bab ii - sinta.unud.ac.id ii.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ......

29
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Rantai Pasok Chopra dan Meindl (2004) menyatakan bahwa rantai pasokan melibatkan seluruh bagian, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk memenuhi permintaan konsumen. Rantai pasok tidak hanya berkaitan dengan manufaktur dan pemasok, tetapi juga melibatkan transportasi, gudang, retailer, dan pelanggan itu sendiri. Tujuan dari rantai pasok adalah memaksimalkan keseluruhan nilai. Keseluruhan nilai rantai pasok adalah perbedaan diantara nilai dari produk akhir terhadap pelanggan dan upaya rantai pasokan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Menurut Pujawan (2005), rantai pasokan merupakan jaringan perusahaan- perusahaan yang bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi pemasok, pabrik, distributor, toko, ritel, dan perusahaan pendukung seperti jasa logistik. Rantai pasokan adalah langkah-langkah yang dilakukan perusahaan dalam transformasi bahan baku menjadi produk jadi yang kemudian dibeli oleh pelanggan. Menurut Heizer dan Render (2004) rantai pasok mencakup seluruh interaksi antara pemasok, manufaktur, distributor, dan pelanggan. Interaksi ini juga berkaitan dengan transportasi, informasi, penjadualan, transfer kredit, tunai, dan transfer bahan baku antara pihak-pihak yang terlibat.

Upload: vuongtuyen

Post on 02-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Rantai Pasok

Chopra dan Meindl (2004) menyatakan bahwa rantai pasokan

melibatkan seluruh bagian, baik secara langsung maupun tidak langsung,

untuk memenuhi permintaan konsumen. Rantai pasok tidak hanya berkaitan

dengan manufaktur dan pemasok, tetapi juga melibatkan transportasi, gudang,

retailer, dan pelanggan itu sendiri. Tujuan dari rantai pasok adalah

memaksimalkan keseluruhan nilai. Keseluruhan nilai rantai pasok adalah

perbedaan diantara nilai dari produk akhir terhadap pelanggan dan upaya

rantai pasokan dalam memenuhi permintaan pelanggan.

Menurut Pujawan (2005), rantai pasokan merupakan jaringan perusahaan-

perusahaan yang bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan

suatu produk ke tangan pemakai. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi

pemasok, pabrik, distributor, toko, ritel, dan perusahaan pendukung seperti jasa

logistik. Rantai pasokan adalah langkah-langkah yang dilakukan perusahaan

dalam transformasi bahan baku menjadi produk jadi yang kemudian dibeli oleh

pelanggan.

Menurut Heizer dan Render (2004) rantai pasok mencakup seluruh

interaksi antara pemasok, manufaktur, distributor, dan pelanggan. Interaksi ini

juga berkaitan dengan transportasi, informasi, penjadualan, transfer kredit,

tunai, dan transfer bahan baku antara pihak-pihak yang terlibat.

Page 2: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

10

Siagian (2005) menyatakan bahwa rantai pasok berkaitan langsung

dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang, dan distribusi,

kemudian sampai ke konsumen. Perusahaan meningkatkan kemampuan bersaing

melalui penyesuaian produk, kualitas yang tinggi, pengurangan biaya, dan

kecepatan meraih pasar dengan penekanan pada rantai pasok.

Gambar 2.1. Rantai pasok (Heizer dan Render, 2004)

Page 3: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

11

Gambar 2.2. Rantai pasok (Siagian, 2005)

2.2 Manajemen Rantai Pasok

Manajemen rantai pasok adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus

keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai pasok juga

diartikan sebagai seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk

akhir ke konsumen. Manajemen rantai pasok merupakan strategi alternatif yang

memberikan solusi dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan untuk mencapai

keunggulan kompetitif melalui pengurangan biaya operasi dan perbaikan

pelayanan konsumen dan kepuasan konsumen. Manajemen rantai pasok

merupakan proses penciptaan nilai tambah barang dan jasa yang berfokus pada

efisiensi dan efektivitas dari persediaan, aliran kas, dan aliran informasi (Anatan

dan Ellitan, 2008).

Heizer dan Render (2004) mendefinisikan manajemen rantai pasok sebagai

pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi

barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Seluruh

Page 4: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

12

aktivitas ini mencakup kegiatan pembelian dan outsourcing, ditambah fungsi lain

yang penting bagi hubungan pemasok dan distributor.

Mentzer (2004) mendefinisikan manajemen rantai pasok sebagai strategi

manajemen dari seluruh fungsi bisnis yang meliputi beberapa aliran hulu atau

hilir, untuk beberapa aspek pada sistem rantai pasok. Ma’arif dan Tanjung (2006)

menyatakan manajemen rantai pasok adalah perluasan dari manajemen logistik.

Kegiatan manajemen logistik mencakup perusahaan, pemasok, dan pelanggan,

sedangkan cakupan manajemen rantai pasok lebih luas dari pada manajemen

logistik, yaitu antara pemasok, perusahaan sendiri, pelanggan, grosir, dan

pengecer yang diintegrasikan agar lebih efisien.

