keefektifan metode field trip dalam ... - …lib.unnes.ac.id/17274/1/1401409258.pdfkeefektifan...

166
KEEFEKTIFAN METODE FIELD TRIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BOGARES KIDUL 02 KABUPATEN TEGAL SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Dani Sahulekha 1401409258 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: donhi

Post on 30-Apr-2018

252 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

KEEFEKTIFAN METODE FIELD TRIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BOGARES KIDUL 02 KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Dani Sahulekha

1401409258

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa isi skripsi ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain

baik sebagian atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat pada skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Tegal, 16 Juli 2013

Dani Sahulekha 1401409258

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diuji dalam Sidang Ujian

Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Hari, tanggal : Kamis, 18 Juli 2013

Tempat : Tegal

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Suwandi, M. Pd. Ika Ratnaningrum, S. Pd., M. Pd. 19580710 198703 1 003 19820814 200801 2 008

Mengetahui,

Koordinator PGSD UPP Tegal

Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd. 19630923 198703 1 001

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Keefektifan Metode Field Trip dalam Pembelajaran

Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten

Tegal oleh Dani Sahulekha 1401409258, telah dipertahankan di hadapan sidang

Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal 31 Juli 2013.

PANITIA UJIAN

Ketua Sekretaris

Drs. Harjono, M. Pd. Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd. 19510801 197903 1 007 19630923 198703 1 001

Penguji Utama

Drs. HY. Poniyo, M. Pd. 19510412 198102 1 001 Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2

Ika Ratnaningrum, S. Pd., M. Pd. Drs. Suwandi, M. Pd. 19820814 200801 2 008 19580710 198703 1 003

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan. (Q.S. 94: 6)

Persembahan

Bapak Riyadi dan ibu Watni tercinta

Kakak Novi Wijayanti dan Noni Isniyadi

Dian Muslimatun Azizah

Teman-teman mahasiswa PGSD Tegal

Universitas Negeri Semarang

vi

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Keefektifan Metode Field Trip dalam Pembelajaran

Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten

Tegal”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri

Semarang.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dan mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini. Bantuan dan

dukungan yang telah diberikan sangat membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Prof.Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Hardjono, M..Pd., Dekan Fakultas Pendidikan Universitas Negeri

Semarang yang telah menjadi ketua panitia dalam ujian skripsi FIP UNNES.

3. Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal yang telah

menjadi sekretaris panitia dalam ujian skripsi FIP UNNES.

4. Drs. Suwandi, M..Pd., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi.

vii

5. Ika Ratnaningrum, S..Pd.,.M..Pd., Dosen Pembimbing II yangtelah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi.

6. Suharto, S..Pd., Kepala SekolahSD Negeri Bogares Kidul 02 yang telah

memberi ijin untuk mengadakan penelitian.

7. Wartini, S. Pd., guru kelas IV A dan Umi Nur Latifah, S. Pd., guru kelas IV B

SD Negeri Bogares Kidul 02 yang telah membimbing penulis dan menjadi

observer kegiatan penelitian.

8. Siswa kelas IV dan V SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal yang

telah menjadi sumber data penelitian.

9. Teman-teman mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan do’a dan dukungan kepada penulis.

10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga semua kebaikan dari pihak-pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini dapat diterima oleh Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Tegal, 16 Juli 2013

Penulis

viii

ABSTRAK

Sahulekha, Dani. 2013. Keefektifan Metode Field Trip dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Drs. Suwandi, M. Pd. Pembimbing II. Ika Ratnaningrum, S. Pd., M. Pd.

Kata Kunci: metode Field Trip, aktifitas belajar, hasil belajar.

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia pada pembelajaran menulis deskripsi. Ini dikarenakan pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode konvensioal tanpa diselingi dengan metode lain. Hal ini menyebabkan siswa mudah jenuh dengan pembelajaran di kelas yang berdampak pula pada rendahnya tingkat aktivitas belajar siswa. Keadaan yang demikian mendorong peneliti untuk menerapkan alternatif metode pembelajaran, yaitu menerapkan metode field trip. Metode field trip merupakan metode pembelajaran di luar kelas dengan mengajak siswa mengunjungi sebuah lokasi. Dengan mengunjungi lokasi yang berhubungan dengan objek yang akan dideskripsikan diharapkan siswa lebih mudah untuk memberikan gambaran tentang objek yang dilihatnya secara langsung, sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Penelitian yang dilaksanakan yaitu penelitian eksperimen, dengan tujuan menguji keefektifan penerapan metode field trip terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis deskripsi dibandingkan dengan metode konvensional. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 74yang terbagi menjadi 2 kelas dengan 37 siswa setiap kelasnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh, sehingga semua anggota populasi merupakan sampel penelitian. Data aktivitas belajar diperoleh dari observasi kegiatan belajar siswa selama pembelajaran, sedangkan data hasil belajar diperoleh dari tes uraian menulis deskripsi. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji t.

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan membuktikan adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang menerapkan metode field trip dibandingkan kelas yang menerapkan metode konvensional. Ini dibuktikan dengan hasil penghitungan uji t menggunakan SPSS versi 17, diperoleh nilai thitung> ttabel yaitu 3,292 > 1,980 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,002. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas yang menerapkan metode field trip yaitu 91,23, sedangkan pada kelas yang menerapkan metode konvensional 82,62. Berdasarkan kedua hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode field trip efektif diterapkan pada pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL …………………………………………….……………………........ i

PERNYATAAN ………………………..…………………………................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………….......…… iii

PENGESAHAN …………………………………………………………….. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………... v

PRAKATA ……………………………………………………………….…. vi

ABSTRAK ………………………………………...….…………………...... viii

DAFTAR ISI …………………………………………….………………….. ix

DAFTAR TABEL …………………………………………………….......... xiii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….......... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………... xv

Bab

1. PENDAHULUAN …………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………… 1

1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………………….. 6

1.3 Pembatasan Masalah …………………………………………………. 8

1.4 Rumusan Masalah ……………………………………………………. 8

1.5 Tujuan Penelitian …………………………………………………….. 9

1.5.1 Tujuan Umum ………………………………………………………... 9

1.5.2 Tujuan Khusus ……………………………………………………….. 9

1.6 Manfaat Penelitian …………………………………………………… 10

1.6.1 Manfaat Teoritis ……………………………………………………… 10

1.6.2 Manfaat Praktis ………………………………………………………. 10

2. KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………….. 12

2.1 Penelitian yang Relevan ……………………………………………... 12

x

Halaman

2.2 Landasan Teori …………………………………………………….…. 14

2.2.1 Hakikat Balajar ………………………………………………………. 15

2.2.2 Hakikat Pembelajaran …………………………………………….….. 17

2.2.3 Karakteristik Perkembangan Siswa SD ………………………….…... 18

2.2.4 Aktivitas Balajar ………………………………………………..……. 20

2.2.5 Hasil Balajar ………………………………………………….………. 21

2.2.6 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ……………………….………. 22

2.2.7 Hakikat Menulis ……………………………………………………… 23

2.2.8 Menulis Deskripsi ……………………………………………………. 24

2.2.9 Metode Pembelajaran ………………………………………………… 26

2.2.10 Metode Field Trip ……………………………………………………. 27

2.2.11 Langkah-langkah Penerapan Metode Field Trip ………...…………… 29

2.2.12 Metode Konvensional ………………………………………………… 32

2.3 Kerangka Berfikir ……………………………………………………. 33

2.4 Hipotesis ……………………………………………………………... 35

3. METODOLOGI PENELITIAN ………………………………….... 36

3.1 Populasi dan Sampel …………………………………………………. 36

3.1.1 Populasi ………………………………………………………………. 36

3.1.2 Sampel ………………………………………………………………... 37

3.2 Desain Penelitian ……………………………………………………... 37

3.3 Variabel Penelitian ……………………………………………………. 39

3.3.1 Variabel Terikat ………………………………………………………. 39

3.3.2 Variabel Bebas ………………………………………………………... 39

3.4 Sumber Data ………………..…………………………………………. 40

3.4.1 Guru SD Negeri Bogares Kidul 02 ….………………………………… 40

3.4.2 Siswa SD Negeri Bogares Kidul 02 ……………………………………. 40

3.5 Teknik Pengumpulan Data ………..….……………………………….. 40

3.5.1 Wawancara Tidak Terstruktur ………………………………………… 41

3.5.2 Dokumentasi ………………………………………………………….. 41

xi

Halaman

3.5.3 Observasi …………..………………………………………………….. 42

3.5.4 Tes ………………………………………….…...…………………….. 42

3.6 Instrumen Penelitian …………………………………………………... 43

3.6.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……….….………………. 43

3.6.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ………………………... 44

3.6.3 Soal Tes ………………………………………………………………. 45

3.6.4 Lembar Penilaian Penerapan Metode Field Trip …………………….. 51

3.7 Analisis Data ………….……………………………………………… 51

3.7.1 Deskripsi Data ………………………………………………………... 51

3.7.2 Uji Kesamaan Rata-rata ………………………………………………. 52

3.7.3 Uji Persyaratan Analisis ………………………………………….…… 52

3.7.4 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ………………………………… 54

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………...…… 55

4.1 Uji Prasyarat Instrumen ……………………………………………….. 55

4.1.1 Uji Validitas …………………………………………………………… 55

4.1.2 Uji Reliabilitas ………………………………………………………… 57

4.1.3 Uji Tingkat Kesulitan …………………………………………………. 58

4.1.4 Uji Daya Beda ………………………………………………………… 59

4.2 Hasil Penelitian ………………………………………………………... 61

4.2.1 Aktivitas Belajar Siswa ……………………………………………….. 61

4.2.2 Hasil Belajar Siswa ……………………………………………………. 63

4.3 Uji Prasyarat Analisis …………………………………………………. 65

4.3.1 Uji Kesamaan Rata-rata ……………………………………………….. 65

4.3.2 Uji Normalitas ……………………………………………………….… 66

4.3.3 Uji Homogenitas ………………………………………………………. 67

4.3.4 Uji Hipotesis ………..………………………………….……………… 68

4.4 Pembahasan …………………………………………………………… 69

4.4.1 Hasil Penilaiann Aktivitas Belajar Siswa …...………………………… 70

4.4.2 Hasil Belajar Siswa ………………………………….………………… 71

xii

Halaman

5. PENUTUP …………………………………………………………… 74

5.1 Simpulan ……………………………………………………………… 74

5.2 Saran ………………………………………………………………….. 75

5.2.1 Bagi Siswa ……………………………………………………………. 76

5.2.2 Bagi Guru …………………………………………………………….. 76

5.2.3 Bagi Sekolah ………………………………………………………….. 76

5.2.4 Bagi Dinas Terkait …………………………………………………….. 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN …..………………………..…………...……….… 78

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 135

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kategori Aktivitas Belajar Siswa …..…..………………….……….. 45

3.2 Kategori Reliabilitas Soal ………………………………….……….. 48

3.3 Kategori Tingkat Kesulitan Soal …………………………….……... 49

3.4 Kategori Indeks Daya Beda soal ……………………………………. 50

4.1 Hasil Penghitungan Uji Validitas Empirik Soal Uji Coba …….……. 56

4.2 Hasil Penghitungan Uji Cronbach’s Alpha ……………………….... 57

4.3 Hasil Penghitungan Uji Tingkat Kesulitan Soal ……………….….... 59

4.4 Hasil Penghitungan Uji Daya Beda Soal ……………………….…... 60

4.5 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen …….….. 62

4.6 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol ……….….… 62

4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen …………….... 63

4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol …………………... 64

4.9 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data …………………………… 67

4.10 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Data ……………………….... 68

4.11 Hasil Penghitungan Uji t …………………………………………..... 69

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berfikir …………………………………………….……. 34

3.1 Skema Nonequivalent Control Group Design …………………….. 38

3.2 Paradigma Variabel Penelitian ……………………………….……. 39

4.1 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Pretes ………..…………. 66

4.2 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa ... 70

4.3 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa .….… 72

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ...……………………………. 79

2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol …………………………………... 80

3. Daftar Nilai UAS Semester I Kelas IV B …………….......…………. 81

4. Daftar Nilai UAS Semester I Kelas IV A …………………………… 82

5. Daftar Nilai Uji Coba Soal …………………………………………... 83

6. Daftar Nilai Pretes Kelas Eksperimen ………………………………. 84

7. Daftar Nilai Pretes Kelas Kontrol ………………………………….... 85

8. Daftar Nilai Postes Kelas Eksperimen …………………….………… 86

9. Daftar Nilai Postes Kelas Kontrol …………………………………... 87

10. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen ….………… 88

11. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol ………………... 90

12. Silabus Pembelajaran Menulis ………………………………….…… 92

13. Pengembangan Silabus Pembelajaran Menulis …………….……….. 93

14 RPP Kelas Eksperimen …………………………………….………... 94

15. RPP Kelas Kontrol …………………………………………..………. 99

16 Lampiran RPP …..……………………………………………..…….. 104

17. Deskriptor Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ………………..……… 111

18. Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ………………..……… 112

19. Kisi-kisi Soal Tes …………………………………………….……… 113

20. Soal Tes ……………………………………………………….…….. 114

21. Deskriptor Penilaian Tulisan Deskripsi ……………………….…….. 115

22. Lembar Penilaian Tulisan Deskripsi ………...………………….…… 116

23. Lembar Penilaian Penerapan Metode Field Trip ………………..…… 117

xvi

Lampiran Halaman

24. Hasil Penilaian Penerapan Metode Field Trip ………………………. 119

25. Hasil Penghitungan Uji Validitas dan Reliabilitas ………………….. 123

26. Hasil Penghitungan Uji Normalitas …………………………………. 124

27. Hasil Penghitungan UJi Homogenitas dan Uji t …………………….. 125

28. Contoh Tulisan Deskripsi dari Siswa Kelas Eksperimen ……………. 126

29. Contoh Tulisan Deskripsi dari Siswa Kelas Kontrol ..………………. 127

30. Dokumentasi Pembelajaran Kelas Eksperimen ……………………... 128

31. Dokumentasi Pembelajaran Kelas Kontrol ………………...………... 130

32. Surat Ijin Penelitian ………………………………………………….. 132

33. Surat Keterangan Pelaksanaan Uji Coba Soal ……………………….. 133

34. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ……………………………. 134

 

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bab pertama dalam skripsi ini yaitu bab pendahuluan. Pada bab ini akan

dijelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Selengkapnya bab pendahuluan dijelaskan sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh

orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik

agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Munib 2009:

34). Selaras dengan pengertian tersebut, pengertian pendidikan juga disebutkan

dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal

1 yang menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan pendidikan baik formal, informal, maupun nonformal.

Dalam konteks pendidikan formal, untuk mewujudkan tujuan pendidikan

secara umum tentu diperlukan bekal dari pendidik (guru) dan juga siswa. Guru

harus memiliki bekal kemampuan untuk dapat mendidik melalui kegiatan studi

kependidikan. Sedangkan siswa, pendidikan di jenjang sekolah dasar merupakan

2  

  

bekal awal untuk melaksanakan jenjang pendidikan selanjutnya. Berbagai ilmu

pengetahuan dan keterampilan diperoleh siswa di bangku sekolah dasar

berdasarkan kurikulum yang berlaku. Salah satu mata pelajaran yang wajib

diajarkan di sekolah dasar yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia termasuk kategori mata pelajaran

kebahasaan. Seperti halnya mata pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Perancis,

Bahawsa Jawa, dan mata pelajaran bahasa lainnya. Mata pelajaran Bahasa

Indonesia khususnya di sekolah dasar mengutamakan pada pembelajaran

bagaimana berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar

sesuai dengan ketentuan tata aturan yang berlaku (EYD).

Mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar menekankan pada

penguasaan empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut diajarkan di

sekolah dasar menekankan pada kemampuan siswa untuk berkomunikasi

menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi. Menyimak dan

berbicara merupakan keterampilan berkomunikasi secara langsung, maksudnya

yaitu antara pemberi dan penerima pesan bertemu secara langsung. Sedangkan

membaca dan menulis merupakan keterampilan berkomunikasi secara tidak

langsung, karena pemberi dan penerima pesan tidak bertemu secara langsung.

Keempat keterampilan tersebut saling berhubungandan saling mempengaruhi satu

sama lain. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, keempat

keterampilan tersebut disajikan secara terpadu. Akan tetapi, pembelajaran

keterampilan berbahasa dapat juga difokuskan pada salah satu keterampilan saja,

3  

  

seperti pembelajaran yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu pembelajaran

dengan fokus menulis.

Pembelajaran dengan fokus menulis di sekolah dasar utamanya

menekankan bagaimana siswa dapat menguasai keterampilan menulis secara

aplikatif. Siswa dituntut untuk dapat menerapkan keterampilan menulisnya dalam

kegiatan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah. Di sekolah, penerapan

keterampilan menulis diutamakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

Keterampilan menulis yang dimiliki siswa antara lain akan menunjang dalam

kegiatan mencatat materi, mengerjakan tugas, dan menjawab tes evaluasi

pembelajaran.

Keterampilan menulis bukanlah keterampilan yang diperoleh secara

otomatis, melainkan diperoleh melalui kegiatan pembelajaran. Siswa yang telah

memperoleh pembelajaran menulis pun belum tentu memiliki keterampilan

menulis yang baik tanpa latihan menulis. Guru perlu memberi penekanan yang

lebih dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Hal ini dikarenakan

dalam kegiatan menulis siswa dituntut untuk berfikir mengungkapkan ide dan

gagasan ke dalam bentuk tulisan. Ini merupakan hal yang tidak mudah bagi siswa.

Siswa harus berfikir kreatif menuangkan ide dan gagasannya ke dalam bentuk

kata-kata yang harus disusun menjadi sebuah kalimat. Kalimat-kalimat disusun

lagi menjadi sebuah paragraf. Kemudian paragraf demi paragraf dirangkai

menjadi sebuah tulisan yang utuh.

Salah satu upaya guru dalam mengembangkan keterampilan menulis di

sekolah dasar yaitu memperkenalkan siswa mengenai jenis-jenis karangan. Jenis-

jenis karangan yang dapat diperkenalkan pada siswa sekolah dasar antara lain

4  

  

yaitu: narasi, deskripsi, persuasi, eksposisi, dan argumentasi. Siswa dengan

mempelajari jenis-jenis karangan tersebut diharapkan dapat berlatih menuangkan

ide atau gagasannya sesuai dengan jenis karangan yang dikehendaki melalui

penugasan dari guru.

Menurut Mulyati (2009: 1.13), menulis merupakan keterampilan produktif

dengan menggunakan tulisan. Menulis bukan sekedar menyalin kata dan kalimat,

melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran dalam struktur tulisan

yang teratur. Kegiatan menulis juga dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan

buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara

utuh, lengkap, dan jelas. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, secara singkat

dapat dikatakan bahwa menulis adalah suatu kegiatan menyatakan ide dan

gagasan ke dalam bentuk tulisan yang dapat dipahami pembaca. Oleh karena itu,

di samping harus menguasai topik dan permasalahan yang akan ditulis, penulis

dituntut untuk menguasai komponen-komponenbahasa tulis. Komponen-

komponen bahasa tulis tersebut meliputi: kosakata, struktur kalimat, paragraf,

ejaan, dan pragmatik (Doyin dan Wagiran 2009: 12).

Selama ini dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi

menulis guru hanya menerapkan metode konvensional tanpa diselingi dengan

metode lain. Akibatnya, siswa mudah merasa jenuh dengan rutinitas kegiatan

yang sama, yaitu mendengarkan, menulis, dan menghafal materi pembelajaran.

Akibat ini berdampak pada kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar

yang berdampak pula pada kurang optimalnya aktivitas dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil kegiatan wawancara dan dokumentasi yang dilakukan

peneliti dengan guru kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal

5  

  

diketahui nilai hasil Ulangan Akhir Semester I (UAS I) mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Berdasarkan data hasil UAS tersebut ada 25 dari keseluruhan 74 siswa

yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai KKM

mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 yaitu 70.

Guru sebagai ujung tombak dalam dunia pendidikan, seharusnyamampu

melakukan upaya untuk mengatasi masalah ini. Salah satu langkah yang dapat

dilakukan antara lain dengan menerapkan metode inovatif yang sesuai dengan

materi pembelajaran. Ada banyak metode pembelajaran inovatif yang dapat

diterapkan, salah satunya yaitu metode field trip yang sesuai dengan materi

pembelajaran menulis deskripsi.

Metode field tripmerupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan

lingkungan sebagai tempat sekaligus sumber belajar bagi siswa. Penerapan

metode field trip dalam pembelajaran bukan semata mengajak siswaberwisata

kesuatu tempat. Akan tetapi, mengajak siswa belajar di luar kelas

untukmengetahui atau menyelidiki kebenaran pengetahuan yang didapat siswa di

dalam kelas. Lokasi yang menjadi tujuan field triptidak harus pada tempat yang

jauh, akan tetapi tempat-tempat yang berada di lingkungan sekolah pun dapat

menjadi lokasi tujuan field trip.

Guru dalam pembelajaran menerapkan metode field trip perlu menyusun

lembar petunjuk pelaksanaan. Lembar petunjuk pelaksanaan berisi peraturan dan

tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa selama kegiatan field trip. Pembuatan

lembar petunjuk ini bertujuan supaya siswa tetap fokus dalam kegiatan

pembelajaran di luar kelas. Dengan kata lain, siswa tidak melakukan hal-hal di

luar rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

6  

  

Siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi merasa kesulitan apabila

tidak mengetahui detail objek yang akan dideskripsikan. Melalui metode field trip

siswa mendapat gambaran konkrit mengenai hal-hal yang akan ditulis dengan

melihat ataupun merasakan secara langsung objek yang dideskripsikan.

Pembelajaran menulis deskripsi menerapkan metode field tripmembuat siswa

termotivasi untuk mengembangkan kreativitas secara optimal dalam menuangkan

ide atau gagasannya.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Keefektifan Metode Field Tripdalam Pembelajaran

Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten

Tegal”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan penerapan metode field

tripterhadap aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis

deskripsi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas

IV SD Negeri Bogares Kidul 02, peneliti menemukan beberapa penyebab

rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaranBahasa Indonesia

pada materi menulis. Penyebab tersebut antara lain: (1) Pembelajaran masih

berpusat pada guru (teacher centered), sehingga siswa cenderung pasif dalam

kegiatan pembelajaran. (2) Guru hanya menerapkan metode konvensional dalam

pembelajaran menulis, sehingga siswa mudah jenuh dengan pembelajaran di

kelas. (3) Kurangnya bekal keterampilan menulis pada siswa di kelas sebelumnya,

ditunjukkan ada beberapa siswa yang kurang lancar dalam kegiatan menulis. (4)

7  

  

Siswa mengalami kesulitan untuk menuangkan ide dan gagasan ke dalam bentuk

tulisan karena kurangnya rangsangan untuk memunculkan ide dan gagasan

tersebut.

Pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis pada siswa kelas IV SD

Negeri Bogares Kidul 02 menerapkan metode konvensional (ceramah dan

pemberian tugas). Metode ceramah diterapkan guru untuk menjelaskan materi

menulis, sedangkan metode pemberian tugas diterapkan untuk mengukur

pemahaman terhadap materi dan keterampilan menulis pada siswa. Pada

penerapan metode ceramah dan pemberian tugas membuat pembelajaran terpusat

pada guru (teacher centered), sehingga siswa menjadi pasif dan mudah bosan

dalam kegiatan pembelajaran. Keadaan tersebut berpengaruh terhadap aktivitas

dan hasil belajar siswa yang kurang optimal.

Adanya dampak yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa metode

konvensional yang tidak diselingi dengan metode lain kurang tepat diterapkan

dalam pembelajaran menulis. Guru seharusnyadapat berfikir cermat dan kreatif

untuk menentukan metode pembelajaran yang sesuai. Salah satu upaya untuk

mengatasi permasalahan ini yaitu dengan menerapkan metode inovatif yang sesuai

untuk pembelajaran menulis, misalnya menerapkan metode field trip pada

pembelajaran menulis deskripsi.

