bab iii analisa sistem berjalan · 28 bab iii analisa sistem berjalan 3.1. tinjauan perusahaan...

15
28 BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan Pengadilan Negeri Karawang kelas 1B merupakan instansi yang bergerak dalam bidang hukum. Dalam tinjauan perusahaan ini berisi sejarah perusahaan, struktur organisasi serta fungsi dari masing-masing bagian yang ada didalam perusahaan tersebut, berikut ini adalah tinjauan yang berdasarkan penelitian. 3.1.1. Sejarah Perusahaan Pengadilan Negeri Karawang pada tahun 1955 sampai dengan tahun 1962 merupakan Pengadilan wilayah Purwakarta dengan Ketua M. Roechjani Soeded, kemudian tahun 1962 di Kabupaten Karawang terbentuk Pengadilan Negeri Karawang kelas III dengan Ketua W.A. Mokalu,SmHk dan pada tahun 1970 dinaikkan statusnya menjadi Pengadilan Negeri Kelas II. Gedung Pengadilan Negeri yang saat ini terletak di Jalan A. Yani By Pass Karawang dibangun di atas tanah seluas 3520 m 2 dengan luas bangunan 2519 m 2 dan diresmikan pada tanggal 3 Februari 1982 oleh Bapak R. Soeroto, SH., selaku Dirjen Badilum Departemen Kehakiman. Pada tanggal 22 Januari 2000 Pengadilan Negeri Karawang telah ditingkatkan statusnya menjadi Pengadilan Negeri Kelas I.B. sampai sekarang.Pembangunan Pengadilan Negeri Karawang untuk penyesuaian protype Pengadilan telah dilaksanakan pada tahun 2012 sebagaimana keadaan bangunan saat ini. Pejabat Ketua Pengadilan yang dapat dilaporkan hanya terhitung sejak tahun 1982 sampai dengan sekarang, yakni :

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 28

    BAB III

    ANALISA SISTEM BERJALAN

    3.1. Tinjauan Perusahaan

    Pengadilan Negeri Karawang kelas 1B merupakan instansi yang bergerak

    dalam bidang hukum. Dalam tinjauan perusahaan ini berisi sejarah perusahaan,

    struktur organisasi serta fungsi dari masing-masing bagian yang ada didalam

    perusahaan tersebut, berikut ini adalah tinjauan yang berdasarkan penelitian.

    3.1.1. Sejarah Perusahaan

    Pengadilan Negeri Karawang pada tahun 1955 sampai dengan tahun 1962

    merupakan Pengadilan wilayah Purwakarta dengan Ketua M. Roechjani Soeded,

    kemudian tahun 1962 di Kabupaten Karawang terbentuk Pengadilan Negeri

    Karawang kelas III dengan Ketua W.A. Mokalu,SmHk dan pada tahun 1970

    dinaikkan statusnya menjadi Pengadilan Negeri Kelas II. Gedung Pengadilan

    Negeri yang saat ini terletak di Jalan A. Yani By Pass Karawang dibangun di atas

    tanah seluas 3520 m2 dengan luas bangunan 2519 m2 dan diresmikan pada tanggal

    3 Februari 1982 oleh Bapak R. Soeroto, SH., selaku Dirjen Badilum Departemen

    Kehakiman. Pada tanggal 22 Januari 2000 Pengadilan Negeri Karawang telah

    ditingkatkan statusnya menjadi Pengadilan Negeri Kelas I.B. sampai

    sekarang.Pembangunan Pengadilan Negeri Karawang untuk penyesuaian protype

    Pengadilan telah dilaksanakan pada tahun 2012 sebagaimana keadaan bangunan

    saat ini. Pejabat Ketua Pengadilan yang dapat dilaporkan hanya terhitung sejak

    tahun 1982 sampai dengan sekarang, yakni :

  • 29

    1. Sunuhadi, SH.

    2. Sunardi,SH.

    3. Eko Wardono,SH.

    4. P.S. Simanjuntak,SH.

    5. Aropi Abdul kadir,SH.

    6. Katar Kuna, SH.

    7. Rata Kembaren,SH.

    8. Maulida, SH.

    9. Usman Wahab, SH.

    10. Soltoni Mohdally, SH.,MH.

    11. Suhadi,SH.,MH.

    12. Samsul Bahri Borut, SH.,MH.

    13. Sutjahjo Padmo Waksono,SH.,MH.

    14. H.Mulyatno,SH.

    15. Multining dyah Elly Mariani,SH.,M.Hum.

    16. Torowa Daeli,SH.,MH.

    17. Dr.Marsudin Nainggolan,SH.,MH

    18. Dr. Marsudin Nainggolan, SH., MH.

    19. Syamsul Edy, SH., MHum

    20. John Effreddy, SH.MH

    21. Sutio Jumagi Akhirno, SH.MHum

  • 30

    3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

    Untuk mengolah perusahaan dengan baik dan optimal, terutama terhadap

    sumber daya manusia, perusahaan menerapkan manajemen yang dituangkan dalam

    bentuk struktur organisasi yang merupakan sarana terpenting untuk menjalankan

    fungsinya.