Simchi-Levi et al., (2000) menyatakan manajemen rantai pasok sebagai

sebuah pendekatan yang diterapkan untuk menyatukan pemasok, pengusaha,

gudang, dan tempat penyimpanan lainnya (distributor, retailer, dan pengecer)

secara efisien sehingga produk dapat dihasilkan dan didistribusikan dengan

jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, dan waktu yang tepat untuk menurunkan

biaya dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Definisi tersebut didasarkan atas

beberapa hal:

a. Manajemen rantai pasok perlu mempertimbangkan bahwa semua kegiatan

mulai dari pemasok, manufaktur, gudang, distributor, sampai ke retailer

berdampak pada biaya produk yang diproduksi yang sesuai dengan kebutuhan

pelanggan.

b. Tujuan dari manajemen rantai pasok adalah agar total biaya dari semua bagian,

mulai dari transportasi dan distribusi, persediaan bahan baku, barang dalam

Page 5: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

13

proses, dan barang jadi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga mengurangi

biaya.

c. Manajemen rantai pasok berputar pada integrasi yang efisien dari pemasok,

manufaktur, gudang, distributor, dan retailer yang mencakup semua aktivitas

perusahaan, mulai dari tingkat strategis sampai tingkat taktik operasional.

Siagian (2005) menyatakan terdapat dua hal penting dalam manajemen

rantai pasok. Pertama, manajemen rantai pasok adalah kolaborasi usaha bersama

antar setiap bagian atau proses dalam siklus produk. Kedua, manajemen rantai

pasok harus mencakup seluruh kegiatan siklus produk. Ruang lingkup manajemen

rantai pasok meliputi:

a. Rantai pasok sebagai keseluruhan kegiatan arus dan transformasi barang mulai

dari bahan mentah, sampai penyaluran ke tangan pelanggan termasuk aliran

informasinya. Bahan baku dan aliran informasi adalah rangkaian dari rantai

pasok.

b. Rantai pasok sebagai suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang

produksi.

2.2.1 Tujuan Manajemen Rantai Pasok

Menurut Akbar (2010), tujuan dalam rantai pasok ialah memastikan

material terus mengalir dari sumber ke konsumen akhir. Bagian-bagian yang

bergerak didalam rantai pasok harus berjalan secepat mungkin. Arus ini diatur

agar bagian-bagian tersebut bergerak dalam koordinasi yang teratur, mencegah

terjadinya penumpukan persediaan di satu lokal.

Page 6: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

14

Tujuan manajemen rantai pasok adalah:

1. Manajemen rantai pasok menyangkut pertimbangan mengenai lokasi setiap

fasilitas yang memiliki dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka

memproduksi produk yang diinginkan pelanggan dari pemasok dan pabrik

hingga disimpan di gudang dan pendistribusiannya ke sentra penjualan.

2. Mencapai efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem, total biaya sistem dari

transportasi hingga distribusi persediaan bahan baku, proses kerja, dan barang

jadi.

Menurut Cooper dan Ellram dalam Anatan dan Ellitan (2008), ada tiga

alasan utama, sekaligus tujuan dari penerapan manajemen rantai pasok yaitu untuk

mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, meningkatkan pelayanan kepada

konsumen, dan mengembangkan keunggulan kompetitif perusahaan. Sementara

tujuan utamanya adalah memperkuat hubungan baik antara manufaktur dengan

pemasok dan saluran distribusinya.

2.2.2 Manfaat Penerapan Manajemen Rantai Pasok

Menurut Anwar (2011), apabila manajemen rantai pasok diterapkan maka

dapat member manfaat antara lain :

1) Kepuasan pelanggan

Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses

produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna

yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka

waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu

konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.

Page 7: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

15

2) Meningkatkan pendapatan

Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti

akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk

yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati

konsumen.

3) Menurunnya biaya

Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti

pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.

4) Pemanfaatan aset semakin tinggi

Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi

pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu

memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut

dalam pelaksanaan SCM.

5) Peningkatan laba

Semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna

produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.

6) Perusahaan semakin besar

Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya

lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.

2.2.3 Pemain Utama dalam Manajemen Rantai Pasok

Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2002), pemain utama yang memiliki

kepentingan dalam manajemen rantai pasok adalah sebagai berikut.

Page 8: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

16

1) Rantai 1: Pemasok

Merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama di mana mata rantai

penyaluran akan dimulai.

2) Rantai 1-2: Pemasok-Manufaktur

Rantai pertama dihubungkan dengan rantai kedua, yaitu manufaktur atau

pabrik atau perakitan atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat,

memfabrikasi, merakit, mengkonversikan, atau pun menyelesaikan barang.

Hubungan dengan mata rantai pertama ini sudah mempunyai potensi untuk

melakukan penghematan.

3) Rantai 1-2-3: Pemasok-Manufaktur-Distribusi

Barang yang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufaktur sudah mulai harus

disalurkan kepada pelanggan. Walaupun banyak cara untuk penyaluran barang

ke pelanggan, umumnya digunakan melalui distributor dan biasanya ditempuh

sebagian besar rantai pasok.

4) Rantai 1-2-3-4: Pemasok-Manufaktur-Distribusi-Ritel

Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau menyewa

dari pihak lain. Ada kesempatan untuk memperoleh penghematan dalam

bentuk jumlah persediaan dan biaya gudang, dengan cara melakukan desain

kembali pola-pola pengiriman barang baik dari gudang manufaktur maupun

toko pengecer.

5) Rantai 1-2-3-4-5: Pemasok-Manufaktur-Distribusi-Ritel-Konsumen

Para pengecer atau ritel menawarkan barangnya langsung kepada para

pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut. Mata rantai pasok baru

Page 9: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

17

benar-benar berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba di pemakai

langsung.