Penerapan metode field trip dalam pembelajaran menulis deskripsi sesuai

dengan karakteristik perkembangan siswa sekolah dasar yang masih pada tahap

operasional konkrit. Pada tahap operasional konkrit, siswa lebih mudah untuk

memahami sesuatu dengan melihat secara langsung. Melalui kunjungan langsung,

siswa mendapat pengalaman melihat dan merasakan langsung objek yang akan

8  

  

dideskripsikan ke dalam bentuk tulisan.Selain itu, metode field trip dapat

mendorong siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan di luar kelas.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan dalam sebuah penelitian. Pembatasan

masalah dilakukan supaya penelitian lebih efektif, efisien, dan terarah.

Pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: (1) Peneliti

membatasi materi pembelajaran yaitu hanya materi menulis deskripsi. (2) Peneliti

hanya menguji keefektifan metode field trip terhadap aktivitas dan hasil belajar

siswa kelas IV sekolah dasar pada materi menulis deskripsi. (3) Hasil belajar yang

menjadi fokus penelitian yaitu keterampilan menulis deskripsi. (4) Subjek

penelitian hanya diarahkan pada siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02

Kabupaten Tegal.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan petunjuk pengembangan kerangka teoritis

untuk menyusun hipotesis penelitian. Rumusan masalah memberikan arah dalam

penggunaan hipotesis, sehingga memperjelas variabel-veriabel penelitian. Selain

itu, rumusan masalah juga memberi petunjuk tentang rancangan penelitian yang

akan digunakan, baik menyangkut subjek penelitian (populasi), sampel, pemilihan

instrumen, dan analisis data.

Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, peneliti merumuskan

masalah yang menjadi fokus penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini

9  

  

yaitu: “adakah perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

menulis deskripsi menerapkan metode field trip pada siswa kelas IV SD Negeri

Bogares Kidul 02 yang dibandingkan dengan menerapkan metode

konvensional?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan penentu arah dilaksanakannya penelitian.

Ada dua jenis tujuan dalam penelitian ini, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum lebih luas cakupannya dibandingkan tujuan khusus. Tujuan dalam

penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum adalah tujuan yang bersifat umum dan lebih luas

cakupannya. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui keefektifan

metode field trip dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis deskripsi

terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV sekolah dasar.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat khusus dan lebih sempit

cakupannya. Tujuan khusus penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui perbedaan

aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 antara

menerapan metode field trip dan metode konvensional pada pembelajaran Bahasa

Indonesia materi menulis deskripsi. (2) Untuk mengetahui adakah peningkatan

hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah diterapkan metode field trip pada

pembelajaran menulis deskripsi.

10  

  

1.6. Manfaat Penelitian

Selain tujuan yang hendak dicapai, penelitian ini juga mengharapkan

adanya manfaat sebagai dampak tercapainya tujuan penelitian. Ada dua bentuk

manfaat dalam penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis adalah manfaat yang bersifat teori dari dilaksanakannya

penelitian. Manfaat teoritis penelitian ini yaitu dapat menambah pengetahuan di

bidang pendidikan terutama dalam penerapan metode field trip pada pembelajaran

Bahasa Indonesia materi menulis deskripsi.

1.6.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis adalah manfaat yang bersifat praktik dari sebuah

penelitian. Manfaat praktis penelitian ini meliputi manfaat bagi siswa, bagi guru,

dan bagi sekolah. Manfaat praktis penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

1.6.2.1 Bagi Siswa

Salah satu manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu bermanfaat

bagi siswa. Siswa yang dimaksud yaitu siswa yang menjadi subjek dalam

penelitian. Manfaat penelitian ini bagi siswa antara lain yaitu: (1) Meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar Bahasa Indonesia khususnya pada pembelajaran

menulis deskripsi. (2) Mempermudah belajar Bahasa Indonesia melalui penerapan

metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

1.6.2.2 Bagi Guru

Manfaat penelitian ini bagi guru antara lain yaitu: (1) Menambah

pengetahuan guru tentang metode field trip dan penerapannya dalam kegiatan

11  

  

pembelajaran. (2) Memotivasi guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang

sesuai dengan materi pembelajaran. (3) Memotivasi guru untuk berkreasi dan

berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu memberikan informasi mengenai

salah satu permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Informasi yang diperoleh

dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan sekolah dalam

mengambil kebijakan untuk mengatasi permasalahan serupa dalam rangka

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

1.6.2.3 Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu memberikan pengalaman

melaksanakan penelitian di bidang pendidikan, khususnya mengenai penerapan

metode pembelajaran inovatif. Pengalaman yang peneliti peroleh dari penelitian

ini dapat menjadi bekal untuk melaksanakan penelitian-penelitian lainnya dalam

rangka menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti sendiri.

12  

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Bab kedua dalam skripsi ini yaitu kajian pustaka. Kajian pustaka dalam

penelitian ini meliputi: penelitian yang relevan, landasan teori, kerangka berfikir,

dan hipotesis penelitian. Selengkapnya kajian pustaka dalam penelitian ini

dijelaskan sebagai berikut.

2.1 Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan berkaitan dengan penelitian ini,

khususnya berkaitan dengan penerapan metode field tripdalam pembelajaran baik

di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, maupun perguruan tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa metode field

tripmerupakan salah satu metode yang efektif diterapkan dalam pembelajaran,

khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia.

Penelitian mengenai penerapan metode field tripsalah satunya dilakukan

oleh Tiffany Rizkana Fatkur (2012) dari Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Penelitian yang dilakukan Tiffany berjudul “Peningkatan Pembelajaran

Pelestarian Alam Melalui Metode Field trip Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

Kaligayam 02 Kabupaten Tegal”. Penelitian ini menggunakan desain penelitian

tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart.

Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dari tiga pertemuan. Hasil

penelitian ini yaitu diperoleh nilai rata-rata kelas pelaksanaan pretesmencapai

60,11. Kemudian meningkat pada postesmenjadi 72,74. Peningkatan ketuntasan

13

 

belajar klasikal meningkat dari 25,71% menjadi 77,14%. Selain itu, nilai rata-rata

kelas pada hasil formatif siklus I mencapai 71,74. Kemudian meningkat pada

siklus II menjadi 73,71 dengan ketuntasan belajar klasikal dari 59,05% menjadi

75,24%. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan

metode field tripdapat meningkatkan pembelajaran IPA materi pelestarian alam

pada siswa kelas 3 SD Negeri Kaligayam 02 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.

Penelitian di tingkat sekolah menengah yang relevan dengan penelitian

penerapan metode field trip yaitu penelitian yang dilakukan oleh Widowati (2007)

dari Universitas Negeri Semarang (UNNES). Penelitian yang dilakukan Widowati

berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan Teknik

Pengamatan Objek Secara Langsung pada Siswa Kelas X MA Al Asror Patemon

Gunung Pati Semarang”. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan

kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan teknik pengamatan

objek secara langsung nilai rata-rata kelas X MA Al Asror mengalami

peningkatan. Nilai rata-rata pada pra siklus 60, sedangkan pada siklus I nilai rata-

rata yang diperoleh 72,1 artinya mengalami peningkatan 31,8%. Selanjutnya, pada

siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 80,4 yang artinya mengalami peningkatan

53,7% dibandingkan dengan hasil pra siklus. Berdasarkan hasil penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa kelas X MA Al Asror

meningkat. Selain itu, perubahan sikap dan perilaku siswa kelas X MA Al Asror

menunjukkan perubahan yang positif. Siswa lebih tertarik dan antusias dalam

pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan teknik pengamatan objek secara

langsung.

14

 

Penelitian lain mengenai penerapan metode field trip dilakukan oleh Cecep

Supriadi (2012) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian yang

dilakukan berjudul “Efektivitas Metode Field Trip untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Karangan Narasi”. Penelitian ini menggunakan desain

penelitian eksperimen dengan populasi dan sampel penelitian yaitu mahasiswa

semester 5 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI. Hasil dari penelitian

ini menunjukkan bahwa metode field trip efektif diterapkan dalam pembelajaran

menulis narasi Bahasa Perancis. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata pretes9,85

meningkat menjadi 11,72 pada postesdengan nilai maksimal 15. Berdasarkan

perhitungan statistik diperoleh nilai thitung 8,5. Kemudian, menggunakan derajat

kebebasan (db) sebesar 19 dan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel 2,09. Dari data

tersebut menunjukkan bahwa thitung> ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa metode

field trip efektif diterapkan pada pembelajaran menulis narasi Bahasa Perancis.

Berdasarkan hasil dari ketiga penelitian di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa metode field trip efektif diterapkan pada materi yang sesuai. Ketiga

penelitian tersebut mempunyai relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan

yaitu pada variabel yang digunakan (metode field trip). Perbedaannya yaitu

peneliti menerapkan metode field trip dalam pembelajaran menulis deskripsi pada

siswa kelas IV sekolah dasar.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan dasar-dasar teori yang melandasi sebuah

penelitian. Pada penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa landasan teori

sesuai dengan ruang lingkup masalah penelitian. Landasan teori yang melandasi

15

 

penelitian ini antara lain: (1) hakikat belajar, (2) hakikat pembelajaran, (3)

karakteristik perkembangan siswa SD, (4) aktivitas belajar, (5) hasil belajar, (6)

pembelajaran Bahasa Indonesia di SD, (7) hakikat menulis, (8) menulis deskripsi,

(9) metode pembelajaran, (10) metode field trip, (11) langkah-langkah penerapan

metode field trip, (12) metode konvensional. Secara lengkap, landasan teori dalam

penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

2.2.1 Hakikat Belajar

Menurut Slameto (2010: 2), belajar merupakan suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Perubahan perilaku yang terjadi dalam belajar memiliki beberapa

ciri-ciri, antara lain: (1) terjadi secara sadar, (2) bersifat kontinu dan fungsional,

(3) bersifat positif dan aktif, (4) tidak bersifat sementara, (5) bertujuan atau

terarah, dan (6) mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Terjadi secara sadar maksudnya yaitu perubahan perilaku yang terjadi

tidak berdasarkan paksaan orang lain melainkan kesadaran dari individu

pembelajar. Bersifat kontinu dan fungsional maksudnya yaitu perubahan perilaku

yang terjadi pada individu berlangsung secara berkesinambungan dan berguna

bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Bersifat positif dan aktif

maksudnya yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dari hasil belajar bertujuan

menuju ke arah perbaikan dari keadaan sebelumnya. Tidak bersifat sementara

maksudnya yaitu perubahan yang terjadi bersifat menetap pada diri individu.

Bertujuan atau terarah berarti bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena adanya

16

 

tujuan yang hendak dicapai. Mencakup seluruh aspek maksudnya perubahan

perilaku terjadi secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan.

Menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2011: 5), belajar berarti proses

perubahan tingkah laku pada individu akibat adanya interaksi dengan lingkungan

melalui pengalaman dan latihan. Dari pengertian tersebut, belajar diartikan

sebagai pemerolehan pengalaman dan latihan-latihan oleh invidu. Lingkungan

yang dimaksud bukan hanya lingkungan alam atau tempat tinggal, akan tetapi

individu (orang) lain justru merupakan faktor lingkungan yang paling berpengaruh

dengan individu pembelajar.

Untuk menghasilkan perubahan perilaku, dalam kegiatan belajar

membutuhkan unsur-unsur yang saling mendukung sebagai sebuah sistem (Gagne

1977: 4 dalam Rifa’i dan Anni 2009: 84-85). Unsur-unsur tersebut antara lain: (1)

individu, (2) rangsangan (stimulus), (3) memori (pada individu), dan (4) respon.

Belajar pada individu terjadi apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi

memori. Perilaku individu berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya

stimulus. Apabila terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu

menjadi indikator bahwa individu tersebut telah melakukan kegiatan belajar

(Rifa’i dan Anni 2009: 85). Perubahan perilaku dari kegiatan belajar disebut juga

dengan hasil belajar. Hasil belajar ini dapat dijadikan indikator yang digunakan

untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Berdasarkanpengertian dan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh

perubahan perilaku melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Perubahan

perilaku dari kegiatan belajar disebut dengan hasil belajar. Pada pembelajaran di

17

 

sekolah, hasil belajar merupakan salah satu indikator ketercapaian tujuan

pembelajaran.

2.2.2 Hakikat Pembelajaran

Menurut Bringgs (1992) dalam Rifa’I dan Anni (2009: 191), pembelajaran

adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa

sehingga siswa itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu akan

membentuk suatu pembelajaran yang bersifat internal maupun eksternal.

Pembelajaran bersifat internal terjadi apabila siswa melakukan self instruction

(pembelajaran mandiri), dan bersifat eksternal apabila pembelajaran bersumber

dari guru sebagai pendidik (external instruction). Berdasarkan pengertian tersebut,

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang

dapat dilakukan secara mandiri atau bersumber dari guru (pendidik) agar siswa

memperoleh kemudahan dalam kegiatan belajar.

Menurut Rifa’I dan Anni (2009: 192), pembelajaran merupakan kegiatan

yang menekankan bagaimana guru maupun siswa dapat berperilaku secara efektif.

Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa pembelajaran merupakan suatu

kumpulan proses yang bersifat individual baik dari guru maupun dari siswa

sendiri. Proses yang terjadi yaitu mengubah rangsangan dari lingkungan siswa ke

dalam sejumlah informasi. Proses tersebut selanjutnya dapat menyebabkan adanya

hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Hasil dari kegiatan belajar

akan ditunjukkan dengan kemampuan siswa untuk melakukan berbagai

penampilan dalam kegiatan pembelajaran (Gagne 1985 dalam Rifa’i dan Anni

2009: 193).

18

 

Untuk mewujudkan pembelajaran yang memudahkan siswa dapat

melakukan berbagai penampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru dituntut

untuk menggunakan strategi pembelajaran secara tepat. Pemilihan strategi secara

tepat didasarkan pada karakteristik siswa dan materi yang akan dibelajarkan, tanpa

terlepas dari tujuan pembelajaran (Joni 1993 dalam Anitah dkk 2011: 1.24). Guru

setelah mengerti dan memahami bagaimana karakteristik siswa dan materi yang

akan dibelajarkan dapat menentukan model, metode, dan teknik yang akan

diterapkan dalam pembelajaran. Pemilihan strategi yang sesuai dengan

karakteristik siswa dan materi pembelajaran akan membuat aktivitas dan hasil

belajar yang optimal.

2.2.3 Karakteristik Perkembangan Siswa SD

Guru sebelum merencanakan kegiatan pembelajaran harus mengetahui

bagaimana karakteristik siswa terlebih dahulu. Pengetahuan tentang karakterisitik

siswa diperlukan guru untuk dapat menentukan kegiatan pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik perkembangannya. Piaget (1988) dalam Rifa’i dan Anni

(2009: 26-30) membagi tahap perkembangan intelektual individu berdasarkan

usianya. Tahap perkembangan intelektual individu menurut Piaget antara lain:

tahap sensorimotorik (0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap

operasional konkrit (7-11 tahun), dan tahap operasional formal (11-15 tahun).

Berdasarkan tahapan menurut Piaget di atas, siswa usia sekolah dasar pada

umumnya berada pada akhir tahap praoperasional sampai awal tahap operasional

formal yaitu usia 7-12 tahun. Sesuai dengan tahapan tersebut, siswa usia sekolah

dasar mempunyai karakteristik berfikir konkrit. Pada usia ini siswa akan lebih

19

 

mudah dalam mamahami sesuatu apabila diberi rangsangan dengan sesuatu yang

nyata (konkrit). Selain karakteristik tersebut, karakteristik siswa usia sekolah

dasar yang paling umum yaitu masih senang bergerak dan bermain dengan teman

sebayanya.

Menurut Wardani dkk (2010: 4.15), pada usia sekolah dasar siswa mulai

memperhatikan keadaan sekelilingnya dengan objektif. Pada usia ini siswa mulai

ingin mengetahui segala sesuatu, terutama terhadap apa yang dilihatnya. Mereka

berusaha menambah pengetahuan, kemampuan, maupun pengalaman sebanyak-

banyaknya. Siswa usia sekolah dasar juga sangat senang dengan kegiatan yang

menantang dan belum pernah dilakukan sebelumnya.

Dengan adanya karakteristik-karakteristik tersebut, guru dituntut mampu

menciptakan pembelajaran yang sesuai. Pembelajaran yang disesuaikan dengan

karakteristik siswa akan membantu siswa memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam

tahap perkembangannya. Salah satu wujud dari upaya tersebut yaitu dengan

menerapkan metode pembelajaran yang dapat memberikan gambaran konkrit

mengenai materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa.

Pada penelitian ini, peneliti menerapkan metode field trip dalam

pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV sekolah dasar. Metode field

trip diterapkan karena sangat sesuai dengan karakteristik siswa yang masih befikir

konkrit. Metode field trip diterapkanuntuk membantu siswa memperoleh

gambaran konkrit mengenai hal (objek) saat menulis deskripsi. Selain itu,

pembelajaran dengan menerapkan metode field trip juga dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran yang dikemas dalam suasana

menyenangkan di luar kelas.

20

 

2.2.4 Aktivitas Belajar

Burton (1984) dalam Siregar dan Nara (2010: 4) mengemukakan bahwa

belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya

interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan,

sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Berdasarkan

pengertian tersebut, mengisyaratkan bahwa belajar merupakan sebuah kegiatan

(aktivitas) yang dilakukan oleh individu untuk mampu berinteraksi dengan

lingkungannya. Perubahan dalam aktivitas belajar tentu memiliki tujuan. Tujuan

yang dimaksud yaitu perubahan tingkah laku pada individu siswa.

Belajar merupakan sebuah proses perubahan perilaku yang bersifat

permanen sebagai akibat dari aktivitas memperoleh pengalaman (Anni dkk 2007:

3). Selama proses belajar dalam kegiatan pembelajaran, bukan hanya terjadi

aktivitas fisik pada individu siswa. Akan tetapi, siswa juga mengalami proses

mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Aktivitas pikiran dan

perasaan itu tidak dapat diamati oleh orang lain, akan tetapi hanya dapat dirasakan

oleh individu yang bersangkutan (Siddiq dkk 2008: 1.4).

Saat melakukan kegiatan belajar, individu melakukan beberapa proses

yang berkelanjutan. Awalnya, individu mendapat stimulus dari luar dan kemudian

stimulus itu dimasukan ke dalam ingatan. Di dalam ingatan, stimulus tersebut

tidak dibiarkan begitu saja. Pikiran individu harus aktif mengolah stimulus yang ia

terima sehingga menghasilkan sebuah respon. Respon yang muncul merupakan

bentuk dari aktivitas pikiran (Anni dkk 2007: 5). Guru atau orang lain tidak dapat

mengamati aktivitas pikiran siswa. Akan tetapi, guru dapat melihat perwujudan

perilaku dari aktivitas pikiran siswa tersebut, misalnya saat bertanya, menjawab

21

 

pertanyaan, berpendapat, berdiskusi, memecahkan permasalahan, menggambar,

membuat catatan, membuat rangkuman, dan melaporkan hasil kerja (Siddiq dkk

2008: 1.4).

Berdasarkan beberapa pengertian dan pernyataan mengenai aktivitas

belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yang

nampak sebagai akibat adanya respon terhadap stimulus dari luar. Aktivitas

belajar merupakan kegiatan yang menyebabkan adanya perubahan perilaku pada

individu siswa. Secara langsung, aktivitas belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran dapat diamati melalui kegiatan observasi pembelajaran. Pada

penelitian ini, hasil belajar yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran yaitu

siswa mempunyai keterampilan menulis deskripsi.

2.2.5 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah

mengalami kegiatan belajar (Rifa’I dan Anni 2009: 85). Perubahan perilaku dari

hasil belajar bersifat relatif permanen dan bersifat kontinu serta fungsional. Aspek

perubahan perilaku diperoleh tergantung pada bidang yang dipelajari siswa

(Slameto 2010: 4). Sebagai contoh, apabila siswa mempelajari bidang praktik

tentang sebuah keterampilan, maka perubahan perilaku yang diperoleh yaitu

berupa penguasaan keterampilan yang dipelajari dan ditunjukkan dengan

kemampuan praktik secara langsung. Perubahan perilaku ini berlaku pula pada

bidang lain yang dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah,

perubahan perilaku yang harus dicapai siswa dirumuskan dalam tujuan

pembelajaran (Gerlac dan Ely, 1980 dalam Rifa’I dan Anni 2009: 85).

22

 

Menurut Bloom (1956) dalam Rifa’I dan Anni (2009: 86) ada tiga ranah

yang menjadi tujuan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: ranah kognitif (cognitive

domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric

domain). Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan,

dan kemahiran intelektual. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat,

dan nilai. Sedangkan ranah psikomotor berkaitan dengan penggunaan organ

pengindraan untuk memandu kegiatan motorik.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa dari kegiatan belajar.

Hasil belajar tersebut bersifat permanen, kontinu, dan fungsional. Pada

pembelajaran di sekolah hasil belajar yang diharapkan diperoleh siswa mencakup

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

2.2.6 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar menekankan pada

pembelajaran empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut

antara lain keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Menurut

Mulyati dkk (2009: 1.18), dalam praktik komunikasi keempat keterampilan

berbahasa tidak dapat berdiri sendiri, melainkan merupakan perpaduan dari

keempatnya. Dalam kegiatan pembelajaran keempat keterampilan tersebut juga

tidak dapat dipisah-pisahkan. Sebagai contoh, ketika siswa memperhatikan

penjelasan dari guru. Pada kegiatan ini dapat terjadi lebih dari satu keterampilan

berbahasa yang ditunjukkan, yaitu ada keterampilan mendengarkan dan menulis.

Begitu pula pada kegiatan pembelajaran yang lain.

23

 

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kegiatan berkomunikasi harus

sangat diperhatikan oleh guru. Komunikasi yang terjadi antara guru dengan siswa

harus mampu mengembangkan keempat keterampilan berbahasa. Tidak mungkin

guru hanya melatih salah satu saja keterampilan berbahasa tanpa diikuti

keterampilan berbahasa yang lain. Hanya saja, karena materi pembelajaran bahasa

itu meliputi beberapa aspek, maka dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada

pembagian fokus dari aspek-aspek tersebut. Dengan demikian, ada pembelajaran

Bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan dan ada pembelajaran dengan fokus

sastra (Solchan dkk 2008: 7.5). Dalam pembalajaran dengan fokus keterampilan

berbahasa dapat dibagi lagi menjadi empat, yaitu pembelajaran keterampilan

berbahasa yang difokuskan pada kegiatan (1) mendengarkan, (2) berbicara, (3)

membaca, dan (4) menulis.

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar difokuskan pada pengembangan

empat keterampilan berbahasa. Dalam pelaksanaannya keempat keterampilan

tersebut dikembangkan secara terpadu, namun dapat juga dilakukan dengan fokus

pada salah satu keterampilan saja. Hal ini dilakukan supaya dapat terukur dengan

tepat hasil perkembangan antara keterampilan berbahasa yang satu dengan

keterampilan berbahasa yang lain. Peneliti dalam penelitian ini memfokuskan

penelitian pada keterampilan menulis.

2.2.7 Hakikat Menulis

Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dari

seorang penulis kepada pembaca dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat

24

 

atau medianya. Menulis merupakan keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi

secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang bersifat produktif dan

ekspresif (Tarigan 2008: 3). Produktif artinya bahwa kegiatan menulis merupakan

kegiatan menghasilkan sebuah tulisan sebagai media untuk menyampaikan pesan.

Sedangkan ekspresif artinya dengan menulis seorang penulis dapat

menyampaikan perasaan (emosi) melalui tulisan yang dibuat.

Dalam kegiatan menulis diperlukan sebuah keterampilan yang harus

dimiliki untuk dapat menyampaikan pesan melalui tulisan. Bukan hanya berkaitan

dengan kemampuan menyusun dan menuliskan simbol-simbol tertulis, tetapi juga

mengungkapkan pikiran, pendapat, sikap, dan perasaan secara jelas dan sistematis

sehingga dapat dipahami oleh pembaca (Solchan dkk 2008: 1.33). Menulis sangat

identik dengan sebutan mengarang yang artinya sama yaitu menghasilkan sebuah

tulisan. Lebih khusus, pada istilah mengarang erat kaitannya dengan menulis

karangan.