    Adapun struktur organisasi ini sendiri dapat dikatakan sebagai suatu

    kerangka yang mewujudkan suatu pola tetapi dari hubungan antara kedudukan dan

    peranan dalam suatu kerjasama. Bentuk struktur organisasi yang dimiliki

    Pengadilan Negeri Karawang Kelas 1B sebagai berikut :

    KETUA

    HAKIM

    SEKRETARISPANITERA

    PANITERA

    MUDA

    PIDANA

    PANITERA

    MUDA

    HUKUM

    WAKIL KETUA

    PANITERA

    MUDA

    PERDATA

    KASUB

    BAG.PERENCANA

    AN TEKNOLOGI

    INFORMASI DAN

    LAPORAN

    KASUB BAG.

    KEPEGAWAIAN,

    ORGANISASI

    DAN TATA

    LAKSANA

    KASUB

    BAG.UMUM

    DAN

    KEUANGAN

    KELOMPOK JABATAN

    FUNGSIONAL

    1. FUNGSIONAL ARSIPARIS

    2. FUNGSIONAL PUSTAKAWAN

    3. FUNGSIONALPRANATA

    KOMPUTER

    4. FUNGSIONAL BENDAHARA

    KELOMPOK FUNGSIONAL

    KEPANITERAAN

    1. PANITERA PENGGANTI

    2. JURUSITA/JURUSITA

    PENGGANTI

    3. PRANATA PERADILAN

    GARIS KORDINASI

    GARIS TANGGUNG JAWAB

    Sumber : Pengadilan Negeri Karawang Kelas 1B (2015)

    Gambar III.1. Struktur Organisasi

  • 31

    Ada pun beberapa deskripsi tugas (fungsi) dari struktur organisasi perusahaan,

    yaitu:

    1. Ketua, yaitu :

    a. Ketua Pengadilan sebagai pimpinan Pengadilan bertanggung jawab atas

    terselenggaranya administrasi perkara pada Pengadilan.

    b. Ketua Pengadilan melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan

    peradilan di Peradilan Tingkat Banding dan Peradilan Tingkat Pertama

    yang dibantu oleh Wakil Ketua Pengadilan.

    c. Ketua Pengadilan menunjuk hakim sebagai juru bicara pengadilan untuk

    memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan

    pengadilan.

    d. Sebagai pelaksana administrasi perkara, Ketua Pengadilan menyerahkan

    kepada Panitera Pengadilan.

    2. Wakil Ketua, yaitu :

    a. Melaksanakan tugas-tugas ketua apabila ketua berhalangan.

    b. Membantu ketua dalam menyusun program kerja jangka pendek dan

    jangka panjang, pelaksanaan dan pengorganisasian.

    c. Melaksanakan tugas kepemimpinan yang di delegasikan ketua kepadanya

    dalam hal melakukan pengawasan interen untuk mengawasi apakah

    pelaksanan tugas telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan

    ketentuan yang berlaku terutama jalannya tugas peradilan yang dilakukan

    oleh hakim, panitera, panitera pengganti dengan juru sita/jurusita

    pengganti maupun tugas-tugas administrasi umum yang dilaksanakan oleh

  • 32

    wakil sekretaris, kepala sub bagian kepegawaian, kepala sub bagian

    keuangan & kepala sub bagian umum yang dilaporkan kepada ketua.

    d. Mengkoordinir pelaksanaan pengawasan peningkatan disiplin kerja.

    e. Memeriksa, mengadili dan memutus perkara yang diberikan ketua untuk

    diselesaikan secara sederhana, cepat dengan biaya ringan.

    f. Memimpin sidang-sidang dan meneliti perkara yang ditanganinya sebelum

    perkara disidangkan serta memasukannya dalam buku kalender

    persidangan.

    g. Membuat penetapan atau keputusan atas perkara yang ditanganinya dan

    menelitinya secermat mungkin sebelum penetapan atau putusan tersebut

    ditanda tanganinya.

    h. Menandatangani berita acara persidangan dengan bertanggung jawab atas

    kebenarannya.

    i. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ketua.

    j. Mengkoordinir pelaksanaan penerimaan pengaduan dan pelaporannya

    serta melaksanakan pemeriksaan pengaduan atas perintah dari pimpinan

    pengadilan (ketua) atau pimpinan Mahkamah Agung R.I. sesuai dengan

    KMA 076/SK/VI/2009 tanggal 4 Juni 2009 tentang pedoman pelaksanaan

    pengaduan lembaga peradilan.

