberikan motivasi kepada siswa. √
3. Penyampaian Materi Menyampaikan materi menulis deskripsi
dengan jelas. √ 4
131
Memberikan contoh tulisan deskripsi. √
Menyampaikan materi ejaan dan tanda
baca dengan jelas. √
Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengajukan pertanyaan sesuai
dengan materi.
√
4. Perencanaan field trip Menyusun petunjuk pelaksanaan dan tata
tertib field trip. √
4 Menyusun LKS. √
Mempersiapkan sarana pembelajaran. √
Membagi siswa dalam kelompok. √
5. Pelaksanaan field trip Menjelaskan tata tertib dan LKS kepada
siswa. √
4
Memimpin dan mengatur pelaksanaan
field trip. √
Mengawasi aktivitas-aktivitas siswa. √
Memberi petunjuk bagi siswa yang
memerlukan penjelasan. √
6. Tindak Lanjut Mengkondisikan siswa untuk kembali ke
dalam kelas. √
3
Mengoreksi hasil pekerjaan LKS
bersama siswa. √
Mendiskusikan hasil kegiatan field trip
bersama siswa. -
Memberikan tugas kepada siswa secara
individu untuk membuat tulisan
deskripsi.
√
7. Penutupan Pembelajaran Menanyakan kepada siswa mengenai
materi pembelajaran yang telah
disampaikan.
√
3 Menanggapi pertanyaan dari siswa. √
Menyimpulkan hasil pembelajaran
bersama siswa. √
Memberikan tindak lanjut. -
Skor Perolehan 26
Nilai 93
132
Pertemuan II
No. Aspek yang Diamati Indikator (√) Skor
1. Perencanaan Pembelajaran
(RPP)
Merumuskan kompetensi dasar dan
indikator. √
4
Mengembangkan dan
Mengorganisasikan materi, media
pembelajaran, dan sumber belajar.
√
Merencanakan skenario kegiatan
pembelajaran menerapkan metode field
trip.
√
Merencanakan prodedur, jenis, dan
menyiapkan alat evaluasi. √
2. Pembukaan Pembelajaran Mempersiapkan siswa untuk menerima
pembelajaran. √
3
Menyampaikan tujuan pembelajaran
sesuai dengan RPP. √
Memberikan apersepsi sesuai dengan
materi yang akan diberikan. √
Memberikan motivasi kepada siswa. -
3. Penyampaian Materi Menyampaikan materi menulis deskripsi
dengan jelas. √
4
Memberikan contoh tulisan deskripsi. √
Menyampaikan materi ejaan dan tanda
baca dengan jelas. √
Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengajukan pertanyaan sesuai
dengan materi.
√
4. Perencanaan field trip Menyusun petunjuk pelaksanaan dan tata
tertib field trip. √
4 Menyusun LKS. √
Mempersiapkan sarana pembelajaran. √
Membagi siswa dalam kelompok. √
5. Pelaksanaan field trip Menjelaskan tata tertib dan LKS kepada
siswa. √
4 Memimpin dan mengatur pelaksanaan
field trip. √
133
Mengawasi aktivitas-aktivitas siswa. √
Memberi petunjuk bagi siswa yang
memerlukan penjelasan. √
6. Tindak Lanjut Mengkondisikan siswa untuk kembali ke
dalam kelas. √
3
Mengoreksi hasil pekerjaan LKS
bersama siswa. √
Mendiskusikan hasil kegiatan field trip
bersama siswa. -
Memberikan tugas kepada siswa secara
individu untuk membuat tulisan
deskripsi.
√
7. Penutupan Pembelajaran Menanyakan kepada siswa mengenai
materi pembelajaran yang telah
disampaikan.
√
3 Menanggapi pertanyaan dari siswa. √
Menyimpulkan hasil pembelajaran
bersama siswa. √
Memberikan tindak lanjut. -
Skor Perolehan 25
Nilai 89
Rata-rata Pertemuan I dan II 91
*Skor = Jumlah deskriptor yang tampak (1-4)
Nilai = x 100
Keterangan:
SP : Skor Perolehan
SM : Skor Maksimal
Penilai,
Guru Kelas IV B ttd
Umi Nur Latifah, S. Pd.