Jenis menulis yang diajarkan kepada siswa di sekolah dasar dalam

pembelajaran dengan fokus menulis yaitu narasi dan deskripsi. Dalam penelitian

ini dipilih menulis deskripsi sebagai salah satu variabel penelitian. Peneliti

mengukur keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas IV sekolah dasar

dengan menerapkan metode field trip.

2.2.8 Menulis Deskripsi

Deskripsi adalah sebuah bentuk tulisan yang melukiskan sesuatu sesuai

dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,

mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra

25

 

penulisnya (Suparno dan Yunus 2007: 4.6). Deskripsi menyajikan suatu kualitas

pengalaman secara langsung (Rosdiana dkk 2011: 3.21-3.22). Objek yang

dideskripsikan merupakan sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca indera

manusia. Hamparan perkebunan, sawah, hutan, sungai, rasa makanan, bentuk

bangunan, alunan musik, dan lain sebagainya merupakan contoh-contoh objek

(hal) yang dapat dideskripsikan.

Deskripsi memiliki perbedaan dibandingkan dengan narasi. Deskripsi

bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sebuah objek, sedangkan narasi

bertujuan menceritakan runtutan waktu sebuah kejadian atau peristiwa. Menulis

deskripsi menghasilkan sebuah tulisan deskripsi. Menurut Semi (1990) dalam

Kristiantari (2004: 119), ada 5 karakteristik tulisan deskripsi. Kelima karakteristik

tersebut antara lain yaitu:

(1) berupaya memperlihatkan rincian tentang objek, (2) bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca, (3) disampaikan dengan gaya yang memikat dan pilihan kata yang menggugah, (4) memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan, sehingga objek tulisan pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia, serta (5) organisasi penyampaian yang digunakan lebih banyak menggunakan susunan ruang.

Berdasarkan karakteristik di atas, seorang penulis dituntut tiga hal dalam

menulis deskripsi. Pertama, penulis memiliki kesanggupan berbahasa yang

memiliki kekayaan nuansa dan bentuk. Kedua, penulis cermat dalam mengamati

objek dan memiliki pengetahuan yang luas tentang sifat, ciri, dan wujud objek

yang dideskripsikan. Ketiga, penulis mampu memilih detail khusus yang dapat

menunjang ketepatan dan kehidupan deskripsi yang dibuat (Akhadiah 1997 dalam

Suparno dan Yunus 2007: 4.8).

26

 

Menurut Tompkins (1994) dalam Kristiantari (2004: 124), ada 4 macam

teknik penulisan yang dapat digunakan dalam menulis deskripsi. Keempat teknik

tersebut antara lain: (1) Teknik penambahan informasi khusus. Teknik ini

dilakukan dengan mengidentifikasi ciri khusus tingkah laku objek, menyebutkan

karakter objek, mengidentifikasi latar objek, dan mendaftar atribut objek. (2)

Teknik penggambaran sensoris. Teknik ini dilakukan dengan mengaitkan

penggambaran dengan pengindraan, yakni indra penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan perasa. (3) Teknik perbandingan. Teknik ini dilakukan

dengan menggambarkan suatu objek yang dibandingkan dengan objek yang lain.

(4) Teknik pendialogan. Teknik pendialogan dilakukan dengan menambahkan

dialog dalam tulisan. Dialog digunakan sebagai pengganti ringkasan tentang

karakter objek yang digambarkan. Teknik-teknik tersebut diterapkan dengan

tujuan agar tulisan deskripsi yang dihasilkan terkesan hidup dan sesuai dengan

tanggapan panca indera.

Berdasarkan beberapa pernyataan mengenai menulis deskripsi di atas,

dapat disimpulkan bahwa menulis deskripsi adalah suatu kegiatan penyampaian

pesan melalui bahasa tulis dengan memberikan gambaran mengenai sebuah objek

(hal) secara jelas. Menulis deskripsi menghasilkan sebuah tulisan deskripsi, yang

bertujuan membuat para pembaca menyadari apa yang diserap penulis melalui

panca inderanya.

2.2.9 Metode Pembelajaran

Menurut Joni (1993) dalam Abimanyu dkk (2008: 2-5), metode adalah

sebuah cara kerja yang bersifat umum untuk mencapai tujuan tertentu. Metode

27

 

bersifat prosedural dan sistemik karena tujuannya untuk mempermudah

pengerjaan suatu kegiatan. Sedangkan hubungannya dengan kegiatan

pembelajaran, metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan

urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu (Subana dan Sunarti 2011:

20).

Berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran,

ada dua jenis metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran yang berpusat

pada guru dan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (Killen 1998 dalam

Anitah dkk 2011: 1.23). Apabila dalam pembelajaran guru aktif memberikan

materi pelajaran dan siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru, itu

merupakan gambaran dari pelaksanaan metode yang berpusat pada guru (teacher

centered). Sedangkan metode yang berpusat pada siswa (student centered) yaitu

ketika siswa secara aktif menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri

dalam memahami materi pelajaran melalui bantuan dari guru sebagai fasilitator.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan urutan yang sitematis

dan menyeluruh. Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen

pembelajaran yang sangat penting. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat

memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

materi dan siswa yang akan dibelajarkan.

2.2.10 Metode Field trip

Metode field trip adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan

mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk

28

 

mempelajari atau menyelidiki sesuatu, seperti meninjau pabrik sepatu, bengkel

mobil, toserba, dan sebagainya (Asmani 2010: 150). Field trip bukan sekedar

rekreasi semata, akan tetapi belajar atau memperdalam suatu pelajaran dengan

melihat kenyataannya (Roestiyah 2001 dalam Asmani 2010: 150). Metode field

tripdilaksanakan dengan mengajak siswa belajar di luar kelas dengan panduan

guru melalui petunjuk dan tugas pelaksanaan kegiatan secara tertulis. Adanya

petunjuk dan tugas yang jelas dari guru bertujuan agar kegiatan yang dilakukan di

luar kelas dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan rencana pembelajaran.

Pada pelaksanaannya, metode field trip dapat digunakan untuk

mengenalkan konsep baru yang belum diketahui siswa dan memperkuat gambaran

yang diberikan di dalam kelas. Seperti pernyataan Kisiel (2006: 8), “field trip may

serve as an introduction to a new concept or provide experiences that reinforce

ideas introduced in the classroom”. Lebih dari itu, field trip menekankan pada

pengalaman belajar di luar kelas yang menawarkan pengalaman unik bagi siswa

untuk menghubungkan materi pelajaran dengan dunia di sekitar. Field trip

menuntut guru untuk menyajikan sebuah desain pembelajaran yang mampu

membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa dalam sajian yang

menyenangkan. Oleh karena itu, kreatifitas guru sangat diperlukan dalam

merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode field trip.

Berdasarkan pengertian dan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa

metode field trip adalah metode pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas

dengan mengunjungi suatu tempat untuk mempelajari sesuatu. Metode field trip

membantu siswa mendapatkan gambaran konkrit tentang objek (hal) yang sedang

29

 

dipelajari. Pada penelitian ini peneliti menerapkan metode field trip dalam

pembelajaran menulis deskripsi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2.2.11 Langkah-langkah Penerapan Metode Field Trip

Untuk mewujudkan pembelajaran dengan menerapkan metode field trip

ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh guru. Menurut Sanders (2008: 2-

13), ada 5 langkah untuk mewujudkan field trip yang menakjubkan (the best field

trip ever). Kelima langkah menurut Sanders tersebut antara lain: (1) Determine

goals and objectives (menentukan tujuan dan sasaran utama). (2) Explore all

options (menjelajah semua pilihan). (3) Create your itinenary (membuat rencana

perjalanan). (4) Check your checklist (memeriksa daftar cek). (5) Follow-up in the

classroom (tindak lanjut).

Langkah pertama dalam menerapkan metode field trip menurut Sanders

yaitu determine goals and objectives (menentukan tujuan dan sasaran utama).

Menentukan tujuan dan sasaran maksudnya yaitu guru perlu menentukan tujuan

yang diharapkan dari field trip dan lokasi yang akan dituju. Guru setelah

menentukan tujuan dan lokasi field trip dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang

akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan(explore all options).

Guru setelah menentukan tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan

dilaksanakanselanjutnya perlu membuat rencana perjalanan field trip (create you

itenenary). Rencana perjalanan berguna sebagai pemandu urutan dan waktu

kegiatan yang harus dilaksanakan. Rencana perjalanan berisi rincian waktu

kegiatan, tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa, dan peraturan yang harus

dipatuhi siswa. Setelah membuat rencana perjalanan, selanjutnya guru

30

 

mempersiapkan siswa untuk melaksanakan field trip dengan membagi siswa

dalam kelompok. Tujuan dibentuknya kelompok siswa yaitu supaya siswa belajar

berinteraksi dengan temannya untuk berdiskusi.

Setelah persiapan selesai, guru dan siswa selanjutnya melaksanakan field

trip dengan mengunjungi lokasi yang sudah ditentukan. Pada saat pelaksanaan

guru perlu mengawasi aktivitas-aktivitas siswa (check your checklist). Hal ini

dilakukan untuk memastikan bahwa siswa melaksanakan field trip sesuai dengan

rencana yang telah dibuat. Setelah kegiatan di lokasi field trip telah berakhir, guru

selanjutnya mengajak siswa kembali ke kelas untuk memberikan tindak lanjut

(Follow-up in the classroom). Tindak lanjut dapat meliputi: pengoreksian tugas

yang telah dikerjakan siswa, pembahasan hasil diskusi siswa, ataupun pemberian

tugas lain yang berhubungan dengan pelaksanaan field trip.

Guru setelah mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan juga

dituntut untuk memperhatikan beberapa hal saat menerapkan metode field trip

dalam pembelajaran. Mulyasa (2005) dalam Asmani (2010: 151) menyatakan ada

7 hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode field trip. Ketujuh hal

tersebut antara lain:

(1) menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar, (2) mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah, (3) menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai pedagogis, (4) menghubungkan sumber belajar dalam field trip dengan kurikulum, (5) membuat dan mengembangkan program field trip secara logis dan sistematis, (6) melaksanakan field trip sesuai dengan tujuan, materi, dan efek pembelajaran, dalam iklim yang kondusif, (7) menganalisis tujuan, ketercapaian, kesulitan-kesulitan, dan hal-hal yang perlu disusun sebelum dan sesudah pelaksanaan field trip.

31

 

Berdasarkan pendapat mengenai langkah-langkah dan hal-hal yang perlu

diperhatikan di atas, peneliti menyusun tahapan pembelajaran dengan menerapkan

metode field trip pada materi menulis deskripsi. Tahapan terbut yaitu:

1) Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, guru perlu melakukan beberapa hal antara lain:

menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, menghubungi pihak yang

bertanggung jawab pada lokasi yang akan menjadi tujuan field trip, menyusun

rencana pelaksanaan dan tata tertib, menyusun tugas-tugas yang harus dikerjakan

siswa, mempersiapkan sarana, dan membagi siswa dalam kelompok.

2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru melakukan beberapa hal antara lain:

menyampaikan tata tertib dan tugas siswa, memimpin rombongan dan mengatur

kegiatan field trip, memperingatkan siswa untuk memenuhi tata tertib yang sudah

disepakati bersama dan mengerjakan tugas-tugas kelompok, mengawasi aktivitas-

aktivitas siswa, dan memberi petunjuk bagi siswa yang memerlukan penjelasan.

3) Tahap akhir

Pada tahap akhir, guru melakukan beberapa hal antara lain: menyuruh

siswa berdiskusi mengenai hasil kegiatan field trip, menyelesaikan tugas

kelompok, membahas hasil pekerjaan kelompok, dan menindaklanjuti hasil

kegiatan field trip dengan memberikan tugas secara individu untuk menulis

deskripsi lokasi yang telah dikunjungi.

Asmani (2010: 152-153), menyatakan ada beberapa kelebihan dan

kekurangan menerapkan metode field trip dalam pembelajaran. Kelebihan

penerapan metode field trip dalam pembelajaran diantaranya yaitu:

32

 

(1) siswa dapat memahami dan menghayati langsung keadaan di lokasi field trip, (2) siswa dapat memperdalam dan memperluas pengalaman, (3) siswa dapat menemukan sumber informasi pertama untuk memecahkan persoalan yang dihadapi, (4) siswa memperoleh pengetahuan integratiftentang objek yang ditinjau, (5) membuat materi pembelajaran di sekolah lebih relevan dengan kenyataan, dan (6) pembelajaran dapat lebih merangsang kreativitas siswa.

Sedangkan kekurangan metode field trip menurut Asmani (2010: 154) diantaranya

yaitu:

(1) memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak, (2) memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang, (3) unsur rekreasi sering menjadi prioritas sedangkan unsur studinya terabaikan, (4) memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap gerak-gerik siswa di lapangan, (5) biayanya cukup mahal, dan (6) memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran dan keselamatan siswa, terutama field trip jangka panjang dan jauh.

2.2.12 Metode Konvensional

Djamarah (1996) dalam Kholik (2011), metode konvensional adalah

metode pembelajaran tradisional yang sejak dulu biasa diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran. Metode konvensional mengandalkan komunikasi satu arah, yaitu

dari guru kepada siswa saat menyampaikan pembelajaran. Guru dalam

pembelajaran menerapkan metode konvensionalmerupakanpentransfer

pengetahuan. Guru menjadi pusat perhatian dalam kegiatan pembelajaran,

sedangkan siswa merupakan penerima pengetahuan. Siswa dituntut untuk

menerima segala sesuatu yang diberikan oleh guru.

Penerapan metode konvensional ditandai dengan adanya ceramah,

pemberian tugas, dan tanya jawab. Menurut Sukandi (2003) dalam Kholik (2011),

pada pembelajaran dengan pendekatan konvensional guru lebih banyak

mengajarkan tentang konsep-konsep, bukan kompetensi. Siswa lebih sering

33

 

belajar untuk mengetahui tetapi tidak untuk melakukan sesuatu. Siswa dalam

kegiatan pembelajaran lebih banyak mendengarkan dari pada melakukan sesuatu.

Berdasarkanbeberapa pengertian dan pernyataan di atas dapat disimpulkan

bahwa metode konvensional adalah metode pembelajaran yang biasa (lazim)

digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran. Metode konvensional yang biasa

digunakan oleh guru antara lain: ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Pada penelitian ini peneliti menerapkan metode konvensional pada kelas kontrol

sebagai pembanding kelas eksperimen yang menerapkan metode field trip

terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV sekolah dasar dalam

pembelajaran menulis deskripsi.

2.3 Kerangka Berfikir

Pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini umumnya disampaikan dengan

metode konvensional dalam kelas. Tidak jarang kegiatan pembelajaran

berlangsung secara monoton dan kurang memotivasi, sehingga siswa cenderung

pasif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat dari kurangnya tingkat

aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan ini,

guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan-

kebutuhan siswa sesuai dengan karakteristik perkembangannya.

Metode pembelajaran yang dapat diterapkan guru salah satunya yaitu

metode field trip, dengan mengajak siswa mengunjungi suatu tempat sebagai

lokasi sekaligus sumber belajar. Metode field trip cocok deterapkan dalam

pembelajaran di sekolah dasar sesuai dengan karakteristik siswa yang masih

senang bergerak dan bermain. Kunjungan yang dilakukan bukan semata mengajak

34

 

Aktivitas dan Hasil Belajar

siswa bermain di luar kelas. Lebih dari itu, siswa diajak mengunjungi suatu

tempat untuk meninjau secara langsung lokasi yang dituju untuk mendapatkan

informasi yang dibutuhkan. Dengan mengajak siswa belajar di tempat terbuka

dapat menimbulkan kesan yang menyenangkan sekaligus menghapus kejenuhan

siswa terhadap pembelajaran di kelas. Kegiatan yang menyenangkan dalam proses

pembelajaran dapat menjadi penambah semangat belajar siswa (Anitah dkk 2011:

7.27), sehingga diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, berikut disajikan bagan kerangka berfikir.

Sampel

Metode Konvensional

Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen

Aktivitas dan Hasil Belajar

Dibandingkan

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Ada perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menerapkan metode field trip dibandingkan pembelajaran menerapkan metode konvensional.

Metode Field Trip

35

 

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan berdasarkan teori

yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data (Sugiyono 2011: 99).

Pada penelitian ini diharapkan hipotesis nol (Ho) ditolak atau hipotesis

alternatif (Ha) diterima. Diharapkan terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar

siswa antara pembelajaran menerapkan metode field trip dibandingkan dengan

pembelajaran menerapkan metode konvensional. Alasannya yaitu karena metode

field trip lebih merangsang siswa untuk dapat mengungkapkan ide dan

gagasannya dalam menulis deskripsi. Selain itu, siswa juga lebih aktif baik secara

fisik maupun psikis dalam kegiatan mengumpulkan informasi saat pembelajaran.

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir di atas, diajukan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran menulis deskripsi menerapkan metode field trip pada siswa

kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 dibandingkan dengan menerapkan

metode konvensional.

Ha : Terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

menulis deskripsi menerapkan metode field trip pada siswa kelas IV SD

Negeri Bogares Kidul 02 dibandingkan dengan menerapkan metode

konvensional.

 

36  

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ketiga akan dijelaskan mengenai metodologi penelitian. Bab

metodologi penelitian dalam laporan penelitian ini meliputi: populasi dan sampel,

desain penelitian, variabel penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,

instrumen penelitian, dan metode analisis data. Metodologi penelitian

selengkapnya dijelaskan sebagai berikut.

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas

IV SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal. Kelas IV di SD Negeri

Bogares Kidul 02 merupakan kelas paralel yang terdiri dari kelas IV A dan kelas

IV B. Populasi dan sampel dalam penelitian ini selengkapnya dijelaskan sebagai

berikut.

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011: 119).

Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas IV di SD Negeri Bogares

Kidul 02 Kabupaten Tegal. Anggota populasi berjumlah 74 siswa yang terdiri dari

dua kelas dengan jumlah siswa 34 di masing-masing kelasnya, yaitu kelas IV A

dan Kelas IV B. Daftar nama siswa kelas IV A dan IV B terlampir pada lampiran

37  

 

1 dan 2. Alasan peneliti menggunakan populasi tersebut yaitu karena karakteristik

dan kemampuan awal menulis deskripsi yang dimiliki siswa kelas IV A dan IV B

di SD Negeri Bogares Kidul 02 hampir sama. Kesamaan karakteristik ditunjukkan

dengan persamaan kurikulum yang diterapkan, kualifikasi guru, dan rata-rata nilai

pretes kedua kelas. Pada penelitian ini kelas IV A digunakan sebagai kelas

kontrol, sedangkan kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Penentuan kelas

eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara acak dengan undian.

3.1.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto

2010: 174). Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan teknik

sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua

bagian dari populasi digunakan sebagai sampel, yang dikenal juga dengan istilah

sensus (Riduan 2010: 64). Oleh karena itu, seluruh siswa kelas IV A dan kelas IV

B dijadikan sampel dalam penelitian ini.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi

experimental design. Pada desain penelitian ini terdapat kelompok kontrol, akan

tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan penelitian eksperimen (Sugiyono 2011: 116). Bentuk

quasi experimental design yang digunakan yaitu nonequivalent control group

design. Desain penelitian nonequivalent control group design menghendaki

adanya tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Pretes dilakukan untuk mengetahui

kesetaraan dua kelas penelitian, sedangkan postes dilakukan untuk mengetahui

38  

 

apakah ada perbedaan hasil setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda. Berikut

skema dari nonequivalent control group design.

Gambar 3.1 Skema Nonequivalent Control Group Design

Keterangan:

O1: preteskelas eksperimen

O3 : preteskelas kontrol

O2 : posteskelas eksperimen

O4: posteskelas kontrol

X: perlakuan kelas eksperimen (Sugiyono 2010: 118)

Pada penelitian ini terdapat dua kelas yang dipilihsecara acak (random),

yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.Berdasarkan skema di atas, O1 dan

O3adalah pretesyang nantinya akan menunjukkan hasil belajar siswa

sebelumadanya perlakuan. Setelah diketahuihasil tes keduakelassetara (O1 tidak

berbeda jauhdengan O3), maka kelas eksperimen diberi perlakuan dengan

pembelajaran menerapkan metode field trip sedangkan kelas kontrol tidak. O2

adalah posteskelas eksperimen yang telah diberi perlakuan dengan pembelajaran

menerapkan metode field trip, sedangkan O4adalah postes kelas kontrol yang tidak

diberi perlakuan metode field trip (pembelajaran menerapkan metode

konvensional). Setelah dilakukan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,

selanjutnya hasil postes kedua kelas tersebut dibandingkan.

O1 X O2

O3 O4

39  

 

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011: 63). Setiap penelitian haruslah

mengandung variabel yang jelas, sehingga dapat memberikan gambaran dan

informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dipilih. Variabel

yang ada dalam penelitian ini meliputi variabel terikat dan variabel bebas.

3.3.1 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu aktivitas danhasil belajar siswa kelas IV

SD Negeri Bogares Kidul 02 pada pembelajaran menulis deskripsi mata pelajaran

Bahasa Indonesia. Variabel terikat dilambangakan dengan (Y). Variabel terikat

dalam penelitian ini yaitu aktivitas (Y1) dan hasil belajar (Y2).

3.3.2 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain.

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu metode pembelajaran field tripyang

diterapkan dalam pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri

Bogares Kidul 02. Variabel bebas dilambangkan dengan (X).

X

Y2

Y1

Gambar 3.2 Paradigma Variabel Penelitian

40  

 

3.4 Sumber Data

Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari beberapa sumber.

Data diperoleh antara lain dari guru dan siswa. Sumber data pada penelitian ini

dijelaskan sebagai berikut.

3.4.1 Guru SD Negeri Bogares Kidul 02

Pada penelitian ini, Umi Nur Latifah, S. Pd. dan Wartini, S. Pd. sebagai

guru kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 menjadi narasumber wawancara yang

peneliti lakukan. Wawancara yang peneliti lakukan yaitu untuk mengidentifikasi

masalah yang dihadapi guru khususnya dalam pembelajaran menulis pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, kedua guru ini juga yang memberikan

data-data mengenai siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02 yang menjadi

objek penelitian.

3.4.2 Siswa SD Negeri Bogares Kidul 02

Siswa kelas IV dan V SD Negeri Bogares Kidul 02 merupakan sumber

data utama pada penelitian ini. Siswa kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02

menjadi objek penelitian dengan jumlah 74 siswa. Siswa kelas V SD Negeri

Bogares Kidul 02 menjadi subjek uji coba instrumen soal dengan jumlah 27

siswa.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk dapat melakukan pengujian terhadap variabel penelitian,

sebelumnya perlu diperoleh data-data penelitian. Untuk memperoleh data-data

tersebut peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik

41  

 

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: wawancara

tidak terstruktur (wawancara terbuka), dokumentasi, observasi, dan tes. Berikut

dijelaskan teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.

3.5.1 Wawancara Tidak Terstruktur (Wawancara Terbuka)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilaksanakan

secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual (Sukmadinata 2006:

216). Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan jenis wawancara bebas

yang dilaksanakan tanpa menggunakan pedoman yang tersusun secara sistematis.

Pedoman dari wawancara ini hanya garis besar permasalahan yang akan

ditanyakan. Dalam wawancara tidak terstruktur, responden bebas memberikan

jawaban. Wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini dilakukan bersama

guru kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02. Garis besar wawancara dalam

penelitian ini antara lainmengenai: masalah yang dihadapi guru dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia, nilai KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia,

metode pembelajaran yang biasa diterapkan guru, media pembelajaran yang

digunakan guru, dan proses pembelajaran yang biasa dilaksanakan.

3.5.2 Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dalam bentuk dokumen-

dokumen. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah lalu. Dokumen dapat

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang

(Sugiyono 2011: 326). Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui data nama dan jumlah siswa yang menjadi anggota kelas eksperimen

(IV B) dan kelas kontrol (IV A), serta kelas uji coba instrumen (V A) SD Negeri

42  

 

Bogares Kidul 02. Selain itu, data dokumentasi dalam penelitian ini juga berupa

daftar rekap nilai siswa, foto, dan video kegiatan pembelajaran.