2.2.4 Fungsi-Fungsi dalam Manajemen Rantai Pasok

Menurut Ma’arif dan Tanjung (2006), fungsi-fungsi yang dilakukan dalam

manajemen rantai pasok adalah:

1) Perkiraan permintaan.

Pada dasarnya manajemen rantai pasok adalah rantai dari produsen ke

konsumen, maka permintaan konsumen menjadi acuan untuk proses ke

belakang (ke produsen). Artinya, permintaan konsumen harus diketahui. Salah

satu ketidakpastian dalam manajemen rantai pasok adalah kesalahan

perkiraan/peramalan.

2) Menyeleksi pemasok.

Pemasok yang dipakai haruslah pemasok yang dipercaya. Oleh karena itu,

kegiatan memilih pemasok merupakan kegiatan awal yang krusial dan

menentukan.

3) Memesan bahan baku.

Begitu diketahui berapa perkiraan permintaan, maka berdasarkan jumlah

perkiraan itu, dilakukan pemesanan bahan baku. Salah satu ketidakpastian

dalam manajemen rantai pasok adalah penundaan pesanan.

4) Pengendalian persediaan.

Persediaan harus dikendalikan agar tidak memboroskan anggaran keuangan

atau biaya produksi. Intinya adalah bagaimana melakukan pengadaan sehingga

biaya persediaan menjadi minimal.

Page 10: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

18

5) Penjadualan produksi.

Setelah bahan baku dipesan, maka penjadualan produksi mulai dilakukan.

Salah satu ketidakpastian yang mungkin terjadi adalah kerusakan mesin yang

menyebabkan produksi yang telah dijadualkan tertunda.

6) Pengapalan dan pengiriman.

Pengapalan dan pengiriman menjadi penting ketika barang-barang yang

diangkut bersifat perishable (cepat busuk). Salah satu ketidakpastian yang

mungkin terjadi adalah keterlambatan pengiriman.

7) Manajemen informasi.

Informasi harus dikelola dengan baik, sehingga informasi yang dikumpulkan

merupakan informasi yang benar. Salah satu ketidakpastian yang mungkin

terjadi adalah informasi yang salah.

8) Manajemen mutu.

Mutu bahan baku yang diperoleh dari pemasok hendaknya merupakan mutu

terbaik. Seringkali mutu yang dikirim oleh pemasok, tidak sama dengan mutu

yang tercantum dalam surat pembelian. Salah satu ketidakpastian yang

mungkin terjadi adalah kualitas produk tidak sesuai standar.

9) Pelayanan konsumen.

Fungsi manajemen rantai pasok untuk melayani konsumen tergambar dari

berapa banyak barang yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen. Produsen

akan memproduksi sesuai dengan yang diinginkan konsumen.

2.2.5 Strategi Manajemen Rantai Pasok

Strategi manajemen rantai pasok meliputi keputusan strategis tentang

jaringan pasokan yang mencakup keputusan tentang pemasok mana yang akan

Page 11: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

19

dipilih, pemasok mana yang akan diajak sebagai mitra jangka panjang, di mana

saja lokasi gudang dan pusat distrbusi yang akan didirikan, apakah akan

melaksanakan sendiri kegiatan logistik. Menurut Pujawan (2005), strategi rantai

pasok adalah kumpulan kegiatan dan aksi strategis di sepanjang rantai pasok yang

menciptakan rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan pelanggan akhir dengan

kemampuan sumber daya yang ada pada rantai pasok tersebut. Tujuan strategis

rantai pasok adalah menghasilkan produk yang murah, berkualitas, tepat waktu

dan bervariasi.

Menurut Ma’arif dan Tanjung (2006), beberapa strategi yang dilakukan

dalam manajemen rantai pasok, yaitu:

1). Banyak Pemasok

Negosiasi dapat dilakukan dengan banyak pemasok, sehingga perusahaan dapat

memainkan antara satu pemasok dengan pemasok lainnya. Strategi yang

biasanya diambil dari banyak pemasok ini adalah ketika banyak sumber per

item, hubungan adversarial, jangka pendek, sedikit keterbukaan, dapat

dinegosiasikan, harga tinggi, jarang dan jumlah besar.

2). Sedikit Pemasok

Dalam hal ini perlu ditempuh suatu pengembangan hubungan menjadi mitra

jangka panjang terhadap sedikit pemasok yang akan bekerjasama Strategi

sedikit pemasok ini biasanya terjadi ketika satu atau sedikit sumber per item,

penerapan Just In Time, jangka panjang, dan stabil. Audit dan kunjungan

tempat diperlukan untuk mendapatkan kepastian tentang pemasok tersebut.

Kontrak yang terjadi bersifat eksklusif, biaya rendah, pesanan besar dan sering.

Page 12: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

20

3). Integrasi Vertikal

Integrasi vertikal ditempuh dengan cara membeli pada pemasok yang ada.

Dengan melakukan integrasi vertikal ini, perusahaan mampu memproduksi

barang-barang yang dibeli sebelumnya. Persoalan yang penting untuk

dianalisis adalah mana yang sebaiknya dilakukan, apakah membeli atau

membuat barang yang dibutuhkan. Dalam hal ini analisis keuangan memegang

peranan yang sangat penting.

4). Jaringan Keiretsu

Jaringan keiretsu adalah membuat pemasok menjadi bagian dari koalisi

perusahaan. Keiretsu merupakan istilah Jepang untuk menunjukkan rantai

afiliasi. Keiretsu merupakan sistem aliansi yang saling menguntungkan dan

kepemilikan silang. Saham perusahaan dipegang oleh perusahaan patungan.