    3. Hakim, yaitu :

    a. Menerima berkas perkara.

    b. Memeriksa perkara yang diajukan kepadanya.

    c. Memutus perkara yang diajukan kepadanya.

  • 33

    d. Melakukan tugas-tugas pengawasan sebagai Pengawas Bidang dengan

    memberi petunjuk dan bimbingan yang diperlukan bagi para Pejabat

    struktural maupun Fungsional.

    4. Panitera, yaitu :

    a. Kedudukan Panitera merupakan unsur pembantu pimpinan.

    b. Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen,

    akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat bkti

    dan surat-surat bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di

    Kepaniteraan.

    c. Membuat salinan putusan.

    d. Menerima dan mengirimkan berkas perkara.

    e. Melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata yang diperintahkan oleh

    Ketua Pengadilan dalam jangka waktu yang ditentukan.

    5. Sekretaris, yaitu :

    a. Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas 1B adalah Aparatur tata usaha

    negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada dibawah dan

    bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Negeri Kelas 1B.

    b. Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas 1B mempunyai tugas

    melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi,

    keuangan, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana di lingkungan

    Pengadilan Negeri kelas 1B.

    6. Panitera Muda Perdata, yaitu :

    a. Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan administrasi

    perkara di bidang perdata.

  • 34

    b. Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara

    perdata.

    c. Pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan.

    d. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan

    kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukan Majelis

    Hakim dari Ketua Pengadilan.

    7. Panitera Muda Pidana, yaitu :

    a. Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi

    perkara di bidang pidana.

    b. Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara

    pidana.

    c. Pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan pemberitahuan

    kepada termohon.

    d. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah di register untuk diteruskan

    kepada Ketua majelis hakim berdasarkan Penetapan penunjukan Majelis

    Hakim dari Ketua Pengadilan.

    e. Pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan

    penahanan, perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan.

    8. Jurusita, yaitu :

    a. Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua/Hakim Ketua

    majelis untuk menyampaikan pengumuman-pengumuman, teguran-

    teguran protes-protes dan pemberitahuan putusan Pengadilan menurut

    cara-cara berdasarkan ketentuan undang-undang.

    b. Membuat relaas panggilan sidang.

  • 35

    c. Membuat relaas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri, Pengadilan

    Tinggi dan Mahkamah Agung.

    d. Membuat relaas pemberitahuan-pemberitahuan yang berkaitan dengan

    banding, kasasi, PK dan Eksekusi.

    9. Panitera Pengganti, yaitu :

    a. Membantu Hakim dalam persidangan perkara perdata maupun pidana

    serta melaporkan kegiatan persidangan.

    10. Kasub bagian Umum dan Keuangan, yaitu :

    a. Memeriksa ketersediaan Dana Anggaran dalam DIPA.

    b. Menyusun Rencana Pengguna Anggaran Belanja rutin setiap tahun.

    c. Melaksanakan realisasi anggaran sesuai DIPA.

    d. Tugas dan Kewajiban pejabat penguji SPP dan penanda tangan SPM.

    e. Memeriksa kelengkapan berkas SPP yang selanjutnya dilaporkan ke

    KPPN untuk penerbitan SP2D.

    f. Mengikutkan Pejaba/Pegawai Keuangan dalam setiap kegiatan aplikasi

    mengenai mekanisme pembayaran gaji dari laporan keuangan.

    11. Kasub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, yaitu :

    a. Melengkapi box file hakim, pegawai, honorer dalam lemari file.

    b. Membuat Surat keputusan untuk diajukan kepada KPN untuk ditanda

    tangani.

    c. Mencatat data hakim, pegawai dan honorer dalam register buku induk,

    buku bantu kepegawaian.

    d. Memperbaharui papan DUK, DUS struktur organisasi.

    e. Membuat usul jabatan dan usul pensiun hakim/pegawai.

  • 36

    f. Membuat SKP Hakim dan Pegawai.

    g. Melaksanakan pengawasan administrasi kepegawaian meliputi

    kelengkapan sarana tata usaha kepegawaian, SKP, DUK, KP, KGB, CUTI,

    absensi dll.

    h. Membuat data profil hakim dan pegawai yang ditampilkan pada website.