3.5.3 Observasi

Observasi (observation) merupakan suatu teknik pengumpulkan data

dengan cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung

(Sukmadinata 2006: 220). Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk

memperoleh data aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi

dengan menerapkan metode field trip (kelas eksperimen) dan menerapkan metode

konvensional (kelas kontrol). Penilaian aktivitas belajar siswa dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi disertai dengan deskriptor penilaian. Teknik

observasi dalam penelitian ini juga digunakan untuk memperoleh data aktivitas

guru (peneliti) pada pembelajaran menulis deskripsi menerapkan metode field

trip.

3.5.4 Tes

Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas

yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai prestasi siswa

yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai siswa lainnya atau nilai standar

yang ditetapkan (Nurkancana dan Sumartana 1983 dalam Nurgiyantoro 2001: 58).

Teknik tes digunakan dalam penelitian ini karena dapat mengukur sejauhmana

keterampilan menulis deskripsi pada siswa. Dalam penelitian ini, tes yang

digunakan berupa tes uraian yang berisi penugasan kepada siswa untuk membuat

sebuah tulisan deskripsi.

43  

 

Untuk menghindari subjektivitas dalam penilaian tulisan deskripsi yang

dibuat oleh siswa diperlukan alat bantu penilaian. Alat bantu penilaian yang

peneliti gunakan untuk menilai tulisan deskripsi yaitu deskriptor dan lembar

penilaian. Rincian mengenai soal tes, deskriptor, dan lembar penilaian tulisan

deskripsi dapat dibaca pada lampiran 20, 21, dan 23.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan dalam

penelitian (Sugiyono 2011: 148). Instrumen penelitian digunakan sebagai alat

untuk memeperoleh data-data penelitian yang dibutuhkan. Peneliti dalam

penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian antara lain: silabus

pembelajaran kelas IV SD, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar

pengamatan aktivitas belajar siswa, kisi-kisi soal, soal tes, deskriptor dan lembar

penilaian tulisan deskripsi, dan lembar penilaian penerapan metode field trip.

Berikut penjelasan mengenai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

3.6.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan panduan

pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru. RPP disusun supaya

pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan. Dalam

penelitian ini RPP disusun sebelum dilaksanakannya penelitian. RPP disusun

dengan pedoman silabus pembelajaran kelas IV Semester 2 pada materi menulis

deskripsi. RPP yang disusun dalam penelitian ini ada dua, yaitu RPP untuk kelas

eksperimen pembelajaran menerapkan metode field trip dan RPP untuk kelas

kontrol yaitu pembelajaran tanpa menerapkan metode field trip (menerapkan

44  

 

metode konvensional). Silabus pembelajaran menulis dan pengembangannya ada

pada lampiran 12 dan 13. Sedangkan RPP yang digunakan dalam penelitian ini

selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 14 dan 15.

3.6.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa

Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa digunakan untuk menilai

aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol melalui kegiatan observasi. Dalam penelitian ini guru kelas IV B menjadi

observer pada kelas eksperimen dan guru kelas IV A pada kelas kontrol. Observer

bertugas mengawasi dan menilai aktivitas belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

Aktivitas belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini meliputi empat

aspek. Empat aspek tersebut antara lain: (1) kesiapan dalam kegiatan

pembelajaran, (2) keseriusan dalam mendengarkan materi dan melaksanakan

tugas dari guru, (3) keaktifan dalam kegiatan pembelajaran, dan (4) ketekunan

dalam menyelesaikan tugas dari guru. Untuk mempermudah observer dalam

memberikan penilaian, peneliti menyusun deskriptor penilaian sesuai dengan

keempat aspek di atas. Deskriptor penilaian dan lembar pengamatan aktivitas

belajar siswa selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 17 dan 18.

Untuk mengetahui kategori perolehan aktivitas belajar siswa perlu

diketahui kategori persentase aktivitas belajar. Menurut Yonny (2010: 175-176),

kategori aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dibagi menjadi empat, yaitu

rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Keempat kategori dan persentasenya

dapat dibaca pada tabel 3.1.

45  

 

Tabel 3.1 Kategori Aktivitas Belajar Siswa

Kategori Persentase (%) Sangat Tinggi 75 - 100

Tinggi 50 - 74,99 Sedang 25 - 49,99 Rendah 0 - 24,99

Yonny (2010: 175-176)

3.6.3 Soal Tes

Sebelum menyusun soal, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal.

Kisi-kisi soal merupakan pedoman penyusunan soal. Kisi-kisi soal berisi standar

kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator soal, jenis soal, kemampuan

yang diukur, alat bantu penilaian, dan jumlah butir soal. Jenis soal yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu uraian. Soal uraian yang digunakan berisi

perintah untuk membuat tulisan deskripsi sesuai dengan tema yang telah

ditentukan.

Penilaian hasil tulisan deskripsi yang dibuat siswa mencakup 5 aspek.

Kelima aspek tersebut antara lain: (1) pendeskripsian, (2) organisasi isi, (3)

penggunaan ejaan, (4) pemilihan kata, dan (5) kerapian tulisan. Untuk menilai

hasil tulisan deskripsi yang dibuat siswa peneliti menggunakan alat bantu

berupadeskriptor dan lembar penilaian untuk menghindari subjektivitas penilaian.

Setelah soal tes dibuat, peneliti melakukan uji coba soal pada siswa kelas

V SD Negeri Bogares Kidul 02. Uji coba dilakukan untuk mengukur validitas,

reliabilitas,taraf kesukaran, dan daya beda instrumen soal, sehingga dapat

diperoleh data hasil penelitian yang valid. Pengujian terhadap validitas,

reliabilitas,taraf kesukaran, dan daya beda instrumen soal dijelaskan sebagai

berikut.

46  

 

3.6.3.1 Validitas

Dalam kegiatan penilaian, sebuah instrumen harus memenuhi syarat

kesahihan (validitas). Sebuah instrumen dapat dikatakan valid yaitu apabila

instrumen tersebut tepat mengukur sesuai dengan apa yang hendak diukur

(Sugandi dan Haryanto 2007: 112). Oleh karena itu, untuk mengetahui valid atau

tidaknya sebuah instrumen dilakukan uji validitas. Uji validitas yang dilakukan

dalam penelitian ini yaitu terhadap soal uraian yang telah diujicobakan. Uji

validitas instrumen soal uji coba dalam penelitian ini meliputi:

(1) Validitas Logis

Validitas Logis adalah pengujian validitas dengan mengajukan pendapat

kepada ahli berdasarkan penalaran. Pengujian validitas logis dilakukan dengan

menilai kesesuaian butir soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya.

Dalam penelitian ini pengujian validitas logis dilakukan oleh 3 ahli, yaitu Drs.

Suwandi, M. Pd. (pembimbing 1), Ika Ratnaningrum, S. Pd., M. Pd. (pembimbing

2), dan Wartini, S. Pd. (guru kelas IVA).

(2) Validitas Empirik

Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil

pengalaman. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila telah teruji dari

pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba. Untuk mengetahui validitas instrumen

soal yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji coba soal pada

siswa kelas VA SD Negeri Bogares Kidul 02.

Untuk mengetahui validitas item soal, digunakan rumus korelasi product

moment. Rumus korelasi product moment yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu:

47  

 

Σ Σ ΣΣ Σ Σ Σ

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi XY

N : banyaknya subjek uji coba

∑X : jumlah skor item

∑Y : jumlah skor total

∑X2 : jumlah kuadrat skor item

∑Y2 : jumlah kuadrat skor total

(Arikunto 2010: 73)

Setelah itu,hasil rxy dikonsultasikan dengan harga r product moment,

dengan menetapkan taraf signifikasi 5%. Jika rxy> rtabel,maka instrumen soal dapat

dikatan valid. Namun, apabila rxy< rtabelmaka instrumen dapat dikatakan belum

valid.

3.6.3.2 Reliabilitas

Setelah diuji validitasnya, sebuah instrumen perlu diuji reliabilitasnya.

Sebuah instrumen dapat dikatakan reliabel apabila diujikan pada subjek yang

sama pada kurun waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang kurang lebih

sama (Nurgiyantoro 2001: 118). Artinya, meskipun terjadi perbedaan, perbedaan

itu tidak signifikan. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas soal uraian

dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’sAlpha:

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡ ∑−⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

− ssb

kk=r

t2

211 1

1

48  

 

Keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑sb2 : jumlah varians butir

st2 : varians total

(Arikunto 1986 dalam Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 188)

Untuk mengetahui hasil penghitungan uji instrumen reliabel atau tidak

perlu diketahui kategori reliabilitas soal. Kategori reliabilitas soal dari hasil

penghitungan nilai r dapat dibaca pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kategori Reliabilitas soal

Besarnya nilai r Kategori 0,80 – 1,00 Tinggi 0,60 – 0,80 Cukup 0,40 – 0,60 Agak Rendah 0,20 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto 1986 dalam Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 188)

3.6.3.3 Tingkat Kesulitan

Kriteria soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sulit. Soal yang telalu mudah tidak akan merangsang siswa untuk

mengembangkan kemampuan berfikirnya. Sebaliknya, soal yang terlalu sulit

membuat siswa putus asa dan tidak bersemangat untuk memecahkan soal tersebut

karena di luar kemampuannya. Untuk mengukur tingkat kesulitan soal dapat

dilakukan dengan menghitung indeks tingkat kesulitan. Indeks tingkat kesulitan

soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

49  

 

Keterangan:

Sh : jumlah skor dari kelompok tinggi

Sl : jumlah skor dari kelompok rendah

Skormaks : skor maksimal suatu butir soal

Skormin : skor minimal suatu butir soal

N : jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27%)

(Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 197)

Setelah diperoleh nilai indeks tingkat kesulitan soal, perlu diketahui

kategori tingkat kesulitannya. Kategori tingkat kesulitan soal menurut

Nurgiyantoro (2001: 126) ada 3, yaitu meliputi kategori soal sukar, sedang, dan

mudah. Kategori tingkat kesulitan soal berdasarkan nilai indeks tingkat

kesulitannya dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kategori Tingkat Kesulitan Soal

Indeks tingkat Kesulitan Kategori 0,00 – 0,14 Sukar 0,15 – 0,85 Sedang 0,86 – 1,00 Mudah

3.6.3.4 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal (item discrimination) maksudnya adalah seberapa

besar sebuah soal dapat membedakan antara siswa kelompok tinggi dan kelompok

rendah (Nurgiyantoro 2001: 140). Kriteria soal yang baik yaitu soal yang dapat

)(2)2(

KesulitanTingkat Indeksmin

min1SkorSkorNx

SkorNxSS=maks

h−

−+

50  

 

membedakan antara kelompok tinggi dan kelompok rendah secara layak. Hal ini

berdasarkan logika bahwa siswa dari kelompok tinggi harusnya dapat menjawab

soal benar lebih banyak daripada kelompok rendah (Oller 1979 dalam

Nurgiyantoro 2001: 140). Daya pembeda soal dapat diketahui dengan menghitung

indeks daya beda dengan rumus:

Keterangan:

Sh : jumlah skor dari kelompok tinggi

Sl : jumlah skor dari kelompok rendah

Skormaks : skor maksimal suatu butir soal

Skormin : skor minimal suatu butir soal

N : jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27%)

(Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 197)

Setelah diketahui nilai indeks daya bedamenggunakan rumus di atas, perlu

diketahui kategori indeks daya beda hasil penghitungan. Kategori tingkat daya

beda soal menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2011: 197) ada 4, yaitu: sangat

baik, baik, sedang, dan buruk. Kategori tingkat daya beda soal berdasarkan nilai

indeks daya beda dapat dibaca pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kategori Indeks Daya Beda Soal

Indeks Daya Beda Kategori 0,40 – 1,00 Sangat Baik 0,30 – 0,39 Baik0,20 – 0,29 Sedang 0,00 – 0,19 Buruk

)(Beda Daya Indeks

min

1SkorSkorN

SS=maks

h−−

51  

 

3.6.4 Lembar Penilaian Penerapan Metode Field Trip

Lembar penilaian penerapan metode field trip digunakan untuk menilai

pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode field trip. Penilaian

terhadap penerapan metode field trip dimaksudkan untuk mengukur apakah guru

(peneliti) menerapkan metode field trip sesuai dengan ketentuan dan langkah-

langkah semestinya. Aspek yang dinilai dalam penilaian penerapan metode field

trip pada pembelajaran menulis deskripsi meliputi: perencanaan pembelajaran,

pembukaan pembelajaran, penyampaian materi, persiapan field trip, pelaksanaan

field trip, tindak lanjut, dan penutupan pembelajaran. Lembar penilaian penerapan

metode field trip ada pada lampiran 23.

3.7 Analisis Data

Setelah data penelitian yang dibutuhkan diperoleh, selanjutnya dilakukan

analisis data penelitian. Analisis data dalam penelitian ini meliputi: deskripsi data,

uji kesamaan rata-rata, uji prasyarat analisis, dan analisis akhir (pengujian

hipotesis). Secara lengkap analisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai

berikut.

3.7.1 Deskripsi Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh,

ekspresi wajah, bagan, gambar, maupun foto. Sedangkan data kuantitatif adalah

data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan atau scoring

(Sugiyono 2011: 6). Data kualitatif pada penelitian ini yaitu berbentuk aktivitas

belajar siswa, sedangkan data kuantitatifnya yaitu berupa nilai hasil belajar siswa.

52  

 

Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari hasil pengamatan observer pada

pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penilaian aktivitas belajar

siswa mencakup 4 aspek. Keempat aspek tersebut antara lain:(1) kesiapan dalam

kegiatan pembelajaran, (2) keseriusan dalam mendengarkan materi dan

melaksanakan tugas dari guru, (3) keaktifan dalam kegiatan pembelajaran, dan (4)

ketekunan dalam menyelesaikan tugas dari guru. Sedangkan data hasil belajar

siswa diperoleh dari tes yang diberikan kepada siswa pada saat pretes dan postes.

Tes yang diberikan berupa penugasan kepada siswa untuk menulis deskripsi

dengan tema tertentu. Penilaian terhadap hasil tulisan deskripsi yang dibuat siswa

mencakup 5 aspek, yaitu: (1) pendeskripsian, (2) organisasi isi, (3) penggunaan

ejaan, (4) pemilihan kata, dan (5) kerapian tulisan.

3.7.2 Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk mengetahui kesetaraan

kemampuan awal yang dimiliki siswa. Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan

membandingkan nilai rata-rata hasil pretes pada kelas eksperimen (IVB) dankelas

kontrol (IVA). Jika perbedaannilai rata-rata kedua kelas terpaut jauh, maka

penelitian tidak dapat dilaksanakan karena kedua kelas dianggap tidak setara.

Namun, jika rata-rata nilai kedua kelas sama atau tidak terpaut jauh perbedaannya,

maka penelitian dapat dilaksanakan pada kedua kelas tersebut dengan anggapan

kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama (setara).

3.7.3 Uji Prasyarat Analisis

Dalam sebuah penelitian, sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih

dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis dilakukan untuk

53  

 

mengetahui sifat data penelitian, sehingga dapat ditentukan teknik analisis data

yang akan dilakukan. Uji prasyarat analisis yang dilakukan dalam penelitian ini

meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Dalam penelitian ini, pengujian

normalitas dan homogenitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi

17. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

3.7.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menyelidiki apakah data dari variabel yang

dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Apabila setelah dilakukan uji normalitas

diketahui data berdistribusi normal, maka teknik statistik yang digunakan adalah

statistik parametris (Sugiyono 2011: 202). Namun, apabila diketahui data

berdistribusi tidak normal, maka teknik statistik yang digunakan yaitu teknik

statistik nonparametris.

Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadap skor hasil belajar

siswa yang dicapai seluruh anggota sampel menggunakan metode Lilliefors.

Pengambilan hasil keputusan uji normalitas diambil pada taraf signifikansi 5%.

Penghitungan uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi

17. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi yang

ditunjukkan pada kolom Kolmogorof-Smirnov menunjukkan nilai yang lebih besar

dari 0,05. Namun, apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka data dikatakan

berdistribusi tidak normal.

3.7.3.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi tidaknya sifat

homogen pada varian antar kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas

varian dilakukan dengan uji Independent Sample t-test dengan taraf signifikan 5%.

54  

 

Uji Independent Sample t-test dihitung dengan menggunakan program SPSS versi

17. Apabila nilai signifikansi hasil penghitungan diperoleh lebih dari 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa variannya sama atau data bersifat homogen. Namun,

apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05, maka variannya berbeda atau tidak

homogen.

3.7.4 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)

Analisis akhir eksperimen dalam penelitian ini yaitu untuk menguji hasil

belajar pembelajaran menulis deskripsi dengan perlakuan yang berbeda pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi

perlakuan menerapkan metode field trip, sedangkan kelompok kontrol

menerapkan metode konvensional. Penghitungan analisis akhir dalam penelitian

dilakukan menggunakan program SPSS versi 17.

Teknik pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian bergantung

dari sifat data yang akan diuji. Apabila diketahui data yang akan diuji berdistribusi

normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Namun,

apabila diketahui data berdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis

dilakukan dengan menggunakan uji U Mann Whitney. Uji hipotesis dalam

penelitian ini dilakukan untuk menguji kemampuan secara umum (generalisasi)

signifikansi hasil penelitian berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-

rata sampel yang diberi perlakuan berbeda.

 

55

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab keempat dalam skripsi ini yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Pada

bab hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan mengenai: uji prasyarat

instrumen, hasil penelitian, uji prasyarat analisis, dan pembahasan hasil penelitian.

Hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

4.1 Uji Prasyarat Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen

tes, dengan bentuk tes uraian. Intrumen tes digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi. Sebelum instrumen tes

digunakan, dilakukan uji prasyarat instrumen untuk menguji kelayakan tes

tersebut. Uji prasyarat instrumen tes dalam penelitian ini antara lain meliputi: uji

validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesulitan, dan uji daya beda soal. Secara

lengkap, uji prasyarat instrumen dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

4.1.1 Uji Validitas

Instrumen yang baik adalah instrumen yang memenuhi syarat validitas

(kesahihan). Sebuah instrumen dapat dikatakan valid yaitu apabila instrumen

tersebut tepat mengukur sesuai dengan apa yang hendak diukur (Sugandi dan

Haryanto 2007: 112). Oleh karena itu, sebelum instrumen soal uraian digunakan,

peneliti melakukan uji coba untuk mengukur validitasnya. Uji coba dilakukan

untuk menguji validitas 5 butir soal uraian. Uji coba soal uraian dilakukan pada

56  

 

siswa kelas V SD Negeri Bogares Kidul 02. Sebelum diujicobakan, soal uraian

tersebut dinilai validitasnya oleh 3 orang ahli yaitu Drs. Suwandi, M. Pd.

(pembimbing 1), Ika Ratnaningrum, S. Pd., M. Pd. (pembimbing 2), dan Wartini,

S. Pd. (guru kelas IV A).

Setelah instrumen soal dinilai validitas logisnya oleh ketiga ahli dan

dinyatakan layak, selanjutnya dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan pada siswa

kelas V A SD Negeri Bogares Kidul 02 pada tanggal 19 Maret 2013.

Selengkapnya daftar nama dan nilai hasil uji coba soal dapat dibaca pada lampiran

5. Berdasarkan data nilai hasil uji coba soal, selanjutnya dilakukan uji validitas

empirik. Penghitungan uji validitas empirik dilakukan dengan menggunakan

program SPSS versi 17. Hasil penghitungan uji validitas empirik menggunakan

program SPSS versi 17 secara lengkap ada pada lampiran 25. Sedangkan

kesimpulan hasil penghitungan uji validitas empirik dapat dibaca pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Uji Validitas Empirik Soal Uji Coba

Correlations A B C D E Y A Pearson

Correlation 1 .578** -.125 .443* -.052 .563**

B Pearson Correlation

.578** 1 .177 .469* .318 .762**

C Pearson Correlation

-.125 .177 1 .315 .499** .586**

D Pearson Correlation

.443* .469* .315 1 .264 .740**

E Pearson Correlation

-.052 .318 .499** .264 1 .628**

Y Pearson Correlation

.563** .762** .586** .740** .628** 1

Keterangan:

A : pendeskripsian

57  

 

B : organisasi isi

C : penggunaan ejaan

D : pemilihan kata

E : kerapian tulisan

Y : jumlah skor keseluruhan butir

Berdasarkan hasil penghitungan uji validitas menggunakan program SPSS

versi 17 di atas, butir soal yang telah diujicobakan dinyatakan valid, karena

besarnya nilai r hitung (Pearson Correlation)lebih besar dari nilai r tabel. Nilai r

tabel dengan jumlah sampel 27 adalah 0,381, yaitu kurang dari nilai r hitung pada

kolom Y yang dapat dibaca pada tabel 4.2.

4.1.2 Uji Reliabilitas

Setelah kelima butir soal dinyatakan valid, selanjutnya dilakukan uji

reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi

17 dengan uji Cronbach’s Alpha. Secara lengkap hasil penghitungan uji

reliabilitas menggunakan program SPSS dapat dibaca pada lampiran 25.

Sedangkan kesimpulan hasil penghitungan uji Cronbach’s Alpha dapat dibaca

pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Uji Cronbach’s Alpha

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.649 5

58  

 

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha di atas,

menunjukkan bahwa nilai reliabilitas soal uji coba yaitu sebesar 0, 649. Menurut

Arikunto (1986) dalam Iskandarwassid dan Sunendar (2011: 188) apabila nilai

reliabilitas instrumen antara 0,60 sampai 0,80, maka soal tersebut dapat dikatakan

cukup reliabel. Nilai reliabilitas soal uraian 0,649 berada diantara 0,60 dan 0,80,

ini artinya soal uraian yang telah diujicobakan merupakan soal yang reliabel.

4.1.3 Uji Tingkat Kesulitan

Setelah instrumen soal dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya

instrumen soal diuji tingkat kesulitannya. Uji tingkat kesulitan dilakukan untuk

mengetahui taraf kesulitan soal uji coba. Tingkat kesulitan soal dapat diketahui

dari nilai indeks tingkat kesulitan. Dalam penelitian ini, penghitungan uji tingkat

kesulitan soal menggunakan rumus:

Keterangan:

Sh : jumlah skor benar dari kelompok tinggi

Sl : jumlah skor benar di kelompok rendah

Skormaks : skor maksimal suatu butir soal

Skormin : skor minimal suatu butir soal

N : jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27%)

(Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 197)

)(2)2(

KesulitanTingkat Indeksmin

min1SkorSkorNx

SkorNxSS=maks

h−

−+

59  

 

Setelah dilakukan penghitungan menggunakan rumus di atas, diperoleh data

indeks tingkat kesulitan masing-masing butir soal. Data nilai indeks tingkat

kesulitan tersebut, selanjutnya dikorelasikan dengan pembagian kategori tingkat

kesulitan menurut Nurgiyantoro (2001: 126) yang ada pada bab 3. Hasil dari

penghitungan uji tingkat kesulitan soal dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Uji Tingkat Kesulitan Soal

Butir Soal Indeks Tingkat Kesulitan Kategori A 0,33 Sedang B 0,50 Sedang C 0,67 Sedang D 0,54 Sedang E 0,48 Sedang

Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui indeks tingkat kesulitan masing-

masing butir soal. Butir soal A memiliki indeks tingkat kesulitan 0,33, butir soal B

= 0,50, butir soal C = 0,67, butir soal D = 0,54, dan butir soal E = 0,48.

Berdasarkan hasil penghitungan tersebut, kelima butir soal tersebut termasuk

dalam kategori soal dengan tingkat kesulitan sedang, yaitu berada di antara

rentang 0,15 sampai 0,85 (Nurgiyantoro 2001: 126). Kategori soal sedang

diartikan bahwa soal yang telah diujicobakan merupakan soal yang masih dapat

dijangkau oleh siswa.