Keiretsu merupakan kebutuhan yang rendah untuk keuntungan jangka pendek,

tetapi merupakan kebutuhan yang tinggi untuk kentungan jangka panjang.

Dalam keiretsu ini ada kaitan antara pabrikan, pemasok, distributor, dan

kreditor yang merupakan kemitraan yang lebih luas lagi pada rantai pasok yang

ada.

5). Perusahaan Virtual

Manajemen yang membangun perusahaan virtual merupakan upaya untuk

membangun sebuah perusahaan virtual yang menggunakan pemasok ketika

dibutuhkan. Ada jaringan antara berbagai perusahaan yang tidak terikat satu

sama lain. Perusahaan virtual dihubungkan dengan komputer pribadi,

Page 13: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

21

faksimile, internet, dan lain-lain. Masing-masing pihak memberikan kontribusi

sesuai dengan kompetensi mereka.

2.3 Kemitraan

Salah satu bentuk hubungan pemasok dengan perusahaan yang lazim

digunakan di Indonesia adalah bentuk kemitraan. Menurut Rudberg dan Olhager

dalam Anatan dan Ellitan (2008), kemitraan merupakan suatu tipe hubungan di

mana tanggung jawab dan keuntungan potensial dibedakan dari satu bentuk

koordinasi terkait dengan hubungan penjual dan pembeli secara umum dan tingkat

investasi spesifik secara khusus, kemitraan bisnis juga menunjukkan suatu

mekanisme koordinasi untuk para pemasok dan perusahaan dalam suatu

penciptaan nilai jejaring bisnis. Melalui kemitraan, kerjasama, dan koordinasi

antar perusahaan yang tergabung dalam jejaring bisnis diharapkan tidak hanya

dapat menciptakan nilai tetapi juga mencapai efisiensi dan efektifitas.

Menurut Piorier dan Reiter dalam Indrajit dan Djokopranoto (2002), ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para mitra:

1). Para mitra harus bersedia melepaskan sebagian dari kebebasannya dalam

posisi kekuasaannya demi kesempatan memperoleh keuntungan yang lebih

besar.

2). Para mitra harus mau membagikan secara sebanding baik investasi maupun

keuntungannya.

3). Pemasok perlu mengubah sikapnya dari sekedar mengusahakan kepuasan

pembelinya, menjadi lebih proaktif dalam memikirkan dan mengusahakan

Page 14: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

22

agar pembelinya lebih memiliki kemampuan bersaing melalui proyek

bersama.

4). Pembeli juga perlu mengubah sikapnya dari sekedar berusaha membeli dalam

jumlah besar sehingga menekan biaya, menjadi lebih berpartisipasi dengan

pemasok dalam usaha yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.

5). Tidak hanya investasi dan keuntungan yang dipikul bersama, tetapi juga biaya

ekstra yang mungkin timbul, dan tidak membebankan biaya tersebut pada

salah satu pihak saja.

6). Kedua mitra harus mau bekerja sama dengan anggota rantai/jaringan yang lain

untuk meningkatkan kemampuan jaringan pemasok secara keseluruhan.

Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2002) mengembangkan hubungan

baru antara pembeli dan penjual, hubungan ke hulu dan ke hilir, harus

memperhatikan beberapa prinsip kemitraan yang perlu diusahakan, yaitu:

1). Mempunyai tujuan yang sama

Pembeli dan penjual harus mempunyai dua hal tersebut sebagai tujuan yang

sama. Kesalahan umum adalah banyak yang menganggap keuntungan (profit)

merupakan tujuan utama perusahaan. Perusahaan yang bisa bertahan dan

tumbuh dengan sendirinya tentu akan menghasilkan keuntungan yang layak.

Tetapi sebaliknya, perusahaan yang hanya memperoleh keuntungan di

tahuntahun tertentu saja belum tentu sanggup mempertahankan hidupnya

dalam jangka waktu yang panjang.

Page 15: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

23

2). Saling menguntungkan

Kedua pihak harus sadar bahwa setiap pembicaraan atau negosiasi harus

menghasilkan sesuatu yang dapat saling menguntungkan kedua belah pihak,

dan tidak boleh hanya menguntungkan satu pihak saja dan merugikan pihak

yang lain. Saling menguntungkan adalah motivasi yang sangat kuat bagi kedua

belah pihak untuk melakukan dan melanjutkan kemitraan.

3). Saling mempercayai

Saling percaya termasuk dalam perhitungan biaya produksi dan harga barang

atau jasa yang dihasilkan. Kedua belah pihak dapat saling memberikan nasihat

atau pendapat untuk melakukan efisiensi atau penurunan biaya tertentu. Saling

percaya tidak hanya pada kejujuran dan itikad baik masingmasing untuk

memenuhi perjanjian dan kesepakatan bersama. Saling mempercayai

merupakan hal utama untuk membangun kemitraan jangka panjang.

4). Bersifat terbuka

Transparansi dapat meningkatkan sikap saling mempercayai, dan sebaliknya

saling mempercayai memerlukan saling keterbukaan.

5). Hubungan jangka panjang

Hubungan jangka memungkinkan pihak rekanan penjual untuk bersedia,

berani, dan mampu melakukan investasi yang besar untuk keperluan R&D

demi peningkatan mutu produk.

6). Perbaikan terus-menerus dalam mutu dan harga/biaya

Salah satu prinsip yang penting dalam kemitraan adalah kedua belah pihak

harus senantiasa meningkatkan mutu, efisiensi, biaya, dan harga barang/jasa.