    12. Kasub Bagian Perencanaan, IT dan Pelaporan, yaitu :

    a. Membantu Sekretaris dalam melakukan pengumpulan, identifikasi,

    analisa, pengolahan dan penyajian data/informasi untuk penyiapan bahan

    penyusunan perencanaan dan melakukan penyiapan bahan monitoring,

    evaluasi dan pelaporan.

    b. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengembangan sistem dan

    teknologi informasi.

    3.2. Prosedur Sistem Berjalan

    Sesuai dengan ruang lingkup dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis

    akan menguraikan secara umum prosedur sistem berjalan yang meliputi:

    1. Pengolahan Surat Masuk

    Pengirim menyerahkan surat masuk kepada bagian Umum untuk diperiksa dan

    dibuatkan disposisi dan dicatat ke dalam buku besar register. Kemudian surat

    masuk yang sudah ditulis disposisi diserahkan kepada Ketua. Setelah surat

    masuk yang sudah disposisi ACC oleh Ketua diserahkan kembali ke Pansek

    (Panitera/Sekretaris) untuk di ACC kembali dan agar diarahkan ke bagian Sub

    Pansek surat mana akan diteruskan. Lalu bagian Umum akan menyerahkan

    surat masuk ke Sub Pansek sesuai arahan Pansek (panitera/sekretaris). Surat

  • 37

    masuk yang sudah disposisi ACC sesuai arahan Pansek yang telah di tanda

    tangan Ketua diteruskan dan diarsipkan kebagian sub pansek.

    2. Pengolahan Surat Keluar

    Dari Sub Pansek mengajukan pembuatan Surat keluar ke Pansek. Pansek akan

    menandatangani surat keluar. Setelah surat keluar di ACC oleh Pansek akan

    diserahkan kembali ke Ketua untuk meminta persetujuan surat keluar. Ketua

    memberikan surat keluar yang telah di ACC kembali ke bagian Umum untuk

    diberi nomor surat keluar. Bagian Umum menyerahkan surat keluar ACC ke

    Pengirim. Kemudian pengirim menyebarkan surat keluar yang telah di ACC ke

    instansi terkait dan umum juga mengarsipkan nya di arsip Surat Keluar Acc.

    3. Proses Pelaporan

    Bagian Umum setiap bulannya menyerahkan laporan data surat masuk

    disposisi dan laporan data surat keluar ke ketua dan juga mengarsipkannya ke

    Arsip Laporan data surat masuk disposisi dan Arsip Laporan data surat keluar.

    3.3. Diagram Alir Data Sistem Berjalan

    Untuk menggambarkan sistem berjalan secara logika, penulis mencoba

    menggunakan Diagram Alir Data (DAD) yang fungsinya untuk mempermudah

    pemahaman tentang sistem yang berjalan. Adapun DAD dari Diagram Alir Data

    sistem berjalan, Adapun penggambaran dari diagram alir data sistem berjalan,

    sebagai berikut:

  • 38

    SISTEM

    PENGELOLAAN

    SURAT MASUK DAN

    SURAT KELUAR PADA

    PENGADILAN NEGERI

    KELAS 1B

    0

    PENGIRIM UMUM

    KETUA PANSEK

    SUB PANSEK

    SM

    SM

    SMD

    SMD

    SMD ACC

    SMD ACC

    SMD ACC 2

    SMD ACC 2

    SK

    SK

    SK ACC

    SK ACC

    SK ACC 3

    SK ACC 2

    SK ACC 2

    LDSMD

    LDSMD

    LDSKD

    LDSKD

    Gambar III.2. Diagram Konteks Sistem Berjalan

    Keterangan :