4.1.4 Uji Daya Beda

Uji prasyarat instrumen yang terakhir dalam penelitian ini yaitu uji daya

beda soal. Pengujian terhadap daya beda soal dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana soal uji coba dapat membedakan antara siswa yang pandai dan kurang

60  

 

pandai. Uji daya beda dilakukan untuk mengetahui nilai indeks daya beda soal,

dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Sh : jumlah skor dari kelompok tinggi

Sl : jumlah skor dari kelompok rendah

Skormaks : skor maksimal suatu butir soal

Skormin : skor minimal suatu butir soal

N : jumlah skubjek kelompok tinggi atau rendah (27%)

(Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 197)

Setelah dilakukan penghitungan menggunakan rumus di atas, diperoleh data

indeks daya beda masing-masing butir soal. Data nilai indeks daya beda tersebut,

selanjutnya dikorelasikan dengan pembagian kategori daya beda menurut

Iskandarwassid dan Sunendar (2011: 197) yang ada pada bab 3. Hasil dari

penghitungan uji tingkat kesulitan soal dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Uji Daya Beda Soal

Butir Soal Indeks Daya Beda Soal Kategori

A 0,33 Baik B 0,33 Baik C 0,33 Baik D 0,33 Baik E 0,29 Sedang

)(Beda Daya Indeks

min

1SkorSkorN

SS=maks

h−−

61  

 

Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui indeks daya beda masing-masing

butir soal. Butir soal A, B, C, dan D memiliki indeks daya beda 0,33, sedangkan

butir soal E memiliki indeks daya beda 0,29. Berdasarkan hasil penghitungan

tersebut, daya beda soal butir A, B, C, dan D termasuk dalam kategori soal dengan

daya beda yang baik, yaitu berada pada rentang 0,30 sampai 0,39. Sedangkan

butir soal E termasuk dalam kategori sedang, yaitu berada pada rentang 0,20

sampai 0,29.

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16, 18, dan 19 April 2013. Penelitian

dilaksanakan di kelaseksperimen dan kelaskontrol dalam 2 kali pertemuan

pembelajaran pada setiap kelasnya. Pembelajaran pada kelas eksperimen diberi

perlakuan menerapkan metode field trip, sedangkan pada kelas kontrol

menerapkan metode konvensionalpada materi menulis deskripsi. Data yang

diperoleh dari hasil penelitian meliputi data aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil

penelitian selengkapnya dijelaskan sebagai berikut.

4.2.1 Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa dinilai dari pengamatan yang dilakukan oleh

observer. Pengamatan aktivitas belajar siswa dilakukan olehUmi Nur Latifah, S.

Pd. (guru kelas IV B) pada kelas eksperimen dan Wartini, S. Pd. (guru kelas IV

A) pada kelas kontrol. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selengkapnya ada

pada lampiran 10 dan 11. Sedangkan kesimpulan data hasil penilaian aktivitas

belajar siswa dapat dibaca pada tabel 4.5 dan tabel 4.6.

62  

 

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

No. Aspek yang Diamati Nilai Tiap Aspek Rata-rata (%) P I (%) P II (%)

1. Kesiapan dalam kegiatan pembelajaran. 92,57 92,36 92,46 2. Keseriusan dalam mendengarkan

pelajaran dan melaksanakan tugas dari guru.

97,30 96,53 96,91

3. Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran.

80,41 93,75 87,08

4. Ketekunan dalam menyelesaikan tugas dari guru.

90,54 94,44 92,49

Jumlah 360,81 377,08 364,94 Rata-rata 90,20 94,72 91,23

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui nilai rata-rata aktivitas belajar siswa

pada kelas eksperimen. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa

yaitu sebesar 90,20%, dan pada pertemuan II yaitu sebesar 94,72%. Sedangkan

nilai rata-rata aktivitas belajar siswa secara keseluruhan dari pertemuan I dan II

yaitu sebesar 91,23%.

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol

No. Aspek yang Diamati Nilai Tiap Aspek Rata-rata (%) P I (%) P II (%)

1. Kesiapan dalam kegiatan pembelajaran. 87,84 97,66 92,75 2. Keseriusan dalam mendengarkan

pelajaran dan melaksanakan tugas dari guru.

81,76 86,72 84,24

3. Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran.

70,95 75 72,97

4. Ketekunan dalam menyelesaikan tugas dari guru.

84,46 76,56 80,51

Jumlah 325 335,94 330,47 Rata-rata 81,25 83,98 82,62

Berdasarkan tabel 4.6, diketahui nilai rata-rata aktivitas belajar siswa

kelaskontrol. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu sebesar

63  

 

81,25%, dan pada pertemuan II yaitu sebesar 83,98%. Sedangkan nilai rata-rata

aktivitas belajar siswa secara keseluruhan dari pertemuan I dan II yaitu sebesar

82,62%.

4.2.2 Hasil Belajar Siswa

Penilaian hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan tes. Tes

dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis

deskripsi. Hasil belajar yang dinilai yaitu keterampilan siswa dalam menulis

deskripsi. Penilaian dilakukan padakelas eksperimen dankelas kontrol dengan

perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran

menerapkan metode field trip, sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran

menerapkan metode konvensional. Berdasarkan perlakuan yang berbeda tersebut

diperoleh data hasil belajar yang disajikan dalam tabel 4.7 dan 4.8.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen

No. Kelas Interval f x f.x 1. 40 – 49 1 44,5  44,5 2. 50 – 59 2 54,5  109 3. 60 – 69 10 64,5  645 4. 70 – 79 10 74,5  745 5. 80 – 89 9 84,5  760,5 6. 90 – 100 4 94,5  378 

Jumlah 36 - 2682 Rata-rata 72,22

Keterangan:

f : frekuensi nilai

x : nilai tengah

f.x : perkalian frekuensi nilai dan nilai tengah

(Sukestiyarno dan Wardono 2009: 32)

64  

 

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui perolehan hasil belajar siswa kelas

eksperimen. Pada interval nilai 40-49 ada 1 siswa. Interval 50-59 ada 2 siswa.

Interval 60-69 ada 10 siswa. Interval 70-79 ada 10 siswa. Interval 80-89 ada 9

siswa. Sedangkan interval 90-100 ada 4 siswa. Berdasarkan tabel 4.7 diketahui

juga nilai rata-rata hasil belajar siswa, yaitu 72,22.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol

No. Kelas Interval f x f.x 1. 40 – 49 6 44,5  267 2. 50 – 59 6 54,5  327 3. 60 – 69 10 64,5  645 4. 70 – 79 5 74,5  372,5 5. 80 – 89 4 84,5  338 6. 90 – 100 1 94,5  94,5 

Jumlah 32 - 2044 Rata-rata 60,03

Keterangan:

f : frekuensi nilai

x : nilai tengah

f.x : perkalian frekuensi nilai dan nilai tengah

(Sukestiyarno dan Wardono 2009: 32)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui perolehan hasil belajar siswa kelas

kontrol. Pada interval nilai 40-49 ada 6 siswa. Interval 50-59 ada 6 siswa. Interval

60-69 ada 10 siswa. Interval 70-79 ada 5 siswa. Interval 80-89 ada 4 siswa.

Interval 90-100 ada 1 siswa. Berdasarkan tabel 4.8 diketahui juga nilai rata-rata

hasil belajar siswa, yaitu 60,03. Perbedaan jumlah siswa pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol terjadi karena ada siswa yang tidak hadir saat dilakukan postes.

65  

 

4.3 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji kesamaan rata-rata,

uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Data yang diuji yaitu data

aktivitas dan hasil belajar menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri

Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal. Selengkapnya uji prasyarat analisis dalam

penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

4.3.1 Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kesetaraan

kemampuan siswa pada dua kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian.

Apabila rata-rata pada kedua kelas berbeda jauh, maka penelitian tidak dapat

dilanjutkan. Perbedaan rata-rata yang signifikan pada kedua kelas menunjukkan

perbedaan kesetaraan kemampuan siswa. Perbedaan rata-rata yang signifikan

dapat menimbulkan asumsi bahwa perbedaan hasil dari perlakuan yang diberikan

merupakan pengaruh dari perbedaan kesetaraan kedua kelas tersebut. Dengan kata

lain untuk dapat memperoleh data penelitian yang akurat, antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen harus memiliki kesetaraan yang sama atau memiliki perbedaan

yang tidak signifikan.

Uji kesamaan rata-rata dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan data nilai hasil pretespada kelas eksperimen (IV B) dan

kelaskontrol (IV A). Daftar nilai hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol

selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 6 dan 7. Berdasarkan data terbut,nilai

rata-rata hasil pretes siswa tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada

kelaseksperimen nilai rata-rata pretes siswa yaitu 42,43 sedangkan di kelaskontrol

66  

 

yaitu 41,08. Perbandingannilai rata-rata hasil pretes kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dibaca pada gambar 4.1 berikut.

Berdasarkan histogram pada gambar 4.1, dapat diketahui bahwa perbedaan

nilai rata-rata pretes kelaseksperimen dan kelas kontrol tidak signifikan.

Perbedaan nilai rata-rata kedua kelas tersebut hanya terpaut 1,35. Perbedaan nilai

rata-rata yang tidak terpaut jauh tersebut menunjukkan bahwa antara

kelaseksperimen dan kelaskontrol mempunyai tingkat kemampuan awal menulis

deskripsi yang relatif sama.

4.3.2 Uji Normalitas

Uji normalitas data hasil belajar pada penelitian ini dilakukan dengan

program SPSS versi 17 menggunakan rumus Liliefors. Data yang digunakan yaitu

data nilai hasil postes siswa. Setelah data diolah menggunakan program SPSS

versi 17, diperoleh data normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil

Gambar 4.1 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Pretes Kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02

0102030405060708090

100

Nilai Rata-rata

Kelas EksperimenKelas Kontrol

67  

 

penghitungan uji normalitas selengkapnya ada pada lampiran 26. Sedangkan

ringkasan hasil penghitungannya dapat dibaca pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai Eksperimen .117 36 .200* .971 36 .447

Kontrol .124 32 .200* .960 32 .273

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.9, diketahui nilai signifikansi kelaseksperimen dan

kelaskontrol sama yaitu 0,200. Ketentuan uji normalitas yaitu data dikatakan

berdistribusi normal apabila nilai signifikansi (sig.) pada kolom Kolmogorov-

Smirnov lebih dari 0,05. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut dapat dikatakan

bahwa data nilai postes siswa kelaseksperimen dan kelaskontrol berdistribusi

normal dengan nilai signifikansi 0,200 > 0,05.

4.3.3 Uji Homogenitas

Setelah diketahui data penelitian berdistribusi normal, maka selanjutnya

dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan

menggunakan program SPSS versi 17 dengan uji F. Penghitungan yang dilakukan

menerapkan taraf signifikansi 0,05. Ketentuan uji homogenitas yaitu apabila nilai

F > 0,05 data disebut homogen, namun jika F < 0,05 maka data dikatakan tidak

homogen. Hasil penghitungan uji homogenitas menggunakan program SPSS versi

17 selengkapnya ada pada lampiran 27. Sedangkan ringkasan hasil penghitungan

uji homogenitas dapat dibaca pada tabel 4.10.

68  

 

Tabel 4.10 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Data

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of

Variances F Sig.

Nilai Equal variances assumed .109 .743 Equal variances not assumed

Berdasarkan tabel 4.10, diketahui hasil penghitungan uji homogenitas data

menggunakan program SPSS versi 17. Nilai signifikansi (sig.) uji F sebesar 0,743.

Ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji F > 0,05, yaitu 0,743 > 0,05. Dengan

demikian, dapat dikatakan data nilai postes siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol bersifat homogen. Setelah diketahui data berdistribusi normal dan bersifat

homogen selanjutnya dilakukan uji hipotesis.

4.3.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji t, karena telah

diketahui sebelumnya data berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan untuk

mengetahui kesimpulan penelitian atau hipotesis mana yang diterima dalam

penelitian ini. Pada pengujian hipotesis (uji t), ada ketentuan yang menjadi

pedoman uji. Ketentuan tersebut yaitu: apabila thitung< ttabelatau signifikansi > 0,05

maka Ho diterima, namun apabila thitung> ttabelatau signifikansi < 0,05 maka Ho

ditolak atau Ha diterima (Riduwan dkk 2012: 44). Penghitungan uji t pada

penelitian ini dilakukan dengan program SPSS versi 17 menggunakan rumus

independent sample t test dengan taraf kesalahan 5%. Selengkapnya, hasil

penghitungan uji t menggunakan program SPSS versi 17 ada pada lampiran 27.

Sedangkan ringkasan hasil penghitungan uji t dapat dibaca pada tabel 4.11.

69  

 

Tabel 4.11 Hasil Penghitungan Uji t

Independent Samples Test

Nilai

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

t-test for Equality of Means

T 3.292 3.279Df 66 63.783Sig. (2-tailed) .002 .002Mean Difference 10.191 10.191Std. Error Difference 3.096 3.10895% Confidence Interval of the Difference

Lower 4.010 3.981Upper 16.372 16.401

Telah diketahui sebelumnya data nilai postes kelas eksperimen dan kelas

kontrol merupakan data yang berdistribusi normal dan bersifat homogen. Oleh

karena itu, hasil penghitungan uji t dan signifikansi pada tabel di atas dibaca pada

kolom Equal variances assumed. Berdasarkan tabel 4.11, diketahui nilai thitung=

3,292 dan signifikansi = 0,002. Hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa

nilai thitung> ttabel(ttabel= 1,980) dan signifikansi < 0,05, karena 3,292 > 1,980 dan

0,002 < 0,05. Berdasarkan ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis, hasil

ini membuktikan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan pada kelas yang

menerapkan metode field trip dibandingkan dengan kelas yang menerapkan

metode konvensional dalam pembelajaran menulis deskripsi.

4.4 Pembahasan

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keefektifan penerapan

metode field trip dalam pembelajaran menulis deskripsi terhadap aktivitas dan

hasil belajar siswa. Keefektifan penerapan metode field trip dinilai dari

pengamatan aktivitas dan penilaian hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan

70  

 

kelas kontrol. Pembahasan hasil penilaian aktivitas dan hasil belajar siswa

dijelaskan sebagai berikut.

4.4.1 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penilaian aktivitas belajar siswa, diketahui bahwa nilai

rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu 90,20% pada

pertemuan I dan 94,72% pada pertemuan II. Sedangkan, nilai aktivitas belajar

siswa pada kelas kontrol yaitu 81,25% pada pertemuan I dan 83,98% pada

pertemuan II. Berdasarkan data tesebut, diketahui nilai rata-rata aktivitas belajar

siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Untuk

memperjelas perbandingan data perolehan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan histogram pada gambar 4.2.

Berdasarkan histogram di atas, dapat diketahui perbedaan nilai rata-rata

aktivitas belajar siswa. Diketahui nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas

Gambar 4.2 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa 

0102030405060708090

100

Pertemuan I Pertemuan II

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

71  

 

eksperiman lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Perbedaan nilai rata-rata

aktivitas belajar siswa pada pertemuan I yaitu terpaut 8,95%, sedangkan pada

pertemuan II yaitu 10,74. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yang lebih tinggi

diperoleh karena pengaruh metode pembelajaran yang digunakan, yaitu metode

field trip. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada pembelajaran menerapkan

metode field trip termasuk dalam kategori sangat tinggi. Ini membuktikan bahwa

metode field trip membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Keaktifan siswa dapat dilihat dari kesiapan, keseriusan, dan

ketekunan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil

tersebut, menunjukkan bahwa metode field trip berpengaruh positif terhadap

aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi.

4.4.2 Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa

pada pembelajaran menerapkan metode field trip lebih baik dibandingkan

menerapkan metode konvensional. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas

yang menerapkan metode field trip yaitu 42,43 pada pretes dan meningkat

menjadi 72,22 pada postes. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada

kelas yang menerapkan metode konvensional yaitu 41, 08 pada pretes dan 62,03

pada postes. Perbedaan nilai rata-rata postes kelas eksperimen dan kelas kontrol

yaitu terpaut 12,19. Perbedaan tersebut dikatakan signifikan berdasarkan

penghitungan uji t yang telah dilakukan. Untuk memperjelas perbandingan nilai

rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berikut

disajikan gambar 4.3.

72  

 

Berdasarkan histogram di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pretes

kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terpaut jauh. Ini menunjukkan bahwa

kedua kelas tersebut memiliki tingkat kemampuan awal yang sama. Sedangkan

pada postes, nilai rata-rata kedua kelas menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Perbedaan nilai rata-rata postes kelas eksperimen dan kelas kontrol terpaut 10,19.

Nilai rata-rata pada kelas eksperimen yaitu 72,22 sedangkan pada kelas kontrol

yaitu 62,03. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada

kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

Setelah dilakukan analisis secara statistik dengan uji t yang dihitung

menggunakan program SPSS versi 17, diperoleh thitung> ttabelyaitu 3,292 > 1,980

dan signifikansi bernilai < 0,05 yaitu sebesar 0,002. Hasil thitung> ttabeldan

signifikasi < 0,05 menunjukkan bahwa Hoditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti,

terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara kelas yang

menerapkan metode field trip dan kelas yang menerapkan metode konvensional.

Gambar 4.3 Histogram Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa 

0102030405060708090

100

Pretes Postes

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

73  

 

Hasil tersebut selaras dengan hasil penilaian terhadap aktivitas belajar siswa yang

sudah dijelaskan sebelumnya. Hasil penilaian aktivitas belajar siswa menunjukkan

bahwa kelas eksperimen memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata keseluruhan aspek aktivitas belajar pada

kelas eksperimen yaitu 91,.23 sedangkan pada kelas kontrol yaitu 82,62.

Berdasarkan dua hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode field

trip berpengaruh efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran menulis deskripsi.

Keefektifan yang ditunjukkan dari penerapan metode field trip yaitu

adanya perbedaan yang signifikan aktivitas dan hasil belajar siswa dibandingkan

dengan pembelajaran menerapkan metode konvensional. Diketahui nilai aktivitas

dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol. Selain itu, nilai aktivitas dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen

mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II. Berdasarkan hasil

penelitian ini, peneliti menyarankan kepada para guru untuk dapat menerapkan

metode field trip pada pembelajaran menulis deskripsi khususnya di kelas IV

sekolah dasar.

74

74  

BAB 5

PENUTUP

Bab kelima dalam skripsi ini yaitu bab penutup. Pada bab ini akan

dijelaskan mengenai simpulan dan saran dari peneliti setelah dilaksanakannya

penelitian. Bab penutup dalam skripsi ini dijelaskan sebagai berikut.

5.1 Simpulan

Penelitian telah dilaksanakan di SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten

Tegal dengan menggunakan kelas IV A dan IV B sebagai subjek penelitian.

Penelitian yang telah dilaksanakan mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian

yang telah dilaksanakan peneliti di kelas IV SD Negeri Bogares Kidul 02

menunjukkan bahwa:

(1) Hasil penilaian aktivitas belajar siswa pada kelas yang menerapkan

metodefield trip memiliki perbedaan dibandingkan dengan kelas yang

menerapkan metode konvensional. Perbedaan tingkat aktivitas belajar

siswa ditunjukkan dengan perbedaan nilai rata-rata aktivitas belajar. Pada

kelas eksperimen nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 90,20% pada

pertemuan pertama dan 94,72% pada pertemuan kedua. Sedangkan pada

kelas kontrol nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 81,25% pada

pertemuan pertama dan 83,98% pada pertemuan kedua.

(2) Hasil penilaian keterampilan menulis deskripsi pada siswa dalam kelas

yang menerapkan metode field trip memiliki perbedaan yang signifikan

dibandingkan dengan kelas yang menerapkan metode konvensional.

75

 

Perbedaan hasil belajar tersebut diketahui dari hasil uji t yang dihitung

menggunakan program SPSS versi 17. Dari uji t yang dilakukan

diperoleh nilai thitung> ttabel yaitu 3,292 > 1,980 dan signifikasi < 0,05

yaitu 0,002. Melalui hasil uji t juga diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil

belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan

kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 42,43 pada pretes

dan 72,22 pada postes, sedangkan pada kelas kontrol yaitu 41,08 pada

pretes dan 62,03 pada postes.

(3) Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi

mengalami peningkatan setelah diterapkan metode field trip. Ini

dibuktikan dengan nilai rata-rata aktivitas yang meningkat pada

pertemuan pertama dan kedua, serta hasil belajar yang meningkat pada

pretes dan postes. Nilai rata-rata aktivitas pada pertemuan pertama yaitu

90,20% meningkat menjadi 94,72% pada pertemuan kedua, sedangkan

nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pretes yaitu 42,43 meningkat

menjadi 72,22 pada postes.

5.2 Saran

Pada bagian ini, peneliti memberikan beberapa saran sehubungan dengan

penerapan metode field trip dalam pembelajaran. Saran yang peneliti berikan

ditujukan untuk beberapa pihak, antara lain bagi siswa, guru, sekolah, dan dinas

terkait. Saran bagi siswa, guru, sekolah, dan dinas terkait tersebut selengkapnya

sebagai berikut.

76

 

5.2.1 Bagi Siswa

Dalam mengikuti pembelajaran menulis deskripsi hendaknya siswa lebih

memeperhatikan penjelasan mengenai langkah-langkah menulis deskripsi dan

penggunaan ejaan dan tanda baca dengan baik. Dengan ini siswa diharapkan dapat

melaksanakan langkah-langkah menulis deskripsi sesuai urutan dan menggunakan

ejaan dan tanda baca dengan tepat.

5.2.2 Bagi Guru

Guru hendaknya dapat menerapkan metode field trip dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia, khususnya pada pembelajaran menulis deskripsi. Penerapan

metode field trip dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat menjadi alternatif

untuk menghilangkan kejenuhan siswa belajar di dalam kelas. Lebih dari itu,

menerapkan metode field trip dalam pembelajaran menulis deskripsi juga akan

lebih merangsang siswa untuk mengembangkan ide dan gagasannya dalam

menulis deskripsi. Dari hasil penelitian ini, metode field trip juga telah terbukti

efektif dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

5.2.3 Bagi Sekolah

Saran dari peneliti untuk sekolah yaitu hendaknya kepala sekolah dapat

memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan penelitian serupa. Dengan

penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru sendiri

serta kualitas pembelajaran di sekolah. Selain memberikan kesempatan, kepala

sekolah juga diharapkan dapat memfasilitasi penelitian yang dilakukan oleh guru.