Page 16: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

24

2.4 Kinerja

Menurut Wibowo (2007), kinerja adalah melakukan pekerjaan dan hasil

yang dicapai dari pekerjaan tersebut, apa yang dikerjakan dan bagaimana

mengerjakannya. Kinerja merupakan tanggung jawab setiap individu terhadap

pekerjaan, membantu mendefinisikan harapan. Kinerja juga dapat diartikan

sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam periode waktu tertentu yang

mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Kinerja dalam organisasi

merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.

Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan

dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil

suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau

perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan

operasional. Kinerja menunjukkan pencapaian target kerja yang berkaitan dengan

kualitas, kuantitas dan waktu. Pencapaian kinerja tersebut dipengaruhi oleh

kecakapan dan waktu. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi

dalam mencapai produktifitas kerja yang tinggi. Kinerja merupakan suatu yang

lazim digunakan untuk memantau produktifitas kerja sumber daya dan akan

sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi.

Menurut Amstrong (2006), kinerja sering didefinisikan hanya dalam

istilah output atau diukur sebagai pencapaian tujuan. Tetapi kinerja adalah bukan

hanya dari apa yang dicapai tetapi bagaimana mencapainya. Hasil kinerja yang

tinggi sesuai perilaku dan penggunaan yang efektif diperlukan pengetahuan,

Page 17: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

25

keterampilan dan kompetensi. Kinerja manajemen harus mengkaji bagaimana

hasil yang dicapai, sehingga menyediakan informasi yang diperlukan untuk

mempertimbangkan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil tersebut.

Definisi kinerja mengarah pada kesimpulan bahwa ketika mengelola kinerja baik

input maupun output (hasil) perlu dipertimbangkan.

Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting

dalam perusahaan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan

perusahaan dan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusahan.

Pihak manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan

sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu. Pengukuran kinerja

hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur. Pengukuran

berkepentingan untuk mengukur apa yang penting dan relevan. Untuk itu, perlu

diperjelas tentang apa yang dikatakan penting dan relevan sebelum menentukan

ukuran apa yang harus digunakan (Amstrong, 2006).

Menurut Pujawan (2005), sistem pengukuran kinerja digunakan untuk:

1). Melakukan monitoring dan pengendalian.

2). Mengkomunikasikan tujuan organisasi ke fungsi-fungsi pada rantai pasok.

3). Mengetahui relatif terhadap pesaing maupun terhadap tujuan yang ingin

dicapai.

4). Menentukan arah perbaikan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing.

Pengukuran kinerja yang tepat menurut Wibowo (2007) dapat dilakukan

dengan cara berikut.

1). Memastikan bahwa persyaratan yang diinginkan pelanggan telah terpenuhi,

Page 18: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

26

2). Mengusahakan standar kinerja untuk menciptakan perbandingan,

3). Mengusahakan jarak bagi orang untuk memonitor tingkat kinerja,

4). Menetapkan arti penting masalah kualitas dan menentukan apa yang perlu

prioritas perhatian,

5). Menghindari konsekuensi dari rendahnya kualitas,

6). Mempertimbangkan penggunaan sumber daya, dan

7). Mengusahakan umpan balik untuk mendorong usaha perbaikan.

Pengukuran kinerja seringkali tidak mudah karena menghadapi berbagai

masalah. Masalah yang dapat timbul dalam pengukuran kinerja adalah:

terdapatnya banyak ukuran, pengukuran tidak ada hubungannya dengan strategi,

pengukuran bersifat bias terhadap hasil, dan memberitahu bagaimana sampai ke

sana, sistem reward tidak sejajar dengan ukuran kinerja, dan pengukuran tidak

mendukung struktur manajemen berdasarkan tim.

2.5 Efisiensi Pemasaran

Pemasaran sebagai kegiatan produktif mampu meningkatkan guna tempat,

guna bentuk, dan guna waktu. Dalam menciptakan guna tempat, guna bentuk, dan

guna waktu diperlukan biaya pemasaran. Biaya pemasaran diperlukan untuk

melakukan fungsi-fungsi pemasaran oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam

proses pemasaran dari produsen sampai ke konsumen akhir. Jumiati dkk. (2013)

menyatakan bahwa istilah efisiensi pemasaran sering digunakan dalam menilai

prestasi kerja (performance) proses pemasaran. Hal ini mencerminkan konsensus

bahwa pelaksanan proses pemasaran harus berlangsung secara efisien.

Page 19: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

27

Cahyono, dkk. (2013) menyatakan bahwa efisiensi pemasaran dapat dilihat

dari segi efisiensi operasional dan efisiensi harga. Efisiensi operasional terdiri dari

dua indikator, yaitu efisiensi teknis dan ekonomis, sedangkan efisiensi harga

dianalisis dengan analisis elastisitas harga. Menurut Kohl dan Uhl (2002),

efisiensi operasional berhubungan dengan penanganan aktivitas-aktivitas yang

dapat meningkatkan rasio dari output-input pemasaran. Efisiensi operasional

menunjukkan biaya minimum yang dapat dicapai dalam pelaksanaan fungsi dasar

pemasaran yaitu pengumpulan, transportasi, penyimpanan, pengolahan, distribusi,

dan aktivitas fisik dan fasilitas. Alat analisis yang sering digunakan dalam

menganalisis tingkat efisiensi operasional adalah analisis marjin tataniaga, analisis

farmer’s share, dan analisis rasio keuntungan atas biaya.