    SM : Surat Masuk

    SMD : Surat Masuk Disposisi

    SMD Acc : Surat Masuk Disposisi ACC

    SMD Acc 2 : Surat Masuk Disposisi ACC ke 2

    LDSMD : Laporan Data Surat Masuk Disposisi

    Arsip SM : Arsip Surat Masuk

    SK ACC : Surat Keluar ACC

    SK ACC 2 : Surat Keluar ACC ke 2

    SK ACC 3 : Surat Keluar ACC ke 3

    Arsip SK : Arsip Surat Keluar

    LDSKD : Laporan Data Surat Keluar Disposisi

    SK : Surat Keluar

  • 39

    PENGIRIM

    KETUA

    UMUM

    SUB PANSEK

    PANSEK

    SM

    SM

    SMD

    SMD

    SMD ACC

    SMD ACC 2

    SMD ACC

    SMD ACC 2

    LDSMD

    LDSKD

    LDSMD

    LDSKD

    SK

    SK ACC

    SK

    SK ACC

    SK ACC 2

    ARSIP SKARSIP SK

    SK ACC 3

    SK ACC 2

    ARSIP SM

    ARSIP SM

    SK ACC 3

    ARSIP SURAT

    MASUK

    ARSIP SURAT

    KEUAR

    D1

    D2

    1

    PENGOLAHAN SURAT

    MASUK

    2

    PENGOLAHAN SURAT

    KELUAR

    3

    PROSES PELAPORAN

    ARSIP SK

    Gambar III.3. Diagram Nol Sistem Berjalan

  • 40

    3.4 Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan

    Spesifikasi Sistem Berjalan adalah perincian dari bentuk dokumen-dokumen

    yang di gunakan dalam proses penerimaan dan pembuatan surat pada Bagian

    Umum di Pengadilan Negeri Karawang. Bentuk dokumen itu sendiri digolongkan

    menjadi dua bagian, yaitu dokumen masukan dan dokumen keluaran. Spesifikasi

    dari dokumen-dokumen tersebut adalah:

    3.4.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan

    Bentuk dokumen masukan adalah data atau file masukan yang diolah dan

    diarsipkan oleh Fungsional Umum. Bentuk-bentuk dokumen masukan adalah :

    1. Spesifikasi Dokumen Masukan

    a. Surat Masuk

    Nama dokumen : Surat Masuk

    Fungsinya : Sebagai alat menyampaikan Pengajuan/ Perintah/

    Undangan dan Informasi lainnya

    Sumber : Pengirim

    Jumlah : Disesuaikan

    Media : Kertas

    Tujuan : Bagian Umum

    Frekuensi : Setiap ada pengajuan/ perintah/ undangan dan

    informasi lainnya

    b. Lembar Disposisi

    Nama dokumen : Lembar Disposisi

    Fungsinya :Sebagai alat menyimpulkan isi surat dan menuliskan

    intruksi/informasi

  • 41

    Sumber : Bagian Umum

    Jumlah : Satu lembar

    Media : Kertas

    Tujuan : Ketua dan Pansek

    Frekuensi :Setiap surat dinas yang masuk

    3.4.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran

    Dokumen keluaran adalah segala bentuk dokumen perusahaan berupa

    dokumen-dokumen yang akan mendukung kegiatan manajeman serta merupakan

    dokumen hasil pencatatan atau laporan. Adapun dokumen-dokumen keluaran

    tersebut sebagai berikut:

    1. Spesifikasi Dokumen Keluaran

    a. Surat Keluar

    Nama dokumen : Surat Keluar

    Fungsinya :Sebagai alat menyampaikan pengajuan/ Perintah/

    Undangan dan Informasi lainnya.

    Sumber : Bagian Umum

    Jumlah : Satu lembar

    Media : Kertas

    Tujuan : -

    Frekuensi : Sebagai alat menyampaikan pengajuan/ Perintah/

    Undangan dan Informasi lainnya.

  • 42

    3.5. Permasalahan

    Dari hasil analisa dan pengamatan pada Pengadilan Negeri Karawang Kelas

    1B maka penulis dapat mengemukakan beberapa permasalahan pokok yang

    khususnya terjadi pada sistem pengolahan surat yang sedang berjalan, antara lain:

    1. Pencatatan surat masuk dan surat keluar yang masih menggunakan cara

    manual serta lama menyebabkan pekerjaan tidak dilakukan secara efektif

    dan efisien. Sehingga jika data-data surat tersebut diperlukan kembali

    dikemudian hari, maka harus mencarinya dalam buku register surat yang

    tebal sebelum mencari ke lemari pengarsipan surat.

    2. Masih sering terjadinya keterlambatan waktu dalam penyelesaian atau tindak

    lanjut dokumen surat masuk.

    3. Sering terjadi kesalahan penomoran surat.

    4. Sering terjadinya kekeliruan dalam penyusunan laporan karena masih

    dihitung secara manual dibuku register dan arsip.

    3.6. Pemecahan Masalah

    1. Untuk memperlancar penyelesaian pekerjaan diadakan informasi pengelolaan

    data surat masuk dan surat keluar yang berbasis komputer agar pengelolaan

    surat masuk dan surat keluar mudah dicari dan surat masuk dan keluar

    tersistematis.

    2. Agar tidak terjadinya keterlambatan waktu datang dokumen surat. Diperlukan

    untuk men-scan surat.

    3. Dibuatkan penomoran otomatis untuk surat masuk dan surat keluar.

    4. Dalam penyusunan laporan sebaiknya dibuatkan juga aplikasi untuk

    menyusun laporan tersebut baik pertanggal dan perbulan.