Dengan ini juga diharapkan penelitian yang dilakukan oleh guru dapat

menghasilkan hasil penelitian yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

77

 

5.2.4 Bagi Dinas Terkait

Saran dari peneliti bagi dinas terkait yaitu khususnya untuk Dinas

Pendidikan Kabupaten Tegal. Peneliti memberikan saran bagi Dinas Pendidikan

Kabupaten Tegal untuk dapat lebih memperhatikan kebutuhan-kebutuhan guru

sehubungan dengan misi meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Untuk saat

ini, salah satu kebutuhan yang diperlukan guru yaitu seminar dan pelatihan

peningkatan mutu pembelajaran di sekolah. Seminar dan pelatihan mengenai

strategi-strategi pembelajaran yang efektif dibutuhkan oleh para guru dalam

rangka meningkatkan pengetahuan dan praktik mengajar. Selain membutuhkan

adanya kegiatan seminar dan pelatihan perlu juga adanya pengawasan dari

pelaksanaan kegiatan tersebut, agar kegiatan yang dilaksanakan benar-benar

berjalan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

79

  

Lampiran 1

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH

SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02     Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471 

DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN (IV B)

TAHUN AJARAN 2012/2013

No Nama Siswa L/P No Nama Siswa L/P

1. M. Arif Saefur R. L 20. Nabila Shinda P

2. M. Khafidin A. S. L 21. Nanda Yuda Saputra L

3. Reski Sekar Sari P 22. Prayuda Mukti P. L

4. Mangun Sarkoro L 23. Resvitaningsih P

5. Adit Firdaus P. L 24. Sidiq Nurhidayat L

6. Akhwan Alamsyah L 25. Syarifah Fatkhanah P

7. Alda Putri Naviri P 26. Teguh Iman Sahudi L

8. Alfa Kharismawati P 27. Tria Aura P

9. Anisa Rahmawati P 28. Vemas Adi Pratama L

10. Aprilia Anis Sabila P 29. Vina Anggraeni L

11. Ardan Awaludin L 30. Wulan Apriliani P

12. Aulia Azmiati P 31. Yusuf Yonisal S. P

13. Dian Navitasari P 32. M. Eizal Maulana L

14. Elsam Irsyad Azizi L 33. Yuniar Herliana L

15. Faza Shafira Dini P 34. Tri Mustika Sari P

16. Hilda Zakiyah P 35. Berliani Dwi C. P

17. Ikhwan Khoirul H. L 36. Ikhsan Firgiawan L

18. Lafania Farda A. P 37. Dimas Kemal Al F. L

19. Muhamad Abdul K. L Jumlah Siswa 37

80

  

Lampiran 2

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH

SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02     Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471 

DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL (IV A)

TAHUN AJARAN 2012/2013

No. Nama Siswa L/P No. Nama Siswa L/P

1. Muftiar Rizaki L 20. M. Tegar Putra Prata L

2. Astri Sri Wahyuni P 21. Muhammad Irfan G. L

3. Moh. Viko Agi M. L 22. Nurul Azizah P

4. Syaefun Niam L 23. Oktafiani Saputri P

5. Tri Ayu Lestari P 24. Rahmawati Fauziyah P

6. Zulfany Rizqi Fauza P 25. Rifki Hamdani L

7. Aditya Dwi Pangestu L 26. Rizka Septi W. P

8. Angger Bima R. L 27. Safina Hidayanti P

9. Anisa Anatasya P 28. Salzabila Putri P. P

10. Ardin Akhirudin L 29. Sasi Kirana Sahrani P

11. Bangun Pribadi L 30. Savinatun Najati P

12. Bintang Prasetyo L 31. Septi Salsabila Afani P

13. Dwi Septi Erisa P 32. Siti Fahatun P

14. Emfa Falah Isqie P 33. Wahyu Adi S. P

15. Galang Ozi S. W. L 34. Zaenal Arifin L

16. Guntur Tri Widianto L 35. Moh. Rifky A. L

17. lham Rudiarso L 36. Moh. Aditya J. K. L

18. Izzatul Ukhti P 37. Isma Aulia Zakiyah P

19. Malik Fajar A. G. L Jumlah Siswa 37

81

  

Lampiran 3

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH

SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02     Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471 

DAFTAR NILAI UAS SEMESTER 1 KELAS EKSPERIMEN (IV B)

No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai

1. M. Arif Saefur R. 56 20. Nabila Shinda 75

2. M. Khafidin A. S. 65 21. Nanda Yuda Saputra 65

3. Reski Sekar Sari 88 22. Prayuda Mukti P. 92

4. Mangun Sarkoro 82 23. Resvitaningsih 87

5. Adit Firdaus Pratama 76 24. Sidiq Nurhidayat 77

6. Akhwan Alamsyah 68 25. Syarifah Fatkhanah 82

7. Alda Putri Naviri 75 26. Teguh Iman Sahudi 65

8. Alfa Kharismawati 65 27. Tria Aura 72

9. Anisa Rahmawati 90 28. Vemas Adi Pratama 56

10. Aprilia Anis Sabila 75 29. Vina Anggraeni 62

11. Ardan Awaludin 65 30. Wulan Apriliani 80

12. Aulia Azmiati 78 31. Yusuf Yonisal Sabila 67

13. Dian Navitasari 86 32. M. Eizal Maulana 77

14. Elsam Irsyad Azizi 65 33. Yuniar Herliana 67

15. Faza Shafira Dini 74 34. Tri Mustika Sari 74

16. Hilda Zakiyah 85 35. Berliani Dwi C. 83

17. Ikhwan Khoirul H. 54 36. Ikhsan Firgiawan 89

18. Lafania Farda A. 75 37. Dimas Kemal Al F. 48

19. Muhamad Abdul K. 90 Rata-rata 73,78

82

  

Lampiran 4

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH

SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02     Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471 

DAFTAR NILAI UAS SEMESTER 1 KELAS KONTROL (IV A)

No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai

1. Muftiar Rizaki 56  20. M. Tegar Putra Prata 75 

2. Astri Sri Wahyuni 65  21. Muhammad Irfan G. 65 

3. Moh. Viko Agi Mahesa 88  22. Nurul Azizah 92 

4. Syaefun Niam 82 23. Oktafiani Saputri 87 

5. Tri Ayu Lestari 76  24. Rahmawati Fauziyah 77 

6. Zulfany Rizqi Fauza 68  25. Rifki Hamdani 82 

7. Aditya Dwi Pangestu 75  26. Rizka Septi Wahyuni 65 

8. Angger Bima Rinanto 65  27. Safina Hidayanti 72 

9. Anisa Anatasya 90 28. Salzabila Putri P. 56 

10. Ardin Akhirudin 75  29. Sasi Kirana Sahrani 62 

11. Bangun Pribadi 65  30. Savinatun Najati 80 

12. Bintang Prasetyo 78  31. Septi Salsabila Afani 67 

13. Dwi Septi Erisa 86  32. Siti Fahatun 77 

14. Emfa Falah Isqie 65 33. Wahyu Adi Setiawan 67 

15. Galang Ozi S. W. 74  34. Zaenal Arifin 74 

16. Guntur Tri Widianto 85 35. Moh. Rifky A. 83 

17. lham Rudiarso 54  36. Moh. Aditya J. K. 89 

18. Izzatul Ukhti 75  37. Isma Aulia Zakiyah 48 

19. Malik Fajar Al Ghozali 90 Rata-rata 75,35

83

  

Lampiran 5

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH

SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02     Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471 

DAFTAR NILAI UJI COBA SOAL (KELAS V A)

No. Nama Skor Kriteria

Jml. Skor Nilai A B C D E

1 Anik Dwi P. 2 3 2 3 2 12 60

2 Dita Umami 2 3 3 3 2 13 65

3 Dwi Apriyanti 1 2 3 2 2 10 50

4 Hilda Wati R. 1 2 2 2 3 10 50

5 Sela Hari V. H. S. 2 3 2 2 2 11 55

6 Siti Lesmana 2 3 3 2 2 12 60

7 Stevana Ade S. 3 3 3 3 2 14 70

8 Umi Mukhofifah 2 2 2 2 2 10 50

9 Alya Rosadah 2 3 2 2 2 11 55

10 Angga Hiqmat T. 2 2 2 2 2 10 50

11 Astriana Nur H. 2 3 3 3 3 14 70

12 Dewi Rohmawati 3 3 3 3 3 15 75

13 Dhea Ayu K. 3 3 3 4 2 15 75

14 Dwi Anjar A. 2 4 3 3 2 14 70

15 Eka Puspita Dewi 2 3 4 3 4 16 80

16 Eva Fitria Sari 3 4 3 2 3 15 75

17 Jasmine F. Z. 2 3 4 3 3 15 75

18 M. Alvin Maulana 1 2 3 3 2 11 55

19 M. Faizal Mulya J. 1 2 4 2 2 11 55

84

  

20 M. Farkhan Niam 2 2 2 2 2 10 50

21 M. Fathur R. S. 3 3 3 3 2 14 70

22 Nurul Fatiyah H. 3 3 2 3 2 13 65

23 Nusaibah 1 3 4 3 4 15 75

24 Rayang M. N. I. 2 2 3 2 1 10 50

25 Retno Vilda Sari 1 2 3 2 2 10 50

26 Salma Zahra 3 3 4 3 3 16 80

27 Tegar Fathul A. 3 3 2 3 2 13 65

Rata-rata 62,96

Keterangan: A : Pendeskripsian, B : Organisasi Isi, C : Penggunaan Ejaan, D : Pemilihan Kata, E : Kerapian Tulisan

Kepala Sekolah SD Negeri Bogares Kidul 02

Suharto, S. Pd. NIP 19520511 197911 1 001

Lampiran 6

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH

SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02     Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471 

DAFTAR NILAI PRETES KELAS EKSPERIMEN (IV B)

No. Nama

Skor Kriteria

Jml. Skor Nilai

A B C D E

1 M. Arif Saefur R. 2 2 2 1 2 9 45

2 M. Khafidin A. S. 1 1 1 2 1 6 30

3 Reski Sekar Sari 1 2 2 2 2 9 45

4 Mangun Sarkoro 2 1 1 2 1 7 35

5 Adit Firdaus Pratama 1 1 1 1 2 6 30

6 Akhwan Alamsyah 3 2 2 3 2 12 60

85

  

7 Alda Putri Naviri 2 1 1 2 1 7 35

8 Alfa Kharismawati 2 1 2 2 1 8 40

9 Anisa Rahmawati 3 2 2 3 2 12 60

10 Aprilia Anis Sabila 2 1 2 1 1 7 35

11 Ardan Awaludin 2 1 1 1 1 6 30

12 Aulia Azmiati 2 2 2 1 2 9 45

13 Dian Navitasari 2 1 2 1 2 8 40

14 Elsam Irsyad Azizi 1 1 2 2 1 7 35

15 Faza Shafira Dini 2 2 2 2 2 10 50

16 Hilda Zakiyah 3 3 3 2 2 13 65

17 Ikhwan Khoirul H. 1 1 1 2 1 6 30

18 Lafania Farda A. 1 1 1 2 1 6 30

19 Muhamad Abdul K. 2 2 1 2 2 9 45

20 Nabila Shinda 3 3 3 2 3 14 70

21 Nanda Yuda Saputra 2 1 1 2 1 7 35

22 Prayuda Mukti P. 2 1 3 2 2 10 50

23 Resvitaningsih 3 2 3 3 2 13 65

24 Sidiq Nurhidayat 2 1 2 1 2 8 40

25 Syarifah Fatkhanah 1 1 1 2 1 6 30

26 Teguh Iman Sahudi 1 1 1 2 1 6 30

27 Tria Aura 2 1 1 2 1 7 35

28 Vemas Adi Pratama 2 1 1 2 1 7 35

29 Vina Anggraeni 2 1 1 2 2 8 40

30 Wulan Apriliani 2 1 1 2 2 8 40

31 Yusuf Yonisal Sabila 3 2 3 3 2 13 65

32 M. Eizal Maulana 2 1 1 2 2 8 40

33 Yuniar Herliana 3 3 3 3 2 14 70

34 Tri Mustika Sari 2 1 1 2 1 7 35

35 Berliani Dwi C. 1 1 2 2 2 8 40

36 Ikhsan Firgiawan 1 1 1 2 1 6 30

37 Dimas Kemal Al F. 1 1 2 2 1 7 35

Rata-rata 42,43

86

  

Keterangan: A : Pendeskripsian, B : Organisasi Isi, C : Penggunaan Ejaan, D : Pemilihan Kata, E : Kerapian Tulisan

Mengetahui,

Guru Kelas IV B Guru Praktikan

ttd

Umi Nurlatifah, S.Pd. Dani Sahulekha

NIP 19640229 198608 2 001 NIM 1401409258

87

  

Lampiran 7

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH

SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02     Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471 

DAFTAR NILAI PRETES KELAS KONTROL (IV A)

No. Nama

Skor Kriteria

Jml. Skor Nilai

A B C D E

1 Muftiar Rizaki 2 2 3 3 2 12 60

2 Astri Sri Wahyuni 1 1 1 2 1 6 30

3 Moh. Viko Agi M. 2 2 1 1 1 7 35

4 Syaefun Niam 1 1 2 2 2 8 40

5 Tri Ayu Lestari 2 1 1 2 1 7 35

6 Zulfany Rizqi Fauza 2 1 2 2 2 9 45

7 Aditya Dwi Pangestu 1 1 2 2 1 7 35

8 Angger Bima R. 2 2 1 1 1 7 35

9 Anisa Anatasya 1 1 2 2 2 8 40

10 Ardin Akhirudin 1 1 1 2 1 6 30

11 Bangun Pribadi 1 1 2 1 1 6 30

12 Bintang Prasetyo 2 1 2 2 1 8 40

13 Dwi Septi Erisa 1 1 1 2 2 7 35

14 Emfa Falah Isqie 3 2 2 2 2 11 55

15 Galang Ozi S. W. 1 1 2 2 1 7 35

16 Guntur Tri Widianto 1 1 1 1 2 6 30

17 lham Rudiarso 1 1 2 1 2 7 35

18 Izzatul Ukhti 1 1 2 2 2 8 40

19 Malik Fajar Al G.  3 2 2 1 2 10 50

20 M. Tegar Putra Prata  2 1 2 2 2 9 45

21 Muhammad Irfan G.  2 1 1 1 1 6 30

22 Nurul Azizah  1 1 2 2 2 8 40

23 Oktafiani Saputri  3 4 3 3 3 16 80

88

  

24 Rahmawati Fauziyah  2 1 2 2 1 8 40

25 Rifki Hamdani  2 1 2 1 1 7 35

26 Rizka Septi Wahyuni  1 2 1 2 2 8 40

27 Safina Hidayanti  2 2 2 2 2 10 50

28 Salzabila Putri Pramu  3 3 3 3 2 14 70

29 Sasi Kirana Sahrani  1 1 2 1 1 6 30

30 Savinatun Najati  2 2 2 1 1 8 40

31 Septi Salsabila Afani  1 2 2 1 1 7 35

32 Siti Fahatun  2 1 1 2 1 7 35

33 Wahyu Adi Setiawan  1 1 2 2 1 7 35

34 Zaenal Arifin  1 2 1 2 1 7 35

35 Moh. Rifky A.  2 2 1 1 2 8 40

36 Moh. Aditya J. K.  1 2 2 2 2 9 45

37 Isma Aulia Zakiyah  3 3 2 2 2 12 60

Rata-rata 41,08

Keterangan: A : Pendeskripsian, B : Organisasi Isi, C : Penggunaan Ejaan, D : Pemilihan Kata, E : Kerapian Tulisan

, S.Pd. . Dani Sahulekha

89

  

Lampiran 8

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH

SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02     Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471 

DAFTAR NILAI POSTES KELAS EKSPERIMEN (IV B)

No. Nama

Skor Kriteria

Jml. Skor Nilai

A B C D E

1 M. Arif Saefur R. 2 2 2 3 3 12 60

2 M. Khafidin A. S. 2 1 1 3 2 9 45

3 Reski Sekar Sari 2 2 2 3 3 12 60

4 Mangun Sarkoro 2 2 1 3 2 10 50

5 Adit Firdaus Pratama 2 2 2 3 3 12 60

6 Akhwan Alamsyah 3 3 3 4 3 16 80

7 Alda Putri Naviri 3 3 3 4 3 16 80

8 Alfa Kharismawati 3 3 3 4 3 16 80

9 Anisa Rahmawati 3 4 4 4 4 19 95

10 Aprilia Anis Sabila 3 4 3 4 4 18 90

11 Ardan Awaludin - - - - - - -

12 Aulia Azmiati 3 3 3 4 4 17 85

13 Dian Navitasari 3 4 2 4 4 17 85

14 Elsam Irsyad Azizi 3 2 3 4 3 15 75

15 Faza Shafira Dini 2 3 3 4 4 16 80

16 Hilda Zakiyah 3 4 4 4 4 19 95

17 Ikhwan Khoirul H. 2 2 2 3 3 12 60

18 Lafania Farda A. 3 2 2 3 3 13 65

19 Muhamad Abdul K. 3 3 3 4 3 16 80

20 Nabila Shinda 3 3 4 4 4 18 90

21 Nanda Yuda Saputra 2 2 2 3 3 12 60

22 Prayuda Mukti P. 3 2 3 4 4 16 80

23 Resvitaningsih 3 3 4 4 3 17 85

90

  

24 Sidiq Nurhidayat 2 2 2 3 3 12 60

25 Syarifah Fatkhanah 2 2 2 3 3 12 60

26 Teguh Iman Sahudi 2 3 3 4 3 15 75

27 Tria Aura 2 2 2 4 3 13 65

28 Vemas Adi Pratama 2 2 2 3 2 11 55

29 Vina Anggraeni 2 2 3 4 3 14 70

30 Wulan Apriliani 2 2 3 4 4 15 75

31 Yusuf Yonisal Sabila 2 2 3 4 4 15 75

32 M. Eizal Maulana 2 2 3 4 3 14 70

33 Yuniar Herliana 2 2 3 4 4 15 75

34 Tri Mustika Sari 3 2 3 4 3 15 75

35 Berliani Dwi C. 2 2 2 4 4 14 70

36 Ikhsan Firgiawan 2 2 3 4 3 14 70

37 Dimas Kemal Al F. 2 2 2 4 3 13 65

Rata-rata 72,22

Keterangan: A : Pendeskripsian, B : Organisasi Isi, C : Penggunaan Ejaan, D : Pemilihan Kata, E : Kerapian Tulisan

   

91

  

Lampiran 9

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH

SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02     Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471 

DAFTAR NILAI POSTES KELAS KONTROL (IV A)

No. Nama

Skor Kriteria

Jml. Skor Nilai

A B C D E

1 Muftiar Rizaki 1 1 1 3 2 8 40

2 Astri Sri Wahyuni 2 1 1 3 2 9 45

3 Moh. Viko Agi M. 2 1 1 3 2 9 45

4 Syaefun Niam - - - - - - -

5 Tri Ayu Lestari 3 2 2 2 3 12 60

6 Zulfany Rizqi Fauza 3 1 2 3 3 12 60

7 Aditya Dwi Pangestu 1 1 2 3 2 9 45

8 Angger Bima R. - - - - - - -

9 Anisa Anatasya 3 2 3 3 4 15 75

10 Ardin Akhirudin 1 1 1 3 3 9 45

11 Bangun Pribadi 2 1 2 3 3 11 55

12 Bintang Prasetyo 1 1 2 3 2 9 45

13 Dwi Septi Erisa 1 1 3 3 3 11 55

14 Emfa Falah Isqie 3 2 3 3 3 14 70

15 Galang Ozi S. W. 2 1 1 3 3 10 50

16 Guntur Tri Widianto - - - - - - -

17 lham Rudiarso 1 1 3 3 3 11 55

18 Izzatul Ukhti 3 3 3 4 4 17 85

19 Malik Fajar Al G.  2 2 2 4 4 14 70

20 M. Tegar Putra Prata  2 2 3 3 3 13 65

21 Muhammad Irfan G.  2 3 3 4 3 15 75

22 Nurul Azizah  1 2 3 3 3 12 60

23 Oktafiani Saputri  2 2 2 4 3 13 65

92

  

24 Rahmawati Fauziyah  2 2 3 3 3 13 65

25 Rifki Hamdani  1 2 3 3 3 12 60

26 Rizka Septi Wahyuni  1 1 2 3 3 10 50

27 Safina Hidayanti  2 3 3 4 4 16 80

28 Salzabila Putri Pramu  3 3 4 4 4 18 90

29 Sasi Kirana Sahrani  2 2 2 3 3 12 60

30 Savinatun Najati  2 2 2 4 3 13 65

31 Septi Salsabila Afani  3 3 3 4 3 16 80

32 Siti Fahatun  - - - - - - -

33 Wahyu Adi Setiawan  2 2 2 3 3 12 60

34 Zaenal Arifin  1 1 3 3 3 11 55

35 Moh. Rifky A.  - - - - - - -

36 Moh. Aditya J. K.  2 3 3 4 3 15 75

37 Isma Aulia Zakiyah  3 3 3 4 3 16 80

Rata-rata 62,03

Keterangan: A : Pendeskripsian, B : Organisasi Isi, C : Penggunaan Ejaan, D : Pemilihan Kata, E : Kerapian Tulisan

Mengetahui,

Guru Kelas IV A Guru Praktikan

ttd

Wartini, S.Pd. . Dani Sahulekha

NIP 19630707 198508 2 002 NIM 1401409258

93

  

Lampiran 10

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH

SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02     Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471 

Pertemuan I

No. Nama Skor Kriteria

Jml. Skor Nilai Aktivitas (%)

A B C D

1 M. Arif Saefur R. 4 4 3 3 14 87,5

2 M. Khafidin Angling S. 3 3 3 3 12 75

3 Reski Sekar Sari 4 4 3 3 14 87,5

4 Mangun Sarkoro 3 4 3 3 13 81,25

5 Adit Firdaus Pratama 3 4 3 3 13 81,25

6 Akhwan Alamsyah 4 3 3 4 14 87,5

7 Alda Putri Naviri 3 4 3 3 13 81,25

8 Alfa Kharismawati 4 4 3 4 15 93,75

9 Anisa Rahmawati 4 4 4 3 15 93,75

10 Aprilia Anis Sabila 4 4 4 4 16 100

11 Ardan Awaludin 3 3 3 3 12 75

12 Aulia Azmiati 4 4 3 4 15 93,75

13 Dian Navitasari 3 4 3 4 14 87,5

14 Elsam Irsyad Azizi 4 4 3 4 15 93,75

15 Faza Shafira Dini 4 4 3 4 15 93,75

16 Hilda Zakiyah 4 4 3 4 15 93,75

17 Ikhwan Khoirul H. 3 4 3 4 14 87,5

18 Lafania Farda A. 4 4 3 3 14 87,5

19 Muhamad Abdul Kahfi 3 4 3 3 13 81,25

20 Nabila Shinda 4 4 4 4 16 100

21 Nanda Yuda Saputra 3 4 3 4 14 87,5

94

  

DAFTAR NILAI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN (IV B)

22 Prayuda Mukti P. 4 4 4 4 16 100

23 Resvitaningsih 4 4 3 3 14 87,5

24 Sidiq Nurhidayat 4 4 3 4 15 93,75

25 Syarifah Fatkhanah 3 4 3 3 13 81,25

26 Teguh Iman Sahudi 4 4 3 4 15 93,75

27 Tria Aura 4 4 3 4 15 93,75

28 Vemas Adi Pratama 4 4 4 4 16 100

29 Vina Anggraeni 4 4 3 4 15 93,75

30 Wulan Apriliani 4 4 3 4 15 93,75

31 Yusuf Yonisal Sabila 4 4 4 4 16 100

32 M. Eizal Maulana 4 4 4 4 16 100

33 Yuniar Herliana 4 4 3 4 15 93,75

34 Tri Mustika Sari 4 4 4 4 16 100

35 Berliani Dwi C. 4 4 3 4 15 93,75

36 Ikhsan Firgiawan 3 3 3 3 12 75

37 Dimas Kemal Al F. 4 4 3 3 14 87,5

Rata-rata 90,20

Pertemuan II

No. Nama Skor Kriteria

Jml. Skor Nilai Aktivitas (%)

A B C D

1 M. Arif Saefur R. 3 4 4 3 14 87,5

2 M. Khafidin Angling S. 3 3 4 4 14 87,5

3 Reski Sekar Sari 4 4 4 3 15 93,75

4 Mangun Sarkoro 3 4 3 3 13 81,25

5 Adit Firdaus Pratama 4 3 3 3 13 81,25

6 Akhwan Alamsyah 4 4 3 4 15 93,75

7 Alda Putri Naviri 3 4 4 4 15 93,75

95

  

8 Alfa Kharismawati 4 4 3 4 15 93,75

9 Anisa Rahmawati 4 4 4 4 16 100

10 Aprilia Anis Sabila 4 4 4 4 16 100

11 Ardan Awaludin - - - - - -

12 Aulia Azmiati 4 4 4 4 16 100

13 Dian Navitasari 4 4 4 4 16 100

14 Elsam Irsyad Azizi 3 3 4 4 14 87,5

15 Faza Shafira Dini 4 4 4 4 16 100

16 Hilda Zakiyah 3 4 4 4 15 93,75

17 Ikhwan Khoirul H. 3 4 4 4 15 93,75

18 Lafania Farda A. 3 3 4 4 14 87,5

19 Muhamad Abdul Kahfi 4 4 4 4 16 100

20 Nabila Shinda 4 4 4 4 16 100

21 Nanda Yuda Saputra 4 4 4 4 16 100

22 Prayuda Mukti P. 4 4 4 4 16 100

23 Resvitaningsih 3 4 4 3 14 87,5

24 Sidiq Nurhidayat 4 4 4 4 16 100

25 Syarifah Fatkhanah 3 4 3 4 14 87,5

26 Teguh Iman Sahudi 4 4 4 3 15 93,75

27 Tria Aura 4 4 4 4 16 100

28 Vemas Adi Pratama 4 4 4 4 16 100

29 Vina Anggraeni 4 4 3 4 15 93,75

30 Wulan Apriliani 4 4 4 4 16 100

31 Yusuf Yonisal Sabila 4 4 4 4 16 100

32 M. Eizal Maulana 4 4 4 4 16 100

33 Yuniar Herliana 4 4 4 4 16 100

34 Tri Mustika Sari 4 4 4 4 16 100

35 Berliani Dwi C. 4 4 3 4 15 93,75

96

  

Observer,

Guru Kelas IV B

ttd

Umi Nur Latifah, S.Pd.