2.5.1 Marjin Pemasaran

Konsep marjin pemasaran merupakan perbedaan harga di tingkat petani

produsen dengan harga di tingkat konsumen akhir atau di tingkat retail.

Pengertian marjin adalah pendekatan keseluruhan dari sistem pemasaran produk

pertanian, mulai dari tingkat petani sebagai produsen primer sampai produk

tersebut sampai di tangan konsumen akhir. Pengertian marjin yang lebih luas

adalah merupakan cerminan dari aktivitas-aktivitas bisnis atau fungsi-fungsi

pemasaran yang dilakukan dalam sistem pemasaran tersebut. Pengertian marjin

dalam produk agribisnis menunjukkan nilai tambah (added value) yang terjadi

selepas komoditi dari tingkat petani sebagai produsen primer, sampai produk yang

dihasilkan diterima konsumen akhir. Marjin merupakan ukuran aktivitas bisnis

Page 20: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

28

atau kegiatan produktif yang dapat menjadi indikator efisiens atau tidaknya sistem

pemasaran.

Analisis marjin sebagai indikator efisiensi pemasaran juga harus

mengevaluasi fungsi-fungsi pemasaran yang ada dengan tujuan untuk

meningkatkan nilai guna atau nilai tambah sehingga konsumen puas. Banyak yang

beranggapan bahwa marjin pemasaran yang kecil adalah lebih efisien dari pada

marjin pemasaran yang besar. Apabila pernyataan ini benar, maka di mana

marketing margin adalah nol dan semua penerimaan petani adalah sama yang

dibayar oleh konsumen, maka sistem pemasaran tersebut efisien. Persepsi lainnya

yang dianggap salah adalah apabila marjin pemasaran tinggi disebabkan banyak

pedagang perantara (Kohls and Uhl, 2002 dalam Winandi, 2012). Banyaknya

pelaksanaan fungsi produktif yang dilakukan oleh lembaga (perusahaan) seperti

adanya proses penyimpanan, grading dan sortasi, pengolahan dan kemasan yang

higienis, maka biaya-biaya pemasarannya lebih besar yang mengakibatkan marjin

pemasaran akan tinggi. Pada kondisi ini, sistem pemasaran tersebut efisien

meskipun marjin pemasarannya relatif tinggi apabila dibandingkan dengan produk

akhir yang tidak diolah atau tanpa kemasan yang higienis. Oleh sebab itu,

mempergunakan marjin pemasaran sebagai salah satu indikator efisiensi harus

dilakukan pada sistem pemasaran produk agribisnis yang setara (equivalent),

artinya apabila akan menghitung sebaran marjin pemasaran (farm-retail price

spreads), satuan volume di setiap tingkat lembaga pemasaran harus sama.

Page 21: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

29

2.5.2 Farmer’s Share

Salah satu indikator yang berguna dalam melihat efisiensi operasional

dalam kegiatan pemasaran adalah dengan menghitung bagian yang diterima oleh

petani (farmer’s share). Menurut Rosmawati (2011), farmer’s share merupakan

perbandingan persentase harga yang diterima oleh petani dengan harga yang

dibayar di tingkat konsumen akhir. Farmer’s share dalam suatu kegiatan

pemasaran dapat dijadikan dasar atau tolak ukur efisiensi pemasaran. Farmer’s

share mempunyai nilai yang relatif rendah jika harga di tingkat konsumen akhir

relatif lebih tinggi dibanding harga yang diterima oleh petani. Sebaliknya,

farmer’s share mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi jika harga di tingkat

konsumen akhir tidak terpaut jauh dibanding harga yang diterima oleh petani

(Asmarantaka 2009).

2.5.3 Rasio Keuntungan Atas Biaya

Efisiensi operasional menurut Asmarantaka (2009) lebih tepat

menggunakan rasio antara keuntungan (п) atas biaya (C) karena pembanding

opportunity cost dari biaya adalah keuntungan sehingga indikatornya adalah п/C

dan harus bernilai positif (> 0). Jika penyebaran rasio keuntungan atas biaya

merata pada setiap lembaga tataniaga, maka secara teknis saluran tataniaga

tersebut semakin efisien.

Page 22: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

30

2.6 Jamur Tiram

Jamur dalam bahasa Bali dikenal dengan istilah “wong” atau dalam

bahasa Inggris disebut “mushroom” termasuk golongan fungi atau cendawan.

Menurut masyarakat awam, jamur ialah tubuh buah yang dapat dimakan.

Sedangkan menurut ahli mikrologi, jamur adalah mushroom ialah fungi yang

mempunyai bentuk tubuh buah seperti payung. Struktur reproduksinya berbentuk

bilah (gills) yang terletak pada permukaan bawah dari payung (Sinaga, 1998).

Salah satu dari jenis jamur yang dapat dikonsumsi adalah jamur tiram.

Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2006), jamur tiram mempunyai rasa

yang lezat serta kandungan gizi yang cukup tinggi. Disebut juga jamur tiram atau

oyster mushroom karena bentuk tudungnya agak membulat, lonjong dan

melengkung seperti cangkang tiram. Jamur tiram yang umum dibudidayakan di

Indonesia adalah jenis jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Adapun

sistematika jamur tiram adalah sebagai berikut.