NIP 19640229 198608 2 001
134
Lampiran 25
HASIL PENGHITUNGAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Correlations
A B C D E Y
A Pearson Correlation 1 .578** -.125 .443* -.052 .563**
Sig. (2-tailed) .002 .534 .021 .798 .002
N 27 27 27 27 27 27
B Pearson Correlation .578** 1 .177 .469* .318 .762**
Sig. (2-tailed) .002 .377 .014 .107 .000
N 27 27 27 27 27 27
C Pearson Correlation -.125 .177 1 .315 .499** .586**
Sig. (2-tailed) .534 .377 .109 .008 .001
N 27 27 27 27 27 27
D Pearson Correlation .443* .469* .315 1 .264 .740**
Sig. (2-tailed) .021 .014 .109 .184 .000
N 27 27 27 27 27 27
E Pearson Correlation -.052 .318 .499** .264 1 .628**
Sig. (2-tailed) .798 .107 .008 .184 .000
N 27 27 27 27 27 27
Y Pearson Correlation .563** .762** .586** .740** .628** 1
Sig. (2-tailed) .002 .000 .001 .000 .000
N 27 27 27 27 27 27
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
135
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 27 100.0
Excludeda 0 .0
Total 27 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Lampiran 26
HASIL PENGHITUNGAN UJI NORMALITAS
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Nilai Eksperimen Mean 72.22 2.055
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 68.05
Upper Bound 76.39
5% Trimmed Mean 72.35
Median 75.00
Variance 152.063
Std. Deviation 12.331
Minimum 45
Maximum 95
Range 50
Interquartile Range 20
Skewness -.099 .393
Kurtosis -.509 .768
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.649 5
136
Kontrol Mean 62.03 2.332
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 57.28
Upper Bound 66.79
5% Trimmed Mean 61.70
Median 60.00
Variance 173.967
Std. Deviation 13.190
Minimum 40
Maximum 90
Range 50
Interquartile Range 23
Skewness .281 .414
Kurtosis -.721 .809
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Eksperimen .117 36 .200* .971 36 .447
Kontrol .124 32 .200* .960 32 .273
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Lampiran 27
HASIL PENGHITUNGAN UJI HOMOGENITAS DAN UJI t
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Eksperimen 36 72.22 12.331 2.055
Kontrol 32 62.03 13.190 2.332
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference Lower Upper
Nilai Equal variances assumed .109 .743 3.292 66 .002 10.191 3.096 4.010 16.372
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference Lower Upper
Nilai Equal variances assumed .109 .743 3.292 66 .002 10.191 3.096 4.010 16.372
Equal variances not assumed 3.279 63.783 .002 10.191 3.108 3.981 16.401
141
Lampiran 30 DOKUMENTASI PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan I
Gambar 1
Siswa Mendengarkan Penjelasan dari Guru
Gambar 2
Guru Memberikan Arahan Saat Field trip
142
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Pertemuan II
Gambar 3
Guru dan Observer mengamati Aktivitas Siswa
Gambar 4
Kegiatan Siswa Menulis Deskripsi
143
Lampiran 31
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Pertemuan I
Gambar 1
Siswa Mendengarkan Penjelasan dari Guru
Gambar 2
Guru Mengamati Aktivitas Siswa
144
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Pertemuan II
Gambar 3
Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran
Gambar 4
Kegiatan Siswa Menulis Deskripsi
148
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Anitah, Sri, dkk. 2010. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka. Anni, Catharina T, dkk. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta. Asmani, Jamal Ma’mur. 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press. Doyin, Mukh dan Wagiran. 2009. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya
Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Fatkur, Tiffany Rizkana. 2012. Peningkatan Pembelajaran Pelestarian Alam
Melalui Metode Filed Trip Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Kaligayam 02 Kabupaten Tegal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kholik, Muhammad. 2011. Metode PembelajaranKonvensional. Online at
http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/evaluasi-pembelajaran/ [accesed 12/05/2013].
Kisiel, James.2006. Creating Meaningful Field Trip Lessons. Online. Available at
http://search.proquest.com/docview/231218116/13F4727C58243D2CC74/1?accountid=62707 [accesed 12/05/2013].
Kristiantari, Rini. 2004. Pembelajaran Menulis di SD Menulis Deskripsi dan
Narasi. Yogyakarta: Media Ilmu. Mulyati, Yeti, dkk. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta:
Universitas Terbuka. Munib, Achmad, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES
Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: PT. BPFE-YOGYAKARTA.
149
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
Pemula. Bandung: CV. Alfabeta. Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17.0 dan Aplikasi Statistik
Penelitian. Bandung: Alfabeta. Rifa’I, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press. Rosdiana, Yusi, dkk. 2011. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka. Sanders, Barbara J. (2008). The Best Field trip Ever. Online. Available at
http://www.nps.gov/gett/forteachers/planafieldtrip.htm[accessed12/05/2013].
Siddiq, M. Djauhar, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta. Solchan, dkk. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka. Subana, M. dan Sunarti. 2011. Strategi Belajar Mengajar BAHASA INDONESIA.
Bandung: CV Pustaka Setia. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Sugandi, Achmad dan Haryanto. 2010. Teori Pembelajaran. Semarang: UNNES
Press. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: CV.
Alfabeta. Sukestiyarno dan Wardono. 2009. Statistika. Semarang: UNNES PRESS. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
150
Suparno dan Mohamad Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Supriadi, Cecep. 2012. Efektivitas Metode Field Trip untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Karangan Narasi. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2011. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wardani, IG.A.K. 2010. Perspektif Pendidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Widowati. 2007. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan
Teknik Pengamatan Objek Secara Langsung pada Siswa Kelas X MA Al Asror Patemon Gunung Pati Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Yonny, Acep, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Familia.