NIP 19640229 198608 2 001

Lampiran 11

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANGKAH

SEKOLAH DASAR NEGERI BOGARES KIDUL 02     Jl. Raya Bogares KidulPangkah 52471 

36 Ikhsan Firgiawan 4 3 3 3 13 81,25

37 Dimas Kemal Al F. 3 4 3 3 13 81,25

Rata-rata 94,72

Pertemuan I

97

  

No. Nama Skor Kriteria

Jml. Skor Nilai Aktivitas (%)

A B C D

1 Muftiar Rizaki 3 3 2 3 11 68,75

2 Astri Sri Wahyuni 3 2 2 2 9 56,25

3 Moh. Viko Agi M. 3 3 2 3 11 68,75

4 Syaefun Niam 4 3 3 4 14 87,5

5 Tri Ayu Lestari 3 3 2 3 11 68,75

6 Zulfany Rizqi F. 4 3 3 3 13 81,25

7 Aditya Dwi P. 4 3 3 4 14 87,5

8 Angger Bima R. 3 3 3 3 12 75

9 Anisa Anatasya 3 3 2 3 11 68,75

10 Ardin Akhirudin 3 3 3 3 12 75

11 Bangun Pribadi 3 3 3 4 13 81,25

12 Bintang Prasetyo 4 4 3 4 15 93,75

13 Dwi Septi Erisa 3 3 3 3 12 75

14 Emfa Falah Isqie 4 4 3 4 15 93,75

15 Galang Ozi S. W. 3 3 3 3 12 75

16 Guntur Tri W. 3 3 3 4 13 81,25

17 lham Rudiarso 3 3 3 3 12 75

18 Izzatul Ukhti 4 3 3 4 14 87,5

19 Malik Fajar Al G. 4 3 3 4 14 87,5

20 M. Tegar Putra P. 3 4 3 4 14 87,5

21 Muhammad I. G. 4 3 3 4 14 87,5

22 Nurul Azizah 4 4 3 3 14 87,5

23 Oktafiani Saputri 4 4 3 4 15 93,75

24 Rahmawati F. 4 3 3 3 13 81,25

25 Rifki Hamdani 3 4 3 3 13 81,25

26 Rizka Septi W. 4 3 3 3 13 81,25

98

  

DAFTAR NILAI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL (IV A)

27 Safina Hidayanti 4 4 3 4 15 93,75

28 Salzabila Putri P. 4 4 3 4 15 93,75

29 Sasi Kirana S. 4 4 3 3 14 87,5

30 Savinatun Najati 4 4 3 4 15 93,75

31 Septi Salsabila A. 4 4 3 3 14 87,5

32 Siti Fahatun 3 3 3 3 12 75

33 Wahyu Adi S. 3 3 3 3 12 75

34 Zaenal Arifin 3 3 3 3 12 75

35 Moh. Rifky A. 3 3 2 3 11 68,75

36 Moh. Aditya J. K. 4 3 3 4 14 87,5

37 Isma Aulia Z. 4 3 3 3 13 81,25

Rata-rata 81,25

Pertemuan II

No. Nama Skor Kriteria

Jml. Skor Nilai Aktivitas (%)

A B C D

1 Muftiar Rizaki 4 3 3 2 12 75

2 Astri Sri Wahyuni 3 3 3 2 11 68,75

3 Moh. Viko Agi M. 4 3 3 3 13 81,25

4 Syaefun Niam - - - - - -

5 Tri Ayu Lestari 4 3 3 3 13 81,25

6 Zulfany Rizqi F. 4 4 3 3 14 87,5

7 Aditya Dwi P. 4 4 3 3 14 87,5

8 Angger Bima R. - - - - - -

9 Anisa Anatasya 4 3 3 3 13 81,25

99

  

10 Ardin Akhirudin 3 3 3 3 12 75

11 Bangun Pribadi 4 3 3 3 13 81,25

12 Bintang Prasetyo 4 4 3 3 14 87,5

13 Dwi Septi Erisa 4 3 3 3 13 81,25

14 Emfa Falah Isqie 4 4 3 4 15 93,75

15 Galang Ozi S. W. 4 4 3 3 14 87,5

16 Guntur Tri W. - - - - - -

17 lham Rudiarso 4 3 3 3 13 81,25

18 Izzatul Ukhti 4 4 3 3 14 87,5

19 Malik Fajar Al G. 4 4 3 3 14 87,5

20 M. Tegar Putra P. 3 4 3 3 13 81,25

21 Muhammad I. G. 4 3 3 3 13 81,25

22 Nurul Azizah 4 4 3 3 14 87,5

23 Oktafiani Saputri 4 4 3 4 15 93,75

24 Rahmawati F. 4 3 3 3 13 81,25

25 Rifki Hamdani 4 3 3 3 13 81,25

26 Rizka Septi W. 4 3 3 3 13 81,25

27 Safina Hidayanti 4 4 3 3 14 87,5

28 Salzabila Putri P. 4 4 3 4 15 93,75

29 Sasi Kirana S. 4 4 3 3 14 87,5

30 Savinatun Najati 4 4 3 3 14 87,5

31 Septi Salsabila A. 4 3 3 4 14 87,5

32 Siti Fahatun - - - - - -

33 Wahyu Adi S. 4 3 3 3 13 81,25

34 Zaenal Arifin 4 3 3 3 13 81,25

35 Moh. Rifky A. - - - - - -

36 Moh. Aditya J. K. 4 4 3 3 14 87,5

37 Isma Aulia Z. 4 3 3 3 13 81,25

100

  

Observer,

Guru Kelas IV A

ttd

Wartini, S.Pd.

NIP 19630707 198508 2 002

Rata-rata 83,98

 

  

Lampiran 12

SILABUS PEMBELAJARAN MENULIS

Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas/ Semester : IV/ 2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tema : Studi Wisata

Standar Kompetensi:

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

8.1 Menyusun

karangan tentang

berbagai topik

sederhana dengan

memperhatikan

penggunaan ejaan

(huruf besar dan

tanda baca)

Karangan 8.1.1 Mampu menyusun

kerangka karangan.

8.1.2 Mampu menyusun

karangan tentang berbagai

topik sederhana dengan

memperhatikan

penggunaan ejaan (huruf

besar dan tanda baca).

1. Siswa menyusun

kerangka karangan.

2. Siswa menyusun

karangan tentang

berbagai topik

sederhana dengan

memperhatikan

penggunaan ejaan (huruf

besar dan tanda baca).

Tes Uraian 1. Buatlah sebuah

kerangka karangan

dengan tema hari libur!

2. Susunlah karangan

sederhana dengan

memperhatikan ejaan

(huruf besar dan tanda

baca)!

2 x pertemuan

(6 x 35 menit)

Bina Bahasa

Indonesia 4,

Surat Kabar,

Majalah.

Kepala Sekolah SD Negeri Bogares Kidul 02 ttd Suharto, S. Pd. NIP 19520511 197911 1 001

92

 

  

Lampiran 13

PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN MENULIS

Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas/ Semester : IV/ 2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tema : Studi Wisata

Standar Kompetensi:

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.

Kompetensi Dasar Materi Pokok

Indikator Kegiatan

Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Bentuk Instrumen

Instrumen

8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).

Karangan Deskripsi

8.1.1 Mampu menyusun kerangka karangan. 8.1.2 Mampu menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).

1. Siswa menyusun kerangka karangan.

2. Siswa menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).

1. Tes (tertulis) 2. Non tes

(observasi)

1. Tes uraian 2. Lembar

observasi

1. Buatlah sebuah kerangka karangan dengan tema “halaman sekolah”!

2. Buatlah sebuah karangan deskripsi dengan memperhatikan penggunaan huruf besar dan tanda baca!

2 x pertemuan (6 x 35 menit)

Bahasa Indonesia Kelas IV (Anton Suparyanta, Wendi Widya R.D., dan Y. Budi Artati) halaman:111-115. 2006. Klaten: Intan Pariwara.

Karakter yang diharapkan: dapat dipercaya (Trustworthines), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), berani (courage), dan ketulusan (honesty)

93

103

  

Lampiran 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : IV B/ 2

Alokasi Waktu : 6x 35 menit (6 jam pelajaran)

A. Standar Kompetensi

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam

bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.

B. Kompetensi Dasar

8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan

memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).

C. Indikator

8.1.2 Mampu menyusun kerangka karangan.

8.1.3 Mampu menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan

memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan field trip, pemberian tugas, dan penjelasan dari guru,

siswa dapat menyusun sebuah kerangka karangan.

2. Melalui kegiatan field trip, pemberian tugas, dan penjelasan dari guru,

siswa dapat menyusun karangan deskripsi dengan memperhatikan

penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, dan tanda koma).

E. Karakter Siswa yang Diharapkan

1. Dapat dipercaya (trustworthines) 4. Rasa hormat dan perhatian (respect)

104

  

2. Tekun (diligence) 5. Tanggung jawab (responsibility)

3. Berani (courage) 6. Ketulusan (honesty)

F. Materi Pembelajaran

Karangan Deskripsi (terlampir).

G. Metode Pembelajaran

1. Field trip

Metode field trip digunakan saat pembelajaran di luar kelas dengan

mengajak siswa mengunjungi halaman sekolah yang mencakup taman

sekolah, lapangan upacara, dan gerbang sekolah.

2. Ceramah

Metode ceramah digunakan saat guru menjelaskan materi menulis

deskripsi dan materi penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).

3. Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas digunakan saat guru memberikan tugas-

tugas dalam pembelajaran baik berupa Lembbar Kerja Siswa (LKS)

maupun Pekerjaan Rumah (PR).

4. Diskusi

Metode diskusi digunakan saat siswa diberi tugas kelompok untuk

mengerjakan tugas yang harus dikerjakan dan didiskusikan bersama

kelompok.

5. Tanya Jawab

Metode tanya jawab digunakan saat guru melakukan konfirmasi

pada siswa tentang materi yang telah diberikan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan I (3 x 35 menit/ 3 jam pelajaran)

a. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru menyuruh siswa untuk mempersipkan diri mengikuti kegiatan

pembelajaran.

2) Guru mengecek kehadiran siswa.

105

  

3) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa

mengenai pengalaman berkunjung ke suatu tempat.

4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan

dipelajari.

b. Kegiatan inti (75 menit)

1) Eksplorasi (20 menit)

a) Guru menjelaskan pengertian karangan deskripsi kepada siswa.

b) Guru memberikan contoh karangan deskripsi dan menjelaskan

kepada siswa ciri-ciri karangan deskripsi.

c) Guru menjelaskan langkah-langkah menulis deskripsi.

2) Elaborasi (40 menit)

a) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan 4 siswa

setiap kelompoknya untuk melaksanakan kegiatan field trip.

b) Guru memberikan lembar petunjuk pelaksanaan field trip dan siswa

diberi penjelasan mengenai pelaksanaan kegiatan field trip.

c) Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang harus dikerjakan

saat kegiatan field trip.

d) Guru bersama siswa melaksanakan field trip ke taman sekolah.

3) Konfirmasi (15 menit)

a) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan LKS siswa di ruang

kelas.

b) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

c) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang telah dipahami

dan belum dipahami.

c. Kegiatan penutup (15 menit)

1) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

2) Sebagai tindak lanjut guru memberi Pekerjaan Rumah kepada siswa

untuk membuat sebuah kerangka karangan deskripsi dengan tema

“halaman sekolah”.

3) Guru menutup pelajaran.

2. Pertemuan II (3 x 35 menit/ 3 jam pelajaran)

106

  

a. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru menyuruh siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti kegiatan

pembelajaran.

2) Guru mengecek kehadiran siswa.

3) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa

mengenai pengalaman menulis karangan.

4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan

dipelajari.

b. Kegiatan inti (75 menit)

1) Eksplorasi (20 menit)

a) Guru menyampaikan kembali secara singkat materi karangan

deskripsi sambil mengoreksi pekerjaan rumah bersama siswa.

b) Guru menjelaskan penggunaan huruf besar, tanda titik, dan tanda

koma.

c) Guru menunjukkan contoh paragraf yang menggunakan huruf besar,

tanda titik, dan tanda koma dengan benar dan juga yang salah.

2) Elaborasi (40 menit)

a) Guru membagi siswa sesuai dengan kelompok field trip.

b) Setiap kelompok mendapatkan 4 paragraf yang masih belum benar

penggunaan huruf besar, tanda titik, dan tanda komanya, siswa

diminta memperbaiki penulisan paragraf tersebut (LKS).

c) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan kelompok.

d) Guru menyuruh siswa mengerjakan tes formatif membuat sebuah

karangan deskripsi.

3) Konfirmasi (15 menit)

a) Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil karangan deskripsinya.

b) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang telah dipahami

dan belum dipahami.

c. Kegiatan penutup (15 menit)

1) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

2) Guru memberikan penghargaan pada kelompok terbaik.

107

  

3) Guru memberikan pesan-pesan pembelajaran.

4) Guru menutup pelajaran.

I. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat/ Media Pembelajaran

Papan tulis, contoh karangan deskripsi, dan lingkungan taman sekolah.

2. Sumber Belajar

a. Darmadi, Kaswan dan Rita Nirbaya. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD

dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS (Hal. 81-85).

b. Suparyanta, Anton, dkk. 2006. Bahasa Indonesia Kelas IV untuk SD

dan MI. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS(Hal. 111-115).

J. Penilaian

1. Prosedur Penilaian : Penilaian proses dan hasil

2. Jenis Penilaian : Tes (tertulis) dan non tes (observasi) 3. Alat Penilaian : Terlampir

a. Pedoman penilaian (deskriptor) b. Lembar rubrik penilaian c. Lembar pengamatan aktivitas belajar

Bogares Kidul, April 2013

Observer Kelas IV B, Guru Praktikan, ttd ttd

Umi Nur Latifah, S.Pd. Dani Sahulekha

NIP 19640229 198608 2 001 NIM 1401409258

Mengetahui,

Kepala Sekolah

ttd

Suharto, S.Pd.

NIP 19520511 197911 1 001

108

  

Lampiran 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SD Negeri Bogares Kidul 02

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : IV A/ 2

Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (6 jam pelajaran)

A. Standar Kompetensi

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam

bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.

B. Kompetensi Dasar

8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan

memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).

C. Indikator

8.1.2 Mampu menyusun kerangka karangan.

8.1.3 Mampu menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan

memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui penjelasan dan pemberian tugas dari guru, siswa dapat menyusun

sebuah kerangka karangan.

2. Melalui penjelasan dan pemberian tugas dari guru, siswa dapat menyusun

karangan deskripsi dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar,

tanda titik, dan tanda koma).

E. Karakter Siswa yang Diharapkan

1. Dapat dipercaya (trustworthines) 4. Rasa hormat dan perhatian (respect)

109

  

2. Tekun (diligence) 5. Tanggung jawab (responsibility)

3. Berani (courage) 6. Ketulusan (honesty)

F. Materi Pembelajaran

Karangan Deskripsi (terlampir).

G. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

Metode ceramah digunakan saat guru menjelaskan materi menulis

deskripsi dan materi penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca).

Metode ceramah juga digunakan saat guru menerangkan petunjuk

pelaksanaan field trip dan saat pelaksanaannya.

2. Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas digunakan saat guru memberikan tugas-

tugas dalam kegiatan pembelajaran baik berupa Lembbar Kerja Siswa

(LKS) maupun Pekerjaan Rumah (PR).

3. Diskusi

Metode diskusi digunakan saat siswa diberi tugas kelompok untuk

mengerjakan tugas yang harus didiskusikan bersama kelompok.

4. Tanya Jawab

Metode tanya jawab digunakan saat guru melakukan konfirmasi

pada siswa tentang materi yang telah diberikan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan I (3 x 35 menit/ 3 jam pelajaran)

a. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru menyuruh siswa untuk mempersipkan diri mengikuti kegiatan

pembelajaran.

2) Guru mengecek kehadiran siswa.

3) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa

mengenai pengalaman berkunjung ke suatu tempat.

110

  

4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan

dipelajari.

b. Kegiatan inti (75 menit)

1) Eksplorasi (20 menit)

a) Guru menjelaskan pengertian karangan deskripsi kepada siswa.

b) Guru memberikan contoh karangan deskripsi dan menjelaskan

kepada siswa ciri-ciri karangan deskripsi.

c) Guru menjelaskan langkah-langkah menulis deskripsi.

2) Elaborasi (40 menit)

a) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan 4 siswa

setiap kelompoknya.

b) Guru menyuruh siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang

harus dikerjakan siswa secara berkelompok.

c) Guru membimbing siswa mengerjakan LKS.

3) Konfirmasi (15 menit)

a) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan LKS siswa.

b) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

c) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang telah dipahami

dan belum dipahami.

c. Kegiatan penutup (15 menit)

1) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

2) Sebagai tindak lanjut guru memberi Pekerjaan Rumah kepada siswa

untuk membuat sebuah kerangka karangan deskripsi dengan tema

“halaman sekolah”.

3) Guru menutup pelajaran.

2. Pertemuan II (3 x 35 menit/ 3 jam pelajaran)

a. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru menyuruh siswa untuk mempersipkan diri mengikuti kegiatan

pembelajaran.

2) Guru mengecek kehadiran siswa.

111

  

3) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa

mengenai pengalaman menulis karangan.

4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan

dipelajari.

b. Kegiatan inti (75 menit)

1) Eksplorasi (20 menit)

a) Guru menyampaikan kembali secara singkat materi karangan

deskripsi sambil mengoreksi pekerjaan rumah bersama siswa.

b) Guru menjelaskan penggunaan huruf besar, tanda titik, dan tanda

koma.

c) Guru menunjukkan contoh paragraf yang menggunakan huruf besar,

tanda titik, dan tanda koma dengan benar dan juga yang salah.

2) Elaborasi (40 menit)

a) Guru membagi siswa sesuai dengan kelompok pada pertemuan

sebelumnya.

b) Setiap kelompok mendapatkan 4 paragraf yang masih belum benar

penggunaan huruf besar, tanda titik, dan tanda komanya, siswa

diminta memperbaiki penulisan paragraf tersebut (LKS).

c) Guru bersama siswa mengoreksi hasil pekerjaan kelompok.

d) Guru menyuruh siswa mengerjakan tes formatif membuat sebuah

karangan deskripsi.

3) Konfirmasi (15 menit)

a) Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil karangan deskripsinya.

b) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang telah dipahami

dan belum dipahami.

c. Kegiatan penutup (15 menit)

1) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

2) Guru memberikan penghargaan pada kelompok terbaik.

3) Guru memberikan pesan-pesan pembelajaran.

4) Guru menutup pelajaran.

I. Alat dan Sumber Belajar

112

  

1. Alat/ Media Pembelajaran

Papan tulis, contoh karangan deskripsi, dan ruang kelas.

2. Sumber Belajar

a. Darmadi, Kaswan dan Rita Nirbaya. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD

dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS. (Hal. 81-85)

b. Suparyanta, Anton, dkk. 2006. Bahasa Indonesia Kelas IV untuk SD

dan MI. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS. (Hal. 111-115)

J. Penilaian

1. Prosedur Penilaian : Penilaian proses dan hasil

2. Jenis Penilaian : Tes (uraian tertulis) dan non tes (observasi)

3. Alat Penilaian : Terlampir

a. Pedoman penilaian (deskriptor)

b. Lembar rubrik penilaian

c. Lembar pengamatan aktivitas belajar

Bogares Kidul, April 2013

Observer Kelas IV A, Guru Praktikan, td ttd

Wartini, S.Pd. Dani Sahulekha

NIP 19630707 198508 2 002 NIM 1401409258

Mengetahui,

Kepala Sekolah

ttd

Suharto, S. Pd.

NIP 19520511 197911 1 001

113

  

Lampiran 16

LAMPIRAN RPP

Materi Karangan Deskripsi

1. Menulis Deskripsi

a. Pengertian karangan deskripsi

Karangan deskripsi merupakan karangan yang berisi gambaran mengenai

suatu objek(hal)sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau

merasakan hal tersebut.

b. Langkah-langkah menulis deskripsi

1) Menentukan objekyang akan di deskripsikan. Objek yang dideskripsikan

antara lain taman sekolah, kantin sekolah, ruang kelas, dan objek-objek

lain yang mungkin diamati.

2) Mengamati objek yang sudah ditentukan dalam waktu tertentu. Saat

melakukan pengamatan hal-hal yang dianggap penting dicatat seteliti

mungkin.

3) Membuat kerangka karangan berdasarkan hasil pengamatan yang

nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah karangan deskripsi.

4) Mengembangkan kerangka karangan menjadi beberapa paragraf yang

utuh dan menjadi sebuah karangan deskripsi.

2. PenggunaanHuruf Kapital, Tanda Titik, dan Tanda Koma

a. Huruf Kapital

1) Dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

2) Dipakai sebagai huruf pertama pada nama kota dan nama orang.

b. Tanda Titik

1) Dipakai untuk mengakhiri kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

2) Memisahkan angka jam dan menit.

3) Dipakai di belakang singkatan nama orang.

4) Dipakai di untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

c. Tanda Koma

1) Dipakai untuk jeda dalam sebuah kalimat.

2) Dipakai diantara unsur-unsur dalam pemerincian.

114

  

PERHATIAN

Dalam melaksanakan kegiatan field trip ada beberapa hal yang

perlu kalian perhatikan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan antara

lain:

1. Perhatikan teman-teman satu kelompokmu, pastikan setiap

kelompok tidak terpisah saat melakukan kegiatan field trip.

2. Perhatikan segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan halaman

sekolah, yang mencakup taman sekolah, lapangan upacara, dan

gerbang sekolah.

3. Kalian dapat melakukan wawancara dengan penjaga sekolah

mengenai hal-hal yang belum kalian ketahui.

4. Catatlah sebanyak mungkin hal-hal yang kalian lihat di halaman

sekolah dan hal-hal yang didapat dari tanya jawab dengan penjaga

sekolah.

5. Kerjakan tugas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang harus dikerjakan

saat kegiatan field trip.

6. Laporkan pada guru jika semua tugas telah selesai dikerjakan

dengan baik.

7. Kegiatan pembelajaran akan dilanjutkan di dalam ruang kelas

setelah waktu kegiatan field tripselesai.

8. Berhati-hatilah saat berada di lingkungan halaman sekolah.

PETUNJUK PELAKSANAAN FIELD TRIP

Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : IV/ 2

Lokasi : Halaman Sekolah

115

  

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan I

Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : IV / 2

Alokasi Waktu : 25 menit

Kerjakan Bersama Kelompokmu!

Tulislah 10 nama benda dan ciri-cirinya yang dapat ditemukan di taman

sekolah. Tuliskan pada tabel berikut!

No. Nama Benda Ciri-ciri 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Nilai = Jawaban benar x 10

116

  

indahnya kebunku

tepat di belakang rumah ada sebuah tempat yang sangat asri tempat itu

adalah sebuah kebun milik keluargaku aku sangat menyukai kebun itu di

sana banyak terdapat tanaman dan pohon tanaman dan pohon tumbuh subur

di sana aku dan temanku andi sering berkunjung ke sana

ada banyak tanaman bunga di kebun itu ada bunga mawar melati

anggrek dan bunga sepatu saat di kebun aku dapat merasakan aroma bunga-

bunga yang harum itu saat mekar ketika datang ke kebun terkadang aku

memetik bunga-bunga yang sudah mekar dan indah itu aku paling suka bunga

mawar yang tubuh di tepi kebun sebelah barat tetapi aku sering dimarahi ayah

karena memetik bunga-bunga itu ayah tidak memperbolehkan aku memetik

bunga-bunga karena akan merusak tanaman bunga itu kata ayah bunga akan

tampak lebih indah saat ada pada tangkainya

di kebun juga banyak terdapat pohon-pohon yang rimbun rimbunnya

pohon-pohon itu membuat suasana di kebun menjadi sangat sejuk di sana ada

pohon manga rambutan kelengkeng durian dan pohon cengkeh saat musim

berbuah aku mengajak andi ke kebun untuk memetik buah aku sangat suka

buah kelengkeng yang dipetik dari kebun itu sebelum memetik buah kami

meminta ijin dulu kepada ayah

aku sangat sayang dengan kebunku setiap hari minggu aku dan ayah

membersihkan kebun dari rumput liar yang tumbuh di sana rumput liar

biasanya tumbuh di bawah tanaman dan pohon rumput liar akan mengganggu

pertumbuhan tanaman dan pohon lain dan juga mengganggu pemandangan

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan II

117

  

Indahnya Kebunku

Tepat di belakang rumah ada sebuah tempat yang sangat asri. Tempat

itu adalah sebuah kebun milik keluargaku. Aku sangat menyukai kebun itu. Di

sana banyak terdapat tanaman dan pohon. Tanaman dan pohon tumbuh subur

di sana. Aku dan temanku Andi sering berkunjung ke sana.