Divisi : Amastigomycota

Klas : Basidiomycetes

Sub klas : Homobasidiomycetidae

Ordo : Agaricales

Suku : Agaricaceae

Marga : Pleurotus

Tubuh buah jamur tiram terdiri dari tudung dan tangkai. Tudung

mempunyai diameter 4 - 15 cm atau lebih, bentuk seperti tiram, cembung

kemudian menjadi rata atau kadang-kadang membentuk corong; permukaan licin,

agak berminyak ketika lembab, tetapi tidak lengket; warna bervariasi dari putih

Page 23: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

31

sampai abu-abu, cokelat tua (kadang-kadang kekuningan pada jamur dewasa); tepi

menggulung ke dalam, pada jamur muda seringkali bergelombang atau bercuping.

Daging tebal, berwarna putih, kokoh, tetapi lunak pada bagian yang berdekatan

dengan tangkai; bau dan rasa tidak merangsang. Bilah cukup berdekatan, lebar,

warna putih atau keabuan dan sering kali berubah menjadi kekuningan ketika

dewasa. Tangkai tidak ada atau jika ada biasanya pendek, kokoh dan tidak di

pusat atau di lateral (tetapi kadang-kadang di pusat), panjang 0,5-4,0 cm, gemuk,

padat, kuat, kering, umumnya berambut atau berbulu kapas paling sedikit di dasar

(Gunawan, 2001).

Jamur tiram memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan warna

tubuh buahnya (tudung) dan masing-masing mempunyai karakteristik yang

berbeda-beda, diantaranya jamur tiram putih, jamur tiram merah, jamur tiram abu-

abu,dan jamur tiram cokelat.

1). Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) atau white mushroom dalam istilah

Jepang disebut shimeji. Seperti namanya jamur ini memiliki tubuh buah

dengan warna putih susu, diameter tudung jamur dewasa antar 3-8 cm,

kulit tudungnya agak tipis tapi rata dan ada yang bergelombang serta

memiliki banyak cabang dalam satu rumpun. Besar kecilnya masing-

masing cabang tidak sama, ada yang kecil dan ada juga yang sangat

besar/lebar. Berdasarkan beberapa jenis jamur, jamur tiram putih yang

paling banyak dibudidayakan.

Page 24: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

32

2). Jamur tiram merah (Pleurotus flabellatus) dijuluki sakura shimeji. Tudunng

atau tubuh buahnya agak tebal dan jumlah cabang dalam satu rumpun

lebih sedikit. Diameter tudung antara 5-10 cm.

3). Jamur tiram abu-abu (Pleurotus sayor caju) warna tudung atau tubuh

buahnya abu-abu atau dalam istilah Jepang dikenal dengan sebutan shimeji

grey, dengan diameter tudung antara 4-12 cm. jumlah cabangnya agak

sedikit.

4). Jamur tiram cokelat (Pleurotus cystidiosus) dikenal dengan nama jamur

abalone. Tudungnya lebih tebal dan memiliki diameter antara 4 sampai

10 cm.

2.6.1 Teknologi Budidaya Jamur Tiram

Teknologi budidaya jamur tiram bervariasi tergantung pada jenis

jamurnya, terutama dalam persyaratan tumbuh menyangkut suhu dan

Kelembabannya. Korelasi antara suhu dan Kelembaban mudah dikendalikan

apabila diupayakan memenuhi persyaratan ketinggian tempat. Jamur tumbuh baik

pada ketinggian tempat berkisar antara 400-800 meter di atas permukaan laut.

Berdasarkan tinggi tempat jamur dikelompokkan menjadi dua yaitu jamur yang

mudah diusahakan pada ketinggian kurang dari 700 meter seperti misalnya jamur

kuping dan lebih dari 700 m dpl misalnya jamur tiram (Suhardiman, 1998).

Dilihat dari aspek teknis budidaya jamur tiram, di mana sebelum memulai

budidaya jamur tiram terlebih dahulu harus diketahui syarat hidup dari jamur,

sehingga jamur dapat hidup, tumbuh, dan berkembang. Setiap tumbuhan

membutuhkan syarat tumbuh yang berbeda satu dengan yang lain, termasuk jamur

Page 25: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

33

tiram. Budidaya jamur tiram memerlukan syarat tumbuh yang sesuai seperti

temperatur (suhu), keasaman, cahaya, nutrisi, serta kadar air. Semakin mendekati

persyaratan yang dibutuhkan oleh jamur maka pertumbuhan jamur akan semakin

baik (Soenanto, 2000). Menurut Suriawiria (2006), beberapa syarat penting dalam

budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut.

1. Media Tanam Jamur Tiram

Media tanam yang digunakan dalam penanaman jamur tiram adalah

a) serbuk kayu, b) bekatul, serta c) kapur dan air.

a). Serbuk kayu

Serbuk kayu merupakan tempat tumbuh jamur kayu yang mengandung serat

organik (selulosa, hemi selulosa, dan lignin) sebagai sumber makanan jamur.

b). Bekatul

Bekatul merupakan hasil sisa penggilingan padi yang kaya vitamin, terutama

vitamin B-komplek, merupakan bagian yang berperan dalam pertumbuhan dan

perkembangan miselium jamur serta berfungsi sebagai pemicu untuk

pertumbuhan tubuh buah jamur.

c). Kapur

Kapur berfungsi untuk mengontrol pH media tanam agar sesuai dengan syarat

tumbuh jamur. Selain itu, kapur juga merupakan sumber kalsium (Ca) yang

dibutuhkan oleh jamur dalam pertumbuhannya. Kapur yang digunakan sebagai

bahan campuran media adalah kapur pertanian yaitu kalsium karbonat

(CaCO3).

Page 26: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

34

d). Air

Air merupakan salah satu faktor untuk kelancaran pertumbuhan miselium agar

dapat membentuk spora. Namun jamur tiram hanya membutuhkan air dalam

jumlah sedikit.

2. Syarat Tumbuh Jamur Tiram

a). Tinggi Tempat

Tinggi tempat yang dibutuhkan oleh jamur tiram antara 400-800 m dpl.

Namun tidak tertutup kemungkinan, jamur tiram dapat tumbuh pada dataran

rendah yang memiliki lingkungan beriklim dingin (sejuk) dan jauh dari polusi.

b). Temperatur

Temperatur (suhu) yang dikehendaki pertumbuhan jamur tiram adalah

berkisar 15°C-30°C. Sedangkan temperatur optimum yang diperlukan adalah

berkisar antara 22°C-28°C. Jika temperatur berada di atas atau di bawah

kisaran temperatur yang dikehendaki tersebut, maka pertumbuhan jamur akan

terganggu atau sama sekali tidak mau tumbuh. Selama budidaya, dari sejak

penanaman sampai menjelang panen, suhu ruangan harus dipantau terus-

menerus, tujuannya agar kisaran suhu yang dibutuhkan jamur terpenuhi secara

optimal atau pertumbuhan dan perkembangannya tidak terganggu.

c). Kelembaban

Kelembaban udara relatif yang dibutuhkan untuk pembentukan tubuh buah

adalah sekitar 80 persen, sedangkan untuk induksi primordial kelembaban

udara yang dibutuhkan sebesar 95 persen. Jamur tiram toleran terhadap

kelembaban sekitar 70 persen, namun berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh

Page 27: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

35

dan kualitas yang dihasilkan. Kelembaban yang kurang memenuhi syarat

dapat diusahakan dengan naungan pohon besar dan lingkungan tempat

penumbuhan secara rutin disiram dengan air.

d). Keasaman (pH)

pH optimum untuk pertumbuhan misellium dan tubuh buah jamur tiram antar

4-6. Media yang terlalu asam atau terlalu basa dapat menyebabkan

pertumbuhan misellium dan tubuh buah terhambat. Untuk mengukur

keasaman atau kebasaan dapat menggunakan pH meter.

e). Kadar Air Media

Kadar air yang diperlukan dalam pertumbuhan misellium maupun

perkembangan tubuh buah jamur tiram lebih kurang 75 persen. Kadar air

dapat diukur dari kepadatan dan berat media. Jika media terlalu padat dan

berat,berarti kandungan air dalam media sudah melebihi standar yang

diperlukan, maka media akan cepat busuk. Sedangkan jika media kurang padat

dan ringan, berarti kadar air media rendah sehingga menyebabkan

pertumbuhan misellium terhambat.

f). Nutrisi

Jamur memerlukan nutrisi dalam bentuk unsur hara. Unsur penting tersebut

diperoleh dari bekatul, serbuk kayu, NPK, kompos kotoran ayam. Unsur

terpenting dari media adalah lignoselulose yang digunakan untuk budidaya

jamur seperti selulose, hemi selulose, dan lignin. Jamur tidak bias memerlukan

energi matahari tetapi menghasilkan sejumlah enzim ekstra selular yang dapat

mendegradasi senyawa kompleks yang dapat larut dan diserap jamur sebagai

Page 28: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

36

nutrisi. Makanan diperoleh dengan bantuan enzim seperti protease, selulose,

amylase, dan pektinase.

g). Cahaya

Jamur tiram sangat sensitif terhadap cahaya matahari secara langsung, tetapi

memerlukan sirkulasi udara yang bagus untuk pertumbuhannya. Jamur tidak

dapat menggunakan energi matahari seperti tumbuhan yang berklorofil untuk

proses biologi, tetapi mengghasilkan sejumlah enzim ekstra selular yang

dapat mendegradasi senyawa kompleks yang dapat larut dan kemudian dapat

diserap oleh jamur untuk nutrisi. Jamur dapat tumbuh dalam kegelapan total,

bahkan di tempat di mana tumbuhan lain sama sekali tidak mungkin hidup.

Siklus hidup jamur tiram hampir sama dengan siklus hidup jenis jamur

dari kelas basidiomycetes. Tahap-tahap pertumbuhan jamur tiram adalah sebagai

berikut (Suriawiria, 2006).

a). Spora (basidiospora) yang sudah masak atau dewasa jika berada di tempat

lembab akan tumbuh dan membentuk serat-serat halus menyerupai serat kasar

disebut miselium.

b). Jika keadaan lingkungan tempat miselium baik, dalam arti temperatur,

kelembaban, substrat tempat tumbuh memungkinkan, maka kumpulan

miselium akan membentuk bakal tubuh buah jamur.

Page 29: BAB II - sinta.unud.ac.id II.pdf · dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang ... mengurangi investasi di sepanjang rantai pasok, ... Audit dan kunjungan

37

c). Bakal tubuh buah jamur kemudian membesar dan pada akhirnya membentuk

tubuh buah jamur yang kemudian dipanen.

d). Tubuh buah jamur dewasa akan membentuk spora, jika spora sudah matang

atau dewasa akan jatuh dari tubuh buah jamur. Namun pada budidaya jamur

tiram tidak sampai pada tahap ini karena jamur dewasa langsung dipanen.

Perkembangbiakan jamur tiram pada budidaya adalah dengan bibit yang telah

diinokulasi pada media.