Ada banyak tanaman bunga di kebun itu. Ada bunga mawar, melati,

anggrek, dan bunga sepatu. Saat di kebun aku dapat merasakan aroma bunga-

bunga yang harum itu saat mekar. Ketika datang ke kebun, terkadang aku

memetik bunga-bunga yang sudah mekar dan indah. Aku paling suka bunga

mawar yang tubuh di tepi kebun sebelah barat Tetapi aku sering dimarahi

ayah karena memetik bunga-bunga itu. Ayah tidak memperbolehkan aku

memetik bunga-bunga karena akan merusak tanaman bunga itu. Kata ayah

bunga akan tampak lebih indah saat ada pada tangkainya.

Di kebun juga banyak terdapat pohon-pohon yang rimbun. Rimbunnya

pohon-pohon itu membuat suasana di kebun menjadi sangat sejuk. Di sana ada

pohon mangga, rambutan, kelengkeng, durian, dan pohon cengkeh. Saat

musim berbuah, aku mengajak Andi ke kebun untuk memetik buah. Sebelum

memetik buah kami meminta ijin dulu kepada ayah.

Aku sangat sayang dengan kebunku. Setiap hari minggu aku dan ayah

membersihkan kebun dari rumput liar yang tumbuh di sana. Rumput liar

biasanya tumbuh di bawah tanaman dan pohon. Rumput liar akan

mengganggu pertumbuhan tanaman dan pohon lain dan juga mengganggu

pemandangan. Oleh karena itu, aku dan ayah selalu mencabut rumput-rumput

Kunci Jawaban LKS Pertemuan II

118

  

Soal Evaluasi Pertemuan I

Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : IV/ 2

Alokasi Waktu : 10 menit

Plihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X).

1. Karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal (objek) sehingga pembaca

seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut disebut dengan

karangan ….

a. narasi c. argumentasi

b. deskripsi d. persuasi

2. Langkah pertama dalam langkah-langkah menulis deskripsi yaitu ….

a. mengamati objek c. menentukan objek

b. membuat kerangka d. mengembangkan kerangka

3. Salah satu objek tempat yang dapat dipilih sebagai objek karangan deskripsi

yaitu .…

a. Kesedihan c. tokoh pahlawan

b. Pesta ulang tahun d. kebun binatang

4. Perhatikan paragraf berikut!

Setiap hari aku dan ayahku membersihkan kebun di belakang rumah. Kami mencabuti rumput dan merapikan ranting pohon yang tidak rapi. Di kebun banyak sekali pohon dan tanaman. Ada pohon mangga, pohon jambu, pohon manggis, dan pohon kelapa. Sedangkan tanamannya ada bunga anggrek, bunga matahari, bunga sepatu, dan tanaman cabai. 

Paragraf di atas menggambarkan keadaan di ….

a. kebun c. halaman

b. sawah d. hutan

5. Dalam langkah-langkah menulis karangan deskripsi, setelah kita mengamati

objek langkah selanjutnya yaitu ….

a. menentukan objek c. mengembangkan kerangka

119

  

b. meneliti objek d. membuat kerangka karangan

Kunci Jawaban Soal evaluasi Pertemuan I

1. b. (deskripsi)

2. c. (menentukan objek)

3. d. (kebun binatang)

4. a. (kebun)

5. d. (membuat kerangka)

Pekerjaan Rumah (PR)

Pertemuan I

Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi : Karangan Deskripsi

Kelas/ Semester : IV/ 2

Kerjakan Secara Individu!

Buatlah sebuah kerangka karangan deskripsi dengan tema “halaman

sekolah”!

120

  

Lampiran 17

DESKRIPTOR PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Aspek Skor Kriteria

A

4 Hadir tepat waktu, memberi dan menjawab salam dengan sopan,

mempersiapkan perlengkapan pembelajaran dengan lengkap.

3 Hadir tepat waktu, memberi dan menjawab salam, mempersiapkan

perlengkapan pembelajaran yang dibutuhkan.

2 Hadir 10 menit setelah tanda masuk, memberi salam ketika masuk kelas,

tidak membawa perlengkapan pembelajaran yang dibutuhkan.

1 Hadir terlambat lebih dari 10 menit, tidak memberi salam, dan tidak

membawa perlengkapan pembelajaran.

B

4 Serius mendengarkan penjelasan dan melakukan tugas yang diberikan

oleh guru dengan baik.

3 Serius mendengarkan penjelasan dan mengerjakan tugas dari guru.

2 Mendengarkan penjelasan dan sekedar mengerjakan tugas dari guru.

1 Tidak serius dalam mendengarkan penjelasan dan mengerjakan tugas dari

guru.

C

4 Aktif bertanya, menjawab, dan memberikan pendapat saat pembelajaran.

3 Sesekali bertanya dan menjawab pertanyaan namun belum berpendapat.

2 Hanya bertanya tetapi belum menjawab dan berpendapat.

1 Tidak bertanya, menjawab, dan berpendapat saat pembelajaran.

D

4 Mencermati soal (tugas) dan menyelesaikannya dengan baik dan tepat

waktu.

3 Mencermati dan menyelesaikan soal (tugas).

2 Kurang mencermati soal (tugas) dan sedikit terlambat menyelesaikan.

1 Kurang mencermati dan terlambat menyelesaikan soal (tugas).

Keterangan

A : Kesiapan dalam kegiatan pembelajaran

B : Keseriusan dalam mendengarkan pelajaran dan melaksanakan tugas dari guru

C : Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran

D : Ketekunan dalam menyelesaikan tugas dari guru

121

  

Lampiran 18

LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Kelas/ Semester : IV/ 2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi : Karangan Deskripsi

No. Nama Skor Kriteria Jml.

Skor NA (%) A B C D

122

  

NA = x 100%

Keterangan:

NA : Nilai Aktivitas

SP : Skor Perolehan

SM : Skor Maksimal

  

Lampiran 19

KISI-KISI SOAL TES

Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02 Materi : Karangan Deskripsi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : IV B/ 2

Penyusun : Dani Sahulekha

Standar Kompetensi :

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis

Soal

Kemampuan

yang Diukur Alat Bantu Penilaian

Jml. Butir

Soal

8.1 Menyusun karangan

tentang berbagai topik

sederhana dengan

memperhatikan penggunaan

ejaan (huruf besar dan tanda

baca).

Siswa diminta untuk membuat sebuah karangan

deskripsi dengan ketentuan:

1. Tema karangan adalah taman sekolah.

2. Karangan berisi 4 paragraf (alinea).

3. Memperhatikan keterhubungan antar kalimat

dalam satu paragraf.

4. Memperhatikan pemilihan kata, penggunaan

huruf besar, tanda titik, dan tanda koma.

5. Memperhatikan kerapian tulisan.

Uraian Keterampilan

Menulis

Deskripsi

1. Lembar Kriteria dan

Deskriptor Penilaian Tulisan

Deskripsi.

2. Lembar Rubrik Penilaian.

1

124

  

Kerjakan Secara Individu!

Buatlah sebuah karangan deskripsi dengan ketentuan:

1. Tema karangan adalah “halaman sekolah”. 2. Karangan berisi 4 paragraf (alinea). 3. Kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam satu

paragraf saling berhubungan. 4. Perhatikan penggunaan huruf kapital, tanda titik, dan

tanda koma. 5. Perhatikan juga kerapian tulisan.

Lampiran 20

SOAL TES

Nama Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi : Karangan Deskripsi

Kelas/ Semester : IV / 2

Alokasi Waktu : 25 menit

125

  

Lampiran 21

DESKRIPTOR PENILAIAN TULISAN DESKRIPSI

Aspek Skor Kriteria

A

4 Sangat Baik Menunjukkan objek, menimbulkan kesan nyata, melibatkan aspek panca

indera.

3 Baik Menunjukkan objek, menimbulkan kesan nyata, kurang melibatkan aspek

panca indera.

2 Cukup Menunjukkan objek, kurang menimbulkan kesan nyata, kurang

melibatkan aspek panca indera.

1 Kurang Sedikit menunjukkan objek, kurang menimbulkan kesan nyata, kurang

melibatkan aspek panca indera.

B

4 Sangat Baik Judul sesuai dengan isi, kalimat satu dengan yang lain saling

berhubungan, memusatkan uraian pada objek yang ditulis.

3 Baik

Judul sesuai dengan isi, kalimat satu dengan yang lain masih

berhubungan, kurang maksimal dalam memusatkan uraian pada objek

yang ditulis.

2 Cukup Judul masih sesuai dengan isi, kalimat satu dengan yang lain masih

berhubungan, kurang memusatkan uraian pada objek yang ditulis.

1 Kurang Judul kurang sesuai dengan isi, kalimat satu dengan yang lain kurang

berhubungan, kurang memusatkan uraian pada objek yang ditulis.

C

4 Sangat Baik Jumlah kesalahan ejaan kurang dari 5.

3 Baik Jumlah kesalahan ejaan 6-10.

2 Cukup Jumlah kesalahan ejaan 11-15.

1 Kurang hampir semua penggunaan ejaan salah.

D

4 Sangat Baik Pilihan kata tepat dan sesuai dalam menggambarkan objek.

3 Baik Sebagian besar pilihan kata tepat dan sesuai dalam menggambarkan

objek.

2 Cukup Pilihan kata sebagian tepat dan sesuai dalam menggambarkan objek.

1 Kurang Pilihan kata tidak tepat dalam menggambarkan objek.

E

4 Sangat Baik Jelas dibaca dan rapi.

3 Baik Jelas dibaca, kurang rapi.

2 Cukup Dapat dibaca, kurang rapi.

1 Kurang Sulit dibaca dan tidak rapi.

126

  

Lampiran 22

LEMBAR PENILAIAN TULISAN DESKRIPSI

Materi : Menulis Deskripsi

Kelas/Semester : IV/ 2

No. Nama Skor Kriteria

Jml. Skor Nilai A B C D E

127

  

N = x 100

Keterangan

N : Nilai Tulisan Deskripsi

SP : Skor Perolehan

SM : Skor Maksimal

128

  

Lampiran 23

LEMBAR PENILAIAN PENERAPAN METODE FIELD TRIP

Nama Guru : Dani Sahulekha

Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : IV A (Kelas Eksperimen)/ 2 (dua)

Materi Pembelajaran : Karangan Deskripsi

Penilai : Umi Nur Latifah, S. Pd.

Petunjuk!

Berilah tanda centang pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan

tampak dengan kriteria sebagai berikut:

No. Aspek yang Diamati Indikator (√) Skor

1. Perencanaan Pembelajaran

(RPP)

Merumuskan kompetensi dasar dan

indikator.

Mengembangkan dan Mengorganisasikan

materi, media pembelajaran, dan sumber

belajar.

Merencanakan skenario kegiatan

pembelajaran menerapkan metode field trip.

Merencanakan prodedur, jenis, dan

menyiapkan alat evaluasi.

2. Pembukaan Pembelajaran Mempersiapkan siswa untuk menerima

pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai

dengan RPP.

Memberikan apersepsi sesuai dengan materi

yang akan diberikan.

Memberikan motivasi kepada siswa.

3. Penyampaian Materi Menyampaikan materi menulis deskripsi

129

  

dengan jelas.

Memberikan contoh tulisan deskripsi.

Menyampaikan materi ejaan dan tanda baca

dengan jelas.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi.

4. Perencanaan field trip Menyusun petunjuk pelaksanaan dan tata

tertib field trip.

Menyusun LKS.

Mempersiapkan sarana pembelajaran.

Membagi siswa dalam kelompok.

5. Pelaksanaan field trip Menjelaskan tata tertib dan LKS kepada

siswa.

Memimpin dan mengatur pelaksanaan field

trip.

Mengawasi aktivitas-aktivitas siswa.

Memberi petunjuk bagi siswa yang

memerlukan penjelasan.

6. Tindak Lanjut Mengkondisikan siswa untuk kembali ke

dalam kelas.

Mengoreksi hasil pekerjaan LKS bersama

siswa.

Mendiskusikan hasil kegiatan field trip

bersama siswa.

Memberikan tugas kepada siswa secara

individu untuk membuat tulisan deskripsi.

7. Penutupan Pembelajaran Menanyakan kepada siswa mengenai materi

pembelajaran yang telah disampaikan.

Menanggapi pertanyaan dari siswa.

Menyimpulkan hasil pembelajaran bersama

siswa.

Memberikan tindak lanjut.

Skor Perolehan

Nilai

*Skor = Jumlah deskriptor yang tampak (1-4)

Nilai = x 100 Keterangan: SP (Skor Perolehan), SM (Skor Maksimal)

130

  

Lampiran 24

HASIL PENILAIAN PENERAPAN METODE FIELD TRIP

Nama Guru : Dani Sahulekha

Sekolah : SD Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : IV A (Kelas Eksperimen)/ 2 (dua)

Materi Pembelajaran : Karangan Deskripsi

Penilai : Umi Nur Latifah, S. Pd.

Pertemuan I

No. Aspek yang Diamati Indikator (√) Skor

1. Perencanaan Pembelajaran

(RPP)

Merumuskan kompetensi dasar dan

indikator. √

4

Mengembangkan dan

Mengorganisasikan materi, media

pembelajaran, dan sumber belajar.

Merencanakan skenario kegiatan

pembelajaran menerapkan metode field

trip.

Merencanakan prodedur, jenis, dan

menyiapkan alat evaluasi. √

2. Pembukaan Pembelajaran Mempersiapkan siswa untuk menerima

pembelajaran. √

4

Menyampaikan tujuan pembelajaran

sesuai dengan RPP. √

Memberikan apersepsi sesuai dengan

materi yang akan diberikan. √

Memberikan motivasi kepada siswa. √

3. Penyampaian Materi Menyampaikan materi menulis deskripsi

dengan jelas. √ 4

131

  

Memberikan contoh tulisan deskripsi. √

Menyampaikan materi ejaan dan tanda

baca dengan jelas. √

Memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengajukan pertanyaan sesuai

dengan materi.

4. Perencanaan field trip Menyusun petunjuk pelaksanaan dan tata

tertib field trip. √

4 Menyusun LKS. √

Mempersiapkan sarana pembelajaran. √

Membagi siswa dalam kelompok. √

5. Pelaksanaan field trip Menjelaskan tata tertib dan LKS kepada

siswa. √

4

Memimpin dan mengatur pelaksanaan

field trip. √

Mengawasi aktivitas-aktivitas siswa. √

Memberi petunjuk bagi siswa yang

memerlukan penjelasan. √

6. Tindak Lanjut Mengkondisikan siswa untuk kembali ke

dalam kelas. √

3

Mengoreksi hasil pekerjaan LKS

bersama siswa. √

Mendiskusikan hasil kegiatan field trip

bersama siswa. -

Memberikan tugas kepada siswa secara

individu untuk membuat tulisan

deskripsi.

7. Penutupan Pembelajaran Menanyakan kepada siswa mengenai

materi pembelajaran yang telah

disampaikan.

3 Menanggapi pertanyaan dari siswa. √

Menyimpulkan hasil pembelajaran

bersama siswa. √

Memberikan tindak lanjut. -

Skor Perolehan 26

Nilai 93

132

  

Pertemuan II

No. Aspek yang Diamati Indikator (√) Skor

1. Perencanaan Pembelajaran

(RPP)

Merumuskan kompetensi dasar dan

indikator. √

4

Mengembangkan dan

Mengorganisasikan materi, media

pembelajaran, dan sumber belajar.

Merencanakan skenario kegiatan

pembelajaran menerapkan metode field

trip.

Merencanakan prodedur, jenis, dan

menyiapkan alat evaluasi. √

2. Pembukaan Pembelajaran Mempersiapkan siswa untuk menerima

pembelajaran. √

3

Menyampaikan tujuan pembelajaran

sesuai dengan RPP. √

Memberikan apersepsi sesuai dengan

materi yang akan diberikan. √

Memberikan motivasi kepada siswa. -

3. Penyampaian Materi Menyampaikan materi menulis deskripsi

dengan jelas. √

4

Memberikan contoh tulisan deskripsi. √

Menyampaikan materi ejaan dan tanda

baca dengan jelas. √

Memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengajukan pertanyaan sesuai

dengan materi.

4. Perencanaan field trip Menyusun petunjuk pelaksanaan dan tata

tertib field trip. √

4 Menyusun LKS. √

Mempersiapkan sarana pembelajaran. √

Membagi siswa dalam kelompok. √

5. Pelaksanaan field trip Menjelaskan tata tertib dan LKS kepada

siswa. √

4 Memimpin dan mengatur pelaksanaan

field trip. √

133

  

Mengawasi aktivitas-aktivitas siswa. √

Memberi petunjuk bagi siswa yang

memerlukan penjelasan. √

6. Tindak Lanjut Mengkondisikan siswa untuk kembali ke

dalam kelas. √

3

Mengoreksi hasil pekerjaan LKS

bersama siswa. √

Mendiskusikan hasil kegiatan field trip

bersama siswa. -

Memberikan tugas kepada siswa secara

individu untuk membuat tulisan

deskripsi.

7. Penutupan Pembelajaran Menanyakan kepada siswa mengenai

materi pembelajaran yang telah

disampaikan.

3 Menanggapi pertanyaan dari siswa. √

Menyimpulkan hasil pembelajaran

bersama siswa. √

Memberikan tindak lanjut. -

Skor Perolehan 25

Nilai 89

Rata-rata Pertemuan I dan II 91

*Skor = Jumlah deskriptor yang tampak (1-4)

Nilai = x 100

Keterangan:

SP : Skor Perolehan

SM : Skor Maksimal

Penilai,

Guru Kelas IV B ttd

Umi Nur Latifah, S. Pd.

NIP 19640229 198608 2 001

134

  

Lampiran 25

HASIL PENGHITUNGAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Correlations

A B C D E Y

A Pearson Correlation 1 .578** -.125 .443* -.052 .563**

Sig. (2-tailed) .002 .534 .021 .798 .002

N 27 27 27 27 27 27

B Pearson Correlation .578** 1 .177 .469* .318 .762**

Sig. (2-tailed) .002 .377 .014 .107 .000

N 27 27 27 27 27 27

C Pearson Correlation -.125 .177 1 .315 .499** .586**

Sig. (2-tailed) .534 .377 .109 .008 .001

N 27 27 27 27 27 27

D Pearson Correlation .443* .469* .315 1 .264 .740**

Sig. (2-tailed) .021 .014 .109 .184 .000

N 27 27 27 27 27 27

E Pearson Correlation -.052 .318 .499** .264 1 .628**

Sig. (2-tailed) .798 .107 .008 .184 .000

N 27 27 27 27 27 27

Y Pearson Correlation .563** .762** .586** .740** .628** 1

Sig. (2-tailed) .002 .000 .001 .000 .000

N 27 27 27 27 27 27

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

135

  

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 27 100.0

Excludeda 0 .0

Total 27 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Lampiran 26

HASIL PENGHITUNGAN UJI NORMALITAS

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Nilai Eksperimen Mean 72.22 2.055

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 68.05

Upper Bound 76.39

5% Trimmed Mean 72.35

Median 75.00

Variance 152.063

Std. Deviation 12.331

Minimum 45

Maximum 95

Range 50

Interquartile Range 20

Skewness -.099 .393

Kurtosis -.509 .768

 

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.649 5

136

  

Kontrol Mean 62.03 2.332

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 57.28

Upper Bound 66.79

5% Trimmed Mean 61.70

Median 60.00

Variance 173.967

Std. Deviation 13.190

Minimum 40

Maximum 90

Range 50

Interquartile Range 23

Skewness .281 .414

Kurtosis -.721 .809

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai Eksperimen .117 36 .200* .971 36 .447

Kontrol .124 32 .200* .960 32 .273

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

  

Lampiran 27

HASIL PENGHITUNGAN UJI HOMOGENITAS DAN UJI t

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nilai Eksperimen 36 72.22 12.331 2.055

Kontrol 32 62.03 13.190 2.332

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference Lower Upper

Nilai Equal variances assumed .109 .743 3.292 66 .002 10.191 3.096 4.010 16.372

  

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference Lower Upper

Nilai Equal variances assumed .109 .743 3.292 66 .002 10.191 3.096 4.010 16.372

Equal variances not assumed 3.279 63.783 .002 10.191 3.108 3.981 16.401

139

  

Lampiran 28

Contoh Tulisan Deskripsi dari Siswa Kelas Eksperimen

140

  

Lampiran 29

Contoh Tulisan Deskripsi dari Siswa Kelas Kontrol

141

  

Lampiran 30 DOKUMENTASI PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan I

Gambar 1

Siswa Mendengarkan Penjelasan dari Guru

Gambar 2

Guru Memberikan Arahan Saat Field trip

142

  

DOKUMENTASI PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Pertemuan II

Gambar 3

Guru dan Observer mengamati Aktivitas Siswa

Gambar 4

Kegiatan Siswa Menulis Deskripsi

143

  

Lampiran 31

DOKUMENTASI PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Pertemuan I

Gambar 1

Siswa Mendengarkan Penjelasan dari Guru

Gambar 2

Guru Mengamati Aktivitas Siswa

144

  

DOKUMENTASI PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Pertemuan II

Gambar 3

Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran

Gambar 4

Kegiatan Siswa Menulis Deskripsi

145

  

Lampiran 32

SURAT IJIN PENELITIAN 

146

  

Lampiran 33

SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN UJI COBA SOAL Lampiran 34

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

147

  

Lampiran 34

SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PENELITIAN

148

  

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Anitah, Sri, dkk. 2010. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka. Anni, Catharina T, dkk. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. Asmani, Jamal Ma’mur. 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif.

Yogyakarta: DIVA Press. Doyin, Mukh dan Wagiran. 2009. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya

Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Fatkur, Tiffany Rizkana. 2012. Peningkatan Pembelajaran Pelestarian Alam

Melalui Metode Filed Trip Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Kaligayam 02 Kabupaten Tegal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kholik, Muhammad. 2011. Metode PembelajaranKonvensional. Online at

http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/evaluasi-pembelajaran/ [accesed 12/05/2013].

Kisiel, James.2006. Creating Meaningful Field Trip Lessons. Online. Available at

http://search.proquest.com/docview/231218116/13F4727C58243D2CC74/1?accountid=62707 [accesed 12/05/2013].

Kristiantari, Rini. 2004. Pembelajaran Menulis di SD Menulis Deskripsi dan

Narasi. Yogyakarta: Media Ilmu. Mulyati, Yeti, dkk. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta:

Universitas Terbuka. Munib, Achmad, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES

Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: PT. BPFE-YOGYAKARTA.

149

  

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti

Pemula. Bandung: CV. Alfabeta. Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17.0 dan Aplikasi Statistik

Penelitian. Bandung: Alfabeta. Rifa’I, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:

UNNES Press. Rosdiana, Yusi, dkk. 2011. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta:

Universitas Terbuka. Sanders, Barbara J. (2008). The Best Field trip Ever. Online. Available at

http://www.nps.gov/gett/forteachers/planafieldtrip.htm[accessed12/05/2013].

Siddiq, M. Djauhar, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta. Solchan, dkk. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka. Subana, M. dan Sunarti. 2011. Strategi Belajar Mengajar BAHASA INDONESIA.

Bandung: CV Pustaka Setia. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. Sugandi, Achmad dan Haryanto. 2010. Teori Pembelajaran. Semarang: UNNES

Press. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: CV.

Alfabeta. Sukestiyarno dan Wardono. 2009. Statistika. Semarang: UNNES PRESS. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

150

  

Suparno dan Mohamad Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Supriadi, Cecep. 2012. Efektivitas Metode Field Trip untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Karangan Narasi. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. 2011. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wardani, IG.A.K. 2010. Perspektif Pendidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Widowati. 2007. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan

Teknik Pengamatan Objek Secara Langsung pada Siswa Kelas X MA Al Asror Patemon Gunung Pati Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Yonny, Acep, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Familia.